akne inversa jurnal kulit

Upload: muhammad-gufran

Post on 12-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

egd

TRANSCRIPT

LAB/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Journal Reading

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman/

RSUD Abdul Wahab SjahranieACNE INVERSA (HIDRADENITIS SUPPURATIVA): A REVIEW WITH A FOCUS ON PATHOGENESIS AND TREATMENT

Disusun Oleh :

R.Adityo THP 05.48859.00260.09Pembimbing :

dr. Natanael Shem, Dip.Derm, DDSc, MScDibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

RSUD Wahab Sjahranie

Samarinda

2013

Akne Inversa (Hidradenitis Supuratif) : Sebuah Tinjauan dengan fokus pada patogenesis dan terapi.Abstrak

Akne Inversa adalah penyakit inflamasi kronik yang menyebabkan kecacatan dengan dampak negatif yang besar pada kualitas hidup dan secara signifikan menimbulkan kesakitan. Hal ini merupakan sebuah hubungan yang penting untuk mengetahui kelainan sistem imun, yang mendorong pendekatan terapi seperti terapi inhibitor tumor nekrosis factor (TNF). Pengobatan dengan obat terbaru ini sangat bermafaat bila digunakan dalam kombinasi dengan eksisi luas pada kulit yang mengalami inflamasi dan jaringan subkutan. Retinoid dilaporkan berguna sebagai pencegahan sekunder. Standar terapi pada kasus lanjut adalah pembedahan dengan eksisi luas dan penyembuhan sebagai tujuan sekunder. Terapi ini memiliki hasil yang sangat signifikan menurunkan keluhan dan pencapaian kepuasan bentuk tubuh.Kata Kunci : Akne inversa, kesakitan, terapi obat, hidradenitis supuratif, gangguan system imun, pembedahan luas, retinoid, tumor nekrosis factor (TNF).Pendahuluan

Akne Inversa (AI) (dengan sinonim Hidradenitis Supuratva, Pyoderma Fistulans significa, penyakit Verneuils, atau smokers boils ) merupakan berpotensi berat dan kecacatan akibat penyakit inflamasi kronik yang berasal dari kelenjar apokrin disekitar regio tubuh seperti ketiak dan regio anogenital. Biasanya penyakit ini tidak muncul sebelum masa pubertas. Insidennya sebesar 1 : 600 pada bangsa kaukasia namun lebih tinggi pada pasien keturunan afrika. Dalam satu tahun prevalensinya sangat bervariasi di berbagai daerah belahan dunia antara