al-qur’an dalam materi khutbah jum’at: “studi kasus...
TRANSCRIPT
AL-QUR’AN DALAM MATERI KHUTBAH JUM’AT: “STUDI
KASUS MASJID JAMI’ DI KABUPATEN KARAWANG”
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Muhammad Munawar
NIM. 1113034000220
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020 M
i
ABSTRAK
Muhammad Munawar
Al-Qur’an dalam Materi Khutbah Jum’at: Studi Kasus Masjid Jami’
di Kabupaten Karawang
Khutbah Jum’at merupakan syarat sahnya shalat jum’at apabila
tidak melakukannya maka hukumnya tidak sah selain itu khutbah jum’at
juga adalah salah satu metode dakwah dalam penyebaran Islam. Salah satu
rukun Khutbah yaitu penyampaian ayat al-Qur’an, Materi yang harus
disampaikan oleh khatib harus memiliki kebenaran dan kebaikan yang
tidak melenceng dari al-Qur’an atau hadis,pada umumnya meliputi
masalah tentang Aqidah, Akhlak, Syariah, Muamalah atau sekitar kondisi
sosial yang terjadi di lingkungan itu, pengutipan ayat-ayat al-Qur’an yang
dipilih untuk materi khutbah jum’at kadang tidak sesuai dengan
tema.Khatib harus menggunakan ayat al-Qur’an atau hadis yang tepat
dalam penyampaian isi khutbah di Masjid Jami’ di Kabupaten Karawang
yang penullis lakukan penelitian Masjid Agung karawang, Masjid jami’
al-Mujahidin dan Masjid jami’ al-Iman. Pengurus masjid rata-rata tidak
mempersiapkan tema atau pembahasan yang akan disampaikan oleh khatib
pengurus mempersilahkan kepada semua khatib untuk mencari tema yang
ia akan bawakan.
Penelitian ini dilakukan penulis untuk mengetahui korelasi
pengutipan ayat al-Qur’an dengan materi khutbah yang disampaikan
khatib serta aya-ayat al-Qur’an yang melebar dari tema besar atau
pembahsan, ditiga masjid tersebut. Penelitian ini dirasa penting oleh
penulis dikarenakan seorang khatib dalam penyampaian materi khutbah
jum’at harus fokus dan konsisten dalam menyampaikan tema tidak
melabar kemana-man agar jamaah dapat memahaminya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dan
observasi yaitu dengan melakukan wawancara kepada pengurus masjid
dan melakukan rekaman khutbah jum’at secara bersamaan ditiga masjid
tersebut kemudian penulis melakukan trankrip rekaman.Kesimpulan dari
penelitian ini adalah ada dua belas khatib dari tiga masjid dan khatib
yang mengutip al-Qur’an melebar dengan tema besar ada satu orang.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan ni’mat, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa
dilimpahakan kepada penulis, sehingga bisa menyelasaikan skripsi dengan
judul “Al-Qur’an dalam Materi Khutbah Jum’at: Studi Kasus
Masjid Jami’ di Kabupaten Karawang” sebagai syarat untuk
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas
Uahuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Shalawat serta salam, semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
Saw, serta Keluarganya dan para Sahabatnya yang telah mengajarkan
Akhlak yang baik dan berbagai macam ilmu kepada umat manusia.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan, rintangan serta
godaan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya
berkat adanya motivasi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik
secara moral maupu seperitual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis., M.A., selaku
Rektor Universitas Negeri Syarif Hidayatullah
2. Dr. Yusuf Rahman, M.A., selaku Dekan Fakultas Usuluddin
3. Dr. Eva Nugraha, MA selaku ketua prodi Ilmu al-Qur’an dan
Tafsir selain itu juga beliau selalu memberi arahan dan motivasi
dan bersedia rumahnya menjadi pesantren kilat penulis
4. Ahmad Rifqi Muhtar MA selaku dosen pembimbing penulis
5. Rifqi Muhammad Fatkhi, MA selaku dosen Akademik penulis
iii
6. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin yang telah
memberikan ilmu, pengalaman dan mendidik penulis untuk bekal
nanti
7. Kepada seluruh pengurus DKM Masjid Jami’ al-Mujahidin,Masjid
Agung Karawang dan Masjid Jami’ al-Iman yang telah membantu
penulis dalam penelitian skripsi
8. Kepada orang tua KH.Mahmud (Alm) selaku ayahanda penulis
semoga ditempatkan di sisi Allah SWT walaupun beliau sudah
tidak ada tapi semngatnya masih terasa dalam jiwa penulis. Hj.
Hapsoh selaku ibu penulis yang selalu mendoakan dan tabah
walaupun beliau sedang sakit semoga disehatkan kembali.
Terimakasih kepada Kakak-kakak dan Adek yang selalu
menanyakan kabar penulis.
9. Kepada kawan-kawan TH F Puput, Hasan, Ubed, Maya, Nida,
Fadel, Didi, Aef, Joni, Ojan, Aristo, dan Lain-lainnya yang selalu
memberi semngat dan mengingatkan agar skripsi cepat selesai.
10. Kepada Kawan-kawan seperjuangan yang anti baper Kawan Main,
Kawan Ngopi, Kawan Futsal: Nurul Hidayat (orok), Rio
Anjasmara (belo), Ukat, Acink, Ucup, Aef, Fatih, Dizay, Hamim,
Khususnya Angkatan 13 yang masih berjuang dalam cobaan
hidupnya terutama penyelesain skripsi
11. Kepada Organisasi yang telah diikuti Penulis, GMI, GPPI, IMM,
HMI, PMII, terutama Kepada KMIK Jakarta yang telah
menjadikan Penulis sebagai Ketua Umum, Semoga ilmu yang
penulis dapat di Luar menjadikan bekal bagi penulis untuk
mengabdi kepada masyarakat.
iv
12. Seluruh Pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu namanya
dan kelompok, penulis ucapkan terimakasih banyak semoga
semuanya hidupnya di berkahi Allah SWT.Amiin
Demikian ucapan terimaksih penulis semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan membantu demi perbaikan kemajuan penelitian di
masa mendatang, kurang lebinya mohon dimaafkan.
Jakarta, 26 Januari 2020
Penulis
v
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman transliterasi hasil keputusan bersama (SKB) Mentri
Agama dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomer. 1987 dan
Nomer: 0543b/U/1987.
1. Padanan Aksara
Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
B Be ب
T Te ت
Ṡ Es dengan titik di atas ث
J Je ج
Ḥ Ha dengan titik di bawah ح
Kh Ka dan Ha خ
D De د
Ż Zet dengan titik di atas ذ
R Er ر
Z Zet ز
S Es س
Sy Es dan Ye ش
Ṣ Es dengan titik di bawah ص
Ḍ De dengan titik di bawah ض
Ṭ Te dengan titik di bawah ط
Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ
vi
ʻ_ Apostrof terbaik ع
G Ge غ
F Ef ف
Q Qi ق
K Ka ك
L El ل
M Em م
N En ن
W We و
H Ha ه
Apostrof ’_ ء
Y Ye ي
2. Vocal
Vokal terdiri dari dua bagian, ialah vokal tunggal dan vokal
rangkap, transliterasi vokal tunggal sebagai berikut:
Tanda Vokal Vokal Latin Keterangan
A Fathah ا
I Kasrah ا
U Ḍammah ا
Brikut ini adalah vokal rangkap berupa gabungan antara harakat
dan hurup.
Tanda Vokal Vokal Latin Keterangan
vii
Ai a dan i ي ـ
ـ و Au a dan u
3. Vokal panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang bahasa arab dilambangkan
dengan harkat dan huruf, yaitu:
Tanda Vokal Vokal Latin Keterangan
Ā a dengan topi di atas ا
Ī i dengan topi di atas ا
Ū u dengan topi di atas ا
4. Kata Sandang
Kata sandang dilambangkan dengan huruf ال dialih aksara menjadi
‘I’ baik di sandangkan dalam huruf syamsiyah maupun di sandangkan
dengan huruf qamariyah. Contoh: al-ẓikr bukan az-ẓikr.
5. Syaddah (Tasydīd)
Syaddah atau Tasydīd dalam sistem tulisan arab di lambangkan
dengan sebuat tanda Tasydīd ( ), dalam translit ini di lambangkan dengan
perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda Tasydīd. Contoh:
ب ن ا ين ا rabbanā :ر ن ج : najjaīnā ق ا لح : al-ḥaqq
viii
6. Singkatan
Huruf Latin Keterangan
Swt Subḥanahu wa ta‘ālā
Saw Ṣalla Allāh ‘alaihi wa sallam
Q.S Quran Surat
M Masehi
H Hijriah
W Wafat
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABLE ................................................................................... xii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah......................................................................... 7
D. Perumusan Masalah .......................................................................... 8
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8
F. Kajian Pustaka .................................................................................. 9
G. Metodologi Penelitian .................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 12
BAB II: PENGERTIAN SHALAT JUM’AT DAN TEORI UMUM
TENTANG KHUTBAH JUM’AT
A. Shalat Jum’at .................................................................................. 14
1. Definisi Shalat Jum’at ................................................................. 14
2. Hukum Shalat Jum’at .................................................................. 15
3. Syarat dan Rukun Shalat Jum’at ................................................. 15
4. Sunnah-Sunnah Shalat Jum’at .................................................... 21
B. Khutbah Jum’at .............................................................................. 22
1. Definisi Khutbah Jum’at ............................................................. 22
2. Hukum Khutbah Jum’at .............................................................. 23
3. Karakteristik Khutbah Jum’at ..................................................... 24
4. Syarat dan Rukun Khutbah Jum’at ............................................. 24
BAB III: PROFIL MASJID JAMI’ DI KABUPATEN KARAWANG
x
A. Pengertian Masjid Jami’ ................................................................. 28
B. Fungsi Masjid Jami’ ....................................................................... 30
C. Profil Masjid ................................................................................... 32
1. Masjid Agung Karawang ............................................................ 32
2. Masjid Jami’ Al-Mujahidin ........................................................ 34
3. Masjid Jami’ Al-Iman ................................................................. 35
D. Kriteria Khotib dan Jadwal Khotib ................................................. 36
1 Masjid Agung Karawang ............................................................ 36
2 Masjid Jami’ Al-Mujahidin ........................................................ 37
3 Masjid Jami’ Al-Iman ................................................................. 38
BAB IV: ANALISIS PENGUTIPAN AYAT AL-QUR’AN DALAM
KHUTBAH JUM’AT DI MASJID JAMI’ KABUPATEN
KARAWANG
A. Struktur Isi Khutbah ....................................................................... 40
1. Tema Khutbah ............................................................................. 40
2. Korelasi Tema dan Isi Pembukaan Khutbah Pertama ................. 43
a. Kutipan Ayat Pembuka Menguatkan Tema ............................ 43
b. Kutiapan Ayat Melebar dari Tema .......................................... 45
B. Korelasi Isi Teks dengan Tema Khutbah Jum’at............................ 46
1. Naratif ......................................................................................... 46
2. Deskriptif .................................................................................... 48
3. Argumentatif ............................................................................... 49
C. Korelasi Ayat dengan Tema dan Diksi Khutbah ............................ 49
1. Jumlah ayat yang dikutip oleh Khatib ........................................ 50
a. Dua Ayat ................................................................................. 50
b. Tiga Ayat ................................................................................ 51
c. Empat Ayat ............................................................................. 52
2. Kesesuaian Ayat dengan Tema dan Diksi .................................. 52
xi
a. Menguatkan Tema dengan Ayat ............................................. 52
b. Menyantumkan Contoh Ayat terkait Tema ............................. 54
c. Ayat dikutip melebar dari tema utama. ................................... 54
BAB V :PENUTUP
A. Kesimpilan ...................................................................................... 57
B. Saran-saran ..................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 60
xii
DAFTAR TABLE
Table 4.1: Tema Khutbat ............................................................................. 41
Table 4.2: Kutipan Ayat Pembuka Menguatkan Tema ................................ 43
Table 4.3: Kutipan Ayat Melebar dari Tema ................................................ 45
Table 4.4: Kalimat Naratif ........................................................................... 47
Table 4.5: Kalimat Deskriptif ....................................................................... 48
Table 4.6: Kalimat Argumentatif.................................................................. 49
Table 4.7: Dua ayat yang dikutip khatib ...................................................... 50
Table 4.8: Tiga ayat yang dikutip Khatib .................................................... 51
Table 4.9: Empat ayat yang dikutip khatib .................................................. 52
Table 4.10: Ayat yang menguatkan tema .................................................... 54
Table 4.11: Ayat yang mencontohkan tema ................................................ 54
Table 4.12: Ayat Yang melebar dari tema ................................................... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Umat Islam memiliki tujuan untuk menegakkan kebaikan dan
menjauhkan dari berbagai keburukan. Melakukan amar ma’ruf nahyi
munkar sebagai perintah untuk kebaikan dan melawan kemungkaran.
Sederhananya kita harus mengajak umat manusia khususnya sesama
muslim berlomba-lomba dalam melakukan kebenaran dan semaksimal
mungkin menjauhi keburukan.1 Banyak berbagai media yang
digunakan oleh umat muslim untuk menyebarkan ajaran Islam salah
satunya adalah khutbah pada shalat jum’at.
Ibadah shalat jum’at merupakan ibadah fardhu yang dilaksanakan
pada hari jum’at dengan dua rakaat dan khutbah yang diwajibkan hanya
untuk seorang pria serta berjamaah.2 Khutbah merupakan salah satu
metode dakwah sebagai syarat dan rukun dalam shalat Jumat.
Pelaksanaan khutbah dalam ibadah Jum’at sangatlah wajib sebagai nilai
keimanan dan memiliki aspek sosial untuk menyebarkan nilai
kebaikan.3
Penyebaran nilai Islam harus berlandaskan pada al-Qur’an tentang
eksistensi manusia. al-Qur’an sebagai salah satu sumber khutbah di
1 Ibnu Ibrahim, Dakwah Jalan Terbaik dalam Berpikir dan Menyikapi
Hidup, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2011) 22.
2 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih, (Jakarta: Kencana, 2003) 32.
3 M. Amin Suma, Pilar Islam Membentuk Pribadi Tangguh, (Tanggerang:
Kholam Publishing, 2007) 79.
2
shalat jumat merupakan landasan dan pedoman dalam memahami
fenomena tertentu, ditambah pesatnya perkembangan zaman dan
tingkat globalisasi membuat dakwah di mimbar sangatlah penting
untuk menyaring hal yang baik dan buruk. Dengan kata lain
penyebaran ajaran Islam bersifat wajib dan ditujukkan kepada seluruh
umat muslim di dunia.4
Eksistensi al-Qur’an di bumi merupakan firman Allah SWT yang
disampaikan oleh Rasulullah SAW. al-Qur’an sebagai petunjuk dan
penjelasan untuk memberikan penerangan kepada umat manusia.
Berbagai ayat saling berkaitan dan sudah teruji mampu menyelesaikan
masalah kehidupan manusia. Ayat-ayat al-Qur’an disusun secara
sistematis dan benar sehingga penyampaiannya harus dilakukan melalui
kepastian dan kelanjutan.5
Pada dasarnya setiap umat Islam wajib untuk menyebarkan secara
luas nilai-nilai keislaman. Hal tersebut tertuang pada firman Allah
SWT, sebagai berikut :
ك هو ادع الى سبيل رب ك بلكمة والموعظة السنة وجادلم بلت هي احسن ان رب اعلم بن ضل عن سبيله وهو اعلم بلمهتدين
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah lebih mengetahui tentang
4 Muhyar Fanani, Membumikan Hukum Langit, (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2008) 60. 5 M. Sabit al-Fandi, dkk, Da’Irah al’Ma’arif al-Islamiyah, (Taheran: Janhar,
T.th) 346.
3
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al-Nahl 16: 125)
Salah satu upaya umat Islam dalam penyebaran ajarannya adalah
khutbah pada pelaksanaan shalat jum’at. Rasulullah menyebutkan
bahwa hari jum’at dalam Islam sebagai hari spesial dibandingkan hari
lainnya. Selain itu menyebutnya sebagai khairul yaum, afḍalul ayyam,
atau sayyidul ayyam dengan makna hari yang paling mulia dan utama.
Hari jum’at disebutkan Rasulullah sebagai hari yang istimewanya
melebih hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal tersebut ditegaskan
oleh Allah SWT melalui surat berikut :
ي ها الذين اىمن واا اذ ا ن ودي للصلىوة من ي وم المعة فاسعوا الى ذكر الل ى وذروا الب يع يىاتم ت علمون لكم خي لكم ان كن ذى
Artinya : “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, Yang demikian
itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya” (QS Al-Jumu’ah
62: 9)
Kedua ayat al-Qur’an di atas menyatakan urgensinya shalat jumat
beserta khutbahnya. Mendengarkan khutbah dan mengerjakan ibadah
shalat jumat adalah utama sebab hanya dilakukan seminggu sekali serta
keutamaan lainnya. Selain itu khutbah sebagai upaya penyebaran nilai-
nilai Islam pada dasarnya berbeda dengan ceramah, seminar, dan
bentuk pidato lainnya. Sebab khutbah harus terikat dengan syarat dan
rukunnya secara syari’i.6 Dalam penyampaian pesan melalui khutbah
6 Moh Syamsi Hasan dan Achmad Ma’ruf Asrori, Khutbah Jumat Sepanjang
Masa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2002) 11.
4
tentunya menggunakan kutipan ayat-ayat Al-Qur’an yang dipahami
baik oleh khatib sendiri maupun pemahaman ulama.
Pengutipan ayat-ayat al-Qur’an yang dipilih untuk materi khutbah
jum’at kadang tidak sesuai. Materi khutbah di masjid terkadang
ditemukan penyampaian al-Qur’an dari khatib itu sendiri bukan
mengutip ulama atau tokoh Islam dalam penafsiran ayatnya. Tidak
dipungkiri bahwa penafsiran ayat al-Qur’an oleh khatib berpotensi
untuk menyalahgunakan ayat tersebut. Oleh karena itu tidak adanya
penyaringan terhadap khatib sehingga setiap individu bisa menjadi
penceramah. Maksudnya indikator untuk menentukan khatib dari
konteks pendidikan agama,pesantren dan kapasitas tidak diterapkan.
Kabupaten Karawang yang penduduknya mayoritas muslim dan
mempunyai sejarah Islam yang sangat panjang khususnya di Jawa
Barat yang dibawa oleh Ulama besar Syeikh Hasanudin bin Yusup atau
Syeikh Qurā dari Campa yang sangat kental dakwahnya melalui ayat
al-Qur’an yang sangat menyejukan, Jika kita tarik pada masa sekarang
Pendakwah atau Khatib dalam pelaksanaan shalat Jum’at khusunya di
Masjid Jami’ Kabupaten Karawang sudah berjalan dengan rukun dan
syarat shalat Jum’at namun masih ada beberapa kekurangan
didalamnya menyangkut minat jama’ah untuk mendengarkan
penyampaian khutbah Jum’at di Masjid Jami’ Kabupaten Karawang
sangat ditentukan oleh para pelaku Khutbah,dengan demikian sangat
lah perlu untuk meneliti pengutipan materi Khutbah dan cara
penyampaian ayat al-Qur’an. Ayat yang menjelaskan tentang
penyalahgunaan ayat al-Qur’an sangatlah dilarang. Hal tersebut
tertuang pada ayat berikut :
5
ا كنا نوض ون لعب قل ابلل ى واىيىته ن سالت هم لي قولن ان تم تست هزءون ورسوله ولى كن م كان وا ل ت عتذروا قد كفرت ب عد ايانكم ا فة بن ب طاى فة م نكم ن عذ ن ن عف عن طاى
مرمي
Artinya : “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa
yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab:
‘Sesungguhnya kami hanyalah bersanda gurau dan bermain-main
saja’. Katakanlah: ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-
Nya kamu selalu berolok-olok’. Tidak usah kamu minta maaf,
karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan
segolongan daripada kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami
akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (at-Taubah 9:65-66)
Ayat al-Qur’an dalam Islam mengandung seluruh aspek kehidupan
yang saling mempengaruhi. Di dalamnya terdapat nilai kehidupan
sebagai pedoman tentang hubungan sesama manusia dan manusia
dengan alamnya. Penafsiran al-Qur’an membutuhkan kehati-hatian
untuk dipahami sesuai konteksnya sebab akan menimbulkan dinamika
dan pemahaman di masyarakat luas. Perbedaan penafsiran tidak bisa
diabaikan dengan landasan yang jelas.7
Penejelasan ayat di atas menegaskan secara tidak langsung
penyelewengan al-Qur’an akan diberikan azab atau dinyatakan kafir.
Ini kritikan keras bagi khatib untuk lebih berhati-hati dalam memahami
al-Qur’an. Sebab pemahaman al-Quran tanpa dasar atau rasionalisasi
yang tepat akan berdampak pada kekeliruan di masyarakat luas. Jangka
panjangnya akan menimbulkan perpecahan jika menafsirkan ayat tanpa
pengetahuan yang memadai.
7 Hasby Ash-Shiddieqi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1986) 205.
6
Kesalahan atau kelirunya khatib berasal dari dirinya sendiri bukan
ayat al-Qur’an. Ini bisa terjadi baik secara sadar maupun tanpa sadar
oleh khatib ketika mendapatkan kewajiban untuk berdakwah di sholat
jumat. Perbedaan dalam pemahaman ayat tidak dipungkiri sangatlah
wajar namun apabila terjadi kesalahan tidak bisa dibiarkan saja.
Ditambah daya pikir dan pengalaman khatib secara subyektif tidak bisa
dihindarkan dalam memberikan pemahaman dalam menyampaikan
seluruh ayat al-Qur’an.8
Sesuai dengan pembahasan dia atas maka penelitian ini
menggunakan judul “al-Qur’an dalam Materi Khutbah Jum’at: Studi
Kasus Masjid Jami’ di Kabupaten Karawang”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah, ada beberapa yang dapat di
identifikasikan di antaranya :
1. Apakah ada pengaruh pengutipan ayat dan materi khotbah
jum’at terhadap masyarakat ?
2. Apakah ada indikasi penyalahgunaan ayat atau tidak oleh
pengkhotbah?
3. Bagaimana pemahaman masyarakat setempat terhadap ayat-ayat
al-Qur’an dalam khutbah jum’at ?
4. Bagaimana dengan masalah-masalah yang ditimbulkan dari
pemahaman khatib yang menggunakan ayat-ayat al-Qur’an ?
8 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: PT. Lentera Hati, 2009).
Hal. 44.
7
5. Apakah khotib dalam menyampaikan ayat al-Qur’an sesuai
dengan pemahaman sendiri atau menggunakan pemahaman dari
ahli al-Qur’an?.
6. Adanya potensi ketidak tahuan atau kurang mendalamnya para
khotib dalam menyampaikan ayat-ayat al-Qur’an, sehingga
terkadang berdampak pada kekeliruan atau masalah tertentu.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas untuk menghindari pembahasan-
pembahasan yang tidak fokus dan melebar, maka dalam kajian skripsi
ini penulis membatasi masalah ini yaitu pengutipan al-Qur’an dalam
materi khutbah jum’at adapun katagori masjid yaitu masjid yang ada
bantuannya dari pemerintah, masjid yang dibangun oleh swadaya
masyarakat dan masjid yang dibangun oleh perusahaan .Adapun masjid
yang akan di jadikan penelitian ialah
1. Masjid Agung Karawang (Pemerintah)
Masjid Agung Karawang Atau Masjid Syekh Qurā disebut-sebut
sebagai Masjid paling tua di pulau jawa Masjid ini terletak di Alun-
alun Karawang, Masjid ini adalah salah satu Masjid yang dapat
anngaran dari pemerintah Kabupaten Karawang
2. Masjid Jami’ Al-Mujahidin (Swadaya Masyarakat)
Masjid Jami’ Al-Mujahidin adalah Masjid yang terletak di kampung
Langseb Desa Kertaraharja Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang,
dibangun oleh Swadaya Masyarakat
3. Masjid Jami’ al-Iman (Perusahaan)
8
Masjid Jami’ al-Iman adalah Masjid di Kawasan Industri KIIC
Karawang yang bertepatan di PT Yamaha Part Manufacturing Indonesia
dan Masjid ini dibangun oleh perusahaan tersebut.
Dalam penelitian ini penulis membatasi pada 3 Masjid Jami’ di
Kabupaten Karawang dalam kurun waktu satu bulan, Kenapa
demikian? Karena berkumpulnya masyarakat dalam satu waktu secara
bersama, dan jumlah masyarakatnya yang banyak, karena shalat jum’at
merupakan kewajiban bagi umat islam dan menuntut ilmu itu di
haruskan bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan.
D. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah ini bagaimana pengutipan al-Qur’an
dalam materi khutbah jumat di tiga Masjid Jami Kabupaten Karawang?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengutipan ayat-ayat al-Qur’an yang
disampaikan dalam Khotbah Jum’at di Masjid Jami’ Kabupaten
Karawang.
2. Untuk mengetahui tema-tema atu materi apa saja yang disampaikan
khotib dalam khutbah jumat di Masjid Jami Kabupaten Karawang
3. Untuk mengetahui penafsiran atau pemahamn ayat-ayat al-Qur’an
oleh khatib di Masjid Jami Kabupaten Karawang.
4. Untuk memenuhi tugas dan syarat kelulusan mencapai gelar sarjana
strata (S1) pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
9
1. Manfaat bagi saya untuk melatih berpikir ilmiah dalam menganalisa
dan mengetahui pengutipan ayat-ayat al-Qur’an yang tersebar di
masyarakat dengan penelitian langsung pada objek tertentu yang
menjadi sasaran, sehingga ilmu yang dipelajari dapat diaplikasikan.
2. Manfaat bagi masyarakat Kabupeten Karawang, sebagai salah satu
referensi bagi khotib dan penceramah untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan agama khususnya dalam pemahaman
ayat-ayat al-Qur’an.
3. Kepada pengurus masjid, khotib jum’at, dan penceramah agar lebih
selektif lagi dalam memilih materi khutbah atau menyampaikan
ayat-ayat al-Qur’an.
F. Kajian Pustaka
Berikut adalah beberapa tulisan dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi,
dan buku yang berkaitan dengan masalah ini.
Pertama, “Pemahaman Jemaah Masjid Baiturrahman Desa Gabus
Kabupaten Pati terhadap hadis larangan tentang berbicara sesaat
Khotbah Jum’at” oleh Ahmad Nur kholis. Penelitian ini hanya terfokus
satu ayat al-Qur’an dan masih kurang dalam pemberian pemahaman.
Kedua, M Reza Syaokani “Kritik Hadis-hadis yang Disampaikan
oleh para Khotib di Semarang ” penelitian ini hanya terfokus di
wilayah Semarang Jawa Tengah. Bagian ini hanya mengkiritk ayat-ayat
al-Qur’an dengan kesesuaian hadits tertentu. Kekurangannya nampak
pada pemahaman dari penafsir lainnya.
Ketiga, “Implikasi Materi Khutbah Jum’at terhadap Pemahaman
Agama Jamaah di Masjid Nurul Yaqin Kelurahan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang” oleh Samsuri. Penelitian ini
10
dilakukan di Kota Semarang yang hanya menganalisis materi khutbah
Jum’at secara keseluruan dan implikasinya terhadap masyarakat.
Keempat, “Analisis Wacana terhadap Pesan Khotbah Jumat KH.
Ahmad Husain di Masjid Jami Desa Tanjung Sari Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoardjo” oleh Robiul Nur Khakim. Pembahasannya
hanya berfokus pada satu khatib yakni KH. Ahmad Husain sehingga
mengabaikan khatib lainnya.
Kelima, skripsi yang di tulis oleh Hasan Abdurahman “Kritik Hadis
yang Disampaikan Oleh Para Mubaligh di Tiga Masjid dan Majlis
Taklim di Wilayah Jakarta Barat” Penelitian ini Hanya terfokus di
Jakarta Barat dan hanya pada pemahaman beberapa hadits.
Keenam, skripsi tentang“Tata Cara Khutbah dan Kompetensi
Khatib Jum’at di Palangkaraya” oleh Husnul Khatmi. Penelitian yang
menitikberatkan pada penilaian khatib dari segi pembawaan dan
pemahaman al-Quran.
Ketujuh, Aya Maryati dengan judul “Analisis Rekaman Khutbah
Jumat Ustadz Abdullah Taslim M. A dengan tema Landasan
Keimanan”. Kekurangannya hanya menganalisis secara sosial tanpa
mengkritisi dan menelusuri ayat-ayat al-Quran.
Kedelapan, “Pemakaian Tindak Tutur Direktif dalam Khutbah
Jumat dan Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran
Pragmatik” oleh Leni Mei Munah.
Kesembilan, skripsi oleh Muhammad U Zainullah berjudul “Inshat
dan Interupsi dalam Khutbah Jum’at (Studi Perbandingan Pendapat
Tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama)”.
Kesepuluh, Amsir degan judul : “Hadis-hadis masyhur yang
disampaikan dalam khotbah Jum’at” (Studi kasus 10 masjid
11
Lubuklinggau Utara II), tahun 2007 di jurusan Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Kesebelas, Makhliyatul Haq judul : “Penggunaan Ayat-ayat al-
Qur’an dalam Khutbah Jum’at di Masjid Agung al-Azhar Jakarta
Selatan” Tahun 2019 jurusan ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas
Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Mengacu pada beberapa penelitian terdahulu maka dapat ditemukan
perbedaan terhadap penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini
berfokus pada pengutipan ayat-ayat al-Qur’an oleh khatib di khutbah
Jum’at. Selain itu melihat apakah ayat, tema dan diksi itu serasi atau
tidak.
G. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan gabungan penelitian kepustakaan (library
research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian
kepustakan digunakan untuk mencari informasi seputar ayat-ayat Al-
Quran beserta tafsiran ayat dari beberapa penafsir.9 Bahan-bahan
kepustakaan berupa buku-buku yang membahas al-Qur’an dan tafsiran
dari beberapa penafsir, serta sumber lainnya yang bersifat sekunder.
Sedangkan penelitian lapangan digunakan untuk mengumpulkan
data dan informasi tentang ayat-ayat al-Qur’an dan materi khutbah.
Kemudian untuk memperoleh data dan informasi dari lapangan ini,
penulis mengumpulkan kutipan ayat al-Qur’an dari Khutbah Jum’at
9 Abd Halim Mahmud Mani, Metodologi Tafsir Kajian Konferhensif Metode
Para Ahli Tafsir, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) 44.
12
melalui audio rekaman dan juga dengan meminta surat keterangan
penelitian di masjid ataupun yang menjadi penelitian.
Data-data terkumpul kemudian diolah dan dibahas dengan
menggunakan metode observasi, yaitu mengumpulkan data, dan
peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek yang
dijadikan penelitian.10 Adapun tehnik penulisan skripsi ini, penulis
mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Pedoman
Akademik Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 2016/2017 yang
diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif
Hidayatullah.11
H. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini lebih sistematis dalam penguraiannya, maka
penulisan skripsi ini ditulis bab perbab, diantaranya ialah :
Bab pertama yakni bab pendahuluan, penulis perlu membahas latar
belakang masalah yaitu gambaran umum penelitian yang akan diteliti,
pembatasan dan rumusan masalah agar penelitiannya lebih fokus,
kajian pustaka hal ini sangatlah penting agar masalah yang dibahas
dalam penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang sudah ada,
kemudian metode penelitian agar penelitian menjadi lebih terstruktur
dan juga sistematika penulisan dari penelitian ini.
Bab kedua, penulis menceritakan definisi secara umum apa itu shalat
jum’at dan khutbah jum’at sebagai landasan terori yang di butuhkan
penulis dalam membahas judul skripsi ini
10 Amirah. Metode dan Corak Tafsir Muyassar Karya Aidh al-Qarni, Skripsi,
Semarang, 2015.
11 Tim Penyusun, Pedoman Akademik Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 2006/2007, (Jakarta: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, 2006).
13
Bab Ketiga, penulis membahas tentang pengertian masjid jami’ dan
fungsinya serta menceritakan profil 3 masjid jami’ di Kabupaten
Karawang, profil pengkhotib dan jadwal para pengkhotib di 3 masjid
jami’ tersebut .
Bab keempat menganalisis pengutipan ayat al-Qur’an di Masjid
Jami’ Kabupaten Karawang, serta Korelasi ayat al-Qur’an dengan tema,
diksi dan penjelasan yang disampaikan khatib dalam 3 masjid jami’ di
Kabupaten Karawang.
Bab kelima yaitu memberikan kesimpulan dari hasil yang telah di
lakukan guna mengetahui dari pembatasan dan perumusan masalah.
Kemudian menuliskan saran agar kita mengetahui kelemahan kita
dalam penelitian ini dan memberikan jalan terhadap peneliti
selanjutnya pada karya-karya yang lain.
14
BAB II
PENGERTIAN SHALAT JUM’AT DAN TEORI UMUM TENTANG
KHUTBAH JUM’AT
Sebelum melakukan penelitian, penulis menjelaskan dulu terkait kajian
Shalat Jum’at dan Khutbah Jum’at. Dimulai dari Definisi, Hukum, Syarat,
Rukun dan Karakteristik Shalat Jum’at dan Khutbah Jum’at.
A. Shalat Jum’at
1. Definisi Shalat Jum’at
Shalat pada dasarnya merupakan keperluan manusia kepada Allah
SWT dengan menyembahnya melalui tindakan dan perkataan. Hukum
mengerjakan shalat adalah wajib untuk laki-laki. Definisi shalat menurut
istilah sebagai bentuk ibadah yang terdiri dari mengucapkan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam atau menghubungkan hamba dengan
maha penciptanya. Selain itu bisa diartikan sebagai upaya manusia untuk
mendapatkan pertolongan atau menjauhkan dari kesulitan dalam
perjalanan hidupnya.1 Singkatnya shalat sebagai rukun Islam yang tidak
bisa ditinggalkan oleh umat muslim dengan tujuan mendapatkan
pertolongan dan mendapatkan rahmatnya.
Salah satu jenis shalatlah yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim
adalah shalat jum’at. Definisi shalat jum’at adalah ibadah yang dikerjakan
sebanyak dua raka’at diawali dengan khutbah dan dilaksanakan di masjid.
Pemberian nama jum’at didasarkan pada maknanya yakni berkumpul
kebaikan pada hari tersebut.2 Nama lain untuk dalam penyebutan shalat
1 Abdul Manan, Jangan Asal Shalat, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2011) 31.
2 Zurinal dan Aminuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008) 94.
15
jum’at adalah hari Arubah berarti hari al-rahman atau berkat Allah SWT
kepada dunia.3
2. Hukum Shalat Jum’at
Hukum shalat jum’at telah disepakati oleh ulama sebagai fardu ain
yang telah menggantikan shalat dzuhur. Tidak jarang sebagian ulama
memandang sholat jum’at tergolong dalam fardu kifayah seperti yang
diungkapkan Imam Malik bahwa hukumnya adalah sunnah. Dasarnya
bahwa pelaksanaan shalat tersebut termasuk melakukan shalat ied.4 Dalil
tentang hukum shalat jum’at tertuang pada Surat al-Jumuah Ayat 9,
sebagai berikut :
لوة من ي وم المعة فاسعوا ال ذكر الل وذرو ي ها الذين امن واا اذا ن ودي للص ا الب يع ذلكم ياتم ت علمون خي لك م ان كن
Artinya :“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
shalat jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui” (QS. Al-Jumuah 62:9)
Potongan ayat di atas menegaskan bahwa pelaksanaan shalat jum’at
harus segera dikerjakan. Kewajibannya dimulai ketika adzan telah
berkumandangan dihadapan khatib jum’at. Mazhab Hanafi menilai Shalat
jum’at dimulai ketika adzan pertama hingga matahari tergelincir.
Datangnya seorang muslimin ke mesjid terhitung derajat pahala.
3. Syarat dan Rukun Shalat Jum’at
Pelaksanaan shalat jum’at harus memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut :
3 Wahbah Az-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu Jilid II, 374.
4 Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihaya Wal Muqtashid, (Jakarta: Akbar
Media, 2012) 215.
16
a. Hal yang dijadikan syarat wajib shalat jum’at
Shalat jum’at memiliki khusus tersendiri dibandingkan dengan shalat
lima waktu pada umumnya. Di dalamnya terdapat syarat sah dan
diharuskan untuk menerapkan berbagai adabnya. Syarat ini diberlakukan
kepada seluruh umat muslim dengan memenuhi ketentuan berikut :
1. Telah akil balig, berakal, dapat melihat, merasa aman, mampu
berjalan, tidak berlumpur, tidak hujan salju, dan sebagainya.
2. Pria yang merdeka dan bukan musafir
3. Tidak sedang sakit atau halangan yang membuat tidak bisa
mendengar adzan
4. Tidak diwajikan kepada bayi, budak, wanita, dan anak-anak
5. Tidak diwajibkan kepada orang sakti, orang buta, dan orang yang
sedang mengalami ketakutan
6. Memberikan keringan kepada pria yang mendapatkan berhalangan
untuk meninggalkan shalat jum’at5
b. Syarat sah shalat jum’at
Bagian ini akan memberikan gambaran dari penambahan syarat shalat
fardhu. Syarat terdiri dari sudut pandang mazhab Hanafi dan Syafii.
Berikut adalah beberapa syaratnya :
1. Waktu Dzuhur
Pelaksanaan shalat jum’at pada harus pada waktu dzuhur. Tidak
dibolehkan bagi umat muslim yang menggantinya dengna shalat
dzuhur.
2. Masjid
5 Wahbah Az-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu Jilid II, (Beirut II: Dar
al-Fikri, 1984 M) 1285.
17
Shalat jum’at dilaksanakan di masjid atau di tempat umum yang
bersih dan layak untuk melakukan shalat jum’at dan terletak di
perkampungan atau di kota.6
3. Jama’ah
Abu Hanifah dan Muhammad menegaskan jumlah jamaah sholat
pating tidak berjumlah tiga orang tidak termasuk imam. Mazhab
Maliki mengisyaratkan jumlah jamaah sebanyak 12 orang laki-laki
untuk shalat dan khutbah. Mazhab Syafii dan Hanbali berpendapat
shalat jum’at harus melebihi 40 orang termasuk imam dan
terpenuhinya syarat shalat. Berbedanya jumlah tersebut didasarkan
dengan faktor historis yang tidak sama. Berikut adalah ayat al-Qur’an
yang secara tidak langsung membahas ini dalam Surat al-Jumuah Ayat
11 :
ن ما قل ما عند الل خي م ها وت ركوك قاى واا الي اللهو ومن واذا راوا تارة او لوا ان فضزقي خي الر التجارة والل
Artinya : ”Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan
mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan
kammu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: ‘Apa yang di sisi
Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan’, dan Allah
sebaik-baiknya pemberi rezeki” (QS. Al-Jumuah 62:11)
4. Gubernur atau wakilnya bisa menjadi imam
Mahzab Hanafi menyebutkan individu yang bisa menjadi imam
shalat adalah seorang Sultan. Jika tidak ada bisa diberikan kepada
khalayak atau orang yang memahami syarat sahnya shalat jum’at.
6 Wahbah Az-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu Jilid II, (Beirut II: Dar
al-Fikri, 1984 M) 389.
18
5. Adanya imam dan dilaksanakan di masjid
Pelaksanaan shalat jum’at tidak bisa dilakukan secara individu
melainkan seorang imam yang memimpin ibadah tersebut. Imam yang
dijadikan adalah warga setempat bukan musafir. Shalat dilakukan di
mesjid dan tidak sah ketika dilaksanakan di rumah, hotel, atau tanah
lapang. Tidak bisa dilakukan di tempat yang kotor, tempat dosa, atau
tempat buang air. Namun sholat jum’at dilaksanakan di halaman
mesjid diperbolehkan dan sambungan tempat seperti rumah,
pertokoan, atau tempat yang diizinkan.7
6. Tidak bisa melaksanakan shalat jum’at dalam jumlah banyak tanpa
penyebab tertentu
Mengacu pada Mahzab Syafii menjelaskan sahnya shalat jum’at
tidak bisa didahulukan shalat jum’at di masjid lain pada tempat yang
sama. Hal tersebut sesuai dengan pengalaman dalam melaksanakan
ibadah sholat jum’at oleh Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya.
Mahzab Maliki melarang mendirikan shalat jum’at dalam dua mesjid
dalam satu kota atau wilayah. Berbeda dengan Mahzab Hanafi yang
membolehkan pelaksanaan shalat jum’at dengan jumlah lebih dari satu
di beberapa tempat dalam satu wilayah.8
7 Wahbah Az-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu Jilid II, (Beirut II: Dar
al-Fikri, 1984 M) 1120. 8 Wahbah Az-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu Jilid II, (Beirut II: Dar
al-Fikri, 1984 M) 1145..
19
7. Khutbah shalat jum’at
Khutbah merupakan syarat shalat jum’at dan apabila tidak
melakukannya maka hukumnya tidak sah. Hal tersebut sesuai dengan
Surat al-Jumuah Ayat 9 sebagai berikut :
لوة من ي وم المعة فاسعوا ال ذكر الل وذرو ي ها الذين امن واا اذا ن ودي للص ا الب يع ياتم ت علمون ذلكم خي لكم ان كن
Artinya :“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat jum’at, maka bersegeralah kamu kepada
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. Al-Jumuah Ayat 9)
Berbeda dengan Imam Abu Ishaq Ibrahim bin Ali bin Yusuf membagi
beberapa syarat shalat jum’at sebagai berikut :
a. Dilaksanakan di pemukiman yang terdiri dari satu wilayah.
b. Pelaksanaan sholat jum’at secara berjamaah dengan memenuhi
syarat sah ibadah.
c. Jama’ah pria secara sadar, dewasa, dalam pemukimanan
d. Masih tersedianya waktu dzuhur ketika melaksanakan shalat
jum’at
e. Sebelumnya harus didahulukan dua khutbah sebelum
pelaksanaan khutbah jum’at.9
c. Rukun-rukun shalat jum’at
Shalat jum’at itu dua rakaat seperti shalat subuh. Mazhab Imamiyah
dan Syafi’i disunahkan membaca surat Al-Jumuah pada rakaat pertama
dan surat Al-Munafiqun pada rakaat kedua, masing-masing sesudah
9 Abdullah, Ensiklopedia Shalat, (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006).
20
membaca surat Al-Fatihah.10 Kaum muslimin sepakat bahwa rukun shalat
jum’at adalah khutbah dan shalat dua rakaat setelah khutbah, namun
sebagian ulama dalam hal khutbah ini Jumhur ulama berpendapat bahwa
khutbah merupakan syarat dan rukun. Namun sebagian ulama berpendapat
tidak wajib. Mayoritas pengikut imam Malik menyatakan wajib kecuali
Ibnu Al Majisyum.
Para ulama berbeda pendapat mengenai keharusan memperhatikan
khutbah menjadi tiga pendapat yaitu: pertama, sebagian ulama
berpendapat wajib memperhatikan ketika khotib sedang berkhutbah secara
mutlak dan merupakan keharusan saat khutbah berlangsung. Pendapat ini
dikemukakan oleh Jumhur ulama yang diantaranya Malik, Syafi’i, Abu
Hanifah, Ahmad bin Hambal dan seluruh ulama negeri Islam. Kedua,
kebalikan dari pendapat pertama yaitu boleh berbicara pada saat khatib
berkhutbah kecuali khotib membacakan ayat-ayat al-Qur’an pendapat ini
diriwayatkan dari Asy-Sy’bi, Said bin Jubair dan Ibrahim An-
Nakha’i. ketiga, membedakan antara apakah makmum dapat
mendengarkan khutbah atau tidak, apabila makmum dapat mendengarkan
khutbah maka ia harus memperhatikannya dan apabila ia tidak dapat
mendengarnya maka ia boleh bertasbih atau membaca suatu ilmu.
Pendapat ini dikemukakan11
4. Sunnah-Sunnah Shalat Jum’at
Sunnah ibadah pada shalat jum’at adalah tindakah yang pernah
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ditemukan sunnah bersifat umum
10 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Madzhab (Jakarta: PT Lentera
Basritama, 2001), Hal.124. 11 Ibnu Rusyd penerjemah Beni Sarbeni, Abdul hadi dan Zuhdi, Bidayatul
Mujtahid (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006) 339-341.
21
dan khusus bagi laki-laki ketika melaksanakan shalat jum’at. Terdapat
beberapa sunnah dalam ibadah ini yang bisa diterapkan, meliputi :
a. Mandi
b. Membersihkan atau memotong kuku dan membersihkan kumi
c. Memilih pakaian yang bagus, terbaik, dan rapih.
d. Memberikan wangi-wangian pada badan dan pakaian yang akan
digunakan.
e. Sebelum keluar rumah harus melakukan doa
f. Biasanya berjalan kaki dan jangan terburu-buru ketika
mengunjungi mesjid pada hari jum’at
g. Dahulukan kaki sebelah kanan ketika memasuki tempat mesjid
diikuti dengan bacaan doa
h. Terlebih dahulu mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid
i. Berdzikir, bershalawat, dan itikaq dalam membaca al-Quran
sebelum khatib naik ke mimbar untuk memberikan khutbah.12
B. Khutbah Jum’at
1. Definisi Khutbah Jum’at
Khutbah jum’at adalah salah satu rangkaian dalam pelaksanaan shalat
jum’at. Ibadah jum’at tanpa adanya khutbah maka bersifat tidak sah. Para
ulama menyebutkan shalat jum’at merupakah shalat dzuhur yang diringkas
menjadi dua rakaat dan sisanya digantikan oleh khutbah. Pemahaman
lebih jauh bahwa khutbah jum’at tidak hanya berisikan pidato agama atau
ceramah melainkan media permesatu. Hal tersebut sesuai dengan makna
khutbah jum’ah sebagai persatuan, kerukunan, dan pertemuan. Kata
khutbah diambil dari kha, tha, dan ba berarti meminang atau pidato.13
12 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 2 (Fiqussunnah), (Bandung: PT. Alma’arif, 1976)
300. 13 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2012) 29.
22
Nabi Muhammad SAW menyarankan dalam penyampaian khutbah harus
bersifat padat dan singkat. Tujuannya adalah untuk menarik dan mudah
diterima oleh jamaah. Begitupun dengan topik yang dipilih harus bersifat
menarik, motivasi, dan memberikan semangat ibadah untuk hidup.14
Materi yang harus disampaikan oleh khatib harus memiliki kebenaran
dan kebaikan yang tidak melenceng dari al-Qur’an atau hadits. Nantinya
akan menuntun umat muslim kepada jalan yang benar, berikut adalah
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam khutbah jum’at, meliputi :
a. Masalah keimanan
Tujuan materi ini akan menciptakan moral umat muslim untuk
mencapai kebenaran atau kebaikan.
b. Masalah syariah
Syariah atau hukum Islam adalah menginformasikan peraturan
atau batasan yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam Islam.
Menyampaikan syariah sama seperti menjaga peradaban Islam dan
melindungi peninggalan sejarah.
c. Masalah muamalah
Penyampaian khutbah tidak hanya membahas masalah agama
melainkan masalah sosial (muamalah). Tujuannya akan membuat
umat muslim mengabdi kepada Allah SWT.
14 Moh. Ali Aziz, Bersial di Tengah Badai: Khutbah Penyemangat Hidupu,
(Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2015). 5
23
d. Masalah akhlak
Menanamkan perilaku dan kualitas manusia secara sejalan dengan
ekspresi kejiawaan. Penggabungan norma di masyarakat dengan
peraturan Islam dapat disampaikan melalui masalah akhlak.15
2. Hukum Khutbah Jum’at
Sebagian besar ulama menyepakati bahwa hukum khutbah bersifat
wajib sebab berasal dari hadits. Ada yang menyatakan jika penyampaian
khutbah menggunakan bahasa Arab sebab di masa Rasullulah SAW dan
sahabatnya menggunakan bahasa tersebut. Mendengar materi khutbah
harus dilakukan secara seksama, tenang, dan penuh perhatian.16 Khutbah
bukan termasuk dalam shalat sehingga hukumnya bisa bersifat wajib dan
sunnah. Dikatakan wajib sebab termasuk dalam fardhu jum’at. Sedangkan
termasuk sunnah sebab mengacu pada sebagian ulama seperti Hasan Basri,
Daud Zhahiri, dan Juwaini. Mereka menyatakan khutbah masih
diperdebatkan dan tidak ada penjelasan secara pasti di al-Quran.17
3. Karakteristik Khutbah Jum’at
Karakteristik bisa diartikan ciri-ciri yang harus tertuang pada khutbah
yang akan disampaikan oleh khotib kepada jamaah. Berikut adalah
beberapa karakteristiknya, meliputi :
a. Khutbah jum’at berisikan tahdzir (peringatan atau perhatian)
b. Khutbah jum’at becirikan taushiyah (nasehat dan pesan positif)
15 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 2 (Fiqussunnah), (Bandung: PT. Alma’arif, 1976)
150 16 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 2 (Fiqussunnah), (Bandung: PT. Alma’arif, 1976)
322.
17 H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Hukum Fiqih Islam Lengkap), (Bandung:
PT. Sinar Baru Algensindo, 1994) 127.
24
c. Khutbah jum’at bercirikan tadzkir atau mau’idzoh (pembelajaran
atau penyadaran)
d. Khutbah jum’at bercirikan tabsyir (kabar gembira dan harapan)18
4. Syarat dan Rukun Khutbah Jum’at
Pembahasan dan tema yang disampaikan dalam khutbah jum’at
memiliki ketentuan yang disebut dengan syarat atau rukun. Berikut adalah
pembagian syarat dan rukun khutbah jum’at, meliputi :
a. Syarat Khutbah Jum’at
Pelaksanaan sholat jum’at harus didahulukan dengan khutbah yang
terdiri dari beberapa syarat berikut:
1. Pelaksanaan kedua khutbah dimulai setelah matahari tergelincir
atau tibanya waktu dzuhur.
2. Penyampaian khutbah dilakukan dengan berdiri jika mampu untuk
berdiri.
3. Khatib duduk yang berada di dua khutbah
4. Penyampaian khutbah dengan suara kencang dan jelas
5. Dilakukan secara berturut-turut baik rukun dan jarak keduanya
dengan shalat
6. Khotib tidak memiliki najis dan dalam keadaan suci
7. Aurat khotib harus tertutup
8. Pria adalah individu yang ditunjuk untuk berkhutbah
9. Orang tuli tidak diperbolehkan untuk menjadi khatib
10. Penggunaan rukun khutbah harus menggunakan bahasa Arab
18 Rasjid H. Sulaiman, Fiqh Islam, (Bandung: CV. Sinar Baru, 1992) 115.
25
11. Membaca khutbah dan khatib secara berturut tanpa diselingi
dengan waktu istirahat yang lama.19
Berbeda dengan Imam Taqiyyuddin menyebutkan beberpaa syarat
khutbah jum’at, meliputi :
1. Waktu menunjukkan telah masuk dzuhur
2. Mendahulukan dua khutbah sebelum shalat
3. Pihak yang menjadi khatib memiliki kemampuan dalam berdiri
4. Diwajibkan duduk tuma’ninah, dan dikhususkan bagi khatib yang
tidak bisa berdiri diperbolehkan untuk duduk.
5. Bersih dari najis atau hadas yang terdapat di badan atau pakaian
Suara yang disampaikan dengna keras, jelas, dan pesan mudah
tersampaikan.20
b. Rukun Khutbah Jum’at
1. Memberikan pujian kepada Allah SWT minimal dengan
mengucapkan ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam’.
2. Melatunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW minimal
pengucapannya ‘Dan sholawat atas Rasulullah SAW’.
3. Membacakan tasyahud kepada Allah SWT dan rasul-Nya, ‘Saya
bersaksi bahwa tidka ada Tuhan melainkan Allah dan saya
bersaksi bahwa Muhammad itu Rasul Allah’.
4. Memberikan wasiat kepada Allah SWT secara taqwa di setiap
dua khutbah.
5. Menggunakan beberapa ayat al-Quran dari salah satu khutbah
19 Rasjid H. Sulaiman, Fiqh Islam, (Bandung: CV. Sinar Baru, 1992) 124.
20 Imam Taqiyyuddin, Khifayah al-Akhyar, (Semarang: Toha Putra, tt) 149.
26
6. Saling mendoakan untuk umat muslim pada khutbah kedua
sesuai dengan ketentuan ulama salaf.21
Syekh Ibrahim al-Bajuri membagi rukun khutbah jum’at ada lima
bagian, sebagai berikut :
1. Memberikan pujian kepada Allah SWT melalui ayat-ayat yang
terdapat pada al-Quran.
2. Menyampaikan wasiat bertaqwa
3. Shalawat
4. Mengutip beberapa ayat al-Quran dalam penyampaian materi
5. Mendoakan umat muslim khususnya jamaah yang datang ke
masjid.22
21 H. Ibnu Mas’ud dan H. Zainal Abadin, Fiqih Madzhab Syafi’i, (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2009) 343.
22 Syekh Ibrahim al-Bajuri, Al-Bajuri Juz 1, (Surabaya: al-haromain, tt). Hal.
218.
27
BAB III
PROFIL MASJID JAMI’ DI KABUPATEN KARAWANG
A. Pengertian Masjid Jami’
Masjid secara etimologi berasal dari kata sajada-sujudan yang
bermakna patuh, taat, dan ketundukan. Penghormatan dilaksanakan
dengan meletakan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke tanah atau disebut
dengan sujud melalui penafsiran makna secara teologis. Kontek tersebut
menegaskan bahwa masjid sebagai tempat yang digunakan untuk sujud.
Perkembangannya masjid tidak hanya diperuntukan bagi individu yang
bersujud melainkan tempat shalat, bertayamum, dan aktivitas lainnya
berkaitan dengan penyehmbahan kepada Allah.1 Prakteknya masjid dapat
dibagi dalam beberapa bentuk, sebagai berikut:
1. Masjid Jami, sebagai tempat ibadah yang diperuntukkan bagi
shalat jumat seperti Masjid Lebuh Aceh.
2. Masjid Memorial, sebagai tempat peringatan penting bagi sejarah
Islam, seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
3. Masjid makam atau masyad, sebagai masjid yang terletak di
daerah pemakaman (kuburan), meliputi Masjid Sendang Duwur
(lamongan) dan Masjid Astana Jati (Cirebon).
4. Musholla, sebagai nama lain dari masjid yang digunakan untuk
beribadah sehari-hari kecual shalat jumat.
5. Masjid madrasah, sebagai tempat ibadah yang berada di madrasah
untuk pengajian dan aktivitas keislaman lainnya.2
1 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1994).
2 H. Aboebakar, Mesjid dan Amal Ibadah di Dalamnya, (Jakarta: NV. Viss and
Co, 1955).
28
Masjid Jami’ diartikan sebagai mengumpul dalam bentuk kata yang
disematkan pada masjid. Namun prakteknya Masjid Jami’ berbeda dengan
penggunaan pada umumnya sebab ditujukan kepada tempat berkumpul
atau mengumpulkan umat muslim dalam melaksanakan shalat jum’at..
Masjid ini lebih diutamakan dibandingkan masjid rutinitas lainnya,
biasanya masjid jami’ berdiri di kelurahan atau desa3.Masjid Jami’ di
setiap daerah harus terbebas dari beberapa ketentuan, sebagai berikut :
1. Syirik lahir, dalam bentuk patung atau benda yang membuat umat
Islam tidak mampu berkonsentrasi untuk beribadah. Seolah-olah
mereka beribadah kepada patung bukan Allah SWT.
2. Syirik bathin, melakukan pemujaan secara bathin untuk
menemtukan esensi Allah SWT.
3. Syirik kecil, sebagai aktivitas yang menunjukkan kepameran harta,
kekayaan, dan keberadaan yang tinggi.4
Dengan kata lain, Masjid Jami’ sebagai representasi umat Islam
dalam rangka memunculkan kesadaran akan ajaran keagamaan. Masjid
Jami’ sebagai semangat meningkatkan kualitas umat dan harus dijaga
kesadaran penyebaran agama Islam. Pembangunan Masjid Jami tidak
termakan oleh zaman bahkan cenderung mengalami peningkatan baik segi
kualitas maupun kuantitas. Tidak hanya memberikan kemakmuran pada
pengurusnya, fisik masjdinya, melainkan memahami esensi keislaman
secara substantif dan mendalam.
3 Abdullah Saifudin, Memakmurkan Masjid dengan Amaliah Ahli Sunnah Wal
Jamaah, (Semarang: Fatawa Publishing, 2015).
4 Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996) 8.
29
B. Fungsi Masjid Jami’
Pembangunan Masjid Jami’ sudah disesuaikan dengan aspirasi
masyarakat sekitar dan kehendaknya sebagai upaya untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Masjid Jami tidak bisa diindikasikan sebagai
tempat mewah atau terbaik melainkan tidak lepas dari berbagai fungsinya.
Secara bentuknya fungsi masjid dapat dikategorikan menjadi dua,
meliputi:
1. Fungsi Primer
Fungsi ini dikatakan sebagai keutamaan dari masjid untuk
melaksanakan ritualitas keislaman, seperti shalat, itikaf, dzikir, dan
lainnya.
2. Fungsi Sekunder
Fungsi ini berhubungan dengan aspek muamalah yang mengatur
hubungan antar masyarakat di lingkungan masjid. Tidak hanya
mementingkan aspek ibadah melainkan interaksi antarmanusia.5
Eksistensi masjid memiliki beragam dimensi disesuaikan dengan
kebutuhan zaman dan modernisasi. Maksudnya fungsi Masjid Jami’ di
masa lalu dan sekarang tentu berbeda. Masjid Jami’ tidak hanya terdapat
unsur spiritualitas atau ibadah melainkan mennjunjung tinggi aspek
kemanusiaan. Berikut adalah beberapa fungsi yang tertuang pada Masjid
Jami, yakni :
1. Fungsi politik
Di masa lalu masjid ini bertujuan untuk mengumpulkan individu yang
terlibat dalam pemerintahan dan masyarakat. Pemimpin besar di negara
Islam atau disebut sebagai Khalifah sering menyampaikan perintah atau
informasi melalui Masjid Jami. Hal tersebut terbukti pada Perang Jamal
5 Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani Pres, 1996) 69.
30
yang membuat Imam Ali As memberikan perintah kepada rakyatknya
untuk shalat berjamaah selama tiga hari di Masjid Jami. Praktek ini masih
berlangsung hingga sekarang ketika pemimpin daerah menyampaikan
pidato melalui Masjid Jami. Di masa Rasullulah metode untuk
menyampaikan pernyataan jihad, mendapatkan dukungan rakyat, dan orasi
lainnya dilaksanakan di masjid tersebut.
2. Fungsi administrasi
Berbagai urusan administrasi seperti keberlanjutan masjid, keuangan,
dan pendanaan lainnya dijalankan di masjid ini. Pengaturan uang
sumbangan, zakat, dan bentuk bantuan apapun akan diatur secara
sistematis dan dipertanggungjawabkan. Biasanya ada organisasi pengurus
masjid yang bertanggungjawab dalam fungsi administrasi.
3. Fungsi sosial
Tempat berkumpul merupakan fungsi utama Masjid Jami tidak hanya
untuk ibadah melainkan melakukan perayaan atau acara duka. Shalat Idul
Fitri, Idul Adha, dan Shalat Jenazah menggunakan Masjid Jami. Selain itu
berfungsi untuk menyalurkan dana kepada orang miskin, korban bencana,
dan kejadian manusia lainnya.
4. Fungsi pendidikan
Maksudnya Masjid Jami’ sebagai tempat mengajar dan pelaksanaan
diskusi ilmiah yang disebut dengan majelis. Di dalamnya ada wejangan,
nasehat, dan nilai tabligh untuk memperkuat pemahaman tentang Islam.6
Berbeda dengan di atas, Ir. Zein membagi fungsi-fungsi Masjid Jami’
dalam beberapa bentuk, meliputi :
1. Interaksi manusia dan Allah SWT dalam bentuk sholat, dzikir, dan
i’tikaf.
6 Muhammad Sa’idi, Al-Masajid wa Ahkamuha fi Asy-Syariah al Islamiyyah,
(Tehran: Al-Majma al Alami Li at Taqrib Baina al-Madzhaib al-Islamiyah, 1430 H).
31
2. Interakasi manusia dan manusia berwujud zakat fitrah, nikah, dan
bantuan lainnya.
3. Interaksi pribadi manusia dalam bentuk mendapatkan keilmuan,
mengaji, dan tasawuf.
4. Interaksi manusia dengan alam sekitar berupa memelihara,
memanfaatkan, dan tidak menghancurkan alam.7
Terlepas dari semuanya bahwa fungsi Masjid Jami adalah untuk
melaksanakan ibadah shalat yang diikuti dengan perilaku baik,
menjauhkan tindakan buruk, dan melaksanakan zakat. Pelaksanaan shalat
di Masjid Jami adalah proses mendekatkan diri manusia dengan Tuhannya
untuk mencurahkan hati atau isi pikiran berupa kerinduan yang luar biasa.
Fungsi utama Masjid Jami tentunya beribadah di seluruh waktu, seperti
Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Meskipun Masjid Jami lebih
dikhususkan untuk Shalat Jumat tetapi tidak masalah jika diperuntukkan
bagi pelaksanaan shalat lima waktu. Di hari tertentu Masjid Jami’
berfungsi untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri, Idul Adha, atau Shalat
Teraweh.8
C. Profil Masjid
1. Masjid Agung Karawang
Masjid ini didirikan pada 1418 M dari keturunan Kerajaan Campa,
yakni Syekh Hasanuddin bin Yusup Ulama yang dikenal dengan Syekh
Qurā, dengan rekan-rekannya Syekh Abdurahman dan Syekh Abdul Kahfi
dari Cirebon, kapasitas beliu disini sebagai pendiri sekaligus dengan
podok pesantrennya yang di buka dengan salah satu santrinya yaitu nyai
Subang Larang santri pertama beliau.Tercatat masjid ini lebih tua daripada
7 Zein M. Wiryo Prawiro, Perkembangan Arsitektur Masjid di Jawa Timur, IAI,
2005.
8A.Bachrun Rifa’i dan Moch. Fakhruroji, Manajemen Masjid: Mengoptimalkan
Fungsi Sosial Ekonomi Masjid, (Bandung: Benang Merah Press, 2005) 47.
32
Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Masjid ini bisa
menampung 4000 jama’ah shalat jum’at.9
Pengajian rutinan di Masjid Agung Karawang setiap ba’da magrib
umum dan ba’da isya ada pengajian remaja, setiap bulannya ada pengajian
akbar yang di bawakan oleh K.H Nandang Busaeri beliau pimpinan
pondok pesantren al-Muslih Karawang, selain dari pada itu setiap pagi
pada hari minggu ada pengajian para komunitas pekerja Kabupaten
karawang dan Majlis Taklim Ibu-ibu pada hari sabtu pagi dan acara PHBI
setiap tahunnya.10
Jln.Alun-alun Karawang Kec.Karawang Barat Kab.Karawang
2. Masjid Jami’ Al-Mujahidin
Nama Jami’ al-Mujahidin diambil dari salah satu masjid di Karawang
yakni Masjid al-Jihad, bermakna para mujahid atau pejuang sebagai
9 Drs KH.Din.Ikhsa (Seksi Imarah DKM Masjid Agung Karawang,),
diwawancarai oleh Muhammad munawar, Karawang 15 Oktober 2019, Jawa barat 10 Drs KH.Din.Ikhsa, Wawancara
33
penghormatan kepada tokoh ulama kampung Langseb desa Kertaraharja
pada zaman dahulu diinisiatori Mama KH. Zakaria dan KH. Maimun
untuk menapung masyarakat kampung Langseb dalam melaksanakan
shalat jum’at sejak tahun 1942 dengan tanah wakaf bernama Bapak
Sarkati dan Bapak H.Mustaqim dan bisa menampung lebih 1000 umat
Islam. Semakin banyaknya jamaah akan membuat masjid kedua di daerah
ini, tetapi masjid ini tetap axis dan berkembang dalam pembangunannya.
Masjid ini bisa menanpung 1000 jama’ah shalat jum’at.11
Pengajian Rutinan di masjid al-Mujahiddin malam jum’at dan
pengajian IKRIMA (ikatan remaja masjid al-mujadin) 1 bulan sekali
setiap malam senin dan acara hari besar islam setiap tahunnya.12
Jln.Desa Kertaraharja Kec.Pedes kab.karawang
11 Dahlan Alfariq S.Ag (Sekertaris DKM Masjid Jami’ al-Mujahiddin,),
diwawancarai oleh Muhammad munawar, Karawang 14 Oktober 2019, Jawa barat
12 Dahlan Alfariq S.Ag, Wawancara
34
3. Masjid Jami’ Al-Iman
Masjid Jami’ al-Iman didirikan pada 6 juli 1999 M 20 tahun setelah
pembangunan perusahaan Yamaha pada waktu itu sangat kecil sudah
seperti musola ini karena permintaan masyarakat setempat teluk jambe
timur yang pada waktu itu, mereka ikut bekerja di pabrik tersebut, nama
al-Iman juga di kasih oleh tokoh masyarakat, sekarang sudah megah dan
besar mampu menanpung 500 lebih jama’ah .Pengajian di masjid al-Iman
satu bulan sekali yang di isi oleh penceramah dari luar dan para karyawan
Yamaha13
Jln.Permata Kawasan Indusrti KIIC Kec.Telukjambe Timur Karawang
13 Muhammad Anwar (Seksi Humas DKM Masjid Jami’ al-Iman,),
diwawancarai oleh Muhammad munawar, Karawang 13 Oktober 2019, Jawa barat
35
D. Kriteria Khotib dan Jadwal Khotib
1. Masjid Agung karawang
Kriteria untuk pemilihan khatib yakni memiliki kemapanan dalam al-
Qur’an, ilmu tajwid, ilmu nahu sorof, gelar pendidikan minimal S2, tanpa
gelar tidak masalah asalkan kemampuan Qori’ah mampu Tahsin dalam
membaca al-Qur’an dan benar-benar paham akan rukun dan syarat
khutbah. Adapun Pemilihan materi tidak ditentukan khusus oleh DKM
kecuali ada himbauan dari pemerintah daerah dan pusat. Dengan kata lain
DKM tidak membatasi asalkan tidak ada gejolak di masyarakat luas.DKM
memberikan fee atau tranport bayaran kepada khotib tidak mengecewakan
berdasarkan hasil kesepakatan dengan nominal sekitar 700.000 sampai
800.000 ribu dan mengalami kenaikan setiap tahunnya, dan setiap hari
raya mendapatkan THR bagi para khotib.
Khotib di Masjid Agung Karawang ada 16 khotib adapun nama-nama
tersebut:
a. H.Sopian, S.Pd.I, M.Si (Kemenag Kabupaten karawang)
b. KH. Abdul Khosim. Lc,M.Pd
c. KH. Ahmad Ruhyat Hasbi. S.Ag
d. KH.Drs. Asep Nazarudin. MA.
e. KH.Drs Ujang Mas’udi Saleh. MM
f. Drs H.Tajudin Nur
g. KH.Nandang Khosaeri.SH
h. KH.Andin Mujahidin. M.Ag
i. H.Burhanudin Abdullah. MM
j. H.Ceceng Syaripudin S.Pdi
36
k. H.Ubaidillah Lc
l. Drs. H.Sya’roni
m. Dr.Zenal Arifin
n. H.Ahmad Al-Hasry.SQ.shi
o. KH.Abdul Muhyi
p. KH.Asep Saepudin
Pada Tanggal 18 Oktober 2019 diisi oleh. H.Sopian, S.Pd.I, M.Si beliau
adalah kepala kemenag kabupaten karawang Tinggal di Desa Leweng
Enteng Kec. Cilebar,pada tanggal 25 Oktober 2019 diisi KH.Asep
Saepudin beliau tinggal di daerah Teluk Jambe Barat Karawang
keseharian beliau mengajar diyayasan dan tokoh agama setempat, Pada
tanggal 1 November 2019 diisi oleh Drs H.Tajudin Nur beliau seorang
dosen, di UNSIKA (Universitas Negeri Singa Perbangsa Karawang) dan
pada tanggal 8 November 2019 diisi oleh Dr.Zenal Arifin beliau juga
dosen.14
2. Masjid Jami’ al-Mujahidin
Kriteria untuk pemilihan khatib yang ditekankan di bidang akhlaqul
karimah, fasih membaca al-Qur’an, alumni podok pesantren dan di
utamakan untuk sesepuh atau yang sudah berpengalan.Adapun
pembawaan materi itu diserahkan kepada khatib dan sesuai dengan dengan
bulan-bulan islam.DKM memberikan transport seadanya dan mengikuti
jari’ah dan sedeqah dari jama’ah.
Khotib di Masjid Jami’ al-Mujahidin ada 4 khotib adapun nama-nama
tersebut:
14 Drs KH.Din.Ikhsa, Wawancara
37
a. KH.Solehudin
b. KH.Salim Jindan
c. KH.Tamsur Sururi. S.Ag
d. Ustad Ubaidillah
Pada Tanggal 18 Oktober 2019 diisi oleh. KH.Solehudin beliau adalah
Pengasuh dan Pengajar Yayasan al-Bannat Sukalillah Desa Kertaraharja,
beliau bertempat tinggal di Dusun Langseb II Rt/Rw 02/04 Desa
Kertaraharja Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang, pada tanggal 25
Oktober 2019 diisi oelh KH.Salim Jindan, beliau adalah Tokoh
masyarakat, sering mempimpin Tahlil beliau bertempat tinggal Dusun
Langseb III Rt/Rw 04/04 Desa Kertaraharja Kecamatan Pedes Kabupaten
Karawang, Pada tanggal 1 November 2019 diisi oleh KH.Tamsur Sururi.
S.Ag beliau adalah pengasuh Yayasan Paud al-Ulya dan Bekrja Sebagai
KUA Kecamatan, beliau bertempat tinggal di Dusun Langseb I Rt/Rw
01/03 Desa Kertaraharja Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang ,dan
pada tanggal 8 november 2019 didisi oleh Ustad Ubaidillah beliau adalah
pengajar Pondok Pesantren ar-Rahim beliau bertempat tinggal di Dusun
Langseb III Rt/Rw 02/05 Desa Kertaraharja Kecamatan Pedes Kabupaten
Karawang. 15
3. Masjid Jami’ al-Iman
Kriteria untuk pemilihan khatib DKM Masjid al-Iman yaitu
Pengetahuan Agama Luas Fasih membaca al-Qur’an. Adapun pembawaan
materi Khutbah diserahkan langsung kepada khatibnya.Pemberian Fee
atau transport Sebesar 300.000-350.000 ribu setiap kali jum’at.
15 Dahlan Alfariq S.Ag, Wawancara
38
Khotib di Masjid Jami’ al-Iman ada 4 khotib adapun nama-nama
tersebut:
a. Ustad Abdul Hamid
b. Ustad Zaenal Abidin S.Kom.I
c. H.Saepullah
d. Ustad Hidayatullah
Pada Tanggal 18 Oktober 2019 diisi oleh Ustad Abdul Hamid beliau
bertempat tinggal di Rengasdengklok Karawang beliau mengajar ngaji di
tempat tinggalnya, karena di rumah beliau ada pengajian anak-anak
setelah ba’da magrib, pada tanggal 25 Oktober 2019 diisi oleh Ustad
Zaenal Abidin S.Kom.I beliau guru Agama di SMP 3 Karawang, rumah
beliau di desa Tanjung Mekar Kecamatan karawang Barat, Pada tanggal 1
November 2019 diisi oleh H.Saepullah beliau Ustad setempat Teluk
Jambe Timur dan Beliau juga sering mengisi pengajian Ibu-ibu, dan pada
tanggal 8 November 2019 diisi oleh Ustad Hidayatullah beliau adalah
Tokoh masyarakat, sering mempimpin Tahlil beliau bertempat tinggal
Dusun Rangdu III Rt/Rw 04/04 Desa Rangdumulya Kecamatan Pedes
Kabupaten Karawang, .16
16 Muhammad Anwar , Wawancara
40
BAB IV
ANALISIS PENGUTIPAN AYAT AL-QUR’AN DALAM
KHUTBAH JUM’AT DI MASJID JAMI’ KABUPATEN
KARAWANG
A. Struktur Isi Khutbah
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Oktober-8
November 2019) ditiga Masjid dan penulis juga akan menginisialkan
nama masjid dan nama khatib untuk memperhemat pembuatan table
yaitu: (AK) Masjid Agung Karawang, (AM) Masjid Jami al-Mujahidin,
dan (AI) Masjid Jami al-Iman. Pertama Khutbah di Masjid Agung
Kabupaten Karawang disampaikan oleh, (HSS) H.Sopian, S.Pd.I,M.Si,
(HAS) KH.Asep Saepudin, (HTN) Drs H.Tajudin Nur dan (DZA)
Dr.Zenal Arifin, kedua Khutbah di Masjid Jami’ al-Mujahidin
disampaikan oleh, (HSL) KH.Solehudin, (HSJ) KH.Salim Jindan, (HTS)
KH.Tamsur Sururi. S.Ag dan (UBD) Ustad Ubaidillah, ketiga Khutbah
Jum’at di Masjid Jami’ al-Iman disampaikan oleh, (UAH) Ustad Abdul
Hamid, (UZA) Ustad Zaenal Abidin S.Kom.I, (HSP) H.Saepullah dan
(UHD) Ustad Hidayatullah.
1. Tema Khutbah
Penulis memberi penjelasan bahwa setiap khatib tidak memberikan
judul dalam setiap khutbah yang ia sampaikan, baik di Masjid Agung
Karawang, Masjid Jami al-Mujahidin maupun di Masjid Jami al-Iman.
Tema-tema khutbah di bawah ini, penulis memukan berdasarkan kutipan
Ayat dan diksi yang dominan di dalam setiap khutbah. Adapun
perinciaannya adalah sebagai berikut:
41
Table 4.1: Tema Khutbat
No Mj Kh Kutipan Ayat Diksi
Dominan
Tema
Besar
Jum’at 1
1 AK HSS QS.al-Ahzab/33:70-71
QS.al-Baqarah/2: 225
QS. Ali’Imran/3:30
QS. Ali’Imran/3:92
Riba
Harta
Hutang
Dosa
Riba
2 AM HSL QS. al-Baqarah/2:163
QS. al-Insan/76:8
QS. al-Haaqqah/69:30-35
QS. al-Humzah/104:1-9
Sedekah
Miskin
Kebaikan
Sedekah
3 AI UAH
QS. al-Insan/76:27
QS.an-Nisa/4:124
Amal
Hari
Akhirat
Kafir
Surgawi
Amal
Hari
Akhirat
Jum’at 2
1 AK HAS QS. Ali’Imran/3:140
QS. Luqman/31:13
QS. al-Baqarah/2: 57
QS. at-Tahrim/66:9
Kedzalim
an
Perlawana
n
Islam
Melawan
Kedzaliman
2 AM HSJ
QS. al-A’la/87:2-5
QS. al-Mulk/67: 2
Berbuat
baik
Lomba-
lomba
Berlomba-
Lomba
Berbuat
kebaikan
3 AI UZA QS. an-Nahln/16:28
QS. al-Baqarah/2:2
QS. an-Nahl/16:32
Keberania
n
Kesuksesa
n
Rasa
Takut
Keberanian
dan
Kesuksesan
Jum’at 3
1 AK HTN QS. al-Mulk/67: 2
QS. an-Nisa/4:56
Kesemprn
aan
Kesempurn
aan Akal
42
Akal
Kebaikan
Kejahatan
2 AM HTS QS. al-Mulk/67: 2
QS. al-Maidah/5:27
QS. al-Bayinah/98:5
Amalan
Ibadah
Diterima
Syarat
Amalan
Yang
Diterima
3 AI UZA
QS. al-Mulk/67: 2
QS.Yusuf/12:53
Hawa
nafsu
Melawan
Fitrah
Jihad
Melawan
Hawa
Nafsu
Jum’at 4
1 AK DZA QS. al-A’raf/7:56
QS. al-Ahzab/33:2
QS. al-Baqarah/2:258
Nabi
Perjuanga
n
Anjuran
Meneladani
Perjuangan
Nabi
2 AM HSP QS. al-Anfal/8:29
QS. asy-Syu'ara/26:127
QS. as-Saba/34:47
Ikhlas
Nabi
Ibadah
Wasiat
Ikhlas
Wasiat
Nabi
3 AI UHD QS. al-Anbiya/21:73
QS. ad-Dzariat/51:54
Qs. an-Nur/24:54
QS. Ali’Imran/3:33
Rosul
Tugas
Diutusnya
Diutusnya
Rosul
Sesuai table 4.1 yang penulis paparkan maka bisa disimpulkan
bahwasanyya tema khutbah bisa diketahui secara garis besar, dengan
menggunakan kata yang selalu diucapkan khatib dan ayat yang menjadi
penguat kemudain juga analisis penulis setelah membaca gambaran umum
isi teks khutbah.
43
2. Korelasi Tema dan Isi Pembukaan Khutbah Pertama
a. Kutipan Ayat Pembuka Menguatkan Tema
Table 4.2: Kutipan Ayat Pembuka Menguatkan Tema
NO Tema Isi Pembukaan Khutbah 1 Isi Ayat
1 Riba Salam, Hamdalah, QS.
Ali’Imran/3:130, Syahadat,
Shalawat, Wasiat Taqwa. QS.
Ali’Imran/3:92, Qs. an-
Nisa/5:1, QS. al-Ahzab/33:70-
71, al-Baqarah/2: 225, Hadis
tentang Bid'ah .
1. Pengaharaman
Riba,
2. Anjuran Taqwa,
3. Anjuran
Memperbiki amal,
4.Hukuman
Bersumpah,
2 Melawan
Kedzalima
n
Salam, Hamdalah, Syahadat,
Shalawat, Wasiat, QS.
Ali’Imran/3:104
1. Anjuran
Bertaqwa
2. Menyuruh
kepada kebajikan
3 Berlomba-
Lomba
Berbuat
Kebaikan
Salam, Hamdalah,QS. al-A'la
ayat 2-5,
Syahadat,Shalawat,Wasiat,
QS. al-Mulk/67: 2
1,Anjuran Amalan
yang baik
2.Allah
menciptakan mati
dan hidup untuk
menguji kamu
4 Amalan
Yang
Diterima
Salam, Hamdalah, Syahadat,
Shalawat, Wasiat, QS. al-
Mulk/67: 2
1.Anjuran
Bertaqwa
2.Anjuran
menyakini alam
ghaib
3.Allah
menciptakan mati
dan hidup untuk
menguji kamu
44
5 Amal, Hari
Akhirat
Salam, Hamdalah, Syahadat,
Shalawat, Wasiat,QS.al-
Insan/76:27
1.anjuran Bertaqwa
2.mengingatkan
kesudahan di
akhirat dari pada di
dunia
6 Diutusnya
Rosul
Salam, Hamdalah, Syahadat,
Shalawat, Wasiat,QS.al-
Anbiya/21:73
1.Anjuran bertaqwa
2.Mengingatkan
Rosul sebagai
pemimpin
Berdasarkan table 4.2 ada enam khatib yang mengutip ayat pada
pembukaan surat yang isinya menguatkan tema dari khutbah tersebut.
Sebagai contoh bisa dilihat pada penjelasan berikut ini. Khutbah yang
disampaikan oleh H.Sopian, S.Pd.I,M.Si, pada tanggal 18 Oktober 2019,
lebih banyak mengutip yang dalam penbukaannya terhadap tema yang
penulis simpulkan. Ia mengutip ayat Qs. Ali’Imran/3:130 mengenai
pengharaman riba
لعلكم ي ها الذين امن وا ل تكلوا الرب واا اضعافا مضعفة وات قوا الل ت فلحون ياArtinya:Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung.
kemudian ayat tersebut ia kuatkan isi khutbah dengan mengutip QS.
Ali’Imran/3:92
به عليم لن ب ون وما ت نفقوا من شيء فان الل ت نالوا الب حت ت نفقوا ما تArtinya:Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu
menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang
kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.
45
Yang menyerukan untuk menginfakan harta dan meninggalkan riba
dalam menuntasi kemiskinan di Indonesia menurut penjelasannya.1
b. Kutipan Ayat Melebar dari Tema
Table 4.3: Kutipan Ayat Melebar dari Tema
NO Tema Isi Pembukaan Khutbah 1 Isi Ayat
1 Kesempurn
aan Akal
Salam, Hamdalah, Syahadat,
Shalawat, Wasiat, QS. an-
Nisa/4:56 QS. al-Mulk/67: 2
1.Anjuran Bertaqwa
2.mengerjakan
kebajikan
3.Allah
menciptakan mati
dan hidup untuk
menguji kamu
2 Meneladani
Perjuangan
Nabi
Salam, Hamdalah, Wasiat
Taqwa, Syahadat, Shalawat,
QS. al-A’raf/7:56
1.Anjuran bertaqwa
2.membangkitkan
orang mati
3 Sedekah
Salam, Hamdalah,
Syahadat,Wasiat, Shalawat,
QS. Al-Baqarah/2:163
1.Anjuran Bertaqwa
2. berbuat baik dan
pemberian maaf
4 Ikhlas,Wasi
at Nabi
SAW
Salam, Hamdalah, Syahadat,
Shalawat, Wasiat, QS. Al-
Anfal/8:29
1.Anjuran Bertaqwa
2.membedakan yang
hak dan yang batil
5 Keberanian
dan
Kesuksesan
Salam, Hamdalah, Syahadat,
Shalawat, Wasiat, QS.an-
Nahln/16:28 QS. al-
Baqarah/2:2
1.Anjuran Bertaqwa
2.menyuruh kepda
kebajikan
1 Sopian, Khutbah Jum’at, 18 Okt 2019, Masjid Agung Karawang, Kabupaten
karawang
46
6 Melawan
Hawa Nafsu
Salam, Hamdalah, Syahadat,
Shalawat, Wasiat, QS. al-
Mulk/67: 2
1.anjuran bertaqwa
2. Allah
menciptakan mati
dan hidup untuk
menguji kamu
Berdasarkan table 4.3 ada enam khatib yang mengutip ayat pada
pembukaan surah al-Qur’an yang isinya melebar dengan tema dari
khutbah tersebut. Sebagai contoh bisa dilihat pada penjelasan berikut ini.
Khutbah yang disampaikan oleh H.Saepullah, pada tanggal 1 November
2019, beliau mencantumkan QS. al-Mulk/67: 2 yang tidak mengenai tema
khutbah beliau
لوكم ايكم احسن عمل وهو العزي ز الغفور الذي خلق الموت واليوة لي ب Artinya:Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha
Pengampun.2
Ayat ini menjelaskan tentang penciptaan hidup dan mati manusia tidak
selaras dengan tema yang dia angkat yaitu Melawan Hawa Nafsu.
B. Korelasi Isi Teks dengan Tema Khutbah Jum’at
Penulis membagi tiga kategori dalam penyampaian korelasi isi teks dan
tema khutbah yang disampaikan oleh para khatib yaitu:
1. Naratif
Kalimat khatib yang menceritakan peristiwa atau pemaparan khatib
yang seakan-akan mengalami kejadian dalam menyampaikan isi khutbah.
2 Saepullah, Khutbah Jum’at, 1Nov 2019, Masjid Jami’ al-Iman, PT.Yamaha
KIIC Kabupaten karawang
47
Table 4.4: Kalimat Naratif
NO Mj Kh Tema Isi Khutbah
1 AK DZA Meneladani Perjuangan Nabi
Setiap dari kita
ingin seperti para
Nabi karena mereka
adalah orang baik
dan di pastikan
masuk surga
2 AM HSJ Berlomba-Lomba Berbuat
Kebaikan
Orang baik akan
mendapatkan
Kenikmatan
surgawi
3 AM HTS Amalan Yang Diterima
Allah SWT tidak
akan
menyianyiakan
iman dan usaha
seorang hambanya
4 AI UZA Keberanian dan Kesuksesan
Kematian adalah
sesuatu yang amat
berperan dalam
membentuk
mentalitas orang
5 AI HSP Jihad Melawan Hawa Nafsu
Nafsu adalah
mendesak hawa
nafsu bisa menyeret
kehancuran
6 AI UHD Diutusnya Rosul
Tugas utama rosul
adalah
menyampaikan
petunjuk-petunjuk
Allah untuk umat
manusia, dan
dibidang Aqidah,
Akhlak, Sosial,
Politik
Seperti Khubah yang disampaikan oleh KH. Salim Jindan pada tanggal
25 Oktober 2019 di Masjid Jami’ al-Mujahiddin dengan tema Berlomba-
48
Lomba Berbuat Kebaikan. Semua al-Qur'an berisi agar kita berbuat baik,
berlomba-lomba, dalam kebikan, kesenangan dan kenikmatan di surga
tidak masuk akal jika manusia tidak mau, manusia tidak antusias dalam
meraih kebahagian di akhirat.3
2. Deskriptif
Kalimat khatib yang menggambarkan peristiwa atau pemaparan khatib
yang seakan-akan melihat kejadian dalam menyampaikan isi khutbah
Table 4.5: Kalimat Deskriptif
NO Mj Kh Tema Isi Khutbah
1 AK HAS Melawan Kedzaliman
Agama Islam agama
yang paling konsisten
dan tegas dalam
menentang
kedzaliman
2 AK HTN Kesempurnaan Akal
kesempurnaan akal,
Perbedaan manusia
dan binatang
3 AM HSL Sedekah
Memberi makanan
kepada orang miskin,
harta yang ia miliki
adalah milik Allah
4 AM UBD Ikhlas Wasiat Nabi SAW
Nabi dan rosul
menolak upah,
menjalankan tugas
dengan ikhlas
Seperti khubah yang disampaikan oleh KH.Asep Saepudin pada
tanggal 25 Oktober 2019 di Masjid Agung Kabupaten Karawang dengan
tema Melawan Kedzaliman, agama Islam Agama yang paling konsisten
dan tegas dalam menentang kedzaliman, kedzaliman adalah lawan
keadilan, mendzalimi diri sendiri dan orang lain, Ali r.a jika kau mampu
3 Salim Jindan, Khutbah Jum’at, 25 Okt 2019, Masjid Jami’ al-Almujahidin
Desa Kertaraharja, Kabupaten karawang
49
membalas kedzaliman maka jangan membalas, ada 2 konsep melawan
kedzaliman yaitu jihad kecil dan besar.4
3. Argumentatif
Gagasan khatib dalam penyampaian isi khutbah baik itu diambil dari
data maupun informasi.
Table 4.6: Kalimat Argumentatif
NO Mj Kh Tema Isi Khutbah Data/
Informasi
1 AK HSS Riba Mencantumkan
tingkat
kemiskinan di
Indonesia rata-
rata orang
Islam
Badan
Statistik
Nasional
2 AI UAH Amal Hari Akhirat
Mencantumkan
data mengenai
(1 hari akhir =
1000 tahun
dunia)
Hadis ibn
Majah
Seperti khubah yang disampaikan oleh H. Sopian, S.Pd.I M.Si di
Masjid Agung Kabupaten Karawang dengan tema Riba.Perintah Taqwa,
teks pembuka, tingkat kemiskinan di Indonesia sangat tinggi, muslim
artinya menyerahkan diri, kehidupan merupakan masalah, hadis tentang
mngumpulkan harta, ekonomi kaum muslim rendah, Allah mengharamkan
harta yahudi, kutipan hadis, kutipan ayat riba. Penjelasan ayat ribakutipan
ayat penggunaan harta, dampak riba, survai penduduk Amerika, sistem
4 .Asep Saepudin, Khutbah Jum’at, 25 Okt 2019, Masjid Agung Karawang,
Kabupaten karawang
50
ekonomi berbasis hutang, keharusan meninggalkan dosa riba, zakat
Sebagai solusi, miskin tetap bertaqwa, harta sebagai wasilah.5
C. Korelasi Ayat dengan Tema dan Diksi Khutbah
Ayat al-Qur’an dalam Khutbah jum’at sejatinya harus sesuai dengan
tema besar atau pembahasan agar para jamaah lebih mudah dalam
memahami materi yang disampaiakan oleh khatib. Penulis akan membagi
Ayat al-Qur’an yang dikutip dalam khutbah jum’at di masjid jami’
Kabupaten Karawang.
1. Jumlah ayat yang dikutip oleh Khatib baik dalam pembuka khutbah
maupun dalam isi teks khutbah. Ayat yang dicantumkan pertama
adalah ayat dalam pembukaan khutbah.
a. Dua Ayat
Table 4.7: Dua ayat yang dikutip khatib
No Tema Ayat yg dikutip Kandungan
Ayat
Indeks
Tematik
1 Kesempur
naan Akal
(QS. al-Mulk/67: 2)
QS. an-Nisa/4:56
Allah menguji
dengan
kemulian
TA
2
Berlomba-
Lomba
Berbuat
Kebaikan
(QS. al-Mulk/67:2)
Qs. al-Muthafifin/83:26
Orang yang
Berlomba-
Lomba
ADA
3
Amal,
Hari
Akhirat
(QS. al-Insan/76:27)
QS.an-Nisa/4:124
Barang siapa
yang
mengerjakan
kebajikan
kelak ia akan
masuk surge
ADA
4
Jihad
Melawan
Hawa
Nafsu
(QS. al-Mulk/67:2)
QS.Yusuf/12:53
Cendrung
kepada
keburukan
kecuali yang di
rahmati Tuhan
TA
5 Sopian Khutbah Jum’at
51
Seperti yang disampaikan oleh Drs. H. Tajudin Nur pada tanggal 1
November 2019 di Masjid Agung Karawang dua ayat ini ia sampaikan
dalam tema kesempurnaan Akal dan tidak ada dalam Indeks al-Qur’an
mengenai tema ini salah satu ayatnya adalah. QS. an-Nisa/4:56
هم جلودا غيها ان الذين كفروا بيتنا سوف ن لن صليهم نرا كلما نضجت جلودهم بد كان عزي زا حكيما ان الل
.ليذوقوا العذابArtinya:Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami,
kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan
azab. Sungguh, Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana.6
b. Tiga Ayat
Table 4.8: Tiga ayat yang dikutip Khatib
NO Tema Ayat yg dikutip Kandungan
Ayat
Indeks
Tematik
1
Menelada
ni
Perjuanga
n Nabi
(QS. al-A’raf/7:56)
QS. al-Ahzab/33:2
(QS. al-
Baqarah/2:258)
Anjuran
meneladani
perjuangan
Rosulullah
ADA
2
Amalan
Yang
Diterima
(QS. al-Mulk/67:2)
QS. al-Maidah/5:27
(QS. al-Bayinah/98:5)
Allah hanya
menerima
orang-orang
bertaqwa
ADA
3
Ikhlas,Wa
siat Nabi
SAW
(QS. al-Anfal/8:29)
QS. asy-
Syu'ara/26:127
Rosullah tidak
meminta upah
pada umatnya
ADA
6 Tajudin, Khutbah Jum’at, 18 Okt 2019, Masjid Agung Karawang, Kabupaten
karawang
52
(QS. as-Saba/34:47)
4
Keberania
n dan
Kesuksesa
n
(QS. al-Baqarah/2:2)
(QS. an-Nahln/16:28)
QS. an-Nahl/16:32
Orang-Orang
yang diwafatkan
oleh Malaikat
dalam kedaan
baik
TA
Seperti yang disampaikan oleh Ustad Ubaidillah pada tanggal 8
November 2019 di Masjid Jami’ al-Mujahiddin tiga ayat ini ia sampaikan
dalam tema Ikhlas Wasisat Nabi salah satu ayatnya adalah:
QS. asy-Syu'ara/26:127
لكم عليه من اجر ان اجري ال على رب العلمي وماا اس
Artinya:Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu;
imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.7
c. Empat Ayat
Table 4.9: Empat ayat yang dikutip khatib
No Tema Ayat yg dikutip Kandung
an Ayat
Indeks
Tematik
1 Riba
(QS.al-Ahzab/33:70-
71)
(QS.al-Baqarah/2: 225)
QS. Ali’Imran/3:130
(QS. Ali’Imran/3:92)
Larangan
memakan
riba
ADA
2
Melawan
Kedzalima
(QS. Ali’Imran/3:140)
QS. Luqman/31:13
Menyekut
ukan
Allah
adalah
ADA
7 .Ubaidillah, Khutbah Jum’at, 8 Nov 2019, Masjid Jami’ al-Almujahidin Desa
Kertaraharja, Kabupaten karawang
53
n
(QS. al-Baqarah/2: 57)
(QS. at-Tahrim/66:9)
kedzalima
n terbesar
3 Sedekah
(QS.al-Baqarah/2:163)
QS.al-Insan/76:8
(QS.al-Haaqqah/69:30-
35)
(QS. al-Humzah/104:1-
9)
Memberik
an makan
orang
miskin
dan
ditawan
ADA
4
Diutusnya
Rosul
(QS. al-Anbiya/21:73)
(QS. ad-Dzariat/51:54)
Qs. an-Nur/24:54
(QS. Ali’Imran/3:33)
Tugas
Rosul tak
lain hanya
memberi
penjelasan
(Wahyu)
ADA
Seperti yang disampaikan oleh KH.Asep Saepudin pada tanggal 25
Oktober 2019 di Masjid Agung Karawang empat ayat ini ia sampaikan
dalam tema kesempurnaan Akal dan tidak ada dalam Indeks al-Qur’an
mengenai tema ini salah satu ayatnya adalah QS. Luqman/31:13
رك لظلم عظيم واذ قال لقمن لبنه وهو يعظه ي بن ل تشرك بلل ان الش المصي
Artinya:Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika
dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar.8
2. Kesesuaian Ayat dengan Tema dan Diksi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dari tiga masjid dan
dua belas khatib di masjid jami’ Kabupaten Karawang, penulis
membaginya kedalam tiga bagian yaitu:
a. Menguatkan Tema dengan Ayat
8 Asep Saepudin, Khutbah Jum’at
54
Table 4.10: Ayat yang menguatkan tema
NO Mj Kh Tema Ayat
1 AK HSS Riba QS. Ali’Imran/3:92
QS. Ali’Imran/3:130
2 AM UBD Ikhlas,Wasiat
Nabi SAW
QS. asy-Syu'ara/26:127
QS. as-Saba/34:47
Berdasarkan table terdapat dua tema yang menjadi penguat untuk
khatib dalam menyampaikan isi khutbahnya.Seperti ayat yang dikutip oleh
Ustad Ubaidillah pada tanggal 8 November 2019 di Masjid Jami’ al-
Mujahidin mengenai tema Ikhlas Wasiat Nabi SAW selain itu beliau juga
menerangkan ibadah tanpa pamrih yang seperti Nabi SAW lakukan. QS.
as-Saba/34:47
لكم عليه من اجر ان اجري ال على رب العلمي وماا اس Artinya: Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu;
imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.9
b. Menyantumkan Contoh Ayat terkait Tema
Table 4.11: Ayat yang mencontohkan tema
NO Mj Kh Tema Ayat
1 AK HSP Melawan
Kedzaliman
QS. Luqman/31:13
QS. al-Baqarah/2: 57
QS. at-Tahrim/66:9
2 AK HTN Kesempurnaan
Akal QS. an-Nisa/4:56
3 AK DZA Meneladani QS. al-Ahzab/33:2
9.Ubaidillah Khutbah Jum’at
55
Perjuangan Nabi QS. al-Baqarah/2:258
4 AM HSL Sedekah
QS.al-Insan/76:8
QS. al-Haqqah/69:30-35
QS. al-Humzah/104:1-9
5 AM HSJ
Berlomba-
Lomba Berbuat
Kebaikan
Qs. al-Muthafifin/83:26
6 AM HTS Amalan Yang
Diterima
QS. al-Maidah/5:27
QS. al-Bayyinah/98:5
7 AI UAH Amal, Hari
Akhirat QS.al-Insan/76:27
8 AI UHD Diutusnya Rosul
QS. ad-Dzariat/51:54
Qs. an-Nur/24:54
QS. Ali’Imran/3:33
9 AI UZA Keberanian dan
Kesuksesan QS. an-Nahl/16:32
Berdasarkan table terdapat sembilan tema yang mencantumkan
contoh untuk khatib dalam menyampaikan isi khutbahnya.Seperti ayat
yang dikutip oleh KH.Tamsur Sururi pada tanggal 1 November 2019 di
Masjid Jami’ al-Mujahidin mengenai tema Amalan Yang Diterima selain
itu juga ia menjelaskan kandungan dan memberi karakteristik orang yang
amalannya diterima salah satunya beribadah dengan ikhlas pada
pembahasan isi khutbah .QS. al-Bayyinah/98:5
ملصي له الدين ە حن فاء ويقيموا الصلوة وي ؤتوا ال زكوة وذلك دين وماا امرواا ال لي عبدوا الل القيمة
Artinya:Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan
ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan
56
juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus (benar)10.
c. Ayat dikutip melebar dari tema utama
Table 4.12: Ayat Yang melebar dari tema
NO Mj Kh Tema Ayat
1 AI HSP Jihad Melawan
Hawa Nafsu QS.Yusuf/12:53
. Berdasarkan table terdapat satu tema yang mengutip ayat tetapi
ayat itu melebar dari tema besar, seperti ayat yang dikutip oleh
H.Saepullah pada tanggal 1November 2019 di Masjid Jami’ al-Iman
mengenai tema Jihad Melawan Hawa Nafsu, ayat ini tidak sesaui dengan
tema yang ia angkat selain itu juga ia tidak memberi penjelasan ayat ini
secara rinci QS. an- QS.Yusuf/12:53
غفور رح ان رب ء ال ما رحم رب
يم وماا اب رئ ن فسي ان الن فس لمارة بلسو
Artinya: Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan),
karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan,
kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.11
10Tamsur, Khutbah Jum’at, 1 Nov 2019, Masjid Jami’ al-Almujahidin Desa
Kertaraharja, Kabupaten karawang 11 Saepullah, Khutbah Jum’at,
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dari tiga masjid dan 12
khatib terdapat beberapa macam tema diantaranya: 1) Masjid Agung
karawang dengan Jumlah Khatib empat orang dengan tema: Riba,
Melawan Kedzaliman, Kesempurnaan Akal, Meneladani Perjuangan Nabi
.2)Masjid al-Mujahidin dengan jumlah khatib empat orang dengan tema
Sedekah, Berlomba-Lomba Berbuat kebaikan, Amalan Yang Diterima,
Ikhlas Wasiat Nabi. 3) Masjid al-Iman jumlah khatib empat orang dengan
tema Amal Hari Akhirat, Keberanian kunci Kesuksesan, Jihad Melawan
Hawa Nafsu, Diutusnya Rosul
Dari cara khatib menyampaikan isi khutbahnya, penulis membaginya
menjadi 3 bagian: 1) Naratif 2) Deskriptif 3) Argumentatif.
khatib Yang menggunakan kalimat naratif terdapat enam khatib: 1) Masjid
Agung Karawang, satu orang dengan tema Meneladani Perjuangan Nabi,
2) Masjid Jami’ al-Mujahiddin, dua orang Berlomba-Lomba Berbuat
Kebaikan dan Amalan Yang Diterima, 3) Masjid Jami’ al-Iman, tiga orang
dengan tema Keberanian kunci Kesuksesan, Jihad Melawan Hawa Nafsu
dan Diutusnya Rosul
Khatib yang menggunakan kalimat Deskriptif terdapat empat khatib: 1)
Masjid Agung Karawang, tema Melawan Kedzaliman dan Kesempurnaan
Akal, 2) Masjid Jami’ al-Mujahiddin, tema Sedekah dan Ikhlas Wasiat
Nabi SAW.
Khatib Yang menggunakan kalimat Argumentatif terdapat 2 khatib: 1)
Masjid Agung Karawang, tema Riba, 2) Masjid Jami’ al-Iman tema
Amal Hari Akhirat
58
Dalam penjelasan khatib mengenai tema, terdapat ayat-ayat yang khatib
sampaikan, ada yang sesuai dengan tema khutbah ada yang mencontohkan
tema ada juga yang melebar dari tema. Maka penulis membaginya
menjadi 3 kelompok: 1) sebagai penguat tema 2) Sebagai Contoh terkait
Tema 3) Melebar dari tema. Selain 3 kriteria korelasi antara ayat dan tema,
terdapat ayat sebagai pembuka khutbah yang disampaikan oleh khatib.
Maka penulis merangkumnya sebagai berikut:
• Penguat tema
Riba, terdapat dua ayat: 1) QS. Ali’Imran/3:130, 2) QS.
Ali’Imran/3:92, dan 2 ayat sebagai pembuka 1) QS.al-
Ahzab/33:70-71, 2) QS.al-Baqarah/2: 225
Ikhlas Wasiat Nabi SAW, terdapat 2 ayat: 1) QS. asy-
Syu'ara/26:127, 2) QS. as-Saba/34:47, dan satu ayat sebagai
pembuka, QS. al-Anfal/8:29.
• Sebagai Contoh terkait Tema
Kesempurnaan Akal, terdapat satu ayat QS. an-Nahl/16:32. dan
satu ayat sebagai pembuka QS. al-Mulk/67:2.
Meneladani Perjuangan Nabi, terdapat dua ayat: 1) QS. al-
Ahzab/33:2, 2) Qs. Al-Baqarah/1:258. dan satu ayat sebagai
pembuka: QS. al-A’raf/7:56.
Melawan Kedzaliman, terdapat tiga ayat: 1) QS. Luqman/31:13, 2)
QS. al-Baqarah/2: 57, 3) QS. at-Tahrim/66:9. dan satu ayat sebagai
pembuka: QS. Ali’Imran/3:140.
Berlomba-lomba Berbuat Kebaikan, terdapat satu ayat: Qs. al-
Muthafifin/83:26. Dan satu ayat sebagai pembuka: QS. al-
Mulk/67:2.
59
Amalan yang Diterima, terdapat dua ayat: 1) QS. al-Maidah/5:27,
2) QS. al-Bayinah/98:5. dan satu ayat sebagai pembuka QS. al-
Mulk/67:2.
Sedekah, terdapat tiga ayat: 1) QS.al-Insan/76:8, 2) QS.al-
Haaqqah/69:30-35, 3) QS. al-Humzah/104:1-9, dan satu ayat
sebagai pembuka: QS.al-Baqarah/2:163.
Amal Hari Kiamat. terdapat satu ayat: QS.an-Nisa/4:124. dan satu
ayat sebagai pembuka: QS. al-Insan/76:27.
Diutusnya Rosul, terdapat tiga ayat: 1) QS. ad-Dzariat/51:54, 2)
Qs. an-Nur/24:54, 3) QS. Ali’Imran/3:33. dan satu ayat sebagai
pembuka QS. al-Anbiya/21:73.
Keberanian kunci Kesuksesan, terdapat tiga ayat: 1) QS. an-
Nahl/16:32, dan dua ayat sebagai pembuka QS. al-Baqarah/2:2 dan
QS. an-Nahln/16:28.
• Melebar dari tema
Melawan Hawa Nafsu, terdapat satu ayat: QS.Yusuf/12:53. dan
satu ayat sebagai pembuka: QS. al-Mulk/67:2
B. Saran
Sebagaimana telah penulis paparkan mengenai kutipan al-Qur’an
di dalam khutbah jum’at di Masjid Jami’ Kabupaten Karawang.
Penulis sarankan agar penelitian ini dilanjutkan atau bisa menjadikan
rujukan penelitian di masjid-masjid daerah kalian, sehingga penelitian
ini bisa menjadi bahan untuk DKM dalam menentukan khatib-khatib
dan mengetahui bagaimana para khatib memberikan ayat di dalam
60
tema dan isi khutbah, sehingga para jamaah paham dan bisa
mengamalkan wasiat dari khatib.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. Ensiklopedia Shalat. Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006
Aboebakar, Mesjid dan Amal Ibadah di Dalamnya, Jakarta: NV. Viss and
Co, 1955.
Alfariq, Dahlan. Sekertaris DKM Masjid Jami’ al-Mujahiddin,
diwawancarai oleh Muhammad munawar, Karawang 14 Oktober
2019, Jawa barat
Amirah. Metode dan Corak Tafsir Muyassar Karya Aidh al-Qarni.
Skripsi. Semarang, 2015.
Anwar, Muhammad. Seksi Humas DKM Masjid Jami’ al-Iman,
diwawancarai oleh Muhammad munawar, Karawang 13 Oktober
2019, Jawa barat
Ash-Shiddieqi, Hasby. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran. Jakarta:
Bulan Bintang, 1986.
Az-Zuhaily, Wahbah. Al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu Jilid II. Beirut II:
Dar al- Fikri, 1984 M.
Al-Bajuri, Ibrahim. Al-Bajuri Juz 1. Surabaya: al-haromain, tt.
Fanani, Muhyar. Membumikan Hukum Langit. Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2008.
Al-Fandi, M. Sabit, dkk. Da’Irah al’Ma’arif al-Islamiyah. Taheran:
Janhar, T.th.
Hasan, Moh Syamsi dan Asrori, Achmad Ma’ruf. Khutbah Jumat
Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2002.
Ibrahim, Ibnu. Dakwah Jalan Terbaik dalam Berpikir dan Menyikapi
Hidup. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2011.
Ikhsa, Din. Seksi Imarah DKM Masjid Agung Karawang, diwawancarai
oleh Muhammad munawar, Karawang 15 Oktober 2019, Jawa
barat
Jawad Mughniyah, Muhammad. Fiqih Lima Madzhab Jakarta: PT Lentera
Basritama, 2001.
62
Manan, Abdul. Jangan Asal Shalat. Bandung: Pustaka Hidayah, 2011.
Mani, Abd Halim Mahmud. Metodologi Tafsir Kajian Konferhensif
Metode Para Ahli Tafsir. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Mas’ud, H. Ibnu dan Abadin, H. Zainal. Fiqih Madzhab Syafi’i. Bandung:
CV. Pustaka Setia, 2009.
Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Pres, 1996.
Rasjid, H. Sulaiman. Fiqih Islam Hukum Fiqih Islam Lengkap. Bandung:
PT. Sinar Baru Algensindo, 1994.
Rifa’i, Ahmad Bachrun dan Moch. Fakhruroji, Manajemen Masjid:
Mengoptimalkan Fungsi Sosial Ekonomi Masjid, Bandung: Benang
Merah Press, 2005.
Rusyd, Ibnu penerjemah Beni Sarbeni, Abdul hadi dan Zuhdi, Bidayatul
Mujtahid Jakarta: Pustaka Azzam, 2006),Hal. 339-341.
Sa’idi, Muhammad. Al-Masajid wa Ahkamuha fi Asy-Syariah al
Islamiyyah, Tehran: Al-Majma al Alami Li at Taqrib Baina al-
Madzhaib al-Islamiyah, 1430 H.
Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah 2 Fiqussunnah. Bandung: PT. Alma’arif,
1976.
Saepudin, Asep. Khutbah Jum’at, 25 Okt 2019, Masjid Agung Karawang,
Kabupaten karawang
Saepullah, Khutbah Jum’at, 1Nov 2019, Masjid Jami’ al-Iman,
PT.Yamaha KIIC Kabupaten karawang
Saifudin, Abdullah. Memakmurkan Masjid dengan Amaliah Ahli Sunnah
Wal Jamaah, Semarang: Fatawa Publishing, 2015.
Salim Jindan, Khutbah Jum’at, 25 Okt 2019, Masjid Jami’ al-Almujahidin
Desa Kertaraharja, Kabupaten karawang
Shihab, Quraish. Membumikan al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1994).
Shihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: PT. Lentera Hati, 2009.
63
Sopian, Khutbah Jum’at, 18 Okt 2019, Masjid Agung Karawang,
Kabupaten karawang
Suma, M. Amin. Pilar Islam Membentuk Pribadi Tangguh. Tanggerang:
Kholam Publishing, 2007.
Syarifuddin, Amir. Garis-garis Besar Fiqih. Jakarta: Kencana, 2003.
Tajudin, Khutbah Jum’at, 18 Okt 2019, Masjid Agung Karawang,
Kabupaten karawang
Tamsur, Khutbah Jum’at, 1 Nov 2019, Masjid Jami’ al-Almujahidin Desa
Kertaraharja, Kabupaten karawang
Taqiyyuddin, Imam. Khifayah al-Akhyar. Semarang: Toha Putra, tt.
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
2006/2007. Jakarta: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, 2006.
Ubaidillah, Khutbah Jum’at, 8 Nov 2019, Masjid Jami’ al-Almujahidin
Desa Kertaraharja, Kabupaten karawang
Zein M. Wiryo Prawiro, Perkembangan Arsitektur Masjid di Jawa Timur,
IAI, 2005.
Zein M. Wiryo Prawiro, Perkembangan Arsitektur Masjid di Jawa Timur,
IAI, 2005.
Zurinal dan Aminuddin. Fiqih Ibadah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
64
LAMPIRAN TRANSKRIP
Rekaman Minggu 1, 18 Oktober-2019, Masjid Agung Karawang,
Riba
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
الب يع وحرم الر ب احلمد هلل القائل يف حمكم تنزيله : وأحل الل ال شريك له وأشهد أن حممدا عبده ورسولهأشهد أن ال إله إال هللا وحده
د و على اله و أصحابه و من تبعهم بحسان إل ي وم الد ي ين اللهم صل و سل م على حمم وأنتم مسلمون أي ها الذين آمنوا ات قوا الل حق ت قاته وال توتن إال
ها زوجها وبث من هم ا ي أي ها الناس ات قوا ربكم الذي خلقكم م ن ن فس واحدة وخلق من ليكم رقيبا رجاال كثريا ونساء وات قوا الل الذي تساءلون به واألرحام إن الل كان ع
ذنوبكم ي أي ها الذين آمنوا ات قوا الل وقولوا ق وال سديدا . يصلح لكم أعمالكم وي غفر لكم ومن يطع الل ورسوله ف قد فاز ف وزا عظيما أما ب عد
غفور حليم ال ي ؤاخذكم الل بللغو يف ايانكم ولكن ي ؤاخذكم با كسبت ق لوبكم والل
فإن أصدق احلديث كتاب هللا و أحسن اهلدى هدى حممد و شر األمور حمداثهتا و كل حمدثة بدعة و كل بدعة ضاللة و كل ضاللة يف النار
Hadirin sidang jum’at yang berbahagia
Mari kita ucapkan syukur Kehadirat Allah SWT yang hari ini telah
memberikan kesempatan untuk memberikan perbaikan kehidaupan, amal
kehidupan, dan terus melakukan berbagai perbaikan. Kehadiran Allah
SWT memerintahkan kita untuk bertakwa kepada-Nya, dengan taqwa
janganlah kita mati atau meninggal atau mengakhiri kehidupan kita
dengan jauh dari Allah SWT. Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
65
berdasarkan data Badan Statistik Nasional bahwa tingkat
kemiskinan di Indonesia rata-rata beragama Islam sangatlah tinggi. Ini
menandakan kita belum memahami sebagai orang muslim tentang siapa
diri kita. Muslim artinya menyerahkan diri maka Allah SWT mengatakan
kepada Nabi Muhammad SAW bahwa Sesungguhnya manusia diciptakan
untuk beribadah kepada Allah SWT.
Itu adalah perintah yang jelas untuk beribadah kepada Allah SWT,
maka diwajibkan untuk tunduk kepada seluruh peraturan yang
diperintahkan oleh Nya khususnya berasal dari al-Quran. Kita juga harus
bersepakat sama ijma dan apa yang ada di dalam al-Quran. Kehidupan ini
merupakan masalah dengan sejuta harapan dan masalah yang tidak tuntas.
Mereka terus-menerus menumpuk harta padahal mereka mengetahui
bahwa harta tidak akan dibawa sampai ke akhirat. Rasullulah SAW
bersabda bahwa harta bukanlah kehidupan yang kekal melainkan
sementara. Janganlah terlalu mengumpulkan harta sebanyaknya tanpa
dijalan Allah SWT. Akan kedatangan masa dimana harta tidak dapat
dipisahkan dari halal dan haram.
Saat ini jumlah Islam dengan jumlah yang tidak sedikit di dunia
namun perekonomian masih dibawah individu yang tidak memiliki iman
kepada Allah SWT. Maka ini adalah pokok permasalahan ini, tunjangan-
tunjangan yang dijadikan alat sebagai transaksi dan seharusnya
dimanfaatkan untuk orang luas justru dimanfaatkan untuk kepentingan
pribadi. Allah haramkan kepada harta yang dari Yahudi, wahai
Muhammad gunakanlah harta di jalan Allah SWT. Sesungguhnya Allah
mengharamkan riba atau kredit dalam kehidupan bermasyarakat.
ي ها الذين امن وا ال تكلوا الر ب وا اضعافا مضعفة وات قوا الل لعلكم ت فلحون ي
66
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung. (al-Imran/130)
Saudara sekalian riba merupakan salah satu dosa besar seperti
Syirik, sihir, membunuh, memakan anak yatim, dan memakan harta riba.
Penghasilan yang diperoleh dari riba merupakan bentuk tipu daya di dunia
modern. Riba sebenarnya tidak memberikan manfaat sama sekali kepada
umat Islam justru menghancurkannya. Selain itu dapat menyesatkan dan
melupakan manusia kepada penciptanya. Seharusnya indivu umat Islam
harus saling membantu tanpa menggunakan harta riba. Firman Allah
SWT.
ب ون وما ت نفقوا من شيء ف عليم ان الل بهلن ت نالوا الب حت ت نفقوا ما ت Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan
sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan,
tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui. QS. Al-Imron/3:92
Dampaknya akan merusak kehidupan dan mendapatkan dosa yang
terus menumpuk dari kecil menjadi besar. Hadirin sekalian, mudah-
mudahan kita semua memahami makna yang tersirat dan tersurat, di
Amaerika pada 2016 terdapat survei menemukan bahwa uang 10 dollar
dan tanpa memiliki hutang maka itu sama saja menjadi orang kaya dari 25
persen dari penduduk Amerika. Di kita apabila memiliki uang 150 ribu
tanpa adanya hutang maka itu lebih baik daripada terdapat hutang. Apabila
miskin dengan pendapatan rendah tanpa adanya hutang itu lebih kaya
dibandingkan individu yang memiliki hutang. Sistem ekonomi sekarang
telah dibangun dengan basis hutang.
Dosa dari individu sangat merugikan dan membahayakan pada
kehidupan manusia, Sudah sejauh mana kita termasuk dalam jebakan riba,
memakan uang riba, dan menggunakannya. Kita harus meninggalkan dosa
67
riba demi Allah SWT, membuat individu menjadi pelit, tidak membantu
keluarganya, dan tidak ingin bersedekah. Padahal harta yang digunakan
untuk zakat melalui individ zakat sebagai kewajiban maka akan membuat
kita terbebas dari hutang. Apabila kita tidak memiliki harta maka tetaplah
bertakwa untuj selalu berada di jalan Allah SWT. Meminta uang bukan
haknya seperti anak yatim, perempuan tidak berdaya, dan lainnya adalah
salah satu dosa besar. Agar tidak terjadi kesalahpahaman bahwa harta
adalah wasilah dan dijadikan sementara untuk membantu individu tau
masyarakat yang lebih membutuhkan, seperti pengemis.
كم ب ا فيه من اليت والذ كر احلكيم. أق ول برك هللا ل ولكم يف القرآن الكري ون فعن وإيالغفور ق ول هذا وأست غفر هللا ل ولكم ولسائر المسلمي من كل ذنب فاست غفروه إنه هو
الرحيم
Khutbah 2
نه و نست غفره و ن عوذ بهلل من شرور أن فسنا وسي ئات إن احلمد هلل نمده و نستعي من ي هد هللا فال مضل له و من يضلل فال هادي له أشهد أن ال إله إال هللا وحده أعمالنا
و أشهد أن حممدا عبده و رسوله صلى هللا عليه وسلم تسليما كثريا الشريك له
Kaum muslimin, rahimakumullah.
Bertakwalah kepada Allah di mana pun Anda berada, demikian
inilah salah satu pesan nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam di dalam sabdanya, اتق هللا حيثما كنت, yang diriwayatkan oleh
imam at Tirmidzi dan lainnya.
Dan, ketahuilah -wahai kaum muslimin semuanya- bahwa di antara
bentuk ketakwaan kita kepada Allah ta’ala adalah banyak bersolawat
kepada nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di hari ini, hari
68
jum’at, hari yang utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
مكم ي وم المعة فأكثروا على من الصالة فيه إن من أفضل أي
“Sesungguhnya di antara hari-hari kalian yang paling utama adalah hari jum’at. Oleh karena itu, hendaklah kalian perbanyak sholawat kepadaku pada hari tersebut.” (HR. Abu Dawud)
د وعلى آل حممد كما صليت على إب راهيم وعلى يد اللهم صل على حمم آل إب راهيم إنك حد وعلى آل حممد كما بركت على إب راهيم وعلى آل إب راهيم ميد. اللهم برك على حمم
يد ميد. هم اللهم اغ ف ر للمسلمي والمسلمات والمؤمني و إنك ح المؤمنات األحياء من يع قريب رب نا ظلمنا أن فسنا وإن ل ت غ ف ر لنا وت رحنا لنكونن من الاسرين واألموات إنك س
لهم إن ن عوذ بك من زوال نعمتك ال اللهم إن نسألك اهلدى والت قى والعفاف والغن.
يع سخطك. ن يا حسنة ويف الخرة وتول عافيتك وفجاءة نقمتك وج رب نا آتنا يف الد عالمي وآخر دعوان أن احلمد هلل رب ال حسنة وقنا عذاب النار.
Rekaman Ke-1, 18 Oktober-2019, Masjid Jami’ al-Mujahidin,
Sedekah
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(نه ونست غفره ون عوذ بهلل من شرور أن فسنا وسي ئات أعمالنا من إن احلمد لل نمده ونستعي
وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك . ي هده هللا فال مضل له ومن يضلل فال هادي له نوا ات قوا الل حق ت قاته وال توتن إال ي أي ها الذين آم .له وأشهد أن حممدا عبده ورسوله
:أما ب عد وأن تم مسلمون فإن خري الكالم كالم هللا وخري اهلدي هدي حممد صلى هللا عليه وسلم وشر األمور
ب عها اذى والل غن بدعة ضاللة حمداثهتا وكل ق ول معروف ومغفرة خري م ن صدقة ي ت حليم
69
Bekerja keras dalam memberikan manfaat dan membantu orang
maka termasuk bersodakoh. Apabila tidak bisa bersadakoh melalui uang
atau bentuk material lainnya maka bisa dengan memberikan pertolongan
kepada orang lain. Selain itu bisa juga dengan mengajak manusia lainnya
untuk menjauhi keburukan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berbuat baik tidak hanya kepada sesama muslim melainkan dengan
penganut agama lainnya. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih
dianjurkan bagian umat muslim yang tidak memiliki harta untuk
disumbangkan. Setiap umat Islam baik kecil atau besar dan ketulusan
dalam sedekah sebagai upaya kita untuk bertaqwa kepada Allah SWT.
ويطعمون ٱلطعام على حب هۦ مسكينا ويتيما وأسريا
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada
orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Dan mereka
memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim
dan orang yang ditawan.” (QS:Al-Insaan | Ayat: 8).
Namun demikian, tidak semua orang mampu untuk mengamalkan
ketaatan ini. Dengan hikmah kebijaksanaan-Nya, Allah menujukan
perintah ini kepada orang-orang yang memiliki kemampuan materi. Dan
hanya mereka yang mendapatkan taufiklah yang mampu melakukannya.
Allah memotivasi mereka yang memiliki harta untuk berderma dan
memberi makan orang-orang miskin.
Dialah yang memberi rezeki kepada orang-orang yang memiliki
kemampuan. Harta yang mereka miliki berasal dari Allah. Kemudian
Allah uji mereka agar memberi kepada sesama. Bagi mereka yang
memberi, maka Allah jadikan amalan tersebut salah satu sebab masuk ke
dalam surga. Subhanallah! Harta dari Allah, bukan miliki manusia, namun
70
ketika manusia memberikan harta Allah itu kepada orang-orang miskin,
maka Allah masukkan mereka ke dalam surga.
Adapun orang-orang yang menyimpan sepenuhnya harta-harta
Allah tersebut, maka Allah jadikan harta tersebut salah satu penyebab
mereka masuk ke dalam neraka. Allah berfirman,
خذوه ف غلوه . ث ٱلحيم صلوه . ث يف سلسلة ذرعها سبعون ذراعا فاسلكوه . إنهۥ كان ال هنا حيم يؤمن بلل ٱلعظيم . وال يض على طعام ٱملسكي . ف ليس له ٱليوم ه
(Allah berfirman): “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke
lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-
nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh
hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha
Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan
orang miskin. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.”
(QS:Al-Haaqqah | Ayat: 30-35).
Ketika kita beribadah hanya demi Allah SWT maka kita akan
mendapatkan ganjaran dan nikmat dari Nya. Demikianlah sidang singkat
pada hari jumat ini, semoga Allah SWT memberikan rahmat , tauhid, dan
hidayah kepada kita sehingga melakukan tindakan baik, seperti berserah
dan berbuat baik kepada sesama umat manusia. Yakin dan percayalah
sekecil kebaikan apapun akan mendapatkan balasan yang setimpal dari
Allah SWT. Seperti surat al-zilzalah bahwa tindakan sekecil biji akan
dibalas juga begitupun sebaliknya dengan tindakan keburukan.
ث اخبارها اذا زلزلت االرض زلزاهلا واخرجت ذ تد ي ومىنسان ما هلا االرض اث قاهلا وقال اال
ذ يصدر الناس اشتات ل ريوا اعماهلم فمن ي عمل مث قال ذرة خريا ي ره بن ربك اوحى هلا ي ومى مل مث قال ذرة شرا ي ره ومن ي ع
Khutbah 2
71
اكرين ال أحصي ث ناء عليه هو كما أ ثن على احلمد لل حد الشاكرين وأثن عليه ث ناء الذدا عبده ورسوله صلى هللا ن فسه وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له وأشهد أن حمم
ؤمن ون عباد هللا: ات قوا هللا ت عال :أما ب عد .وسلم عليه وعلى آله وصحبه أجعي أي ها امل
Ibadallah,
Ingatlah, keutamaan memberi makan orang-orang miskin sangatlah besar.
Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwasanya Rasulullah
bersabda,
: وكالقائم ال ي فت -وأحسبه قال –الساعى على األرملة والمسكي كالمجاهد يف سبيل هللا الصائم ال ي فطر وك
“Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang
miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.” –Saya
(perawi) kira beliau bersabda-, “Dan bagaikan orang yang shalat
tanpa merasa bosan serta bagaikan orang yang berpuasa terus-
menerus.”
د وعلى آل حممد كما صليت على إب راهيم وعلى آل إب راهيم إنك يد اللهم صل على حمم حد وعلى آل حممد كما بركت على إب راهيم وعل ى آل إب راهيم إنك ميد وبرك على حمم
يق و هديي أب بكر الصد ة امل يد وارض اللهم عن اللفاء الراشدين األئم يد م عمر ح
لصحابة أجعي وعن وأب احلسني علي وارض اللهم عن ا الفاروق وعثمان ذي الن ورين ين وعنا معهم بن ك وكرمك وإحسانك ي أكرم التابعي ومن تبعهم بحسان إل ي وم الد
. األكرمي
، اللهم سلمي، اللهم أعز اإلسالم وامل سلمي
، اللهم أعز اإلسالم وامل سلمي
أعز اإلسالم وامل
ت نا ووالة أمورن، واجعل والي ت نا فيمن خافك وات قاك وات بع اللهم آمنا يف أوطاننا، وأصلح أئمها أنت خري من زكاها، أنت ولي ها . عالمي رضاك ي رب ال اللهم آت ن فوسنا ت قواها، وزك
وموالها، اللهم إن نسألك حبك وحب من يبك والعمل الذي ي قرب إل حب ك ي ذا
72
ن يا حسنة ويف الخرة حسنة وقنا عذاب النار الالل واإل عباد هللا . كرام، رب نا آتنا يف الد ي علم ما . تصن عون اذكروا هللا يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الل أكب والل
Rekaman Ke-1, 18 Oktober-2019, Masjid Jami’ al-Iman, Amal Hari
Akhirat
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
تي العزي ز احلكيم العليم البري وأشهد أن ال إل ه إال هللا حده ال شريك و احلمد لل القوي امل
لك وله احلمد وهو على كل شيء قدير وأشهد أن حممدا عبده ورسوله وص فيه له له امل
نري صل نه على وحيه الداعي إل هللا بذنه والسراج امل له وأمي ى هللا وسلم عليه وعلى آله وخلي
ؤمن ون عباد هللا وصحبه أجعي :أما ب عد أي ها امل
جل وى هللا ات قوا هللا ت عال وراقب وه جل يف عاله مراق بة من ي علم أن ربه يسمعه وي راه وت ق وعال: عمل بطاعة هللا على ن ور من هللا رجاء ث واب هللا وت رك لمعصية هللا على ن ور من هللا
فة عذاب هللا ون خي ك متك يطان عوذ بلل من الش هم وازواجهم يف ظلل على االراىء يب ون العاجلة ويذرون وراءهم ي وما ثقيال.بسم الل الرحن الرحيم الرجيم ؤال .ان ه
Hadirin jama’ah shalat jum’at
Kebaikan dan keburukan merupakan dua hal yang pasti menyertai
kehidupan manusia baik di dunia maupun nanti di akhirat, keburukan
paling buruk ketika di akhirat nanti kita disiksa sangat berat , Firman
Allah dalam surat an-Nisa yang berbunyi:
لحت من ذكر ا ك يدخلون النة وال ومن ي عمل من الص ىو ان ثى وهو مؤمن فاول
يظلمون نقريا
73
“Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki
maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke
dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikitpun (QS.an-Nisa/4:24)
Seringkali kita dengar Allah SWT menggandengkan iman dan
amal shalih dalam ayat-ayat al-Qur’an. Ini mengindikasikan bahwa
kedua perkara tersebut sangat berkaitan erat. Orang yang beramal shalih
akan diterima ketika amal tersebut dilandasi dengan keimanan yang
benar sebagaimana petunjuk Allah SWT dan sunnah Rasul-Nya.
Sedangkan amal yang banyak dan beragam dengan tujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah akan sia-sia belaka ketika dilakukan
tanpa landasan ilmu yang benar. Lebih merugi lagi tatkala amal yang
dilakukan tanpa faktor iman dan ikhlas, Allah SWT juga berfiman dalam
surah al-Insan:
ء يب ون العاجلة ويذرون وراءهم ي وما ثقيال ان ؤال هArtinya:Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu mencintai
kehidupan (dunia) dan meninggalkan hari yang berat (hari akhirat) di
belakangnya (QS.al-Insan/76:27)
Bagaimana Perbandingan beratnya bencana di dunia dan di akhirat
nanti, Musibah atau penderitaan di dunia banjir,gempa,longsor, tsunami,
atau penyakit dan yang lainnya, waktunya sebentar dan suatu saat akan
hilang , sementara derita di akhirat memiliki jangka waktu yang sangat
panjang 1 hari di dunia 1000 tahun di akhirat kita bisa bayangkan betapa
pedihnya derita di akhirat , kemudian yang berbeda lagi terkait dengan ada
dan tidaknya dimensi ujian di dunia dan di akhirat tidak, karena itulah
penderitaan di dunia masih bisa dihadapi dengan rasa sabar, bahkan kalau
mereka Ikhlas dan sabar Allah akan memberi kebaikan,
74
Di akhirat pendritaan sama sekali tidak mengandung dimensi
musibah akhirat adalah ajang balasan atas pembangkangan manusia
terhadap perintah Allah dan penderitaan di akhirat tidak mungkin di
hadapi dengan kesabaran. Dosa-dosa tertentu memang ada balasannya dan
akan di balasa pada hari akhirat .
Yang lebih mengerikan lagi ketika dosa-dosa timbul dan bersifat
massif atau terus menerus dan banyak oleh orang Dzalim perlu di
tabahkan bahwa kekelan di akhirat bukan hanya terkait denganpenghuni
neraka, penghuni surga pun mendapatkan surga yang abadi dari Allah oleh
amalan dan kebaikannya yang banyak dan terus menerus, Sebuah hadis
menyatakan bahwa:Allah SWT mengkekalkan penghuni neraka lantaran
niat mereka sewaktu berada di dunia mereka akan bermaksiat kepada
Allah.Sebaliknya Allah akan mengkekalkan penghuni surga lantaran niat
mereka selama hidup di dunia meraka akan tetap mentaati Allah, dan di
karenakan itulah Mereka kekal di dalamnya.
Sekian khutbah singkat ini semoga kita semua bisa menjalankan
perintah Allah dengan Taat, agar kita di selamtkan di hari akhirat nanti
Khutbah 2
د بن عبد هللا كما أمركم هللا بذلك يف كتابه ف قال: إن وصلوا وسل موا رعاكم هللا على حممقال صلى الل ومالئكته يصلون على النب ي أي ها الذين آمنوا صلوا عليه وسل موا تسليما و
عليه با عشراهللا عليه وسلم: من صلى علي صالة صلى ا . لل
د وعلى آل حممد كما صليت على إب راهيم وعلى آل إب راهيم إنك يد اللهم صل على حمم حد وعلى آل حممد كما بركت على إب راهي م وعلى آل إب راهيم إنك ميد وبرك على حمم
75
هديي أب بكر وعمر وع ة امل يد ميد. وارض اللهم عن اللفاء الراشدين األئم ثمان وعلي حين وعنا وارض اللهم عن الصحابة أجعي وعن التابعي وم ن تبعهم بحسان إل ي وم الد
.معهم بن ك وكرمك وإحسانك ي أكرم األكرمي
ت نا ووالة أمورن واجعل والي ت نا فيمن خافك و ات قاك وات بع الل هم آمنا يف أوطاننا وأصلح أئمق واله رضاك ي رب العالمي. الل هم وف ق ول أمرن هلداك وأعنه على طاعتك وسدده يف أ
يع والة أمر وأعماله وارزقه البطانة الصاحلة الناصحة ي رب العالمي. الل هم وف ق جسلمي للعمل بكتابك وتكيم شرعك وات باع سنة نبي ك حممد صلى هللا عليه وس
الل هم لم امل
ها أنت خري من زكاها. الل هم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن آت ن فوسنا ت قواها وزك .عبادتك ي علم عباد هللا: اذكروا هللا يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الل أكب والل
ما تصن عون Rekaman Minggu 2, 25 Oktober-2019, Masjid Agung Karawang,
Melawan Kezaliman
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
نه ونست غفره ون ت وب إليه، ون عوذ بهلل من شرور أ ؛ نمده ونستعي ن فسنا إن احلمد للهده هللا فال مضل له، ومن يضلل فال هادي له، وأشهد أن ال إله وسي ئات أعمالنا، من ي
مانة، إال هللا وحده ال شريك له، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله، ب لغ الرسالة، وأدى األ اهد يف هللا حق جهاده حت أته اليقي، ما ت رك خريا إال دل األمة عليه، ونصح األمة، وج
رها منه؛ فصلوات هللا وسالمه عليه وعلى آله وصحبه أجعي :أما ب عد . وال شرا إال حذؤمن ون عباد هللا: ات قوا هللا ت عال وراقب وه سبحانه مراق بة من ي علم أن ر
به يسمعه أي ها امل
ت رك وي راه. وت قوى هللا جل وعال: عمل بطاعة هللا على ن ور من هللا رجاء ث واب هللا، و
فة عذاب هللا .لمعصية هللا على ن ور من هللا خي
76
هون عن المنكر وأولئ ك هم ولتكن منكم أمة يدعون إل الري ويمرون بلمعروف وي ن المفلحون
Ma’asyirol muslimin, rohimakumullah...
Agama islam adalah agama yang paling tegas dan konsisten
dalammenentang kezaliman. Akkan tetapi, meski demikian, islam
memberikan tuntunan yang sangat adil dan bijaksana dalam hal ini.
Artinya, dia tidak berlebihan dan tidak juga berkekurangan, tidak ekstren
kanan, tidak pula ekstrem kiri. Islam tetap memperhatikan segi-segi
kemanusiaan semua pihak dan menghargainya.
Kezaliman bisa dipahami sebagai lawan keadilan. Akan tetapi
sesungguhnya islam memandang bahwa setiap kejahatan dan keburukan
adalah kezaliman.
Dalam pandangan al- Qur’an, syirik adalah kezaliman terbesar.
Luqman Al-Hakim menasihati anaknya, berkata :
رك لظلم عظيم إن الش وإذ قال لقمان البنه وهو يعظه ي بن ال تشرك بللDan ketika luqman berkata anaknya, “wahai anakku, janganlah
engkau menyekutukan Allah
وما ظلمون ولكن كانوا أن فسهم يظلمون Sesungguhnya menyekutukan Allah itu adalah kezaliman yang
besar. (QS Luqman : 13)
Kezaliman adalah keburukan, sebagaimana telah kami singgung di
atas. Oleh sebab itu Allah SWT. menyatakan Diri-Nya bersih dari segala
macam bentuk kezaliman. Banyak sekali ayat yang menyatakan hal itu,
diantaranya ialah firman Allah SWT.:
77
وما ظلمون وظللنا عليكم الغمام وان زلنا عليكم المن والسلوى كلوا من طي بت ما رزق نكم ولكن كان وا ان فسهم يظلمون
“Mereka tidak menzalimi kami, akan tetapi mereka justru telah
menzalimi diri mereka sendiri. (QS Al-Baqarah: 57)
Ma’asyirol Muslimin rohimakumullah..
Perlu diketahui bahwa kezaliman itu bermacam-macam. Ada orang
yang menzalimi diri sendiri. Umpamanya jika seorang meninggalkan
sholat, meninggalkan puasa, berzina (jika dilakukan atas dasar mau sama
mau), dan semua dosa jika dilakukan sendiri tanpa melibatkan orang lain.
Dosa seperti itu cara beristighfarnya lebih mudah, yaitu langsung kepada
Allah SWT. tentu saja jika ia meninggalkan kewajiban, maka
kewajibannya itu harus diqodho, seperti shalat, puasa, zakat dan
sebagainya.
Lalu ada orang yang menzalimi diri sendiri dan orang lain, seperti
mencuri, menipu, membunuh secara tidak sah, menggunjing atau gibah,
dan sebagainya. Bertaubat dari dosa seperti ini tidak cukup dengan istigfar
saja, tapi harus dengan meminta maaf atau kerelaan dari orang yang dia
zalimi. Tentu saja yang demikian itu tidak mudah. Untuk itu berusahalah
sekuat tenaga untuk tidak berbuat zalim kepada orang lain. Karena
istigfarnya repot dan sulit. Masih untung kalau orang itu mau memaafkan.
Tentu saja islam sangat menganjurkan memaafkan kesalahan orang lain.
Sayyidina Ali r.a berkata, “jika seseorang menzalimimu, dan kau
memiliki kemampuan untuk membalasnya, maka janganlah kau
membalasnya, tapi bersyukurlah kepada Allah SWT. karena kau memiliki
kemampuan tersebut.”
78
Akan tetapi islam memberi wewenang kepada setiap orang untuk
menuntut haknya. Artinya, orang yang dizalimi diberi hak menuntut dan
mendapatkan hak-haknya. Demikianlah dosa kepada orang lain, memiliki
konsekuensi yang berat. Apalagi jika berdosa dan berbuat zalim kepada
orang banyak, sebagaimana penguasa yang zalim kepada rakyatnya.
Adapula kejahatan yang dilakukan terhadap diri sendiri. Dan
ditempat yang tersembunyi. Kejahatan seperti ini lebih ringan dari pada
kejahatan yang dilakukan secara terbuka dan ditempat umum. Bahkan
islam sangat membenci kejahatan yang dilakukan secara terang-terangan
dan mengecam pelakunya.
Ma’asyirol muslimin, rohimkumullah....
Meskipun itu aib sendiri, tidak boleh diumumkan kepada orang
lain. Dengan alasan apapun. Kecuali memang ada beberapa kejahatan
yang harus diungkapkan. Yaitu jika pengungkapannya itu akan
mendatangkan kemaslahatan bagi orang lain. Apalagi untuk kepentingan
orang banyak
Ma’asyirol muslimin, rohimkumullah....
Ada dua konsep perlawanan terhadap kezaliman yang akan kami
uraikan dengan singkat saja, untuk sekedar mengingatkan kembali dan
mendorong kita semua agar terus menerus memperhtikan masalah ini.
Yang pertama adalah jihad. Dalam islam dikenal ada dua macam
jihad, yang semua itu tak lain adalah dalam rangka melawan dan
memerangi kezaliman. Dua macam jihad itu adalah jihad ashghar atau
jihad kecil, dan jihad akbar atau jihad besar.
79
Jihad kecil adalah perang fisik melawan musuh dan sumber-
sumber kezaliman eksternal, seperti kau kafir dan munafik, sebagaimana
dalam firman-Nya : ي أي ها النب جاهد الكفار والمنافقي واغلظ عليهم
Wahai nabi, perangilah kaum kafir dan munafik, dan bersifat
keraslah terhadap mereka. (QS At-Tahrim:9)
Dengan demikian, kaum kafir, munafik, dan saudara-saudara
mereka, adalah sumber-sumber kezaliman yang wajib diperangi. Saudara
sekalian, sungguh banyak sekali ayat Al-Qur’an yang memerintahkan
jihad ini dan pujian yang diberikan kepada mujahidin dan syuhada, yaitu
orang-orang yang gugur di medan perang.
Sedangkan jihad besar ialah jihad melawan sumber kezaliman
internal, yaitu hawa nafsu dan godaan setan. Dua sumber kezaliman ini
juga harus diperangi. Dan oleh karena perang jenis ini tidak pernah ada
hentinya, selama masih ada manusia dimuka bumi ini, maka dia disebut
jihad besar. Demikian pula jidah melawan hawa nafsu adalah inti dan
pokok, sedangkan jihad melawan musuh dari luar itu adalah cabang.
Semoga Allah SWT. menghindarkan kita semua dari yang
demikian itu dan selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk
memerangi segala macam bentuk kezaliman di muka bumi ini.
Khutbah kedua
متنان، وأشهد أن ال إله إال هللا وحده احلمد لل عظيم اإلحسان، واسع الفضل والود واال ال شريك له، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله؛ صلى هللا وسلم عليه وعلى آله وصحبه
:أما ب عد أجعي ؤمن ون عباد هللا: ات قوا هللا ت عال أي ها امل
على حممد بن عبد هللا كما أمركم هللا بذلك يف كتابه ف قال: -رعاكم هللا -وصلوا وسل موا
80
الذين آمنوا صلوا عليه وسل موا تسليما ، وقال إن الل ومالئكته يصلون على النب ي أي ها صلى هللا عليه وسلم: من صلى علي صالة صلى هللا عليه با عشرا
، اللهم انصر من نصر دي نك و سلميكتابك وسنة نبي ك حممد صلى اللهم أعز اإلسالم وامل
ت نا ووالة أمورن، واجعل وال ي ت نا فيمن هللا عليه وسلم، اللهم آمنا يف أوطاننا، وأصلح أئمللهم أصلح لنا شأن نا كله وال تكلنا إل خافك وات قاك وات بع رضاك ي رب العالمي. ا
. اللهم وف ق ول أمرن لما تبه وت رضاه من سديد األق وال وص الح األعمال أن فسنا طرفة عيم ال ي عجزونك، اللهم إن نعلك يف ي ذا الالل واإلكرام. اللهم و ين فإن عليك بعداء الد
بسوء فأشغله يف نورهم ون عوذ بك اللهم من شرورهم. اللهم من أرادن أو أراد أمن نا وإيان نا . واجعل كيده يف نره واجعل تدبريه تدمريه ي ذا الالل واإلكرام ن فسه
ها أنت خري من زكاها، أنت ولي ها وموالها. اللهم إن اللهم آت ن فوسنا ت قواها، وزك نكونن اهلدى والت قى والعفة والغن. اللهم إن ظلمنا أن فسنا وإن ل ت غفر لنا وت رحنا ل نسألك
ؤمني واسلمات وامل
ؤمنات األحياء من الاسرين. اللهم اغفر لنا ولوالدي نا وللمسلمي وامل
مل
ن يا حسنة ويف الخرة حسنة وقنا عذاب النار. وآخر هم واألموات. رب نا آتنا يف الد من
. دعوان أن احلمد لل رب العالمي Rekaman Minggu 2, 25 Oktober-2019, Masjid al-Mujahidin,
Berlomba-lomba Berbuat Kebaikan
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته
رعى، فجعله غثاء ر ف هدى، والذي أخرج امل احلمد لل الذي خلق فسوى، والذي قد
مدب ره ومصر فه، وأشهد أن ال إله إال هللا، وحده ال شريك أحوى، رب كل شيء ومليكه و .له، وال ند وال شبيه وال نظري وال مثيل، وهو السميع البصري
81
، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله، أرسله بي يدي الساعة بحلق ليكون رحة للعالميعاندين، فصلى هللا وسلم وبرك عليه وعلى آل ب يته
ة على امل وهداية للغاوين، وحج
قتدين به وبم ، وعلى امل يامي
صري وأصحابه امل
.إل ي وم الزاء وامل
ي خلق الموت والحياة ليبلوك أيك أحسن علا وهو العزيز الغفور : أما ب عد، الذ
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Seluruh bagian al-Qur’an berisikan perintah agar kita berbuat baik.
Di antara ayat-ayat yang terkait dengan perintah berbuat baik itu, ada
diantaranya yang berisikan perintah agar kita berlomba-lomba untuk
melakukannya. Jadi, perbuatan baik itu bukan hanya kita kerjakan,
melainkan kita mengerjakannya seakan-akan sedang berada dalam arena
perlombaan. Dengan demikian, ketika di sekeliling kita ada orang-orang
beriman yang baik dan selalu berbuat kebaikan, kita harus memandang
mereka sebagai saingan dalam menjalankan kebaikan. Kita jangan mau
kalah dengan mereka. Berusahalah agar kita selalu berada di barisan
terdepan dalam melakukan kebaikan.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang berisikan perintah agar manusia
berlomba-lomba dalam menjalankan kebaikan diantaranya adalah surat
Al-Muthafifin ayat 26 :
لك ف لي ت نا فس المت نافسون ويف ذ“Dan untuk yang demikian itu (yaitu mendapatkan kenikmatan
surga), hendaknya manusia berlomba-lomba”.
Manusia memang seharuanya saling berlomba-lomba dalammeraih
kesenangan, kenikmatan, dan kebahagiaan surgawi. Ada dua alasan
penting mengapa maunisa seharusnya berlomba-lomba malam meraih
kesenangan di surga.
82
Pertama, kenikmatan surgawi itu sangat menyenangkan. Ayat 26
surat Al-Muthafifin itu berada didalam rangkaian ayat yang berbicara
tentang kesenangan surgawi. Sedemikian menyenangkan kenikmatan di
surga itu sehingga sangat tidsk masuk akaljika ada manusia normal yang
mengabaikan pencapaian atas kesenangan itu.
Sebagai perbandingan, manusia umumnya berjuang keras untuk
meraih sesuatu didunia ini karena mereka tahu bahwa di sana ada
kesenangan yang akan dirasakannya. Ini sebenarnya adalah sikap yang
sangat logis. Anehnya, banyak manusia yang tidak antusias atau
bersungguh-sungguh melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang secara
khusus ditunjukan hanya untuk meraih kebahagiaan akirat. Bahkan cukup
banyak manusia yang berani mengorbankan kebahagiaan akhiratnya hanya
demi merih kesenangan duniawi. Dan negara indonesia ini penuh dengan
pemandangan yang indah, kekayaan yang berlimpah dan masyarakat yang
ramah, serta berbagai kenikmatan lain. Namun sayangnya, sebagian orang
demi melampiaskan hawa nafsu rela menghancurkan nikmat tersebut.
Negeri ini kadang dirusak oleh penduduknya sendiri. Padahal menikmati
kesenangan duniawi tidak serta merta berari merusak negeri ini, dan bukan
juga mengharuskan untuk mengorbankan kesenangan akhirat. ketahuilah,
kenikmatan akhirat jauh lebih menyenangkan dan lebih hakiki
dibandingkan dengan kenikmatan duniawi manapun.
Namun kebanyakan jatuh ke dalam sifat seperti itu karena kualitas
kepercayaan terhadap kehidupan akhirat tidak kuat. Tingkat
kepercayaanya terhadap kehidupan hari kebankitan, keberadaan nikmat
surgawi, dan kepepdihan siksaan nerka sangat tipis atau malah tidak ada
sama sekali. Fakta inilah yang diungkapoleh ayat-ayat sebelumnya
disuratyang sama. Pada ayat 4 hingga 6 surat al-muthaffifin itu, Allah
83
SWT.penguasa alam semesta,mererka tentulah tidak akan melakukan
kejahatandan dosa.
Kembali ke permasalahan perlombaan dalam meraih kesenangan
tadi, bisa disimpulkan bahwa jika manusia memang percaya terhadap
keberadaan kesenangan surgawi, ia pasti tidak akan pernah melepaskan
kesempatan yang ada untuk meraihnya. Jika perlu, hal apapun akan ia
korbankan demi meraih kebahagiaan itu. Bukan lah tindakan logis jika dia
malah melakukan hal yang sebaliknya, yaitu terlena dalam meraih sesuatu
yang lain sambil melupakan (atau malah merusak) kebahgiaan akhirat.
Kemudian, alasan kedua mengapa manusia selayaknya
bergegasdan berlomba-lomba dalammelakukan kebaikan untuk kemudian
meraih kebahagiaan surgawi bisa dilihat dari istilah ‘bergegas’ dan
‘berlomba’itu sendiri. Kedua kata ini bisa dipastikan terkait erat dengan
kondisi tertentu,yaittu ketikajarak yang harus ditempuh cukup jauh
(misalnya dua puluh kilometer) sedangkan waktu yang tersedia hanya satu
jam, seorang pelari mau tidak mau harus bergerakdengan kecepatan
minimal 20 kilometer per jam. Ia tidakbisa berjalan dengan langkah biasa
jika tidak ingin kalah atau terdiskualifikasi.
Semoga kita semua selalu diberi kemampun, bukan hanya
melaksanakan kebaikan, melainkan berlomba-lomba dalam melakukan
kebaikan tersebut, supaya kita mndapatkan kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Kutbah kedua
احلمد هلل، احلمد هلل حدا كثريا طيبا مباركا فيه كما يب ربنا ويرضى، وأشهد أن ال إله إال وحده ال شريك له عظيم يف ربوبيته وألوهيته وأسائه وصفاته، حكيم يف مقاديره هللا
84
وأحكامه، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله ابتلي بلسراء فشكر، وبلضراء فصب، صلى هللا .لقائه وسلم وبرك عليه، وعلى آله وأصحابه، والتابعي هلم بحسان إل يوم
فات قوا هللا حق التقوى، واستمسكوا من اإلسالم بلعروة :معاشر املؤمني .أما بعد ل لكم نورا الوثقى،ي أي ها الذين آمنوا ات قوا الل وآمنوا برسوله ي ؤتكم كفلي من رحته ويع
م ي وم ي رونا ل ي لب ثوا إال عشية أو ضحاها ي غفر لكم والل غفور رحيم تشون به و كأنعز من –أن هللا أمركم بمر كري ابتدأ فيه بنفسه، فقال –معاشر املؤمني –ث اعلموا
ومالئكته يصلون على النب ي أي ها الذين آمنوا صلوا عليه وسل موا تسليماإن الل :قائل اللهم صل على حممد وعلى آل حممد، كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، إنك
على إبراهيم وعلى آل حيد ميد، وبرك اللهم على حممد وعلى آل حممد، كما بركت وارض اللهم عن اللفاء الراشدين: أب بكر، وعمر، وعثمان، .إبراهيم، إنك حيد ميد
، وعن سائر الصحابة والتابعي، ومن تبعهم بحسان إل يوم الدين، وعنا معهم وعلي اإلسالم واملسلمي، اللهم أعز اللهم أعز .بعفوك وكرمك وجودك ومنتك ي أرحم الراحي
شركي، واحم حوزة الدين، واجعل هذا البلد آمنا اإلسالم واملسلمي، وأذل الشرك وامل
سلمي .مطمئنا رخاء سخاء، وسائر بالد امل
اللهم أصلح أحوال إخواننا املسلمي يف سوري، ويف العراق، واليمن، ويف فلسطي، أراكان، ويف كل مكان ي ذا الالل واإلكرام، اللهم فر ج مههم، اللهم فر ج مههم، ونف س و
.كربم، اللهم احقن دماءهم، واحفظ أعراضهم، واشف مرضاهم، وتقبل شهداءهمدائرة اللهم عليك بعدو ك وعدو هم ي قوي ي عزيز، اللهم شت ت مشله، وفر جعه، واجعل
.الراحي.السوء عليه بقوتك وجبوتك ي قوي ي عزيز، ي ذا الالل واإلكرامرسلي، واحلمد هلل رب العاملي
.سبحان رب ك رب العزة عما يصفون، وسالم على امل
85
Rekaman Minggu 2, 25 Oktober-2019, Masjid al-Iman, keberanian
dan kesuksesan
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
نه ونست غفره ون ت وب إليه، ون عوذ بهلل من شرور أ ن فسنا وسي ئات إن احلمد لل نمده ونستعي هللا فال مضل له، ومن يضلل فال هادي له، وأشهد أن ال إله إال هللا أعمالنا، من ي هده
، وأشهد أن حم مدا وحده ال شريك له؛ إله األولي والخرين وق ي وم السماوات واألرضينه على وحيه؛ ب لغ الرسالة وأدى األمانة ونصح األمة عبده ورسوله له وأمي وصفيه وخلي
وجاهد يف هللا حق جهاده حت أته اليقي، فصلوات هللا وسالمه عليه وعلى آله وصحبه ؤمني.ذلك الكتب ال ريب فيه هدى ل لمتقي ما ب عد عباد هللا معاشر أ .أجعي
ات قوا :امل
.هللا ت عال ؛ فإن من ات قى هللا وقاه وأرشده إل خري أمور دي نه ودن ياه
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Keberanian adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang
muslim. Banyak sekali situasi dan kondisin dimana seseorang bisa
menunjukan keberanian yang dia miliki. Ketika melakukan kesalahan,
sorang pemberani akan mengakui kesalahannya dan siap bertanggung
jawab. Seseorang pemebrani tidak akan menzalimi orabg lain. Sebaliknya,
dia akan dengan mudah memaafkan kesalahan orang lain padanya.
Seorang pemberani akan selalu membela yang lemah, dan masih banyak
lagi. Akan tetapi, diantara yang paling puncak dari semua itu ialah
keberanian menghadapi kematian.
Sesungguhnya sikap seseorang dalam menghadapi kematian adalah
sesuatu yang amat berperan dalam membentuk mentalitas orang tersebut
dan menentukan tingkat semangat dan keberaniannya dalam menghadapi
kondisi kondisi sulit dan berat. Ajaran islam sangat memperhatikan
masalah ini.untuk itu dapat ditenukan berbagai ayat dan riwayat yang
86
berbicara tentang hal ini. Rasa takut terhadap kematian adalah sesuatub
yang dikecam dan tidak disukai dalam islam. Seorang muslim yang
beriman dituntut untuk tidak merasa takut kepada kematian bahkan
seharusnya dia menghadapi kematian yang datang menjemputnya debgan
rasa senang dan bahagia. Mungkin perlu dijelaskan, sebelum melanjutkan
pembahasan ini, bahwa orang yang mencintai kematian dan tidak takut
kematian bukan berarti dia akan mencari dan mengharapkan kematian.
Islam bahkan melarang seseorang mencari dan mengharapkan kematian.
Yang dimaksud ialah bahwa ketika seseorang menghadapi kondisi berat
dan sulit, bahkan jika harus dengan mengorbankan nyawa, dia tidak akan
lari dan akan terus maju menghadapinya.
Dalam surat an-nahl ayat 32 Allah SWT menggambarkan indahnya
kematian bagi orang-orang beriman. Allah berfirman :
تم ت عملون الذين ت ت وفاهم المال ئكة طي بي ي قولون سالم عليكم ادخلوا النة با كن Orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan baik,
mereka (para malaikat) berkata, sejahterlah bagi kalian. Masuklah
kedalam surga berkat amal yang telah kalian kerjakan.
Kematian memiliki peran yang sangat besar dalam mengatur
kehidupan umat manusia. Dalan al-quran surat al-mul ayat 2 disebutkan
bahwa sebagaimana kehidupan, kematian juga allah SWT ciptakan untuk
menguji manusia, siapa diantara mereka yang lebih baik amalnya.
Menghadapi ujian allah ini, manusia terbagi kepada 2 kelompok.
Kelompok pertama adalab kelompok yang mayoritas, yaitu mereka yang
jetakutan menghadapi kematian dan berusaha menghindarinya. Kelompok
kedua adalah kelompok minoritas, yaitu mereka yang menyongsong
kematian dengan gembira.
87
Dalam kesempatan ini akan kita pelajari beberapa hal berkenaan
dengan sikap takut mati. Diantara poin penting yang mesti dipelajari
dalam hal ini ialah dampak-dampak destruktif sikap ini bagi suatu bangsa.
Yang kedua, sebab-sebab taku mati, dan yang ketiga adalah cara-cara dan
resep mengatasi sikap takut mati.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Telah disinggung sebelum ini bahwa takut mati akan membuat
seseorang lemah mental, menjadi pengecut, mudah diperbudak, bersedia
hidup dalam kehinaan dan sebagainya.
Ada dua hal penting penyebab takut mati, yang pertama adalah
cinta harta dan segala macam kenikmatan dunia.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Selain dua penyebab takut mati tersebut diatas, tentu masih ada
beberapa sebab lain yang bisa disebutkan. Akan tetapi untuk menyingkat
waktu cukuplah 2 penyebab penting tersebut. Kemudian, jika kita sudah
mengetahui penyebab penyakit mental ini, maka otomatis kita akan tahu
pula cara mengatasinya, yaitu menjauhkan diri cinta dunia, dan perbuatan
dosa.
Sudah dijelaskan dimuka bahwa yang dimaksud dengan mencintai
kematian bukanlah mencari dan mengharapkan kematian. Akan tetapi
yang dimaksud adalah tidak takut terhadap kematian kapanpun dia akan
datang.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
88
Keberanian bisa ditunjukan dibanyak situasi dan kondisi. Akan
tetapi puncak keberanian ialah kesiapan menghadapi kematian. Kata-kata
bijak berbunyi demikian, kematian itu hanya satu akan tetapi jalan menuju
kepadanya banyak sekali. Didalam islam kita mengenal istilah khusnul
khotimah, yaitu kematian atau akhir kehidupan yang baik, dan su'ul
khotimah, yaitu kenatian atau akhir kehidupan yang buruk. Sesungguhnya
satu-satunya kematian yang boleh diaharapkan dan dimintakan, bahkan
diushakan ialah kematian yang khusnul khotimah ini. Kematian khusnul
khotimah yabg paling baik dan mulia adalah kematian syahid, gugur
dijalan Allah SWT. Sebagaimana yang telah ditunjukan oleh para sahabat
dimasa rasulullah Saw, yang setiap kali diseru untuk bergabung ke medan
perang, merak maju dengan penuh semangat, seraya akan mencapai
khusnul khotimah tertinggi, yaitu gugur dimedan perang.
Demikian pula para pejuang kemerdekaan negeri kita, yang
berjuang dengan tulus ikhlas demi kemuliaan bangsa ini, mereka telah
gugur dan mendapatkan kematian paling mulia disis Allah. Mereka semua
tidak mungkin akan mencapai kematian mulia itu jika mereka tidak
menginginkannya. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kekuatan
iman kepada kita semua agar dapat mencontoh mereka itu. Amin ya rabbal
alamin.
Khutbah Kedua
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
89
وحده احلمد لل عظيم اإلحسان، واسع الفضل والود واالمتنان، وأشهد أن ال إله إال هللا شريك له، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله؛ صلى هللا وسلم عليه وعلى آله وأصحابه ال
.أما ب عد عباد هللا: ات قوا هللا ت عال . أجعي وسلم تسليما كثرياعلى إمام اهلداة وسي د األولي الخرين حممد بن عبد هللا –حكم هللا ر –وصلوا وسل موا
ا الذين كما أمركم هللا بذلك يف كتابه ف قال: إن الل ومالئكته يصلون على النب ي أي ه وقال صلى هللا عليه وسلم: من صلى علي صالة صلى .ا عليه وسل موا تسليما آمنوا صلو
عليه با عشرا . اللد وعلى آل حممد كما صليت على إب راهيم وعلى آل يد اللهم صل على حمم إب راهيم إنك ح
د وعلى آل حممد كما بركت على إب راهيم وعلى آل إب راهيم إن ك ميد، وبرك على حممهديي
يد ميد، وارض اللهم عن اللفاء الراشدين األئمة امل أب بكر وعمر وعثمان ح
، وعن التابعي ومن تبعهم بحسان إل ي وم ، وارض اللهم عن الصحابة أجعي وعلي ين، وعنا معهم بن ك وكرمك وإحسانك ي أكرم األكرمي اللهم أعز اإلسالم . الد
ين، اللهم انصر من نصر دي نك شركي، ودم ر أعداء الد سلمي، وأذل الشرك وامل
وكتابك وامل
ؤمني ي ذا الالل واإلكرام. وسنة نبي ك حممد صلى هللا عليه وسلم، اللهم وانصر ع بادك امل
م ال ي عجزونك، اللهم إن نعلك يف نورهم و ين فإن ن عوذ بك اللهم وعليك بعداء الد أمورن واجعلهم هداة مهتدين، اللهم وف ق ول أمرن اللهم أصلح والة .اللهم من شرورهم
ده يف أق واله وأعماله وارزقه البطانة الصاحلة لما تب وت رضى وأعنه على الب والت قوى وسد سلمي للعمل بكتابك وات باع سنة نبي ك صلى هللا الناصحة، اللهم وف ق
يع والة أمر امل ج
وآخر دعوان أن احلمد لل رب العالمي، وصلى هللا وسلم وبرك وأنعم على .عليه وسلم د وآله وصحبه أجعي عبده ورس وله نبي نا حمم
90
Rekaman Minggu 3, 1 November 2019, Masjid Agung Karawang.
Kesempurnaan Akal
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
مباركا فيه كما يب ربنا ويرضى، وأشهد أن ال إله إال احلمد هلل، احلمد هلل حدا كثريا طيبا هللا وحده ال شريك له عظيم يف ربوبيته وألوهيته وأسائه وصفاته، حكيم يف مقاديره وأحكامه، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله ابتلي بلسراء فشكر، وبلضراء فصب، صلى هللا
أمابعد .برك عليه، وعلى آله وأصحابه، والتابعي هلم بحسان إل يوم لقائهوسلم و :معاشر املؤمني
فات قوا هللا حق التقوى، واستمسكوا من اإلسالم بلعروة الوثقى، ي أي ها الذين آمنوا ات قوا ي من رحته ويعل لكم نورا تشون به وي غفر لكم والل غفور الل وآمنوا برسوله ي ؤتكم كفل
ي خلق الموت والحياة ليبلوك أيك أحسن علا وهو العزيز الغفور .ا رحيم لذ
Khutbah ini mengambil tema mengenai “kesempurnaan akal”.
Sebelum kita menjelaskan akal yang sempurna, terlebih dahulu kita
memahami bahwa pembeda manusia dengan binatang ada pada
keberadaan akal ini, bukan pada kesempurnaannya.
Dalam sebuah riwayat disebutkan:
“Belum sempurna akal seorang muslim hingga orang itu
mempunyai sepuluh karakter; (1) kebaikan bisa diharapkan
darinya, (2) kejahatan tak akan dilakukannya, (3) dia menganggap
besar kebaikan orang lain walaupun sedikit, (4) dia menganggap
kecil perbuatan baiknya sendiri walaupun banyak, (5) tidak pernah
bosan dimintai bantuan, (6) tidak pernah berhenti mencari ilmu
sepanjang hidupnya, (7) lebih memilih kemisikinan demi mencapai
91
ridha Allah, (8) lebih memilih hina di mata Allah daripada
kemuliaan dimata musuhnya, (9) lebih suka tidak dikenal daripada
dikenal khalayak. Kemudian beliau ditanyai, apa yang kesepuluh?
Beliau menjawab (10) dia tidak berjumpa dengan orang lain
kecuali dia menganggap orang itu lebih baik dan lebih bertakwa
daripada dirinya”
Dalam riwayat diatas terdapat beberapa poin yang dapat kita
cermati antara lain
Kesempurnaan akal yang pertama terkait munculnya harapan
publik terhadap kabaikkannya, yang demikian karena orang berilmu
menyadari ilmu yang ada padanya bukan miliknya, melainkan merupakan
amanat-Nya yang datang kepadanya. Ilmu sebagai sebuah cahaya, maka
kesempurnaan akal yang menjadi tempat ilmu ini adalah membimbing
manusia dengan kelembutan hati, menjadi penerang atas kegelapan dan
ketersesatan manusia.
Poin kedua adalah kesempurnaan akal dapat dilihat dari bagaimana
seseorang dapat mencegah perilakunya dalam berbuat sesuatu kejahatan,
karena dalam hal ini banyak kalangan yang melakukan kejahatan
disebabkan ketidaktahuannya atas mencegah kejahatan dan adapula yang
memanfaatkan ilmunya dalam melakukan kejahatan. Oleh karena itu islam
mengajarkan kepada umatnya untuk bertindak berperilaku yang
semestinya mengetahui hal-hal yang tidak diperuntukkan serta tidak salah
dalam menggunakan ilmu yang dimiliki oleh umat-umatnya.
Ma-asyirol muslimin, rohimakumullah
Kemudian poin selanjutnya ialah akal yang sempurna jika
seseorang dapat melihat besar dan indah kebaikan orang lain walau itu
92
hanya sedikit. Seperti yang diajarkan oleh agama islam untuk memuji
sesuatu kebaikan seseorang walau itu hal yang kecil dan sederhana. Hal
tersebut dapat mendorong sebuah kemajuan ditengah masyarakat serta
membangun sebuah ikatan yang kuat di masyarakat. Apabila di suatu
masyarakat lebih banyak mencela perbuatan baik orang lain hal ini akan
menyebabkan sebuah keretakkan yang ada di masyarakat, sehingga
menimbulkan sebuah jarak dimasyarakat.
Makna pada poin ke empat ialah, jika seseorang melakukan sebuah
kebaikan yang banyak namun menganggap hanya melakukan sebuah
kebaikan yang sedikit akan menjauhkan seseorang dari sikap takkabur
(sombong) dan riya pada dirinya sendiri. Oleh karena itu islam
mengajarkan untuk memuji kebaikan orang lain dan tidak pernah
mengajarkan kita untuk mengganggap diri kita merupakan orang yang
paling hebat di tengah masyarakat.
Pada poin kelima, tidak pernah bosan dimintai bantuan. Dalam hal
ini mengingatkan kepada kita bahwa Allah memiliki sifat Maha Memberi,
dimana sebagai ciptaannya kita pun harus bertindak seperti saling
membantu sesama manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti
melakukan gotong royong. Hal ini seperti yang terkandung dalam nilai-
nilai yang ada di Pancasila.
Pada poin berikutnya mendorong manusia untuk terus mencari
ilmu sepanjang hidupnya. Hal ini dikarenakan bahwa ilmu yang ada di
dunia ini memiliki makna yang luas dan mendalam. Oleh karena itu suatu
bangsa akan maju apabila ilmu pengetahuan berkembang. Hal itu dapat
dimulai dari pendidikan anak-anak, pemahaman mengenai huruf Alqur’an
hingga penanaman nilai-nilai kemanusian dan keadilan.
93
Maasyirol muslimin, rohimakumullah
Pada poin ketujuh menjelaskan mengenai lebih memilih
kemisikinan demi mencapai ridha Allah, memiliki makna yaitu mereka
yang mendahulukan urusan kemanusiaan, keadilan dan kaum muslimin
dibanding masalah pribadinya. Seperti yang dilakukan oleh Khadijah Al-
Kubra, yang semangat berdagang bukan untuk mengejar kekayaan tetapi
menyiapkan kebutuhan bagi dakwah Islam pada masa itu. hal ini
mengajarkan kita bahwa seseorang siap miskin asal kehidupan
masyarakatnya tercukupi sehingga tidak ada yang miskin ditengah
masyarakatnya, demi ridha Allah.
نسان اذا ما اب ت لىه ربه ف ي قول رب اكرمن واما اذا ما اب ت لىه ون عمه فاكرمه فاما اال
ە ف ي قول رب اهانن ف قدر عليه رزقهMaka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya
dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah
memuliakanku.”. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi
rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” an-Nisa/4:56)
Poin penting lainnya ialah bahwa seorang individu itu bukan
pemilik ilmu itu sendiri, taka da kebaikan kecuali dari kebaikan-Nya,
sehingga taka da alasan bagi individu untuk menyombongkan diri mereka
karena taka da bahan untuk disombongkan. Namun bukan berarti
muslimin menolak untuk terkenal di masyarkat. Dalam hal ini islam
mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan setiap perbuatan untuk
tidak terlalu dilebih-lebihkan dan lebih baik melakukan sesuatu perbuatan
secara sembunyi yang jauh dari pengamatan manusia.
Poin terakhir dari hadist ini ialah mengajarkan kita mengenai
kesempurnaan akal ini merupakan bentuk yang tak berdiri sendiri. Ilmu
akan mendorong pemiliknya untuk menyukai ilmu dan berhimpun dengan
94
sesama orang yang berilmu serta mendorong kelompok yang baik akan
condong pada kebaikan.
Khutbah kedua
احلمد هلل رب العاملي، إله األولي والخرين، وقيوم السماوات واألرضي، وأشهد أن ال إله بي، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله الصادق
إال هللا وحده ال شريك له امللك احلق امل
.ي، ومن تبعهم بحسان إل يوم الديناألمي، صلى هللا عليه وعلى آله وأصحابه والتابعؤمني
أما بعد معاشر امل
وإلخواننا الذين سب قون بإليان وال تعل يف ق لوبنا غال للذين آمنوا رب نا إنك رحيمرءوف رب نا اغفر لنا
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang
telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya
Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang".
اللهم صل على حممد وعلى آل حممد، كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، إنك حيد ميد، وبرك اللهم على حممد وعلى آل حممد، كما بركت على إبراهيم وعلى آل
.إبراهيم، إنك حيد ميد
، وعن سائر الصحابة اللهم عن اللفاء الراشدين: أب بكر، وعمر، وعثمان، وعلي والتابعي، ومن تبعهم بحسان إل يوم الدين، وعنا معهم بعفوك وكرمك وجودك ومنتك ي
اللهم أعز اإلسالم واملسلمي، اللهم أعز اإلسالم واملسلمي، وأذل الشرك .أرحم الراحيشركي، واحم حوزة الدين، واجعل هذا البلد آ
منا مطمئنا رخاء سخاء، وسائر بالد وامل
سلمياللهم أصلح أحوال إخواننا املسلمي يف سوري، ويف العراق، واليمن، ويف .امل
95
فلسطي، وأراكان، ويف كل مكان ي ذا الالل واإلكرام، اللهم فر ج مههم، اللهم فر ج مههم، .واحفظ أعراضهم، واشف مرضاهم، وتقبل شهداءهمونف س كربم، اللهم احقن دماءهم،
اللهم عليك بعدو ك وعدو هم ي قوي ي عزيز، اللهم شت ت مشله، وفر جعه، واجعل دائرة اللهم إن نسألك .السوء عليه بقوتك وجبوتك ي قوي ي عزيز، ي ذا الالل واإلكرام
سلمي من كل سوء ومكروه، اللهم بفضلك ومنتك وجودكوكرمك أن تفظ بالد امل
احفظ بالد احلرمي، اللهم احفظها حبفظك، واكألها برعايتك وعنايتك ي أرحم الراحي، اللهم أدم أمنها ورخاءها واستقرارها، اللهم زدها خريا ومناء وبركة، برحتك وفضلك ي أرحم
.الراحي
رسلي، واحلمد هلل رب العاملي سبحان رب ك رب العزة عما يصفون، وسالم على امل
.
Rekaman Minggu 3, 1 November 2019, Masjid al-Mujahidin. Amalan
yang diterima
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
له ما يف السماوات وما يف األرض وله احلمد يف الخرة وهو احلكيم البري احلمد لل الذي ها وما ي نزل من السماء وما ي عرج فيها وهو الرحي م ي علم ما يلج يف األرض وما يرج من
ن ال إله إال هللا وحده ال شريك له ، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله ، بلغ الغفور، وأشهد أالبالغ املبي ، ونصح العباد ببيان الدين ، فما ترك خريا إال دل األمة عليه ، وال شرا إال
. حذرها منه ؛ فصلوات هللا وسالمه عليه وعلى آله وصحبه أجعي
: اتقوا هللا تعال ، وراقبوه جل يف عاله يف الغيب والشهادة أما بعد أيها املؤمنون عباد هللا . والسر والعالنية مراقبة من يعلم أن ربه يسمعه ويراه
لوكم أيكم أحسن عمال وهو العزيز الغفور الذي خلق الموت واحلياة لي ب
96
Dalam ajaran islam kita mengenal yang namanya ibadah dan
mu’amalah. Ibadah merupakan amalan yang dilakukan oleh manusia dan
berkaitan langsung dengan Allah SWT. Sedangkan mu’amalah ialah
amalan yang dilakukan oleh manusia berkaitan dengan sesama manusia
dan tidak berkaitan dengan Allah SWT. Contoh dari ibadah adalah salat,
puasa, haji, dan semua amalan yang dilakukan dengan niat untuk
mendekatkan diri kepada-Nya. Sedangkan contoh yang termasuk kedalam
amalan muamalah ialah segala macam kegiatan jual-beli, serta pernikahan.
Dalam pandangan ajaran islam, setiap amalan ibadah memiliki dua
macam syarat, yakni syarat sah dan syarat diterima. Dalam mengetahui
syarat sah suatu amalan, hal tersebut dapat kita lihat dalam ilmu fiqih.
Seperti syarat sah wudhu, syarat sah salat, puasa, zakat dan haji. Apa yang
telah disebutkan merupakan sebuah objek pembahasan ilmu fiqih. Jika
seseorang telah memenuhi dan melengkapi syarat-syarat sahnya, misalkan
melengkapi syarat sah salat maka salatnya tersebut dianggap sah. Jika
salatnya dikatakan susah maka kewajiban seseorang dalam menjalankan
ibadah salat telah gugur.
Ma-asyirol muslimin, rohimakumullah
Selain kita mengetahui syarat-syarat sah itu, terdapat hal lainnya
yang harus kita perhatikan seperti syarat-syarat diterimanya amal ibadah.
Jadi selain kita harus memenuhi syarat-syarat sah suatu ibadah harus
memperhatikan syarat-syarat diterimanya ibadah tersebut. Syarat-syarat
tersebut tidak dibahas dalam ilmu fiqih melainkan dijelaskan dalam ilmu
akhlak.
Lalu timbul pertanyaan, apa saja syarat agar ibadah dapat diterima?
Sebelum itu terdapat hal yang perlu dijelaskan terlebih dahulu yakni
97
sebagai umat islam kita hanya dapat berusaha untuk memenuhi syarat
ibadah baik syarat sah maupun syarat diterimanya ibadah tersebut. apakah
ibadahnya diterima oleh Allah SWT, maka tentunya kita harus ber-
huznuzhan atau yang dikenal sebagai berbaik sangka kepada Allah SWT.
Memang kita sebagai manusia tidak tahu apakah amalan kita diterima oleh
Allah atau tidak maka dari itu kita hanya dapat berusaha dan bersikap
huznuzhan dengan Allah.
Terdapat beberapa ayat dan riwayat yang menegaskan jika amal
ibadah memenuhi syaratnya ada dua macam itu, yaitu memenuhi semua
syarat tersebut, antara lain
ا ي ت قبل من إمن المتقي الل
“Allah akan menerima hanya dari orang-orang yang bertakwa.
(QS. al-Maidah:27)”
Ayat ini menjelaskan bahwa takwa adalah syarat untuk
diterimanya suatu amal ibadah. Kita sebagai hamba Allah SWT, tentunya
akan berusaha menjadi orang yang bertakwa. Kita pelajari apa saja yang
harus kita lakukan untuk menjadi orang yang bertakwa. Apa saja sifat-sifat
orang yang bertakwa, lalu kita akan berusaha untuk menjadi seperti itu.
Namun tetap saja kita tidak bisa memastikan apakah amal ibadah kita pasti
diterima. Karena sesungguhnya kita juga tidak dapat memastikan apakah
kita termasuk kedalam golongan-golongan yang termasuk dalam orang
yang bertawakal kepada Allah SWT. Akan tetapi meskipun kita tidak
yakin bahwa amalan kita diterima, kita harus berbaik sangka kepada Allah
SWT.
98
Kita sebagai muslimin harus percaya kepada Allah bahwasannya
apabila kita telah melakukan suatu amal ibadah dengan baik dan benar,
serta telah memenuhi semua syaratnya, maka kita hanya perlu untuk
memasrahkan diri atau tawakal kepada Allah dan yakin akan janji-Nya
bahwa dia tidak menyia-nyiakan amalan seorang hambanya yang telah
berbuat baik.
Dalam beberapa surat yang ada di Al-quran seperti Surat At-
Taubah ayat 120, Surat Hudd ayat 115 serta Surat Yusuf ayat 90, dalam
ayat-ayat tersebut sama-sama menjelaskan mengenai Allah tidak akan
menyia-nyiakan iman dan usaha seseorang hambanya. Oleh karena itu kita
harus meyakini bahwa setiap amal ibadah dan perbuatan baik pada
umumnya, jika dilakukan dengan baik dan benar, maka Allah akan
memberikan pahalanya.
Syarat selanjutnya agar amal ibadah dapat diterimah oleh Allah
SWT ialah ikhlas. Sesungguhnya ikhlas adalah sesuatu yang diperintahkan
oleh Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya sebagai berikut:
ين ملصي بدوا الل وما أمروا إال ليع له الد “Dan mereka tidak diperintah kecuali agar beribadah kepada Allah
dengan mengikhlaskan agama ini untuk-Nya (QS. Al Bayyinah;5)”
Selain itu apabila seseorang yang berinfaq di atas jalan Allah, tak
lain ialah orang yang melakukan itu dengan ikhlas, hanya untuk kepada
Allah SWT. Sedangkan yang dimaksudkan dengan mengiklaskan agama
untuk-Nya ialah bahwa dalam menjalankan ajaran agama ini, terutama di
bidang ibadah, seseorang melakukannya dengan ikhlas hanya untuk Allah
SWT.
99
Lawanya ikhlas riya, riya yaitu melakukan sesuatu dengan niat
pamer dan ingin dipuji oleh orang lain di anggap hebat di mata orang lain.
Dalam Al-Quran menegaskan bahwa sikap pamer atau riya ini merupakan
sifat orang yang munafiq. Untuk lebih memahami peran ikhlas sebagai
syarat diterimanya amal ibadah, kita perlu melihat peran lawannya ikhlas,
yaitu ria. Rasulullah saw, pernah ditanya oleh seseorang “Wahai
Rasulullah, jika seseorang berharap pahala dari Allah, tetapi juga
mengharapkan nama baik untuk diingat oleh masyarakat luas, apa yang
akan didapat dari Allah? “Rasulullah menjawab, “Dia tidak mendapat apa-
apa”. Orang ini mengajukan pertanyaan seperti itu sampai tiga kali, dan
Rasulullah saw menjawab dengan jawaban yang sama dan pada akhirnya
berkata “Allah tidak akan menerima amal kecuali yang ikhlas untuk-Nya
dan hanya mengharapkan pahala-Nya”.
Khutbah Kedua
احلمد هلل كثريا ، وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له ، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله ؛ صلى هللا وسلم عليه وعلى آله وصحبه أجعي . أما بعد أيها املؤمنون : اتقوا هللا
.تعال
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami menyimpang kepada
kesesatan, setelah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah
kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha
Pemberi (Karunia)”
لى النب يأي ها الذين آمنوا صلوا عليه وسل موا تسليما وقال إن الل ومالئكته يصلون ع صلى هللا عليه وسلم: من صلى علي صالة صلى هللا عليه با عشرا
100
د اللهم صل على حممد وعلى آل حممد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حيميد ، وبرك على حممد وعلى آل حممد كما بركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حيد ميد . وارض اللهم عن اللفاء الراشدين ؛ أب بكر وعمر وعثمان وعلي ، وارض اللهم عن الصحابة أجعي ، وعن التابعي ومن تبعهم بحسان إل يوم الدين ، وعنا معهم
. ن ك وكرمك وإحسانك ي أكرم األكرميب
اللهم أعز اإلسالم واملسلمي ، اللهم انصر من نصر دينك وكتابك وسنة نبيك حممد صلى هللا عليه وسلم ، اللهم انصر إخواننا املسلمي املستضعفي يف كل مكان ، اللهم ي ربنا كن
دهم بتأييدك واحفظهم حبفظك ي رب العاملي هلم نصرا ومعينا ، وحافظا ومؤيدا ، اللهم أي ين فإنم ال يعجزونك ، اللهم إن نعلك يف نورهم ، ونعوذ بك ، اللهم وعليك بعداء الد
. اللهم من شرورهم
اللهم آمنا يف أوطاننا، وأصلح أئمتنا ووالة أمورن ، واجعل واليتنا فيمن خافك واتقاك واتبع ده ونئبيه يف رضاك ي رب العاملي. اللهم وف ق ول أمرن هلداك ، وأعنه على طاعتك ، وسد
أقواهلم وأعماهلم ي رب العاملي ، اللهم ول على املسلمي أينما كانوا خيارهم واصرف عنهم اللهم آت نفوسنا تقواها ، وزكها أنت خري من زكاها ، أنت وليها وموالها . ي ربنا شرارهم
لك اهلدى والتقى والعفة والغن ، اللهم اغفر لنا ذنبنا كله ؛ دقه وجله ، ، اللهم إن نسأأوله وآخره ، عالنيته وسره . اللهم اغفر لنا ولوالدينا وللمسلمي واملسلمات واملؤمني واملؤمنات األحياء منهم واألموات . ربنا إن ظلمنا أنفسنا وإن ل تغفر لنا وترحنا لنكونن
سبحان ربك .سرين . ربنا آتنا يف الدنيا حسنة ويف الخرة حسنة وقنا عذاب النارمن الا رب العزة عما يصفون ، وسالم على املرسلي ، واحلمد هلل رب العاملي
Rekaman Minggu 3, 1 November 2019, Masjid Jami Al-Iman, Jihad
Melawan Hawa Nafsu
101
ورحة هللا وب ركاته )أدان(السالم عليكم
، احلمد لل الذي عصم القلوب من الضالل ومسارب الت فاهة، أحده سبحا نه احلمد للإال هللا وحده ال شريك له، غمر وأشكره، على كل خري وفضل وزيدة، وأشهد أن ال إله
دا عبده ورسوله القدوة ث لى يف الن فوس بإليان والسعادة، وأشهد أن سي دن ونبي نا حممامل
الذين قادوا األمة للسيادة والريدة احلكم والقيادة، صلى هللا عليه وعلى آله وصحبه ء ب كة ظالمي ان فسهم فالقوا السلم ما كنا ن عمل من سو ى
لى ان الل عليم الذين ت ت وف ىهم الملتم ت عملون .من الشي طان الرجيم أعوذ بلل با كن
Khutbah saat ini mengajak kita merenungkan hubungan kata
organisasi dan potensi manusia di dalam diri manusia, sehingga kita dapat
mengenali medan kehidupan ini dengan posisi yang jelas, mana yang
disebut dengan sahabat manusia dan mana yang kemudian wajib
dikendalikan atau bahkan menjadi musuh manusia.
Pertama, potensi itu bernama fitrah yang ada pada setiap manusia
dan dapat dikenali pada kecenderungannya atau hasrat untuk mengenali-
Nya dan meraih apa yang merupakan keutamaan-keutamaan akhlak. Itu
sebabnya rasa keingintahuan seorang manusia selalu hadir dan kerap kali
menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang meliputi kenapa kita hidup serta
hadir di dunia ini. Kecenderungan seperti itu memang merupakan ciptaan
Allah yang sudah ada dalam diri manusia tanpa kecuali, ras apapun, warna
kulit apapun serta generasi kapan pun. Dalam hal ini setiap manusia yang
dilahirkan ke bumi memiliki apa yang disebut dengan fitrah yang sama.
Selain potensi fitrah, Allah menciptakan akal sebagai potensi
dalam diri manusia. Akal ini dapat berguna untuk membedakan mana
yang benar dan mana yang salah. Dengan akal manusia memiliki
penglihatan untuk membedakan baik dan buruk dan semua jenis pembeda
102
itu muncul dari peran dan fungsi ini. Oleh karena itu kebodohan akan
muncul ketika fungsi pembeda diri manusia hilang, ketika manusia tak
dapat lagi membedakan kebenaran dari kebatilan dan kebaikan dari
keburukan, ketika hal tersebut sudah tak dapat dilihat oleh manusia makan
akan menyebabkan kekacauan tatanan yang ada di masyarakat.
Ma-asyirol muslimin, rohimakumullah
Selain dua potensi yang telah dijelaskan terdapat juga potensi
lainnya yakni Allah menciptakan apa yang disebut dengan dhamir dalam
diri setiap manusia. Kita sering menyebutnya seperti kita sedang berpikir
kemudian terdapat bisikan malaikat atau bisikan setan, namun lebih
tepatnya ialah mahkamah yang ada di dalam jiwa manusia. Saat seorang
manusia melakukan sebuah kebaikkan, dhamir kita membenarkan praktek
ini. Sedangkan, jika telah melakukan sesuatu perbuatan kejahatan dan
kezaliman, maka dhamir ini berfungsi sebagai penyeimbang yang
menghukum diri kita sendiri. Dengan kata setelah seseorang berbuat
sesuatu kejahatan maka dhamir-nya membuat dirinya seperti dikejar-kejar
oleh kesalahan dan dosa yang telah diperbuat.
Selain itu Allah juga menciptakan qalb yang bisa juga disebut
dengan fuaddan shadr yang berarti hati. Jika manusia di ibaratkan sebagai
rumah, hati ini adalah jendela yang menjadi pintu untuk menerima sinar
matahari, sehingga rumah tidak menjadi gelap. Selain fitrah, akal, dhamir
dan qalb manusia juga dibekali dengan hawa-nafsu. Dalam islam melihat
hawa-nafsu sebagai sebuah potensi yang kekuataanya perlu dikenali dan
dipahami dalam medan jiwa setiap manusia. Ciri utama hawa-nafsu ialah
dia senantiasa menuntut pemenuhannya secara intensif atau mendesak.
Maka semua hal yang menuntutmu untuk memenuhinya ada bagian dari
hawa-nafsu seorang manusia.
103
Islam mengajarkan kepada kita, bahwa hawa nafsu itu baik apabila
dikendalikan dan dapat menyeret manusia pada kehancuran apabila hawa-
nafsu ini tidak dapat dikendalikan.
وما أب ر ئ ن فسي إن الن فس ألمارة بلسوء إال ما رحم رب
“Dan aku tidak merasa bebas dari kesalahan, karena sesungguhnya
diri ini cenderung menyeru kepada keburukan, kecuali yang
dirahmati Tuhanku” (QS. Yusuf:53)
Sebelum membahas lebih mendalam, terdapat potensi lainnya yang
terdapat di diri manusia yakni iradah atau pusat keputusan yang menjamin
bahwa manusia itu merdeka. Bahwa setan pun tak dapat memaksa seorang
manusia untuk melakukan keburukan, sehingga apa yang telah manusia
perbuat kelak akan dipertanggung jawabkan di hari akhir kelak.
Akal adalah sahabat yang membantu diri manusia dan memiliki
fungsi sebagai pembeda itu menjadi syarat bagi seorang ketika pertama
kali menyatakan dirinya sebagai muslim. Tidak diterima keislaman
seseorang yang tidak berakal, yang tidur tidak sadarkan diri atau dalam
keadaan terpaksa dalam bersyahadat. Dengan kata lain, kesaksian yang
dimaksudkan ialah kesaksian mereka yang dilakukan dalam keadaan sadar
serta tidak dipengaruhi oleh paksaan, kesaksian itu muncul dari sikap
kemerdekaaan dalam memilih dengan akalnya.
Kemudian berbicara mengenai hawa-nafsu, hawa-nafsu tidak boleh
dibunuh atau dimatikan, itu sebabnya butuh bimbingan dan kendali seperti
kuda yang dapat dikendalikan. Kuda yang binal akan melemparkan
penunggangnya dari atas punggungnya, hal ini berarti penyembah hawa-
nafsu akan sedemikian rupa akan dibunuh oleh ambisi dan nafsunya
sendiri. Itu sebabnya kenapa akal dan kekuatan ciptaan Allah yang
104
membantu manusia agar tidak terjebak pada ambisi hawa-nafsu yang
melawan nalar atau logikanya. Seperti apa yang telah dijelaskan di awal
bahwa manusia merupakan ciptaan Allah yang memiliki banyak potensi
yang terdapat di dalam diri manusia. Oleh karena itu, kebodohan telah
membuat manusia tidak lagi tahu apa yang menjadi potensi dirinya dna
mengubah dirinya menjadi perusak kehidupan diluar jiwanya.
Para ulama di negeri ini seharusnya menjadi jendela atau sinar
Ilahi yang menerangi batin umat. Ulama sebagai pewaris nabi, seharusnya
membantu masyarakat untuk menyadarkan masyarakat akan peta
kehidupan ini. Karena banyak orang yang bodoh menyebabkan kekacauan
dan manusia dikendalikan oleh hawa-nafsunya. Semoga kita dapat
mengisi negri ini dengan menghidupkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan serta memperbanyak ulama yang menjadi penyinar dan
penyejuk hati masyarakat sehingga tercapai sebuah negeri yang damai,
tenang dan Sentosa
Khutbah kedua
ت هى له، وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له، وال رب لنا احلمد لل حدا ال من دا عبده ورسوله وصفيه ومت باه، صلى هللا ع ليه وعلى سواه، وأشهد أن سي دن ونبي نا حمم
فات قوا هللا حق الت قوى، وراقب وه يف السر :أما ب عد .ه وصحبه ومن اهتدى بداه آل .والنجوى
“Ya Allah, hindarkanlah kami dari resei ekonomi, musibah penyakit,
kekejian, kemungkaran dan bencana yang timbul karena perang, kesulitan-
kesulitan dan berbagai petaka baik yang lahir dari negeri kami Indonesia
khususnya atau dari negeri kaum muslim pada umumnya, sesungguhnya
Engkau Maha atas segala sesuatu”
105
د وأزواجه وذر يته، كما صليت على إب راهيم، وعلى آل إب راهيم ، إنك اللهم صل على حمم
د وأزواجه وذر يد ميد، وبرك على حمم يته، كما بركت على إب راهيم، وعلى آل إب راهيم، ح
يد ميد وارض اللهم عن اللفاء األرب عة الراشدين: أب بكر، وعمر، وعثمان، .إنك ح
، وعن الل والصحب الكرام، وعن ا معهم بعفوك وكرمك وإحسانك ي أرحم وعلي
.الراحي
، اللهم أعز اإلس سلمي، اللهم أعز اإلسالم وامل سلمي
، اللهم أعز اإلسالم وامل سلمي
الم وامل
ين، واجعل اللهم هذا الب لد آمنا وأذل الكفر والكافر ين، ودم ر اللهم أعداءك أعداء الد
سلمي ستضعفي يف كل مكان، اللهم كن .مطمئنا وسائر بالد امل
للهم كن للمسلمي امل
وصل، ويف هلم مؤي دا و نصريا وظهريا، اللهم كن للمسلمي يف حلب، ويف الشام، ويف امل
، اللهم كن هلم مؤي دا ونصريا و ظهريا، العراق، ويف فلسطي، ويف كل مكان ي رب العالمي
م جياع فأطعمهم، وحفاة فاحلهم، وعراة فاكسهم، ومظلومون فان تصر هلم، الل اللهم هم إن
م مظلومون فان تصر هلم م مظلومون فان تصر هلم، اللهم إن للهم من أراد .إن هم بسوء
عاء، اللهم شت ت مشل أع يع الد دائهم، فاجعل كيده يف نره، واجعل تدبريه تدمريه ي س
.وف ر ق جعهم، واجعل الدائرة عليهم ي رب العالمي
Rekaman Ke-4, 8 November-2019, Masjid Agung Karawang,
Meneladani Perjuangan Nabi
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
106
احلمد هلل، احلمد هلل الذي تفضل على عباده، وفصل هلم احلقوق والواجبات، ورضي هلم ي بلريات، وأشهد أن ال إله إال هللا األعمال الصاحلات، وكره هلم السيئات، ووعد الصاحل
ؤيد وحده ال شريك له ميب الدعوات، وأشهد أن نبينا وسي دن حممدا عبده ورسوله امل
عجزات،اللهم صل وسل م وبرك على عبدك ورسولك حممد، وعلى آله وصحبه بمل
:أما بعد .اتالناصرين لدين هللا بلهاد واحلجج والبي نHadirin Jamaah Shalat Jum’at Masjid Agung Karawang Yang
dirahmati Allah
Setiap dari kita tentu ingin seperti para Nabi, karena mereka adalah
orang-orang baik yang dipastikan akan menempati surga yang
abadi.Mereka adalah orang-orang baik yang terus dikenang sepanjang
sejarah, memang harus seperti itulah kita sebagi muslim.kita harus
menjadikan nabi sebagai teladan hidup kita,Khususnya nabi Muhammad
SAW.
والي وم االخر وذكر الل كثريا لقد كان لكم يف رسول الل اسوة حسنة ل من كان ي رجوا الل Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Al-
Ahzab/33:21)
Sesungguhya Rosullah adalah teladan tertinggi akan tetapi kita
harus ingat bahwa para nabi lainpun bisa di jadikan sebagi teladan
menurut al-Qur’an Allah tidak akan membeda bedakan nabi, karena semua
nabi yang di utus oleh Allah membawa misi yang sama yaitu menebarkan
rahmat bagi manusia
107
ي يي وييت ال ت ر ال الذي حاج اب رهم يف رب ه ان اتىه الل الملك اذ قال اب رهم رب الذ بلشمس من المشرق فأت با من المغرب قال ان احي واميت قال اب رهم فان الل يت
ال ي هدى القوم الظ لمي ف بهت الذي كفر والل “Tiadalah kami membeda-bedakan para RasulNya yang satu
dengan yanglainnya karena mereka mendengar dan kami taat. (al-
Baqarah :258)
Kalau para orang tua berkata ditanya tentang sosok idaman anak
lelaki banyak yang menjawab ia ingin anak laki-lakinya seperti Nabi
Yusuf a.s. Betapa tidak Dia adalah sosok yang pria yang sangat tampan,
berilmu, budi pekerti luhur, rendah hati, dan tentu sebagi nabi Dia akan
masuk surga. Sebagai Masyarakat Muslim In donesia secara tradisional
terbiasa untuk membacakan 2 surat bagi perempuan yang sedang hamil
surat Maryam dan surat yusuf. Harapannya adalah kalau anaknya
perempuan dia secantik dan sesuci Maryam ibunda nabi Isa.a.s dan bila
anaknya laki-laki dia setampan dan sebaik Yusuf.keinginan seperti ingin
seperti nabi Yusuf tentu saja bukan ke inginnan yang buruk bahkan itu
adalah suatu yang sangat dianjurkan. Namun keinginan menjadi nabi itu
konsekuensi dan tanggung jawab yang sanngat berat kita tidak akan kuat
karena itu anugrah dari Allah SWT.Pada dasrnya hidup adalah perjuangan
keberhasilan yang kita capai sangat bergantung kepada apa yang kita
usahakan dan berdo’a kepada Allah dengan hati seikhlas-ikhlasnya. Allah
Berkali-kali menegaskan di dalam al-Qur’an tentang keharusan kita untuk
berjuang sekeras mungkin untuk meraih kehidupan yang baik di dunia
sampai ke akhirat Sejarah membuktikan perjuangan pahlawan Indonesia
untuk mengusir penjajah sangatlah berat tapi dengan kenyakinan dan kerja
kerasnya bisa merebut Kemerdekaan Indonesia. Bercermin dari
perjuangan Nabi Muhammad dimana beliau saat di makkah berjuang
melepaskan bentuk perbudakan sementara beliau di madinah mengisi
108
dengan perjuangan yang sangat positif diantaranya: Mengajak pada
penghambaan kepda Allah semata, mengetaskan kebodohan dan
kemiskinan, menggerakan pendidikan dengan hal terpuji dan banyak lagi
sebagiainya.
Ringkasannya, Jika kita ingin meneladani para nabi maka maka teladani
juga perjuangan mereka jangan sampai kita hanya ingin melihat hasilnya
tanpa mau mengikuti prosesnya.
Khutbah 2
العاملي، وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له القوي املتي، وأشهد أن احلمد هلل رب نبينا وسي دن حممدا عبده ورسوله الصادق األمي، اللهم صل وسل م وبرك على عبدك
.ورسولك حممد، وعلى آله وصحبه أجعي
.من اإلسالم بلعروة الوثقى فات قوا هللا حق التقوى، وتسكوا :أما بعد Ibadallah,
Ya Allah, Hindarkanlah kami dari resesi ekonomi musibah penyakit
kekejian kemungkaran dan bencana Alam karena kemaksiatan kesulitan-
kesulitan dan berbagai petaka baik yang lahir maupun batin dari negeri
kami Indonesia khusunya atau kaaum muslimin luar negeri umumnya
رسلي نبي نا حممد صلى هللا عليه –فصلوا وسل موا على سي د األولي والخرين، وإمام امل
اللهم صل على حممد وعلى آل حممد، كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، . وسلموبرك على حممد وعلى آل حممد، كما بركت على إبراهيم وعلى إنك حيد ميد، اللهم
.آل إبراهيم، إنك حيد ميد، وسل م تسليما كثريا
109
اللهم وارض عن الصحابة أجعي، وعن اللفاء الراشدين، األئمة املهديي الذين قضوا ، وعن الصحابة أجعي، اللهم بحلق وبه كانوا يعدلون: أب بكر، وعمر، وعثمان، وعلي
وارض عن التابعي ومن تبعهم بحسان إل يوم الدين، اللهم وارض عنا معهم بن ك .وكرمك ورحتك ي أرحم الراحي
سلمي يف كل مكان ي ذا الالل واإلكرام، اللهم احفظ جنودن، اللهم أصلح أحوال امل
هم احفظهم ي أرحم الراحي، اللهم احفظهم واحفظ أهلهم اللهم احفظ جنودن، الل .وأمواهلم برحتك ي أرحم الراحي، ي ذا الالل واإلكرام
اللهم وف ق خادم احلرمي الشريفي ملا تب وترضى، اللهم وف قه هلداك، واجعل عمله يف حم الراحي، اللهم وف ق ول عهده ملا رضاك ي ذا الالل واإلكرام، وأعنه على كل خري ي أر
تب وترضى، اللهم وف قه هلداك، واجعل عمله يف رضاك، وأعنه على كل خري ي رب العاملي، اللهم وف قهما ملا تب وترضى، وملا فيه الري للبالد والعباد، اللهم اجعلهما من
هتدين ي رب العاملي :باد هللاع.اهلداة امل
إن الل يمر بلعدل واإلحسان وإيتاء ذي القرب وي ن هى عن الفحشاء والمنكر والب غي فاذكروا هللا العظيم الليل يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، يعظكم لعلكم تذكرون
.أكب، وهللا يعلم ما تصن عون ولذكر هللا
Rekaman Ke-4, 8 November-2019, Masjid Jami’ al-Mujahidin, Ikhlas
Wasiat Nabi SAW
السالم عليكم ورحة هللا وب ركاته )أدان(
نه ونست غفره ون ت وب إليه، ون عوذ بهلل من شرور أ ؛ نمده ونستعي ن فسنا إن احلمد لل إله وسي ئات أعمالنا، من ي هده هللا فال مضل له، ومن يضلل فال هادي له، وأشهد أن ال
110
مانة ونصح إال هللا وحده ال شريك له، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله ب لغ الر سالة وأدى األ ؤمني أما . األمة؛ فصلوات هللا وسالمه عليه وعلى آله وصحبه أجعي
:ب عد معاشر امل
. ات قوا هللا ت عال؛ فإن من ات قى هللا وقاه وأرشده إل خري أمور دينه ودن ياه
Hadrin Jama’ah Rahimakumullah
Perbuatan yang berkualitas dan bernilai dalam pandangan islam ialah
perbuatan yang dilakukan atas dasar keikhlasan.keikhlasan yang dilakukan
tanpa pamrih ketika seseorang menolong kebaikan dia melakukannya
dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan apapun.sebailnya sesuatu amal
shaleh meskipun besar tidak ada artinya di Sisi Allah SWT jika tidak
dilakukan dengan keikhlasan .Ikhlas dalam ibadah jauh lebih penting lagi
Allah tidak akan menerima dan memberikan pahala untuk amalan yang
dilakukan dengan tidak keikhlasan
Makna lain untuk lawan ikhlas ia mengharapkan pamrih,akan tetapi pamer
dan mengharapkan pamrih bergandengan dan berkaitan erat orang yang
mengharapkan pamrih pasti akan memamerkan perbuatannya begitupun
sebaliknya orang yang memamerkan perbuatannya perbautannya pasti
mengharapkan pamrih walaupun sekedar pujian.
Tujuan ibadah kepada Allah ada 2 macam yaitu yang dilakukan karena
pamrih dan ibadahnya tanpa pamrih. Ibadah yang dilakuakan kerena
pamrih ialah karena ingin mendapatkan surge sedangkan amal ibadah
yang dilakukan tanpa pamrih adalah ibadahnya orang merdeka yaitu
menyakini bahwa Allah lah Dzat yang harus disembah.
Ma’asyirol muslimin rohimakumullah…
111
Demikian tentang Ikhlas dan beribadah dengan ikhlas hal ini dikisahkan
dalam al-Qur’an
لكم عليه من اجر ان اجري اال على رب العلمي وما اس “Dan aku tidak meminta upah dari kalian untuk ini.Upahku tak lain
hanya kepada Allah Tuhan Semesta Alam. (Asy-Syu’ara 127)
Lalu mengapa nabi dan rosul menolak upah dari umat mereka yang
pasti ada 2 jawaban untuk itu pertama mereka menjalankan tugas dari
Allah SWT dan yang kedua tidak akan sebanding harta atau makanan
untuk mengganti jasa para nabi itu kepada mereka mereka menjalankan
tugas dengan ikhlas sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia,
tetapi ada 2 hal upah yang diminta oleh Nabi SAW mencintai dengan rasa
persaudaraan dan kekeluargaan dan mengikuti jalan menuju Allah SWT
kedua adalah kebaikan bagi umat beliau bukan untuk beliau sendiri.
ان اجري اال على الل وهو على كل شيء شهيد قل ما سالت كم م ن اجر ف هو لكم
“Katakanlah Upah yang aku minta dari kalian yaitu adalah untuk
kalian adapun upahku tak lain ada pada Allah, dan Dia maha
menyaksikam sesuatu (as-Saba/47)
Khutbah 2
متنان، وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال احلمد لل عظيم اإلحسان واسع الفضل والود واال عليه وعلى آله وصحبه أجعي شريك له، وأشهد أن حممدا عبده ورسوله؛ صلى هللا وسلم
“Ya Tuhan Kami janganlah Engkau jadikan hati kami menyimpang
kepada kesesatan setelah engkau beri petunjuk kepada kami dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu karena sesungguhnya
engkau maha pemberi”
112
د وعلى آل حممد كما صليت على إب راهيم وعلى آل إب راهيم إنك يد اللهم صل على حمم حد وعلى آل حممد كما بركت على إب راهيم وعلى آل إب راهيم إنك ميد، وبرك على حمم
يق هديي؛ أب بكر الص د يد ميد, وارض اللهم عن اللفاء الراشدين األئمة امل ، وعمر ح
, وارض اللهم عن الصحابة أجعي وعن الفاروق، وعثمان ذي الن ورين، وأب احلسني علي ين، وعنا معهم بن ك وكرمك وإحسانك ي أكرم التابعي ومن اتبعهم بحسان إل ي وم الد
، ون عوذ بك اللهم من كل شر خزائنه اللهم إن نسألك من كل خري خزائنه بيدك .األكرمي ها من ق ول أو عمل، ون عوذ بك من النار و ما بيدك, ونسألك اللهم النة وما ق رب إلي
ها من ق ول أو عمل, اللهم اغفر لنا ؤمني ق رب إلي سلمات وامل
ولوالدي نا وللمسلمي وامل
سلمي وتب ذنبي من امل
هم واألموات، اللهم اغفر ذن وب امل ؤمنات األحياء من
على وامل
, اللهم وف ر ج التائبي، اللهم ارحم موتن وموت سلمي، واشف مرضان ومرضى امل سلمي
ى امل
دني، اللهم ، واقض الدين عن امل كروبي
، ونف س كرب امل سلمي
همومي من امل
وارفع هم امل
ها وما بطن؛ عن ب لدن عنا الغالء والوبء وال زالزل والفت واملحن والفت كل ها ما ظهر من ن يا حسن , ربنا آتنا يف الد سلمي عامة ي أرحم الراحي
ة ويف هذا خاصة وعن سائر بالد امل
قنا عذاب النار, رب نا إن ظلمنا أن فسنا وإن ل ت غفر لنا وت رحنا لنكونن من الخرة حسنة و
إن الل يمر بلعدل واإلحسان وإيتاء ذي القرب وي ن هى عن الفحشاء والمنكر . الاسرين فاذكروا هللا العظيم الليل يذكركم، واشكروه على نعمه ب غي يعظكم لعلكم تذكرون وال
.يزدكم، ولذكر هللا أكب، وهللا يعلم ما تصن عون
Rekaman Ke-4, 8 November-2019, Masjid Jami’ al-Iman, Diutusnya
Rosul
ورحة هللا وب ركاته )أدان(السالم عليكم
113
جة بي وأيده بليت الب ي نات لت قوم احلعلى احلمد لل الذي أرسل رسوله بحلق امل
نة وإن هللا لسميع عليم المعاندين: }لي هلك من هلك عن ب ي نة وييا من حي عن ب ي مدا عبده وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له إله األولي والخرين، وأشهد أن حم
رسلي، صلى هللا عليه وعلى آله وصحبه والتابعي ومن تبعهم ورسوله سي د األنبياء واملين ات قوا هللا ت عال وراقب وه جل يف عاله مراق بة من ،وسلم تسليما كثري بحسان إل ي وم الد
مة ي هدون بسم الل الرحن الرحيم . الشيطان عوذ بلل من ي علم أن ربه يسمعه هم اى وجعلن نا اليهم فعل الريت واقام الصلوة واي تاء الزكوة وكان وا لنا عبد ين بمرن واوحي
Jama’ah shalat jum’at yang dikarunia Allah
Diutusnya para nabi dan rosul oleh Allah SWT tak lain merupakan
perwujudan dari sifat keadilan Allah SWT artinya ketika menciptakan
manusia di muka bumi ini maka tidak mungkin Allah SWT memberikan
manusia ini begitu saja, sebgai mana di tegaskan oleh Allah SWT.
نس اال لي عبدون وما خلقت الن واال“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka
beribadah kepada-Ku. Ad-Dzariat 56.
Ketika manusia diciptakan agar mereka beribadah kepada Allah
SWT maka harus ada petunjuk bagaimanaberibadah kepada Allah SWT
oleh karena itu ibadah kepada Allah SWT Tauqifiyyah bergantung kepada
penjelasan Allah SWT untuk itu Allah SWT mengutus para nabi dan rosul.
Sedangkan tugas dan peranan utama rosul adalah
ا عليه ما ح ل وعليكم ما ح ل فان ت ولوا فامن عوه قل اطي عوا الل واطي عوا الرسول وان تطي
تم هتتدوا وما على الرسول اال الب لغ المبي
Tugas Rasul tak lain hanya menyampaikan dan memberi
penjelasan. (An-Nur/54).
114
Jadi tugas utama rosul adalah menyampaikan petunjuk-petunjuk
Allah untuk umat manusia yang diturunkan kepada beliau berupa
wahyu.tugas seperti ini tidak mungkin dipikul oleh sembarang manusia,
untuk itulah Allah memilih orang-orang teretentu untuk mengemban
Amanah tersebut,
ان الل اصطفى ادم ون وحا وال اب رهيم وال عمرن على العلمي Sesungguhnya Allah telah memilih Adam dan Nuh dan keturunan
Ibrahim dan keturunan Imran di atas semua penghuni alam, (al-
Imran/33)
Dan tugas kedua para rosul adalah menegakan ajaran-ajaran Allah
baik di bidang aqidah, ibadah,maupun social politik. Menyerukan kaum
mereka kepada Tauhid penyembahan hanya kepada Allah semata dan
menentang pada ajaran syrik mengajarkan ketakwaan dan nilai-nilai mulia
lainnya.Tugas utama yang ketiga yaitu rosul menyeru umat mereka untuk
menentang dan menjauhi thagut Thagut dalam istilah al-Qur’an disini
mengajak pada pembodohan dan pendzaliman yang tidak di ridhai Allah.
Itulah khutbah singkat mengenai tiga tugas utama Rosul dan peran penting
seorang rosul tentu saja tiga tugas itu harus diperinci lagi dan diperdalam
lagi sebagi peran penting dan perjuangan besar para utusan Allah SWT.
Demikian khutbah jumat pada hari ini Semoga kita menjadi
teladan yang baik buat masyarakat bukan hanya di mulut namun di
berbuat nyata….
Khutbah 2
115
ين، ، أشهد أن إله إال هللا وحده ال شريك له ملصي له الد وأشهد احلمد لل رب العالميمدا خات النبي ي، صلى هللا عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بحسان إل ي وم أن حم
ين وسلم تسليما كثريا، :أما ب عد الد
د ابن عبد إن :هللا كما أمركم هللا بذلك يف كتابه ف قال وصلوا وسل موا رعاكم هللا على حمم الل ومالئكته يصلون على النب ي أي ها الذين آمنوا صلوا عليه وسل موا تسليما
د وعلى آل حممد كما صلي يد اللهم صل على حمم ت على إب راهيم وعلى آل إب راهيم إنك حد كما بركت على إب راهيم وعلى آل إب راهيم إن د وعلى آل حمم ك ميد ، وبرك على حمم
يد ميد .وارض اللهم عن اللفاء الر يق ، وعمر ح هديي أب بكر الص د اشدين األئمة امل
، الفاروق ، وعثمان ذي الن ورين، وأب احلسني علي، وارض اللهم عن الصحابة أجعيين، وعنا معهم بن ك وكرمك وإحسانك ي وعن التابعي ومن تبعهم بحسان إل ي وم الد
ين . أكرم األكرمي شركي ودم ر أعداء الد رك وامل سلمي وأذل الش
اللهم أعز اإلسالم وامل
ت نا ووالة واجعل هذا الب لد آمنا مطمئ سلمي اللهم آمنا يف دورن وأصلح أئمن وسائر بالد امل
راد أهل أمورن واجعل والي ت نا فيمن خافك وات قاك وات بع رضاك يرب العالمي اللهم من أ عاء اللهم ت قبل صال اإلسالم ب يع الد ت نا سوء فجعل كيده يف نره واجعل تدبريه تدمريه يس
وم ي قوم احلساب وصيامنا ودعائ نا اللهم ال ت ردن خائبي رب نا اغفر لنا ولوالدي نا وللمؤمني ي ال إله إال أنت .رب نا اغفر وال تعل يف ق لوبنا غال للذين أمن وا رب نا إنك غفور رحيم
د وآله وصحبه أجعي سبحانك إن كنت من الظالمي اللهم صل ى وسل م على نبي نا حم .م
116
TRANSKRIP WAWANCARA DKM
1. Masjid Agung karawang
a.Bagaimana Sejarah Singkat Masjid Agung karawang?
Masjid ini didirikan pada 1418 M dari keturunan Kerajaan Campa,
yakni Syekh Hasanuddin bin Yusup Ulama yang dikenal dikenal dengan
Syekh Qurā, dengan rekan-rekannya Syekh Abdurahman dan Syekh
Abdul Kahfi dari Cirebon,kapasitas beliu disini sebagi pendiri sekaligus
dengan podok pesantrennya yang di buka dengan salah satu santrinya
yaitu nyai Subang Larang santri pertama beliau. Tercatat masjid ini lebih
tua daripada Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak
b.Apakahkah ada pengajian rutinan di masjid ini?
Pengajian rutinan di Masjid Agung Karawang setiap malam ba’da
magrib umum dan ba’da isya ada pengajian remaja setiap bulannya ada
pengajian akbar yang di bawakan oleh K.H Nandang Busaeri beliau
pimpinan pondok pesantren al-Muslih Karawang, selain dari pada itu
setiap pagi pada hari minggu ada pengajian para komunitas pekerja
Kabupaten karawang dan Majlis Taklim Ibu-ibu pada hari sabtu pagi dan
acara PHBI setiap tahunnya.
c.Berapa jumlah jama’ah shalat jumat di masjid ini?
Masjid ini bisa menanpung 4000 ribu jama’ah, kira-kira jama’ah
shalat jum’at di sini ada sekitar 3000an
d.Ada berapa khatib di masjid ini?
Khotib di Masjid Agung ini ada 14 kamu bisa liat di
kesekertariatan DKM
e.Bagimana kriteria memilih khatib jum’at oleh DKM ini?
Kriteria untuk pemilihan khatib yakni memiliki kemapanan dalam
al-Qur’an, ilmu tajwid, ilmu nahu sorof, gelar pendidikan minimal S2,
tanpa gelar tidak masalah asalkan kemampuan Qori’ah mampu Tahsin
dalam membaca al-Qur’an dan benar-benar paham akan rukun dan syarat
khutbah
117
f.Apakah ada pemilihan tema khutbah dalam shalat jum’at oleh
DKM?
Pemilihan materi tidak ditentukan khusus oleh DKM kecuali ada
himbauan dari pemerintah daerah dan pusat. Dengan kata lain DKM tidak
membatasi asalkan tidak ada gejolak di masyarakat luas
g.Apakah ada batasan transpot (fee) yang dikasih untuk para khotib?
DKM memberikan fee atau tranport bayaran kepada khotib tidak
mengecewakan berdasarkan hasil kesepakatan dengan nominal sekitar
700.000 sampai 800.000 ribu dan mengalami kenaikan setiap tahunnya,
dan setiap hari raya mendapatkan THR bagi para khotib.
2. Masjid Jami’ al-Mujahidin
a.Bagaimana Sejarah Singkat Masjid Jami’ al-Mujahidin?
Nama Jami’ al-Mujahidin diambil dari salah satu masjid di
Karawang yakni Masjid al-Jihad, bermakna para mujahid atau pejuang
sebagai penghormatan kepada tokoh ulama kampung Langseb desa
Kertaraharja pada zaman dahulu diinisiatori Mama KH. Zakaria dan KH.
Maimun untuk menapung masyarakat kampung Langseb dalam
melaksanakan shalat jum’at sejak tahun 1942 dengan tanah wakaf
bernama Bapak Sarkati dan Bapak H.Mustaqim
b.Apakahkah ada pengajian rutinan di masjid ini?
Pengajian Rutinan di masjid al-Mujahiddin malam jum’at dan
pengajian IKRIMA (ikatan remaja masjid al-mujadin) 1 bulan sekali
setiap malam senin dan mengadakan acara hari besar islam setiap
tahunnya
c.Berapa jumlah jama’ah shalat jumat di masjid ini?
Sekitar 1000 jama’ah shalat jum’at
d.Ada berapa khatib di masjid ini?
118
Ada 4 khatib di masjid al-Mujahidin
e.Bagimana kriteria memilih khatib jum’at oleh DKM ini?
Kriteria untuk pemilihan khatib yang ditekankan di bidang
akhlaqul karimah, fasih membaca al-Qur’an, alumni podok pesantren dan
di utamakan untuk sesepuh atau yang sudah berpengalan.
f.Apakah ada pemilihan tema khutbah dalam shalat jum’at oleh
DKM?
pembawaan materi itu diserahkan kepada khatib dan sesuai dengan
dengan bulan-bulan islam dan tidak ada tekanan dari DKM
g.Apakah ada batasan transpot (fee) yang dikasih untuk para khotib?
DKM memberikan transport seadanya dan mengikuti jari’ah dan
sedeqah dari jama’ah
3. Masjid Jami’ al-Iman
a.Bagaimana Sejarah Singkat Masjid Jami’ al-Iman?
Masjid Jami’ al-Iman didirikan pada 6 juli 1999 M 20 tahun
setelah pembangunan perusahaan Yamaha pada waktu itu sangat kecil
sudah seperti musola ini karena permintaan masyarakat setempat teluk
jambe timur yang pada waktu itu, mereka ikut bekerja di pabrik tersebut,
nama al-Iman juga di kasih oleh tokoh masyarakat
b.Apakahkah ada pengajian rutinan di masjid ini?
Pengajian di masjid al-Iman satu bulan sekali yang di isi oleh
penceramah dari luar dan para karyawan Yamaha
c.Berapa jumlah jama’ah shalat jumat di masjid ini?
Jama’ah shalat jum’at ada 300
d.Ada berapa khatib di masjid ini?
Khatib di masjid jami’ al-Iman ada 4 orang
119
e.Bagimana kriteria memilih khatib jum’at oleh DKM ini?
Kriteria untuk pemilihan khatib DKM Masjid al-Iman yaitu
Pengetahuan Agama Luas Fasih membaca al-Qur’an
f.Apakah ada pemilihan tema khutbah dalam shalat jum’at oleh
DKM?
Materi Khutbah diserahkan langsung kepada khatibnya
g.Apakah ada batasan transpot (fee) yang dikasih untuk para khotib?
Transport yang di berikan DKM Sebesar 300.000-350.000 ribu
setiap kali jum’at