131683411 filum annelida
Post on 30-Jan-2016
51 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
FILUM MOLLUSCA 1
(Laporan Praktikum Avertebrata Akuatik)
Oleh
Victor Pandapotan Malau1414111080
AsistenDewi Rosalia1314111057
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
1. Amati sediaan di bawah mikroskop lalu gambar dan berilah keterangan
pada kertas gambar! Beri keterangan dan lengkapai dengan
klasifikasinya!
Jawab : Terlampir
2. Buatlah tabel yang membandingkan ketiga kelas pada filum Annelida
mengenai hal-hal berikut:
Permukaan tubuh
Alat gerak
Pertukaran gas
Rongga tubuh
Segmen tubuh
Organisasi otot
Distribusi dan tipe strukut sensor
Jawab:
Polychaeta Oligochaeta Hirudinia
Permukaan
tubuh
Seluruh permukaan
tubuh polychaeta
mengandung rambut-
rambut kaku atau setae
yang
dilapisi kutikula sehingga
licin dan kaku. Tubuhnya
berwarna menarik,
seperti ungu kemerah-
merahan. Di bagian
anterior terdapat kepala
yang sempurna,
disebut prostomium.
Pada kepala terdapat
mata, antena, sepasang
palpus dan mulut di
bagian ventral.
Memiliki sedikit setae
pada tubuhnya dan kulit
dilapisi kutikula. Setae
tidak membentuk berkas,
tunggal dan membentuk
rangkaian tertentu, tidak
memiliki parapodia; jarang
mempunyai insang
(kecuali yang akuatik);
prostomium kecil,
berbentuk kerucut, tanpa
mata atupun tentakel
Cacing ini tidak
mempunyai rambut,
parapodia, dan seta.
Tubuh pipih
dorsoventral dengan
permukaan yang
ditutupi oleh lapisan
kutikula. Tidak
mempunyai parapodia
dan setae. Mempunyai
alat penghisap (sucker)
di bagian anterior
maupun posterior
Alat gerak Pergerakan disebabkan Cacing tanah bergerak Segmen-segmen ujung
oleh perpaduan gerak
antar parapodia, otot
dinding tubuh & cairan
rongga tubuh.
Gerak undulating
mengakibatkan cacing
dapat menjalar &
berenang dengan cepat.
dengan otot longitudinal
dan otot sirkuler. Gerak
Oligochaeta adalah gerak
peristaltik. Gerak ini
dilakukan oleh 2 lapis otot
yang terdapat di dinding
tubuhnya, yaitu stratum
circularae yang
merupakan lapisan otot
sbelah luar dan stratum
longitudinale yang
merupakan otot sebelah
dalam. ketika berenang
mereka dibantu oleh
prostomium bersilia.
anterior (biasanya kecil)
dan posterior (lebih
besar) termodifikasi
manjadi alat penghisap
yang digunakan untuk
menempel dan
bergerak. Bergerak
dengan cara
melekukkan badan,
melekat dengan sucker
Berenang dengan cara
menggelombangkan
badan.
Pertukaran
gas
• Bernafas dengan
insang
• Pertukaran gas via
permukaan tubuh juga
terjadi
• Beberapa jenis tiap
ruas terdapat insang,
kecuali ujung anterior &
posterior
• Pada cacing yang
mengalami modifikasi,
jumlah & letak insang
terbatas pada ruas
tertentu.
pernapasannya dilakukan
melalui seluruh
permukaan tubuhnya. Itu
sebabnya mengapa tubuh
kelompok cacing ini
berlendir. Tubuh cacing
tanah tertutup oleh selaput
bening dan tipis yang
disebut kutikula. Kutikula
ini selalu lembap dan
basah. Melalui selaput
inilah cacing bernapas.
Menggunakan
anyaman kapiler di
bawah epidermis.
Beberapa bernapas
dengan insang
contohnya Piscicolidae
Rongga tubuh Bagian tubuhnya
dibedakan menjadi
prostomium yang
merupakan bagian
kepala dengan
Pada cacing tanah yang
merupakan anggota
anelida, setiap segmen
dalam tubuhnya
mengandung sepasang
Rongga tubuh Annelida
berisi cairan yang
berperan dalam
pergerakkan annelida
dan sekaligus
dilengkapi mata, antena,
dan sensor palpus.
Segmen pertama disebut
peristomium,
mengelilingi mulut dan
memiliki seta, palpus,
dan rahang berkitin.
Tubuh terdiri tiga bagian:
pra segmental,
segmental &
pascasegmental. Kepala
di prasegmental,
parapodia di segmental
& pygidium di
pascasegmental
metanefridium, kecuali
pada tiga segmen pertama
dan terakhir.
Metanefridium memiliki
dua lubang. Lubang yang
pertama berupa corong,
disebut nefrostom (di
bagian anterior) dan
terletak pada segmen
yang lain. Nefrostom
bersilia dan bermuara di
rongga tubuh
(pseudoselom).
melibatkan kontraksi
otot.
Segmen tubuh Tubuh bersegmen-
segmen, setiap segmen
mempunyai parapodia
(kaki bedaging). Tubuh
cacing Polychaeta
tersusun atas bagian
anterior yang terdiri dari
prostomium dan
peristomium yang
mempunyai atau tidak
mempunyai parapodia
(achateous segment).
Sejumlah segmen pada
bagian badan pygidium
terletak pada ujung
anterior.
Tubuh cacing tanah
memiliki segmen
berjumlah 15 – 200 buah.
Pada setiap segmen
terdapat seta kecuali pada
segmen pertama dan
terakhir. Pada segmen ke-
32 sampai segmen ke-37
terdapat klitelum atau
sadel yang mengandung
kelenjar sebagai alat
kopulasi. untuk
menyekresikan cocoon
Jumlah segmen tetap,
yaitu 34, walau lapisan
cincin sekunder di
luarnya (annuli)
menyamarkan
segmentasi primer
tersebut. Clitteum
dibentuk segmen-
segmen IX,X atau XI.
Organisasi otot Seta terdiri dari
notopodium,
neuropodium, acicula &
Otot longitudinal dan otot
sirkuler. Terdiri dari 2 lapis
otot yang terdapat di
Ototnya terdiri dari otot
melingkar (sirkuler) dan
otot memanjang
otot yang bekerja untuk
berjalan, merangkak,
bersembunyi atau
berenang. Ototnya terdiri
dari otot melingkar
(sirkuler) dan otot
memanjang
(longitudinal).
dinding tubuhnya, yaitu
stratum circularae yang
merupakan lapisan otot
sbelah luar dan stratum
longitudinale yang
merupakan otot sebelah
dalam.
(longitudinal).
Distribusi dan
tipe strukutur
sensor
Sistem saraf tangga tali
• Alat indera utama:
mata, “nuchal organ” &
statocyst
• Mata berkembang baik
(errantia), bintik
mata/tidak ada
(sedentaria)
• Fungsi mata:
fotoreseptor
• Nuchal organ:
kemoreseptor untuk
mendeteksi makanan
• Sel peraba terdapat
diseluruh tubuh,
terutama parapodia &
kepala.
Sistem saraf Oligochaeta
terdiri dari:
‘otak’ (ganglion
cerebral)
dua lobus di atas faring
dua syaraf
penghubung disekitar
faring menuju ke
ganglia sub paringeal
tali syaraf ventral
(sepanjang dasar
selom ke arah somit
anal).
Beberapa syaraf menuju
ke prostomium & daerah
mulut
• Ruas 5 & 6 terdapat
lingkar saraf ganglia:
“otak”
• Alat indera: mata &
papilla
• Mata: fotoreseptor
• Papilla & sensila:
tonjolan kecil pada
epidermis. Fungsi: alat
peraba & perasa
3. Perhatikan sediaan Tubifex sp. Dimanakah letak clitellum-nya? Apa itu
clitellum dan apa pula fungsinya?
Jawab:
Clitellum pada Tubifex sp. Terletak di bagian epidermis tubuhnya. Clitellum merupakan
penebalan epidermis pada cacing yang sudah dewasa dan berfungsi membantu
proses reproduksi. Clitellum ini adalah bagian kelenjar menebal dinding tubuh cacing
tanah dan lintah, yang mengeluarkan kantung kental di mana telur yang disimpan. Hal
ini hadir sekitar 2 cm (0,79 in) di belakang ujung anterior tubuh (sekitar 14 segmen, 15
dan 16).
Clitellum adalah bagian dari dari sistem reproduksi clitellates, subkelompok annelida
yang berisi Oligochaeta (cacing tanah) dan hirudineans (lintah). Clitellum berbentuk
tebal sadel-seperti, cincin ditemukan pada epidermis (kulit) dari cacing, biasanya
dengan pigmen berwarna terang. Untuk membentuk kepompong untuk telur-telurnya,
clitellum ini mengeluarkan cairan kental. Organ ini digunakan dalam reproduksi seksual
dari beberapa Annelida. Clitellum ini menjadi jelas dalam Annelida dewasa tapi
mungkin sulit untuk menemukan secara visual dalam Annelida muda. Dalam lintah,
tampak musiman. Warnanya biasanya sedikit lebih ringan daripada tubuh Annelida
tersebut. Kadang-kadang, segmen hidup cacing akan ditumpahkan dengan clitellum
tersebut.
Pada cacing yang sudah dewasa akan terjadi penebalan epidermis yang
disebut klitelum. Alat ini dapat digunakan untuk kopulasi dan akan menghasilkan
kelenjar-kelenjar yang membentuk lapisan lendir sangat kuat untuk
membentuk kokon, yaitu tempat/wadah telur yang telah dibuahi.
Meskipun Annelida ini bersifat hemaprodit, tetapi pada saat terjadinya pembuahan
harus dilakukan pada dua individu dengan saling memberikan sperma yang disimpan
dalam reseptakulum seminis. Clitellum ini berguna untuk menentukan mana yang
bertugas sebagai jantan dan betina. Setelah selesai terjadinya perkawinan, maka
kokon akan lepas dan berisi butir-butir telur yang telah dibuahi (Tim Ganesha
Operation, 2004).
4. Perhatikan paropodia yang dimiliki Nereis sp. Dengan bantuan buku teks,
gambarkan berbagai bentuk parapodia dan beri keterangan letak notopodium,
neuropodium, cirrus, acicula dan lain-lain!
Jawab:
Parapodia pada kelas Polychaetes yaitu uniramous atau biramous. Dalam kasus
terakhir, lobus dorsal atau cabang disebut notopodia dan neuropodia cabang ventral.
Kedua neuropodia dan notopodia dapat menanggung cirri (masing-masing disebut
neurocirri dan notocirri) dan setae (masing-masing disebut neurosetae dan notosetae).
Cirri antara dua cabang disebut interramal cirri.
Parapodia dipasangkan, pelengkap lateral yang membentang dari segment tubuh.
Parapodium pada dasarnya memiliki tipe biramous atau uniramous, yang terdiri dari
divisi atas yang disebut notopodium dan pembagian ventral disebut neuropodium
tersebut. Lobus parapodial mengandung kantung setal dari mana proyek setae. Setae
ini mengasumsikan berbagai bentuk dan pada beberapa spesies, bundel setal mungkin
berisi lebih banyak jenis satu setae. Setae baru terus diproduksi setelah yang lama
hilang.
Morfologi parapodium
Biramous parapodia, yaitu parapodia dengan dua cabang.
Biramous parapodia menunjukkan notopodium (divisi bagian atas) dan neuropodium
(divisi yang lebih rendah). Notopodia terdapat di bagian dorsal, neuropodia di bagian
ventral.
Biramous parapodium ( Nephtyidae)
Uniramous parapodia, yaitu parapodia dengan satu cabang. Notopodium tidak hadir.
Uniramous parapodium ( Lumbrineridae)
Sub-biramous parapodia yaitu parapodia dengan neuropodium dikembangkan dengan
baik dan notopodium berkurang artinya adalah biramous namun kedua neuropodium
dan notopodium dari setae yang kecil.
Berikut adalah berbagai jenis parapodia dimodifikasi untuk fungsi yang berbeda dalam
kelas Polychaeta.
Jenis parapodia dan setae yang dimodifikasi untuk polychaete
menggali.
Jenis parapodia dan setae yang dimodifikasi untuk polychaete hunian
tabung.
Gabungan setae yang dimodifikasi untuk polychaete merangkak seperti
spionid dalam kelompok fouling.
Setae berselubung yang dimodifikasi untuk polychaeta menetap. Pada
polychaeta menetap telah parapodia lebih sedikit
(http://rmbr.nus.edu.sg/).
5. Apakah yang Anda ketahui tentang setae? Gambarkanlah pula macam-macam
tipe setae pada Polychaeta?
Jawab:
Chaeta atau setae adalah bulu chitin atau rambut halus seta ditemukan pada
serangga, cacing annelida atau arthropoda seperti cacing tanah, meskipun istilah ini
juga sering digunakan untuk menggambarkan struktur serupa dalam invertebrata
lainnya. Dalam Polychaeta, mereka terletak menempel pada parapodia. Terdapat
berbagai bentuk dan format chaetal. Bentuk khusus dari chaetae sering spesies-
spesifik, memberikan fitur fungsi taksonomi yang berguna.
Ada berbagai jenis setae yang dapat ditemukan dalam Polychaeta, seperti Uncini,
limbate setae dan kait acicular. Ini biasanya karakter keluarga untuk identifikasi
taksonomi. Sebagai contoh, semua anggota Phyllodocidae memiliki setae komposit
(http://personal.cityu.edu.hk/). Tiap seta terdiri atas sejumlah filamen dan sel lateral.
Tipe dasar seta yaitu Compound, Pseudocompound, Simple.
Acicular compound setae Compound setae
Capillary setae Bipennate neurosetae
Denticulate setae Forked setae
6. Polychaeta dapat bermanfaat bagi budidaya perairan. Teteapi pada
beberapa jenis bersifat merugikan. Jelaskan apa yang Anda ketahui
tentang hal tersebut?
Jawab:
Manfaatnya antara lain:
Dari ordo polychaeta contoh yang sering di manfaatkan adalah Eunice
viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo) merupakan cacing yang
sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan Maluku. Namun beberapa
tahun akhir ini lintah justru digunakan sebagai terapi pengobatan.
Potensi lintah pada bidang kesehatan sangat besar karena enzim yang
dihasilkan dapat bersifat sebagai antibiotik. Di bidang kedokteran, lintah di
gunakan untuk kasus tertentu pada operasi mikro, yaitu restorasi jaringan
tangan, kaki dll. Lintah di gunakan karena mimiliki zat anti koagulan, sehingga
membantu memperlancar aliran darah ke sirkulasi mikso pada saat operasi.
• Penting secara ekonomi
1. Sumber protein
2. Bahan baku obat dan industri farmasi
3. Parasit (cangkang kerang dan tiram mutiara, usus ikan)
4. Budidaya (pakan ikan dan komoditi ekspor)
5. Hiasan akuarium laut
• Penting secara ekologi:
1. Indikator polusi organik ekosistem akuatik
2. rantai dalam ekosistem
3. Mendaur-ulang nutrien di alam
4. Membentuk ekosistem terumbu karang
Bersifat merugikan antara lain:
Lintah atau pacet dari kelas hirudinea Kebanyakan hidup sebagai parasit
dengan cara mengisap darah atau jaringan tubuh binatang lain sebagai
makanan. Ada juga yang hidup dengan makan sisa-sisa binatang dan
tumbuhan.
Selain lintah, cacing dalam kelas Polychaeta juga bersifat parasit yaitu sebagai
hama (penggerek & penempel) badan kapal yang mengakibatkan kayu
penyususn badan kapal menjadi rapuh dan mudah rusak (Kastawi dkk., 2003).
7. Beberapa Oligochaeta juga bermanfaat bagi budidaya perairan, tetapi
beberapa jenis secara tidak langsung juga bersifat merugikan. Jelaskan tentang
hal tersebut!
Jawab:
Manfaatnya Oligochaeta antara lain:
Sebagai bahan baku kosmetik
Sebagai bahan baku obat
Dapat di jadikan bahan makan ternak.
Dapat menyuburkan tanah
Sumber pakan ikan (Tubifex)
Perombak bahan organik & menyuburkan tanah (Lumbricus)
Bioindikator (Tubifex, Limnodrillus)
Salah satu anggota dari filum annelida yang paling di kenal adalah
dari ordo olygochaeta yaitu cacing tanah (Lumbricus terrestris) yang mana
banyak manfaat yang didapat dari cacing bersegmen ini. Hingga tak jarang
hewan ini diternakkan. Cacing tanah memiliki banyak manfaat bagi manusia
dan kehidupan di sekitarnya. Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan
bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya
lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik.
Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang
menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan
sebagai :
Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah
dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan
kodok.
Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam,
menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit
gigi dan tipus.
Bersifat merugikan antara lain:
Inang perantara parasit pada ikan (Aulophorus furcatus dan Dero limosa)
Inang perantara cacing pita unggas (Amoebotaenia spenoides)
Parasit pada anak ikan lele (Lytocestus parvulus)
Pembawa virus dan bakteri minyak flu pada babi (Metastrongylus)
(Kastawi dkk., 2003).
DAFTAR PUSTAKA
http://personal.cityu.edu.hk/~bhworm/errant/introduction.htm. Diakses tanggal 10
November 2015.
http://rmbr.nus.edu.sg/polychaete/feet.html. Diakses tanggal 10 November 2015.
Kastawi, Yusuf.dkk. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: Jica.
Tim Ganesha Operation. 2004. Instan Biologi SMA. Jakarta: Erlangga.
top related