145645192 referat ddh cdh
Post on 18-Feb-2018
277 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 1/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelainan bawaan pada sistem muskuloskeletal memiliki keistimewaan
yakni selama perkembangannya baik pertumbuhan maupun pematangan dapat
mengakibatkan kelainan menetap yang lebih berat, atau sebaliknya menghasilkan
perbaikan sehingga kelainannya sama sekali hilang. Oleh karena itu pada
pendekatan dan pengelolaan harus dipikirkan kemungkinan efek pertumbuhan dan
maturasi dengan pengaruhnya terhadap anatomi dan faal.1
Diagnosis pascanatal dini kelainan bawaan menjadi tanggung jawab dokter
keluarga, dokter kebidanan dan dokter anak yang pertama kali memeriksa anak
yang baru lahir. Sebagian kelainan, seperti pes ekuinovarus bawaan sangat mudah
didiagnosis karena jelas terlihat pascalahir, akan tetapi ongenital Dislocation of
the !ip "D!# sering tidak segera kelihatan pada waktu lahir dan hanya dengan
pemeriksaan yang cermat dan khusus kelainan ini dapat diketahui.1
$ada umumnya dapat dikatakan bahwa diagnosis dini dan pengobatan dini
merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Orang tua
memegang peran utama pada pengelolaan anaknya yang menyandang cacat
bawaan dan perlu mendapat penjelasan sehingga perasaan bersalah mereka dapat
diganti dengan pemikiran positif dan penerimaan pada kondisi yang ada sehingga
dapat bekerja sama selama pengobatannya.1
ongenital Dislocation of the !ip "D!# atau dislokasi panggul
kongenital adalah satu fase dari berbagai ketidakstabilan pinggul pada bayi% bayi
yang baru lahir. &iasanya pada saat kelahiran, pinggul benar% benar stabil dan
dipertahankan berfleksi sebagian. 'etapi kadang% kadang sendi tak stabil dalam
arti bahwa sendi itu berdislokasi atau dapat berdislokasi, artinya meskipun
biasanya berada di tempatnya, sendi itu dengan mudah dapat dibuat berdislokasi
dengan manipulasi perlahan% lahan.(
1
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 2/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
DD! juga diistilahkan sebagai Developmental Dislocation of 'he !ip.
Dahulu lebih populer dengan nama ongenital Dislocation of the !ip "D!# atau
dislokasi panggul kongenital adalah deformitas ortopedik yang didapat segera
sebelum atau pada saat kelahiran. Kondisi ini bervariasi dari pergeseran minimal
ke lateral sampai dislokasi komplit dari caput femoris keluar acetabulum. 1,)
*da tiga pola yang terlihat+ "1# subluation, caput femoris berada di
acetabulum dan dapat mengalami dislokasi parsial saat pemeriksaan- "(#
dislocatable, pinggul dapat dislokasi seluruhnya dengan manipulasi tetapi berada
pada lokasi normal pada saat bayi istirahat- ")# dislocated, pinggul berada dalam
posisi dislokasi "paling parah#.(,
2.2. Epidei!l!gi
ongenital Dislocation of the !ip "D!# merupakan fase spektrum dari
ketidakstabilan sendi panggul pada bayi. Dalam keadaan normal, panggul bayi
baru lahir dalam keadaan stabil dan sedikit fleksi.)
Ketidakstabilan panggul berkisar / 0 (2 dari 1. kelahiran hidup dan
sebagian besar akan menjadi stabil setelah ) minggu dan hanya 1%(2 yang tetap
tidak stabil. Dislokasi panggul kongenital tujuh kali lebih banyak pada perempuan
daripada laki 0 laki, sendi panggul kiri lebih sering terkena dan hanya 1% /2 yang
bersifat bilateral. Kelainan ini lebih banyak ditemukan pada orang *merika dan
3epang serta jarang ditemukan pada orang 4ndonesia. (,),
(
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 3/23
2.". Anat!i
1. Anatomi Pelvis
'erdiri dari +
1. Os. sacrum
(. Os. ilium
). Os. ischium
. Os. pubis
/. Simphisis pubis
5. *cetabulum
6. 7oramen obturator
8. occy linea terminalis
9ambar (.1 + $elvis $ada $ria
)
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 4/23
9ambar (.(. $elvis $ada :anita
$anggul berbentuk seperti baskom dengan tepi lebar pada kedua sisi,
dibentuk oleh ( tulang pelvis yang bergabung ke arah posterior pada sacrum dan
ke arah anterior pada simphisis pubis. 'ulang panggul mempunyai ) bagian yang
menyatu+
1. Os. 4lium
'erdiri atas+ ala "sayap atas#, crista iliaka, linea arcuata; linea terminalis,
incisura ischiadicus mayor. Otot 0 otot untuk fleksi pinggul + m. iliacus
dan m. psoas di medial os ilium.
(. Os. 4schium
• 'uberocitas ischium+ origo m. ekstensor panggul, m.hamstrings
dan m.gluteus.
• <igamen sacrotuberosum+ membatasi dan menstabilkan pintu
bawah panggul.
• Spina ischiadica+ variatif, jarak 1cm diameter panggul tersempit,
penting dalam persalinan.
). Os. $ubis
Ketiga bagian ini bersatu pada acetabulum, soket dari sendi panggul./,5
'ulang panggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah
poros pemegang serta dua baling%baling. $oros tersebut adalah suatu kantong
seperti cangkir disebut acetabulum, yang menerima caput femur di persendian
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 5/23
panggul. 4lium adalah lempeng tulang lebar yang menjulang ke atas dan keluar
acetabulum. &agian ini naik posisinya sampai mencapai crista iliaka tebal yang
dapat teraba pada posisi tangan di panggul. =jung anterior crista iliaka adalah
pada spina iliaka anterior superior dan ujung posteriornya pada spina iliaka
posterior superior. Spina iliaka ini menjadi tempat perlekatan otot dan ligamen.
Spina iliaka anterior inferior adalah suatu tonjolan besar di bawah spina
iliaka anterior superior. Sedangkan yang tepat berada di bawah spina iliaka
posterior superior adalah spina iliaka posterior inferior. Di bawah spina iliaka
posterior superior, tapi posterior os. ilium membentuk lekukan yang dalam disebut
fossa schiatik mayor./,5
Os.ischium merupakan baling%baling posterior dan inferior dari kipas. 'epi
medialnya ikut membentuk fossa schiatik mayor. $ada sisi inferior fossa schiatik
mayor adalah bagian spina ischial yang menonjol, yang menjadi tempat
melekatnya ligamen dari os.sacrrum. &agian inferior dari spina ischial adalah
fossa schiatic minor. 'uberocitas ischial adalah tonjolan besar os.ischium yang
menyokong tubuh dalam posisi duduk. 'ulang ini berfungsi sebagai tempat
perlekatan otot paha posterior. /,5
Di bagian anterior tuberocitas ischial, terdapat ramus ischial ramping yang
memanjang ke arah depan dan ke atas untuk menyatu dengan ramus pubis inferior
yang memanjang ke bawah dari os.pubis. Os.pubis melengkapi baling%baling
anterior dan inferior tulang panggul. &agian ini terutama terdiri dari dua batang
tulang+ ramus pubis superior dan inferior. >amus pubis superior dan ramus pubis
inferior menyatu dengan pasangannya dari sisi lain di garis tengah simphisis
pubis. <engkung pubis adalah sudut yang terbentuk pada persambungan tulang
pubis di bawah simphisis. /,5
7oramen obturator adalah pembukaan besar yang dibatasi ramus ischial,
terdapat ramus ischial ramping, ramus pubis inferior, ramus pubis superior.
7oramen ini merupakan foramen terbesar pada rangka dan selama hidup dilapisi
dengan membran obturator. Saat lahir os.ilium, os.ischium, dan os.pubis yang
tersusun terutama dari jaringan kartilago, terurai dan mulai terpisah. Os. ischium
dan os.pubis mulai mengeras menjadi jaringan tulang yang menyatu pada usia 6%8
/
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 6/23
tahun. Osifikasi total dari semua jaringan kartilago belum selesai sampai
mencapai usia antara 16 dan (/ tahun. /,5
2. Anatomi Femur
Secara anatomis bagian proksimal dari tungkai bawah antara girdel pelvis
dan lutut adalah paha, bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkai.
7emur adalah tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada
rangka tubuh. =jung proksimal femur memiliki kepala yang membulat untuk
berartikulasi dengan acetabulum. $ermukaan lembut dari bagian kepala
mengalami depresi% fovea capitis untuk tempat perlekatan ligamen yang
menyangga caput femoris agar tetap di tempatnya dan membawa pembuluh darah
ke caput femoris tersebut. ,/,5
7emur tidak berada pada garis vertical tubuh. aput femur masuk dengan
pas ke acetabulum untuk membentuk sudut sekitar 1(/o dari bagian collum femur,
dengan demikian corpus femoris dapat bergerak bebas tanpa terhalang pelvis saat
paha bergerak. Sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring "kurang dari 1(/
derajat# karena pelvis lebih lebar dan femur lebih pendek.,/,5
5
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 7/23
9ambar (.). Os 7emur
2.#. Eti!l!gi dan Pat!genesis
*da beberapa faktor penyebab yang diduga berhubungan dengan
terjadinya ongenital Dislocation of the !ip "D!#, antara lain+
1. $akt!r genetik 7aktor genetik pasti berperan pada etiologi, karena dislokasi kongenital
cenderung berlangsung dalam keluarga dan bahkan dalam seluruh populasi
"misalnya orang 4talia =tara#. :ynne% Davies "1?6# menemukan dua ciri warisan
yang dapat mempengaruhi ketidakstabilan pinggul yakni sendi yang longgar
merata, suatu sifat yang dominan dan displasia acetabulum, suatu sifat poligenik
yang ditemukan pada kelompok yang lebih kecil "terutama gadis# yang menderita
6
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 8/23
ketidakstabilan yang menetap. 'etapi ini bukan keterangan satu% satunya karena
pada dari / kasus hanya 1 yang mengalami dislokasi.(,)
2. $akt!r %!r!nal
@aitu tingginya kadar estrogen, progesteron dan relaksin pada ibu dalam
beberapa minggu terakhir kehamilan, dapat memperburuk kelonggaran
ligamentum pada bayi. !al ini dapat menerangkan langkanya ketidakstabilan pada
bayi prematur, yang lahir sebelum hormon% hormon mencapai puncaknya.(,)
Ditambahkan adalah pengamatan bahwa selama periode neonatal, bayi
relatif membawa estrogen dari ibunya. !al ini menenangkan ligamen di dalamtubuh. &eberapa bayi sangat sensitif terhadap estrogen, sehingga menyebabkan
ligament panggul menjadi terlalu lemah, dan panggul tidak stabil.(,)
". &alp!sisi intra'terin
'erutama posisi bokong dengan kaki yang berekstensi, dapat
mempermudah terjadinya dislokasi, ini berhubungan dengan lebih tingginya
insidensi pada bayi yang merupakan anak sulung, dimana versi spontan lebih
sedikit kemungkinannya untuk terjadi.
Dislokasi unilateral biasanya mempengaruhi pinggul kiri, ini sesuai
dengan presentasi verteks biasa "occiput anterior kiri# dimana pinggul kiri agak
beradduksi.
#. $akt!r pas(akela%iran
Dapat membantu menetapnya ketidakstabilan neonatal dan gangguan
perkembangan acetabulum. Dislokasi sering kali ditemukan pada orang <apps dan
orang 4ndian *merika =tara yang membedong bayinya dan menggendongnya
dengan kaki merapat, pinggul dan lutut sepenuhnya berekstensi, dan jarang pada
orang ina Selatan dan Aegro *frika yang membawa bayi pada punggungnya
dengan kedua kaki berabduksi lebar% lebar. *da juga bukti dari percobaan bahwa
ekstensi lutut dan pinggul secara serentak mengakibatkan dislokasi panggul
selama perkembangan awal.(
2.). Pat!l!gi
8
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 9/23
Saat kelahiran panggul, meskipun tak stabil mungkin bentuknya normal,
tetapi capsul sering merentang dan berlebih 0 lebihan. Selama masa kanak0kanak
beberapa perubahan timbul, beberapa di antaranya mungkin menunjukkan
displasia primer pada acetabulum dan ;atau femur proksimal, tetapi kebanyakan di
antaranya muncul karena adaptasi terhadap ketidakstabilan menetap dan
pembebanan sendi secara abnormal.(
aput femoris mengalami dislokasi di bagian posterior tetapi dengan
ekstensi pinggul, caput itu pertama 0 tama terletak posterolateral dan kemudian
superolateral pada acetabulum. Soket tulang rawan terletak dangkal dan anteversi.
aput femoris yang bertulang rawan ukurannya normal tetapi inti tulangnya
terlambat muncul dan osifikasinya tertunda selama masa bayi.(
aput teregang dan ligamentum teres menjadi panjang dan hipertrofi. Di
bagian superior, labrum asetabulum dan tepi kapsulnya dapat didorong ke dalam
soket oleh caput femoris yang berdislokasi- libus fibrokartilaginosa ini dapat
menghalangi usaha reduksi tertutup terhadap caput femoris.(
Setelah mulai menyangga badan perubahan 0 perubahan ini lebih hebat.
*cetabulum dan colum femur tetap anteversi dan tekanan dari caput femoris
menyebabkan terbentuknya suatu soket palsu di atas acetabulum dan m. psoas,
menimbulkan suatu penampilan jam pasir "hourglass#. $ada saatnya otot di
sekelilingnya menyesuaikan diri dengan memendek.(
2.*. Diagn!sis
Diagnosis ongenital Dislocation of the !ip "D!# berdasarkan atas
manifestasi klinis dan pemeriksaan radiologi.
2.*.1. &anifestasi Klinis
Keadaan ideal yang masih belum tercapai adalah mendiagnosis
setiap kasus pada saat kelahiran. Karena alasan ini setiap bayi yang baru
lahir harus diperiksa untuk mencari tanda% tanda ketidakstabilan panggul.
&ila terdapat riwayat dislokasi kongenital dalam keluarga, disertai
presentasi bokong, kita harus sangat berhati 0 hati dan bayi mungkin
?
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 10/23
terpaksa diperiksa lebih dari sekali. $ada nenonatus terdapat beberapa cara
untuk menguji ketidakstabilan.(
9ambaran klinis dislokasi panggul kongenital adalah asimetri pada
lipatan% lipatan kulit paha. $emeriksaaan klinik untuk mengetahui
dislokasi panggul kongenital pada bayi baru lahir adalah+
1. Uji Ortolani
Dalam uji Ortolani, bagian medial paha bayi dipegang dengan ibu jari
dan jari 0 jari diletakkan pada trokanter mayor- pinggul difleksikan sampai
?o dan diabduksi perlahan 0 lahan. &iasanya abduksi berjalan lancar
sampai hampir ?o. $ada dislokasi kongenital biasanya gerakan terhalang,
tetapi kalau tekanan diberikan pada trokanter mayor akan terdapat suatu
bunyi halus sementara dislokasi tereduksi, dan kemudian panggul
berabduksi sepenuhnya "sentakan ke dalam#. Kalau abduksi berhenti di
tengah jalan dan tidak ada sentakan ke dalam, mungkin ada suatu dislokasi
yang tak dapat direduksi.(
9ambar (.. 9ambar skematis uji Ortolani. $emeriksaan ini dilakukan dengan jalanmengembalikan kepala femur yang mengalami dislokasi kembali ke asetabulum.$ertama%tama femur dipegang dalam keadaan fleksi di daerah midline. Kemudianfemur diabduksi secara perlahan sambil mendorong torakanter nayor dengan jari%jarike arah anterior.
2. Uji Barlow
=ji &arlow dilakukan dengan cara yang sama, tetapi di sini ibu jari
pemeriksa di tempatkan pada lipatan paha dan dengan memegang paha
bagian atas, diusahakan mengungkit caput femoris ke dalam dan keluar
acetabulum selama abduksi dan adduksi. Kalau caput femoris normalnya
1
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 11/23
berada pada posisi reduksi, tetapi dapat keluar dari sendi dan kembali
masuk lagi, panggul itu digolongkan sebagai dapat mengalami dislokasi
"yaitu tak stabil#.(
9ambar (./. 9ambar skematis nuji &arlow. 7emur difleksikan kemudian denganhati%hati digeser ke arah midline. Setelah itu femur didorong ke arah posterior secara perlahan. &ila terdapat dislokasi sendi panggul maka akan terasa kepala femur terdorong keluar asetabulum.
3. Tanda Galeazzi
$ada pemeriksaan ini kedua lutut bayi dilipat penuh dengan panggul
dalam keadaan fleksi ? serta kedua paha saling dirapatkan. Keempat jari
pemeriksa memegang bagian belakang tungkai bawah dengan ibu jari di
depan. Dalam keadaan normal kedua lutut akan sama tinggi dan bila
terdapat dislokasi panggul kongenital maka tungkai yang mengalami
dislokasi, lututnya akan terlihat lebih rendah dan disebut sebagai tanda
9aleaBBi; *llis positif.(
Setiap panggul yang memiliki tanda 0 tanda ketidakstabilan walaupun
sedikit diperiksa dengan ultrasonografi. ara ini memperlihatkan bentuk
acetabulum dan posisi caput femoris. Kalau terdapat kelainan, bayi itudibebat dengan panggul yang berfleksi dan berabduksi dan diperiksa
kembali 5 minggu kemudian. $ada saat itu mungkin perlu dinilai apakah
panggul berhasil direduksi dan stabil, tereduksi tetapi tak stabil,
mengalami subluksasi atau dislokasi. Di tangan ahli yang berpengalaman,
skrining pada neonatus sangat efektif untuk menurunkan insidensi
dislokasi yang muncul belakangan.(
11
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 12/23
9ambar (.5. 9amabra skemayis pemeriksaan tanda 9aleaBi. Dalam keadaan berbaring dan lutut dilipat, kedua lutut seharusnya sama tinggi. &ila terdapat
dislokasi panggul, maka lutut pada pada tungkai yang bersangkutan akan terlihatlebih rendah.
2.*.2. Peeriksaan +adi!l!gi
$emeriksaan biasanya agak sulit dilakukan karena pusat osifikasi
sendi baru tampak pada bayi umur ) bulan atau lebih sehingga
pemeriksaan ini hanya bermanfaat pada umur 5 bulan atau lebih. (,
2.*.2.1. +!ntgen Pel,is
$emeriksaan ini berguna untuk menentukan indeks
acetabuler, garis horiBontal !ilgenreiner, garis vertikal $erkin serta
garis arkuata dari Shenton.
Keterangan+
• 9aris !ilgenreiner adalah garis horiBontal yang melintasi
tulang rawan tri%radiatum.
• 9aris $erkin adalah garis vertikal yang berjalan melalui aspek
lateral dari asetabulum. 'epi asetabulum pada bayi masih
merupakan tulang rawan sehingga tidak terlihat pada foto
rontgen.
• 4ndeks *setabular "Sudut !ilgenreiner# Dibentuk oleh
perpotongan antara garis sepanjang atap asetabulum dengan
garis !ilgenreiner.
1(
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 13/23
• 9aris Shenton adalah garis yang melewati arkus antara tepi atas
foramen obturator dan bagian medial leher femur. 9aris iniakan terpotong bila terdapat dislokasi panggul.
9ambar (.6. 9ambaran rontgen pelvis memperlihatkan ongenital
Dislocation of the !ip
2.*.2.2. Ultras!n!grafi -US/
$emeriksaan =S9 pada bayi dilakukan untuk
menggantikan pencitraan panggul dengan foto rontgen. $ada bayi
baru lahir, acetabulum dan caput femoris dihubungkan oleh tulang
rawan, sehingga pada foto polos biasa tidak terlihat. Dengan
pemeriksaan =S9, meskipun penderita berusia di bawah ) bulan,
hubungan antara caput femoris dan acetabulum dapat diamati. 6,8,?
$ersiapan pemeriksaan pada =S9+
1. $ersiapan pasien
• =mur yang sesuai untuk melakukan pemeriksaan =S9
pada bayi adalah di atas 5 minggu.
• &ayi diposisikan secara supine "kaki bayi menghadap ke
arah pemeriksa#.
• &ayi boleh diposisikan secara dekubitus dengan meletakkan
bantal di punggungnya.
1)
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 14/23
• 3ika bayi memakai popok, popok dibuka supaya dapat di
skaning secara coronal pada panggul.• &ayi diiringi oleh tua.
(. 'eknik Skanning
• $anggul bayi diskaning secara coronal dan transversal
untuk mengevaluasi panggul dalam posisi neutral, abduksi ;
adduksi dan fleksi.
=S9 secara luas telah menggantikan radiografi untuk pencitraan panggul neonatus. $ada saat kelahiran, acetabulum dan
caput femoris merupakan tulang rawan sehingga tak kelihatan pada
foto rontgen biasa. =S9 nyata memberikan gambaran yang tepat
mengenai tata hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Diagnosis dapat ditegakkan apabila terdapat gambaran+
• *simetris lipatan paha
• =ji Ortolani dan 9aleaBBi positif
• *setabular indeks derajat atau lebih besar
• Disposisi lateral kaput femoris pada radiogram
• <imitasi yang menetap dari gerakan sendi panggul dengan
atau tanpa gambaran radiologis yang abnormal
• Kombinasi dari hal%hal yang disebutkan diatas
2.0. Diagn!sis Banding
$erthes "oa plana# adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
hancurnya lempeng pertumbuhan pada leher tulang paha. $ada foto rontgen akan
tampak bahwa kepala tulang paha kanan mendatar. 1
2.. Penatalaksanaan
1. "* 3'lan pertaa
1
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 15/23
Kebijakan yang paling sederhana adalah menganggap semua bayi dengan
latar belakang yang berisiko tinggi "riwayat keluarga atau kelahiran sungsang
dengan ekstensi#, atau dengan uji Ortholani atau uji &arlow positif, harus
dicurigai dan merawatnya dengan popok dobel atau suatu bantal abduksi selama 5
minggu pertama. $ada stadium itu mereka diuji lagi, bayi yang panggulnya stabil
dibiarkan bebas tetapi tetap dalam pengawasan sekurang 0 kurangnya selama 5
bulan hingga panggul itu stabil dan rontgen memperlihatkan bahwa atap
acetabulum berkembang dengan memuaskan "biasanya )%5 bulan#. (
'etapi karena 8 0 ?2 panggul yang tak stabil pada saat kelahiran akan
stabil secara spontan dalam (%) minggu, tampaknya akan lebih bijaksana bila
tidak memulai pembebatan dengan segera kecuali kalau panggul itu sudah
mengalami dislokasi. !al ini mengurangi sedikit risiko "tetapi bermakna# akan
terjadinya nekrosis epifisis yang menyertai setiap bentuk pembebatan pembatas
pada neonatus. Karena itu kalau panggul dapat mengalami dislokasi tetapi
biasanya tidak terjadi dislokasi, bayi itu tidak diberi terapi tetapi diuji lagi setiap
minggu, jika setelah ) minggu pinggul masih tak stabil, pembebatan abduksi
diterapkan. Kalau panggul sudah mengalami dislokasi pada pengujian pertama,
dengan hati 0 hati panggul di tempatkan pada posisi reduksi dan pembebatan
abduksi dilakukan dari permulaan. >eduksi dipertahankan hingga panggul stabil,
ini dapat berlangsung hanya beberapa minggu, tetapi tindakan yang paling aman
adalah mempertahankan pembebatan hingga rontgen memperlihatkan suatu atap
acetabulum yang baik. 1,(
&ila ada fasilitas untuk =S9, dapat diterapkan protokol yang lebih baik.
Semua bayi baru lahir yang memiliki latar belakang berisiko tinggi atau diduga
memiliki ketidakstabilan pinggul diperiksa dengan =S9. Kalau =S9
memperlihatkan bahwa panggul dalam reduksi dan mempunyai struktur tulang
rawan yang normal, tidak diperlukan terapi tetapi anak itu tetap dalam
pengawasan selama )% 5 bulan. Kalau secara anatomis kurang sempurna, panggul
dibebat dalam keadaan abduksi dan setelah 5 minggu =S9 dilakukan lagi.
Sekarang pada beberapa kasus, panggul akan tampak normal dan tidak
membutuhkan terapi lanjutan, kecuali pemeriksaan rutin selama )%5 bulan.
1/
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 16/23
Sebagian di antaranya akan memperlihatkan kelainan yang menetap dan untuk
kasus ini pembebatan dalam keadaan abduksi dilanjutkan sampai =S9 berikutnya
dalam ) bulan atau rontgen dalam 5 bulan memperlihatkan terbentuknya atap
acetabulum yang baik. 1,(
Pembebatan.
'ujuan pembebatan adalah mempertahankan panggul agak berfleksi dan
berabduksi- posisi ekstrim dihindari dan sendi 0 sendi harus dimungkinkan untuk
melakukan sedikit gerakan dalam bebat. =ntuk bayi yang baru lahir, popok dobel
atau bantal abduksi yang empuk cukup memadai. &ebat Con >osen adalah suatu
bebat lunak yang berbentuk 0 ! yang bermanfaat karena mudah digunakan.
$engikat pelvic "$elvic !arness# lebih sulit dipakaikan tetapi lebih banyak
memberi kebebasan kepada anak sementara posisi masih dipertahankan. ara
yang tidak terlalu rumit dan yang paling tidak disenangi ibu yaitu penggunaan
plaster lutut dengan batang melintang yang mempertahankan pinggul dalam ?o
fleksi dan sekitar /o abduksi, atau 1o lebih besar dari sudut dimana sentakan ke
dalamnya dapat diraba.1,(
'iga aturan pembebatan yang terbaik adalah +
1. $inggul harus direduksi sebagaimana mestinya sebelum dibebat
(. $osisi ekstrim harus dihindari
). $inggul harus dapat digerakkan.
15
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 17/23
9ambar (.8. ontoh penggunaan bidai dari ambridge untuk koreksi dislokasi sendi panggul bawaan.
Tindak lanjut
'indakan apapun yang telah diambil, tindak lanjut tetap diteruskan hingga
anak dapat berjalan. Kadang 0 kadang sekalipun dengan terapi yang paling hati%
hati, panggul dapat memperlihatkan tingkat displasia acetabulum tertentu dikemudian hari. (,)
2. Disl!kasi 4ang enetap * 5 1 3'lan
Kalau setelah terapi dini, panggul belum seluruhnya direduksi atau kalau
anak itu di belakang hari menunjukkan adanya dislokasi yang tersembunyi,
panggul itu harus direduksi terutama dengan metode tertutup tetapi kalau perlu
dengan operasi dan tetap direduksi hingga perkembangan acetabulum
memuaskan. (
eduksi tertutu!
ara ini ideal tetapi memiliki risiko rusaknya pasokan darah pada caput
femoris dan menyebabkan nekrosis. =ntuk memperkecil risiko ini dilakukan
reduksi berangsur% angsur, traksi dilakukan pada kedua kaki secara vertikal dan
secara berangsur% angsur abduksi ditingkatkan hingga dalam ) minggu, kedua
16
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 18/23
kaki terentang lebar% lebar. anuver ini dapat mencapai reduksi konsentrik stabil
dan dicek dengan rontgen pelvis. 1,(
$embebatan panggul yang direduksi secara konsentrik ditahan dalam suatu
spika gips dalam keadaan 5o fleksi, o abduksi dan (o rotasi internal. Setela 5
minggu spika digantikan dengan bebat yang mencegah adduksi tetapi
memungkinkan gerakan suatu pengikat $avlik atau gips lutut dengan batang
melintang. &ebat ini dipertahankan selama )%5 bulan lagi dan diperiksa dengan
rontgen untuk memastikan caput femoris tereduksi secara konsentrik dan atap
acetabulum berkembang dengan normal. 1,(
O!erasi
Kalau setiap tahap reduksi konsentrik belum dicapai, diperlukan operasi
terbuka.
". Disl!kasi enetap 1 3'lan ke atas.
$ada anak yang lebih tua, reduksi tertutup kemungkinan kurang berhasil-
banyak ahli bedah langsung melakukan atrografi dan reduksi terbuka.
'raksi dilakukan jika reduksi tertutup tidak berhasil. traksi membantu
melonggarkan jaringan dan menurunkan caput femoris berhadapan dengan
acetabulum.
Operasi kapsul sendi dibuka di bagian anteriornya, setiap limbus yang ke
dalam dibuang dan caput femoris ditempatkan pada acetabulum. &iasanya
diperlukan osteotomi derotasi.
$embebatan dilakukan setelah operasi, panggul ditahan dalam spika gips
selama ) bulan dan kemudian dengan bebat memungkinkan beberapa gerakan
pinggul selama 1% ) bulan dan diperiksa dengan rontgen untuk memastikan telah
tereduksi dan sedang berkembang secara memuaskan. 1,(,)
2.6. K!plikasi
&erbagai komplikasi yang mungkin dapat terjadi, termasuk redislocation,
kekakuan panggul, infeksi, kehilangan darah dan kemungkinan nekrosis paling
18
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 19/23
berat dari caput femur. 'ingkat nekrosis caput femur bervariasi, pada penelitian ini
rentang tingkat dari 2 sampai 6)2.
Aekrosis avaskuler pada epifisis femur kapital mungkin terjadi sebagai
komplikasi setelah reduksi, mungkin disebabkan oleh kerusakan paha atau
berkurangnya suplai darah untuk kepala femur. embuat pangkal paha tidak
dapat bergerak dalam posisi abduksi yang ekstrim atau dipaksakan atau rotasi
internal mungkin merupakan penyebab paling penting nekrosis avaskuler kepala
femur.11
$enampilan radiografiknya dan perjalanan berikutnya akan sangat
menyerupai penampilan dan perjalanan penyakit <egg%alve%$erthes, dan
perawatannya mengikuti prinsip yang sama dengan yang dijelaskan untuk
perawatan penyakit tersebut. 11
$enekanan karena menahan beban tubuh dan aktivitas sehari%hari pada
persendian yang tidak tepat, akan mempercepat terjadinya degenerasi tulang
rawan artikuler pada persendian pangkal paha. 11
Degenerasi ini mungkin berprogresi ke artritis degeneratif sekunder yang
berkembang penuh pada persendian pangkal paha dalam kehidupan dewasa, yang
memerlukan operasi rekonstruksi pangkal paha sekunder untuk mengurangi nyeri
dan disabilitas. 11
&anyak penelitian menunjukkan bahwa abduksi ekstrim, khususnya
dikombinasikan dengan ekstensi dan rotasi internal, menghasilkan nekrosis
avaskular yang lebih tinggi kecuali dikoreksi segera setelah lahir, penekanan
abnormal menyebabkan malformasi perkembanga tulang paha dengan gaya
berjalan pincang. 3ika kasus kelainan panggul congenital terlambat diobati, anak
akan memiliki kesulitan berjalan yang dapat mengakibatkan rasa sakit seumur
hidup. Selain itu jika kondisi ini tidak diobati posisi pinggul abnormal akan
memaksa acetabulum untuk mencari posisi lain untuk menampung caput
femur.(,6,8
2.17. Pr!gn!sis
1?
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 20/23
$enanganan penderita dengan dislokasi panggul kongenital termasuk
dalam kedaruratan medis, artinya harus segera dilakukan reposisi. Semakin cepat
ditangani semakin baik prognosisnya. 'indakan yang laBim dilakukan adalah
reposisi, umumnya perlu pembiusan total mengingat sakit yang berat dan otot
serta jaringan penunjangnya yang kuat.
*kibat yang bisa terjadi bila terlambat ditangani adalah terjadinya nekrosis
avaskuler yang mengakibatkan kematian jaringan tulang dan sendi sampai
osteoartritis sendi yang terjadi lebih akhir dan ditandai kerusakan jaringan sendi
diikuti terbentuknya jaringan tulang baru yang abnormal. 4dealnya jika kurang
dari 5 jam dislokasi sudah ditangani dapat mencegah komplikasi ini. Selain
direposisi juga dilakukan pemasangan traksi agar posisi sendi tidak bergeser lagi,
lebih kurang ( minggu. 6
BAB III
(
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 21/23
PENUTUP
".1. Kesip'lan
ongenital Dislocation of the !ip "D!# atau dislokasi panggul
kongenital adalah satu fase dari berbagai ketidakstabilan pinggul pada bayi baru
lahir. *da beberapa faktor penyebab yang diduga berhubungan dengan terjadinya
ongenital Dislocation of the !ip "D!#, antara lain factor genetic, factor
hormonal, malposisi intrauterine dan factor pasca kelahiran. ongenital
Dislocation of the !ip "D!# memiliki gambaran klinis seperti pergerakan yang
terbatas di daerah yang terkena, posisi tungkai yang asimetris, lipatan lemak paha
yang asimetris dan tungkai pada sisi yang terkena tampak memendek.
Diagnosis ongenital Dislocation of the !ip "D!# ditegakkan
berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologis.
$enatalaksanaan D! umumnya hanya dengan memasang bidai untuk
mempertahankan sendi panggul dalam posisinya dan penderita usia )%18 bulan,
dapat dicoba reduksi tertutup dan tindakan operasi dipertimbangkan bila reduksi
ini tidak berhasil dan bagi kelainan telah bersifat irreversible sehingga tindakan
operasi merupakan satu 0 satunya alternatif pengobatan untuk mengoreksi
kelainan yang ada.
Komplikasi D! adalah redislokasi, kekakuan pinggul, infeksi,
kehilangan darah, dan nekrosis caput femoralis. $rognosis baik jika dideteksi dini
dan segera ditangani jika tidak, dapat menyebabkan komplikasi.
erupakan kompetensi seorang dokter umum untuk dapat mengetahui,
mendiagnosis, dan mengenali pemeriksaan radiologi yang diperlukan untuk
menunjang diagnosis dari D!.
".2. Saran
Dengan berbagai permasalahan yang ada khususnya yang menyangkut
tentang ongenital Dislocation of the !ip "D!#, dokter harus selalu waspada
terhadap gejala dini permasalahan tersebut dan dapat mendiagnosis dengan cepat
dan tepat sehingga penanganan bisa segera dilakukan dalam upaya meningkatkan
(1
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 22/23
angka kehidupan untuk seorang bayi dengan ongenital Dislocation of the !ip
"D!#
DA$TA+ PUSTAKA
((
7/23/2019 145645192 Referat Ddh Cdh
http://slidepdf.com/reader/full/145645192-referat-ddh-cdh 23/23
suhidajat, Dejong ku Ajar Ilmu Bedah Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2!
1. Sjamsuhidajat, Dejong :im. Buku Ajar ilmu Beda" #disi ke$2. 3akarta+
E9- (/(. *pley, *.9raham. Buku Ajar Orto!edi dan Fraktur %istem AP&#' #disi
ke$( . 3akarta + :idya edika.1??/
). >asjad, hairuddin. Pen)antar *lmu Beda" Orto!edi. 3akarta + $'. @arsif
:atampone. (6
. >asad Sjariar. adiolo)i +ia)nostik #disi ke$2. 3akarta+ &alai $enerbit
7K=4- (8
/. Kumpulan &ahan kuliah &lok 18
5. Kelainan pada pelvis+ !ip Dysplasia. Diunduh tanggal (8 ei (1)
6. $rognosis dan dislokasi panggul kongenital diunduh tanggal (8 ei (1)
dari http+;;books.google.co.id;booksF
idG?yHH'$5telIpgG$*)?5IlpgG$*)?5IdHG$rognosisJdislokasiJpang
gulJkongenitalIsource
8. >adiologi dislokasi panggul kongenital diunduh tanggal (8 ei (1)
http+;;books.google.co.id;booksF
idG9'H=!!7*5oIpgG$*(/IlpgG$*(/IdHG>adiologiJdislokasiJ
panggulJkongenitalIsource
?. ongenital Dislocation of 'he !ip diunduh tanggal (? ei (1) dari
www.=S$%neonatal%hips%winner.html
1. perthes Disease diunduh tanggal (? ei (1) dari www.perthes.html
11. 9artland 33. ongenital Dislocation of 'he !ip. 7undamental of
Orthopaedics. :& Saunders ompany+ 1?86
()
top related