akuntansi untuk perubahan harga dan inflasi internasional
DESCRIPTION
Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi InternasionalTRANSCRIPT
![Page 1: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/1.jpg)
AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA DAN INFLASI INTERNASIONAL
Disusun Oleh:
Alfan Juan Ronalta
Mauliza Rahmi
Melda Permaisyuri
Oji Nasrullah
Rendy Mafriady
Rizky Azmardani
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Aceh
![Page 2: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/2.jpg)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................. 1
BAB II
A. Pengaruh Inflasi Terhadap Perusahaan........................................................................... 2
B. Akuntansi Daya Beli Umum Dan Pendekatan Arus Nilai Sekarang.............................. 3
C. Iasb Terhadap Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi...................................... 4
D. Prospek Perkembangan Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi....................... 6
BAB III
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 8
B. Saran.............................................................................................................................. 8
![Page 3: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Inflasi merupakan fenomena dunia yang banyak terjadi di Negara berkembang, namun
kecenderungan yang ada di Negara maju mengadopsi “akuntansi inflasi” untuk memperbaiki
penyimpangan dari convensional historical cost accounting yang memasukkan unsure perubahan
harga dan inflasi pada pendapatan dan asset. Negara besar antara lain Argentina, Brasil, Israel,
Meksiko, dan Rusia merupakan beberapa Negara penderita paling buruk dari kondisi inflasi yang
tinggi. Tiap tahun rata-rata inflasi di negara-negara tersebut seringkali melampaui 100% dan
bahkan tingginya mencapai 2000% di Brasil dan Rusia. Rata-rata dalam negara industri, inflasi
terdapat pada dua negara adidaya pada pertengahan tahun 1970 dan di Inggris inflasi mencapai
25%. Sangat tidak mengherankan di negara tersebut pertambahan inflasi menyangkut dengan
yang akan mempengaruhi dalam pemakaian " akuntansi Inflasi" sistem ini akan menjadi obat
dari kerusakan pada menurut adat akuntansi biaya historis dan mengungkapkan dampak
perubahan harga dan inflasi pada pendapata dan aset.
![Page 4: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK PERUBAHAN HARGA
Inflasi merupakan fenomena dunia yang banyak terjadi di Negara berkembang, namun
kecenderungan yang ada di Negara maju mengadopsi “akuntansi inflasi” untuk memperbaiki
penyimpangan dari convensional historical cost accounting yang memasukkan unsure perubahan
harga dan inflasi pada pendapatan dan asset.
A. Pengaruh Inflasi Terhadap Perusahaan
Pengaruh inflasi terhadap posisi keuangan dan kinerja preusan dapat mengakibatkantidak
efisiennya keputusan operacional yang dibuat oleh manajer yang tidak mengerti pengaruh dari
inflasi itu sendiri. Dalam kaitannya dengan posisi keuangan, aktiva keuangan seperti nilai kas
akan berkurang nilainya selama inflasi karena menurunnya daya beli. Dengan kata lain,
pertanggungjawaban keuangan atas kepemilikan juga akan mengalami penurunan nilai karena
perusahaan bisnis akan membayar obligasinya di masa yang akan datang dengan uang tunai yang
sudah kehilangan nilai daya beli. Yang menjadi peringatan disini adalah pertanggungjawaban
keuangan, seperti pinjaman / suku bunga bank jangka pendek dan jangka panjang, sering
mengakibatkan minat untuk meningkatkan tarif yang sangat tinggi dalam inflasi ekonomi.
Dampak inflasi pada aktiva non moneter digambarkan dalam laporan laba rugi dan neraca.
Selama periode harga yang meningkat, pendapatan penjualan saat ini dibandingkan dengan
persediaan yang mungkin telah dibeli beberapa bulan sebelumnya dan terhadap penyusunan
properti bangunan dan peralatan berdasarkan harga perolehan yang mungkin telah dibeli
beberapa tahun lalu, meskipun faktanya bahwa menempatkan persediaan dan aktiva tetap
menjadi lebih mahal. Dampak terhadap laporan laba rugi dan neraca ini bisa membuat
perusahaan masuk ke dalam masalah likuiditas. Laporan laba rugi yang dihasilkan dari
perbandingan biaya lama dengan keuntungan yang baru dapat mengarah pada permintaan dari
pemegang saham untuk meningkatkan deviden dan untuk karyawan – karyawan dengan gaji
yang lebih tinggi, meskipun perusahaan melihat kasnya berkurang. Oleh karena itu,
diperkenalkan sistem akuntansi untuk inflasi yaitu General Purchasing Power Accounting dan
Current Value Accounting.
![Page 5: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/5.jpg)
B. Akuntansi Daya Beli Umum Dan Pendekatan Arus Nilai Sekarang
Akuntansi Daya Beli Umum (General Purchasing Power Accounting) Filosofi utama
mengenai akuntansi daya beli umum adalah untuk melaporkan aktiva, kewajiban, pendapatan
dan biaya – biaya dalam unit moneter dengan daya beli yang sama. Pendekatannya disini adalah
bahwa unit ukuran moneter harus diseragamkan sementara mempertahankan dasar ukuran yang
digunakan dalam laporan keuangan (contohnya : biaya historis) Di banyak Negara, laporan
keuangan disiapkan dalam biaya histories yang berdasarkan mata uang. Ini berarti bahwa laporan
– laporannya tidak tidak mengalami perubahan sesuai tingkat harga umum. Dibawah akuntansi
daya beli umum, hal – hal non financial dalam laporan keuangan (inventaris, modal tetap, dan
peralatan) ditetapkan kembali untuk mencerminkan daya beli umum, biasanya pada akhir neraca
saldo. Akuntansi daya beli umum harus diterapkan pada aktiva dan kewajiban keuangan dengan
baik.
Kas, contohnya kerugian daya beli selama periode inflasi karena kas ini tidak bias membeli
sebanyak pada akhir periode seperti yang dilakukan di awal periode. Keuntungan debitur selama
inflasi, karena mereka dapat membayar hutang mereka pada akhir periode dengan uang tunai
yang telah menurun daya belinya. Laporan akuntansi daya beli umum akan menggambarkan
kerugian atau keuntungan dalam penyesuaian pos – pos moneter yang terpisah. Masalah lebih
lanjut adalah mengenai sifat indeks yang digunakan untuk membuat penyesuaian akuntansi daya
beli umum. Dimana sebelumnya, indeks harga konsumen merupakan salah satu hal yang paling
banyak digunakan secara luas di dunia untuk mengukur inflasi. Indeks ini akan mengukur
perubahan-perubahan harga dalam kisaran barang-barang dan jasa pelanggan yang dibeli untuk
konsumsi akhir. Karena indeks ini berorientasi konsumen, indeks ini tidak perlu merefleksikan
perubahan-perubahan harga yang secara langsung mempengaruhi perusahaan.
1. Akuntansi Arus Nilai Saat Ini (Current Value Accounting)
Akuntansi Arus Nilai Saat Ini (Current Value Accounting) adalah hal yang berkaitan
dengan peningkatan atau penurunan biaya atau nilai aktiva tertentu, bukan mengenai
menurunnya daya beli mata uang.
![Page 6: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/6.jpg)
Ada dua pendekatan utama dalam akuntansi nilai sekarang, yaitu :
Biaya Pengganti (Current Cost / Replacement Cost) yang banyak digunakan dalam aktiva
non moneter yaitu aktiva dinilai pada apa yang telah dikorbankan dengan apa yang akan
menggantikannya.
Biaya Penjualan (Current Exit Price/ Selling Price/Net Realizable Value) yaitu menilai
aktiva pada tingkat harga penjualan dikurangi biaya pelengkap penjualan Akuntansi arus
nilai sekarang berakibat pada keuntungan atas kepemilikan dan kerugian saat aktiva non
moneter dinilai kembali. Akuntansi arus nilai sekarang jelas lebih kompleks karena
akuntansi ini membutuhkan gabungan antara harga sebenarnya, perkiraan, penaksiran
nilai dan kelompok aktiva yang homogen.
2. Current Value: GPP Accounting
Meskipun kita telah membicarakan GPP dan CVA secara terpisah, banyak akuntan
ekonom percaya bahwa keduanya ini sebaiknya digabungkan dalam sistem akuntansi nilai nyata
(real value accounting system). Penting sekali untuk mengingat bahwa perubahan-perubahan
pada tingkat harga umu akan cenderung berbeda dari perubahan harga khusus yang relevan
dengan perusahaan
C. Iasb Terhadap Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi
Reaksi pertama IASC (sekarang IASB) pada akuntansi inflasi muncul pada tahun 1977 di
IAS 6, yaitu Respon Akuntansi pada Perubahan Harga. Pada poin tersebut, tidak ada standar
definitif baik itu di Amerika Serikat atau di Inggris, dan ada ketidaktpastian seperti bagaimana
masalah akuntansi inflasi dapat diselesaikan di dua negara tersebut. Standar inflasi yang lebih
definitif tidak muncul, ingá sampai pada tahun 1981 dengan keluarnya IAS 15, yaitu Refleksi
Informasi Dampak Perubahan Harga, yang menggantikan IAS 6. Pada saat itu, FASB telah
mengeluarkan SFAS 33 mengenai Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga.
Tipe-tipe utama informasi berikut ini merefleksikan dampak-dampak perubahan harga
yang direkomendasikan untuk pengungkapan oleh IAS 15 sebagai berikut:
1. Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian penyusutan properti, bangunan, dan
peralatan.
2. Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian dari harga pokok penjualan.
![Page 7: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Penyesuaian yang berkaitan dengan pos-pos keuangan, dampak peminjaman, atau bunga
kepemilikan ketika penyesuaian ini telah dimasukkan ke dalam akun dalam menentukan
pendapatan di bawah metode akuntansi yang diadopsi.
4. Dampak keseluruhan dari hasil (pendapatan) dari penyesuaian sebagaimana pada pos-pos
lainnya yang merefleksikan dampak perubahan harga yang dilaporkan di bawah metode
akuntansi yang diadopsi.
5. Ketika metode biaya sekarang diadopsi, biaya sekarng property, bangunan, dan perlatan
serta persediaan.
6. Metode yang diadopsi untuk menghitung informasi yang disebut dalam pos-pos
sebelumnya, termasuk sifat dari indeks yang digunakan.
IAS 15 penting karena IAS 15 mengenali kebutuhan informasi untuk diungkapkan,
mengenai dampak perubahan harga & inflasi dan memberikan pedoman khusus yang dapat
diikuti oleh berbagai perusahaan untuk memperbaiki kualitas pengungkapan. Fakta bahwa
adanya informasi pokok dari satu negara ke negara lainnya bisa berbeda, tentu saja ini
menjadi masalah, tetapi profesi akuntansi jelas tidak bisa disesuaikan dengan solusi dunia.
Perkembangan sistem akuntansi untuk inflasi di Inggris, Amerika Serikat dan Benua
Eropa
Inggris. Profesi akuntansi memperkenalkan SSAP 16 (Statement of Standard
Accounting Practice – 16), mengenai “Akuntansi Biaya Sekarang” pada tahun
1980,dimana kebutuhan laporan keuangan akuntansi biaya sekarang baik itu sebagai
laporan tambahan maupun sebagai laporan utama. Dengan ketentuan bahwa laporan
biaya historis juga harus bisa disediakan. Walaupun begitu, SSAP 16 secara resmi ditarik
pada tahun 1988 mengikuti penolakan tingkat inflasi dan kecaman dari bisnis. Pada saat
yang sama, banyak perusahaan mengevaluasi kembali secara periodik terhadap tanah dan
bangunan mereka pada nilai pasar (memperkirakan keluaran atau harga jual).
Amerika Serikat. Regulasinya pertama kali diperkenalkan dengan sah yang ditentukan
oleh SEC tahun 1976 (Rilis Seri Akuntansi 1990) untuk mengungkap penggantian
informasi biaya yang berkaitan dengan penyusutan, harga pokok penjualan, aktiva tetap,
dan persediaan. Selanjutnya, tahun 1979, FASB mengeluarkan SFAS No 33 (Statement
![Page 8: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/8.jpg)
of Financial Accounting Standard – 33) yang berjudul “Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga”.
Benua Eropa. Ada lebih sedikit antusiasme untuk pengenalan sistem akuntansi untuk
inflasi, meskipun telah ada rekomendasi resmi pada subjeknya. Contohnya, di Perancis
dan Jerman. Di Perancis pada kahir tahun 1970 ketika evaluasi kembali dilakukan dengan
menggunakan indeks pemerintah dibutuhkan untuk semua aktiva jangka panjang dan
aktiva tetap. Evaluasi kembali ini tidak memiliki dampak pada pendapatan kena pajak,
seperti pada penyusutan tambahan. Di Swedia, tidak ada kebutuhan–kebutuhan akan
akuntansi inflasi, tetapi beberapa pengungkapan sukarela khusus telah dibuat.
Perkembangan Sistem Akuntansi di Amerika Selatan
Di Brazil, akuntansi untuk inflasi digunakan pada awal tahun 1950, tetapi hokum
perusahaan yang baru tahun 1976 melakukan penyesuaian, yaitu perusahaan menyajikan ulang
akun – akun aktiva tetap dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indek harga yang
diakui oleh pemerintah untuk mengukur devaluasi mata uang lokal.
Di Argentina, sistem akuntansi untuk inflasi diperkenalkan terutama lewat prakarsa dan
keterlibatan profesi akuntansi. Tahun 1972, sebuah pernyataan dikeluarkan yang menganjurkan
publikasi laporan keuangan GPP tambahan.
Akuntansi arus nilai sekarang di Belanda
Di Belanda, orang-orang telah mengetahui akuntansi nilai sekarang sejak lama. Pendidikan
yang ekstensif bagi para akuntan dalam ekonomi bisnis menghasilkan filosofi akuntansi yang
difokuskan dengan nilai dan biaya sekarang dan dengan prinsip dan praktek ekonomi bisnis.
Walaupun tidak diperlukan persyaratan untuk menggunakan akuntansi nilai sekarang, sebagai
informasi utama atau tambahan, terdapat beberapa faktor pendukung untuk memakainya. Alasan
digunakannya akuntansi nilai sekarang { Melibatkan teori Professor Theodore Limperg, yang
sering disebut sebagai Bapak teori nilai ganti karena dari hasil kerjanya di Belanda tahun 1920
dan 1930.
Beliau memfokuskan diri pada hubungan yang kuat antara ekonomi dan akuntansi dan
percaya bahwa pendapatan tidak bisa dicari tanpa memelihara sumber pendapatan bisnis dari
pertimbangan yang dilakukan.{ Belanda belajar dari pengalaman pada perusahaan multinasional
![Page 9: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/9.jpg)
besar yaitu Philips, yang merupakan pelopor laporan keuangan nilai sekarang. Faktanya, Philips
pertama kali menggunakan pendekatan ini tahun 1936 untuk tujuan akuntansi biaya internal dan
memperkenalkannya tahun 1952 ke dalam laporan utama untuk tujuan pelaporan keuangan.
Namun pada tahun 1992, perusahaan memutuskan untuk kembali pada akuntansi biaya historis
yang akan memperbaiki komunikasi para pemegang saham dan lebih dekat dengan praktek
akuntansi internasional. Nilai sekarang ditentukan oleh departemen penjualan untuk aktiva tetap
(baik tersendiri atau dalam kelompok sejenis), oleh departemen produksi untuk sejumlah
peralatan desain khusus, dan oleh desain bangunan dan gedung departemen produksi untuk
bangunan.
Pada kasus persediaan, indeks biasanya digunakan untuk memperbaharui nilai sekarang
dari kelompok aktiva sejenis. Penambahan (atau pengurangan) dalam nilai persediaan dan aktiva
tetap untuk perubahan harga tertentu dikredit (didebit) ke akun surplus revaluasi pada neraca
dibandingkan ke laporan laba rugi. Akibat perubahan nilai sekarang ini ditunjukkan dalam
laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan yang lebih tinggi atau lebih rendah (sebagai
hasil penambahan atau pengurangan dalam harga persediaan) dan biaya depresiasi yang lebih
tinggi atau lebih rendah.
D. Prospek Perkembangan Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi
Signifikansi keberadaan tingkat inflasi dan perubahan harga di beberapa
negara mengesankan bahwa kebutuhan dan penggunaan sistem akuntansi inflasi tampaknya
menyisakan sejumlah kontroversi dalam pendugaan masa depan. Meskipun akuntansi daya beli
umum telah digunakan di beberapa Negara Amerika Latin yang berinflasi tinggi, tidak ada
contoh standar akuntansi biaya sekarang atau regulasi di Inggris dan Amerika Serikat pada
tingkat nasional yang menyelamatkan kemusnahan penelitian akuntansi inflasi pada tahun 1980-
an.
Namun beberapa perusahaan Eropa membuat pengungkapan nilai sekarang secara
sukarela. Kontroversi, hal ini masih meliputi banyak aspek akuntansi nilai sekarang, khususnya
dengan perubahan perlengkapan dan pemeliharaan keuntungan dan kerugian pos–pos moneter.
Masalah lainnya termasuk penggunaan indeks, khususnya tambahan dari luar negeri dan
verifikasi nilai sekarang perusahaan industri yang mengalami perubahan teknologi dengan cepat.
Pemberian perhatian baru-baru ini pada akuntansi nilai sekarang atau nilai wajar, diharapkan
![Page 10: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/10.jpg)
akan menjadi sejumlah percobaan masa depan dengan berbagai jenis perubahan sistem akuntansi
harga. Selain itu, mungkin juga menjadi pertumbuhan apresiasi keadaan dimana pendekatan
alternatif mungkin atau tidak mungkin atau berguna dalam mengukurlaba dan asset. Kegunaan
dari harga jual atau harga keluar dalam konteks perubahan harga, terutama dengan
memperhatikan nilai properti atau investasi, juga akan diapresiasikan dengan lebih baik. Selain
itu, menjadi tanggung jawab untuk menggunakan sumberinformasi relevan lainnya seperti arus
kas
![Page 11: Akuntansi Untuk Perubahan Harga Dan Inflasi Internasional](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082400/55cf8f59550346703b9b73c1/html5/thumbnails/11.jpg)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Eksistensi level yang signifikan dari inflasi dan kemauan harga di banyak Negara
mempengaruhi kebutuhan dan kegunaan system akuntansi inflasi yang mungkin tetap akan
menjadi subjek dari banyak kontroversi di dalam meramalkan masa depan. Walaupun akuntansi
GPP telah digunakan dibanyak negara berinflasi tinggi di Amerika Selatan, tetapi tidak ada
contoh dari standar akuntansi biaya langsung atau regulasi di Inggris dan Amerika Serikat
tentang mempertahankan level nasional yang mewasiatkan penelitian mengenai akuntansi inflasi
pada pertengahan 1980-an. Bagaimanapun juga, banyak perusahaan-perusahaan Eropa membuat
pengungkapan nilai langsung secara sukarela.
B. Saran
Baru-baru ini perhatian dalam nilai akuntansi yang langsung atau jujur sangat diharapkan
akan memajukan penelitian dengan tipe yang bervariasi dari system akuntansi perubahan harga.
Hal ini mungkin juga akan menjadi penumbuh apresiasi dari keadaan yang terpuruk dengan cara
memilih pendekatan alternative yang mungkin dapat dikerjakan dan berguna dalam pengukuran
laba dan asset. Kegunaan dari harga jual dan keluar dalam konteks perubahan harga, terutama
memperhatikan nilai atau milik dan investasi, selain itu mungkin juga menjadi apresiasi yang
lebih baik. Hal ini kiranya juga menjadi kesempatan untuk menggunakan sumber-sumber relevan
lainnya dari informasi yang ada, seperti informasi mengenai aliran kas.