akhlak tasawuf
TRANSCRIPT
![Page 1: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/1.jpg)
Cakrawala Tasawuf
Resensi ini di ajukan guna memenuhi tugas pada matakuliah Akhlak Tasawuf
Disusun Oleh:
Rahmat Budi nuryadin
NIM : 08350022
Jur/fak : AS/ Syari’ah
JURUSAN AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
![Page 2: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/2.jpg)
Judul : Cakrawala Tasawuf
Pengarang : Drs. H. M. Jamil, MA
Penerbit : CP Press
Tahun Terbit : Gaung Persada Jakarta press
Tebal Buku : 200 Halaman
INTI BUKU
1. BAB I (Pengertian, Dasar- Dasar, Sejarah Asal Usul Tasawuf)
A. Pengertian
Tasawuf atau shufi yang berasal dri kata Ahl al Shuffah adlah sebuah
komunitas yang memiliki karakteristik yang menyibukan diri dengan kegiatan
ibadah dengan tidak membuang- buang waktu dengn sia- sia. Dengan
demikian mereka memiiki ciri khusus dalam aktifitas dan ibadah mereka
yaiytu stas dasar kesucian hati dan untuk pembersihan jiwa dalam rangka
mendekatkan diri kepada alloh SWT. Mereka adalah orang yang selalu
memelihara dirinya dari berbuat dosa dan maksiat.
Ada yang berpendapat bahwa kata terseut berasal dari kata Shaff yang
berarti barisan. Ada yang menishbahkan kata tersebut kepada ash- shufu yang
berarti bulu atau wol kasar. Ada juga yang menisbahkan kata tersebut kepada
kata saufi yaitu kebijaksanaan. Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa
tasawuf berkutat pada kegiatan- kegiatan pembersihan jiwa, mengisi dengan
sifat- sifat terpuji.
B. Dasar- dasar tasawuf
a. Al-Qur’an
![Page 3: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/3.jpg)
Didalam Al- Quran ditemukan perintah beribadat dan berdzikir
diantaranya:
Alanbiya ayat 25, Alanfal ayat 45, Al Imron ayat 191, dan masih
banyak lagi.
b. Sunnah SAW
Diantaranya adalah yang artinya Takutilah firasat orang- orang
mukmin karena ia memandang dengan nur alloh.(Riwayat Bukhari)
C. Asal Usul Tasawuf
Unsur Nasrani yaitu cara hidup yang ditempuh oleh para Zahid dalam
islam dimana kehidupan dunia ditinggalkan, memilih untuk hidup
ederhana serta mengasingkan diri, dikatakan sebagai pengaruh para
rahib- rahib kristen
Unsur Budha- Hindu yaitu pengawasan dir dari bujuk rayu nafsu dan
pemahaman hidup ini hanya sementara dapat mengawasi diri dari seluruh
keburukan dan mengantar kepada kebaikan, dan konep Fana dalam
tasawuf mirip dengan nirawana dalam budha.
Unsur Yunani
Unsur persia
BAB II ( Pengenalan Tsawuf Akhlaqi dan Falsafi)
A. Sejarah Singkat
a. Abad pertama dan kedua Hijriah
Pada periode ini tasawuf telah kelihatan bentuknya yang awal, dengan
tokoh- tokoh diantaranya adalah salman al Farisi, Abu Dzarr Al gafari,
Ammar bin Yasir
b. Abad ketiga dan keenpat hijriah
![Page 4: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/4.jpg)
Tasawuf masih berupa Zuhud dalam pengertian yang sederhana. Pada
abad ini para sufi mulai memperhatikan sisi- sisi teoritis psikologis
dlam rangka perbaikan tingkah laku sehingga taswuf telh menjadi
sebuah ilmu akhlak keagamaan.
c. Abad kelima Hijriah
Pada periode ini lahirlah seorang tokoh sufi besar, Al- Ghazali dengan
tulisan- tulisan monumentlnya dan juga kritikan tajam terhadap
berbagai aliran filsafat dan kepercayaan kebatinan.
d. Abad keenam dan ketujuh Hijriah
Pada periode ini muncul kembali tokoh- tokoh sufi yang memadukan
tasawuf dengan filsafat denagn teori- teori yang tidak murni tasawuf
dan juga tidak murni filsafat. Keduanya terpadu menjadi satu yang
kemudian dinamai dengan tsaawuf falsafi.
e. Abad kedelapan Hijriah dan Seterusnya
Pada abad ini taswuf telah mengalami kemunduran halini terjadi
karena orang yang berkecimpung dalam tasawuf kegiatannya sudah
terbatas pada komentar- komentar atau meringkas buku- buku tasawuf
terdahulu serta memfokuskan pada aspek- aspek praktek ritual yang
lebih berbentuk formalitas sehingga semakin jauh dari substansi
tasawuf.
B. Tasawuf Akhlaqi
Tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang berkonsentrasi pad perbaikan
akhlak.dengan metoda- metoda tertentu yang telah dirumuskan, tasawuf
bentuk ini berkonsentrasi pada upya- upaya menghindarkan diri dari hal-
hal yang tercela. Sekaligus mewujudkan akhlak yang terpujibdidalam diri
pada para sufi.
C. Tasawuf Falsafi
![Page 5: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/5.jpg)
Tasawwuf falsafi secara umum mengandung kesamaran- kesamaran
dikarenakan banyaknya istilah- istilah khusus yang dapat dipahami aliran
taswuf ini.
BAB III (Makamat dan Ahwal)
A. Maqamat(Stages)
Maqamat adalah jama’ dari kata maqam yaitu tingkatan seorang hamba
dihadapan tuhannya dalam hal ibadah dan latihan- latihan jiwa ang
dilakukannya.
Macam- macam maqam adalah:
a. Taubat yakni menyesali perbuatan- perbuatan dosa yang telah
dilakukan, berjanji untuk tidak mengulangi dan mengisi kehidupan
dengan amal shaleh
b. Al- Zuhd yakni meninggalkan kehidupan dunia dan berkonsentrasi
pada kehidupan akhirat
c. Al- wara’ yakni meninggalkan segala sesuatu yang didalmnya terdapat
keragu- raguan antara halal dan haram
d. Al Sabr yakni menghadap segala kesulitan tanpa ada rasa kesal dihati
dan didalam diri
e. Al- Tawakal yakni menyerahkan diri hanya padaketentuan alloh
f. Al- Ridha yakni mersa puas dengan apa yang dianugrahkan alloh.
B. Ahwal (states)
Ahwal adalah sebuah kondisi jiwa yang diperoleh lewat kesucian hati. Hal
adala sebuah pemberian dari alloh bukan sesuatu yang diusahakan seperti
maqamat.
Macam- macam ahwal adalah:
a. Muraqabah yaitu keyakinan yang mendalam bahwa alloh terus
mengamati seluruh aktivitas baik lahir maupun batin. Muqarabah
terbagi kepada tiga tingkatan yaitu muqarabah al-qalbi, muqarabah al-
ruhi, muqarabah al- sirri.
b. Mahabbah yaitu kedekatan hamba dengantuhannya dalam bentuk cinta.
![Page 6: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/6.jpg)
c. Al- Khawf yaitu rasa takut yakni suatu sikap rohani merasa cemas
karena kurang sempurna pengabdian dan kekhawatiran jika alloh
taubat dan ibadatnaya.
d. Al- Syauk yaitu rindu dalam artian sufi adalah rindu untuk segera
bertemu tuhan
BAB IV ( hubungan tasawuf dengan llmu lakam, filsafat, fiqih, dan ilmu jiwa
agama)
A. Ilmu dalam pandangan kaum sufi
Dalam tradisi ilmu islam secara garis besar dikenal dua macam yaitu ilm
muktasab dan ilm ladunni, yang pertama diperoleh lewat proses
pembelajaran, sedang yeng kedua tidak melalui proses tersebut.
B. Hubungan ilmu taswuf dengan ilmu kalam
Tasawuf sebagai sebuah ilmu, ilmu kalam, ilmu filsafat, ilmu fiqih dan
ilmu jiwa adalah sebagian disiplin- disiplin ilmu keislaman yang
mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hubungan
ini, ilmu tasawuf mengemukakan bahasan- bahasan tentang jaln praktis
untuk merasakan sifat- sifat dan kalam alloh tersebut. Jika ilmu klam
misalnya menjelskan bahwa itu alloh esa, maha pengasih dan penyayang,
maka ilmu tasawuf mengemukakan bhasan bagaimana merasakan esa dan
kasih sayang tuhan tersebut
C. Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu fiqih
Fiqh adalah ilmu tentang hukum- hukum syar’iyah amaliah, dengan
demikian hubungannya adalah ilmu tasawuf memberikan unsur-unsur
batiniah kepada fiqih. Fiqih akan merasa sangat lahiriah dan formalistik
atau terasa amat kering jika tanpa tasawuf.
D. Hubungan ilmu tasawuf dan filsafat
Filsafat adalah mengetaui sesuatu dengan hakikatnya sebatas kemampuan
manusia karena tujuan filosof di dalam ilmu sampai kepada kebenaran dan
didilam amalnya sebagai amal yang benar. Maka dari itu hubungan dengan
tasaawuf adalah kajian-kajian filsafat tentang jiwa dan roh banyak di
![Page 7: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/7.jpg)
kembangkan dalam tasawuf, sehingga filsafat telah memberikan
sumbangan dalam dunia tasawuf. Khususnya tasawuf falsafi.
E. Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu jiwa
Salah satu bahasan ilmu jiwa adalah mental yang sehat dan tidak sehat.
Mental dalam hibungannya dengan tindak-tanduk manusia. Mental dalam
hubungannya dengan rasa bahagia dan tidak bahagia. Didalam ilmu
tasawuf juga di bahas hubungan antara jiwa dan jasmani. Ilmu tasawuf
lebih berkonsentrasi kepada kebersihan jiwa dengan pendekatan diri
kepada tuhan lewat berbagai ibadah sedang sikologi tidak demikian.
Sikologi lebih banya menggunakan teori-teori dengan berbagai solusi
diluar konteks ibadah ataw dzikir yang dikenal dalam tasawuf
BAB V (Tasawuf Akhlaqi)
A. Hasan Al Basri
Dasar zuhud hasan basri bukanlah rasa takut akan msuk neraka, melainkan
takut akan diri sendiri.
B. Al Muhasibi
Almuhasibi berpandangan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh
melalui ketakwan kepada alloh, melaksanakan kewajiban- kewajiban dan
meneladani rosululoh.
C. Al qusyairi
Al qusyairi mengadakn pembruan tentang tasawuf. Ia mengmukakan
konsep-konsep memngkomporikan antara syari’at dan hakikat, antara yang
zahir dengn yang batin dengan senantiasa berpegang teguh kepada Al
qur’an dan As Sunah
D. Al Ghazali
Al Ghazali berpendapat bahwa sebelum mempelajari dan mengamalkan
tasawuf orang harus memperdalam ilmu tentang syari’at dan aqidah
terlebih dahulu dan menjalankannya secara tenkun dan sempurna. Al
ghazali memandang negatif syahadat karena menganggap mempunyai dua
![Page 8: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/8.jpg)
kelemahan yakni kurang memperhatikan amal lahiriah, dan syahadat
merupakan hasil pemikiran yang kacau dah hasil imajinas sendiri.
BAB VI (Tasawuf Irfani)
A. Rabi’ah Al adawiah
Pernyatannya bahwa dia mengabdi kepada allah bukan karena takut neraka
dan bukan pula karena mengharapkan syurga, yang menunjikan bahwa
mahabbah yang dipelopori dan di amalkannya adalah mahabbah yang
tanpa dibarengi dengan harapan-harapan duniawi bahkan ukhrowi.
B. Dzu Al-Nun Al Mishri
Dia di pandang sebagai bapak paham makrifat dia memperkenalkan
konsep baru tentang ma’rifat. Dia membedakan antara ma’rifat shufiah dan
ma’rifah aqliyah. Menurutnya ma’rifat sebenarnya adalah penyaksian hati,
hal ini karena ma’rifah itu menurutnya adalah fitrah dalam hati manusia
sejak Azali. Teori-teorinya tantang makrifat menyerupai Gnosisme Model
Neo Plantonik. Teori ini kemudian di anggap sebagai jembatan menuju
teori-teori wahdah al syuhud dan idtihat.
C. Al Junaid
Al junaid mengatakan bahwa tauhid yang secara khusus dianut oleh para
sufi adalah pemisahan antara yang qadim dan yang hudus. Dengan
pemikiran seperti ini al jinaid dipandang sebagai orang yang mendasarkan
tasawuf kepada Al- Qur’an dan Assunah. Yang perlu diperhatikan disini
adalah bahwa ia membedakan antara yang qadim dengan yaang hudus.
D. Al Bustami
Al bustami menyatakan bahwa ana adalah hilangnya kesadaran terhadap
sesuatu selain alloh. Dengan fana inilah kemudian beliau sampai kepada
faham al ittihad.dalam ittihad yang dilihat hanya satu wujud sungguhpun
sebenarnya ada dua wujud yang berpisah dengan yang lainnya. Hanya
perlu dicatat bahwa beliau bekata “kalau kamu lihat seseorang sanggup
melakukan pekerjaan kramat yang besar- besar, walaupun ia sanggup
terbang diudara, maka janganlah kamu tertipu, sebelum kamu lihat
![Page 9: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/9.jpg)
bagaimana dia mengikuti perintah syari’at dan menjauhi batas- batas yang
dilarang syariat.
E. Al Hallaj
Ada tiga ajaranpokok tasawuf alhallaj adalah hulul, haqiqah
muhamadiyah, wahdah al ahyan. Menurut al hallaj alloh memiliki dua sifat
dasar yaitu lahut (sifat ketuhanan)dan nasut (sifat kemanusiaan). Tentang
teori penciptaan menganut teori emanasi. Dlam teori ini tuhaan diibaratkan
sebagai sumber cahaya semisal matahari yang memancarkan cahayanya
keseluruh penjuru.
BAB VII ( Tasawuf Falsafi)
A. Ibn ‘Arabi
Diantara ajaran ibn arabi adalah wahdat yaitu faham bahwa manusia dan
tuhan pada hakikatnya adalah satu kesatuan wujud. Menurut faham ini
bahwa setiap sesuatu yang ada memiliki dua aspek, yaitu aspek luar dan
aspek dalam. Aspek luar disebut makhluk dan aspek dalam disebut
tuhan.menurut faham ini, aspek yang sebenarnya ada hanyalah aspek
dalam sedangkan aspek luar hanyalah bayangan dari aspek dalam tersebut.
Allah adalah akikat alam sedangkan alam ini hanyalah banyangan dari
wujud tuhan.
B. Al jilli
Termasuk dalam kelompok sufi yang berpandangan bahwa yang ada ini
adalah tunggal, semua perbedaan pada hakikatnya hanyalah modus, aspek
dan manifestasi fenomenal dari realitas tunggal tersebut. Allah adalah
substansi dari yang ada ini substansi yang di namakan Al jilli dengan Zat
mutlak ini memanifestasikan diri melalui tiga taraf yaitu Ahadiah,
Huwiyah dan Aniyah. Menurutnya pelanggaran terhadap larangan Allah
haru di hukum menurut ketentuan Allah didalam Al qur’an Nulkarim.
C. Ibnu Sab’in
Ia mengatakan bahwa jika seseorang melihat kepada jagat raya dan kepada
yang ada dibawahnya dari manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan,
![Page 10: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/10.jpg)
kemudian ia memisah-misah dan menbagi-baginya, menyusun dan
menyambungkannya, maka ketika ia kembali kepada dirinya ia akan
mendapatkan didalam dirinya apa-apa yang ada didalam jagat raya, dan
apa-apa yang ada di bawahnya dengan bentuk yang labih indah dan
lembut. Karena ia melihat dirinya seperti contoh dari alam ini. Dan
sesungguhnya keseluruhan dan kesatuan itu merupakan emanasi dari yang
satu
BAB VIII Seputar Tarekat (tareqoh)
A. Pengertian Tarekat, di ambil dari bahasa arab yaitu Jalan. Yang dimaksud
dalam hal ini adalah jalan yang ditempuh oleh para sufi untuk dapat dekat
kepada Allah. Tarekat berhubungan dengan amalan-amalan atau latihan-
latihan kerohanian dengan cara-cara tertentu untuk dapat dekat dengan
Allah. Tarekat dibagi menjadi dua yaitu pertama tarekat menjadi sebagai
pendidikan kerohanian yang dilakukan oleh orang-orang yang menjalani
kehidupan tasawuf untuk mencapai suatu tingkat kerohanian tertentu.
Yang kedua tarekat sebagai sebuah perkulpulan atau organnisasi yang
didirikan menurut aturan yang telah ditetapkan oleh seorang syekh yang
menganut suatu aliran tarekat tertentu.
B. Tarekat yang berkembang di indonesia, terdapat sejumlah nama tarekat
yang berkembang di Indonesia di antaranya, Tarekat Qadiriyah, Rifa’iyah,
Naq syabandi, Samaniyah, khal watiyah, Al hadad, kalidiyah, syatariyah.
BAB IX (Tasawuf di Indonesia)
A. Aliran taswuf Falsafi ( Hamzah Al Fansyuri)
Terdapat Tiga risalah tasawuf Hamzah Fansyuri yang telah ditemukan dan
terjemahkan :
a. Syarab Al Asyikin (minuman orang birahi)
b. Asrar Alarifin (rahasia ahli makrifat)
c. Al muntahi
B. Aliran tasawuf sunni
![Page 11: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/11.jpg)
a. Arraniri
Ajaran araniri meliputi tentang tuhan dan alam. Dia menganut faham
asyariah mengenai perbedaan antara tuhan dan alam raya, asal usul
dunia dan masa, dan transendensi mutlak tuhan vis a vis manusia. Ia
berpendapat bahwa pernyataan wujud alloh dan alam esa berarti bahwa
alam ini merupakan sisi lahir dan hakikatnya yang batin.
b. Al palembani
Alpalembani menegaskan bahwa seseorang belum dianggap mencapai
derajat tertinggi tauhid apabila meyakini bahwa alloh SWT adalah
alam atau sebaliknya alam adalah alloh SWT, karena hal itu adalah
pandangan sesat.
C. Taswuf Modern (Hamka)
Hamka mengemukakan tingkatan- tingkatan bahagia dalam pandangan al
Gazali. Ia menegaskan bahwa puncak kebahagiaan adalah kenal dengan
alloh. Dengan demikian tasawuf hamka adalah tasauf sunni dengan ciri
yang lebih modern dalam urusan duniawi. Hal ini sejalan deengan
kehidupannya yang sederhana tetapi tidak melarat.
BAB X (Seputar Tasawuf Syar’i)
A. Meluruskan Penyimpangan
Sepertiyang dapt dilihat dari uraian- uraian terlebih dahulu bahwa tasawuf
memiliki wawasan ang relatif luas.
Para sufi sangat melebih lebihkan seorang wali dengan kedudukan dan
pengetahuannya yang terkadang sampai melebihi seorang nabi. Kritikan-
kritkan berikut scara khusus tertuju kepada aliran atau tingkat tasawuf
yang berfaham demikian.
a. Syariah dan Haqiqiah
Syariah dalam ilmu hukum diartikan sebgai seluruh ketentuan yang
ada dalam alquran dan assunah. Berbeda dengan itu para sufi
berpendapat bahwa syariah adalah kumpulan hukum praktis.
Pandangan kaunm sufi terhadap syariat dapat dikelompokan kepada
![Page 12: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/12.jpg)
dua pertama pandangan kaum sufi yang moderat dam yang kedua
pandangan kaum sufi yang ekstrim.
b. Ilmu Muktasab dan Ladunni
Dalam tradisi ilmu islam secar garis besar dikenal dua macam imu
yaitu diperoleh lewat prose pembelajaran dan ilmu adri alloh atau
anugrah.
Disaming itu, ada ungkapan para sufi yang menegaskan bahwa amal
ibadah kepada alloh adalah ilmu.
c. Motivasi ibadah
Pada atingkat tertentu kaum sufi berkeyakinan bahwa ibadah yang
benar adalah ibadah yanga tidak mengharapkan imbalanapapun dari
alloh. Tidak mengharap surga tidakpula karena takut neraka
d. Wahdat al wujud
Bahwa wujud yang hakiki adalah satu walaupun ada banyak macam
penampakan keluarnya.faham ini dilihat sebgai faham yang
mempersembahkan tuhan dengan mahluk yang terang bertentangan
dengan perintah tuhan untuk tidak mempersamakannyadengan suatu
apapun juga.
e. Hormat kepada Syaikh
Dalam tasawuf khususnya dalam pelaksanaan tarekat para sufi
memberikan penghormatan yang sangat besar kepada seorang guru
atau seikh
f. Jihad
Ajaran tasawuf lebih berkonsentrasi pada pembersihan hati, menjauhi
kehidupan dunia agar dapat bermakrifat kepada alloh SWT. Dengan
memperbanyak amal amal sunnat seperti shalat sunat, zikir- zikir
ditempat yang jauh dari keramaian, telah dilihat sebagai praktek-
praktek yang merendahkan jika bukan mengabaikan ajaran untuk
berjihad bagi perbaikan diri dan masyarakat.
BAB XI (Penutup)
![Page 13: Akhlak Tasawuf](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022073117/557202474979599169a3426f/html5/thumbnails/13.jpg)
Dari seluruh penjelasan terdahulu ada beberapa hal yang perlu ditegaskan
pertama mesikpu dalam tahap perkembangan tapi tidak ada keraguan ajaran-
ajaran ttentang pembinaan akhlak yang mulia dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kedua sejarah perkembangan dan ajaran-ajaran yang dikemukakan oleh para
tokoh sufi jelas bahwa tasawuf memiliki dua kecendrungan yaitu perbaikan
akhlak dan kecendrungan kepada kesatuan alam dengan tuhan ketiga dalam
prakteknya kedua kecendrungan tersebut dilihat telah melakukan berbagai
penyimpangan baik yang dinilain berat maupun bukan.
Kekurangan Dan kelebihan BUKU
1. kekurangan
- Pemahaman Bahasa Pada dasarnya buku tersebut sangat jelas dalam
memberikan keterangan dan penjelasan. Akan tetapi apabila buku ini di
berikan atau di baca oleh orang-orang yang belum bahkan tidak mengerti
bahasa Tasawuf yang memiliki banyak istilah dan pemaparan. Bisa saja
bahkan mungkin orang awam yang membacanya akan bingung dan
menganggap apa yang tertulis di dalahm buku tersebut tidak jelas,
berbelit-belit bahkan Ambigu
- Tidak ada penegasan pada jenis huruf yang digunakan untuk kata-kata atau
kalimat yang penting atau poin-poin yang penting. Ex. Suatu penjelasan
berpoin harusnya di garis bawah atau di cetak miring
- Banyak penulisan kata yang salah dalam penulisan.
2. Mengenai kelebihan
Penulisan ktipan menggunanakan atau disertai Footnote akan memperjelas dari
mana penjelasan, definisi, tafsir ayat maupun nash Di kutip.