akuntansi keperilakuan bab 4-5

Upload: pradiptotrinugrohohadi

Post on 07-Mar-2016

634 views

Category:

Documents


89 download

DESCRIPTION

akuntansi keperilakuan

TRANSCRIPT

ASUMSI TENTANG PERILAKU MANUSIA:PERSPEKTIF SEJARAHMemahami perilaku manusia merupakan fenomena yang baru. Terdapat perbedaan karakteristik perilaku manusia berdasarkan perkembangan zaman dan asumsi atas motivasi manusia yang juga berbeda. Fokus perilaku terjadi pada era feodal dan membandingkannya pada era kapitalis. Terdapat juga perbedaan klasifikasi dan asumsi modern tentang perilaku manusia di organisasi dalam model akuntansi. SISTEM FEODAL Awal muncul pada akhir abad ke-15 menuju awal abad ke-16. Sistem yang digunakan bersifat tradisional dan belum mengenal adanya mesin dan industri. Pada era feodal, masyarakat hanya digolongkan berdasarkan golongan bangsawan, pedagang, serikat pekerja dan budak. Status golongan masyarakat diperoleh dari lahir berdasarkan garis keturunan dan tidak dapat diubah. Pekerjaan yang akan diperoleh juga akan sesuai dengan profesi yang dimiliki oleh orang tua. Hal ini yang tidak menimbulkan keinginan untuk memperbaiki kualitas hidup.Serikat pekerja pada era feodal diartikan dengan kumpulan pekerja yang berprofesi sebagai tenaga ahli di bidang pertukangan dan pertanian. Belum adanya mesin sehingga pembuatan produk dilakukan secara manual sesuai tradisi turun- menurun. Pekerja dipimpin oleh kepala serikat pekerja yang mengatur aturan, tingkat upah, standar output dan kondisi kerja. Aturan ini bersifat statis untuk menghindari inovasi dan perubahan teknologi. Tanah bukan objek yang diperdagangkan, tetapi untuk di sewa beserta budak yang telah disiapkan untuk mengurus lahan pertanian. Penggunaan tanah sebagai lahan pertanian dan perkebunan oleh golongan bangsawan yang sebelumnya memperoleh hak kepemilikan tanah berdasarkan sistem waris. SISTEM KAPITALIS Berkembang setelah ditemukkan mesin uap tahun 1776. Pada era kapitalis yang berkembang di Inggris ini, menimbulkan pergeseran penggunaan keahlian manusia digantikan dengan mesin. Sumber tenaga yang digunakan berasal dari mesin uap, air, angin, dan hewan. Pabrik-pabrik bermunculan dan membutuhkan tenaga kerja. Hal ini menyebabkan perubahan besar dari pola pekerja. Pekerja pada era feodal membuka usahanya di rumah atau di toko. Tetapi pada era industri, mereka beralih dengan bekerja sebagai operator di pabrik dengan jam kerja yang diatur. Terjadi urbanisasi masyarakat desa ke kota untuk bekerja termasuk golongan budak. Meningkatnya jumlah tenaga kerja di kota membutuhkan aturan serikat pekerja untuk mengatasi hal tersebut terutama penentuan upah yang rasional. Besar kecilnya pabrik yang berdiri pada era kapitalis sesuai dengan kemampuannya untuk membayar upah pekerja. Lahan pertanian dialihfungsikan menjadi peternakan domba yang pada era tersebut kebutuhan wol meningkat. Tanah menjadi objek yang dapat diperdagangkan setelah lama menjadi tanah umum, sekarang menjadi tanah dengan kepemilikan pribadi. Setiap orang dihargai berdasarkan usaha yang telah diupayakan dengan upah yang kompetitif. Tidak menekankan pada kelas sosial tetapi tiap orang memiliki kesempatan yang sama Hal ini mendorong terjadinya inovasi dan semangat kerja yang tinggi. Barang tidak diperoleh secara langsung, tetapi membutuhkan perencanaan dan teknologi untuk memproduksi. Hal ini menyebabkan posisi pedagang yang kemudian berada diantara produsen dan konsumen akhir. PERBEDAAN SISTEM FEODAL DAN KAPITALISBerikut ini perbedaan yang mendasar antara kedua faham tersebut, yaitu: Perbedaan FeodalisKapitalis (modern)

SifatTradisionalModern

SosioekonomikDiperoleh berdasarkan garis keturunanDiperoleh berdasarkan usaha dan kemampuan

Basis hubungan sosial Hanya berdasarkan persamaan kelas sosialBerdasarkan peluang yang sama

Aktivitas ekonomiDiperoleh secara langsungBerdasarkan rencana dan penggunaan teknologi

InovasiMelarang adanya inovasiMendorong terjadinya inovasi

Serikat pekerja Pekerja ahli dengan tradisi turun temurunPekerja industri (operator mesin)

Pemimpin serikat pekerjaMengatur aturan, tingkat upah, standar output dan kondisi kerja. Menjaga monopoli dengan berbagi teknik dan teknologi. Dan Pengiklanan dilarangMembutuhkan aturan untuk mengelola peningkatan jumlah pekerja di kota. Peningkatan teknologi dan mengizinkan pihak pengiklan

Pola kerja Pekerja dapat menentukan waktu kerjaPekerja di bawah aturan

Upah TetapBerdasarkan tingkat gaji yang kompetitif

Ide atas keadilan sosialBerdasarkan penghargaan ekonomiBerdasarkan atas pekerjaan

ETIKA PROTESTAN Protestan ethic membantu dalam perkembangan kelas baru dari kapitalis. Dengan adanya etika ini yang diterapkan di sekolah-sekolah dengan prinsip pelayanan kepada Tuhan, bekerja keras, aman dan berinvestasi. Paham ini menekankan pada disiplin diri dan bekerja keras. Etika ini membuat golongan pedagang dapat diterima dan dinilai baik.Etika protestan mendorong perkembangan kapitalis dengan menyediakan motivasi bekerja menuju kewirausahaan. Menyiapkan tipe manusia ideal untuk kapitalis, yaitu: jujur, sadar, independen dan rasional. Etika ini menjadikan lebih formil dan terdidik secara institusi. Selanjutnya berkembang dengan Teori Calvinist dengan percaya pada doktrin takdir. Tidak ada yang mampu mengubah dan mengetahui takdir manusia. Teori ini menekankan pada kejujuran dan kerja keras untuk menghilangkan ke khawatiran mengenai takdir manusia. Fokus pada kompetensi individu. Manusia sebaiknya tidak percaya pada persahabatan menurut teori ini. Karena apabila berteman dengan orang yang berdosa, maka akan terkena dosa dan kutukan. Hal ini yang menimbulkan sifat individual, pekerja keras, hemat dan menggantungkan sesuatu pada Tuhan. PERSPEKTIF PEKERJABerikut ini ringkasan dari perspektif pekerja berdasarkan faham, ideologi, tokoh dan perkembangan zaman adalah: Menurut Teori CalvisnistsPekerja harus berbudi luhur agar dapat sukses. Faham Sosial DarwinPekerja hanya bekerja untuk bertahan hidup. Menurut Frederick Taylor (tahun 1900an) Sifat pekerja yang malas dan hanya termotivasi pada penghargaan ekonomi. Pada tahun 1912, berkembang The scientific management movement. Taylor menentukan karyawan berdasarkan pengujian sains dan pelatihan dibandingkan dengan kesuksesan pekerja dari kerja kerasnya. Era tahun 1920-1930Pada awal tahun 1920 ideologi dari manajemen amerika menekankan pada kerja tim atau kooperasi atau kerja sama antara manajemen dan pekerja. Diantara tahun 1920-1930, Pekerja dipandang memiliki sifat yang sama dan dapat dipahami melalui pengujian mendalam. Manajer menyadari bahwa yang penting adalah sopan santun dan perilaku pekerja dibandingkan dengan hukum moral yang mengikat. Karena manajer menyadari bahwa pekerja tidak hanya bekerja untuk memperoleh uang. Era tahun 1930Pendapat Elton Mayo bahwa pekerja hanya manusia biasa yang diperlakukan sebagai faktor biaya. Elton mayo percaya bahwa pekerja seharusnya menyadari bahwa pekerjaan mereka adalah kebutuhan sosial. Sebagi manajer seharusnya juga menyediakan tipe lingkungan kerja dimana semangat kerja sama akan membantu perkembangan positif tingkah laku pekerja. Dasar dari perpindahan perilaku manusia untuk membangun produktivitas tim adalah keahlian yang sangat penting. Ideologi Masyarakat FeodalKalangan atas bertanggung jawab atas kalangan bawah. Golongan atas menyiapkan untuk golongan bawah. Tugas golongan bawah hanya bekerja, bermoral, rendah hati dan religius. Pada era Revolusi Industri di InggrisPekerja sebagai faktor industri sehingga mereka tidak bergantung pada pihak lain.The New Ideologi (Malthus)Kalangan atas tidak bertanggung jawab atas kalangan bawah. Dan kalangan bawah yang justru harus bertanggung jawab pada kondisinya masing-masing. Ideologi untuk menolong dirinya sendiriKalangan miskin dapat sukses dengan kekuatan dan kerja keras. Konsep ini kemudian populer di amerika dengan kesempatan yang tidak terbatas. Manajemen memandang bahwa pekerja sebagai kapitalis yang potensial. ASUMSI ATAS PERILAKU MANUSIA Asumsi 1Teori manajemen klasik dan ekonomi klasik memiliki tujuan yang sama dengan memaksimalkan laba. Manajer akan memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan biaya. Asumsi perilaku manusia cenderung malas. Hanya motivasi atas insentif yang akan mendorong orang untuk bekerja. Fungsi sistem akuntansi dibuat untuk membantu manajemen memaksimalkan laba, mengukur dan mengatur kinerja dan merencanakan masa depan yang rasional. Hal ini menjadi tugas akuntan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan. Asumsi 2Berdasarkan teori organisasi modern yang berbeda dengan teori manajemen klasik dan teori ekonomi klasik, yaitu: Mempunyai banyak tujuan sehingga kadang tujuan yang satu bertentangan dengan tujuan lainnya. Sehingga teori ini lebih kompleks. Untuk memotivasi pekerja tidak hanya dengan insentif tetapi juga dengan campuran aspek pendorong ekonomi, psikologi, sosial. Tetapi ini bergantung pada latar belakang pekerja dan situasi dan kondisi yang ada. Peran manajer akan lebih banyak, yaitu; sebagai pemecah masalah, koordinator, pembuat keputusan, dan cenderung menyeimbangkan untuk kepastiaan jangka panjang dan jangka pendek keberlangsungan usaha perusahaan. Akuntansi menjadi sebuah sistem informasi yang menyediakan data yang tepat dan relevan untuk pengambilan keputusan di berbagai level manajemen. Sistem akuntansi sangat bermanfaat bagi organisasi bisnis modern karena tidak hanya melaporkan data keuangan tetapi semua sistem informasi manajemen. Akuntan yang merancang sistem harus menyadari kerumitan tujuan organisasi, faktor ekonomi, sosial. Psikologi yang mempengaruhi perilaku manusia.

METODE RISETAPA YANG DIMAKSUD DENGAN RISETMenurut Siegel (1989:54), riset adalah sistematis, upaya terorganisir untuk menyelidiki masalah dan menjawab pertanyaan. Pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas masalah, dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan riset. Riset dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu deskripsi yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. Hal ini sering disebut sebagai suatu rencana untuk menjawab pertanyaan. Riset terdiri dari dua jenis, yaitu: riset dasar dan riset terapan. Riset dasar dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman atas suatu fenomena. Sedangkan riset terapan dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan yang spesifik. TUJUAN RISETTerdapat lima tujuan spesifik dari suatu riset:1. Menggambarkan fenomena,1. Menemukan hubungan,1. Menjelaskan fenomena,1. Memprediksi kejadian-kejadian di masa yang akan datang, dan1. Melihat pengaruh satu atau lebih faktor terhadap satu atau lebih kejadian.Kejadian-kejadian dapat dijelaskan dengan cara mengumpulkan dan mengklasifikasikan informasi. Hal ini biasanya merupakan langkah pertama dalam suatu penyelidikan khusus.

PENGEMBANGAN DESAINMemahami definisi masalahLangkah pertama dan paling penting dalam riset perilaku adalah masalah definisi. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan metode yang dipilih, data serta jenis gambaran sampel pada dasarnya tergantung pada bagaimana sebenarnya masalah dipersepsikan, kerangka pertanyaan riset, dan desain informasi studi yang dikumpulkan. Dalam tahap pengembangan desain untuk penelitian perilaku, terdiri atas beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti, yaitu: 1. Memperoleh penjelasan atas masalah 2. Mendefinisikan masalah dengan mengumpulkan latar belakang informasi 3. Penilaian kunci dari faktor internal dan eksternal4. Membatasi area potensial yang menjadi perhatian5. Menentukan lingkup proyek 6. Menggambarkan kunci dari pertanyaan penelitian Menentukan Lingkup PengembanganLingkup pengembangan biasanya terbatas terhadap satu atau dua pertanyaan. Hal ini dilakukan karena berbagai alasan. Alasan biasanya adalah karena untuk menyelediki setiap aspek dari suatu masalah bukanlah apa yang diinginkan, tidak praktis, atau tidak mungkin. Keterbatasan utama dari ruang lingkup perencanaan adalah pada aspek dana yang tersedia.Desain pengembangan lain juga harus sejalan dengan penentuan lingkungan riset. Aspek lain dari suatu desain adalah menemukan populasi, menspesifikasikan informasi yang dibutuhkan, memilih dan mengumpulkan data serta metode, serta anggaran. Mengidentifikasi jenis informasi yang dikumpulkanLangkah selanjutnya dalam proses riset adalah mengidentifikasi jenis informasi yang harus dikumpulkan. Arah riset seharusnya mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari sumber data primer maupun sekunder.Data Primer dan Data SekunderSumber data riset merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data riset terdiri atas sumber data primer dan sumber data primer.Data primer merupakan sumber data riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Data primer dapat berupa pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian. Ciri dari data primer umumnya mencerminkan kebenaran yang dilihat, membutuhkan dana yang besar dan membutuhkan waktu yang lama untuk penelitian.Data sekunder merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahan-permasalahan, menciptakan tolak ukur untuk mengevaluasi data primer, dan memenuhi kesenjangan-kesenjangan informasi.VALIDITAS DAN KEANDALANTerdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang salah (validitas) dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal tidak representatif (keandalan).ValiditasAda beberapa jenis validitas. Validitas isi (content validity) mengacu pada bagaimana sebaiknya peneliti menggambarkan dimensi-dimensi dan konsep atau masalah-masalah yang ingin diukur, khususnya yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk menutupi rentang terhadap arti maupun terhadap suatu konsep. Validitas isi merupakan pokok pertimbangan untuk setiap pertanyaan yang diajukan dan diukur dalam istilah-istilah yang berhubungan dengan relevansi terhadap konsep yang diukur.Kriteria yang berkaitan dengan validitas ditentukan dengan membandingkan antara konsep yang diukur dan suatu kriteria eksternal atau asumsi yang diketahui untuk mengukur konsep yang akan diteliti. Ada dua jenis kriteria yang berhubungan dengan validitas, yaitu validitas prediktif (predictive validity) dan validitas konkuren (concurrent validity).Validitas prediktif adalah validitas yang berkaitan dengan apakah suatu pengujian atau pengukuran dapat secara akurat memprediksi perilaku. Validitas prediktif mengharuskan adanya suatu kriteria atau indikator eksternal terhadap apa yang harus diprediksi.Validitas konkuren adalah validitas yang berkaitan dengan hubungan antara alat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu. Oleh karena itu, berbeda dengan validitas prediktif yang merupakan ukuran untuk memprediksi perilaku yang dihasilkan pada waktu yang sama sebagai ukuran eksternal terhadap perilaku, pengujian validitas konkuren membantu seorang peneliti untuk membedakan individu-individu berdasarkan beberapa kriteria.Validitas konstruksi (construct validity) adalah validitas yang berdasarkan pada suatu pertimbangan apakah hasil dari pengukuran tersebut sesuai dengan teori. Validitas konstruksi sangat bermanfaat untuk mengukur fenomena yang tidak memiliki kriteria eksternal.Reliabilitas Suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil di setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukuran.METODE PENGUMPULAN DATAAda dua metode yang melatarbelakangi hal ini: 1. Peneliti tidak memahami apa yang dikerjakan oleh orang-orang tersebut dan mengapa mereka kelihatannya melibatkan perilaku, dan 2.Ukuran sampel kecil, sehingga sangat berisiko menggeneralisasikan hasil terhadap populasi.Survei Dalam survei tidak ada interaksi langsung antara seorang peneliti dengan responden. Data dikumpulkan dengan cara mengirimkan surat elektronik (e-mail), menelepon, atau memberikan serangkaian pertanyaan. Ada manfaat dan kerugian yang berhubungan dengan setiap teknik ini. Survei melalui surat setidaknya lebih mahal. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui kuesioner. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain: disampaikan langsung oleh peneliti, dikirim bersama-sama dengan pengiriman paket atau majalah, diletakkan di tempat yang ramai dikunjungi orang, dikirim melalui faks, atau menggunakan teknologi komputer.ObservasiObservasi merupakan proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan maupun komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan metode survei adalah bahwa data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat, dan lebih bebas dari bias pihak responden. Metode observasi dapat menghasilkan data lebih rinci mengenai fenomena yang diteliti (perilaku, subjek, atau kejadian) dibandingkan dengan metode survei. Metode observasi, meskipun demikian, tidaklah bebas dari kesalahan. Pengamat kemungkinan memberikan catatan tambahan yang bersifat subjektif (observer bias), seperti halnya bias yang terjadi karena peran pewawancara dalam metode survei.

MEMILIH RESPONDENLangkah pertama dalam memilih responden adalah dengan cara menentukan populasi. Setelah populasi ditentukan, peneliti menentukan sensus atau suatu sampel. Sensus adalah kegiatan untuk mencari seluruh informasi yang dikumpulkan dari setiap elemen dalam populasi. Sampel merupakan kumpulan informasi dan merupakan bagian dari populasi. Suatu sensus akan tepat apabila: 1.Populasinya kecil dan biaya pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel secara signifikan, 2. Mengetahui setiap unsur dalam populasi, dan 3. Risiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat besar.Sampling Probabilitas dan NonprobabilitasDua jenis desain sampling, yaitu sampling probabilitas (probability sampling) dan sampling nonprobabilitas (nonprobability sampling). Berikut ini perbedaan antara keduanya, yaitu: Sampling ProbabilitasSampling Nonprobabilitas

1. Menggunakan beberapa bentuk sampling acak1. Tidak menggunakan sampling acak.

1. Setiap elemen dalam populasi probabilitasnya yang dipilih telah diketahui. Jenis; acak, sistematis, terstratifikasi, kelompok. 1. Probabilitas yang dipilih tidak diketahui.

1. Sampling error dapat ditaksir secara matematis karena probabilitas yang dipilih diketahui1. Sampling error tidak dapat ditaksir secara matematis.

Hal ini memberikan kepada para peneliti suatu pengukuran yang objektif terhadap sampel yang representatif. Mengetahui probabilitas yang dipilih juga membuat para peneliti mampu menghitung ukuran sampel yang tepat. Sampling probabilitas digunakan ketika sampel yang representatif adalah penting.INSTRUMEN RISETPengembangan kuesioner atau pencarian instrumen merupakan langkah lain yang penting dalam proses riset. Kuesioner harus sesuai dengan responden dan didesain secara menarik sehingga responden merasa tertarik untuk menjawab kuesioner tersebut, yang pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan tingkat respons, validitas, dan keandalan data.Menjamin Kerja Sama RespondenDesain kuesioner yang baik sangat bermanfaat jika responden tidak bersikap kooperatif terhadap para peneliti yang menghendaki informasi. Rendahnya tingkat kerja sama atau tingkat respons menciptakan kesulitan bagi para peneliti untuk mrelakukan generalisasi sampel terhadap populasi. Jika hal ini terjadi, maka pertanyaan selanjutnya mengacu pada apakah responden mempunyai sikap yang berbeda jika desain kuesionernya berbeda.Ada beberapa teknik yang dapat menghasilkan tingkat respons yang tinggi. Pertama, sebelum wawancara dengan seorang responden, peneliti seharusnya mengirimkan surat yang menjelaskan tujuan umum dari wawancara tersebut dan responden dapat menghubungi mereka melalui telepon untuk membuat suatu janji wawancara. Pada hari wawancara, para peneliti seharusnya datang tepat pada waktunya dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama responden.Pada saat yang sama, sebelum melakukan wawancara melalui telepon, adalah sangat bermanfaat untuk mengirimkan kepada responden sebuah surat yang memperkenalkan tim riset, menjelaskan dasar dari riset tersebut, dan meminta kerja sama saat menelepon. Akan lebih membantu jika peneliti menawarkan insentif dalam bentuk uang tunai atau bentuk-bentuk lainnya.Untuk seluruh metode di atas yang melibatkan kuesioner, surat, telepon, atau wawancara pribadi, adalah penting untuk melakukan pengujian sebelumnya (pilot test). Tujuannya adalah agar peneliti dapat memperbaiki kalimat pertanyaan yang disusun dengan buruk atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan.Menjamin Validitas dan Keandalan JawabanHanya informasi-informasi yang esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open-ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (closed-ended).ANALISIS DATA DAN PERSIAPAN LAPORANAnalisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam riset. Peneliti biasanya melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan proses analisis data. Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat bergantung pada jenis riset dan jenis data yang diperoleh. Ketersediaan alat analisis memberikan gambaran bahwa satu alat analisis dengan alat analisis lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan dan kadang kala hanya satu alat analisis yang dapat digunakan.Tahap akhir dari suatu riset adalah penyusunan laporan riset. Laporan riset secara umum berisi tentang hal-hal yang terkait dengan apa saja yang dilakukan oleh peneliti, sejak tahap persiapan riset hingga interpretasi dan penyimpulan hasil analisis dan sebaiknya juga menyajikan rekomendasi. Belum ada bentuk baku dari suatu laporan riset. Bentuk atau format laporan riset sangatlah dipengaruhi oleh keinginan si peneliti, hal-hal yang perlu dilaporkan, serta permintaan dari para sponsor riset.

16Akuntansi Keperilakuan RMK Grup 2