aik 5 2011 pidato
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Pidato atau yang di dalam bahasa latin disebut rethorica secara bahasa
sering diartikan sebagai public speaking yaitu menyampaikan ide/pesan secara
lisan kepada orang banyak/di dalam forum. Akan tetapi secara lebih mendalam
pidato/rethorica sebenarnya bukan hanya sekedar bicara di hadapan umum.
Menurut para ahli komunikasi rethorica adalah perpaduan antara ilmu dan seni
dalam menyampaikan ide/pesan secara lisan di hadapan khalayak ramai.
Sebagai suatu bentuk komunikasi lisan para ahli komunikasi bersepakat
bahwa rethorica sudah ada sejak abad pertama manusia hadir di muka bumi.
Kendati demikian, sebagai sebuah seni dalam menuangkan gagasan secara lisan
rethorica baru berkembang pada abad ke-V sebelum masehi. Yaitu ketika kaum
sofis di Yunani mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain untuk
menyampaikan ajaran mereka tentang politik dan pemerintahan. Menurut kaum
sofis Yunani tersebut sebuah pemerintahan harus berdasarkan pemilihan suara
terbanyak oleh rakyat (demokrasi). Oleh karena itulah maka diperlukan usaha
untuk membujuk rakyat demi kemenangan dalam pemilihan dengan penekanan
melalui kemampuan dalam berpidato. Sehingga tidak heran bila Yunani pada
waktu itu bermunculan ahli-ahli pidato. Salah seorang tokoh/ahli pidato tersebut
adalah Plato. Menurut Plato rethorica memiliki peran yang sangat penting sebagai
methode pendidikan, sebagai sarana untuk meraih kedudukan, dan sebagai sarana
untuk mempengaruhi rakyat.
Di zaman modern pidato/ rethorica sebagai sebuah perpaduan antara ilmu
dan seni dalam mengemukakan gagasan secara lisan tumbuh dan berkembang
lebih pesat lagi bahkan tidak hanya digunakan dibidang politik. Tetapi segenap
lapangan kehidupan baik politik, ekonomi, pendidikan, hukum, agama dan lain
sebagainya, memerlukan tenaga-tenaga profesional yang memiliki wawasan dan
kecakapan yang memadai mengenai komunikasi lisan khususnya rethorica/ pidato
PIDATO | FK UMP 2011 Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
1. KERANGKA PIDATO
Pidato atau yang di dalam bahasa latin disebut rethorica secara bahasa
sering diartikan sebagai public speaking yaitu menyampaikan ide/pesan secara
lisan kepada orang banyak/di dalam forum. Akan tetapi secara lebih mendalam
pidato/rethorica sebenarnya bukan hanya sekedar bicara di hadapan umum.
Menurut para ahli komunikasi rethorica adalah perpaduan antara ilmu dan seni
dalam menyampaikan ide/pesan secara lisan di hadapan khalayak ramai.
Sebagai suatu bentuk komunikasi lisan para ahli komunikasi bersepakat
bahwa rethorica sudah ada sejak abad pertama manusia hadir di muka bumi.
Kendati demikian, sebagai sebuah seni dalam menuangkan gagasan secara lisan
rethorica baru berkembang pada abad ke-V sebelum masehi. Yaitu ketika kaum
sofis di Yunani mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain untuk
menyampaikan ajaran mereka tentang politik dan pemerintahan. Menurut kaum
sofis Yunani tersebut sebuah pemerintahan harus berdasarkan pemilihan suara
terbanyak oleh rakyat (demokrasi). Oleh karena itulah maka diperlukan usaha
untuk membujuk rakyat demi kemenangan dalam pemilihan dengan penekanan
melalui kemampuan dalam berpidato. Sehingga tidak heran bila Yunani pada
waktu itu bermunculan ahli-ahli pidato. Salah seorang tokoh/ahli pidato tersebut
adalah Plato. Menurut Plato rethorica memiliki peran yang sangat penting sebagai
methode pendidikan, sebagai sarana untuk meraih kedudukan, dan sebagai sarana
untuk mempengaruhi rakyat.
Pada masa kerajaan Romawi yang mengembangkan rethorica adalah
Marcus Tulius Cicero. Cicero tersohor karena suaranya dan buku-buku
karangannya yang salah satunya berjudul “De Oratore”. Sebagai seorang orator
ulung, Cicero memiliki suara yang berat mengalun. Satu saat lantang membahana,
dan pada saat yang lain lembut merayu, bahkan kadang-kadang pidatonya disertai
pula dengan cucuran air mata.
PIDATO | FK UMP 2011 Page 2
Di dalam khazabah seni dan budaya Islam pidato/ rethorica disebut
“Fannul Khitabah”. Rasulullah Muhammad saw. Adalah rasul yang paling piawai
dalam menggunakan rethorica, karena hanya dalam jangka waktu 23 tahun beliau
berhasil merubah jazirah Arabia yang sebelumnya berpecah belah oleh
primordialisme kesukuan menjadi suatu negara yang makmur sentosa dan bersatu
di dalam ikatan persudaraan paling kokoh yang pernah ada di muka bumi, yang
disebut ukhuwa islamiyah. Sepeninggal Rasulullah saw. Khalifah yang empat
menonjol pula Mu’awiyah, Ziyad bin Hamzah Asy’ari.
Dikalangan wanita islam muncul pula ahli-ahli pidato, yaitu: Aisyah
(Ummul Mukminin), Zaroq binti Adi, Asma Binti Yazid Al-Anshori, Lala Khatun
dari negeri Kirman, Fatimah binti Muhammad saw. Dan Zainab binti Ali bin Abi
Thalib (saudara Hasan dan Husen).
Di zaman modern pidato/ rethorica sebagai sebuah perpaduan antara ilmu dan
seni dalam mengemukakan gagasan secara lisan tumbuh dan berkembang lebih
pesat lagi bahkan tidak hanya digunakan dibidang politik. Tetapi segenap
lapangan kehidupan baik politik, ekonomi, pendidikan, hukum, agama dan lain
sebagainya, memerlukan tenaga-tenaga profesional yang memiliki wawasan dan
kecakapan yang memadai mengenai komunikasi lisan khususnya rethorica/
pidato. Hal ini terjadi karena umat manusia di zaman modern telah lebih
menyadari bahwa komunikasi khususnya rethorica/ pidato memiliki beberapa
fungai yang urgen diseluruh bidang kehidupan. Adapun fungsi-fungsi pidato/
rethorica tersebut adalah
1. Menyampaikan (to Inform)
Di dalam pidato terjadi proses pengumpulan, pemrosesan dan
penyampaian materi, berita, pendapat dan komentar yang dibutuhkanagar
audiens dapat mengerti terhadap gagasan yang ingin disampaikan oleh
sang pembicara. Oleh karena itulah maka menyampaikan (to inform)
dikatakan sebagai salah satu fungsi pidato.
2. Mempengaruhi (To Influence)
Mempengaruhi adalah fungsi pidato yang kedua sebab di dalam
penyampaian materi pidato sejatinya sang pembicara menyampaikan ilmu
PIDATO | FK UMP 2011 Page 3
pengetahuan sehingga seseorang dapat sadar akan sesuatu yang seharusnya
dia lakukan atau dia hindari. Penyampaian ilmu pengetahuan itupun
dikemas sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengaruh yang kuat
di hati hadirin.
3. Mendidik (To Educated)
Transfer ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh sang pembicara
diatas pada akhirnya akan mendorong terjadinya perkembangan pola pikir
yang pada gilirannya akan mengakibatkan perubahan sikap dan watak
seseorang. Efek perubahan sikap inilah yang merupakan salah satu aspek
pendidikan di dalam pidato.
4. Menghibur (To Entertain)
Bagi pendengar hiburan (baik yang berupa berita gembira, humor,
cerita, dll) adalah hal yang penting agar syaraf-syaraf tidak terlalu tegang.
Penyampaian materi dengan diselingi humor ataupun cerita yang pas dan
baik bahkan seringkali memberikan sentuhan afektif yang lebih membekas
terhadap audiens.
Kerangka Pidato
I. Pembukaan/Pendahuluan
a. Salam
b. Salam Hormat
c. Ucapan Puji Syukur
d. Tema
II. Isi
III. Penutup
a. Simpulan
b. Harapan
c. Ucapan terima kasih dan permohonan maaf
d. Salam penutup
PIDATO | FK UMP 2011 Page 4
2. MACAM PIDATO
2.1 Menurut Persiapan
Berdasarkan pada ada tidaknya persiapan, sesuai dengan cara yang dilakukan
waktu persiapan, kita dapat membagi jenis pidato kedalam empat macam, yaitu:
1. Impromtu
Pidato impromtu adalah pidato yang dilakukan secara tiba-tiba, spontan, tanpa
persiapan sebelumnya. Apabila Anda menghadiri sebuah acara pertemuan, tiba-
tiba Anda dipanggil untuk menampaikan pidato, maka pidato yang Anda lakukan
disebut impromtu. Bagi juru pidato yang berpengalaman, impromtu memiliki
beberapa keuntungan:
Impromtu lebihi dapat mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya,
karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang
disampaikannya,
Gagasan dan pendapatnya dating secara spontan, sehingga tampak segar dan
hidup, dan
Impromtu memungkinkan Anda terus berpikir.
Tetapi bagi juru pidato yang masih "hijau", belum berpengalaman, keuntungan-
keuntungan di atas tidak akan tampak, bahkan dapat mendatangkan kerugian
sebagai berikut:
Impromtu dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar
pengetahuan yang tidak memadai,
Impromtu mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak
lancar,
gagasan yang disampaikan bisa "acak-acakan" dan ngawur, dan
Karena tiadanya persiapan, kemungkinan "demam panggung" besar sekali.
Jadi, bagi yang belum berpengalaman, impromtu sebaiknya dihindari daripada
Anda tampak "bodoh" di hadapan orang lain.
2. Manuskrip
Pidato Manuskrip adalah pidato dengan naskah. Juru pidato membacakan naskah
pidato dari awal sampai akhir. Di sini lebih tepat jika kita menyebutnya
"membacakan pidato" dan bukan "menyampaikan pidato". Pidato manuskrip perlu
PIDATO | FK UMP 2011 Page 5
dilakukan jika isi yang disampaikan tidak boleh ada kesalahan. Misalnya, ketika
Anda diminta untuk melaporkan keadaan keuangan DKM, berapa pemasukan,
dari mana saja sumbernya, dan berapa pengeluaran serta untuk apa uang
dikeluarkan, Anda perlu menuliskannya dalam bentuk naskah dan baru kemudian
membacakannya. Pidato manuskrip tentu saja bukan jenis pidato yang baik
walaupun memiliki keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti
yang tepat dan pernyataan yang gamblang,
Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali,
Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan,
Hal-hal yang ngawur atau, menyimpang dapat dihindari, dan
Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.
Namun demikian, ditinjau dari proses komunikasi, pidato manuskrip kerugiannya
cukup berat:
Komunikasi pendengar akan akan berkurang karena pembicara tidak berbicara
langsung kepada mereka, > Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan
baik karena ia lebih berkonsentrasi pada teks pidato, sehingga akan kehilangan
gerak dan bersifat kaku,
Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau
memperpanjang pesan, dan
Pembuatannya lebih lama.
3. Memoriter
Pidato Memoriter adalah pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian
dihapalkan kata demi kata, seperti seorang siswa madrasah menyampaikan nasihat
pada acara imtihan. Pada pidato jenis ini, yang penting Anda memiliki
kemampuan menghapalkan teks pidato dan mengingat kata-kata yang ada di
dalamnya dengan baik. Keuntungannya (jika hapal), pidato Anda akan lancar,
tetapi kerugiannya Anda akan berpidato secara datar dan monoton, sehingga tidak
akan mampu menarik perhatian hadirin.
PIDATO | FK UMP 2011 Page 6
4. Ekstempore
Pidato Ekstempore adalah pidato yang paling baik dan paling sering digunakan
oleh juru pidato yang berpengalaman dan mahir. Dalam menyampaikan pidato
jenis ini, juru pidato hanya menyiapkan garis-garis besar (out-line) dan pokok-
pokok bahasan penunjang (supporting points) saja. Tetapi, pembicara tidak
berusaha mengingat atau menghapalkannya kata demi kata. Out-line hanya
merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita.
Keuntungan pidato ekstempore ialah komunikasi pendengar dan pembicara lebih
baik karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau khalayaknya,
pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan dan penyajiannya
lebih spontan. Pidato jenis ini memerlukan latihan yang intensif bagi pelakunya.
Jenis-jenis pidato juga dapat diidentifikasi berdasarkan tujuan pokok pidato yang
disampaikan. Berdasarkan tujuannya, kita mengenal jenis-jenis pidato:
Pidato informatif
Pidato informatif adalah pidato yang tujuan utamanya untuk menyampaikan
informasi agar orang menjadi tahu tentang sesuatu.
Pidato persuasif
Pidato persuasif adalah pidato yang tujuan utamanya membujuk atau
mempengaruhi orang lain agar mau menerima ajakan kita secara sukarela
bukan sukarela.
Pidato rekreatif
Pidato rekreatif adalah pidato yang tujuan utamanya adalah menyenangkan
atau menghibur orang lain.
Namun demikian, perlu disadari bahwa dalam kenyataannya ketiga jenis pidato
ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi satu sama lain.
Perbedaan di antara ketiganya semata-mata hanya terletak pada titik berat
(emphasis) tujuan pokok pidato.
PIDATO | FK UMP 2011 Page 7
3.2 Menurut Sifat dari Isi Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi:
1. Pidato Pembukaan
adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc
2. Pidato Pengarahan
adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan
yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau
peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu
yang batas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian
adalah pidato yang dilajui oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan
sesuatu.
5. Pidato Laporan
yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban
adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggung jawaban.
3.3 Berdasarkan Tujuan
1. Informatif
Yaitu pidato dengan tujuan agar para pendengar melakukan atau mendapat
keterangan sesuatu hal yang dianggap penting. Beberapa Topik yang cocok untuk
jenis pidato Informatif ini, antara lain:
Cara Belajar Efektif
Cara Beternak puyuh
2. Argumentasi
Yaitu pidato dengan tujuan meyakinkan pendengar mengenai kebenaran suatu
pendapat. Topik yang cocok untuk jenis pidato Argumentasi ini, antara lain:
Pupuk Buatan Meningkatkan Pendapatan Petani
Petani Ekspor Nonmigas
PIDATO | FK UMP 2011 Page 8
3. Persuasif
yaitu pidato dengan tujuan untuk mempengaruhi emosi pendengar agar berbuat
sesuatu. Contoh topik yang sesuai dengan jenis pidato persuasif antara lain:
Toleransi Beragama Kunci Persatuan Nasional
Menanam Apotek Hidup
4. Deskriptif
yaitu pidato yang bertujuan melukiskan keadaan. Topik yang cocok untuk jenis
pidato deskriptif ini, antara lain:
Suasana Tamam Mini di Jakarta
Kesenian merupakan Budaya Bangsa
5. Rekreatif
Yaitu Pidato yang bertujuan menghibur orang banyak agar si pendengar merasa
senang mendengarkan ucapan-ucapan yang dikemukakan si pembicara.
Contohnya:
Keberhasilan Anak Kunci Masa Depan
Merealisasikan Cita-cita Masa Kecil
PIDATO | FK UMP 2011 Page 9