alk telkom cashflow analysis

18
Analisis Arus Kas PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan Tim Penyusun : Sefirda Qinanda 120110130063 Yiska Lintia 120110130071 Alexandra Disy 120110130072 Dosen : Prima Yusi Sari, S.E., M.Si Kelas Jumat 13.00 s.d. 15.00 Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadaran 2016

Upload: yizka-lintia

Post on 08-Jul-2016

118 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

analisis laporan keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: ALK TELKOM cashflow analysis

Analisis Arus Kas

PT Telekomunikasi Indonesia, TbkMakalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

Tim Penyusun :

Sefirda Qinanda 120110130063

Yiska Lintia 120110130071

Alexandra Disy 120110130072

Dosen :

Prima Yusi Sari, S.E., M.Si

Kelas Jumat 13.00 s.d. 15.00

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Padjadaran

2016

Page 2: ALK TELKOM cashflow analysis

Daftar Isi

Daftar Isi................................................................................................................................................2

Arus Kas.................................................................................................................................................3

Topik Khusus Arus Kas...........................................................................................................................4

Metode Langsung..................................................................................................................................6

Analisis Arus Kas....................................................................................................................................8

Rasio Pada Arus Kas...............................................................................................................................9

Cash Flow Adequacy Ratio.................................................................................................................9

Cash Reinvestment Ratio...................................................................................................................9

Analisis Arus Kas Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk...................................................................11

Page 3: ALK TELKOM cashflow analysis

Arus KasKas merupakan aktiva paling likuit serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas bagi

perusahaan. Analisis arus kas masuk dank as keluar perusahaan membantu kita dalam menilai

likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas merupakan kedekatan aktiva

dan kewajiban pada kas. Solvabilitas atau solvensi merupakan kemampuan untuk membayar

kewajiban pada saat jatuh tempo. Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan untuk bereaksi

dan menyesuaikan diri terhadap kesempatan dan kesulitan.

Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembyaran kas berdar aktivitas:

1. Operasi : aktivitas yang terkait dengan proses perolehan laba

2. Investasi : cara untuk memperoleh dan menghentikan aktivitas non kas

3. Pendanaan : cara untuk mendistribusikan, menarik, dan mendapatkan dana untuk

mendukung aktivitas bisnis.

Terdapat dua metode untuk pelaporan arus kas :

1. Metode langsung, metode ini menyesuaikan setiap pos laporan laba-rugi untuk akrual

terkait

2. Metode tidak langsung,, laba bersih disesuaikan dengan pos penghasilan(beban) non

kas dan akrual, untuk menghasilkan kas dari operasi., metode ini sering digunakan

dalam menyusun laporan arus kas.

Terdapat beberapa keterbatasan dalam pelaporan arus kas :

1. Pengunaan metode langsung untuk laporan arus kas merupakan pendekatan yang

lebih menyeluruh dan lebih bermanfaat dan rekonsiliasi antara laba bersih dengan

arus kas bersih dari operasi disajikan dalam skedul terpisah

2. Tidak dihasruskannya pengungkapan terpisah untuk arus kas yang terkait dengan pos

luar biasa atau operasi dalam penghentian

3. Bunga dividen yang diterima serta bunga yang dibayarkan dikelompokkan sebagai

arus kas operasi

4. Pajak dikelompokkan sebagai arus kas operasi

5. Pemindahan laba atau rugi penjualan aktiva tetap atau investasi sebelum pajak dari

aktivitas operasi mendistorsi analisis aktivitas operasi dan investasi

Page 4: ALK TELKOM cashflow analysis

Topik Khusus Arus Kasa. Investasi Metode Ekuitas

Dalam akuntansi metode ekuitas, investor mencatat bagian atas laba

perusahaan investasi sebagai laba dan mencatat dividen sebagai pengurang saldo

investasi. Porsi laba yang tidak dibagi merupakan laba non-kas yang harus dieliminasi

dari laporan arus kas, sehingga yang tersisa hanya porsi laba yang diterima tunai.

Dividen yang diterima PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk diakui sebagai

penambahan modal disetor pada tahun 2013 senilai Rp2.323 miliar dan pada tahun

2014 senilai Rp2.899 miliar.

Sedangkan dividen yang dibayarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

adalah Rp9.943miliar pada tahun 2014 dan Rp8.354 miliar pada tahun 2013.

b. Akusisi dengan Saham

Saat satu perusahaan membeli perusahaan lain dengan saham, aset dan

kewajiban konsolidasi meningkat seiring dengan ekuitas. Namun, yang dilaporkan

dalam arus kas hanyalah perubahan pos neraca yang berasal dari transaksi kas.

Dengan demikian, penyesuaian neraca untuk menghitung arus kas operasi tidak sama

dengan perubahan pos neraca itu sendiri. Sebagai gantinya, perubahan non-kas dalam

pos neraca dilaporan dalam CALK sebagai aktivitas investasi dan pendanaan non-kas.

Selisih transaksi akuisisi senilai Rp508 miliar timbul akibat dari akuisisi

senilai 75% saham Contact Centres Australia Pty. Ltd. (CCA) pada tanggal 25

September 2014 dan akuisisi melalui peningkatan kepemilikan saham sebesar 40%

menjadi 80% pada Patrakom dengan PT ELNUSA, Tbk.

c. Biaya Imbalan Pascakerja

Pensiun dan program imbalan pascakerja lainnya mengakui beban biaya atas

jasa dan bunga, setelah dikurangi pengembalian yang diharapkan atas aset program.

Kas yang dibayarkan ke program pension dicatat sebagai pengurang kas dan kenaikan

saldo investasi. Selisih antara beban imbalan bersih dengan kas yang dibayarkan

kepada program yang didanai, harus ditambahkan ke laba bersih untuk menghitung

arus kas bersih dari aktivitas operasi.

Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, liabilitas yang diakui di laporan

posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal

Page 5: ALK TELKOM cashflow analysis

laporan posisi keuangan sesuai dengan UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan, dimana

Perseroan dan entitas anak wajib memberikan imbalan kepada karyawannya pada saat

pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan pensiun. Imbalan kerja ini

diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan

hubungan kerja atau pensiun.

Pada saat imbalan berubah, porsi imbalan yang berhubungan dengan jasa yang

telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu direfleksikan dalam laba/rugi dengan

menggunakan metode garis lurus selama taksiran rata-rata masa kerja hingga imbalan

menjadi hak karyawan. Apabila imbalan telah menjadi hak karyawan, bebannya

diakui segera dalam laba/rugi.

Hasil aktual aset program adalah Rp2.818 miliar dan (Rp989) miliar masing-

masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Berdasarkan Peraturan Perusahaan yang diterbitkan tanggal 14 Januari 2014

mengenai kebijakan pendanaan Dana Pensiun (Dapen), Perusahaan tidak akan

memberikan kontribusi ke Dapen bila Rasio Kecukupan Pendanaan (RKD) Dapen

diatas 105%. Oleh karena itu, Perusahaan memperkirakan tidak akan memberikan

kontribusi pemberi kerja ke program pensiun manfaat pasti di tahun 2015.

Page 6: ALK TELKOM cashflow analysis

d. Sekuritisasi Piutang Usaha

Makin banyak perusahaan yang memanfaatkan pengalihan atau sekuritisasi piutang

usaha melalui entitas bertujuan khusus untuk meningkatkan arus kas. Sekuritisasi

melibatkan pengalihan piutang kepada Special Purpose Entity yang membeli piutang

tersebut dari hasil penjualan obligasi kepada pasar modal.

Banyak perusahaan yang melaporkan pengurangan piutang tersebut sebagai

penambah arus kas dari operasi karena piutang termasuk dalam aset lancar.

Perusahaan lain melaporkan arus kas masuk tersebut sebagai aktivitas pendanaan

Peningkatan piutang usaha PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

disajikan dalam Miliar Rupiah 2011 2012 2013 2014

Piutang Usaha

Pihak Berelasi 406 701 900 746

Pihak Ketiga 4,509 4,522 5,126 5,719

Total 4,915 5,223 6,026 6,465

Kenaikan (%) - 6,26% 15,37% 7,28%

Pada piutang usaha yang telah jatuh tempo, Manajemen tidak melakukan

penurunan nilainya adalah terutang dari para pelanggan dengan historis piutang yang

tertagih dengan baik dan diharapkan dapat terpulihkan.

Peningkatan piutang usaha PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang paling

signifikan terjadi pada tahun 2013, namun inventory turnover yang dimiliki hanya

dikisaran 2,62 hal tersebut mengindikasikan terjadinya pengalihan piutang kepada

pihak yang membeli piutang dari hasil penjualan obligasi. Namun pada tahun 2014,

inventory turnover sebesar 2,82 namun peningkatan piutang usaha hanya sebesar

7,28%.

Metode LangsungSesuai dengan CALK PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun 2014, dijelaskan bahwa

laporan keuangan arus kas konsolidasian menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan metode langsung.

Page 7: ALK TELKOM cashflow analysis

Pada neraca, dapat dilihat bahwa jumlah kas dan setara kas PT Telekomunikasi Indonesia,

Tbk tahun 2014 adalah Rp17.672 miliar. Sedangkan pada laporan arus kas konsolidasi,

jumlah kas dan setara kas tahun 2013 adalah sebesar Rp14.696 miliar.

Dijelaskan dalam CALK, struktur dari kas dan setara kas Perusahaan terdiri dari Kas pada

Bank pihak berelasi (baik dalam mata uang Rupiah maupun asing), Kas pada Bank Pihak

Ketiga (dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing), dan Deposito Berjangka.

dalam miliaran Rupiah 2014 2013

Kas pada Bank Pihak berelasi (Rupiah) 1.223 1.339

Kas pada Bank Pihak berelasi (Mata Uang Asing) 666 757

Kas pada Bank Pihak ketiga (Rupiah) 187 225

Kas pada Bank Pihak ketiga (Mata Uang Asing) 580 415

Deposito Berjangka Pihak berelasi 8.575 9.640

Deposito Berjangka Pihak ketiga 6.417 2.313

JUMLAH 17.672 14.696

Dalam penyajian kas dan setara kas dijabarkan atas penambahan kas dan setara kas dalam

Laporan Arus Kas sebagai berikut :

Page 8: ALK TELKOM cashflow analysis

Analisis Arus KasKarena kondisi perusahaan berbeda satu sama lain, sulit untuk merumuskan analisis

arus kas standar. Namun demikian, terdapat beberapa kesamaan. Analisis harus menetapkan

sumber dan penggunaan kas masa lalu. Analisis ukuran sama atas pelaporan arus kas

membantu penilaian. Analisis arus kas meliputi dimana manajemen meletakkan komitmen

sumber dayanya, dimana manajer mengurangi investasi, darimana kas tambahan dihasilkan,

dan dimana klaim atas perusahaan dikurangi, serta penggunaan laba dan pilihan investasi arus

kas. Arus kas juga meliputi penilaian terhadap kualitas laba. Satu factor dalam kualitas laba

adalah dampak perubahan kondisi bisnis pada arus kas. Analisis laporan arus kas

menyediakan pandangan tentang sumber daya yang mungkin atas kebutuhan kas tersebut

berikut dengan dampak potensialnya termasuk dilusi laba per saham.

Penggunaan laporan seringkali menggunakan ukuran kasar arus kas, yang

didefinisikan sebagai laba bersih plus beban non-kas utama yang umumnya penyusutan dan

amortisasi, untuk menghapuskan pengaruh beban non-kas tersebut. Ukuran kasar ini tidak

tepat untuk beberapa elemen penting arus kas dan bukan pengganti arus kas yang andal.

Namun memberikan manfaat yaitu telah disesuaikan untuk pajak.

Sebuah neraca menjelaskan aktiva perusahaan pada satu titik waktu tertentu dan

sumber pendanaan aktiva tersebut. Laporan laba-rugi menggambarkan hasil operasi untuk

satu periode. Laba meningkatkan aktiva termasuk kas dan aktiva non-kas. Beban merupakan

konsumsi atas aktiva. Dengan demikian laba bersih terkait dengan arus kas melalui

penyesuaian pos-pos neraca. Kondisi inflasi menambah kesulitan keuangan dan tantangan

bagi perusahaan. Tantangan utama meliputi penggantian aktiva tetap pada harga yang lebih

tinggi dari beban penyusutan, meningkatnya investasi dalam piutang dan persediaan, dan

kebijakan dividen yang didasarkan pada laba yang tidak menyediakan biaya sumber daya

yang digunakan dalam operasi

Laporan arus kas digunakan untuk menilai kapasitas ekspansi perusahaan di masa depan,

kebutuhan modalnya, dan sumber arus kas masuknya. Laporan arus kas menyediakan

petunjuk penting tentang :

1. Kelayakan pendanaan pengeluaran modal

2. Sumber kas dalam pendanaan ekspansi

Page 9: ALK TELKOM cashflow analysis

3. Ketergantungan pada pendanaan eksternall

4. Kebijakan dividen dimasa depan

5. Kemampuan untuk memenuhi persyaratan utang

6. Praktik keuangan oleh manajemen

7. Kualitas laba-rugi

8. Fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan yang tidak

diantisipasi

Rasio Pada Arus KasCash Flow Adequacy Ratio

Three years∑ cash fr operationthree years∑ of capex ,inventory add , dividend

2014 2013 2012

Cash from operation 37.736 36.574 27.941

Capital expenditure 24.661 24.898 17.272

Inventory added −179 -70 -35

Dividend 9.943,6 7.068 10.734

Cash Flow Adequacy Ratio 1,08

37.736+36.574+27.941(24.661+24.898+17.272 )+ (−179−70−35 )+(9.943,6+7.068+10.734)

= 1,08

Artinya, kemampuan PT Telekomunikasi Indonesia untuk mengcover semua

kebutuhannya 108%, sehingga tidak memerlukan pendanaan eksternal.

Cash Reinvestment Ratio

Page 10: ALK TELKOM cashflow analysis

OperatingCash Flow−DividendsGross Plant + Investment+Other Assets+WorkingCapital

Operating cash flow 37.736

Dividend 8.354

Gross Plant 213.888

Investment 1.767

Other asset 9.861

Working capital 1.976

Cash Reinvestment Ratio 0.13

37.736−8.354(209.718+4.170 )+1.767+9.861+(33.762−31.786)

=0,13

Artinya, total kas perusahaan yang ditanam dan diinvestasikan kembali setelah dikurangi

untuk kegiatan operasi adalah 13%.

Page 11: ALK TELKOM cashflow analysis

Analisis Arus Kas Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa arus kas PT Telekomunikasi Indonesia pada tahun

2013 memiliki kenaikan kegiatan operasi dan investasi yang cukup signifikan, sementara

pada tahun 2014 mengalami penurunan untuk kegiatan pendanaan.

Analisis tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012

1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi

Pada tahun 2013 arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi mencapai Rp36.574

miliar (US$3.005 juta), meningkat dibandingkan Rp27.941 miliar pada tahun 2012.

Peningkatan arus kas PT Telkom terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan

pendapatan dari pelanggan sebesar Rp5.103 miliar, atau 7,1% serta dari operator lain sebesar

Rp528 miliar, atau 13,2% yang disebabkan peningkatan pendapatan usaha. Hal ini juga

disebabkan penurunan pembayaran kas untuk beban usaha sebesar Rp6.211 miliar, atau

18,5%. Peningkatan ini diimbangi dengan bertambahnya pengeluaran kan untuk pembayaran

pajak penghasilan sebesar Rp1.809, atau 32,4%, serta disebabkan peningkatan pembayaran

kepada karyawan sebesar Rp1.721 miliar atau 21,1%.

2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi

Pada tahun 2013 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi meningkat menjadi

sebesar Rp22.702 miliar (US$1.865juta) dibandingkan dengan Rp11.311 miliar pada tahun

2012. Peningkatan penggunaan kas tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya

pembayaran kas untuk pembelian aset tetap sebesar Rp11.423 miliar diimbangi dengan

menurunnya penempatan dana pada deposito berjangka sebesar Rp1.720 miliar, atau 42,9%

Page 12: ALK TELKOM cashflow analysis

serta meningkatnya penerimaan divestasi dari entitas anak dan perusahaan asosiasi sebesar

Rp926 miliar.

3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan

Pada tahun 2013 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan meningkat

menjadi sebesar Rp13.327 miliar (US$1.095 juta) pada tahun 2013 dibandingkan dengan

Rp13.314 miliar di tahun 2012. Peningkatan sebesar Rp13 miliar, atau 0,1% tersebut

terutama disebabkan oleh adanya peningkatan penerimaan dari penjualan saham yang dibeli

kembali sebesar Rp2.368 miliar di tahun 2013 disertai dengan tidak adanya pengeluaran kas

untuk pembayaran pembelian saham kembali sebesar Rp1.744 seperti pada tahun 2012. Hal

ini diimbangi dengan meningkatnya pembayaran dividen kepada pemegang saham kami

sebesar Rp1.227 miliar, atau 17,2% serta dividen kepada pemilik minoritas sebesar Rp1.083

miliar, atau 30,0% karena peningkatan laba usaha kami dan menurunnya penerimaan kas dari

pinjaman Bank sebesar Rp1.271 miliar.

Analisis tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013

1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi

Pada tahun 2014 arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi mencapai Rp37.736

miliar (US$3.047 juta), meningkat dibandingkan Rp36.574 miliar pada tahun 2013.

Peningkatan arus kas terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan pendapatan

dari pelanggan sebesar Rp7.549 miliar, atau 9,8%. Selain itu pendapatan bunga diterima juga

meningkat sebesar Rp404 miliar, atau 48,6%. Peningkatan tersebut juga dikompensasikan

dengan pembayaran kas untuk beban sebesar Rp5.707 miliar, atau 20,8% dan bertambahnya

pembayaran pajak pertambahan nilai sebesar Rp493 miliar.

2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi

Pada tahun 2014 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi meningkat menjadi

sebesar Rp24.748 miliar (US$1.998 juta) dibandingkan dengan Rp22.702 miliar pada tahun

2013. Peningkatan penggunaan kas tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya

pembayaran kas untuk pembelian aset tetap sebesar Rp5.154 miliar, atau 26,2%, penempatan

dana rekening penampungan sebesar Rp2.121 miliar serta penambahan penyertaan jangka

panjang sebesar Rp1.467 miliar. Kegiatan investasi tersebut juga dikompensasi dengan

peningkatan penarikan hasil dari deposito berjangka sebesar Rp8.466 miliar, atau 370,0%,

Page 13: ALK TELKOM cashflow analysis

menurunnya uang muka dan aset lancar lainnya sebesar Rp783 miliar, atau 99,0%, serta

meningkatnya hasil dari penjualan aset tetap sebesar Rp35 miliar, atau 7,5%.

3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan

Pada tahun 2014 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan menurun menjadi

sebesar Rp10.083 miliar (US$814 juta) dibandingkan dengan Rp13.327 miliar di tahun 2013.

Penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya pembayaran utang bank jangka pendek

sebesar Rp1.840 miliar, atau 452,1%, serta meningkatnya pembayaran dividen kas kepada

pemegang saham perusahaan dan pemegang saham non pengendali entitas masing-masing

Rp1.589 miliar, atau 19,0% dan Rp795 miliar, atau 17,0%.

Free Cash Flow

Salah satu ukuran bahwa arus kas perusahaan bagus, dapat diukur dari free cash flow yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut. Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan tergantung kepada

free cash flow yang tersedia. Apabila free cash flow nilainya positif, maka jumlah kas yang

tersedia bagi aktivitas bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi dapat

mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang.

Free cash flow yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia dapat dihitung dengan cara :

F ree cash flow=Cash flow ¿operation−Capital expenditure – Dividend

Free cash flow=37.736 .000.000 .000−24.661.000 .000 .000−9.943.600 .000 .000

Free cash flow=¿ 3.131.400.000.000

Jadi, free cash flow yang dimiliki oleh PT Telkom pada tahun 2014 adalah Rp

3.131.400.000.000 yang artinya cash flow perusahaan sebesar Rp 3.131.400.000.000 dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi PT Telkom selama tahun 2014 atau dapat

digunakan untuk apapun sepanjang aktivitas yang dilakukan tidak melebihi Rp

3.131.400.000.000.