-ileus-obstruksi
Post on 03-Apr-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
1/16
Case Report
Sub Bagian Bedah Digestive
Rabu 3 Mei 2006
IDENTITAS
Nama : Tn. J
Usia : 26 thn
Alamat : Guna Sari RT 02 RW 05, Sumedang Selatan,
Bandung
Pekerjaan : -
Tgl masuk RS : Rabu, 26 April 2006Tgl pemeriksaan : Selasa, 2 Mei 2006
ANAMNESA
KU : Tidak bisa buang air besar (BAB)
AK : Kurang lebih 2 minggu SMRS Os mengeluh tidak bisa BAB. Os
juga mengeluh tidak bisa buang angin. Os merasa perut sebelah
kiri penuh. Keluhan disertai kembung dan juga nyeri perut yang
hilang timbul. Mual dan muntah disangkal. Riwayat panas badan
disangkal. Buang air kecil tak ada kelainan.
Sejak 1 tahun yang lalu os mulai merasakan perubahan pola
BAB, menjadi BAB setiap 10 hari sekali. Riwayat BAB berbentuk
kecil-kecil seperti kotoran kambing disertai darah berwarna merah
segar diakui. Keluhan disertai penurunan berat badan sebanyak
25 kg selama setahun ini. Karena keluhannya Os berobat ke
dokter umum tetapi keluhan tidak berkurang. Kemudian os berobat
ke dokter spesialis bedah dan dikatakan terkena tumor di saluran
pencernaan. Lalu os datang ke UGD RSHS. Riwayat tidak pernah
makan sayuran diakui. Riwayat operasi sebelumnya disangkal.
Riwayat keluarga dengan penyakit serupa disangkal.
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
2/16
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : CM Tampak sakit sedang
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 104x/ mnt
Respirasi : 24x/mnt
Suhu : afebris
Kepala
Konjunctiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Mulut : mukosa kering (+)
Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba
Thoraks : bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, Ronkhi (-),
Wheezing (-)
Abdomen : lihat status lokalis
Ekstrimitas : dbn
Status Lokalis :
a/r abdomen cembung, bising usus (+) meningkat, metallic sound (+)
Dum contour (+), Dun Steiny (+)
DM (-), NT(-)
PS/PP (-)/(-)
Hepar tidak teraba
Lien tidak teraba
RT : Sphingter lemah, mukosa terasa massa keras, sirkuler,
berbenjol-benjol 5 cm dari anal, NT(-), sarung tangan : feses
(+), darah (-)
Resume
Seorang pria berusia 26 tahun datang dengan keluhan utama tidak
bisa buang air besar (BAB). Keluhan dirasakan sejak 2 minggu SMRS.
Flatus (-),perut sebelah kiri terasa penuh, kembung (+), nyeri
2
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
3/16
abdomen (+). Mual dan muntah (-). Panas badan (-). Buang air kecil
tak ada kelainan. Sejak 1 tahun yang lalu os mulai merasakan
perubahan pola BAB, menjadi BAB setiap 10 hari sekali. Riwayat BAB
berbentuk kecil-kecil seperti kotoran kambing disertai darah berwarna
merah segar diakui. Riwayat penurunan berat badan yang drastis (+).
Riwayat berobat tapi tidak ada perbaikan (+). Os berobat ke dokter
spesialis bedah dan didiagnosis tumor di saluran pencernaan. Lalu os
datang ke UGD RSHS. Riwayat tidak pernah makan sayuran (+).
Riwayat operasi sebelumnya (-). Riwayat keluarga dengan penyakit
serupa (-). Status generalis: T: 120/70, N:104x/m, R:24x/m, S:afebris.
Pada pemeriksaan fisik terlihat mukosa mulut kering. Status lokalis a/r
abdomen terlihat bentuk abdomen cembung, bising usus (+)
meningkat, metallic sound (+), Dum contour (+), Dun Steiny (+), DM
(-), NT(-), PS/PP (-)/(-), Hepar tidak teraba, Lien tidak teraba. RT:
Sphingter lemah, mukosa terasa massa keras, sirkuler, berbenjol-
benjol 5 cm dari anal, NT(-), sarung tangan : feses (+), darah (-). Lain-
lain dalam batas normal.
Diagnosa Klinis:Ileus obstruksi totalis e.c suspect Carcinoma Recti 1/3 distal +
dehidrasi sedang
DD:
Ileus obstruksi totalis e.c suspect Volvulus + dehidrasi sedang
Pemeriksaan Penunjang :
- Darah lengkap, CEA
- Urinalisa
- BNO 3 posisi
Rencana pengelolaan
IVFD RL rehidrasi sedang
3
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
4/16
Rencana cito colostomy + biopsi PA
NGT
Antibiotika: Cefotaxime, Metronidazole
Rantin
Hasil Lab
Tgl 26/4/06
Hb : 15
Leukosit : 7900
Ht : 45
Trombosit : 350.000
CEA : 207,5 (normal
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
5/16
Tinjauan Pustaka
Ileus Obstruktif
Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan aliran normal
isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi ini dapat akut atau kronik,
parsial atau total. Obstruksi usus kronik biasanya mengenai kolon
sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya lambat. Sebagian
besar obstruksi mengenai usus halus. Obstruksi usus halus toal
merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan
tindakan pembedahan darurat.
Terdapat 2 jenis obstruksi, yaitu ileus paralitik (adinamik) dan ileus
obstruktif (mekanik). Pada ileus paralitik terjadi hambatan peristaltik
usus karena toksin atau trauma yang mempengaruhi kontrol otonom
pergerakan usus. Sedangkan pada ileus obstruktif terdapat rintangan
fisik yang menghalangi proses pengeluaran isi usus.
Pada orang dewasa,15% obstruksi usus terjadi dimana saja, tetapi
yang tersering adalah di kolon sigmoid. Penyebabnya dapat berupa
proses mekanik, inflamasi, atau keganasan.
Diagnosa ileus obstruktuf dapat dilakukan dengan cara menetukan
sifat dan letak sumbatan. Berdasarkan sifatnya, ileus obstruksi
dibagi menjadi simple obstruction dan strangulated obstruction.
Sedangkan berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi letak
tinggi, mulai gaster sampai ileum termina dan letak rendah mulai
ileum terminal sampai anus. Pembagian obstruksi berdasarkan
letaknya dapat juga dibedakan menjadi obstruksi pada usus halus,
usus besar, duodenum dan closed-loop obstruction.
Etiologi
Obstruksi usus dapat bersifat mekanis atau non mekanis. Penyebab
obstruksi mekanis pada lumen dibagi menjadi (1) lesi ekstrinsik pada
usus, misalnya hernia interna dan eksterna, (2) lesi instrinsik pada
5
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
6/16
dinding usus, misalnya divertikulitis, karsinoma, dan (3) obstruksi
lumen, misalnya batu empedu, intusepsi.
Ada banyak klasifikasi obstruksi usus, diantaranya berdasarkan
letak, yaitu ekstralumen (termasuk adhesi dan neoplasma),
intraluminal (seperti gallstone ileus atau striktur) dan intramural
(Crohns disease). Berdasarkan mekanisme obstruksinya dibedakan
menjadi mekanik dan motilitas inadekuat. Penyebab obstruksi mekanik
berhubungan dengan golongan usia yang terserang dan tempat
obstruksi. Sekitar 50% terjadi karena operasi sebelumnya. Dapat
disebabkan oleh obstruksi lumen (mekonium, intusepsi, batu empedu,
impaksi oleh feses, barium, cacing) dan lesi pada usus (berupa
kelainan congenital, trauma, inflamasi, neoplasma, volvulus).
Sedangkan motilitas inadekuat dapat disebabkan oleh gangguan
neuromuskular (megakolon, ileus paralitik, ileus spasme) dn oklusi
vaskuler. Ileus paralitik disebabkan oleh distensi abdomen, peritonitis,
toxemia, gangguan elektrolit.
Meskipun demikian, secara klinis yang palinbg bermanfaat adalah
mempertimbangkan apakah mekanisme obstruksi melibatkan usus
kecil, duodenum, atau usus besar. Hal ini karena penyebab, gejala dan
pengobatannya berbeda.
Obstruksi usus halus sering disebabkan oleh hernia inkarserata atau
karena adhesi. Penyebab lain obstruksi usus halus dapat karena tumor
(primer atau metastase), obstruksi benda asing, Meckel,s divertikulum
atau Crohns disease, askarisis. Volvulus usus tengah jarang terjadi.
Intusepsi pada remaja dan dewasa sering disebabkan oleh tumor. Pada
bayi sering disebabkan oleh mekonium usus, atresia, volvulus dan
intusepsi.
Obstrusi usus besar disebabkan oleh tumor, divertikulitis, volvulus
dan impaksi feses. Tumor meliputi kanker yang menghambat lumen
dan jarang lesi jinak yang dapat menyebabkan intusepsi. Obstruksi
kanker paling sering terjadi pada splenik dan flexura sigmoid.
6
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
7/16
Patofisiologi
Pada prinsipnya, mekanisme obstruksi usus dengan supai darah
yang baik adalah akumulasi cairan dan gas di atas titik obstruksi serta
perubahan motilitas usus yang menyebabkan gangguan sistemik.
Keseimbangan cairan dalam usus tergantung dari absorpsi dan sekresi.
Akumulasi cairan terjadi oleh karena penurunan absorpsi dan/atau
peningkatan sekresi.
Distensi usus disebabkan oleh kumpulan gas dan cairan proksimal
terhadap dan di dalam segmen usus yang tersumbat. Diantara 70-80%
gas dalam usus terdiri atas udara yang tertelan. Udara ini terdiri dari
nitrogen (70%) yang sulit diserap dari lumen usus sehingga
pengeluaran udara secara berkesinambungan melalui pengisapan
lambung adalah cara yang bermanfaat dalam pengobatan distensi
usus. Kumpulan cairan proksimal terhadap mekanisme obstruksi tidak
hanya dihasilkan dari cairan yang diminum, air liur yang ditelan, getah
lambung serta sekresi empedu dan pankreas tetapi juga dari
terganggunya transport normal natrium dan air.
Selama 12 sampai 24 jam obstruksi pertama, terdapat penurunan
aliran natrium yang disertai dengan air, dari lumen usus ke dalam
darah di bagian proksimal usus yang mengalami distensi. Setelah 24
jam, terjadi perpindahan natrium dan air ke dalam lumen usus yang
dapat memeperberat distensi dan cairan yang hilang. Tekanan
intraluminal meningkat dari nilai normalnya 2-4 cmH2O menjadi 8
cmH2O. Selama peristaltik, bila ada obstruksi sederhana atau closed
loop, tekanan intraluminal mencapai 30-60 cmH2O.
Obstrusi closed loop pada usus halus timbul bila lumen usus
tersumbat pada dua tempat yaitu pada pembuluh darah aferen dan
eferen. Hal ini terjadi oleh mekanisme tunggal seperti cincin hernia,
7
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
8/16
yang secara bersamaan suplai darah sering terhambat. Meskipun
aliran darah pada usus besar tidak terganggu selama mekanisme
obstruksi, namun distensi caecum terlihat karena diameternya yang
besar (hukum LaPlace) dan terganggunya aliran darahnya intramural
sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan gangrene dinding
caecum, biasanya di anterior. Nekrosis usus halus dapat terjadi melalui
mekanisme yang sama bila distensi sangat mencolok. Bila terjadi
gangguan aliran darah, timbul invasi bakteri dan dapat berkembang
peritonitis.
Pada penelitian disimpulkan bahwa peningkatan sekresi merupakan
penyebab utama kehilangan cairan tubuh dan distensi abdomen.
Pelepasan prostaglandin sebagai respon terjadinya distensi abdomen
juga meningkatkan sekresi ke lumen. Cairan dan elektrolit yang hilang
dapat sangat ekstrim sehingga menimbulkan hemokonsentrasi,
hipovolemi, insufisiensi ginjal, syok, dan kematian bila tidak dikoreksi.
Gejala KlinisObstruksi mekanis usus halus ditandai dengan nyeri abdomen
bagian tengah seperti kram yang bertambah berat sejalan dengan
makin beratnya obstruksi. Nyeri bersifat hilang timbul. Nyeri dapat
berkurang sejalan dengan bertambahnya distensi, mungkin
disebabkan oleh gannguan motilitas pada usus yang membengkak.
Bila terjadi strangulasi, biasanya nyeri lebih terlokalisir dan mungkin
menetap. Gejala muntah paling sering ditemukan dan timbulnya lebih
awal pada obstruksi usus halus. Awalnya, muntahan mengandung
empedu dan mukus dan menetap bila obstruksi ususnya tinggi. Pada
obstruksi letak rendah, muntahannya fekulen, yaitu berwarna coklat
jingga dan berbau busuk yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri
berlebih pada bagian proksimal tempat obstruksi. Obstipasi dan
8
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
9/16
kegagalan mengeluarkan gas sering ditemukan bila obstruksinya
komplit, meskipun pada awalnya terjadinya obstruksi beberapa feses
dan gas dapat dikeluarkan dengan spontan atau setelah pemberian
enema. Diare kadang terdapat pada obstruksi parsial. Darah dalam
feses jarang ditemukan, tetapi muncul pada kasus intusepsi.
Obstruksi mekanik pada usus besar sering menimbulkan nyeri kolik
yang tidak terlalu hebat. Muntah tidak terlalu menonjol. Muntahan
fekulen jarang terjadi. Distensi abdomen tampak jelas. Riwayat
perubahan kebiasaan buang air besar dan darah dalam feses sering
disebabkan oleh karsinoma dan divertikulosis. Penderita tidak dapat
defekasi atau flatus, dan bila penyebabnya volvulus sigmoid, perut
dapat menjadi besar sekali. Bila pada colok dubur trasa massa di
rektum atau terdapat darah atau lendir, maka hal itu membantu
diagnosis kemungkinan karsinoma rektum.
Pada ileus adinamik, tidak ada gejala kolik dan hanya rasa tidak
enak yang disebabkan distensi. Muntah dapat sering terjadi tapi jarang
profuse. Muntahan biasanya terdiri dari isi lambung dan empedu serta
hampir tidak pernah fekulen. Obstipasi komplit dapat atau tidak
diketemukan.
Diagnosis Klinis
Terdapat beberapa bentuk obstruksi usus, yang ditentukan dari
bagaimana usus terobstruksi dan dimana letak obstruksinya. Pertama-
tama obstruksi dapat dibedakan menjadi simple atau strangulasi.
a. Simple obstruction disebabkan oleh hambatan mekanik tanpa
adanya gangguan aliran darah. Penebabnya dapat berupa
obstruksi dari cacing Ascaris atau adhesi. Simple obstruction
dapat berkurang secara spontan. Diagnosis didasarkan 3 gejala:
(1) kram abdomen di sekitar umbilicus atau epigastrium. Bila
kram menjadi berat dan menetap mungkin tela terjadi
strangulasi. (2) Muntah, merupakan gejala yang pertama timbul
9
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
10/16
pada obstruksi usus halus. (3) Obstipasi, terjadi pada obstruksi
komplit, sedangkan diare pada obstruksi parsial.
b. Strangulated Obstruction. Terjadi bila ada hambatan mekanik
dan adanya gangguan aliran darah. Penyebab tersering adalah
hernia strangulasi dan volvulus. Dalam 6 jam setelah gangguan
aliran darah, usus menjadi gangren dan bisa perforasi. Bila
perforasi mencapai rongga peritoneum maka terjadi peritonitis
dan bisa syok septik.
Kemudian tentukan level dimana obstruksi terjadi:
Obstruksi di usus halus menimbulakn pengaruh yang berbeda
tergantung level dimana terjadinya. Pada obtruksi yang lebih tinggi,
gejala awal berupa muntah dan dapat terjadi gangguan keseimbangan
elektrolit dan jarang terjadi distensi.
Obstruksi usus besar gejalanya muncul lebih lambat. Karena usus
berdilatasi, maka terjadi distensi abdomen. Pada mulanya hanya
terjadi dilatasi kolon, tapi kemudian katup ileosekal dapat menjadi
inkompeten (pada 2/3 pasien) dan diikuti dilatasi bagian proksimal
usus kecil. Gejala dehidrasi jarang berat karena kolon masih dapat
mengabsorbsi cairan.
Obstruksi Closed Loop dihasilkannya oleh katup ileosekal. Terjadi
obstruksi di 2 tempat. Dapat terjadi pada volvulus. Dilatasi dapat
menghambat aliran darah dan menimbulkan gangren dan peritonitis.
Anamnesis
Riwayat Nyeri
Pada obstruksi usus halus, dapat terjadi nyeri periumbilikal dan
kolik, menjadi spasme. Muntah dapat berkurang secara bertahap.
Kadang-kadang nyeri reguler dan hilang dalam interval 2-5 menit. Jika
peristaltik berhenti, maka kolik juga berhenti dan merupakan tanda
buruk.
10
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
11/16
Obstruksi usus besar, nyeri timbul di bawah umbilikus dan
menghilang dalam interval 6-10 menit. Bilatidak ada nyeri, namun
terjadi gurgling dan bloating kemungkinan merupakan gejala subakut
usus besar atau distal usus halus.
Jika nyeri hebat dan terus menerus diduga terjadi obstruksi
strangulasi. Dan bila nyeri disertai dengan demam maka diduga terjadi
sepsis abdomen.
Muntah
Pada obstruksi lebih tinggi,m muntah lebih hebat dan sering.
Setelah 3 hari obstruksi komplit, muntah menjadi fekulen.
Konstipasi
Jika usus halus obstruksi, maka kolon dalam sehari atau dua hari
menjadi kosong. Tidak ada flatus.
Pemeriksaan Fisik
Distensi dan hiperesonasi
Jika terjadi kolik dan muntah mungkin terjadi obstruksi. Distensi
bukan merupakan gejala yang esensial. Tanda dini adalah daerah flank
sedikit penuh atau peningkatan resonansi pada perkusi menjadi
tympani. Bila meragukan antara distensi atau asites maka pada asites
akan terjadi dullness.
Bising usus
Pada auskultasi terdengar borborigmus nada tinggi bersamaan
dengan nyeri kolik tetapi penemuan ini sering tidak ada beberapa
waktupada obstruksi strangulasi.
Visible peristaltik
Bila kulit tipis, maka akan terlihat gerakan peristaltik.
Nyeri Tekan
Nyeri tekan dan kekakuan biasanya minimal dan terjadi pada
obstruksi usus halus dan usus besar non-strangulasi.
Teraba massa
11
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
12/16
Bila teraba massa pada anak-anak, kemungkinan merupakan
ascaris. Dan bila teraba gumpalan pada right lower quadran,
kemungkinan tuberculosis ileosecal. Harus pula diperhatikan adanya
pembesaran kelenjar limfe.
Rectal Toucher
Bila ditemukan darah segar dan mucus, kemungkinan strangulasi
lebih tinggi atau karsinoma usus besar, atau intusepsi. Teraba massa
keras feses diduga konstipasi adalah penyebabnya.
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan lab dapat ditemukan peningkatan urea nitrogen
darah, peningkatan kreatinin, hemokonsentrasi, hiponatremi,
hipokalemi dan proteinuri. Gangguan asam basa terjadi akibat
hipovolemia. Asidosis metabolik paling sering terjadi akibat dehidasi,
kelaparan. Ketosis dan kehilangan basa. Alkalosis metabolik jarang
terjadi dan merupakan akibat kehilangan gastric juice oleh karena
muntah. Asidosis respiratorik terjadi karena distensi abdomen, yang
menyebabkan diafragma terangkat sehingga terjadi retensi CO2.
Leukositosis dengan sebagian shift to the left. Leukosit berjumlah
15.000-25.000/mm3 dengan predominan PMN dengan sel immatur
mengindikasikan adanya strangulasi.
Bisa tedapat peningkatan serum amilase oleh karena regurgitasi
dari pankreas ke aliran darah karena backpressure dari duodenum.
Pemeriksaan X-Ray
Pada posisi terlentang, akan didapatka bahwa terjadi obstruksi,
derajat obstruksi dan kadang dapat menentukan penyebabnya. Harus
diperhatikan bahwa tidak boleh diberikan kontras. Gas pada
peritoneum dapat dilihat di bawah diafragma. Bila pada sekum tidak
terlihat adanya banyangn udara, maka obstruksi terjadi di usus halus.
12
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
13/16
Pada kolon yang distensi, gambarannya seperti bingkai yang
meliputi rongga abdomen. Kolon dibedakan dari usus halus karena
adanya gambaran haustra yang tidak melingkari seluruh lumen kolon
yang distensi.
Pada obstruksi strangulasi cairan peritoneum akan tampak sebagai
celah yang melebar diantara loop usus yang berdekatan serta
berdilatasi. Hal ini dapat ditemukan pula pada obstruksi simpel.
Menghilangnya gambaran mukosa serta adanya gas dalam dinding
usus atau cabang-cabang intrahepatik dari vena porta menunjukan
adanya strangulasi. Adanya air fluid level di luar usus menunjukan
adanya perforasi.
Manajemen
Obstruksi parsial usus dapat diobati secara konservatif selama
masih ada keluarnya feses dan flatus. Pengobatan dengan
menggunakan NGT menunjukan angka keberhasilan 90%. Operasi
dibutuhkan bila obstruksi tetap ada dalam beberapa hari walaupun
obstruksinya parsial.
Resusitasi cairan harus segera dimulai dengan cairan isotonik dan
gangguan elektrolit harus segera dikoreksi. Selain itu tanda vital dan
penyakit sistemik lainnya harus dimonitor. Antibiotik harus segera
diberikan terutama bila dicurigai adanya strangulasi.
Obstruksi pada kolon bagian kiri sebaiknya diterapi dengan
mereseksi segmen yang terobstruksi. Karena hal ini berguna untuk
secepatnya membuang lesi (sering tumor ganas) daripada untuk
menundanya berhari-hari atau beringgu-minggu setela sebelumnya
dilakukan tindakan manuver dekompresi. Anastomosis biasanya
ditunda dan end-colostomi dibuat untuk sementara.
Permasalahan
13
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
14/16
1. Apakah penegakkan diagnosis pada kasus di atas sudah
tepat?
Dari anamnesa didapatkan riwayat:
- Obstipasi atau konstipasi kronik
- Distensi abdomen
- Nyeri abdomen yang tidak terlalu hebat
- Mual dan muntah (-)
- Hematoskizis
Dari riwayat tersebut merupakan gejala dari obstruksi pada kolon
yang kronik.
Kemudian pada pemeriksaan fisik ditemukan bising usus (+)
meningkat, metallic sound (+), Dum contour (+), Dun Steiny (+),
DM (-), NT(-), PS/PP (-)/(-) yang menunjukan etiologi dari obstruksi
adalah mekanik yang belum perforasi.
Selain itu, diagnosa obstruksi totalis didapatkan dari keluhan tidak
bisa flatus dan BAB.
Dari anamnesa didapatkan adanya riwayat BAB seperti kotoran
kambing dan berdarah, dan riwayat penurunan berat badan yang
drastis. Serta pada pemeriksaan RT ditemukan sphingter lemah,
mukosa terasa massa keras, sirkuler, berbenjol-benjol 5 cm dari
anal, NT(-), sarung tangan : feses (+), darah (-). Hal ini
mengarahkan kita pada kecurigaan adanya keganasan pada
rectum.
Mukosa mulut kering dan nadi yang agak cepat menunjukkan
adanya dehidrasi sedang.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penegakkan diagnosis pada
kasus ini sudah benar.
2. Apakah penatalaksanaan kasus di atas sudah tepat?
Obstruksi pada kolon bagian kiri sebaiknya diterapi dengan
mereseksi segmen yang terobstruksi. Karena hal ini berguna untuk
14
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
15/16
secepatnya membuang lesi (sering tumor ganas) daripada untuk
menundanya berhari-hari atau beringgu-minggu setela sebelumnya
dilakukan tindakan manuver dekompresi. Anastomosis biasanya
ditunda dan end-colostomi dibuat untuk sementara. Tetapi
sebelumnya harus dilakukan resusitasi cairan dan elektrolit, serta
pemberian antibiotik terlebih dahulu.
Pada pasien ini dilakukan :
- IVFD RL rehidrasi sedang
- Rencana cito colostomy + biopsi PA
- NGT
- Antibiotika: Cefotaxime, Metronidazole
-Rantin
Jadi dapat disimpulkan sejauh ini pemgelolaan pada pasien ini sudah
tepat.
3. Bagaimana prognosa pasien di atas?
Prognosis tergantung dari umur dan keadaan pasien, luasnya
gangguan vaskularisasi usus, ada/tidaknya perforasi, sebab dari
obstruksi dan ketepatan dari terapi operasi. Angka kematian rata-
rata 20%. Obstruksi kolon yang disebabkan oleh kanker
mempunyai prognosis yang lebih buruk karena lebih cenderung
menyebar secara lokal atau metastasis ke KGB atau ke tempat
yang jauh.
DAFTAR PUSTAKA
1. De Jong, Wim & Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2.
2003. Jakarta: EGC.
15
-
7/28/2019 -ileus-obstruksi
16/16
2. Schwartz, Seymour. Principles of Surgery 7th edition.1999.
Singapore: McGraw-Hill .
3. Lange Current Surgical diagnose and therapy. 1986. Singapore:
McGraw-Hill.
4. Stead, Latha et al. First aid for the surgery clerkship. 2003.
USA:McGraw-Hill.
16
top related