108524629 makalah pembuatan gypsum
Post on 25-Oct-2015
203 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMBUATAN GYPSUM
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi.
Selain untuk tempat tinggal seluruh anggota keluarga, rumah juga harus merupakan
tempat hunian yang nyaman untuk beraktivitas dan berinteraksi antar anggota
keluarga sehingga setiap anggota keluarga merasa betah untuk tinggal di rumah
seperti slogan Rumahku Istanaku.
Untuk menciptakan hunian yang nyaman, perlu adanya usaha yang dilakukan
antara lain dengan menambah nilai artistik rumah itu sendiri. Cara untuk menambah
nilai seni suatu rumah, diantaranya dengan memberi desain baik desain eksterior
maupun desain interior. Contoh desain eksterior antara lain desain rumah, penataan
lahan, pembuatan taman, sedangkan contoh desain interior antara lain pemilihan cat,
pemilihan dan peletakan furniture serta pemasangan material gypsum pada plafon
rumah.
Material gypsum yang dulunya lebih banyak digunakan sebagai penyekat atau
partisi, belakangan ini kehadiran gypsum sebagai material plafon makin digemari.
Hal tersebut tentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah
dibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan material lain.
Sesuai dengan namanya, material gypsum terbuat dari mineral gypsum
dengan rumus molekul CaSO4.2H2O yang merupakan garam yang pertama kali
mengendap akibat proses evaporasi air laut.
Orang membuat gypsum mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk tujuan
seni dan tujuan ekonomis. Tujuan itulah yang membuat orang tertarik memproduksi
gypsum. Tujuan seni adalah untuk menambah nilai artistik dan nilai estetik yang
tinggin pada desain suatu rumah sehingga menjadi hunian yang nyaman dan ideal.
Sedangkan tujuan ekonomis adalah untuk menambah pendapatan pengrajin yang
membuat dan memasang gypsum. Cara membuat dan memasang gypsum mudah
tetapi memberi pemasukan yang cukup besar. Atas dasar itu maka disusunlah
makalah ini sebagai bahan pembelajaran tentang keterampilan membuat gypsum yang
jelas dan mudah dipahami.
B. Tujuan
Adapun tujuan makalah pembelajaran ini adalah :
1. Menyediakan bahan belajar tentang cara membuat gypsum yang mudah dan
jelas dipahami.
2. Memberikan informasi tentang usaha produksi gypsum bagi yang
membutuhkan.
BAB IILANDASAN TEORI
Gipsum (CaSO4.2H2O) merupakan garam yang pertama kali mengendap
akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin
bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara
batuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam
batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan
sedimen. Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang
bervariasi. Gipsum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsit
alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun terdapat
variasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal ini
tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum. Gipsum umumnya
mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs), berat jenis 2,31 – 2,35,
kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang meningkat menjadi 2,1 gr/l pada 400C,
tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi ( Puslitbang Teknologi Mineral dan
Batubara, 2005).
Gypsum sering digunakan sebagai material pada plafon rumah. Hal tersebut
tentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah dibentuk dan
terlihat lebih bersih dibandingkan material lain. Sebab, dalam aplikasinya, gypsum
tak akan meninggalkan nat atau garis batas antar papan seperti pada plafon berbahan
triplek (plywood) meski gypsum dipasang pada bidang yang lebar sekalipun.
Meskipun relatif lebih mudah dalam aplikasinya, meterial gypsum sebagai bahan
dasar plafon memiliki kelemahan yakni tidak tahan terhadap air dan bila terjadi
rembesan air dari atap mengenai plafon, gypsum tersebut akan meninggalkan noda
bercak pada permukaannya (Neisha-Diva, 2007).
Gypsum adalah suatu seni dekorasi untuk memberi nilai artistik pada plafon
sehingga rumah menjadi cantik. Gypsum dibuat dari bahan dasar yang disebut casting
(bubuk lembut berwarna putih). Bahan itu mudah diperoleh di toko bangunan.
Gypsum mempunyai berbagai macam bentuk dan motif yang beraneka ragam sesuai
dengan keinginan pemilik rumah, karena cetakan dapat dibuat bermacam – macam
sesuai dengan motif yang telah dirancang, misalnya bentuk lurus dengan bermacam
motif, bentuk oval atau melingkar dengan berbagai motif pula (Melati Indri Hapsari,
SKM, dkk. 2003).
BAB IIIALAT DAN BAHAN
A. Alat Pembuatan Gypsum
Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa alat yang harus dipersiapkan,
antara lain :
1. Ember atau alat sejenisnya. Ember digunakan
sebagai tempat untuk mengaduk casting dengan
air. Jika ember tidak ada bisa menggunakan alat
lain yang sejenis, yang penting bisa digunakan
sebagai tempat untuk mengaduk.
2. Kuas. Dalam memilih kuas hendaknya yang berbulu halus dan kuat, supaya
bulu kuas tidak mudah lepas apabila dipakai untuk meratakan minyak pada
sebuah cetakan. Kuas yang baik ujung bulunya
bercabang dua atau bercabang tiga. Karena kuas
yang mempunyai bulu bercabang akan
mempunyai kemampuan daya serap yang tinggi
pada minyak sehingga penggunaannya lebih lama
dan tidak harus sering menyelupkan pada minyak.
3. Timbangan. Timbangan digunakan untuk mengukur jumlah casting yang
akan digunakan untuk mencetak gypsum.
4. Gelas Ukur. Gelas ukur digunakan untuk menakar air yang akan digunakan
untuk mencetak gypsum.
5. Cetakan. Cetakan gypsum bermacam - macam ada yang bentuknya oval
dengan berbagai macam ornamen, bulat/lingkaran, dan “profil”. Cetakan bisa
dibeli atau dibuat sendiri. Yang perlu diperhatikan pada saat membeli cetakan
adalah bentuk ornamen dan kehalusan ornamen karena akan mempengaruhi
hasil cetakan gypsum. Selain itu, juga harus dipilih yang kuat dan tidak rapuh.
Cetakan gypsum ini bisa diperoleh di toko – toko bahan bangunan yang
menyediakan cetakan tersebut.
6. Sarung tangan karet. Sarung tangan karet berfungsi untuk melindungi
tangan pada saat mengaduk bahan pembuatan gypsum. Sarung tangan karet
ini mudah diperoleh di toko-toko bahan bangunan dengan harga yang murah.
7. Sekop. Sekop dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai alat pengaduk
pada saat pencampuran antara casting dengan air, supaya hasilnya merata.
8. Rakel. Rakel mempunyai bentuk persegi panjang yang
terdiri dari dua bahan yaitu kayu dengan karet dan
mempunyai fungsi untuk meratakan larutan casting
pada sebuah sisi cetakan.
B. Bahan Pembuatan Gypsum
Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa bahan yang harus dipersiapkan,
yaitu :
1. Casting. Casting merupakan bahan utama dalam pembuatan gypsum
yang mempunyai bentuk seperti bubuk lembut dengan warna putih. Casting
yang baik adalah casting dengan bentuk bubuk yang semakin lembut dan
dengan warna yang semakin putih. Untuk mendapatkan casting dapat
diperoleh di toko-toko tertentu yang menyediakan bahan tersebut seperti toko
bangunan dengan merk yangbervariasi
seperti:
~ Jaya Board
~ Elephant Board
~ SGP Casting
~ Judal Board
2. Roving. Roving dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai bahan
penguat pada waktu pencetakan. Roving bentuknya seperti serabut yang sudah
tertata rapi, sehingga nantinya jika ingin digunakan tinggal memotongnya
sesuai ukuran dengan yang diinginkan.
3. Air. Air digunakan sebagai bahan untuk mencampur casting. Air yang
digunakan bisa air sumur, air PAM, air artetis, yang tidak mengandung garam.
Karena air yang mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum
tidak tahan lama atau mudah pecah.
4. Minyak. Minyak yang digunakan
dalam pembuatan gypsum bisa dibuat
dengan menggunakan bahan lemak dari
binatang lembu atau kerbau yang
dipanaskan atau dimasak sekitar 5 menit
sampai lemak itu mencair kemudian campurkan
dengan solar dengan perbandingan 2 : 1,
kemudian dimasak lagi sekitar 5 menit sambil
diaduk agar kedua cairan itu menyatu sehingga
menjadi sebuah minyak yang sudah siap di
gunakan.Dengan penggunaan minyak yang dibuat dari bahan lemak sapi akan
menghasilkan gypsum yang sesuai dengan keinginan yaitu tetap akan
berwarna putih dan bersih tidak bercampur dengan warna minyak.
5. Tali. Tali nantinya digunakan sebagai pengait gypsum untuk
digantungkan setelah dilepas dari cetakan, untuk itu tali yang dipilih harus
kuat, bisa tali rafia atau sejenisnya.
BAB IVPROSES PEMBUATAN
Pembuatan gypsum melalui beberapa proses kegiatan. Proses kegiatan itu harus
dilaksanakan secara runtut dan benar agar menghasilkan gypsum yang sesuai dengan
keinginan dan mempunyai kualitas yang bagus. Tahap – tahap proses pembuatan
gypsum yaitu:
1. Tahap I (Pengadukan bahan gypsum)
Proses awal pembuatan gypsum diawali dengan pengadukan bahan gypsum.
Adapun bahan yang dipakai dalam proses pengadukan adalah:
o casting
o air
Sedangkan alat yang persiapkan adalah:
oTimbangan, yang digunakan untuk menakar ukuran jumlah casting yang akan
diaduk sehingga disesuaikan dengan bentuk gypsum yang akan dibuat.
oGelas ukur, yang digunakan untuk menakar air.
oEmber atau tempat lain yang mirip bentuknya yang bisa digunakan untuk
tempat mengaduk.
oSekop, yang digunakan untuk mengaduk atau alat alternatif lain yang mirip
sekop yang bisa dibuat dari bahan kayu atau sejenisnya, yang nantinya bisa
digunakan untuk mengaduk dengan merata.
Proses tahap 1:
Pertama kita mempersiapkan sebuah cetakan yang akan dipakai membuat
gypsum dalam keadaan bersih dan kering, mulailah diolesi minyak yang telah
dibuat agar gypsum tidak melekat dan mudah dilepaskan dari cetakan.
Mula-mula dipersiapkan dulu bahannya yaitu dengan menimbang casting
dan menakar air yang akan dipergunakan sesuai dengan bentuk ukuran gypsum,
dengan perbandingan 1 : 2, artinya jika kita menggunakan casting 2 Kg maka
untuk airnya 1 liter.
Masukkan casting yang sudah ditakar ke dalam ember, setelah itu baru
diberikan air. Tunggu 5 menit, supaya kekentalan air merata. Setelah 5 menit baru
kita aduk dengan menggunakan sekop sampai benar – benar rata.
Gambar 1. Proses pembuatan gypsum tahap I
2. Tahap II (Penuangan bahan gypsum ke dalam cetakan)
Setelah bahan pada proses pertama selesai dikerjakan maka tahap kedua
adalah menuangkan adonan tersebut ke dalam cetakan. Alat dan bahan yang perlu
dipersiapkan adalah cetakan gypsum yang akan dibuat dan adonan casting yang
telah dicampur dengan air yang sudah dikerjakan pada tahap pertama.
Cara penuangannya adalah persiapkan dulu cetakan pada tempat yang datar
supaya nantinya adonan yang dituangkan betul – betul merata. Kemudian
tuangkan adonan ke dalam cetakan secara pelan – pelan hingga merata dengan
ketinggian kurang lebih 1 cm dari tepi cetakan, jadi tidak semua adonan tadi kita
tuangkan ke dalam cetakan.
Gambar 2. Proses pembuatan gypsum tahap II
3. Tahap III (Pemasangan Roving)
Dalam tahap pemasangan roving ini alat dan bahan yang perlu dipersiapkan
adalah sisa adonan sebelumnya. Roving yang sudah dipotong kira-kira 25 cm
yang jumlahnya disesuaikan dengan ukuran cetakan dan tali ( bisa tali ravia atau
sejenisnya) yang kuat karena nantinya digunakan untuk menggantung hasil
cetakan. Roving juga harus disesuaikan dengan rakel yang berfungsi untuk
meratakan.
Dalam tahap pemasangan roving ini, pertama kita ambil roving yang sudah
dipotong sesuai dengan ukuran kemudian kita letakkan roving tersebut ke dalam
cetakan yang sudah dilakukan pada tahap 2 dengan cara menebarkan roving ke
dalam cetakan yang sudah diisi adonan tadi secara merata.
Setelah roving kita tebarkan secara merata, selanjutnya ialah merapikan tepi
cetakan dari roving yang mungkin menjuntai keluar dengan menggunakan
“rakel”. Tetapi untuk salah satu ujung sisi, kita sisakan roving tadi untuk
mengaitkan tali penggantungnya. Jadi tidak semua tepi cetakan kita rapikan dari
roving.
Adapun cara mengaitkan tali ialah letakkan tali secara melintang ke dalam
sisa roving, kemudian sisa roving kita gulung sekali ke arah dalam cetakan
sehingga membuat tali tadi menjadi melingkar.
Setelah itu tuangkan sisa adonan tadi ke dalam cetakan gypsum sampai penuh.
Langkah selanjutnya ialah mengeringkannya sampai kurang lebih 30 menit.
Gambar 3. Proses pembuatan gypsum tahap III
4. Tahap IV (Pelepasan gypsum dari cetakan)
Setelah kurang lebih 30 menit, gypsum sudah kering dan siap untuk dilepas
dari cetakan. Ada dua cara melepaskan gypsum dari cetakan sesuai dengan model
cetakan yaitu:
a. Cetakan model lurus
Untuk cetakan model lurus pelepasan dimulai dari salah satu ujung dengan
membukanya secara perlahan-lahan, kemudian kita gerakkan telapak tangan
kita hingga ujung yang satunya lagi, sampai semua gypsum terlepas.
b. Cetakan oval/melingkar
Yaitu dengan cara diketukkan pelan – pelan dan hati – hati, secara
menyeluruh ke semua bagian cetakan sampai gypsum terlepas. Setelah
gypsum terlepas gantungkan untuk menambah kekeringannya.
Gambar 4. Cara melepas gybsum model lurus Gambar 5. Cara melepas gypsum bentuk oval
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gipsum (CaSO4.2H2O) sebagai minerat evaporit sering digunakan sebagai
material pada plafon rumah.
2. Gypsum dibuat dari bahan dasar yang disebut casting (bubuk lembut berwarna
putih).
3. Proses pembuatan gypsum meliputi pengadukan bahan gypsum, penuangan
bahan gypsum ke dalam cetakan, pemasangan roving dan pelepasan gypsum
dari cetakan.
B. Saran
1. Untuk perawatannya casting sebaiknya ditaruh di tempat yang
kering dan tidak lembab serta jangan sampai terkena air sedikit pun dengan
maksud agar casting tidak mudah mengeras atau membatu.
2. Air yang digunakan sebaiknya tidak mengandung garam. Karena
air yang mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum tidak
tahan lama atau mudah pecah.
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, Idri Melati, dkk. 2003. Gypsum Membuat Rumah jadi Mewah. Proyek Pemberdayaan UPT dan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah Jawa Tengah: Ungaran.
Neisha dan Diva. 2007. Lebih Mewah dengan Plafon Gypsum. http://gypsumzampiet.peperonity.de. Diakses pada tanggal 5 Maret 2009.
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara. 2005. Gipsum. http://tekmira.esdm.go.idDiakses pada tanggal 5 Maret 2009.
TUGAS KELOMPOKKIMIA INDUSTRI
DISUSUN OLEH :KELOMPOK X
o Andi Suharti 051314024o Amelya Fitriana Syukur 061314002o Subakir Salnus 061314027o Muchlas Akbar 071314001o Harianto 071314014o Kasturiyanti 071314019o Rahmayanti 071314031
JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya pada kita semua, sehingga kita dapat mengerjakan segala
pekerjaan.
Makalah dengan judul “Pembuatan Gypsum” ini disusun sebagai bahan
pembelajaran bahan pembelajaran tentang keterampilan membuat gypsum yang jelas
dan mudah dipahami sekaligus memberikan informasi tentang usaha produksi
gypsum bagi yang membutuhkan.
Tak ada gading yang tak retak. Didasari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu sumbang saran dari pembaca sekalian sangat
diharapkan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Semoga bernilai amal disisi
Allah S.W.T dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Makassar, 8 Maret 2009
Kelompok X
top related