01 pidato pembukaan tata laksana pengelolaan benda sitaan

Post on 20-Jan-2017

222 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

“RAPAT KOORDINASI TATALAKSANA BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN

DALAM RANGKA PEMULIHAN ASET PERKARA TINDAK PIDAN KORUPSI”

TANGGAL 21 s.d. 23 NOVEMBER 2016

PIDATO PEMBUKAAN

oleh : Bapak Agus RahardjoKetua

Komisi Pemberantasan Korupsi

Salah satu pokok permasalahan dalamproses penegakkan hukum dewasa ini :

Pengelolaan atau tatalaksanaBenda Sitaan Negara (Basan) danBarang Rampasan Negara (Baran)

Sejak berlakunya KUHAP dan peraturan-peraturan pelaksanaannya :

Perlakuan terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan memang belum maksimal dan belum menjadi prioritas kita (aparat penegak hukum) dan aparatur negara lainnya yang terkait.

Perlakuan terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan memang belum maksimal dan belum menjadi prioritas kita (aparat penegak hukum) dan aparatur negara lainnya yang terkait.Prinsip penyitaan; benda merupakan milik pihak lain yang harus dijunjung tinggi Haknya,untuk itu nilainya (value) harus dijaga dengan serangkaian upaya pengelolaan.

Permasalahan tatakelola Benda Sitaan dan Barang Rampasan, antara lain :1. Alokasi anggaran pengelolaan Benda Sitaan Barang Rampasan. 2. Kurangnya sumber daya manusia dan sebaran lokasi dari kantor 

Rupbasan yang belum ada pada setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

3. Kewenangan, koordinasi dan kerjasama antara Rupbasan dengan Apgakum (aparat penegak hukum), yakni : instansi penyidik (Polri, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan KPK), instansi penuntut umum (Kejaksaan RI dan KPK) serta hakim di pengadilan;

dan permasalahan lainnya yang terkait dan bersifat ego sektoral, yang seyogyanya dapat kita kelola dan dapat kita cari solusinya.

Permasalahan tatakelola Benda Sitaan dan Barang Rampasan, antara lain :1. Alokasi anggaran pengelolaan Benda Sitaan Barang Rampasan. 2. Kurangnya sumber daya manusia dan sebaran lokasi dari kantor 

Rupbasan yang belum ada pada setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

3. Kewenangan, koordinasi dan kerjasama antara Rupbasan dengan Apgakum (aparat penegak hukum), yakni : instansi penyidik (Polri, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan KPK), instansi penuntut umum (Kejaksaan RI dan KPK) serta hakim di pengadilan;

dan permasalahan lainnya yang terkait dan bersifat ego sektoral, yang seyogyanya dapat kita kelola dan dapat kita cari solusinya.

Permasalahan tatakelola benda sitaan danbarang rampasan akan menjadi hambatanbagi terwujudnya upaya PEMULIHANASET (Asset recovery).Termasuk hambatan dalam pemulihanaset perkara tindak pidana korupsi.

TERIMA KASIH 

SALAM ANTI KORUPSI

top related