akhlak tasawuf

13
Cakrawala Tasawuf Resensi ini di ajukan guna memenuhi tugas pada matakuliah Akhlak Tasawuf Disusun Oleh: Rahmat Budi nuryadin NIM : 08350022 Jur/fak : AS/ Syari’ah JURUSAN AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012

Upload: rahmat-bn

Post on 24-Jul-2015

1.271 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akhlak Tasawuf

Cakrawala Tasawuf

Resensi ini di ajukan guna memenuhi tugas pada matakuliah Akhlak Tasawuf

Disusun Oleh:

Rahmat Budi nuryadin

NIM : 08350022

Jur/fak : AS/ Syari’ah

JURUSAN AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Akhlak Tasawuf

Judul : Cakrawala Tasawuf

Pengarang : Drs. H. M. Jamil, MA

Penerbit : CP Press

Tahun Terbit : Gaung Persada Jakarta press

Tebal Buku : 200 Halaman

INTI BUKU

1. BAB I (Pengertian, Dasar- Dasar, Sejarah Asal Usul Tasawuf)

A. Pengertian

Tasawuf atau shufi yang berasal dri kata Ahl al Shuffah adlah sebuah

komunitas yang memiliki karakteristik yang menyibukan diri dengan kegiatan

ibadah dengan tidak membuang- buang waktu dengn sia- sia. Dengan

demikian mereka memiiki ciri khusus dalam aktifitas dan ibadah mereka

yaiytu stas dasar kesucian hati dan untuk pembersihan jiwa dalam rangka

mendekatkan diri kepada alloh SWT. Mereka adalah orang yang selalu

memelihara dirinya dari berbuat dosa dan maksiat.

Ada yang berpendapat bahwa kata terseut berasal dari kata Shaff yang

berarti barisan. Ada yang menishbahkan kata tersebut kepada ash- shufu yang

berarti bulu atau wol kasar. Ada juga yang menisbahkan kata tersebut kepada

kata saufi yaitu kebijaksanaan. Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa

tasawuf berkutat pada kegiatan- kegiatan pembersihan jiwa, mengisi dengan

sifat- sifat terpuji.

B. Dasar- dasar tasawuf

a. Al-Qur’an

Page 3: Akhlak Tasawuf

Didalam Al- Quran ditemukan perintah beribadat dan berdzikir

diantaranya:

Alanbiya ayat 25, Alanfal ayat 45, Al Imron ayat 191, dan masih

banyak lagi.

b. Sunnah SAW

Diantaranya adalah yang artinya Takutilah firasat orang- orang

mukmin karena ia memandang dengan nur alloh.(Riwayat Bukhari)

C. Asal Usul Tasawuf

Unsur Nasrani yaitu cara hidup yang ditempuh oleh para Zahid dalam

islam dimana kehidupan dunia ditinggalkan, memilih untuk hidup

ederhana serta mengasingkan diri, dikatakan sebagai pengaruh para

rahib- rahib kristen

Unsur Budha- Hindu yaitu pengawasan dir dari bujuk rayu nafsu dan

pemahaman hidup ini hanya sementara dapat mengawasi diri dari seluruh

keburukan dan mengantar kepada kebaikan, dan konep Fana dalam

tasawuf mirip dengan nirawana dalam budha.

Unsur Yunani

Unsur persia

BAB II ( Pengenalan Tsawuf Akhlaqi dan Falsafi)

A. Sejarah Singkat

a. Abad pertama dan kedua Hijriah

Pada periode ini tasawuf telah kelihatan bentuknya yang awal, dengan

tokoh- tokoh diantaranya adalah salman al Farisi, Abu Dzarr Al gafari,

Ammar bin Yasir

b. Abad ketiga dan keenpat hijriah

Page 4: Akhlak Tasawuf

Tasawuf masih berupa Zuhud dalam pengertian yang sederhana. Pada

abad ini para sufi mulai memperhatikan sisi- sisi teoritis psikologis

dlam rangka perbaikan tingkah laku sehingga taswuf telh menjadi

sebuah ilmu akhlak keagamaan.

c. Abad kelima Hijriah

Pada periode ini lahirlah seorang tokoh sufi besar, Al- Ghazali dengan

tulisan- tulisan monumentlnya dan juga kritikan tajam terhadap

berbagai aliran filsafat dan kepercayaan kebatinan.

d. Abad keenam dan ketujuh Hijriah

Pada periode ini muncul kembali tokoh- tokoh sufi yang memadukan

tasawuf dengan filsafat denagn teori- teori yang tidak murni tasawuf

dan juga tidak murni filsafat. Keduanya terpadu menjadi satu yang

kemudian dinamai dengan tsaawuf falsafi.

e. Abad kedelapan Hijriah dan Seterusnya

Pada abad ini taswuf telah mengalami kemunduran halini terjadi

karena orang yang berkecimpung dalam tasawuf kegiatannya sudah

terbatas pada komentar- komentar atau meringkas buku- buku tasawuf

terdahulu serta memfokuskan pada aspek- aspek praktek ritual yang

lebih berbentuk formalitas sehingga semakin jauh dari substansi

tasawuf.

B. Tasawuf Akhlaqi

Tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang berkonsentrasi pad perbaikan

akhlak.dengan metoda- metoda tertentu yang telah dirumuskan, tasawuf

bentuk ini berkonsentrasi pada upya- upaya menghindarkan diri dari hal-

hal yang tercela. Sekaligus mewujudkan akhlak yang terpujibdidalam diri

pada para sufi.

C. Tasawuf Falsafi

Page 5: Akhlak Tasawuf

Tasawwuf falsafi secara umum mengandung kesamaran- kesamaran

dikarenakan banyaknya istilah- istilah khusus yang dapat dipahami aliran

taswuf ini.

BAB III (Makamat dan Ahwal)

A. Maqamat(Stages)

Maqamat adalah jama’ dari kata maqam yaitu tingkatan seorang hamba

dihadapan tuhannya dalam hal ibadah dan latihan- latihan jiwa ang

dilakukannya.

Macam- macam maqam adalah:

a. Taubat yakni menyesali perbuatan- perbuatan dosa yang telah

dilakukan, berjanji untuk tidak mengulangi dan mengisi kehidupan

dengan amal shaleh

b. Al- Zuhd yakni meninggalkan kehidupan dunia dan berkonsentrasi

pada kehidupan akhirat

c. Al- wara’ yakni meninggalkan segala sesuatu yang didalmnya terdapat

keragu- raguan antara halal dan haram

d. Al Sabr yakni menghadap segala kesulitan tanpa ada rasa kesal dihati

dan didalam diri

e. Al- Tawakal yakni menyerahkan diri hanya padaketentuan alloh

f. Al- Ridha yakni mersa puas dengan apa yang dianugrahkan alloh.

B. Ahwal (states)

Ahwal adalah sebuah kondisi jiwa yang diperoleh lewat kesucian hati. Hal

adala sebuah pemberian dari alloh bukan sesuatu yang diusahakan seperti

maqamat.

Macam- macam ahwal adalah:

a. Muraqabah yaitu keyakinan yang mendalam bahwa alloh terus

mengamati seluruh aktivitas baik lahir maupun batin. Muqarabah

terbagi kepada tiga tingkatan yaitu muqarabah al-qalbi, muqarabah al-

ruhi, muqarabah al- sirri.

b. Mahabbah yaitu kedekatan hamba dengantuhannya dalam bentuk cinta.

Page 6: Akhlak Tasawuf

c. Al- Khawf yaitu rasa takut yakni suatu sikap rohani merasa cemas

karena kurang sempurna pengabdian dan kekhawatiran jika alloh

taubat dan ibadatnaya.

d. Al- Syauk yaitu rindu dalam artian sufi adalah rindu untuk segera

bertemu tuhan

BAB IV ( hubungan tasawuf dengan llmu lakam, filsafat, fiqih, dan ilmu jiwa

agama)

A. Ilmu dalam pandangan kaum sufi

Dalam tradisi ilmu islam secara garis besar dikenal dua macam yaitu ilm

muktasab dan ilm ladunni, yang pertama diperoleh lewat proses

pembelajaran, sedang yeng kedua tidak melalui proses tersebut.

B. Hubungan ilmu taswuf dengan ilmu kalam

Tasawuf sebagai sebuah ilmu, ilmu kalam, ilmu filsafat, ilmu fiqih dan

ilmu jiwa adalah sebagian disiplin- disiplin ilmu keislaman yang

mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hubungan

ini, ilmu tasawuf mengemukakan bahasan- bahasan tentang jaln praktis

untuk merasakan sifat- sifat dan kalam alloh tersebut. Jika ilmu klam

misalnya menjelskan bahwa itu alloh esa, maha pengasih dan penyayang,

maka ilmu tasawuf mengemukakan bhasan bagaimana merasakan esa dan

kasih sayang tuhan tersebut

C. Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu fiqih

Fiqh adalah ilmu tentang hukum- hukum syar’iyah amaliah, dengan

demikian hubungannya adalah ilmu tasawuf memberikan unsur-unsur

batiniah kepada fiqih. Fiqih akan merasa sangat lahiriah dan formalistik

atau terasa amat kering jika tanpa tasawuf.

D. Hubungan ilmu tasawuf dan filsafat

Filsafat adalah mengetaui sesuatu dengan hakikatnya sebatas kemampuan

manusia karena tujuan filosof di dalam ilmu sampai kepada kebenaran dan

didilam amalnya sebagai amal yang benar. Maka dari itu hubungan dengan

tasaawuf adalah kajian-kajian filsafat tentang jiwa dan roh banyak di

Page 7: Akhlak Tasawuf

kembangkan dalam tasawuf, sehingga filsafat telah memberikan

sumbangan dalam dunia tasawuf. Khususnya tasawuf falsafi.

E. Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu jiwa

Salah satu bahasan ilmu jiwa adalah mental yang sehat dan tidak sehat.

Mental dalam hibungannya dengan tindak-tanduk manusia. Mental dalam

hubungannya dengan rasa bahagia dan tidak bahagia. Didalam ilmu

tasawuf juga di bahas hubungan antara jiwa dan jasmani. Ilmu tasawuf

lebih berkonsentrasi kepada kebersihan jiwa dengan pendekatan diri

kepada tuhan lewat berbagai ibadah sedang sikologi tidak demikian.

Sikologi lebih banya menggunakan teori-teori dengan berbagai solusi

diluar konteks ibadah ataw dzikir yang dikenal dalam tasawuf

BAB V (Tasawuf Akhlaqi)

A. Hasan Al Basri

Dasar zuhud hasan basri bukanlah rasa takut akan msuk neraka, melainkan

takut akan diri sendiri.

B. Al Muhasibi

Almuhasibi berpandangan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh

melalui ketakwan kepada alloh, melaksanakan kewajiban- kewajiban dan

meneladani rosululoh.

C. Al qusyairi

Al qusyairi mengadakn pembruan tentang tasawuf. Ia mengmukakan

konsep-konsep memngkomporikan antara syari’at dan hakikat, antara yang

zahir dengn yang batin dengan senantiasa berpegang teguh kepada Al

qur’an dan As Sunah

D. Al Ghazali

Al Ghazali berpendapat bahwa sebelum mempelajari dan mengamalkan

tasawuf orang harus memperdalam ilmu tentang syari’at dan aqidah

terlebih dahulu dan menjalankannya secara tenkun dan sempurna. Al

ghazali memandang negatif syahadat karena menganggap mempunyai dua

Page 8: Akhlak Tasawuf

kelemahan yakni kurang memperhatikan amal lahiriah, dan syahadat

merupakan hasil pemikiran yang kacau dah hasil imajinas sendiri.

BAB VI (Tasawuf Irfani)

A. Rabi’ah Al adawiah

Pernyatannya bahwa dia mengabdi kepada allah bukan karena takut neraka

dan bukan pula karena mengharapkan syurga, yang menunjikan bahwa

mahabbah yang dipelopori dan di amalkannya adalah mahabbah yang

tanpa dibarengi dengan harapan-harapan duniawi bahkan ukhrowi.

B. Dzu Al-Nun Al Mishri

Dia di pandang sebagai bapak paham makrifat dia memperkenalkan

konsep baru tentang ma’rifat. Dia membedakan antara ma’rifat shufiah dan

ma’rifah aqliyah. Menurutnya ma’rifat sebenarnya adalah penyaksian hati,

hal ini karena ma’rifah itu menurutnya adalah fitrah dalam hati manusia

sejak Azali. Teori-teorinya tantang makrifat menyerupai Gnosisme Model

Neo Plantonik. Teori ini kemudian di anggap sebagai jembatan menuju

teori-teori wahdah al syuhud dan idtihat.

C. Al Junaid

Al junaid mengatakan bahwa tauhid yang secara khusus dianut oleh para

sufi adalah pemisahan antara yang qadim dan yang hudus. Dengan

pemikiran seperti ini al jinaid dipandang sebagai orang yang mendasarkan

tasawuf kepada Al- Qur’an dan Assunah. Yang perlu diperhatikan disini

adalah bahwa ia membedakan antara yang qadim dengan yaang hudus.

D. Al Bustami

Al bustami menyatakan bahwa ana adalah hilangnya kesadaran terhadap

sesuatu selain alloh. Dengan fana inilah kemudian beliau sampai kepada

faham al ittihad.dalam ittihad yang dilihat hanya satu wujud sungguhpun

sebenarnya ada dua wujud yang berpisah dengan yang lainnya. Hanya

perlu dicatat bahwa beliau bekata “kalau kamu lihat seseorang sanggup

melakukan pekerjaan kramat yang besar- besar, walaupun ia sanggup

terbang diudara, maka janganlah kamu tertipu, sebelum kamu lihat

Page 9: Akhlak Tasawuf

bagaimana dia mengikuti perintah syari’at dan menjauhi batas- batas yang

dilarang syariat.

E. Al Hallaj

Ada tiga ajaranpokok tasawuf alhallaj adalah hulul, haqiqah

muhamadiyah, wahdah al ahyan. Menurut al hallaj alloh memiliki dua sifat

dasar yaitu lahut (sifat ketuhanan)dan nasut (sifat kemanusiaan). Tentang

teori penciptaan menganut teori emanasi. Dlam teori ini tuhaan diibaratkan

sebagai sumber cahaya semisal matahari yang memancarkan cahayanya

keseluruh penjuru.

BAB VII ( Tasawuf Falsafi)

A. Ibn ‘Arabi

Diantara ajaran ibn arabi adalah wahdat yaitu faham bahwa manusia dan

tuhan pada hakikatnya adalah satu kesatuan wujud. Menurut faham ini

bahwa setiap sesuatu yang ada memiliki dua aspek, yaitu aspek luar dan

aspek dalam. Aspek luar disebut makhluk dan aspek dalam disebut

tuhan.menurut faham ini, aspek yang sebenarnya ada hanyalah aspek

dalam sedangkan aspek luar hanyalah bayangan dari aspek dalam tersebut.

Allah adalah akikat alam sedangkan alam ini hanyalah banyangan dari

wujud tuhan.

B. Al jilli

Termasuk dalam kelompok sufi yang berpandangan bahwa yang ada ini

adalah tunggal, semua perbedaan pada hakikatnya hanyalah modus, aspek

dan manifestasi fenomenal dari realitas tunggal tersebut. Allah adalah

substansi dari yang ada ini substansi yang di namakan Al jilli dengan Zat

mutlak ini memanifestasikan diri melalui tiga taraf yaitu Ahadiah,

Huwiyah dan Aniyah. Menurutnya pelanggaran terhadap larangan Allah

haru di hukum menurut ketentuan Allah didalam Al qur’an Nulkarim.

C. Ibnu Sab’in

Ia mengatakan bahwa jika seseorang melihat kepada jagat raya dan kepada

yang ada dibawahnya dari manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan,

Page 10: Akhlak Tasawuf

kemudian ia memisah-misah dan menbagi-baginya, menyusun dan

menyambungkannya, maka ketika ia kembali kepada dirinya ia akan

mendapatkan didalam dirinya apa-apa yang ada didalam jagat raya, dan

apa-apa yang ada di bawahnya dengan bentuk yang labih indah dan

lembut. Karena ia melihat dirinya seperti contoh dari alam ini. Dan

sesungguhnya keseluruhan dan kesatuan itu merupakan emanasi dari yang

satu

BAB VIII Seputar Tarekat (tareqoh)

A. Pengertian Tarekat, di ambil dari bahasa arab yaitu Jalan. Yang dimaksud

dalam hal ini adalah jalan yang ditempuh oleh para sufi untuk dapat dekat

kepada Allah. Tarekat berhubungan dengan amalan-amalan atau latihan-

latihan kerohanian dengan cara-cara tertentu untuk dapat dekat dengan

Allah. Tarekat dibagi menjadi dua yaitu pertama tarekat menjadi sebagai

pendidikan kerohanian yang dilakukan oleh orang-orang yang menjalani

kehidupan tasawuf untuk mencapai suatu tingkat kerohanian tertentu.

Yang kedua tarekat sebagai sebuah perkulpulan atau organnisasi yang

didirikan menurut aturan yang telah ditetapkan oleh seorang syekh yang

menganut suatu aliran tarekat tertentu.

B. Tarekat yang berkembang di indonesia, terdapat sejumlah nama tarekat

yang berkembang di Indonesia di antaranya, Tarekat Qadiriyah, Rifa’iyah,

Naq syabandi, Samaniyah, khal watiyah, Al hadad, kalidiyah, syatariyah.

BAB IX (Tasawuf di Indonesia)

A. Aliran taswuf Falsafi ( Hamzah Al Fansyuri)

Terdapat Tiga risalah tasawuf Hamzah Fansyuri yang telah ditemukan dan

terjemahkan :

a. Syarab Al Asyikin (minuman orang birahi)

b. Asrar Alarifin (rahasia ahli makrifat)

c. Al muntahi

B. Aliran tasawuf sunni

Page 11: Akhlak Tasawuf

a. Arraniri

Ajaran araniri meliputi tentang tuhan dan alam. Dia menganut faham

asyariah mengenai perbedaan antara tuhan dan alam raya, asal usul

dunia dan masa, dan transendensi mutlak tuhan vis a vis manusia. Ia

berpendapat bahwa pernyataan wujud alloh dan alam esa berarti bahwa

alam ini merupakan sisi lahir dan hakikatnya yang batin.

b. Al palembani

Alpalembani menegaskan bahwa seseorang belum dianggap mencapai

derajat tertinggi tauhid apabila meyakini bahwa alloh SWT adalah

alam atau sebaliknya alam adalah alloh SWT, karena hal itu adalah

pandangan sesat.

C. Taswuf Modern (Hamka)

Hamka mengemukakan tingkatan- tingkatan bahagia dalam pandangan al

Gazali. Ia menegaskan bahwa puncak kebahagiaan adalah kenal dengan

alloh. Dengan demikian tasawuf hamka adalah tasauf sunni dengan ciri

yang lebih modern dalam urusan duniawi. Hal ini sejalan deengan

kehidupannya yang sederhana tetapi tidak melarat.

BAB X (Seputar Tasawuf Syar’i)

A. Meluruskan Penyimpangan

Sepertiyang dapt dilihat dari uraian- uraian terlebih dahulu bahwa tasawuf

memiliki wawasan ang relatif luas.

Para sufi sangat melebih lebihkan seorang wali dengan kedudukan dan

pengetahuannya yang terkadang sampai melebihi seorang nabi. Kritikan-

kritkan berikut scara khusus tertuju kepada aliran atau tingkat tasawuf

yang berfaham demikian.

a. Syariah dan Haqiqiah

Syariah dalam ilmu hukum diartikan sebgai seluruh ketentuan yang

ada dalam alquran dan assunah. Berbeda dengan itu para sufi

berpendapat bahwa syariah adalah kumpulan hukum praktis.

Pandangan kaunm sufi terhadap syariat dapat dikelompokan kepada

Page 12: Akhlak Tasawuf

dua pertama pandangan kaum sufi yang moderat dam yang kedua

pandangan kaum sufi yang ekstrim.

b. Ilmu Muktasab dan Ladunni

Dalam tradisi ilmu islam secar garis besar dikenal dua macam imu

yaitu diperoleh lewat prose pembelajaran dan ilmu adri alloh atau

anugrah.

Disaming itu, ada ungkapan para sufi yang menegaskan bahwa amal

ibadah kepada alloh adalah ilmu.

c. Motivasi ibadah

Pada atingkat tertentu kaum sufi berkeyakinan bahwa ibadah yang

benar adalah ibadah yanga tidak mengharapkan imbalanapapun dari

alloh. Tidak mengharap surga tidakpula karena takut neraka

d. Wahdat al wujud

Bahwa wujud yang hakiki adalah satu walaupun ada banyak macam

penampakan keluarnya.faham ini dilihat sebgai faham yang

mempersembahkan tuhan dengan mahluk yang terang bertentangan

dengan perintah tuhan untuk tidak mempersamakannyadengan suatu

apapun juga.

e. Hormat kepada Syaikh

Dalam tasawuf khususnya dalam pelaksanaan tarekat para sufi

memberikan penghormatan yang sangat besar kepada seorang guru

atau seikh

f. Jihad

Ajaran tasawuf lebih berkonsentrasi pada pembersihan hati, menjauhi

kehidupan dunia agar dapat bermakrifat kepada alloh SWT. Dengan

memperbanyak amal amal sunnat seperti shalat sunat, zikir- zikir

ditempat yang jauh dari keramaian, telah dilihat sebagai praktek-

praktek yang merendahkan jika bukan mengabaikan ajaran untuk

berjihad bagi perbaikan diri dan masyarakat.

BAB XI (Penutup)

Page 13: Akhlak Tasawuf

Dari seluruh penjelasan terdahulu ada beberapa hal yang perlu ditegaskan

pertama mesikpu dalam tahap perkembangan tapi tidak ada keraguan ajaran-

ajaran ttentang pembinaan akhlak yang mulia dan mendekatkan diri kepada Allah.

Kedua sejarah perkembangan dan ajaran-ajaran yang dikemukakan oleh para

tokoh sufi jelas bahwa tasawuf memiliki dua kecendrungan yaitu perbaikan

akhlak dan kecendrungan kepada kesatuan alam dengan tuhan ketiga dalam

prakteknya kedua kecendrungan tersebut dilihat telah melakukan berbagai

penyimpangan baik yang dinilain berat maupun bukan.

Kekurangan Dan kelebihan BUKU

1. kekurangan

- Pemahaman Bahasa Pada dasarnya buku tersebut sangat jelas dalam

memberikan keterangan dan penjelasan. Akan tetapi apabila buku ini di

berikan atau di baca oleh orang-orang yang belum bahkan tidak mengerti

bahasa Tasawuf yang memiliki banyak istilah dan pemaparan. Bisa saja

bahkan mungkin orang awam yang membacanya akan bingung dan

menganggap apa yang tertulis di dalahm buku tersebut tidak jelas,

berbelit-belit bahkan Ambigu

- Tidak ada penegasan pada jenis huruf yang digunakan untuk kata-kata atau

kalimat yang penting atau poin-poin yang penting. Ex. Suatu penjelasan

berpoin harusnya di garis bawah atau di cetak miring

- Banyak penulisan kata yang salah dalam penulisan.

2. Mengenai kelebihan

Penulisan ktipan menggunanakan atau disertai Footnote akan memperjelas dari

mana penjelasan, definisi, tafsir ayat maupun nash Di kutip.