131592856 makalah kasus 3 doc
Post on 18-Oct-2015
60 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem Comunity Nursing Program II
Disusun oleh TUTOR 7
M. Zaenudin Wasilah 220110100032
Iswari Nastiti 220110100043
Aisah Syayidah 220110100083
Fabianus Tegar 220110100102
Endah Rahayu 220110100105
Hanna khoirotun nisa 220110100034
Wiwi Karlina 220110100056
Evi Noviyanti 220110100051
Djoko Permadi 220110100096
S. Ratih Herdina 220110100121
Annisa Labertha 220110100002
Sonya Putri Perdana 220110100009
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR 2013
1
-
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayatnya sehingga penyusunan makalah kasus 3 Nusing Community II telah selesai disusun.
Dalam makalah ini dijelaskan mengenai definisi asuhan keperawatan, Tujuan, Tahapan-tahapan
sampai intervensi dalam asuhan keperawatan keluarga.
Makalah yang telah kami susun ini merupakan hasil dari diskusi kelompok kami yang mana telah
kami sesuaikan dengan sumber-sumber yang ada. Diharapkan disamping dapat menambah
wawasan keilmuan, juga dapat membentuk mahasiswa yang aktif, kreatif, dan mampu bekerja
sama dalam menggali, mengkaji, dan mempelajari suatu bahan materi.
Penyusun berharap makalah ini dapat dijadikan salah satu sumber bagi para mahasiswa
dalam proses belajar di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Di samping itu,
semoga makalah ini dapat memperkaya khazanah keilmuan khususnya bagi para mahasiswa
yang menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga upaya untuk meningkatkan keilmuan dalam pengetahuan
keperawatan ini mendapat ridlo Allah subhanahu wa taala.
Jatinangor, 9 Maret 2013
2
-
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
BAB II ISI
1. Kasus Pemicu
2. Definisi asuhan keperawatan
3. Misi
4. Tujuan
5. Tahapan-Tahapan
6. Klasifikasi Intervensi
7. Hambatan Intervensi
8. Peka Budaya
9. Evidance Based
10. Penentuan Prioritas Masalah
11. Pengkajian
12. Diagnosa keperawatan
BAB III Simpulan
Daftar Pustaka
3
-
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Asuhan Keperawatan keluarga merupakan salah satu kegiatan keperawatan yang
biasnya bertempatkan dirumah klien, agent memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan masalah yang dihadapi. Pemberian asuhan keperawatan juga melibatkan beberapa
disiplin ilmu dari berbagai profesi kesehatan yang ada.
Pemberian asuhan keperawatan bertujuan Memandirikan klien sebagai bagian dari
anggota keluarga, menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan klien,
meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga, meningkatkan
produktivitas klien dan keluarga, meningkatkan kualitas keluarga.
Untuk memberikan asuhan keperawatan juga harus melewati beberapa tahapan
seperti pengkajian, diagnosa prioritas, hingga implementasi setelah diberikan intervensi
agent juga mengevaluasi klien.
2. Tujuan
Setelah melakukan pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
materi sehingga dapat mengaplikasikan materi yang ada kedalam kehidupan di dunia
keperawatan. Perawat harus bisa berbaur dengan klien dengan nyaman agar tercipta rasa
trust sehingga memudahkan pekerjaan kami.
BAB II4
-
ISI
1. Kasus Pemicu
Chair : Sonya putri perdana
Scriber 1 : Iswari Nastiti
Scriber 2 : Aisah Syayidah
Dalam kunjungan berikutnya, perawat Y juga menemukan informasi baru bahwa Tn. A
(Sunda) dan Ny. B (Aceh) memiliki masalah kesehatan yaitu hipertensi dan DM. Tn A
bahkan tidak bisa bekerja jika DM dan hipertensinya kambuh. Perawat Y memulai
tahapan berikutnya setelah pengkajian selesai dilaksanakan. Perawat Y
mempertimbangkan beban keluarga dalam penentuan diagnosa keperawatan, prioritas,
dan rencana asuhan keerawatan keluarga dengan mempertimbangkan budaya yang
dimiliki keluarga. Pertisipasi keluarga dalam membantu anggota keluarga yang sakit dan
masalah keluarga lainnya yang telah teridentifikasi perlu dioptimalkan.
STEP 1
(tidak ada)
STEP 2
a. Diagnosa yang mungkin diangkat dalam kasus ini? (iswari)
b. Peran dan fungsi keluarga? Apa yang harus dilakukan perawat untuk hal tersebut?
(endah)
c. Partisipasi keluarga yang bisa diharapkan untuk membantu mengatasi masalah
keluarga? (fabian)
d. Intervensi keperawatan? (icha)
e. Dampak perbedaan kebudayaan? (evi)
f. Faktor penyebab DM dan hipertensi kambuh? (djoko)
5
-
g. Tahap apa saja yang dilakukan perawat dalam pengkajian hingga intervensi? (ais)
h. Apa saja yang perlu dipertimbangkan perawat selain budaya dalam beban
keperawata? (hana)
i. Apa saja beban keluarga? (ratih)
j. Adakah lembaga yang melindungi perawat? (evi)
k. Adakah cara lain ketika keluarga menolak untuk diintervensi? (endah)
l. Apa budaya yang bertentangan antara suku sunda dengan suku aceh? (fabian)
m. Munculnya masalah Tn A itu dari mana? Sosial? Ekonomi? (wasilah)
n. Manajemen sumber daya keluarga yang bisa membantu untuk menentukan dalam
intervensi keperawatan keluarga? (djoko)
o. Apakah evidence based practice tentang peran keluarga Tn A dengan penyakit tn A
yang kronik? (ais)
STEP 3
a. Mekanisme koping tidak efektif berhubungan dengan sosial dan ekonomi rendah
(endah)
b. LO
c. Bisa dengan bantuan orang terdekat atau orang yang dipercaya. Contoh: orang tua,
teman (wasilah)
d. Harus memahami bahasa agar tidak salah paham dan persamaan persepsi (hana)
e. Perseteruan karena individu yang kurang mengerti mengenai budaya masing-masing
(endah)
Komunikasi tidak sejalan (fabian)
Buruknya tujuan, peran, dan fungsi keluarga (icha)
6
-
f. Karena emosi menyebabkan TD meningkat. Tekanan darah meningkat memicu
hipertensi sehingga DM kambuh (hana)
g. LO
h. LO
i. Bebannya antara lain: Istri anak tidak mau berkomunikasi, penyakit anak, penyakit
yang diderita sendiri, dan ekonomi (wiwi)
j. Perawat dibawah wewenang DEPKES. Perlindungan untuk perawat belum ada (hana)
k. Intervensi lagi keluarga ketika sudah masuk ke tahap bargaining (iswari)
l. Karakter aceh: sifat keras, dan berpendirian teguh
Karakter sunda: rendah hati (icha dan djoko)
m. Sosial ekonomi merupakan salah satu faktornya. Mekanisme koping tidak efektif
(wiwi)
n. LO
o. Manajemen sumber daya keluarga yang bisa membantu untuk menentuka dalam
intervensi keperawatan keluarga (djoko)
p. LO
STEP 4
7
-
STEP 5
Daftar Learning objects
a. Pengkajian keluarga
b. Diagnosa keperawatan keluarga
c. Prioritas masalah keperawatan keluarga
d. Rencana asuhan keperawatan keluarga
e. Evidence based practice tentang partisipasi keluarga dalam perawatan keluarga
dengan penyakit kronis di rumah
f. Peka budaya dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga
2. Definisi asuhan keperawatan keluarga
8
Asuhan keperawatan keluarga
-
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada tatanan
komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, berlandaskan pada etika dn etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS, 1994;Mc
Closkey & Grace, 2001)
Dapat disimpulkan bahwa asuhan kperawatan keluarga adalah kegiatan praktik
keperawatan kepada klien yaitu anggota dalam suatu keluarga dengan menggunakan
proses keperawatan yang telah berpedoman pada standar keperawatan yang berlaku, dan
etika keperawatan , serta dalam lingkup wewenga dan tanggung jawab keperawatan.
3. MISI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Berikut ini adalah misi yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga
yang berkualitas :
a. Memberdayakan keluarga untuk membangun setiap anggota keluarganya agar dapat
memelihara kesehatan yang optimal.
b. Membina kemitraan penting dilakukan karena dapat menjadikan keluarga yang
mandiri dan meningkatkan ketahanan keluarga
c. Meningkatkan peran keluarga dalam prevensi primer, sekunder, dan tersier di bidang
kesehatan.
d. Mewujudkan kesehatan merupakan hak setiap individu dalam anggota keluarga.
e. Memiliki karakter yang kuat dan cerdas dengan mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas dengan peran serta aktif keluarga.
4. Tujuan asuhan keperawatan keluarga
Menurut Kozier & Erb, 1995; Friedman, 1998; Mc Closkey & Grace, 2001 tujuan asuhan
keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :9
-
a. Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota keluarga
b. Menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan klien
c. Meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga
d. Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga
e. Meningkatkan kualitas keluarga
5. Tahapan-tahapan dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga :
a. Pengkajian
Pengkajian keluarga
Identifikasi data demografi dan sosio kultural ktermasuk lokasi
Agama yang dianut dan hubungannya dengan kondisi kesehatan saat ini
Lingkungan rumah
Struktur keluarga
Fungsi dasar keluarga
Perkembangan keluarga dan tugas perkembangan yang dilaksanakan
strategi yang dilakukan keluarga bila stress dan mekaisme koping
pengkajian pelaksanaan tugas kesehatan keluarga
bahasa pengantar yang digunakan keluarga
hubungan keluarga dengan tetangga dan antar keluarga yang berhubungan
darah
pendidikan
system dan sumber pendukung yang tersedia untuk keluarga
10
-
Pengkajian anggota keluarga
Pengkajian fisik setiap anggota keluarga
Pengkajian mental setiap anggota keluarga
Pengkajian emosional setiap anggota keluarga
Pengkajian social setiap anggota keluarga
Pengkajian spiritual setiap anggota keluarga
Pengkajian terlaksananya tugas individu
b. DiagnosaKeperawatan
Pada asuhan keperawatan keluarga bidang garapan keperawatan adalah kesenjangan
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada manusia pada tingkat keluarga disebut juga
sebagai masalah keperawatan. Etiologi dari masalah keperawatan keluarga biasanya
tidak optimalnya kesehatan keluarga dalam bidang kesehatan.
Menentukan prioritas masalah :
Pertimbangan dalam menentukan prioritas masalah :
Masalah keperawatan keluarga yang dijumpai lebih dari satu
Sumber daya yang dimiliki keluarga dan komunitas terbatas
Keterbatasan IPTEK keperawatan yang dikuasai perawatan keluarga
Berat dan menonjolnya masalah yang dirasakan oleh keluarga berbeda-
beda
Waktu yang dimiliki terbatas
Mengatasi masalah prioritas dapat mengatasi masalah inti tersebut
11
-
c. Perencanaan
Merupakan acuan tertulis yang terdiri dari berbagai intervensi keperawatan yang
dirancanakan dapat mengatasi diagnosis keperawatan sehingga klien dapat terpenuhi
kebutuhan dasarnya. Intervensi yang dilakukan perawat bersifat bantuan, higienis,
rehabilitasi, suportif, preventif, observasi, dan memberikan invormasi yang akurat
dan memuaskan tentang pengobatan.
Indikasi untuk intervensi keperawatan keluarga :
Menurut White and leahey dalam friedman ,1998 :
Adanya keluarga dengan suatu masalah yang berhubungan diantara anggota
keluarga yang dipengaruhi
Adanya anggota keluarga dengan penyakit yang memiliki dampak yang
merugikan secara nyata terhadap anggota keluarga lain
Seorang angota keluargadi diagnosa penyakitnya untuk pertama kali
Perkembangan anak atau remaja secara emosional, tingklah laku, atau fisik
dalam konteks keluarga yang sakit
Salah satu anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis pulang atau
pindah dari suatu institusi keperawatan komunitas
Anggota keluarga mempunyai penyakit mematikan
d. Implementasi
Merupakan suatu bagian aktif dalam asuhan keperawatan . Tindakan ini bersifat
intelektual, teknis, dan interpersonal berupa upaya pemenuhan kebutuhan dasar klien.
Tindakan keperawatan meliputi :
Tindakan keperawatan
Observasi keperawatan
12
-
Pendidikan kesehatan atau keperawatan
Tindakan medis yang dilakukan perawat(tindakan limpah)
e. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang berguna apakah
tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan
lain
6. Klasifikasi intervensi keperawatan:
a. Menurut freedman 1998 :
Supplemental : perawat secara langsung memberikan pelayanan keperawatan
yang tidak dapat dilakukan keluarga
Facilitative :perawat membantu mengatasi hambatan dari keluargadan
memperoleh pelayanan medis,kesejahteraan social, transportasi, atau
pelayanan kesehatan dirumah.
Developmental : Perawat membantu keluarga untuk menolong diri sendiri
sesuai kemampuannya. Perawat juga menolong keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang bersumber dari diri sendiri seperti dukungan social
internal dan eksternal
Intervensi keluarga dan definisi aktifitas :
Label Defenisi aktifitasDukungan keluarga Meningkatnya minat keluargadan tujuanMempertahankan proses keluarga Meminimalkan efek gangguan proses keluargaPromise integritas keluarga Meningkatnya daya ikat dan kesatuan keluargaKeterlibatan keluarga Partisipasi keluarga dalam perawatan fisik dan
emisi pasienMobilisasi keluarga Penggunaan kekuatan keluarga yang
mempengaruhi kesehatan pasien melalui
petunjuk positifTerapi keluarga Interaksi dengan keluarga sebagai agen
13
-
pengubah yang bergerak menuju cara hidup
yang lebih produktifDukungan saudara kandung Meningkatkan keterlibatan saudara kandung
pada saat saudara lainnya mengalami sakit
7. Hambatan dalam intervensi keperawatan keluarga :
a. Menurut bailon & maglaya 1978
Infirmasi yang diperoleh keluarga mungkin kurang atau keliru
Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh sehingga keluarga hanya
melihat sebagian dari masalah
Keluarga memperoleh informasi yang diperlukan ,tetapi tidak dapat mengaitkan
dengan situasi yang sedang dihadapi
Keluarga tidak mau menghadapi situasi
Keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku
Kegagalan mengaitkan antara tindakan dan sasaran keluarga
Keluarga kurang percaya terhadap tindakan yang di usulkan
Hambatan dalam intervensi keperawatan keluarga menurut buku yang berjudul
Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat oleh Drs. Nasrul Effendy halaman
43, dibagi menjadi dua sumber yaitu :
a. Hambatan dari keluarga
- Pendidikan keluarga yang rendah akan mempersulit tingkat pemahaman
keluarga dengan apa yang disampaikan oleh perawat.
- Keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana, dan prasarana)
14
-
Sumber daya keluarga merupakan factor pendukung dalam pola hidup sehat
yang seharusnya keluarga lakukan.
- Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
Kebiasaan yang sudah melekat akan sangat sulit untuk dirubah, yang tentunya
memerlukan proses yang lama.
- Sosial budaya yang tidak menunjang
Sosial budaya seseorang yang bertentangan dengan dunia kesehatan akan
sangat menghambat dalam proses intervensi keperawatan keluarga ini. Karena
kita akan sulit untuk mengubah paradigma yang sudah membudaya secara
turun temurun.
b. Hambatan dari perawat
- Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti ; PHN
Kit, transportasi
- Kondisi alam (geografi yang sulit)
Letak geografis suatu keluarga yang dikaji sulit tempuh seperti melewati
sungai besar tanpa jembatan yang memadai, atau letak rumah dipelosok
dengan jalan tanpa aspal, dll, akan sangat menghambat perawat dalam
melakukan intervensi.
- Kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)
Ini merupakan factor penting, karena dengan beda bahasa akan besar
kemungkinan dalam salah persepsi. Dan itu fatal jika salah persepsi itu dalam
hal proses pengobatan .
- Keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga.
15
-
Pengetahuan perawat tentang kultur keluarga merupakan suatu modal utama
yang harus dimiliki perawat untuk masuk kedalam dunia keluarga tersebut dan
akan memudahkan dalam melakukan intervensi.
8. Peka Budaya
Ada tiga pedoman dalam keperawatan peka budaya / transcultural nursing (Andrew and
Boyle, 1995) yaitu : mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak
bertentangan dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang
menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien
bertentangan dengan kesehatan.
a. Cultural care preservation or maintenance
- Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses
melahirkan dan perawatan bayi.
- Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien.
- Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat
b. Cultural care accomodation or negotiation
- Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
- Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
- Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan
berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik
c. Cultual care repartening/reconstruction
- Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan
melaksanakannya
- Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya
kelompok
- Gunakan pihak ketiga bila perlu
- Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang dapat
dipahami oleh klien dan orang tua
- Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan
16
-
Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masing-masing
melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya
yang akhirnya akan memperkaya budaya-budaya mereka. Bila perawat tidak memahami
budaya klien maka akan timbul rasa tidak percaya sehingga hubungan terapeutik antara
perawat dengan klien akan terganggu. Pemahaman budaya klien amat mendasari
efektifitas keberhasilan menciptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat
terapeutik.
9. Evidence Based Practice
Evidence Based Practice is the practice of EBP is the integration of individual clinical
expertise with the best available external clinical evidence from systematic research and
clients values and expectations.
Evidence memiliki beberapa level yaitu :
Randomized controlled double blind studies
RCT
Cohort
Case control
Seri kasus
Laporan kasus
Ide/ opini
Proses
Identifikasi pertanyaan EBP :
Problem/ populasi/ pasien
Intervensi17
-
Comparison with others
Outcomes
Distinctive Featurs of Research Studies
Design Distintive Features ExamplesExperimental Randomization
Manipulation
Control
Randomized controlled trial
Quasi-experimental No randomization
Some manipulation
Some control
Non-equvalent control group: posttest
only or pretest-posttest
One group: posttest only or pretest-
posttest
Untreated control, repeated measures
Repeated treatment where subjects serve
as their own controls
Crossover design
Time seriesNon-experimental No randomized
No manipulation
Little control
Descriptive :
- exploratory
- survey
- descriptive comparative
- time dimensional
Correlational Qualitative No randomization
No manipulation
Little control
Historical research
Grounded theory
Ethnographic
Phenomenological-hermeneutic
Aspek yang dikritisi
Author, tahun, negara
18
-
Design
Sample technique and sample size
Intervensi
Outcomes
Hasil
Komentar (kelebihan dan kekurangan)
Strength of Research Evidence Rating Scheme
Level Type of EvidenceI Evidence obtained from an experimental study/ randomized controlled trial (RCT) or
meta-analysis of RCTsII Evidence obtained from a quasi-experimental studyIII Evidence obtained from a non-experimental study, qualitative study, or meta-synthesis
Quality Rating Scheme for Research Evidence
Grade Research EvidenceA: High Consistent result with sufficient sample, adequate control, and definitive
conclusions; consistent recommendations based on extensive literature
review that includes thoughtful reference ti scientific evidenceB: Good Reasonably consistent results; sufficient sample, some control, with fairly
definitive conclusions; reasonably consistent recommendations based on
fairly comprehensive literature review that includes some reference to
scientific evidenceC: Low/Major flaw Little evidence with inconsistent results; insufficient sample size;
conclusions cannot be drawn
The Johns Hopkins Nursing Evidence-Based Practice Process
PET (Practice Question, Evidence, and Translation)
19Practice question
-
Practice Question
Step 1 : Identify an EBP question
Step 2 : Define the scope of the practice question
Step 3 : Assign responsibility for leadership
Step 4 : Recruit an interdisciplinary team
Step 5 : Schedule a team conference
Evidence
Step 6 : conduct an internal and external search for evidence
Step 7 : Appraise all types of evidence
Step 8 : Summarize the evidence
Step 9 : Rate the strength of the evidence
Step 10 : Develop recommendations for change in systems or processes of care based on
the strength of the evidence
Translation
Step 11 : determine the appropriateness and feasibility of translating recommendations
inti the specific practice setting
Step 12 : Create an action plan
Step 13 : Implement the change
Step 14 : Evaluate outcomes
Step 15 : report the results of the preliminary evaluation to decision makers
20
Evidence Translation
-
Step 16 : secure support from decision makers to implement the recommented change
internally
Step 17 : identify the next steps
Step 18 : communicate the findings
10. Penentuan masalah prioritas dengan scoring.
Ditinjau dari:
1. Sifat masalah.(skala : 1-3, bobot : 1)
a. Skor 3 : Tidak atau kurang sehat.
b. Skor 2 : Ancaman kesehatan.
c. Skor 1 : Keadaan sejahtera.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah.(skala : 0-2, bobot : 2)
a. Skor 2 : mudah
b. Skor 1 : sebagian
c. Skor 0 : tidak dapat diubah
3. Potensial masalah untuk dicegah. (skala : 1-3, bobot : 1)
a. Skor 3 : tinggi
b. Skor 2 : cukup
c. Skor 1 : rendah
4. Menonjolnya masalah. (skala : 0-2, bobot : 1)
a. Skor 2 : masalah berat harus segera ditangani.
b. Skor 1 : masalah ada tapi tidak perlu segera ditangani.
c. Skor 0 : masalah tidak dirasakan.
Rumus :
21Total skor yang didapat
X bobot
Skor tertinggi
-
11. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. A DENGAN
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI
a. Data Umum
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Jenis Kelamin : Laki - laki
3. Umur/ tanggal lahir : 40 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : -
6. Pekerjaan : Buruh
7. Alamat : Jalan Mawar
b. Susunan Anggota Keluarga
N0 Nama Umur Sex Hub
Dg KK
Pendd Pekerjaan Status Imunisasi Status
KesBCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 Tn. A 40 L Ayah - Buruh
2 Ny. B 33 P Ibu - IRT
3 An. C 15 P Anak SMP Pelajar
4 An. E 8 L Anak SD Pelajar
5 An. F 7 L Anak SD Pelajar
6 An. D 4 P Anak - -
22
-
c. Genogram
Ket :
= perempuan
= Laki laki
= Pisah atau bercerai
d. Pengkajian :
Tipe Keluarga : Blended Family
Suku Bangsa : Tn A = Sunda, Ny. B = Aceh
Agama : Islam
Bahasa yang di gunakan : bahasa sunda
Pantangan : tidak teridentifikasi
23
Ny.H
Ny.B
An. E
An. F
Tn. A
An. C
An. D
-
Kebiasaan Budaya yang Berhubungan dengan Masalah Kesehatan: tidak
teridentifikasi
Kegiatan Rutin keagamaan di rumah: tidak teridentifikasi
Pekerjaan Anggota Keluarga:
Ny. B seorang ibu rumah tangga, suaminya bekerja sebagai buruh, dan anak anak
nya masih pelajar.
Tahapan Perkembangan Keluarga :
Keluarga Tn. A sekarang pada tahap perkembangan dengan anak usia remaja. Tugas
perkembangan pada tahap ini adalah mengimbangi kebebasan remaja dengan
tanggung jawab yang sejalan dengan maturitas remaja, memfokuskan kembali
hubungan perkawinan, dan melakukan komunikasi yang terbuka di antara orangtua
dengan anak-anak remaja.
Konflik antar pasangan :
Masalah yang timbul di keluarga Tn. A mungkin salah satu penyebabnya adalah
perbedaan budaya dan komunikasi dalam keluarga yang kurang efektif.
Pola komunikasi Keluarga :
Komunikasi yang terjadi di keluarga Tn. A mungkin kurang efektif karena setelah
dilakukan pengkajian keluarga Tn. A mengalami stres marital, kesulitan keuangan
dam nutrisi keluarga yang kurang sehingga anak anak nya pun sering bolos sekolah
dan sering mengalami penyakit infeksi.
Penghasilan Keluarga :
Penghasilan secara keseluruhan dari keluarga Tn. A secara jelas nya tidak
teridentifikasi tetapi dari melihat pekerjaan dan kondisi keluarga nya pun, sepertinya
penghasilan keluarga Tn. A kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan keluarganya.
Struktur Kekuatan keluarga :
Dalam melakukan pengambilan keputusan< keputusan terakhir dipegang oleh Tn. A
Struktur Peran :
Tn. A tetap berperan menjadi pencari nafkah, Ny. B sebagai ibu rumah tangga dan
anak anak nya sebagai pelajar.
24
-
Nilai dan Norma Budaya :
Tn. A dan Ny. B lahir dari budaya yang berbeda yaitu sunda dan aceh. Meskipun
dengan kebudayaan yang berbeda Tn. A dan Ny.B tetap saling menghargai satu sama
lain meskipun terkadang mengalami perbadaan dalam kebudayaan.
Fungsi Keluarga :
Fungsi afektif : Tn. A dan Ny. B sangat menyayangi anak anak nya meskipun ada
anak yang dihasilkan dari istri yang berbeda
Fungsi Sosial : hubungan antar anggota keluarga Tn. A baik tetapi setelah pengkajian
didapatkan resiko ketidakefektifan komunikasi terapeutik yang dilakukan keluarga
Tn. A sehingga anggota keluarga masih kurang tahu tentang penyakit yang diderita
Tn. A
Kemampuan Keluarga Mengenal masalah kesehatan :
Keluarga Tn. A masih kurang peka terhadap timbulnya tanda gejala munculnya
penyakit yang diderita Tn. A sehingga penyakit yang diderita baru diketahui setelah
dilakukan pengkajian oleh perawat
Kemampan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan :
Dalam mengambil keputusan pun keluarga Tn. A masih kurang sigap karena
memikirkan keadaan ekonomi keluarga yang sangat pas pasan.
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Sama dengan poin poin sebelumnya anggota keluarga yang lain masih kurang peka
dan masih minim penetahuannya mengenai penyakit yang diderita oleh Tn. A.
Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat:
Mungkin karena keadaan ekonomi yang minim keluarga Tn. A jadi kurang
memperhatikan keadaan rumah yang sehat sehingga anak anak nya pun bisa
dikatakan sering mengalami penyakit infeksi.
Kemampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan :
Keluarga Tn. A masih ragu untuk menggunakan fasilitas kesehatan diakibatkan
karena kondisi ekonomi yang rendah.
Hasil Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. A
25
-
Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada seluruh anggota keluarga Tn. A
didapatkan hasil bahwa :
Tn. A mengalami masalah kesehatan hipertensi dan diabetes melitus sedangkan anak
anknya mempunyai riwayat penyakit infeksi.
ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi
1. Data Subjektif
Keluarga Tn. A
tidak mengetahui
penyakit yang
sedang diderita oleh
Tn. A, dan anggota
keluarga yang lain
masih kurang
mengetahui
bagaimana cara
merawat Tn. A dan
tidak tahu
bagaimana kondisi
Tn. A saat ini
2. Data Objektif
Dari hasil
pengkajian dan
riwayat yang
diderita Tn. A
sebenarnya Tn. A
sudah sejak lama
mengidap penyakit
ketidakefektifan program
terapeutik pada keluarga
Tn. A
Ketidaktahuan anggota
keluarga mengenai kondisi,
pengobatan dan faktor
faktor resiko pada penyakit
kronis yang dialami Tn. A
26
-
ini tetapi Tn. A
tidak tahu penyakit
yang diderita dan
anggota keluarga
yang lain pun hanya
mengira sebagai
penyakit warung
saja
12. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan program terapeutik pada keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidaktahuan anggota keluarga mengenai kondisi, pengobatan dan faktor faktor resiko
pada penyakit kronis yang dialami Tn. A
27
-
BAB III
SIMPULAN
Setelah mendiskusikan kasus 3 mengenai asuhan keperawatan keluarga anggota tutor
menjadi paham mengenai pemberihan asuhan keperawatan keluarga yang merupakan bagian dari
tugas perawat komunitas.
Diskusi ini juga menunjang untuk melakukan praktikum kami ke keluarga. Sehingga
mempermudah untuk melakukan tahapan-demi tahapan yang harus dilalui untuk mengkaji
hingga melakukan implementasi.
28
-
Daftar Pustaka
Sudiharto. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transtruktural. Jakarta: EGC
Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural.
Jakarta : EGC.
Slide ibu desy (evidance based practice)
29
top related