alinea

23
ALINEA ALINEA 1. Pengertian Alinea/Paragraf punan dari kalimat-kalimat yang bertalian satu sama lain dalam suatu gkaian untuk membentuk suatu gagasan. buah alinea/paragraf terdiri dari : Kalimat utama Kalimat penjelas 2. FUNGSI ALINEA . Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain. . Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.

Upload: zenda

Post on 06-Jan-2016

130 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ALINEA. 1. Pengertian Alinea/Paragraf. Himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian satu sama lain dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Sebuah alinea/paragraf terdiri dari : Kalimat utama Kalimat penjelas. 2. FUNGSI ALINEA. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: ALINEA

ALINEA ALINEA 1. Pengertian Alinea/Paragraf

Himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian satu sama lain dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

Sebuah alinea/paragraf terdiri dari :1. Kalimat utama2. Kalimat penjelas

2. FUNGSI ALINEA

a. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain.b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.

Page 2: ALINEA

3. Macam-macam alinea

Berdasarka sifat dan tujuannya :

a. Alinea pembuka

Sifat alinea pembuka;(1) menerik minat dan perhatian pembaca(2) sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan diuraikan(3) aline pembuka yang pendek lebih baik daripada yang panjang

Beberapa cara untuk menimbulkan minat pembaca :

(a)Memulai dengan sebuah kutipan, peribahasa, atau anekdot.(b)Mulai denga membatasi arti atau pokok dari subyek yang dibahas(c) Menunjukan mengapa subyek itu sangat penting(d)Membuat tantangan atas suatu pertanyaan atau pendapat(e)Menciptakan suatu kontras yang menarik(f) Mengungkapkan pengalaman pribadi baik yang menyenangkan atau tidak(g)Menyatakan maksud dan tujuan dari karangan(h)Mengajukan pertanyaan-pertanyaa

Page 3: ALINEA

Contoh:“Pelajaran bahasa Indonesia mempunyai nilai yang lebih penting bila

dibandingkan dengan beberapa mata pelajaran yang lain, oleh karena ia akanmenjadi kunci yang akan membukakan pintu yang akan dilalui oleh mata pelajaran-mata pelajaran yang lan itu. Hasil pekerjaan remidi yang dilaukan oleh para ahli dalam membantu murid-murid yang terbelakang telah memuktikan kebenaran per-nyataan di atas. Antara lain dapat disebutkan di sini hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Dr. Fernald.

b. Alinea Penghubung

Semua alinea yang terdapat di antara alinea pembuka dan penutup.

Sifat-sifat alinea penghubung tergantung pada jenis karangannya.(1) Disusun berdasarkan perkembangan yang logis (pada karangan yang bersifat deskritif, naratif atau biogratif dan eksposisi.(2) Ada hubungan yang signifikan dalam mendukung satu gagasan utama.(3) Beberapa alinea sebagai dasar atau landasan untuk menekankan pendapat penulis.

Page 4: ALINEA

c. Alinea Penutup

Alinea yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangansebagai kesimpulan pendapat dari apa yeng diuraikan pada alinea penghubung.

Fungsi alinea penutup a. menunjukkan secara singkat apa yang telah diuraikan sebelumnya.b. Merupakan kesimpulan bulat dari apa yang diuraikan sebelumnyac. Menimbulkan kesan bagi pembaca.

4. Syarat-syarat pembentukan alinea

a. Kesatuan : semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu.b. Koherensi : kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea.c. Perkembangan alinea : penyusunan atau perincian dari gagasan-gagasan yang membina alinea.

Page 5: ALINEA

5. Kesatuan Alinea

Kesatuan mengandung pengertian:-Bukan berarti hanya memuat satu hal saja.-Mendukung satu maksud tungal atau gagasan tunggal

Bentuk-bentuk penyimpangan maksud:-Pemasukan sebuah sisipan atau interupsi yang jelasdala urutan-urutan gagasan yang ada-setiap kalimat berikutnya semakin menyimpang dari tujuan utamanya.

Page 6: ALINEA

BINGUNG YA? ENGGAK?BINGUNG YA? ENGGAK?

Page 7: ALINEA

Contoh : Sifat kodrati bahasa yang lain, yang perlu dicatat disini ialah bahwasannya

tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem makna yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak tergantung pada yang lain.Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memakai bahasa itu, kerangka alam pikiran yang saya sebut di atas. Oleh karena itu janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mgenal kata dalam sistem Kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya dan sebagainya. Bahasa Inggris tidak mengenal “unggah-ungguh”. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata Yang berarti “lembu”, tetapi ada kata yang berarti “lembu putih”, “lembu merah”,dan sebagainya. Secara teknis, para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal serta pola semantik yang khusus.”(BKI)

Bandingka paragraf di atas dengan paragraf berikut :

Page 8: ALINEA

“Tapi sedihnya [sic!], apabila masyarakat dari suatu negara yang belum Mempunyai bahasa kesatuannya, maka sudah pasti hal yang demikian, pasti tidak terdapat pada masyarakat tersebut. Maka yang lebih sedih lagi, nasib rakyat yang jauh dari kota, di mana kebutuhan daripada mereka tidak dapat diperhatikan dengan seksama.Mereka seperti terisolir, yang mana mereka tidak leluasa memperkenalkan keadaan daripada serta aspek-aspek kehidupan mereka. Dalam hal ini, yang menjadi pioner terhadap daerah itu, sudah pasti dari kaum cerdik pandai. Karena mereka ingin mengetahui serta mempelajari dan di samping membantu mereka.”

(diangkat dari paper seorang mahasiswa dalam buku “Komposisi” Gorys Keraf)

Pada paragraf pertama dapat dilihat bahwa alinea tersebut hanya mengandung satugagasan pokok yaitu “ tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dansistem makna yang khusus”.

Sedangkan pada pararaf kedua sekurang-kurangnya dibangun oleh tiga gagasanUtama, yaitu :1. Keadaan yang biasa diperoleh negara-negara yang mempunyai bahasa kesatuan tidak akan terdapat pada negara-negara yang tidak mempunyai bahasa kesatuan2. Nasib rakyat yang jauh dari kota sangat menyedihkan.3 Perlu pionir-pionir untuk mempelajari keadaan rakyat yang jauh dari kota.

Page 9: ALINEA

GAGASAN UTAMA = KALIMAT TOPIK

LETAK KALIMAT UTAMA (KALIMAT TOPIK)

Pada tulisan yang baik kalimat utama dapat kita lihat :a. Pada awal alinea Pengertian awal alinea ini dapat merupakan kalimat pertama, dapat juga kalimat kedua.

Menghasilkan alinea deduktif (mula-mula menguraikan pokok persoalan kemudian menyususul uraian-uraian terperinci.

Type alinea dengan kalimat topik pada awal alinea. Sifatnya Deduktif

Page 10: ALINEA

b. Pada akhir alinea

Menghasilkan alinea Induktif. Cara yang lebih sulit namun lebih efektif untuk mengungkapkan argumentasi

Type alinea dengan kalimat topik pada akhir alinea. Sifatnya Induktif

Page 11: ALINEA

c. Pada Awal dan Akhir Alinea

Kalimat topik di awal dan di akhir alinea. Biasanya kalimat terakhir merupakanPenekanan atau variasi kalimat pertama.

Type alinea dengan kalimat topik pada awal dan akhir alinea. Sifatnya: Gabungan type 1 dan 2. (Campuran)

Page 12: ALINEA

d. Pada Seluruh Alinea

Tidak terdapat kalimat khusus yang menjadi kalimat topiknya. Semua kalimat mempunyai peranan sama penting dalam mendukung satu kesatuan gagasan.Dijumpai pada uraian yang bersifat deskriftif dan naratif.

Type alinea yang seluruhnya mengandung isi. Terdapat pada tulisan-tulisan deskriftif dan naratif.

Page 13: ALINEA

6. KOHERENSI

Koherensi atau kepaduan tercipta apabila :a. Terjadi hubungan timbal balik antar kalimat-kalimat yang membina alinea itu baik, wajar dan mudah dipahami.b. Jalan pikiran penulis mudah diikuti dan dipahami.c. Tidak terjadi loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.

Persyaratan memperoleh kepaduan yang baik dan mesra :a. Masalah kebahasaanb. Perincian dan urutan isi alinea

6.1 Masalah Kebahasaan

•Repetisi•Kata ganti•Kata-kata transisi

Page 14: ALINEA

a. REPETISI

Kepaduan alinea dapat dijalin dengan mengulang kata-kata kunci, yaitu katayang dianggap penting.

b. KATA GANTI

Untuk mengurangi perulangan yang tidak pada tempatnya digunakan kata ganti sebagai pembentuk kepaduan.

c. KATA TRANSISI

Kata transisi terletak antara kata ganti dan repetisi. Kata transisi ditempuh sebagai jalan tengah ketika gagasan-gagasan agak sulit dirumuskan.

Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi

Page 15: ALINEA

Macam-macam kata atau frasa transisi sesuai sifat hubungnnya ;a. Hubungan yang menyatakan tambahan sesuatu yang telah disebut sebelumnya.

(lebih lagi, tambahan(pula), selanjutnya, disamping itu, dan, lalu, seperti halnya, juga, lagi (pula), berikutnya, kedua, ketiga, akhirnya, tambahan lagi, demikian

juga)b. Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebut

lebih dahulu; (tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun demikian, sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun)

c. Hubungan yang menyatakan perbandingan (sama halnya, seperti, dalam hal yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana)

d. Hubungan yang menyatakan akibat atau hasil : ( sebab itu, oleh sebab itu, olehkarena itu, karena itu, jadi, maka, akibatnya)

e. Hubungan yang menyatakan tujuan : (untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, supaya)

f. Hubungan yang menyatakan singkatan, contoh, intensifikasi; (singkatnya, yakni,ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, seperti sudah dikatakan, dengan kata lain, misalnya, yaitu, sesunguhnya )

g. Hubungan yang menyatakan waktu ; (sementara itu, segera, beberapa saatkemudian, sesudah, kemudian)

h. Hubungan yang menyatakan tempat : (di sini, di situ, dekat, di seberang, berdekatan dengan, berdampingan dengan)

Page 16: ALINEA

6.1 Perincian dan Urutan pikiran

Cara pengembangan sebuah gagasan utama dan bagaimana hubungan antaragagasan-gagasan bawahan yang menunjang gagasan utama .

Pola urutan yang biasa digunakan:a. Pola urutan waktub. Pola urutan ruangc. Pola urutan logisd. Pola urutan sebab-akibate. Pola urutan umum-khususf. Pola urutan klimaksg. Pola urutan prosesh. Dsb.

Page 17: ALINEA

PERKEMBANGAN ALINEAPERKEMBANGAN ALINEA

Dua persoalan utamaDua persoalan utama1. kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam 1. kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam

gagasan-gagasan bawahangagasan-gagasan bawahan

2. kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu2. kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu

urutan yang teratur.urutan yang teratur.

Metode Pengembangan AlineaMetode Pengembangan Alinea

1. Klimaks dan Anti-Klimaksa. Klimaks gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur, dengan

gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukan- nya atau kepentingannya.

Page 18: ALINEA

“Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman-ke jaman sejalandengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan uap. Modelnya kira-kira seperti mesin giling yang digerakkan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktorpun ikut-ikutan diberi model sepertitank. “Keturunan” traktor model tank ini sampai sekarang masih

dipergunakanorang, yaitu traktor pakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasilperusahaan Caterpillar. Di samping Caterpillar, Fordpun tidak ketinggalandalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang tidak maukalah saing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenaldengan nama “Padi Traktor” yang bentuknya sudah mengalami perubahandari model-model sebelumnya.

b. Anti-Klimaks

Penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi Kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasanYang lebih rendah hingga yang paing rendah.

Page 19: ALINEA

2. Metode Sudut PandangDari tempat mana seorang pengarang melihat sesuatu.

Bagaimana seseorang menggambarkan isi sebuah ruang ?

Pola urutan ruang yang digunanakan.

3. Perbandingan dan Pertentangan

Suatu cara dimana pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antaradua orang, obyek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu.

4. Analogi

Perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memper-lihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi.

5. ContohTeknik pengembangan paragraf yang lebih menekankan contoh-contoh sebagaiilustrasi dari gagasan.

Page 20: ALINEA

6. Proses

Teknik pengembangan alinea dengan mengungkapkan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatuAtau urutan dari sesuatu kejadian atau peristiwa.

Untuk menyusun sebuah proses;a. Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.b. Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.c. Penulis harus menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas, sehingga

pembaca dapat melihat seluruh proses dengan jelas.

7. Sebab-Akibat

Teknik pengembangan paragraf dengan mengungkapkan sebab sebagai kalimat Topik sedangkan akibat sebagai kalimat bawahan, atau sebaliknya.

Hubungan antara sebab dan akibat yang logis, sehingga pola ini disebut pola urutanLogis.

Page 21: ALINEA

8. Umum- Khusus

Teknik pengembangan paragraf dengan menyebut hal yang bersifat umum terlebih dahulu, kemudian mengidentifikasi hal-hal yang bersifat khusus ber-dasarkan yang umum tersebut, atau sebaliknya.

UMUM

KHUSUS

KHUSUS

KHUSUS

KHUSUS

KHUSUS

KHUSUS

UMUM

DEDUKTIF INDUKTIF

Page 22: ALINEA

9. Klasifikasi

Teknik pengembangan alinea dengan mengelompokkan barang-barangYang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.

Klasifikasi bekerja dengan dua arah :a. Mempersatukan satuan-satuan ke dalam kelompokb. Memisahkan kesatuan dari kelompok.

10. Definisi Luas

Teknik pengembangan alinea dengan memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.

11. Perkembangan dan Kepaduan antar AlineaSebagai unit kesatuan terkecil , maka harus dijaga agar hubungan antara alineayang satu dengan yang lain terjalin dengan baik dalam membentuk unit kesatuan yang lebih besar.

Page 23: ALINEA

IKHTISAR ALINEA

Tujuan : 1. Memahami amanat sebuah alinea (paragraf)2. Mengetauhi struktur sebuah alinea3. Sanggup menyusun alinea yang efektif.

MEMAHAMI AMANAT MEMAHAMI AMANAT SEBUAH ALINEASEBUAH ALINEA

1.1. Gagasan UmumGagasan Umum

2.2. Gagasan BawahanGagasan Bawahan

MENGETAHUI STRUKTUR MENGETAHUI STRUKTUR ALINEAALINEA

1.1. KesatuanKesatuan

GU ------- GB (1-n)GU ------- GB (1-n)

2. Koherensi2. Koherensi

a. Kebahasaana. Kebahasaan

-Repetisi-Repetisi

-Kata Ganti-Kata Ganti

-Kata transisi-Kata transisi

b. Urutan Perincianb. Urutan Perincian

3. Pengembangan3. Pengembangan

a. Klimaks e. Contoha. Klimaks e. Contoh

b. Sudut Pandang f. Prosesb. Sudut Pandang f. Proses

c. Perbandingan g. Sebab-c. Perbandingan g. Sebab-akibatakibat

d. Analogi h. Definisid. Analogi h. Definisi

SANGGUP MENYUSUN ALINEA SANGGUP MENYUSUN ALINEA YANG EFEKTIFYANG EFEKTIF

- Bedakan aline pembubka, - Bedakan aline pembubka, penghunbung penghunbung

dan penutupdan penutup

- Tempat kalimat topik- Tempat kalimat topik

- Urutan perincin yang tepat- Urutan perincin yang tepat

- Masalah kebahasaan- Masalah kebahasaan

- Hubungan antar alinea- Hubungan antar alinea