ahmadfauzimpd.files.wordpress.com file · web viewmedia apabila difahami ... memberikan definisi...
Post on 18-May-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGERTIAN, FUNGSI, MANFAAT, URGENSI MEDIA
PEMBELAJARAN
Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Media Pembelajaran
Disusun oleh:
Miftahul Huda : D01208080
Siti Eka Sri Wulyojati : D31208058
Sulis Setiyorina : D01208151
Dosen Pembimbing:
Ahmad Fauzi, M.Pd
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan berkah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Media Pembelajaran.
Adapun tugas ini dikerjakan dalam bentuk makalah dan bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran.
Lewat ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak selaku dosen Ahmad Fauzi, M.Pd mata kuliah Media Pembelajaran.
yang telah bersedia memberikan bimbingan dan dukungannya sehingga
tugas ini dapat terselesaikan.
2. Bapak/ibu dosen fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun hanya dapat berdoa semoga amal bakti mereka yang terkait di atas
langsung mendapat balasan yang lebih baik. Amin.
Tak lupa penyusun ingin menyampaikan bahwa tugas yang telah tersusun
tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, penyusun minta maaf bila ada ketidak
jelasan dalam makalah ini, dan penyusun juga minta saran/kritiknya yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya
dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran
yang diharapkan. Disamping itu mampu menggunakan alat-alat yang tersedia,
guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media
pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Media Pembelajaran?
2. Apa fungsi dari media pembelajaran?
3. Apakah manfaat dari media pembelajaran?
4. Apa urgensi dari media pembelajaran?
1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 2-3.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media apabila (وسائل
difahami secara garis besar adalahadalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.2
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970)
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970)
berpendapat bahwa media adalah sebagai alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar.3
Media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu
atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) dimana ia
melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang
maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
Sementara itu secara implisit difahami bahwa media pembelajaran meliputi alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang
terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder,
film slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa untuk belajar. Di lain pihak, Nasional Education
2 Ibid, hal 3.3 Dr. Arief S. Sadiman,dkk Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2009), hal. 6.
Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk definisi media
sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan
peralatannya. Dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau
dibaca.
Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media
pembelajaran atau ( التعليمية digantikan dengan istilah-istilah seperti alat (الوسائل
pandang –dengar, bahan pengajaran (instructional material), komunikasi
pandang-dengar (audio-visual communicatoion), pendidikan alat peraga pandang
(visual education), alat peraga tecnologi pendidikan (educational technology), alat
peraga dan media penjelas.
Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media di atas, berikut
dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada batasan itu.
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar
atau diraba dengan pancaindera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat
keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun diluar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi),
kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau
perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder).
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajenen yang berhubungan
dengan penerapan suatu ilmu.4
B. Fungsi Media Pembelajaran4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 6-7.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.5 Levie & Lentz
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, berikut ini beberapa fungsi
dari media pembelajaran diantaranya:
a. Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran
atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi
oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar,
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang
akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh
dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang
menyangkut masalah sosial atau ras.
c. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media 5 Oemar Hamalik, Media Pendidikan. (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994)
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan secara verbal.
C. Manfaat Media Pembelajaran
Meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan-keuntungan
penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta pengintregasiannya ke
dalam program-program pengajaran berjalan amat lambat. Mereka
mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari
pengguna media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara
utama pembelajaran langsung sebagai berikut:
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajaran yang melihat
atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.
Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-
beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat disampaikan
kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih
lanjut.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik
perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan
dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek
khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa
dan berfikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek
motivasi dan meningkatkan minat.
3. Pembelajaran media lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan
prinsip-prinsippsikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan
balik, dan penguatan.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena karena
kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan
pesan-pesan dan isi pembelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan
kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen
pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan
jelas.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan
terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara
individu.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar proses belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk
menjelaskan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi
bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek
penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau
penasihat siswa.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa hingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi , tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)
merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri di kalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui
gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan
membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah disimpulkan
beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses
belajar mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.6
D. Urgensi Media Pembalajaran
Kenyataan menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran atau proses
belajar mengajar sering tidak tercapai secara optimal. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran sebagai suatu proses komunikasi sering dihadapkan kepada berbagai
kendala. Diantara kendala tersebut ialah adanya kecendrungan verbal
ketidaksiapan, kurangnya minat, gairah dan lain-lain. Pemanfaatan media dalam
proses pembelajaran adalah merupakan salah satu upaya untuk mengatasi keadaan
tersebut, mengingat fungsi media dalam proses pembelajaran, selain sebagai
penyaji stimulus juga untuk meningkatkan keserasian terutama dalam menerima
informasi. Disamping itu media juga berfungsi sebagai perantara antara penyaji
dengan siswa (warga belajar) dan dalam hal tertentu media berfungsi untuk
mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.
6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997),26-27.
Moldstad (dalam Harsya W Bachtiar, 1984) menyatakan bahwa teknologi
instruksional dalam proses pembelajaran akan dapat menimbulkan kondisi-kondisi
positif, seperti :
1. Belajar lebih banyak terjadi jika media diintegrasikan dengan program
instruksional yang tradisional.
2. Jumlah belajar yang setara sering dapat tercapai dalam waktu yang lebih
singkat dengan menggunakan teknologi instruksional.
3. Program instruksional dengan menggunakan berbagai media yang didasarkan
pada suatu pendekatan sistem, seringkali memudahkan siswa dalam belajar
secara lebih efektif.
4. Program-program multi media dan atau tutorial audio untuk pembelajaran
biasanya lebih disukai siswa bila dibandingkan dengan pengajaran tradisional.7
Diantara Urgensi media dalam pembelajaran antara lain:
a. Proses instruksional menjadi lebih menarik dan interaktif
b. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi
c. Kualitas belajar dapat ditingkatkan
d. Proses belajar mengajar dapat terjadi kapan dan dimana saja
e. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap proses dan bahan belajar
f. Peran guru berubah ke arah positif dan produktif.8
7 http://umsb.ac.id/?id=68 http://nilaieka.blogspot.com/2009/06/media-pembelajaran.html
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media apabila (وسائل
difahami secara garis besar adalahadalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap.
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
Communication technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne
(1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970)
berpendapat bahwa media adalah sebagai alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar.
Levie & Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, berikut ini
beberapa fungsi dari media pembelajaran diantaranya:
a. Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
c. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.
beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-
sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
Urgensi media pembelajaran antara lain:
a. Proses instruksional menjadi lebih menarik dan interaktif
b. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi
c. Kualitas belajar dapat ditingkatkan
d. Proses belajar mengajar dapat terjadi kapan dan dimana saja
e. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap proses dan bahan belajar
f. Peran guru berubah ke arah positif dan produktif.
Daftar Pustaka
Azhar Arsyad. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persad.
Arief S. Sadiman,dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Oemar Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
http://nilaieka.blogspot.com/2009/06/media-pembelajaran.html
http://umsb.ac.id/?id=6
top related