1428 h / 2008 m -...
Post on 09-May-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERSEPSI TERHADAP TRAFFICl(ING
(PERDAGANGAN PEREMPUAN) DENGAN MOTIVASI
UNTUK MENJADI TKW KE LUAR NE:GERI
SKRIPSI
Oleh
SITI MAERAH
NIM: 101070023044
Skripsi ini diajukan untuk memenuhl sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATUllAH
JAKARTA
1428 H / 2008 M
PERSEPSI TERHADAP TRAFFICKING
(PERDAGANGAN PEREMPUAN) DENGAN MOTIVASI
UNTUK MENJAOI CALON TKW KE LUIAR. NEGER.I
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir mencapai Gelar Sarjana
Strata Satu (Si) Pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
SITI MAERAH
101070023044
DI Bawah Bimbingan
Pembimbing II
'~ <--
-----~~ ~-Yasun M. Si lkhwan Lutfi, M. Si
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1429 H I 2008 M
PENGESAHAN PANITIA U,Jl1!\N
Skripsi yang berjudul PERSEPSI TERHADAP TRAFFICKING
(PERDAGANGAN PEREMPUAN) DENGAN MOTIVASI UNTUK MENJADI
TKW KE LUAR NEGERI telah diujikan dalam munaqasyah Fal<Ultas
Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah ,Jakarta pada tanggal
06 Pebruari 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gel9r Sarjana Psikologi Program Strata Satu ( S 1 ).
Jakarta, 6 Pebruari, 2008
Sidang Munaqasyah,
Ketua M r~mgkap Anggota, I ..
M. Si.
M. Si.
Sekretaris eta gkap Anggota,
Pembimbing II, '\
~y~ ~n Lutfi. M. Si
NIP: 150 388 809
(A) Fakultas Psikologi (B) Pebruari2008 (C) Siti Maerah
ABSTRAK
(D) Hubungan Persepsi terhadap Trafficking (perdagangan perempuan) Dengan Motivasi untuk Menjadi TKW ke Luar Negeri
(E) Halaman : IX + 64 (F) Meskipun mendatangkan devisa bagi Negara serta meningkatnya kondisi
ekonomi keluaragnya, pengirirnan TKW ke luar negeri dapat rnenimbulkan kekhawatiran, karena dari sifat pekerjaannya dan posisi tawar mereka yang lemah, tiadanya izin kerja yang legal menyebabkan mereka makin rentan terhadap perdagangan, bahkan bila mereka menjadi TKW secara legalpun, buruh migran masih saja rentan karena mereka seringkali kurang diberi perlindungan dinegara tujuan daripada pekerja lain, terutama bila rnereka bekerja di sektor informal.
Semua perdagangan manusia tidak legal, namun semua migrasi illegal belum tentu merupakan perdagangan manusia, dalam Protokol PBB tahun 2000 Trafficking di pahami sebagai perekrutan, pengiriman, penempatan, dan pemulangan seseorang dengan menggunaan a11caman, kekerasan, pemaksaan lain, penipuan, penculikan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau mernberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain untuk tujuan el<sploitasi (Rossenberg, 2003)
Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara persepsi terhadap Trafficking dengan rnotivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri di PT Dwi Guna Jaya Abadi yang berlokasi di JI. Halim Perdana kusurna Jaktim. Responden yang di jadikan sample berjumlah 40 orang calon TKW yang sudah pernah menjadi TKW. Pendekatan yang di gunakan adalah kuantitatif sedangkan metodenya korelasional, pengumpulan data menggunakan skala model liker!, yang berupa kuisioner skala persepsi yang terdiri dari 74 item, dan skala motivasi 71 item. Pengolahan data dan semua perhitungannya menggunakan rumus statistic didapatkan realibilitas pada skala persepsi sebesar 0,8565 dan motivasi 0,8318 dari hasil uji hipotesa didapatkan hasil r hitung sebesar 0,520 yang nilainyalebih pada r table sebesar 0,312 pada taraf signifikansi 5%. Maka Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap trafficking dan motivasi untuk menjadi TKW.
(F) Bahan Bacaan: 31 ( 1988-2007)
KATA PENGANTAR
3ismillahirohmanirrahim
~lhamdulillahirabbil'alamin, segala puji syukur tak henti-hentinya penulis
Jcapkan bagi allah SWT, Sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ni dan mudah-mudahan mendapat Ridho-Nya. Shalawat dan salam tetap
ercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat dan para
lengikutnya yang tetap istiqomah di jalan-Nya.
<esederhanaan karya ini dapat selesai dengan penuh perjuangan serta
)engorbanan, tidak lepas dari bantuan serta dukungan baik secara materil
naupun imaterial dari berbagai pihak, pemberian saran, kritil< yang tak henti-
1entinya dan memotivasi agar karya ini terselesaikan. Untuk ilu, penulis ingin
T\enyampaikan rasa terima kasih secara langsung semua pihak yang telah
Tiembantu, yaitu:
1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lbu Ora. Netty
Hartati, M.Si terima kasih dengan setulus hati atas ilmu serta wejangannya
yang sangat berharga kepada penulis
2. Pembantu Oekan Bidang Akademik, lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si atas
ilmu serta dukungannya kepada penulis selama penulis menimba ilmu di
Fakultas Psikologi tercinta
3. Oosen pembimbing 1, Bapak Prof. Hamdan Yasun, M.si yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan
serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
4. Dosen Pembimbing 2, Bapak lkhwan Lutfi, M.si yang telah memberikan
motivasi dan masukan-masukannya yang sangat berharga kepada penulis.
5. Teruntuk separuh jiwaku: Ayah, lbu, curahan kasih sayang dan tetesan
keringat akan menjadi mutiara di akhir kelal<. Kakak, adik-adik dan
keponakan yang telah memberikan motivasi, serta doa yang telah kalian
panjatkan untuk penulis.
5. Direktur PT. Dwiguna Jaya Abadi, Bapak Yusuf Besar Jauhari, Bapak Adi,
Uni Winda, Mas hadi dan para calon TKW yang telah bersedia menjadi
responden yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
7. Ka Thebe (terima kasih atas kesabaran serta motivasinya), Nufus, Husna,
Eva dan seluruh teman-teman yang tak dapat penulis sebutkan satu
persatu
l\khirnya penulis hanya berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah
membantu penulis di catat oleh Allah SWT sebagai amal saleh yang penuh
keiklasan dan di balas pahala yang berlimpah ganda amien ..... .
Jakarta, Pebruari 2008
DAFTAR ISi
HALAMAN JUDUL. ............................................................................. .
HALAllllAN PERSETUJUAN ............................................................... .
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. .
ABSTRAK ............................................................................................. .
KA TA PENGANTAR ........................................................................... .
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ .
DAFT AR T ABEL ................................................................................. .
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... .
Bab 1 PENDAHULUAN....................................................................... 1-12
1.1. Latar Belakang Masalah ... ... . ... .... ... .. . . ... . . .. . ... . .. . . .. . ... ..... .... ... . . 1
1.2. ldentifikasi Masalah................................................................. 10
1.3. Pembatasan Masalah.............................................................. 10
1.4. Perumusan Masalah................................................................ 11
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 11
1.5.1. Tujuan Penelitian.......................................................... 11
1.5.2. Manfaat Penelitian........................................................ 11
1.6. Sistematika Penulisan............................................................ 12
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian Persepsi . .. ........ ....... ... . ... .... .......... ..... ...... .... ... 13
2.1.2 Proses terjadinya Persepsi . . ... . . . . .... .. . . .. . ... . .... .... .. ..... ..... 15
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ............... 16
2.2. Trafficking (Perdagangan Perempuan) .................................... 17
2.2.1. Pengertian Trafficking................................................... 17
2.2.2. Faktor-faktor penyebab trafficking.................................. 18
2.2.3. Unsur- Unsur Trafficking................................................ 21
2.2.4. Kerentanan Dalarn Pengerahan TKW............................ 22
2.3. Motivasi ..................................................................................... 28
2.3.1. Pengertian Motivasi ... ................................. ... .... ........... 28
2.3.2. Macarn- Macarn Motivasi .. .... ...... .... .. ..... ... .. ...... .... ........ 28
2.3.3. Fungsi-Fungsi Motivasi .......................... .... .................... 30
2.3.4. Faktor-Faktor Yang Memotivasi Menjadi TKW .............. 31
2.4. TKW........................................................................................... 33
2.4.1. Pengertian TKW ............................................................. 33
2.4.2. Syarat-Syarat Menjadi TKW ........................................... 34
2.4.3. Prosedur Bekerja Ke Luar Negeri ... ... ..... .. .... .. ... ..... .. . .. . 35
2.5. Kerangka Berpikir ...................................................................... 37
2.6. Hipotesa Penelitian ................................................................... 39
Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 40-48
3.1. Jenis Penelitian .................................................... .................... 40
3.1.2. Devinisi variabel dan Oprasional variabel .. ................... 40
3.2 Populasi, Sampel, dan Pengambilan Sampel............................. 42
3.2.1. Populasi.. ... . ... ... . .. . ... . . . ... .... .. . . .. . ... . ... . ........... .. . ... . ... . . .. .. . . 42
3.2.2 Sampel dan teknik penarikan Sampel............ ............... .. 42
3.3 Pengumpulan Data..................................................................... 43
3.3.1. Metode Pengumpulan Data ........................................... 43
3.3.2. lnstrumen Pengumpulan Data ....................................... 43
3.4. Teknik Analisa Data .................................................................. 45
3.5. Prosedur Penelitian .................................................................. 47
Bab 4 PRESENTASI DAN ANALISA DAT A ...................................... 49-58
4.1. Gambaran Um um Responden... ....... .... ... .... . . ... .... ........... .... ..... 49
4.2. Presentasi Data......................................................................... 51
4.2.1 Uji Persyaratan ................................................................ 51
4.2.1. Distribusi Penyebaran Skor Responden ... .. .. .... ... .... .... .. 54
4.2.3. Uji Hipotesis .................................................................... 56
Bab 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ................................ 59-64
5.1. Kesimpulan .... ... .... ... .... ... .... ... ... .... ......... ... ............ ... .... .. .... .... ... 59
5.2. Diskusi ...................................................................................... 59
5.3. Saran . . ... .... . .. . .. . .... ...... .... ... ........ ... . .. .. .. . .............. ................... ... 64
DAFT AR PUST AKA ........................................................................... .
a A.,.,., ___ D. &<I I A 111"11_8_ A D.8
DAFT AR T ABEL
3.1. Bobot Nilai .. .................................................................................. 43
3.2. Blue Print Skala Persepsi Terhadap Trafficking.......................... 44
3.3. Blue Print Skala Motivasi ............................................................. 45
3.4. Kaidah Reliabilitas Guilford ""'"'"'"·""'·'"""""'""'"' ............. ".. 47
4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Status Pernikahan 49
4.2. Scatterplot Skala Persepsi Terhadap Trafficking......................... 52
4.3. Scatterplot Skala Motivasi .. ..... .............. .... ....... .............. .............. 53
4.4. Uji Homogenitas .. . .. ... . .. .. .. .... ... .... ... . ... .... . .. ........... .... .... ...... . .... ..... 54
4.5. Deskriptif Statistik ........................................................................ 55
4.6. Skor Responden Secara Keseluruhan ......................................... 56
4.7. Uji Korelasi ................................................................................... 57
BABI
PENDAHUlUAN
1.1. Latar belakang Masalah
I
Salah satu masalah mendasar yang dihadapi bangsa Indonesia di
sepanjang perjalanannya sebagai bangsa merdeka adalah
pengangguran. Menurut menakertrans (dalam majalah nakertrans, 2004)
menyebutkan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan
pertambahan angkatan kerja, akibatnya pengangguran menjadi
fenomena mengemuka sekaligus menjadi salah satu masalah serius
dalam lingkaran persoalan nasional yang benama kemiskinan.
Pada saat pemerintah belum sepenuhnya berhasil mencari jalan keluar
atas persoalan pengangguran dan kemiskinan, fenomena buruh migran
atau lebih dikenal dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI} mengemuka, lni
mulai berlangsung dari tahun 1980-an sampai sekarang (Susilo, 2003).
Indonesia merupakan negara pengirim TKW terbesar di Asia Tenggara
setelah Filipina, Kepergian TKI ke luar negeri dilandasi oleh keinginan
mencari pekerjaan dengan penghasilan yang dapat digunakan untuk
membantu perekonomian keluarganya(dalam Wawa, 2005).
Dari tahun 1980 jumlah TKI yang diproses oleh DepnakEir berjumlah
10.378 orang, pada tahun 1995 berjumlah 120.603 orang,tahun 1996
berjumlah 220.162 orang, tahun 1997 berjumlah 276.352 orang, tahun
1998 berjumlah 380.173 orang, sedangkan pada tahun :2005 jumlah
tersebut meningkat menjadi 474.310 orang (Hugo dalam Rossenberg,
2003)
Alasan-alasan seseorang untuk mencari pekerjaan dan memutuskan
untuk bekerja di luar negeri,antara lain: 1 ). Dilihat dari kondisi individu
dan rumah tangga buruh migran adalah: umur relatif muda, umumnya
berpendidikan rendah, keinginan untuk memperoleh penghasilan tinggi,
harapan untuk menunaikan ibadah haji untuk yang ke arab Saudi,
dukungan dan izin dari keluarga, terbatasnya pemilikan lahan; 2).Dilihat
dari kondisi desa asal: terbatasnya kesempatan kerja dan potensi SDA,
serta norma dan ikatan sosial yang tidak menghambat Proses Migrasi
TKW ke luar negeri;3). Dilihat dari kondisi negara tujuan: tingkat upah
lebih tinggi, adanya persamaan agama untuk yang ke Timur Tengah,
adanya kerabat atau teman sekampung yang sudah terlebih dahulu
menjadi TKW ke luar negeri; 4). Faktor-faktor lainnya: pemgaruh
keberhasilan teman sekampung, ada lembaga yang membantu proses
pemberangkatan ke luar negeri (Sanggar Kanto, 1998)
2
3
Apalagi upah TKW di luar negeri sangat menggiurkan, menurut
peraturan resmi keimigrasian berbeda disetiap negara tujuan misalnya:
di Hongkong upah TKW adalah HKD 3670/bulan (sekitar 4 juta), di
Singapura sebesar $D 330 (sekitar 1,5 juta), di Timur Tengah sekitar SR
600(sekitar 1,4 juta), dan di Malaysia RM 300-400 (sekitar 680-900 ribu)
nilai rupiah tergantung fluktuasi kurs. Menurut Menakertrans Errnan
Suparno menyebutkan penghasilan/remitansi dari buruh migran
memberikan kontribusi yang berarti kepada ekonomi nasional yaitu
sekitar US$ 2,5 milyar/tahun, pada tahun 2001 remitansi yang masuk
sekitar US$ 1, 1 milyar, ditahun 2002 meningkat menjadi US$ 2,93
milyar, sampai akhir 2005 mencapai jumlah US$ 3, 1 milyar, sedangkan
untuk tahun 2006 mencapai US$ 3,5-4 milyar
Maka dari itu kalau berbicara tentang remitansi maka tidaklah berlebihan
kalau TKW disebut pahlawan devisa negara, mengingat jumlah remitansi
yang berhasil dikirim ke Indonesia cukup besar.(Susilo, 2003)
Akan tetapi meskipun banyak mendatangkan devisa bagi Negara serta
meningkatnya kondisi ekonomi keluaragnya, pengiriman TKW ke luar
negeri dapat menimbulkan kekhawatiran, karena dari sifat pekerjaannya
dan posisi tawar mereka yang lemah, tiadanya izin kerja yang sah atau
tidak resmi menyebabkan mereka makin rentan terhadap perdagangan,
bahkan bila mereka menjadi TKW secara resmipun, buruh migrant masih
dinegara tujuan daripada pekerja lain, terutama bila mereka bekerja di
sektor informal.
4
Memang, menjadi TKW bisa disebut gampang-gampan~1 susah,
Gampangnya tidak memerlukan pendidikan tinggi asalkan berminat dan
berbadan sehat bisa menjadi TKW, Apalagi banyak kisah sukses para
TKW yang rnemberikan kontribusi positif mereka terhadap keluarganya,
daerahnya, dan bangsanya (yang setidaknya berupa aliran devisa), akan
tetapi banyak pula yang gagal dan mengalami tindak kekerasan.
Sebut saja Marni (16 tahun), karena tergiur melihat tetangga yang
sukses menjadi TKW, akhirnya iapun dengan bantuan sponsor
mendaftarkan pada PJTKI yang resmi dam tanpa dipungut bayaran,
tetapi marni harus menyetujui bahwa gajinya akan dipotong 7 bulan gaji.
Semuanya berjalan cukup cepat, tidak kurang dari 1 bulan akhirnya
Marni diberangkatkan, paspor marni dikeluarkan oleh kantor imigrasi
Soekarno Hatta, alamat dalam paspor dipalsukan, dan ia dijanjikan
mendapat gaji us$ 240 perbulan. Setibanya di Negara tujuan ia
dipekerjakan pada sepasang suami isteri yang sama- sama pelaku
bisnis. Majikan perempuan sangat kejam, setiap hari marni disiksa
dengan tendangan, cakaran dan pukulan, bahkan pernah pula menusuk
nusuk tangan kanan mami dengan pisau. Setiap kali kedua majikannya
ribut maka Marni selalu menjadi sasaran. Selama 10 bulan bekerja tidal<
·-·- '------- --'-'-- -•••----' _,_._ ___ ,,. ____ _
5
hari ia hanya makan sekali itupun nasi yang sudah basi bahkan sering
hanya diberi sekerat roti. pekerjaan yang harus dikerjakan Marni selain
melakukan sernua pekerjaan kerumah tanggaan (masak, mencuci,
mernbersihkan rumah) juga mengasuh tiga orang anak majikan masing
masing berumur satu tahun, dua tahun dan tiga tahun. Marni sudah tidak
tahan dengan siksaan yang setiap hari dirasakan tapi tidak ada
kesempatan untuk lari. Suatu saat, Marni dipukuli oleh majikan
perernpuan. Karena majikannya marah besar, pintu lupa di kunci.
Kesempatan itu dipergunakan oleh marni untuk melarikan diri dengan
dibantu oleh satpam yang memanggilkan taksi, Marni mengadu ke KBRI
dan tinggal disana selama 2 hari kemudian dijemput oleh agen dan
rninta segera dipulangkan sementara kondisi tubuh sEimakin lemah.
ltu adalah salah satu kasus yang di tangani oleh solidaritas perempuan
(2002), yang bisa dikategorilcan trafficking. Adapun definisi trafficking
menurut protokol PBB adalah: Perekrutan, pengiriman, penempatan, dan
pemulangan seseorang dengan atau tanpa persetujuan korban atau
dengan persetujuan dari mereka yang diperoleh melalui: penggunaan
ancaman/kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan,
penyekapan, penjeratan utang, kebohongan, kecurangan, bujuk rayu
atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh
ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas oran~J lain untuk tujuan:
eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi (Rossenberg, 2003)
Trafficking atau perdagangan perempuan dirasakan semakin marak,
narnun karena merupakan perbuatan yang terselubung dan illegal,
datanya secara kuantitatif sangat sulit diperoleh, Pihak kepilisian hanya
mencatat kasus-kasus perdagangan orang yang dilaporl<an atau
terungkap oleh penyelidikan oleh pihak berwajib, data Mabes Polri
rnenunjukan dari tahun ke tahun terlihat adanya fluktuasi jurnlah kasus
dan cakupan wilayah kejadian trafficking (1999:173 kasus di 14 wilayah;
2000: 24 kasus di 14 wilayah;2001:179 kasus di 17 wila1rah; 2002: 155
kasus di 18 wilayah; 2003: 125 kasus di 9 wilayah( Hardijanto, 2004)
Sedangkan modus operandi trafficking berkaitan erat dengan pekerjaa11
yang banyak dijadikan sebagai tujuan perdagangan perempuan yaitu:
TKW-PRT, PSK, pekerja jermal, Peodefol dan perbudakan yang
berkedok pengantin pesanan atau kawin kontrak. Dalam penelitian ini
penulis hanya membahas bentuk kejahatan terhadap TKW-PRT.
Menjadi TKW rentan terhadap trafficking, jika salah satu dari Proses:
yang indikatomya perekrutan, pengiriman, penempatan, pemulangan.
Dengan rnenggunakan jalan/ cara mengendalika korban dengan:
ancaman/ kekerasan fisik dan seksual, penyalahgunaan kekuasaan/
posisi rentan, penyekapan dan penipuan/ penjeratan utang, untuk
Tujuan: eksploitasi kerja yang tercanturn dalam protoc:ol PBB terpenuhi,
akibatnya terjadilah perdagangan. Persetujuan dari korban tidak lagi
6
7
anak yang berusia di bawah 18 tahun persetujuan menjadi tidak reteven,
baik dengan memakai atau tidak dengan cara diatas(Hossenberg,2003)
Dari identifikasi modus trafficking diatas, hampir semuanya memiliki pola
yang sama, sebagaimana yang tercantum dalam protokol PBB terbagi
dalam 4 tahap, diantaranya: (1). Pola perekrutan mempertimbangkan
kondisi sosial ekonomi/ budaya dengan daerah asal diantaranya:diiming
iming kerja enak
dan gaji besar, terjerat utang, dll. (2). Pola pengiriman Trafficking
membutuhkan tempat persinggahan sementara, dalam pengiriman TKW
misalnya dipenampungan PJTKI bentuk kerentanannya antara lain:
Pemalsuan identitas, menunggu terlalu lama,diperlakukan tidak
manusiawi,dll
(3). Pola penempatan/ di tempat kerja bentuk kerentanannya antara lain:
kerja tidak sesuai kontrak kerja, paspor ditahan, penganiayaan/
pelecehan seksual, PHK sepihak, dll.(4). Pola pemulangan bentuk
kerentanannya antara lain: pengelabuan, pemerasan, dll (Lembar Suara
Apik, 2006)
Adapun penyebab terjadinya trafficking yaitu: kemiskinan, karena
ketiadaan akte kelahiran, kurangnya pendidikan dan ket1~rampilan,
kurangnya akses, kesempatan dan informasi serta nilai sosial dan
Begitu banyak faktor-faktor yang menyebabkan perdagangan
perempuan, sehingga dapat menimbulkan persepsi yan!~ berbeda oleh
setiap orang tergantung sudut pandangnya. Persepsi m1:1rupakan
pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan dan menafsirkan (Rahrnat, 2004 ).
,Persepsi tentang Trafficking setiap orang berbeda-beda ada yang
memberikan persepsi negatif karena memang dari faktor-faktor tersebut
dapat rnenyebabkan mereka rentan terjebak dalam perdagangan yang
menempatkan perempuan pada posisi yang beresiko khususnya
kesehatannya baik fisik maupun mental spiritual, dan juga rawan
terhadap tindak kekerasan, kehamilan yang tidal< dikehendaki, dan
penyakit seksual menular termasuk HIV/AID. Sebaliknya, ada pula yang
memberikan persepsi yang biasa/ wajar tentang trafficking yang
umumnya karena tidal< memahami akan hak- hak serta lemahnya
perangkat hukum di Indonesia untuk menjaring orang yang melakukan
pelanggaran terhadap anak menjadi faktor meningkatnya perdagangan.
8
Di satu sisi Jika persepsi yang terbentuk adalah negatif, akan
memandang trafficking merupakan satu bentuk pelanggaran hukum
yang melecehkan martabat manusia, manusia mempunyai martabat dan
hak asasi yang sangat tinggi sehingga sangat tidak manusiawi
memperdagangkan manusia untuk kepentingan apapun, ini satu
perbuatan jahiliyah yang menjadikan manusia sebagai budak, karena
manusia bukanlah untuk diperdagangkan.
Di sisi lain, ada juga yang memandang trafficking suatu hal yang biasa
dan wajar, hal ini disebabkan adanya kultur dimana perempuan harus
membantu keluarga, dalam hal ini menambah penghasilan, praktel< lain
yang umum diterima adalah menuntut perempuan untuk membayar
hutang, dan jika mereka terbukti tidak bersedia melunasinya maka
perusahaan akan menuntut mereka melalui jalur hukum, apalagi dipicu
kurangnya pendidikan sehingga tidak memahami akan hak-hak mereka,
Akan tetapi menjadi TKW yang rentan terhadap trafficking tidak banyak
mempengaruhi kejiwaan seseorang, bahkan motivasi m13njadi TKW
semakin kuat, apalagi melihat orang lain yang berhasil merubah
kehidupan dirinya, dan l<0nsep tentang pekerjaan yang tidak
memerlukan pendidikan tinggi, mudah didapat serta gaji yang tinggi
menjadi daya tarik mereka untuk kemudian berbondong··bondong
menjadiTKW
Hal ini menjadi panting dan menarik bagi penulis untuk rnelihat apakah
benar persepsi seseorang tentang trafficking dapat mengurangi minat
rnenjadi TKW ke luar negeri. Untuk itu penulis akan rnelakukan
penelitian dengan judul "Persepsi terhadap trafficking de•ngan motivasi
______ : __ J: .,..1#1.Af 1-- 1---- ---·--:11
9
1.2 ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut , maka masalah yang hendak
diteliti dapat di ldentifikasikan sebagai berikut :
1. Seperti apa kerentanan TKW-PRT yang masuk l<ategori
Trafficking?
2. Bagaimanakah persepsi terhadap trafficking?
3. Bagaimana tingkat motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri?
4. Apakah ada hubungan antara persepsi TKW tentang Trafficking
dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar Penelitian ini lebih terfokus pada masalah yang akan diungkap,
maka permasalahan dalam penelitian ini di batasi sebagai berikut :
10
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah calon TKW yang
ada di PJTKI PT Dwi Guna Jaya Abadi yang terletak di JI. Komodor
Halim Perdana Kusuma Jaktim yang akan diberangkatkan ke luar negeri
di kawasan timur tengah, memiliki latar belakang pendidikan minimal SD
sebelumnya sudah berpengalaman menjadi TKW, hal ini untuk
mengetahui bagaimana persepsi tentang trafficking, dimana menjadi
TKW merupakan pekerjaan yang rentan terhadap trafficl<ing.
11
Yang dirnaksud persepsi tentang trafficking adalah skor yang diperoleh
melalui penyebaran skala yang diberikan l<epada responden mengenai
unsur-unsur trafficking yang tercantum dalam protokol PBB tahun 2000,
Sedangkan untuk motivasi menjadi TKW ke luar negeri adalah skor yang
diperoleh melalui penyebaran skala yang mencakup motivasi instrinsik
dan ekstrinsik.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara
persepsi tentang trafficking dengan motivasi untuk menj;~di TKW ke luar
negeri?
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah "Mengetahui apakah
ada hubungan antara persepsi terhadap motivasi"
1.5.2. Manfaat Penelitian
Diharapkan dalam penelitian ini mempunyai manfaat :
a). Manfaat Teoritis
Secara teoritis memberikan sumbangan dan ilmu pengetahuan
seseorang terhadap motivasi yang dimunculkan, khu~;us.nya persepsi
tentang trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri,
dan sebagai panduan bagi penelitian lanjutan yang terkait dengan
permasalahan ini
b). Manfaat Praktis
Secara praktis dapat memberikan informasi tentang kerentanan TKW
supaya lebih memahami sehingga tidak menjadi korban trafficking
1.6. Sistematika Penulisan
12
Skripsi ini terdiri dari 5 Bab, masing-masing berisi uraian sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, ldentifikasi
masalah, pembatasan masalah penelitian, Perurnusan Masalah, tujuan
dan rnanfaat penelitian, sistematika penulisan.
Bab 2 : Kajian Pustaka rneliputi teori-teori yang berhubungan den~1an
masalah yang akan diteliti yaitu: persepsi, motivasi, TKW, Trafficking,
kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian
Bab 3 : Metodologi penelitian pada bagian ini berisi tentang metode
penelitian yang digunakan berupa: jenis penelitian,pemdekatan dan
metode penelitian, dan pernbahasan hasil penelitian.
Bab 4 : Analisis hasil penelitian hasil penelitian ini terdiri dari gambaran
urnurn subyek penelitian, deskripsi data penelitian, dan pernbahasan
has ii.
2.1 . PERSEPSI
BAB2
KAJIAN PUSTAKA
2.1:1. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan atau dengan kata lain persepsi ialah memberikan
makna pada situasi inderawi (Desiderarto, dalam Rakhmat, 2004)
Persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menjadi sadar adanya
sifat atau hubungan melalui panca indera, apa yang dihayati akan
terpengaruh oleh pengalaman dan pengetahuan masa lalu sehingga
persepsi bukan sekedar perekam pasif dan stimulus yang mengenai
panca indera (Atkinson, 1999)
13
Persepsi adalah fungsi yang penting dalam kehidupan, yang dengannya
makhluk hidup mengerti apa yang akan menyakitinya, hingga dengannya
ia pun segera menjauh, disamping itu juga mengerti apa manfaatnya dan
· karenanya maka ia al<an berusaha untuk mencapainya (Najati, 2001)
Persepsi juga diartikan sebagai suatu proses yang di dahului oleh
14
dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang di
inderakannya itu (Davidoff, 1988)
Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasikan terhadap
stimulus yang diterima sehingga merupakan aktivitas psikologis dalam
diri individu, pada hakikatnya adalah proses kognitif yan9 dialami oleh
setiap orang dalam menilai informasi tentang lingkungan, baik lewat
penglihatan, pendengaran dan penghayatan perasaan (dalam Walgito,
1999)
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Persepsi
merupakan pandangan seseorang tentang suatu hal berdasarkan
informasi yang ia peroleh baik dari pengalaman, penglihatan,
pendengaran atau stimulus inderawi lainnya.
Sedangkan Persepsi menurut penulis adalah suatu proses seseorang
dalam melihat, mengamati, dan menafsirkan suatu objek, kejadian atau
peristiwa yang terlihat oleh panca indra kemudian di masukan ke dalam
memori kita sehingga akan membentuk suatu kesan atau pemahaman
yang baru bagi individu tersebut.
15
2.1.2 Proses terjadinya persepsi
Mempersepsikan sesuatu tidak terjadi begitu saja, tetapi ada unsur yang
dapat menciptakan sebuah persepsi atau suatu proses yang dapat
memubuat terjadinya suatu persepsi (walgito, 1999)
Persepsi bermula dari pengindraan, hal ini berarti bahwa terjadinya
proses ini dirangsang kehadiran sesuatu/ sekumpulan objek yang
tertangkap oleh alat-alat indra manusia, informasi yang disalurkan
kedalam alat pikiran, kemudian mengalami beberapa tahapan
pengolahan; mulai dari seleksi dan organisasi dari rangsang-rangsang
atau stimuli yang diterima dan berakhir pada penafsiran (interpretasi)
mengenai keseluruhannya.
Ketiga tahapan proses tersebut dalam kenyataannya terjadi secara
kurang lebih serentak dan tumpang tindih, karena pada dasarnya
keseluruhan proses ini berjalan dalam waktu yang relatif amat sangat
dan segera
(wibowo, dalam Hasbi 2007)
Persepsi harus dibedakan dari proses indrawi, proses indrawi adalah
proses kerja indra kita, dan proses persepsi adalah cara kita memproses
data indrawi tadi menjadi informasi agar dapat kita artikan.
16
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi
Persepsi setiap orang dalam memandang suatu objek akan berbecfa
satu sama lain, karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada proses
penginderaan.
Adapun yang mempengaruhi perbedaan Persepsi menurut Sarwono
(2000) adalah sebagai berikut :
1. Motif adalah faktor internal yang dapat merangsan~1 perhatian dan
dapat menyebabkan munculnya keinginan individu untuk
melakukan sesuatu dan sebaliknya.
2. Kesediaan dan harapan, hal ini akan menentukan pesan mana
yang akan dipilih itu akan di tata dan di interpretasikan
3. Kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan
persepsi, misalnya Adan B berjalan-jalan dipusat pertokoan.A,
yang kebetulan sedang lapar mempersepsikan kompleks itu
restoran yang berisi makanan lezat, sedangkan B yang sedang
ingin membeli sebuah arloji mengamati komplek itu sebagai deretan
toko kelontong.
4. Pengulangan, suatu rangsang yang muncul atau terjadi secara
berulang-ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik
jenuh.
5. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh
pula terhadap persepsi
17
2.2. TRAFFICKING (Perdagangan Perempuan)
2.2.1 Pengertian Trafficking
Kata Trafficking merupakan kata adopsi dari bahasa inggris yang artinya
perdagangan orang, meskipun demikian, belum ada kesepakatan bulat
bahwa kata "perdagangan" layak diperuntukan bagi "rnanusia" karena,
yang pantas diperdagangkan hanyalah benda. Hal yang mendasar
dalam perbuatan trafficking terdapat prinsip jual beli.
Devinisi trafficking menurut Protokol PBB tahun 2000 untuk mencegah,
memberantas dan menghukum perdagangan manusia, khususnya
kekerasan terhadap perempuan, memasukan devinisi trafficking di
pahami sebagai:
Perekrutan, pengiriman, penempatan, dan pemulangan seseorang
dengan atau tanpa persetujuan korban atau dengan persetujuan
dari mereka yang diperoleh melalui: penggunaan
ancaman/kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi
rentan, penyekapan, penjeratan utang, kebohongan, kecurangan,
bujuk rayu atau memberi atau menerima bayaran atau rnanfaat
untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas
orang lain untuk tujuan: eksploitasi atau mengakibatkan orang
tereksploitasi (Rossenberg,2003)
Devinisi yang lainnya mengenai trafficking, Wijers dan lap-chew tahun
1999 yang di kutip oleh Steve Cook (2005) sebagai berikut:
Seluruh tindakan yang dilakukan dalam rangka pen3krutan dan/
untuk pekerjaan atau jasa, dengan menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi
dominan, penjeratan utang, penipuan atau bentuk-bentuk
pemaksaan lain untuk tujuan eksploitasi.
18
Berdasarkan devinisi tersebut secara umum trafficking adalah perbuatan
seseorang/ sekelompok orang dengan tanpa persetujuan korban yang
diperoleh melalui kecurangan atau bujuk rayu demi keuntungan si
pelaku, dengan menyerahkan, menjual dan memanfaatkan perempuan
untuk dijadikan TKW atau pekerjaan lainnya.
2.2.2 Faktor-Faktor Penyebab Trafficking
Kemiskinan seringkali dijadikan alasan utama penyebab trafficking, ini
didasarkan bahwa daerah asal memiliki masalah kemiskinan, asumsi
tersebut kemudian dibantah dengan memperhatikan, misalnya,
Indonesia ternyata juga menjadi daerah tujuan, maka kemiskinan
sebenamya bukan satu-satunya penyebab, karena itu bEirsifat kompleks
dan saling terkait satu sama lainnya
Adapun penyebab Trafficking menurut Rosenberg (2003) adalah:
1. Ketiadaan akte kelahiran
Rendahnya registrasi kelahiran khususnya dikalangan masyarakat
desa, memfasilitasi perdagangan manusia. Karena, usia dapat
dipalsukan untuk memperoleh dokumen perlengkapan
pemberangkatan bermigrasi
2. Tingkat pendidikan yang rendah
Mempengaruhi kecenderungan orang memilih kerja disektor
informal atau menikah bagi perempuan, suatu pilihan yang
dianggap tidak memerlukan klasifikasi prasyarat administratif dan
disertai dengan iming-iming materi yang dimanfaatl<an oleh calo.
3. Kontel<s budaya
19
Indonesia merupal<an Negara multil<ultural yang sebagaian besar
pengaruh l<ebudayaan tersebut melemahl<an posisi perempuan
keluarga atau perkawinan, Kemudian ada praktek ijon yakni Praktek
meminjamkan atau membayarkan tenaga sendiri/salah satu
anggota keluarga guna membayar utang atau mendapatkan
penghasilan sebagaistrategi bertahan hidup, kebiasaan
menikahkan anak pada usia dini merupakan salah satu budaya
yang masih dianut oleh kebanyakan masyarakat sampai saat ini
disebabkan beberapa alasan: a).Kepercayaan dibanyak l<omunitas
bahwa perempuan mencapai kedewasaan setelah menstruasi
pertamanya, Karena itu, setelah menstruasi perempuan harus
segera dinikahl<an, Praktel< ini pada umumnya masih diiaksanakan
di daerah jawa dan sunda. b).Adanya ketakutan .iika seseorang
perempuan tidak menikah berarti tidak laku atau dianggap sebagai
------·-- "'··- -\. l/~l~t----·-":--- ..t, __ ._ _ _. __ ·------·-·---- ---·-
20
perempuan yang dianggap sebagai kehormatan dan kesucian yang
mempunyai arti sangat penting. d). Kemiskinan, lebih cepat anak
menikah maka beban tanggung jawab secara ekonomi akan
berkurang
4. Dampak korupsi terhadap perdagangan
Mekanisme prosedur untuk memperoleh paspor sangat berkelit ini
disebabkan adanya pungutan liar dari oknum yang mengurusi
dokumen irnigrasi apabila ada TKW yang hendak bekelja diluar
negeri, Keadaan ini sering mengakibatkan terjadinya pemalsuan
dokumen sehingga pemberangkatan buruh migran melalui jalur
yang tidak resrni.
Menurut Soedijar (2004) faktor penarik teljadinya traflicking adalah:
1) Pengaruh secara langsung karena pengaruh teman, tetangga yang
telah berhasil merubah kehidupan dirinya, konsep tentang pekerjaan
yang tidak memerlukan pendidikan tinggi, mudah didapat serta gaji
yang tinggi
2) Pengaruh secara tidal< langsung melalui media/elektronik terutama
TV yang menghadirkan tayangan sinetron, pentas musik dengan
menampilkan gaya hidup modem dan berlebihan,sehingga dapat
menimbulkan kecemburuan sosial bagi perempuan pedesaan.
\' J i
21
Kontrol sosial yang menurun, sumber kebahagiaan di ukur dari
kepemilikan materi saja dan toleransi terhadap penyimpangan sosial
merupakan stimulus terjadinya traffciking.
2.2.3 Unsur-unsur trafficking
Berdasarkan definisi dari protokol PBB tahun 2000 dapat disimpulkan
bahwa unsur-unsur dari trafficking memuat 3 elemen berbeda yan~1
saling berkaitan(Rossenberg, 2003) yaitu:1) Proses meliputi perekrutan,
pengiriman, penempatan, dan pemulangan. 2)Sarana (cara)
mengendalikan korban meliputi penggunaan ancaman/ kekerasan fisik
dan seksual, penipuan, penjeratan utang dan. 3)Tujuan: eksploitasi kerja
Ada banyak situasi dimana TKW beresiko menjadi korban trafficking,
karena itu harus diperhartikan dengan cara apa pelaku rnemfasilitasi dan
menciptakan situasi perdagangan (Rossenberg, 2003), rnisalnya:
.. Ketika seorang perempuan secara sadar memilih untuk bekerja ke
luar negeri sebagai TKW dan menernukan kondisi kerja yang
dijanjikan sesuai dengan yang diterimanya.
lni bukanlah perdagangan untuk tujuan eksp/oitasi kE1rja
.. Ketika seorang perempuan dengan sukarela memilih untuk
bermigrasi sebagai TKW dan menemukan bahwa kondisi kerja dan
tinggal (yaitu upah, kebebasan bergerak, dsb)yang dijanjikan
22
lni adalah kasus perdagangan untuk tujuan eksploitasi kerja karena
ia ditipu mengenai kondisi kerja dan tinggalnya
• Ketika seorang perempuan berumur 16 tahun didorong oleh
keluarganya untuk menjadi TKW dan ia melakukannya dengan
sukarela
/ni adalah perdagangan, menurut definisi yang digunakan, seorang
anak yang berumur dibawah 18 tahun tidak dapat memberikan
persetujuannya untuk menjadi TKW ke luar negeri
• Ketika seorang perempuan, terpaksa menjadi TKVV ke luar negeri
karena penjeratan utang,dapat mengundurkan diri setelah melunasi
utangnya namun dan memilih untuk memperpanjang kontrak menjadi
TKW.
Meski kasusnya ketika pertama kali ia menjadi TKW merupakan
perdagangan, keputusannya untuk menambah kontrak menjadi TKW
setelah utangnya tunas bukanlah kasus perdagangan
2.2.4. Kerentanan dalam pengerahan TKW ke l..mu nc~geri
Adapun menurut Nur wahyuni (2002) dampak penyimpangan yang
menimpa TKW di Saudi Arabia adalah sebagai berikut:
1. Dampak penyimpangan yang disebabl<an birokrasif instansi terkait;
a).Depnaker merasa tidak bertanggung jawab terhadap TKW yang
mendapat kasus, karena sudah ada ketentuan bahwa TKW yang
23
menurut Depnaker itu menjadi tanggung jawab PJTl<:t, padahal
penyelenggara BLK adalah depnaker, jadi depnaker menjadi penentu
terakhir layak atau tidak untuk bekerja di luar negeri, sehingga kalau
terjadi kasus dan kemudian pemerintah cuci tangan maka
penyelesaiannya semakin tidak jelas siapa yang bertanggung jawab.
b). Pemerintah dalam hal ini depnaker jika menerimai aduan dari
TKW hanya akan berusaha menjadi mediator antara TKW dengan
majikan atau PJTKI
c). Depnaker tidak banyak membela kepentingan TKW hanya
menyediakan tempat penampungan bagi TKW yang bermasalah, tapi
adapula PJTKI yang bertanggungjawab walau jumlahnya tidak
banyak, padahal seharusnya pemerintah mengambil tindakan seperti
memberi sangsi bagi perusahan yang tidak bertanggung jawab,
masalah tanggung jawab sering dikeluhkan PJTKI sEibab sudah
diwajibkan membayar uang jaminan ke asosiasi PJTKI tetapi ketika
ada masalah masih saja diwajibkan bertanggung jawab.
d). Banyak para calo yang mengatas namakan pegawai depnaker
atau oknum pegawai depnaker menjadi calo, dengan mencari calon
TKW, kemudian untuk memprosesnya oknum tersebut bekerja sama
dengan PJTKI mana saja sebab oknum tersebut memiliki posisi
tawar lebih tinggi di banding PJTKI dengan keadaan seperti ini tentu
saja mempunyai dampak melemahkan posisi pemerintah dalam
£_. ___ ! ____ --•----! ------------
e). Tidak ada sangsi bagi PJTKI illegal paling hanya membubarkan
saja, padahal PJTKI yang illegal jumlahnya banyak tetpi tidak
terdetaksi oleh pemerintah.
2. Penyimpangan yang disebabkan oleh PJTKI yaitu:
24
a) Pungutan terhadap gaji TKW secara sepihak yang dilakukan oleh
PJTKI dengan dalih sebagai ganti biaya administrasi, padahal
seorang TKW sudah dibiayai oleh majikan yang akan
memperkerjakannya, warga arab Saudi yang akan memperkerjakan
orang asing mengeluarkan uang senilai SR 7200(sekitar 7,2
juta)uang tersebut untuk tiket dan persiapan yang harus dilakukan di
Indonesia (komite nasional pengerahan tenaga kerja arab Saudi 14
nov 1997)artinya ada pengeluaran atau biaya ganda dari pengguna
TKW itu sendiri, hal ini tidak mungkin tanpa sepengetahuan
pemerintah.
b) Dengan alasan birokrasi berbelit-belit PJTKI tidak jarang
mengambil jalan pintas contohnya adalah memalsukan identitas
TKW, sehingga jika TKW yang bersangkutan tertimpa kasusakan
sulit di atasi
c) PJTKI membuatkan KTP dengan dengan alamat baru dimana
TKW itu sendiri tidak mengetahuinya dan akan berdampak sama
yakni akan menyulitkan TKW, jika yang bersangkutan terkena kasus
3. Dampak penyimpangan yang dlsebabkan oleh majikan meliputi:
25
a) Majikan tidak bertanggung jawab seperti tidak membayar gaji
sesuai dengan perjanjian, dan perusahaan pengirim tidak bisa
berbuat banyak mengingat berbagai alas an dan yang sering adalah
pekerja yang bersangkutan kurang memuaskan padahal majikan
sudah mengeluarkan biaya besar untuk TKW tersebut
b) Majikan mengidap penyakit seperti kelainan jiwa, sehingga
tingkah lakunya sering menyimpang dan membuat TKW ketakutan
kemudian melarikan diri, perbuatan tersebut selain merugikan
majikan, PJTKI juga TKW itu sendiri
c) Perbuatan majikan yang kurang etis terhadap TKW, karena sudah
rnengeluarkan biaya besar dan merasa berkuasa sehingga berprilaku
seenaknya ditambah dengan perbedaan kelas , budaya, bahasa, dan
adap istiadat, kesadaran akan rasa belas kasihan dan tanggung
jawab rnenjadi tidak ada, yang ada hanya rasional yakni hokum jual
beli serta adanya ketergantungan
d) Jam bekerja yang tidak jelas dan cenderung kepada kemauan
rnajikan.
4 Dampak penyirnpangan yang disebabkan oleh TKVV dan tindak
kriminal meliputi:
a).Cek kesehatan yang tidak diteliti, sehingga penyakit yang di idap
TKW baru diketahui setelah berada di arab Saudi sehingga yang
bersangkutan dipulangkan kembali
f-\ ,,.._:! -f:L.-•••- -'-1-~ l.,. __ J. •• 1- .J. •• __ : -~•-!---- __ _: __ f.L:•----· l.O._.J.:.- ..
secepatnya untuk menutupi biaya pemberangkatan padahal TKW
baru bekerja beberapa bulan.
27
2.2.5. Dampak resiko terhadap korban perdagangan perempuan
Menurut Saman (2005) faktor resiko terhadap trafficking adalah cacat
fisik cacat mental, terjangkit penyakit menular dan beresiko tinggi tertular
penyakit HIV/AIDS, gangguan masalah reproduksi, aborsi yang tidak
aman, penyakit menular seksual, dan bahkan kekerasan seksual.
Adapun upaya yang diperlukan untuk mencegah terjadinya trafficking
(dalam lembar info APIK, 2006) adalah:
Pemberian hukuman yang seberat-beratnya kepada sindikat trafficking
Pemberian pendidikan dasar dan pelatihan yang releven dan berkualitas
kepada perempuan untuk memperoleh pekerjaan yang
menguntungkan
pemberian penyuluhan dan penyebarluasan informasi melalui media
cetak dan elektronik pada setiap kasus
selain itu pandangan masyarakat yang mengobjekan perempuan (yang
berasal dari budaya patriarki) juga harus pelan-pelan di berantas.
;_~'
2.3. MOTIVASI
2.3.1. Pengertian Motivasi
lstilah Motivasi secara estimologis berasal dari bahasa latin yaitu
movere, yang berarti to move (mendorong atau menggerakan).
Secara terminologis motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakan
manusia kearah suatu tujuan tertentu (Stanford dalarn Hasbi, 2007)
28
Begitu juga halnya dengan Hasibuan (2000) yang mengartikan motivasi
kerja sebagai hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
prilaku manusia agar mau bekerja giat, dan antusias rnencapai hasil
yang optimal.
Berdasarkan pengertian Motivasi kerja diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi dalam bekerja tidak terjadi begitu saja, walaupun sudah
memiliki komitmen dan persepsi yang baik terhadap suatu pekerjaan
tetapi pada dasamya ada tiga unsur mendasar yang melahirkan suatu
motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan (dalam Munandar, 2001)
2.3.2 Macam- Macam Motivasi
Motivasi memiliki berbagai macam pendapat dari para ahli, di antaranya:
1) Kebutuhan-Kebutuhan organis yaitu motivasi yang bcerkaitan dengan
kebutuhan dalam seperti makan dan minum
26
c).Fasilitas yang kurang memadai setiba ditanah air sehingga TKW
memilih alternative sendiri untuk kembali ke kampung halamannya dan
itu potensial untuk terjadinya tindak kriminal
d).Karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman TKW dalam
perjalanan pulang berpotensi untuk tindakan pelecehan.
5. Selain menghadapi berbagai penyimpangan tersebut kesulitan yang
dihadapi para TKW yang dilakukan oleh sponsor meliputi;
a) Para calon TKW diberitahu dengan pasti kapan berangkat dan
diiming-iming gaji besar
b) Seringkall perusahaan tenaga kerja Saudi Arabia memberi
panggilan visa untuk bekerja disana sesuai dengan yang diperlukan,
tetapi oleh PJTKI diisi oleh TKW tidak sesuai yang dibutuhkan, PJTKI
memalsukan identitas yang dikirim sehingga sampai disana
mengalami kesulitan
c) PJTKI seringkali menawarkan jaminan-jaminan atas nama
depnaker misalnya uang ganti rugi jika tidal< jadi bekerja, uang
kesehatan, dan tabungan, tetapi jika dituntut TKW seiringkali
menemui jalan buntu
d) Calon TKW setelah mendaftar kepada PJTKI maka aturan-aturan
PJTKI lebih banyak berperan bukan aturan dari depnaker
e) Bagi calon TKW yang tidak mempunyai modal atau uang muka,
PJTKI menanggulangi dengan jaminan pemotongan gaji selama
L-l...----- L.. •• 1-- .1.-.A.--! l""t l-V-1,1 ---:-- -----.!.--- ---··'----·-.-J--
29
2) Motivasi darurat yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri
contohnya dorongan untuk berusaha, dalam hal ini motivasi timbul
atas keinginan seseorang tetapi karena pengaruh dari luar
3) Motivasi objektif, yaitu motivasi yang di arahkan kepada objek atau
tujuan tertentu di sekitarnya. Motiv ini mencakup kebutuhan
kebutuhan untuk menaruh minat, motivasi ini timbul karena dorongan
untuk menghadapi dunla secara nyata (Woolfolk dalam Hasbi, 2007)
Muhibbin Syah ( 1999) mengelompokan motivasi ke dalam 2 kategori
yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik adalah sebagai berikut:
1. Motivasi instrinsik ( faktor internal)
Adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri tanpa paksan
dari luar dirinya, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu, motivasi instrinsik dapat menjadikan
seseorang tidak merasa terpaksa dalam mengikuti suatu aktivitas
Sama halnya dengan motivasi individu menjadi TKW yang didasari
atas keinginan sendiri misalnya: keinginan memperbaiki ekonomi/
gaji besar dan mencari pengalaman
2. Motivasi ekstrinsik
Adalah motivasi yang muncul apabila ada rangsangan dari luar, pada
motivasi ini seseorang melakukan aktivitas atas dasar nilai yang
30
tertentu. Karena itu, motivasi eksentik di katakana sebagai bentuk
motivasi yang di dalam aktivitasnya di mulai dan di teruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang secara tidak mutlak berkaitan
dengan al<tivitas tersebut lndividu termotivasi melakukan suatu
aktivitas demi alasan tertentu, misalnya karena status sosial, aclanya
dukungan keluarga dan ajakan teman
Melihat kajian tentang manusia, manusia terbagi dari 2 unsur, yaitu; fisik
dan psikis, maka pembagian motivasi cukup ada 2 yaitu motivasi
fisiologis dan motivasi psikis.
Adapun motivasi menjadi TKW bisa di golongkan dalam motivasi
fisiologis, karena keinginan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi atau
materi dan keinginan untuk memperbaiki clan meningkatkan taraf hidup.
2.3.3. F1.mgsi-f1.mgsi Motivasi
Menurut Alisuf Sobri (1996) fungsi motivasi aclalah;
1) Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan yang ingin di
capai
2) Penentu arah perbuatan, yakni kearah yang hendak di capai
3) Penyeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai
motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang
akan dicapai.
\ •
2.3.4. Faktor-faktor yang memotivasi menjadi TKW
Menurut Depnakertrans (2004) negara-negara yang menjadi tujuan
migrasi sebagian besar perempuan mereka memerlukan banyak
pembantu rumah tangga yang tidak terampil, dengan demikian merel<a
lebih suka mempekerjakan perempuan.
Adapun yang menjadi penyebab meningkatnya migrasi perempuan ke
luar negeri menurut Rossenberg (2003) adalah :
1) Perkembangan ekonomi yang pesat di Negara-negara tujuan dan
meningl<atnya permintaan terhadap TKW
2) Kebijakan migrasi tenaga kerja resmi dari pemerintah; di mana
perekrutan perempuan secara aktif digalakan melalui kerja sama
dengan PJTKI
3) Stereotif gender terhadap perempuan dalam situasi kerja yang
mencerminkan peran tradisional mereka sebagai pengasuh
31
4) Meningkatnya kemiskinan dalam konteks program penyesuaian
struktural yang menyebabkan penduduk pedesaan kehilangan tanah
dan menjadi miskin, sehingga mendorong perempuan untuk
memasuki pasar tenaga kerja
5) Kurangnya kesempatan kerja di dalam negeri yang rnemungkinkan
perempuan untuk mencari pekerjan yang lebih baik, meningkatkan
keterarnpilan dan memperoleh masa depan yang leblh terjamin.
32
6) Meningkatnya ketergantungan keluarga pada perempuan, khususnya
di dalam rumah tangga yang kurang mampu.
Adapun menurut Adum Dasuki (1999) dari seluruh data yang
dikumpulkan dalam penelitian yang dilaksanakan di tulung agung jawa
timur setelah melalui proses analisis dan pembahasan dalam penelitian
tersebut menghasilan beberapa temuan antara lain:
a) Kondisi ekonomi keluarga atau rumah tangga yan!J serba
kekurangan, gaji (penghasilan) yang sangat tinggi sebagai TKW dan
keinginan untuk mencari serta mengumpulkan modal kerja,
merupakan faktor dominan yang memotivasi wanita rnenjadi TKW ke
luar negeri apalagi gaji di luar negeri lebih besar untuk ukuran buruh
migran.
b) Keinginan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup
dan ekonomi keluarga menjadi sasaran paling utama dan esensial
dari wanita untuk menjadi TKW ke luar negeri, sebagian besar
menyatakan bahwa tujuan tersebut mencapai sasaran yang
diingikan, sehingga taraf hidup dan ekonomi mereka meningkat
c) Terjadi dampak sosial ekonomi yang cukup berarti (positif)terhadap
kehidupan keluarga serta TKW, karena sekembalinya dari luar negeri
mantan TKW dan keluarganya memiliki usaha mandiri dan produktif.
Untuk mewujudkan niat bekerja di luar negeri, tidak jarang wanita dan
keluarganya merelakan harta seperti rumah, tanah, temak hewan,
ataupun barang berharga lain di jual atau dijadikan jaminan kepada
sponsor penyalur tenaga kerja.
33
Dengan jaminan itu segala keperluan dan biaya keberangkatan di
tanggung pihak pengerah, dan setelah TKW bersangkutan bekerja maka
ia harus mengembalikan segala biaya dengan cara mencicil yang
tentunya harus ditambah dengan bunga serta pungutan lain yang cukup
tinggi dan sering sangat membebani serta merugikan TKW sendiri
2.4. TENAGA KERJA WANITA (TKW)
2.4.1 Pengertian TKW
Dalam Undang-Undang Penempatan dan Pemulangan TKl(UUPPTKI)
No 39 tahun 2004 yang dimaksud dengan tenaga kerja indonesia adalah
setiap warga Negara Indonesia yang rnemenuhi syarat untuk bekerja
diluar negeri dalam jangka waktu tertentu dengan rnenerirna upah yang
telah disepakati kedua belah pihak.
Adapun definisi resmi TKI rnenurut pernerintah adalah SE~tiap warga
Negara Indonesia yang mernenuhi syarat sebagai pencari kerja yang
akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemtirintah
kabupaten/ kota yang bertanggung jawab di bidang ketenaga
34
Sari (2004) menyebutkan Buruh migran adalah TKI baik laki-laki dan
perempuan yang bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga,
sopir, baby sister, buruh bangunan (konstruksi), buruh perkebunan,
perawat, restoran, pramuniaga dan sebagainya. lstilah yang popular
adalah TKI/ TKW.
Jadi TKW adalah wanita yang bekerja di luar negeri seperti ke Arab
saudi dan wilayahTimur tengah lainnya atau wilayah Asia fasifik seperti
Malaysia, Singapura, Hongkong, dll. adapun TKW sendiri terbagi dua
yaitu: TKW yang bekerja disektor formal dan informal. Dalam penelitian
ini TKW yang dimaksud oleh penulis adalah calon TKW yang bekerja di
sektor informal sebagai pembantu rumah tangga.
2.4.2. Syarat-Syarat menjadi TKW
Menurut Solidaritas Perempuan (2002) banyak masyarakat yang
berminat menjadi TKW kurang memahami bagaimana syarat-syarat
untuk bekerja di luar negeri, akibatnya Indonesia ternyata menjadi
Negara terbesar dalam kepemilikan buruh migran illegal, di sisi lain
merekalah yang harus menanggung resikonya, terutama resiko yang
melekat pada posisi ilegalnya.
Adapun syarat-syarat menjadi TKW menurut Sari (2004) adalah:
2) Mempunyai KTP, ljazah, dan akte kelahiran
3) Surat izin orang tua/ suami bagi yang sudah berkeluarga dan
diketahui kepala desa setempat
4) Surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
dan Psikologi
5) Memiliki paspor dan visa kerja
6) Memiliki keterampilan dan keahlian yang dibuktikan dengan sertifikat
keterampilan yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan yang
diakreditasi oleh instansi yang berwenang.
2.4.3 Prosedur Bekerja Ke Luar Negeri
Dalam keputusan Menakertrans(2002) tentang penempatan TKW ke luar
negeri, menganut prinsip rekrutmen dilakukan setelah adanya job order.
Prakteknya justru terbalik, karena sebelum PJTKI mempunyai order,
perekrutan melalui calo liar berjalan terus tanpa putus sehingga stok
manusia tersedia dalam penampungan hingga berbulan-·bulan tanpa
tahu kapan diberangkatkan.
Adapun prosedur bekerja di luar negeri menurut Edi Purwanto (2003)
adalah sebagai berikut:
A.Sebelum perekrutan Di luar negeri
1) Diluar negeri terdapat kantor perwakilan P JTKI yang disebut
agency yang berbadan hukum harus terdaftar di KBRI/ Konjen RI.
2) TKl/TKW didatangkan ke agency setelah dipesan oleh calon
majikan yang telah menyetorkan sejumlah uang yang nantinya
untuk biaya perekrutan dan pemberangkatan TKW yang
dibutuhkan.
3) PJTKI membuat daftar permintaan (job order) setelah agency
memperoleh pesanan dari calon majikan.
4) KBRll KonJen RI mensyahkan daftar permintaan yang dibuat
agency (job order)
36
5) PJTKI di Indonesia menerima job order beserta sejumlah uang dari
para majikan
6) PJTKI yang memiliki job order berhak untuk melakukan perekrutan
berdasarkan permintaan nyata dari Agency/ perwakilan luar negeri.
B. Prosedur di PJTKI
1) PJTKI yang telah memiliki job order datang ke BP2TKI untuk
mendapat pengesahan tentang ijin rekrut
2) Berbekal job order bersama dinas tenaga kerja kabupaten/ kota
melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentan!! adanya
lowongan kerja, persyaratan administrasi TKW, dan syarat kerja
(gaji, situasi kondisi kerja, jam kerja, jaminan sosial, budaya Negara
tujuan)
3) Pendaftaran, seleksi administrasi, medical eek up, pelatihan di BLK,
pengurusan visa, pembekalan akhir pemberangkatan (PAP),
---L.-----•--JI.-- _. __ -----~--&--
37
2.5 KERANGKA BERPIKIR
Trafficking (Perdagangan perempuan) merupakan perbuatan yang
melanggar hukum dengan memenfaatkan dan menguasai kelemahan
posisi seseorang guna keuntungan si pelaku, dalam hal ini penulis
mengambil pada TKW karena TKW sebagaimana penelitiannya
Rossenberg (2003) termasuk salah satu pekerjaan yang rentan terhadap
trafficking.
Pandangan masing-masing orang tidak terlepas dari pengalaman dan
faktor budaya yang ada dalam dirinya (Azwer, 2003), sama halnya
dengan penilaian individu tentang trafficking mempunyai arti yang
berbeda bagi setiap orang tergantung sudut pandang pribadinya. Jika
seseorang pernah mengalami ataupun belum pernah mengalami akan
tetapi pemah mendengar berita yang buruk seputar pengalaman menjadi
TKW yang rentan terhadap unsur-unsur trafficking, karena mereka
seringkali kurang diberi perlindungan di Negara tujuan dari pada pekerja
lain terutama bila mereka bekerja di sektor informal, Praktek-praktek
perdagangan dan eksploitasi yang dihadapi TKW selama berbagai tahap
migrasi dalam tahap perekrutan misalnya harus mengeluarkan biaya
yang tinggi sampai dengan tahap pemulangan yang juga tak luput dari
penderitaan.
38
Seharusnya menjadi TKW yang rentan terhadap trafficking dapat
menimbulkan kecemasan pada calon TKW yang akan berangkat ke luar
negeri, namun hal itu tidak banyak rnempengaruhi kejiwaan TKW,
bahkan motivasi menjadi TKW semakin kuat, Hal ini sebagai mana
penelitian Rossenberg (2003) yang berpendapat rnereka mungkin
kurang mernaharni dan rnenganggap sebagian unsur-unsur trafficking
merupakan praktek yang di terlma dalam masyarakat, sc~hingga mereka
tidak dianggap eksploitatif apalagi dipandang sebagai tindak
perdagangan, akan tetapi mereka rnenjadikan pelajaran dan
pengalaman yang berharga, sehingga mereka lebih berhati-hati dengan
membekali dirinya dengan inforrnasi yang dapat di percaya misalnya
dalam tahap perekrutan mereka bersedia menjadi TKW melalui jasa TKI
yang dapat dipercaya dengan melihat mantan TKW yang sudah sukses
rnenjadi TKW, dan yang rnenjadi faktor utarna kepergian mereka karena
ingin rnemperoleh penghasilan yang besar.
Tingginya minat wanlta menjadi TKW karena berbagai faktor yaitu faktor
dari luar (Motivasi ekstrinsik) misainya mengangkat status sosial, adanya
dukungan keluarga dan ajakan teman, sedangkan faktor dari dalam
misalnya keinginan memperbaiki ekonomi clan mencari pengalaman. Hal
ini di buktikan dengan banyaknya pengiriman TKW oleh jasa TKI (PJTKI)
terus berlangsung dan mereka sudah siap menghadapi resiko apapun,
sehingga semakin baik persepsi terhadap trafficking maka semakin baik
2.6 Hipotesis
Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha= Terdapat hubungan signifikan antara persepsi terhadap trafficking
dengan Motivasi untuk menjadi TKW
Ho= Tidak terdapat hubungan signifikan antara persepsi terhadap
trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW
39
BAB3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan penelitian
40
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,
yakni data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa angka-angka
yang datanya berwujud bilangan yang dianalisa dengan menggunakan
data statistic, untuk menjawab pertanyaan atau hipotesa penelitian yang
sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variable
tertentu mempengaruhi variable yang lain (Arikunto, 1998)
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional,
penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan dari variable-variabel
penelitian yang dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
3.1.2 Devinisi variabel dan oprasional variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian atau juga bias dikatakan variable adalah factor
faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan di teliti
(Azwar, 2003), adapun variable yang menjadi objek dalam penelitian ini
41
Vanabel Persepsi terhadap Trafficking
.. Devinisi variable (independent variabel): definisi Trafficking menurut
Protocol PBB tahun 2000 dipahami sebagai: Perekrutan, pengiriman,
penempatan dan pemulangan seseorang dengan atau tanpa
persetujuan korban atau dengan persetujuan korban atau dengan
persetujuan dari mereka yang di peroleh melalui: Pen~1gunaan
ancaman/kekerasan, penyalah gunaan kekuasaan atau posisi rentan,
penjeratan utang atau penipuan dengan kebohongan atau kecurangan/
bujuk rayu atau memberi/ menerima bayaran atau manfaat untuk
memperoleh izin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang
lain untuk tujuan: eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi
(Rissenberg, 2003)
" Oprasional variable adalah pandangan individu terhadap unsur
trafficking, yang tercantum dalam protocol PBB yang memuat unsure
berbeda yang saling berkaitan yaitu: perbuatan, sarana (cara)
mengendalikan korban, dan tujuan eksploitasi.
Variabel Motivasi menjadi TKW ke luar negeri
• Devinisi variable (dependen variable): Motivasi adalah dorongan
individu untuk mencapai sesuatu yang di inginkan yaitu: motivasi
lnstrinsik yang berasal dari diri sendiri dan motivasi ekstinsik yang
muncul karena pengaruh dari orang lain (Muhibin Syah, 1999)
"Oprasional variable adalah motivasi untuk menjadi TKJN, Yaitu
memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup,mencari pengalaman,
status social, dukungan keluarga dan ajakan teman.
3.2 Populasi, Sampel, dan Pengambilan sampel
3.2.1 Populasi
42
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yaitu objek yang akan
diteliti,(Arikunto, 1998)populasi dalam penelitian ini adalah calon TKW
yang ada di PT. Dwi Guna Jaya Abadi yang berlokasi di JI. Halim
Perdana Kusuma Jakarta Timur berjumlah 150 orang sedangkan jumlah
sample yang di gunakan 40 orang.
3.2.2 Sampel dan teknik penarikan sample
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili kriteria sesuai
dengan ciri-ciri yang dimiliki populasi (Azwar, 2003)
Teknik yang digunakan dalam penarikan sample adalah Purposive
sample, dimana pengambilan subyek didasarkan atas adanya tujuan
tertentu (Arikunto, 1998)
adapun karekteristik Subyek adalah:
1. Subyek adalah wanita yang akan bekerja dalam sektor informal
sebagai PRT (Penata Rumah Tangga)
2. Subyek berada di penampungan untuk mengikuti pelatihan yang akan
diberangkatkan ke luar negeri di PT. Dwi Guna Jaya Abadi yang
merupakan PT.Jasa TKI Resmi
3. Subyek sudah berpengalaman menjadi TKW dan pemah
diperlakukan semena-mena yang masuk unsure trafficking karena
43
3.3 Pengumpulan data
3.3.1 Metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dapat mengungkap masalah dalam
penelitian ini, penulis menggunakan teknik angket dalarn bentuk skala
model liker yang di kembangkan sendiri untuk masing-masing variable.
Skala Likert adalah suatu himpunan butir pernyataan sikap yang
kesemuanya dipandang kira-kira sama dengan "nilai sikap", subjek
menanggapi setiap butir dengan menggunakan taraf setuju (Favoreble)
atau tidak setuju (Unfavorable) terhadapnya. Skor untuk butir-butir yang
terdapat dalam skala dijumlahkan atau dijumlah rata-rata untuk
mendapatkan skor sikap individu (Kerlinger, 2003)
Tabel 3.1 Bobot Nilai
Respon Favorabel Unfavorabel
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-Ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
3.3.2 lnstrumen Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2 skala, yaitu:
1. Skala Persepsi terhadap trafficking
Dalam penyusunan angket pada skala persepsi terhadap trafficking,
penulis berpedoman pada definisi perdaQanr:ian dalam Protokol PBB
berbeda yang saling berkaitan(Rossenberg, 2003) yait1u:1) aspek
Proses indikatomya perekrutan, pengiriman, penempatan, dan
pemulangan. 2) aspek sarana(cara) rnengendalikan korban
indikatomya penggunaan ancarnan/ kekerasan, penya~ahgunaan
kekuasaan/ posisi rentan, penyekapan, dan penipuan/' penjeratan
utang. 3) aspek tujuan indikatomya eksploitasi kerja.
Tabel 3.2 Blue Print Persepsi terhadap Trafficking
Aspek lm:likator Favorable Unfavorable
Proses Perekrutan 1,3 2,4
- Pengiriman 12, 18
• Penempatan 23,25 22
Pemulangan 27,31 28,32,
Saran a Penggunaan ancaman/ 35,39 38,40
kekerasan fisik dan
seksual
-Penyalahgunaan 43,47 44,48
kekuasaan/ Posisi
rentan
- Penipuan/ penjeratan 51,63 56,60
utang
Tujuan - Eksploitasi kerja 67,71,73 68,70
Total 16 14
2. Skala Motivasi menjadi TKW ke luar Negeri
44
jml
13
1
5
30
Dalam penyusunan angket pada skala Motivasi menjadi TKW, Penulis
berpedoman pada teori Muhibin Syah(1999) yaitu 1).aspek motivasi
45
pengalaman. 2) aspek motivasi ekstrinsik indikatornya status sosial,
dukungan keluarga dan ajakan teman.
Tabel 3.3 Blue Print Skala Motivasi
Aspek lndikator Unfavorable Favorable Jml
Motivasi -Status social 1,5,11,17 4,6, 10
ekstrinsik 19,23,25 20,24,28
-Dukungan
keluarga 37,39,41,43 32,36,40,42
-Ajakan ternan
Motivasi - Mernperbaiki 45,49 46,50,54
instrinsik danMeningkat
kan taraf hidup
57,63 58,64
-Mencari
pengalarnan
Jumlah 15 15
3.4 Teknik Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisa statistik,
sebagai cara untuk mengetahui hubungan antara independen variabel
yaitu persepsi terhadap trafficking dan dependent variabel yaitu motivasi
21
9
30
46
Validitas menurut Az:wer (2003) adalah sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, suatu
instrumen dikatakan valid apabila validitas tinggi, tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukan sejauhmana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Uji validitas skala di lakukan dengan mengkorelasikan antara skor
masing-masing item dengan skor total, adapun rumus yang digunakan
adalah produk moment dari Speannan, untuk menghitungnya
menggunakan program spss, adapun rumusnya sebagai berikut:
/
fxy = ITY - (:EX) (:EY) In
(:EX)2 (:EY)2 :EX2 - :EY2 -
1 .. -c . c
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi product moment
N : Jumlah subjek
:Ly : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
2:X : Jumlah seluruh skor X
2:Y : Jumlah seluruh skor Y
Reliabilitas adalah keajegan, konsistensi atau keperrayaan hasil ukur
yang mengandung makna kecerrnatan pengukuran,untuk
menghitungnya digunakan teknik Alpha-Cronbach, dengan
penghitungannya menggunakan program SPSS. Adapun rumusnya
47
a= [_!5_] [1- l:Sj2] k-1 Sx 2
Keterangan :
a Koefisien reliabilitas K: Jumlah belahan tes
Sj 2 Varians belahan ; j = 1, 2, .... , k Sx: Varians skor tes
Untuk menentukan koefisien reliabilitas alpha cronbac:h (Guilford dalam
Hasbi, 2007)sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kaidah Reliabilitas Guilford
Besarnya r lnterpretasi
0,0-0,20 Sangat reliable
0,20-0.40 Rend ah
0,40-0,70 Sedang atau Cukup
0,70-0,90 Tinggi
0,90-1,00 Sangat Tinggi
3.5. Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam 3 (tiga} tahapan, yaitu :
Persiapan Penelitian
Dimulai dengan perumusan masalah, Menentukan variabel yang akan
diteliti,
Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan garnbaran dan landasan
dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini,
Menentukan lokasi dan rnenyelesaikan administrasi perizinan.
Pengambilan Data
Dalam tahap ini penulis menentukan sarnpel penelitian, meminta
kesediaan responden untuk mengisi skala penelitian, se1rta melakukan
pengambilan data dengan memberikan alat ukur penelitian kepada
respond en
Tahap pengolahan data
48
Pada tahapan ini penulis mengumpulkan data yang diterima responden
dan rnenskoring data hasil penelitian kemudian rnentabulasikan dan
melakukan analisa data, yaitu analisa validitas dan realibilitas, dan
korelasi dari kedua variabel penelitian
Tahap Pembahasan
Pada tahap ini hasil olah data di interpretasikan, serta rnerurnuskan hasil
penelitian yang diperoleh dibahas berdasarkan data dan teori yang ada.
49
BAB4
PRESENT ASI DAN ANALISIS 0)~ TA
4.1 Gambaran Umum Responden
Gambaran umum subjek penlitan ini diuraikan secara rinci di bawah ini
berdasarkan pengalaman, status pernikahan, pendidikan dan rentang
usia. penelitian dilaksanakan di PT. Dwi Guna Jaya Ab~tdi yang terletak
di JI. Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur
Tabel 4.1.Gambaran Umum Responden Berdasarkan pengalaman,
Status Pernikahan, pendidikan clan usia
Data Frekuensi Prosentase
Pengalaman sudah pengalaman 31 77,5%
Belum pengalaman 9 22,5%
Status Sudah menikah 15 37,5%
pernikahan Belum menikah 25 62,5%
Pendidikan SD 24 62,5%
SMP 10 25%
SMU 6 12,5%
Usia 20-25tahun 18 45%
26-30 tahun 13 35%
31-45 tahun 9 20%
50
Dari hasil persentase data di atas, dapat diketahui bahwa responden
dalam penelitian ini terdiri dari 31 orang (77,5%) sudah berpengalaman
dan 9 orang (22,5%) belum berpengalaman menjadi TKW.
Berdasarkan status pernikahan, responden pada penelitian ini terdiri dari
15 orang berstatus sudah menikah dengan prosentase ~17,5%, dan 25
orang berstatus belum menikah dengan prosentase 62,5%. Dalam
penelitian ini, responden yang digunakan didominasi oleh yang berstatus
belum menikah.
Berdasarkan pendidikan, responden dalam penelitian ini yang memiliki
pendidikan SD (Sekolah Dasar) sebanyak 24 orang dengan prosentase
62,5%, berpendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama )sebanyak 10
orang dengan prosentase 25%,dan sisanya responden clengan
pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas ) sebanyak 6 orang dengan
prosentase 12,5%.
Berdasarkan usia, responden yang berusia 20 - 25 tahun sebanyak 18
orang dengan prosentase 45%, reponden yang berusia 26 - 30 tahun
sebanyak 13 orang dengan prosentase 35%, clan sisanya responden
yang berusia 31- 45 tahun sebanyak 9 orang dengan prosentase 20%.
Dalam penelitian ini, didominasi oleh responden dengan rentang usia 20
4.2 Presentasi data
4.2.1 Uji Persyaratan
51
Penelitian ini menyajikan uji persyaratan dalam uji hipotesisnya, yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas. Arikunto (1998) menyatakan bahwa
pengujian normalitas sample itu harus dilakukan dengan teknik-teknik
tertentu, persyaratan normal tersebut harus lebih dulu diperiksa apakah
betul sudah memenuhi persyaratan yang dimaksud. Diantara
persyaratan tersebut, disamping normal juga harus homogen.
1.Uji normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu syarat menentukan dan melakukan
analisis lebih lanjut suatu data, uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui suatu data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno dalam
Hasbi, 2008)
Dengan adanya uji persyaratan normalitas rnaka dapat dilanjutkan
penyajiannya dalam bentuk membedakan, mencari hubungan dan
meramalkan. Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan
Kolmogrov-Smimiov
Hasil uji normalitas data pada skala persepsi terhadap trafficking
diperoleh angka probabilitas sebesar 0,779 dengan menggunakan taraf
52
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal,
dengan mean sebesar 96,6000 dan standar deviasi (Std) sebesar
15.87903. Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS
versi 11.5.
Gambar 4.1 : Scatterplot Skala Persepsi tentan~1 Trafflking
Nonn11l Q.Q Plot of Motlvaol Menjadi TKI ko Luar Negert
0
•w 0
~ 0 i ·~ 0 J'
0 0 • ~ 110
~ w
•oo
ro+~,.__,-~~-~ fl() 100 \10 >W 1~ HO
ObmHv4d V11h1n
Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel persepsi
tentang traffiking berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan
atas. Dengan demikian, data tersebut dapat dikatakan berdistribusi
normal.
Sedangkan hasil uji normalitas data pada skala motivasi menjadi TKW
angka probabilitas sebesar 0,326 dengan menggunakan taraf
signifikansi alpha 5%, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,326 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal,
dengan mean sebesar 114,4250 dan standar deviasi (Std) sebesar
11,25209. Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS
53
Gambar 4.2 : Scatterplot Motlvasi Menjacli TKW KE! Luar Negeri
Normal Q.Q Plot of Persepni Tentang Trafflklng
·~,...-----
0 i i
0
•w ! ;j! .. J 100
I o°' ~ 0
.l! 0
00
00 -··-·-··--,----,----~·-~--·
oo 00 100 1m M
Observod V11luo
Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel
reinforcement berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas.
Dengan demikian, data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data
dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan
dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang
dapat diajukan adalah :
Ho = Varians data bersifat homogen
H1 = Varians data bersifat tidak homogen
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara,
yaitu menggunakan probabilitas dan membandingkan uji F hitung
54
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah probabilitas > 0,05, maka
Ho diterima. Sedangkan, probabilitas < 0,05, maka Ho cfitolak.
Jika pengambilan keputusan menggunakan perbandingan F hitung dan
F tabel, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah F hitung < F tabel,
maka Ho diterima. Tetapi, jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak.
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program
SPSS versi 13.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 ..§lg.;.._
Mobvas1 Menjaa1 .000 1 38 .998 TKI ke Luar Negeri
Persepsi Tentang 1.241 1 38 .272 Traffiking ·-
Pengambilan keputusan untuk data penelitian ini menggunakan
Probabilitas. Dari tabel nilai uji homogenitas di atas sebagaimana yang
terdapat dalam lampiran Test of Homogenity of Variances pada Levene
Statistic, dapat diketahui bahwa persepsi tentang traffiking memiliki nilai
Signifikansi sebesar 0,272 (sig <0,05) sehingga Ho diterima, artinya
varians data bersifat homogen. Pada skala motivasi menjadi TKW ke
luar negeri memiliki nilai signifikansi 0,998 (sig>0,05), maka Ho diterima
dan artinya varians data bersifat homogen.
4.2.2 Distribusi penyebaran skor responden
Berdasarkan perhitungan analisis statistik yang dilakukan dengan
55
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Ranoe Minimum iilaximum Su m Mean 'td. Deviatio Motivasi Menja
40 45.00 95.00 140.00 4577 TKI ke luar Ne
.0 0 14.4250 11.25209
Persepsi Tenta 40 67.00 65.00 132.00 3864
Traffiking ) 96.6000 15.87903 .0(
Valid N (listwist 40
Skala Persepsi terhadap Trafficking
Rentangan penyebaran skor skala persepsi terhadap trafficking adalah 1
- 5, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan lima pilihan
jawaban, yaitu skor terendah 1 x 30 = 30 dan skor tertinggi 5 x 30 =
150, mean dari skala persepsi terhadap trafficking sebesar 96.6000
dengan standar deviasi 15.87903 dan varians sebesar 252.144 nilai
maksimum 132.00 nilai minimum 65.00 dan range sebesar 67.00.
Skala Motivasi Menjadi TKW
Rentangan penyebaran skor skala motivasi menjadi TKVV adalah 1 - 5,
karena dalam penelitian ini penulis menggunakan lima pUihan jawaban,
yaitu skor terendah 1 x 30 = 30 dan skor tertinggi 5 x 30 = 150, mean
dari sl<ala motivasi menjadi TKW sebesar 114.4250 den~1an standar
deviasi 11.25209 dan varians sebesar 126.610, nilai maksimum 140.00
nilai minimum 95.00 dan range sebesar 67.00.
Untuk mengetahui tingkat persepsi terhadap trafficking dan motivasi
menjadi TKW, peneliti membagi ke dalam tiga kategori tingkat persepsi
t~rh::ui::lln lr.r:rffirlrinn n~n rnntht~ci mi:=ani!:llrli Tk'\/\/ ,,.~itl I tinnni c.::.rl!3nrt n~n
Variance
126.610
252.144
56
rendah. Skala persepsi terhadap trafficking dan motiva\>i menjadi TKW
ini terdiri dari 30 item, dengan setiap itemnya diberi skor 1 untuk jawaban
STS, 2 untuk jawaban ST, 3 untuk jawaban R, 4 untuk jawaban S dan 5
untuk jawaban SS. Dengan luas jarak seberannya adalah 150 - 30 =
120 dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai a=
120/6 = 20 dan Mean teoritisnya adalah µ =(30 x 2) + (30 x 3) / 2 = 75.
Untuk mengetahui tingkat persepsi terhadap trafficking dan motivasi
menjadi TKW dapat dilihat pada tebal berikut :
Tabel 4.5 Skor Responden Secara Keseluruhan
\lariabel Kategori Interval Skor Jumlah Persentase
Persepsi Negatif X>55 23 57,7%
terhadap Biasa X<95 17 42,3%
trafficking Total 40 100%
Motivasi Tinggi X>55 39 97,5%
menjadi Rend ah X<95 1 2,5%
TKW Total 40 100%
4.2.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
Product Moment dari Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah
.... 1 ........... -.-:.-t....-1 _..._ ____ : ... __ .__ .... __ '---13::-1-:.-~. -'---·-- -1·-·· ----!-1- -' ·-- _,._,_ ·- -'
57
untuk menjadi TKW ke luar negeri. Rumus korelasi Product Moment ini
digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dua
variabeluntuk penghitungannya dilakukan dengan menggunakan
program SPSS versi 13.0. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.6 Korelasi persepsi tentang trafflking dengan motivasi
menjadi TKW ke luar negeri
Correlations
Motivasi Menjadi Persepsi
TKI ke Luar Tentang Neaeri Traffikina
Motlvasl Menjadi rrearson L:orrelation 1 .s20-TKI ke Luar Negert Sig. (2-tailed) .001
N 40 40 Persepsi Tentang Pearson Correlation .520~ 1 Traffiking Sig. (2-talled) .001
N 40 40 ·-**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-taited).
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi (r hitung) antara
persepsi tentang traffiking dan motivasi menjadi TKW ke luar negeri
menunjukkan angka 0,520 dengan r tabel pada taraf signifikan 1 %
sebesar 0,312 yang berarti ada hubungan yang cukup erat antara
persepsi terhadap trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke
luar negeri, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis aktif (Ha) yang
menyatakan " Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara persepsi
terhadap trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri
"diterima. Dengan demikian jika pandangan seseorang tentang
trafficking adalah negatif maka semakin tinggi pula motivasi untuk
menjadi TKW ke luar negeri
58
BABS
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan interpretasi data yang telah dilakukan,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara persepsi terhadap trafficking dengan motivasi menjadi TKW ke
luar negeri.
5.2 Diskusi
59
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap 40
subyek responden TKW di PT. Dwi Guna Jaya Abadi Jaktim, Penulis
menemukan bahwa adanya korelasi yang signifikan anta1ra persepsi
tentang trafficking dengan motivasi menjadi TKW ke luar negeri.
terdapatnya hubungan ini berdasarkan hasil yang diperoleh ternyata r
hitung (0,520) lebih besar dari r tabel yaitu 3, 12. lni berarti hipotesis
altematif yang menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara
persepsi terhadap trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke
luar negeri diterima. Dengan demikian hipotesis null yang menyatakan
tidal< ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap trafficking
dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri ditolak.
60
Melihat dari hasil jawaban responden mengenai persepsi terhadap
trafficking, terlihat bahwa distribusi sebagian besar responden pada
penelitian ini cukup baik sebesar 57,7% responden tergolong dalam
kategori negatif, tidak semua responden dalam hal ini TKW memandang
biasa terhadap trafficking, hal ini tergantung dari individu karena semua
responden dalam penelitian ini sudah berpengalaman menjadi TKW.
Berdasarkan penelitian Rossenberg (2003) yang menyatakan menjadi
TKW karena dari sifat pekerjaannya dan posisi tawar meireka yang
lemah terutama bila bekerja di sektor informal menjadikan mereka
rentan terhadap trafficking, Adapun yang yang termasuk unsur-unsur
trafficking adalah mencakup 3 unsur: 1). Proses indikatornya:
perekrutan, pengiriman, penempatan, pemulangan. 2). Cara
mengendalikan korban: penggunaan ancaman kekerasan fisik dan
seksual, penyalahgunaan kekuasaan, kecurangan/ penjeratan utang dan
bujuk rayu dan 3). Tujuan untuk eksploitasi kerja. Sebagaimana definisi
protokol PBB tahun 2000 yaitu: Perekrutan, pengiriman, penempatan,
dan pemulangan seseorang dengan atau tanpa persetujuan korban atau
dengan persetujuan dari mereka yang diperoleh melalui: penggunaan
ancaman/kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan,
penyekapan, penjeratan utang, kebohongan, kecurangan, bujuk rayu
atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh
61
ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain untuk tujuan:
eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi
Dari hasil jawaban responden mengenai motivasi untuk rnenjadi TKW ke
luar negeri juga terlihat bahwa distribusi responden dalarn penelitian ini
sangat baik dengan motivasi untuk menjadi TKW sebesar 97,5%
tergolong dalam kategori motivasi tinggi, Hal ini membuktikan teori yang
dikemukakan oleh Muhibin Syah (1999) bahwa seseorang akan
termotivasi karena 2 hal yaitu: 1).Motivasi intrinsik yang loerasal dari
dalam diri sendiri mencakup: memperbaiki dan meningkatkan taraf
hidup, dan mencari pengalaman. 2). Motivasi ekstrinsik irang berasal dari
luar mencakup: status sosial,dukungan keluarga, dan ajakan teman.
Selain itu persepsi TKW yang negatif terhadap traffickina tidak
mengurangi motivasi untuk menjadi TKW dikarenakan sebelum TKW
diberangkatkan keluar negeri mereka harus ditempatkan di Balai Latihan
Kerja (BLK), di BLK mereka dibekali keterampilan dan pengetahuan
tentang pekerjaan di luar negeri, selain itu di BLK para TKW diterapkan
kedisiplinan yang tinggi supaya mereka terbiasa sukses di negara
tempatnya bekerja. Dengan melalui pelatihan para TKW sudah dibekali
dengan keterampilan dan pengetahuan, sehingga para TKW sudah
merasa siap untuk bekerja ke luar negeri, selain itu untuk masuk
kedalam pelatihan mereka harus membayar sejumlah uang sehingga
mereka mundur, mereka harus membayar sejumlah uang yang telah
dikeluarkan oleh PJTKI selama mereka berada dipenampungan.
62
Berdasarkan kedua teori tersebut, seharusnya persepsi TKW yang
negatif terhadap trafficking dapat mengurangi motivasi untuk menjadi
TKW ke luar negeri, akan tetapi hal itu tidak banyak mernpengaruhi
apalagi mengubah niat dan minat bekerja ke luar negeri, bahkan
sebagian besar cenderung mempunyai motivasi yang tinggi, mereka
mengganggap bahwa penganiayaan terhadap TKW dapat dijadikan
pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk mereka dan dijadikan
sebagai cermin agar mereka tidak mengalami trafficking., mereka
membekali dirinya dengan keterampilan, melengkapi semua persyaratan
administrasi yang diperlukan, dan juga pemahaman budaya setempat
agar di negara tujuan yang berbeda kultur budaya tidak mengalami
trafficking. tingginya minat wanita untuk menjadi TKW dibuktikan
dengan banyaknya pengiriman TKW oleh Jasa TKI (PJTKl)terus
berlangsung bahkan cenderung meningkat. Sehingga semakin baik
persepsi terhadap trafficking maka akan semakin baik pula motivasi
untuk menjadi TKW ke luar negeri.
T erdapatnya korelasi antara persepsi tentang traffciking dengan motivasi
rnenjadi TKW ke luar negeri, tidak mengurangi motivasi untuk menjadi
63
terhadap trafficking dapat menimbulkan kecemasan pada calon TKW
yang akan berangkat ke luar negeri, namun hal itu tidak banyak
mempengaruhi kejiwaan TKW, bahkan motivasi menjadi TKW semakin
kuat, Hal ini sebagai mana penelitian Rossenberg (2003) yang
berpendapat mereka mungkin kurang memahami dan menganggap
sebagian unsur-unsur trafficking merupakan praktek yang di terima
dalam masyarakat, sehingga mereka tidak dianggap eks1ploitatif apalagi
dipandang sebagai tindak perdagangan, akan tetapi mereka menjadikan
pelajaran dan pengalaman yang berharga, sehingga rnereka lebih
berhati-hati dengan membekali dirinya dengan informasi yang dapat di
percaya misalnya dalam tahap perekrutan mereka bersedia menjadi
TKW melalui jasa TKI yang dapat dipercaya dengan melihat mantan
TKW yang sudah sukses menjadi TKW, dan yang menjadi faktor utama
kepergian mereka karena ingin memperoleh penghasilan yang besar.
Tingginya minat wanita menjadi TKW karena berbagai faktor yaitu faktor
dari luar (Motivasi ekstrinsik) misalnya mengangkat status sosial, adanya
dukungan keluarga dan ajakan teman, sedangkan faktor dari dalam
misalnya keinginan memperbaiki ekonomi dan mencari pengalaman. Hal
ini di buktikan dengan banyaknya pengiriman TKW oleh jasa TKI (PJTKI)
terus berlangsung dan mereka sudah siap menghadapi resiko apapun,
sehingga semakin baik persepsi terhadap trafficking maka semakin baik
pula motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri.
5.3 Saran
Penelitian ini masih banyak memiliki kekurangan dan masih dalam
lingkup yang terbatas, oleh karena itu peneliti memberikan beberapa
saran untuk penelitian selanjutnya yaitu:
1) Untuk para TKW agar lebih meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya
2) Perusahaan PJTKI diwajibkan mengikuti program pelatihan dan
penyuluhan
3) Untuk pemerintah untuk pencegahan trafficking ( perdagangan
manusia) diupayakan melalui peningkatan pendidikan masyaral<at
melalui pemberian informasi seluas-luasnya tentang trafficking in
person beserta seluruh aspek-aspek yang terkait clengan masalah
tersebut dan dilengkapi dengan informasi tentang upaya
penghapusannya yang di lakukan melalui berbagai media yang
terseclia
64
Majalah
Markito. (2004). Permasa/ahan Ketenaga kerjaan ditangani bersama.
Majalah Nakertrans edisi 01-th-xxiv-Pebruari 2004
Baratamurni, R. (2006). Pentingnya Peraturan Tentang Perdagangan
(trafficking) Perempuan dan Anak. Brosur Lembar Suara Apik edisi
31-th-2006
Susilo. W. (2003). Buruh Migran Pekerja Rumah Tangga Indonesia
TKW-PRT. Jakarta: Komnas Perempuan
Sarwono, s. W. (2000). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT. Bulan
Bintang
Sobri, A. (1996). Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan. Jakarta:
Pedoman llmu Jaya
Soedijar, A. (2004). Faktor Pendukung Terjadinya Traffiking Di Daerah
Asal (Study Kasus Di Daerah lndramayu). Jakarta: Departemen
Sosial
Purwanto, E. (2003). Menangani Sendiri Kasusu-Kasus Buruh Migran.
Jakarta: Pustaka Migran Utama
Parjoko, M. (2006). Penghapusan Perdagangan Orang di Indonesia.
Jakarta: Kementerian Koordinator bidang
Wawa, J. E. (2005). Nasib lrois TKI Pahlawan Devisa Ner,.1ara. Jakarta:
Penerbit: Kompas Gramedia
Walgito, B. (1999). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
Wahyuni, N. (2002). Pengiriman TKW ke Saudi Arabia. Tesis: Universitas
Indonesia FISIF
Skripsi
lhda Mukhlishah Hasbi. ( 2007). Hubungan Antara Persepsi Terhadap
Wanita Berjilbab Dengan Motivasi Menggunakan .Jilbab Pada
Remaja. Jakarta: Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
lrwanto, et, al.(1991) Psikologi Umum Buku Panduan Mahasisiwa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Undang Undang Penempatan dan Pemulangan TKI No. 39 Tahun 2004
Jakarta: CV Eka Jaya Percetakan Kiwi Mitra Utama.
Kanto, S. (1998). Migrasi lnternasional TKW Dan Pengaruhnya Terhadap
Kondisi Sosial Ekonomi RT Dan Masyarakat Di Pedesaan. Malang:
Laporan Penelitian Fak Pertanian Univ Brawijaya
Munandar, A. (2001). Psiko/ogi lndustri Dan Organisasi. Jakarta: Ul-Press
Muhibin Syah. (1999). Psikotogi Be/ajar. Jakarta: Penerbit PT. Logos
Wacana llmu
Muhamad Usman Najati. (2001). Alquran Dan llmu Jiwa. Bandung:
Penerbit Pustaka
Rahmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung :
PT Remaja Rosda Karya
Rossenberg, R. (2003). Perdagangan Perempuan dan Anak. Jakarta:
lnternasional Catholic Migration Commision (ICMC)
Saman, s. (2005). Perdagangan Perempuan Dan Permasatahannya
(Kasus Daerah Ka/bar). Pontianak: Laporan Penelitian.
Sari (2004). Bagaimana menjadi TKll TKW Yanga Berhasil?. Surakarta:
Sosial Analisis and Research lnstitut
DAFTAR PUSTAKA
Adum Dasuki. (1999). Faktor-Faktor Yang Memotivasi 1'1/anita Menjadi
TKW di Indonesia Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial dan
Ekonomi Keluarga (Study di daerah kantong Pengirirnan TKW di
Jawa Timur). Malang: Laporan Penelitian Universitas Brawijaya
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Azmar, S. ( 2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyal<arta: Pustaka
Pela jar
Cook, S. (2005). Pedoman untuk Penyidikan dan Penuntutan Tindal<
Pidana Traffiking dan Perlindungan terhadap Korban Se/ama Proses
Penegakan Hukum. Jakarta: IOM
Damar Dwi Nugroho (2003). Jurnal Demokrasi. Volume 1 no-4 September
2003
Davidoff, L. L. (1988). Psikologi Suatu Pengantar Edisi 2 Ji/id Ke- 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Fred N. Kerlinger. (2003). Asas-Asas Peneli!ian Behavioral. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Hardijanto, P. (2004). Penghapusan Trafficking di Indonesia Tahun 2003-
2004. Jakarta: Kementrian Kesra
Hasibuan, M. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
PIRAN
nu'alaikum Wr. Wb
1ahasiswa dari fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan
an mengenai Persepsi Terhadap Trafficking Dengan Motivasi Untuk Menjadi TKW ke
geri, dalam rangka menyelesaikan pendidikan saya.
:u perkenankan saya memohon kesediaan anda untuk melakukan sedikit waktu guna
,i pernyataan yang saya sertakan ini.
pernyataan yang saya maksudkan, semata-mata di gunakan untuk kepentingan ilmiah
iamin kerahasiaannya, dan jawaban yang anda berikan akan sangat berguna bagi
3lam menyusun skripsi ini.
nda ketahui bahwa pengisian daftar pernyataan ini tidak ada jawaban yang di anggap
Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan
ndapat anda.Atas segala kerjasama dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.
t Saya,
ierah)
,RESPONDEN
likan
. ······························~···············
: 1). SD
2). SMP
3). SMU
ah ini adalah pernyataan mengenai pendapat anda terhadap trafficking, Bacalah setiap
taan dengan cermat, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
>at anda, berilah tanda silang (X) pada kolom jawa~an yang di pilih. Jawaban yang
idalah yang menggambark:an diri anda yang sejujur - jujurnya, rahasia anda terjamin
Skala Persepsi Trafficking
PERNYATAAN SS s R TS STS .
)aya merasa berkewajiban melengkapi semua persyaratan
1dministrasi yang di butuhkan
~uat saya, biaya dalam pengurusan dokumen sangat mahal
>aya berhak memperoleh kebebasan dalam memilih jenis
>ekerjaan di luar negeri
)aya tidak mengetahui secara pasti tentang kebenaran job
1rder dari pihak aparat setempat
)aya merasa berhak memperoleh pelayanan yang baik
1elama proses rekrutmen
)aya tidak mengerti tentang prosedur penempatan TKW di
uar negeri
Jlenjadi TKW berhak memperoleh perlakuan yang sama
1elama proses rekrutmen
laya sudah siap bekerja ke luar negeri walaupun umur saya
nasih 15 tahun
)aya akan mentaati semua prosedur yang telah di tentukan
1leh pihak berwenang
Cadang-kadang calo tidak memberikan akses informasi yang
1enar
lika PJTKI gagal memberangkatkan, saya akan meminta
:embali uang yang telah dibayarkan
)aya tidak memahami isi perjanjian kerja dengan majikan
laya akan menolak permintaan PJTKI untuk bekerja di
:ebuah rumah, meskipun dengan dalih praktek kerja
lelama di penampungan saya tidak diberi pengetahuan
entang system hokum yang berlaku di Negara tujuan
>aya akan meminta nama dan alamat sesuai dengan yang di
:>aya merasa kurang nyaman dengan fasilitas sehari-hari
rang kurang memadai
rKW berhak memperoleh pelatihan, bahasa dan budaya di
~egara tujuan
)aya merasa jenuh menunggu informasi keberangkatan I rang tanpa kepastian
lika majikan menahan dokumen asli, saya akan merninta
•artu identitas pengganti untuk disimpan
)aya tidak memahami adat istiadat di Negara tujuan
)aya merasa berhak memperoleh surat perjanjian kerja yang
lSJi
>aya masih bingung menggunakan peralatan kerja yang baik
)aya akan mencatat alamat dan no. telp kedutaan atau
>rganisasi yang bekerja dibidang pertolongan bagi TKW
)aya kurang mernahami bahan dan menu makanan keluarga
najikan
)aya al<an menyesuaikan diri dan menjalin hubungan baik
lengan keluarga majikan
iaya pernah tidak mendapatkan asuransi berkaitan dengan
)engobatan dan kecelakaan akibat kerja dalam masa kontrak
)aya akan menolak setiap bentuk pungutan liar yang
lilakukan pihak-pihak tertentu
laya merasa cemas jika masuk terminal Ill karena lokasi ini
nenjadi awal mula tindak kejahatan
>etiap TKW berhak mendapatkan pelayanan yang baik dan
nenyenangkan selama pengurusan dokumen kepulangan
iaya tidak berani menolak, jika di titipi barang oleh orang
'ang tidak saya kenal
iaya akan menjaga barang bawaan sebaik mungkin
>aya merasa tertekan jika tidak mendapat jaminan
:eselamatan dan keamanan hingga tiba di rumah
lika perjanjian kerja telah berakhir, saya berhak
nendapatkan semua biaya kepulangan yang di tanggung
>leh majikan
fika kontarak kerja belum berakhir, saya tidak berani
neminta perwakilan pemerintah Indonesia untuk
nemfasilitasi proses kepulangan
:>aya akan berpakaian yang sopan untuk menghindari
lelecehan seksual
)aya merasa ketakutan, jika diancam akan dideportasi -
lika majikan melakukan penganiayaan, saya akan meminta
olong kepada pihak kepolisian
:>aya lidak berani melawan jika majikan melakukan
Jemukulan
)aya tidak suka kepada petugas yang selalu berbicara tidak
1enonoh
~aya merasa cemas jika mendapatkan majikan yang kejam
lika saya diancam akan diPHK secara sepihak, saya berhak
1tas gaji dan imbalan lain
lika mengalami perkosaan, akan merasa kehilangan harga
liri
lika diperlakukan semena-mena, saya akan membela diri
)aya hanya bisa menggerutu, jika mendapat perintah dalam
1atu waktu secara bersamaan
3aya akan menolak, jika dipekerjakan lebih dari satu majikan
rang tidak sesuai kontrak kerja
)aya merasa tertekan, jika kewarganegaraan saya
lirendahkan
lika sakit saya akan meminta waktu untuk istirahat dan
>erobat
)aya akan beribadah secara sembunyi-sembunyi jika
najikan melarang untuk beribadah
lika gaji tidak dibayarkan, saya akan meminta dengan sopan
lan mencari bantuan kepada pihak kepolisian
)aya merasa tetekan dengan jam kerja yang panjang dan
anpa hari libur
)aya akan meloloskan diri jika pintu selalu di kunci dari luar
)aya merasa tertekan jika gerak-gerik saya selalu berada
lalam pengawasan
~aya merasa kesal Jika majikan metarang kontak dengan
>rang lain
:>aya merasa tertekan jika di tahan di dalam rumah
)aya akan meloloskan diri, jika dikirim pada waktu dini hari
lan secara sembunyi-sembunyi
)aya akan menurut jika tidak diperkenankan unluk
neninggalkan tempat kerja
)aya akan mencari bantuan jika disekap dalam rumah
)aya merasa tertekan jika majikan tidak memberikan makan
Ian kamar yang layak
)aya akan bersikap hati-hati, jika bertemu orang yang belum
'enal menawarkan pekerjaan
)aya tertarik menjadi TKW karena sponsor menjanjikan gaji
inggi dan kerja yang gampang
Nalaupun saya membutuhkan biaya, saya tidak akan
erjebak oleh praktek lintah darat
;aya terpaksa terjerat utang yang nantinya di potong 3 bulan
1aji
laya tidak akan percaya pada bujuk rayu calo atau pihak
•ang tidak bertanggung jawab
>aya terpaksa bekerja ke luar negeri karena terbebani
ikonomi keluarga
laya tidak akan percaya kepada orang yang tidak saya kenal
Inti 1k moni~rli Tk"\J\/ hi~c~n\/!:11 e:nnncnl" mo.mi 1nn11t hi!!l\t!!'I
' '
rang tinggi
laya akan memberitahu pihak kepolisian, jika saya
lipekerjakan di rumah pelacuran
lika dipaksa untuk memperpanjang kontar lebih baik saya
nenurut
lika gaji tidak di bayar, saya akan meminta hak saya dengan
:opan
laya tidak berani menolak, jika dipaksa kerja lebih dari satu
najikan
lekerja menjadi TKW berhak bebas dari perbudakan
lika pembayaran gaji ditunda-tunda, saya tidak berani untuk
nemintanya
laya yakin dengan daftar di PT. Jasa TKI yang resmi
~eselamatan saya lebih terjamin
liasanya calon TKW diharuskan kerja di luar jam belajar
anpa dibayar untuk melatih keterampilan
Skala Motivasi Menjadi TKW
PERNYATAAN SS s R TS STS
Saya berniat bekerja ke luar negeri karena gajinya besar
Saya merasa cemas memikirkan jika gaji tidak di bayar
Dengan mempunyai gaji besar saya akan menabung untuk
modal usaha
Apabila menerima gaji saya akan berfoya-foya
Saya akan mempergunakan gaji saya hanya untuk keprluan
mendesak
Saya akan mempergunakan gaji saya untuk membeli motor
KAtik::ii ntll::\nn kP lnrlnnP.~i;:::i, s.:::iv::.l ak;:in mP-mh::nM:.=t 11:::Jnn
secukupnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
Dengan menjadi TKW saya dapat membangun rumah
Saya akan mempergunakan gaji saya untuk membeli I
menggadai sawah
Saya akan menyimpan gaji saya dan tidak akan mengirim
ke kampung karena takut habis
Dengan mempunyai gaji besar saya dapat membentu
menyekolahklan anak/ adik
Saya akan mempergunakan gaji saya hanya untuk
kebutuhan sendiri
Dengan menjadi TKW saya dapat menyekolahkan anak I
adik
Dengan menjadi TKW akan lebih dihargai di lingkungan
say a
Dengan menjadi TKW dapat membantu perekonomian
keluarga
Berita TKW yang tidak di gaji membuat saya cemas
Majikan yang membayar gaji TKW membuat saya
bersemangat bekerja di luar negeri
Saya terpaksa menjadi TKW karena kondisi ekonomi yang
kekurangan
Keluarga saya mendukung dengan keputusan menjadi TKW
Saya menjadi TKW karena tekanan keluarga
Selama di penampungan orang tua I suami selalu
membesuk sehingga bersemangat
Saya tidak tenang apabila anak saya diasuh oleh orang lain/
suami
Saya bersemangant menjadi TKW karena keluarga
mendukung
Saya cemas jika tidak sukses menjadi TKW
Saya merasa tenang jika anak di asuh oleh orang tua untuk
Saya menjadi TKW karena kecewa terhadap suami
Saya menjadi TKW karena di lilit utang
Saya kecewa terhadap pacar sehingga memutuskan
menjadiTKW
Keluarga saya lebih mendukung menjadi TKW dari pada
PRT di dalam negeri
Saya tertarik menjadi TKW karena tetangga saya banyak
yangjadiTKW
Saya menjadi TKW karena keinginan sendiri untuk merubah
nasib
Saya menjadi TKW ke Saudi karena banyak tetangga saya
disana
Keberhasilan TKW pemula telah mendorong saya menjadi
TKW
Saya menjadi TKW karena ikut-ikutan tetangga
saya tertarik menjadi TKW karena tetangga saya setelah
jadi TKW bisa bangun rumah
Saya tertarik menjadi TKW karena ada yang mengajak
Saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang saya
kerjakan
Saya merasa iri melihat tetangga yang sukses menjadi TKW
Kasus penganiayaan TKW tidak akan mempengaruhi saya
untuk menjadi TKW
Saya merasa cemas bekerja di luar negeri menjadi TKW
Menurut saya, berita kesuksesan TKW di luar negeri dapat
menambah semangat kerja
Saya merasa ragu dengan keputusan menjadi TKW
TKW yang sukses adalah TKW yang pulang karena habis
masa kontrak dan putang dengan menbawa hasil
Bekerja sebagai pembantu sangat merendahkan harga diri
untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup tidak
' '
Saya akan bekerja apa saja asalkan mempunyai
pendapatan
Saya bangga dengan sebutan pahlawan devisa Negara
Saya terpaksa menjadi TKW karena di Indonesia susah
mendapatkan pekerjaan
Saya merasa tenang menjadi TKW karena mempunyai
tabungan
Bekerja menjadi TKW walaupun rajin , kadang-kadang
majikan selalu mencari alasan untuk mencari kesalahan
Walaupun banyak kasus penganiayaan terhadap TKW saya
yakin nasib saya berbeda dengan mereka
Menurut saya bekerja dengan baik akan membuat majikan
merasa puas
Apapun yang di bicarakan orang tentang TKW, saya tetap
bertekad menjadi TKW
Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya, akan
lebih membuat saya produktif
Saya merasa terpaksa dengan keputusan menjadi TKW
Saya sering melakukan pekerjaan dengan seadanya
Saya akan mengerahkan kemampuan saya agar hasil
pekerjaannya baik dan memuaskan
Selama ini, saya cukup dapat melakukan semua tugas saya
dengan baik
Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki
Kemiskinan merupakan salah satu penyebab meningkatnya
TKW ke luar LN
Dengan menjadi TKW saya merasa lebih percaya diri
Saya merasa rendah diri karena menjadi TKW
Dengan menjadi TKW yang sukses dapat mengangkat
status social dan harkat martabat keluarga
Saya menjadl TKW bukan karena tldak cukup uang untuk
Dengan menjadi TKW dapat menambah wawasan
Saya jenuh tinggal di rumah maka dari itu saya menjadi
TKW untuk mencari pengalaman
Dengan menjadi TKW dapat mengurangi pengangguran
Saya cemas memikirkan apabila gagal menjadi TKW
Dengan menjadi TKW dapat melatih hidup mandiri
Saya menjadi TKW karena ingin mempunyai pendapatan
sendiri
Dengan menjadi TKW saya jadi punya banyak teman dari
rnana-rnana
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Jabatan Ala mat
: Yusuf Besar Jauhari : Direktur Utama PT. Dwiguna Jaya Abadi :JI. Komodor Halim Perdana Kusuma No. 19A Halim Perdana
Kusuma Jakarta Timur
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Siti Maerah Nim : 101070023044 Fakultas : Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Judul Skripsi : Hubungan persepsi terhadap Trafficking (perdagangan
perempuan) dengan motivasi untuk menjadi calon TKI di luar negeri
Benar telah melakukan penelitian pada tanggal 24 september-24 november di PT. Dwiguna Jaya Abadi dalam rangka penyelesaian skripsi.
JI. Komodor Hal!m Perdanakusuma No. 19A Halim Perdonakusuma JAKARTA - TIMUR 13610
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1415 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 25 27 28 29 30 Kataaorl 1 4 2 5 5 1 1 4 1 2 1 4 1 1 2 2 1 1 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 80 Biasa 2 5 3 1 1 2 2 1 2 1 2 4 2 2 1 3 3 3 5 5 2 2 5 3 3 5 4 1 3 2 4 82 Biasa 3 5 2 4 4 2 5 5 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 1 4 5 5 2 4 4 2 3 4 4 86 Biasa 4 5 2 4 4 4 2 2 4 3 4 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 99 neQatif 5 5 2 4 4 4 5 5 1 1 1 2 1 2 2 1 1 5 5 1 2 1 5 3 1 5 4 2 1 4 2 82 Biasa 6 4 3 4 4 2 2 4 2 1 2 1 5 2 4 1 3 5 5 5 3 4 5 3 2 5 4 5 3 2 1 96 n=iatif 7 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 1 2 1 2 4 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 74 Blasa 8 5 4 4 2 1 5 4 4 1 1 4 1 4 2 1 4 1 4 5 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 100 neaatlf 9 5 3 5 2 4 4 2 4 1 1 2 2 4 1 1 2 3 5 4 3 4 4 3 3 5 4 2 2 3 3 91 Biasa
10 4 3 5 5 1 1 5 1 3 3 2 1 2 2 1 2 1 4 5 5 1 4 3 2 4 5 2 1 2 1 81 Biase 11 5 2 1 2 4 2 4 2 1 2 1 5 2 1 1, 5 5 5 5 4 5 4 2 1 5 3 3 4 2 5 93 Blasa 12 5 1 4 4 1 4 4 4 1 5 1 1 4 3 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 2 4 3 3 4 105 n...,..atif 13 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 3 4 5 2 5 4 2 5 5 2 2 3 3 2 00 Biase 14 5 1 5 2 2 1 5 1 1 1 1 1 1 2 1 4 5 5 5 2 5 4 2 2 5 2 1 1 1 4 78 Biasa 15 5 1 3 4 5 4 5 4 5 4 2 4 1 5 4 4 4 4 4 5 4 4 1 3 4 5 2 3 4 4 111 ni:<natif 16 5 3 5 5 1 5 5 1 2 5 2 5 2 3 2 4 4 4 5 2 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 112 ~ttf 17 4 2 4 2 4 4 2 2 2 5 4 z 2 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 1 4 3 3 4 4 3 87 Siasa 18 4 5 4 3 2 4 4 4 3 1 2 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 104 ne !If 19 4 3 4 2 4 5 4 3 3 1 2 5 2 2 3 2 4 5 5 4 5 4 3 3 4 4 2 2 2 2 98 neaatif 20 5 4 4 5 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 4 2 4 4 4 4 1 4 4 2 2 4 4 82 Biasa 21 4 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 4 1 2 2 4 4 4 1 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 65 Blasa 22 5 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 105 neaat!f 23 5 4 4 4 5 5 4 5 3 1 2 5 5 3 3 2 1 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 1 118 n f 24 5 2 2 3 2 2 4 2 4 2 3 2 5 2 1 2 2 2 5 2 4 4 2 3 4 4 4 3 2 4 88 Biasa 25 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 2 4, 2 3 2 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 114 n !if 25 5 3 1 3 4 5 3 3 3 1 2 1 4 2 3 2 4 4 5 2 5 4 4 1 5 2 2 3 4 3 93 Biasa 27 5 1 2 4 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 4 5 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 2 76 Biiasa 28 5 4 5 4 4 3 5 4 3 1 4 2 4 4 2 3 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 2 3 2 2 103 neaatlf 29 5 2 4 3 1 5 4 5 2 5 5 1 1 4 1 1 1 4 5 5 5 5 1 1 4 4 3 4 5 4 100 neaatif 30 5 5 4 2 4 1 5 1 1 1 1 1 1 4 1 2 3 1 4 2 5 4 2 3 4 2 2 4 4 4 83 Slasa 31 5 4 5 4 2 5 5 2 4 1 4 5 5 2 2 5 4 5 5 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 118 NRnatif 32 5 2 5 5 4 4 4 2 2 2 2 5 4 2 2 41 5 4 5 2 2 4 5 4 5 2 3 4 4 4 107 Neru:itJf 33 5 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 1 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 5 123 NeaaUf 34 4 5 5 3 4 4 4 5 1 5 4 5 3 1 1 4 4 5 5 3 5 5 4 5 4 3 2 4 4 4 115 N "f 35 5 3 4 3 3 5 3 3 4 5 3 5 2 3 2 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 3 3 5 4 3 112 N "f 36 5 4 4 4 4 5 5 4 3 2 2 5 2 4 2 1 5 4 5 3 3 4 2 2 5 3 2 2 4 2 102 N tif 37 5 3 5 3 4 4 5 5 1 1 21 5 4 2 2 4 5 4 5 2 2 4 5 4 5 2 3 4 4 4 108 NerrnriT 38 5 2 5 4 2 5 4 5 2 1 2 4 2 2 1 4 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 2 107 Ni:>natif 39 5 5 4 2 5 5 5 5 3 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 135 Neoa1if 40 5 3 5 5 3 5 1 5 3 5 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 129 N=--atif
189 114 164 134 113 142 148 121 87 99 101 123 103 95 76 125 141 167 171 124 152 168 132 124 178 135 113 132 134 129
11 ZI 31 41 51 51 71 81 91 101 111 121 131 141 151 161 1T( 181 191 201 211 221 231 241 251 251 271 281 291 30 Katagori 1 I 51 11 2l 51 51 51 21 41 51 21 51 51 1 I 21 11 41 21 41 21 $1 51 11 51 51 21 51 11 51 21 5 103ltinaal 2 I 51 11 ii SI SI 51 41 11 51 SI 11 51 11 41 11 51 41 21 41 31 51 41 SI 21 11 51 41 51 31 5 106ltinaai 3 I 51 41 41 41 51 51 41 31 51 41 41 51 41 41 41 51 4! SI 41 51 51 41 SI 41 31 SI 11 41 41 s 127ltinaal 4 I 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 21 41 21 41 41 41 21 41 41 41 21 41 21 41 41 41 21 4 108ltinaai 5 I sl 21 2.r SI 51 41 41 41 41 41 31 51 21 41 21 41 2l 41 41 41 51 41 41 21 41 11 21 11 41 2 102ltinoQi s I SI 11 21 . 31 51 SI 31 41 41 21 21 SI 11 SI 21 41 31 31 31 SI 51 41 51 41 21 31 11 41 51 s 103ltinaoi 7 I sl 11 11 . 41 41 41 21 41 41 21 21 41 21 21 21 41 2l 21 21 41 51 11 41 41 21 51 21 51 31 4 92lrendah a I 41 41 41 41 41 41 21 41 41 41 41 41 21 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 21 41 41 41 21 4 112ltinocil 9 I SI ff 21- 41 41 41 41 41 SI 41 41 41 21 41 1 l 51 21 41 31 51 51 41 21 51 11 41 SI 51 21 s 109ltinaol lO I SI 41 51 . SI 41 41 21 41 SI 41 21 51 21 21 21 41 41 21 31 41 51 41 1 I 41 21 41 41 51 31 5 109ltinool 11 I 51 SI 21 51 51 41 41 41 51 41 51 SI 21 41 21 51 41 51 51 41 51 21 41 51 21 41 41 41 21 4 118ltinaai 12 I 51 21 51 51 51 SI 51 51 51 41 41 SI 41 41 31 SI Sl 51 41 51 51 51 SI 51 41 SI 51 51 41 S 13Sltinaai i3 1 s1 n 3r 51 s1 51 11 51 sl 41 -41414f2141 4f4r 41 2rs1 51 21 41 51~ 51 21 41 31 2 110ltinaoi 14 I SI 21 41 . SI SI 41 41 41 41 21 SI 51 21 41 21 41 41 41 31 41 51 41 SI SI 41 51 41 41 31 s 120ltinaai 15 I 41 51 $1 41 41 41 51 41 41 51 51 41 SI 51 51 41 SI 41 SI 41 41 51 41 41 21 41 51 41 51 4 131 ltinoai 16 I 41 41 41 41 51 41 41 31 41 41 41 51 41 41 41 51 41 41 41 41 51 41 41 51 31 51 41 41 41 4 124ltlnaal n 1 41 :lT sr 41 31 41 :i1 31 41 31 31 41 21 31 31 41 31 21 21 41 31 31 41 21 :>1 41 31 41 21 4 96ltlnoai 1s I sl 21 41. 41 41 sl 4\ 41 41 41. 41_41_ 41 41 .. 4\ 4\ . :l! 4\ 3\-41 41 41 3\ 4T3f 4\ 4\ 41 2\ 4 112\tinaai 19 I 51-41---;jl 41 51 41 41-41 41 21 41 sr 'SI . 41 21 51 51 41 51 51 51 51 41 41 . 31 41 41 5l :31 ·- s 126ltinaai 20 I 5\ ·21-41- 41 41 41 41 ·41 41 21 41 41 21 41 31 41 41 31 21 31 41 51 41 31 31 41 41 41 31 3 107ltinaal 21 I 41 21 zr 41 41 41 21 41 41 21 41 41 21 21 21 41 21 41 41 41 41 41 21 41 21 41 21 41 21 4 96ltlnaai 22 I 51 41 fl 41 SI 41 41 21 41 41 41 41 41 41 21 41 41 41 41 41 51 41 41 41 21 41 41 41 21 4 112ltinaal 23 I 51 41 SI 51 51 41 21 41 51 51 41 51 31 41 41 51 41 31 41 51 SI 41 41 41 31 51 41 41 41 4 126ltinaal 24 I 11 <!r41- 31 41 41 21 51 41 41 41 41 31 31 21 21 41 41 21 41 51 21 31 41 31 21 41 21 41 s 99ltinaal 25 I 41 41 41 41 41 41 21 51 41 41 41 41 31 41 41 41 4l 21 41 31 51 41 31 41 41 41 41 41 21 4 1131tinaal 26 I 41 31 51 41 SI 41 51 21 51 51 51 SI 31 51 21 41 51 41 31 41 51 41 41 41 31 41 41 41 41 4 122ltinaai 27 I 51 SI 4\ 41 41 41 41 41 51 41 41 51 21 41 21 41 41 41 21 41 51 41 21 41 21 41 41 41 11 4 110ltinaal 28 I 41 21 41 51 41 41 41 41 41 41 41 41 21 41 21 41 41 41 41 41 41 31 41 41 41 41 41 41 11 4 111 ltinaol 29 I SI 21 31 SI 41 41 21 41 41 41 21 41 31 31 41 51 51 31 21 SI 51 31 41 51 21 41 31 41 31 4 110ltlnaai 30 I 51 51 31 51 41 31 51 51 41 41 41 41 31 11 41 41 41 41 31 SI 51 11 51 SI 51 51 51 31 11 2 116ltinaai 31 I 5l-2T-51- 51 SI 51 51 51 sl 51 SI 51 21 51 41 51 51 51 31 51 51 51 51 51 41 SI SI 51 41 5 139ltinaai 32 I 51 4i 21 5i 51 21 21 4i 41 11 51 41 41 21 21 51 21 41 21 51 41 21 41 21 21 41 21 41 21 4 99ltinaai 33 ! s! 21 41 4! 41 41 -51- --ST -4! sl 51 51 - ·41 31 41 5l 4T ____ 4f-----z15!4T4T41 sl 31 51 41 41 21 s 12SHirii:Kli 34 I 51 ff:ll 41 41 41 41 31 41 41 41 41 41 41 21 41 4l 41 31 41 41 41 21 41 21 41 41 41 21 s 107ltinaai 35 I 41 31 :lt 41 41 41 31 21 41 31 41 41 31 31 31 41 31 21 31 41 31 31 41 31 31 41 31 41 21 4 100ltinaai 36 I 51 21 31 41 41 51 51 51 41 SI 41 21 31 41 41 41 41 41 21 41 SI 51 SI 41 21 SI 41 51 21 4 118ltinoai 37 1 sr--.on·sr 51 51 41 · 41 41 41 41 s1 41 41 41 41 41 4l 41 21-41 51 51 41 41 · 21 51 41 51 21 4 123ltinaai 38 I 41 41 . 41 41 51 4T-4r41 41 41 4f_4l_ 41 41 41 51 41 51 4151 21 41 31 -51---;jf 51 41 41 41 s 124ltin®I 39 I 51 31 41 51 51 51-sT-41. 51 41 41 51 41 41. 41 41 2'1 51 4141 51 41 41 ·4r-4r 41 41 SI 21 4 125ltinaal 40 I 5!_5[_51_ 41 41 41 51 51 51 31 31 41 31 51 31 51 41 SI 31 51 51 11 51 51. ol 51 31 51 41 s 126ltinaai
185111511:l81174l178l163l143l156l174l147l155l 175l 1t6l145l 115l172l 14al 149l 126l17211S3l 143l153l 1Ei3l111l170l142l166l111 I . 164
Validity Skala Persepsi terhadap Trafficking
****** Method 1 {space saver} will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C: A L E (ALPHA)
Statistics for SCALE
Mean Variance 231.5610 248.5024
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034
Scale Mean
if Item Deleted
228 .1707 228.5610 226.8293 229.3171 228.5122 228.7073 228.6829 227.6585 228.0000 227.6829 228.6098 228.1707 228.7805 229.8537 227.9756 227.8537 227.1951 228.5122 228.4878 229.3659 229.1220 229.0488 227.2195 227.3902 228.5366 229.0488 228.5854 229.2927 228.9268 22 9 .14 63 227.0732 229.6341 228.4146 228.9024
Scale Variance if Item Deleted
240.9951 239.0524 244.2451 244. 7720 241. 6061 236.2622 259. 0720 244.9805 241. 2500 235.2220 240.5439 239.8951 232.5256 251. 4780 221.5244 238.5780 249.8610 248.3061 224.2061 236.9378 225.1098 238.7976 251.9256 240.3439 218.2049 248.5476 255.9988 251.4622 232.2195 235. 4280 245.5195 235.8378 232.7488 261. 8902
N of Std Dev Variables 15.7640 74
Corrected ItemTotal
Correlation
.1509
.2007
.3557
.1171
.1726
.3154
. 2949
.1033
.1249 .3190 .1228 .3376 • 34 34 .1749 .5468 .3314 .0836 .0299 . 4948 .3136 .4194 .3504 . 1710 .1716 .5308 .0347 .2737 .14 91 .3438 .3827 .1719 . 4118 .3318 .3884
Alpha if Item Deleted
.6361
.6330
.6355 • 6382 . 6352 .6272 .6627 .6387 .6378 . 6262 .6381 .6331 .6233 . 6469 . 6061 .6319 .6450 . 6458 .6106 . 6278 .6144 .6310 . 6482 .6349 .6033 . 6456 .6556 . 6476 .6231 . 6248 . 6375 . 6247 . 6239 .6654
VAR00035 228.0244 235.5244 • 3614 .6286 VAR00036 229.7561 248.6390 .0326 . 6443 VAR00037 228.5610 250.7024 . 0980 . 64 91 VAR00038 227.8780 240.5098 .2031 .6335 VAR00039 229.1707 241.6451 .1411 . 6367 VAR00040 228.5854 251.4988 .1213 .6502 VAR00041 227.3902 235.8439 .4048 .6248 VAR00042 228.8293 247.6951 .0199 . 6463 VAR00043 227.8537 242.9280 .1231 . 6377 VAR00044 228.2683 245.7012 .0373 . 6426 VAR00045 227 .2683 233.1012 .3855 .6225 VAR00046 228.4390 236.4524 .3914 .6280 VAR00047 227.7561 238.6890 .3403 .6312 VAR00048 229.6829 253.4220 .1750 .6531 VAR00049 227.3659 246.0878 .0996 . 6390 VAR00050 229.1463 243.8280 .0948 .6392 VAR00051 227.3659 240.1378 .3201 .6306 VAR00052 227.9024 242.9402 .1813 .6355 VAR00053 227.5854 243.9488 .1781 . 6362 VAR00054 228.5122 262.8561 .4171 .6666 VAR00055 228.0732 248.5195 .0324 . 6451 VAR00056 228.7073 252 .1622 .1437 . 6507 VAR00057 228.2439 239.5890 .3348 .6323 VAR00058 229.5610 248.9524 .0455 . 6455 VAR00059 228.4146 228.6488 .4203 . 6174 VAR00060 229.5366 252.7549 .1759 .6506 VAR00061 227.1220 244.2098 .3322 . 6357 VAR00062 228.9024 254.7902 .2258 . 6543 VAR00063 228.4634 24L 6049 .1683 .6353 VAR00064 228.1707 240.1451 . 3341 .6326 VAR00065 229.6341 246.3378 .0442 . 6413 VAR00066 228.7073 236.6122 .3385 . 6269 VAR00067 228.2195 232.0256 . 4512 .6199 VAR00068 228.7805 261. 8756 .4592 .6636 VAR00069 228.1951 231.9110 .5013 . 6189 VAR00070 228.5366 250.0049 .0793 . 6472 VAR00071 228.7073 255.0622 .2200 .6555 VAR00072 228.4878 244.9561 . 0646 . 6408 VAR00073 228.2927 236.4122 .3936 . 6279 VAR00074 228.5854 269.4988 .5336 • 6763
Reliability Coefficients N of Cases 40.0 N of Items 74 Alpha .6409
Reliability Skala Trafficking
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis *'I'****
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E
Statistics for SCALE
Mean Variance 59.3171 158.5720
Item-total Statistics
VAR00003 VAR00006 VAROOOlO VAR00012 VAR00013 VAR00015 VAR00016 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00025 VAR00029 VAR00030 VAR00032 VAR00033 VAR00035 VAR00041 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00051 VAR00057 VAR00059 VAR00061 VAR00064 VAR00066 VAR00067 VAR00069 VAR00073
Reliability N of Cases Alpha
Scale Mean
if Item Deleted
55.8293 56.4634 55.4390 56 .1707 56.5366 55.7317 57.8537 56.2439 57.1220 56,8780 57.0488 56. 2927 56.6829 56.9024 57.3902 56.1707 54.0244 55.1463 55.0244 54.4390 55.7561 55.1220 56.2439 56.1707 55.1220 53.1707 56.4634 55.9756 55.9512 56.2927
Coefficients 40.0
.8565
Scale Variance if Item Deleted
144.2451 147.9549 147.6024 148.8951 146.4549 134.7012 144.5780 133.8890 148.0598 141.5098 138. 7976 131.9622 140.1220 148.4402 148. 9439 142.0951 135. 5244 149.6780 144. 7744 136.4524 145.6890 152.9098 139.5890 135.6951 144.2098 140.1451 143.9049 142.1744 144.7476 136.4122
N of Std Dev Variables 12.5925 30
Corrected ItemTotal
Correlation.
. 3557
. 3396
.3239
.3376
.3147
.6129
.3314
.6515
.3566 • 3672 .3504 .5903 .5092 .3640 .3848 .4468 .3614 .3455 .4331 .3914 .3403 .2613 .3348 .6378 .3322 .3341 .5455 .5734 .5216 .3936
N of Items 30
(ALPHA)
Alpha if Item Deleted
.6355
.8540
.8548
. 6331
.8559
.8419
. 6319
.8399
.8533
.8553
. 6310
.8432
.8472
.8531
.8525
.8500
.6286
.8537
.8505
.6280
. 6312
.8560
.6323
.8410
. 6357
. 6326
.8468
.8453
.8477
. 6279
Reliability Skala Motivasi
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis .;.·*"'.***
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E
Statistics for SCALE
Mean Variance 59.3659 65.8878
Item-total Statistics
VAR00003 VAR00004 VAR00012 VAR00015 VAR00017 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00023 VAR00026 VAR00028 VAR00031 VAR00032 VAR00034 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00051 VAR00056 VAR00057 VAR00062 VAR00065 VAR00068 VAR00071 Reliability N of Cases Alpha
Scale Mean
if Item Deleted
55.6098 54. 9268 55.9024 56.8780 54.9268 56.6707 55.7805 55.6415 56.9024 55.6829 55.3659 55.0000 56.3171 55.7317 56.4634 55.0488 55.7073 55.6341 56.1951 55.9512 55.6585 55.7805 56.4146 55.2927 56.6098 55.0000 55.8049 55.0976 56.4634 55.1463
coefficients 40.0
.8318
Scale Variance if Item Deleted
65.7939 60.1695 53. 6402 66.8598 63. 7195 65.5451 54.0756 56.5805 55.3402 56. 5720 54.6378 63.8500 57 .1720 56.5012 57.7549 62.6976 56. 9622 59.0378 59.2110 65.7476 65.0805 55. 97 56 63.8988 6L1122 60.0439 63.5500 55. 6110 65.0902 62.5049 65.6280
N of Std Dev Variables
8.1171 30
Corrected ItemTotal
Correlation
.3310
.5401
.6109
.3530
.3325
. 3797
.6126
.3503
.3503 • 5293 .3771 .1658 .3894 .5803 . 4187 .2918 .5491 .4397 .3831 .3697 .3595 .4811 .3442 . 2921 .3150 .3850 .5549 .3344 .3462 .3332
N of Items 30
(ALPHA)
Alpha if Item Deleted
.6366
.8203
.8108
. 6371
.8326
.6359
.8108
.6342
.6368
.8170
.6325
.8345
.6306
.8142
.8244
.8299
.8161
.8227
. 8261 .6363 .6356 .8206 .6362 .8306 .8303 . 6332 .8151 . 6364 .6335 .6357
VAR00036 242.3415 159.6805 .3416 .6272 VAR00037 240.9268 164.2695 .3613 .6329 VAR00038 241. 5854 156.8988 .5156 .6186 VAR00039 241.5122 159.2061 . 4552 . 6235 VAR00040 242.0732 161.3195 .3249 . 6296 VAR00041 240.9512 165.7476 .3697 . 6363 VAR00042 241. 9268 168.5695 .0320 . 6460 VAR00043 240.6585 165.0805 .3595 . 6356 VAR00044 241.6585 156.9805 .4019 . 6219 VAR00045 241.4146 163.8988 .3442 . 6362 VAR00046 242.6341 164.0378 .1562 . 6390 VAR00047 241.4146 168.8988 .0108 . 6477 VAR00048 243.0000 166.7500 .1088 .6418 VAR00049 241. 0976 167.1402 .1160 . 6414 VAR00050 242 .1951 168. 0110 .0227 . 6485 VAR00051 241.1707 159.2951 . 4617 . 6236 VAR00052 243.4878 172. 6061 .1441 .6526 VAR00053 241. 0000 166.6500 .1871 . 6388 VAR00054 243.2195 172.5756 .1437 .6525 VAR00055 242.6829 189. 0720 .7353 .6861 VAR00056 242. 4878 160.8561 .3347 . 6287 VAR00057 241. 0000 163.5500 .3850 .6332 VAR00058 243.3171 171. 6220 .0897 . 6525 VAR00059 240.9512 167.3976 .1492 . 6403 VAR00060 243.1463 173.6280 .1629 .6574 VAR00061 241.6341 170.8378 . 0596 . 6516 VAR00062 241. 6829 156 .1720 .4712 .6186 VAR00063 241.3171 165.8720 .1416 .6400 VAR00064 243.0488 169.2976 .0007 . 6481 VAR00065 241. 0976 165.0902 .3344 .6364 VAR00066 243.2439 173.3390 .1520 . 6569 VAR00067 241.1220 166.2598 .1798 . 6387 VAR00068 242.4634 162.5049 .3462 .6335 VAR00069 241. 2195 164.6756 .1900 .6373 VAR00070 243.5854 172.5988 .1484 .6523 VAR00071 241.1463 164.6280 .3332 .6357
Reliability Coefficients N of Cases 40.0 N 0£ Items 71 Alpha .6441
Validity Skala Motivasi ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S G A L E
Statistics for SCALE
Mean Variance 245.2439 170.2890
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
Scale Mean
if Item Deleted
241.1463 242.6585 240.6098 240.8049 241. 5854 242.3902 241.2195 243.5610 241.1220 242.5854 240.6341 241. 7805 240.9268 242.4634 240.8780 242.3415 240.8049 243.1707 241. 7707 241.6585 241. 6415 242.0488 240.9024 242.3171 240.8293 241.5610 242.0976 241. 3659 241. 4634 242.7073 240.8780 242.3171 241. 3415 241.6098 241. 3659
Scale Variance if Item Deleted
166.6780 177.3305 165.7939 163.7110 173. 7988 164.7939 170. 7256 171. 7024 172. 4098 165,3988 168.0878 151. 7756 166.9195 167.6549 166.8598 175.1805 164.9610 170.1451 165.5451 153.4805 156.5805 163.9476 155.3402 162.1720 166.6451 159.8524 171. 7902 154.6378 168.9049 166. 7122 164.7598 161.1720 169.3805 159.8939 177.4378
N of Std Dev Variables 13.0495 71
Corrected ItemTotal
Correlation
.1362
.2475
.3310
. 3804
.1746
.1250
.0602
.1047
.1449
. 0992
.1528
.5740
.1206
.0549
.3530
.1958
.3558
.0163
.3797
.5372 .3503 . l.716 .3503 .2005 .1296 .3577 .0948 .3771 .0236 .1088 .3216 .3894 .0193 .3862 .3729
(ALPHA)
Alpha if Item Deleted
. 6404
. 6692
.6366
.6318
.6571
.6413
.6539
.6501
.6515
. 6433
. 6408 • 6088 .6411 . 6452 . 6371 .6635 .6341 . 6464 . 6359 .6126 .6342 .6380 .6368 . 6358 . 6407 . 6268 .6538 .6325 .6461 . 6418 .6342 .6306 .6455 .6261 . 6626
LAMPI RAN
Uji Normalitas Skala Motivasi Menjadi TKI ke Luar Negeri
Ono-Sample Kolmogorov-Smimov Test
Motivasi Menjadi
Tl<! ke Luar N""eri
N 40 Normal Parameters a,b Mean 114.4250
Std. Deviation 11.25209 Most Extreme Absolute .150 Differences Positive .150
Negative -.102 Kolmogorov-Smimov Z .951 Asymp. Sig. (2-tailed) .326
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Normal Q-Q Plot of Motlvasl Menjadl TKI ke Luar Negel'i
140~------------~
130
~ ~
;\\! 0 ;; 120 00 e 0 0 0 z 0
" ,!! 0
110
!l. ill
100
90 90 100 110 120 130 140
Observed Value
Skala Persepsi Tentang Traffiking
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi Tentang Traffikinq
N 40 Normal Parameters•,b Mean 96.6000
Std. Deviation 15.87903 Most Extreme Absolute .104 Differences Positive .104
Negative -.083 Kolmogorov-Smimov Z .659 Asymp. Sig. (2-tailed) .779
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Normal Q-0 Plot of Persepsl Tentang Trafllking
140~---------------,
0
120
!!! ~ l 0 100
"' .., !l
00 !l. ill 0
60
0 0
0
"' 00 60 100 120 140
Observed Value
Uji Homogenitas Skala Motivasi Menjadi TKW dan Skala Persepsi Terhadap Traffiking
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 dl2 Siq.
MO!i\/!!Si Menjadi .000 1 38 .998
TKI ke Luar Negeri
Persepsi T entang 1.241 1 38 .272
Traffiking
Ooscrlptives ..
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Devlation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Motlvasl Menjadl Sudah Men!kall TKI Im Luar Negerl Befum Menlkllh
Total
Persepsi T entang Sudah Merul<ah T.-Jng Befum Menikah
Total
Deskripsi Statistik
N Motivasi Menjaa1
40 TKI ke Luar Negerl
Persepsi Tentang 40 Traffiking
Valid N (lislwlse) 40
Uji Korelasi
20 113.6000 11.65016 2.60506 108.1476
20 1152500 11.07807 2.47113 110.0653
40 114.4250 11.25209 1.77911 110.8264
20 89.6000 1122685 2.51040 84..3457 20 103.6000 16.98110 3.79709 95.6526
40 96.6000 15.07003 2.61610 91.5216
Descriptive Statlstlc:s
Ranne Minimum Maximum
45.00 95.00 140.00
67.00 65.00 132.00
Sum
4577.00
3864.00
an
.4250
Me
114
96 .6000
119.0524 95.00 120.4347 98.00
116.0236 95.00
94.8543 74.00
111.5474 65.00 101.6784 65.00
Std. Deviation
1125209
15.87903
Skala Motivasi Menjadi TKW dengan Skala Persepsi Terhaolap Trafficking
Correlations
Motivasi Menjadi Persepsl
TKI ke Luar Tentang Neoeri Ttaffiklrtd
Motivasi Meojadi Pearson Correlation 1 .520* TKI ke Luar Negeli Sig. (2-iailed) .001
N 40 40 Persepsl Tentang Pearson Correlation .s20· 1 Traffiklng Sig. (2-tailed) .001
N 40 40
••• Corralatlon Is significant at the 0.01 level (2-talled).
Maximum 140.00
139.00
140.00
109.00
13200 132.0o
Variance
126.610
252.144
Uji T (T"test) Motivasi Menjadi TKW dengan Persepsi Tentang Traffciking dilihat dari Status Pemikahan
Independent samples Test
Lavena's Test for E"' "'K'" of Variances t-test for E,...,..,r,,,, of Means
95% Confidence lnlwml of the
Mean S!d. Error Difference F Sin. I df Sia. 12-talledl Difference Difference Lower U"""'
Molivafii Menjadi r::qual variances .000 .998 ·.459 38 .049 -1.65000 3.59479 -8.92727 5.62727 TKI ke Luar Negeri assumed
Equal variances -.459 37.904 .649 -1.65000 3.59479 ..S.92787 5.62787 not assumod
Perseps! Tentang Equal variances 1.241 .272 -3.076 38 .004 -14.00000 4.55192 -23.21489 -4.76511 Traffiking assumed
Equal variances -3.076 32.946 .004 -14.00000 4.55192 -23.26154 -4.73646 not assumed
Motivasi Menjadi TKW dengan Persepsi Tentang Traffciking dilihat dari Usia TKW
lndap:ondont Samples Test
Lavena's Test for E"• '"'ilv Of Variances t-test for E'"" m'i'" of Means
95% COnfldenee lnt~l\'el of the
Mean Std. Error Oiffetenco F Slo. I df Sio. 12-tailadl Dilfenmce Difference Lower """"' IVIOlivasl Menjadl e;qual variances 3.000 091 -2.677 38 .011 -8.05000 3.30651 -15.54369 -2.15631 TKl ke luar Negeri assumed
Equal variances -2-677 34.484 .011 -8.65000 3.30651 -15.56617 -2.13383 not assumed
Pcrsepsl Tentang Equal variances .016 .899 -3.021 38 .004 -13.80000 4.56797 -23.04736 -4.55264 Trafflldng '"'""""' Equal variances
..J.021 37.409 .005 -13.80000 4.56797 -23.05217 -4.54783 1------ ----- nQt_ i\S.'lumed .... .. .. ... . .
Motivasi Menjadi TKw dengan Persepsi Tentang Trafficking dari Pendidikan Descriptives
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Stet Deviation Std. Enur Lower Bound Urumr Bound Minimum Maximum Motivasi Menjm11 SD 10 112.1000 10.53513 3.33150 104.5636 119.6364 97.00 126.00 TKI ke Luar Negari SMP 13 168.1538 8:74496 2.42542 102.8693 113.4384 9$.00 12t.oo
SMA 17 120.5882 10.63637 2.57970 115.1195 126.0570 99.00 140.00 Total 40 114.4250 11.25209 1.77911 110.8264 118.0236 95.00 140.00
Persepsi Tentang SD 10 89.7000 11.05592 3.49619 81.7911 97.6089 78.00 109.00 Traffildng SMP 13 96.3077 16.17294 4.48557 86.5345 106.0809 65.00 118.00
SMA 17 100.8824 17.33091 4.20336 91.9716 109.7931 75.00 132.00 Total 40 96.6000 15.87903 2.51070 91.5216 101.6784 65.00 132.00
Al\IOVA
Sum of Sau ares df Mean Sauare F Sia.
Motivasi Menjadi tsetween Groups 1211.065 2 605.53:3 6.012 .005 TKI ke Luar l\legeri Within Groups 3726.710 37 100.722
Total 4937.775 39 Persepsi Tentang Between Groups 788.966 2 394.48:l 1.614 .213 Traffiking Within Groups 9044.634 37 244.450
Total 9833.600 39
liditas Skala Persepsi Terhadap Trafficking
~rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00001 total skor VAR00005 total skor AR00001 Pearson Correlation 1 .205 VAR00005 Pearson Correlation 1 .205
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .205 1 total skor Pearson Correlation .205 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
rrelatlons Correlations Correlations Coirrolations
VAR00002 total skor VAR00006 total skor \R00002 Pearson Correlation 1 .226 VAR00006 Pearson Correlation 1 .51511'
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
al skor Pearson Correlation .226 1 total skor Pearson Correlation .515' 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
-. CoITelatlon is significant at the O.o1 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00003 total skor VAR00007 total skor
IR00003 Pearson Correlation 1 .338' VAR00007 Pearson Correlation 1 .196
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .083
N 40 40 N 40 40
al skor Pearson Correlation .338. 1 total skor Pearson Correlation .196 1 Sig. (2-lailed) .002 Sig. (2-talled) .083
N 40 40 N 40 40
""". Correlation 1s significant at the 0.01 Jevel (2-talled). Correlations
rrelations Correlations
Correlations VAROOOOB total skor
VAR00004 ·-·-· .,._, VAR00008 Pearson Correlation 1 .205
R00004 Pearson Correlation 1 .205 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40 total skor Pearson Correlation .205 1
ii skor Pearson Correlation .205 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
1rrelations Correlations Correlations Co·rrelations
VAR00009 total skor VAR00013 totat skor AR00009 Pearson Correlation 1 .205 VAR00013 Pearson Correlation 1 .312•
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .005
N 40 40 N 40 40 ital skor Pearson Correlation .205 1 total skor Pearson Correlation .312' 1
Sig. (2-lailed) .000 Sig. (2-tailed) .005 N 40 40 N 40 40
-. Correlation is s19n1ficant at the 0.01 level (24ailed).
1rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00010 total skor VAR00014 total skor l\R00010 Pearson Correlation 1 .s10· VAR00014 Pearson Correlation 1 .226
Sig. (2-lailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .510· 1 total skor Pearson Correlation .226 1 Sig. (2-lailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40 N 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations Co1Telations
VAR00011 total skor VAR00015 total skor \R00011 Pearson Correlation 1 205 VAR00015 Pearson Correlation 1 .449"'
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
:al skor Pearson Correlation .205 1 total skor Pearson Correlation .449" 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations
VAR00012 Correlations 1R00012 Pearson Correlation 1 .s10·
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
al skor Pearson Correlation .510' 1 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
VAR00016 total skor VAR00016 Pearson Correlation 1 .505
Sig. (2-lailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .505' 1 Sig. (2-tailed) .000
*". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 40 40
~. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
i'2
•rrelations Correlations Correlations Con'Olations
VAR00017 total skor VAR00021 total skor AR00017 Pearson Correlation 1 .282 VAR00021 Pearson Correlation 1 .484'
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40 N 40 40
ital skor Pearson Correlation .282 1 total skor Pearson Correlation .484• 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40 N 40 40
". Correlat1on 1s significant at the 0.01 level (2-talled).
1rrelations Correlations Correlations
Correlations YAR00022 total skor
VAR00018 total skor ~R00018 Pearson Correlation 1 .026
Sig. (2·tailed) .000
VAR00022 Pearson Correlation 1 .389' Sig. (2-lailed) .000 N 40 40
N 40 40 total skor Pearson Correlatlon .389' 1 tal skor Pearson Correlation .026 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
N 40 40 ".Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations
Correlations YAR00023 total skor
YAR00019 total skor VARD0023 Pearson Correlation 1 .023 \R00019 Pearson Correlation 1 .462*' Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40 total skor Pearson Correlation 023 1
ta! skor Pearson Correlation .462' 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations
rrelations Correlations
YAR00024 total skor
Correlations YAR00024 Pearson Correlation 1 .098
YAR00020 total skor lR00020 Pearson Correlation 1 .462'
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .09B 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-lailed) .000 N 40 40 N 40 40
alskor Pearson Correlation .462* 1 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
""*- Correlation is s1grnficant at the 0.01 level (2-talled).
1rrelations Correlations Correlations Coll\9fations
VAROD025 total skor VAR00029 total skor ~R00025 Pearson Correlation 1 .432· VAR00029 Pearson Correlation 1 .341.
Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-tailed) .002
N 40 40 N 40 40 tal skor Pearson Correlation .432* 1 total skor Pearson Correlation .341"' 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .002 N 40 40 N 40 40
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations Corrolations
VAR00026 total skor VAR00030 total skor \R00026 Pearson Correlation 1 .026 VAR00030 Pearson Correlation 1 .461*
Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-tailed) .DOD N 40 40 N 40 40
al skor Pearson Correlation 026 1 total skor Pearson Correlation .461· 1 Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
-. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-talled).
rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00027 total skor VAR00031 total skor .R00027 Pearson Correlation 1 .024 VAR00031 Pearson Correlation 1 .060
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
al skor Pearson Correlation 024 1 total skor Pearson Correlation .060 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
rrelatlons Correlations Correlations
VAR00028 total skor Correlations R00028 Pearson Correlation 1 .071
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
dskor Pearson Correlation .071 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
VAR00032 total skor VAR00032 Pearson Correlation 1 .461*'
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .461" 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
**.Correlation is significant at the 0.01 level {2~tmled).
1rrelations Correlations
VAR00033 total skor ~R00033 Pearson Correlation 1 .403"'
Sin. 12-tailed\ .000 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .403' 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
-. Correlation is significant at the O.Q1 level (2-teiled).
,rrelations corrolallons
VAR00034 total skor \R00034 Pearson Correlation 1 .102
Sig. (2-talled) .000 N 40 40
!al skor Pearson Correlation .102 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
rrelations Correlations
VAR00035 total skor •R00035 Pearson Correlation 1 .403'
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
al skor Pearson Correlation .403' 1 Sig. (2-talled) .000 N 40 40
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations
VAR00036 total skor ,R00036 Pearson Correlation 1 .071
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
~I skor Pearson Correlation .071 1 Sig. (2-tailed) .000
Correlations Correlations
VAR00037 VAR00037 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 40 total skor Pearson Correlation .068
Sig. (2-tailed) .000 N 40
Correlations Correlations
VAR00038 VAR00038 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 40 total sl<or Pearson Correlation .024
Sig. (2-tailed) .000 N 40
Correlations Correlations
VAR00039 VAR00039 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 40 total skor Pearson Correlalion .057
Sig. (2-tailed) .617 N 40
Correlations Correlations
VAR00040 Pearson Corre
Sig. (2-tailed)
N total skor Pearson Corre
Sig. (2-tailed)
N
lation
lation
VAR00040 1
40
.Q15
.000
40
total skor .068 .000
40 1
40
total skor .024 .000
40 1
40
total skor .057
.617
40
1
40
total skor .015
.000
40
1
40
1rrelations Correlations Correlations Corrolations
VAR00041 total skor VAR00045 total skor ~R00041 Pearson Correlation 1 .425~ VAR00045 Pearson Correlation 1 .389"
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .425. 1 total skor Pearson Correlation .389~ 1 Sig. (2-talled) .000 Sig. (2-ta iled) .000 N 40 40 N 40 40
'". Correlation Is significant at the 0.01 level (2-tarled). •"'. Correlation is S1gn1ficant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations CotTOlations
VAR00042 total skor \R00042 Pearson Correlation 1 250
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
alskor Pearson Correlation .250 1
Sig. (2-talled) .ODO N 40 40
VAR00046 total skor VAR00046 Pearson CorrE~lation 1 .402-
Sig. (2-talled) .000
N 40 40 total skor Pearson Correlation .402* 1
Sig. (2-talled) .000
N 40 40 -... Correlation rs significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations
Correlations VAR00043 total skor
.R00043 Pearson Correlation 1 .205 VAR00047 total skor
Sig. (2-tailed) .000 VAR00047 Pearson Correlation 1 .334·
N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
:ti skor Pearson Correlation 205 1 N 40 40
Sig. (2-talled) .000 total skor Pearson Correlation ,334• 1
N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
•relations **. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00044 total skor Correlations
R00044 Pearson Correlation 1 .160 VAR00048 total skor Sig. (2-tailed) .000 VAR00048 Pearson Correlation 1 .185 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
11 skor Pearson Correlation .160 1 N o 40 Sig. (2-tailed) .000 total skor Pearson Correlation .185 1 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
•rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00049 tota1 skor VAR00053 total skor AR00049 Pearson Correlation 1 .205 VAR00053 Pearson Correlation 1 .113
Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
ital skor Pearson Correlation 205 1 total skor Pearson Con-elation .113 1 Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
1rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00050 total skor l\R00050 Pearson Correlation 1 265
Sig. (2-tailed) .ODO N 40 40
tat skor Pearson Correlation .265 f
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
VAR00054 total skor VAR00054 Pearson Correlation 1 .205
Sig. (2-tailed) .ODO N 40 40
total skor Pearson Correlation .205 1
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
rrelations Correlations
Correlations
VAR00051 total skor Correlations
\R00051 Pearson Correlation 1 .502" VAR00055 total skor Sig. (2-tailed) .DOD VAR00055 Pearson Correlation 1 .160 N 40 40 Sig. (2-tailed) .ODO
al skor Pearson Correlation .502" 1 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000 total sl<or Pearson Correlation .160 1 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 40 40 -rrelations
Correlations Correlations VAR00052 total skor Correlations
H00052 Pearson Correlation 1 . .203 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
VAR00056 total skor VAR00056 Pearson c'Orre!ation 1 .134
EllSkor Pearson Correlation .203 1 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
N 40 40 total skor Pearson Correlation .134 1 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
~rrelations Correlations Correlations Cci1rralations
VAR00057 total skor VAR00061 total skor AR00057 Pearson Correlation 1 .410' VAR00061 Pearson Correlation 1 .325'
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .410'· 1 total skor Pearson Correlation .325~ 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
**.Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2Rtailed). **. Correlation 1s s1grnficant at the 0.01 level {2Rta1ted).
,rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00058 total skor \R00056 Pearson Correlation 1 .106
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40 tal skor Pearson Correlation .106 1
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
VAR00062 total skor VAR00062 Pearson Correlation 1 .203
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation 203 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 -
rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00059 total skor H00059 Pearson Correlation 1 .389'
VAR00063 total skor VAR00063 Pearson Correlation 1 .106
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
al skor Pearson Correlation .389- 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
...... Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2Rta1led).
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .106 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
~relations Correlations
Correlations
VAR00060 total skor Correlations
·.
R00060 Pearson Correlation 1 .067 VAR00064 total skor Sig. (2-tailed) .000 VAR00064 Pearson Correlation 1 .479~·
N 40 40 Sig. (2-tailed) .000 11 skor Pearson Correlation .067 1 N 40 40
Sig. (2-tailed) .000 total skor Pearson Correlation .479' 1
"' AO AO Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
"". Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2~ta1led).
•rrelations Correlations Corrolations Correlations
VAR00065 total skor VAR00069 total skor AR00065 Pearson Correlation 1 124 VAR00069 Pearson Correlation 1 .420·
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-lailed) .000 N 40 40 N 40 40
1ial skor Pearson Correlation .124 1 total skor Pearson Com~lation .420~ 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40 N 40 40
".Correlation 1s s1gn1ficant at the 0,01 level (2~ta1led).
Correlations
VAR00066 total skor Correlations
~R00066 Pearson Correlation 1 .032 Correlations Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
tat skor Pearson Correlation .032 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
VAR00070 tota!skor VAR00070 Pearson Correlation 1 .198
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Com~lation .198 1 Sig. (2-tailed) .000
rrelations N 40 40
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations VAR00067 total skor Co1TOlations
\R00067 Pearson Correlation 1 .322·
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
:al skor Pearson Correlation .322• 1 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
-. Correlation 1s s1gn1ficant at the 0.01 level (2-talled).
VAR00071 total skor VAR00071 Pearson cOIT'Clation 1 248
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .248 1 Sig. (2-talled) .000 -. ·- ·-
rrelations Correlations Correlations
VAR00068 total skor 'R00068 Pearson Correlation 1 .106 Correlations
Sig. (2-tailed) .000 VAR00072 total skat N 40 40 VAR00072 Pearson Correlation 1 203
al skor Pearson Correlation .106 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40 total skor Pearson Correlation .203 1
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
Correlations
1ttelations Correlations VAR00073 total skor
VAR00074 total skor AR00074 Pearson correrauon 1 .201
VAR00073 Pearson Correlation 1 .479*
Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
N ...... 40 40 total skor Pearson Correlation .479..- 1
tal skor Pearson Correlation .201 1 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
N 40 40 .. _ Correlation IS s1gnificant at the O.o1 level (2-taITed).
liditas Skala Motivasi
1rrelations Correlations Correlations . Correlation$
VAR00001 total skor VAR00005 total skor AR00001 Pearson Correlation 1 .205 VAR00005 Pearson Correlation 1 .205
Sig. (2•tailed) .000 Sig. (2•tailed) .000 N 40 40 N 40 40
·!al skor Pearson Correlation 205 1 total skor Pearson Correlation .205 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
1rretations cor1relations Correlations Correlations
VAR00002 total skor VAROOOOO total skor \R00002 Pearson Correlation 1 .226 VAR00006 Pearson Correlation 1 .Q15
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N
···~ ......... 4!L ~·~- ····· <!O . !al skor Pearson Correlation .226 1 total skor Pearson Correlation .015 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00003 total skor VAR00007 total skor IR00003 Pearson Correlation 1 .438'"' VAR00007 Pearson Correlation 1 .196
Sig. (2-lalled) .002 Sig. (2-tailed) .083
N 40 40 N 40 40 al skor Pearson Correlation .438' 1 lotal skor Pearson Correlation .196 1
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-talled) .083 N 40 40 N 40 40
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations
rrelations Correlations
Correlations VAROOOOB total skor
VAR00004 total skor VAROOOOB Pearson Correlation 1 .205 R00004 Pearson Correlation 1 .338· Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-lailed) .002 N 40 40 N 40 40 total skor Pearson Correlation 205 1
11 skor Pearson Correlation .338· 1 Sig. (2-lailed) .000 Sig. (2-tailed) .002 N 40 40 N 40 40
"". Correlation is slgnificalit at the 0.01 level (2-tailed).
1rrelations Correlations Correlations Co1rrelations
VAR00009 total skor VAR00013 totat skor 'AR00009 Pearson Correlation 1 ,205 VAR00013 Pearson Com~lation 1 .012
Sig_ (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .005 N 40 40 N 40 40
1ial skor Pearson Correlation .205 1 total skor Pearson Com~lation .ll12 1 Sig. (2-tailed) _ooo Sig. (2-tailed) .005 N 40 40 N 40 40 -
1rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00010 total skor VAR00014 total skor l\R00010 Pearson Correlation 1 .010 VAR00014 Pearson Correlation 1 .226
Sig_ (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .010 1 total skor Pearson Correlation .226 1 Sig, (2-tailed) _ooo Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
rrelations Correlations Correlations Co1refatlons
VAR00011 total skor VAR00015 total skor lR00011 Pearson Correlation 1 .205 VAR00015 Pearson Correlation 1 .349"'
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
al skor Pearson Correlation .205 1 total skor Pearson Correlation .349* 1 Sig. (2-tailed) _ooo Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
.. _ Correlation Is signi!iearit at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations
VAR00012 " Correlations R00012 Pearson Correlation 1 .510'
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
11 skor Pearson Correlation _510• 1 Sig. (2-tailed) .000
V!\R00016. totalskoL VAR00016 Pearson Correlation 1 .005
Sig. (2-taiied) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .005 1 N 40 40 Sig_ (2-tailecl) .000
'*.Correlation is significant at the 0.01 level (2~talled}. N 40 40
rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00022 total skor VAR00021 total skor \R00022 Pearson Correlation 1 .282 VAR00021 Pearson Correlation 1 .384*
Sig. (2-talled) .000 Sig. (2-tailed) .ooo· N 40 40 N 40 40
al skor Pearson Correlation .282 1 total skor PearsOri Correlation .384' 1
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
.. -. Correlation is s1gn1t1cant at the 0.01 level (2-tailed) .
rrelations Correlations Correlations
Correlations VAR00017 total skor
VAR00018 total skor R00018 Pearson Correlation 1 .206
Sig. (2-tailed) .000
VAR00017 Pearson Correlation 1 .389-Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
N 40 40 31 skor Pearson Correlation .206 1
Sig. (2-tailed) .000
total skor Pearson Correlation .389• 1 Sig. (2-tailed) .DOD N 40 40
N 40 40 ... Correlation 1s s1gmfican1 at the 0.01 level (2-tailed).
·relations Correlations Correrations
Correlations VAR00023 total skor
VAR00019 total skor VAR00023 Pearson Correlation 1 .423" R00019 Pearson Correlation 1 .362. Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40 total skor Pearson Co1relation 423 ~ 1
11 skor Pearson Correlation .362' 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40 **. CorrelaUon 1s s1grnfic ant at the 0.01 level (2-taded).
•. Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
Correlations
·relations Correlations - VAR00024 total skor
Correlations VAR00024 Pearson Correlation 1 .198
VAR00020 total skor Sig. (2-tailed) .ODO N 40 40
<00020 Pearson Correlation 1 .46c total skor Pearson Correlation .198 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
I skor Pearson Correlation .462• 1 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00025 total skor VAR00029 total skor AR00025 Pearson Correlation 1 .32 VAR00029 Pearson Correlation 1 .041
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taited) .002 N 40 40 N 40 40
ital skor Pearson Correlation .032 1 total skor Pearson Correlation .041 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .002 N 40 40 N 40 40
~rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00026 !-Ota! Skar VAR00030 total skor "1l00026 Pearson Correlation 1 .426* VAR00030 Pearson Correlation 1 .061
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taited) .000 N 40 40 N 40 40
tat skor Pearson Correlatfon 426 * 1 total skor Pearson Correlation .061 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
-. Correlation is significant at the 0.01 levet (2-talled).
,rrelations Cor relations Correlations correlations
VAR00027 total skor VAR00031 total skor \R00027 Pearson Correlation 1 .124 VAR00031 Pearson Correlation 1 .360"
Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
al skor Pearson Correlation 124 1 total skor Pearson Correlation .360* 1 Sig. (2-lailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
**. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2·tailed).
rrelations Correlations Correlations
VAR00028 total skor Corrolations 'R00028 Pearson Correlation 1 .371
Sig. (2-talled) .ODO N 40 40
el skor Pearson Correlation ,371• 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
""*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
VAR00032 total skor VAR00032 Pearson Correlation 1 .461.
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .461* 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
""". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00033 total skor VAR00037 total skor AR00033 Pearson Correlation 1 .003 VAR00037 Pearson Correlation 1 .368·
Sia. (2-tailed\ .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .003 1 total skor Pearson Correlation .366' 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
-. Correlation is significant at the O.G1 level (2-tailed).
1rrelations Correlations Correlations
VAR00034 total skor Correlations ~R00034 Pearson Correlation 1 .432~·
Sig. (2-tailed) .000 VAR00038 total skor
VAR00038 Pearson Correlation 1 .424"' N 40 40
lal skor Pearson Correlation .432 .. 1 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-talled) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .424. 1 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 40 40
rrelations ... Correlation is significant at the O.G1 level (2-tailed).
Correlations Correlations VAR00039 total skor
IR00039 Pearson correlation 1 .362*' Correlations
Sig. (2-tailed) .000 VAR00035 total skor N 40 40 VAR00035 Pearson Correlation 1 .057
al skor Pearson Correlation .362' 1 Sig. (2-tailc>d) .617
Sig. (2~ailed) .000 N 40 40
N 40 40 total skor Pearson Correlation .057 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sig. (2-tailod) .617 N 40 40
rrelations Correlations
Correlations
VAR00036 total skor Correlations
.R00036 Pearson Correlation 1 .371" VAR00040 total skor Sig. (2-tailed) .000 VAR00040 Pearson Correlation 1 .415' N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
:i:I skor Pearson Correlation .371• 1 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000 total skor Pearson Correlation .415' 1
Sig. (2-tailed) .000 ~*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled). N 40 40
"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00041 total skor VAR00045 tota\ skor \R00041 Pearson Correlation 1 .405' VAROD045 Pearson Correlation 1 .389*"'
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
:al skor Pearson Correlation . 4!l5· 1 N 40 49 ..
total skor Pearson Correlation .389~ 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2.otailed). ""', Correlation 1s s1gn1ficant at the 0.01 level (2Mta1led).
rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00042 total skor IR00042 Pearson Correlation 1 050
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
al skor Pearson Correlation .050 1 Sig. (2-tailed) .ODO N 40 40
VAR00046 total skor VAR00046 Pearson C'.orrelation 1 .040
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .040 1 Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
rrelations Correlations Correlations
Correlations VAR00043 total skor
1R00043 Pearson Correlation 1 .325"' VAR00047 total skor
Sig. (2-tailed) .ODO VAR00047 Pearson Correlation 1 .133
N 40 40 Sig. (2-lailed) .000
al skor Pearson Correlation 325. 1 N 40 40
Sig. (2-tailed) .000 total skor Pearson Correlatlon .133 1
N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
"*. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-talled) N 40 40
rrelations Correlations
Correlations
VAR00044 total skor Correlations
R00044 Pearson Correlation 1 .36o· VARD0048 total skor Sig. (2-lalled) .000 VAR00048 Pearson C=lation 1 .085 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
ll skor Pearson Correlation .360' 1 N 0 40 Sig. (2-tailed) .ODO total skor Pearson Correlation .085 1 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
u. Correlation is significant at the 0.01 level (2-talfed) N 40 40
1rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00049 total skor VAR00053 total skor AR00049 Pearson Correlation 1 .020 VAR00053 Pearson Con-elation 1 .013
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2·tailed) .000 N 40 40 ---- - N - -- ____ ,,_ ·- 40 4Q_
tal skor Pearson Correlation 020 1 total skor Pearson Correlation .013 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
1rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00050 total skor
~R00050 Pearson Correlation 1 .165
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
tal skor Pearson Correlation .165 1
Sig. (2-tailed) .ODO N 40 40
VAR00054 total skor VAR00054 Pearson Correlation 1 .105
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
total skor Pearson Correlation .105 1
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
rrelations Correlations
Correlations
VAR00051 total skor Correlations
\R00051 Pearson Correlation 1 .402"' VAR00055 total skor Sig. (2-tailed) .000 VAR00055 Pearson Correlation 1 .060
. . - .. N 40 40 Sig. (2-tailed) .000 tal skor Pearson Correlation .402" 1 N 40 40
Sig. (2-tailed) .000 total skor Pearson Correlation .060 1 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000
*"". Correlation is significant at the 0.01 level (2wtailed). N 40 40
rrelations Correlations Correlations
VAR00052 total skor Correlations IR00052 Pearson Correlation 1 .103
Sig. (2-tailed) .000 VAR00056 t< :al skor
N 40 40 VAR00056 Pearson Correlation 1 I .434*'
al skor Pearson Correlation .103 1
Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) I .000
N 40 40
N 40 40 total skor Pearson Correlation _434• 1
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
... ~· .. correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
~rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00057 total skor VAR00061 Iota\ skor AR00057 Pearson Correlation 1 .340• VAR00061 Pearson Correlation 1 .125
Sig. (2-tailed) .000 Sig, (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
lal skor Pearson Correlation .340' 1 total skor Pearson Correlation .125 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1rrelations Correlations Correlations Comtlations
VAR00058 total skor ~R00058 Pearson Correlation 1 .106
VAR00062 total skor VAR00062 Pearson Correlation 1 .423~·
Sig. (2"tailed) .000 N 40 40
lal skor Pearson Correlation .106 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .423" 1 Sig. (2-tailed) .OUf.I N ,.~o 40
.,~,
** Correlation is significant at the 0.01 levei (24a11ed).
rrelations Correlations Correlations Correlations
VAR00059 total skor lR00059 Pearson Correlation 1 .189
VARCiJ063 total skor VAR00063 Pearson Correlation 1 .106
Sig. (2-tailed) .000
. "!.... . 4() 4!L al skor Pearson Correlation .189 1
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .106 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
rrelations Correlations
Correlations
VAR00060 total skor Correlations
.R00060 Pearson Correlation 1 .167 .YAIW0064 _JQt~J-~_~()_r,_ Sig. (2-tailed) .000 VAR00064 Pearson Correlation 1 .179 N 40 40 Sig. (2-tailc>d) .000
:ti skor Pearson Correlation .167 1 N 40 40 Sig. (2-tailed) .000 total skor Pearson Correlation .179 1
"' AO AO Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
rrelations Correlations Correlations CoJTOlations
VAR00069 total skor VAR00065 total skor \R00069 Pearson Correlation 1 024 VAR00065 Pearson Correlation 1 .410*'
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
al skor Pearson Correlation .024 1 total skor Pearson Correlaiion .410* 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40 N 40 40
-. Correlation is significant at the O.o1 level (2-tailed).
Correlations
VAR00066 total skor Correlations
\R00066 Pearson Correlation 1 .132 Correlations Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
lal skor Pearson Correlation .132 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
VAR00070 rota! skor VAR00070 Pearson Correlation 1 .198
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .198 1 Sig. (2-tailed) .000
rrelations N 40 40
Correlations Correlations VAR00067 total skor Correlations
~R00067 Pearson Correlation 1 .122 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .122 1 Sig. (2-taited) .000 N 40 40
VAR00071 total skor VAR00071 Pearson tX>rrelation 1 .348"'
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
total skor Pearson Correlation .348" 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
'rrelations "'*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
VAR00068 total skor ~R00068 Pearson Correlation 1 .316*'
Sig. (2·tailed) .000 N 40 40
tal skor Pearson Correlation .316* 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
- .. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
top related