alat pemindah tenaga
TRANSCRIPT
ALAT PEMINDAH TENAGA
A. Pengantar
Mesin terdiri dari bagian bagian yang antara bagian bagian itu berfungsi saling
mendukung kegunaannya. Maka konstruksi mesin disebut juga dengan system sedangkan
bagian bagian dari mesin disebut dengan sub sitem. Artinya kalau salau satu dari sub
sitem tidak ada atau tidak berfungsi maka sistem kurang juga kurang berfungsi atau
bahkan tidak dapat berfungsi. Suatu kontruksi dibuat dari beberapa bagian dengan
maksud untuk:
1. memudahkan dalam perawatan,
2. memudahkan dalam perbaikan
3. menyesuaikan bahan agar lebih efisien
Bagian bagian dari konstruksi tersebut dapat berfungsi untuk:
1. memindahkan gaya,
2. memindahkan daya,
3. pengaman/pelindung
4. keindahan
Bagian-bagian mesin yang berfungsi memindah daya disebut dengan transmisi. Dengan
transmisi pada umumnya dimaksudkan suatu mekanisme yang dipergunakan untuk
memindahkan gerakan dari elemen satu satu ke elemen mesin yang kedua.
Ditinjau dari arah gerakan, pemindah gerakan dapat dibedakan menjadi:
1. gerak lurus menjadi gerak putar,
2. gerak putar menjadi gerak lurus,
3. dan perubah arah putaran dan jumlah putaran.
B. Transmisi Putar
Ditinjau dari mekanismenya transmsi dapat dibedakan;
1. Transmisi Tidak Langsung.
Dikatakan tranmisi tidak langsung apabila untuk memindahkan daya dari elemen
satu ke elemen kedua dibutuhkan dibuthkan bagian yang disebut perantara, misalnya
sabuk atau rantai. Digunakan perantara apabila bagian pertama yang akan memberikan
daya dengan yang bagian kedua atau yang akan menerima daya jarajnya besar.
Sebab kalau antara bagian pertama dan kedua jaraknya besar, lalu menggunakan
transmisi langsung konstruksi akan tidak praktis.
Bagian yang disebut perantara ini dapat berupa sabuk, dapat juga berupa rantai.
Konstruk sambungan tidak langsung dapat dilihat seperti gambar I
Roda gesek 1 yang terikat pada poros yang padanya terdapat sabuk, kalau poros
diberi daya maka pada roda gesek terdapat daya, dan pada sabuk timbul gaya gesek,
kemudian gaya gesek pada sabuk mengakibatkan terjadi gaya gesek antara sabuk dengan
roda gesek 2, yang selanjutnya menggerakkan roda gesek 2. Karena roda gesek 2 terikat
dengan poros maka maka poros 2 akan juga mendapatkan gaya.
Jadi kesimpulannnya pada transmisi sabuk, daya poros 1dipindahkan pada roda
gesek 1, akibatnya timbul gaya gesek roda gesk 1 dan sabuk, kemudian gaya gesek sabuk
dipindahkan pada roda gesek 2 terjadilah gaya putar pada roda gesek 2. Karena roda
gesek 2 terikat pada poros 2 maka gaya putar roda gesek 2 dipindahkan ke poros 2.
D2
1
23
D1
R1
R2
V1
Gamb. 1. sambungan tidak langsung
1. roda gesek (pully) 1 terpasang pada poros 12. roda gesek (pully) 2 terpasang pada poros 23. sabuk atau rantai
D1 diameter roda gesek (pully) 1 D2 diameter roda gesek (pully) 2 R1 jari-jari roda gesek (pully) 1 R2 jari-jari roda gesek (pully) 2 V1 jari-jari roda gesek (pully) 1 V2 jari-jari roda gesek (pully) 2
V2
Untuk keperluan ini, roda gesek pelek piringan perlu saling ditekan oleh suatu gaya
normal Q sehingga dapt diperoleh gaya keliling F yang setinggi-tingginya. Ini dapat
tercapai apabila ada koefisien gesek (f) yang besar. Karena gaya keliling berbanding
lurus denga koefisien gesek kali gaya normal. Secara matematis
F = f. Q
F gaya kelilin
f koefisien gesek
Q gaya normal
Pada sabuk, gaya normal itu terjadi sabuk harus diletakkan sekeliling piringan
dengan suatu gaya pra tegang tertentu. Pemindahan semacam ini hanya dapat digunakan
pada daya yang terbatas, sebab besarnya gaya normal tunduk kepada pemabatasan. Sebab
besarnya gaya normal gaya pra tegang sangat berdampak berdampak pada timbulnya
beban lengkung pada poros, dan gaya reaksi yang lebih pada bantalan. Juga dalam
pekerjaan normal dapat terjadi slip sehingga jumlah perputaran poros yang digerakkan
tidak seluruhnya ditentukan . Kerugian yang lain transmisi ini tidak dapat memindahkan
100 % dari daya yang dipindahkan.
Keuntungannya, kalau terjadi beban lebih akan terjadi slip, sehingga transmisi ini
dapat bekerja agak sebagai kopling slip. Sabuk ini elastis, sehingga merdam tumbukan
dan getaran..
2. Transmisi langsung
Transmisi langsung digunakan apabila poros penggerak (poros1) dengan poros yang
yang digerakkan (poros 2) mempunyai jarak yang kecil. Yang digunakan pada transmisi
langsung ialah dua roda gigi, yang masing terikat pada poros poros penggerak dan poros
yang digerakkan. Daya pada poros dipindahkan pada roda gigi 1 selanjutnya menimbul
kan gaya keliling. Gaya keliling pada roda gigi 1 menggerakkan roda gigi 2 kemudian
diteruskan ke poros 2. Maka poros 2 akan bergerak timbullah daya.
Piringan pada roda gisi, rantai dan sabuk bergigi mempunyai sistim gigi (togthing)
sehingga gerakan smacam terpaksa. Dalam suatu pemindahan, rodagigi merupakan
elemen yang banyak digunakan. Pemindahan roda gigi sangat cocok untuk pemidahan
daya yang besar, pada kecepatan putaran tinggi, dan dapat diterapkan pada porosporos
yang bersilangan.
3.Perbandingan transmisi
Pada pemindah daya dengan menggunakan transmisi jika diameter pully maupun
roda gigi diameter tidak sama maka akan terjadi perbedaan jumlah putaran tiap satuan
R2
R1
D1 D2
V1
F1
V2F2
Gamb. 2. Transmisi langsung1. roda gigi 1 ( roda gigi penggerak)2. roda gigi 2 (roda gigi yang digerakkan)R1 jari jari roda gigi 1 R2 jarijari rodagigi 2 D1 diameter roda gigi 1 D2 diamter rodagigi 2 V1 kecepatan keliling roda gigi 1V2 kecepatan keliling roda gigi 2F1 gaya keliling roda gigi 1F2 gayakeliling roda gigi 2
waktu. Apabila jumlah putaran persatuan waktu untuk diameter 1 n1 put/menit, jumlah
putaran persatuan waktu untuk diameter 1 n2 put/menit dan dan perbandingan transmisi i
maka i = n1 : n2
Kemudian apabila pada pemindahan daya dari poros 1 keporos 2 tidak terjadi
kerugian berarti daya pada poros 1 (N1) sama dengan daya pada poros 2 (N2).
Menurut ilmu mekanika:
1. Apabila suatu lingkaran dengan jari-jari R cm padanya bekerja gaya putar sebesar
F Neuwton dan dalam 1 menit berputar n putaran maka:
N = F.╥ D n/ 6000 N m/detik (1)
F = 6000 N/ .╥ D n (2)
T = F.D/2 (3)
F = 2.T/D (4)
N = F.V (5)
V = R. ω (6)
N = T. ω (7)
ω = .╥ n/30 (8)
maka diperoleh persamaan perbandingan transmisi (i) sebagai berikut
i = n1/n2 = ω1/ ω2 = T2/ T1
G
Pp
Pp