algoritma

4
2.1 Algoritma Ditinjau dari asal-usul katanya, kata algoritma sendiri mempunyai sejarah. Orang hanya menemukan kata “algorism” yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Maka seseorang dikatakan algorist jika seseorang tersebut menghitung menggunakan angka arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya, para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi dibaca orang menjadi algorism. Al-Khawarizmi menulis buku yang berjudul kitab Al Jabar Wal Muqabala yang artinya “Buku pemugosan dan pengurangan”(The Book Of Restoration and Reduction). Dari judul buku itu, kita juga memperoleh asal kata “aljabar”(algebra). Perubahan kata algorism menjadi algorithm muncul karena algorism sering dikelirukan dengan arithmetic, sehingg akhiran –sm berubah menjadi –thm. Karena perhitungan dengan angka arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan secara umum sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma. Algoritma sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah, salah satunya dalam komputasi numerik. Tanpa algoritma yang dirancang dengan baik, maka proses pemrograman akan menjadi salah dan tidak efisien. Dalam algoritma, tidak dipakai simbol-simbol/sintaks dari suatu bahasa pemrograman tertentu melainkan bersifat umum dan

Upload: febry-risky-jr

Post on 29-May-2017

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: algoritma

2.1 Algoritma

Ditinjau dari asal-usul katanya, kata algoritma sendiri mempunyai sejarah. Orang

hanya menemukan kata “algorism” yang berarti proses menghitung dengan angka arab.

Maka seseorang dikatakan algorist jika seseorang tersebut menghitung menggunakan

angka arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang

memuaskan. Akhirnya, para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang

berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu

Musa Al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi dibaca orang menjadi algorism. Al-Khawarizmi

menulis buku yang berjudul kitab Al Jabar Wal Muqabala yang artinya “Buku pemugosan

dan pengurangan”(The Book Of Restoration and Reduction). Dari judul buku itu, kita

juga memperoleh asal kata “aljabar”(algebra). Perubahan kata algorism menjadi

algorithm muncul karena algorism sering dikelirukan dengan arithmetic, sehingg akhiran

–sm berubah menjadi –thm. Karena perhitungan dengan angka arab sudah menjadi hal

yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode

perhitungan secara umum sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa

Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.

Algoritma sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah, salah satunya

dalam komputasi numerik. Tanpa algoritma yang dirancang dengan baik, maka proses

pemrograman akan menjadi salah dan tidak efisien. Dalam algoritma, tidak dipakai

simbol-simbol/sintaks dari suatu bahasa pemrograman tertentu melainkan bersifat umum

dan tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman apapun juga. Notasi-notasi

algoritma dapat digunakan untuk seluruh bahasa pemrograman manapun.

2.1.1 Definisi Algoritma

a. Algoritma adalah urutan lengkap logis tertentu untuk memecahkan suatu masalah.

Yang ditekankan disini adalah alur pemikiran dengan urutan langkah logis sehingga

algoritma seseorang harus mengikuti suatu urutan tertentu dan tidak boleh melompat

lompat dari urutan suatu algoritma tersebut. (Dari Microsoft Press Komputer and

Internet Dictionary 1997, 1998).

b. Algoritma adalah alur pemikiran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

dituangkan secara tertulis. Yang ditekankan didefinisi ini adalah alur pemikiran

seseorang, sehingga sesorang dapat berbeda beda pemikiran algoritma dan

penekanannya adalah tertulis yang berarti dapat berupa dalam berupa kalimat, gambar

Page 2: algoritma

atau tabel. (Dari Algoritma dan Struktur Data dengan CCH dan Java oleh Moh.

Sjukani halaman 1).

c. Algoritma dalam bahasa pemograman adalah kumpulan instruksi atau perintah atau

langkah yang berhingga jumlahnya. Dituliskan secara sistematis, logis dan digunakan

untuk menyelesaikan masalah atau persoalan logika dan matematika dengan bantuan

komputer. (Dari Buku Pengantar Logika Informatika, Algoritma dan Pemograman

Komputer, Penerbit Andi).

2.1.2 Kriteria Algoritma

Kriteria Algoritma Menurut Donald E. Knuth, yaitu :

1. Input = algoritma dapat memiliki nol atau lebih inputan dari

luar

2. Output keluaran = algoritma harus memiliki minimal satu buah output

3. Definiteness = algoritma harus memiliki instruksi-instruksi yang

jelas dan tidak ambigu.

4. Finiteness = algoritma harus memiliki titik berhenti (batas akhir)

5. Effectiviness = algoritma sebisa mungkin harus bisa dilakukan

dengantepat, efisien dan efektif.

2.1.3 Contoh Algoritma

a. Algoritma menghitung volume sebuah kerucut

1. Mulai

2. Masukkan nilai jari-jari alas kerucut (r) dan nilai tinggi kerucut (t)

3. Masukkan variabel sesuai rumus volume kerucut = 1/3 x π x r2 x t dengan phi (π) =

3,14

4. Hitung semua variabel yang sudah dimasukkan ke dalam rumus

5. Hasil volume kerucut tersebut

6. Selesai