- 1 - · 2019-12-18 · jangka menengah daerah (rpjmd) provinsi sulawesi tenggara tahun 2013-2018;...
Post on 16-Jan-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran
kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan, serta pengutamaan manfaat dengan
perhatian khusus pada kelompok yang rentan antara lain ibu, bayi, balita, ibu
hamil, ibu melahirkan, usia lanjut dan keluarga miskin.
Dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menghendaki arah dan tujuan kebijakan
pembangunan diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip
kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta
kemandirian dan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional.
Perencanaan pembangunan Daerah merupakan bagian integral dari
perencanaan pembangunan nasional yang disusun secara sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan dalam rangka
menjawab permasalahan yang ada di daerah. Untuk menghasilkan suatu
rancangan pembangunan daerah yang baik diperlukan tatanan perencanaan
pembangunan yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan selanjutnya dijabarkan dalam Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD). Dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, mengamanatkan bahwa setiap
Pemerintahan Daerah dalam rangka mengimplementasikan Visi Misi,
diwajibkan menyusun RPJMD dan Renstra paling lambat 4 bulan setelah
pelantikan. Penyusunan RPJMD dan Renstra dilaksanakan secara simultan,
walaupun kedudukan Renstra merupakan penjabaran dari RPJMD.
Agenda utama pembangunan yang telah dilaksanakan dalam periode
Tahun 2008 – 2013 yang meliputi peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
revitalisasi pemerintahan, pembangunan ekonomi, pemantapan
pembangunan kebudayaan daerah dan mempercepat pembangunan
- 2 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
infrastruktur kewilayahan. Kelima agenda ini akan dilanjutkan pada periode
2013-2018 dengan penekanan pada upaya peningkatan nilai tambah
sumberdaya alam untuk memperkokoh kemandirian dan daya saing daerah.
Sedangkan pembangunan infrastruktur pada kawasan strategis ditujukan
untuk mendukung program nasional Masterplan Percepatan dan
Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Dalam upaya kesinambungan dan keberlangsungan agenda
pembangunan di Provinsi Sulawesi Tenggara, serta menjawab tantangan dan
kebutuhan masyarakat, maka visi pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2013 – 2018 ditetapkan, “Mewujudkan Sulawesi Tenggara
Sejahtera, Mandiri, dan Berdaya Saing”. Visi tersebut diarahkan untuk
lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyempurnaan
program BAHTERAMAS dan mendorong kemandirian dan daya saing daerah
melalui peningkatan nilai tambah sumberdaya alam yang difokuskan pada
kawasan strategis provinsi dan Kabupaten/Kota. Sedangkan misi yang
diemban adalah (1) peningkatan kualitas sumberdaya manusia, (2)
revitalisasi pemerintahan daerah, (3) pembangunan ekonomi, (4)
memantapkan pembangunan kebudayaan, (5) percepatan dan pemerataan
pembangunan infrastruktur dasar, kewilayahan serta infrastruktur pada
kawasan strategis.
Pembangunan kesehatan merupakan penjabaran dari salah satu pilar
utama dalam strategi pembangunan yang bertumpu pada manusia, dengan
kebijakan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan kebijakan
meningkatkan kualitas iptek dan imtaq melalui peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Mencermati visi, misi, strategi dan kebijakan dalam RPJMD tahun 2013-
2018, maka Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai SKPD yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan program pembangunan kesehatan di
Sulawesi Tenggara, berkewajiban menyusun Rencana Strategis (Renstra)
yang dapat menjabarkan program kegiatan yang akan dilaksanakan selama
kurun waktu lima tahun kedepan. Renstra ini akan berfungsi sebagai
perencanaan taktis, yang bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap
diletakkan pada jangkauan jangka panjang.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 3 -
Penyusunan dokumen rencana strategis ini mengacu pada lampiran IV
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tata Cara
Penyusunan, Pengawasan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
Dalam proses penyusunan renstra ini, merujuk kewenangan
pemerintah dalam bidang kesehatan sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Daerah
Nomor 3 Tahun 2008 tentang pembagian urusan pemerintahan. Penyusunan
renstra juga berkaitan dengan renstra kementerian kesehatan, pencapaian
standar pelayanan minimal, komitmen nasional dan internasional di bidang
kesehatan.
Pada bagian lain, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
juga berfungsi sebagai kontrak kerja penilaian kinerja Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu lima tahun, yang
selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai landasan pokok penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
1.2. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I
Sulawesi Tenggara, dengan mengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp Tahun
1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah dan
Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan-Tenggara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2687);
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
- 4 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang pemeriksaan Keuangan
Negara;
d. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);
f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah dua kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
g. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
h. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
i. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
j. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004, tentang Rencana Kerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
k. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 5 -
l. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
n. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4663);
o. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4664);
p. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
q. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
r. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
s. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
t. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tata Cara
Penyusunan, Pengawasan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
u. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 3 Tahun 2004 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2004-2019.
v. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007 Nomor 3).
- 6 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
w. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara;
x. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013-
2018;
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra ini adalah tersedianya dokumen perencanaan
kesehatan yang dapat dijadikan pedoman Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah dalam
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan kesehatan.
Penyusunan Rencana Strategis ini juga dimaksudkan sebagai pedoman dalam
pengukuran pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
yang dituangkan dalam Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi Pemerintah
(LAKIP). Adapun tujuan penyusunan Renstra ini adalah sebagai berikut:
a) Terjabarkannya lebih lanjut visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara serta kebijakan lainnya dengan merumuskan program kegiatan
dan pembangunan sebagai langkah dan strategi untuk mencapai visi, misi
serta tujuan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara;
b) Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan di bidang Kesehatan
dalam jangka waktu lima tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2018 yang
akan menjadi pedoman pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Tenggara;
c) Tersusunnya tujuan dan sasaran pembangunan di bidang Kesehatan;
d) Tersusunnya berbagai Kebijakan di Bidang Kesehatan yang akan menjadi
pedoman bagi penyusunan rencana pembangunan di bidang kesehatan
dalam kurun waktu satu tahun sampai lima tahun.
1.4. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini memuat tentang latar belakang, landasan hukum,
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 7 -
maksud dan tujuan serta sistimatika penulisan.
Bab II. Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi)
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas
SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya,
dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai
perlu diatasi melalui Renstra ini.
Bab III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi
Pada bab ini menjelaskan identifikasi permasalahan, telaahan visi,
misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, telaahan Renstra
Kementerian Kesehatan, telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.
Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Pada Bab ini memuat tentang pernyataan visi dan misi Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Di samping itu, juga memuat
sasaran, strategi dan kebijakan dalam program pembangunan kesehatan.
Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
Bab VI. Indikator Kinerja SKPD yang Mengatur pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja yang secara langsung
menunjukan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara.
- 8 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Bab VII. Penutup
Pada Bab ini memuat penegasan kembali tentang pentingnya Renstra,
arah kebijakan pembangunan kesehatan dalam Renstra serta evaluasi untuk
menilai keberhasilan pelaksanaan pembangunan melalui Renstra.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 9 -
BAB II
GAMBARAN PELAYANANDINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Dinas Kesehatan merupakan perangkat daerah Pemerintah Propinsi
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Pemerintah Propinsi di bidang
pelayanan kesehatan.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam
melaksanakan kewenanganan wajib Pemerintahan di bidang kesehatan
yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan PP Nomor 38
Tahun 2007, melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di
bidang kesehatan sesuai dengan PP nomor 7 Tahun 2007, melaksanakan
tugas lainnya yang dilimpahkan oleh Gubernur sesuai dengan tugas-tugas
Dinas Kesehatan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal
3, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
- melaksanakan pembinaan gizi, kesehatan ibu dan anak
- melaksanakan pembinaan pengendalian penyakit dan kesehatan
lingkungan
- melaksanakan pembinaan Upaya kesehatan dan kefarmasian
- melaksanakan pembinaan sumberdaya kesehatan dan promosi
kesehatan
- melaksanakan kegiatan kesekretariatan bidang kesehatan
- dan melaksanakan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Gubernur sesuai
dengan fungsi Dinas Kesehatan.
(1) Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 11 Tahun 2012, tentang Perubahan
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara, maka struktur Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada gambar 2.1.
- 10 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Gambar 2.1.Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Dinas Kesehatan juga mempunyai 2 (dua) Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) yang terdiri atas UPTD Balai Laboratorium Kesehatan (Balabkes)
dan UPTD Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes). Di samping itu, Dinas
Kesehatan juga mempunyai staf fungsional yang bekerja sebagai tenaga
fungsional kesehatan yang dikelompokkan berdasarkan keahlian dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Ketua Kelompok Jabatan
Fungsional.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 11 -
2.2 Sumber Daya
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara didukung oleh sumberdaya manusia yang
memadai. Jumlah SDM yang bekerja di Dinas Kesehatan Proivinsi Sulawesi
Tenggara dan UPT Balai Pelatihan Kesehatan serta Balai Laboratorium
Kesehatan sampai dengan tahun 2012 adalah sebanyak 363 yang terdiri dari
27 pejabat struktural, dan 325 orang staf.
Tabel. 2.1. Jumlah Tenaga Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2012 DinasKesehatan Prov. Sulawesi Tenggara
No Pendidikan KantorDinkes Labkes Bapelkes Jumlah
1Dokter- Umum 2 0 0 3- Gigi 1 0 0 1
2Pascasarjana (S2):
- Kesehatan 30 3 7 40- Umum 6 0 1 7
3Sarjana S1/DIV:- Kesehatan 77 6 9 92- Umum 37 4 8 49
4Diploma III:- Kesehatan 39 17 1 57- Umum 3 0 1 4
5 Diploma I 8 2 0 106 SLTA 60 16 16 927 SLTP 8 0 0 8
Sumber: Data Kepagawaian Dinas Kesehatan Prov. Sultra Tahun 2012
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa pada tahun 2012 jumlah
pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan kualifikasi pendidikan di bidang
kesehatan 203 orang (56,08%), hal ini berarti bahwa lebih dari setengah
pegawai Dinas Kesehatan adalah tenaga teknis yang profesional di bidangnya,
sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya menjadi lebih
terarah.
2.2.2. Sarana Prasarana Penunjang
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menempati gedung eks
Kantor KPU (Gedung Dinas Sosial) yang terletak di Jalan Balai Kota III No. 43
Kendari Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Gedung
- 12 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara berdiri di atas lahan seluas 4.400
m2 dan terdiri dari tiga Bangunan kantor, satu bangunan tempat ibadah
(masjid), dua garasi kendaraan roda empat, satu kantin, dan satu gudang.
Bila dilihat dari bentuk bangunan, terdapat dua bangunan kantor bertingkat
dan satu tidak bertingkat. Perkantoran ini mempunyai jaringan listrik PLN
dengan daya 15.400 Watt, Air bersih (PDAM) dengan kapasitas air/bulan
mencapai rata-rata 30 m3, dan mempunyai Enam line jaringan telepon
(telkom). Disamping itu, Dinas kesehatan juga mempunyai pergudangan yang
terletak di Kantor eks. Dinas Kesehatan (Jalan Dr. Ratulangi No.147 Kendari).
Pergudangan tersebut adalah gudang kesehatan dan perbekalan kesehatan,
Gudang Vaksin, Gudang Peralatan Kesehatan. Kendaraan roda 4 (empat)
tercatat 29 unit dan kenderaan roda 2 (dua) tercatat 24 unit. Berbagai
peralatan lain yang dimiliki Dinas Kesehatan adalah peralatan meubiler (230
meja, 182 kursi, 44 lemari arsip), peralatan komputer (PC, Laptop, Printer,
LCD/infokus, dan layar), mesin ketik, brankas, sound system, mesin fax, dan
AC.
Balai Laboratorium Kesehatan sebagai UPT
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
terletak di Jalan Dr. Ratulangi No. 149
Kendari Kelurahan Kemaraya, Kec. Kendari
Barat, Kota Kendari. Total luas tanah
Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara 695 m2. Laboratorium Kesehatan
mempunyai jaringan listrik PLN dengan daya
41.500 Watt, Air bersih (PDAM) dengan kapasitas air/bulan mencapai rata-
rata 30 m3, dan mempunyai dua line jaringan telepon (telkom). Bangunan
Kantor Laboratorium Kesehatan terdiri dari ruang kantor, ruang laboratorium
serta ruang pelayanan Pasien. Disamping itu Balai Laboratorium Kesehatan
juga mempunyai kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 3 (tiga) unit dimana
salah satu kendaraan merupakan Kendaraan laboratorium Operasional Mini
bus beserta peralatan pendukungnya yang merupakan bantuan dari Dirjen
pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI pada tahun 2009, Kendaraan roda
2 sebanyak 1 unit, peralatan meubiler (meja, kursi dan lemari), peralatan
kebersihan kantor, AC.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 13 -
Balai Laboratorium Kesehatan sebagai UPT Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara terletak di Jalan Dr. Ratulangi No. 149 Kendari Kelurahan
Kemaraya, Kec. Kendari Barat, Kota Kendari. Total luas tanah Laboratorium
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 695 m2.
Berbagai jenis peralatan laboratorium dimana dari tahun 2008-2010 dari
dana APBD dialokasikan untuk pengadaan Peralatan laboratorium berupa
Peralatan Spektropotometer, Peralatan Meditron Junior II dan Peralatan
Mycobakterium Tubercolosis. Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) merupakan
UPT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak di Jalan Ahmad
Yani No.91 – Wua-Wua Kendari. Luas areal Bapelkes ± 10.000 m2 dan luas
bangunan ± 1000 m2. Bapelkes mempunyai jaringan listrik PLN dengan daya
30.100 Watt, Air bersih (PDAM), dan mempunyai empat line jaringan telepon
(telkom). Bapelkes mempunyai gedung perkantoran 1 unit, kendaraan
operasional roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) masing-masing 1 unit, asrama 5
unit, rumah makan dan dapur, rumah dinas 1 unit, auditorium 1 unit, ruang
belajar, ruang kelas 3 unit, tower air asrama 1 buah, ruang genset dan hidran,
unit instalasi air 1 set, pompa air 1 buah, kereta dorong 2 buah, alat kantor
547 set, alat rumah tangga 4.904 buah, alat studio 22 buah, peralatan
komputer (PC, Laptop, Printer, LCD/ infokus, dan layar), mesin ketik, brankas,
sound system, mesin fax, dan AC dan alat komunikasi 19 buah.
2.3 Kinerja Pelayanan
Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara pada
prinsipnya merujuk pada indikator kinerja kunci seperti yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Panduan Penyusunan Renstra. Adapun pencapaian Kinerja dapat dijelaskan
seperti berikut.
- 14 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
2.3.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3.1.1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)
Angka kelangsungan Hidup Bayi memberikan gambaran kemampuan
seorang anak dalam periode usia di bawah 12 bulan. Angka kelansgungan
hidup merupakan indikator yang memberikan gambaran tingkat
kesejahteraan masyarakat. Angka ini selain memberikan gambaran kondisi
ekonomi juga memberikan gambaran tentang kemampuan keluarga
tersebut mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas
khususnya pada ibu hamil. Hasil estimasi yang dilakukan berdasarkan SDKI
tahun 2007 dan laporan kematian bayi menunjukan bahwa AKHB di Provinsi
Sulawesi Tenggara menunjukan peningkatan yakni dari 959 per 1000 KH
menjadi 965 per 1000 KH. Secara rinci disajikan pada Tabel berikut.
Tabel 2.2. Angka Kelangsungan Hidup Bayi Provinsi Sulawesi Tenggaratahun 2007-2012.
Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012
AngkaKelangsunganHidup Bayi per1000 KH
Target 967,6 969,6 971,6 974 976 978
Capaian 959*) 960,2 961,4 962,6 963,8 955*)
Ratio 99 99 99 99 99 99
Sumber Data : *) SDKI, 2007, 2012 dan Estimasi berdasarkan Laporan Kabupaten/Kota
Pada Tabel juga menjelaskan bahwa capaian kinerja Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara melalui indikator kelangsungan hidup bayi
dikategorikan sangat baik dengan ratio di atas 99 atau indeks di atas 90
persen.
2.3.1.2. Angka Harapan Hidup
Umur harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada umur
harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada penurunan kematian
bayi. Oleh karena itu umur harapan hidup sangat peka terhadap
perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga
perbaikan derajat kesehatan tercermin kenaikan angka harapan hidup
pada waktu lahir dan penurunan AKB. Meningkatnya umur harapan hidup
secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya
peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.
Proyeksi umur harapan hidup waktu lahir di Provinsi Sulawesi
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 15 -
Tenggara tahun 2001 – 2020 ditunjukkan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2
Proyeksi Umur Harapan Hidupdi Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2007 – 2011
Sumber : Sultra Dalam Angka Tahun 2011
Gambar 2.2. menunjukkan angka proyeksi umur harapan hidup
penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara. Tahun 2007 umur harapan
diproyeksikan sebesar 69,29 tahun dan tahun 2011 sebesar 70,01 tahun
dengan rata-rata peningkatan 0,17 tahun. Angka tersebut masih rendah dari
proyeksi umur harapan hidup nasional tahun 2011 yaitu 70,6 tahun.
2.3.1.3. Kematian Ibu
Kematian Ibu juga merupakan indikator yang meggambarkan aspek
kesejahteraan. Hal ini tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan, juga
masalah sosial ekonomi. Jumlah kasus kematian ibu dalam 5 tahun terakhir
menunjukan penurunan yakni dari 92 kasus tahun 2007 menjadi 68 kasus
tahun 2012. Adapun kecenderungan penurunan setiap tahun seperti pada
Gambar berikut.
- 16 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Gambar 2.3
Kecenderungan Kasus Kematian IbuTahun 2007-2012
Penyebab kematian ibu meliputi perdarahan sebesar 27,4%, eklamsia
sebesar 38,3% dan sisanya adalah infeksi, serta penyakit lainnya yang
tidak terdiagnosa. Secara rinci digambarkan pda grafik berikut.
Gambar 2.4Sebaran Kematian Ibu menurut Kabupaten/Kota dan Penyebabnya pada
Tahun 2012
Pada gambar diatas juga menjelaskan bahwa penyumbang jumlah
kematian ibu di Proinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2012 yakni
Kabupaten Kolaka sebanyak 15 kasus dan Kabupaten Buton sebanyak 12
kasus.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 17 -
2.3.1.4. Kematian Anak
Pada tahun 1991, angka kematian balita (AKABA) mencapai 97
kematian per 1.000 kelahiran hidup; pada tahun 2002/2003 angka
kematian tersebut jauh menurun menjadi 46 kematian per 1.000 kelahiran
hidup; pada tahun 2007 turun menjadi 44 kematian per 1.000 kelahiran
hidup dan pada tahun 2012 menjadi 43 per 1000 KH (SDKI).
Saat ini, Angka Kematian Balita di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar
62 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007), menurun menjadi 55 per 1000
KH pada Tahun 2012 (SDKI, 2012). Angka tersebut jauh lebih tinggi dari
angka nasional, tetapi lebih rendah dibanding dengan Sulawesi Tengah
sebesar 69 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2007) dan 85 per 1000 KH
Tahun 2012 (SDKI 2012).
Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 41
per 1000 KH (SDKI, 2007) dan 45 per 1000 KH Tahun 2012 (SDKI, 2012).
Angka tersebut jauh lebih tinggi dari angka nasional yakni 34 per 1000 KH
dan 34 per 1000 KH. Kondisi ini merupakan salah satu akibat dari
rendahnya kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta keadaan gizi.
Jumlah kasus kematian bayi cenderung menunjukan penurunan dari
518 kasus tahun 2007 menjadi 209 kasus tahun 2012, begitu pula
kematian anak balita juga cenderung menurun yakni dari 151 kasus tahun
2007 menjadi 89 kasus tahun 2012. Secara rinci penurunan dari tahun ke
tahun ditunjukan pada Gambar berikut.
Gambar 2.4
Kecenderungan Kasus Kematian AnakTahun 2007-2012
518422
518 487429
209151 141
212 250
126 89
Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th2012
Kasus Kematian Bayi Kasus Kematian anak Balita
- 18 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Berbagai faktor penyebab kematian anak diantaranya penyakit ISPA,Pneumono, Diare, Campak, Kelainan saluran pencernaan dan lainnya.
Sebab-Sebab Kematian Bayi Sebab-Sebab Kematian Anak Balita
2.3.1.5. Persentase Balita Gizi Buruk
Keadaan gizi berdasarkan indikator BB/U menjelaskan bahwa
persentase balita kekurangan gizi (gizi kurang + Gizi buruk) pada tahun
2010 mencapai 22,8 %, lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional
sebesar 17,9%. Persentase balita gizi buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara
sebesar 6,5 % lebih tinggi dibanding angka nasional sebesar 4,9 %.
Demikian juga prevalensi gizi kurang sebesar 16,3 % masih lebih tinggi
dengan angka nasional sebesar 15,0 %.
Bila dilihat dari jumlah kasus gizi buruk yang dilaporkan oleh Petugas
Gizi di Puskesmas, juga menunjukan tren penurunan yang sangat
bermakna, yakni dari 2662 kasus tahun 2007 menjadi 327 kasus tahun
2012. Adapun kecenderungan kasus dari tahun ke tahun disajikan pada
gambar di bawah ini :
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 19 -
Gambar 2.5Perkembangan Kasus Gizi Buruk
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2012
Sumber Data : Laporan Kasus Gizi Buruk Kabupaten/Kota 2007 – 2012
2.3.1.6. Angka Kesakitan
2.3.1.6.1. Penyakit Menular
Penyakit menular yang menjadi perhatian serius di Provinsi Sulawesi
Tenggara, yaitu penyakit Malaria, TB paru, HIV/AIDS, Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA), Kusta, penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB (wabah), Rabies,
Filariasis, dan Frambusia.
2.3.1.6.1.1. Malaria
Pada tahun 2007 jumlah kasus 37.417 (API 0.79‰), tahun 2008
jumlah kasus 29.734 (API 0,30‰), namun di tahun 2009-2010 jumlah
kasus cenderung menurun dari tahun 2009 jumlah kasus 28.372 (API
0,71‰), tahun 2010 jumlah kasus 28.205 (API 1,04‰) dan pada Tahun
2011 jumlah kasus yakni sebesar 32.039 (API 1,45‰) serta tahun 2012
- 20 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
kasus malaria yakni sebesar 29.457 (API 0,88‰). Angka kesakitan karena
malaria pada tahun 2010 mengalami peningkatan disebabkan karena
adanya kegiatan penguatan intensifikasi pengendalian malaria secara
terpadu yang dimulai pada tahun 2010.
Angka kesakitan Malaria dikatakan tinggi apabila angka Annual
Parasite Insidens (API) > 5 per 1.000 penduduk, sedang apabila API 1-4
per 1.000 penduduk dan rendah apabila API < 1 per 1.000 penduduk. Jika
diperhatikan API selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa angka kesakitan
Malaria tertinggi di Sulawesi Tenggara terjadi peningkatan pada tahun
2010 dan 2011 yaitu 1,04‰ dan 1,45‰. Dengan demikian wilayah
endemisitas malaria di Sulawesi Tenggara dan di kategori sedang dengan
API 1-4 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2012 angka kesakitan karena
malaria mengalami penurunan dengan nilai API 0,88‰, dengan demikian
wilayah endemisitas malaria di Sulawesi Tenggara di katagorikan rendah.
Gambar 2.6API Malaria di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2007–2012
Sumber: Laporan Penemuan & Pengobatan Malaria Kab/Kota Tahun 2007-2012
Gambar 2.6. menunjukkan exponetial trendline API malaria tahun
2008 – 2011 cenderung mengalami peningkatan, namun pada tahun 2012
angka kesakitan karena malaria mengalami menurun. Oleh karena itu
upaya program pengendalian penyakit malaria terus ditingkatkan dari
semua level baik lintas program maupun lintas sektor sehingga program
Eliminasi Malaria dapat tercapai di Sulawesi Tenggara pada tahun 2020
dengan nilai API > 1‰ dan Indonesia tahun 2030.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 21 -
2.3.1.6.1.2. TB Paru
Penemuan kasus TB Paru/Case Detection Rate (CDR) dilakukan di
unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu, dan RS). Berdasarkan profil
kesehatan kabupaten/kota CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara
pada tahun 2011 penemuan kasus TB menunjukan peningkatan yakni dari
67,1% pada tahun 2010 menjadi 78,3% di tahun 2012. Dengan demikian
CDR TB Paru sudah mencapai target yang ditetapkan, yaitu >70%.
Gambaran CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012
ditunjukkan pada gambar 2.7.
Gambar 2.7
CDR (Case Detection Rate) TB Parudi Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 – 2012
Sumber Profil Dinkes Prov. Sultra Tahun 2007 – 2012
Gambar 2.6 menunjukkan exponential trendline CDR TB Paru di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007–2012 cenderung meningkat.
Diharapkan efektivitas penjaringan kasus TB Paru dapat terus ditingkatkan
sehingga semakin banyak kasus yang dapat ditemukan, maka pemutusan
rantai penyebarannya akan semakin cepat.
2.3.1.6.1.3. HIV/AIDS
Kegiatan penemuan kasus HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara sampai
tahun 2010 dilaksanakan melalui kegiatan zero survei terhadap kelompok
berisiko, baik yang berisiko tinggi maupun rendah, tetapi tahun 2011
penemuan kasus telah menggunakan metode VCT dan PITC dengan
berfungsinya jejaring rujukan rumah sakit di Sulawesi Tenggara.
- 22 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Berdasarkan laporan program, jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2011
berjumlah 53 kasus dan tahun 2012 terjadi peningkatan jumlah kasus
HIV/AIDS sebanyak 102 kasus yang terdiri dari 39 kasus HIV dan 63 kasus
AIDS. Perkembangan jumlah kasus dari tahun ke tahun cenderung
mengalami peningkatan. Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2007–2011
ditunjukkan pada gambar 2.7.
Gambar 2.8Jumlah Kasus HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2007 – 2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Prov. Sultra Tahun 2007-2012
Gambar 2.6 menunjukkan, kasus HIV/AIDS tahun 2007 berjumlah 18
kasus, tahun 2008 berjumlah 10 kasus, tahun 2009 berjumlah 14 kasus,
tahun 2010 berjumlah 14 kasus, tahun 2011 berjumlah 53 kasus dan
tahun 2012 sebanyak 102 kasus. Berdasarkan exponensial trendline
jumlah penemuan kasus AIDS cenderung meningkat dibandingkan dengan
kasus HIV, dengan demikian dalam waktu jangka panjang peningkatan
penemuan kasus HIV akan disertai dengan penurunan jumlah kasus AIDS,
hal ini terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat populasi risiko tinggi
untuk memeriksakan status HIV nya lebih baik karena sejalan dengan
semakin meningkatnya pengetahuan komprehensif HIV-AIDS di kalangan
populasi risiko tinggi maupun risiko rendah. Deteksi kasus HIV secara dini
yang dilakukan perawatan dukungan serta pengobatan secara langsung
menekan terjadinya peningkatan kasus AIDS.
Peningkatan serta lebih intensifnya kegiatan mobile VCT pada
kalangan populasi risiko tinggi adalah cara yang terbaik dalam penemuan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 23 -
0
0,5
1
1,5
2007 2008 2009 2010 2011
1,51,33 1,33
1,5 1,45
1 1 1 1 1
KUSTA TARGET
kasus secara dini untuk mencegah penularan lebih luas pada populasi
umum.
2.3.1.6.1.4.Kusta
Angka Prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun
2011 dilaporkan sebesar 1,45 per 10.000 penduduk (lebih tinggi dari
target nasional < 1 per 10.000 penduduk). Total kejadian kasus tahun
2011 berjumlah 331 penderita yang terdiri dari laki-laki 198 penderita,
perempuan 133 penderita. Dari 331 penderita kusta tahun 2011 terdiri
dari 36 penderita kusta type PB (Pausi Basiler) dan 295 penderita type MB
(Multi Basiler).
Dari 36 kasus type PB 33 kasus (93,94%) diantaranya dinyatakan
telah selesai melakukan pengobatan tepat waktu (RFT=Release from
Treatment) dan dari 295 penderita type MB, 189 penderita (87,50%)
diantaranya juga dinyatakan (RFT). Berdasarkan data tersebut tahun 2011
RFT Kusta Provinsi Sulawesi Tenggara belum mencapai target yang telah
ditetapkan (> 90%) khususnya pada type MB.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,
prevalensi penderita Kusta tahun 2007–2011 cenderung berfluktuasi. Tahun
2007 (1,5), tahun 2008 (1,33), tahun 2009 (1.33), tahun 2010 (1,50) dan
tahun 2011 (1,45). Gambaran Prevalensi penyakit Kusta ditunjukkan pada
gambar 2.8.
Gambar 2.9Prevalensi Penderita Kusta per 10.000 penduduk
di Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2007 – 2011
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2011
- 24 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Gambar 2.7 menunjukkan prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi
Tenggara dari tahun 2007–2011 belum dapat mencapai target yang telah
ditetapkan, yaitu < 1/10.000 penduduk.
Kurun waktu 2007–2011, angka prevalensi penyakit kusta secara
nasional juga belum menunjukkan penurunan, tahun 2007 sebesar menjadi
1,05 per 10.000 penduduk, tahun 2008-2009 menurun menjadi 1,33 per
10.000 penduduk, tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 1,5 per 10.000
penduduk dan tahun 2011 mengalami penurunan dengan angka prevalensi
1,45 per 10.000 penduduk. Dengan demikian prevalensi kusta di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2007 – 2011 masih di atas prevalensi kusta
secara nasional.
2.3.2. Cakupan Pelayanan Kesehatan
2.3.2.1. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
1). Sarana dan Prasarana Kesehatan
Bila dilakukan pengelompokan bahwa jenis sarana pelayanan kesehatan dimaksuddapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) yakni fasilitas pelayanan kesehatan rujukan dalam halrumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas Keliling) dan fasilitas pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM).
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan RujukanKeadaan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara
secara kuantitatif menunjukan peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat padabeberapa jenis sarana pelayanan kesehatan misalnya saja pada tahun 2012 jumlah sakitsebanyak 25 unit lebih banyak dibanding tahun 2007 sebanyak 21 Rumah Sakit sebagaipusat rujukan pelayanan kesehatan di Kabupaten/ Kota. Rumah Sakit Umum Provinsisebagai pusat rujukan tertinggi berkembang pesat dan pada saat ini sedang tahappembangunan gedung baru (relokasi) yang direncanakan akan mulai dimanfaatkan padatahun 2012. Jumlah tempat tidur yang tersedia juga menunjukan peningkatan yakni dari
1032 TT tahun 2007 menjadi 2987 TT tahun 2012.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 25 -
Tabel 2.3. Perkembangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2007-2012
No Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012Perubahan
Jumlah Persen
4 Jumlah RS 16 20 20 21 25 25 9 56,25
2 Rumah Sakit Jiwa 1 1 1 1 1 1 0 0
3 Jumlah TT 1032 1163 141 1607 1811 2.987 1955 189,44
Jumlah TT Kls III 660 710 799 908 943 1.081 421 63,79
Indikator yang digunakan untuk menilai ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan meliputi ratio posyandu persatuan balita, ratio Puskesmas, poliklinik dan Pustu
persatuan penduduk dan ratio Rumah Sakit Persatuan Penduduk.
Tabel 2.4 Perkembangan Ratio Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan Provinsi SulawesiTenggara Tahun 2007-2012
No Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1Jumlah RS 16 20 20 21 25 25
Ratio per 150.000 pddk 1,2 1,5 1,5 1,54 1,7 1,7
2Jumlah TT 1032 1163 141 1607 1811 2.987
Ratio terhadap 1500 pddk 0,8 0,9 1 1,1 1,2 2,04
3
Jumlah TT Kls III 660 710 799 908 943 1.081
Rasio terhdp 1500 pddksasaran jamkesmas +Bahteramas
0,7 0,7 0,8 0,9 1 1,42
Hal yang menarik adalah pengembangan sistem rujukan antara regional.
Bila akses rujukan yang dilakukan mengikuti alur transportasi secara regional,
hal ini akan berdampak terhadap resiko yang sangat besar terhadap kematian.
Sehubungan dengan pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan rujukan, telah
dilakukan regionalisasi penataan sistem rujukan. Dalam penataan tersebut
dijelaskan bahwa dengan mempertimbangkan kondisi geografis, dimana sebanyak 8
Kabupaten kota berada berada di jazirah Sulawesi dan sebanyak 6 kabupaten kotamerupakan kepulauan, maka penguatan fasilitas kesehatan rujukan direncanakan sebagai
berikut:
a). Pelayanan kesehatan rujukan dari Pustu – Puskesmas – Puskesmas Rawat Inap disetiap kabupaten kota berada di RSUD Kabupaten Kota;
- 26 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
b). Berdasarkan pertimbangan kondisi geografis, dan ketersediaan transportasi, makauntuk mendukung pelayanan rujukan di wilayah kepulauan direncanakan akandikembangkan RSU Raha Type C di Kabupaten Muna untuk menyangga rujukan dariwilayah Kabupaten Buton Utara. RSU Baubau Type C untuk menyangga rujukanpasien dari wilayah Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Buton. Demikian juga untukmenyangga rujukan pasien dari Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Bombanadirencanakan pada BLUD RSU Benyamin Guluh Kab. Kolaka Type C.
c). Rujukan tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah BLUD RSU Provinsi type BNon Pendidikan, yang berada di Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. Rumah sakitini dapat diakses oleh seluruh Kabupaten/Kota. Adapun gambaran kondisi
sistem rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat Gambar
berikut.
No Nama RS Rujukan Lokasi RS Kab/Kota yang diampuh Jumlah PendudukRujukan Provinsi
1 RSU BLUD Prov. Sultra Kendari 1. Regeonal RSUD AbunawasKota Kendari
2. Regeonal RSUD Kota BauBau3. Regeonal RSUD Kab Muna4. Regeonal BLUD RSU Benyamin
Guluh Kab. Kolaka5. Regeonal RSUD Unaaha
2.307.618 Jiwa
Rujukan Regional1 RegeonaL BLUD RSUD Prov.
Sultra dan RSUD AbunawasKendari 1. Sebagian Wilayah RSUD
Unaaha757.386 Jiwa
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 27 -
No Nama RS Rujukan Lokasi RS Kab/Kota yang diampuh Jumlah Penduduk2. Sebagian wilayah SUD
Bombana3. Sebagian wilayah RSUD
Kabupaten Konawe Utara4. Sebagian wilaytah RSUD
Konawe Selatan5. RS Palang Merah6. Sebagian Wilayah RSUD Buton
Utara7. RSUD Kab Konawe Kepulauan8. RS Aliyah Kendari9. RS Dewi Sartika10. RS Permata Bunda11. RS Hati Mulia12. RS Griya Husada13. RS Sarlina Saff
2 Regeonal RSUD KotaBauBau
BauBau 1. RSUD Kab Wakatobi2. RSUD Kab Buton3. RS Bhayangkara BauBau4. Sebagian Wilayah RSUD Kab
Buton Utara5. Sebagian Wilayah RSUD Kab
Bombana6. RS Murhum7. RS BHakti Medika
506.428 Jiwa
3 Regeonal RSUD KabupatenMuna
Raha 1. Sebagian wilayah RSUD Kab.Buton Utara
329.711 Jiwa
4 Regeonal BLUD RSUBenyamin Guluh Kab. Kolaka
Kolaka 1. RSUD Kab. Kolaka Utara2. RS Antam Pomalaa3. Sebagian wilayah RSU
Bombana4. Sebagian Wilayah RSU Kab
Koltim5. RSIA Mekongga
460.513 Jiwa
5 Regeonal BLUD RSUUnaaha
Unaaha 1. Sebagian wilayah RSUDKabupaten Kolaka Timur
2. Sebagian wilayah RSU KabKonut
3. Sebagian wilayah RSU Kab.Konsel
4. RS Sakinah Idaman
377.357 Jiwa
b. Upaya Pelayanan Kesehatan DasarSejalan dengan tuntutan masyarakat dalam akses pelayanan kesehatan,
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dasar juga menunjukan perkembangan.Jumlah Puskesmas Perawatan tahun 2007 sejumlah 63 unit meningkat menjadi 75 unitpada tahun 2012. Puskesmas non perawatan juga mengalami peningkatan dari 144 Unittahun 2007 menjadi 177 unit pada 2012. Begitu pula Puskesmas keliling juga
mengalami peningkatan dari 89 unit tahun 2007 menjadi 207 unit tahun 2012.
Tabel 2.5. Perkembangan Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Provinsi SulawesiTenggara Tahun 2007-2012
No Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012Perubahan
Jumlah Persen
1 Jumlah Puskesmas 172 207 223 240 252 252 80 46,51
2 Jumlah PuskesmasPembantu 471 589 586 491 499 499 28 5,94
- 28 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Berdasarkan hasil evaluasi, kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggaramenunjukan kinerja yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat Rasio Puskesmas per 30000penduduk yang cenderung semakin baik yakni dari setiap 12.000 satu Puskesmasmenjadi 7.500 orang setiap Puskesmas. Begitu pula bila dibandingkan dengan standarmenurut Kementerian Kesehatan RI (1 : 30.000 penduduk) dapat dijelaskan bahwaketersediaan Puskesmas bukan merupakan hambatan dalam pelaksanaan pelayanankesehatan. Perkembangkan rasio Puskesmas persatuan penduduk menunjukanpenikangkatan pesat yakni dari 2,5 persatuan penduduk tahun 2007 menjadi 3,34persatuan penduduk tahun 2012.
Tabel 2.6.Perkembangan Ratio Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar
di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2012
No Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1Jumlah Puskesmas 172 207 223 240 248 252Rasio Puskesmas per 30.000pddk 2,5 2,99 3,16 3,2 3,34 3,34
2Jumlah Puskesmas Pembantu 471 589 586 491 499 499
Rasio Pustu per 10.000 pddk 2,32 2,8 2,7 2,2 1,9 1,9
Adapun distribusi Puskesmas menurut Kabupaten/Kota dijelaskan seperti padaTabel berikut.
Tabel 2.7. distribusi Puskesmas menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012
No. KAB/KOTA
Jenis Puskesmas
Perawatan Non Perawatan Jumlah
1 BUTON 16 16 322 MUNA 6 30 363 KONAWE 4 26 304 KOLAKA 6 15 215 KONAWE SELATAN 9 13 226 BOMBANA 6 16 227 WAKATOBI 7 12 198 KOLAKA UTARA 7 9 169 KONAWE UTARA 2 11 13
10 BUTON UTARA 4 5 911 KOTA KENDARI 5 10 1512 KOTA BAU-BAU 3 14 17
Jumlah 75 177 252
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 29 -
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi ketersediaan sarana Prasaranapelayanan kesehatan di Puskesmas, dapat dijelaskan bahwa dari 252 Puskesmas yang
dikategorikan baik sebanyak 162 unit (64,3%).
Di samping ratio sarana pelayanan kesehatan terhadap penduduk,
ketersediaan sarana juga dapat diukur dari cakupan terhadap wilayah.
Cakupan puskesmas memberikan gambaran ketersediaan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat di dalam 2-3 wilayah desa/kelurahan. Indikator
yang digunakan adalah disetiap 2 -3 desa diharapkan terdapat 1 unit
Puskesmas Pembantu. Puskesmas pembantu adalah jejaring Puskesmas
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berdasarkan
hasil evaluasi data dalam kurun waktu tahun 2007-2012, diperoleh
gambaran bahwa cakupan Puskesmas Pembantu sebesar 28,1% tahun 2009
dan 21,2% tahun 2011. Hal ini seperti dijelaskan pada Gambar berikut.
Gambar. 2.9
Cakupan Puskesmas Pembantu Tahun 2009-2011di Provinsi Sulawesi Tenggara
Ratio desa/kelurahan terhadap Puskesmas Pembantu sebesar 3-5
desa/kelurahan, yang artinya bahwa setiap Puskesmas Pembantu memiliki
wilayah Kerja 3-5 desa/kelurahan.
c. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Disamping sarana pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan dasar,upaya pendekatan pelayanan kesehatan terus dilakukan melalui Upaya KesehatanBersumberdaya Masyarakat. Keberhasilan pengembangan UKBM juga dapat dilihatdengan semakin tahun jumlah UKBM semakin bertambah. Pada tahun 2007 jumlahPolindes dan Poskesdes sebanyak 536 unit bertambah menjadi 896 unit pada tahun 2011.Begitu pula jumlah Posyandu aktif juga bertambah yakni dari 2241 unit pada tahun 2007
- 30 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
menjadi 2869 Unit tahun 2011. Pada gambar di bawah ini dapat dilihat perkembangan
UKBM di Provinsi Sulawesi Tenggara sejak tahun 2007 hingga 2011.
Perkembangan UKBM
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2007 2008 2009 2010 2011
536 414755 902 896
2241
2701 2822 2876 2869
Polindes+Poskesdes Posyandu
Jumlah UKBM pada Tahun 2012 (September 2012) sebanyak 3.715 unit, yangterdiri dari Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebanyak 757 unit, Pos KesehatanPesantren sebanyak 21 unit, Posyandu sebanyak 2891, Pos Obat Desa sebanyak 15
unit dan Pos Usaha Kesehatan Kerja (UKK) sebanyak 31 unit.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat. Posyandu merupakan entry point keterlibatan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan.
Di Provinsi Sulawesi Tenggara ratio
Posyandu terhadap Desa adalah 1,36, yang
artinya terdapat Desa yang memiliki sampai 2
(dua) Posyandu. Bila dibandingkan dengan
jumlah Balita dapat dijelaskan bahwa rata-rata
setiap Posyandu memiliki 86 – 89 balita atau
dengan kata lain bahwa sampai dengan tahun
2012 ratio Posyandu per 1.000 balita 12.
Pencapaian ini sudah cukup baik, karena dalam satu Posyandu idealnya 100
orang balita. Dengan demikian indeks ratio capaian kinerja sudah di atas
>100.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 31 -
Tabel 2.8.Ratio Posyandu Per 1.000 Balita dalam Kurun Waktu 2007-2012Provinsi Sulawesi Tenggara
Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Ratio Posyanduterhadap balita(per 1000)
Posyandu 2.701 2.701 2.822 2.876 2.869 2.869
Jumlah Balita 231.987 232.286 237.048 247.346 249.603 255.341
Ratio 11,6 11,6 11,9 11,6 11,5 11,2
Adapun ketersediaan sarana pelayanan kesehatan kesehatan di
desa/Kelurahan disajikan pada Tabel berikut.
Tabel 2.14. Gambaran ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan DiDesa/Kelurahan Tahun 2010
2.3.2.2. Tenaga Kesehatan
2.3.2.2.1. Ratio Medis persatuan penduduk
Keberadaan tenaga medis merupakan faktor yang sangat utama
penting dalam pelayanan kesehatan. Tenaga medis yang dimaksudkan
adalah dokter, dokter spesialis dan dokter gigi. Jumlah tenaga yang bekerja di
pelayanan kesehatan terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2007 jumlahtenaga kesehatan sebanyak 3.851 orang menjadi 7.941 tahun 2012, terjadipenambahan sebanyak 4090 orang (106,21%). Persentase Penambahan yang palingbesar adalah tenaga bidang (239,12%) dan tenaga farmasi sebesar 203,82%, doktergigi 125,86% dan dokter umum sebesar 112,38%. Perkembangan jumlah TenagaKesehatan di Sulawesi Tenggara disajikan pada Tabel berikut
- 32 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Tabel.2.11.Perkembangan Tenaga Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2007-2012.
No Tenaga Kesehatan Pencapaian Perubahan
2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah %
1 Jumlah DokterSpesialis 47 51 54 60 70 75 28 59,57
2 Jumlah Dokter Umum 202 300 299 352 444 429 227 112,38
3 Jumlah Dokter Gigi 58 78 77 85 131 131 73 125,86
4 Jumlah Perawat 2.017 3.069 2.999 3.153 3.349 3.531 1514 75,065 Jumlah Bidan 662 1.144 1.244 1.500 1.779 2.245 1583 239,12
6 Jumlah Tenaga Farmasidan Apoteker 157 124 155 199 477 477 320 203,82
7 Jumlah Ahli Gizi 385 443 507 576 581 583 198 51,43
8 Jumlah Tenaga Sanitasi 323 421 491 489 464 470 147 45,51
Sehubungan dengan ketersediaan tenaga kesehatan dapat dijelaksan melaluiindikator seperti berikut pada Tabel Berikut.
Tabel.2.12.Ratio Tenaga Medis di Provinsi Sulawesi Tenggara per 100.000 penduduktahun 2007-2012.
No Tenaga Kesehatan Pencapaian2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Dokter Spesialis 47 51 54 60 70 75
Rasio Dokter Spesialis (4Per-100.000 Penduduk)
2,31 2,4 2,55 2,69 3,07 3,2
2 Jumlah Dokter Umum 202 300 299 352 444 429
Rasio Dokter (25 Per-100.000Penduduk)
9,94 14,4 14,12 15,77 19,5 19,6
3 Jumlah Dokter Gigi 58 78 77 85 131 131
Rasio Dokter Gigi (6 Per-100.000 Penduduk)
2,31 3,75 3,63 3,81 5,75 5,75
Pada tabel juga dijelaskan bahwa ratio tenaga medis di Provinsi
Sulawesi Tenggara menunjukan peningkatan yakni dokter spesialis dari
2,31 tahun 2007 menjadi 3,2 tahun 2012, dokter umum dari 9,94 tahun
2007 menjadi 19,6 per 100.000 pddk tahun 2012, dokter gigi meningkat
dari 2,31 tahun 2007 menjadi 5,75 per 100.000 pddk tahun 2012.
Capaian tersebut memberikan gambaran,
bahwa masih ada fasilitas pelayanan
kesehatan yang belum memiliki tenaga
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 33 -
dokter. Kondisi ini tentunya akan menjadi hambatan di masa yang akan
datang khususnya persiapan menyongsong SJSN tahun 2014.
2.3.2.2.2. Ratio Tenaga Kesehatan persatuan Penduduk
Keberadaan tenaga kesehatan di luar tenaga medis juga sangat
dibutuhkan, tenaga medis tanpa ditunjang tenaga para medis (tenaga
kesehatan) tidak akan dapat bekerja secara optimal. Di bawah ini disajikan
tentang ratio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk pada Tabel 2.12.
Tabel 2.3 Ratio Tenaga Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurunwaktu 2007-2011.
No Tenaga Kesehatan Pencapaian2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Perawat 2.017 3.069 2.999 3.153 3.349 3.531Rasio Perawat (158Per-100.000Penduduk)
99,3 147 141,6 141,2 147 161
2 Jumlah Bidan 662 1.144 1.244 1.500 1.779 2.245Rasio Bidan (75 Per-
100.000 Penduduk)32,6 55,4 58,7 67,2 78,1 102
3 Jumlah TenagaFarmasi dan Apoteker
157 124 155 199 477 477
Rasio TenagaKefarmasian (28 Per-100.000 Penduduk)
2,7 2,6 4,1 6,1 20,9 20,9
4 Jumlah Ahli Gizi 385 443 507 576 581 433Rasio Ahli Gizi (25Per-100.000Penduduk)
19 21,3 23,9 25,8 25,5 19,8
5 Jumlah TenagaSanitasi
323 421 491 489 464 370
Rasio TenagaSanitarian (30 Per-100.000 Penduduk)
15,9 29,3 23,2 21,9 20,4 16,9
Pada tabel dijelaskan bahwa beberapa
jenis tenaga kesehatan masih sangat
dibutuhkan yakni ratio tenaga
keperawatan per 100.000 penduduk baru
mencapai 147 standar 158 per 100.000
pddk, tenaga kefarmasian 20,9 standar
25 per 100.000 pddk. Rasio Tenaga
sanitarian per 100.000 penduduk baru mencapai 20,4 standar 30,0 per
100.000 pddk. Sedangkan tenaga kesehatan yang lainnya yakni Ahli Gizi,
- 34 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
dan Bidan dan Tenaga Kesehatan Masyarakat sudah melebih standar
kebutuhan.
2.3.2.2.3. Cakupan Program Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui keberhasilan pelayanan kesehatan ibu, ada
beberapa indikator yang cakupan kunjungan ibu hamil (ANC), cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, cakupan penanganan
komplikasi kebidanan, cakupan pelayanan ibu nifas dan cakupan peserta KB
aktif (CPR). Berdasarkan hasil evaluasi dalam 5 terakhir (2007-2012)
kinerja capaian program dapat dikategorikan baik yakni antara 80-100. Di
sisi lain, beberapa indikator menunjukan kecenderungan peningkatan
cakupan. Pada tabel berikut disajikan target, capaian dan indeks ratio
capaian program Kesehatan Ibu Tahun 2007-2012.
Tabel 4.7. Cakupan Program Kesehatan Ibu Tahun 2007-2012 Provinsi SulawesiTenggara
No IndikatorTahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1Cakupan kunjungan ibuhamil K4
Target 82 84 86 88 90 92
Capaian 70,75 75,76 84,32 85,87 82,09 80,21
Ratio 86,28 90,19 98,05 97,58 91,21 87,2
2Cakupan komplikasikebidanan yangditangani
Target 25 30 35 40 45 67
Capaian 21,49 29,14 11,91 25,43 46,83 49,59
Ratio 85,96 97,13 34,03 63,58104,0
774
3
Cakupan pertolonganpersalinan oleh tenagakesehatan yangmemiliki kompetensikebidanan
Target 84 85 86 87 88 88,5
Capaian 71,45 80,38 84,32 85,87 89,03 77,45
Ratio 85,06 94,56 98,05 98,70101,1
787,5
4Cakupan pelayanan IbuNifas
Target 83 84 85 86 87 88,85
Capaian 74,89 58,32 64,07 84,38 83,77 77,45
Ratio 90,23 69,43 75,38 98,12 96,29 87,5
5Cakupan peserta KBaktif
Target 17 26 35 44 54 68
Capaian 33,79 62,53 50,98 35,03 42,43 70,85
Ratio 198,76 240,50 145,66 79,61 78,57 104,2
Cakupan pelayanan ibu hamil berkualitas (K4) meningkat dari 70,75%
tahun 2007 menjadi 80,21% tahun 2012. Begitu pula cakupan pertolongan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 35 -
persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan ibu nifas, penanganan
komplikasi dan peserta KB aktif juga menunjukan peningkatan.
2.3.2.2.4. Program Kesehatan Anak
Program kesehatan anak pada prinsipnya meliputi kegiatan pelayanan
neonatal, kegiatan pelayanan kesehatan bayi, kegiatan pelayanan kesehatan
balita. Sehubungan dengan hal tersebut, maka indikator untuk menilai
keberhasilan program kesehatan anak meliputi cakupan kunjungan neonatal,
cakupan penanganan neonatal komplikasi, cakupan kunjungan bayi, cakupan
pelayanan kesehatan anak balita dan cakupan penjaringan SD dan setingkat.
Hasil evaluasi dalam kurun waktu 2007-2012, menunjukan peningkatan
capaian setiap indikator. Hal ini seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.8. Cakupan Program Kesehatan Anak Tahun 2007-2012 Provinsi SulawesiTenggara
No IndikatorTahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1Cakupan Kunjungan NeonatalPertama (KN1)
Target 84 85 86 87 88 90
Capaian 82,59 78,47 79,47 86,35 91,43 88,12
Ratio 98,32 92,32 92,41 99,25 103,90 97,9
3Cakupan neonatus dengankomplikasi yang ditangani
Target 15 18 21 24 38 21,02
Capaian 5,00 14,76 6,21 10,12 34,21 67
Ratio 33,33 82,00 29,57 42,17 90,03 31,4
4 Cakupan kunjungan bayi
Target 83 84 85 86 87 90
Capaian 69,58 56,19 76 85,62 90,69 89,25
Ratio 83,83 66,89 89,41 99,56 104,24 99,2
5 Cakupan pelayanan anak balita
Target 58 62 66 70 74 83
Capaian 35,40 37,2 40,36 66,70 65,40 54,71
Ratio 61,03 60,00 61,15 95,29 88,38 65,9
6Cakupan penjaringan SD dansetingkat
Target 24 28 32 36 51 80
Capaian 15,60 15,6 18,7 21,70 50,33 80,8
Ratio 65,00 55,71 58,44 60,28 98,69 101
- 36 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Kunjungan neonatal lengkap menunjukan peningkatan yakni 74,89%
tahun 2007 menjadi 87,71% tahun 2012. Begitu pula cakupan penanganan
komplikasi walaupun belum mencapai target, tetapi capaiannya cenderung
meningkat.
4). Cakupan Pelayanan Gizi
Kegiatan program perbaikan gizi difokuskan dalam rangka pencapaian
indikator utama program perbaikan gizi yang meliputi cakupan pemantauan
pertumbuhan balita di Posyandu, dan cakupan balita gizi buruk yang
mendapatkan perawatan. Kedua indikator tersebut merupakan indikator
utama dalam kegiatan program gizi. Hal ini seperti dijelaskan pada tabel
berikut.
Tabel 2.13. Cakupan indikator Pelayanan Gizi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun2007-2012
No IndikatorTahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 CakupanPemantauanPertumbuhanBalita
Target 50 55 60 65 70 75Capaian 51,6 48,4 45,9 66,7 70,3 67,4
Ratio 103,20 88,00 76,50 102,62 100,43 89,87
2 Cakupan BalitaGizi Buruk yang dirawat
Target 100 100 100 100 100 100
Capaian 100 100 100 100 100 100
Ratio 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan pemantauan pertumbuhan balita
walaupun ratio capaian kinerja menunjukan
penurunan dari 103,2% pada tahun 2012
menjadi 89,87% pada tahun 2012, tetapi
pencapaian cakupan indikator ini
menunjukan peningkatan yakni dari 51,6%
tahun 2007 menjadi 67,4% tahun 2012.
Sedangkan cakupan balita gizi buruk yang dirawat, ratio capaian kinerjanya
sangat baik yaitu 100. Hal ini menunjukan bahwa penderita gizi buruk yang
ditemukan semuanya dirawat.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 37 -
5). Program Pengendalian Penyakit
a) Cakupan Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi
umur 0 – 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita
Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1: DPT dan
kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan diberikan atas dasar ditemukannya
masalah seperti desa non UCI, potensial KLB, dan lainnya sesuai kebijakan
teknis program.
Dalam hal ini desa/kelurahan dikatakan telah mencapai target UCI
apabila > 80% bayi telah mendapat imunisasi lengkap. Gambaran desa/
kelurahan UCI di Sulawesi Tenggara tahun 2007 – 2011 ditunjukkan pada
gambar 2.11
Gambar 2.11
Pencapaian UCI di tingkat Desa/Kelurahandi Sulawesi Tenggara tahun 2007-2011
Gambar 2.11 menunjukkan cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2007 (72,98%), tahun 2008 (56,02%), 2009
(53,10%), tahun 2010 (51,92%) dan tahun 2011 (63,5%). Berdasarkan
exponential trendline cakupan desa UCI di Provinsi Sulawesi Tenggara
cenderung menurun, dan belum mencapai target yang telah ditetapkan
(>80%).
b). Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakt TBC BTA+
Indikator untuk evaluasi pelaksanaan program P2 TB ada 3 (tiga)
yaitu Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate, CDR); Angka Konversi
- 38 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
dan Angka Kesembuhan (Cure Rate, CR). Namun demikian, yang akan
dievaluasi sebagai indikator kinerja kunci adalah penemuan kasus. Pada
Gambar 2.12 dijelaskan bahwa cakupan penemuan kasus TB BTA+
berfluktuasi. Pada tahun 2009 terjadi penurunan dari 79% tahun 2007
menjadi 49%, kemudian menunjukan peningkatan menjadi 79% tahun
2012. Bila dianalisis dari aspek kinerja (rasio pencapaian) dapat dikatakan
sudah cukup yakni 98,8%. Pada gambar berikut disajikan kecenderungan
penemuan kasus TB BTA+ selama kurun waktu 2007-2012.
Gambar 2.12
Cakupan Penemuan Kasus TB BTA+ kurun waktu 2007-2012Provinsi Sulawesi Tenggara
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja petugas kesehatan semakin
meningkat dengan menemukan sebanyak-banyaknya penderita yang
kemudian harus diobati sampai sembuh, terutama pada tahun 2011 dimana
target yang diharapkan dapat tercapai, bahkan untuk tingkat Nasional
Provinsi Sulawesi Tenggara menempati posisi 3 (tiga) besar.
c). Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
Kasus DBD di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif cukup tinggi, ini
ditunjukkan dengan IR yang masih di atas 20/100.000 penduduk, berturut-
turut sejak tahun 2007 ampai 2011 adalah 50,19; 50,4 ; 30,21, 45,27 dan
45,27 dengan angka CFR tertinggi pada tahun 2009 yaitu 1,73.
6). Program Kesehatan Lingkungan
Keberhasilan pelaksanaan program penyehatan lingkungan diukur melalui
kemampuan masyarakat mengakses sanitasi yang baik. Indikator yang
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 39 -
digunakan diantaranya persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air
minum berkualitas, persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat.
Adapun pencapaian indikator program kesehatan lingkungan disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 4.9. Cakupan Program Kesehatan Lingkungan ahun 2007 – 2012
No IndikatorTahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1Presentase Penduduk yangmemiliki akses terhadapair minum berkualitas
Target 75 75 75 75 75 75
Capaian 44,77 65,56 62,6 62,6 62,62 54,62
Ratio 0,60 87,41 83,47 83,47 83,47 72,8
2Persentase Kualitas airminum yang memenuhisyarat
Target 80 80 85 90 95 95
Capaian 39,9 25 25 25 25 45,45
Ratio 50 31 29 28 28 47,84
Secara nasional kondisi proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap air minum layak perkotaan dan perdesaan pada 2010
mencapai 68,8%, meningkat dari 47,71% pada tahun 2009 (Susenas, 2009).
Sedangkan kondisi proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan
terhadap air minum layak perkotaan dan perdesaan di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah sebesar 67,3 %, dengan perincian di wilayah perkotaan sebesar
61.9% dan wilayah pedesan sebesar 72.7% (Riskesdas 2010). Capaian
pelayanan air minum layak tersebut tergolong cukup baik di atas capaian
pelayanan nasional.
7). Pelayanan Kefarmasian dan perbekalan kesehatan
Pelaksanaan program pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan kesehatan
diukur dengan menggunakan indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin.
Hasil evaluasi terhadap capaian kegiatan ini menunjukan penurunan. Kondisi
ideal terjadi pada tahun 2010, dimana hampir tidak ada obat yang dimusnahkan.
Adapun kecendeungan capaian indikator ini disajikan pada gambar berikut.
- 40 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Gambar 4.5Cakupan pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan
Tahun 2007-2012
8). Program Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan
Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat diukur dengan
menggunakan indikator cakupan peningkatan Rumah Tangga ber-PHBS,
Pengembangan UKBM Posyandu dan pengembangan Desa Siaga. Hasil evaluasi
menunjukan beberapa indikator menunjukan peningkatan cakupan. Hal ini
seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.15. Cakupan Program Promkes Tahun 2007 – 2012
No IndikatorTahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Prosentase Rumah Tangga Ber-PHBS 19.73 21.9 26.4 38.54 38.72 47,1
2 Pembentukan Desa Siaga (Komulatif) 130 380 1041 1490 1666 1666
3Prosentase Sekolah Dasar yang MempromosikanKesehatan
0 37.77 37.95 38.56 40.5640,56
4 Prosentase Posyandu Purnama dan Mandiri 33.3 35.5 39.2 36.1 49.48 49,8
Capaian program Rumah Tangga ber-PHBS pada tahun 2008 sebesar
21,9 % dan pada tahun 2011 sebesar menjadi 38,72%, dengan sasaran
target 70% pada tahun 2014. Terjadinya peningkatan Rumah Tangga Ber-
PHBS dikarenakan adanya berbagai kegiatan seperti peningkatan kapasitas
tenaga promosi puskesmas sebanyak 24 orang, penyebarluasan informasi
PHBS melalui media cetak, elektronik dan penyuluhan langsung, pembinaan
yang terintegrasi dengan lintas sektor, lintas program dan organisasi
kemasyarakatan sampai ke tingkat tatanan paling bawah dengan dukungan
Biaya Operasional Kesehatan di puskesmas.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 41 -
Capaian Posyandu Purnama dan Mandiri pada tahun 2008 sebesar
35,5% meningkat menjadi 49,48 pada tahun 2011, dengan sasaran target
60% pada tahun 2014. Peningkatan ini dapat dicapai melalui Pembinaan dan
pelatihan kader Posyandu, pertemuan Pokjanal Posyandu dan Revitalisasi
Posyandu.
Capaian program desa siaga secara kuantitas pada tahun 2008 sudah
terbentuk sebanyak 380 desa (20,72%) dan pada tahun 2012 meningkat
menjadi 1.666 desa (83.3%). Sedangkan secara kualitatif baru mencapai
10,94% dari desa siaga yang terbentuk dengan sasaran target 35 % pada
tahun 2014. Kegiatan yang dilakukan dalam mendukung pengembangan
desa siaga antara lain TOT kalakarya bagi fasilitator provinsi 1 orang, TOT
bagi fasilitator kabupaten/kota 20 orang, TOT bagi fasilitator puskesmas 430
orang, pelatihan kader dan tokoh masyarakat dalam pengembangan desa
siaga di 1.286 desa masing-masing 2 orang kader dan 1 tokoh masyarakat,
penguatan kelembagaan forum desa siaga di provinsi dan kabupaten/kota,
pembinaan puskesmas ke desa dan pertemuan koordinasi dalam rangka
evaluasi pengembangan desa siaga.
6) Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu program
prioritas pemerintah saat ini termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil
evaluasi menunjukan bahwa cakupan pelayanan kesehatan dasar masih
jauh dari target. Hal ini seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.14
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan PasienMasyarakat Miskin Dalam Kurun Waktu 2007 – 2012
- 42 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Pada gambar dijelaskan bahwa walaupun cakupan pelayanan
kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin masih jauh di bawah target
(100%), namun demikian cenderung menunjukan peningkatan yakni dari
5% tahun 2007 menjadi 53,38% tahun 2012.
13). Pembebasan Biaya Pengobatan (PBP) Bahteramas
Anggaran yang digunakan untuk kegiatan pelayanan pembebasan
biaya pengobatan pada tahun 2008 masih sangat terbatas yakni Rp.
428.449.085,-. Hal ini disebabkan pada tahun 2008, kegiatan pelayanan
baru dilakukan mulai 1 September 2008 di RSUD Provinsi, sedangkan di
kabupaten/kota belum diberlakukan. Pada tahun 2009, kegiatan pelayanan
mulai diberlakukan di seluruh RS kabupaten/kota, dan jumlah anggaran
yang digunakan sebanyak Rp. 1,087.467.992,-. Kegiatan pelayanan
semakin meningkat pada tahun 2010 tidak hanya di RS tetapi juga di
Puskesmas, jumlah anggaran yang digunakan sebesar Rp. 3.129.016.271,-.
Untuk tahun 2011, anggaran yang sudah dibayarkan mencapai Rp
4,506,632,996. Dengan demikian jumlah anggaran yang telah digunakan
untuk program pembebasan biaya pengobatan hingga tahun 2011 ini
mencapai Rp 9,151,260,344. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
di bawah ini.
Anggaran Jamkesmas dan Program Pembebasan Biaya Pengobatan-Bahteramas
-
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
70.000.000.000
80.000.000.000
2008 2009 2010 2011Jumlah (Rp) 33.809.046 46.188.598 58.828.579 71.240.330Bahtermas 428.449.08 1.087.467. 3.129.016. 4.506.326.
Anggaran(Rp)
Jumlah sasaran program pembebasan biaya pengobatan meningkat
dari 89.112 jiwa pada tahun 2008, menjadi 90.383 jiwa pada tahun 2010
dan pada tahun 2011 bertambah menjadi 91.583 jiwa. Peningkatan ini
merupakan penambahan quota sasaran yang juga mencakup anak-anak di
Panti Asuhan, dan adanya quota kepesertaan di setiap rumah sakit. Pada
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 43 -
grafik di bawah ini dapat dilihat perkembangan kepesertaan jamkesmas
dan pembebasan biaya pengobatan.
Gambar 2.15
Kepesertaan Jamkesmas dan Pembebasan Biaya PengobatanTahun 2008-2011
Pada tahun 2008, pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di
Puskesmas belum dilaksanakan, dan baru dimulai pada tahun 2009 dengan
jumlah kunjungan sebanyak 794 kunjungan rawat jalan tingkat lanjut. Pada
tahun 2010, terdapat 18,685 kunjungan rawat jalan tingkat lanjut dan 160
rawat inap tingkat lanjut. Sedangkan pada tahun 2011 menunjukkan kenaikan
yang cukup pesat menjadi 43,354 RJTL dan 52 RITL. Sehingga total
kunjungan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan melalui program
pembebasan biaya pengobatan bahteramas di Puskesmas sejak tahun 2009
sampai tahun 2011 sudah mencapai 63.045 pasien.
Untuk kunjungan pelayanan kesehatan yang menggunakan fasilitas
pembebasan biaya pengobatan–bahteramas di seluruh RS di Sulawesi
Tenggara sejak tahun 2008 sampai September 2011 sebanyak 12.853
kunjungan. Jumlah kunjungan pada tahun 2008-2009 sebanyak 4.142
kunjungan, sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 4.050 kunjungan. Kenaikan
tersebut pada umumnya sebagai akibat dari semakin tersosialisasinya
program ini di tengah masyarakat Sulawesi Tenggara. Pada grafik di bawah ini
dapat dilihat perkembangan pelaksanaan pemanfaatan Jamkesmas dan
Pembebasan Biaya Pengobatan-Bahteramas tahun 2008-2013.
-
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
2008 2009 2010 2011Jamkesmas 1.144.447 1.144.447 1.144.447 1.144.447Bahteramas 89.112 89.112 90.383 91.583
JumlahPeserta
- 44 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
2.3.3. Pengelolaan Keuangan
1). Gambaran Pengelolaan Keuangan
Dinas Kesehatan sebagai unsur teknis pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara memberikan berkontribusi bagi pendapatan daerah. Kontribusi ini
berupa restribusi jasa pelayanan kesehatan melalui Balai Laboratorium
Kesehatan, restribusi jasa pemakaian kekayaan negara melalui Balai
Pelatihan Kesehatan, restribusi jasa ketatausahaan berupa leges untuk
perizinan dan restribusi lainnya. Perkembangan penerimaan sejak tahun
2007 hingga 2011 dapat dilihat pada grafik berikut.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan
mendapat pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Penerimaan PAD Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2008-2011
2007 2008 2009 2010 2011Penerimaan 242946409 615441425 788221550 625675810 925168000
Penerimaan(Rp)
Pemanfataan Jamkesmas dan Pembebasan Biaya Pengobatan-Bahteramas
- 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000
2008 2009 2010 2011RI-Jamkesmas 1.745 16.636 23.432 15.922RI-Bahtermas 430 430 1.189 1.142RJ-Jamkesmas 367.648 899.487 791.450 630.440RJ-Bahteramas 16.411 2.435 22.316 46.314
JumlahKunjungan
Ket: RI = Rawat Inap; RJ= Rawat Jalan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 45 -
(APBD). Pembiayaan tersebut digunakan untuk membiayai belanja tidak
langsung dan belanja langsung. Jumlah dana yang dialokasikan untuk
pelaksanan kegiatan kesehatan bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi
Tenggara menunjukan penurunan dari tahun 2008.
Grafik 2.16Perkembangan APBD Dinkes Sultra
Tahun 2007-2012
Pada tahun 2008 jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp.
23.616.865.100,- mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar Rp.
24.082.809.400,- menurun pada tahun 2010 sebesar Rp. 19.398.156.924,-
begitu pula pada tahun 2011 sebesar Rp. 19.088.290.800,-.
Penurunan ini disebabkan oleh karena alokasi anggaran untuk klaim
pembebasan biaya pengobatan dipindahkan dari DPA-SKPD Dinas Kesehatan
ke DPA-Sekretariat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui pos
bantuan. Kondisi ini menunjukan bahwa ketergantungan pada dana APBN
dalam pembangunan kesehatan masih sangat tinggi.
2). Kerangka Pendanaan Pelaksaanaan Pembangunan Kesehatan
Disamping mengelola dana APBD, Dinas Kesehatan juga menerima dana
dari Kementrian Kesehatan berupa dana dekonsentrasi dan dana hibah
bantuan luar negeri yang dimanfaatkan untuk membiayai program strategis
kementrian kesehatan di Sulawesi Tenggara. Dana bantuan sosial berupa
pembiayaan jaminan kesehatan (Jamkesmas) juga diperoleh untuk membiayai
kegiatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Rumah Sakit. Dinas
- 46 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Kesehatan Kabupaten/Kota, dan juga pembayaran klaim pelayanan
Jamkesmas ke seluruh rumah sakit yang bekerjasama melaksanakan program
Jamkesmas di Sulawesi Tenggara.
Dana untuk membiayai pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan
melalui dana dekonsentrasi, dana bantuan sosial/jaminan kesehatan
masyarakat dan bantuan luar negeri serta dana tugas pembantuan secara
keseluruhan menunjukan peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah dana tersebut
sebesar Rp. 60.720.285.000,- meningkat menjadi Rp. 97.803.152.000,- pada
tahun 2012.
Bila dilakukan analisis menurut sumber anggaran terlihat bahwa dana
untuk kegiatan jaminan kesehatan masyarakat menunjukan peningkatan yang
signifikan yakni dari Rp. 33.809.046.000,- tahun 2008 menjadi Rp.
71.240.417.000. Dana dekonsentrasi menurun yakni Rp. 42.878.240.000,-
tahun juta tahun 2007 menjadi Rp. 7.678.278.000,- selanjutnya mengalami
peningkatan menjadi Rp. 20.871.685.000,- tahun 2012. Dana
dekonsentrasi yang dialokasikan digunakan untuk melakukan penguatan di
kabupaten/kota, konsolidasi dan koordinasi serta hal-hal yang berkaitan
dengan kewenangan pemerintah provinsi di bidang kesehatan. Adapun rincian
anggaran APBN tahun 2008-2012 menurut sumber pembiayaan seperti pada
grafik berikut.
Grafik. 2.17
Rincian anggaran APBN Tahun 2007-2012 menurut Sumber Pembiayaan (dalamribuan rupiah)
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 47 -
Dana dekonsentrasi yang dialokasikan digunakan untuk melakukan
penguatan di kabupaten/kota, konsolidasi dan koordinasi serta hal-hal yang
berkaitan dengan kewenangan pemerintah provinsi di bidang kesehatan.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara
2.4.1.Tantangan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Dalam pengembangan pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Tenggara, berbagai macam tantangan baik yang bersifat ekonomi, sosial
maupun budaya termasuk kebijakan-kebjiakan yang terkait dengan
pelaksanaan pembangunan dan anggaran.
a. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan masih kurang
b. Kurangnya pengetahuan masyaraklat terkait PHBS, tingkat ekonomimasyarakat masih rendah, tingkat pendidikan masyarakat masih rendah.
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belumoptimal
d. Masih rendahnya tingkat partisipasi laki-laki, keluarga dan masyarakatmengenai hak reproduksi perempuan
e. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnyakesehatan ibu dan anak
f. Kebijakan pemerintah kabupaten/kota dalam penempatan pegawai yangtidak berdasarkan pada kompetensi dasar yang dimiliki.
g. Kesiapan fasilitas, tenaga dan sistem pelayanan dalam menyongsongSJSN.
2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan
a. Implementasi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, tentang SJSNmemberikan jaminan kepesertaan semesta terhadap seluruh masyarakatuntuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
b. Kebijakan pemerintah provinsi tentang pembebasan biaya pengobatan bagimasyarakat yang tidak mampu;
c. kebijakan pemerintah pusat tentang bantuan operasional kesehatan;
d. Keadaan infrastruktur penunjang berupa kemudahan akses antar wilayah.
- 48 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
BAB III
ISU - ISU STRATEGISBERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara
3.1.1. Keadaan Gizi Masyarakat yang relatif masih rendah
Keadaan balita kekurangan gizi (gizi kurang + Gizi buruk) pada
tahun 2010 mencapai 22,8%, lebih tinggi dibandingkan dengan angka
nasional sebesar 17,9%. Persentase balita gizi buruk di Provinsi Sulawesi
Tenggara sebesar 6,5% lebih tinggi dibanding angka nasional sebesar
4,9%. Demikian juga prevalensi gizi kurang sebesar 16,3% masih lebih
tinggi dengan angka nasional sebesar 15,0%. Bila dilakukan
pengkategorian, dapat dijelaskan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara berada
pada kategori tinggi (Prevalensi 20 – 29% dikategorikan tinggi). Dengan
demikian, dilihat dari persentase balita kekurangan gizi, balita gizi buruk,
dan balita gizi kurang di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif masih
merupakan masalah kesehatan.
Faktor utama terjadinya balita gizi buruk di Provinsi Sulawesi
Tenggara disebabkan oleh permasalahan ekonomi atau kemiskinan. Hal ini
sangat berkorelasi mengingat makin tinggi angka kemiskinan yang
tercermin dari rendahnya tingkat pendapatan, makin tinggi pula potensi
terjadinya balita gizi buruk. Penyebab lain terjadinya balita gizi buruk
adalah pola asuh anak yang salah serta akibat penyakit terutama infeksi.
Oleh karenanya upaya penurunan terjadinya balita gizi buruk harus linier
dengan upaya penurunan kemiskinan, dalam artian bahwa keberhasilan
menurunkan angka kemiskinan akan berdampak pula terhadap penurunan
terjadinya balita gizi buruk.
Keadaan konsumsi rumah tangga diukur melalui konsumsi energi dan
protein. Secara kuantitatif dijelaskan melalui tingkat konsumsi energi,
sedangkan secara kualitatif melalui konsumsi protein. Proporsi penduduk
dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum di Provinsi
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 49 -
Sulawesi Tenggara menunjukkan angka yang belum menggembirakan.
Hasil Susenas Tahun 2007 menjelaskan bahwa kecukupan konsumsi kalori
<1.400 kkal mencapai 16,55% dari angka kecukupan lebih tinggi
dibanding dengan angka nasional sebesar 14,47%.
Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2010 dijelaskan bahwa Rerata
tingkat konsumsi energi Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 84,8% dari
AKG (2.100 kkal) lebih tinggi dibanding rerata nasional sebesar 84,2%.
Sedangkan rerata tingkat konsumsi protein sebesar 114,2% dari AKG,
lebih tinggi dibanding dengan rerata nasional sebesar 105,8%.
Persentase rumah tangga dengan konsumsi energi di bawah angka
minimal (<70%) dari AKG, sebesar 45,5% lebih tinggi dibanding dengan
angka nasional sebesar 40,7%. Sedangkan rumah tangga konsumsi
protein di bawah angka minimal <80% dari AKG sebesar 31,9% lebih
rendah dibanding angka nasional sebesar 37,0%.
3.1.2. Angka Kematian Ibu dan Anak yang masih tinggi
1). Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan
millennium, pad tujuan kelima yakni meningkatkan kesehatan ibu dimana
target yang adalah penurunan Angka Kematian Ibu yang akan dicapai
sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian
ibu. Penyebab kematian ibu meliputi perdarahan sebanyak 33 kasus
(43,2%), Hipertensi dalam kandungan (HDK) sebanyak 18 kasus (23,7%)
dan sisanya adalah infeksi, serta penyakit lainnya yang tidak terdiagnosa.
Angka kematian ibu (AKI) di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2007
sebesar 312 per 100.000 KH.
- 50 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Gambar 3.2
Pencapaian dan Proyeksi Angka Kematian Ibu (AKI)Tahun 1994-2015
(Dalam 100.000 Kelahiran Hidup) di Indonesia
2). Angka Kematian Anak
Angka kematian pada anak diukur dengan menggunakan indikator
Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi, Angka Kematian
Anak Balita dan Angka Kematian Anak.
Berdasarkan Hasil SDKI, 2012, AKN di Provinsi Sulawesi Tenggara
sebesar 25 per 1000 KH lebih tinggi dibanding dengan AKN Nasional sebesar
20 per 1000 KH atau peringkat 12 secara nasional dan peringkat 3 regeonal
Sulawesi. Angka Kematian Postneonatal (AKP) sebesar 20 per 1000 KH lebih
tinggi dibanding dengan AKP Nasional sebesar 14 per 1000 KH atau
peringkat 12 secara nasional dan peringkat 3 regeonal Sulawesi. Angka
Kematian Bayi sebesar 45 per 1000 KH (SDK 2007, 42 per 1000 KH) lebih
tinggi dibanding angka nasional sebesar 34 per 1000 KH tau peringkat 14
secara nasional dan peringkat 3 regeonal Sulawesi. Angka Kematian anak
sebesar 10 per 1000 KH sama dengan angka nasional 10 per 1000 KH tau
peringkat 8 secara nasional dan peringkat 3 regeonal Sulawesi. Angka
kematian balita 55 per 1000 KH (SDK 2007 62 per 1000 KH) lebih tinggi
dibanding angka nasional yakni 43 per 1000 KH tau peringkat 12 secara
nasional dan peringkat 3 regeonal Sulawesi.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 51 -
Selanjutnya berdasarkan laporan program, secara umum penyebab
kematian balita di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah ISPA, diare, malaria,
demam berdarah dan lain-lain, namun demikian diharapkan pada tahun 2015
target AKABA Provinsi Sulawesi Tenggara dapat tercapai.
3.1.3. Angka Kematian Akibat Penyakit Masih Tinggi
Menurut laporan WHO tahun 2010, 50% penyebab kematian pada balita
adalah karena penyakit infeksi yakni ISPA 19%, Diare 19%, campak 7% dan
Malaria 5%. Hasil laporan WHO ini tidak berbeda dengan laporan puskesmas
yang menjelaskan bahwa penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama
kematian pada balita. Namun demikian, jika dilihat kematian secara umum,
maka peringkat pertama penyebab kematian adalah penyakit-penyakit yang
sifatnya tidak menular atau penyakit-penyakit tidak infeksi. Menurut laporan
WHO global tahun 2010 menyimpulkan bahwa 63% kematian disebabkan karena
penyakit-penyakit tidak menular
3.1.4. Masih tingginya penyebaran penyakit menular seperti malaria, ISPA,TBParu, HIV/Aids, dan semakin meningkatnya Penyakit Tidak Menular,seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, dan sebagainya.
Prevalensi HIV dari total populasi yang berusia 15 – 45 tahun di
Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 0,2% sama dengan angka nasional,
karena kasus yang dilaporkan secara rutin melalui Dinas Kesehatan belum
dapat menggambarkan kondisi HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Untuk memperoleh gambaran HIV/AIDS perlu dilakukan survey, namun
demikian Provinsi Sulawesi Tenggara tetap menetapkan target yang
diuraikan setiap tahun dan diharapkan pada tahun 2015 prevalensinya <
0,5. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan sampai dengan bulan
Juni 2010 menunjukkan bahwa angka kumulatif HIV dan AIDS dari 33
provinsi di Indonesia mencapai 21.770 kasus AIDS, dan 60.600 kasus HIV.
Berdasarkan data Riskesdas 2010 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa proporsi jumlah penduduk
yang berusia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang
HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara jumlahnya masih rendah yaitu
sekitar 14,1%.
- 52 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Hasil SDKI 2012 menjelaskan bahwa persentase wanita yang
mendengar informasi lengkap HIV-AIDS lebih besar dibanding pria. Sebesar
64,5% wanita usia 15-49 tahun yang menjadi responden pernah mendengar
HIV-AIDS sedangan pria hanya 59,4%.
Gambaran ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara dengan menyusun program untuk melakukan penyuluhan secara
gencar kepada kelompok-kelompok remaja sebagai salah satu tindakan
preventif untuk menurunkan dan mencegah naiknya angka prevalensi HIV
dan AIDS. Kerjasama antar dinas terkait termasuk ormas dan organisasi
kepemudaan sangat diperlukan untuk melakukan penyuluhan tentang HIV
dan AIDS baik melalui sekolah maupun masyarakat.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2010, menunjukkan bahwa penyakit malaria telah menurun secara signifikan
dengan tingkat kematian 2 persen, dan kasus malaria terbanyak ditemukan
di kabupaten Buton dengan penemuan penderita 6187 orang dan SD (+)
729 selanjutnya berturut-turut Kota Bau-bau sebanyak 634 penderita,
Kabupaten Muna sebanyak 342 penderita dan Kabupaten Bombana sebanyak
238 penderita. Pada tahun 2010 total kasus malaria di seluruh Provinsi
Sulawesi Tenggara sebanyak 2385 kasus. Berdasarkan data tersebut maka
fokus kegiatan untuk penanggulangan malaria sebaiknya diarahkan pada
Kabupaten dengan endemisitas tinggi tanpa mengabaikan daerah-daerah lain
yang mempunyai potensi untuk malaria, mengingat perubahan iklim yang
terjadi pada saat ini memberikan kemungkinan tumbuh atau berkembangnya
malaria.
Angka kejadian, prevalensi dan kematian akibat tuberkolosis di
Provinsi Sulawesi Tenggara tidak memiliki data yang representatif. Oleh
karena itu masih mengikuti hasil survey untuk angka nasional. Jika dilihat
perkembangan pada penemuan TBC di Provinsi Sulawesi Tenggara,
terdapat peningkatan penemuan kasus dibandingkan tahun 2009 (49,2%),
meskipun pencapaian masih rendah yaitu 70,2% jika dibandingkan dengan
angka nasional (77,3%) pada tahun 2010. Demikian pula dengan angka
kesembuhan menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2009 yang
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 53 -
sebesar 83,5% menjadi sebesar 94.3% pada tahun 2010 atau dengan kata
lain lebih tinggi dari angka nasional yaitu sebesar 89.7% pada tahun yang
sama.
3.1.5. Keadaan Sanitasi Lingkungan yang masih rendah
Secara nasional akses penduduk terhadap sanitasi yang layak di
Indonesia pada saat ini (2010) sebesar 62,41% dengan proporsi lebih tinggi di
perkotaan yaitu 76,82% dibandingkan dengan di pedesaan, yaitu 55,55%.
Berdasarkan data Riskesdas (2010) pada saat ini, proporsi rumah tangga
dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak perkotaan dan
perdesaan di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebesar 45,2%, dengan
perincian di wilayah perkotaan sebesar 58,8% dan di wilayah perdesaan
adalah sebesar 31,6%.
Secara nasional kondisi proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap air minum layak perkotaan dan perdesaan pada 2010
mencapai 68,8%, meningkat dari 47,71% pada tahun 2009 (Susenas, 2009).
Sedangkan kondisi proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan
terhadap air minum layak perkotaan dan pedesaan di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah sebesar 67,3 %, dengan rincian di wilayah perkotaan
sebesar 61,9 % dan wilayah pedesan sebesar 72,7% (Riskesdas 2010).
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakili Gubernur SulawesiTenggara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2013-2018
merupakan kelanjutan dari RPJMD 2008-2013. Pada periode Pemerintahan
2013-2018, visi misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara masih
menitikberatkan pada peningkatan kesejahteran masyarakat, melalui program
bahteramas, mendorong kemandirian dan daya saing. Sehubungan dengan
kemandirian dan daya saing dimaksud, pembangunan SDM merupakan agenda
utama.
Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu pilar yang
sangat penting dalam membangun SDM yang sehat, cerdas, produktif dan
- 54 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
panjang umur. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan
salah satu SKPD yang diberikan kewenangan untuk mengkoordinasikan
pelaksanaan pembangunan di bidang Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,
berkewajiban untuk menjabarkan visi, misi dan program pembangunan di
bidang kesehatan sesuai arah kebijakan pembangunan pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara. Berbagai faktor yang akan menjadi pendorong dan
penghambat dalam pelaksanaan pembangunan di antaranya.
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan belum optimal, sehingga
kurang mendukung dan menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan yang sifatnya kompleks;
b. Sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan medis dan non
medis masih terbatas dan belum memadai baik dari segi kualitas maupun
kuantitas sehingga pelaksanaan tugas belum mencapai tingkat maksimal;
c. Penyebaran tenaga medis dan paramedis di kabupaten/kota di Sulawesi
Tenggara belum merata yang mengakibatkan kesejangan pelayanan
kesehatan;
d. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang rendah khususnya pada
daerah terpencil, pesisir dan kepulauan;
e. Ketersediaan obat dan pengawasan obat-makanan masih terbatas;
f. Pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan
masyarakat masih terbatas;
g. Manajemen pembangunan kesehatan belum efektif.
Selain itu juga, pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan
dipengharuhi oleh faktor sosial, ekonomi, pendidikan dan perilaku masyarakat
yang kurang mendukung dalam pelayanan kesehatan masih belum
mendukung. Adapun faktor-faktor dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan;
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait PHBS, tingkat ekonomi
dan tingkat pendidikan masyarakat yang relatif masih rendah;
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum optimal;
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 55 -
e. Masih rendahnya tingkat partisipasi laki-laki, keluarga dan masyarakat
mengenai hak reproduksi perempuan;
f. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya
kesehatan ibu dan anak;
Secara ringkas permasalahan pelaksanaan Visi Misi Gubernur dan Wakil
Gubernur serta faktor pendukung dan penghambatnya disajikan pada Tabel
berilkut.
Tabel 3.1.Permasalahan Pelaksanaan Visi Misi Gubernur Sulawesi TenggaraTahun 2013-2018
Visi: Mewujudkan Sulawesi Tenggara Sejahtera, Mandiri dan Berdaya Saing
NOMisi dan Program
Gubernur dan WakilGubernur Sultra
Permasalahan PelayananKesehatan
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Misi 1 : Peningkatan
kualitas sumber dayamanusia
1.1 Program PeningkatanDerajat KesehatanMasyarakat
1.1.1 Masih ditemukanmasyarakatdengan bebanpembiayaankesehatan yangmasih tinggi
a Masih kurangnyakomitmenpemerintah dalampembiayaankesehatan
a Dukungan danadekonsentrasi, tugaspembantuan, BantuanOperasional Kesehatan,Jamkesmas/Jampersalserta Pembebasan BiayaPengobatan
1.1.2 Masih rendahnyaderajat kesehatanmasyarakat
b Terbatasnyakualitas fasilitaspelayanankesehatan
bTersedia Regulasi danNorma Sosial yangmendukung
1.1.3 Masih tingginyaangka kesakitanakibat penyakitmenular
c Masih rendahnyapartisipasimasyarakatdalampembangunankesehatan
c
Kebijakan PemerintahProvinsi terkait dana blockgrant
1.1.4 Masih rendahnyakualitaslingkungan
d Terbatasnyajumlah dan mututenaga kesehatan
d Jumlah tenaga yangbtersedia untukdioptimalkan
e Ternbatasnyadukunganmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan
e
Kebutuhan masyarakatyang semakin tinggiterhadap pelayanankesehatan
f Visi Misi Gubernur danWakil Gubernur yangmenjadikan Kesehatansebagai pilar utama dalampeningkatan SDM
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI dan Renstra Dinas KesehatanKabupaten/Kota
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI, sasaran menengah yangingin dicapai adalah :
1). Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat yang ditandai dengan:
Meningkatnya UHH dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun;
- 56 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Menurunnya AKI melahirkan dari 228 menjadi 118 per 100.000 KH;
Menurunnya AKB dari 34 per 1000 KH tahun 2007 menjadi 24 per 1.000 KH;
Menurunnya AKN dari 19 per 1000 KH tahun 2007 menjadi 15 per 1.000 KH;
Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) dari18,4% tahun 2010 menjadi kurang dari 15%
Menurunnya prevalensi anak balita pendek dari 36,8% tahun 2010 menjadikurang dari 32%;
2). Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular yang ditandai dengan :
Menurunnya prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi 224 per 100.000penduduk;
Menurunnya kasus Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per1.000 penduduk;
Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa sampai kurang dari0,5%;
Angka Kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk3). Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan
antar tingkat sosial ekonomi serta gender;
4). Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangkamengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh pendudukterutama penduduk miskin;
5). Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat Rumah Tanggadari 50% menjadi 70%;
6). Terpenuhinya kebutuhan tenaga strategis di Daerah Terpensil Perbatasan danKepulauan (DTPK);
7). Seluruh Provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular;
8). Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan SPM.
Sehubungan dengan sasaran menengah Renstra Kementerian Kesehatan
tersebut, maka beberapa indikator yang sesuai akan menjadi acuan dalam
perumusan kebijakan pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Faktor
yang berpengaruh terhadap pelaksanaan program sesuai dengan sasaran Renstra
Kementerian Kesehatan diantaranya penyebaran SDM Kesehatan yang belum
merata, kualitas pelayanan kesehatan yang masih rendah, manajemen pelayanan
kesehatan yang belum baik serta faktor-faktor sosial ekonomi dan budaya. Dalam
upaya mengantisipasi permasalahan tersebut, kementerian kesehatan juga
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 57 -
megeluarkan kebijakan penempatan bidan di desa, penempatan khusus tenaga
kesehatan, peningkatan kapasitas melalui dana dekonsentrasi, penyediaan sarana
dan prasarana penunjang pelayanan melalui dana tugas pembantuan serta
pemberian Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Sehubungan dengan hal
tersebut, secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 3.2.Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi TenggaraBerdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan beserta faktorpenghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya
NO Sasaran JangkaMenengah Renstra
Kementerian KesehatanRI
Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Menurunnya Prevalensi
Kekurangan Gizi dari18,4% menjadi 15,0
1.1. Cakupan pelayanan giziyang relatif masihrendah:- jumlah kasus giziburuk yang masih banyak- Cakupan pemantauananak di Posyandu masihrendah
1.1.1 Pelaksanaan programperbaikan gizi masih bersifatsektoral
Ketersediaan Saranadan Prasarana
1.1.2 Paket kegiatan intervensigizi sudahditentukan,smentara kondisimasing-masing daerahberbeda
Tersedia Regulasi danNorma Sosial yangmendukung
1.1.3 Jangkauan pelayanan gizimasyarakat belum maksimal
Dukungan kebijakanPemerintah Pusatmelalui GerakanNasional Scalling UpNutrition
1.1.4 Kemampuan petugas giziyang relatif belum optimal
Dukungan kebijakanPemerintah Pusatmelalui GerakanNasional Scalling UpNutrition
1.1.5 Peran Stake holder yangbelum optimal
Dukungan PembiayaanPemerintah Pusatmelalui BantuanOperasional Kesehatan
1.1.6 Sistem kelembagaanpangan dan gizi yang belumoptimal
SemuaDesa/Kelurahantersedian Posyandu
1.1.7 Partisipasi masyarakat yangrelatif rendah
Dukungan Kader PKK
1.1.8 Kemampuan sosial ekonomimasyarakat yang relatifmasih rendah
Pengembangan RumahPemulihan Gizi
1.1.9 Partisipasi masyarakat yangrelatif rendah
Jumlah tenaga giziyang sudah tersediasetiap Puskedsmas
1.1.10 Kemampuan sosial ekonomimasyarakat yang relatifmasih rendah
2 Menurunnya AngkaKematian Ibumelahirkan dari 228menjadi 118 per100000KH
2.1 Pelayanan kesehatan ibudan anak yang sesuaistandar masih terbatas
2.1.1 Kemampuan masyarakatuntuk mencapai aksesyankes masih relatif rendah
Kebijakan PemerintahProvinsi terkait danablock grant
- 58 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
NO Sasaran JangkaMenengah Renstra
Kementerian KesehatanRI
Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor
Penghambat Pendorong
Menurunnya AKB dari 34menjadi 24 per 1000 KH
2.1.2 Belum semua desa terdapatsarana pelayanajnkesehatan yang memadai
Kebijakan PemerintahPusat melalui danaDAK dan TP yangmemberikan prioritaspenyediaan saranapelayanan kesehatanpada daerah - daerahsulit
Menurunnya AngkaKematian Neonatal dari19 menjadi 15 per 1000KH
2.1.3 Belum semua desa memilikiBidan yang kompeten danterlatih
Kebijakan Pemerintahmelakukanpenempatan Bidan diDesa
MeningkatnyaPersentase Ibu bersalinyang ditolong olehtenaga kesehatanterlatih sebesar 90%
2.1.4 Kemampuan petugas yangbelum memadai
Jumlah Polindes danPoskesdes
Cakupan kunjunganneonatal lengkapsebesar 90%
2.1.5 Sistem rujukan yang belumberjalan secara optimal
Puskesmas Perawatandan PONED
2.1.6 Belum semua sarana danprasarana pelayanankesehatan di Puskesmasmemiliki fasilitas penunjangpelayanan KIA sesuaistandar
Pengembangan KelasIbu Hamil dan Balita
3 Program Bina UpayaKesehatan :Semua Puskesma rawatinap mampu PONED100%
3.1 Terbatasnya aksesibilitaspelayanan kesehatanyang berkualitasterutama pada kelompokrentan seperti pendudukmiskin, daerah terpencildan kepulauan
3.1.1 Belum semua daerah sulitmemiliki sarana danprasarana pelayanan yangberkualitas
Kebijakan PemerintahPusat melalui danaDAK dan TP yangmemberikan prioritaspenyediaan saranapelayanan kesehatanpada daerah - daerahsulit
Semua RSKabupaten/Kota yangmelaksanakan mampuPONEK sebesar 100%
3.1.2 Sistem pelayanan kesehatanrujukan belum berjalan
Kebijakan PemerintahProvinsi terkait danablock grant
3.1.3 Akses infrastrukturpenunjang kurangmendudukung khususnyayang menghubungkanantara wilayah
Kebijakan PemerintahProvinsi melaluiProgram PembebasanBiaya Pengfobatan
Kebijakan Pemerintahmelalui PenerapanSJSN
6 Terpenuhinya kebutuhantenaga strategis diDaerah Tertinggal,perbatasan dankepulauan
6.1 Belum terpenuhinyajumlah, jenis, kualitasserta penyebaransumberdaya manusiakesehatan yang memilikikompetensi
6.1.1 Komitmen penenmpatantenaga dokter spesialis yangmasih rendah
Pemberian bantuanbeasiswa pendidikanmelalui programCerdas Sultraku
6.1.2 Lemahnya koordinasi antarapemangku kepentinganterkait dengan reqruitmendan pengembangankepegawaian
Peningkatan peranMajelis TenagaKesehatan Provinsi(MTKP)
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 59 -
NO Sasaran JangkaMenengah Renstra
Kementerian KesehatanRI
Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor
Penghambat Pendorong
6.1.3 Reqruitmen tenaga tidakdidasarkan pada analisiskebutuhan
Pemberlakuan sistempenerimaan tenagakesehatan melalui ujikompetensi dan SuratTanda Registrasi
7 Meningkatnyapenyediaan anggaranpublik untuk kesehatandalam rangkamengurangi risikofinansial akibatgangguan kesehatanbagi seluruh penduduk,terutama pendudukmiskin
7.1 Belum terlindunginyamasyarakat secaramaksimal terhadapbeban pembiayaanpelayanan kesehatan
7.1.1 Data Kepesertaan Jamkesdabelum akurat
Adannya ketersediaanPendanaan PemerintahProvinsi untukProgram Bahteramas
7.1.2 Pengetahuan, penggunaJamkesmas, Bahteramasmenyakut ProsedurPelayanan masih rendahsehingga mempengaruhitingkat efektifitas danefisiensi Pelayanan
Dukungan KebijakanPemerintah Provinsimelalui PeraturanGubernur tentangPembebasan BiayaPengobatan
7.1.3 Masih ada sejumlahPelayanan yang tidakdijamin dan terbatasterhadap PengunaJamkesmas dan Bahteramasdalam mendapatkanPelayanan Kesehatan yangdiperlukan
Tersedianya TenagaMedis dan Para Medisuntuk mendukungProgram Jamkesmasdan Bahteramas
Kebijakan Pemerintahmelalui PenerapanSJSN
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh
hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi juga ditentukan oleh kontribusi
pemangku kepentingan lainnya, disamping tanggung jawab individu dan keluarga.
Untuk optimalisasi hasil kerja serta kontribusi positif tersebut, wawasan kesehatan
perlu dijadikan salah satu asas pokok program pembangunan di daerah, yang
dalam pelaksanaannya seluruh unsur atau sub sistem dari sistem pembangunan
berperan sebagai penggerak utama pembangunan di Provinsi Sulawesi Tenggara
berwawasn kesehatan yang dituangkan dalam bentuk program-program dalam
RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi dalam pembangunan kesehatan,
diperlukan pemikiran yang inovatif, kreatif serta pola pikir yang rasional mengenai
kebijakan program pembangunan kesehatan dalam upaya memutuskan mata
rantai faktor penyebab masalah kesehatan, terutama yang berada di luar domain
sektor kesehatan. Reformasi kesehatan masyarakat yang meliputi reformasi
- 60 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
kebijakan SDM Kesehatan, reformasi pembiayaan kesehatan, reformasi kebijakan
pelayanan kesehatan dan reformasi untuk kebijakan yang terkait dengan
terselenggaranya Good Governance sudah harus dilakukan.
Akar permasalahan yang ada, perlu mendapatkan perhatian serius
diantaranya faktor sosial ekonomi yang menentukan situasi dimana masyarakat
tumbuh, belajar, hidup, bekerja dan terpapar, serta rentan terhadap masalah gizi,
penyakit dan komplikasinya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan
mencapai target RPJMN, RPJMD, MDGs dan SPM.
Hubungan antara status sosial ekonomi dan kesehatan berlaku secara
universal. Tingkat kematian dan tingkat kesakitan serta kurang gizi secara
konsisten didapatkan lebih tinggi pada kelompok dengan sosial ekonomi rendah.
Perlu upaya sungguh-sungguh dalam mengurangi disparitas masyarakat terhadap
akses pendidikan, pekerjaan, partisipasi sosial dan pelayanan publik.
Dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan dan gizi, pemberdayaan
masyarakat lebih diarahkan agar masyarakat berdaya dan mandiri untuk ikut aktif
memelihara kesehatannya sendiri dan melakukan upaya pro-aktif tidak menunggu
sampai jatuh sakit, karena ketika sakit sebenarnya telah kehilangan nilai produktif.
Upaya promotif dan preventif perlu ditingkatkkan untuk mengendalikan angka
kesakitan yang muncul dan mencegah hilangnya produktivitas serta menjadikan
sehat sebagai fungsi produksi yang dapat memberi nilai tambah.
Kondisi geografis antar regional juga perlu menjadi pertimbangan dalam
menata sistem pelayanan kesehatan rujukan. Sehubungan dengan pengembangan
sistem pelayanan rujukan satelit (Cluster) wilayah dan pengembangan sistem
pelayanan gugus pulau menjadi salah satu alternatif.
Perlu juga diperhatikan adanya perkembangan lingkungan strategis baik
dalam lingkup internasional, nasional maupun lokal yang akan mempengaruhi
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Pembangunan kesehatan pada prinsipnya merupakan bagian itegral dari
pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan sifatnya multidimensional yang
tidak bisa terlepas dari dinamika internasional/global, nasional dan regional (lokal).
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 61 -
Berbagai isu strategis yang masih harus dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan
antara lain:
3.5.1. Isu Internasional
Isu globalisasi masih merupakan hal yang sangat mendasar dalam
mempengaruhi dinamika pembangunan internasional yang sekaligus akan
memberikan dampak terhadap pembangunan nasional dan regional. Implementasi
WTO, APEC dan AFTA dengan segala resiko deregulasi dan perizinan perlu
diantisipasi. Di samping itu, pemanasan global, biosecurity, bioterrosim,
penggunaan teknologi high cost, global epidemic deseases, global stratgey on diet,
physical activity, Millinium Development Goals (MDGs), krisis ekonomi global, krisis
bahan pangan, komitmen ASEAN dan internasional lainnya, komitmen bilateral
dengan negara perbatasan, terbukanya peluang lapangan kerja kesehatan secara
global, serta masuknya investasi dan tenaga kerja/kesehatan dari negara lain.
Harmonisasi regulasi dan implementasi AFTA dan kesepakatan global, termasuk
tenaga kesehatan.
3.5.2. Isu Strategis Nasional
Isu strategis nasional yang akan dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan
antara lain desentralisasi, penyakit new emerging desease, reformasi dan
demokratisasi, dinamika politik nasional, krisis ekonomi dan keterbatasan dana
pemerintah, pengurangan anggaran pusat, peningkatan anggaran pusat,
peningkatan anggaran daerah, deregulasi di berbagai perizinan, pengurangan
beban pemerintah, privatisasi pelayanan kesehatan, pembedayaan masyarakat,
IPM dan kualitas SDM yang rendah, kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup,
standar kompetensi tenaga, penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN),
pemilihan umum (Pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden).
3.5.3. Isu Strategis Lokal
Isu strategis yang bersifat lokal yang harus diantisipasi dalam 5 (lima) tahun
diantaranya disparitas pelayanan kesehatan, pemilihan kepala daerah,
pembebasan biaya pengobatan bahteramas, dinamika politik daerah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka di bawah ini akan disajikan
matriks isu-isu global, nasional dan lokal eksternal seperti berikut.
- 62 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Tabel 3.3. Isu-isu global, nasional dan lokal eksternalNo Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-Lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Implementasi WTO, APEC dan AFTA Desentralisasi Disparitas pelayanan kesehatan
2 Pemanasan Global Penyakit New Emerging Deseases Dinamika Politik Daerah
3 Biosecurity Reformasi danemokratisasi Dinamika penganggaran daerah
4 Bioterorisme Dinamika politik nasional Bantuan Keuangan PemerintahProvinsi kepada PemerintahKabupaten/Kota
5 Penggunaan teknologi yang HighCost
Krisis ekonomi dan keterbatasandana pemerintah
Pembebasan Biaya Pengobatan
6 Global Epidemic Deseases Dinamika penganggaran Mutasi dan Rekruitmen pegawaitidak berdasarkan pada kompetensi
7 Global strategy on diet Deregulasi berbagai perizinan Migrasi tenaga kerja akibatterbukanya lapangan kerja diSulawesi Tenggara
8 Physical Activity Pengurangan beban pemerintah Daerrah sasaran wisatawan mancanegara dan lokal
9 Millineum Development Goals Privatisasi pelayanan kesehatan Akses transportasi antar wilayah
10 Krisis ekonomi global Pemberdayaan masyarakat
11 Krisis bahan pangan IPM dan kualitas SDM rendah
12 Terbukanya peluang lapangan kerjakesehatan secara global
Kerusakan dan pencemaranlingkungan hidup
13 Masuknya investasi dan tenagakerja/kesehatan dari negara lain
Standar kompetensi tenaga
14 Komitmen ASEAN dan Internasionallainnya
Penerapan Sistem Jaminan SosialNasional (SJSN)
Berdasarkan isu-isu dan dinamika tersebut di atas, maka dalam rangka
mengantisipasi dinamika pembangunan kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,
dijabarkan isu pokok sebagai berikut :
a. Terbatasnya aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas terutama pada
kelompok rentan seperti penduduk miskin, daerah terpencil, kepulauan dan
pesisir;
b. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar masih terbatas;
c. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh;
d. Masih tingginya kematian akibat kesakitan penyakit menular dan tidak
menular;
e. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 63 -
pembiayaan;
f. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya
manusia kesehatan dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi
ketenagaan kesehatan;
g. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan ketersediaan
obat essensial, penggunaan obat yang tidak rasional dan penyelenggaran
kefarmasian yang berkualitas;
h. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan meliputi
pengelolaan administrasi dan hukum kesehatan;
i. Belum optimalnya pelaksanaan manajerial dalam sinkroisasi perencanaan
kebijakan program dan anggaran serta masih terbatasnya koordinasi.
Secara ringkas isu-isu pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara
seperti berikut.
- 64 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Berdasarkan isu-isu strategis dalam pembangunan kesehatan dan visi misi Gubernur
Sulawesi Tenggara Tahun 2013-2018 yakni Mewujudkan Sulawesi Tenggara Sejahtera
Mandiri dan Berdaya Saing dan dalam rangka mendukung Visi Kementerian Kesehatan RI
2010-2014 yakni Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan, maka Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara merumuskan visi yakni, ”Mewujudkan Masyarakat Sulawesi
Tenggara Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat”. Sedangkan misi yang diemban adalah:
1. Meningkatkan manajemen dan kelembagaan pelayanan kesehatan;
2. Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas;
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;
4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia kesehatan;
1.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Provinsi SulawesiTenggara
1.2.1. Tujuan
Secara umum tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara
adalah mewujudkan kesehatan masyarakat Sulawesi Tenggara seperti yang telah
dituangkan dalam Visi Dinas Kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan
pembangunan kesehatan adalah:
1. Mewujudkan tatakelola administrasi perkantoran secara efektif;
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
3. Meringankan beban pembiayaan kesehatan pada golongan masyarakat
tertentu;
4. Meningkatkan kesadaran kemauan dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat;
5. Meningkatkan ketersediaan SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan;
1.2. Sasaran Strategis
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 65 -
Sasaran strategis jangka menengah yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut :
1). Terlaksananya tatakelola administrasi perkantoran secara efektif;
2). Menurunnya AKI melahirkan dari 312 menjadi 221 per 100.000 KH dan
AKB dari 41 menjadi 21 per 1000 KH;
3). Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular yang ditandai
dengan :
Menurunnya prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi 224 per
100.000 penduduk;
Menurunnya kasus Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2
menjadi 1 per 1000 penduduk;
Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa sampai kurang
dari 0,5%;
Angka Kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk;
4). Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk)
dari 23,8% tahun 2010 menjadi kurang dari 15% tahun 2018 dan
menurunnya prevalensi anak balita pendek dari 36,8% menjadi kurang
dari 32%;
5). Meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada golongan masyarakat
tertentu.
6). Meningkatnya Desa Siaga Aktif dari 14,2% menjadi 65 %
7). Terpenuhinya SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi di fasilitas
pelayanan kesehatan
1.3 Strategi
Strategi yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
sebagai berikut:
(1) Melakukan penatakelolaan administrasi perkantoran secara efektif
(2) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak
(3) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;
(4) Meningkatkan mutu dan akses upaya pelayanan kesehatan Primer dan
upaya kesehatan rujukan;
- 66 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
(5) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kefarmasian di fasilitas
pelayanan kesehatan;
(6) Meningkatkan mutu dan akses pelayanan gizi masyarakat
(7) Mengembangkan sistem jaminan kesehatan yang berkeadilan terjangkau
seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara
(8) Mengembangkan kesadaran, kemauan dan kemandirian masyarakat
untuk Hidup Sehat
(9) Meningkatkan jumlah, mutu dan distribusi sumberdaya manusia
kesehatan.
1.4 Arah Kebijakan
Untuk tercapainya tujuan tersebut, kebijakan pembangunan kesehatan
diarahkan pada:
(1) Penatakelolaan administrasi perkantoran melalui pelayanan administrasi
perkantoran, penyediaan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan
dan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja, perencanaan dan
evaluasi, pengembangan kajian dan hukum kesehatan, pengembangan
sistem informasi, pengembangan kelembagaan laboratorium dan
Bapelkes,
(2) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui program
bina kesehatan ibu dan KB serta bina kesehatan anak
(3) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit melalui pemberian
imunisasi, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular,
pencegahan penanggulangan penyakit tidak menular dan penyehatan
lingkungan;
(4) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui
pemantapan manajemen pelayanan kesehatan masyarakat dan penataan
pelayanan kesehatan rujukan;
(5) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kefarmasian melalui
penyediaan, pendistribusian dan pengawasan obat, vaksin dan
perbekalan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan;
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 67 -
(6) Meningkatkan mutu dan akses pelayanan gizi melalui upaya
pencegahan dan penanggulanan kekurangan gizi
(7) Pengembangan jaminan kesehatan melalui perluasan program
pembebasan biaya pengobatan dan sistem jaminan kesehatan lainnya.
(8) Pengembangan kesadaran, kemauan dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat melalui peningkatan peran serta dan pemberdayaan
masyarakat dalam PHBS dan Desa Siaga .
(9) Peningkatan ketersediaan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
dani daerah sulit dan terpencil serta difailitas pelayanan kesehatan
melalui Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.
- 68 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Tabel 4.1 Sinkronisasi Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara 2013-2018
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan Manajemen danKelembagaan PelayananKesehatan
Mewujudkan tatakelolaadministrasi perkantoransecara efektif
Terlaksananya tatakelolaadministrasi perkantoran secaraefektif
Melakukan penatakelolaanadministrasi perkantoran secaraefektif
Penatakelolaan administrasiperkantoran melaluiperencanaan dan evaluasi,pengembangan kajian danhukum kesehatan,pengembangan sisteminformasi, penyediaan gajipegawai, pengembangankelembagaan laboratorium danBapelkes, pelayananadministrasi perkantoran,penyediaan sarana danprasarana aparatur,peningkatan danpengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerja
Meningkatkan Upaya PelayananKesehatan yang Berkualitas
Meningkatkan derajatkesehatan masyarakat
Menurunnya AKImelahirkan dari 312menjadi 221 per 100.000KH;
Menurunnya AKB dari 41menjadi 21 per 1000 KH;
Meningkatkan akses pelayanankesehatan ibu dan anak
Meningkatkan akses pelayanankesehatan ibu dan anak melaluiprogram bina kesehatan ibudan KB serta bina kesehatananak
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 69 -
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Menurunnya Angka Kesakitan
Akibat Penyakit Menular yang
ditandai dengan :
Menurunnya prevalensi
Tuberclosis dari 235
menjadi 224 per 100.000
penduduk;
Menurunnya kasus
Malaria (Anual Paracite
Index-API) dari 2 menjadi
1 per 1000 penduduk;
Terkendalinya prevalensi
HIV pada populasi dewasa
sampai kurang dari 0,5%;
Meningkatkan upayapengendalian penyakit
Meningkatkan upayapengendalian penyakit melaluipemberian imunisasi,pencegahan danpenanggulangan penyakitmenular, pencegahanpenanggulangan penyakit tidakmenular dan penyehatanlingkungan;
Meningkatkan mutu dan aksesupaya pelayanan kesehatanPrimer dan upaya kesehatanrujukan
Meningkatkan akses dan mutupelayanan kesehatan melaluipemantapan manajemenpelayanan kesehatanmasyarakat dan penataanpelayanan kesehatan rujukan
Meningkatkan akses dan mutupelayanan kefarmasian difasilitas pelayanan kesehatan
Meningkatkan akses dan mutupelayanan kefarmasian melaluipenyediaan, pendistribusiandan pengawasan obat, vaksindan perbekalan kesehatan difasilitas pelayanan kesehatan
Menurunnya prevalensikekurangan gizi (gizi kurang dangizi buruk) dari 23,8% tahun2010 menjadi kurang dari 15%
Meningkatkan mutu dan aksespelayanan gizi masyarakat
Meningkatkan mutu dan aksespelayanan gizi melalui upayapencegahan dan
- 70 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
tahun 2018 dan menurunnyaprevalensi anak balita pendekdari 36,8% menjadi kurang dari32%
penanggulanan kekurangan gizi
Meringankan bebanpembiayaan kesehatan padagolongan masyarakat tertentu
Meningkatkan akses pelayanankesehatan pada golonganmasyarakat tertentu.
Mengembangkan sistemjaminan kesehatan yangberkeadilan terjangkau seluruhmasyarakat Sulawesi Tenggara
Pengembangan jaminankesehatan melalui perluasanprogram pembebasan biayapengobatan dan sistem jaminankesehatan lainnya.
Meningkatkan KemandirianMasyarakat untuk Hidup Sehat
Peningkatan kesadarankemauan dan kemandirianmasyarakat untuk hidup sehat
Meningkatnya Desa Siaga Aktif
dari 14,2% menjadi 65 %
Mengembangkan kesadaran,kemauan dan kemandirianmasyarakat untuk Hidup Sehat
Pengembangan kesadaran,kemauan dan kemandirianmasyarakat untuk hidup sehatmelalui peningkatan peranserta dan pemberdayaanmasyarakat dalam PHBS danDesa Siaga .
Meningkatkan Kualitas SDMKesehatan
Meningkatkan ketersediaanSDM Kesehatan sesuai dengankebutuhan
Terpenuhinya SDM Kesehatanyang memiliki kompetensi diDaerah Sulit dan terpencil sertafasilitas pelayanan kesehatan
Meningkatkan jumlah, mutudan distribusi sumberdayamanusia kesehatan.
Peningkatan ketersediaantenaga kesehatan yang memilikikompetensi dani daerah sulitdan terpencil serta difailitaspelayanan kesehatan melaluiPengembangan danPemberdayaan SDM Kesehatan.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -71-
.BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,KELOMPOK SASARAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN
INDIKATIF
5.1. Kebijakan dan Program
Kebijakan pembangunan kesehatan diarahkan pada upaya
peningkatan status kesehatan melalui upaya promotif dan preventif
tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Sehubungan
dengan arah kebijakan tersebut, maka dikembangkan kebijakan yang
sifatnya operasional.
Dalam kurun waktu 2013 – 2018, kebijakan pembangunan
kesehatan akan meliputi peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu;
meningkatkan upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif melalui
pengembangan promosi dan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan, lingkungan, penyediaan obat dan vaksin serta perbekalan
farmasi dan peningkatan akses pelayanan dasar (Puskesmas dan
jaruingannya) dan pelayanan kesehatan rujukkan (rumah sakit); upaya
pencegahan dan penanggulangan kekurangan gizi; Peningkatan
ketersediaan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di daerah sulit
dan terpencil serta difailitas pelayanan kesehatan melalui Pengembangan
dan Pemberdayaan SDM Kesehatan; Pengembangan ketersediaan sarana
dan prasarana pelayanan kesehatan melalui peningkatan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat,
peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar
(Puskesmas dan Jaringannya), peningkatan sarana dan prasarana
pelayanan rujukan (Rumah Sakit); Pengembangan jaminan kesehatan
melalui perluasan program pembebasan biaya pengobatan dan sistem
jaminan kesehatan lainnya; Penatakelolaan administrasi perkantoran
melalui perencanaan dan evaluasi, pengembangan kajian dan hukum
kesehatan, pengembangan sistem informasi, penyediaan gaji pegawai,
pengembangan kelembagaan laboratorium dan Bapelkes, pelayanan
administrasi perkantoran, penyediaan sarana dan prasarana.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -72-
Tabel 5.1. Kebijakan Umum dan Program Bidang Kesehatan
Tujuan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator kinerja (outcome)Capaian Kinerja Prog. Pemb.
DaerahBidangUrusan SKPD P.JawabKondisi
awal Kondisi Akhir
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen
kelembagaanpelayanan
kesehatan yangterakreditasidan menjadi
Badan LayananUmum (BLU)
Sasaran 1. Mewujudkan tatakelola manajemen yang good
governance
Penatakelolaan administrasiperkantoran melalui perencanaan dan
evaluasi, pengembangan kajian danhukum kesehatan, pengembangansistem informasi, pengembangan
kelembagaan laboratorium danBapelkes, pelayanan administrasi
perkantoran, penyediaan sarana danprasarana
Persentase pelayananadministrasi perkantoran(persen)
100 100 Programpelayananadministrasiperkantoran
UrusanWajib
Dinas Kesehatan
Persentase keterpenuhansarana prasaranaperkantoran (persen)
100% 100% ProgramPeningkatansarana danprasaranaaparatur
UrusanWajib
Dinas Kesehatan
Cakupan sumber dayaaparatur yang memenuhistandar/kaidah disiplinaparatur (persen)
100% 100% ProgramPeningkatanDisiplin Aparatur
UrusanWajib
Dinas Kesehatan
Cakupan laporan kinerja dankeuangan yang terselesaikantepat waktu (persen)
100% 100% Programpeningkatan danpengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja
UrusanWajib
Dinas Kesehatan
Cakupan dokumenperencanaan yang disusundan dievaluasi (persen)
100% 100% ProgramPerencanaan,Monitoring danEvaluasiKesehatan
Wajib Dinas Kesehatan
Peresentase ketersediaandokumen hasil kajian danrumusan dokumenkebijakan(persen)
100% 100% Program Kajiandan KebijakanKesehatan
Wajib Dinas Kesehatan
Persentase Kabupaten/Kotadan fasyankes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan (persen)
100% 100% ProgrampengembanganSistem InformasiKesehatanTerpadu danSistem KesehatanProvinsi
Wajib Dinas Kesehatan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -73-
Tujuan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator kinerja (outcome)Capaian Kinerja Prog. Pemb.
DaerahBidangUrusan SKPD P.JawabKondisi
awal Kondisi Akhir
Persentase UPT Dinkes yangterkareditasi (persen) 0 35% Program
Standarisasi danMutu Kesehatan
Wajib Dinas Kesehatan
Persentase UPT Dinkesmenjadi Badan LayananUmum (BLU) (persen)
0 35%
ProgramPengembanganKelembagaanLaboratoriumKesehatan,Bapelkes danInstalasi Farmasi
Wajib Dinas Kesehatan
Tujuan 2Meningkatkanderajatkesehatanmasyarakat
Sasaran 2 Menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dari312 menjadi 221 per100.000 KH;
Menurunnya AKB dari41 menjadi 21 per 1000KH;
Meningkatkan akses pelayanankesehatan ibu dan anak melaluiprogram bina kesehatan ibu dan KBserta bina kesehatan anak
Cakupan Kunjungan Neonatallengkap (Persen) 83,9% 85,1%
ProgramPeningkatanPelayanan Anak
UrusanWajib Dinas Kesehatan
Cakupan Pelayanan IbuHamil minimal 4kali selama
kehamilan (K4) (Persen)82,1% 84%
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan
UrusanWajib Dinas Kesehatan
Sasaran 3. MenurunnyaAngka Kesakitan AkibatPenyakit Menular yangditandai dengan :
Menurunnya prevalensiTuberclosis dari 235menjadi 224 per100.000 penduduk;
Menurunnya kasusMalaria (Anual ParaciteIndex-API) dari 2menjadi 1 per 1000penduduk;
Terkendalinyaprevalensi HIV padapopulasi dewasasampai kurang dari0,5%;
Meningkatkan upaya pengendalianpenyakit melalui pemberian imunisasi,pencegahan dan penanggulanganpenyakit menular, pencegahanpenanggulangan penyakit tidak menulardan penyehatan lingkungan
Cakupan pelayanan imunisasidasar lengkap anak usia 0-11
bulan (Persen)71,50% 100%
ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menulardan TidakMenular
UrusanWajib Dinas Kesehatan
Cakupan Rumah Tanggadengan air bersih yang layak
(Persen)54,4% 62,9%
ProgramPengembanganLingkungan Sehat
UrusanWajib Dinas Kesehatan
Meningkatkan akses dan mutupelayanan kesehatan melaluipemantapan manajemen pelayanankesehatan masyarakat dan penataanpelayanan kesehatan rujukan
Persentase Puskesmas yangmelaksanakan kegiatanMinilokakarya program
(Persen)
85% 100%Program UpayaKesehatanMasyarakat
WajibDinas
Kesehatan,Bappeda
Persentase Fasyankes(Rumah Sakit & Puskesmas)yang terakreditasi (Persen)
25% 100%Program UpayaKesehatanMasyarakat
WajibDinas
Kesehatan,Bappeda
Meningkatkan akses dan mutupelayanan kefarmasian melaluipenyediaan, pendistribusian danpengawasan obat, vaksin danperbekalan kesehatan di fasilitaspelayanan kesehatan
Persentase ketersediaanobat, Perbekalan Kesehatandan vaksin (Persen)
70% 86%Program Obatdan PerbekalanKesehatan
WajibDinas
Kesehatan,Bappeda
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -74-
Tujuan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator kinerja (outcome)Capaian Kinerja Prog. Pemb.
DaerahBidangUrusan SKPD P.JawabKondisi
awal Kondisi Akhir
Sasaran 4. Menurunnyaprevalensi kekurangan gizi(gizi kurang dan gizi buruk)dari 23,8% tahun 2010menjadi kurang dari 15%tahun 2018 dan menurunnyaprevalensi anak balita pendekdari 36,8% menjadi kurangdari 32%
Meningkatkan mutu dan aksespelayanan gizi masyarakat
Cakupan PemantauanPertumbuhan Balita diPosyandu (Persen)
70,3% 73,3%ProgramPerbaikan GiziMasyarakat
WajibDinas
Kesehatan,Bappeda
Tujuan 3Peningkatankesadarankemauan dankemandirianmasyarakatuntuk hidupsehat
Sasaran 5. Meningkatnya DesaSiaga Aktif dari 14,2% menjadi65 %
Pengembangan kesadaran, kemauandan kemandirian masyarakat untukhidup sehat melalui peningkatan peranserta dan pemberdayaan masyarakatdalam PHBS dan Desa Siaga .
Persentase Desa/Kelurahanyang mengembangkan UKBMaktif (Persen)
85% 100%
PromosiKesehatan danpemberdayaanmasyarakat
UrusanWajib
DinasKesehatan,
Rumah Sakit,Badan
PemberdayaanPerempuan,
KPID dan BKKBN
Tujuan 4Meringankanbebanpembiayaankesehatan padagolonganmasyarakattertentu
Sasaran 6. Meningkatkanakses pelayanan kesehatanpada golongan masyarakattertentu.
Pengembangan jaminan kesehatanmelalui perluasan programpembebasan biaya pengobatan dansistem jaminan kesehatan lainnya.
Persentase masyarakat tidakmampu yang mendapatjaminan pelayanankesehatan
100% 100%
ProgramPembebasanbiaya pengobatandan sistemjaminankesehatanlainnya.
UrusanWajib
DinasKesehatan,
RSUD, BPKAD,BPS, Bappeda
Tujuuan 5MeningkatkanketersediaanSDM Kesehatansesuaikebutuhhan
Sasaran. 7 Terpenuhinyatenaga yang memilikikompetensi di Daerah Sulitdan terpencil serta fasilitaspelayanan kesehatan
Peningkatan ketersediaan tenagakesehatan yang memiliki kompetensidifasilitas pelayanan kesehatan melaluiPengembangan SD Manusia/SumberDaya Aparatur Kesehatan;
Cakupan SDM Aparatur yanglulus pendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi(Persen)
100% 100%
ProgramPengembanganSDM/SD AparaturKesehatan
UrusanWajib
DinasKesehatan, BKD,
Biro Ortala.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -75-
5.2. Program, Kegiatan dan Kebutuhan Pendanaan
Program pembangunan bidang kesehatan pada prinispnya meliputi program yang
berhubungan dengan pengelolaan administrasi dan perkantoran dan program yang sifatnya
teknis. Jumlah dana yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian target kinerja sasaran dan
target kinerja program dalam kurun waktu 2013-2018 sejumlah Rp.79.33.983.000 hal ini
dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 5.2. Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan selama 5 Tahun (2013 – 2018)
Kode Rekening Program dan KegiatanJumlah Dana
Indikatif(Rp.000)
SumberPembiayaan
1 02 01 Program pelayanan administrasiperkantoran 10.828.928 APBD
1 02 02 Program Peningkatan sarana danprasarana aparatur 35.089.289 APBD
1 02 03 Program Peningkatan DisiplinAparatur 1.036.835 APBD
1 02 06Program PeningkatanPengembangan Sistem PelaporanCapaian Kinerja dan Keuangan
51.535 APBD
1 02 05 Program Peningkatan KapasitasSumber daya Aparatur 2.070.000 APBD
1 02 07 Program Peningkatan SistemPerencanaan SKPD 79.585 APBD
1 02 15 Program Obat dan PerbekalanKesehatan 4.707.796 APBD
1 02 16 Program Upaya KesehatanMasyarakat 2.873.073 APBD
1 02 19 Program Promosi Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat 4.744.924 APBD
1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1. 879.543 APBD
1 02 21 Program Pengembangan LingkunganSehat 884.435 APBD
1 02 22 Program Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular 2.603.813 APBD
1 02 23 Program Standarisasi PelayananKesehatan 464.975 APBD
1 02 28 Program Peningkatan KapasitasPerempuan 20.000 APBD
1 02 29 Program Peningkatan PelayananKesehatan Anak Balita 762.320 APBD
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -76-
Kode Rekening Program dan KegiatanJumlah Dana
Indikatif(Rp.000)
SumberPembiayaan
1 02 32 Program Peningkatan KeselamatanIbu Melahirkan 1.631.599 APBD
1 02 33Program Peningkatan YankesPerorangan Bebas Biaya(BAHTERAMAS)
1.433.679 APBD
1 02 34 Program Upaya KesehatanPerorangan 3.275.206 APBD
1 02 35Program pengembangan SistemInformasi Kesehatan Terpadu danSistem Kesehatan Provinsi
303.282 APBD
1 02 48 Program Kebijakan dan ManajemenPembangunan Kesehatan 3.902.059 APBD
1 02 49
Program PengembanganKelembagaan LaboratoriumKesehatan, Bapelkes dan InstalasiFarmasi
525.580 APBD
Jumlah 79.433.983
Rencana kebutuhan dana pembangunan kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara dilakukan secara bertahap. Secara rinci pentahapan pendanaan berdasarkan
kegiatan indikatif dijelaskan pada Tabel berikut.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 131 -
BAB VI
INDIKATOR KINERJA
Indikator Kinerja dalam Rencana Strategis sehubungan sasaran dan tujuan
RPJMD Tahun 2013-2018 dikelompokkan atas indikator dampak (derajat
kesehatan) atau biasa juga disebut indikator sasaran dan indikator kinerja
program (indikator outcome).
6.1. Indikator Kinerja Sasaran dan Target yang ingin dicapai
Indikator kinerja sasaran adalah indikator yang pencapaiannya tergantung
oleh capaian program dan kegiatan. Jenis indikator meliputi :
1). Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) sebesar <15%;
2) Angka Kematian Ibu melahirkan 221 per 100.000 KH;
3). Angka Kematian Bayi 21 per 1.000 KH;
4). Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular:
Menurunnya prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi 224 per 100.000penduduk;
Menurunnya kasus Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per1.000 penduduk;
Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa sampai kurang dari0,5%;
5). Usia Harapan Hidup 72 tahun.
6.2. Indikator Kinerja Program dan Target Pencapaiannya
6.2.1. Aspek Kesejahteraan Umum
Indikator kesejahteraan pada prinsipnya adalah indikator dampak yang
meliputi kematian ibu dan anak, keadaan gizi dan angka kesakitan. Adapun
pentahapan pecapaian indikator kesejahteraan setiap tahunnya digambarkan
seperti pada Tabel berikut.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 131 -
Tabel . Pentahapan Rencana Pencapaian Indikator Aspek Kesejahteraan Bidan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara2013-2018
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja PembangunanDaerah
Kondisi Kinerja AwalRPJMD (Tahun 2011)
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerjapada akhir
periode Renstra2013 2014 2015 2016 2017 2018
Usia harapan Hidup 70,1 70,44 70,61 70,78 70,95 72 72,3 72
Presentase balita Kurang Gizi 23,8 20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 14,2
Tingkat kematian ibu (per 100.000) 312 (SDKI 2007) 249 228 221 221
Tingkat kematian anak (1 - 5 tahun)/1000 62 (SDKI 2007) 48 43 32 32
Tingkat kematian bayi (per 1.000) 41 (SDKI 2007) 34 32 21 21
Penurunan Angka Kesakitan
• Menurunnya prevalensi Tuberclosis per 100.000 penduduk; 235 233,2 231,4 229,6 227,8 224 221 224
• Menurunnya kasus Malaria (Anual Paracite Index-API) per1000 penduduk
2 1,8 1,6 1,4 1,2 1 <1 1
• Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa (%); 0,20% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5%
• Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk 55 54,2 53,4 52,6 51,8 51 50,2 51
- 132 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 131 -
6.2.2. Aspek Pelayanan Umum
Indikator ini meliputi indikator cakupan pelayanan danindikator sumberdaya pelayanan dalam pelayanan. Jenisindikator dan target pencapaiannya serta penjabarannyasetiap tahunnya dijelaskan pada tabel berikut.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 131 -
Tabel . Pentahapan Rencana Pencapaian Indikator Aspek Pelayanan Umum Bidang KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara 2013-2018
Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Data Capaianpada tahun Awal
PerencanaanTahun –1
Target Kinerja Program
Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Tahun -6Kondisi AkhirperiodeRenstra
Tertatanya layananadministrasi perkantoransesuai kebutuhan (Persen)
100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaansarana prasaranaaparatursesuai kebutuhan
100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase pegawain yangmamiliki kedisiplinansesuai dengan Peraturan
100 100 100 100 100 100 100 100
Tersedianya informasicapaian kinerja dankeuangan DinasKesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara(persen)
100 100 100 100 100 100 100 100
Tersedianya Renstra,Renja dan RKA DinasKesehatan dan UPT(persen)
100 100 100 100 100 100 100 100
- 132 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Data Capaianpada tahun Awal
PerencanaanTahun –1
Target Kinerja Program
Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Tahun -6Kondisi AkhirperiodeRenstra
Persentase ketersediaandokumen hasil kajian danrumusan dokumenkebijakan (dokumen)
0 100 100 100 100 100 100 100
Terlaksananya penataanadministrasi dan kepastianhukum di bidangkesehatan (persen)
0 0 100 100 100 100 100 100
PersentaseKabupaten/Kota danFasyakes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan
100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase Fasilitaspelayanan kesehatanterakridasi
20 30 35 50 100 100 100 100
Terbentuknya Labkes,Bapelkes menjadi BLU(persen)
0 0 50 100 100 100 100 100
Cakupan KunjunganNeonatal lengkap
83,9 85,1 86,3 90 90 90 90 90
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 133 -
Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Data Capaianpada tahun Awal
PerencanaanTahun –1
Target Kinerja Program
Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Tahun -6Kondisi AkhirperiodeRenstra
Cakupan Pelayanan IbuHamil minimal 4kali selamakehamilan
82,1 84 88 90 90 90 90 90
Cakupan PelayananImunisasi Dasar anak usia0-11 bukan
71,5 85 90 100 100 100 100 100
Cakupan Rumah Tanggadengan air bersih yanglayak
54,4 62,9 71,4 80 85 90 90 90
Persentase ketersediaanObat, perbekalankesehatan dan Vaksin
78 100 100 100 100 100 100
Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program
85 100 100 100 100 100 100 100
Persentase RS danFasyankes yangterakreditasi
25 25 50 75 100 100 100 100
Cakupan pemantauanpertumbuhan balita diPosyandu (D/S)
70,3 73,3 79,2 85 85 85 85 85
Cakupan Rumah TanggaPHBS
38,7 52,5 66,24 80 85 90 90 90
- 134 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018
Indikator KinerjaProgram (Outcome)
Data Capaianpada tahun Awal
PerencanaanTahun –1
Target Kinerja Program
Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Tahun -6Kondisi AkhirperiodeRenstra
Persentase masyarakatmiskin yang mendapatkanpenjaminan pembiayaanPelayanan Kesehatan
100 100 100 100 100 100 100 100
Rasio ketersediaan dokterspesialis per 100.000pendudul
3,07 4 4,2 4,5 5 6 6 6
Sasaran Indikator Meta Indikator (Rumusan pecapaianindikator) Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Ket.
Mewujudkan Tata Kelola ManajemenKesehatan yang Good Governance
Persentase terlaksananya Pengelolaanadministrasi yang good governance - 100 100 100 100 100 100 Sebelum
Mewujudkan Tata Kelola ManajemenKesehatan yang Good Governance
Persentase terlaksananya Pengelolaanadministrasi yang good governance
Jumlah pelaksanaan kegiaitan pengelolaanadministrasi yang terealisasi dalam satutahun dibagi jumlah keseluruhan kegiatanpengelolaan administrasi dikali 100
Persen 100 100 100 100 100 100 sesudahperubahan
Angka Kematian Anak dan Ibu Melahirkan Sebelum
Angka Kematian Ibu MelahirkanJumlah kasus kematian ibu (hamil &melahirkan) dibagi jumlah seluruh kelahiranhidup (KH) dikali 100.000
100.000KH 249 238 228 224 221 207
Angka Kematian Bayi Jumlah kasus kematian bayi (0-11 bulan)dibagi jumlah kelahiran hidup dikali 1.000 1.000 KH 34 33 32 26 21 18
REVISI/PERBAIKAN RUMUSAN INDIKATOR DAN DESKRIPSI META INDIKATOR SASARAN RENSTRA DINAS KESEHATANPROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2013-2018
Sasaran 1
Menurunkan Angka Kematian Ibu danAnak (AKI) dari 312 menjadi 221 per100.000 KH dan Angka Kematian Bayi(AKB) dari 41 menjadi 21 per 1.000 KH sesudah
perubahan
Sasaran 2
Sasaran Indikator Meta Indikator (Rumusan pecapaianindikator) Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Ket.
Prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi224 per 100.000 penduduk;
Jumlah penderita TB dibagi jumlah pendudukdikali 100.000 100.000 233,2 231,4 229,6 227,8 224 224
Prevalensi Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1000 penduduk;
Jumlah penderita positif malaria dibagijumlah penduduk dikali 1.000 per mil permil 1,80 1,60 1,40 1,20 1 <1
Prevalensi HIV pada populasi dewasasampai kurang dari 0,5%;
Jumlah kumulatif penderita HIV dan AIDSdibagi jumlah penduduk dikali 10.000 dikali100
Persen < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5%
Prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi224 per 100.000 penduduk;
Jumlah penderita TB dibagi jumlah pendudukdikali 100.000 100.000 233,2 231,4 229,6 227,8 224 224
Prevalensi Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1000 penduduk;
Jumlah penderita positif malaria dibagijumlah penduduk dikali 1.000 per mil permil 1,80 1,60 1,40 1,20 1 <1
Prevalensi HIV pada populasi dewasasampai kurang dari 0,5%;
Jumlah kumulatif penderita HIV dan AIDSdibagi jumlah penduduk dikali 10.000 dikali100
Persen < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5%
Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dangizi buruk) dari 23,8% tahun 2010 menjadikurang dari 15% tahun 2018
20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 Sebelum
Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dangizi buruk) dari 23,8% tahun 2010 menjadikurang dari 15% tahun 2018
Jumlah Balita kekurangan gizi dibagi jumlahbalita yang ditimbang di Posyandu dikali 100 Persen 20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 sesudah
perubahan
Menurunkan Prevalensi KekuranganGizi (Gizi Kurang & Gizi Buruk) menjadikurang dari 15% dan prevalensi AnakBalita Pendek menjadi kurang dari 32%
Sasaran 4
Sebelum
Sasaran 3
SesudahPerubahan
Menurunkan Angka Kesakitan AkibatPenyakit Menular
Sasaran Indikator Meta Indikator (Rumusan pecapaianindikator) Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Ket.
52,5 66,2 80 85 90 90 Sebelum
Persentase Desa Siaga Aktif Jumlah Desa siaga Aktif dibagi jumlah seluruhdesa dikali 100 Persen 52,5 66,2 80 85 90 90 sesudah
perubahan
Persentase masyarakat miskin yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan 100 100 100 100 100 100 Sebelum
Persentase masyarakat miskin yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan
Jumlah masyarakat miskin yang sakit danmendapatkan pelayanan kesehatan difasyankes dibagi jumlah masyarakat miskinyang sakit dan memiliki kartu JaminanKesehatan dikali 100
Persen 100 100 100 100 100 100 sesudahperubahan
Rasio dokter per 100 ribu penduduk 20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 Sebelum
Rasio dokter per 100 ribu penduduk Jumlah dokter dibagi jumlah penduduk dikali100.000 100.000 20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 sesudah
perubahan
Kendari, 27 November 2015
Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara
dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003
Terpenuhinya Sumber Daya ManusiaKesehatan yang memiliki kompetensi diFasilitas Pelayanan Kesehatan
Sasaran 7
Meningkatkan Akses PelayananKesehatan pada Golongan MasyarakatTertentu (Miskin)
Sasaran 6
Meningkatnya Desa Siaga Aktif dari14,2 % menjadi 65%
Sasaran 5
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance
PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance
1 2 1Program pelayanan
administrasiperkantoran
Persentase pelayananadministrasi perkantoran (%) 100 100 1.210.775 100 1.257.450 100 2.728.423 100 1.669.557 12 1.841.329 12 2.121.394 100 10.828.928 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat
Jumlah benda pos dan jasapengiriman paket yang
tersedia (unit)1.317 1.317 9.150 1.517 5.600 2.467 11.150 2.837 18.000 3.262 24.000 3.751 30.000 15151,71 97.900 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 2Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumberdaya air dan Listrik
Jumlah jenis jasa pendukungadminstrasi perkantoran yang
tersedia (Jenis)3 3 237.100 3 234.450 3 327.351 4 412.351 4 497.351 4 582.351 21 2.290.954 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 7 Penyediaan Jasaadministrasi keuangan
Jumlah orang yangmendapatkan jasa
administrasi keuangan(Orang)
27 27 111.000 27 96.600 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 DinasKesehatan Kendari
1 2 1 8 Penyediaan JasaKebersihan Kantor
Jumlah UPT Dinkes yangmendapatkan jasa cleaning
service (UPTD)3 3 60.000 3 87.000 3 120.044 4 152.088 4 174.901 4 201.136 21 795.169 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 10 Penyediaan Alat TulisKantor
Jumlah jenis alat dan bahanATK yang tersedia (Jenis) 100 100 64.325 100 90.000 100 87.882 100 95.633 100 103.633 100 110.625 600 552.098 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 11Penyediaan barang
cetakan danpenggandaan
Jumlah barang cetakan danpenggandaan yang tersedia
(lembar)1.548 1.548 77.050 3.058 94.000 3.692 156.166 4.246 108.775 4.883 123.043 56.600 141.499 74025,2 700.533 Dinas
Kesehatan Kendari
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tabel 1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kesehatan Provinsi Sulawei Tenggara Periode 2013 – 2018
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance
PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance
1 2 1 13Penyediaan peralatan
dan perlengkapankantor
Jumlah peralatan danperlengkapan kantor yang
tersedia (Unit)0 0 0 0 170.000 120 1.032.112 130 9.750 140 78.956 150 90.800 540 1.381.618 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 15Penyediaan bahanbacaan & peraturan
perundang-undangan
Jumlah Surat Kabar/Majalahdan Buku Peraturan
Peruandang-Undangan yangtersedia (Buah)
80 80 10.850 100 9.100 120 11.725 160 24.840 200 220 240 20.874 900 77.609 DinasKesehatan Kendari
1 2 1 16 Penyediaan bahanlogistik kantor
Jenis Bahan Logistik yangtersedia (Unit) 2 2 28.000 2 33.300 2 60.919 2 12.000 2 44.714 2 51.421 12 217.627 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 17 Penyediaan makanandan minuman
Jumlah penyelenggaraanmakan minum tamu dan rapat
yang tersedia (Kali)130 130 33.000 144 52.500 182 111.724 209 52.500 241 60.227 277 69.261 1183,596 379.212 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 18 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi
Jumlah Perjalanan dinasdalam daerah dan luar daerah
yang tersedia (Kali)65 65 425.100 50 384.900 88 513.900 101 527.820 117 494.284 134 568.427 555 2.914.431 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 1 26Penyusunan LaporanPertanggungjawaban
Bulanan SKPD
Jumlah dokumen laporanpertanggungjawaban bulananDinas Kesehatan (Dokumen)
0 0 0 0 0 1 132.480 1 173.400 1 160.000 1 170.000 4 635.880 DinasKesehatan Kendari
1 2 1 28Penyusunan LaporanAset Triwulanan dan
Semester SKPD
Jumlah dokumen laporanAset yang tersedia
(Dokumen)0 0 0 0 0 2 64.800 2 68.400 2 80.000 2 85.000 8 298.200 Dinas
Kesehatan Kendari
PeningkatanPelayanan
PemeriksaanKesehatan
Jumlah sasaran pemeriksaankesehatan (Org) 0 48 155.200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 155.200 Dinas
Kesehatan Kendari
Penyediaan jasapemeliharaan dan
perizinan kendaraandinas/operasional
Jumlah kendaraandinas/operasional yang
dilakukan pemeliharaan (Unit)0 0 0 8 2.100 0 0 0 0 0 0 0 0 8 2.100 Dinas
Kesehatan Kendari
Penyediaan jasapublikasi/periklanan
Jumlah kegiatan layananperiklanan kesehatan
(kegiatan)0 0 0 1 15.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15.000 Dinas
Kesehatan Kendari
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance
PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
Penyediaan komponeninstalasi
listrik/peneranganbangunan kantor
Jumlah fasilitaslistrik/penerangan yang
tersedia (Unit)0 0 0 0 0 0 0 3 14.000 3 15000 3 16000 9 45.000 Dinas
Kesehatan Kendari
Penyediaan peralatanrumah tangga
Jumlah peralatan rumahtangga yang tersedia (Unit) 0 0 0 0 0 0 98.170 0 0 0 0 0 0 0 98.170 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 2Program Peningkatansarana dan prasarana
aparatur
Persentase KeterpenuhanSarana PrasaranaPerkantoran (%)
100 100 1.828.100 100 3.596.587 100 11.547.036 100 7.503.142 100 5.188.963 100 5.425.458 100 35.089.286 DinasKesehatan Kendari
1 2 2 3 Pembangunan gedungkantor
Jumlah pembangunangedung kantor (Unit) 1 1 1.627.200 1 3.251.057 1 10.923.566 1 1.668.115 1 1.672.963 1 1.692.458 6 20.835.359 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 2 5 Pengadaan Kendaraandinas/operasional
Jumlah Kendaraan Dinas danOperasional yang disediakan
(Unit)0 0 0 0 0 0 0 1 950.000 1 450.000 1 450.000 3 1.850.000 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 2 7Pengadaan
perlengkapan gedungkantor
Jumlah PerlengkapanGedung Kantor yang
disediakan (Unit)0 0 0 0 0 150 20.000 250 1.260.187 300 1.270.000 300 1.275.000 1000 3.825.187 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 2 9 Pengadaan PeralatanGedung Kantor
Jumlah Peralatan GedungKantor yang disediakan (Unit) 1 1 19.000 0 0 0 0 3 2.256.515 3 1.125.000 3 1.225.000 10 4.625.515 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 2 22Pemeliharaan
rutin/berkala gedungkantor
Jumlah Gedung Kantor yangdilakukan pemeliharaan (Unit) 3 3 41.000 3 100.000 3 165.689 4 150.000 4 115.000 4 120.000 21 691.689 Dinas
Kesehatan Kendari
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi dan
Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance
PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance
1 2 2 24Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraandinas/operasional
Jumlah Kendaraan Dinas danOperasional yang
mendapatkan pemeliharaan(Unit)
3 3 102.400 7 171.500 7 193.080 7 236.700 7 120.000 7 125.000 38 948.680 DinasKesehatan Kendari
1 2 2 28Pemeliharaan
rutin/berkala Peralatangedung kantor
Jumlah Peralatan GedungKantor yang mendapatkan
pemeliharaan (Unit)3 3 38.500 0 0 3 79.471 4 185.000 4 86.000 4 88.000 18 464.958 Dinas
Kesehatan Kendari
Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance
PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
1 2 2 42Rehabilitasi
Sedang/Berat GedungKantor
Jumlah Gedung Kantor yangdirehabilitasi (Unit) 0 0 0 0 0 1 165.230 1 796.625 1 350.000 1 450.000 4 1.761.855 Dinas
Kesehatan Kendari
Pengadaan SaranaKesehatan
Jumlah pengadaan alatpemeriksaan kesehatan (Unit) 0 0 0 1 74.030 0 0 0 0 0 0 0 0 1 74.030 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 3 Program PeningkatanDisiplin Aparatur
Cakupan SDM Aparatur yangmemenuhi standar/kaidah
disiplin aparatur (%)0 0 0 100 259.760 0 0 100 387.075 100 390.000 100 0 100 1.036.835 Dinkes Kendari
1 2 3 2Pengadaan pakaian
dinas besertaperlengkapannya
Jumlah Pakaian Dinas yangtersedia (Set) 0 0 0 382 152.800 0 0 397 188.575 400 190.000 0 0 1179 531.375 Dinkes Kendari
1 2 3 5Pengadaan pakaian
khusus hari-haritertentu
Jumlah Pakaian Khusus yangtersedia (Set) 0 0 0 0 106.960 0 0 397 198.500 400 200.000 0 0 797 505.460 Dinkes Kendari
1 2 6
Program Peningkatandan PengembanganSistem Pelaporan
Capaian Kinerja danKeuangan
Cakupan Laporan Kinerja danKeuangan yang terselesaikan
Tepat Waktu (%)100 100 6.375 100 7.000 100 8.160 100 10.000 100 10.000 100 10.000 100 51.535 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 6 1
Penyusunan laporancapaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerjaSKPD
Jumlah Dokumen LAKIP yangdisusun tepat waktu
(Dokumen)4 2 5.000 2 2.500 2 4.450 2 5.000 2 5.000 2 5.000 12 26.950 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 6 4 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun
Jumlah Dokumen laporankeuangan akhir tahun
(Dokumen)1 1 1.375 1 4.500 1 3.710 1 5.000 1 5.000 1 5.000 6 24.585 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 7Program PeningkatanSistem Perencanaan
SKPD
Cakupan DokumenPerencanaan yang disusun
dan dievaluasi (%)100 100 19.350 100 14.000 100 5.000 100 5.000 100 26.235 100 10.000 100 79.585 Dinas
Kesehatan Dinkes
1 2 7 1 Penyusunan RencanaStrategis SKPD
Jumlah Dokumen Renstradan Evaluasi Renstra yang
diselesaikan (Dokumen)1 0 13.000 1 14.000 0 0 0 0 0 0 1 5.000 2 32.000 Dinas
Kesehatan Kedari
PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance
Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
1 2 7 2 Penyusunan RencanaKerja SKPD
Jumlah Dokumen Renja danRKA yang diselesaikan
(Dokumen)2 4 6.350 0 0 4 5.000 4 5.000 4 26.235 4 5.000 20 47.585 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 48
Program Kebijakan danManajemen
PembangunanKesehatan
Persentase Ketersediaandokumen hasil kajian dan
rumusan dokumen kebijakan100 100 32.675 100 356.550 100 1.170.206 100 791.944 100 762.644 100 788.040 100 3.902.059 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 48 1
Pertemuan Rapatkoordinasi
PembangiunanKesehatan Daerah
Jumlah dokumenkesepakatan konsolidasi
pelaksanaan ProgramPembangunan Kesehatan di
Prov. Sultra (Dokumen)
0 0 0 1 240.050 1 230.773 1 577.780 1 580.000 1 585.000 5 2.213.603 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 48 2Pendampingan
Musrembangda danRakerkesda Kabupaten
Jumlah dokumenMusrembagda dan
Rakerkesda Kab/Kota0 0 0 0 0 2 80.760 2 97.684 2 102.644 2 118.040 8 399.128 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
1 2 48 3Monitoring dan
evaluasi pencapaianMDGs dan SPM
Jumlah dokumen hasil monevpencapaian MDGS dan SPMBidang Kesehatan (Dokumen)
0 0 0 1 116.500 1 858.673 1 75.880 1 80.000 1 85.000 5 1.216.053 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
Penyusunan RencanaKerja dan
PenganggaranPembangunan
KesehatanTerpadu
Jumlah dokumen rencana dananggaran pembangunan
kesehatan1 32.675 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 32.675 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
Analisa Data danPerencanaan Kegiatan
Pencegahan danPengendalian
konsumsi rokok danproduk tembakau
lainnya
Jumlah dokumen dataperencanaan dan
pengendalian konsumsi rokok0 0 - 0 0 0 0 1 40.600 0 0 0 0 1 40.600 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance
PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance
1 2 35
ProgramPengembangan Sistem
Informasi KesehatanTerpadu dan SistemKesehatan Provinsi
Persentase Kabupaten/Kotadan Fasyakes yang
mengembangkan SistemInformasi Kesehatan (%)
0 0 0 0 0 100 0 100 104.380 100 91.538 100 107.364 100 303.282 DinasKesehatan
Provinsi, 17Kab/Kota
1 2 35 1
PengembanganPemetaan dan
pendampingan sisteminformasi kesehatan di
Kab/Kota
Jumlah Kab/Kota yangmengembangkan pemetaansistem informasi kesehatanberbasis elektronik/website
(Kab/Kota)
14 0 0 0 0 0 0 17 90.880 17 75.000 17 90.000 51 255.880 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 35 2 Desiminasi informasi
kesehatan melaluimedia online/web.
Website Informasi dan datakesehatan Dinkes Prov.Sultra
yang tersedia (Website)1 0 0 0 0 0 0 1 13.500 1 16.538 1 17.364 3 47.402 Dinas
Kesehatan Kendari
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
1 2 23 Program StandarisasiPelayanan Kesehatan
Persentase UPT Dinkes yangterakreditasi (%) 0 1 28.500 1 53.400 50 0 100 94.074 100 134.000 100 155.000 100 464.974 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
1 2 23 1 Penyusunan standarpelayanan kesehatan
Jumlah dokumen standarpelayanan kesehatan di
Kabupaten/Kota dan FasilitasPelayanan kesehatan
(Dokumen)
0 1 28.500 1 53.400 0 0 1 11.000 1 38.000 1 45.000 5 175.900 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 23 10Penjaminan MutuPendidikan dan
Pelatihan Kesehatan
Jumlah dokumen hasil kajianjaminan mutu pendidikan dan
pelatihan kesehatan(Dokumen)
0 0 0 0 0 0 0 1 32.080 1 36.000 1 45.000 3 113.080 DinasKesehatan Kendari
1 2 23 11
Penjaminan MutuPelayanan
LaboratoriumKesehatan
Jumlah Dokumen dokumenhasil kajian jaminan mutupelayanan laboratoriumkesehatan (Dokumen)
0 0 0 0 0 0 0 1 50.994 1 60.000 1 65.000 3 175.994 DinasKesehatan Kendari
1 2 49
ProgramPengembanganKelembagaanLaboratorium
Kesehatan, Bapelkesdan Instalasi Farmasi
Persentase TerbentuknyaUPT Dinkes menjadi Badan
Layanan Umum Daerah(BLUD) (%)
0 0 0 0 0 35 0 35 102.580 35 203.000 35 220.000 35 525.580 DinasKesehatan Kendari
1 2 49 1Pendampingan
manajemen pelayananprima
Jumlah UPT Dinkes yangmelaksanakan manajemen
pelayanan prima (UPT)0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 115.000 3 115.000 6 230.000 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 49 02Penilaian Instalasi
Farmasi SesuaiStandar
Jumlah Instalasi farmasikab/kota yang sesuai standar 0 0 0 0 0 0 0 17 77.880 17 50.000 17 60.000 17 187.880 Dinas
Kesehatan Kendari
1 2 49 02 Pengkajian KebutuhanDiklat Kesehatan
Dokumen hasil kajiankebutuhan Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 24.700 1 38.000 1 45.000 3 107.700 Dinas
Kesehatan Kendari
Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat
Sasaran 2.Menurunnyaangka kematianibu dan anak
Angka KematianAnak dan IbuMelahirkan 1 2 29
Program PeningkatanPelayanan Kesehatan
Anak Balita
Cakupan Kunjungan NeonatalLengkap (%) 83,9 0 0 0 0 90 75.480 90 36.840 90 295.000 90 355.000 90 762.320 Dinkes 14 Kab/Kota
PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
1 2 29 8 Monitoring, evaluasidan pelaporan
Jumlah Dokumen Monev(Dokumen) 0 0 0 0 0 0 0 1 36.840 1 75.000 1 95.000 3 206.840 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
1 2 29 9
Orientasi Perawat,Bidan dan Dokter
tentang PelayananNeonatal Esensial
Jumlah perawat, Bidan danDokter yang mengikuti
orientasi pelayanan neonatal(Orang)
0 0 0 0 0 40 75.480 0 0 40 125.000 40 150.000 120 350.480 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 29 10Peningkatan
pengembangan modelposyandu, PAUD, BKB
Jumlah Kabupaten/Kota yangmengembangkan model
Posyandu, PAUD dan BKBterintegrasi (Kab/Kota)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 95.000 0 110.000 17 205.000 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat
Sasaran 2.Menurunnyaangka kematianibu dan anak
Angka KematianAnak dan IbuMelahirkan 1 2 32
Program PeningkatanKeselamatan Ibu
Melahirkan
Cakupan pelayanan Ibu Hamilminimal 4 kali selama
kehamilan (K4)82,1 0 0 85 35.000 90 102.750 90 38.440 90 693.052 90 762.357 90 1.631.599 Dinas
Kesehatan 14 Kab/Kota
1 2 32 4
Peningkatan P4Kmelalui
pengembangankemitraan dengan TP-
PKK
Jumlah Kab/Kota yangmelaksanakan P4K melaluiKemitraan dengan TP-PKK
(Kab/Kota)
0 0 0 17 35.000 0 0 17 38.440 17 45.000 17 60.000 68 178.440 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 32 5
Pendampingansupervisi suportif bidankoordinator Kabupaten
dan Puskesmas
Jumlah Kabupaten/Kota yangmelakukan kegiatan Supervisi
Suportif Bikor (Kab/Kota)0 0 0 0 0 17 102.750 0 0 17 115.000 17 125.000 51 342.750 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat
Sasaran 3.MenurunnyaAngka KesakitanAkibat PenyakitMenular
PrevalensiTuberclosis dari235 menjadi 224per 100.000penduduk;
1 2 22Program Pencegahandan Penanggulangan
Penyakit Menular
Cakupan PelayananImunisasi Dasar lengkap anak
usia 0-11 bulan (%)71,5 0 0 90 143.000 100 124.797 100 626.870 100 940.322 100 1.034.354 100 2.869.343 Dinas
Kesehatan 14 Kab/Kota
PrevalensiMalaria (AnualParacite Index-API) dari 2menjadi 1 per1000 penduduk;
1 2 22 2Pengadaan alat
fogging dan bahan-bahan fogging
Jumlah alat dan bahanfogging yang disediakan
(Unit)0 0 0 1 143.000 0 0 1 189.500 1 150.000 1 175.000 4 657.500 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
Prevalensi HIVpada populasidewasa sampaikurang dari 0,5%; Pengadaa Vaksin
Penyakit MenularJumlah bahan vaksin yang
tersedia 0 0 0 0 - 0 0 170 102.000
1 2 22 5Pelayanan pencegahan
dan penanggulanganpenyakit menular
Jumlah kegiatan Pelayananpencegahan dan
penanggulangan penyakitmenular (Kegiatan)
0 0 0 0 0 0 0 0 76.270 1 127.081 1 139.789 2 343.140 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 22 7Pemusnahan/
karantina sumberpenyakit menular
Jumlah kegiatanPemusnahan/karantina
sumber penyakit menular(Kegiatan)
0 0 0 0 0 0 0 1 67.400 1 88.500 1 95.000 5 250.900 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
1 2 22 8 Peningkatan imunisasi Jumlah kegiatan imunisasi(Kegiatan) 0 0 0 0 0 0 0 1 89.440 1 115.000 1 125.000 3 329.440 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat
Sasaran 3.MenurunnyaAngka KesakitanAkibat PenyakitMenular
PrevalensiTuberclosis dari235 menjadi 224per 100.000penduduk;
1 2 22 9
Peningkatansurveilance
epidemiologi danpenanggulangan
wabah
Jumlah Kab/Kota yangmelasanakan surveilance
apidemiologi danpenanggulangan wabah
(Kab/Kota)
0 0 0 0 0 17 124.797 0 38.440 17 133.100 17 146.410 51 442.747 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
PrevalensiMalaria (AnualParacite Index-API) dari 2menjadi 1 per1000 penduduk;
1 2 22 10
PeningkatanKomunikasi, Informasi
dan edukasi (KIE)pencegahan &pemberantasan
penyakit
Jumlah kegiatan Komunikasi,Informasi dan edukasi (KIE)
pencegahan &pemberantasan penyakit
(Kegiatan)
0 0 0 0 0 0 0 0 63.820 1 75.000 1 95.000 2 233.820 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
Prevalensi HIVpada populasidewasa sampaikurang dari 0,5%;
1 2 21Program
PengembanganLingkungan Sehat
Persentase Rumah Tanggadengan air bersih yang layak
(%)54,4 0 0 0 0 80 28.150 85 157.510 90 332.750 90 366.025 90 884.435 Dinas
Kesehatan 14 Kab/Kota
1 2 21 01Pengkajian
pengembanganlingkungan sehat
Jumlah Desa/Kelurahan yangmelaksanakan Sanitasi TotalBerbasis Masyarakat (STBM) -
(Desa)
117 0 0 0 0 300 28.150 400 86.250 500 65.000 75000 219.615 76.200 399.015 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 21 03 Sosilasisasi kebijkanlingkungan sehat
Jumlah kabupaten/Kota yangmemiliki Peraturan atau
Kebijakan tentang LingkunganSehat (Kab/Kota)
0 0 0 0 0 0 0 0 71.260 2 85.000 2 110.000 4 266.260 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 15 Program Obat danPerbekalan Kesehatan
Persentase ketersediaanObat, perbekalan kesehatan
dan Vaksin (%)70 0 0 0 0 77 1.295.996 80 616.700 83 1.331.000 86 1.464.100 86 4.707.796 Dinkes Provinsi
1 2 15 1 Pengadaan obat danPerbekalan kesehatan
Jenis obat standar yangtersedia 0 0 0 0 0 1 1.295.996 119 500.000 119 500.000 119 1.464.100 358 3.760.096 Dinkes Kendari
1 2 15 02Peningkatan
Pemerataan Obat danPerbekalan Kesehatan
Jumlah Dokumen RKOKab/Kota yang tersedia
(Dokumen)0 0 0 0 0 0 0 1 116.700 1 115.000 1 118.000 3 349.700 Dinkes Kendari
Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat
Sasaran 3.MenurunnyaAngka KesakitanAkibat PenyakitMenular
PrevalensiTuberclosis dari235 menjadi 224per 100.000penduduk;
1 2 16 Program UpayaKesehatan Masyarakat
Persentase Puskesmas yangmelaksanakan minilokakarya
program85 1 389.000 100 443.400 100 0 100 651.090 100 350.000 100 1.039.583 100 2.873.073 Dinkes Provinsi
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
PrevalensiMalaria (AnualParacite Index-API) dari 2menjadi 1 per1000 penduduk;
1 2 16 1 Peningkatan kesehatanmasyarakat
Persentase Puskesmas yangmendapatkan pendampingan
Lokakarya Mini0 0 0 0 0 0 0 75 38.440 100 75.000 100 95.000 275 208.440 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
Prevalensi HIVpada populasidewasa sampaikurang dari 0,5%; 1 2 16 2
Peningkatan pelayanandan penanggulanganmasalah kesdehatan
Jumlah kegiatan pelayanandan penanggulangan masalah
kesehatan0 0 0 2 411.400 0 0 2 612.650 2 275.000 2 285.000 8 1.584.050 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
PeningkatanPelayanan
LaboratoriumKesehatan
Jumlah kegiatan pelayanan diLaboratorium Kesehatan
(Keg)0 1 389.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 389.000 Dinas
Kesehatan
Pengadaan SaranKesehatan
Jumlah sarana kesehatanyang tersedia (Unit) 0 0 0 3 32.000 0 0 0 0 0 0 0 0 3 32.000 Dinas
Kesehatan
1 2 34 Program UpayaKesehatan Perorangan
Persentase Fasyankes yangterkareditasi (RS &Puskesmas) - (%)
25 0 0 0 0 75 609.152 100 712.790 100 908.495 100 1.044.769 100 3.275.206 DinasKesehatan Provinsi
1 2 34 1
PeningkatanPelayanan
LaboratoriumKesehatan
Jumlah kegiatan pelayanan diLaboratorium Kesehatan 1 0 0 0 0 1 609.152 1 631.400 1 615.000 1 650.000 4 2.505.552 Dinkes Labkes
1 2 34 2Peningkatan
Pelayanan KesehatanRujukan
Jumlah kegiatan penataansistem rujukan 6 6 0 0 0 0 0 0 81.390 24 115.000 24 125.000 54 321.390 Dinkes 17 Kab/Kota
1 2 20 Program PerbaikanGizi Masyarakat
Persentase Cakupanpemantauan pertumbuhanBalita di Posyandu (D/S)
70,3 0 0 0 0 85 30.525 85 189.880 85 771.692 85 887.446 85 1.879.543 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 20 2 Pemberian tambahanmakanan dan vitamin
Jumlah Balita Gizikurang/Buruk yang
mendapatkan PMT (Balita)0 0 0 0 0 0 0 0 151.440 270 155.000 280 175.000 280 481.440 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat
Sasaran 4.MenurunkanPrevalensiKekurangan Gizi(Gizi Kurang &Gizi Buruk)menjadi kurangdari 15% danprevalensi AnakBalita Pendekmenjadi kurangdari 32%
Prevalensikekurangan gizi(gizi kurang dangizi buruk) dari23,8% tahun 2010menjadi kurangdari 15% tahun2018
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
1 2 20 3
PenanggulanganKurang Energi Protein
(KEP), Anemia GiziBesi, Gangguan Akibat
Kurang Yodium(GAKY), kurang
Vitamin A, &Kekurangan zat gizi
mikro lainnya
Jumlah kegiatanPenanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP), AnemiaGizi Besi, Gnagguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY),kurang Vitamin A, &
Kekurangan zat gizi mikrolainnya
0 0 0 0 0 0 0 1 38.440 1 65.000 1 75.000 3 178.440 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 20 4
Pemberdayaanmasyarakat tentangkeluarga sadar gizi
(Kadarzi)
Jumlah Puskesmasyangmengembangkan RumahPemulihan Gizi (Pusk.)
10 0 0 0 0 30 30.525 0 0 60 112.500 75 125.000 165 268.025 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
Sasaran 5.MeningkatnyaDesa Siaga Aktif
Persentase DesaSiaga Aktif 65%
1 2 19
Program PromosiKesehatan danPemberdayaan
Masyarakat
Presentase Desa/Kelurahanyang mengembangkan UKBM
aktif38,7 0 0 66,2 100.000 80 2.001.753 85 1.163.410 90 784.313 90 695.448 90 4.744.924 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
1 2 19 1Pengembangan MediaPromosi dan Informasi
Sadar Hidup Sehat
Jumlah paket media promosidan informasi Sadar HidupSehat yang tersedia (Paket)
3 0 0 0 0 3 395.592 3 159.140 3 65.000 3 85.000 12 704.732 Dinkes 17 Kab/Kota
1 2 19 3Penyuluhan
masyarakat Pola HidupSehat
Jumlah kegiatan penyuluhanmasyarakat Pola Hidup
Sehat0 0 0 1 100.000 1 1.118.048 1 774.300 1 115.000 1 120.000 5 2.227.348 Dinkes 17 Kab/Kota
1 2 19 5 Monitoring, evaluasidan pelaporan
Jumlah Dokumen hasil Monev(Dokumen) 0 0 0 0 0 14 256.210 14 76.880 14 75.000 14 110.000 56 518.090 Dinkes 17 Kab/Kota
Sasaran 5.MeningkatnyaDesa Siaga Aktif
Persentase DesaSiaga Aktif 65%
1 2 19 6Sosialisasi "AkuBangga Aku Tau"
(ABAT)
Jumlah kegiatan sosialisasiABAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
Peningkatanpendidikan tenaga
penyuluh kesehatan
Jumlah tenakes yang dilatihsebagai penyuluh kesehatan 0 0 0 0 0 204 231.903 0 114.650 68 115.000 85 125.000 357 586.553 Dinas
Kesehatan
Pengembanganpemberdayaan bidang
kesehatan melaluidesa sehat cerdas
Jumlah Kab/Kota yangmengembangkan desa sehat
cerdas12,75 0 0 0 0 0 0 17 38.440 0 0 0 0 17 38.440
1 2 28 Program PeningkatanKapasitas Perempuan Persentase kegiatan pameran 0 100 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20.000 Dinas
Kesehatan Kendari
Tujuan 3.Peningkatankesadarankemauan dankemandirianmasyarakat untukhidup sehat
Tujuan 3.Peningkatankesadarankemauan dankemandirianmasyarakat untukhidup sehat
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
1 2 28 04 Pemeran DalamRangka HARGANAS
Frekwensi Pameran yangdilaksanakan 0 1 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20.000 Dinas
Kesehatan Kendari
Persentasemasyarakatmiskin yangmendapatkanPelayananKesehatan100%
1 2 33
Program PeningkatanYankes Perorangan
Bebas Biaya(BAHTERAMAS)
Persentase masyarakatmiskin yang mendapatkanpenjaminan pembiayaan
Pelayanan Kesehatan (%)
100 100 282.625 100 41.490 100 100.350 100 119.840 100 409.593 100 479.781 100 1.433.679 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 33 1
Penyediaan jaminanpelayanan kesehatanbagi masyarakat tidakmampu (Pembebasan
Biaya Pengobatan/Bahtermas)
Jumlah penduduk tidakmampu yang mendapatkanprogram Pembebasan Biaya
Pengobatan (Orang)
159.518 159.518 282.625 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 159.518 282.625 SekretariatDaerah 17 Kab/Kota
1 2 33 2Koordinasi dan
konsolidasi SistemJaminan Kesehatan
Jumlah Dokumen koordinasidan konsolidasi Sistem
Jaminan Kesehatan(Dokumen)
0 0 0 0 0 0 0 0 80.400 1 75.000 1 95.000 2 250.400 DinasKesehatan 17 Kab/Kota
1 2 33 3 Monitoring, evaluasidan pelaporan
Jumlah Dokumen hasil MonevPBP (Dokumen) 0 0 0 1 41.490 14 100.350 14 39.440 14 334.593 14 384.781 57 900.654 Dinas
Kesehatan 17 Kab/Kota
1 2 5Program Peningkatan
Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Cakupan SDM aparatur/ SDMyang lulus pendidikankompetensi spesifiktupoksi/profesi (%)
100 100 220.000 100 300.000 100 350.000 100 400.000 100 400.000 100 400.000 100 2.070.000 DinasKesehatan Luar Daerah
1 2 5 1 Pendidikan danpelatihan formal
Jumlah tenaga kesehatanyang mengkuti program
pendidikan dan pelatihanformal (Orang)
5 5 220.000 5 300.000 7 350.000 8 400.000 8 400.000 8 400.000 41 2.070.000 DinasKesehatan Luar Daerah
Jumlah 58 36 4.037.400 52 6.607.637 76 20.177.778 84 15.381.122 81 15.863.926 81 17.366.119 85 79.433.982
Kendari, 20 Januari 2016
Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara
Rasio dokter per100 ribu penduduk
Tujuan 4.Meringankanbebanpembiayaankesehatan padagolonganmasyarakattertentu
Sasaran 6.Meningkatkanakses pelayanankesehatan padagolonganmasyarakattertentu
Tujuan 5.MeningkatkanketersediaanSDM Kesehatansesuaikebutuhhan
Sasarn 7.Terpenuhinyatenaga yangmemilikikompetensi diDaerah Sulit danterpencil sertafasilitas pelayanankesehatan
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja
Program/Kegiatan(Outcome/Output)
DataCapaian
pada tahunAwal
Perencanaan
Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit KerjaSKPD
PenanggungJawab
Lokasi
dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tertata layananadministrasiperkantoran
100% 100% 1.575.000 100% 1.184.555 100% 1.467.115 100% 1.687.183 100% 1.940.260 100% 2.231.299 100% 10.085.412 Dinas Kesehatan
Persentase pelayananadministrasiperkantoran (%)
100 100 887.800 100 839.600 100 1.302.701 100 1.497.185 12 1.685.078 12 1.937.462 100 8.149.826 Dinas Kesehatandan UPTD
Tersedia sarana danprasarana aparatur
100% 100% 230.500 100% 3.611.973 100% 2.408.405 100% 2.769.665 100% 3.185.115 100% 3.662.883 100% 15.868.541 Dinas Kesehatan
PersentaseKeterpenuhan SaranaPrasarana Perkantoran(%)
100 100 1.821.100 100 2.531.380 100 2.994.405 100 3.435.166 100 3.945.440 100 4.517.257 100 19.244.748 Dinkes
Terlaksana peningkatandisiplin aparaturkesehatan
0 0 178.200 100% 196.020 100% 165.000 100% 181.500 100% 199.650 100% 219.615 100% 1.139.985 Dinas Kesehatan
Cakupan SDM Aparaturyang memenuhistandar/kaidah disiplinaparatur (%)
0 0 0 100 267400 0 0 100 199.650 100 0 100 0 100 467.050 Dinkes
Meningkat kapasitassumbrdaya Aparatur 100% 100% 85.000 100% 220.333 100% 326.700 100% 359.370 100% 395.307 100% 434.838 100% 1.821.548 Dinas Kesehatan
Cakupan SDM aparatur/SDM yang luluspendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi(%)
100 100 270.000 100 200.000 100 373.750 100 373.750 100 373.750 100 373.750 100 1.965.000 Dinkes
4
ProgramPeningkatanKapasitas Sumberdaya Aparatur
1Program pelayananadministrasiperkantoran
2
ProgramPeningkatan saranadan prasaranaaparatur
3ProgramPeningkatan DisiplinAparatur
REVISI INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN
NoProgram dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Akhir periodeRPJMD
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
1Program pelayananadministrasiperkantoran
NoProgram dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Akhir periodeRPJMD
Programpeningkatan danpengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja
Tersedia laporancapaian kinerja setiaptahun
100% 100% 10.000 100% 8.250 100% 7.935 100% 9.125 100% 10.494 100% 12.068 100% 57.872 Dinas Kesehatan
ProgramPeningkatan danPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan
Cakupan LaporanKinerja dan Keuanganyang terselesaikan TepatWaktu (%)
100 100 6.000 100 5.000 100 7.935 100 9.125 100 10.494 100 12.068 100 50.622 Dinkes
Tersedia dokumenperencanaan tahunanSKPD
100% 100% 0 100% 11.000 100% 19.838 100% 22.813 100% 26.235 100% 30170 100% 110.056 Dinas Kesehatan
Cakupan DokumenPerencanaan yangdisusun dan dievaluasi(%)
100 100 15.000 100 10.000 100 19.838 100 22.813 100 26.235 100 30.170 100 124.056 Dinkes
Tersedia dokumen hasilkajian dan rumusandokumen kebijakan(dokumen)
0 0 0 100% 241.120 1 330.614 1 380.206 1 437.236 1 502822 5 1.891.998 Dinas Kesehatan
Persentase Ketersediaandokumen hasil kajiandan rumusan dokumenkebijakan
100 100 32.000 100 206.250 100 410.364 100 458.919 100 511.506 100 574.106 100 2.193.145 Dinkes
Terlaksana penataanadministrasi dankepastian hukum dibidang kesehatan
0 0 0 100% 50.000 100% 52.500 100% 55.125 100% 57.881 100% 60775 100% 276.281 Dinas Kesehatan
7
Program Kebijakandan ManajemenPembangunanKesehatan
Program ditiadakan karena tidak ada alokasi anggaran selama 4 tahun
8
ProgramPeningkatanadministrasi danHukum Kesehatan
5
6ProgramPeningkatan SistemPerencanaan SKPD
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
1Program pelayananadministrasiperkantoran
NoProgram dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Akhir periodeRPJMD
Tersedia informasi dandata program kesehatanyang efektif
0 0 0 100% 150.000 100% 157.500 100% 165.375 100% 173.644 100% 182.326 100% 828.845 Dinas Kesehatan
PersentaseKabupaten/Kota danFasyakes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan (%)
0 0 0 0 0 100 157.500 100 165.375 100 173.644 100 182.326 100 678.845 Dinkes
ProgramStandarisasiPelayananKesehatanMasyarakat
Persentase fasilitaspelayanan kesehatanterakreditasi
0 0 0 10% 100.000 10% 105.000 10% 110.250 10% 115.763 10% 121.551 100% 552.564 Dinas Kesehatan
ProgramStandarisasiPelayananKesehatan
Persentase UPT Dinkesyang terakreditasi (%)
0 0 0 0 0 50 105.000 100 110.250 100 115.763 100 121.551 100 452.564 Dinkes
Tersedia Labkes,Bapelkes menjadi BLU(lembaga)
0 0 0 50% 250.000 50% 262.500 0 0 0 0 100% 512.500 Dinas Kesehatan
PersentaseTerbentuknya UPTDinkes menjadi BadanLayanan Umum Daerah(BLUD) (%)
0 0 0 0 0 35 87.500 35 175.000 35 175.000 35 175.000 35 612.500 Dinkes
9
ProgramPengembanganSistem InformasiKesehatan Terpadudan SistemKesehatan Provinsi
10
11
ProgramPengembanganKelembagaanLaboratoriumKesehatan, Bapelkesdan InstalasiFarmasi
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
1Program pelayananadministrasiperkantoran
NoProgram dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Akhir periodeRPJMD
Meningkat cakupanpelayanan Ibu Hamilminimal 4 kali selamakehamilan
82,1% 84% 6.682.480 87% 520.700 90% 572.770 90% 630.047 90% 693.052 90% 762.357 90% 9.861.406
Cakupan pelayanan IbuHamil minimal 4 kaliselama kehamilan (K4)
82,1 0 0 0 0 90 572.770 90 630.047 90 693.052 90 762.357 90 2.658.226 Dinkes
Program KesehatanAnak
Cakupan kunjunganneonatal lengkap
83,9% 85,1% 0 0% 0 90% 1.012.575 90% 1.164.462 90% 1.339.130 90% 1.540.000 90% 5.056.167 Dinas Kesehatan
ProgramPeningkatanPelayananKesehatan AnakBalita
Cakupan KunjunganNeonatal Lengkap (%)
83,9 0 0 0 0 90 1.012.575 90 1.164.461 90 1.339.130 90 1.540.000 90 5.056.166 Dinkes
Cakupan desa siaga aktif 38,7% 52,5% 574.325 66,24% 600.120 80% 522.500 85% 574.750 90% 632.225 90% 695.448 90% 3.599.368 Dinas Kesehatan
PresentaseDesa/Kelurahan yangmengembangkan UKBMaktif
38,7 52,5 20.000 66,2 100.000 80 637.501 85 707.000 90 784.313 90 695.448 90 2.944.262 Dinkes
Cakupan pelayananimunisasi dasar anakusia 0-11 bukan
71,50% 100% 9.721.855 100% 98.615 100% 777.125 100% 854.838 100% 940.322 100% 1.034.354 100% 13.427.109 Dinas Kesehatan
Cakupan PelayananImunisasi Dasar lengkapanak usia 0-11 bulan (%)
71,5 85 159.525 90 44.550 100 777.126 100 854.838 100 940.322 100 1.034.354 100 3.810.715 Dinkes
Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat
15
ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular
12
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan
13
14
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
1Program pelayananadministrasiperkantoran
NoProgram dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Akhir periodeRPJMD
Cakupan rumah tanggadengan air bersih yanglayak
54,4% 62,9% 0 70% 250.000 80% 275.000 85% 302.500 90% 332.750 90% 366.025 90% 1.526.275
Persentase RumahTangga dengan airbersih yang layak (%)
54,4 0 0 0 80 275.000 85 302.500 90 332.750 90 366.025 90 1.276.275 Dinkes
Persentase ketersediaanobat, perbekalankesehatan dan Vaksin
78% 0 2.057.030 100% 1.204.720 100% 1.100.000 100% 1.210.000 100% 1.331.000 100% 1.464.100 100% 8.366.850 Dinas Kesehatan
Persentase ketersediaanObat, perbekalankesehatan dan Vaksin(%)
70 0 0 0 0 77 1.100.000 80 1.210.000 83 1.331.000 86 1.464.100 86 5.105.100 Dinkes
Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program
85% 100% 1.519.950 100% 665.250 100% 287.500 100% 330.625 100% 380.219 100% 437.252 100% 3.620.796 Dinas Kesehatan
Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program
85 0 0 100 661.400 100 740.040 100 828.419 100 927.792 100 1.039.583 100 4.197.234 Dinkes
Terlaksna pelayanankesehatan di LabkesKendari (1 tahun)
1 1 0 0% 0 1 686953 1 789.995 1 908.495 1 1.044.769 6 3.430.212 Dinas Kesehatan
Persentase Fasyankesyang terkareditasi (RS &Puskesmas) - (%)
25 25 389.000 0 0 75 686.953 100 789.995 100 908.495 100 1.044.769 100 3.819.212 Dinkes
18Program UpayaKesehatanMasyarakat
19Program UpayaKesehatanPerorangan
16ProgramPengembanganLingkungan Sehat
17Program Obat danPerbekalanKesehatan
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
1Program pelayananadministrasiperkantoran
NoProgram dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Akhir periodeRPJMD
Terlasana cakupanpemantauanpertumbuhan balita diPosyandu (D/S)
70,3% 0 0 80% 507.400 85% 583510 85% 671.037 85% 771.692 85% 887.446 85% 3.421.085 Dinas Kesehatan
Persentase Cakupanpemantauanpertumbuhan Balita diPosyandu (D/S)
70,3 0 0 0 0 85 583.510 85 671.037 85 771.692 85 887.446 85 2.913.685 Dinkes
100% 20.000 0% 0 0 0 0 0 20.000 Dinas Kesehatan
Persentase kegiatanpameran
0 100 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 20.000 Dinkes
ProgramPembebasan biayapengobatan dansistem jaminankesehatan lainnya
Persentase masyarakatmiskin yangmendapatkan PelayananKesehatan
100% 0 0 100% 13.834.356 100% 14.923.210 100% 17.161.692 100% 19.735.945 100% 22.696.337 100% 88.351.540 Dinas Kesehatan
ProgramPeningkatan YankesPerorangan BebasBiaya(BAHTERAMAS)
Persentase masyarakatmiskin yangmendapatkanpenjaminan pembiayaanPelayanan Kesehatan(%)
100 100 8.517.121 100 13.774.912 100 14.603.888 100 16.794.471 100 19.313.642 100 22.210.687 100 95.214.721 Dinkes
22.654.340 23.654.412 25.991.750 29.375.433 33.548.534 38.325.660 173.550.129
58 44 12.137.546 48 18.640.492 76 26.448.356 84 30.400.001 81 34.359.098 81 38.968.459 89 160.953.952
Kendari, 27 November 2015Keterangan :
Hasil Revisi Renstra Dinkes Kepala Dinas KesehatanRPJMD Prov Sultra 2013 - 2018 Provinsi Sulawesi TenggaraBaru di Renstra
dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003
22
Jumlah
20Program PerbaikanGizi Masyarakat
21
ProgramPeningkatanKapasitasPerempuan
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
1Program pelayananadministrasiperkantoran
Persentase pelayananadministrasiperkantoran (%)
100 100 1.210.775 100 1.257.450 100 2.728.423 100 1.669.557 12 1.841.329 12 2.121.394 100 10.828.928 Dinas Kesehatan
2
ProgramPeningkatan saranadan prasaranaaparatur
PersentaseKeterpenuhan SaranaPrasarana Perkantoran(%)
100 100 1.828.100 100 3.596.587 100 11.547.036 100 7.503.142 100 5.188.963 100 5.425.458 100 35.089.286 Dinas Kesehatan
3ProgramPeningkatan DisiplinAparatur
Cakupan SDM Aparaturyang memenuhistandar/kaidah disiplinaparatur (%)
0 0 0 100 259.760 0 0 100 387.075 100 390.000 100 0 100 1.036.835 Dinas Kesehatan
4
ProgramPeningkatanKapasitas Sumberdaya Aparatur
Cakupan SDM aparatur/SDM yang luluspendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi(%)
100 100 220.000 100 300.000 100 350.000 100 400.000 100 400.000 100 400.000 100 2.070.000 Dinas Kesehatan
5
ProgramPeningkatan danPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan
Cakupan LaporanKinerja dan Keuanganyang terselesaikan TepatWaktu (%)
100 100 6.375 100 7.000 100 8.160 100 10.000 100 10.000 100 10.000 100 51.535 Dinas Kesehatan
6ProgramPeningkatan SistemPerencanaan SKPD
Cakupan DokumenPerencanaan yangdisusun dan dievaluasi(%)
100 100 19.350 100 14.000 100 5.000 100 5.000 100 26.235 100 10.000 100 79.585 Dinas Kesehatan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMD
REVISI INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN
No Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
7
Program Kebijakandan ManajemenPembangunanKesehatan
Persentase Ketersediaandokumen hasil kajiandan rumusan dokumenkebijakan
100 100 32.675 100 356.550 100 1.170.206 100 791.944 100 762.644 100 788.040 100 3.902.059 Dinas Kesehatan
8
ProgramPengembanganSistem InformasiKesehatan Terpadudan SistemKesehatan Provinsi
PersentaseKabupaten/Kota danFasyakes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan (%)
0 0 0 0 0 100 0 100 104.380 100 91.538 100 107.364 100 303.282 Dinas Kesehatan
9
ProgramStandarisasiPelayananKesehatan
Persentase UPT Dinkesyang terakreditasi (%) 0 1 28.500 1 53.400 50 0 100 94.075 100 134.000 100 155.000 100 464.975 Dinas Kesehatan
10
ProgramPengembanganKelembagaanLaboratoriumKesehatan, Bapelkesdan InstalasiFarmasi
PersentaseTerbentuknya UPTDinkes menjadi BadanLayanan Umum Daerah(BLUD) (%)
0 0 0 0 0 35 0 35 102.580 35 203.000 35 220.000 35 525.580 Dinas Kesehatan
11
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan
Cakupan pelayanan IbuHamil minimal 4 kaliselama kehamilan (K4)
82,1 0 0 85 35.000 90 102.750 90 38.440 90 693.052 90 762.357 90 1.631.599 Dinas Kesehatan
12
ProgramPeningkatanPelayananKesehatan AnakBalita
Cakupan KunjunganNeonatal Lengkap (%) 83,9 0 0 0 0 90 75.480 90 36.840 90 295.000 90 355.000 90 762.320 Dinas Kesehatan
13
Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat
PresentaseDesa/Kelurahan yangmengembangkan UKBMaktif
38,7 0 0 66,2 100.000 80 2.001.753 85 1.163.410 90 784.313 90 695.448 90 4.744.924 Dinas Kesehatan
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
14
ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular
Cakupan PelayananImunisasi Dasar lengkapanak usia 0-11 bulan (%)
71,5 0 0 90 143.000 100 124.797 100 626.870 100 940.322 100 1.034.354 100 2.869.343 Dinas Kesehatan
15ProgramPengembanganLingkungan Sehat
Persentase RumahTangga dengan airbersih yang layak (%)
54,4 0 0 0 0 80 28.150 85 157.510 90 332.750 90 366.025 90 884.435 Dinas Kesehatan
16Program Obat danPerbekalanKesehatan
Persentase ketersediaanObat, perbekalankesehatan dan Vaksin(%)
70 0 0 0 0 77 1.295.996 80 616.700 83 1.331.000 86 1.464.100 86 4.707.796 Dinas Kesehatan
17Program UpayaKesehatanMasyarakat
Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program
85 1 389.000 100 443.400 100 0 100 651.090 100 350.000 100 1.039.583 100 2.873.073 Dinas Kesehatan
18Program UpayaKesehatanPerorangan
Persentase Fasyankesyang terkareditasi (RS &Puskesmas) - (%)
25 0 0 0 0 75 609.152 100 712.790 100 908.495 100 1.044.769 100 3.275.206 Dinas Kesehatan
19 Program PerbaikanGizi Masyarakat
Persentase Cakupanpemantauanpertumbuhan Balita diPosyandu (D/S)
70,3 0 0 0 0 85 30.525 85 189.880 85 771.692 85 887.446 85 1.879.543 Dinas Kesehatan
20
ProgramPeningkatanKapasitasPerempuan
Persentase kegiatanpameran 0 100 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20.000 Dinas Kesehatan
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
21
ProgramPeningkatan YankesPerorangan BebasBiaya(BAHTERAMAS)
Persentase masyarakatmiskin yangmendapatkanpenjaminanpembiayaan PelayananKesehatan (%)
100 100 282.625 100 41.490 100 100.350 100 119.840 100 409.593 100 479.781 100 1.433.679 Dinas Kesehatan
Jumlah 61 38 4.037.400 54 6.607.637 79 20.177.778 88 15.381.123 85 15.863.926 85 17.366.119 89 79.433.983
Kendari, 20 Januari 2016
Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara
dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
1
Program Kebijakandan ManajemenPembangunanKesehatan
Persentase Ketersediaandokumen hasil kajiandan rumusan dokumenkebijakan
100 100 32.675 100 356.550 100 1.170.206 100 791.944 100 762.644 100 788.040 100 3.902.059 Dinas Kesehatan
2
ProgramPengembanganSistem InformasiKesehatan Terpadudan SistemKesehatan Provinsi
PersentaseKabupaten/Kota danFasyakes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan (%)
0 0 0 0 0 100 0 100 104.380 100 91.538 100 107.364 100 303.282 Dinas Kesehatan
3
ProgramStandarisasiPelayananKesehatan
Persentase UPT Dinkesyang terakreditasi (%) 0 1 28.500 1 53.400 50 0 100 94.075 100 134.000 100 155.000 100 464.975 Dinas Kesehatan
4
ProgramPengembanganKelembagaanLaboratoriumKesehatan, Bapelkesdan InstalasiFarmasi
PersentaseTerbentuknya UPTDinkes menjadi BadanLayanan Umum Daerah(BLUD) (%)
0 0 0 0 0 35 0 35 102.580 35 203.000 35 220.000 35 525.580 Dinas Kesehatan
5
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan
Cakupan pelayanan IbuHamil minimal 4 kaliselama kehamilan (K4)
82,1 0 0 85 35.000 90 102.750 90 38.440 90 693.052 90 762.357 90 1.631.599 Dinas Kesehatan
6
ProgramPeningkatanPelayananKesehatan AnakBalita
Cakupan KunjunganNeonatal Lengkap (%) 83,9 0 0 0 0 90 75.480 90 36.840 90 295.000 90 355.000 90 762.320 Dinas Kesehatan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMD
REVISI INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN
No Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
7
Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat
PresentaseDesa/Kelurahan yangmengembangkan UKBMaktif
38,7 0 0 66,2 100.000 80 2.001.753 85 1.163.410 90 784.313 90 695.448 90 4.744.924 Dinas Kesehatan
8
ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular
Cakupan PelayananImunisasi Dasar lengkapanak usia 0-11 bulan (%)
71,5 0 0 90 143.000 100 124.797 100 626.870 100 940.322 100 1.034.354 100 2.869.343 Dinas Kesehatan
9ProgramPengembanganLingkungan Sehat
Persentase RumahTangga dengan airbersih yang layak (%)
54,4 0 0 0 0 80 28.150 85 157.510 90 332.750 90 366.025 90 884.435 Dinas Kesehatan
10Program Obat danPerbekalanKesehatan
Persentase ketersediaanObat, perbekalankesehatan dan Vaksin(%)
70 0 0 0 0 77 1.295.996 80 616.700 83 1.331.000 86 1.464.100 86 4.707.796 Dinas Kesehatan
11Program UpayaKesehatanMasyarakat
Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program
85 1 389.000 100 443.400 100 0 100 651.090 100 350.000 100 1.039.583 100 2.873.073 Dinas Kesehatan
12Program UpayaKesehatanPerorangan
Persentase Fasyankesyang terkareditasi (RS &Puskesmas) - (%)
25 0 0 0 0 75 609.152 100 712.790 100 908.495 100 1.044.769 100 3.275.206 Dinas Kesehatan
13 Program PerbaikanGizi Masyarakat
Persentase Cakupanpemantauanpertumbuhan Balita diPosyandu (D/S)
70,3 0 0 0 0 85 30.525 85 189.880 85 771.692 85 887.446 85 1.879.543 Dinas Kesehatan
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
14
ProgramPeningkatanKapasitasPerempuan
Persentase kegiatanpameran 0 100 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20.000 Dinas Kesehatan
15
ProgramPeningkatan YankesPerorangan BebasBiaya(BAHTERAMAS)
Persentase masyarakatmiskin yangmendapatkanpenjaminanpembiayaan PelayananKesehatan (%)
100 100 282.625 100 41.490 100 100.350 100 119.840 100 409.593 100 479.781 100 1.433.679 Dinas Kesehatan
Jumlah 52 20 752.800 36 1.172.840 77 5.539.159 83 5.406.349 84 8.007.399 84 9.399.267 85 30.277.814
Kendari, 20 Januari 2016
Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara
dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
1Program pelayananadministrasiperkantoran
Persentase pelayananadministrasiperkantoran (%)
100 100 1.210.775 100 1.257.450 100 2.728.423 100 1.669.557 12 1.841.329 12 2.121.394 100 10.828.928 Dinas Kesehatan
2
ProgramPeningkatan saranadan prasaranaaparatur
PersentaseKeterpenuhan SaranaPrasarana Perkantoran(%)
100 100 1.828.100 100 3.596.587 100 11.547.036 100 7.503.142 100 5.188.963 100 5.425.458 100 35.089.286 Dinas Kesehatan
3ProgramPeningkatan DisiplinAparatur
Cakupan SDM Aparaturyang memenuhistandar/kaidah disiplinaparatur (%)
0 0 0 100 259.760 0 0 100 387.075 100 390.000 100 0 100 1.036.835 Dinas Kesehatan
4
ProgramPeningkatanKapasitas Sumberdaya Aparatur
Cakupan SDM aparatur/SDM yang luluspendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi(%)
100 100 220.000 100 300.000 100 350.000 100 400.000 100 400.000 100 400.000 100 2.070.000 Dinas Kesehatan
5
ProgramPeningkatan danPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan
Cakupan LaporanKinerja dan Keuanganyang terselesaikan TepatWaktu (%)
100 100 6.375 100 7.000 100 8.160 100 10.000 100 10.000 100 10.000 100 51.535 Dinas Kesehatan
6ProgramPeningkatan SistemPerencanaan SKPD
Cakupan DokumenPerencanaan yangdisusun dan dievaluasi(%)
100 100 19.350 100 14.000 100 5.000 100 5.000 100 26.235 100 10.000 100 79.585 Dinas Kesehatan
Jumlah 83 83 3.284.600 100 5.434.797 83 14.638.619 100 9.974.774 85 7.856.527 85 7.966.852 100 49.156.169
Kendari, 20 Januari 2016
Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara
dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Akhir periode
RPJMD
REVISI INDIKASI RENCANA PROGRAM LINTAS SKPD PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN
NoProgram dan
KegiatanIndikator Kinerja
Program
KondisiAwal
(RPJMD)
Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)
Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
top related