akuntabilitas dan transparansi pelaporan...
TRANSCRIPT
OlehKepala Bagian Keuangan
Setditjen Politik dan Pemerintahan Umum
BOGOR, 1 FEBRUARI 2016
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSIPELAPORAN KEUANGAN TERKAIT
PELAKSANAAN DEKONSENTRASI TAHUNANGGARAN 2016
No. No peraturan Tentang1 UU 17/2003 Keuangan Negara2 UU 1 /2004 Perbendaharaan Negara3 PP 90/2010 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Lembaga Negara/Lembaga4 PP 45/2013 Tata Cara Pelaksanaan APBN5 PP 8/2006 Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah6 PMK 73/2011 Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara KementerianNegara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja
7 PMK 233/2011 Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan PemerintahPusat
8 PMK 190/2012 Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN9 Perdirjen 57/ 2013 Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga
LANDASAN HUKUM KEUANGANDANA DEKONSENTRASI
WEWENANGPEMERINTAHPUSAT
Kewenangan PusatDILAKSANAKAN INSTANSI PUSATATAU INSTANSI VERTIKAL DIDAERAH
DekonsentrasiDILIMPAHKAN KEPADAGUBERNUR SELAKU WAKILPEMERINTAH PUSAT
DesentralisasiDISERAHKAN KEPADA DAERAH
Tugas PembantuanDITUGASKAN KEPADA DAERAHPROVINSI/KABUPATEN/KOTA
PRINSIP PENGATURANWEWENANG DAN PENUGASAN
Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasaldari APBN yang dilaksanakan Gubernursebagai wakil pemerintah yang mencakupsemua penerimaan dan pengeluaran dalamrangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidaktermasuk dana yang dialokasikan untuk instansivertikal pusat di daerah.
DANA DEKONSENTRASI
ASAS UMUM PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI
1. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari PemerintahPusat kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah
2. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yangdilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah yangmencakup penerimaan pengeluaran dalam rangka pelaksanaanDekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untukinstansi vertikal pusat di daerah.
3. Dana Dekonsentrasi merupakan bagian anggaran K/L yangdialokasikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran K/L (RKA-K/L).
4. Pendanaan Dekonsentrasi dilaksanakan setelah adanyapelimpahan wewenang kepada Gubernur.
5. Gubernur memberitahukan RKA-K/L yang berkaitan dengan danaDekonsentrasi kepada DPRD pada saat pembahasan APBD.
6. Pendanaan Dekonsentrasi untuk kegiatan yang bersifat Non Fisik
1. Hemat, efisien dan sesuai dengankebutuhan teknis yang disyaratkan
2. Efektif, terarah dan terkendali sesuai denganrencana program/kegiatan, serta sesuaidengan tugas dan fungsi Direktorat JenderalPolitik dan Pemerintahan umum
3. Pencairan dana tidak boleh melebihi pagudan jenis belanja yang telah ditetapkandalam DIPA
PRINSIP - PRINSIPPELAKSANAAN ANGGARAN
7
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA berwenang: menunjuk kepala Satker yang berstatus Pegawai Negeri
Sipil untuk melaksanakan kegiatan KementerianNegara/Lembaga sebagai KPA; dan
menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya,yaitu PPK dan PPSPM
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA berwenang: menunjuk kepala Satker yang berstatus Pegawai Negeri
Sipil untuk melaksanakan kegiatan KementerianNegara/Lembaga sebagai KPA; dan
menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya,yaitu PPK dan PPSPM
Penunjukan Kepala Satker sebagai KPA bersifat ex-officio.Penunjukan Kepala Satker sebagai KPA bersifat ex-officio.
Kewenangan PA untuk menetapkan PPK dan PPSPM dilimpahkankepada KPA.Kewenangan PA untuk menetapkan PPK dan PPSPM dilimpahkankepada KPA.
Setiap terjadi pergantian jabatan kepala Satker, setelah serahterima jabatan pejabat kepala Satker yang baru langsungmenjabat sebagai KPA.
Setiap terjadi pergantian jabatan kepala Satker, setelah serahterima jabatan pejabat kepala Satker yang baru langsungmenjabat sebagai KPA.
PERANGKAPAN JABATAN PEJABATPERBENDAHARAAN NEGARA
• KPA mengangkat 1 orang PPSPM dan dapatmengangkat lebih dari 1 orang PPK untuk setiap DIPA.
• Dalam hal terdapat keterbatasan jumlah pejabat/pegawai yang memenuhi syarat untuk ditetapkansebagai pejabat perbendaharaan negara, dimungkinkandilakukan perangkapan jabatan denganmemperhatikan prinsip saling uji (check and balance).
• KPA dapat merangkap sebagai PPK atau PPSPM.• PPK tidak boleh merangkap sebagai PPSPM dan
sebaliknya.
9
Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab PejabatPerbendaharaan Negara, Bendahara Pengeluaran, dan KPPN
sebagai Kuasa BUN
a. KPA bertanggungjawab manajerialb. PPK bertanggungjawab material dan formalc. PPSPM bertanggungjawab formald. Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab atas uang yang
dikelolanya.e. KPPN sebagai Kuasa BUN melakukan fungsi sebagai comptable
beheer (pemegang fungsi pembayaran)
Kejelasan tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk memastikanfungsi check and balance di satker berjalan dengan baik.
10
Diatur secara jelas
TANGGUNG JAWAB MANAJERIAL KPATANGGUNG JAWAB MANAJERIAL KPA
11
a. mengesahkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana;b. merumuskan standar operasional agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa
sesuai dengan ketentuan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah;c. menyusun sistem pengawasan dan pengendalian;d. melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan pengadaan
barang/jasa sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA;e. melakukan monitoring dan evaluasi agar pembuatan perjanjian/kontrak
pengadaan barang/jasa dan pembayaran atas beban APBN sesuai dengankeluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA serta rencana yang telahditetapkan;
f. merumuskan kebijakan agar pembayaran atas beban APBN sesuai dengankeluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA; dan
g. Melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi atas pertanggungjawabanpelaksanaan anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan.
a. mengesahkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana;b. merumuskan standar operasional agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa
sesuai dengan ketentuan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah;c. menyusun sistem pengawasan dan pengendalian;d. melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan pengadaan
barang/jasa sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA;e. melakukan monitoring dan evaluasi agar pembuatan perjanjian/kontrak
pengadaan barang/jasa dan pembayaran atas beban APBN sesuai dengankeluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA serta rencana yang telahditetapkan;
f. merumuskan kebijakan agar pembayaran atas beban APBN sesuai dengankeluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA; dan
g. Melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi atas pertanggungjawabanpelaksanaan anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan.
TANGGUNG JAWAB MATERIAL DAN FORMAL PPKTANGGUNG JAWAB MATERIAL DAN FORMAL PPK
Memastikan kesesuaian antara kontrak dengan targetkinerja yang tertuang dalam DIPAMemastikan kesesuaian antara kontrak dengan targetkinerja yang tertuang dalam DIPA
Memastikan kesesuaian antara fisik barang/jasa samadengan yang tercantum dalam kontrak, dan didukungoleh dokumen serah terima barang/pekerjaan
Memastikan kesesuaian antara fisik barang/jasa samadengan yang tercantum dalam kontrak, dan didukungoleh dokumen serah terima barang/pekerjaan
Memastikan tersusunnya rencana kegiatan yang baikdan pelaksanaan rencana kegiatan sesuai rencana;Memastikan tersusunnya rencana kegiatan yang baikdan pelaksanaan rencana kegiatan sesuai rencana;
Memastikan bahwa pembayaran tagihan negaradidukung oleh bukti-bukti yang sah.Memastikan bahwa pembayaran tagihan negaradidukung oleh bukti-bukti yang sah.
12
1. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan danaberdasarkan DIPA;
– menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan termasuk rencana penarikan dananya;– menyusun perhitungan kebutuhan UP/TUP sebagai dasar pembuatan SPP-UP/TUP– mengusulkan revisi POK/DIPA kepada KPA
2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa3. membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak
dengan Penyedia Barang/Jasa4. melaksanakan kegiatan swakelola5. memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/ kontrak yang
dilakukannya6. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;7. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara– menguji kebenaran materiil dan keabsahan surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara; dan/atau– menguji kebenaran dan keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai
1. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan danaberdasarkan DIPA;
– menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan termasuk rencana penarikan dananya;– menyusun perhitungan kebutuhan UP/TUP sebagai dasar pembuatan SPP-UP/TUP– mengusulkan revisi POK/DIPA kepada KPA
2. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa3. membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak
dengan Penyedia Barang/Jasa4. melaksanakan kegiatan swakelola5. memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/ kontrak yang
dilakukannya6. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;7. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara– menguji kebenaran materiil dan keabsahan surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara; dan/atau– menguji kebenaran dan keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai
8. membuat dan menandatangani SPP9. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA
pelaksanaan kegiatan penyelesaian kegiatan penyelesaian tagihan kepada negara
10. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan BeritaAcara Penyerahan
11. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan12. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan
yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan. menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa; memastikan telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh
pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara; mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan prestasi
kegiatan; memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara;
dan menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia
barang/jasa.
8. membuat dan menandatangani SPP9. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA
pelaksanaan kegiatan penyelesaian kegiatan penyelesaian tagihan kepada negara
10. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan BeritaAcara Penyerahan
11. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan12. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan
yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan. menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa; memastikan telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh
pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara; mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan prestasi
kegiatan; memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara;
dan menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia
barang/jasa.
TANGGUNG JAWAB FORMAL PPSPMTANGGUNG JAWAB FORMAL PPSPM
15
a. menguji kebenaran dan keabsahan permintaanpembayaran (SPP) beserta dokumen pendukung yangdiajukan oleh PPK;
b. membebankan tagihan pada mata anggaran yang telahdisediakan;
c. menerbitkan perintah pembayaran (SPM);d. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak
tagih;
a. menguji kebenaran dan keabsahan permintaanpembayaran (SPP) beserta dokumen pendukung yangdiajukan oleh PPK;
b. membebankan tagihan pada mata anggaran yang telahdisediakan;
c. menerbitkan perintah pembayaran (SPM);d. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak
tagih;
PPSPM menolak dan mengembalikan permintaanpembayaran (SPP), apabila SPP tidak memenuhi persyaratan
untuk dibayarkan;
1. menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung;
• kelengkapan dokumen pendukung SPP• kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK• kebenaran pengisian format SPP• kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker• ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker;• kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran
belanja pegawai• kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan
dengan pengadaan barang/jasa• kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan
perjanjian/kontrak/surat keputusan• kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai
hak tagih;• kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai
hak tagih kepada negara; dan• kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian/kontrak
• kelengkapan dokumen pendukung SPP• kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK• kebenaran pengisian format SPP• kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker• ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker;• kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran
belanja pegawai• kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan
dengan pengadaan barang/jasa• kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan
perjanjian/kontrak/surat keputusan• kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai
hak tagih;• kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai
hak tagih kepada negara; dan• kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian/kontrak
2. menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
Tugas dan Wewenang PPSPMTugas dan Wewenang PPSPM
3. membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;
4. menerbitkan SPM;
• mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UP/TUP, dan sisa dana UP/TUP padakartu pengawasan DIPA
• menandatangani SPM; dan• memasukkan Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai tanda tangan
elektronik pada ADK SPM
• mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UP/TUP, dan sisa dana UP/TUP padakartu pengawasan DIPA
• menandatangani SPM; dan• memasukkan Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai tanda tangan
elektronik pada ADK SPM
5. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;
6. melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA; dan
7. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaanpengujian dan perintah pembayaran.
Tugas dan Wewenang PPSPMTugas dan Wewenang PPSPM
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN UANGPERSEDIAAN OLEH BENDAHARA PENGELUARAN
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN UANGPERSEDIAAN OLEH BENDAHARA PENGELUARAN
18
a. menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukanuang/surat berharga dalam pengelolaannya;
b. melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;c. menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;d. melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari
pembayaran yang dilakukannya;e. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada
negara ke kas negara;f. mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dang. menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala
KPPN selaku kuasa BUN.
a. menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukanuang/surat berharga dalam pengelolaannya;
b. melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;c. menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;d. melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari
pembayaran yang dilakukannya;e. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada
negara ke kas negara;f. mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dang. menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala
KPPN selaku kuasa BUN.
(1) KPA mengajukan permohonan persetujuanpembukaan Rekening Penerimaan dan/atauRekening Pengeluaran pada Bank Umum/KantorPos kepada KPPN di Daerah.
(2) Permohonan persetujuan sebagaimanadimaksud dibuat sesuai format sebagaimanatercantum dalam Lampiran I PMK Nomor252/PMK.05/2014.
19
Pengajuan Permohonan PersetujuanPembukaan Rekening
Pengajuan Permohonan PersetujuanPembukaan Rekening
(3) Permohonan persetujuan sebagaimana dimaksud dilampiri dokumenpaling sedikit :a. Salinan DIPA;b. Surat pernyataan mengenai penggunaan Rekening yang dibuat sesuaiformat sebagaimana tercantum dalam Lampiran II PMK Nomor252/PMK.05/2014; danc. Surat kuasa kepada KPPN Pusat dan KPPN di Daerah untukmemperoleh informasi dan kewenangan terkait Rekening yang dibukapada Bank Umum/Kantor Pos yang dibuat sesuai format sebagaimanatercantum dalam Lampiran III PMK Nomor 252/PMK.05/2014.
(4).KPA harus melampirkan surat persetujuan pembukaan Rekening dariKPPN Pusat atau KPPN di Daerah pada saat membuka RekeningPenerimaan, Rekening Pengeluaran, dan/atau Rekening Lainnya padaBank Umum/Kantor Pos.
20
Pengajuan Permohonan PersetujuanPembukaan Rekening
lanjutan.....
Pengajuan Permohonan PersetujuanPembukaan Rekening
lanjutan.....
21
22
UANG PERSEDIAANUANG PERSEDIAAN
Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil DitjenPerbendaharaanKetentuan lama : oleh Dirjen Perbendaharaan
Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UPtidak boleh melebihi Rp. 50 Juta.
Revolving UP sebesar 50% Ketentuan lama : 75% (tujuannya untuk percepatan realisasi anggaran)
UP digunakan untuk jenis belanja barang (52), Belanja Modal (53), danBelanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp.50.000.000– 1 (satu) penerima/penyedia barang/jasa, dan bukan merupakan untuk pengadaan
barang/jasa yang pembayarannya dipecah-pecah– Untuk pengadaan barang/jasa diatas Rp. 50 juta harus dengan mekanisme LS
(kecuali untuk perjalanan dinas dan honorarium) Ketentuan lama : UP digunakan untuk jenis belanja barang, belanja modal (pendukung) dan
lain-lain, maksimal Rp.20 juta untuk setiap kuitansi
Tata cara pengadaan barang/jasa tetap mengacu pada ketentuan mengenaipengadaan barang/jasa pemerintah.
Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil DitjenPerbendaharaanKetentuan lama : oleh Dirjen Perbendaharaan
Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UPtidak boleh melebihi Rp. 50 Juta.
Revolving UP sebesar 50% Ketentuan lama : 75% (tujuannya untuk percepatan realisasi anggaran)
UP digunakan untuk jenis belanja barang (52), Belanja Modal (53), danBelanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp.50.000.000– 1 (satu) penerima/penyedia barang/jasa, dan bukan merupakan untuk pengadaan
barang/jasa yang pembayarannya dipecah-pecah– Untuk pengadaan barang/jasa diatas Rp. 50 juta harus dengan mekanisme LS
(kecuali untuk perjalanan dinas dan honorarium) Ketentuan lama : UP digunakan untuk jenis belanja barang, belanja modal (pendukung) dan
lain-lain, maksimal Rp.20 juta untuk setiap kuitansi
Tata cara pengadaan barang/jasa tetap mengacu pada ketentuan mengenaipengadaan barang/jasa pemerintah.
Kepala KPPN menyampaikan surat pemberitahuankepada KPA, 2 (dua) bulan sejak SP2D-UP diterbitkanbelum dilakukan pengajuan penggantian UP.
Kepala KPPN menyampaikan surat pemberitahuankepada KPA, 2 (dua) bulan sejak SP2D-UP diterbitkanbelum dilakukan pengajuan penggantian UP.
1 (satu) bulan sejak disampaikan surat pemberitahuan,belum dilakukan pengajuan penggantian UP, KepalaKPPN memotong UP sebesar 25% (dua puluh limapersen).
1 (satu) bulan sejak disampaikan surat pemberitahuan,belum dilakukan pengajuan penggantian UP, KepalaKPPN memotong UP sebesar 25% (dua puluh limapersen).
Pemotongan dana UP dilakukan dengan cara: memperhitungkan potongan UP dlm SPM dan/atau menyetorkan ke Kas Negara.
Pemotongan dana UP dilakukan dengan cara: memperhitungkan potongan UP dlm SPM dan/atau menyetorkan ke Kas Negara.
Ilustrasi :
UP: 100 Juta10 Januari
UP: 100 Juta10 Januari
S.D 10 Maret belumajukan GUP
S.D 10 Maret belumajukan GUP
Kepala KPPNmenyampaikan
Surat
Kepala KPPNmenyampaikan
Surat
S.D 10 April belumajukan GUP UP
dipotong 25%
S.D 10 April belumajukan GUP UP
dipotong 25%
Pemotonganpada SPM GUP
atau disetor
Pemotonganpada SPM GUP
atau disetor
Setelahdipotong/disetor
UP, pengajuanGUP berikutnya
diawasi
Setelahdipotong/disetor
UP, pengajuanGUP berikutnya
diawasi
S.D 10 Meibelum ajukan
GUP UPdipotong 50%
S.D 10 Meibelum ajukan
GUP UPdipotong 50%
1 (satu) bulan berikutnya jika belum dilakukanpengajuan penggantian UP, Kepala KPPN memotong UPsebesar 50% (lima puluh persen).
1 (satu) bulan berikutnya jika belum dilakukanpengajuan penggantian UP, Kepala KPPN memotong UPsebesar 50% (lima puluh persen).
24
TAMBAHAN UANG PERSEDIAANTAMBAHAN UANG PERSEDIAAN
Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya),termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama : oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di
atas 500 Juta Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harian/mingguan)
selama batas waktu pertanggungjawaban TUP. (Pasal 49 ayat(1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat Ketentuan lama : Pertanggungjawaban TUP harus
dilaksanakan sekaligus.
KPA dapat mengajukan permintaan TUP untuk kebutuhanmelebihi waktu 1 (satu) bulan dengan pertimbangan kegiatanyang akan dilaksanakan memerlukan waktu melebihi 1 (satu)bulan.
Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya),termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama : oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di
atas 500 Juta Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harian/mingguan)
selama batas waktu pertanggungjawaban TUP. (Pasal 49 ayat(1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat Ketentuan lama : Pertanggungjawaban TUP harus
dilaksanakan sekaligus.
KPA dapat mengajukan permintaan TUP untuk kebutuhanmelebihi waktu 1 (satu) bulan dengan pertimbangan kegiatanyang akan dilaksanakan memerlukan waktu melebihi 1 (satu)bulan.
PENERBITAN SPM SPP-UP/TUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja; SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja; dan; SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja.
PENERBITAN SPM SPP-UP/TUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja; SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja; dan; SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja.PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua)hari kerja setelah SPM diterbitkan.PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua)hari kerja setelah SPM diterbitkan.
Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan, penyediabarang/jasa menyampaikan tagihan kepada PPKLima hari kerja setelah serah terima pekerjaan, penyediabarang/jasa menyampaikan tagihan kepada PPK
PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerjaPPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerjaProses
PenyelesaianPekerjaan
harusdilaporkan
secara berkalakepada KPA
ProsesPenyelesaian
Pekerjaanharus
dilaporkansecara berkala
kepada KPA
LAPORAN
pengaturan norma waktu ditujukan agar pekerjaan yang telah diselesaikan dapat segeradibayarkan sehingga tidak terjadi penumpukan tagihan pada akhir tahun anggaran;
Pengaturan norma waktu telah diatur dalam PMK No.170 Tahun 2010, namun berdasarkandata tagihan pada KPPN masih ditemukan rentang waktu antara penyelesaian pekerjaandan pengajuan tagihan ke KPPN sampai dengan 3 bulan;
Diharapkan PMK 190 ini dapat menjadi dasar hukum bagi APIP dalam melakukanpengawasan atas pelaksanaan norma waktu penyelesaian tagihan pada satuan kerjaKementerian Negara/Lembaga.
PEMBAYARAN LANGSUNG KEPADAPIHAK KETIGA
1. Untuk pembayaran yang akan dilakukansecara langsung melalui SPM-LS, maka PPKwajib menyampaikan data kontrak kepadaKPPN 5 (lima) hari setelah perjanjian/kontrakditandatangani.
2. Data kontrak ditatausahakan oleh KPPNmelalui suatu sistem dan menjadi dasarpengujian atas SPM-LS yang diajukan.
1. Untuk pembayaran yang akan dilakukansecara langsung melalui SPM-LS, maka PPKwajib menyampaikan data kontrak kepadaKPPN 5 (lima) hari setelah perjanjian/kontrakditandatangani.
2. Data kontrak ditatausahakan oleh KPPNmelalui suatu sistem dan menjadi dasarpengujian atas SPM-LS yang diajukan.
26
No Uraian PenyediaBarang/Jasa
PPK PPSPM
1 Mengajukan tagihan ataspenyelesaian Pekerjaan,disertai dengan buktipendukung
2 PPK melakukan pengujian danpenelitian materil dan formaltagihan.
3 Dalam hal tagihan memenuhisyarat, PPK menerbitkan SPP
4 PPSPM melakukan pengujianSPP dan bukti pendukung
5 Dalam hal SPP dan buktiPendukuing memenuhi syarat,PPSPM menerbitkan SPM
Kontrak/BuktiPendukung
SPP/BuktiPendukung
Uji
Uji
SPM
Penyelesaian Tagihan Melalui Mekanisme Pembayaran LS
No Uraian Pihak Ketiga/Penerima Uang
Muka Kerja
PPK BendaharaPengeluaran/
BPP1 a. Pihak ketiga mengajukan
tagihan disertai buktipendukung; atau
b. Penerima Uang Muka Kerjamengajukan permintaan UangMuka Kerja disertai buktipendukung.
2 PPK menguji tagihan atasUP,apabila memenuhi syarat makaditerbitkan Surat Perintah Bayar(SPBy);
3 SPBy beserta bukti pendukungdisampaikan kepada BendaharaPengeluaran/BPP;
3 Bendahara Pengeluaran/BPPmelakukan pengujian;
4 Setelah memenuhi syarat SPBydibayar oleh Bendahara
SPBy dan BuktiPendukung
Uji
Pembayaran Tagihan melalui UP
Bayar
Tagihan PihakKetiga / UangMuka Kerja
Uji
No Uraian PPSPM PPK BendaharaPengeluaran/
BPP1 Bendahara Pengeluaran
menyampaikan bukti pengelurankepada PPK
2 Atas dasar bukti pengeluarantersebut, PPK melakukan pengujianapabila memenuhi syaratmenerbitkan SPP-GUP.
3 SPP-GUP beserta bukti pendukungdisampaikan kepada PPSPM
3 PPSPM melakukan pengujian SPP-GUP dan bukti pendukung
4 Dalam hal SPP-GUP dan buktiPendukuing memenuhi syarat,PPSPM menerbitkan SPM-GUP
SPP-GUP danBuktiPendukung
Mekanisme GUP
BuktiPengeluaran
Uji
SPM-GUP
Uji
1. Untuk memastikan bahwa SPM dibuat oleh PPSPM, makaSPM yang disampaikan ke KPPN memuat PersonalIdentification Number (PIN) sebagai tanda tanganelektronik pada ADK SPM yang bersifat unik dan tidakdapat dipalsukan;
2. Pada SPM memuat pernyataan dari PPSPM:– Semua bukti-bukti pendukung telah diuji dan dinyatakan memenuhi
persyaratan untuk dilakukan pembayaran, selanjutnya bukti-buktipendukung dimaksud disimpan dan ditatausahakan oleh PejabatPenanda tangan SPM.
– Kebenaran perhitungan dan isi yang tertuang dalam SPM inimenjadi tanggung jawab Pejabat Penandatangan SPM
1. Untuk memastikan bahwa SPM dibuat oleh PPSPM, makaSPM yang disampaikan ke KPPN memuat PersonalIdentification Number (PIN) sebagai tanda tanganelektronik pada ADK SPM yang bersifat unik dan tidakdapat dipalsukan;
2. Pada SPM memuat pernyataan dari PPSPM:– Semua bukti-bukti pendukung telah diuji dan dinyatakan memenuhi
persyaratan untuk dilakukan pembayaran, selanjutnya bukti-buktipendukung dimaksud disimpan dan ditatausahakan oleh PejabatPenanda tangan SPM.
– Kebenaran perhitungan dan isi yang tertuang dalam SPM inimenjadi tanggung jawab Pejabat Penandatangan SPM
PENERBITAN SPMPENERBITAN SPM
31
1. Laporan Keuangan Dana Dekon mengacu kepada :a. PMK 233/PMK.05/2011 Tentang Perubahan atas PMK
171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi danPelaporan Keuangan Pemerintah Pusat ;
b. PMK 177/PMK.05/2015 Tentang Pedoman Penyusunandan penyampaian laporan keuangan KementerianNegara/Lembaga ;
2. Laporan Keuangan Mengacu kepada Sistem Akuntansi Instansi berbasisAkrual (SAIBA) meliputi :a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)b. Neracac. Laporan Operasional (LO)d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
3. KPA Wajib Menyusun Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi Secara Bulanan,Semester serta Tahunan setelah melakukan Rekonsiliasi ke KPPN(menggunakan aplikasi SAIBA)
4. KPA Wajib Menyampaikan Laporan Keuangan (LK) Dana Dekonsentrasi PalingLambat Tanggal 10 Bulan Berikutnya Dalam Bentuk Hard Copy dan Soft Copy.
1. Laporan Keuangan Dana Dekon mengacu kepada :a. PMK 233/PMK.05/2011 Tentang Perubahan atas PMK
171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi danPelaporan Keuangan Pemerintah Pusat ;
b. PMK 177/PMK.05/2015 Tentang Pedoman Penyusunandan penyampaian laporan keuangan KementerianNegara/Lembaga ;
2. Laporan Keuangan Mengacu kepada Sistem Akuntansi Instansi berbasisAkrual (SAIBA) meliputi :a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)b. Neracac. Laporan Operasional (LO)d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
3. KPA Wajib Menyusun Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi Secara Bulanan,Semester serta Tahunan setelah melakukan Rekonsiliasi ke KPPN(menggunakan aplikasi SAIBA)
4. KPA Wajib Menyampaikan Laporan Keuangan (LK) Dana Dekonsentrasi PalingLambat Tanggal 10 Bulan Berikutnya Dalam Bentuk Hard Copy dan Soft Copy.
LAPORAN KEUANGAN (LK)LAPORAN KEUANGAN (LK)
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikaninformasi realisasi pendapatan, belanja, transfer,surplus/defisit dan pembiayaan, yang masing-masingdiperbandingkan dengan anggarannya dalam satuperiode.
• Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitaspelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas danapada tanggal tertentu.
• Laporan Operasional (LO) menyediakan informasimengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitaspelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO,beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitaspelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periodesebelumnya.
Jenis Laporan Keuangan
• Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) LaporanPerubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasikenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporandibandingkan dengan tahun sebelumnya. LPEmenyediakan informasi mengenai perubahan posisikeuangan entitas pelaporan, apakah mengalamikenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yangdilakukan selama periode pelaporan
• Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikannarasi berisi penjelasan atau daftar terinci atauanalisis atas nilai suatu pos yang disajikan ddalamLaporan Realisasi Anggaran dan Neraca
Jenis Laporan Keuanganlanjutan....
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORANDANA DEKONSENTRASI
Pertanggungjawabandan pelaporan DK/TP
Aspek Manajerial Aspek Akuntabilitas
Realisasi Penyerapan Dana
Pencapaian Target Keluaran
Kendala yang dihadapi
Saran tindak lanjut
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Barang Milik Negara
Sejalan dengan :PP 39/2006 ttg tata cara pengendaliandan evaluasi rencana pembangunan
Sejalan dengan :PP 8/2006 ttg pelaporan keuangan dan kinerjainsatnsi pemerintahPP 6 /2006 ttg pengelolaan BMN/D
MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
AKUNTABILITAS Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumberdaya serta pelaksanaan kegiatan secara periodik
MANAJEMEN
Membantu para pengguna mengevaluasipelaksanaan kegiatan memudahkan fungsiperencanaan, pengelolaan dan pengendalian atasseluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana
TRANSPARANSIMemberikan informasi keuangan yang terbuka danjujur kepada masyarakat
KESEIMBANGANANTAR GENERASI
Membantu para pengguna untuk mengetahuikecukupan penerimaan pemerintah untukmembiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan
LAPORAN KEUANGAN ATASPELAKSANAAN KEGIATAN DANA
DEKONSENTRASI
SKPD pelaksana kegiatan DK menyelenggarakan akuntansidan menyusun laporan keuangan dan kinerja sebagaimanaberlaku bagi kuasa pengguna anggaran pada tingkatpemerintah pusat. (Ps. 28 (1) PP 8/2006)
Laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan kegiatanDK disampaikan kepada gubernur dan menteri/pimpinanlembaga terkait. (Ps. 28 (2) PP 8/2006)
Gubernur menyiapkan laporan keuangan dan kinerjagabungan berdasarkan laporan yang diterima dari SKPDpelaksana kegiatan DK dan menyampaikannya kepadamenteri/pimpinan lembaga terkait serta kepada Presidenmelalui Menteri Keuangan. (Ps. 28 (3) PP 8/2006)
SKPD pelaksana kegiatan DK menyelenggarakan akuntansidan menyusun laporan keuangan dan kinerja sebagaimanaberlaku bagi kuasa pengguna anggaran pada tingkatpemerintah pusat. (Ps. 28 (1) PP 8/2006)
Laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan kegiatanDK disampaikan kepada gubernur dan menteri/pimpinanlembaga terkait. (Ps. 28 (2) PP 8/2006)
Gubernur menyiapkan laporan keuangan dan kinerjagabungan berdasarkan laporan yang diterima dari SKPDpelaksana kegiatan DK dan menyampaikannya kepadamenteri/pimpinan lembaga terkait serta kepada Presidenmelalui Menteri Keuangan. (Ps. 28 (3) PP 8/2006)
38
• UAKPA melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan.• UAPPA W melakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan KanwilDitjen Perbendaharaan setiap triwulan
• UAPPA E1 melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan denganDitjen Perbendaharaan c,q Dit Akuntansi dan Pelaporan Keuangansetiap semester
• UAPA melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan dengan DitjenPerbendaharaan c.q. Dit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiapsemester
• UAKPA melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan.• UAPPA W melakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan KanwilDitjen Perbendaharaan setiap triwulan
• UAPPA E1 melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan denganDitjen Perbendaharaan c,q Dit Akuntansi dan Pelaporan Keuangansetiap semester
• UAPA melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan dengan DitjenPerbendaharaan c.q. Dit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiapsemester
Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksikeuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda. (PMK 171/PMK.05/2007)
Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksikeuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda. (PMK 171/PMK.05/2007)
REKONSILIASIPengertianPengertian
PelaksanaanPelaksanaan
Sekian dan terima kasih
Ditjen Polpum2016