13 napza presentasi
Post on 17-Jan-2016
256 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PEMBIMBING DR. BAMBANG SETIAWAN, SPAN
NAPZA
Oleh :Co – ass YARSI
Narkotika, Psikotropika,
dan Zat adiktif
Narkotika adl zat atau obat,baik yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, baik yang sintetik maupun semi sintetik yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan atau kecanduan.Tiga golongan yang termasuk didalamnya adalah:opioida,tanaman ganja dan kokain.(UU No.22/1997)
GOLONGAN
NARKOTIKA
1.ALAM2.SEMI SINTETIS3.SINTETIS
Psikotropika adl obat/zat, baik
alamiah atau sintetis bukan narkotik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental perilaku.
(UU No.5/1997)
Zat adiksi adl zat yg dpt
menimbulkan ketergantungan
seseorang secara mental atau fisik terhadap sesuatu obat atau bahan
kimia, yg penggunaannya
berulang dg kecenderungan meningkatkan
takaran.
OBAT GOLONGAN NAPZA
STIMULAN (PERANGSANG)
Amphetamin Kokain kristal Nikotin Cafein Kokain
- M↑kan fungsi SSP-SSO M↑kan Nadi-Respi-TD - Mengurangi nafsu makan Mengurangi rasa mengantuk
DEPRESANTS Morphin Kodein Heroin Opium Alkohol Benzodiazepin Eter-petidin N2O-Fentanil
-Memperlambat fungsi SSP-SSO Memperlambat Nadi-Respi-TD-Perasaan melambung tinggi Perasaan bahagia semu Kehilangan indra perasa (Tegang-Takut-Panik)
HALUSINOGEN
Mengubah rangsangan indra perasaan-pikiran
(rasa gembira berlebihan s/d
rasa takut berlebihan
GANJA
ENTAKTOGEN/MDMA
(METHYL DIAETHYL
METHAMPHETAMINE)
EXCTASYCAMPURAN STIMULANT-DEPRESANT
HEROIN + AMPHETAMIN /
ROHYPNOL
Pusat nafas hypothalamus
ditekan→ depresi nafas→RIP
Agonis kuat: Fentanil Heroin Meperidin’metadon Morfin Sufentanil
Agonis sedang: Kodein Propoksifen
Antagonis-Agonis campuran:
Buprenorfin Pentazosin
Antagonis: Nalokson Naltrekson
OBAT GOLONGAN OPIAT
MORFIN1.Pahit2.Tepung halus berwarna putih3.Bentuk cairan berwarna4.Dihisap atau disuntikkan
HEROIN1.Dua kali lebih kuat dari morfin2.Mengantuk dan perubahan mood yg tdk menentu
CODEIN - Ketergantungan rendahDEMEROL (PETHIDINA) - Oral atau suntikMETHADON - Utk th/ ketergantungan opioid
- Efek anastetik lokal- Efek vasokonstriksi- Mybbkn elasi, euforia, p↑an harga diri dan
perasaan perbaikan pd tgs mental dan fisik.- Gejala intoksikasi : agitasi iritabilitas,
Takikardia Hipertensi Midriasis- Gejala Putus Obat : disforia, anhedonia,
kecemasan, iritabilitass, kelelahan, hipersomnolensi, kdg2 agitasi
- Mengobati diri sendiri dg : alkohol, sedatif, hipnotik, anxietas
KOKAIN
- Analgetik, antikonvulsan, dan hipnotik- Menstimulasi nafsu makan pd pasien AIDS
GANJA (CANABIS)
Metadon adalah suatu opioid sintetik, efektif peroral yang hampir
sama potensinya dengan morfin, tetapi kurang menyebabkan
euforia dan mempunyai masa kerja yang lebih
panjang.
1.Mekanisme kerja: paling besar pada reseptor µ.2. Efek: Metadon memperlihatkan efek analgesik kuat bila diberikan peroral, sebaliknya dengan morfin. Efek miotik dan depresi pernapasan metadon mempunyai waktu paruh rata-rata 24 jam. Seperti morfin, metadon meningkatkan tekanan bilier, dan juga konstipasi.3. Penggunaan terapi: Metadon digunakan untuk mengontrol gejala putus obat pada penderita adiksi heroin dan morfin. Metadon menggantikan suntikan opioid dengan cara peroral. Kemudian, secara perlahan-lahan penderita dilepaskan dari metadon. Metadon menyebabkan sindrom putus obat yang lebih ringan, yang juga berkembang lebih lambat daripada yang terlihat pada sindrom putus obat dengan morfin.
• 4. Farmakokinetik: Cepat diabsorbsi setelah pemberian peroral, metadon mempunyai masa kerja yang lebih panjang dan morfin. Obat ini terakumulasi dalam jaringan, dan sisanya terikat dengan protein yang kemudian dilepaskan secara lambat. Obat ini dibiotransformasi dalam hati dan diekskresikan ke dalam urine, terutama sebagai metabolit tidak aktif.
• 5. Efek samping: Metadon dapat menimbulkan ketergantungan sama seperti morfin. Sindrom putus obat lebih ringan tetapi lebih lama (berhari-hari sampai berminggu-minggu) daripada opiat.
- Untuk membalikkan gejala koma dan depresi
pernapasan akibat kelebihan dosis opioid. - Obat ini cepat menempati semua reseptor yang terikat
dengar molekul opioid dan karena itu mampu membalikkan efek kelebihan dosis heroin.
- Nalokson merupakan antagonis kompetitif pada reseptor u, K, dan d, dengan afinitas reseptor u 10 kali lipat lebih tinggi daripada afinitas reseptor K. Hal ini menerangkan mengapa nalokson mudah membalikkan depresi pernapasan dengan hanya pembalikan minimal analgesia sebagai akibat dari rangsangan agonis reseptor K pada medula spinalis.
NALOKSON
- Efek sama seperti nalokson. - Masa kerja lebih panjang dari nalokson, dan
dosis tunggal peroral naltrekson memblok efek suntikan heroin sampai 48 jam.
- Naltrekson digunakan untuk program pemeliharaan ketergantungan opiat dan juga mungkin bermanfaat dalam pengobatan kronis.
NALTREKSON
GOLONGAN PSIKOTROPIKA
ECSTASY
-Mulai bereaksi setelah 20-60 menit diminum- Timbul perasaan seolah-olah mjd hebat dan perasaan malu mjd hilang- Perasaan itu akan menghilang dlm 4-6 jam
SHABU-SHABU
Mybbkan paranoid (rasa takut yang berlebihan), menjadi sangat sensitif (mdh tersinggung)
ZAT ADIKTIF
MINUMAN KERAS
-Semua minuman yg mgd alkohol ttp bukan obat- Ada 3 golongan : A. Kadar alkohol 1-5% (Bir,Green Sand) B. Kadar alkohol 5-20% (Wartini, Wine) C. Kadar alkohol 20-50% (Whisky,Brandy)
NIKOTIN
Misalnya tembakau → dihisap, dikunyah
VOLATILE SOLVENT
(INHALENSIA)-Lem UHU-Thinner-Aceton-Aica Aibon, Castol-Premix
KELOMPOK
NAMA NARKOBA
NAMA LAIN
NAMA FARMAKOLOGI
KPN TERDETEKSI PD URINE
TERSEKRESI PD URINE SBG
STIMULAN
Amphetamine
-Speed- Ice- Crystal- Crank- Ectasy- Eve- Sabu-sabu
- Dexedrine- Benzedrine- Desoxyne-Methedrine
1-2 hari Amphetamine
Methamphetamine
Sama dg amphetamine
Sama dg amphetamine
1-2 hari MethamphetamineAmphetamine
Cocaine -Coke- Crack- Rock Cocaine
Cocaine 1-3 hari Benzoytecgonine
HALUSINOGEN
Cannabinoid
-Manfuana- Dope- Weed- Hemp- Hash- Colombian- Sinsemilla marinol- Barang- Gele
Marinol -1-2 joint = 2-3 hari-Dirokok = 1-5 hari- perokok moderate (4kali/mg)-Perokok berat= s/d 10 hari-Pengguna kronis (>5 joint sehari= 14s/d 18 hari
TH-Asam karboksilat senyawa glukoronid
Phecyclidine
- Angel Dust-PCP- Crystal cyctone
Phecyclidine
14 s/d 30 hari pd pengggunaan kronis
Phecyclidine
LANJUTAN
KELOMPOK NAMA NARKOBA
NAMA LAIN NAMA FARMAKOLOGI
KPN TERDETEKSI PD URINE
TERSEKRESI PD URINE SEBAGAI
ANALGETIK NARKOTIK
Opiate -Smack -Tar- Tiger- Opium- Putae
-Heroin- Morphine- Codaine- Dilaudid- Oxycodone- Percodan- Paracodin- Lorphan-Vocodin
2 Hari Opiate
Methadone - Amidone- Fizzies
-Dolophine- Methadone- L-Polamidon- Physeplone
3 hari Methadone
LANJUTAN
DEPRESAN, SEDATIF, HIPNOTIK
Barbiturate
-Barbs- Downers- Tranos
-Amytal- Botisol- Tuinal- Luminal- Seconal- Phenobarbital-Nembutal- Florinal-Neodorm-Immenoctal- Stadodorm
-Short acting= 1-2 hari- Long acting = 2-3 mgg- Dosis th/ = 3 hari
Barbiturat
Benzodiazepine
-Bennies-Rophies (Rohypnol)
-Halcion-Librium-Novopoxide-Remestan-Restoril-Rohypnol-Tranxene-Valium-Vivol-Xanax
Over dosis atau penggunaan kronis (1 th atau lebih = 4-6 minggu)
Benzodiazepine
LANJUTAN
- Locus coerulues, nucleus accumbes, area segmental vebtralis dan substantia kelabu periaquaduktus→ >>> dopamin (mediator utama pd sistem reward
- Mengkonsumsi opioid→ dopamine↑ → ketagihan yg luar biasa
KARAKTERISTIK SAAT
MENGKONSUMSI OPIOID
Perubahan mood yang diikuti rasa mengantuk Cenderung ada penurunan kesadaran sampai koma Ada gangguan pernapasan berupa depresi napas Pin point pupil, yang pada anoksia berat menyebabkan dilatasi
pupil Sianosis, nadi lemah, hipotensi, sakit kepala, mual dan muntah,
agitasi, kejang, edema paru, spasme saluran cerna dan bilier Gejala lain yang bisa menyertai adalah :
hipertermi perasaan hangat rasa berat pada anggota badan kulit berwarna kemerahan mulut kering dan wajah memerah hipoglikemi dan leukositosis
Sering ditemukan tanda khas needle track sign
TANDA & GEJALA
KERACUNAN OPIAT
TRIAS INTOKSIKASI OPIAT
1. Frekuensi pernapasan < 12 kali per menit2. Pin point pupil3. Kesadaran menurun sampai koma dan ada riwayat pemakai narkoba
HbLeukositWaktu perdarahanWaktu pembekuanUrinalisisFungsi ginjalFungsi hati
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Penanganan KegawatanBebaskan jalan napasBerikan oksigen 100% sesuai kebutuhanPasang dekstrose 5% emergensi atau NaCl
0,9%; cairan koloid jika diperlukan.
PENATALAKSANAAN
Pemberian Antidotum Nalokson Tanpa hipoventilasi : dosis awal diberikan 0,4 mg iv Dengan hipoventilasi : dosis awal diberikan 1-2 mg iv Bila tidak ada respon dalam 5 menit, diberikan nalokson 1-2 mg iv
hingga timbul respon perbaikan kesadaran dan hilangnya depresi pernapasan, dilatasi pupil atau telah mencapai dosis maksimal 10 mg. Bila tetap tidak ada respon, lapor konsulen tim narkoba.
Efek nalokson berkurang 20-40 menit dan pasien dapat jatuh ke dalam keadaan overdosis kembali, sehingga perlu pemantauan ketat tanda-tanda penurunan kesadaran, pernapasan dan perubahan pada pupil serta tanda vital lainnya dalam 24 jam. Untuk pencegahan dapat diberikan drip nalokson satu ampul dalam 500 cc D5% atau NaCl 0,9% diberikan dalam 4-6 jam.
Simpan sampel urin untuk pemeriksaan opiat urin dan lakukan foto dada.
Pertimbangkan pemasangan ETT (endotracheal tube) bila Pernapasan tidak adekuat Oksigenasi kurang meski ventilasi cukup Hipoventilasi menetap setelah pemberian nalokson ke-2
Pasien dipuasakan untuk menghindari aspirasi akibat spasme pilorik
SINDROMA PUTUS OPIOID
Kumpulan gejala yang timbul akibat
penggunaan jangka lama dengan dosis
cukup besar sehingga tubuh menyesuaikan
diri dengan cara keseimbangan yang baru, yang bilamana dihentikan tiba-tiba
segera terjadi kekacauan pada system keseimbangan dengan timbulnya reaksi hebat.
-Hipertensi-Takikardi-Takipnoe-Hipertermia-Tremor-Mual muntah-Anoreksia-Diare-Gerakan ekstremitas tdk terkoordinir-Rhinorea-Keringatan-Lakrimasi-Piloereksi-Gelisah-Menggigil-dll
TERAPI KETAGIHAN OPIOID
1. Mengurangi, meringankan atau meredakan keparahan gejala putus obat
2. Persiapan untuk kelanjutan proses th/ spt th/ komunitas atau th/ rumatan lainnya
TUJUAN & MANFAAT TH/
DETOKSIFIKASI
1.Jangka panjang berlangsung selama 3-4 minggu
2.Jangka panjang berlangsung 3-5 hari3.Cara cepat selama 4-6 jam (Ultra Rapid
Opiate Detoxification/ UROD)
KRITERIA LAMA PROSES
DETOXIFIKASI
DETOKSIFIKASI CEPAT DENGAN ANESTESI (DOCA)
Usaha utk melepaskan
opioid yg melekat di reseptor opioid dan mengganti dg
antagonisnya
Tujuan pemberian
anestesi umum
Untuk mengurangi / meniadakan
sindroma putus obat yg sgt tdk
enak utk pasien sadar
PERSIAPAN ANESTESI
PREMEDIKASI (ORAL)-Diazepam (valium,stesolid) 2.5mg-Klonidin (catapres) 75, 150 µg-Ranitidin (ranin, zantac) 75, 150 mg-Vitamin C (vitacimin ) 500mg
PRAINDUKSI
Midazolam (dormikum) 5 mg iv
Ondancentron (zolfran) 4 mg iv
INDUKSI-Propofol 1-1.5 mg/ kgBB-Pelumpuh otot non depolarisasi-Intubasi trakea-Pasang sonde lambung-Pasang kateter urin
PEMELIHARAAN ANESTESI
- Propofol 4 mg/Kg- Lambung dibilas dg air mineral melalui sonde lambung sampai bersih
1. Pemeriksaan urin NAPZA 1. Darah rutin lengkap2. Informed consent 2. Fungsi hati lengkap3. Puasa minimal 8 jam 3. Ureum dan kreatinin4. Pencahar perenema 4. GDP 5. Foto Thorax 6. Tes kehamilan 7. EKG bila usia >
40 th
1. Antihepatitis C dan anti HIV2. Ekokardiografi bila susp endokarditis
PERSIAPAN UMUM
PERSIAPAN PENUNJANG
PERSIAPAN LAIN
1. Ditetapkan sbg penyalahguna opioid sbgmn yg tercantum dlm S-PPDGJ-III atau DSM IV
2. Lama adiksi opioid min 6 bulan (protokol Colombia)3. Memiliki motivasi sembuh yg tinggi serta didukung oleh
keluarga4. Tingkat keparahan gejala putus opioid sesuai tingkat 2 atau
3 pd skala Himmelsbach
INDIKASI DOCA
Untuk menentukan derajat keparahan sindrom putus ketergantungan opioid
SKALA HIMMELSBACH
TINGKAT (0)-Kreving-Anxietas
TINGKAT (1)-Menguap- Lakrimasi-Rinore-Berkeringat
TINGKAT (2)-Midriasis- Piloereksi- Anoreksia-Tremor- Panas dingin- Sakit seluruh tubuh
TINGKAT (3)-P↑an keluhan dan gejala- Suhu↑- TD & nadi ↑- Nafas cepat dan dalam-Hemokonsentrasi-Ejakulasi / orgasme spontan
1. Disertai gangguan sistemik yg membatasi aktivitas sehari-hari
2. Hamil dan laktasi3. Ada penyerta gangguan jiwa berat4. Ketergantungan zat adiktif
KONTRA INDIKASI
- Umumnya dipakai anestesi IV propofol- Digunakan alat bantu syringe pump utk mengatur
kebutuhan dosis sedasi propofol (1-6 mg/kgBB/jam)- Lakukan kumbah lambung dg garam fisiologis secara
lembut- Berikan suntikan okreotid 0.05 mg subkutis sblm
memberikan naltrexon- Gerus tablet naltrexon dan klonidin sehalus mgkn dan
tambahkan aqua secukupnya. Masukkan campuran larutan ke dlm semprit
- Kmdn masukkan ke dalam sonde lambung dan bilas dg air- Amati tanda2 putus opioid selama 1-2 jam pertama- Gunakan cairan infus RL atau garam fisiologis. Bila tidak
ada ancaman HT atau edema paru dpt diberikan cairan infus sebyk 1 labu/jam
PEMELIHARAAN ANESTESI DAN
INDUKSI NALTREXON
- Stlh 2 jam pertama, naltrexon dpt digunakan kembali dg prosedur sbgm diatas. Demikian seterusnya utk 2 jam selanjutnya.
- Selama proses detoksifikasi pasien dpt bernapas secara spontan dg bantuan CPAP (Continous Positive Airway Pressure) atau SIMV (Synchronize Intermitten Mandatory Ventilation)
- Fraksi O2 inspirasi cukup 40-50%- Dosis total naltrexon dianjurkan tdk lebih dari 17
mcg/kgBB/24 jam- Upayakan diuresis maksimal (>1 ml/kgBB/jam)
LANJUTAN
- Bila tanda putus opioid sdh sgt minimal atau negatif pd tingkat sedasi propofol plg kecil (0.02 mg/kgBB/menit)
- Bila ragu dpt dilakukan Nacran Challenge test dosi10 mcg/KgBB. Amati kembali gejala putus opioid yg mgkn timbul selama 1 jam.
- Kosongkan buli-buli dan lakukan ekstubasi sonde lambung dan pipa trakea
- Pertahankan jalan napas yg bebas dg posisi sisi mantap sampai penderita sadar, sementara berikan tambahan oksigen melalui sungkup muka.
PENGAKHIRAN DETOKSIFIKAS
I DAN ANESTESI
- Bila msh ada gejala sisa detoksifikasi atasi scr simptomatis- Pertahankan kdr elektrolit dlm batas2 normal- Berikan cairan glukosa 10% utk mencukupi kalori bila
mengalami keletihan- Bila KU baik, esok hari pasien diperbolehkan pulang namun
sebaiknya tetap dirawat selama 7 hari utk memantapkan kondisi detoksifikasi dg rumatan naltrexon tiap hari (conditioning detoxification)
- Dianjurkan terapi rumatan naltrexon minimal selama 6 bulan- 1 tahun bersama upaya intervensi psikososial dan spiritual
PERAWATAN ICU DALAM 24 JAM
KOMPLIKASI DOCA KERUGIAN DOCA
1. Edema paru 1. Perlu biaya tinggi2. Aspirasi 2. Kasusnyaselektif3. Gangguan CVS 3. Standarisasi sulit dibuat krn tdk ada kasus utk kontrol 4. Literatur ttg DOCA minimum 5. Resiko k†an kalau tidak cermat
NAPZA (NARKOTIKA PSYKOTROPIKA ZAT ADIKTIF)
1. STIMULAN (PERANGSANG) Ampethamin
- Kokain kristal Cafein
- Kokain Nikotin Meningkatkan fungsi SSP-SSO
Meningkatkan nadi-respirasi-TD Mengurangi nafsu makan
Mengurangi rasa mengantuk
2. DEPRESANTS Morphin
- Kodein Heroin Opium Alkohol
- Benzodiazepin*Eter – Petidin* N2O – Fentanyl
Memperlambat fungsi SSP-SSOMemperlambat Nadi-Respirasi-TD
Perasaan melambung tinggiPerasaan bahagia semuKehilangan indra perasa (tegang-takut-panik)
3. HALUSINOGEN
Mengubah rangsangan indra-perasaan-pikiran (rasa gembira berlebihan s/d rasa takut berlebihan)GANJA
4. ENTAKTOGEN/MDMA
(Methyl Diaethyl Meth Aphetamine EXCTASY)
5. CAMPURAN STIMULANT-DEPRESANT
Heroin + Amphetamin/Rohypnol pusat nafas hypothalamus ditekan depresi nafas R.I.P
NAPZANAPZA: Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.ICE BERG phenomena rsko s/d : 8170 pasien/bulanBAKORLAK INPRESS 6/71-’95 0,065 % jumlah penduduk Indonesia ± 130000 orang Dark number : 10 x jumlah resmi
± 1,3 – 2 juta orang Biaya /hari Rp.10000
jumlah uang bisnis NAPZA 130 milyar/hariOPIOID 80% IDU (Intravenous Drug User)
10 % terinfeksi HIV 70 % terinfeksi Hepatitis C
Komplikasi :Paru-paru : 53,73 %Liver : 56,03 %HIV : 33,03 %Kematian : 17,06 %
PASOKAN NARKOTIKA NEUROADAPTASIEKSOGEN
NORMAL ▓ ▓ ▓ ▓ ▓ ▓ ▓ ▓ ▓ ▓
□10 bulanCraving 0%
▒ ▒ ▒ ▒ ▒ ▒ ▒ ▒ ▒ ▒ CRAVING 50%
□ □ 7 bulan Craving 7% □ □ □ □ □
3 bulan craving 20%
KECANDUANDETOKS
TERAPI RUMATAN NTX / REHABILITASI (10-14 BULAN)
Gambar 1. Reseptor opiat u pada orang normal yang menjadi pecandu narkotika dan proses membalikkannya
Keterangan
□ : Pada orang normal jumlah reseptor normal
▓ : Pada pecandu reseptor mengalami proliferasi dan tempati narkotika eksogen
□ : Reseptor di blok NTX Selama terapi rumatan NTX sampai dosis tertentu narkotika eksogen tidak dapat memasuki reseptor(pasien tidak akan merasakan efek narkotika). Karena tidak ditempati narkotika , maka secara bertahap jumlah reseptor menyusut sampai menjadi normal kembali
Alhamdulillah Selesai
TERIMA KASIH
top related