137447559 tugas struktur baja perencanaan gudang
Post on 05-Jul-2018
281 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
1/26
TUGAS STRUKTUR BAJA
(diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas Struktur Baja)
Disusun Oleh :
NURUL DULAMI (09 1061 1010)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2013
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
2/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul “TUGAS STRUKTUR BAJA”
tepat waktu. Berbekal kemampuan dan pengetahuan, penulis menyusun tugas ini semaksimal
mungkin untuk memenuhi syarat mata kuliah Tugas Struktur Baja.
Penulisan tugas ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, saran, dan petunjuk
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:
a. Bapak Muhtar S.T., M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah Tugas Struktur Baja
pada Jurusan Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Jember yang telahmemberikan bimbingan, masukan terhadap penyusun.
b. Seluruh teman-teman Fakultas Teknik Sipil Angkatan 2009 yang telah turut membantu
dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis sangat menyadari meskipun tugas ini telah dipersiapkan sebaik-baiknya, namun
masih terdapat kekurangan dalam penulisan tugas ini. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan dalam penulisan tugas ini. Semoga tugas ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Jember, 11 Desember 2012
Penulis
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
3/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 3
BAB I
PERENCANAAN GORDING
Gording biasanya berupa profil siku atau juga “ channel “ untuk gording berupa siku,
ada rumus pendekatan untuk menentukan ukuran profil yang akan digunakan. Ukuran siku
pada sisi tegak lurus atap = , sedangkan untuk ukuran siku pada bidang // atap
.
Sehingga apabila diketahui data perencanaan pada gambar yang terdiri dari,
Jarak antar kuda – kuda = 6 meter
Jarak overstek = 0.6 meter
Bentang kuda – kuda = 12 meter
Panjang gudang = 30 meter
α = 320
Tinggi bangunan = 6 meter
E = 210000 Mpa = 2.1*106 kg/cm
2
Maka untuk perencanaan gording, dapat digunakan profil baja minimum.
Sisi tegak lurus = L = Jarak antar kuda – kuda = 600
45 45 45
= 13.3 cm
Sisi sejajar = L = Jarak antar kuda – kuda = 600
60 60 60
= 10 cm
Gunakan profil baja channel 180 70 8 11
Dengan spesifikasi sebagai berikut:
Ix = 1350 cm4
Iy = 114 cm4
q = 22 kg/m
Luas profil = 28 cm2
b = 70 mm
h = 180 mm
d = 8 mm
Zx = 150 cm3
Zy = 22.4 cm3
t = 11 mm
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
4/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 4
ix = 6.95 cm
iy = 2.02 cm
fy = 2400 kg / cm2
fu = 3700 kg / cm2
Jika direncanakan menggunakan 6 buah gording,maka jarak masing-masingnya
adalah:
∗
()∗° = 141.5 cm
1.1.
Pembebanan Gording
1.1.1.
Beban Mati
a. Beban sendiri gording = berat gording
= 22 kg/m
= 22 kg/m
b. Berat penutup atap = jarak antar gording * berat genteng
genteng = 1.415 m * 50 kg/m2 = 70.75 kg/m +
92.75 kg/m
c. Berat plafond + gantung = Berat plafond *jarak antar gording
= 18 kg/m2
* 1.415 = 25.47 kg/m
+
Berat Total = 118.22 kg/m
d. Berat baut + plat simpul = 10 % * berat total
= 10 % * 118.22 kg/m = 11.822 kg/m +
Berat mati total ( DL ) = 130.042 kg/m
e. Momen akibat beban mati
Akibat qx Mx = 1/8 *qx * L2
= 1/8 * ( 130.042 cos32 ) * jarak kuda – kuda2
= 496.268 kgm
Akibat qy My = 1/8 *qy * ( 1/3L )2
= 1/8*(130.042 sin32 ) * (1/3jarak kuda-kuda)2
= 34.455 kgm
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
5/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 5
1.1.2.
Beban Hidup
Untuk analisa beban hidup, pilih salah satu saja antara beban pekerja atau beban air
hujan.
a. Beban pekerja = 100 kg
b. Momen akibat beban hidup
Akibat px Mx = 1/4 *cos 32 px * L
= 1/4 * (100 cos32 ) * jarak kuda – kuda
= 127.207 kgm
Akibat py My = 1/4 * sin 32 px * 1/3L
= 1/4 * (100 sin32 ) * 1/3jarak kuda – kuda
= 26.495 kgm
1.1.3.
Beban Angin
Untuk analisa beban angin, pada atap dengan kemiringan > 300 besar koefisien angin
adalah antara 0.5 - ( - 0.4 -
) dengan besar tekanan tiup 25 kg/m2
a. Tekanan angin = 25 kg/m2
b. Muka angin tekan ( dipihak angin )
Beban angin tekan = jarak antar gording * koefisien angin * tekanan
angin = 1.415 * 0.5 * 25
= 17.6875 kg/m
c. Muka angin hisap ( dibelakang angin )
Koefisien angin hisap = ( - 0.4 – ) = - 0.506
Beban angin hisap = jarak antar gording * koefisien angin * tekanan
angin = 1.415 * -0.506 * 25
= -17.89975 kg/m
d. Momen akibat beban angin
Angin bekerja tegak lurus atap, jadi berupa q. Momen akibat angin hisap tidak
perlu dihitung karena mamperingan struktur.
Akibat angin tekan Mx = 1/8 *beban angin tekan * L2
= 1/8 * 17.6875 * jarak kuda – kuda2
= 79.593 kgm
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
6/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 6
1.1.4.
Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan semua beban beban tersebut, struktur rangka baja harus mampu
memikul semua kombinasi pembebanan berikut sesuai SNI 03-1729-2002.
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
3. 1,2D + 1,6 (La atau H) + (γ L L atau 0,8W)
4. 1,2D + 1,3 W + γ L L + 0,5 (La atau H)
5. 1,2D ± 1,0E + γ L L
6. 0,9D ± (1,3W atau 1,0E)
Keterangan:
D = adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi
permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap,
tangga, dan peralatan layan tetap
L = adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung,
termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti
angin, hujan, dan lain-lain
La = adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan
oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan
biasa oleh orang dan benda bergerak
H = adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan
W = adalah beban angin
E = adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726 1989,
atau penggantinya
Dengan;
γ L = 0,5 bila L< 5 kPa, danγ L = 1 bila L≥ 5 kPa.
Death load (D) Live load (L) worker load (La) Rain load (H) Wind load (W) Earthquake load (E)
496.268 0 127.207 0 79.593 0
694.7752 659.1251 862.7272 763.096 596.0216 550.1121
Combine 1 Combine 2 Combine 3 Combine 4 Combine 5 Combine 6
Tabel : Kombinasi pembebanan searah sumbu x ( kgm )
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
7/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 7
Death load (D) Live load (L) worker load (La) Rain load (H) Wind load (W) Earthquake load (E)
34.455 0 26.495 0 0 0
48.237 54.5935 83.738 55.0935 41.846 31.0095
Combine 1 Combine 2 Combine 3 Combine 4 Combine 5 Combine 6
Tabel : Kombinasi pembebanan searah sumbu y ( kgm )
1.2.
Kontrol Gording
1.2.1.
Kontrol Tegangan Ijin Gording
σ = + < σijin σ = . + ∗.. < 1600 kg/cm2
= 575.151 + 747.660 < 1600 kg/cm2
= 1322.811 kg/cm
2< 1600 kg/cm
2 ( ok )
1.2.2.
Kontrol Rasio Dimensi Elemen
Berdasarkan SNI 03-1729-2002, rasio antara lebar dengan ketebalan suatu elemen dan
penampang suatu komponen struktur dapat diklasifikasikan menjadi penampang kompak,
tak kompak, dan langsing.
Penampang kompak adalah bila b / t dan h / tw lebih kecil dari λr.
Penampang langsing adalah bila b / t dan h / tw lebih besar dari λr sehingga berpotensial
mengalami tekuk lokal.
a. Check kelangsingan penampang
Flens = = 3.181
= √ = 10.97 ( ok )
Web = = 16.36
= √ = 108.443 ( ok )
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
8/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 8
b. Tentukan beban terfaktor yang dialami gording
Untuk menganalisa berapakah beban sebenarnya yang ditanggung oleh
gording dengan penggunaan baja profil 180.70.8.11 dapat dilakukan dengan
cara memilih kombinasi pembebanan yang terbesar seperti berikut.
Nu searah sb x = 862.7272 kgm / jarak kuda-kuda
= 862.7272 / 6 = 143.787 kg
Nu searah sb y = 83.738 kgm / jarak kuda-kuda
= 83.738 / 6 = 13.956 kg
1.2.3. Kontrol Masalah Tekuk Lokal
Jika penampang melintang suatu komponen struktur tekan telah cukup tipis, maka akan
ada kemungkinan timbul tekuk lokal. Jika tekuk lokal telah terjadi maka komponen struktur
tersebut tidak akan lagi mampu memikul beban tekan secara penuh, dan ada kemungkinan
pula struktur tersebut akan mengalami keruntuhan.
Bila kondisi tumpuan dianggap sendi - sendi, k = 1
a. Arah sumbu kuat ( sumbu x )
λx =∗
=∗.
= 86.33
λcx =
=
.
= 0.92
0.25
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
9/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 9
Nux = 143.787 = 0.003< 1
Φ * Nn 0.85 * 46249.1397
b. Arah sumbu lemah ( sumbu y )
λy =∗ =
∗.
= 297.029
λcy =
=
297.029
= 3.197
λcy > 1.2 maka wy = 1.25 * λcy2
= 1.25 * 3.1972 = 12.776
Nn = Ag * fcr = Ag * ( fy / wy )
= 2800 * ( 240 / 12.776)
= 5259.862 kg
Nuy = 13.956 = 0.003 < 1
Φ * Nn 0.85 * 5259.862
Sehingga profil channel 180.70.8.11 cukup kuat untuk memikul beban terfaktor searah
sumbu x dan sumbu y sehingga tidak akan mengalami masalah tekuk lokal.
1.2.4. Kontrol Masalah Tekuk Lateral
Jarak penahan lateral ( Lb ) = 50 cm
Lp = 1.76 * ry * = 1.76 * 2.02 * = 105.164 cm bentang pendek (Lb < Lp )
Mnx = Mpx
= Zx * fy = 150 * 2400 = 360000 kgcm
= 3600 kgm
Mny = 1/4 * t * b2 * fy
= ¼ * 1.1 * 72 * 2400 = 32340 kgcm
= 323.4 kgm
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
10/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 10
Persamaan interaksi
∗ +
∗ < 1
.
.
∗
+
.
.
∗
.
< 1
0.26 + 0.287 < 1
0.547 < 1 (ok)
1.2.5.
Kontrol Lendutan Profil
Jarak penahan lateral ( Lb ) = 50 cm
a. Akibat beban mati
Sx =
*
∗(∗)⁴
∗
=
*.∗(
∗)⁴ .∗∗
= 0.095
Sy =
*∗()⁴
∗
=
*.∗()⁴
.∗∗
= 0.41
b. Akibat beban hidup
Sx = *
∗(∗)⁴ ∗
= *
∗(∗)⁴ .∗∗
= 0.118
Sy = * ∗(
)
⁴
∗
= *
∗()⁴ .∗∗
= 0.504
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
11/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 11
c. Resultan vektor
Si = ()² +()² < δijin = (0.095+0.118)² +(0.41+0.504)² < δijin =
√ 0.045369+ 0.835396 < δijin
= 0.938 cm
δijin = L / 250
= 600 / 250
= 2.4 cm (ok)
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
12/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 12
BAB II
PERENCANAAN TREKSTANG
Fungsinya adalah untuk memperkecil lendutan gording pada arah sumbu y, karerna
sumbu y profil gording adalah sumbu yang lemah. Untuk penutup kuat seperti genteng,
pemakaian trekstang tidak diperlukan. Profil trekstang dapat terbuat dari baja bulat ( besi
tulangan ) ulir maupun polos.
Jika trekstang menghubungkan gording sedemikian hingga bentang gording terbagi
menjadi tiga sama besar, maka jarak penggantung gording adalah 1/3 dari jarak antar kuda-
kuda atau dari panjang gording. Berat dari trekstang tak perlu dimasukkan karena termasuk
ringan.
2.1. Pembebanan Trekstang
2.1.1. Beban Mati
a. Beban sendiri gording = berat gording * jarak trekstang
= 22 kg/m * (1/3 * 6) m
= 44 kg
b. Berat penutup atap = jarak antar gording * berat genteng * jarak trekstang
genteng = 1.415 m * 50 kg/m2 * (1/3 * 6) m = 141.5 kg +
Berat Total = 185.5 kg
c. Berat baut + plat simpul = 10 % * berat total
= 10 % * 185.5 kg = 18.55 kg +
Berat mati total ( DL ) = 204.05 kg
d. Beban mati sumbu y
DLy = sin30 * DL
= sin32 * 204.05 kg
= 108.13 kgm
2.1.2.
Beban Hidup
Untuk analisa beban hidup, pilih salah satu saja antara beban pekerja atau beban air
hujan.
a. Beban pekerja = 100 kg
b. Beban hidup sumbu y
Lay = sin 32* La
= sin32 * 100 kg = 52.991 kg
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
13/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 13
2.1.3.
Beban Angin
Untuk analisa beban angin, pada atap dengan kemiringan > 300 besar koefisien angin
adalah antara 0.5 – ( - 0.4 -
) dengan besar tekanan tiup 25 kg/m2
a. Tekanan angin = 25 kg/m2
b. Muka angin tekan ( dipihak angin )
Beban angin tekan = jarak antar gording * koef * tek. angin * jarak
trekstang
= 1.415 * 0.5 * 25 * ( 6/3 )
= 35.375 kg
2.1.4.
Kombinasi Pembebanan
Untuk analisa pembebanan total, gunakan kombinasi pembebanan yang ke 3, yaitu
pembebanan yang paling besar.
Ra = 1,2D + 1,6 (La atau H) + (γ L L atau 0,8W)
= 1.2 * 108.13 + 1.6 * 52.991 + 0.8 * 35.375
= 242.841 kg
2.1.5.
Pembebanan Trekstang Miring
Tan-1 β = jarak antar gording / jarak penggantung gording
= 1.415 / (6/3)
= 0.7075
β = 35.2790
Sin β = 0.577
Sin β = Ra / Rb
Rb = 242.841 / 0.577
= 420.868 kg
2.2. Perencanaan Batang Tarik
Menurut SNI 03-1729-2002, luas netto penampang (An) batang tarik tidak boleh
diambil lebih besar dari 85 % luas brutonya (Ag). Selain ketentuan tersebut, koefisien
reduksi U untuk beberapa penampang menurut manual dari AISC, adalah untuk penampang
profil selain I (termasuk penampang tersusun) dengan jumlah alat pengencang minimal 3
buah per baris, U = 0.85.
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
14/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 14
Pu = 420.868 kg
Berdasarkan kondisi leleh ( φ = 0.9 )
Pu = φ * fy * Ag
420.868 = 0.9 * 2400 * Ag
Ag = 0.1948 cm2
Berdasarkan kondisi fraktur ( φ = 0.75 )
Pu = φ * fu * Ae
420.868 = 0.75 * 3700 * Ae
Ae = 0.15166 cm2
Ae = U * An
0.15166 = 0.85 * An
An = 0.17842 cm2
An = 0.85 * Ag
Ag = 0.2099 cm2
Ambil luas penampang besi bulat polos yang paling kecil dengan perkiraan
ketahanan batang tarik yang terendah yaitu Ag = 2.0096 cm2. Sehingga diketahui
bahwa untuk dapat menahan beban sebesar 193.744 kg, diperlukan batang tarik
trekstang diameter Ø 16mm.
σt < P / ( 0.75 * A )1600 < 420.868 / ( 0.75 * 2.0096 )
1600 < 279.238 .................OK!!
2.3. Kontrol Kelangsingan
L = 141.5²+200² = 244.994 cm
d > L / 500
1.6 > 244.994 / 500
1.6 > 0.489 (ok)
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
15/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 15
BAB III
PERENCANAAN IKATAN ANGIN
Ikatan angin digunakan untuk mengatasi gaya – gaya yang bekerja sejajar arah
memanjang gudang sebagai akibat dari adanya tekanan angin karena angin yang bekerja
tegak lurus memanjang dapat ditahan oleh balok dan kolom. Tekanan tiup angin harus
diambil minimum 25 kgm-2 kecuali untuk daerah yang terletak hingga 5 km dari tepi laut.
3.1. Pembebanan
Jarak antar gording = 1.415 m
Tekanan angin = 25 kgm-2
Angin tekan = C * A * P
Panjang r 1 = 1.415 * 2 = 2.83 m
Panjang r 2 = 1.415 * 3 = 4.245 m
a. Y1 = sin α * r1
= sin32 * 2.83 m = 1.499 m
b. Y2 = sin α * ( r1 + r2 )
= sin32 * ( 2.83 + 4.245 ) = 3.749 m
c. X1 = cos α * r1
= cos32 * 2.83 m = 2.399 m
d. X2 = cos α * ( r1 + r2 ) – X1
= cos32 * ( 2.83 + 4.245 ) – 2.399
= 5.999 – 2.399 = 3.6 m
e. A1 = ½ * X1 * Y1
= ½ * 2.399 * 1.499 = 1.798 m2
f. A2 = ½ * X2 * Y2
= ½ * 3.6 * 3.749 = 6.748 m2
g. WA1 = C * A * P
= 0.5 * 1.798 * 25 = 22.3625 kg
h. WA2 = C * A * P
= 0.5 * 6.748 * 25 = 84.35 kg
i. R = WA1 + WA2
= 22.3625 + 84.35 = 106.7125 kg
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
16/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 16
j. W1 = 1/3 * WA1
= 1/3 * 22.3625 = 7.454 kg
k. W2 = 2/3 * WA2
= 2/3 * 84.35 = 56.233 kg
Ditinjau dari tampak atas rangka atap dengan menggunakan rumus kesetimbangan titik
buhul didapatkan;
ΣV = 0
R – W1 – S1 sinα = 0
106.7125 – 7.454 – S1 sin32 = 0
S1 = 187.308 kg
3.2. Kontrol Tegangan
Coba menggunakan besi diameter 12 mm untuk ikatan angin
A = ¼ * π * d2
= ¼ * π * 1.22
= 1.13 cm2
σ = S1 / A
= 187.308 / 1.13
= 165.759 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
17/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 17
BAB IV
PERENCANAAN KUDA-KUDA
Rangka atap dapat menumpu pada kolom atau balok beton, dimana perletakannya
dianggap sendi-rol, atau dapat menumpu pada kolom baja. Untuk menentukan pembebanan
total yang terjadi secara tipikal pada rangka kuda-kuda, cara mudahnya adalah dengan
menjumlahkan seluruh kombinasi pembebanan yang dipikul oleh gording, trekstang, dan
ikatan angin untuk dapat menentukan dimensi profil yang sebaiknya digunakan.
4.1. Pembebanan
4.2.1.
Beban Mati
Gording = 22 kg/m
Penutup atap = 70.75 kg/m
Plafon + penggantung = 18 kg/m
= 110.75 kg/m * 6 m ( jarak kuda – kuda )
= 664.5 kg
Trekstang + ik. Angin = 10 % * 664.5 kg/m
= 66.45 kg
Berat mati total DL = 730.95 kg
4.2.2. Beban Hidup (Beban Pekerja)
Dimana beban pekerja pada tiap titik bekerja adalah sebesar 100 kg
4.2.3.
Beban Angin
Q = 25 kg/m2 * 0.5 * 6 m * 1.415 m
= 106.125 (di pihak angin)
Qh = sin 32 * Q
= sin 32 * 106.125
= 56.23 kg (di pihak angin)Qv = cos32 * Q
= cos32 * 106.125
= 89.99 kg (di pihak angin)
Q = 25 kg/m2 * ( -0.4 – 32/300 ) * 6 m * 1.415 m
= -107.3985 kg (di belakang angin)
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
18/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 18
Qh = sin 32 * Q
= sin 32 * (-107.3985 )
= - 56.9125 kg (di belakang angin)
Qv = cos32 * Q
= cos32 * ( -107.3985 )
= - 91.079 kg (di belakang angin)
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
19/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 19
BAB V
DESIGN KOLOM
Data-data Yang Digunakan;
memakai WF, WF 250.175.7.11
A = 56.24 cm2
Ix = 6120 cm4
Iy = 984 cm4
ixo = 10.4 cm
iyo = 4.18 cm
Wx = 502 cm3
Wy = 113 cm3
momen max (mx1) = 5780 Kgf-m = 578000 kg-cm
momen max (mx2) = 5807 Kgf-m = 580700 kg-cm
gaya aksial mak (P) = 5705 Kgf = 5705 kg
CEK TEKUK KOLOM
jepit - sendi K = 0.7
panjang batang (L) = 600 cm
jadi, L . K = 420 cm
Check : N/A + Mx/Wx < 1600 kg/cm2
1258.213 < 1600 kg/cm2
Check terhadap dua syarat lagi,
λx = Lkx/ixo 40.38462 wx = 1.144 (tabel profil baja)
λy = Lky/iyo 100.4785 wy = 2.036 (tabel profil baja)
βx = 0.6+0.4(Mx1/Mx2)= 0.99814
nx = σE * A / N
= π2*A*E/(1.5N*λx2)
= 83.43439
Syarat;
wx*N/A+βx*nx/(nx-1)*Mx/Wx < 1600 kg/cm2
1284.67572 < 1600 kg/cm2
Syarat lain;
wy*N/A < 1600 kg/cm2
206.532361 < 1600 kg/cm2
Jadi profil WF 250.175.7.11 dapat dipakai
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
20/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 20
BAB VI
DESIGN KAKI KUDA
Data-data Yang Digunakan;
memakai WF, WF 250.175.7.11
A = 56.24 cm2Ix = 6120 cm4
Iy = 984 cm4
ixo = 10.4 cm
iyo = 4.18 cm
Wx = 502 cm3
Wy = 113 cm3
momen max (mx1) = 2802 Kgf-m = 280200 kg-cm
momen max (mx2) = 5807 Kgf-m = 580700 kg-cm
gaya aksial mak (P) = 4487 Kgf = 4487 kg
CEK TEKUK KOLOMsendi - sendi K = 1
panjang batang (L) = 600 cm
adi, L . K = 600 cm
Check : N/A + Mx/Wx < 1600 kg/cm2
1236.556 < 1600 kg/cm2
Check terhadap dua syarat lagi,
λx = Lkx/ixo 57.69231 wx = 1.206 (tabel profil baja)
λy = Lky/iyo 143.5407 wy = 3.947 (tabel profil baja)
βx = 0.6+0.4(Mx1/Mx2)= 0.793008
nx = σE * A / N
= π2*A*E/(1.5N*λx
2)
= 51.98054
Syarat;
wx*N/A+βx*nx/(nx-1)*Mx/Wx < 1600 kg/cm2
1031.54281 < 1600 kg/cm2
Syarat lain;
wy*N/A < 1600 kg/cm2
314.903787 < 1600 kg/cm2
Jadi profil WF 250.175.7.11 dapat dipakai
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
21/26
BAB VI
DESIGN SAMBUNGAN BAUT
Data-Data Yang Digunakan;
Baut A325
db = 22 mm
Beban mati = 0.731 ton
Beban hidup = 0.1 ton
Kombinasi beban mati + hidup
Pu = 1.2* DL + 1.6*LL
= 1.0372 ton
ФRnv = 0.75(0.5*fub)m*Ab
= 11.75439375 ton
Coba pakai 10 baut (5 buah per baris)
∑y2 = 4(160
2 + 80
2)
= 128000 mm3
Tu = Mu*y
∑y2
= 0.442 *150*160
128000
= 0.194475 ton
Vu = Pu
N
= 0.10372 ton < ФRnv (ok)
Periksa interaksi geser dan tarik
Ft = (807-1.5fuv) < 621
= (807-1.5Ruv/Ab) < 621
= 632.498763 Mpa
Gunakan ft = 621 Mpa
ФRnt = Ф*ft*Ab
= 17.6957055 ton
Tu < ФRnt
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
22/26
Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja 22
ANALISA SAP NYA GAK BISA DI UNGGAH…. HITUNG
SENDIRI YAAAA…
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
23/26
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
24/26
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
25/26
-
8/16/2019 137447559 Tugas Struktur Baja Perencanaan Gudang
26/26
LAMPIRAN
top related