algoritma - array
DESCRIPTION
materi tentang array - algoritmaTRANSCRIPT
DISUSUN OLEH :
MELINA KRISNAWATI
12.12.0328
SI 12 F
DASAR TEORI
Array merupakan salah bentuk struktur data. Bentuk array yang paling sederhana adalah array satu dimensi yang didefinisikan sebagai himpunan terurut dari elemen homogen yang jumlahnya berbatas. Berbatas berarti bahwa jumlah elemen dalam suatu array sudah ditentukan. Terurut berarti bahwa elemen dalam suatu array disusun dengan cara tertentu sehingga ada elemen ke-0, ke-1, ke-2, dan seterusnya. Homogen berarti bahwa elemen dari suatu array harus memiliki tipe yang sama.
Suatu array integer dideklarasikan sebagaiint a[100];
yang memuat 100 bilangan integer. Dua operasi dasar untuk mengakses array adalah ekstraksi (extraction) dan simpan (stroring). Ekstraksi adalah fungsi yang menerima array a dan indeks i dan mengembalikan elemen array. Simpan menerima array a, indeks i, dan elemen x.
Deklarasi Array
Didalam penulisan bahasa pemograman setiap penggunaan array harus dideklarsikan terlebih dahulu. Pendeklarasian array diawali dengan nama variabel array diikuti dengan indeks array yang dituliskan didalam tanda “[]” , diikuti dengan kata cadangan of dan tipe data yang dibutuhkan.
Bentuk Umum Penulisan
Tanda_pengenal : array [..tipe index ..] of tipe data;
Array sering juga disebut dengan larik, yang merupakan kumpulan dari nilai-nilai data yang
bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan nama yang sama. Letak atau posisi dari elemen
array ditunjukkan oleh suatu index. Dilihat dari dimensinya array dapat dibagi menjadi array satu
dimensi, array dua dimensi dan array multi-dimensi.
1. Array Satu Dimensi
Array satu dimensi berupa vektor. Dalam C++ indeks array satu dimensi secara default mulai
dari nol. Sesuai dengan namanya elemen array atu dimensi dapat diakses melalui 1 buah indeks.
Bentuk umum pendeklarasian array satu dimensi :
Tipe_array nama_array [ukuran];
Contoh array satu dimensi :
2. Array Dua Dimensi
Array dua dimensi berupa matrik/table yang jumlah datanya ditentukan oleh jumlah baris dan
jumlah kolom. Sesuai dengan namanya, elemen array dua dimensi dapat diakses melalui 2 buah indeks,
yaitu indek baris dan indeks kolom (Elemen pada baris ke-i, kolom ke-j, dengan i indek baris dan j indek
kolom).
Bentuk umum pendeklarasian array satu dimensi:
Tipe_array nama_array [Jum Elemen Baris][ Jum Elemen Kolom];
Contoh array dua dimensi :
3. Array Multi-Dimensi
Array multi dimensi merupakan suatu array dapat menampung lebih dari dua ukuran. Setiap
elemennya diakses menggunakan lebih dari 2 buah indeks..
Bentuk umum pendeklarasian array satu dimensi:
Tipe_array nama_array [Ukuran 1][ Ukuran 1] … [Ukuran n];
Contoh array multi-dimensi:
Contoh penerapan array adalah pada representasi sistem persamaan linear simulan yang berbentuk :
[ 3 6 92 5 2
−3 −4 −11 ] [xyz ]=[200 ]
SOAL
Dalam pembuatan makalah kali ini , soal program yang akan dibuat (dikerjakan) antara lain :
1. Menampilkan bilangan prima
2. Menampilkan bilangan fibonaci
3. Menghitung penjumlahan matriks.
LISTING PROGRAM1. Menampilkan bilangan fibonaci sebanyak 15 bilangan dengan menggunakan Array
Coding :
/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package fibonacci;
/**
*
* @author azuura
*/
public class Main {
/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
int fibo[] = new int[15];
fibo[0] = 1;
fibo[1] = 1;
for (int i = 2; i < fibo.length; i++) {
fibo[i] = fibo[i - 1] + fibo[i - 2];
}
for (int i = 0; i < fibo.length; i++) {
System.out.println(fibo[i]);
}
}
}
Output hasil dari bilangan fibonacci sebanyak 15 bilangan :
2. Menampilkan bilangan prima dengan menggunakan array.
Coding :
/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package prima_1_100;
/**
*
* @author azuura
*/
public class main {
/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
char tanda[] = new char[101];
for (int i = 2; i <= 100; i++) {
if (tanda[i] != '*') {
System.out.print(i + " ");
for (int j = i * 2; j <= 100; j += i) {
tanda[j] = '*';
}
}
}
}
}
Output / hasil running bilangan prima 1-100 :
3. Menghitung penjumlahan matriks dengan menggunakan array
Coding :
/*
* To change this template, choose Tools | Templates
* and open the template in the editor.
*/
package matriks3x3;
import java.util.Scanner;
/**
*
* @author azuura
*/
public class Main {
/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
Scanner input = new Scanner(System.in);
int i;
int j;
int matrikA[][] = new int[4][4];
int matrikB[][] = new int[4][4];
int jumlah[][] = new int[4][4];
for (i = 1; i < 4; i++) {
for (j = 1; j < 4; j++) {
System.out.print("Matrik A " + i + "." + j + "= ");
matrikA[i][j] = input.nextInt();
}
}
System.out.println();
for (i = 1; i < 4; i++) {
for (j = 1; j < 4; j++) {
System.out.print("Matrik B " + i + "." + j + "= ");
matrikB[i][j] = input.nextInt();
}
}
for (i = 1; i < 4; i++) {
for (j = 1; j < 4; j++) {
jumlah[i][j] = matrikA[i][j] + matrikB[i][j];
}
}
System.out.println("\n Matrik A \n");
for (i = 1; i < 4; i++) {
for (j = 1; j < 4; j++) {
System.out.print(" " + matrikA[i][j]);
}
System.out.println();
}
System.out.println("\nMatrik B\n");
for (i = 1; i < 4; i++) {
for (j = 1; j < 4; j++) {
System.out.print(" " + matrikB[i][j]);
}
System.out.println();
}
System.out.println("\nMatrik A + Matrik B\n");
for (i = 1; i < 4; i++) {
for (j = 1; j < 4; j++) {
System.out.print(" " + jumlah[i][j]);
}
System.out.println();
}
}
}
Output / hasil running dari matriks 3x3 :
PENJELASAN