al_fatihah-ikhlas-falaq-annas-al_asr

22
Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin Surat Al Fatihah Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Keterangan : Thibbul Qulub (Pengobatan Hati) 1

Upload: toro2

Post on 21-Jun-2015

130 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

Surat Al Fatihah

Artinya:

 Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi

Maha Penyayang.

 Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 Yang menguasai di hari Pembalasan.

 Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada

Engkaulah kami meminta pertolongan.

 Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat

kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Keterangan:

Surat Al Fatihah terdiri dari 7 (tujuh) ayat, karena itu surat ini

disebut sab’um matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang). Lewat

surat ini Allah SWT memberitahukan kepada kita bahwa manusia

memiliki kewajiban di dalam hidup di dunia. Kewajiban manusia

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

1

Page 2: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

sesuai surat Al Fatihah adalah:

1. Segala yang diperbuat manusia harus atas-nama Allah

SWT. Artinya bahwa hidup manusia harus taat dan patuh

pada aturan-Nya dan melakukan apa yang diridho-Nya.

Adalah terlarang bagi manusia hidup mengikuti kehendak

dirinya sendiri atau kehendak orang lain, sekalipun jalan

hidup dan perbuatan tersebut sudah menjadi kehendak

orang banyak dan bahkan sudah menjadi kehendak

manusia sedunia.

2. Segala puji milik Allah SWT. Adalah terlarang bagi

manusia melakukan sesuatu karena ingin mendapat

pujian, sanjungan atau balasan dari sesama. Manusia

dilarang memuji kepada sesama manusia, sekalipun

kepada Nabi nabi dan rasul Allah. Kepada sesama

manusia hanya diperbolehkan mengucapkan terima kasih

dan mendo’akan kebaikan. Dan apabila ia dipuji

sesamanya ia harus segera mengembalikan pujian itu

kepada pemiliknya yaitu Allah SWT dengan ucapan

Alhamdulillah.

3. Manusia diwajibkan mengikuti sifat Allah SWT yang Maha

Pengasih, Maha Penyayang, yakni suka mengasihi dan

menyayangi kepada sesama manusia. Bukan menjadi

orang yang suka dikasih dan dikasihani, atau menjadi

orang yang senang dan terus menerus dimaklumi orang

seperti orang gila.

4. Manusia harus berjuang memaksakan diri untuk

mematuhi aturan dan melakukan apa yang diperintah

Allah SWT di dunia, tanpa berharap budi baik dan balas

jasa dari sesama manusia. Apa yang dilakukannya hanya

karena mengharap ridho dan balasan Allah SWT dalam

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

2

Page 3: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

hidup setelah kematiannya.

5. Semua yang diberikan Allah SWT di dunia (badan, harta,

ilmu dan umur) harus digunakan hanya untuk mematuhi

aturan dan melaksanakan perintah-Nya, demi kehidupan

bahagia hakiki di hari akherat. (catatan: segala kewajiban

dari Allah hanya berlaku pada saat manusia di dunia. Di

hari akherat kelak kewajiban tersebut tidak ada).

6. Manusia harus mengikuti jalan hidup yang telah dijalani

para nabi dan Rasul Allah SWT (shirotolmustaqim), yakni

mengabdi hanya kepada Allah dan berbuat baik kepada

sesama.

7. Terlarang bagi manusia untuk membuat jalan hidup

sendiri (shirothol maghdub), atau mengikuti jalan hidup

yang dibuat orang lain atau syetan (shirothoddhollin).

Dari 7 (tujuh) ayat Al Fatihah wajib dibaca dalam semua

shalat terlebih dalam shalat fardhu, baik dalam shalat munfarid

ataupun berjamaah. Dalam berjamaah shalat Maghrib, Isya dan

Shubuh, kewajiban ma’mum untuk membaca Al Fatihah tersebut

telah terwakili Imam. Kewajiban ma’mum hanya harus

mengucapkan aamiin atau (meng-iya-kan) kepada Imam setelah

imam selesai membaca Surat Al Fatihah.

Dalam sholat berjamaah yang pembacaan Alfatihah-nya

nyaring seorang imam boleh membaca bismillah tidak nyaring

yakni dibaca di hati. Membaca dan menghapal Surat Al Fatihah

lebih mudah daripada menjalankan isi dan kandungannya, seperti

membaca “bismillah” lebih mudah daripada menjalani hidup atas-

nama Allah. Seseorang yang ingin menjalankan “bismillah” (hidup

atas-nama Allah), ia harus terlebih dahulu menjalani proses hidup

berurut mulai dari ayat Al Fatihah yang ketujuh (Al Fatihah

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

3

Page 4: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

terbalik). Yaitu:

1. Memaksakan diri untuk mempelajari tiga jalan hidup

(shirotol mustaqim, shirothol maghdub dan

shirothoddhollin) serta sekaligus bisa membedakannya.

2. Teguh pendirian bahwa jalan hidup yang benar adalah

jalan hidup para Nabi dan rasul Allah serta berusaha

untuk meneladaninya.

3. Berjanji akan menggunakan segala ni’mat yang diberikan

Allah (badan, harta, ilmu dan umur) untuk mengabdi

hanya kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama.

Tidak mengharap budi baik atau balas jasa dan

sanjungan dari sesama.

4. Selalu mencari ridho Allah dan mengharapkan balasan

baik untuk hidup setelah kematiannya.

5. Selalu berprasangka baik kepada Allah dan menyayangi

sesama.

6. Hidup patuh pada aturan dan hukum yang telah

ditetapkan Allah SWT.

Hidup yang seperti diuraikan di atas adalah hidupnya para

nabi dan rasul Allah SWT. Mereka hidup hanya melakukan apa

yang diperintahkan Allah kepada mereka. Tak ada satupun nabi

atau rasul Allah yang hidup mengikuti kemauan mereka sendiri

atau mengikuti kemauan manusia lain, sekalipun kemauan

manusia tersebut telah menjadi adat istiadat atau kebiasaan

umum. Mereka menjalani hidup sesuai maunya Allah SWT.

Surat Al Ikhlas

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

4

Page 5: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

Artinya:

 Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

 Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

sesuatu.

 Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

 Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Keterangan:

Nama asli tuhan semesta alam adalah Allah. Dia itu satu,

bukan banyak dan bukan pula tidak ada. Dialah tempat manusia

meminta dan alam semesta bergantung. Tidak memiliki anak

ataupun mengambil (memungut) anak. Tidak berkembang biak

atau bergenerasi. Dia ada tanpa permulaan dan tak akan berakhir

menjadi tidak ada. Dia hidup dan berkuasa. Tak ada yang dapat

mengalahkan atau menandingi kepada-Nya.

Allah mengajari manusia agar jangan bertuhan kepada tuhan

yang tidak pasti; tidak pasti adanya, namanya, kedudukannya,

tempatnya dan tidak pasti kemauannya. Allah mengajari manusia

agar jangan bertuhan kepada yang mati dan yang beranak. Allah

adalah tuhan yang suci dari apa yang manusia anggap dan

perkirakan. Dia Maha Ghaib diantara yang ghaib. Tak dapat

dilihat dan didengar oleh semua makhluk-Nya kecuali oleh

makhluk yang dikehendaki-Nya. Manusia diperintah untuk

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

5

Page 6: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

beriman (percaya) kepada-Nya dan bukan diperintah untuk tahu

dan mencari-Nya.

Surat ini bernilai sepertiga dari Al Qur'an. Tiga kali

membacanya sama dengan nilai membaca tamat seluruh Al

Qur'an. Allah sangat senang kepada orang yang membaca dan

memahami surat ini.

Minimal hidup adalah mengenal nama penciptanya, mengenal

kehendak dan kasih sayang-Nya dan mengenal petunjuk-Nya.

Setelah itu baru kita berusaha sekuat tenaga untuk patuh pada

aturan-Nya dan taat pada perintah-Nya.

Dapat dibayangkan bagaimana gelapnya hidup ini bila tidak

mengenal tuhan dan aturan-Nya! kesehariannya ada dalam

lingkaran syetan: bekerja untuk makan - makan untuk hidup –

hidup untuk bekerja. Hidup seperti ini adalah hidupnya binatang

bukan hidupnya manusia.

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

6

Page 7: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

Surat Al Falaq

Artinya:

 Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai

subuh,

 Dari kejahatan makhluk-Nya,

 Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

 Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang

menghembus pada buhul-buhul,

 Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

Keterangan:

Iblis berusaha untuk mencelakai manusia. Ia tidak hanya

menggoda agar hidup manusia sesat, bahkan dia juga berusaha

agar manusia hidup kalap, bingung dan gelisah. Agar manusia

buta tak mengetahui benar dan salah, serta lupa pada arah dan

keberadaan hidup diatur. Iblis senantiasa menyediakan diri untuk

diperintah manusia yang merasa dengki dan ingin berbuat aniaya

kepada sesamanya, dengan cara atau jalan yang tak dapat

ketahui disadari manusia sehat dan normal. Seperti misalnya:

dengan jalan sihir, santet, asihan, guna-guna, hipnotis, telepati

dan lain sebagainya. Semua itu dapat dilakukan Iblis atas suatu

ikatan perjanjian yang diselenggarakan di tempat agen

tunggalnya yaitu dukun. Melalui dukun inilah manusia yang

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

7

Page 8: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

berniat dengki dan aniaya kepada sesamanya dapat

melaksanakan maksudnya dengan mengadakan kontrak kerja

dengan iblis. Dukun adalah pengacara iblis bagi manusia yang

ingin menggunakan iblis.

Perbuatan Iblis inipun tak dapat dilawan oleh manusia. Hanya

dengan meminta perlindungan kepada Allah SWT-lah, semuanya

dapat dicegah dan dihindari. Membaca surat Al Falaq adalah

cara manusia meminta perlindungan kepada Allah SWT dari

manusia yang melampiaskan rasa dengki dan aniaya kepada

sesamanya dengan memperalat Syetan dan Iblis. Seorang

muslim diwajibkan hapal dan paham pada surat ini, sebagai bekal

bahasa dalam meminta perlindungan kepada Allah SWT dari

perbuatan orang dengki dan aniaya yang memperalat iblis.

Manusia diizinkan Allah SWT mengajarkan, mempelajari dan

menggunakan Ilmu sihir, santet, asihan, guna-guna, didunia ini

namun tidak diridhoi-Nya. Dan di hari akherat mereka akan

disiksa. Status ilmu-ilmu tersebut menurut ajaran Islam

dinyatakan ilmu Istijrod atau penglulu, yakni diizinkan Allah tapi

dimurkai-Nya.

Banyak ilmu-ilmu seperti ini digunakan dan berkembang di

manusia yang terkadang datang dari orang yang tampak paham

Agama, tapi juga tidak sedikit datang dari dukun ilmu hitam yang

biasa orang sebut ilmu putih atau hitam. Orang yang

mengajarkan, mempelajari dan menggunakan ilmu-ilmu tersebut

dinyatakan agama Islam sebagai orang musyrik.

Jenis dan macam ilmu sihir:

1. Asihan dan pelet. Ilmu ini biasa digunakan manusia untuk

mempengaruhi (menghipnotis) manusia agar tertarik

kepada pengguna.

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

8

Page 9: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

2. Kadugalan atau kanuragan. Ilmu ini biasa digunakan

manusia agar memiliki kekuatan atau tenaga dalam untuk

mengalahkan manusia lain yang menjadi lawan bicara

atau lawan berkelahinya.

3. Kesaktiaan atau ajimat. Ilmu atau benda-benda ini biasa

digunakan manusia agar dapat melakukan sesuatu diluar

kemampuan manusia biasa seperti; bisa menghilang,

berjalan dipermukaan air, terbang dan duduk ujung

tanaman padi, melipat bumi, tahan api dan tahan peluru

dan lain-lain.

4. Guna-guna dan santet. Ilmu ini biasa digunakan manusia

untuk menganiaya, menyakiti dan membunuh manusia

secara tak tampak.

5. Sulap. Ilmu ini biasa digunakan manusia untuk mencuri

dan menggandakan uang, melihat alam jin (penampakan).

6. Pawang dan Debus. Ilmu ini biasa digunakan manusia

untuk minta dan menolak hujan, menjinakkan dan

menaklukan binatang buas, berbisa dan lain-lain.

7. Pengobatan dan paranormal. Ilmu ini biasa digunakan

manusia untuk mengobati penyakit melalui cara yang

tidak normal. Kebanyakan paranormal benar niatnya tapi

salah dalam caranya dan membuat syarat dan

pantangannya.

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

9

Page 10: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

Surat An Naas

Artinya:

 Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara

dan menguasai) manusia.

 Raja manusia.

 Sembahan manusia.

 Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

 Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

 dari (golongan) jin dan manusia.

Keterangan:

Iblis berusaha menggoda manusia dan jin agar mereka hidup

sesat di dunia, hidup tak mengindahkan perintah dan larangan

Allah SWT. Manusia dan jin yang telah tergoda Iblis akan menjadi

syetan dan menggoda sesamanya, yakni agar hidup sesat seperti

mereka. Iblis tak dapat dilawan manusia atau jin sesamanya.

Karena Iblis melihat dan mendengar manusia sedangkan

manusia tidak dapat melihat dan mendengar Iblis. Satu-satunya

cara manusia mencegah godaan Iblis adalah dengan cara

meminta perlindungan kepada Allah SWT. Membaca surat An

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

10

Page 11: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

Naas adalah salah satu cara meminta perlindungan kepada Allah

SWT dari godaan Iblis yang selamanya berupaya menyesatkan

hidup manusia. Seorang muslim diwajibkan hapal dan paham

pada surat ini sebagai bekal bahasa untuk meminta perlindungan

kepada Allah SWT dari godaan iblis.

Dalam surat ini pula Allah SWT juga memperkenal 3 (tiga)

jabatan dan kedudukan-Nya di hadapan manusia, yaitu:

1.  Pengatur manusia

Dialah yang menciptakan manusia dan Dia pula yang

membuat aturan hidup bagi manusia. Allah mengatur dan

manusia diatur. Allah mengatur manusia dengan aturan-Nya.

Manusia terlarang untuk membuat aturan hidup sendiri di Bumi (di

wilayah kedaulatan hukum dan aturan kerajaan Allah SWT).

2.  Rajanya manusia

Allah adalah raja semesta Alam dan karena manusia berada

di sebagian wilayah kerajaan Allah, maka Allah adalah rajanya

manusia pula. Dia yang menciptakan kerajaan-Nya dan Dia pula

pemilik dan penguasa-Nya. Dia yang membuat aturan, hukum

dan sanksi hukum bagi manusia dan semua yang berada di

wilayah kedaulatan hukum kerajaan-Nya. Dia yang menetapkan

benar - salah. Dia pula yang menetapkan baik - buruk. Dia yang

menciptakan Sorga dan Neraka sebagai tempat pembalasan-Nya.

Manusia terlarang membuat aturan tentang benar - salah,

baik - buruk. Manusia terlarang membuat hukum dan sanksi

hukum bagi dirinya atau bagi manusia lain di wilayah kedaulatan

hukum kerajaan Allah SWT. Manusia terlarang untuk

menyimpang, menolak dan menentang sekalipun Dia

mengizinkan manusia untuk menantang-Nya, kalaulah berani.

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

11

Page 12: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

Orang yang membuat aturan, hukum dan sanksi hukum dan tidak

mau mematuhi atau menjalankan aturan, hukum dan sanksi

hukum yang telah ditetapkan Allah SWT adalah orang yang

menganggap remeh dan menantang kepada-Nya.

3.  Tuhannya manusia

Allah adalah pujaan manusia. Idola dan idaman manusia.

Manusia dilarang memuja selain harus hanya kepada-Nya.

Manusia dilarang berdo’a dan membuat andalan serta pamrih

selain harus hanya kepada-Nya. Manusia dilarang memiliki idola

dan idaman kepada selain-Nya. Manusia tidak boleh melakukan

sesuatu agar menjadi idaman orang lain atau mengharap sikap

baik dari orang lain. Manusia dilarang hidup atas-nama dirinya

pribadi ataupun atas-nama kelompok selain harus karena atas-

nama Allah SWT. Segala sesuatu baik sikap, niat, ucapan,

tindakan dan perbuatan dalam hidup harus atas-nama Allah SWT.

Semua sikap, niat, ucapan, tindakan dan perbuatan dalam hidup

yang tidak karena Allah tidak akan diberi balasan baik oleh-Nya,

selain balasan kemurkaan dari-Nya.

Surat ini dinamakan surat An Naas. Artinya Manusia. Segala

hal ihwal tentang manusia tidak bisa dilepaskan dengan Allah

sebagai penciptanya, dan iblis yang dari golongan jin yang terus

akan menggoda untuk menyesatkan hidup manusia di dunia,

untuk menjadi kawannya di Neraka.

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

12

Page 13: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

Surat Al ‘Asr

Artinya:

 Demi masa.

 Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

 Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal

saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan

nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Keterangan:

Waktu

Allah SWT menciptakan hanya 2 (dua) hari (masa) yaitu hari

dunia dan hari akhirat. Hari Dunia adalah hari manusia bekerja,

sedangkan Hari Akhirat adalah hari mereka menerima upah

(balasan) bekerja. Bekerja kepada Allah SWT di dalam bahasa

Arab disebut ibadat. Yaitu melaksanakan semua perintah Allah

SWT dan menjauhkan diri dari larangan-Nya.

Ibadat hanya berlaku semasa hidup manusia di dunia dan

setelah masuk ke pintu akherat (mati) hilanglah semua kewajiban

ibadat tersebut. Di sana di hari akherat manusia baik yang muslim

maupun non muslim tidak diperintah untuk mempelajari dan

menjalankan syahadat, shalat, zakat, puasa, haji. Tidak diperintah

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

13

Page 14: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

berjuang menegakkan dan memberlakukan hukum dan sanksi-

Nya. Tidak diperintah untuk menghukum dan memvonis para

pelanggar hukum-Nya. Hari akhirat adalah tempat dan waktu

menerima balasan ibadat dan maksiat manusia di dunia. Hari

akhirat adalah tempat dan waktu menerima balasan perbuatan

baik dan buruk manusia di dunia.

Semua manusia akan merugi kecuali mereka yang

menggunakan waktu hidup (umur) dan segala ni’mat yang

diberikan Allah di dunianya yakni: (badan, ilmu, harta dan

kelebihan lainnya) untuk mengabdi kepada Allah dan berbuat baik

kepada sesama. Inilah yang disebut amal shaleh.

Bekerja kepada siapapun harus benar sesuai aturan dan

prosedur yang ditetapkan majikan. Harus tekun, ulet dan teliti.

Harus sabar menunggu waktu pemberian upah kerja yang

dijanjikan majikan. Demikianpun dalam mengabdi kepada Allah

dan berbuat baik kepada sesama, harus benar sesuai aturan dan

prosedur yang ditetapkan Allah. Harus tekun, ulet dan teliti. Harus

sabar menunggu waktu pemberian pahala ibadat yang dijanjikan

Allah SWT.

Allah menjanjikan pahala mengabdi kepada-Nya dan berbuat

baik kepada sesama semasa hidup di dunia, pada hari akherat

kelak setelah mati. Allah tidak menjanjikan pemberian pahala di

dunia. Semua yang Allah berikan di dunia berupa fasilitas dan

rizki (anggaran) untuk mengabdi kepada Allah dan berbuat baik

kepada sesama.

Surat ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa ancaman

yang akan menghancurkan keselamatan dan kesejahteraan

manusia adalah ancaman Allah SWT. Itulah sebabnya maka kita

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

14

Page 15: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

manusia harus memprioritaskan umur, harta dan kemampuan kita

untuk menggunakan sebanyak-banyaknya perhatian dan fasilitas

hidup kepada apa-apa yang diperintahkan-Nya. Bila tidak, maka

kemungkinan datangnya ancaman dan siksa Allah SWT kepada

kita adalah sebuah kepastian.

Berikut ancaman besar Allah yang pasti datang kepada

manusia di dunia dan hari akherat kelak:

1. Ancaman kemiskinan dan hinanya hidup bila manusia

melepas hubungan dengan tuhan (lepas dari Islam) dan

melepas hubungan (silaturahmi) dengan sesama

manusia.

2. Ancaman bila tidak menunaikan zakat: hilangnya berkah

usaha, merajalelanya hama penyakit, sulit air tawar,

musim kemarau panjang dan banyak bencana alam.

3. Ancaman bila hidup tidak bersatu dan berpemimpin: hidup

terjajah dan bergantung kepada musuh, banyak

kerusuhan dan hidup tak bermartabat.

4. Ancaman bila hidup tak menggunakan Aturan dan hukum

Islam: tidak diridhoi Allah, hilangnya rahmat dan

pertolongan Allah, tidak diterimanya amal baik dan mati

sia-sia (mati konyol).

5. Ancaman tidak baik (menyakiti hati) kepada orangtua dan

sesama: hilang perhatian dan do’a baik dari orang lain,

sulit mencari rizki, dimarahi masyarakat ketika sakit,

dibiarkan ketika sesat, terkutuk masyarakat ketika mati,

mendapat siksa kubur dan siksa Neraka di akherat kelak.

6. Banyak pula ancaman dan siksa yang akan Allah

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

15

Page 16: Al_Fatihah-Ikhlas-Falaq-Annas-Al_Asr

Majelis Mudzakarah Rahmatan lil ‘Alamin

timpakan kepada orang-orang yang memiliki usaha dan

perbuatan khusus misalnya: pezina, pemabuk, renteneer,

koruptor, pemimpin zalim, penyuap, penghianat, pembuat

dan penyebar fitnah, musisi dan pemboros waktu dan

harta. Ini semua tertulis jelas dalam Al Qur’an dan Hadist

nabi Muhammad SAW.

7. Tujuh dosa besar yang akan disiksa kontan dari dunia

kemudian diteruskan dengan siksa kubur dan hari Akherat

adalah: syirik, sihir, menyakiti hati Orangtua, berzina,

makan harta anak yatim, membunuh orang dan lari dari

perjuangan (peperangan).

Thibbul Qulub (Pengobatan Hati)

16