1.2 maksud dan tujuan - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/lakip_turt_final.pdf · 1.2 maksud dan...
Post on 19-May-2019
235 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1 | L K J B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir
periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi.
Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban
kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga, sebagai salah
satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang
sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi Nasional.
Kinerja Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga memberikan kontribusi khususnya pada
kinerja Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh
karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga merupakan bahan
masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha tahun
2017.
S
2 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja
Bagian TURT - Biro PKT adalah sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada publik
atas pelaksanaan program/ kegiatan serta
akuntabilitas kinerja dalam rangka
mencapai visi dan misi Biro PKT, dengan
tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kinerja yang
terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya
dicapai
2. Sebagai upaya perbaikan
berkesinambungan bagi instansi
pemerintah untuk meningkatkan
kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan
digunakan sebagai dasar penyusunan
beberapa rekomendasi untuk menjadi
masukan dalam menetapkan kebijakan dan
strategi yang akan datang sehingga dapat
meningkatkan kinerja unit kerja.
1.3 TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
(Bagian TURT) adalah salah satu Eselon III di
lingkungan Biro PKT – BSN mempunyai
tugas melaksanakan urusan tata persuratan,
kearsipan, penggandaan, rumah tangga,
perjalanan dinas, penggajian serta urusan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran,
inventarisasi dan penghapusan barang/
kekayaan milik negara.
Untuk menjalankan tugas pokok
tersebut, Bagian TURT - Biro PKT
menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan urusan tata persuratan,
kearsipan, persandian dan
penggandaan;
2. Pelaksanan urusan perjalanan dinas
dan penggajian;
3. Pelaksanaan urusan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran,
inventarisasi dan penghapusan
barang/kekayaan milik negara;
4. Pelaksanaan urusan rumah tangga;
5. Pelaksanaan urusan tata usaha
pimpinan dan keprotokolan.
3 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Struktur Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga dapat dilihat pada gambar berikut
BAGIAN
TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA
Sub Bagian TU Kearsipan
Sub Bagian Rumah Tangga
Sub Bagian TU Pimpinan
BIRO
PERENCANAAN
KEUANGAN DAN TATA USAHA
M. BENI NUGRAHA Kepala Biro
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN PERENCANAAN
YUDI PRAKOSO Kepala Bagian
SIGIT WIJATMIKO Kepala Sub Bagian
ERNI RETNO Kepala Sub Bagian
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bagian TURT
SARI HERAWATI Kepala Sub Bagian
4 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
mempunyai tata kerja yang didukung oleh :
1. Sub Bagian TU Kearsipan dengan tugas melakukan urusan tata persuratan, kearsipan,
persandian dan penggandaan serta urusan perjalanan dinas dan penggajian
2. Sub Bagian Rumah Tangga, dengan tugas melakukan penyusunan rencana kebutuhan,
urusan pembelian, penyimpanan dan penyaluran serta pemeliharaan
perlengkapan/barang/ kekayaan milik negara
3. Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, dengan tugas melakukan urusan ketata usahaan
pimpinan dan keprotokolan.
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember
2017 Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga memiliki personel berstatus Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebanyak 35 (tiga puluh lima) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:
Tabel 1.1 Personil Bagian Tata Usaha Rumah Tangga
Gambar 1.2 Personil Biro PKT
5 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan
masalah yang dihadapi selama ini.
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai peran strategis dalam mendukung
pelaksanaan fungsi BSN, yaitu menjalankan peran urusan ketatausahaan dan penyediaan
sarana prasarana Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya Bagian Tata Usaha dan
Rumah Tangga telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak
lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Gambar 1.3 Potensi Permasalahan Biro Bagian TURT Tahun 2017
6 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Rumusan visi dan misi Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha sesuai Rencana Strategi
Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha Tahun 2015-2019:
1. Memberikan dukungan layanan perencanaan, keuangan, dan tata usaha untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BSN.
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BSN
Menjamin pelayanan prima dalam
penyusunan perencanaan, pengelolaan
anggaran dan tata usaha yang
professional, transparan dan akuntabel
2.1 PERENCANAAN STRATEGIS
BAB II PERENCANAAN KINERJA
7 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Rumusan tujuan Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha sebagai berikut:
TUJUAN
1. Meningkatnya kualitas layanan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah
tangga
2. Mewujudkan pengelolaan anggaran yang berkualitas
3. Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT
4. Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel
5. Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN
6. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
SASARAN
Sasaran sesuai Renstra Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha Tahun 2015-2019 :
1. Meningkatnya kualitas layanan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah
tangga
2. Terlaksananya pengelolaan anggaran yang berkualitas
3. Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT
4. Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel
5. Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN
6. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Biro Perencanaan Keuangan dan
Tata Usaha berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017:
Terwujudnya good governance dan clean government
Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel
Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel
Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan
organisasi PKT yang profesional
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
8 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
2.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara
atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada
sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh
pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir
tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja, pada
tahun 2017 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran Biro
Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja
Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Tahun 2017 juga mengalami perubahan.
Berikut adalah Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha tahun
2017 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target
Sasaran Indikator Kinerja Target
CUSTOMER PERSPECTIVES
Terwujudnya good governance dan clean government
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN 73 (BB)
Opini BPK Atas Laporan Keuangan WTP
Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT 3,7
Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel
Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran 6 dok
Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif 90%
Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah Berbasis Kinerja 100%
Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu 60%
Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu Maks. 4 kali
Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu 100%
Terkelolanya anggaran yang akurat danakuntabel
Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 7 Dok
Persentase realisasi anggaran BSN >95%
Frekuensi perputaran Uang Persediaan dalam setahun 11 kali
Persentase Rekonsilasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu 100%
Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu 100%
Persentase realisasi target penerimaan PNBP 100%
Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga
Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga 4 Dok
Persentase BMN fisik yang dapat ditelusur 100%
Presentase ketersediaan saranan dan prasaranan untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan Undang-Undang 20 Tahun 2014
100%
Presentase Penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang 100%
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVES
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaananggaran, sumber daya manusia, tata keloladan organisasi PKT yang profesional
Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PKT yang meningkat kompetensinya 100%
Realisasi anggaran PKT >95%
Presentase Pencapaian Kinerja PKT 90%
Presentase Tindak Lanjut atas hasil Pengawasan Eksternal 100%
Presentase Tindak Lanjut atas hasil Pengawasan Internal 100%
Presentase Implementasi RB BSN Sesuai dengan tugas dan fungsi PKT 75%
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2017
9 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
Sebagaimana tercantum dalam tabel 2.1,
Biro Perencanaan Keuangan Tata Usaha pada
tahun 2017 menetapkan sebanyak 5 (lima)
sasaran dimana setiap sasaran memiliki
indikator kinerja sebagai acuan untuk
mengukur keberhasilan atau kegagalan pada
setiap pelaksanaannya.
Untuk memastikan ketercapaian
Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan
Keuangan dan Tata Usaha telah dilakukan
cascading Perjanjian Kinerja pada tingkat
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Tahun
2017 sebagaimana terlihat pada tabel di
bawah ini
Dalam rangka mencapai sasaran yang
telah ditetapkan, Bagian Tata Usaha dan
Rumah Tangga melaksanakan 1 (satu)
kegiatan Peningkatan Perencanaan,
Keuangan dan Tata Usaha dengan 4 (empat)
output dalam 1 (satu) program yaitu Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BSN.
Gambar 2.1 Komponen Kegiatan Bagian TURT
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Bagian TURT
10 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
A
kuntabilitas kinerja adalah pertanggung jawaban kinerja instansi dalam mencapai
tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja
melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan
kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah
ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga telah
melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya.
Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Bagian Tata
Usaha dan Rumah Tangga Tahun 2017.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
11 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
3.1 PENCAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk
mewujudkan visi dan misi Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha, maka telah
ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai
melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah
disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Biro
Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha yang direncanakan dalam Tahun 2017
berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Bagian TURT Tahun
2017
12 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terselenggaranya Pengelolaan Tata
Usaha dan Rumah Tangga terdiri dari 11 (sebelas) indikator. Capaian kinerja untuk indicator
kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 95%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 1.
1. Rencana Kerja Bagian TURT
Layanan dalam penyelenggaran
operasional perkantoran dan urusan
rumah tangga menjadi fokus dalam
rencana kerja Bagian Tata Usaha dan
Rumah Tangga (Bagian TURT). Pada tahun
2017 Bagian TURT menganggarkan
sebesar Rp. 17.693.691.000 untuk
penyelenggaran operasional perkantoran
dan urusan rumah tangga dengan rincian
diantaranya sebagai salah satu dukungan
operasional dalam kantor layanan teknis,
pembiayaan sewa gedung Menara
Thamrin, pemeliharaan gedung maupun
peralatan dan mesin.
Pada tanggal 27 - 29 April 2017, Bagian
TURT melaksanakan rapat kerja
sebagai salah satu kegiatan dalam
peningkatan motivasi dan kinerja untuk
pelayanan prima. Rapat Kerja dihadiri
langsung oleh Kepala BSN, Sekretaris
Utama dan Kepala Biro Perencanaan
Keuangn dan Tata Usaha dan seluruh
staff Bagian TURT. Dalam kegiatan
dilaksanakan juga kunjungan ke
Pemerintah Propinsi Bali dan Balai
Teknologi Industri Kreatif Keramik BPPT
sebagai studi tiru dalam pelayanan
prima.
SASARAN:
Terselenggaranya Pengelolaan Tata Usaha dan Rumah Tangga
Gambar 3.2 Kantor Layanan Teknis
Gambar 3.1 Rapat Kerja Bagian TURT
13 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja TURT
Laporan akuntabilitas kinerja disusun
sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban dan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi selama tahun 2017 yang
dipercayakan kepada Bagian TURT sebagai
penggunaan anggaran. Sebagian besar
sasaran strategis beserta indikator
kinerjanya telah berhasil mencapai
realisasi memuaskan dari target yang
telah ditetapkan dalam dokumen
Perjanjian Kinerja (PK) Bagian TURT Tahun
2017. Adapun pencapaian kinerja Bagian
TURT pada tahun 2017 sebesar 95%
melebihi target yang ditetapkan yaitu
90%.
3. Laporan Penatausahaan BMN
Alur penatausahaan BMN dimulai
dengan penyusunan Rencana Kebutuhan
BMN yng kemudian menjadi acuan dalam
pengelolaan dan pencatatan asset selama
tahun berjalan. Pada tahapan rencana
penghapusan asset terkadang ditemukan
kendala berupa keterlambatan dalam
proses pengalihan maupun penghapusan
barang milik negara. Sehingga diperlukan
koordinasi yang intens dengan pihak
terkait Kementerian Keuangan dan
instansi lainnya.
Laporan posisi BMN di Neraca per
tanggal 1 Januari 2017 berjumlah
Rp. 27.347.780.449 sedangkan laporan
posisi BMN di Neraca per tanggal 31
Desember 2017 berjumlah
Rp. 31.018.836.288. Kenaikan jumlah
BMN dalam neraca disebabkan
penambahan akun peralatan dan mesin
dan software. Pada tahun 2017, BSN
dalam pengelolaan BMN mendapatkan
juara I untuk kategori utilisasi BMN
Kelompok I.
Gambar 3.3 Piagam Pengelolaan BMN
14 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
4. Laporan Pengelolaan Kearsipan
Bagian Tata Usaha dan Rumah
Tangga (Bagian TURT) merupakan salah
satu unit kerja eselon III di lingkungan
Badan Standardisasi Nasional yang salah
satu fungsinya melaksanakan urusan
ketatausahaan. Sebagai unit kearsipan I
yang berada di lingkungan sekretariat
lembaga negara, Bagian TURT
mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam penyelenggaraan kearsipan
diantaranya melakukan pembinaan
internal dalam pengelolaan arsip di
lingkungan pencipta arsip. Salah satu
pembinaan dilakukan saat rapat evaluasi
akhir tahun BSN yang dilaksanakan pada
tanggal 12 Desember 2017 di Yogyakarta
memberikan sosialisasi kearsipan
dengan menghadirkan narasumber
Drs. Mustari Irawan, MPA selaku Kepala
ANRI. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan
sebagai penyampaian informasi
terhadap pencangan program gerakan
nasional sadar tertib arsip di lingkungan
BSN.
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya
Bagian TURT juga menyiapkan rancangan
kebijakan kearsipan. Sebagai keseragaman
dalam pengelolaan arsip di lingkungan BSN
dan sesuai amanat Undang-Undang Nomor
43 Tahun 2009, instrumen yang disusun pada
tahun 2017 diantaranya Tata Naskah Dinas
yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Nomor 7 Tahun 2017 dan Draft
Peraturan Kepala tentang Klasifikasi Arsip.
Gambar 3.4 Rapat Penyusunan Perka Klasifikasi Arsip
15 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
5. Laporan Pengelolaan Perjalanan Dinas
Pengelolaan perjalanan dinas sebagai
agenda pimpinan dalam menghadiri rapat dan
acara resmi serta kunjungan kedinasan di
dalam dan luar negeri juga merupakan salah
satu tugas yang dilaksanakan oleh Bagian
TURT. Perjalanan dinas dalam negeri
pimpinan yang telah dilaksanakan sebanyak
121 kali dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
775.772.498 meningkat dari realisasi anggaran
tahun 2016 sebesar Rp. 322.535.527
sedangkan untuk realisasi anggaran perjalanan
dinas luar negeri pimpinan pada tahun 2017
sebesar Rp. 1.266.331.126 atau sebesar 99%.
Untuk perjalanan dinas luar negeri pimpinan
telah dilaksanakan sebanyak 130 kali dengan
biaya yang digunakan berasal dari sponsorship,
DIPA BSN dan kombinasi.
Pengelolaan perjalanan dinas luar negeri
pimpinan meliputi pengurusan surat ijin
Sekretaris Negara, exit permit yang digunakan
dalam pengurusan paspor dan visa negara
yang dituju. Beberapa negara yang dituju
diantaranya 25 negara di Benua Eropa, 89
negara Benua Asia, 18 negara di Benua
Amerika. Dalam pengurusan administrasi
perjalanan luar negeri dengan aplikasi SIMPEL
ditemukan kendala diantaranya belum
optimalnya fitur dalam aplikasi pengurusan ijin
perjalanan luar negeri sehingga beberapa
pengurusan surat ijin masih dilakukan secara
manual.
02
4
6
8
10
12
14
16
Sponsor
Sponsor
DESTINASI
EROPA ASIA AMERIKAGambar 3.5 Rincian Perjalanan Dinas Luar Negeri Tahun 2017
Gambar 3.6 Rincian PDLN Sponsor Tahun 2017
16 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
6. Laporan Pengelolaan Belanja Pegawai
Alokasi anggaran belanja pegawai yang
diberikan oleh Kementerian Keuangan pada
tahun 2017 kepada BSN mengalami
kenaikan dibandingkan tahun 2016 sebesar
Rp. 5.020.193.000. Untuk anggaran belanja
pegawai BSN tahun 2017 dialokasikan Rp.
49.423.411.000. Kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat pegawai di lingkungan
BSN hanya sebanyak 280 orang dan tidak
ada penambahan atau penerimaan
pegawai baru, sehingga menyebabkan
pencapaian realisasi anggaran belanja
pegawai hanya sebesar Rp. 43.432.093.639
atau sebesar 87,88%.
7. Laporan Pengelolaan Barang Persediaan Tujuan pengelolan persediaan untuk
menyediakan informasi yang akurat dan
tepat waktu tentang persediaan serta
mengamankan transaksi persediaan
melaui pencatatan, pemrosesan dan
pelaporan transaksi keuangan yang
konsisten. Pencatatan persediaan
dilakukan berdasarkan bukti pembelian
dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Laporan persediaan dibuat setiap akhir
semester, laporan persediaan pada
semester I bernilai Rp. 106.115.350 dan
laporan persediaan pada semester II
Rp. 95.237.200. Kurang tertibnya
pelaporan penggunaan persediaan barang
dari unit kerja menjadi kendala yang
dihadapi dalam pengelolaan persedian.
Sehingga Bagian TURT sebagai petugas
pengelola barang terus melakukan
sosialisasi pada unit kerja untuk dapat
melaporkan penggunaan persediaan
secara tertib dan tepat waktu.
Gambar 3.7 Laporan Pengelolaan Barang Persediaan Tahun 2017
17 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
8. Aplikasi Penata Usahaan Rumah Tangga
Surat merupakan salah satu berkas yang
memiliki peranan penting untuk menjadi
salah satu rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam suatu organisasi. Salah satu aplikasi
penataan usahaan rumah tangga dalam
pengurusan surat adalah Tata Naskah Dinas
Elektronik (TNDE). Aplikasi telah dibangun
sejak tahun 2015 dan terus dilakukan
penyempurnaan.
Selain aplikasi Tata Naskah Dinas
Elektronik (TNDE), Bagian TURT juga
mengembangkan aplikasi Pengelolaan
Barang Milik Negara (BMN). Aplikasi ini
bertujuan untuk mengetahui aset-aset yang
ada di BSN beserta penggunaannya yang
bisa ditelusuri dan dapat mempermudah
unit kerja lain dalam hal peminjaman
barang inventaris. Aplikasi ini belum
seluruhnya berjalan karena masih terdapat
beberapa perbaikan fitur-fitur yang ada
untuk lebih memudahkan penggunaannya.
9. Persentase BMN fisik yang dapat
ditelusur Barang Milik Negara (BMN) merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari
Keuangan Negara sebagaimana tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara. Untuk
mengetahui jumlah dan nilai serta kondisi
BMN yang sebenarnya dilakukan dengan
inventarisasi. Inventarisasi BMN yang
dilakukan berdasarkan data ril yang ada di
lapanagan dengan data yang ada di SIMAK
BMN. Pada tahun 2017 persentase BMN
yang tertelusur hanya 80% dikarenakan
keterbatasan waktu dan personil dalam
proses inventarisasi. Adapun jumlah BMN
yang belum tertelusur sebanyak 1049 unit
dari jumlah BMN yang ada di data SIMAK
sebanyak 5246. Kendala-kendala yang
dihadapi dalam inventarisasi BMN
diantaranya kurangnya tanggung jawab
pengguna dan pendistribusian BMN tanpa
Nomor Urut Pendaftaran (NUP).
18 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
10. Persentase ketersediaan sarana dan
prasarana
Untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsinya BSN sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2014, sangat
diperlukannya dukungan sarana dan
prasarana dalam kualitas dan kuantitas
yang baik. Pada tahun 2017, BSN telah
mengalokasi anggaran sebesar Rp.
3.325.900.000 dengan target layanan
peralatan dan fasilitas kantor. Pencapaian
realisasi anggaran penyediaan sarana dan
prasarana sebesar 99,79% dengan mengacu
pada rencana kebutuhan di tahun 2017
persentase ketersediaan sarana dan
prasarana sebesar 100% yang terdiri dari:
1. Kendaraan dinas Kepala BSN sebanyak 1
(satu) unit
2. Perangkat pengolahan data dan
informasi diantaranya lisensi Ms. Office,
laptop dan mesin presensi.
3. Fasilitas rumah dinas meliputi gorden,
wallpaper, dapur dan aksesoris rumah
dinas.
4. Peralatan dan fasilitas perkantoran untuk
kantor BSN maupun kantor layanan
teknis di Palembang dan Makassar
diantaranya berupa sofa, meja, lemari,
kursi rapat, AC, TV, kulkas, dispenser,
vacuum cleaner, credenza, workstation,
white board, wireless, printer, notebook,
infocus, UPS, stabilizer dan switch hub.
Gambar 3.9 Ruang Rapat Kantor Layanan Teknis
19 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
11. Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang
Melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP), BSN dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa berkewajiban melakukan pengadaan yang menerapkan prinsip efisien,
efektif, transparan, terbuka dan akuntabel sesuai dengan amanat Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010. Pada tahun 2017, rencana paket lelang pengadaan barang dan
jasa sebanyak 10 (sepuluh) paket terdiri dari 6 (enam) paket jasa konsultasi, 1 (satu)
paket jasa lainnya, 3 (tiga) paket kegiatan barang. Persentase paket pekerjaan yang
dilelang mencapai 100% sudah dilaksanakan namun dikarenakan ada perubahan
kebijakan menyebabkan 2 (dua) paket pekerjaan dinyatakan gagal lelang. Adapun paket
pekerjaan gagal lelang yaitu kegiatan Pengadaan Peralatan Standar Kelistrikan, Suhu dan
Kelembaban untuk Kalibrator Alat Ukur Kesehatan dan Pengembangan Infrastruktur IT.
Gambar 3.10 Jumlah Paket Pengadaan Tahun 2017
20 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatnya kinerja, sistem
pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang profesional.
terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-
rata capaian sebesar 95% (sembilan puluh lima persen).
1. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN)
TURT yang meningkat kompetensinya
Sebagai salah satu unit kerja eselon III
yang mempunyai fungsi dalam
ketatausahaan, Bagian TURT
mengikutsertakan 1 (satu) orang Arsiparis
dan 2 (dua) orang Sekretaris dalam Diklat
Fungsional Arsiparis maupun Teknis
Kearsipan yang diselenggarakan oleh Arsip
Nasional Republik Indonesia (ANRI). Diklat
yang diikuti diantaranya Diklat Pengangkatan
Jabatan Fungsional Arsiparis Tingkat Ahli
Angkatan I pada tanggal 6 Februari – 10
Maret 2017 dan Diklat Pengangkatan
Jabatan Fungsional Arsiparis Tingkat Ahli
(PNBP) pada tanggal 24 September – 26
Oktober 2017. Selain itu diklat teknis
kearsipan yang diikuti adalah Diklat Teknis
Pengelolaan Arsip Aktif dan Diklat Teknis
Pengelolaan Arsip Dinamis.
Pada tanggal 8 – 9 September 2017
juga dilaksanakan Bimbingan Teknis
Pengenalan SNI ISO 9001:2015 Sistem
Manajemen Mutu dengan peserta para
Sekretaris di Lingkungan BSN. Hal ini
dilakukan dalam rangka peningkatan
kompetensi dan profesionalisme
sekretaris dan arsiparis sebagai personil
yang berhubungan langsung dalam alur
pengelolaan tata persuratan di BSN.
SASARAN Meningkatnya Kinerja Sistem Pengelolaan Anggaran,
Sumber Daya Manusia, Tata Kelola dan Organisasi TURT yang Profesional
Gambar 3.11 Bimtek Pengenalan SNI ISO 9001:2015
21 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja
Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP)
pada tanggal 13 – 16 November 2017
melaksanakan Pelatihan dan Ujian
Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dengan peserta perwakilan
dari masing-masing pusat/biro. Pelatihan
ini dilaksanakan mengingat sangat
terbatasnya sumber daya manusia di
lingkungan BSN dalam bidang pengadaan
barang/jasa. Jumlah peserta sebanyak 15
orang dan yang lulus sebanyak 14 orang.
Workshop peningkatan kompetensi
pengemudi dilaksanakan pada tanggal
3– 5 Oktober. Kegiatan ini dilakukan
dalam rangka peningkatan kompetensi
pengemudi dalam merawat kendaraan
dengan menghadirkan narasumber dari PT
ASTRA, Tbk.
Bimbingan Teknis Penggunaan Aplikasi
Exit Permit, Rekomendasi Visa dan
Permohonan Paspor Online
diselenggarakan oleh Kementerian Luar
Negeri pada tanggal 9 Agustus 2017 dan
dihadiri oleh pengelola perjalanan dinas
dari berbagai Kementerian/Lembaga.
Kegiatan ini menginformasikan apilkasi
Sistem Informasi Perjalanan Dinas Luar
Negeri (SIMPEL).
2. Persentase Realisasi Anggaran
Bagian TURT
Dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsinya, pada tahun 2017 ini
Bagian TURT didukung oleh anggaran yang
bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Tahun 2017. Berdasarkan
DIPA Nomor: SP.DIPA084.01.1.613104/2017
tanggal 7 Desember 2016, pagu anggaran
Bagian TURT sebesar Rp. 73.585.602.000
dan realisasi anggaran Bagian TURT Tahun
2017 adalah sebesar Rp 67.382.066.143
atau sebesar 91,56%. Pencapaian realisasi
anggaran mengalami penurunan dari tahun
2016 hal itu disebabkan tidak maksimalnya
penyerapan anggaran belanja pegawai yang
terdiri dari gaji dan tunjangan pegawai
sebesar Rp. 5.991.317.361. Pagu dan
realisasi anggaran Bagian TURT Tahun 2017
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.12
Persentase Realisasi Anggaran Bagian TURT Tahun 2017
22 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja
Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
3. Persentase Pencapaian Kinerja Bagian
TURT
Target persentase pencapaian kinerja
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga pada
tahun 2017 yaitu 90% dengan realisasi
pencapaian sebesar 95% artinya target yang
ditetapkan pada tahun 2017 tercapai.
4. Persentase Tindak Lanjut Atas Hasil
Pengawasan Eksternal Bagian TURT
Pada tanggal 15 – 18 Mei 2017, ANRI
sebagai lembaga negara di bidang
kearsipan melaksanakan audit kearsipan
pada BSN dengan tujuan meningkatkan
mutu penyelenggaraan kearsipan di BSN.
Sebagai tindak lanjut dari hasil audit
kearsipan yang dilaksanakan BSN
melaksanakan rekomendasi yang
diberikan diantaranya dari aspek kebijakan
kearsipan dan prasarana dan sarana
kearsipan. Kebijakan kearsipan
diantaranya dengan ditetapkannya
Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan
BSN yang tertuang dalam Peraturan
Kepala BSN Nomor 7 Tahun 2017 dan juga
Draf Peraturan Kepala tentang Klasifikasi
Arsip. Dalam aspek sumber daya manusia,
BSN mengikutsertakan Sekretaris sebagai
pengelola arsip untuk mendapatkan
pendidikan dan pelatihan teknis kearsipan
dan bimbingan teknis kearsipan
5. Persentase Tindak Lanjut Atas Hasil
Pengawasan Internal Bagian TURT
Persentase tindak lanjut atas hasil
Pengawasan Internal Bagian TURT
mencapai 100%.
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Bagian TURT Tahun 2017
23 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja
Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
6. Persentase Implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi Bagian TURT
Aplikasi yang telah dibangun oleh Bagian
Tata Usaha dan Rumah Tangga (TURT)
terdiri dari Kantaya dan Sistem Tata Naskah
Dinas Elektronik (TNDE). Kantaya
merupakan aplikasi yang digunakan dalam
pemesanan ruang rapat yang ada di
lingkungan BSN. Aplikasi tersebut dibangun
dengan tujuan terciptanya tata kelola yang
baik pada Biro PKT sebagai penanggung
jawab penggunaan sarana dan prasarana.
Tata naskah dinas elektronik (TNDE)
merupakan aplikasi yang dibangun sebagai
sistem dalam persuratan di lingkungan BSN.
Penggunaan aplikasi ditujukan dari Kepala
BSN hingga eselon IV sebagai media dalam
disposisi surat, pencatat surat masuk dan
keluar dan juga sebagai penyimpanan arsip
dalam bentuk elektonik, sehingga
memudahkan dalam pencarian.
24 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
Perencanaan Kinerja
Pendahuluan Akuntabilitas Kinerja Penutup
3.2 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2017 tanggal 7 Desember 2016,
pagu anggaran Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga adalah sebesar Rp. 73.585.602.000
dan realisasi anggaran Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Tahun Anggaran 2017 adalah
sebesar Rp 67.382.066.143 sebesar 91,56%.
Pagu dan realisasi anggaran Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha Tahun
Anggaran 2017 per komponen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.3
Pagu dan Realisasi Anggaran
Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha TA 2017 Dalam rupiah
25 | L K j B a g i a n T U R T T a h u n 2 0 1 7
L
aporan Kinerja Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Tahun 2017 menyajikan
pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
Tahun 2017 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran
Biro Perencanaan Keuangan dan Tata Usaha.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
Tahun 2017, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan
indikator kinerja.
BAB IV PENUTUP
top related