alasan dhamma sejati dapat bertahan lama
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Alasan Dhamma Sejati Dapat Bertahan Lama
1/4
Alasan Dhamma Sejati dapat Bertahan Lama
Brahmana Sutta (SN 47.25)
Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagav sedang berdiam di Svatth, di
Hutan Jeta, Taman Anthapiika. Kemudian seorang brahmana mendekati Sang Bhagav dansaling bertukar sapa dengan Beliau. Ketika mereka telah bertukar salam dan ramah-tamah, ia
duduk di satu sisi dan berkata kepada Sang Bhagav:
Guru Gotama, apakah sebab dan alasan mengapa Dhamma sejati tidak bertahan lama setelah
seorang Tathgata mencapai Nibbna akhir? Dan apakah sebab dan alasan mengapa Dhamma
sejati bertahan lama setelah seorang Tathgata mencapai Nibbna akhir?
Hal itu, Brahmana, karena empat landasan perhatian murni tidak dikembangkan dan dilatih
maka Dhamma sejati tidak bertahan lama setelah seorang Tathgata mencapai Nibbna akhir.Dan dikarenakan empat landasan perhatian murni dikembangkan dan dilatih maka Dhamma
sejati bertahan lamasetelah seorang Tathgata mencapai Nibbna akhir.
Apakah keempat hal tersebut?
Di sini, teman, seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan jasmani dalam jasmani
perasaan dalam perasaan kesadarandalam kesadaran [1] , dhamma dalam dhamma,
penuh semangat [2], berperhatian murni dan mengerti dengan jelas [3], untuk mengatasi
ketamakan dan ketidaksenangan sehubungan dengan dunia [4]. Dikarenakan empat landasan
perhatian murni tidak dikembangkan dan dilatih maka Dhamma sejati tidak bertahan lamasetelah seorang Tathgata mencapai Nibbna akhir. Dikarenakan empat landasan perhatian
murni dikembangkan dan dilatih maka Dhamma sejati bertahan lama setelah seorang
Tathgatamencapai Nibbna akhir.
Ketika hal ini dikatakan, brahmana tersebut berkata kepada Sang Bhagav:
Luar biasa, Guru Gotama! Mulai hari ini sudilah Guru Gotama mengingatku sebagai umat
awam yang telah mengambil perlindungan seumur hidup.
Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah kita semua untuk melatih dan mengembangkan 4
landasan perhatian murni ini guna mempertahankan Ajaran Guru Agung kita yang sungguh
indan dan Mulia. Cara yang paling tepat dan mudah adalah berlatih meditasi vipassan. Selama
kita dapat menjaga perhatian murni (sati) pada kegiatan yang kita lakukan maka kita berarti
sedang melatihnya, jadi tidak ada alasan untuk berkata, TIDAK ADA WAKTU (SEMPAT).
-
7/29/2019 Alasan Dhamma Sejati Dapat Bertahan Lama
2/4
Semoga semua pencari Dhamma terus maju dan berkembang dalam Dhamma. Semoga
lebih banyak lagi makhluk yang masih banyak debu di matanya, menjadi semakin sedikit
debunya; dan yang mempunyai sedikit debu di matanya, secepatnya merealisasi buah dari
perjuangannya yaitu kedamaian sejati (Nibbna).
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pencari Dhamma.
Semoga semua makhluk dapat berbagi dan menikmati jasa kebajikan hasil dari
penulisan Dhamma ini.
Bhikkhu Sikkhnanda
Cetiya Dhamma SIkkh
Tangerang, Indonesia
25 Mei, 2012
==================================
Catatan kaki:
. Kesadaran ini berasal dari kata citta, jadi tidak diterjemahkan sebagai pikiran, karena yang
dimaksud pikiran adalah kesadaran (citta) + faktor mental (cetasika).
Keterangan no. 2-4 mengacu pada buku Four Foundation of Mindfulness oleh Saydaw U
Slnanda.
2. Semangat berasal dari katatpi. tpi= berasal dari kata tpayang berarti Panas dari
matahari, panas yang dapat membuat suatu benda melapuk/rusak dan bahkan terbakar. tpi
adalah orang yang mempunyai tpa. Jadi, tpi, di sini diartikan sebagai semangat (viriya)
yang luar biasa yang dilakukan seorang yogi dalam bermeditasi (mengamati objek meditasinya),
tidak hanya sekenanya atau asal-asalan.
3. Setelah semangat/usaha, berperhatian murni (sati), lalu langsung mengerti dengan jelas
(sampajna). Dalam kelompok konsentrasi, ada usaha, perhatian murni, dan konsentrasi, jadi
kita harus asumsikan bahwa keterangan tersebut juga meliputi konsentrasi. Mengerti dengan
jelas di sini maksudnya adalah melihat dan mengerti fenomena seperti apa adanya, hanya ada
-
7/29/2019 Alasan Dhamma Sejati Dapat Bertahan Lama
3/4
pengamat dan yang diamati. Semua fenomena baik itu fenomena mental dan jasmani adalah
selalu timbul tenggelam.
4. Di sini disebutkan untuk mengatasi, bukan telah mengatasi having removed, karena
tujuan utama meditasi adalah untuk mengatasi, menjauhkan, dan kalau bisa mengeliminasi
kekotoran mental (untuk ini bisa lihat note: Mengeliminasi Kekotoran Mental.). Bila
ketamakan & ketidaksenangan telah diatasi, buat apa harus berusaha meditasi dengan penuh
semangat dan mengerti dengan jelas. Sebelum bisa mengatasinya, yogi harus mengerti dulu. Ini
sesuai dengan 4 Kesunyataan Mulia, Kesunyataan pertama harus dimengerti dulu, baru
berusaha mengatasi Kesunyataan yang kedua, sebab dari penderitaan.
Dengan berlatih meditasi vipassana dan menjaga sati dengan baik, maka kekotoran mental
(kilesa) dapat dicegah. Contoh, saat melihat (kontak dengan) objek yang kita sukai, tidak timbul
ketamakan atau saat melihat (kontak dengan) dengan objek yang tidak kita sukai tidak timbul
ketidaksenangan.
Sehubungan dengan dunia, dunia di sini maksudnya adalah objek meditasi vipassan yaitu
fenomena mental dan jasmani yang menjadi objek dari pencengkeraman dan pandangan salah
(pacupdnakkhandha).
Di bawah ini adalah versi bahasa Inggris terjemahan Bhikkhu Bodhi.
25 (5)A Certain Brahmin
Thus have I heard. On one occasion the Blessed One was dwelling
at Savatthi, in [eta's Grove, Anathapindika's Park. Then a certain
brahmin approached the Blessed One and exchanged greetings
with him. When they had concluded their greetings and cordial
talk, he sat down to one side and said to the Blessed One:
"Master Gotama, what is the cause and reason why the true
Dhamma does not endure long after a Tathagata has attained
final Nibbana? And what is the cause and reason why the true
Dhamma endures long after a Tathagata has attained final
Nibbana?"
"It is, brahmin, because the four establishments of mindfulness
are not developed and cultivated that the true Dhamma does not
endure long after a Tathagata has attained final Nibbana. And it
is because the four establishments of mindfulness are developed
-
7/29/2019 Alasan Dhamma Sejati Dapat Bertahan Lama
4/4
and cultivated that the true Dhamma endures long after a
Tathagata has attained final Nibbana.
What four? Here, friend, a
bhikkhu dwells contemplating the body in the body ... feelingsin feelings .,. mind in mind .. , phenomena in phenomena,
ardent, clearly comprehending, mindful, having removed [it should
be: removing] covetousness and displeasure in regard to the world.
It is because these four establishments of mindfulness are not
developed and cultivated ... are developed and cultivated that
the true Dhamma endures long after a Tathagata has attained
final Nibbana."
When this was said, that brahmin said to the Blessed One:
'Magnificent, Master Gotama!' .. From today let Master Gotama
remember me as a lay follower who has gone for refuge for life."