04. siklus akuntansi
Post on 16-Apr-2017
79 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SIKLUS AKUNTANSI
Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh19 Maret 2017 / d.maghfiro@gmail.com
Universitas Nahdlatul Ulama SidoarjoFakultas Ekonomi Prodi Manajemen
SOEMARSO SR
Siklus akuntansi adalah tahapan tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang - ulang dan terus menerus
Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode.
C. ROLLIN NISWONGER, CARL S. WARREN, JAMES M. REEVE, PHILIP E. FRESS
BUKTI TRANSAKSI
Setiap transaksi perlu adanya bukti. Bukti berguna untuk
memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti
juga dapat digunakan sebagai alat apabila terjadi masalah
dikemudian hari. Bukti transaksi dapat berasal (dibuat oleh)
perusahaan sendiri atau diperoleh dari pihak luar. Bukti dari pihak
luar lebih kuat dibandingkan dengan yang dibuat oleh perusahaan
sendiri.
Bukti yang dibuat dan disediakan oleh perusahaan sendiri disebut bukti intern. Bukti yang berasal dari luar perusahaan disebut bukti ekstern.
Pengeluaran uang oleh perusahaan perlu dibuktikan dengan kuitansi yang ditandatangani oleh penerima. Jika pengeluaran uang dilakukan dengan cek (check), maka struk yang tertinggal dalam buku cek dapat dijadikan sebagai salah satu bukti transaksi.
Transaksi Rp 250.000,- s/d Rp 1.000.000,- menggunakan materai Rp 3.000,Sedangkan transaksi diatas Rp 1.000.000,- menggunakan materai Rp 6.000,
BUKTI PENERIMAAN UANG
Pada waktu menerima uang,
perusahaan harus membuat
kuitansi sebagai bukti bahwa uang
telah diterima.
Kuitansi yang dikeluarkan sebaiknya diberi nomor urut untuk memudahkan
pengarsipan.
Kuitansi atau struk check
dapat digunakan sebagai dasar untuk
pencatatan akuntansi. Akan tetapi,
ada kalanya perusahaan menyediakan
bukti khusus yang digunakan untuk
dasar pencatatan. Dalam hal
pengeluaran dibuatkan bukti jurnal,
maka kuitansi dapat dilampirkan.
Disamping pengeluaran dan penerimaan uang, perusahaan mungkin melakukan transaksi-transaksi lain. Misalnya pembelian dan penjualan secara kredit, penyerahan dan penerimaan barang, dan lain-lain.
pembelian secara kredit
Pembelian dan penjualan kredit dapat dibuktikan dengan faktur.
Sedangkan penyerahan dan penerimaan barang dapat dibuktikan dengan
bukti pengiriman dan penerimaan barang.
Pencatatan setiap transaksi dinyatakan dalam debit dan
kredit terhadap akun-akun yang ada di buku besar.
Cara pencatatan diatas merupakan dasar pengenalan
sistem akuntansi berganda (double entry accounting).
Sementara ayat jurnal yang terdiri dari dua atau lebih akun
yang di debit atau di kredit disebut ayat jurnal gabungan
(compound journal entry).
Pada umumnya perusahaan menggunakan formulir khusus
untuk mencatat ayat jurnal yang biasa disebut sebagai buku harian
atau jurnal (journal). Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal
disebut penjurnalan (journalizing). Ada beberapa bentuk dan jenis
jurnal diantaranya adalah bentuk standar jurnal dua kolom, disebut
juga jurnal umum (general journal)
Contoh Jurnal Umum (General Journal)
Pencatatan Jurnal Umum yang Baik dan Benar
Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi
Tahun dicantumkan sekali saja pada baris paling atas dari kolom “tanggal” disetiap halaman jurnal. Kecuali jika dalam halaman yang sama tahunnya
berubah
Bulan dicantumkan sekali saja pada baris pertama sesudah tahundalam kolom “tanggal” disetiap halaman kecuali dalam halaman yang sama
bulannya berubah.
1
2
3
Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom “tanggal” untuk setiap hari, tanpa memandang jumlah transaksi yang ada pada hari itu
Nama akun yang di debit dicantumkan pada tepi paling kiri dalam kolom “keterangan”. Nilai uangnya dicatat dalam kolom “debit”.
Nama akun yang di kredit dicantumkan dibawah agak ke kanan dari akun yang di debit. Nilai uangnya dicatat dalam kolom “kredit”
5
6
4
Penjelasan singkat dapat dicatat dibawah agak ke kanan dari setiap ayat jurnal.
Kolom “referensi” digunakan untuk mencatat nomor kode akun yang bersangkutan di buku besar
Nomor bukti transaksi dicatat dalam kolom “nomor bukti”.
8
9
7
NERACA SALDO
Neraca saldo berbeda dengan neraca. Neraca saldo adalah dokumen
internal yang digunakan untuk kepentingan internal perusahaan (untuk menguji
keseimbangan debet dan kredit). Sedangkan neraca adalah laporan keuangan formal
yang digunakan juga oleh pihak eksternal. Setelah semua ayat jurnal yang dibuat
selama periode diposting ke buku besar, maka pada akhir periode perlu disusun
neraca saldo. Tujuannya adalah untuk menguji bahwa setelah semua posting
dilakukan, jumlah debet sama dengan jumlah kredit. Selain itu, neraca saldo juga
sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan.
CONTOH NERACA SALDO
top related