alkalinitas merupakan penyangga

5
Alkalinitas merupakan penyangga(buffer) perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat . Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan (Alaerts dan Ir. S. Sumetri. S). Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air, Secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat, dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut dalam air akan bereaksi dengan ion hydrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikkan pH. Alkalinitas optimal pada nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi dengan pengapuran dosis 5 ppm. Dan jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi pH air sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat pH air tinggi, serta disesuaikan dengan keperluan dan fungsinya. Perbedaan antara basa tingkat tinggi dengan alkalinitas yang tingga adalah sebagai berikut : 1. Tingkat basa tinggi ditunjukkan oleh pH tinggi; 2. Alkalinitas tinggi ditunjukkan dengan kemampuan menerima proton tinggi. Alkalinitas berperan dalam menentukan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan alga dan kehidupan air lainnya, hal ini dikarenakan : 1. Pengaruh system buffer dari alkalinitas; 2. Alkalinitas berfungsi sebagai reservoir untuk karbon organic. Sehingga alkalinitas diukur sebagai factor kesuburan air. (Syafila, Mindriany). Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion carbonat dan bicarbonat yang

Upload: inod-desouza

Post on 01-Jul-2015

816 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alkalinitas merupakan penyangga

Alkalinitas merupakan penyangga(buffer) perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan (Alaerts dan Ir. S. Sumetri. S).

Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air, Secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat, dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut dalam air akan bereaksi dengan ion hydrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikkan pH.

Alkalinitas optimal pada nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi dengan pengapuran dosis 5 ppm. Dan jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi pH air sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat pH air tinggi, serta disesuaikan dengan keperluan dan fungsinya.

Perbedaan antara basa tingkat tinggi dengan alkalinitas yang tingga adalah sebagai berikut :

1. Tingkat basa tinggi ditunjukkan oleh pH tinggi;2. Alkalinitas tinggi ditunjukkan dengan kemampuan menerima proton

tinggi.

Alkalinitas berperan dalam menentukan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan alga dan kehidupan air lainnya, hal ini dikarenakan :

1. Pengaruh system buffer dari alkalinitas;2. Alkalinitas berfungsi sebagai reservoir untuk karbon organic. Sehingga

alkalinitas diukur sebagai factor kesuburan air. (Syafila, Mindriany).

Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion carbonat dan bicarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah pada perairan tawar. Nilai ini menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan asam, atau biasa juga diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH. Perairan.mengandung alkalinitas ≥20 ppm menunjukkan bahwa perairan tersebut relatif stabil terhadap perubahan asam/basa sehingga kapasitas buffer atau basa lebih stabil. Selain bergantung pada pH, alkalinitas juga dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan kekuatan ion. Nilai alkalinitas alami tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO3. Perairan dengan nilai alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu disukai oleh organisme akuatik karena biasanya diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi (Effendi, 2003).Tabel 2. Kualitas air berdasarkan alkalinitas (Swingle, 1968)Alkalinitas (mg/l) Kondisi perairan0 – 10¬ Tidak dapat dimanfaatkan10 – 50 Alkalinitas rendah, kematian mungkin terjadi, CO2 rendah, pH bervariasi, dan perairan kurang produktif

Page 2: Alkalinitas merupakan penyangga

50 – 200 Alkalinitas sedang, pH bervariasi, CO2 sedang, produktivitas sedang>500 pH stabil, produktivitas rendah, ikan terancam

Alkalinitas dan Kesadahan

Alkalinitas menunjuk kepada suatu kemampuan untuk menerima ion hidrogen (atau untuk menetralisir asam) dan merupakan suatu lawan langsung dari kemasaman। Alkalinitas juga merupakan suatu ukuran dari konsentrasi total senyawa-senyawa alkalin (basa) yang terlarut dalam air. Anio-anion basa (ion basa bermuatan negatif) yang terlibat terutama adalah :

•ion karbonat (CO4-)•ion bikarbonat (HCO3-)•ion OH-

dan dicerminkan dalam terma (term) konsentrasi setara kalsium karbonat (CaCO3).Alkalinitas diukur dengan cara titrasi dengan asam yang distandarisasi sampai titik akhir methyl orange (MO) pada sekitar pH 4.3 dan dicerminkan sebagai mg/L sebagai CaCO3. Sebagian besar air beralkalinitas tinggi juga mempunyai pH alkalin (pH >7) dan konsentrasi TDS yang tinggi.

Alkalinitas dari suatu suplai air hatchery punya efek langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan ikan. Alkalinitas menyediakan kapasitas menyangga (buffer) yang dibutuhkan untuk melindungi ikan yang dibudidayakan secara intensif melawan goyangan lebar pH air yang akan terjadi dikarenakan respirasi ikan dan tanaman akuatik. Sodium bikarbonat pada dosis 10-20 lbs per acre seringkali ditambahkan ke kolam ikan air hangat (tropis) untuk secara temporer memperbaiki alkalinitas rendah dan memperbaiki masalah NH3 dan CO2 yang muncul dari pH rendah atau tinggi. Untuk budidaya ikan intensif, alkalinitas 100-150 mg/L direkomendasikan untuk menyediakan kapasitas menyangga (buffer) yang diperlukan untuk :

• mencegah fluktuasi pH yang lebar,• mendukung produksi algae,• mencegah pelepasan logam berat, dan• untuk memungkinkan penggunaan senyawa tembaga untuk treatment penyakit.

Kesadahan total dari suatu suplai air hatchery terutama merupakan suatu ukuran dari jumlah garam-garam kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang ada, juga diekspresikan sebagai konsentrasi setara kalsium karbonat (CaCO3). Batuan karbonat yang sama yang bertanggung jawab untuk sebagian besar alkalinitas dalam air adalah sumber utama dari kalsium dan magnesium juga, sehingga nilai alkalinitas dan kesadahan sering sangat serupa ketika semuanya dicerminkan sebagai setara (ekuivalen) CaCO3.

Page 3: Alkalinitas merupakan penyangga

Logam-logam terlarut divalen (bervalensi dua) lainnya seperti besi, tembaga, seng, dan timah dapat juga menambah ke kesadahan total, tetapi mereka secara alamiah ada dalam air hanya dalam jumlah yang sangat sedikit (trace) yang sesuai untuk budidaya ikan sehingga kontribusi mereka biasanya minimal.

Seperti alkalinitas, kesadahan juga secara umum diambil sebagai suatu ukuran dari kapasitas menyangga (buffer). Air lunak biasanya adalah asidik (masam) sedangkan air keras cenderung untuk menjadi alkalin. Pada banyak kasus, nilai-nilai kesadahan total dan alkalinitas akan menjadi serupa. Air alamiah dapat diklasifikasikan kedalam istilah kesadahan total demikian:mg/L CaCO3 Istilah

0 – 50 Lunak50 – 100 Cukup Lunak100 – 200 Agak Keras

200 – 300 Cukup Keras300 – 450 Keras

> 450 Sangat Keras

Air lunak mengandung kalsium dan mineral-mineral lain yang dibutuhkan untuk kesehatan ikan, dalam jumlah kecil, tetapi ini dapat ditolerir jika kebutuhan gizinya mencukupi. Sampai batas tertentu, air yang lebih keras adalah lebih menguntungkan untuk kesehatan ikan karena :

ia menyediakan kalsium yang dibutuhkan dan menurunkan kerja osmotik yang dibutuhkan untuk menggantikan elektrolit

darah yang secara kontinyu hilang dalam jumlah banyak melalui urin ikan air tawar

masalah toksisitas dengan logam berat dan therapeutant penyakit yang mengandung tembaga akan juga diminimalkan pada air yang lebih keras (>150 mg/L).

Ikan pada air keras mungkin sedikit kurang rentan (atau sedikit lebih kuat) terhadap infeksi virus necrosis pancreatik dan penyakit ginjal bakterial। Sindrom ulcerative epizootic, suatu penyakit yang mempengaruhi ikan bandeng dan ikan-ikan air tropis lainnya yang dibudidayakan di Asia Tenggara, muncul untuk menjadi lebih parah/hebat pada air yang kesadahan totalnya rendah। Sebagai suatu pedoman, air dalam kisaran 50-200 mg/L dengan pH 6।5-9 dan alkalinitas 100-200 mg/L sebagai CaCO3 dianggap sesuai untuk budidaya intensif ikan air tropis.