algoritmaalgoritma pemrograman pemrograman · permasalahan tersebut memiliki beberapa alternatif...
TRANSCRIPT
AlgoritmaAlgoritma PemrogramanPemrogramanPertemuan Ke-5Penyeleksian Kondisi
Rahmady Liyantanto
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
SubSub PokokPokok BahasanBahasan
� Pendahuluan� Penyeleksian Satu Kasus� Penyeleksian Dua Kasus� PenyeleksianTiga Kasus atau lebih (tersarang)� Struktur CASE
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
PendahuluanPendahuluan� Pada umumnya, suatu permasalahan yang kompleks
mengandung suatu penyeleksian kondisi atau dikatakanpermasalahan tersebut memiliki beberapa alternatifpelaksanaan aksi
� Dengan menyeleksi suatu kondisi, maka selanjutnyadapat ditentukan tindakan apa yang harus dilakukan,tergantung pada hasil kondisi yang diseleksi tersebut.Jadi suatu aksi hanya dikerjakan apabila persyaratan ataukondisi tertentu dipenuhi
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Penyeleksian Satu KasusPenyeleksian Satu Kasus� Notasi algoritmik untuk analisis
penyeleksian satu kasus adalah denganmenggunakan struktur IF-THEN:
� Kondisi akan diseleksi oleh statemen ifq Bila kondisi bernilai benar (true): aksi sesudah
kata then (dapat berupa satu atau lebih aksi)akan diproses
q Bila kondisi bernilai salah (false): tidak ada aksiapapun yang akan dikerjakan.
� Statemen endif adalah untuk mempertegasbagian awal dan bagian akhir struktur IF-THEN.
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Contoh Penyeleksian Kondisi Satu Kasus [1]Contoh Penyeleksian Kondisi Satu Kasus [1]
Contoh: Algoritma menentukanapakah sebuahbilangan bulatmerupakan bilangan genap.
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Contoh Penyeleksian Kondisi Satu Kasus [2]Contoh Penyeleksian Kondisi Satu Kasus [2]
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Penyeleksian Dua KasusPenyeleksian Dua Kasus� Notasi algoritmik untuk analisis
penyeleksian dua kasus adalahdengan menggunakan struktur IF-THEN-ELSE:
� Dalam struktur IF-THEN-ELSE:q aksi1 akan dilaksanakan jika kondisi
bernilai benar (true)
q jika kondisi bernilai salah (false)maka aksi2 yang akan dilaksanakan
q Statemen else menyatakan ingkaran(negation) dari kondisi.
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Contoh Penyeleksian Kondisi Dua Kasus [1]Contoh Penyeleksian Kondisi Dua Kasus [1]� Contoh: Algoritma menentukan
bilangan maksimum (terbesar)dari dua buah bilangan bulat.
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Contoh Penyeleksian Kondisi Dua Kasus [2]Contoh Penyeleksian Kondisi Dua Kasus [2]
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Penyeleksian Tiga Kasus/LebihPenyeleksian Tiga Kasus/Lebih(Tersarang)(Tersarang)� Notasi algoritmik untuk analisis
penyeleksian tiga kasus atau lebih(tersarang) menggunakan strukturIF-THEN-ELSE, sebagaimana halnyapada masalah dengan dua kasus
� Tiga kasus:
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
PenyeleksianPenyeleksian…(contd)…(contd)
� Empat kasus:
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
PenyeleksianPenyeleksian…(contd)…(contd)
� Contoh: Algoritmamenentukanindeks nilai ujianmahasiswa:
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Struktur CASEStruktur CASE� Struktur CASE dapat digunakan untuk
menganalisis penyeleksian dua kasus atau lebihdan bentuknya adalah lebih sederhana daripadastruktur IF-THEN-ELSE yang memiliki bentukbertingkat-tingkat
� Kondisi1, kondisi2, ...kondisiN dapat bernilaibenar atau salah. Tiap kondisi diperiksa nilaikebenarannya mulai dari kondisi pertamasampai ditemukan kondisi yang benar:
q Jika kondisi ke-k benar, maka aksi ke-kdilaksanakan, selanjutnya keluar daristruktur CASE
q Aksi yang dipasangkan dengan kondisi ke-kdapat lebih dari satu, karena itu ia beruparuntunan
q Jika tidak ada satupun kondisi yang benar,maka aksi sesudah otherwise (optional)dikerjakan. S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Ekivalensi CASE dengan IFEkivalensi CASE dengan IF--THENTHEN--ELSEELSE
� Struktur CASEmenggantikan analisiskasus yang ekivalendengan struktur IF-THEN-ELSE berikutini:
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Contoh CASEContoh CASE
� Contoh: Algoritmamenentukan namabulan berdasarkanpada nomorbulannya.
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Keberadaan CASEKeberadaan CASE
� Tidak semua bahasa pemrograman menyediakanstruktur CASE (misalnya Bahasa Fortran).Bahasa Pascal dan C menyediakan struktur ini.Jika bahasa pemrograman tidak menyediakanstruktur CASE, maka struktur CASE dapatdiganti dengan struktur IF-THEN-ELSE yangekivalen
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
KesimpulanKesimpulan� Suatu permasalahan dapat dianalisa berdasarkan jumlah
kasus yang dimilikinya, sehingga nantinya dapatditentukan aksi apa yang akan dilakukan bila suatu kasusdimasuki
� Struktur penyeleksian adalah berupa struktur IF-THEN(atau IF-THEN-ELSE) dan struktur CASE
S1 Teknik Informatika-Unijoyo
DaftarDaftar PustakaPustaka� Jogiyanto HM [1989]. Turbo Pascal, Yogyakarta: Andi
Offset.� Noor Ifada [2005]. Diktat Matakuliah Algoritma
Pemrograman (Hibah Kompetisi A1), Bangkalan:Jurusan Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo.
� Rinaldi Munir [2003]. Algoritma dan Pemrogramandengan Pascal dan C edisi Kedua, Bandung:Informatika.
S1 Teknik Informatika-Unijoyo