10 solo tower apartment - wahyu agus k, septana bagus pribadi, hendro trilistyo
Post on 19-Oct-2015
135 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 10 Solo Tower Apartment - Wahyu Agus K, Septana Bagus Pribadi, Hendro Trilistyo
1/8
SOLO TOWER APARTMENT
I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 85
SOLO TOWER APARTMENT
Oleh: Wahyu Agus Kurniawan1, Septana Bagus Pribadi
2, Hendro Trilistyo
2
Solo telah berkembang tidak hanya sekedar menjadi Kota Budaya, tetapi juga menjadi Kota Pelajar,
Kota Vokasi (tempat liburan) dan Kota Bisnis. Barkan sempat terbersit wacana untuk mempersiapkan Kota Solo
menjadi Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah. Terlepas dari itu, perkembangan pembangunan fisik di Kota Solo
terasa sangat kentara. Salah satu infrastruktur fisik yang mulai dikembangkan di Kota Solo adalah hunian
vertikal eksklusif, yaitu Apartemen. Pada akhir tahun 2007, telah dibangun tiga buah apartemen di Kota
Bengawan tersebut. Apartemen tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hunian, tetapi juga bernilai
investasi, serta gaya hidup bagi pemiliknya.
Pembahasan diawali dengan penelusuran mengenai Apartemen, secara filosofis, tipologi bangunan,
dan fungsional. Setelah itu dilakukan elaborasi mengenai budaya dan karakteristik Kota Solo yang akan
menjadi tempat direncanakannya proyek. Tantangan terbesar adalah menggabungkan antara nilai-nilai Kota
Solo yang sarat budaya, dengan desain apartemen yang mencerminkan teknologi tinggi, fungsional, daneksklusif. Tidak lupa pula dilakukan tinjauan-tinjauan mengenai konsep green architecture yang
memungkinkan untuk diterapkan dalam desain. Karena bagaimanapun, tuntutan pembangunan yang
berkelanjutan sudah merupakan keharusan yang wajib dipenuhi.
Kesimpulan yang diperoleh adalah berupa tapak yang terpilih sebagai lokasi project, program ruang
yang mencerminkan kebutuhan pemakai yang diperoleh dari analisis dan studi banding, serta konsep-konsep
desain yang banyak mengadopsi local content budaya Kota Solo yang adiluhung. Seluruh kesimpulan tersebut
diejawantahkan dalam sebuah sebuah desain yang komprehensif berupa gambar-gambar arsitektur.
Kata Kunci: Apartment, Solo, Budaya
1. LATAR BELAKANGPada saat ini perkembangan fisik di Kota Solo
berupa kawasan perdagangan dan industri
sangat tinggi, hal tersebut menyebabkan nilai
tanah semakin tinggi, sehingga banyak fungsi
hunian yang tergeser ke luar kota. Di lain
pihak, pertumbuhan industri yang semkin
pesat baik di dalam kota solo maupun di sekitar
kota Solo (misalnya pengembangan Blok Cepu)
akan menarik banyak investor dan profesional
ke Kota Solo, bahkan ekspatriat yang bekerja dipusat bisnis dan industri tersebut.
Fenomena ini menyebabkan Solo mulai
mengikuti trend berkembangnya hunian
vertikal yang telah lebih dahulu terjadi di kota-
kota besar yang lain, misalnya Jakarta dan
Surabaya. Pada akhir tahun 2007 dibangun tiga
apartemen sekaligus. Masing-masing Kusuma
Mulia Tower (KMT) apartemen 28 lantai di
bilangan Ngapeman Jalan Slamet Riyadi, Center
Point Solo apartemen 22 lantai di kawasan
Purwosari Jalan. Slamet Riyadi, dan SoloParagon apartemen resor 22 lantai di Jalan
Yosodipuro 133 Mangkubumen. Di sini
apartemen tidak hanya sekedar memenuhi
kebutuhan tempat tinggal, tapi juga sebagai
alternatif sarana investasi, serta menunjukkan
gaya hidup bagi pemiliknya.
2. RUMUSAN MASALAH Menurut pengamat properti, masih
dibutuhkan unit apartemen baru bagi KotaSolo, baik untuk memenuhi kebutuhan
hunian eksklusif maupun investasi
Desain apartemen yang baru harus bisamemenuhi kebutuhan penghuni secara
fungsional, tetapi lebih dari itu, harus bisa
mengadopsi budaya lokal Kota Solo, tetapi
tetap terlihat modern dan eksklusif.
Desain apartemen yang baru harusmemenuhi kaidah-kaidah sustainable
development yang tercermin dari material
yang dipergunakan, maupun sistem utilitasyang hemat energi.
1Mahasiswa Jurusan Arsitektur FT UNDIP
2Staff Pengajar Jurusan Arsitektur FT UNDIP
-
5/28/2018 10 Solo Tower Apartment - Wahyu Agus K, Septana Bagus Pribadi, Hendro Trilistyo
2/8
86 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
3. METODOLOGIKajian diawali dengan mempelejari pengertian
apartemen, macam-macam apartemen,
fasilitas-fasilitas yang ada di dalam apartemen,
hingga sistem pengelolaan apartemen, dan
seluruh aspek yang nantinya akan
mempengaruhi desain dan bentuk fisik
apartemen. Ditelaah juga mengenai
segmentasi pasar yang akan disasar oleh
apartemen serta perilaku-perilaku sosial para
penggunanya. Perilaku-perilaku tersebut akan
berpengaruh kepada sistem apartemen yang
akan didesain.
Setelah itu dilakukan studi banding pada
beberapa apartemen yang telah ada di Jakarta
dan di Solo sendiri. Hal yang paling utama ingindiketahui dari studi banding adalah besaran-
besaran type hunian dan fasilitas-fasilitas yang
ada di apartemen.
Kemudian dilakukan telaah mengenai green
architecture untuk menjawab tuntutan
sustainability development dalam desain.
Kajian terakhir yang dilakukan adalah
mengenai Kota Solo, beserta karakter geografis
dan budayanya yang khas. Pemilihan lokasi
dilakukan terhadap beberapa alternatif lokasi
menggunakan matriks pembobotan.
Seluruh hasil kajian dituangkan dalam bentuk
program ruang dan konsep-konsep
perancangan yang diaplikasikan dalam desain
yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar
arsitektur.
4. KAJIAN PUSTAKA4.1. Pengertian Apartemen
Apartemen adalah bangunan dalam suatu
lingkungan , yang terbagi dalam bagian-bagian
yang distrukturkan secarafungsional dalam
area yang horizontal maupun vertikal dan
merupakan datu kesatuan yang masing-masing
dapat digunakan terpisah, terutama untuk
tempat hunian yang di lengkapi bagian
bersama , benda-benda bersama dan tanah
bersama. (Hornby, 1995).
4.2. Jenis-Jenis Apartemen.
Berdasarkan tingginya, (Mascai) :
Low rise apartment(2-4 lantai) Medium rise apartment(4-8 lantai)
High Rise apartment(>8 lantai)Berdasarkan pelayanan koridor :
Exterior corridor system, memiliki koridoryang berada di sisi luar, dan hanya terdiri
dari satu lapis unit hunian. Sistem inimemaksimalkan terjadinya pencahayaan
dan ventilasi alami.
Central corridor system. Sering disebut jugasingle loaded corridor. Satu koridor
melayani 2 unit hunian di kedua sisi.
Point block system. Sistem pelayanandengan mempergunakan core yang
dikelilingi unit-unit hunian
Multicore system. Gabungan dari beberapapoint block system.
Berdasarkan bentuk hunian (de Chiara, 2001):
Simplex apartment/ Flat. Apartemen yangterdiri dari 1 lantai.
Duplex apartment. Apartemen yang terdiridari 2 lantai.
Triplex apartment. Apartemen yang terdiridari 3 lantai.
Berdasarkan fasilitas penunjangnya :Letak
fasilitas
Kriteria fasilitas penunjang
Low medium High
Di
dalam
apartem
en
keaman
an
Keamanan,
intercom,
door signal,
balkon, unit
AC
Doormandan
telepon, balkon
yang besar,AC
central, service
entrance,
pelayanan
tempat tinggal
Di
dalam
bangun
an
Laundry,
minimu
m lobby
Laundry,
ruang
komersil,
community
room, central
storage
Ruang
pertemuan,
parkir
tambahan,
tempat
perbelanjaan,
lift, doorman,
security system,circuit TV,
pelayanan
kamar, health
club,indoor
swimming pool
Tapak Lapanga
n parkir
terbuka,
ruang
jemur
Kolam renang,
playground
and sitting
area, ruang
parkir yang
aman dan
terlindungi
Taman, area
rekreasi,
country club,
kolam renang
terbuka
Tabel 1 :Jenis apartemen berdasarkan fasilitasnyaSumber : de Chiara (2001)
-
5/28/2018 10 Solo Tower Apartment - Wahyu Agus K, Septana Bagus Pribadi, Hendro Trilistyo
3/8
SOLO TOWER APARTMENT
I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 87
Jenisjenis ruang di dalam apartemen :
Ruang pribadi. (terletak di dalam hunian)Menurut Klaber, terdiri dari Rg Tamu, Rg
Makan, dapur, Km Mandi, Km Tidur, Lemari
Ruang bersama. Berdasarkan PeraturanMenteri PU dalam Persyaratan Teknis
Pembangunan Rumah Susun, ruang
bersama adalah : Ruang Umum,
koridor/selasar, Rg Tangga, Fasilitas olah
raga, dll.
Sifat ruang dalam apartemen berdasarkan
tingkat keekonomisannya :
Service floor area. Luasan bangunan yangtidak dijual atau tidak disewakan, misal
koridor, ruang tangga, dll. Luasnya
biasanya 10% dari luas bangunan. Saleable / Rentablearea. Terdiri dari :
1.1. Usable Floor AreaMerupakan area yang secara khusus
dipergunakan oleh penghuni, berupa
unit-unit hunian.Area ini memiliki
prosentase terbesar yang dapat
mencapai 70% dari luas bangunan.
1.2. Common Floor AreaMerupakan area yang dipergunakan
bersama-sama meliputi hall, lobby
corridor, kolam renang, lapangantennis, playground, dan sebagainya.
Luasnya 20% dari luas bangunan.
4.3. Persyaratan Teknis Apartemen
Menurut Peraturan Menteri PU
No.60/PRT/1992 mengenai Persyaratan Teknis
Pembangunan Rumah Susun, rumah susun
maupun apartemen harus mempunyai
kelengkapan bangunan, antara lain :
Alat transportasi vertikal, yang terdiri dari :a. Lift, untuk bangunan dengan ketinggian
di atas 4 lantai
b. Tangga, untuk bangunan dengan tinggimaksimal 4 lantai.
Pintu dan tangga darurat Alat dan sistem pemadaman kebakaran. Penangkal petir Jaringan air bersih yang terdiri dari
underground tank, roof tank, dan pompa.
Saluran pembuangan air hujan Saluran pembuangan air limbah Sistem pembuangan sampah Tempat jemur
Jaringan listrik dengan generator cadangan Jaringan gas Jaringan telepon5. STUDI BANDING5.1. Apartemen Senopati Suites
Didesain oleh Aedas Architect (Singapore) dan
Aboday, apartemen ini berlokasi di kawasan Jl.
Sudirman, Jakarta. Dengan luas lahan 3000m2.
KDB 40%. Luas Bangunan 20.000m2. Dibangun
pada tahun 2008-2009. Total hunian sejumlah
92 unit dengan luas 140m2 s/d 400m2
(penthouse). Harga jual 20-22jt/m2.
Style arsitektural modern, dengan fasad glass.
Memiliki roof garden di setiap lantai. Modul
struktur 8,2m.
Dilengkapi dengan 4 buah passenger liftdan 1
lift barang. Air daur ulang dipergunakan untuk
toilet flashing dan menyiram tanaman.
5.2.Solo ParagonSolo Paragon merupakan bangunan mix used
yang menggabungkan fungsi perbelanjaan,
hunian, dan entertainment, dengan fasilitas
berupa resort apartemen, hotel, mall, dan
citywalk.
Gambar1 :Apartemen Senopati Suites
Sumber : brosur (2011)
-
5/28/2018 10 Solo Tower Apartment - Wahyu Agus K, Septana Bagus Pribadi, Hendro Trilistyo
4/8
88 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
Dengan luas lahan 41.350m2, Solo Paragon
berlokasi di jantung kota Solo, dapat diakses
melalui 3 jalan yakni Jalan Slamet Riyadi, jalan
Yosodipuro, dan Jalan Dr.Cipto
Mangunkusumo.
Bangunan apartemen setinggi 27 lantai dengan
ketinggian 84, Solo Paragon adalah bangunan
tertinggi di Jawa Tengah. Total jumlah unit
adalah 440 unit, terdiri dari 220 unit
apartemen dan 220 unit kondotel. Harga per
unit berkisar antara 380 juta. Luas unit hunian
antara 32 hingga 48 m2, yaitu type silver, gold,
diamond, dan platinum.
6. KAJIAN LOKASI6.1. Tinjauan Kota SoloKota Solo, dikenal juga dengan Surakarta, atau
Sala, terletak di Jawa Tengah, 65 km sebelah
timur laut Yogyakarta, dan 100 km sebelah
tenggara Semarang. Kota Solo terletak di
dataran rendah dengan ketinggian maksimal
100m dpl, mempunyai iklim yang relatif panas,
dengan suhu rata-rata 19-24 derajad celcius.
Surakarta merupakan bekas pusat kerajaan
ibukota Kasunanan Surakarta Hadiningrat
sebagai salah satu kerajaan Jawa yangmempunyai pengaruh kuat terutama di pulau
Jawa. Walaupun di dalam tata pemerintahan
(daerah) saat ini sudah tidak ada lagi pengaruh
kekuasaannya, namun keberadaan Keraton
Kasunanan Surakarta masih tetap merupakan
simbol eksistensi masyarakat Jawa tidak hanya
lokal Surakarta tetapi bahkan nasional. Sebagai
pusat budaya Jawa, Surakarta tetap merupakan
pusat orientasi kehidupan masyarakat Jawa
sehingga sering menjadi patokan terutama
pada hal-hal yang erat kaitannya dengan
budaya dan falsafah hidup Jawa. Dengan
adanya dua keraton, yaitu Keraton Kasunanan
Surakarta Hadiningrat dan Keraton Kadipaten
Mangkunegaran, maka Surakarta mempunyai
budaya Jawa dalam dua kelompok adat
Kasunanan dan Mangkunegaran. Dalam
kehidupan sehari-hari perbedaan adat istiadat
keduanya tidaklah nampak dengan jelas,
namun dalam melakukan upacara adat terkihat
perbedaan antara keduanya baik pada tata
cara pelaksanaan maupun pakaian adat yang
dikenakan
Perkembangan kawasan potensial di Kota Solo
menurut RUTRK Solo 2009-2013 adalah :
a) Kawasan sangat potensialKawasan sepanjang Jalan Slamet Riyadi,
Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Jend. Sudirman,
Jalan Yos Sudarso, Jalan Gatot Subroto, dan
Jalan Dr Radjiman(Coyudan).
b) Kawasan PotensialKawasan sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan
Kapten Mulyadi, Jalan Gajah Mada, JalanSutan Syahrir, Jalan S Parman, Jalan Brigjen
Gambar 2: Unit Type Gold, Solo Paragon
Sumber : brosur (2011)
Gambar 3: Peta Wilayah SurakartaSumber : wikipedia.com(2011)
-
5/28/2018 10 Solo Tower Apartment - Wahyu Agus K, Septana Bagus Pribadi, Hendro Trilistyo
5/8
SOLO TOWER APARTMENT
I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 89
Sutarto, Jalan Veteran, dan Jalan
Honggowongso.
c) Kawasan Cukup PotensialKawasan sepanjang Jalan RM Said, Jalan
Ahmad Dahlan, Jalan Juanda, Jalan Teuku
Umar, Jalan Ronggowarsito, Jalan Kartini,Jalan Monginsidi, Jalan Dr Radjiman
(Laweyan), Jalan Adisucipto, Jalan dr
Moewardi, dan Jalan Brigjen Katamso.
d) Kawasan Kurang PotensialKawasan sepanjang Jalan Kyai Mojo, Jalan
Cokroaminoto, Jalan Suryo, Jalan
Yosodipuro, Jalan Bhayangkara, Jalan
Perintis Kemerdekaan, Jalan dr Wahidin,
Jalan Hasanudin, Jalan MT Haryono, Jalan Ir
Sutami, dan Jalan Kol Sugiono
6.2.Perkembangan Apartemen di Kota SoloMinat masyarakat tinggal di apartemen di Kota
Solo cukup tinggi. Saat ini Kota Solo
mempunyai 960 unit apartemen yang tersebar
di 3 apartemen. Pasar penghuni apartemen di
Solo memang tidak sebesar kota-kota besar
yang lain, misal Jakarta atau Surabaya, tetapi
ceruk pasar tersebut terbukti terdapat di kota
solo. Para pengembang apartemen membidik
para ekspatriat yang selama ini tinggal di hotel.
7. PENDEKATAN PERANCANGAN7.1. Pendekatan Green Architecture
Arsitektur hijau adalah aplikasi dari konsep
arsitektur berkelanjutan, yang mengutamakan
menggunakan bahan dan efisiensi energi dalam
bangunan.
Beberapa aspek dalam arsitektur hijau adalah:
1) meminimalkan penggunaan energi fosil
energi dalam operasional bangunan.
2) Bekerja dengan Iklim, antara lain, bangunanharus dibuat untuk beroperasi sesuai
dengan iklim sekitar.
3) Meminimalkan sumber daya baru.
4) Menghormati hak-hak seluruh pengguna.5) Menghormati situs, bangunan harus
menyentuh bumi dengan tepat, untuk
mengurangi kerusakan tanah dari
pembangunan.
6) Holisme, dalam upaya untuk membuat
bangunan dengan semua prinsip-prinsip
arsitektur hijau untuk memperoleh hasilyang maksimal.
7.2.Penerapan nilai-nilai lokal.Berkaitan dengan lokasi project yang memiliki
historis budaya yang kuat, maka desain
bangunan juga harus bisa mengadopsi nilai-
nilai lokal Kota Solo dalam suatu desain
bangunan yang modern.
Penerapan nilai-nilai tersebut bisa diaplikasikan
pada berbagai level dan hierarki desain,
misalnya pada lansekap, detail arsitektural,
desain fasad bangunan, dll.
7.3.Pendekatan Kapasitas BangunanJumlah kapasitas apartemen yang akan
dirancang didekati dari :
Jumlah perbandingan type unit padaapartemen yang menjadi obyek studi
banding.
Jumlah unit apartemen yang telahterbangun.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah :
Pertumbuhan unit apartemen sekitar24.6% per tahun
Jumlah apartemen di Surakarta pada tahun2011 adalah 1072 unit
Jumlah unit hasil studi banding :Solo Paragon: 440 unit
Senopati Suites: 92 unit
Gambar 4: EDITT Tower (Singapore) sebagai acuan
citra green achitecture, dan Namaste Tower (India)
sebagai acuan aplikasi budaya lokal pada bangunan.
Sumber : google.com(2011)
-
5/28/2018 10 Solo Tower Apartment - Wahyu Agus K, Septana Bagus Pribadi, Hendro Trilistyo
6/8
90 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
Kusuma mulia tower: 420 unit : 420 unit
Prediksi pasokan unit hunian apartemenhingga 5 tahun ke depan, dicari dengan
rumus :
Yn = Y0(1+i)n
Y2016 = Y2011(1+24,6%)5
= 1072 (1+24,6%)
5
= 3219 unit
Jadi kekurangan jumlah unit hunian
apartemen pada 2015 adalah :
=32191072 = 2147 unit.
Kekurangan jumlah unit apartemen pada
2011 adalah 20% x 2147 = 429 unit.
Kekurangan 429 unit apartemen akan
dipenuhi oleh proyek yang akan selesai
pada 2011 yaitu Solo Center PointSebanyak212 unit.
Sehingga jumlah unit apartemen yang akan
direncanakan adalah : 217 unit, dibulatkan
menjadi 222 unit.
Perbandingan type unit apartemen adalah :
Unit Hunian Prosentase
1 bed rooms 40%
2 bed rooms 30%
3 bed rooms 20%4 bed rooms 10%
Jumlah 100%
direncanakan adalah hunian apartemen
sebanyak 220 unit, dengan lokasi di Jl Slamet
Riyadi Surakarta.
Type Arjuna, terdiri dari 1 kamar tidur = 88 unit (40%)
Type Bima, terdiri dari 2 kamar tidur= 66 unit (30%)
Type Yudhistira, terdiri dari 3 kamar tidur = 66 unit (30%)
8. KESIMPULAN PERANCANGAN8.1. Program ruang
Berdasarkan analisis, maka jumlah luasan
ruang yang diperlukan untuk masing-masing
kelompok fungsi adalah :
8.2.Tapak TerpilihBerdasarkan pemilihan tapak telah ditentukan
tapak terpilih terletak di salah satu perempatan
di Jalan Slamet Riyadi. Kawasan ini
diperuntukan untuk area perdagangan, jasa,
dan perkantoran. Luas total tapak ini sekitar0.9 Ha.
Batas Tapak
Utara : Jln. Brigjen Slamet Riyadi
Selatan : Pertokoan
Barat : Batik Danar Hadi
Timur : Jln. Honggowongso
Tata Guna Lahan :Perdagangan dan jasa
(Hotel, Pertokoan, dll)
Relatif Datar
-
5/28/2018 10 Solo Tower Apartment - Wahyu Agus K, Septana Bagus Pribadi, Hendro Trilistyo
7/8
SOLO TOWER APARTMENT
I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 91
Luas Total yang dibutuhkan = 34000 m2
LUAS TOTAL APARTEMEN
= (Luas total bangunan tower+Fasilitas
Penunjang outdor+Pelayanan +Parkir)
=23635 + 1724 + 1071.48 + 9377
= 35.807m2= 3,58 Ha
Luas Tapak terpilih 9115 m2
KDB 60 %
= 5469 m2 (yang boleh dibangun)
Area outdoor = 1724 m2
Area pelayanan = 1071.5 m2
Luas parkir = 9377 m2
Asumsi parkir outdoor = 1000 m2
Asumsi parkir indoor 2-3 lantai basement
Luas lantai dasar
= 546917241071.5 - 1000
= 1673.5 m2
(Jumlah luas fasilitas indoor non hunian)
Jumlah Fasilitas Indoor = 2711.4 m2
Total luas ruang pengelola
= 440.1 m2 + 3151.5 m2
Sirkulasi 20%
= 630.3 m2 + 3781.8 m2
Jumlah luas fasilitas indoor non hunian
= 3781.8 m2Asumsi jumlah lantai umum adalah
3781.8 : 1673.5
= 2.25 dibulatkan 3 lantai
Jumlah Luas tower tipical hunian 16544.0 m2
Asumsi luasan lantai tipical tower hunian
= Arjuna : Bima : Yudhistira= 56 m2 : 78m2 : 98 m2
= 4 unit : 3 unit : 3 unit
= 224 m2 :234 m2 : 294 m2
= 752 m2
Kebutuhan jumlah lantai tipical
= 16544 : 752
= 22 lantai tipical
Jadi, Solo Tower Apartment merupakan
apartemen dengan ketinggian 25 lantai.
9. PUSTAKA dan REFERENSIAS Hornby, Oxford Advanced Learner,s
Dictionary, 1995, hal.45
De Chiara, Joseph; J Crosbie, Michael. 2001.
Time Saver Standards for Residential
Development. Singapore: Mc Graw Hill Book
Companies Inc.
Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah
Susun, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.60/PRT/1992
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik Direktorat Jenderal Cipta Karya Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan, Peraturan
Bangunan Nasional, 1973, hal.9
http://en.wikipedia.org/wiki/Namaste_Tower
http://www.beautifullife.info/urban-
design/namaste-tower-in-mumbai/
Anonim. 2008. Solo Paragon, The Pride of Java.
dalamwww.solo-paragon.com.
http://rusun.blogspot.com/2008/05/peraturan
-pemerintah-tentang-biaya.html
www.wikipedia.com
www.googleearth.com
Gambar 6: Ukuran tapak skalatis,
Sumber : googleearth(2011)
http://en.wikipedia.org/wiki/Namaste_Towerhttp://www.beautifullife.info/urban-design/namaste-tower-in-mumbai/http://www.beautifullife.info/urban-design/namaste-tower-in-mumbai/http://www.solo-paragon.com/http://rusun.blogspot.com/2008/05/peraturan-pemerintah-tentang-biaya.htmlhttp://rusun.blogspot.com/2008/05/peraturan-pemerintah-tentang-biaya.htmlhttp://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://rusun.blogspot.com/2008/05/peraturan-pemerintah-tentang-biaya.htmlhttp://rusun.blogspot.com/2008/05/peraturan-pemerintah-tentang-biaya.htmlhttp://www.solo-paragon.com/http://www.beautifullife.info/urban-design/namaste-tower-in-mumbai/http://www.beautifullife.info/urban-design/namaste-tower-in-mumbai/http://en.wikipedia.org/wiki/Namaste_Tower -
5/28/2018 10 Solo Tower Apartment - Wahyu Agus K, Septana Bagus Pribadi, Hendro Trilistyo
8/8
92 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
APPENDIX : ILLUSTRASI PERANCANGAN
Ground Plan Site Plan
Denah Podium Lt.2 Denah Podium Lt.1
Denah Tower Tipikal Potongan Tower
top related