alk analisa common size & rasio
DESCRIPTION
analisis laporan keuangan PT Mayora TbkTRANSCRIPT
“Analisis Common Size; Analisis Rasio dan Perbandingan
dengan PT. Siantar Top, Tbk.; serta Perhitungan DOL DFL dan
DCL dari PT. Mayora Indah, Tbk.”
OLEH:
Ni Made Pradnya P.S. (041311233104)
Ajeng Fitri Muliana (041311233283)
Nita Astutik (041311233287)
Finny Ryanita (041311233344)
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013, 2012, dan 2011
2013 2012 2011
jutaan Rp jutaan Rp jutaan Rp
PENJUALAN BERSIH 12,017,837 10,510,626 9,453,866
BEBAN POKOK PENJUALAN 9,096,171 8,165,010 7,795,455
LABA BRUTO 2,921,666 2,345,616 1,658,411
BEBAN USAHA
Beban penjualan (1,275,793) (928,883) (711,945)
Beban umum dan administrasi (341,064) (260,173) (188,589)
Jumlah Beban Usaha (1,616,857) (1,189,056) (900,534)
LABA USAHA 1,304,809 1,156,560 757,877
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 25,150 18,638 8,012
Keuntungan penjualan aset tetap 2,932 3,881 4,133
Penghasilan sewa 2,279 2,596 2,513
Beban bunga (256,841) (223,361) (123,856)
Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah (32,389) (40,792) (27,500)
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 308,441 31,718 (11,300)
Lain-lain - bersih 1,693 10,574 16,562
Beban Lain-lain - Bersih 51,264 (196,745) (131,436)
LABA SEBELUM PAJAK 1,356,073 959,815 626,441
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Pajak kini 297,239 216,314 139,706
Pajak tangguhan 416 (928) 3,248
Beban pajak 297,655 215,387 142,955
LABA TAHUN BERJALAN 1,058,419 744,428 483,486
PT. MAYORA INDAH Tbk. DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (sisi Aktiva)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013, 2012, dan 2011
2013 2012 2011
ASET jutaan Rp jutaan Rp jutaan Rp
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 1,860,492 1,339,570 325,317Piutang usaha
Pihak berelasi 2,049,772 1,547,148 1,295,019Pihak ketiga 746,406 488,182 378,209
setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 573,873,618 tahun 2013, Rp 455,501,039 tahun 2012, dan Rp 387,936,394 tahun 2011
Piutang lain-lain - pihak ketiga 16,968 16,017 34,127Persediaan 1,456,454 1,498,989 1,336,250Uang muka pembelian 47,889 77,634 453,122Pajak dibayar dimuka 236,689 341,139 266,831Biaya dibayar dimuka 15,395 4,921 6,423JUMLAH ASET LANCAR 6,430,065 5,313,600 4,095,299ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 1,753 2,227 2,339Aset tetap 3,114,329 2,857,933 2,038,407
setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1,888,799,563,042 tahun 2013, Rp 1,530,778,553,459 tahun 2012, dan Rp 1,265,722,316,998 tahun 2011
Uang muka pembelian aset tetap 161,565 126,503 463,111Uang jaminan 1,279 1,267 691Beban tangguhan 847 976JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 3,279,773 2,988,907 2,504,547JUMLAH ASET 9,709,838 8,302,506 6,599,846
PT. MAYORA INDAH Tbk. DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (sisi Pasiva)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013, 2012, dan 2011
2013 2012 2011
LIABILITAS jutaan Rp jutaan Rp jutaan Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek 790,000 625,000 525,000Utang usaha - pihak ketiga 1,083,847 841,663 1,021,696Utang lain-lain - pihak ketiga 95,028 10,896 64,287Utang pajak 96,430 84,223 6,327Beban akrual 237,746 217,600 69,247
Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 328,595 145,053 159,235
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 2,631,646 1,924,434 1,845,792
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan 14,885 14,943 15,983
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 370,208 278,547 189,451
Pinjaman bank jangka panjang - 1,756,000 1,718,974 1,824,764
setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Utang obligasi 748,338 847,757 299,187Sukuk mudharabah 250,000 450,000 -
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 3,139,431 3,310,222 2,329,385
JUMLAH LIABILITAS 5,771,077 5,234,656 4,175,176EKUITAS
Modal saham 447,174 383,292 383,292
nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 3,000,000,000 saham, Modal ditempatkan dan disetor 894.347.989 saham tahun 2013 - 766,584,000 saham tahun 2012
Agio saham 330 64,212 64,212Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 33,000 31,000 29,000Belum ditentukan penggunaannya 3,377,647 2,514,195 1,886,217
Komponen ekuitas lainnya (5,764) (970) 621JUMLAH 3,852,387 2,991,729 2,363,342
KEPENTINGAN NONPENGENDALI 86,374 76,121 61,327
JUMLAH EKUITAS 3,938,761 3,067,850 2,424,669
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 9,709,838 8,302,506 6,599,846
ANALISIS COMMON SIZE VERTIKAL
Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu
periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos
lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau
hasil operasi pada saat itu saja.
Analisis Common Size Vertikal (Laporan Laba-Rugi)
2013 2012 2011
PENJUALAN BERSIH 100% 100% 100%
BEBAN POKOK PENJUALAN 75,69% 77,68% 82,46%
LABA BRUTO 24,31% 22,32% 17,54%
BEBAN USAHA
Beban penjualan -10,62% -8,84% -7,53%
Beban umum dan administrasi -2,84% -2,48% -1,99%
Jumlah Beban Usaha -13,45% -11,31% -9,53%
LABA USAHA 10,86% 11,00% 8,02%
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 0,21% 0,18% 0,08%
Keuntungan penjualan aset tetap 0,02% 0,04% 0,04%
Penghasilan sewa 0,02% 0,02% 0,03%
Beban bunga -2,14% -2,13% -1,31%
Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah -0,27% -0,39% -0,29%
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 2,57% 0,30% -0,12%
Lain-lain – bersih 0,01% 0,10% 0,18%
Total beban Lain-lain - bersih 0,43% -1,87% -1,39%
LABA SEBELUM PAJAK 11,28% 9,13% 6,63%
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Pajak kini 2,47% 2,06% 1,48%
Pajak tangguhan 0,003% -0,01% 0,03%
Beban pajak 2,48% 2,05% 1,51%
LABA TAHUN BERJALAN 8,81% 7,08% 5,11%
Hasil analisis:
Analisa Common Size vertical tahun 2011 ( laporan rugi / laba PT. Mayora Indah Tbk)
Pada komponen laporan rugi / laba, dari total penjualan PT. Mayora Indah Tbk, 82,46%
merupakan komponen harga pokok penjualan, dan 17,54% merupakan laba kotor.
Berturut turut, beban penjualan -7,53% dari penjualan , Beban umum dan administrasi -
1,99%, Penghasilan bunga 0,08%, Keuntungan penjualan aset tetap 0,04%, Penghasilan
sewa 0,03%, Beban bunga -1,31%, Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah -0,29%,
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih -0,12%, Lain-lain - bersih 0,18%, Total beban
Lain-lain - bersih -1,39%, Laba sebelum pajak 6,63%, Pajak kini 1,48%, Pajak tangguhan
0,03%, Total beban pajak 1,51%, dan terakhir laba bersih 5,11% dari penjualan yang
diperoleh PT. Mayora Indah Tbk tahun 2011.
Analisa Common Size tahun 2012 ( laporan rugi / laba PT. Mayora Indah Tbk)
Pada tahun 2012, proporsi komponen – komponen yang ada pada laporan rugi / laba
terhadap penjualan mengalami perubahan yang cukup besar bila di bandingkan dengan
tahun sebelumnya, terutama pada komponen harga pokok penjualan, dari 82,46% menjadi
77,68%, laba kotor dari 17,54% menjadi 22,32%.
Komponan biaya – biaya operasi tidak terlampau berubah bila di bandingkan dengan
tahun sebelumnya. Laba operasi juga kenaikannya cukup besar, yaitu dari 6,63% menjadi
9,13%, pajak naik cukup rendah 1,51% menjadi 2,05%, dan laba bersih dari 5,11% menjadi
7,08% dari total penjualan tahun 2012.
Kenaikan dari komponen – komponen laba kotor, laba operasi dan laba bersih yang
cukup besar, tidak lain disebabkan oleh kenaikan penjualan dan juga disebabkan oleh
proporsi harga pokok penjualan yang mengalami penurunan, yaitu dari 82,46% menjadi
77,68% dari penjualan.
Analisa Common Size tahun 2013 ( laporan rugi / laba PT. Mayora Indah Tbk)
Pada tahun 2013, proporsi komponen – komponen yang ada pada laporan rugi / laba
terhadap penjualan mengalami perubahan yang cukup besar bila di bandingkan dengan
dua tahun sebelumnya, terutama pada komponen harga pokok penjualan, dari 82,46%
turun menjadi 75,69%, kemudian laba kotor dari 17,54% menjadi 24,31%.
Komponan biaya – biaya operasi tidak menunjukkan perubahan bila di bandingkan
dengan dua tahun sebelumnya. Laba operasi juga kenaikannya cukup besar, yaitu dari
6,63% naik menjadi 11,28%, Keuntungan kurs mata uang asing - bersih mengalami
lonjakan pada tahun 2013 ini dari -0,12% naik menjadi 2,57%, pajak naik cukup rendah
1,51% menjadi 2,48%, dan laba bersih dari 5,11% menjadi 8,81% dari total penjualan
tahun 2013.
Kenaikan dari komponen – komponen laba kotor, laba operasi dan laba bersih yang
cukup besar, tidak lain disebabkan oleh kenaikan penjualan dan juga disebabkan oleh
proporsi harga pokok penjualan yang mengalami penurunan, yaitu dari 82,46% turun
menjadi 75,69% dari penjualan.
Analisis Common Size Vertikal (Neraca sisi Aktiva)
2013 2012 2011
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 19.16% 16.13% 4.93%
Piutang usaha
Pihak berelasi 21.11% 18.63% 19.62%
Pihak ketiga 7.69% 5.88% 5.73%
setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp
573,873,618 tahun 2013, Rp 455,501,039 tahun 2012, dan
Rp 387,936,394 tahun 2011
Piutang lain-lain - pihak ketiga 0.17% 0.19% 0.52%
Persediaan 15.00% 18.05% 20.25%
Uang muka pembelian 0.49% 0.94% 6.87%
Pajak dibayar dimuka 2.44% 4.11% 4.04%
Biaya dibayar dimuka 0.16% 0.06% 0.10%
JUMLAH ASET LANCAR 66.22% 64.00% 62.05%
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 0.02% 0.03% 0.04%
Aset tetap 32.07% 34.42% 30.89%
setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp
1,888,799,563,042 tahun 2013, Rp 1,530,778,553,459
tahun 2012, dan Rp 1,265,722,316,998 tahun 2011
Uang muka pembelian aset tetap 1.66% 1.52% 7.02%
Uang jaminan 0.01% 0.02% 0.01%
Beban tangguhan 0.01% 0.01% -
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 33.78% 36.00% 37.95%
JUMLAH ASET 100.00% 100.00%100.00
%
Hasil analisis:
Analisa Common Size tahun 2011 ( Neraca PT. Mayora Indah Tbk. )
Dari total aktiva yang di miliki PT. Mayora Indah Tbk., proporsi aktiva lancarnya 62,5%
dan aktiva tetapnya 37,95%. Dari aktiva lancar yang dimiliki, komponen persediaan merupakan
yang terbesar, yaitu: 20,25%, terus berturut – turut piutang usaha, uang muka pembelian, kas dan
setara kas, pajak dibayar dimuka, piutang lain-lain, dan biaya dibayar dimuka. Begitu juga dalam
komponen aktiva tetap, komponen aset tetap merupakan yang terbesar, yaitu ; 30,89%, terus
berturut–turut uang muka pembelian aset tetap, aset pajak tangguhan, dan uang jaminan.
Analisa Common Size tahun 2012 ( Neraca PT. Mayora Indah Tbk. )
Dari total aktiva yang di miliki PT. Mayora Indah Tbk., proporsi aktiva lancarnya
64,00% dan aktiva tetapnya 36,00%. Dari aktiva lancar yang dimiliki, komponen piutang usaha
(pihak berelasi) merupakan yang terbesar, yaitu : 18,63%, terus berturut–turut persediaan, kas
dan setara kas, pajak dibayar dimuka, piutang usaha (pihak ketiga), piutang lain-lain, dan biaya
dibayar dimuka. Begitu juga dalam komponen aktiva tetap, komponen aset tetap merupakan
yang terbesar, yaitu; 34,42%, terus berturut–turut uang muka pembelian aset tetap, aset pajak
tangguhan, uang jaminan, dan beban tangguhan.
Analisa Common Size tahun 2013 ( Neraca PT. Mayora Indah Tbk. )
Dari total aktiva yang di miliki PT. Mayora Indah Tbk., proporsi aktiva lancarnya
66,22% dan aktiva tetapnya 33,78%. Dari aktiva lancar yang dimiliki, komponen piutang usaha
(pihak berelasi) merupakan yang terbesar, yaitu: 21,63%, terus berturut–turut kas dan setara kas,
persediaan, piutang usaha (pihak ketiga), pajak dibayar dimuka, uang muka pembelian, piutang
lain-lain, dan biaya dibayar dimuka. Begitu juga dalam komponen aktiva tetap, komponen aset
tetap merupakan yang terbesar, yaitu; 33,78%, terus berturut–turut uang muka pembelian aset
tetap, aset pajak tangguhan, uang jaminan, dan beban tangguhan.
Analisis Common Size Vertikal (Neraca sisi Pasiva)
2013 2012 2011
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek 8.14% 7.53% 7.95%
Utang usaha - pihak ketiga 11.16% 10.14% 15.48%
Utang lain-lain - pihak ketiga 0.98% 0.13% 0.97%
Utang pajak 0.99% 1.01% 0.10%
Beban akrual 2.45% 2.62% 1.05%
Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun3.38% 1.75% 2.41%
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 27.10% 23.18% 27.97%
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan 0.15% 0.18% 0.24%
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 3.81% 3.35% 2.87%
Pinjaman bank jangka panjang - 18.08% 20.70% 27.65%
setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Utang obligasi 7.71% 10.21% 4.53%
Sukuk mudharabah 2.57% 5.42% -
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 32.33% 39.87% 35.29%
JUMLAH LIABILITAS 59.44% 63.05% 63.26%
EKUITAS
Modal saham 4.61% 4.62% 5.81%
nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar -
3,000,000,000 saham, Modal ditempatkan dan disetor
894.347.989 saham tahun 2013 - 766,584,000 saham tahun
2012
Agio saham 0.003% 0.77% 0.97%
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 0.34% 0.37% 0.44%
Belum ditentukan penggunaannya 34.79% 30.28% 28.58%
Komponen ekuitas lainnya -0.06% -0.01% 0.01%
JUMLAH 39.68% 36.03% 35.81%
KEPENTINGAN NONPENGENDALI 0.89% 0.92% 0.93%
JUMLAH EKUITAS 40.56% 36.95% 36.74%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 100.00%100.00
%100.00%
Hasil analisis:
Analisis Common Size Vertikal 2011 (Neraca PT. Mayora Indah Tbk.)
Pada struktur pembiayaan PT. Mayora Indah Tbk., terlihat bahwa 63,05% perusahaan di
biayai dengan hutang, dan 36,95% di biayai dengan modal sendiri. Dari komponen hutang, maka
hutang jangka panjang merupakan komponen terbesar, yaitu sebesar 35,9%. Dari struktur modal
sendiri, komponen modal dalam bentuk modal saham sebesar 5,81%, agio saham sebesar 0,97%,
saldo laba sebesar 29,02%, komponen ekuitas lainnya sebesar 0,93%, dan kepentingan
nonpengendali sebesar 0,93%.
Analisis Common Size Vertikal 2012 (Neraca PT. Mayora Indah Tbk.)
Pada struktur pembiayaan PT. Mayora Indah Tbk., terlihat bahwa 63,26% perusahaan di
biayai dengan hutang, dan 36,74% di biayai dengan modal sendiri. Dari komponen hutang, maka
hutang jangka panjang merupakan komponen terbesar, yaitu sebesar 39,87%. Dari struktur
modal sendiri, komponen modal dalam bentuk modal saham sebesar 4,62%, agio saham sebesar
0,77%, saldo laba sebesar 30,65%, komponen ekuitas lainnya menurun 0,01, dan kepentingan
nonpengendali sebesar 0,92%.
Analisis Common Size Vertikal 2013 (Neraca PT. Mayora Indah Tbk.)
Pada struktur pembiayaan PT. Mayora Indah Tbk., terlihat bahwa 59,44% perusahaan di
biayai dengan hutang, dan 40,56% di biayai dengan modal sendiri. Dari komponen hutang, maka
hutang jangka panjang merupakan komponen terbesar, yaitu sebesar 32,33%. Dari struktur
modal sendiri, komponen modal dalam bentuk modal saham sebesar 4,61%, agio saham sebesar
0,003%, saldo laba sebesar 35,03%, komponen ekuitas lainnya menurun 0,01, dan kepentingan
nonpengendali sebesar 0,89%.
ANALISIS COMMON SIZE HORIZONTAL
Analisis common size horizontal membandingkan setiap jumlah dengan jumlah dasar pada
tahun dasar. Laporan laba-rugi periode terdahulu biasanya ditetapkan sebagai tahun dasar, dan
setiap item di laporan laba-rugi pada periode selanjutnya akan dibandingkan dengan item yang
ada di laporan laba-rugi pada tahun dasar.
Analisis Common Size Horizontal (Laporan Laba-Rugi)
2013 2012 2011
PENJUALAN BERSIH 127% 111% 100%
BEBAN POKOK PENJUALAN 116,69% 104,74% 100%
LABA BRUTO 176,17% 141,44% 100%
BEBAN USAHA 100%
Beban penjualan 179,20% 130,47% 100%
Beban umum dan administrasi 180,85% 137,96% 100%
Jumlah Beban Usaha 179,54% 132,04% 100%
LABA USAHA 172,17% 152,61% 100%
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 313,90% 232,63% 100%
Keuntungan penjualan aset tetap 70,94% 93,89% 100%
Penghasilan sewa 90,69% 103,31% 100%
Beban bunga 207,37% 180,34% 100%
Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah117,78% 148,33% 100%
Keuntungan kurs mata uang asing – bersih
-2729,61%
-
280,70% 100%
Lain-lain - bersih 10,22% 63,85% 100%
Beban Lain-lain - Bersih -39,00% 149,69% 100%
LABA SEBELUM PAJAK 216,47% 153,22% 100%
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Pajak kini 212,76% 154,83% 100%
Pajak tangguhan 12,797% -28,56% 100%
Beban pajak 208,22% 150,67% 100%
LABA TAHUN BERJALAN 218,91% 153,97% 100%
Hasil analisis:
Yang menjadi tahun dasar dalam menganalisis laporan laba-rugi menggunakan common
size horizontal pada PT. Mayora Indah, Tbk. ini adalah tahun 2011 sehingga seluruh item pada
tahun 2011 diasumsikan 100% (jumlah dasar) yang akan dibandingkan dengan item yang ada
pada tahun 2012 dan 2013.
1. Penjualan bersih di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 11% (111%-100%) dan
kenaikan sebesar 27% (127%-100%) di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan
penjualan bersih di tahun 2011.
2. Beban pokok penjualan di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 4,74% dan kenaikan
sebesar 16,69% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan beban pokok penjualan di
tahun 2011.
3. Beban penjualan di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 30,47% dan kenaikan
sebesar 79,2% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan beban penjualan di tahun
2011.
4. Beban umum dan administrasi di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 37,96% dan
kenaikan sebesar 80,85% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan beban umum dan
administrasi di tahun 2011.
5. Jumlah beban usaha di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 32,04% dan kenaikan
sebesar 79,54% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan jumlah beban usaha di tahun
2011.
6. Laba usaha di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 52,61% dan kenaikan sebesar
72,17% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan laba usaha di tahun 2011.
7. Penghasilan bunga di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 132,63% dan kenaikan
sebesar 213,9% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan penghasilan bunga di tahun
2011.
8. Keuntungan penjualan aset tetap di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 6,11%
(100%-93,89%) dan penurunan sebesar 29,06% (100%-70,94%) di tahun 2013 apabila
dibandingkan dengan keuntungan penjualan aset tetap di tahun 2011.
9. Penghasilan sewa di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 3,31% dan penurunan
sebesar 9,31% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan penghasilan sewa di tahun
2011.
10. Beban bunga di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 80,34% dan kenaikan sebesar
107,37% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan beban bunga di tahun 2011.
11. Pendapatan bagi hasil sukuk mudharabah di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
48,33% dan kenaikan sebesar 17,78% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan
pendapatan bagi hasil sukuk mudharabah di tahun 2011.
12. Keuntungan kurs mata uang asing-bersih di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
380,70% dan kenaikan sebesar 2829,61% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan
keuntungan kurs mata uang asing-bersih (yang ternyata mengalami kerugian) di tahun
2011.
13. Lain-lain - bersih di tahun 2012 mengalami penurunan 36,15% dan penurunan sebesar
89,78% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan lain-lain - bersih di tahun 2011.
14. Beban lain-lain – bersih di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 49,69% dan
penurunan sebesar 139% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan beban lain-lain -
bersih di tahun 2011.
15. Laba sebelum pajak di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 53,22% dan kenaikan
sebesar 116,47% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan laba sebelum pajak di tahun
2011.
16. Pajak kini di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 54,83% dan kenaikan sebesar
112,76% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan pajak kini di tahun 2011.
17. Pajak tangguhan di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 128,56% dan penurunan
sebesar 87,203% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan pajak tangguhan di tahun
2011.
18. Beban pajak di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 50,67% dan kenaikan sebesar
108,22% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan beban pajak di tahun 2011.
19. Laba tahun berjalan di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 53,97% dan kenaikan
sebesar 118,91% di tahun 2013 apabila dibandingkan dengan beban pokok penjualan di
tahun 2011.
Analisis Common Size Horizontal (Neraca sisi Aktiva)
2013 2012 2011
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas571.90
%411.77% 100%
Piutang usaha
Pihak berelasi158.28
%119.47% 100%
Pihak ketiga 197.35
%129.08% 100%
setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp
573,873,618 tahun 2013, Rp 455,501,039 tahun 2012, dan Rp
387,936,394 tahun 2011
Piutang lain-lain - pihak ketiga 49.72% 46.93% 100%
Persediaan109.00
%112.18% 100%
Uang muka pembelian 10.57% 17.13% 100%
Pajak dibayar dimuka 88.70% 127.85% 100%
Biaya dibayar dimuka239.67
%76.60% 100%
JUMLAH ASET LANCAR157.01
%129.75% 100%
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 74.96% 95.22% 100%
Aset tetap152.78
%140.20% 100%
setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp
1,888,799,563,042 tahun 2013, Rp 1,530,778,553,459 tahun 2012,
dan Rp 1,265,722,316,998 tahun 2011
Uang muka pembelian aset tetap 34.89% 27.32% 100%
Uang jaminan185.05
%183.43% 100%
Beban tangguhan - - -
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR130.95
%119.34% 100%
JUMLAH ASET147.12
%125.80% 100%
Hasil analisis:
Jumlah aset lancar mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, pada tahun 2012 meningkat
menjadi 129,75% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 157,01%. Dari komponen aset lancar,
yang mengalami kenaikan secara signifikan adalah komponen kas dan secara kas, yang
meningkat menjadi 411,77% di tahun 2012 dan menjadi 571,90% di tahun 2013.
Jumlah aset tidak lancar mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, pada tahun 2012
meningkat menjadi 119,34% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 130,95%. Dari komponen
aset tidak lancar, yang mengalami kenaikan secara signifikan adalah uang jaminan, yang
meningkat menjadi 183,43% di tahun 2012 dan menjadi 130,95% di tahun 2013
Analisis Common Size Horizontal (Neraca sisi Pasiva)
2013 2012 2011
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek 150.48% 119.05% 100%
Utang usaha - pihak ketiga 106.08% 82.38% 100%
Utang lain-lain - pihak ketiga 147.82% 16.95% 100%
Utang pajak1524.06
%1331.13% 100%
Beban akrual 343.33% 314.24% 100%
Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun206.36% 91.09% 100%
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 142.58% 104.26% 100%
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan 93.13% 93.50% 100%
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 195.41% 147.03% 100%
Pinjaman bank jangka panjang - 96.23% 94.20% 100%
setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Utang obligasi 250.12% 283.35% 100%
Sukuk mudharabah - - -
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 134.78% 142.11% 100%
JUMLAH LIABILITAS 138.22% 125.38% 100%
EKUITAS
Modal saham 116.67% 100.00% 100%
nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar -
3,000,000,000 saham, Modal ditempatkan dan disetor
894.347.989 saham tahun 2013 - 766,584,000 saham
tahun 2012
Agio saham 0.51% 100.00% 100%
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 113.79% 106.90% 100%
Belum ditentukan penggunaannya 179.07% 133.29% 100%
Komponen ekuitas lainnya -927.94% -156.19% 100%
JUMLAH 163.01% 126.59% 100%
KEPENTINGAN NONPENGENDALI 140.84% 124.12% 100%
JUMLAH EKUITAS 162.45% 126.53% 100%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 147.12% 125.80% 100%
Hasil analisis:
Jumlah liabilitas mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, pada tahun 2012 meningkat
menjadi 125,38% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 138,22%, dengan rincian liabilitas
jangka pendek naik menjadi 104,26% di tahun 2012 dan menjadi 142.58% di tahun 2013. Dan dari
komponen liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan menjadi 142,22% dan mengalami
penurunan di tahun 2013 menjadi 134,78%.
Jumlah ekuitas mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, pada tahun 2012 meningkat
menjadi 126,53% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 162,45%.
ANALISIS LEVERAGE
Leverage timbul karena perusahaan dalam operasinya menggunakan aktiva dan sumber dana
yang menimbulkan beban tetap bagi perusahaan. Penggunaan aktiva yang menimbulkan beban
tetap disebut dengan operating leverage, sedangkan penggunaan dana dengan beban tetap
disebut financial leverage.
1. Degree of Operating Leverage (DOL)
Timbul bila perusahaan dalam operasinya menggunakan aktiva tetap. Penggunaan aktiva
tetap akan menimbulkan beban tetap berupa penyusutan. Bila perusahaan mempunyai DOL yang
tinggi, maka BEP akan mencapai pada tingkat penjualan yang relatif tinggi, dan dampak
perubahan tingkat penjualan terhadap laba akan semakin besar jika DOL-nya semakin tinggi.
Besar kecilnya DOL dapat diukur dengan rumus:
DOL=%∆ EBIT%∆ Sales
Sebagai contoh pada Neraca Laporan Laba Rugi PT. MAYORA INDAH Tbk dan ENTITAS
ANAK:
DOL 2012=
EBIT 2012−EBIT 2011EBIT 2011
Sales2012−Sales 2011Sales2011
¿
1.156 .559.816 .440−757.876 .976 .650757.876 .976 .650
10.510 .625 .669.832−9.453 .865 .992.8789.453 .865.992 .878
¿ 398.682.839 .790757.876.976 .650
×9.453 .865 .992.8781.056 .759.676 .954
¿ 0,5360521850,11178069
¿4,71 ×
DOL sebesar 4,71× berarti bahwa perubahan 1% penjualan atas dasar tahun 2012 akan
mengakibatkan perubahan EBIT sebesar 4,71% dengan arah yang sama, atau kenaikan
penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan kenaikan EBIT 4,71 × 10% = 41,7%, bila
penurunan penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan penurunan EBIT sebesar 4,17 ×
10% = 41,7%
DOL 2013=
EBIT 2013−EBIT 2012EBIT 2012
Sales 2013−Sales 2012Sales 2012
¿
1.304 .809 .297 .689−1.156 .559 .816 .4401.156 .559.816 .440
12.017 .837 .133 .337−10.510.625 .669 .83210.510 .625.669 .832
¿ 148.249.481 .2491.156.559 .816 .440
×10.510.625 .669 .8321.507 .211.463.505
¿ 0,1281814216,97355741
¿0,894 ×
DOL sebesar 0,894× berarti bahwa perubahan 1% penjualan atas dasar tahun 2013 akan
mengakibatkan perubahan EBIT sebesar 0,894% dengan arah yang sama, atau kenaikan
penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan kenaikan EBIT 0,894 × 10% = 8,94%, bila
penurunan penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan penurunan EBIT sebesar 0,894 ×
10% = 8,94%
2. Degree of Financial Laverage (DFL)
Timbul bila perusahaan dalam membelanjai kegiatan operasi dan investasi menggunakan
dana dengan beban tetap (utang). Financial Leverage dapat memengaruhi EAT atau NI, ROE dan
EPS. Besar kecilnya DFL dapat diukur dengan rumus:
DFL=% ∆∋ ¿%∆ EBIT
¿
Sebagai contoh pada Neraca Laporan Laba Rugi PT. MAYORA INDAH Tbk dan ENTITAS
ANAK:
DFL2012=
¿2012−¿2011¿2011
EBIT 2012−EBIT 2011EBIT 2011
¿
744.428 .404 .309−483.486 .152.677483.486 .152 .677
1.156 .559 .816 .440−757.876 .976 .650757.876 .976 .650
¿ 260.942 .251.632483.486 .152 .677
×757.876 .976 .650398.682 .839 .790
¿ 0,5397098761,900952088
¿1,026 ×
DOL sebesar 1,026× berarti bahwa perubahan 1% penjualan atas dasar tahun 2012 akan
mengakibatkan perubahan EBIT sebesar 1,026% dengan arah yang sama, atau kenaikan
penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan kenaikan EBIT 1,026 × 10% = 10,26%, bila
penurunan penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan penurunan EBIT sebesar 1,026 ×
10% = 10,26%
DFL2013=
¿2013−¿2012¿2012
EBIT 2013−EBIT 2012EBIT 2012
¿
1.058 .418 .939 .252−744.428 .404 .309744.428.404 .309
1.304 .809 .297 .689−1.156.559 .816 .4401.156 .559 .816.440
¿ 313.990.534 .943744.428.404 .309
×1.156 .559 .816 .440148.249 .481.249
¿ 0,4217874197,801442586
¿3 ,291×
DOL sebesar 3,291× berarti bahwa perubahan 1% penjualan atas dasar tahun 2013 akan
mengakibatkan perubahan EBIT sebesar 3,291% dengan arah yang sama, atau kenaikan
penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan kenaikan EBIT 4,71 × 10% =32,91%, bila
penurunan penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan penurunan EBIT sebesar 3,291 ×
10% =32,91%
3. Degree of Combination Leverage (DCL)
Merupakan gabungan dari DOL dengan DFL. DCL mengukur pengaruh perubahan penjualan
terhadap perubahan EAT atau NI. Besar kecilnya DCL dapat diukur dengan rumus:
DCL=%∆∋ ¿%∆ Sales
¿
Sebagai contoh pada Neraca Laporan Laba Rugi PT. MAYORA INDAH Tbk dan ENTITAS
ANAK:
DCL 2012=
¿2012−¿2011¿2011
Sales 2012−Sales 2011Sales 2011
¿
744.428 .404 .309−483.486 .152 .677483.486 .152.677
10.510 .625 .669.832−9.453 .865 .992.8789.453 .865.992 .878
¿ 260.942 .251.632483.486 .152 .677
×9.453.865 .992 .8781.056 .759 .676 .954
¿ 0,5397098768,94609
¿4,83 ×
DOL sebesar 4,83× berarti bahwa perubahan 1% penjualan atas dasar tahun 2012 akan
mengakibatkan perubahan EBIT sebesar 4,83% dengan arah yang sama, atau kenaikan
penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan kenaikan EBIT 4,8,3 × 10% =48,3%, bila
penurunan penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan penurunan EBIT sebesar 4,83 ×
10% =48,3%
DCL2013=
¿2013−¿2012¿2012
Sales 2013−Sales 2012Sales 2012
¿
1.058 .418 .939.252−744.428 .404 .309744.428 .404 .309
12.017 .837 .133 .337−10.510.625 .669 .83210.510 .625.669 .832
¿ 313.990.534 .943744.428.404 .309
×10.510 .625.669 .8321.507 .211.463 .505
¿ 0,4217874196,97355741
¿2,94 ×
DOL sebesar 2,94 × berarti bahwa perubahan 1% penjualan atas dasar tahun 2013 akan
mengakibatkan perubahan EBIT sebesar 2,94% dengan arah yang sama, atau kenaikan
penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan kenaikan EBIT 2,94 × 10% =29,4%, bila
penurunan penjualan sebesar 10% akan mengakibatkan penurunan EBIT sebesar 2,94 ×
10% =49,4%
ANALISIS RASIO
1) Rasio Likuiditas: Rasio yang mengukur perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek.
a. Current Ratio = Current Assets
Current Liabilities
Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 2.22
Tahun 2012 = 2.76
Tahun 2013 = 2.44
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 1.14
mayora 2011-2013
perbandingan mayora & siantar
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
mayora 2011mayora 2012mayora 2013siantar 2013
Kesimpulan: Semakin tinggi rasio lancar (current ratio) sebuah perusahaan
berarti menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancar
atau jangka pendeknya. Maka dari analisis rasio lancar (current ratio) PT. Mayora
Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling likuid adalah pada tahun
2012. Kemudian rasio lancar (current ratio) PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2013
sangat likuid dibandingkan dengan PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama.
b. Quick Ratio (acid test ratio) = Current Assets−Inventory
Current Liabilities
Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, namun tidak memperhitungkan
inventory karena kurang likuid.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 1.49
Tahun 2012 = 1.98
Tahun 2013 = 1.89
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 0.67
mayora 2011-2013 perbandingan mayora & siantar 2013
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
mayora 2011mayora 20112mayora 2013siantar 2013
Kesimpulan: Semakin tinggi rasio cepat (quick ratio) sebuah perusahaan berarti
menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid (dengan mengeluarkan
pos persediaan) dalam memenuhi kewajiban lancar. Maka dari analisis rasio cepat
(quick ratio) PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling
likuid adalah pada tahun 2012. Kemudian rasio lancar (current ratio) PT. Mayora
Indah, Tbk. tahun 2013 sangat likuid dibandingkan dengan PT. Siantar Top, Tbk.
pada tahun yang sama.
c. Cash Ratio = Cash+ Marketable Securities
Current Liabilities
Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek
dan hanya memperhitungkan komponen aktiva lancar yang paling likuid (kas dan
surat berharga).
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 0.18
Tahun 2012 = 0.70
Tahun 2013 = 0.71
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 0.02
mayora 2011-2013
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
mayora 2011mayora 2012mayora 2013siantar 2013
Kesimpulan: Semakin tinggi rasio kas (cash ratio) sebuah perusahaan berarti
menunjukkan kemampuan kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban lancarnya.
Maka dari analisis rasio kas (cash ratio) PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011
hingga 2013, yang paling likuid adalah pada tahun 2013. Kemudian rasio lancar
(current ratio) PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2013 sangat likuid dibandingkan
dengan PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama.
2) Rasio Aktivitas: Rasio yang mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam
mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan.
a. Receivable Turnover = Sales
Receivables
Mengukur perputaran piutang dalam menghasilkan penjualan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 9.453.866 : 1.707.355 = 5,537x
Tahun 2012 = 10.510.626 : 2.051.347 = 5,124x
Tahun 2013 = 12.017.837 : 2.813.146 = 4,272x
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 1.694.935 : 135.749 =12,485x
ARTO ARTO0
2
4
6
8
10
12
14
Mayora, 2011Mayora, 2012Mayora, 2013Siantar, 2013
Kesimpulan: Semakin tinggi perputaran piutang berarti semakin efektif dan efisien manajemen piutang yang dilakukan perusahaan. Maka dari analisis perputaran piutang PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling efektif dan efisien manajemen piutangnya adalah pada tahun 2011. Sedangkan perputaran piutang PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2013 tidak seefektif dan seefisien PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama.
b. Average Collection Period atau Days Sales Outstanding = 360
Receivable Turnover
Mengukur rata-rata waktu yang diperlukan untuk menerima kas dari penjualan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 360 : 5,537 = 65,017 hari
Tahun 2012 = 360 : 5,124 = 70,258 hari
Tahun 2013 = 360 : 4,272 = 84,270 hari
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 360 : 12,485 = 28,835 hari
ACP ACP0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Mayora, 2011Mayora, 2012Mayora, 2013Siantar, 2013
Kesimpulan: Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin tidak efektif dan tidak
efisiennya pengelolaan piutang yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Maka dari
rasio ini, PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling efektif dan
efisien manajemen piutangnya adalah pada tahun 2011. Sedangkan rata-rata waktu
yang diperlukan untuk menerima kas dari penjualan milik PT. Mayora Indah, Tbk.
tahun 2013 tidak seefektif dan seefisien PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama.
c. Inventory Turnover = Sales
Inventory
Mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola aktiva yang
dimiliki perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 9.453.866 : 1.336.250 = 7,075x
Tahun 2012 = 10.510.626 : 1.498.989 = 7,012x
Tahun 2013 = 12.017.837 : 1.456.454 = 8,25x
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 1.694.935 : 285.793 = 5,93x
ITO ITO0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mayora, 2011Mayora, 2012Mayora, 2013Siantar, 2013
Kesimpulan: Semakin tinggi perputaran persediaan berarti semakin efektif dan efisien manajemen perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Maka dari analisis perputaran persediaan PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling efektif dan efisien adalah pada tahun 2013. Sedangkan perputaran persediaan PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2013 lebih efektif dan efisien dari PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama.
d. Average Days in Inventory = 360
Inventory Turnover
Mengukur berapa hari rata-rata dana terikat dalam persediaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 360 : 7,075 = 50,88 hari
Tahun 2012 = 360 : 7,012 = 51,34 hari
Tahun 2013 = 360 : 8,25 = 43,64 hari
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 360 : 5,93 = 60,7 hari
DIO DIO0
10
20
30
40
50
60
70
Mayora, 2011Mayora, 2012Mayora, 2013Siantar, 2013
Kesimpulan: Semakin lama dana terikat dalam persediaan berarti semakin tidak efisien pengelolaan persediaan. Maka dari analisis rasio ini milik PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling efisien adalah pada tahun 2013. Sedangkan hari rata-rata dana terikat dalam persediaan PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2013 lebih efisien dari PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama.
e. Fixed Assets Turnover = Sales
Total¿Assets¿
Mengukur efektivitas penggunaan seluruh aktiva tetap dalam menghasilkan
penjualan bagi perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 9.453.866 : 2.504.547 = 3,77x
Tahun 2012 = 10.510.626 : 2.988.907 = 3,5156x
Tahun 2013 = 12.017.837 : 3.279.773 = 3,66x
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 1.694.935 : 785.796 = 2,157x
FATO FATO0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Mayora, 2011Mayora, 2012Mayora, 2013Siantar, 2013
Kesimpulan: Semakin besar rasio ini semakin efektif pengelolaan aktiva tetap yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Maka dari analisis rasio ini milik PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling efektif adalah pada tahun 2011. Sedangkan bila milik PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2013 dibandingkan dengan PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama, milik PT. Mayora Indah, Tbk. lebih efisien.
f. Total Assets Turnover = Sales
Total Assets
Mengukur efektivitas penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 9.453.866 : 6.599.846 = 1,432x
Tahun 2012 = 10.510.626 : 8.302.506 = 1,266x
Tahun 2013 = 12.017.837 : 9.709.838 = 1,2377x
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 1.694.935 : 1.470.059 = 1,153x
TATO TATO0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
Mayora, 2011Mayora, 2012Mayora, 2013Siantar, 2013
Kesimpulan: Semakin besar rasio ini semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. Maka dari analisis rasio ini milik PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling efektif adalah pada tahun 2011. Sedangkan bila milik PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2013 dibandingkan dengan PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama, milik PT. Mayora Indah, Tbk. lebih efektif.
g. Working Capital Turnover = Sales
WorkingCapital =
SalesAset Lancar−Kewajiban Lancar
Mengukur efektivitas penggunaan modal kerja dalam menghasilkan penjualan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 9.453.866 : 658.755 = 14,35x
Tahun 2012 = 10.510.626 : 1.064.473 = 9,874x
Tahun 2013 = 12.017.837 : 648.126 = 18,54x
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 1.694.935 : 85.275 = 19,876x
WCTO WCTO0
5
10
15
20
25
Mayora, 2011Mayora, 2012Mayora, 2013Siantar, 2013
Kesimpulan: Semakin besar rasio ini semakin efektif pengelolaan modal kerja yang dimiliki perusahaan. Maka dari analisis rasio ini milik PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2011 hingga 2013, yang paling efektif adalah pada tahun 2013. Sedangkan bila milik PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2013 dibandingkan dengan PT. Siantar Top, Tbk. pada tahun yang sama, milik PT. Mayora Indah, Tbk. lebih efektif.
3) Rasio Leverage (Solvabilitas): Rasio yang mengukur berapa besar penggunaan utang
dalam pembelanjaan perusahaan.
a. Debt Ratio = Total Debt
Total Assets
Mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang untuk membiayai aktiva
perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 4.175.176.241 : 6.599.845.533 = 0.635 atau 63.26%
Tahun 2012 = 5.234.655.915 : 8.302.506.242 = 0.630 atau 63.05%
Tahun 2013 = 5.771.077.431 : 9.709.838.25 = 0.594 atau 59.44%
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 775.930 : 1.470.059.395 = 0.528 atau 52.78%
mayora 2011-2013 perbandingan mayora & siantar 2013
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
mayora 2011mayora 2012mayora 2013siantar 2013
b. Debt to Equity Ratio = Total Debt
Total Equity
Mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang untuk membiayai modal
perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 4.175.176.241 : 2.424.669.292 = 1.72 atau 172.2%
Tahun 2012 = 5.234.655.915 : 3.067.850.327 = 1.71 atau 171.63%
Tahun 2013 = 5.771.077.431 : 3.938.760.82 = 1.47 atau 146.52%
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 775.930.986 : 694.128.409 = 1.12 atau 111.78%
mayora 2011-2013 perbandingan mayora & siantar 2013
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
mayora 2011mayora 2012mayora 2013siantar 2013
c. Time Interest Earned Ratio = EBIT
Interest
Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar beban tetap berupa bunga
dengan menggunakan EBIT.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 757.876.977 : -123.856.316 = -6.12x
Tahun 2012 = 1.156.559.816 : -223.360.62 = -5.18x
Tahun 2013 = 1.304.809.298 : -256.841.194 = -5.08x
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 142.799.076 : -28362007 = -5.03x
mayora 2011-2013 perbandingan mayora & siantar 2013
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
mayora 2011mayora 2012mayora 2013siantar 2013
d. Fixed Charge Coverage = EBIT +BiayaSewa
Interest +Biaya Sewa
Mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi beban tetapnya termasuk
pembayaran deviden saham preferen, bunga, angsuran pinjaman dan sewa.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = (757.876.977+0) : (-123.856.316+0) = -6.12x
Tahun 2012 = (1.156.559.816+0) : (-223.360.62+0) = -5.18x
Tahun 2013 = (1.304.809.298+0) : (-256.841.194+0) = -5.08x
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = (142.799.076+0) : (-28.362.007+0) = -5.03x
mayora 2011-2013 perbandingan mayora & siantar 2013
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
mayora 2011mayora 2012mayora 2013siantar 2013
e. Equity Multiplier = Total AssetsTotal Equity
Mengukur....
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 = 6599845533 : 2424669292 = 2.72x
Tahun 2012 = 8302506242 : 3067850327 = 2.71x
Tahun 2013 = 970983825 : 393876082 = 2.47x
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = 1470059395 : 694128409 = 2.12x
mayora 2011-2013 perbandingan mayora & siantar 2013
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
mayora 2011mayora 2012mayora 2013siantar 2013
4) Rasio Profitabilitas: Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan.
a. Return on Assets (ROA) = EAT
Total Assets
Menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 ¿483.486
6.599.846×100 %=0,07 %=7 %
Tahun 2012 ¿744.428
8.302506× 100 %=0,09 %=9 %
Tahun 2013 ¿1.058.4199.709838
×100 %=0,3 %=30 %
Laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan pada tahun 2011 adalah sebesar 7%, sedangkan di tahun 2012 sebesar 9%, dan di tahun 2013 adalah sebesar 30%.
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 ¿114.437
1.470.059×100 %=0,08 %=8 %
Laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan pada tahun 2013 adalah sebesar 8%.
b. Return on Equity (ROE) = EAT
Total Equity
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan
menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 ¿483.486
2.424 .669×100 %=0,20 %=20 %
Tahun 2012 ¿744.428
3.067 .850×100 %=0,24 %=24 %
Tahun 2013 ¿1.058.4193.938.761
×100 %=0,27 %=27 %
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri pada tahun 2011 adalah 20%, sedangkan di tahun 2012 adalah sebesar 24%, dan di tahun 2013 adalah sebesar 27%.
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 ¿114.437694.128
×100 %=0,17%=17 %
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri pada tahun 2012 adalah sebesar 17%.
c. Net Profit Margin = EATSales
Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan
yang dilakukan perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011¿483.486
9.453 .866×100 %=0,05 %=5 %
Tahun 2012 ¿744.428
10.510.626×100 %=0,07 %=7 %
Tahun 2013 ¿1.058 .419
12.017 .837×100 %=0,09 %=9 %
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih pada tahun 2011 adalah sebesar 5%, sedangkan di tahun 2012 sebesar 7%, dan di tahun 2013 adalah sebesar 9%.
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 = NPM 2013 ¿114.437
1.694 .935×100 %=0,07 %=7 %
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih pada tahun 2013 adalaha sebesar 7%.
d. Operating Profit Margin = EBITSales
Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan
pajak dengan penjualan yang dicapai perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 ¿757.877
9.453 .866×100 %=0,08=8 %
Tahun 2012 ¿1.156.560
10.510.626×100 %=0,11 %=11%
Tahun 2013 ¿1.304 .809
12.017 .837×100 %=0,11%=11%
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan EBIT dari penjualan pada tahun 2011 adalah sebesar 8%, sedangkan di tahun 2012 sebesar 11%, dan di tahun 2013 adalah sebesar 11%.
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 ¿142.799
1.694 .935×100 %=0,08 %=8 %
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan EBIT dari penjualan pada tahun 2013 adalah sebesar 8%.
e. Gross Profit Margin = Gross Profit
Sales
Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba kotor dengan penjualan
yang dilakukan perusahaan.
PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011 ¿1.658 .4119.453 .866
×100 %=0,18 %=18 %
Tahun 2012 ¿2.345.616
10.510.626×100 %=0,22 %=22 %
Tahun 2013¿2.921.666
12.017 .837×100 %=0,24 %=24 %
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih pada tahun 2011 adalah sebesar 18%, sedangkan di tahun 2012 sebesar 22%, dan di tahun 2013 adalah sebesar 24%.
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013 ¿310.019
1.694 .935×100 %=0,18 %=18 %
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih pada tahun 2013 adalah sebesar 18%.
f. Basic Earning Power (ROI) = EBIT
Total AssetsMengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki perusahaan, yang mencerminkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang dilakukan oleh perusahaan.PT. Mayora Indah, Tbk.
Tahun 2011¿757.877
6.599.846×100 %=0,12%=12 %
Tahun 2012¿1.156.5608.302506
×100 %=0,14 %=14 %
Tahun 2013¿1.304 .8099.709838
×100 %=0,33 %=33 %
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan EBIT dari total aktiva pada tahun 2011 adalah sebesar 12%, sedangkan di tahun 2012 adalah sebesar 14%, dan di tahun 2013 adalah sebesar 33%.
PT. Siantar Top, Tbk.
Tahun 2013¿142.799
1.470.059×100 %=0,08 %=8 %
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan EBIT dari total aktiva pada tahun 2013 adalah sebesar 8%.
Mari kita bandingkan rasio profitabilitas PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK
NPM (M) 2
011
NPM (M) 2
012
NPM (M) 2
013
OPM (M) 2
011
OPM (M) 2
012
OPM (M) 2
013
ROE (M) 2
011
ROE (M) 2
012
ROE (M) 2
013
GPM (M) 2
011
GPM (M) 2
012
GPM (M) 2
013
ROI (M) 2
011
ROI (M) 2
012
ROI (M) 2
013
ROA (M) 2
011
ROA (M)2012
ROA (M) 2
0130
0.050.1
0.150.2
0.250.3
0.35
PT.MAYORA
RASIO PERUSAHAAN
PERS
ENTA
SE %
Dari grafik di atas, sudah cukup jelas dikatakan bahwa pada tahun 2013 PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun, Operating Profit Margin (OPM) PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS di tahun 2013 tidak terjadi peningkatan hanya tetap / stabil.
Mari kita bandingkan perusahaan PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS ANAK dengan perusahaan PT. SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK di tahun 2013
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35NPM (M) 2013
OPM (M) 2013
ROE (M) 2013
GPM (M) 2013
ROI (M) 2013
NPM (S)2013
OPM (S)2013
ROE (S) 2013
GPM (S)2013
ROI (S) 2013
ROA (S) 2013
Dari grafik di atas, sudah cukup jelas dikatakan bahwa perusahaan PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ENTITAS kemampuan perusahaannya untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber-sumber yang dimiliki perusahaan cukup baik di bandingkan dengan PT. SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK.
ROE = ROA x Equity Multiplier
ROA = Profit Margin x Total Assets Turnover
Profit Margin = Net Income :
Sales
Net Income = Total Sales - Total Cost
Sales Total Cost
Sales
Total Assets Turnover = Sales :
Total Assets
SalesTotal Assets = Fixed Assets + Current Assets
Fixed Assets
Current Assets
Equity Multiplier = Total Assets : Total Equity
ANALISIS DuPont
DuPont analysis memperlihatkan bagaimana utang, perputaran aktiva, dan profit margin dikombinasikan untuk menentukan return on equity (ROE). DuPont System menjelaskan keterkaitan ROE dan ROA dengan berbagai rasio keuangan lainnya. Sistem yang dikembangkan oleh DuPont ini sangat bermanfaat karena dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan.
Bagian kiri dari grafik menetukan profit margin atas penjualan yang dilakukan perusahaan. Berbagai biaya didaftar dan membentuk total cost. Jika penjualan dikurangi total costs akan menghasilkan net income. Jika net income dibagi sales maka akan didapatkan profit margin. Bagian kanan dari grafik adalah berbagai aktiva, yang jika dijumlahkan akan diperoleh total aktiva. Jika penjualan dibagi total aktiva, akan diperoleh total asset turnover. Jika profit margin dikalikan total asset turnover maka akan menghasilkan return on asset (ROA).
Dengan menggunakan bagan DuPont, analisis laporan keuangan bisa mengintegrasikan berbagai macam rasio keuangan dan mengetahui bagaimana keterkaitanmasing-masing rasio keuangan perusahaan. Di samping itu, dari bagan DuPont juga dapat diperoleh informasi terperinci tentang rasio-rasio keuangan yang memengaruhi kinerja perusahaan sehingga pihak manajemen dapat melakukan pengendalian secara lebih akurat.
ROE
ROA
Profit Margin
Net Income
Sales Total Cost
Sales
Total Assets Turnover
Sales Total Assets
Fixed Assets
Current Assets
Equity Multiplier
ANALISIS DuPont PT. MAYORA INDAH, Tbk. tahun 2011
Rasio Du Pont PT Mayora Indah Tbk
Tahun 2011:
a. ROE = ROA x Equity Multiplier
EATTotal Equity
= EAT
Total Assets x
Total AssetsTotal Equity
= 0.07 x 2.72 = 0.1904 atau 20%
b. ROE = Net Profit Margin x Total Assets Turnover x Equity Multiplier
EATTotal Equity
= EATSales
x Sales
Total Assets x
Total AssetsTotal Equity
= 0.05 x 1.432 x 2.72 = 0.1948 atau 20%
c. ROA = Net Profit Margin x Total Assets Turnover
EATTotal Assets
= EATSales
x Sales
Total Assets
= 0.05 x 1.432 = 0.07 atau 7%
Tahun 2012
a. ROE = ROA x Equity Multiplier
EATTotal Equity
= EAT
Total Assets x
Total AssetsTotal Equity
= 0.09 x 2.71 = 0.2439 atau 24%
b. ROE = Net Profit Margin x Total Assets Turnover x Equity Multiplier
EATTotal Equity
= EATSales
x Sales
Total Assets x
Total AssetsTotal Equity
= 0.07 x 1.266 x 2.71 = 0.2402 atau 24%
c. ROA = Net Profit Margin x Total Assets Turnover
EATTotal Assets
= EATSales
x Sales
Total Assets
= 0.07 x 1.266 = 0.09 atau 9%