04_petunjuk teknis percontohan program paud-terpencil (ok)
Post on 28-Nov-2015
335 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
i
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
ii
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
iii
Program pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal dan Informal tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) adalah Program PAUD, Program Kursus dan Pelatihan, Program Pendidikan Masyarakat, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI.
Program-program PAUDNI dikembangkan dalam rangka menuju visi Kementerian Pendidikan Nasional 2025 yakni menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Visi tersebut mengandung makna bahwa insan Indonesia memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan sosial, kecerdasan intelektual dan kecerdasan kinestetis.
Guna mencapai visi secara efektif maka program-program PAUDNI yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat berupaya untuk memberikan pelayanan prima pendidikan agar tersedia secara merata, terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan masyarakat dan dunia kerja, setara bagi seluruh warga negara serta berupaya memberikan kepastian bagi warga negara mengenyam pendidikan sebagai hak warga negara Indonesia.
Program PAUDNI dilaksanakan oleh satuan-satuan pendidikan nonformal dan informal antara lain Lembaga Kursus, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kelompok Belajar, dan Satuan Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) sejenis serta oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Pemerataan dan perluasan akses layanan PAUDNI diselenggarakan oleh lembaga non UPT sedangkan pelaksanaan program PAUDNI dalam rangka percontohan dan/atau pengembangan dilaksanakan oleh UPT dan/atau satuan pendidikan tertentu yang memiliki sumber daya pendidikan memadai.
Khususnya penyelenggaraan program PAUDNI dalam rangka percontohan dan pengembangan, dukungan pembiayaan program disalurkan lewat Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) dan Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.
Percontohan program PAUDNI dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan acuan penyelengaraan program PAUDNI yang berstandar dan bermutu, rujukan program PAUDNI berdasarkan karakteristik wilayah dan sosial budaya masyarakat, pusat magang, pelatihan dan penelitian. Percontohan program PAUDNI tersebut merupakan langkah menuju terpenuhinya amanah PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
KATA SAMBUTANDirektur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
iv
UPT yang menyelenggarakan program PAUDNI dengan arah sebagai percontohan dapat melaksanakan program berbasis hasil pengembangan model, hasil kajian, replikasi program terbaik di lapangan yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri dan/atau produk kebijakan strategis dengan prosedur serta pola pembiayaan yang tidak harus sama dengan program-program PAUDNI yang dibiayai dari sumber dana dekonsentrasi.
Saya menyambut baik penerbitan “Petunjuk Teknis Percontohan Program PAUDNI” dan mengharapkan melalui petunjuk teknis ini dapat menjamin penyelenggaraan percontohan program PAUDNI yang diselenggarakan oleh UPT dan/atau satuan pendidikan tertentu dapat tercapai secara efektif, efisien, dan produktif serta memberikan acuan kepada pihak-pihak terkait perlu.
Kepada semua pihak yang memiliki kepedulian dan telah berkontribusi untuk membangun program PAUDNI menuju pelayanan prima disampaikan terimakasih.
Jakarta, Mei 2011Plt. Direktur Jenderal PAUDNI
Hamid Muhammad, Ph.D.NIP. 19590512 198311 1 001
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
v
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2011 bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan bagi anak usia dini, sehingga kelak siap memasuki jenjang pendidikan dan tahap kehidupan lebih lanjut, meningkatnya kesadaran pemerimtah daerah, keluarga, orangtua dan masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini serta meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini dan tumbuhnya berbagai program PAUD sejenis yang lebih merata dan bermutu.
Pemerintah menargetkan dapat melayani anak usia dini sebanyak 18,1 juta anak (APK 60,10%) pada tahun 2011 guna mencapai target nasional pada tahun 2014 dengan APK 72,90%. Untuk mencapai target tersebut khususnya Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan program untuk melayani anak usia dini antara lain Program Pendidikan Anak Usia Dini di Daerah Terpencil, Program Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain, Program PAUD SPS, Program Taman Penitipan Anak.
Program PAUD di atas dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal dan informal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Kelompok Bermain dan SKB, serta satuan pendidikan seperti Taman Kanak Kanak dan Satuan Pendidikan Sejenis lainnya.
Pembiayaan penyelenggaraan PAUD melalui Direktorat Jenderal PAUDNI dapat diperoleh dari dana dekonsentrasi yang ada di Dinas Pendidikan Propinsi dan dana percontohan program PAUDNI yang ada di Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan informal (P2PNFI) atau Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) di wilayah regional masing-masing.
Guna meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas penyelenggaraan percontohan program PAUD maka perlu diterbitkan Petunjuk Teknis Percontohan Program PAUD. Petunjuk ini dapat dipergunakan mulai saat koordinasi, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pengendalian.
Jakarta, Mei 2011Direktur PAUD
Dr. Erman Syamsuddin, SH, M.Pd.NIP. 19570304 198303 1 015
KATA PENGANTARDirektur Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal PAUDNI
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
vi
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
vii
KATA SAMBUTANKATA PENGANTARDAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang.....................................................................................1
............................................................................................................B. Dasar...................................................................................................2C. Tujuan ................................................................................................3D. Penjelasan Istilah................................................................................3
BAB IIPERCONTOHAN PROGRAM PAUD DI DAERAH TERPENCILA. Definisi................................................................................................7B. Tujuan Program...................................................................................8C. Tingkatan Percontohan Program Penyelenggaraan/
Pembelajaran......................................................................................9D. Bentul Layanan....................................................................................14E. Kriteria Penyelenggaraan Percontohan Program PAUD Daerah
terpencil..............................................................................................15
BAB IIIPENYELENGGARAAN PERCONTOHAN PROGRAM PAUD DI DAERAH TERPENCILA. Komponen Program............................................................................17B. Langkah Kegiatan ...............................................................................23
BAB IVKRITERIA KEBERHASILANA. Kelembagaan.......................................................................................25B. Pembelajaran......................................................................................25 C. Jaringan Kemitraan.............................................................................28D. Hasil Pelaksaan Program.....................................................................29
DAFTAR ISI
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
viii
BAB VPENGAJUAN DAN SELEKSI PROPOSALA. Penyusunan Proposal..........................................................................31B. Mekanisme Pengajuan Proposal.........................................................31
BAB VIPENGENDALIAN MUTU PERCONTOHAN PROGRAM A. Monitoring dan Evaluasi......................................................................33B. Pelaporan............................................................................................33
BAB VIIPENUTUP...................................................................................................35
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
1
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.” Selanjutnya Amandemen
UUD 1945, pasal 28 b menyatakan bahwa “Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Pendidikan bagi anak usia
dini sangat penting dilakukan, karena pendidikan bagi anak usia dini
merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yang
ditandai dengan karakter, budi pekerti luhur, cerdas dan terampil. Selain itu,
anak adalah penentu kehidupan bangsa pada masa mendatang.
Ditangannyalah perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara
berada, sehingga pendidikan yang terbaik bagi aset bangsa ini harus
diberikan kepada semua warga negara tanpa terkecuali.
Undang- undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan
Nasional mengamanatkan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat
diselenggarakan melalui jaur formal, nonformal, dan/atau informal (pasal 28
ayat 2). Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal
berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak, atau bentuk lain
yang sederajat. Bentuk lain yang sederajat yang selanjutnya dikategorikan
sebagai satuan PAUD sejenis dimaksud untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan layanan PAUD lainnya.
Pendidikan Anak Usia Dini sebagai substitusi pendidikan dasar perlu
melakukan terobosan yang lebih mengakar pada esensi permasalahan
BAB IPENDAHULUAN
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
2
pendidikan yang dihadapi masyarakat. Permasalalahan tersebut adalah
terbatasnya akses terhadap PAUD yang disebabkan oleh masalah geografis,
ekonomi, sosial, dan budaya.
UPTD sebagai unit pelaksana teknis Daerah yang memiliki tugas antara
lain melaksanakan percontohan program PAUDNI, diharapkan dapat
melaksanakan percotohan program sebagai bagian dari perluasan akses
layanan PAUD dan peningkatan mutu layanan di daerah terpencil. Berkaitan
dengan hal tersebut maka perlu disusun petunjuk teknis penyaluran Dana
Bantuan langsung percontohan program PAUD di daerah terpencil sebagai
bentuk dari pelayanan pendidikan terutama bagi masyarakat yang kurang
mampu dalam hal pendidikan anak usia dini.
B. Dasar
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991, tentang Pendidikan Luar
Sekolah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2007, tentang Alokasi, Klasifikasi, Mekanisme Belanja, dan
Pertanggungjawaban Anggaran Belanja.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2009, tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di
Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
3
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009, tentang
standar pendidikan anak usia dini.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.
9. Renstra Ditjen PAUDNI Tahun 2010-2015
10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Pusat Pengembangan
Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) dan Balai Pengembangan
Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI), Tahun 2011
C. Tujuan
1. Memberikan acuan bagi UPTD Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka
mengembangkan percontohan program PAUD guna meningkatkan
mutu dan perluasan akses layanan PAUD agar menjangkau sasaran anak
yang belum terlayani program PAUD khususnya di daerah terpencil
2. Manjadi acuan bagi para penanggung jawab Program PAUD di tingkat
UPT dalam hal mengidentifikasi, menyeleksi, dan menetapkan lembaga
yang akan menerima bantuan percontohan program PAUD di daerah
terpencil
3. Menjadi acuan dalam memberikan pembinaan terhadap lembaga yang
terpilih untuk dapat memberikan layanan percontohan program yang
berkualitas kepada sasaran anak usia dini (0-6 tahun) di lingkungan
sekitarnya.
D. Penjelasan Istilah
1. Percontohan
Proses kegiatan mencari, menentukan, dan membuat contoh, prototip,
model, atau patron tentang prosedur atau wujud kerja penyelenggaraan
program atau pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini,
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
4
nonformal, dan Informal. Percontohan dapat bersifat menyeluruh
(komprehensif) atau bagian per bagian (partial) dari keseluruhan
kegiatan/komponen penyelenggaraan program atau keseluruhan
kegiatan/komponen pembelajaran.
2. Percontohan Program
model-model program PAUD terbaik yang merupakan hasil kajian atau
penyelenggaraan program terbaik (best practices) sebagai Percontohan
Program yang dapat dijadikan rujukan, tempat magang atau praktek
bagi pengelola,penyelenggara dan pelaksanaan program PAUD dalam
rangka meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan program.
3. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) adalah:
Lembaga yang menyelenggarakan program PAUDNI yang berstatus milik
pemerintah daerah dalam rangka pengembangan model dan
Percontohan Program, yang meliputi: Balai Pengembangan Kegiatan
Belajar (BPKB) atau sebutan lain yang sejenis berkedudukan di tingkat
provinsi, dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau sebutan lain yang
sejenis berkedudukan di tingkat Kabupaten/Kota.
4. Daerah Terpencil adalah:
Daerah yang secara ekonomis, sosial, budaya dan geografis mempunyai
potensi yang layak dikembangkan tetapi keadaan pada umumnya
kurang memadai dan sulit dijangkau oleh transportasi umum.
5. PAUD Terpencil
Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia dini yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut di daerah yang secara ekonomis,
geografis, pelayanan umum dan transportasi pada umumnya kurang
memadai.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
5
6. Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD di daerah terpencil :
Bantuan Langsung Percontohan Program yang diberikan kepada
lembaga PAUDNI terutama pada UPTD BPKB/SKB yang dinilai layak dan
memiliki potensi untuk membuat percontohan program yang
dilaksanakan di daerah yang sesuai dengan kondisi daerah yang secara
ekonomis, geografis, pelayanan umum dan transportasi pada umumnya
kurang memadai dan sulit dijangkau.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
6
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
7
A. Definisi
Percontohan, pengertian percontohan dalam panduan ini dibatasi pada
suatu kegiatan/program yang mempunyai keunggulan dalam
pelaksanaannya, dan menghasilkan suatu dampak positif terhadap sasaran
pelaksanaan program tersebut. Keunggulannya dapat dilihat dari adanya
pola atau strategi yang kreatif dan inovatif, yang dipergunakan oleh
pelaksana program untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dengan adanya keunggulan tersebut, maka program itu
bisa/memungkinkan untuk dijadikan sebuah role mode (contoh ideal), bagi
pelaksanaan program sejenis. Dengan kata lain, Percontohan Program
dapat dijadikan sebagai sebuah acuan yang dapat direflikasikan
pelaksanaannya, di luar lokasi yang menjadi daerah/ kelompok
percontohan
Percontohan program PAUD di daerah terpencil adalah model program
PAUD terbaik yang merupakan hasil kajian atau penyelenggaraan program
terbaik (best practices) sebagai Percontohan Program yang dapat dijadikan
rujukan, tempat magang atau praktek (pusat sumber belajar) bagi
pengelola,penyelenggara dan pelaksanaan program PAUD dalam rangka
meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program
PAUD pada daerah terpencil.
BAB IIPERCONTOHAN PROGRAM PAUD DI
DAERAH TERPENCIL
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
8
B. Tujuan Program
1. Menumbuhkan/merintis satuan PAUD, yang mempunyai keunggulan-
keunggulan tertentu, baik keunggulan dari segi penyelenggaraan
program, maupun keunggulan dalam pelaksanaannya
pembelajarannya. Kemampuan lembaga untuk melaksanakan
kemitraan, sehingga kesinambungan dan keberlanjutan program bisa
terjaga. Penggunaan media bersumber potensi lokal, metode dan
pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui bermain yang
mampu menumbuhkembangkan potensi anak usia dini secara optimal,
sesuai usia dan tahap perkembangannya.
2. Menguatkan satuan PAUD yang sudah ada di masyarakat/ lembaga
PAUDNI, agar mampu menjadi kelompok yang mempunyai karakter dan
keunggulan tersendiri, baik dari segi penyelenggaraan programnya,
maupun dari segi pengelolaan pembelajarannya;
3. Terbentuknya layanan model Percontohan Program PAUD di daerah
terpencil sebagai pusat sumber belajar dan peningkatan kualitas
layanan program PAUD yang sesuai dengan kondisi, potensi dan budaya
di daerah tersebut.
4. Terselenggaranya program pembelajaran yang berpusat kepada anak
dan sesuai tahapan tumbuh kembang anak sesuai dengan karakteristik
wilayah daerah terpencil.
C. Tingkatan Percontohan Program Penyelenggaraan/ Pembelajaran
Lingkup tingkatan pelaksanaan Percontohan Program paud di daerah
terpencil , adalah:
1. Rintisan, pada tahap ini UPTD atau lembaga PAUDNI merintis program
PAUD di daerah terpencil yang disesuaikan dengan unsur yang terdapat
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
9
pada petunjuk teknis ini. Namun, pada kegiatan ini juga dapat
dilakukan reviltalisasi kelompok-kelompok belajar yang sudah
terbentuk, kemudian di analisis kelemahannya, baik dari segi
manajemen maupun SDM dan dilakukan penguatan-penguatan
terhadap aspek-aspek yang menjadi titik lemahnya, sehingga pada
akhirnya dapat terbentuk kelompok belajar yang mempunyai karakter
dan keunggulan tersendiri.
Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program tahap rintisan
dilihat dari tingkatan pelaksanaan program :
Komponen Kegiatan
Rintisan 1. Penyusunan desain revitalisasi
kelembagaan, ketenagaan, sarana dan
prasarana, dan program percontohan
PAUD (4-5 tahun)
2. Orientasi desain di lingkungan internal
lembaga
3. Penetapan tim kerja
4. Penetapan lokasi (labsite) percontohan
(desa/kelurahan dan kecamatan)
5. Penetapan lingkup terbatas
(desa/kelurahan dan kecamatan)
6. Penetapan program PAUD unggulan
7. Penyusunan proposal
8. Mobilisasi tim pelaksana
9. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi
10. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan potensi
penyelenggaraan PAUD di lokasi
11. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal
program kepada peserta didik
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
10
Komponen Kegiatan
12. Pengadaan perangkat pembelajaran
13. Pelaksanaan pembelajaran
14. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan
pembelajaran dan penyelenggaraan
program perintisan
15. Pelaporan
16. Penilaian penyelenggaraan program
“revitalisasi” dan penetapan rencana
tindak lanjut program
17. Penyusunan success strory dan “draft
percontohan program PAUD”
2. Pemantapan (Konsolidasi), pada tahap ini dilaksanakan kegiatan untuk
memetakan unsur-unsur kompeten yang akan dilibatkan dalam
pelaksanaan program. Baik yang berasal dari unsur pemerintah,
maupun masyarakat. Setelah diketahui unsur yang terlibat dalam
pelaksanan program, maka dilakukan kegiatan penentuan program-
program/ kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
menciptakan suatu program pendidikan anak usia dini yang bisa
dijadikan percontohan.
Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program tahap
pemantapan dilihat dari tingkatan pelaksanaan program :
Komponen Kegiatan
Pemantapan 1. Sosialisasi dan potensi desain
“revitalisasi” berikut success story di
lingkungan disdik dan pemda (terutama
DPRD, BAPPEDA, dinas terkait) dan
identifikasi masukan potensi program
2. Identifikasi masukan potensi program
3. Revisi desain “revitalisasi”
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
11
Komponen Kegiatan
4. Pendataan skala kabupaten/kota
(terutama kecamatan dan
desa/kelurahan lokasi percontohan)
5. Penetapan program PAUD percontohan
6. Penyusunan proposal
7. Mobilisasi tim pelaksana
8. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi
9. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan potensi
penyelenggaraan PAU di lokasi
10. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal
program kepada peserta didik
11. Pengadaan perangkat pembelajaran
12. Pelaksanaan pembelajaran
13. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan
pembelajaran dan penyelenggaraan
program perintisan
14. Pelaporan
15. Penilaian penyelenggaraan program
“revitalisasi” dan penetapan rencana
tindak lanjut program
16. Penyusunan success strory dan “draft
percontohan program PAUD”
3. Pengembangan, pada tahap ini dilaksanakan program-program/
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif, baik pada menajemen
program, penyelenggaraan program, maupun pada pengelolaan
pembelajarannya. Pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan dengan
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
12
pola-pola atau strategi-strategi tertentu, yang dipandang sebagai suatu
keunggulan dari penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program tahap
pengembangan dilihat dari tingkatan pelaksanaan program :
Komponen Kegiatan
Pengembangan 1. Pemantapan sosialisasi dan potensi
desain “revitalisasi” berikut success story
di lingkungan disdik dan pemda
(terutama DPRD, BAPPEDA, dinas terkait)
dan identifikasi masukan potensi
program
2. Pemantapan identifikasi masukan
potensi program
3. Pemutakhiran data, dan pendataan pada
lokasi pengembangan (perluasan lokasi
4. Penetapan program PAUD unggulan
5. Penyusunan proposal
6. Mobilisasi tim pelaksana
7. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi
8. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan potensi
penyelenggaraan PAUDNI di lokasi
9. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal
program kepada peserta didik
10. Pengadaan perangkat pembelajaran
11. Pelaksanaan pembelajaran
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
13
Komponen Kegiatan
12. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan
pembelajaran dan penyelenggaraan
program perintisan
13. Pelaporan
14. Penilaian penyelenggaraan program
“revitalisasi” dan penetapan rencana
tindak lanjut program
15. Penyusunan success strory dan “draft
percontohan program PAUD”
4. Percontohan, pada tahap ini UPTD penyelenggara program PAUD di
daerah terpencil, menjadi sebuah lembaga yang mempunyai kegiatan-
kegiatan/ program-program yang kreatif dan inovatif, sehinga layak
untuk dijadikan sebagai acuan/ contoh yang baik bagi lembaga lain
yang ingin menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini di
daerah terpencil.
Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program dilihat dari
tingkatan pelaksanaan program:
Komponen Kegiatan
Percontohan 1. Pemantapan sosialisasi dan potensi
desain “revitalisasi” berikut success story
di lingkungan disdik dan pemda
(terutama DPRD, BAPPEDA, dinas
terkait) dan identifikasi masukan potensi
program
2. Pemantapan identifikasi masukan
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
14
Komponen Kegiatan
potensi program
3. Pengembangan identifikasi masukan
potensi program
4. Penetapan program PAUD percontohan
5. Penyusunan proposal
6. Mobilisasi tim pelaksana
7. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi
8. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan potensi
penyelenggaraan PAUD di lokasi
9. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal
program kepada peserta didik
10. Pengadaan perangkat pembelajaran
11. Pelaksanaan pembelajaran
12. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan
pembelajaran dan penyelenggaraan
program perintisan
13. Pelaporan
14. Penilaian penyelenggaraan program
“revitalisasi” dan penetapan rencana
tindak lanjut program
15. Penyusunan success strory dan “draft
percontohan program PAUD”
16. Seminar dan unjuk percontohan
D. Bentuk Layanan
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
15
Penyelenggaraan PAUD di daerah terpencil dapat diselenggarakan melalui
satuan Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, atau satuan PAUD
sejenis lainnya sesuai dengan potensi dan karakteristik wilayah dimana
percontohan program PAUD daerah terpencil dilaksanakan. Tata
cara/Prosedur rintisan satuan layanan PAUD tersebut dapat dilihat pada
pedoman rintisan yang telah diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan PAUD
Ditjen PAUDNI.
E. Kriteria Penyelenggaraan Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
Percontohan program PAUD di daerah terpencil, antara lain ditandai oleh:
1. Terselenggaranya percontohan program PAUD yang mempunyai
keunggulan-keunggulan tertentu, baik dari aspek manajemen program
maupun aspek menajemen pembelajaran. Sehingga dapat
diklasifikasikan sebagai sebuah layanan percontohan. Ditandai dengan
munculnya legalitas lembaga serta dan pengelolaan program yang
bersifat swa manajemen/pengelolaan secara mandiri (self
managed)
2. Terselenggaranya pembelajaran yang berkesinambungan, yang
ditandai dengan terpenuhinya delapan standar nasional pendidikan,
serta dalam teknis pembelajarannya yang ditandai dengan: a)
menghargai norma, nilai dan budaya, b) berbasis kebutuhan, c)
masyarakat berperan dalam pengendalian dan pengawasan, d) berbasis
pengalaman, e) partisipatif dan demokratis, serta f) berbasis kecakapan
hidup
3. Terciptanya mekanisme pembinaan yang gradual dan sistemik,
sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan dan keberlajutan
percontohan program
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
16
4. Terciptanya jaringan kemitraan yang dapat mendukung
operasionalisasi, dan keberlangsungan program.
5. Memiliki wilayah terpencil yang disebabkan oleh masalah geografis,
ekonomi, dan transportasi umum sulit dijangkau yang di buktikan
dengan surat keputusan dari Pemerintah Daerah/Dinas/Instansi yang
bersangkutan.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
17
A. Komponen Program
1. Gambaran Umum Program
Penyelenggaraan Paud di daerah terpencil hendaknya digambarkan
kondisi geografis, demografi dan karakteristik daerah yang menjadi
lokasi program. Hal ini mencerminkan bahwa lokasi percontohan
program memang layak dijadikan sebagai model penyelenggaraan PAUD
di daerah terpencil. Selanjutnya di jelaskan tentang prototype model
percontohan yang akan dikembangkan
2. Organisasi Penyelenggara
Organisasi penyelenggara percontohan program PAUD di daerah
terpencil adalah terutama UPTD BPKB/SKB dan lembaga PAUDNI.
Organisasi ini hendaknya melibatkan stakeholder dimana lokasi
percontohan program PAUD terpencil dilaksanakan. Kepanitian
penyelenggara minimal terdiri dari unsur penanggung jawab, ketua,
sekretaris, bendahara, dan anggota
3. Peserta Didik
Peserta didik yang dilayani dalam penyelenggaraan PAUD di daerah
terpencil adalah usia 0-6 tahun atau disesuaikan dengan jenis satuan
layanan Percontohan Program. Jumlah dan karakteristik peserta didik
yang akan dibelajarkan dalam penyelenggaraan PAUD di daerah
terpencil berdasarkan hasil identifikasi sasaran program.
BAB IIIPENYELENGGARAAN PERCONTOHAN
PROGRAM PAUD DI DAERAH TERPENCIL
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
18
4. Tenaga Pendidik
Tenaga Pendidik dalam Penyelenggaraan PAUD di daerah terpencil
diharapkan berasal dari lokasi percontohan program dilaksanakan atau
melalui guru kunjung. Kualifikasi tenaga pendidik harus sesuai dengan
bidang yang diajarkan dan rasio tenaga pendidik harus sesuai dengan
jumlah peserta didik. Tenaga pendidik harus memiliki kualifikasi dan
kompetensi sebagaimana diatur dalam Lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 poin III tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
5. Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki merupakan salah satu
faktor pendukung terhadap penyelenggaraan Percontohan Program
PAUD di daerah terpencil. PAUD di daerah terpencil diharapkan
memiliki ruang bermain di dalam dan di luar, APE dalam dan APE Luar
(baik buatan sendiri maupun pabrikan), ruang sekretariat, lemari, dan
prasarana penunjang lainnya. Apabila sarana prasarana tersebut tidak
mencukupi maka potensi yang ada di lokasi percontohan dapat
dimaksimalkan. Pembuatan sarana belajar APE bersumber dari
lingkungan sekitar merupakan nilai lebih bagi UPTD SKB dalam
percontohan APE PAUD di daerah terpencil
6. Program Pembelajaran
Program pembelajaran digambarkan dalam bentuk uraian diantaranya :
a. Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum yang digunakan dapat menjamin pencapaian indikator
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan karakteristik
wilayah terpencil. Kurikulum yang dikembangkan mengacu kepada
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
19
standar tingkat Pencapaian Perkembangan anak seperti tertuang
dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009.
b. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada
kurikulum yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan
kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan
sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan
anak yaitu:
Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya
terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara
psikologis.
Siklus belajar anak selalu berulang.
Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa
dan anak-anak lainnya.
Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan
perbedaan individu.
2) Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-
upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis
(intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional). Dengan
demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya
dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan
berbagai aspek perkembangan dan kemampuan pada masing-
masing anak.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
20
3) Bermain Seraya Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran pada anak. Upaya-upaya pendidikan yang
diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang
menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode,
materi/bahan dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh
anak.
4) Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan
menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang
menarik minat anak.
5) Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan
oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik,
membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk
berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru.
6) Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik
dan menyenangkan sehingga anak selalu betah. Lingkungan fisik
hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak
dalam bermain. Pendidik harus peka terhadap karakteristik
budaya masing-masing anak.
7) Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan
kecakapan hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup
didasarkan atas pembiasaan-pembiasaan yang memiliki tujuan
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
21
untuk mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri,
disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar
yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
7. Media pembelajaran
Menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
potensi, karakteristik (ciri khas) dan budaya setempat serta
menumbuhkan nilai-nilai karakter yang dapat menciptakan anak sehat,
cerdas, ceria dan berakhlak mulia.
8. Evaluasi hasil belajar
Prinsip-prinsip evaluasi belajar hendaknya mengacu kepada standar
penilaian yang tertuang dalam permendiknas nomor 58 tahun 2009
tentang standar pendidikan anak usia dini.
9. Jadwal Pembelajaran/kalender pendidikan
Tahapan kegiatan pembelajaran sejak awal sampai dengan akhir
program disusun dalam jadwal pembelajaran atau kalender pendidikan.
Waktu belajar disesuaikan dengan bentuk layanan yang dilaksanakan
pada percontohan program PAUD terpencil.
10. Dana Bantuan langsung
Dana Bantuan Langsung ini dimanfaatkan untuk meningkatkan
kemampuan (memberdayakan) UPTD BPKB/SKB dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai percontohan program dan
peningkatan mutu program PAUDNI, khususnya pendidikan anak usia
dini di daerah terpencil. Jumlah unit cost dana bantuan langsung
percontohan program PAUD di daerah terpencil adalah
Rp. 2.660.000,00 (dua juta enam ratus enam puluh ribu rupiah) per
peserta didik.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
22
Adapun pemanfaatan dana bantuan langsung percontohan program
PAUD terpencil ini meliputi :
No Peruntukan Prosentase
1. Sosialisasi kepada pemerintah daerah, kecamatan, kelurahan/desa, dan masyarakat lokasi program
maksimal 5%
2. ATK peserta didik maksimal 5 %3. Manajemen pengelolaan Program
(koordinasi, penyusunan proposal, identifikasi, pemantauan, pendampingan, pembinaan, evaluasi, pelaporan)
maksimal 10%
4. Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran (alat permainan edukatif dan buku administrasi)
maksimal 15%
5. Pengadaan mebelair dan renovasi ringan Maksimal 10%
6. Pembimbingan dan Peningkatan mutu pendidik
maksimal 10%
7. Pembelajaran (Kurikulum,media, alat evaluasi, bahan belajar dan pemberian makanan tambahan (PMT)
maksimal 20 %
8. Insentif pendidik/pengelola Maksimal 20 %
9. Kemitraan Maksimal 5 %
11. Hasil Pemanfaatan Dana Blockgrant
Hasil pemanfaatan dana bantuan langsung ini adalah:
a. Adanya percontohan program PAUD di daerah terpencil yang
berkarakteristik lokal.
b. Adanya perluasan akses layanan pendidikan anak usia dini di daerah
terpencil serta peningkatan mutu program layanan pada daerah
belum memiliki layanan pendidikan anak usia dini.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
23
12. Jaringan Kemitraan
UPTD BPKB/SKB dalam melaksanakan Percontohan Program PAUD di
daerah terpencil dapat menjalin kerjasama dengan berbagai unsur
diantaranya adalah :
a. Lembaga Pemerintah :
Dinas Kesehatan
BKKBN
Departemen Agama
Dinas /Instansi Lainnya yang peduli PAUD
b. Lembaga Swasta/Ormas/Organisasi Agama :
Perusahaan daerah
Aisyiyah/Muslimat NU/PGI/Muhammadiyah/Nahdhatul Ulama
PKK/Karang Taruna/PKBM
HIMPAUDI
IGTKI
c. Tokoh masyarakat, Pemerintah Desa/Kelurahan/Kecamatan
B. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Sosialisasi
Sosialisasi dalam rangka memberikan pemahaman kepada
Pemerintah Daerah/Dinas/Instansi tentang rencana pelaksanaan
percontohan program PAUD di daerah terpencil, sekaligus
melakukan studi pendahuluan tentang calon lokasi program
b. Identifikasi calon lokasi, sasaran, potensi dan program baik langsung
maupun tidak langsung.
c. Rapat koordinasi dan konsultasi untuk merancang dan meyusun
proposal pengajuan bantuan percontohan program
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
24
d. persiapan sarana dan prasarana pendukung
e. Rekruitmen calon anak peserta didik
f. Merancang program kegiatan
g. Merancang jadwal program
h. Merancang kemitraan
2. Pelaksanaan
a. Orientasi kepada stakeholders tingkat kecamatan/kelurahan/desa
dan tokoh masyarakat/perkumpulan adat
b. Orientasi/pembimbingan/pelatihan kepada calon pengelola dan
calon pendidik tentang penyelenggaraan program yang akan
dilaksanakan.
c. Merancang program pembelajaran
d. Merancang jadwal kegiatan program
e. Melaksanakan program
f. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pembinaan
g. Menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan akhir
3. Tindak lanjut
a. Melakukan kemitraan program dalam rangka sinergitas
kelembagaan dalam menyelenggarakan program percontohan.
b. Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan mutu layanan,
mutu pendidik dan tenaga kependidikan dan percontohan.
c. Mengembangkan dan perluasan akses layanan di daerah terpencil
lainnya.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
25
A. Kelembagaan
1. UPTD BPKB/SKB memiliki wilayah percontohan program PAUD di daerah
terpencil yang dapat dijadikan rujukan bagi lembaga lain sebagai tempat
pelatihan, magang, konsultasi dalam rangka penyelenggaraan program
PAUD di daerah terpencil lainnya.
2. Menyelenggarakan program PAUD di daerah terpencil secara sinambung,
dan mengembangkan program sesuai dengan karakteristik wilayah;
3. Adanya sinergitas antara UPTD BPKB/SKB dengan pemerintah daerah,
tokoh masyarakat dan masyarakat dalam pelaksanaan percontohan
program PAUD di daerah terpencil.
B. Pembelajaran
Pembelajaran percontohan program PAUD di daerah terpencil, harus
memenuhi kriteria standar nasional pendidikan (SNP), yaitu:
1. Standar Isi
a. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program memiliki struktur
program dan kurikulum yang mengacu kepada peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar
pendidikan anakl usia dini.
b. Memiliki kalender pendidikan
c. Memiliki Rencana pembelajaran
BAB IVKRITERIA KEBERHASILAN
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
26
2. Standar Proses
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan
kalender pendidikan dan disusun oleh pendidik dan pengelola
satuan.
b. Jumlah peserta didik sebanding dengan alat dan perlengkapan yang
dimiliki.
c. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan prinsip
pembelajaran anak usia dini
d. Penyelenggara Percontohan Program melaksanakan penilaian proses
pembelajaran.
e. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program melakukan
pengawasan proses pembelajaran pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian.
f. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program melakukan evaluasi
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
g. Hasil pemantauan, pengawasan, dan evaluasi proses pembelajaran
dilaporkan kepada pihak-pihak yang terkait
3. Standar Kompetensi Lulusan (Pencapaian Indikator Perkembangan Anak)
a. Ketercapaian indicator perkembangan anak yang terdiri dari aspek
perkembangan moral dan agama, fisik, kognitif, sosial emosional,
bahasa, dan kecakapan hidup.
b. Standar Kompetensi (SK) atau Unit Kompetensi (UK) dan Kompetensi
Dasar (KD) tertuang dalam rencana kegiatan bermain
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Percontohan Program PAUD di daerah terpencil diharapkan memiliki
pendidik yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan
standar yang ditetapkan dalam permendiknas nomor 58 tahun 2009
tentang standar pendidik
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
27
5. Standar Sarana dan Prasarana
a. Lembaga penyelenggara Percontohan Program memiliki tempat
belajar yang layak di dalam maupun luar ruangan.
b. Ruang belajar Percontohan Program dilengkapi alat-alat permainan
edukatif yang bersumber lingkungan sekitar atau pabrikan untuk
melaksanakan pembelajaran.
c. Lembaga Penyelenggara menyediakan sumber belajar lain.
6. Standar Pengelolaan
a. Lembaga Penyelenggara merumuskan dan menetapkan visi, misi,
tujuan, dan perencanaan serta memiliki dokumennya
b. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program melaksanakan
sosialisasi visi, misi, tujuan, dan perencanaan kepada semua
pendidik, peserta didik, dan unsur lain yang terkait
c. Lembaga penyelenggara Percontohan program mempunyai
pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis
yang mudah dibaca oleh pihak terkait meliputi: kurikulum, kalender
pendidikan, dan tata tertib.
d. Lembaga penyelenggara Percontohan Program melaporkan hasil
pengawasan pengelolaan secara tertulis kepada pimpinan lembaga
dan pembina program.
e. Pimpinan Lembaga Penyelenggara Percontohan Program memiliki
kompetensi mengelola serta pengetahuan tentang program PAUD.
7. Standar Pembiayaan
a. Pembiayaan yang digunakan meliputi jenis, sumber dan pemanfatan,
serta pengawasan dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan
dan pengembangan PAUD.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
28
b. Adanya Penyelenggara Percontohan program memiliki dokumen
(pembukuan) penerimaan dan pengeluaran dana.
c. Prosentase pemanfatan dana sesuai dengan peruntukan
pemanfaatan dana program yang diajukan.
8. Standar Penilaian
a. Penyelenggara dan Pendidik Percontohan melakukan penilaian hasil
belajar secara periodik (tengah dan akhir program)
b. Adanya penilaian hasil belajar peserta didik yang menggunakan
teknik penilaian berupa pengamatan, penugasan, unjuk kerja,
pencatatan anekdot, laporan orangtua dan dokumentasi hasil karya
anak (portopolio).
c. Penilaian Penyelenggara Percontohan program mengacu kepada
Permendiknas nomor 58 Tahun 2009 standar pendidikan anak usia
dini lampiran IV point C tentang standar penilaian
C. Jaringan Kemitraan
UPTD BPKB/SKB yang menjadi pelaksana Percontohan Program PAUD di
daerah terpencil, telah menjalin kemitraan dengan beberapa lembaga
sebagai berikut:
1. PKBM/ LSM / Orsosmas/yayasan pendidikan/ sekolah sebagai mitra
pengelolaa pembelajaran
2. Departemen agama/ majelis ta’lim, pemuka agama sebagai fasilitator
/Narasumber
3. Bidan desa/ BKKBN(Penyuluh KB)/ PKK/ dokter / mantri kesehatan
sebagai fasilitator/narasumber
4. Tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemerintah desa/ kecamatan
sebagai pengelola program
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
29
D. Hasil Pelaksanaan Program
1. Terbentuknya Percontohan Program PAUD di daerah terpencil yang
mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu, baik dari aspek
manajemen program maupun aspek menajemen pembelajaran.
Sehingga dapat diklasifikasikan sebagai sebuah percontohan.
2. Terlaksananya proses pembelajaran yang kreatif/ inovatif, dan
berkesinambungan, sehingga berhasil menjadikan tumbuh kembang
anak secara maksimal
3. Terciptanya suatu sistem penyelenggaraan program PAUD yang
berkarakteristik local, berkarakter dan berbudaya.
4. Terciptanya suatu layanan pendidikan anak usia dini yang mampu
menciptakan anak sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia.
5. Terciptanya jaringan kemitraan yang dapat mendukung operasionalisasi,
dan keberlangsungan program PAUD di daerah terpencil.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
30
A. Penyusunan Proposal
1. Lembaga yang berminat sebagai penyelenggara percontohan program
PAUD di daerah terpencil wajib menyusun proposal. Penyusunan
proposal dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas
tentang program yang akan dilaksanakan, antara lain meliputi; analisis
situasi, program aksi, serta tindak lanjutnya. (Sistematika proposal
dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Pengajuan Dan Seleksi Proposal
Percontohan Program PAUDNI yang diterbitkan oleh Ditjen PAUDNI
tahun 2011).
2. Proposal disusun dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon
penyelenggara program. Kata pengantar ditandatangani oleh ketua
lembaga pengusul.
3. Proposal yang diajukan harus mendapat pengesahan/persetujuan dari
lembaga Pembina.
B. Mekanisme Pengajuan Proposal
1. Proposal yang telah disusun dan ditandatangani oleh pimpinan
lembaga calon penyelenggara program disampaikan Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota setempat untuk mendapat pengesahan/
persetujuan;
2. Proposal yang telah ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon
penyelenggara program dan mendapat pengesahan/persetujuan dari
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat, selanjutnya
BAB VPENGAJUAN DAN SELEKSI PROPOSAL
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
31
dikirim kepada P2-PNFI/BP-PNFI di Regional masing-masing untuk
diseleksi.
3. Proposal dikirim sebanyak 2 eksemplar, dan harus sudah diterima oleh
P2-PNFI/BP-PNFI pada tahap pertama pada akhir Juni Tahun 2011 dan
tahap kedua akhir Agustus 2011 (tahap kedua dilaksanakan apabila
masih terdapat kuota sisa).
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
32
A. Monitoring dan Evaluasi
Untuk menjaga kesinambungan dan konsistensi penyelenggaraan
percontohan program PAUDNI, setiap lembaga penyelenggara yang telah
ditetapkan sebagai penerima bantuan langsung akan dipantau dalam
bentuk pengawasan langsung atau monitoring dan evaluasi oleh petugas
yang ditunjuk sebagai bentuk pengendalian mutu penyelenggaraan
program. Monitoring dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi
tentang perkembangan yang dicapai oleh lembaga penyelenggara
program. Evaluasi dilakukan untuk memberikan gambaran hasil program
yang diperoleh dari seluruh rangkaian penyelenggaraan mulai perencanaan
hingga tindak lanjut program untuk mendapatkan kesimpulan/masukan
penyempurnaan program mendatang.
B. Pelaporan
Lembaga penerima bantuan percontohan program PAUDNI wajib
memberikan laporan tertulis kepada Kepala P2-PNFI/BP-PNFI di Regional
masing-masing. Laporan meliputi:
1. Laporan pendahuluan disampaikan pada 2 (dua) minggu setelah
dana masuk dalam rekening. Laporan berisi: fotocopy bukti
penerimaan bantuan langsung, kepastian rencana pembelajaran
sesuai dengan akad kerjasama dan proposal.
BAB VIPENGENDALIAN MUTU
PERCONTOHAN PROGRAM
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
33
2. Laporan perkembangan (mid term) disampaikan pada pertengahan
program. Laporan berisi; perkembangan proses pelaksanaan
program, permasalah yang dihadapi dan upaya pemecahan
masalah.
3. Laporan akhir, yaitu laporan telah dilaksanakanya keseluruhan
penyelenggaraan program PAUDNI yang disampaikan paling lambat
31 Desember 2011. Laporan berisi: proses dan hasil
penyelenggaraan program, adminisrasi keuangan, data teknis dan
administratif yang terkait dengan proses dan hasil penyelenggaraan
percontohan program PAUDNI, antara lain: naskah kurikulum,
media pembelajaran, alat evaluasi, SK kepanitian, data
narasumber/instruktur, data warga belajar foto kegiatan, dan lain-
lain. Sistematika laporan dapat dilihat dalam lampiran Petunjuk
Teknis Pengajuan dan Seleksi Proposal.
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
34
Petunjuk teknis percontohan program PAUD terpencil dipergunakan untuk
acuan penyelenggaraan dan penyusunan proposal percontohan program
PAUDNI. Informasi yang berkenaan dengan aspek teknis dan administratif dapat
berkomunikasi dengan Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan
Informal dan/atau Balai Pengembangan Pendidikankan Nonformal dan Informal
di Regional masing-masing. Berikut ini nama UPT Pusat, alamat dan nomor
telepon lembaga:
NO.
NAMA UPT WILAYAH KERJA ALAMAT
1 BP-PNFI Regional I Medan
Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Jambi dan Kepri
Jl. Kenanga Raya No. 64 Tanjung Sari Medan Kode Pos 20132Telp. (061) 8213254
2 P2-PNFI Regional I Bandung
Provinsi Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI dan Jabar
Jl. Jayagiri No. 63 Lembang Bandung Kode Pos 40391 Telp. (022) 2786017
3 P2-PNFI Regional II Semarang
Provinsi Jateng dan DIY
Jl. Pangeran Diponegoro No. 250 Ungaran – Semarang Kode Pos 50512 Telp. (024) 691187, 622884
4 BP-PNFI Regional IV Surabaya
Provinsi Jawa Timur dan NTT
Jl. Gebang Putih No. 10 Sukolilo Surabaya Kode Pos 90231 Telp. (031) 5945101, 5925972
5 BP-PNFI Regional V Makassar
Provinsi Sulsel, Sulut, Sulteng,
Jl. Adhyaksa No. 2 Panakukang Makassar
BAB VIIP E N U T U P
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
35
NO.
NAMA UPT WILAYAH KERJA ALAMAT
Sultra, Sulbar, dan Gorontalo
Kode Pos 90231 Telp. (0411) 440065, 421460
6 BP-PNFI Regional VI Banjarbaru
Provinsi Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim
Jl. Ambulung Loktabat Selatan – Banjarbaru Kalimantan Selatan Kode Pos 70712 Telp. (0511) 4772875
7 BP-PNFI Regional VII Mataram
Provinsi NTB dan Bali
Jl. Gajah Mada No. 173 Kel. Jempong Baru Kec. Sekarbela Kota Mataram Kode Pos 83116 Telp. (0370) 620870
8 BP-PNFI Regional VIII Sentani
Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat
Jl. Raya Bumi Perkemahan (BUPER), Wa Ena Kota Jayapura Kode Pos 99351 Telp. (0967) 550994
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil
36
top related