akhlak seorang muslim terhadap allah swt~intrnt
TRANSCRIPT
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 1/15
20
Hak-hak manusia seorang Muslim Terhadap Allah SWT
Setiap muslim meyakini, bahawa Allah adalah
sumber segala sumber dalam kehidupannya. Allah adalah Pencipta dirinya,
pencipta jagad raya dengan segala isinya, Allah adalah pengatur alam semesta
yang demikian luasnya. Allah adalah pemberi hidayah dan pedoman hidup dalam
kehidupan manusia, dan lain sebagainya. Sehingga manakala hal seperti ini
mengakar dalam diri setiap muslim, maka akan terimplementasikan dalam realita
bahwa Allah lah yang pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhlak.
Jika kita perhatikan, akhlak dan hak-hak terhadap Allah
ini merupakan dasar dalam berakhlak terhadap siapapun yang ada di
muka bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak positif terhadap Allah,
maka ia tidak akan mungkin memiliki akhlak positif terhadap siapapun. Demikian
pula sebaliknya, jika ia memiliki akhlak yang karimah terhadap Allah, maka ini
merupakan pintu gerbang untuk menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain.
Diantara akhlak terhadap Allah SWT adalah:
Pertama yang harus dilakukan seorang muslim dalam berakhlak kepada Allah SWT,
adalah dengan mentaati segala perintah-perintah-Nya. Sebab bagaimana mungkin ia
tidak mentaati-Nya, padahal Allah lah yang telah memberikan segala-galanya pada
dirinya. Allah berfirman (QS. 4 : 65):
“Maka demi Rab-mu, mereka pada hakikatnya
tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemdian mrekea tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap
ptutusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 2/15
21
Karena taat kepada Allah merupakan buktii keimanan seorang muslim kepada Allah
SWT. Tanpa adanya ketaatan, maka ini merupakan salah satu indikasi tidak adanya
keimanan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga menguatkan makna ayat di atas
dengan bersabda:
“Tidak beriman salah seorang diantara kalian,
hingga hawa nafsunya (keinginannya) mengikuti apa yang telah datang dariku
(Al-Qur‟an dan sunnah)." (HR. Abi Ashim al -syaibani).
Hak
kedua yang harus dilakukan seorang muslim kepada Allah SWT, adalah memiliki
rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan padanya. Kerana pada hakikatnya,
kehidupan inipun merupakan amanah dari Allah SWT. Oleh kerananya, seorang
mukmin senantiasa meyakini, apapun yang Allah berikan padanya, maka itu
merupakan amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban dari Allah. Dalam
sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda:
Dari
ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda,
"Setiapkalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab terhadap apa yang
dipimpinnya. Seorang amir (presiden/ imam/ ketua) atas manusia, merupakan
pemimpin, dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang suami
merupakan pemimpin bagi keluarganya, dan ia bertanggung jawab atas apa yang
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 3/15
22
dipimpinnya. Seorang wanita juga merupakan pemimpin atas rumah keluarganya dan
uga anak-anaknya, dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang
hamba adalah pemimpin atas harta tuannya, dan ia bertanggung jawab terhadap apa
yang dipimpinnya. Dan setiap kalian adalah pemimpin, dan bertanggung jawab atas
apa yang dipimpinnya." (HR. Muslim)
Hak
berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim terhadap Allah SWT, adalah redha
terhadap segala ketentuan yang telah Allah berikan pada dirinya. Seperti ketika
ia dilahirkan baik oleh keluarga yang berada maupun oleh keluarga yang tidak
mampu, bentuk fisik yang Allah berikan padanya, atau hal-hal lainnya. Karena
pada hakekatnya, sikap seorang muslim senantiasa yakin (baca; tsiqah) terhadapapapun yang Allah berikan pada dirinya. Baik yang berupa kebaikan, atau berupa
keburukan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
" sungguh mempesona perkara orang beriman. Karena segala
urusannya adalah dipandang baik bagi dirinya. Jika ia mendapatkan kebaikan, ia
bersyukur, karena ia tahu bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagidirinya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena ia tahu bahwa hal
tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Bukhari)
Apalagi
terkadang sebagai seorang manusia, pengetahuan atau pandangan kita terhadap
sesuatu sangat terbatas. Sehingga bisa jadi, sesuatu yang kita anggap baik
ustru buruk, sementara sesuatu yang dipandang buruk ternyata malah memiliki
kebaikan bagi diri kita.
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 4/15
23
Hak seterusnya ialah Senantiasa bertaubat kepada-Nya.
Sebagaiseorang manusia biasa, kita juga tidak akan pernah luput dari sifat lalai dan
lupa. Karena hal ini memang merupakan tabiat manusia. Oleh karena itulah, etika
kita kepada Allah, manakala sedang terjerumus dalam ‘kelupaan’ sehingga berbuat
kemaksiatan kepada-Nya adalah dengan segera bertaubat kepada Allah SWT. Dalam
Al-Qur’an Allah berfirman (QS. 3 : 135) :
"Dan juga
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka
sendiri, mereka ingat akan Allah,
lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapakah yang dapat
mengampuni dosa selain Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu
sedang mereka mengetahui."
Obsesinya adalah keredhaan ilahi.
Seseorangyang benar-benar beriman kepada Allah SWT, akan memiliki obsesi dan
orientasi dalam segala aktivitinya, hanya kepada Allah SWT. Dia tidak beramal dan
beraktiviti untuk mencari keredhaan atau pujian atau apapun dari manusia.
Bahkan terkadang, untuk mencapai keredhaan Allah tersebut, harus
mendapatkan ‘ketidaksukaan’ dari para manusia lainnya. Dalam sebuah hadits
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 5/15
24
Rasulullah SAW pernah menggambarkan kepada kita:
"Barang siapa yang mencari keridhaan Allah dengan „adanya‟ kemurkaan manusia, maka
Allah akan memberikan keridhaan manusia juga. Dan barang siapa yang mencari
keridhaan manusia dengan cara kemurkaan Allah, maka Allah akan mewakilkan
kebencian-Nya pada manusia." (HR. Tirmidzi, Al-Qadha‟I dan ibnu Asakir).
Dan hal
seperti ini sekaligus merupakan bukti keimanan yang terdapat dalam dirinya.
Kerana orang yang tidak memiliki kesungguhan iman, otientasi yang dicarinya
tentulah hanya keridhaan manusia. Ia tidak akan perduli, apakah Allah menyukai
tindakannya atau tidak. Yang penting ia dipuji oleh oran lain.
Merealisasikan ibadah kepada-Nya.
Hak
atau akhlak berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim terhadap Allah SWT
adalah merealisasikan segala ibadah kepada Allah SWT. Baik ibadah yang bersifat
mahdhah, ataupun ibadah yang ghairu mahdhah. Karena pada
hakekatnya, seluruh aktiivitas sehari-hari adalah ibadah kepada Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an Allah berberfirman (QS. 51 : 56):
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia,
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 6/15
25
Oleh
kerananya, segala aktiviti, gerak geri, kehidupan sosial dan lain sebagainya
merupakan ibadah yang dilakukan seorang muslim terhadap Allah. Sehingga ibadah
tidak hanya yang memiliki skop mahdhah saja, seperti solat, puasa haji dan
sebagainya. Perealisasian ibadah yang paling penting untuk dilakukan pada saat
ini adalah beraktiviti dalam rangkaian tujuan untuk dapat menerakpak hukum
Allah di muka bumi ini. Sehingga Islam menjadi pedoman hidup yang direalisasikan
oleh masyarakat Islam pada khususnya dan juga oleh masyarakat dunia pada
umumnya.
Banyak membaca al-Qur’an.
Hak
dan akhlak berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim terhadap Allah adalah
dengan memperbanyak membaca dan mentadaburi ayat-ayat, yang merupakan
firman-firman-Nya. Seseeorang yang mencintai sesuatu, tentulah ia akan banyak
dan sering menyebutnya. Demikian juga dengan mukmin, yang mencintai Allah SWT,
tentulah ia akan selalu menyebut-nyebut Asma-Nya dan juga senantiasa akanmembaca firman-firman-Nya. Apalagi menakala kita mengetahui keutamaan membaca
Al-Qur’an yang demikian besarnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW
mengatakan kepada kita:
"Bacalah Al-Qur‟an, karena sesungguhnya
Al-Qur‟an itu dapat memberikan syafaat di hari kiamat kepada para
pembacanya." (HR. Muslim)
Adapun
bagi mereka-mereka yang belum bisa atau belum lancar dalam membacanya, maka
hendaknya ia senantiasa mempelajarinya hingga dapat membacanya dengan baik.
Kalaupun seseorang harus terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an tersebut, maka
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 7/15
26
Allah pun akan memberikan pahala dua kali lipat bagi dirinya. Dalam hadits
lain, Rasulullah SAW bersabda:
"Orang
(mu‟min) yang membaca Al -Qur‟an dan ia lancar dalam membacanya, maka ia akan
bersama para malaikat yang mulia lagi suci. Adapun orang mu‟min yang membaca
Al-Qur‟an, sedang ia terbata-bata dalam membacanya, lagi berat (dalam mengucapkan
huruf-hurufnya), ia akan
mendapatkan pahala dua kali lipat." (HR. Bukhori Muslim)
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 8/15
27
Waqaf menurut bahasa : Berhenti / Menahan.
Menurut Istilah Ilmu Tajwid : Menghentikan bacaan dengan cara memutuskan suara di
akhir perkataan sekejap untuk bernafas dengan niat akan menyambungkan bacaan
semula.
Berhenti bacaan pada rangkaikata yang bermakna lengkap dan bermula dari
rangkaikata yang sesuai adalah satu tajuk yang penting dalam pengajian Ilmu Tajwid.
Setiap pembaca ayat-ayat suci Al-Quran patut mengetahuinya, kerana demikian secara
tidak langsung ia menunjukkan seseorang pembaca itu mempunyai pengertian terhdap
makna ayat-ayat suci Al-Quran.
Kita tidak dapat membaca habis sesuatu ayat yang terlalu panjang dengan satu nafas,
maka perlu memilih rangkaikata yang sesuai untuk berhenti dan bernafas, kerana kita
tidak mengerti makna ayat-ayat suci Al-Quran, maka kadang-kadang berhenti pada
rangkaikata yang tidak membawa makna yang lengkap atau kurang elok, dan
menimbulkan kesalahan terhadap makna ayat yang berkenaan.
Walaubagaimanapun tidaklah terdapat dalam Al-Quran waqf yang wajib dan tidak pula
ada waqf yang haram melainkan dengan sebab-sebab yang membawa haram, seperti
seorang pembaca yang faham makna ayat yang dibacakan, tiba-tiba dengan sengaja ia
memula serta menghentikan baaan pada ayat:
Maknanya:Sesungguhnya Allah fakir miskin dan kami kya-raya.” Maka sudah tentu
perbuatan seperti ini menjadi haram demikian seterusnya.
Ketika Saidina Ali bin Abi Talib ditanya maksud kalimah Tartil
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 9/15
28
Pada sural Al-Muzammil ayat 4 maka beliau menjawab :
Mentajwidkan huruf dan mengetahui menghentikan bacaan pada rangkaikata yang
sesuai.
Para Ulama’ tidak sependapat tentang bilangan jenis waqf dan namanya, kerana tidak
sependapat pada maksud ayat-ayat Al-Quran,tetapi apa yang telah mereka bahagikan
tidak terkeluar daripada enam jenis seperti berikut :
1. Waqf Tam ( Berhenti Sempurna )
Menghentikan bacaan pada rangkai kata yang sempurna maknanya ; tidak
terikat lafaz ( dari segi i’rab) dan maksudnya dengan kata-kata yang berikutnya.
Ia juga dinamakan Waqf Lazim Dalam Al-Quran Rasm Uthmani diberi
tanda berhenti ( ) untuk menunjukkan jenis berhentinya adalah Wqaf Tam.
Contoh
Maka boleh menghetikan bacaan pada kalimah Lalu memulakan
bacaan dari kalimah
2. Waqf Kafi ( Berhent Memadai / Mencukupi )
Menghentikan bacaan pada rangkaikata yang sempurna dari segi lafaznya tetapi
maknanya masih terikat dengan kata-kata yang berikutnya.
Dalam Al-Quran Rasm Uthmani ia diberi tanda untuk menunjukkan jenis
berhentinya adalah Waqf Kafi, dengan berhenti bacaan padanya adalah lebih utama .
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 10/15
29
Contoh :
Maka boleh menghentikan bacaan pada kalimah lalu memulakan
bacaan dari
3. Waqf Hasan ( Berhenti Memadai / Mencukupi )
Menghentikan bacaan pada rangkaikata yang sempurna makna pada dirinya tetapi
makna dan lafaznya masih terikat dengan kata-kata yang berikutnya. Dalam Al-Quran
Rasm Uthmani ia diberi tanda berhenti untuk menunjukkan jenis berhentinya
adalah Waqf Hasan, dengan menyambung bacaan terus adalah lebih utama.
Contoh:
Maka boleh menghentikan bacaan pada kalimah , tetapi ada baiknya
mengulangi bacaan dari kalimah himgga akhir ayat.
4. Waqf Qabih ( Berhenti Tidak Elok )
Menghentikan bacaan pada rangkai kata yang tidak sempura maknanya, kerana makna
dan lafaznya masih terikat dengan kata-kata yang berikutnya. Dalam Al-Quran Rasm
Uthmani ia diberi tanda ( ) untuk menunjukkan jenis berhentinya adalah Waqf Qabih.
Maka tidak elok berhenti bacaan padanya.
Contoh:
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 11/15
30
Maka menghentikan bacaan pada kalimah tidak elok, kecuali tidak cukup
nafas atau bersin, apabila hendak memulakan bacaan semula hendaklah mengulang
dari kalimah .hingga akhir ayat.
5. Waqf Ja’iz ( Berhenti Harus )
Menghentikan bacaan pada rangkai kata yang tidak sampai merosakkan maknanya.
Jadi seseorang pembaca Al-Quran harus berhenti bacaannya padanya atau pun terus
menyambungkan bacaannya. Dalam Al-Quran Rasm Uthmani ia diberi tanda berhenti
untuk menunjukkan jenis berhentinya adalah Waqf Ja’iz.
Contoh ;
Maka harus menghentikan bacaan pada kalimah . lalu harus memulakan
bacaannya dari kalimah
6. Waqf Ta’anuq ( Berenti Berikat / Berpeluk )
Sejenis Waqf yang perlu kita perhatikan lebih dahulu di mana kita akan berhenti bacaan
pada satu di antara kedua tempat waqf yang berdekatan. Jenis Waqf ini dalam Al-
Quran Rasm Uthmani diberi tanda waqf berhenti ( ) , ia menunjukkan jika berhenti
bacaan pada tanda pertama ( ), maka tidak boleh berhenti bacaan pada tanda
kedua. Jika berhenti bacaan pada tanda kedua, maka tidak boleh berhenti bacaan pada
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 12/15
31
tanda pertama. Dan harus bacaannya disambung terus yakni bacaan tidak berhenti
( Berhenti Pemerhatian )
Contoh
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 13/15
32
Dikirim: [27/06/2009] http://madinatulilmi.com/?prm=posting&kat=1&var=detail&id=79
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 14/15
33
7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt
http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 15/15
34