ahliswiwite.files.wordpress.com file · web viewtaman kanak-kanak. karya tulis ilmiah. diajukan...
Post on 23-Mar-2019
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bidang Pendidikan
viii
SMALL PARK AREA INOVASI MODEL SEKOLAH
TAMAN KANAK-KANAK
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan dalam Rangka Lomba Karya Tulis Mahasiswa Matematika (LKTMM)
Tahun 2007
Oleh:
Lina Soimatun (4150405011)
Ririn Widiyasari (4150405003)
Ahlis Widiyanto (4101905033)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis berhasil menyusun karya tulis yang berjudul “Small Park
Area Inovasi Model Sekolah Taman Kanak-Kanak”.
Small Park Area merupakan model sekolah Taman Kanak-kanak bagi anak usia
dini. Anak-anak selain diajarkan cara membaca dan berhitung seperti pada
sekolah Taman Kanak-kanak pada umumnya, mereka juga diajarkan bagaimana
cara mereka bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar sebagai
modal dasar bagi anak-anak untuk menuju ke jenjang pendidikan sekolah dasar.
Small Park Area dirancang menyerupai suatu kota yang di dalamnya terdapat
berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, kantor polisi, pasar, dan lain-lain.
Dengan adanya model sekolah Small Park Area diharapkan anak-anak selain
mempunyai kemampuan dalam bidang akademik, mereka juga mempunyai
kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengikuti Lomba Karya
Tulis Mahasiswa Matematika (LKTMM) Jurusan Matematika tahun 2007.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya karya tulis ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam
penulisan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini banyak terdapat kesalahan. Oleh karena
tiu, saran dan kritik sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan karya
tulis selanjutnya.
Dan semoga atas izin Allah SWT karya tulis ini dapat berguna sebagaimana
mestinya.
Semarang, 31 Maret 2007
Penulis
viii
ABSTRAK
Lina Soimatun, Ririn Widiyasari, Ahlis Widiyanto.
Dosen pembimbing: Hery Sutarto, S.Pd.
Small Park Area Inovasi Model Sekolah Taman Kanak-Kanak. LKTMM
Bidang Pendidikan tahun 2007.
Small Park Area merupakan suatu model sekolah Taman Kanak-kanak yang
menyerupai suatu kota kecil dengan beberapa tempat-tempat khusus seperti rumah
sakit, kantor polisi, pasar, taman, dan lain-lain. Anak-anak diharapkan mampu
berinteraksi dengan orang-orang secara langsung sekaligus menerapkan pelajaran
yang mereka dapat dari guru.
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah mengetahui model sekolah Small Park
Area sebagai suatu sekolah Taman Kanak-kanak serta mengetahui kelemahan dan
kelebihan dari Small Park Area bila diwujudkan dalam masyarakat. Dengan
penulisan karya tulis ini diharapkan Small Park Area dapat terealisasi menjadi
suatu model sekolah Taman Kanak-kanak yang inovatif bagi masyarakat.
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah
pengumpulan data yang meliputi studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara
yang dilanjutkan dengan analisis data menggunakan pendekatan teoritik,
pengolahan data, dan penarikan simpulan.
Kata Kunci: anak, taman, inovasi, bermain
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang harus mengulang kelas. Hal itu
dikarenakan mereka tidak menempati bangku sekolah Taman Kanak-kanak
(TK) sebelum akhirnya masuk bangku sekolah dasar.
Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum, Balitbang Diknas tahun
1999 menunjukkan bahwa hampir pada seluruh aspek perkembangan anak
yang masuk TK mempunyai kemampuan lebih tinggi dari pada anak yang
tidak masuk TK. Data angka mengulang kelas tahun 2001/2002 untuk kelas
I sebesar 10,85 %, kelas II sebesar 6,68 %, kelas III sebesar 5,48 %, kelas IV
sebesar 4,28 %, kelas V sebesar 2,92 %, dan kelas VI sebesar 0,42 %.
(Boediono, 2002)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
a. Bagaimana model sekolah Taman Kanak-kanak Small Park Area?
b. Apakah kelebihan dan kekurangan dari Small Park Area bila diterapkan
di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini bertujuan.
a. Mengetahui model sekolah Taman Kanak-kanak Small Park Area.
b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Small Park Area sebagai model
sekolah Taman Kanak-kanak.
viii
D. Manfaat Penulisan
Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut.
a. Menerapkan Small Park Area sebagai model sekolah Taman Kanak-
kanak.
b. Dapat meningkatkan kualitas suatu sekolah Taman Kanak-kanak di mata
masyarakat.
viii
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Pendidikan pada Anak TK
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-kanak adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai
enam tahun.
Pendekatan pembelajaran pada pendidikan TK dilakukan dengan berpedomn
pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku
dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan
sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak TK hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak,
yaitu:
a. Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta
merasakan aman dan tentram secara psikologis.
b. Siklus belajar anak selalu berulang.
c. Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-
anak lainnya.
d. Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
e. Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan
individu.
2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada
kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan
upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
viii
perkembangan fisik maupun psikis (intelektual, bahasa, motorik, dan
sosio emosional).
3. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran pada anak usia TK. Upaya-upaya pendidikan yang
diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang
menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan
yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak
diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek
yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi
anak.
4. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan meggunakan
pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak.
Tema sebagai alat/sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai
konsep pada anak. Tema diberikan dengan tujuan:
Menyatukan isi kurikulum
Memperkaya perbendaharaan kata bagi anak
Jika pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka
pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan
dari hal-hal yang paling dekat dengn anak, sederhana, serta menarik
minat anak. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal
berbagai konsep secara mudah dan jelas.
5. Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh
pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa
ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan
hal-hal baru. Selain itu dalam pengelolaan pembelajaran hendaknya
dilakukan secara dinamis. Artinya, anak tidak hanya sebagai objek
tetapi juga sebagai subjek dalam proses pembelajaran.
viii
6. Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah
baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkunga fisik hendaknya
memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain.
Penataan ruang harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam
bermain sehingga dalam interaksi baik dengan pendidik maupun dengan
temannya dapat dilakukan secara demokratis. Selain itu, dalam
pembelajaran hendaknya memberdayakan lingkungan sebagai sumber
belajar dengan memberi kesempatan kepada anak untuk
mengekspresikan kemampuan interpersonalnya sehingga anak merasa
senang walaupun antar mereka berbeda (perbedaan individu).
7. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan
hidup. Pengembangan konsep hidup didasarkan atas pembiasaan-
pembiasaan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan
menolong diri sendiri, disiplin, dan sosialisasi serta memperoleh
keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
(http://www.wikipedia.org)
B. Tahap Perkembangan Anak
Anak tumbuh melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah periode
sensorimotor, yang terjadi pada saat anak lahir sampai kira-kira usia dua
tahun. Tahap berikut adalah tahap kegiatan nyata yang terjadi pada anak
umur 2-11 tahun. Tahap ketiga adalah pelaksanaan formal (formal
operational) yang pada umumnya dimulai pada usia remaja awal. Menurut
Vygotsky, kemampuan berfikir ditransformasikan saat anak menjadi
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa dan pada saat
pengajaran mengarahkan mereka untuk lebih sadar dan menguasai pikiran
mereka.(Triyono:2000,7)
Anak-anak pada usia tertentu memiliki ciri-ciri yang berbeda.
viii
a. Anak Usia Tiga Tahun
Anak-anak usia tiga tahun sangat bersemangat, menawan, dan
sekaligus kasar. Mereka berusaha memahami dunia mereka. Mereka
mengalami kesulitan untuk membedakan antara khayalan dan
kenyataan. Mereka mengembangkan kemampuan berbahasa dengan
cepat, dan mereka mudah berganti-ganti dari meggunakan bahasa bayi
sampai bahasa anak-anak.
b. Anak Usia Empat Tahun
Anak usia empat tahun sering merasa tidak dapat dikalahkan dan siap
menerima tantangan baru apa saja. Merek mulai terlibat dalam
permainan sosial yang rumit dan kooperatif. Anak-anak ini
mengembangkan kemampuan motorik kasar, dan melakukan senam
fisik tiada hentinya. Mereka mengembangkan kosakata, dan
menggunakan susunan kalimat yang sempurna dan tata bahasa yang
lebih rumit.
c. Anak Usia Lima Tahun
Umumnya pada usia ini anak sangat manis dan ingin menyenangkan
orang dewasa. Mereka sangat sosial dan dalam bermain mereka
memilih teman dengan jenis kelamin yang sama. Kemampuan anak
untuk berfikir dan memecahkan masalah semakin berkembang. Secra
fisik, anak-anak pada usia ini sangat lentur dan tertarik pada senam dan
olahraga yang teratur.
C. Bermain Sambil Belajar
Bermain adalah belajar tanpa paksaan. Meski sudah berupaya mengimbangi
keselarasan aktivitas penunjang otak kanan dan kiri, tak semua anak bisa
memaksimalkan kecerdasannya. Mengapa demikian, karena sekali lagi,
ternyata kebanyakan anak kurang memiliki kesempatan bermain dalam
artian bersenang-senang, rileks dan melakukan berbagai aktivitas secara
bebas sesuai dengan apa yang mereka sukai dan minati bukan apa yang
seharusnya mereka sukai dan minati.
viii
(http://www.wikipedia.org)
Inilah yang dinamakan merangsang kerja otak kanan, bukan sekadar
memberi anak aktivitas yang banyak, melainkan bagaimana dalam satu
aktivitas, anak dapat terlibat emosi, rasa, jiwa, mental, dan sisi spiritualnya
secara positif, diantaranya lewat bermain. Itu sebabnya bermain menjadi
aktivitas penting yang perlu diperhatikan orang tua pada anak, karena
bermain, selain merupakan kegemaran anak-anak juga merupakan satu
sarana penting bila kita ingin anak menjadi cerdas bahkan lebih pintar.
Menurut Dr.Anggani Sudana, MA, konsultan pendidikan yang juga
merupakan aktivis World Forum on Early Care and Education-National
Representative Indonesia, “Berbagai riset menunjukkan anak lebih mudah
belajar, lebih mudah menyerap pelajaran, saat hati merasa senang, diri
mereka senang, konsep diri mereka positif.” Jadi jelas bahwa lewat aktivitas
bermain sangat menyenangkan bagi anak, segala stimulus atau rangsangan
pada otak kanan maupun kiri anak, jauh lebih mudah diterima dan diserap
anak dengan sikap yang positif. Pernyataan ini juga ditunjang oleh berbagai
penelitian biologis yang menjelaskan bahwa segala stimulus yang ditangkap
panca indra kita, pertama kali akan direkam pada struktur otak kanan yang
merupakan pusat emosi yaitu amigdala (sistem limbic). Barulah kemudian,
ia akan disalurkan pada neokorteks yang merupakan belahan otak kiri dan
berfungsi sebagai pengatur kognitif. Karenanya situasi belajar anak
melibatkan unsur emosi positif, proses perekamannya akan lebih sempurna
dan bertahan lebih lama.(http://www.ivillagel.co.uk)
Psikolog Surastuti Nurdadi,M. Si, menjelaskan bagaimana bermain juga
menjadi jalan untuk meraih tumbuh kembang anak yang sempurna, Karena
memenuhi keseluruhan faktor tumbuh kembang: fisik atau motorik,
intelektual, emosi, juga sosial. Lihat saja, anak yang cukup bermain, cukup
belajar dan berlatih untuk mengendalikan emosi, tidak cepat marah saat
bermain dengan teman, tidak cepat putus asa kalau tidak berhasil. Dia
belajar bergaul dengan teman berbeda usia dan karakter, dia belajar warna
viii
ketika menggambar, belajar berhitung, membagi dan banyak lagi. Tetapi
harus disesuaikan porsi dan cara bermain dengan faktor usia anak.
D. Small Park Area
Small Park Area berasal dari kata dalam bahasa Inggris. Terdiri dari tiga
kata, yaitu small yang berarti kecil, park yang berarti taman, dan area yang
berarti wilayah. (John M. Echols, dkk, 2003). Jadi kalau dirangkai, Small
Park Area berarti wilayah taman kecil.
viii
BAB III
METODE PENULISAN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan agar penulisan karya tulis ini
berjalan dengan baik, maka dibutuhkan metode penulisan yang sistematis.
Sebab melalui metode penulisan yang benar akan diperoleh informasi yang
lengkap untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Adapun metode
penulisan karya tulis kami adalah sebagai berikut:
A. Merumuskan Masalah
Pada tahap ini penulis menemukan masalah yang kemudian akan dibahas
dalam karya tulis. Rumusan masalah diperlukan agar permasalahan yang
dibahas dalam karya tulis ini jelas dan tidak melebar sehingga akan lebih
mudah menentukan langkah pemecahan masalah tersebut. Permasalahan
dirumuskan berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
B. Mengumpulkan Data
Dalam penulisan karya tulis ini penulis mengumpulkan data dengan mencari
literatur dari perpustakaan, penelusuran data dari internet, dan melakukan
interview kepada pengajar TK serta orang yang ahli dalam bidang
pendidikan.
C. Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan
pendekatan teoritik berdasarkan pendapat beberapa ahli dari hasil studi
pustaka. Dalam hal ini, penulis mengkombinasikan beberapa model
pembelajaran. Selanjutnya ditarik suatu simpulan untuk menjawab
permasalahan yang ada.
viii
D. Pengolahan Data
Dalam mengolah data yang ada penulis memilih data-data yang relevan
dalam karya tulis ini. Penulis mengelompokkan data yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan.
E. Penarikan Simpulan dan Saran
Dalam mengambil simpulan penulis melihat permasalahan dan pembahasan
untuk kemudian menyimpulkannya. Jadi simpulan merupakan jawaban dari
permasalahan yang ada. Sedangkan dalam merumuskn saran, penulis
mempelajari tujuan dan manfaat dari karya tulis ini, sehingga saran dapat
memberikan masukan kepada masyarakat agar menjadi lebih baik.
viii
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Model Small Park Area
Model sekolah Taman Kanak-kanak biasanya berbentuk seperti sekolah
pada umumnya. Terdiri dari beberapa kelas yang di dalamnya terdapat
berbagai alat permainan dan sebagainya. Dan aktifitas belajar mengajar
dilaksanakan di dalam kelas.
Small Park Area merupakan salah satu model sekolah Taman Kanak-kanak.
Namun, berbeda dengan sekolah TK pada umumnya. Model Small Park
Area merupakan modifikasi antara sekolah formal yang sudah ada dengan
sekolah alam, didesain menyerupai suatu kota kecil yang di dalamnya
terdapat berbagai fasilitas kota seperti rumah sakit, jalan raya, kantor polisi,
taman bermain, pasar, dan lain-lain. Fasilitas-fasilitas tersebut juga brefungsi
senagai klelas. Dalam satu kelas terdiri dari lima belas anak yang
didampingi oleh seorang guru. Setiap pertemuan juga ada makan dan gosok
gigi.
Small Park Area sebuah sekolah khusus yang ditujukan untuk mendidik
anak usia empat sampai enam tahun. Kurikulumnya disesuaikan dengan
kurikulum yang sudah ada di Departemen Pendidikan Nasional. Kalau mau
jujur, bila mau beli barang yang bagus dan berkualitas tentu harganya mahal.
Begitu pula dengan pendidikan. Small Park Area memang tidak murah,
lebih mahal dari sekolah formal biasa namun lebih murah dari sekolah alam
yang sedang popular akhir-akhir ini. Metode yang diajarkan adalah belajar
sambil bermain dengan kurikulum plus yang menjadikan anak memiliki
kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan yang lebih dibanidng
dengan kebanyakan anak pada umumnya. Setiap periode juga diadakan
perbaikan gedung dan penambahan fasilitas. Melihat perkemnbangan
pendidikan sekarang sangat cepat, cara atau metode pembelajaran berbeda
setiap saat dan terus berkembang. Sehingga memungkinkan orang tua untuk
viii
tidak dapat mengikuti semuanya. Dengan Small Park Area semua masalah
tersebut dapat diatasi.
Berikut ini adalah model sekolah Small Park Area.
viii
SMALL PARK AREA
Gambar 1. Model Small Park Area
Kantor Polisi
FLORA
FAUNA
TAMAN
RUMAHSAKIT
KANTIN
WC
WC
SANGGAR SENI
PASAR
PERPUS DAN LAB
LAP. OLAHRAG
A
RUANG SERBAGUNA
viii
Masing-masing tempat memiliki fasilitas berbeda dan fungsi yang berbeda
pula.
1. Kantor polisi
Di dalamnya terdapat seorang guru yang berpakaian polisi. Anak-anak
dibimbing masuk kantor polisi dan diterangkan mengenai cara-cara
berlalu lintas, tentang lambang-lambang di jalan. Anak-anak juga di latih
menyeberang jalan, apabila berjalan di sebelah kiri, serta dilarang
melakukan tindakan kejahatan dan kriminalitas, seperti mencuri,
memukul, dan lain-lain.
2. Rumah sakit
Di dalamnya terdapat seorang dokter dan seorang perawat dengan
berbagi peralatan kesehatan serta seorang ahli psikolog anak. Anak-anak
dikenalkan dengan berbagai alat suntik, obat-obatan, dan diajari
bagaimana menjaga kebersihan badan, lingkungan dan diterangkan
mengenai makanan empat sehat lima sempurna. Anak-anak juga dapat
berkonsultasi tentang masalah serta dapat mengetahui perkembangan
kejiwaan mereka kepada ahli psikolog anak.
3. Perpustakaan
Merupakan tempat kumpulan buku-buku seperti buku gambar, buku
tentang abjad, dan lain-lain. Anak-anak dapat membaca buku di sana.
Mereka dilatih membaca dan menulis.
4. Laboratorium
Berisi alat peraga seperti alat peraga untuk matematika, huruf-huruf
alfabetis, dan juga terdapat gambar puzzle. Anak-anak bisa
memanfaatkan benda-benda tersebut untuk mengembangkan
kemampuan otak mereka.
Setiap seminggu sekali diadakan science atau percobaan. Misalnya
melihat proses berudu menjadi katak, proses bawang menjadi daun, dan
melihat proses air yang diberi garam menjadi asin.
5. Sanggar Seni
Berisi alat-alat untuk seni musik, seni tari, seni rupa, dan lain-lain. Alat-
alat seni musik berupa terompet, piano, dan gitar. Anak-anak dapat
viii
menggunakan alat musik tersebut. Guru bisa mengajarkan bagaimana
cara mnggunakan alat tersebut.
Alat-alat seni rupa berupa alat untuk menggambar, alat untuk melukis,
dan beberapa cat warna. Anak-anak diajarkan oleh guru mereka
bagaimana menggambar dengan alat yang sesuai. Mereka dapat
menggambar sesuai dengan imajinasi mereka. Mereka dapat memulai
melukis dengan mencoret-coret kertas.
Alat-alat seni tari berupa selendang, topi, dan lain-lain. Anak-anak bisa
belajar menari tarian daerah maupun tarian modern.
Guru dapat membimbing anak-anak untuk mendiskusikan benda-benda
seni itu, memamerkan berbagai hasil karya di sekeliling ruangan,
mengumpulkan benda-benda seni sebagai proyek seni, serta meminta
anak-anak untuk menggambar dan melukis sambil mendengarkan musik.
6. Galeri Fauna
Terdapat berbagai gambar binatang yang ada di dunia. Anak-anak dapat
mengelompokkan jenis-jenis binatang sesuai dengan kategorinya
masing-masing. Misalnya binatang berkaki empat, binatang pemakan
daging, binatang pemakan rumput, binatang yang hidup di darat,
binatang yang hidup di laut, dan lain-lain.
7. Galeri Flora
Terdapat berbagai gambar tumbuhan. Anak-anak dapat
mengelompokkan tumbuhan tersebut sesuai dengan kategorinya masing-
masing. Anak-anak dapat mengenal bunga sesuai golongannya,
membedakan bunga tersebut sesuai dengan warnanya masing-masing.
Misalnya bunga yang terdapat di air, di darat, menempel di pohon atau
yang merambat.
8. Kantin
Anak-anak dapat menikmati berbagai makanan dan buah-buahan. Ada
berbagai jenis makanan yang terdapat di kantin. Anak-anak diajarkan
bagaimana cara makan yang benar. Selain itu anak-anak juga dapat
belajar memasak.
9. Pasar
viii
Di dalamnya terdapat berbagai jenis barang-barang yang dibutuhakan
oleh masyarakat sehari-hari. Anak-anak diajarkan bagaimana cara
membeli barang, bagaimana cara menawar harga, dan lain-lain.
10. Taman bermain
Anak-anak dapat bermain sesuka hati mereka. Di tempat itu terdapat
berbagai alat bermain seperti ayunan, kuda-kudaan, seluncur dan lain-
lain.
11. Lapangan Olah Raga
Anak-anak dapat melakukan olah raga di tempat itu supaya tubuh
mereka menjadi bugar.
12. Masjid
Anak-anak dapat melakukan ibadah di tempat itu. Bagi mereka yang
belum bisa maka guru berkewajiban mengajarkan kepada mereka
bagaimana cara melakukan ibadah yang baik. Anak-anak juga diajarkan
untuk berdo’a sebelum melakukan segala sesuatu seperti berdo’a
sebelum makan, mengucapkan salam sebelum masuk rumah, dan lain-
lain.
13. Kamar mandi/WC
Merupakan tempat untuk buang air.
Jadi Small Park Area mencangkup hampir semua aspek kehidupan di
masyarakat.
Sehingga anak dapat memiliki pengetahuan tentang cara berinteraksi dengan
sesama.
B. Kelebihan dan Kekurangan Small Park Area
Small Park Area sebagai suatu model sekolah Taman Kanak-kanak memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari Small Park Area
sebagai berikut.
a. Dapat mengembangkan kemampuan motorik
viii
Dengan melakukan kegiatan-kegiatan fisik di lapangan seperti bergerak,
berlari, melompat, melempar bola, permainan rintangan, dan lain-lain
dapat mengembangkan kemampuan motorik anak-anak.
b. Dapat menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, daya khayal,
dan inisiatif anak-anak.
Sanggar seni dapat membawa suasana riang, kegembiraan, dan kepuasan
bagi anak-anak.
Kelebihan dari Small Park Area akan dijelaskan menurut masing-masing
ruangan.
a. Ruang Kantor Polisi
Anak-anak dapat memperoleh pengetahuan tentang tata cara berlalu
lintas, mengenal tanda-tanda lalu lintas, cara berjalan di sebelah kiri
sehingga sejak dini anak-anak diajarkan untuk mematuhi peraturan yang
ada dan tidak berusaha untuk melanggarnya.
b. Ruang Rumah Sakit
Anak-anak dikenalkan dengan beberapa alat-alat kesehatan seperti alat
suntik, stetoskop, timbangan berat badan, dan lain-lain. Anak-anak juga
diajari bagaimana cara merawat kesehatan badan, menjaga kebersihan
lingkungan. Serta dikenalkan tentang makanan yang mengandung Empat
Sehat Lima Sempurna.
c. Ruang Perpustakaan
Anak-anak dapat membaca berbagai buku
d. Ruang Laboratorium
Anak-anak dapat melihat beberapa alat peraga
e. Ruang Sanggar Seni
f. Ruang Galeri Flora
g. Ruang Galeri Fauna
h. Ruang Kantin
i. Ruang Pasar
j. Taman Bermain
k. Lapangan Olah Raga
viii
Melalui gerakan-gerakan fisik, anak-anak dapat mengembangkan
kemampuan motorik Kegiatan fisik tersebut antara lain bergerak, berlari,
melompat, melempar bola, permainan rintangan, dan lain-lain.
Small Park Area memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
a. Dapat menampung banyak siswa karena Small Park Area
didesain dengan beberapa ruangan/kelas di mana pada umumnya
sekolah Taman Kanak-kanak hanya terdapat satu kelas.
b. Dapat membuat anak-anak tidak merasa bosan bila berada
di Small Park Area karena masing-masing ruangan/kelas memiliki
tema/tipe yang berbeda-beda.
c. Dapat mengenalkan anak-anak terhadap kehidupan
masyarakat sehingga apabila anak-anak dapat terjun langsung
dengan lingkungan masyarakat mereka dapat menyesuaikan diri
karena di dalam Small Park Area anak-anak dapat berinteraksi
langsung dengan orang-orang.
d. Dapat meningkatkan daya kreatifitas anak-anak karena
anak-anak dapat melakukan apa saja sesuai dengan keinginan
mereka apabila merek memasuki ruang
viii
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan tadi dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Small Park Area dapat digunakan sebagai alternatif model sekolah
Taman Kanak-kanak.
2. Small Park Area memiliki kelebihan dan kelemahan bila
diterapkan sebagai model sekolah Taman Kanak-kanak.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis dapat merekomendasikan
sebagai berikut.
1. Hendaknya pemerintah membuat Small Park Area sebagai model
sekolah Taman Kanak-kanak yang inovatif.
2. Para guru hendaknya lebih dapat memahami perkembangan dari
anak didiknya dan dapat mengarahkan
viii
DAFTAR PUSTAKA
Triyono, Rosa. 2000. Menciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak. Jakarta:
CRI Indonesia.
Boediono, 2002. Standar Kompetensi Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak.
http://www.wikipedia.org
2007. Bermain Adalah Belajar Tanpa Paksaan. http://www.wikipedia.org
Suwariyanto, 2003. Pendidikan dan Pembelajaran Atraktif
http://www.ivillagel.co.uk
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Nama : Lina Soimatun
Tempat, tanggal lahir : Tegal, 20 Mei 1987
Alamat : Desa Purbayasa Rt. 1 Rw. 1 No. 1
Kec. Pangkah Kab. Tegal 52471
Pendidikan : SDN Purbayasa
SMP N 1 Adiwerna
SMA N 1 Slawi
Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA Unnes
Karya Tulis:
Biji Kelor Sebagai Bahan Alternatif Penjernih Air yang Ekonomis dan
Efisien
B. Nama : Ririn Widiyasari
Tempat, tanggal lahir : Batang, 4 April 1987
Alamat : Desa Boja Rt. 1 Rw. 1 No.11
Tersono, Batang 51272
Pendidikan : SDN 1 Batang
SMP N 1 Batang
SMA N 1 Pekalongan
Mahasiswa Jurusan Matematika
FMIPA Unnes
Karya Tulis:
- Getah Biji Mahkota Dewa Sebagai Alternatif Mengobati Luka Gores
Tanpa Rasa Sakit (Bidang IPA)
- Pemanfaatan Bungkus Rokok Dan Kosmetik Untuk Pernak-pernik
Sebagai Sarana Kreatifitas Anak Jalanan Di Rumah Singgah (Bidang
IPS)
viii
C. Nama : Ahlis Widiyanto
Tempat, tanggal lahir : Banjarnegara, 25 Mei 1982
Alamat : Pingit Rt 02 Rw 05 Kec. Rakit Banjarnegara
Pendidikan : MIM 1 Pingit
SMP N 1 Rakit
SMK Panca Bhakti
Mahasiswa Jurusan Matematika
FMIPA Unnes
Karya Tulis:
- Pembuatan Program Sisitem Inventory Material Logistik Warehouse
dengan Visual Basic 6.0 Windows pada Perusahaan (Bid. IPA)
- “Domino Pecahan”, Sebagai Media Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenagkan (Pakem) bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas III pada
Pokok Bahasan Pecahan (Bid. Pendidikan)
top related