akad perjanjian sertifikasi halaman 1 dari 1
TRANSCRIPT
FORM Nomor Dokumen F.3.14-04
AKAD PERJANJIAN SERTIFIKASI
Edisi/Revisi A/0
Tanggal Berlaku 19 Desember2014
Halaman 1 dari 1
KepadaYth.
Pengurus LP POM-MUI ProvinsiJawa Tengah
Jl. Pandanaran No. 126
Semarang
Denganhormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : _____________________________________________________
Jabatan : _____________________________________________________
Alamat : _____________________________________________________
No. KTP / SIM : _____________________________________________________
Telepon / HP : _____________________________________________________
Adalah penanggung jawab perusahaan tersebut di atas. Dengan ini menyatakan bersedia mematuhi
peraturan pemakaian sertifikasi “HALAL” yang telah ditetapkan oleh LP POM-MUI Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut :
1. Memenuhi Persyaratan Sertifikasi Halal: Kebijakan, Prosedur dan Kriteria (HAS 23000).
2. Mengimplementasikan Sistem Jaminan Halal secara berkesinambungan. 3. Mengirimkan laporan berkala setiap 6 bulan.
4. Memintakan persetujuan ke LPPOM MUI jika terdapat perubahan bahan yang digunakan dalam
produk yang disertifikasi.
5. Mendaftarkan sertifikasi halal untuk setiap pengembangan produk dengan merk yang sama dan fasilitas produksi baru yang memproduksi produk yang telah disertifikasi.
6. Bersedia menerima pemeriksaan/kunjungan LPPOM MUI sewaktu-waktu walaupun tanpa
pemberitahuan sebelumnya. 7. Bersedia untuk diambil contoh produk maupun bahan yang dibutuhkan untuk keperluan analisis
laboratorium dan menanggung biaya analisis laboratorium.
8. Memberikan segala informasi yang terkait dengan sertifikasi halal, diantaranya informasi mengenai seluruh bahan yang digunakan, formula produk, proses produksi dan implementasi Sistem Jaminan
Halal.
9. Selambat-lambatnya sebelum Sertifikat Halal dibagikan, perusahaan harus menyerahkan Daftar
Bahan untuk Seluruh Produk yang Disertifikasi terbaru yang telah ditandatangani. Jika belum menyerahkan Daftar Bahan untuk Seluruh Produk yang Disertifikasi terbaru yang telah
ditandatangani, maka LPPOM MUI berhak untuk menahan Sertifikat Halal.
10. Penggunaan Sertifikat Halal berlaku selama dua tahun, dan setelah itu untuk memperpanjang sertifikat halal, perusahaan harus mengajukan permohonan kembali selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum
masa berlaku Sertifikat habis.
11. Bila Sertifikat Halal habis masa berlakunya dan perusahaan tidak melakukan perpanjangan Sertifikat Halal, maka LPPOM MUI berhak mengumumkan kepada masyarakat luas.
12. Mencantumkan logo LPPOM MUI pada kemasan produk yang sudah bersertifikat halal MUI, sesuai
dengan Surat Keputusan LPPOM MUI Nomor SK10/Dir/LP POM MUI/XII/07 tentang Logo LPPOM
MUI. 13. Bila kemudian terjadi perubahaan atau penambahan dari isi pernyataan ini maka perubahan tersebut
akan dituangkan dalam adendum yang isinya merupakan bagian dari seluruh Borang dan dibuat dalam
rangkap dua. 14. Jika terjadi pelanggaran, perusahaan bersedia untuk dicabut sertifikat halalnya oleh LPPOM MUI dan
diumumkan kepada masyarakat luas.
____________, ____________________
Materai
(Nama, Tandatangandan Cap Perusahaan)
FORM Nomor Dokumen F.3.14-05
SURAT PERNYATAAN BEBAS BABI
Edisi/Revisi A/0
Tanggal Berlaku 19 Desember2014
Halaman 1 dari 1
SURAT PERNYATAAN BEBAS BABI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
Menyatakan bahwa perusahaan kami tidak memproduksi produk yang mengandung babi dan bahan
turunannya, dan fasilitas produksi tidak digunakan untuk mengolah produk yang mengandung babi dan
turunannya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
……………, …………………. ….....
Pimpinan Perusahaan
(………………………….)
1. Untuk LPPOM 2. Untuk Perusahaan 3. Untuk Pemberi Fasilitas
FORM Nomor Dokumen F.3.14 03
INDUSTRI PENGOLAHAN /
RESTORAN
Edisi/Revisi A/0
Tanggal Berlaku 19 Desember 2014
Halaman 1 dari 4
PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan :
Nama Perusahaan :
Alamat Kantor :
Telepon/Hp :
e-mail :
Alamat lengkap Pabrik/Outlet :
1.
2.
Jumlah karyawan :
Kisaran Penjualan
Per Minggu :
(Satuan : )
Mengajukan permohonan SERTIFIKAT HALAL untuk Industri Pengolahan / Restoran. * Adapun
kelengkapan dokumen terlampir. Apabila dokumen yang dilampirkan tidak sesuai dengan kondisi
sebenarnya, kami bersedia dituntut berdasarkan hukum yang berlaku.
______________,
* Coret salah satu
(Nama, Tanda tangan dan Cap Perusahaan)
1
1. Untuk LPPOM 2. Untuk Perusahaan 3. Untuk Pemberi Fasilitas
FORM Nomor Dokumen F.3.14 03
INDUSTRI PENGOLAHAN /
RESTORAN
Edisi/Revisi A/0
Tanggal Berlaku 19 Desember 2014
Halaman 2 dari 4
DAFTAR PRODUK / MENU
Nama Perusahaan :
Kelompok Produk :
Jenis Produk :
No Nama Produk / Menu No Nama Produk / Menu
1. 26.
2. 27.
3. 28.
4. 29.
5. 30.
6. 31.
7. 32.
8. 33.
9. 34.
10. 35.
11. 36.
12. 37.
13. 38.
14. 39.
15. 40.
16. 41.
17. 42.
18. 43.
19. 44.
20. 45.
21. 46.
22. 47.
23. 48.
24. 49.
25. 50.
2
1. Untuk LPPOM 2. Untuk Perusahaan 3. Untuk Pemberi Fasilitas
FORM Nomor Dokumen F.3.14 03
INDUSTRI PENGOLAHAN /
RESTORAN
Edisi/Revisi A/0
Tanggal Berlaku 19 Desember 2014
Halaman 3 dari 4
DAFTAR BAHAN
Nama Perusahaan :
No. Nama Bahan Merk Produsen Negara Dokumen
Pendukung
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
3
1. Untuk LPPOM 2. Untuk Perusahaan 3. Untuk Pemberi Fasilitas
FORM Nomor Dokumen F.3.14 03
INDUSTRI PENGOLAHAN / RESTORAN
Edisi/Revisi A/0
Tanggal Berlaku 19 Desember 2014
Halaman 4 dari 4
MATRIKS BAHAN VS PRODUK
Nama Perusahaan :
Keterangan : Beri tanda ( ) pada kolom yang disediakan jika bahan digunakan pada produk yang bersangkutan
Nama Bahan Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu Produk / Menu
4
I.
PENDAHULUAN
A.
InformasiUmumPerusahaan
Nama Perusahaan
: _____________________________________________________________
Alamat Perusahaan
: _____________________________________________________________
Telp/Fax Perusahaan : _____________________________________________________________
Alamat Pabrik
: _____________________________________________________________
Telp/Fax Pabrik
: _____________________________________________________________
Contact Person/Email : _____________________________________________________________
Nama/Merk Produk
: _____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Jenis Produk
: _____________________________________________________________
Kelompok Produk
: _____________________________________________________________
Daerah Pemasaran
: Provinsi / nasional / internasional *)
Sistem Pemasaran
: Retail / non retail *)
*) Coret yang tidak diperlukan
B. Tujuan
Manual Sistem Jaminan Halal (SJH) disusun untuk menjadi pedoman
dalam penerapan SJH di
perusahaan, dalam rangka menjaga kesinambungan produksi halal sesuai dengan persyaratan
serti�ikasi halal MUI.
C.
RuangLingkup
Manual SJH adalah dokumen yang menjadi panduan penerapan SJH di perusahaan. Manual SJH
ini berlaku untuk
seluruh fasilitas perusahaan yang terkait dengan produksi halal, termasuk
maklon dan gudang sewa.
IndustriPengolahan
1
II.KRITERIASISTEMJAMINANHALAL
1.
KebijakanHalal
KEBIJAKANHALAL
.....................................................
“Kami berkomitmen tinggi untuk menghasilkan produk halal, dengan hanya menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan menggunakan peralatan yang bebas dari najis. Kami akan mencapainya dengan membentuk tim manajemen halal dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh semua prosedur operasional”
…................, .........................................
PimpinanPerusahaan,
( ........................................................)
Kebijakan halal di atas disosialisasikan kepada karawan dalam bentuk :
a. Menjelaskan kebijakan halal pada semua karyawan. Daftar hadir harus dibuat dan disimpan setidaknya selama dua tahun sebagai bukti sosialisasi kebijakan halal.
b. Menempel poster kebijakan halal dan edukasi halal di kantor, area produksi dan gudang
2.
TimManajemenHalal
Untuk menerapkan SJH dan dalam rangka menjaga konsistensi kehalalan produk, dengan ini Pimpinan Perusahaan menunjuk Tim Manajemen Halal yang terdiri dari karyawan setiap bagian akti�itas kritis diantaranya :
No.
NamaKaryawan
Bagian
JabatandalamTim
1.
2.
3.
4.
5.
Surat resmi bukti pengangkatan tim manajemen halal terlampir pada Lampiran1.
Tugas Tim Manajemen Halal adalah melaksanakan dengan sungguh-sungguh manual SJH dan semua prosedur operasional seperti yang tertulis pada Kriteria ke 7 yaitu Prosedur Tertulis Aktivitas kritis.
IndustriPengolahan
2
3.
PelatihandanEdukasi
a.
Mengikuti pelatihan eksternal di LPPOM MUI setidaknya sekali dalam dua tahun. Serti�ikat pelatihan dari LPPOM MUI disimpan setidaknya selama dua tahun.
b.
Melakukan pelatihan internal dengan materi seperti tercantum dalam Lampiran2
minimal satu tahun sekali. Setiap karyawan baru akan mendapatkan pelatihan ini sebelum mulai bekerja.
c.
Daftar hadir pelatihan internal akan dibuat dan disimpan setidaknya selama dua tahun sebagai bukti pelaksanaan pelatihan internal.
4.
Bahan
a.
Bahan yang digunakan dalam proses produksi disusun dalam Daftar Bahan Halal
b.
Penggunaan bahan akan selalu melihat masa berlaku serti�ikat halal kecuali untuk bahan positivelist
5.
Produk
a.
Produk yang didaftarkan tidak menggunakan nama/merk yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan atau ibadah yang tidak sesuai dengan syariah Islam.
b.
Produk tidak memiliki karakteristik/pro�il sensori (bau/rasa) dan bentuk yang mengarah pada produk haram atau telah dinyatakan haram berdasarkan fatwa MUI.
c. Jika produk eceran, maka semua jenis produk dengan merk yang sama akan didaftarkan.
6. FasilitasProduksi a. Semua alamat fasilitas produksi yang digunakan untuk produk yang diserti�ikasi didaftarkan
b. Fasilitas produksi bebas najis dan tidak digunakan bergantian dengan produk yang tidak diserti�ikasi halal yang mengandung babi dan turunannya
c.
Penyimpanan material dan produk di gudang harus menjamin tidak adanya kontaminasi silang dengan bahan haram atau najis
7.
ProsedurTertulisuntukAktivitasKritis
I.SOPSeleksiBahanBaru
a.
Pemilihan bahan baru yang akan digunakan untuk produk yang diserti�ikasi halal akan melalui tahapan persetujuan penggunaannya oleh LPPOM MUI Jawa Tengah kecuali untuk :
1.
Bahan tidak kritis (HalalPositiveListMaterials)
2.
Bahan berserti�ikat halal MUI dengan sebelumnya melakukan validasi di halalmui.org
b.
Permintaan persetujuan penggunaan bahan baru akan diajukan ke Bidang SJH dan Pengkajian melalui email [email protected]
c.
Bahan baru yang telah disetujui LPPOM MUI akan dimasukkan ke dalam Daftar Bahan yang telah disetujui LPPOM MUI
IndustriPengolahan
3
II.
SOPPembelianBahan
a.
Pembelian bahan untuk produk yang diserti�ikasi selalu mengacu pada daftar bahan yang disetujui LPPOM MUI.
b.
Pembelian bahan selalu memeriksa kesesuaian antara bahan yang dibeli dengan data pada serti�ikat halal atau dokumen pendukung lain.
III.
SOPPengembanganProdukBaru
a.
Pengembangan produk baru akan menggunakan bahan yang telah disetujui LPPOM MUI
b.
Pengembangan produk baru dengan merk yang sama dengan yang telah didaftarkan sertii�kasi halal, akan diajukan proses serti�ikasi terlebih dahulu sebelum diedarkan.
IV.SOPPemeriksaanBahanDatang
a.
Memeriksa label bahan pada setiap pembelian atau penerimaan bahan untuk memastikan kesesuaian nama bahan, nama produsen dan negara produsen dengan
yang tercantum dalam Daftar Bahan Halal.
b.
Bahan yang boleh digunakan hanya bahan yang namanya, nama produsen dan negara produsennya sesuai dengan Daftar Bahan Halal. Pengecualian untuk bahan tidak kritis tidak dilakukan pemeriksaan label.
c.
Tersedia bukti pemeriksaan bahan datang berupa form cheklist pemeriksaan bahan datang
V. SOPProduksi
a. Proses produksi hanya menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI yaitu bahan yang ada didaftar bahan
b. Proses produksi dilakukan di fasilitas produk yang memenuhi kriteria yaitu fasilitas yang
terdaftar dan bebas dari najis.
c. Bukti pelaksanaan proses produksi dicatat pada form catatan produksi
VI.SOPPencucianFasilitasdaPeralatanPembantu
a. Fasilitas untuk proses produksi dicuci sebelum dan sesudah digunakan untuk proses produksi
b.
Pencucian dilakukan dengan menggunakan air dan bahan pencuci
c.
Bahan untuk mencuci peralatan bukan berupa bahan haram
d.
Proses pencucian diveri�ikasi dengan mengisi form bukti pencucian
VII.SOPPenyimpananBahandanProduk
a.
Penyimpanan bahan dan produk dilakukan sedemikian rupa agar tidak terjadi kontaminasi dengan bahan haram atau najis
b.
Bahan yang disimpan hanya bahan yang sesuai dengan daftarbahan
yang telah disetujui
LPPOM MUI
c.
Melakukan pencatatan keluar masuk bahan pada form stock bahan
VIII.SOPTransportasi
a. Transportasi bahan dan produk menjamin tidak tidak ada kontaminasi dengan bahan haram.
b.
Alat ransportasi hana digunakan untuk mengangkut bahan dan produk halal
c.
Bukti transportasi disimpan dan dipelihara.
IndustriPengolahan
4
8.
KemampuanTelusur
a.
Semua produk yang dihasilkan harus bisa ditelusuri berasal dari bahan yang sudah disetujui LPPOM MUI dan diproduksi di fasilitas produksi yang bebas dari bahan babi/turunannya
b.
Kemampuan telusur produk dilakukan melalui pengaturan pencatatan penggunaan bahan dan fasilitas produksi dari gudang bahan baku sampai gudang produk akhir.
c.
Catatan keteluisuran produk akan didokumentasikan dengan baik dan lengkap
9.
PenangananProdukyangTidakMemenuhiKriteria
a.
Produk yang
tidak memenuhi kriteria secara halal baik karena (i) terlanjur dibuat dari bahan yang tidak disetujui LPPOM MUI (iii) dan atau diproduksi di fasilitas ang tidak memenuhi kriteria (tidak bebas najis), akan ditangani secara khusus.
b.
Informasi produk ang tidak memenuhi kriteria dapat diperoleh melalui audit internal, dan informasi pihak eksternal (supplier, LPPOM MUI masyaratakat, pemerintah)
c.
Penanganan produk ang tidak memenuhi kriteria di area pabrik aitu produk dipisahkan untuk menghindari kontaminasi silang dan diberi tanda khusus, selanjutna produk akan dimusnahkan.
d.
Bila produk ang tidak memenuhi kriteria sudah terlanjur dijual, makan akan ditarik dari pasaran dan akan dimusnahkan.
e. Bukti penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria akan dibuat dan dipelihara
10. AuditInternal a. Melakukan audit internal setiap enam bulan sekali dengan cara memeriksa pelaksanaan
seluruh prosedur operasional dan mengisi form seperti pada Lampiran3
b. Audit internal dilakukan oleh ketua/anggota Tim Manajemen Halal yang sudah mengikuti pelatihan.
c.
Auditor harus independen terhadap area yang diaudit
d.
Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan, yaitu ada pertanyaan yang dijawab “tidak”, maka akan segera dilakukan perbaikan agar kelemahan tersebut tidak terulang. Bukti perbaikan kelemahan harus disimpan setidaknya selama dua tahun.
e.
Bukti pelaksanaan audit internal disimpan setidaknya selama dua tahun.
f.
Form hasil audit internal yang telah terisi dilaporkan ke LPPOM MUI Jawa Tengah melalui akun cerol pada menu “Laporan Berkala”
11.
KajiUlangManajemen
a.
Melakukan rapat kaji ulang manajemen yang membahas hasil dari audit internal. Rapat kaji ulang manajemen dihadiri oleh Pimpinan Perusahaan.
c.
Kaji ulang manajemen dilakukan setiap 1 tahun sekali setiap awal atau akhir tahun.
d.
Bukti
pelaksanaan kaji ulang manajemen sebagaimana pada lampiran4
e.
Bukti pelaksanaan rapat kaji ulang manajemen disimpan setidaknya selama dua tahun.
IndustriPengolahan
5
Lampiran1.Surat Penetapan Tim Manajemen Halal
SURATPENETAPANTIMMANA JEMENHALAL
Untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal dan dalam rangka menjaga konsistensi kehalalan produk,
dengan ini ditunjuk TimManajemenHalal
sebagai berikut :
No.
Nama
Jabatan
PosisidiTim
TandaTangan
1.
Ketua
2.
Anggota
3.
Anggota
4.
Anggota
5.
Anggota
Tim Manajemen Halal telah membaca dan memahami Manual SJH serta akan melaksanakan dengan
sungguh-sungguh semua prosedur operasional seperti yang tertulis pada Manual SJH.
Demikian surat penetapan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
…................, .........................................
Pimpinan perusahaan,
(.............................................)
IndustriPengolahan
6
Lampiran2.Form Cheklist Audit Internal
NO
PERTANYAAN
HASILAUDIT
YA
TIDAK
KETERANGAN
1. Apakah kebijakan halal telah dijelaskan pada semua karyawan ?
2. Apakah ada bukti sosialisasi kebijakan halal ? (Contoh dengan memasang poster, brie�ing, atau pelatihan internal)
3. Apakah Tim Manajemen Halal telah ditetapkan?
4. Apakah ada bukti penunjukan Tim Manajemen Halal? Sebutkan bentuk penunjukannya pada kolom keterangan
5. Apakah ketua/anggota Tim Manajemen Halal telah mengikuti pelatihan di LPPOM MUI setidaknya sekali dalam dua tahun ?
6. Apakah ada bukti pelatihan eksternal (serti�ikat pelatihan) ?
7. Apakah pelatihan internal kepada semua karyawan, termasuk karyawan baru telah dilaksanakan setidaknya setahun sekali ?
8. Apakah ada bukti pelatihan internal (daftar hadir pelatihan) ?
9. Apakah Daftar Bahan telah dibuat ?
10. Apakah nama/merk bahan dan nama produsen bahan yang dibeli sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Bahan Halal ?
11. Apakah bukti pembelian (nota/kuitansi) dan contoh label kemasan (jika ada) selalu disimpan setidaknya selama 6 bulan ?
12. Apakah setiap ada bahan baru selalu dimintakan persetujuan ke LPPOM MUI sebelum digunakan ? (kecuali bahan tidak kritis)
13. Apakah bukti persetujuan penggunaan bahan baru dari LPPOM MUI selalu disimpan setidaknya selama dua tahun ?
14. Apakah dilakukan pemeriksaan label bahan pada setiap pembelian atau penerimaan bahan ? (kecuali bahan tidak kritis)
15. Apakah hasil pemeriksaan menunjukkan informasi nama bahan, nama produsen dan negara produsen yang tercantum di label sesuai dengan Daftar Bahan Halal ?
16. Apakah ada formula/resep produk baku (untuk produk yang memiliki formula) ?
17. Apakah bahan yang digunakan dalam produksi hanya bahan yang tercantum dalam Daftar Bahan ?
18. Apakah formula produk yang digunakan pada proses produksi mengacu pada formula baku ?
19. Jika terlanjur ada penggunaan bahan yang tidak tercantum dalam Daftar Bahan Halal, apakah produk yang dihasilkan tidak akan dijual ke konsumen dan dimusnahkan ?
20. Apakah semua fasilitas produksi dan peralatan selalu dalam keadaan bersih (bebas dari najis) sebelum dan sesudah digunakan ?
IndustriPengolahan 7
NO
PERTANYAAN
HASILAUDIT
YA
TIDAK
KETERANGAN
21.
Apakah bahan dan produk selalu disimpan di
tempat yang bersih dan terhindar dari najis?
22.
Apakah kendaraan yang digunakan untuk
mengangkut produk halal dalam kondisi baik dan
tidak digunakan untuk mengangkut produk lain
yang diragukan kehalalannya ?
23.
Apakah setiap ada produk baru dengan merk yang
sama selalu diserti�ikasi halal sebelum dipasarkan?
24.
Apakah setiap ada penambahan fasilitas produksi
baru selalu didaftarkan untuk diserti�ikasi ?
25.
Apakah telah dilakukan audit internal setiap
enam
bulan sekali dengan cara memeriksa pelaksanaan
seluruh prosedur operasional ? *
26.
Apakah audit internal dilakukan oleh ketua/
anggota Tim Manajemen Halal yang sudah
mengikuti pelatihan ? *
27.
Apakah ada bukti pelaksanaan audit internal ? *
28.
Apakah hasil audit internal telah dibahas dalam
rapat kaji ulang manajemen yang dihadiri oleh
ketua dan anggota Tim Manajemen Halal ? *
29. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan, yaitu ada pertanyaan yang dijawab “tidak”, apakah segera dilakukan perbaikan agar kelemahan tersebut tidak terulang ? *
30. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan, apakah ada bukti pelaksanaan perbaikan ? *
31. Apakah ada bukti pelaksanaan rapat kaji ulang manajemen ? *
32. Apakah form hasil audit internal yang telah terisi telah dikirimkan ke LPPOM MUI melalui email [email protected]*ataumelaluiakun cerol?
Tanggal Audit internal:______________________________
Nama Auditor
:_____________________
Tandatangan : ___________________
:_____________________
: ___________________
Nama Auditee
:_____________________
Tandatangan :___________________
: ____________________
:___________________
:_____________________
:___________________
:_____________________
:___________________
IndustriPengolahan 8
Lampiran3.Kaji Ulang Manajemen
Nama Perusahaan/IKM
Hari Tanggal
Tempat
Nama Peserta dan Tanda Tangan
1.
2 3
Agenda
URAIANPEMBAHASAN
Mengetahui,
Pimpinan
(Nama, Tanda Tangan)
IndustriPengolahan
9
IndustriPengolahan 10
DAFTARHADIRPELATIHANINTERNAL
Nama Perusahaan :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Agenda :
Mengetahui, Pimpinan
(Nama, Tanda Tangan,)
No. Nama Bagian TandaTangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10 10.
Lampiran4.Materi Pelatihan Internal
URAIANSYARATSISTEMJAMINANHALAL
1.
KEBIJAKANHALAL
Kebijakan halal ini berupa pernyataan bahwa produsen berkomitmen untuk selalu menjaga
kehalalan baik dari bahan, proses, sampai dengan pemasaran. Kebijakan halal ini ditetapkan oleh
Manajemen puncak. Kebijakan halal juga meliputi adanya sosialisasi kebijakan yang diketahui dan
dilaksanakan oleh stake holder perusahaan, misal dibuktikan dengan adanya spanduk, banner,
MMT, in
house training sosialisasi, dll
2.
TIM
MANAJEMENHALAL
Produsen/ perusahaan memiliki kepengurusan tim manajemen halal dengan membentuk ketua dan
anggota yang memiliki tanggung jawab / kewenangan yang jelas dalam menyusun, mengelola,
mengevaluasi SJH (sistem jaminan halal). Termasuk adanya tim manajemen yang terlibat dalam
aktivitas kritis.
3. PELATIHANDANEDUKASI
Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis dengan jelas dan terjadwal (minimal setahun sekali
atau lebih) tentang pelatihan halal untuk semua personel yang terlibat dalam aktivitas kritis,
termasuk karyawan baru. Perusahaan juga harus mengikuti pelatihan dari LP POM MUI dibuktikan
dengan bukti pelaksanaan. Jika perusahaan baru dan belum memiliki serti�ikat halal, maka
pelatihan dilakukan sebelum audit, Jika perusahaan sudah memiliki serti�ikat halal maka pelatihan
dilakukan sebelum perpanjangan, Jika perusahaan pernah mengikuti pelatihan maka harus
dilakukan minimal 2 tahun sekali.
4.
BAHAN
Perusahaan harus melampirkan semua bahan, baik yang bahan baku, bahan tambahan (tidak
mengakibatkan pada hasil akhir, misalnya pewarna), bahan pembantu (bahan yang sifatnya
membantu agar performance produk menjadi bagus dan ikut pada hasil akhir), dan bahan penolong
(sifatnya tidak ikut dalam hasil akhir). Sertakan pula dokumen pendukung semua bahan dan
prosedur penjamin dokumen bahan yang masih berlaku. Sertakan pula uraian/ penjelasan jika
Perusahaan :
a.
Jika perusahaan menggunakan bahan mikrobial, maka harus disertakan keterangan bahwa
bahan tersebut tidak menyebabkan infeksi dan intoksikasi pada manusia, tidak mengandung
babi atau turunannya, tidak boleh menggunakan gen yang berasal dari babi atau manusia.
b.
Jika perusahaan menggunakan bahan alkohol/ etanol, maka harus disertakan keterangan bahwa
bahan alkohol tersebut tidak berasal dari industri khamar (minuman beralkohol) atau
turunannya.
IndustriPengolahan
11
c.
Jika Perusahaan memiliki bahan yang berpotensi/ kemungkinan diproduksi di fasilitas yang
sama dengan bahan dari babi atau turunannya maka harus disertai pernyataan porkfreefacility
dari produsennya.
5.
PRODUK
Perusahaan harus melampirkan semua produk perusahaan, termasuk melampirkan daftar produk
jika Perusahaan memiliki produk pangan eceran dengan merk sama yang beredar di Indonesia.
6.
FASILITASPRODUKSI
Perusahaan harus memberikan uraian/deskripsi/ penjelasan tentang fasilitas produksi untuk
membuktikan bahwa lini produksi dan peralatan tidak digunakan secara bergantian untuk
menghasilkan produk yang halal dan yang mengandung babi, tidak digunakan bersama/ bergantian
dengan bahan yang berasal dari babi atau turunannya, termasuk membuktikan tempat
penyimpanan material dan produk di gudang terjamin dari kontaminasi silang dengan bahan/
produk yang haram, dan pengambilan sampel (bahan dan produk) terjamin dari kontaminasi silang
dengan bahan/ produk yang haram.
7. PROSEDURTERTULISUNTUKAKTIVITASKRITIS
Perusahaan harus menjelaskan/ menguraikan aktivitas kritis. Aktivitas kritis adalah semua kegiatan
proses produksi yang berhubungan/ bersentuhan dengan bahan dan produk yang dihasilkan dari
awal sampai akhir, termasuk mencantumkan tindakan pencegahannya jika dalam proses kegiatan
terdapat aktivitas kritis. Hal ini dibuktikan dengan adanya prosedur tertulis mengenai pelaksanaan
aktivitas kritis dan sosialisasi dan evaluasi prosedur tertulis akti�itas kritis dan bukti
implementasinya. Perusahaan harus memiliki kriteria kecukupan prosedur dibuktikan dengan
adanya beberapa hal berikut ini yaitu seleksi bahan baru, pembelian bahan, formula produk/
pengembangan produk baru, pemeriksaan bahan datang, jaminan terhadap bahan yang digunakan
dalam proses produksi, pencucian fasilitas produksi dan peralatan pembantu, penyimpanan dan
penanganan bahan dan produk, transportasi, pemajangan/ display, aturan pengunjung, dan
penyembelihan.
8.
KEMAMPUANTELUSUR
Perusahaan harus memiliki kemampuan telusur. Artinya perusahaan harus memberikan penjelasan
berupa prosedur tertulis untuk menjamin kemampuan telusur produk yang telah diserti�ikasi.
Produsen harus menjamin produk yang diserti�ikasi berasal dari bahan yang disetujui dan dibuat di
fasilitas produksi yang memenuhi kriteria fasilitas produksi. Jika perusahaan menerapkan
pengkodean bahan, maka perusahaan harus menjamin (i) bahan dengan kode yang sama
mempunyai status halal yang sama (ii) keterlusuran informasi bahan di setiap kegiatan kritis, dan
Jika ada bahan yang dikemas ulang/ dilabel ulang, maka kesesuaian informasi (nama produk, nama
IndustriPengolahan
12
produsen, negara produsen dan logo halal jika diperlukan) yang tercantum dalam label baru dengan
label asli dari produsennya harus terjamin.
9.
PENANGANANPRODUKYANGTIDAKMEMENUHIKRITERIA
Apabila Perusahaan mempunyai produk yang terlanjur
diproduksi
dari bahan dan pada fasilitas
yang tidak memenuhi kriteria, maka perusahaan harus memiliki prosedur tertulisnya dan dokumen
penanganannya. Perusahaan harus memberikan bukti bahwa produk tersebut tidak dijual ke
konsumen yang mempersyaratkan produk halal. Jika tidak, maka uraikan dengan pernyataan tidak
memiliki bahan dan fasilitas yang tidak memenuhi kriteria.
10.
AUDITINTERNAL
Perusahaan harus mencantumkan prosedur tertulis dan bukti pelaksanaan tentang audit yang
meliputi jadwal audit internal minimal enam bulan sekali. Hal ini dilengkapi dengan hasil audit
internal yang disampaikan ke pihak yang bertanggungjawab terhadap setiap kegiatan yang
diaudit. Termasuk bukti tertulis mengenai tindakan koreksi (CorrectiveAction) yang diperlukan
dalam ketentuan batas waktu, hasil tindakan koreksi untuk dapat menyelesaikan kelemahan pada
saat ditemukan oleh audit internal, dan laporan hasil audit internal yang disampaikan ke LP POM
MUI setiap enam bulan sekali.
11. KAJIULANGMANAJEMEN
Perusahaan harus memiliki manajemen puncak dalam melakukan kajian terhadap efekti�itas
pelaksanaan SJH satu kali dalam satu tahun. Dibuktikan dengan adanya bukti kaji ulang
manajemen, meliputi absensi dan hasil evaluasi yang disampaikan pada pihak yang
bertanggungjawab dengan batas waktu penyelesaiannya.
IndustriPengolahan
13