172268019 histologi sistem pencernaan 2
Post on 23-Oct-2015
137 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SISTEM PENCERNAAN
Untuk metabolisme tubuh diperlukan zat-zat makanan yang harus
dimasukkan dari luar tubuh. Untuk itu tubuh dilengkapi dengan sistem pencernaan
yang terdiri atas sebuah saluran panjang yang berawal di rongga mulut dan
berakhir di anus. Sistem pencernaan dibagi atas traktus digestivus dan kelenjar
pencernaan serta kelengkapannya.
Traktus digestivus merupakan saluran panjang yang terdiri atas
mulut,esophagus,gaster,intestinum tenue,intestinum,crassum,rektum,dan anus.
Selain itu ada beberapa organ lainnya yang berhubungan dengan sistem pencernan
ini. Organ-organ tersebut antara lain adalah hati/hepar,kelenjar liur, dan pankreas.
Sebagian besar dinding traktus digestivus mempunyai struktur yang
berlapis-lapis,berturut-turut dari dalam ke luar sebagai berikut:
1. Tunika mukosa, dilapisi epitel dan dibawahnya merupakan jaringan ikat
sebagai lamina propria. Lamina muscularis mucosa terdiri atas selapis
tipis otot polos yang membatasi membran mukosa.
2. Tunika submukosa,merupakan jaringan ikat longgar
3. Tunika muskularis,biasanya terdiri ats stratum circulare dan stratum
longitudinale
4. Tunika serosa,jaringan ikat yang dilapisi sel mesotil
Berikut ini akan dibahas satu persatu saluran pencernaan dan kelenjarnya.
I. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut makanan ditampung,dikunyah,dan dilumasi
dengan liur agar lebih mudah ditelan. Daerah mulut dilapisi epitel berlapis gepeng
tanpa keratin sebagai pelindung yang juga melapisi permukaan dalam bibir.
Cavum oris(rongga mulut) dibatasi di sebelah depan oleh suatu celah yang
disebut rima oris dengan labium oris superior et inferior sebagai dindingnya.
Sebelah lateral cavum oris dibatasi oleh pipi dan dasar mulut dengan lidah di
sebelah bawah serta palatum sebagai atapnya. Di sebelah dorsal terdapat
hubungan dengan faring merupakan lubang yang disebut faucia.
Labium oris
Labium oris superior dan labium oris inferior mempunyai 3 daerah
permukaan yang berbeda struktur histologisnya,yaitu facies
externa,rubrum labii,dan facies interna.
a. Facies externa
Daerah paling luarnya dilapisi oleh epitel gepeng berlapis dengan keratin.
Di bawah epidermis terdapat jaringan ikat yang disebut corium yang
membentuk tonjolan-tonjolan ke arah epidermis sebagai papilla corii.Sel-
sel basal epidermis mengandung pigmen. Seperti pada struktur kulit
lainnya,daerah bibir ini juga dilengkapi glandula sudorifera,glandula
sebaceae,dan folikel rambut.
b. Rubrum labii
Merupakan daerah peralihan antara facies externa dan facies interna.
Epitelnya merupakan lanjutan dari epidermis yang mengalami perubahan
pada stratum korneumnya yang makin menipis sampai
menghilang.Jaringan ikat di bawahnya membentuk papilla yang lebih
tinggi dan banyak mengandung kapiler darah. Rubrum labii pada keadaan
hidup berwarna merah,karena epitil permukaannya transparan(tidak
mengandung lapisan keratin),banyak papilla jaringan ikat yang menonjol
ke epitel,dan jaringan ikat di bawah epitelnya banyak mengandung kapiler
darah.
c. Facies interna
Epitelnya merupakan epitel gepeng berlapis tanpa keratin,lebih tebal jika
dibandingkan dengan epitel rongga mulut yang lainnya. Di dalam jaringan
ikatnya terdapat kelenjar campuran dan kelenjar mukosa murni sebagai
glandula labialis yang saluran keluarnya menembus membrana mukosa
atau facies interna dan bermuara dalam cavum oris.
Pipi
Pipi membentuk dinding lateral rongga mulut yang mempunyai struktur
seperti labium oris,hanya tidak memiliki daerah peralihan. Seperti pada
labium,permukaan dalam dengan membran mukosanya terdapat kelenjar
campuran yaitu glandula buccalis. Di antara permukaan luar dan dalam
terdapat jaringan ikat dan otot bercorak yang disebut m.buccinator.
Palatum
Palatum merupakan atap bagi cavum oris.Terdiri atas:
a. Palatum durum
Bagian depan sebagai palatum durum dilapisi oleh membrana mukosa
yang melekat dengan periosteum os palatum di bawahnya. Di bawah
membrana mukosa terdapat kelenjar yang bersifat mukosa sebagai
glandula palatina.
b. Palatum molle
Membrana mukosa sebagai lanjutan dari palatum durum di depannya.
Di bawah membrana mukosa terdapat jaringan muskulotendineus.
Epitelnya berbentuk epitel gepeng berlapis tanpa keratin, Ke belakang
menjadi bangunan yang disebut uvula yang terletak di
tengah.Membrana mukosa ke arah belakang melanjutkan diri untuk
menutupi cavum nasi dan berubah menjadi epitel silindris semu
berlapis dengan silia. Di bawah epitelnya terdapat kelenjar campuran
yang disebut glandula pharyngea.
Gusi (gingiva)
Gingiva adalah bagian yang terdapat di sekeliling gigi dengan membrana
mukosa yang dilapisi epitel geperng berlapis dengan keratin. Memiliki
kesamaan dengan struktur palatum durum dalam hal ketebalan dan
keratinasi epitel,ketebalan,kepadatan,serta kekuatan lamina proprianya.
Lidah(lingua)
Epitel permukaan dorsal lidah sangat tidak teratur dan ditutupi bangunan
berupa tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang beridentasi pada
jaringan ikat lamina propria. Dorsum lingua dibagi menjadi dua
daerah,yaitu:
Pars anterior yang meliputi 2/3 bagian depan
Pars posterior yang meliputi 1/3 bagian belakang
Kedua bagian ini dibatasi oleh garis berbentuk V yang disebut linea
terminalis. Menurut bentuknya,papila terdiri atas:
a. Papila filiformis
Merupakan tonjolan kecil dengan ujung runcing yang tertutup oleh
epitel yang mengalami keratinisasi.Papila jenis inim merupakan yang
terbanyak dan tersebar pada permukaan lidah.Panjang papila ini sekitar
2-3 mm.
b. Papila fungiformis
Berbentuk seperti jamur dengan tinggi 0,5-1,5 mm.Jaringan ikat di
bawah epitelnya banyak mengandung kapiler darah.Karena epitel yang
tipis,pada keadaan hidup papila fungiformis tampak lebih merah
dibandingkan sekitarnya.
c. Papila circumvallata
Bentuknya hampir sama dengan papila fungiformis namun permukaan
papila ini tidak menonjol melebihi permukaan epitel lidah di
sekitarnya.Terdapat terbatas pada linea terminalis secara berdert-
deret.Terdapat suatu alur yang melingkar di sekeliling tonjolan papila
dan pada dasarnya terdapat muara kelenjar ludah yaitu glandula serosa
von Ebner. Pada dinding lateralnya terdapat alat pengecap/taste bud
atau gemma gustatoria.Dalam satu papila kira-kira terdapat 250 buah
taste bud.
d. Papila foliata
Papila jenis ini dapat ditemukan pada lidah binatang pengerat yang
letaknya pada sisi lateral bagian belakang lidah. Tonjolan-tonjolannya
berbentuk lembaran tersusun berderet-deret sebagai halaman
buku.Pada tonjolan ini juga dapat ditemukan gemma gustatoria.
e. Papila lenticularis
Tonjolan ini terdapat pada pars posterior dengan permukaan yang
cembung seperti lensa.
Gemma gustatoria
Indra pengecap ini berwarna pucat dibandingkan sekitarnya dan
berbentuk oval.Sumbu panjangnya mencapai ukuran 72 mikron.
Pada puncak tiap gemma terdapat lubang di bagian atasnya yang
disebut porus gustatorius. Di dalam gemma gustatoria terdapat dua
macam sel,yaitu sel penyokong(sel sustentakuler) dan sel
pengecap(sel neuroepitelial).Sel penyokong terdapat di perifer
tampak pucat berbentuk panjang dengan inti bulat.Sedangkan sel
pengecap bentuknya lebih langsing dan berwarna gelap.Dua
macam sel tadi dipastikan ada namun belum diketahui persis
peranannya. Oleh karena itu,sel penyokong disebut juga sel tipe I
dan sel pengecap disebut juga sel tipe II.Kedua tipe ini memiliki
mikrovili terpendam dalam substansi amorf dalam porus
gustatorius.Gemma gustatoria juga ditemukan pada palatum
mole,arcus glossopalatinum,facies dorsalis epiglotis,dan dinding
dorsal faring. Untuk cita rasa didapatkan empat macam yaitu
pahit,manis,asam,dan asin.
Lamina propria
Jaringan ikat ini terkadang mengandung sel lemak.Pada dorsal
lidah tidak ditemukan tunika submukosa.Di daerak apeks dan
dorsum lingua,jaringan ikat menebal menjadi fascia lingua. Di
dalam lamina propria terdapat glandula lingualis yang menurut
letaknya dibagi atas glandula lingualis anterior
Blandin/Nuhn,glandula lingualis posterior serosa van Ebner,dan
glandula lingualis posterior mukosa.
Tunika muscularis
Pada lidah terdapat jaringan otot serat lintang yang terbagi atas
kanan dan kiri yang dipisahkan oleh septum linguae.
Otot lidah dibagi menjadi 2 berdasarkan origo-insersionya,yaitu:
a. Otot intrinsik,yang mempunyai origo-insersio di dalam lidah sendiri,terdiri
atas:
- M. Transversalis linguae,serabut berjalan sejajar permukaan lidah
dengan arah melintang terhadap sumbu panjang
- M. Verticalis linguae,serabut berjalan vertikal
- M. Longitudinalis superior,serabut berjalan sejajar permukaan lidah
searah sumbu panjang
- M. Longitudinalis inferior
Ujung serabut otot intrinsik melekat pada jaringan ikat seperti facia
linguae dan septum linguae. Di antara berkas-berkasnya terdapat
jaringan ikat yang mengandung serabut saraf motoris dan sensoris.
b. Otot ekstrinsik,mempunyai origo di luar lidah,terdiri atas:
- M. Genioglossus
- M. Hyoglossus
- M. Styloglossus
- M. Palatoglossus
Glandula oralis (kelenjar ludah)
Kelenjar ludah terdapat di luar rongga mulut dan mencurahkan sekretnya
ke dalam mulut melalui duktus ekskretorius besar.Kelenjar ini
menghasilkan sekret yang akan membentuk saliva dan bermuara pada
cavum oris. Fungsi saliva antara lain membasahi membran mukosa
mulut,melicinkan makanan pada waktu pengunyahan,dan membantu
pencernaan dengan enzim ptialin di dalamnya. Kelenjar ludah antara lain
akan dibahas satu persatu di bawah ini. Glandula
parotis,submandibularis,dan sublingualis merupakan kelenjar ludah utama.
a. Glandula parotis
Kelenjar ini terdapat sepasang dan berada di depan dan bawah telinga
luar(di depan auricula).Kelenjar ini berbentuk asiner bercabang dengan
sekret yang bersifat serosa.Saluran keluar utamanya disebut duktus
parotideus yang bermuara di cavum oris setinggi M2 atas.Duktus
parotideus mempunyai lamina propria yang tebal dan epitelnya
silindris berlapis(2 lapis) dengan sel piala di antaranya.Pars terminalis
glandula parotis terdiri atas asinus sel-sel serosa yang berbentuk
kuboid dengan inti bulat di tengahnya.Di bawah membrana basalis
terdapat sel keranjang(basket cell) yang berbentuk stelat pipih yang
dari samping tampak fusiform. Sel ini merupakan mioepitel dan diduga
berfungsi sebagai sel otot untuk mendorong sekret ke dalam duktus
ekskretorius.Sekret yang dihasilkan ditampung dalam ruang asinus
kemudian disalurkan melalui duktus interkalatus.Selanjutnya sekret
akan melalui duktus sekretorius yang terdiri dari epitel silindris
selapis.Saluran ini disebut juga striated duct karena pada bagian
basalnay memperlihatkan garis-garis sejajar.Dari striated duct sekret
dialirkan ke dalam duktus ekskretorius dengan epitel silindris selapis
tanpa gmbaran garis-garis.
b. Glandula submandibularis
Terdapat sepasang dan berada di dasar mulut di luar rongga mulut
dekat angulus mandibularis. Kelenjar ini berbentuk tubuloalveolar dan
sekretnya bersifat campuran seromukosa.Saluran keluar utamanya
disebut duktus submandibularis dari Wharton yang bermuara di depan
di samping frenulum lingua.Pars terminalisnya terdiri atas asinus yang
seluruhnya terdiri atas sel serosa dan beberapa asinus dengan sel
mukosa bercampur dengan sel serosa di ujungnya. Sel-sel serosa di
ujung asinus membentuk seperti bulan sabit yang disebut “bulan sabit
Gianuzzi” atau demiluna Gianuzzi.Sekret mula-mula bermuara dalam
ruang asinus kemudian dialirkan melalui duktus interkalatus untuk
kemudian dialirkan lagi ke duktus sekretorius dan terakhir dialirkan ke
dalam duktus ekskretorius.
c. Glandula sublingualis
Merupakan kelenjar campuran seromukosa yang berbentuk
tubuloalveoler. Terletak di bawah membrana mukosa mulut,di bawah
lidah. Berjumlah sepasang.Saluran keluar utamanya disebut duktus
sublingualis mayor yang bermuara di kanan dan kiri frenulum lingua.
Epitel duktus ekskretoriusnya merupakan epitel silindris semu
berlapis.Pars terminalisnya lebih banyak mengandung sel-sel mukosa
dibandingkan dengan glandula submandibularis. Pada asinusnya
terlihat juga gambaran demiluna Gianuzzi. Duktus sekretoriunya
merupakan epitel kuboid selapis.
d. Glandula lingualis
Berdasarkan letaknya dibagi atas glandula lingualis anterior
Blandin/Nuhn yang terdapat di daerah apeks lidah yang bersifat
campuran seromukosa.Sekretnya bermuara di sepanjang plica
fimbriata. Yang kedua adalah glandula lingualis posterior serosa van
Ebner yang terdapat di daerah linea terminalis di bawah papila
circumvalata.Pars terminalisnya berbentuk tubuler bercabang dan
bersifat serosa. Saluran keluarnya bermuara pada dasar alur papila
circumvalata.Jenis yang ketiga adalah glandula lingualis posterior
mukosa yang terdapat pada daerah pars posterior lidah dan bersifat
mukosa.
e. Glandula glossopalatina/palatina
Terletak di bawah membrana mukosa yang menutupi palatum durum
dan otot-otot palatum mole. Pars terminalisnya berbentuk
tubuloalveoler bercabang dan bersifat mukosa.
f. Glandula buccalis
Kelenjar ini terletak di bawah membrana mukosa pipi.Pars
terminalisnya terdiri dari campuran sel-sel serosa dan mukosa dengan
sebagian besar sel mukosa.
g. Glandula labialis
Kelenjar ini terdapat di bawah membrana mukosa bibir.
II. Gigi
Perkembangan gigi meliputi pertumbuhan dan proses perkapuran yang
terjadi sebelum erupsi dalam rongga mulut.Awalnya tampak sebagai penebalan
epitel mulut pada saat embrio berumur 7-8 minggu.Penebalan ini terjadi pada
epitel ektoderm.Penebalan tadi masuk ke dalam jaringan mesenkim di bawahnya
sepanjang maksila dan mandibula.Penebalan ini disebut lamina dentalis.
Setelah lamina dentalis terbentuk,pada beberapa tempat di sebelah labial
dan bukal secara berderet-deret terbentuk bangunan seperti putik pada ujung
lamina dentalis.Bangunan ini disebut organ email/enamel organ.Putik gigi terdiri
atas organ email,papila dentis,dan succus dentis.Papila dentis akan menjadi pulpa
dentis.Pada minggu 10-12 sisa dari lamina dentalis akan membentuk primordia
sentes permanentes(gigi tetap) di sebelah lingual dari tiap primordium dens
decidua.Setelah terbentuk primordium dens permanentes,hubungan dengan epitel
mulut menghilang.
Perkembangan gigi dimulai dengan terbentuknya organ email yang
terbentuk sebagai putik,tingkat perkembangan ini disebut stadium putik(bud
stage).Dengan pertumbuhan papila dentis,akan mendesak organ email hingga
berbentuk tudung dan tingkat perkembangan ini disebut stadium tudung(cap
stage).Dengan terbentuknya pulpa dentis dari papila dentis,organ email terus
terdesak dan hubungan organ email dengan epitel rongga mulur mengecil hingga
terbentuk bangunan seperti seperti lonceng.Tahap ini disebut stadium lonceng(vell
stage).
Perkembangan putik gigi menurut tahap-tahapnya :
a. Stadium putik(bud stage)
Pada tiap rahang,muncul 10 buah bangunan bulat setelah terbentuknya
lamina dentalis.Bangunan bulat ini adlah primordium gigi sebagai putik
gigi.
b. Stadium tudung(cap stage)
Sel-sel yang membatasi perifer bangunan ini berbentuk tudung yang
kuboid yang tersusun pada permukaan konveks dan disebut epitel email
luar(lamina externa).Sedangkan sel-sel yang membatasi bagian konkaf
tudung berbentuk silindris dan disebut epitel email dalam(lamina
interna).Sel-sel yang terdapat dalam organ email yang dibatasi kedua
epitel tadi mulai memisahkan diri dan selanjutnya mengatur diri sebagai
anyaman sel-sel stelat sebagai pulpa email.
c. Stadium lonceng(bell stage)
Epitel email dalam terdiri atas selapis sel silindris yang kemudian menjadi
ameloblast.Sel ini juga nantinya akan berubah menjadi odontoblast.Di
antara sel-sel epitel email luar dan sel stelat dalam pulpa terbentuk lapisan
sel-sel gepeng yang disebut stratum intermediate.Lapisan ini berperan
penting dalam pembentukan email.
d. Stadium lonceng lanjut
Dalam stadium ini,batas antara epitel email dalam dan odontoblas akan
merupakan dentinoenamel junction.Ujung organ email akan memberikan
lamina epithealis Hertwig.
Histofisiologi
Selama pertumbuhan gigi terjadi pula proses pertumbuhan fisiologis.Proses yang
terjadi akan saling melingkupi perubahan-perubahan histologis kecuali proses
permulaan.Proses fisiologis yang terjadi adalah:
1. Permulaan
Lamina dentalis dan putik gigi merupakan bagian epitel mulut yang
berpotensi membentuk gigi.Jika terjadi kelainan pada proses permulaan ini
maka terjadi pula kelainan pembentukan gigi.
2. Proliferasi
Dalam proses ini akan menghasilkan stadium putik,tudung,dan
lonceng.Selama proses proliferasi ini,primordium gigi mempunyai potensi
untuk meningkatkan perkembangannya.
3. Histodiferensiasi
Proses ini akan mengakhiri potensi proliferasi dari jaringan dan membatasi
potensinya menjadi jaringan yang memiliki bentuk dan fungsi yang
tetap.Dalam proses ini terbentuk ameloblas,odontoblas,dan cementoblas.
4. Morfodiferensiasi
Bentuk tetap dari gigi ditentukan dalam proses ini.
5. Aposisi
Terjadi pembentukan matriks gigi yang keras baik email,dentin,maupun
sementum.
Perkembangan Organ Email dan Amelogenesis
Penamaan lapisan-lapisan sel pada organ email didasarkan pada
bentuk,fungsi,dan lokasinya.Lapisan ini dibedakan menjadi lamina eksterna,sel-
sel stelat,stratum intermediate,lamina interna,dan cervical loop(lamina epithelialis
Hertwig).
a. Lamina eksterna
Pada mulanya ssel-sel epitel ini berbentuk kuboid dan dipisahkan oleh
membrana basalis yang tipis dengan jaringan di sekitarnya.
b. Sel-sel stelat
Sel-sel yang terdapat dalam organ email akan berbentuk stelat dengan
tonjolan-tonjolan yang saling berhubungan.Setelah terjadi
dentin,nutrisi yang dibutuhkan berkurang hingga lapisan sel-sel stelat
ini mulai menipis.
c. Stratum intermediate
Sel-sel pada lapisan ini terletak di antara lamina interna dan sel-sel
stelat.Fungsi lapisan ini belum jelas.Diduga ada hubungannya dengan
pembentukan email.
d. Lamina interna
Sel-sel lamina interna ini berasal dari sel-sel basal epitel
mulut.Sebelum pembentukan email,sel-sel basal ini berubah menjadi
silindris dan menjadi ameloblas.Diferensiasi sel tersebut dimulai pada
puncak organ email ke arah akar.
e. Cervical loop
Pada tepi bebas epitel organ email,lamina eksterna dan lamina interna
saling mendekat dan akhirnya saling bertemu.Apabila telah terbentuk
korona dentis terjadilah lamina epithealialis Hertwig.
Siklus hidup ameloblas:
a. Tahap mofogenik
Sebelum ameloblas berdiferensiasi sempurna dan menghasilkan
email,mereka akan mengadakan interaksi dengan jaringan
mesenkim di dekatnya untuk menentukan bentuk batas
dentin,email,dan korona dentis yang akan datang.Pada tahap ini
bentuk sel silindris pendek dengan inti yang besar.Sel-sel
ameloblas ini dipisahkan oleh membrana basalis dengan jaringan
mesenkim.
b. Tahap pengorganisasian
Sel epitel email dalam(ameloblas) akan mempengaruhi sel-sel
mesenkim untuk berdiferensiasi menjadi odontoblas.Tahap ini
ditandai dengan bentuk silindris panjang dengan inti yang terdapat
di bagian proksimal.Dengan bertambahnya panjang
ameloblas,daerah yang bebas sel akan terdesak hingga ameloblas
berhubungan langsung dengan sel-sel mesenkimal untuk diinduksi
menjadi odontoblas.Pada akhir tahap pengorganisasian odontoblas
mulai menghasilkan dentin.Bahan nutrisi untuk ameloblas
disalurkan melalui kapiler-kapiler darah yang berasal dari succus
dentin menembus epitel email luar,tidak lagi melalui papila dentis
karena terhalang dentin.
c. Tahap pembentukan
Ameloblas memasuki tahap formatif saat terbentuk dentin oleh
odontoblas.Pada tahap ini,ameloblas mampu membentuk matriks
email.
d. Tahap pendewasaan
Maturasi atau mineralisasi sempurna matriks email terjadi pada
tahap ini.Pada tahap ini ameloblas akan memendek disertai
perubahan sel-sel stratum intermedium menjadi fusiform.
e. Tahap perlindungan
Ameloblas sudah tidak dapat dibedakan lagi bentuknya dengan sel-
sel stratum intermedium karena fungsinya membentuk email sudah
selesai.Ameloblas berubah fungsi menjadi pelindung email.
f. Tahap desmolitik
Epitel email yang telah menyusut akan berproliferasi dan rupanya
menginduksi terjadinya atrofi jaringan ikat yang memisahkan
organ email dengan epitel mulut.
Amelogenesis
Terbentuknya email oleh ameloblas dimulai pada tahap pembentukan dari
siklus hidup ameloblas.Pada amelogenesis terdapat 2 proses yaitu:
a. Pembentukan matriks organik
Kegiatan sekresi matriks oleh ameloblas dimulai setelah dentin
terbentuk.Matriks pertama akan diletakkan ekstraseluler pada permukaan
dentin.Matriks ini disebut membrana dentinoemail.Tonjolan sitoplasmatis
ameloblas yang disebut proses Tomes menunjukkan proses sekresi
walaupun dibatasi oleh sekat.Diduga tiap batang email dibentuk oleh
empat ameloblas.Dengan pengamatan menggunakan mikroskop elektron
tampak bahwa ujung-ujung ameloblas memiliki mikrovili yang merupakan
tanda adanya proses absorpsi.Pembentukan processus Tomes dan rangka
organik serta pengkapuran terjadi ritmis diikuti pembentukan processus
Tomes yang baru pada ujung distal,sehingga terbentuk email nantinya.
b. Mineralisasi
Mineralisasi matriks email dilaksanakan dalam 2 tahap berbeda.Tahap
yang pertama merupakan tahap mineralisasi garam kalsium dalam segmen
matriks dan substansi interprismatik.Sedangkan tahap kedua disebut tahap
pendewasaan/maturasi yang merupakan pengkapuran dari puncak gigi ke
arah leher gigi.
Dentinogenesis
Pembentukan dentin mendahului pembentukan email,tetapi terjadinya
odontoblas dipengaruhi adanya ameloblas di dekatnya.Deposisi matriks beserta
kalsifikasinya dimulai di sekitar tonjolan odontoblas.Akibatnya terbentuk
pembuluh yang disebut tubulus dentalis yang berasal dari tonjolan odontoblas
yang terkurung oleh matriks.Dentinogenesis terjadi dalam dua tahap,yaitu tahap
pembentukan matriks organik oleh odontoblas yang disebut predentin dan tahap
mineralisasi matriks oleh garam kalsium.
Sementogenesis
Setelah dentin terbentuk,karena pengaruh lamina epithelialis dentin akan
dipisahkan dengan lamina epithelialis oleh jaringan ikat di sekitarnya.Sel-sel
jaringan ikat akan berubah bentuknya menjadi kuboid sebagai sementoblas.Sel-sel
ini membentuk sementum dalam dua tahap,yaitu pembentukan sementoid dan
pengendapan garam kalsium pada sementoid.Beberapa sementoblas akan
terperangkap dalam sementoid dan sebagian akan tetap pada permukaan
dentin.Sementoid selalu dilapisi oleh sementoblas pada permukaannya.Serabut-
serabut kolagen dari ligamentum periodontalis masuk ke dalam sementum hingga
terjadi ikatan kuat antara gigi dengan jaringan sekitarnya.Serabut-serabut kolagen
tadi disebut serabut Sharpey.
Dentin
Dentin dibentuk oleh odontoblas.Pada permukaan dentin,serat-serat Tomes
dalam canaliculus dentalis bercabang-cabang halus.Matriks yang dihasilkan
odontoblas awalnya tidak bermineral yang disebut predentin.Terdapat beberapa
macam dentin,yaitu dentin transparan,dentin reparatif,dan dentin sekunder.
Dentin sensitif terhadp beberapa stimulus seperti panas,dingin,trauma,dan
pH asam.Semua stimulus ini dirasakan sebagai nyeri.Dentin juga memiliki sedikit
saraf tak bermielin yang memasuki bagian pulpa.
Email adalah komponen tubuh manusia yang paling keras.Terdiri atas
kira-kira 96% mineral,1% zat organik,dan 3% air.Komponen anorganik email
kebanyakan adalah hidroksiapatit.Email dihasilkan oleh sel ektodermal.Matriks
organik email adalah amelogenin dan enamelin.
Pulpa
Pulpa dentis terdiri atas jaringan ikat longgar.Komponen utamanya adalah
odontoblas,fibroblas,serabut kolagen halus,dan substansi dasar yang mengandung
glikosaminoglikan.Pulpa mengandung banyak pembuluh darah dan
saraf.Pembuluh darah dan saraf bermielin masuk melalui foramen apikal.Sebagian
serabut saraf kehilangan selubung mielinnya dan terjulur sebagian ke dalam
tubulus dentis.Serat pulap sensitif terhadap nyeri,yaitu satu-satunya modalitas
sensorik yang dapat dikenali gigi.
Periodonsium
Periodonsium atau jaringan penyokong gigi terdiri atas
sementum,processus alveolaris,ligamen periodontal,dan gingiva(gusi).
a. Sementum
Sementum menutupi dentin akar gigi dan susunannya serupa dengan
tulang.Sementum lebih tebal di daerah apikal radiks,tempat sementosit
berada.Sementum labil dan bereaksi terhadap stres yang dialaminya
dengan meresorpsi jaringan tua atau menghasilkan jaringan baru.
b. Ligamen periodontal
Ligamen periodontal terdiri dari jenis jaringan ikat khusus dengan serat-
serat yang menembus sementum gigi dan mengikat sementum pada
dinding tulang di saku gigi.Kolagen ligamen periodontal memiliki ciri
mirip jaringan imatur.
c. Processus alveolaris
Processus alveolaris atau tulang alveolaris berkontak langsung dengan
ligamen periodontal.Banyak serat kolagen ligamen periodontal tersusun
dalam berkas yang menembus tulang alveolar dan sementum yang
membentuk jembatan penghubung antara kedua struktur tersebut.Serat ini
dinamakan serat Sharpey.
d. Gingiva(gusi)
Gingiva adalah membran mukosa yang melekat erat pada periosteum
tulang maksila dan mandibula.Gingiva terdiri atas epitel berlapis gepeng
dan lamina propria.Bagian khusus epitel ini yang disebut epitel pertautan
melekat pada email gigi melalui kutikula yang menyerupai lamina basal
tebal dan membentuk perlekatan epitel Gottlieb.
Traktus digestivus mulai dari faring hingga rektum memiliki lapisan dinding yang
pada umumnya terdiri atas:
a. Tunika mukosa
1) Epitel,mungkin berbentuuk epitel gepeng berlapis atau silindris selapis
dengan membran basalis
2) Lamina propria,terdiri atas jaringan ikat longgar yang mungkin
terdapat infiltrasi sel-sel limfoid atau nodulus lymphaticus. Di
dalamnya terdapat pembuluh darah kecil dan serabut saraf. Terdapat
juga kelenjar simpleks dan kompleks.
3) Lamina muscularis mucosae,terdiri atas otot polos dalam dua
lapisan,di sebelah dalam stratum circulare yang terdiri atas serabut-
serabut sirkuler dan stratum longitudinale yang terdiri atas serabur-
serabut memanjang di sebelah luar. Lapisan otot ini membatasi tunika
mukosa.
b. Tunika submukosa
Terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang mengandung pembuluh darah dan
saraf.Pembuluh ini membentuk anyaman.Plexus nervosus yang ada
disebut plexus nervosus submucosus Meissneri.Pada beberapa bagian
traktus digestivus mengandung kelenjar.
c. Tunika muskularis
Biasanya terdiri atas otot polos kecuali pada bagian atas esophagus dan di
sekitar anus. Di sebelah dalam merupakan stratum circulare dan di sebelah
luar merupakan stratum longitudinale. Di antara kedua lapisan tersebut
terdapat anyaman pembuluh darah dan anyaman saraf. Anyaman sarafnya
disebut plexus nervosus myentericus Auerbuchi.
d. Tunika serosa atau adventitia
Merupakan jaringan ikat fibrosa,jika merupakan lanjutan dari peritonium
viscerale maka disebut tunika serosa yang dilapisi oleh sel-sel mesotel
pada permukaan terluar.
III. Faring
Bagian ini merupakan persimpangan antara jalan makanan(saluran
pencernaan) dan jalan nafas(saluran pernafasan).Secara anatomis dibedakan
menjadi nasofaring,orofaring,dan laringofaring. Berdasarkan letak dan fungsinya
dibedakan menjadi regio respiratoria dan regio digestoria. Lapisan dindingnya
terdiri atas:
1) Tunika mukosa
a. Epitel
Nasofaring dilapisi oleh epitel silindris semu berlapis dengan cilia.
Di antara sel-sel epitelnya terdapat sel Piala. Ke bawah akan
berubah menjadi epitel orofaring dan laringofaring(regio
digestoria). Orofaring dan laringofaring dilapisi oleh epitel gepeng
berlapis tanpa keratin.
b. Lamina propria
Pada nasofaring tampak jelas terlihat membrana basalis. Jaringan
ikat bersifat fibroelastik dengan infiltrasi sel-sel limfoid. Terdapat
kelenjar seromukosa yang bermuara pada lumen faring. Pada
dinding dorsal terdapat tonsilla pharyngealis. Orofaring dan
laringofaring memiliki jaringan ikat fibroelastik dengan membuat
tonjolan ke dalam epitel di atasnya.Pada perbatasan orofarinng dan
laringofaring terdapat tonsilla palatina dan pada pangkal lidah
terdapat tonsilla lingualis.
c. Lamina muscularis mucosae
Tidak terdapat,namun sebagai gantinya terdapat jaringan elastis
yang membatasi tunika mukosa.
2) Tunika submukosa
Lapisan dinding ini hanya terdapat pada dua tempat yaitu pada daerah
lateral nasofaring dan di dekat perbatasan dengan esophagus.
3) Tunika muskularis
Terdiri atas dua lapisan otot-otot serat lintang,di sebelah dalam stratum
longitudinale dan di sebelah luarnya stratum circulare.
4) Tunika adventitia
Merupakan jaringan fibrosa yang tipis,pada beberapa tempat lapisan
otot dari tunika muskularis melekat langsung pada kranium.
IV. Esophagus
Esophagus adalah suatu saluran panjang dan lunak yang panjangnya
sekitar 10 inci(25 cm) yang meluas dari faring sampai ke lambung. Saluran ini
terletak di posterior trakea dan sebagian besar ditemukan di dalam mediastinum
rongga toraks.Esophagus menembus diafragma muskular dan sebagian kecil
saluran ini memasuki rongga abdomen sebelum berakhir di lambung.
Di rongga toraks,esophagus dikelilingi oleh adventitia jaringan ikat. Di
rongga abdomen,esophagus yang membentuk serosa dikelilingi oleh
mesotelium.Fungsi utama esophagus adalah menglirkan cairan dan/atau makanan
yang sudah dikunyah(bolus) dari rongga mulut masuk ke lambung.Untuk itu
lumen esophagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa keratin sebagai
pelindung.Kelenjar yang juga ikut membantu fungsi konduksi adalah kelenjar
esofageal yang terdapat pada jaringan ikat dinding.Kelenjar ini menghasilkan
mukus yang disalurkan melalui duktus ekskretorius untuk melumasi lumen
esophagus.Materi yang ditelan dipaksa dari satu ujung ke ujung yang lain oleh
kontraksi kuat otot yang disebut peristaltis.
Lapisan dindingnya terdiri atas:
1) Tunika mukosa
a. Epitel
Tebalnya mencapai 300 mikron dan merupakan epitel gepeng berlapis
tanpa keratin dengan ± 25 lapisan sel. Pada beberapa tempat terdapat
lekukan karena adanya tonjolan jaringan ikat lamina propria di
bawahnya. Pada batas esophagus dan cardia ventriculi terdapat
perubahan menjadi epitel silindris selapis.
b. Lamina propria
Merupakan jaringan ikat longgar yang tidak banyak mengandung sel.
Pada beberapa tempat terdapat papila yang tinggi pada epitel di
atasnya.Tidak terlalu banyak terdapat nodulus lymphaticus
solitarius.Glandula superficialis terdapat pada bagian atas dan bawah
esophagus. Bentuknya tubuler dan saluran keluarnya biasanya melalui
puncak papila untuk bermuara pada lumen.Bentuknya mirip glandula
cardiaca dan disebut juga glandula oesophagea cardiaca.
c. Lamina muscularis mucosae
Merupakan lapisan otot polos yang tebal.Memiliki lapisan serabut
yang tersusun longitudinal.
2) Tunika submukosa
Lapisan ini sangat longgar hubungannya dengan lapisan di bawahnya
hingga membentuk lipatan memanjang. Tebalnya sekitar 300-700
mikron.Terdapat glandula oesophagea propria yang berbentuk
tubuloalveloar kompleks dan menghasilkan mukus yang saluran keluarnya
menembus muscularis mucosae kemudian melalui papila untuk bermuara
ke dalam lumen.
3) Tunika muskularis
Terdiri atas dua lapisan yaitu stratum circulare di sebelah dalam dan
stratum longitudinale di sebelah luar.Di bagian atas stratum circulare
menebal membentuk m.sphincter oesephageus superior dan pada
perbatasan dengan ventriculus terdapat m. sphincter oesephageus inferior.
Pada ¼ bagian sebelah oral terdiri atas otot lurik
Pada ¼ bagian tengah terdiri dari campuran otot polos dan otot
lurik
Pada ½ bagian anal seluruhnya terdiri atas otot polos
4) Tunika adventitia
Bagian terluar lapisan ini merupakan jaringan ikat longgar.Banyak
terdapat serabut elastis yang melekat pada diafragma sekitar 2-3 cm
sebelum ventriculus.
V. Ventriculus/Gaster
Ventriculus/gaster adalah perluasan organ berongga yang terletak di antara
esophagus dan usus halus,berbentuk kantung.Pada batas antara esophagus dan
gaster terdapat transisi dari epitel berlapis gepeng ke epitel silindris selapis.Pada
permukaan luminal gaster banyak terdapat pembukaan kecil yang disebut
foveola/pit gaster.Lubang ini dibentuk oleh epitel luminal yang berinvaginasi ke
lamina propria jaringan ikat mukosa di bawahnya. Kelenjar gaster tubular terletak
di bawah dan langsung bermuara ke lubang gaster untuk mengalirkan isinya ke
lumen gaster.
Fungsi utama dari gaster adalah menerima,menampung,mencampur,dan
mencerna produk makanan. Fungsi ini dilaksanakan sebagai fungsi mekanik dan
kimiawi.Pengolahan bolus secara mekanis terlaksana oleh kontraksi peristaltik
otot-otot dinding gaster saat makanan memasuki dan menuruni dinding gaster.
Neuron dan akson plexus saraf submukosa(Meissner) dan plexus
mienterikus(Auerbach) gaster mengatur gerak peristaltik ini.Gaster juga menyerap
air,alkohol,garam-garam,dan obat tertentu.
Makanan dan minuman dari esophagus akan bermuara pada kardiak.Di
sebelah kiri kardiak,dinding gaster sedikit membesar melebihi tingginya
perbatasan esophagus-gaster terdapat fundus gaster. Yang merupakan bagian
terbesar adalah korpus gaster yang melanjutkan diri dengan menyempit yang
disebut pilorus gaster.Pilorus akan bermuara pada duodenum.Lapisan dinding
gaster pada umumnya sama dengan lapisan dinding traktus digestivus lainnya.
1) Tunika mukosa
Pada keadaan hidup biasanya berwarna merah muda,sedangkan pada
bagian kardiak dan pilorus agak pucat. Pada permukaannya terdapat
lipatan-lipatan yang disebut rugae.Terdapat juga tonjolan-tonjolan bulat
yang dipisahkan oleh alur-alur di sekitarnya yang disebut aerola
gastrica.Sebagian besar tunika mukosa terisi oleh kelenjar lambung yang
berdasarkan bentuk dan macam selnya dibedakan menjadi glandula
cardiaca,glandula fundica,dan glandula pylorica.
a. Epitel
Berbentuk epitel silindris selapis.Semua sel epitel merupakan sel yang
menghasilkan mukus tetapi tidak memiliki sel Piala.Pada bagian atas
sel epitel tersebut terdapat terminal bars. Pada permukaan selnya
terdapat mikrovili dengan lapisan karbohidrat dan di dalam
sitoplasmanya terdapat butir-butir musigen berbentuk bundar yang
berwarna gelap dan homogen.
b. Lamina propria
Jaringan ikat pada lamina propria ini sangat sedikit karena terdesak
oleh kelenjar yang rapat. Pada umumnya terdiri dari anyaman serabut
halus kolagen dan retikuler.Di dalam lamina propria gaster terdapat 3
macam kelenjar yaitu:
Glandula cardiaca
Kelenjar ini terdapat di sekitar muara esophagus di dalam
gaster. Merupakan kelenjar tubuler kompleks yang bermuara
pada dasar foveola gastrica. Ditemukan hanya satu jenis sel
mirip dengan sel mukosa glandula pylorica atau sel mukosa
leher dari glandula fundica.
Glandula fundica/glandula gastrica propria
Merupakan kelenjar utama pada gaster yang menghasilkan
getah lambung. Kelenjar ini menempati daerah korpus gaster
yang bentuk kelenjarnya adalah tubuler simpleks bercabang
dan bermuara pada foveola gaster.Diameter kelenjar 30-50
mikron.Ujung-ujungnya sedikit membesar dan bercabang
menjadi 2-3 buah muscularis mucosae.Dalam sebuah lambung
terdapat sekitar 15 juta kelenjar.Dalam kelenjar ini ada 4
macam sel:
A. Sel utama/sel prinsipal
Sel ini berbentuk silindris pendek atau kuboid tersusun
selapis pada ½ bagian atau 1/3 bagian distal dari
kelenjar.Sel ini mudah rusak sesudah kematian,namun
jika tidak ada asam maka kerusakan ini bisa dihambat.
Ditunjukkan terdapat butir-butir kasar yang diduga
mengandung pepsinogen yang akan berubah menjadi
pepsin. Tampak pula sel dengan mikrovili yang tidak
teratur pada permukaannya.Banyaknya ribosom
menyebabkan warna basofil dari sel tersebut.Di antara
retikulum endoplasma tersebar mitokondria.
B. Sel parietal(Belegzellen)
Sel ini tersebar di antara sel utama di sepanjang
kelenjar. Bentuk sel seperti piramid atau membulat
yang terdesak ke basal oleh sel utama di
dekatnya.Umumnya,sel parietal ini memiliki sebuah inti
yang bulat besar dan kadang-kadang memiliki dua buah
inti.Sitoplasma tampak asidofil serta adanya canaliculi
secretori yang tampak sebagai bangunan intraseluler.
Sel ini bila dilihat dengan mikroskop elektron:
- Permukaan sel yang mengadakan invaginasi
membentuk canaliculi secretori
- Mikrovili yang panjang terdapat pada seluruh
permukaan bebas sampai pada
invaginasinya.Hubungan dengan sel utama
diperkuat dengan zonula occludens dan
desmosom
- Dalam sitoplasma terdapat banyak mitokondria
- Sedikit granular retikulum endoplasma dn
ribosom bebas.Kompleks Golgi berada di antara
inti dan bagian basal sel.
- Tidak ada butir sekresi
C. Sel mukosa leher(mucosa neck cells,Nebenzellen)
Jenis sel ini relatif sangat sedikit dan terdapat di antara
sel parietal di daerah leher kelenjar. Sel kelenjar ini
mengandung mukus yang berbeda dengan mukus
kelenjar lainnya. Untuk membedakan dengan sel
parietal diwarnai dengan mucicarmine.Dengan
mikroskop elektron tampak:
- Terdapat banyak mikrovili pendek pada
permukaan sel
- Hubungan diperkuat dengan desmosom atau
interdigitasi dengan sel di dekatnya
- Pada daerah puncak sel terdapat butir-butir
padat yang berbentuk bulat
- Kompleks Golgi berada di atas inti
- Mitokondria berbentuk batang tersebar di
seluruh sitoplasma
- Sedikit retikulum endoplasma
D. Sel Argentafin/Sel enterokhormafin
Sel ini bergranula dan tersebar di sekitar dasar sel
utama.Atas dasar perbedaan reaksi terhadap perak
dibedakan dua macam sel:
1. Sel argentafin memiliki butir yang mereduksi perak
tanpa persiapan sebelumnya
2. Sel argyrofil memiliki butir yang bereaksi terhadap
perak jika sebelumnya direaksikan dengan zat lain
yang dapat mereduksi.
Sel-sel ini merupakan tempat sintesis dan
penimbunan serotonin. Sifat butir sekresinya dibagi
menjadi 3 macam tipe yang menghasilkan hormon
gastrin,serotonin,dan enteroglukagon.
Glandula pylorica
Kelenjar ini terdapat dalam lamina propria daerah pilorus.
Kelenjar ini berbentuk tubuler bercabang
simpleks.Percabangannya sangat banyak dan ujung-ujungnya
bergelung.Sifat-sifat lainnya antara lain:
- Lumennya besar
- Hanya terdapat satu macam sel
- Selnya berbentuk silindris dengan sitoplasma pucat
- Tampak kapiler sekretori di antara sel-sel kelenjar
- Inti terdesak ke arah basal
- Dengan pewarnaan hematoksilin-eosin kadang-kadang
tampak sebagai sel Zymogen atau sel mukosa leher
- Kadang-kadang ditemukan sel parietal atau sel
Argentafin
c. Lamina muscularis mucosae
Terdiri atas serabut otot polos sirkuler sebelah dalam dan longitudinal
sebelah luar. Kadang-kadang terdapat serabut sirkuler lagi di luar.
2) Tunika submukosa
Merupakan jaringan ikat padat yang mengandung sel-sel lemak,sel
mast,dan sel-sel limfoid.
3) Tunika muskularis
Terdapat tiga lapisan berturut-turut dari dalam ke luar:
a. Stratum obliqua
Terutama pada facies ventralis dan facies dorsalis di daerah fundus dan
korpus
b. Stratum circulare
Lapisan yang paling merata di seluruh bagian gaster.Di pilorus
membentuk m. sphincter pylori.
c. Stratum longitudinale
Banyak terdapat pada daerah curvatura minor dan mayor
4) Tunika serosa
Merupakan jaringan ikat biasa yang di bagian luarnya dilapisi oleh mesotel
sebagai lanjutan dari peritonium viscerale yang meneruskan sebagai
omentum majus.Perlekatannya di sepanjang curvatora minor dan mayor
tidak dilapisi mesotel.
VI. Intestinum tenue/usus halus
Usus halus merupakan bagian traktus digestivus yang merupakan tempat
akhir berlangsungnya pencernaan,absorpsi nutrien,dan sekresi
endokrin.Panjangnya kira-kira 5 meter.Usus halus terdiri dari 3 segmen yaitu
duodenum,jejunum,dan ileum.Duodenum .
Mukosa usus halus menampakkan struktur khusus untuk memperluas
permukaan absorpsinya.Struktur ini adalah plika sirkularis,vili intestinales,dan
mikrovili. Plika sirkularis adalah lipatan atau peninggian mukosa permanen yang
berjalan berpilin dan terjulur ke dalam lumen usus.Vili intestinales adalah
tonjolan permanen mirip jari pada lamina propria mukosa yang juga terjulur ke
dalam lumen.Sedangkan mikrovili adalah juluran sitoplasma yang menutupi apeks
sel-sel absorptif usus.Usus halus banyak mengandung kelenjar intestinal(kripti
Lieberkuhn).Pada dasar kelenjar intestinal terdapat sel-sel Paneth yang ditandai
dengan granul eosinofilik di sitoplasmanya. Selain itu,terdapat juga plak Peyer
yang merupakan agregat limfonoduli pada dinding ujung terminal usus halus.
Usus halus melakukan banyak fungsi pencernaan yang penting,antara lain
melanjutkan pencernaan produk makanan oleh bahan-bahan kimia dan enzim
yang dihasilkan hepar dan pankreas dan oleh sel-sel mukosanya sendiri,absorpsi
selektif nutrien ke dalam darah dan kapiler limfa,mentranspor kimus dan materi
limbah pencernaan ke usus besar,dan membebaskan hormon-hormon yang
mengatur proses pencernaan.
Dinding usus halus terdiri atas:
(1) Tunika mukosa
Untuk memenuhi salah satu fungsi utama yaitu absorpsi makanan,tunika
mukosa memiliki perluasan dalam beberapa tingkat:
a. Plika sirkularis
Merupakan lipatan tetap yang tidak berubah karena pembesaran lumen
usus.Ukuran yang terbesar tingginya 8-10 mm,tebal 3-4 mm,dan
panjang 5 cm. Lipatan ini dimulai 5 cm dari pilorus yang makin
membesar dan paling besar di daerah akhir duodenum dan awal
jejunum.Dari awal jejunum makin merendah sampai pertengahan
ileum menghilang.Bentuk lipatan ini dapat berupa
semilunar,sirkular,atau spiral.
b. Vili intestinales
Merupakan penonjolan tunika mukosa dengan panjang 0,5-1,5 mm
yang meliputi seluruh permukaan tunika mukosa.Secara
histologis,villus ini terdiri atas jaringan ikat lamina propria dengan
lapisan epitelnya.Di daerah duodenum,vili lebar dan tersusun seperti
daun,sedangkan pada ileum vili agak jarang dan tersusun seperti jari-
jari.Pada dasar vili terdapat muara kelenjar-kelenjar usus yang disebut
glandula intestinalis Lieberkuhn atau kripta Lieberkuhn.
c. Mikrovili
Pada pengamatan menggunakan mikroskop cahaya,pada mikrovili
tampak gambaran bergaris-garis yang disebut striated border.
A. Epitel
Bentuk epitelnya silindris selapis.Pada vili intestinales dan
glandula interstinalis dibedakan empat macam sel:
a. Sel absorptif
b. Sel Piala/sel goblet
c. Sel Argentafia
d. Sel Paneth
a. Sel absorptif
Sel ini berbentuk silindris dengan tinggi 20-26 mikron yang
intinya berbentuk ovoid di bagian basal sel.Pada permukaan
bebasnya terdapat striated border yang merupdakan mikrovili
jika diamati dengan mikroskop elektron.Mikrovili tersebut
berukuran 1-1,4 mikron dan diameternya 800
Amstrong.Mikrovili dapat memperluas bidang permukaan
hingga 30 kali.Membran sel yang membatasi mikrovili dilapisi
oleh selubung yang terdiri atas bahan glikoprotein yang sangat
tahan terhadap zat-zat proteolitik dan mukolitik.Enzim amilase
dan protease akan diresorbsi oleh selubung glikoprotein hingga
pencernaan terjadi juga pada permukaan mikrovili.Di daerah
jejunum terdapat fungsi lain dari selubung glikoprotein yaitu
berperan dalam absorpsi secara selektif yang hanya dapat
dilakukan oleh permukaan epitel jejunum.Dinding lateral sel
absorptif yang terdapat di bawah permukaan berbentuk lurus
dilengkapi junctional complex sedangkan di bagian bawah
dindingnya berkelok-kelok hingga terdapat celah interseluler
yang melebar di daerah ini. Di bagian dasar sel bertumpu pada
membrana basalis.Sel-sel silindris yang membatasi kripta tidak
bersifat absorptif melainkan bersifat germinatif.
b. Sel Piala(sel Goblet)
Sel-sel ini tersebar di antara sel-sel silindris lainnya.Bentuknya
seperti piala,oleh karena itu dinamakan sel Piala. Sel ini
merupakan suatu kelenjar uniseluler yang menghasilkan
musin.Musin yang bercampur dengan air menjadi mukus.Pada
sel-sel yang isi sekretnya penuh,intinya terdesak ke
basal.Sitoplasma merupakan lapisan tipis yang melindungi
kumpulan sekret yang disebut theca.Ruangan yang dibatasi
oleh theca berisi tetes-tetes musigen.Sitoplasma berisi cysterna
granular retikulum endoplasma yang tersusun
longitudinal.Badan Golgi akan membesar dan di dalamnya
terdapat bahan sekret.Granular retikulum endoplasma
melakukan sintesis protein musin sedangkan badan Golgi
merupakan penimbunan dan sintesa komponen karbohidrat.
c. Sel Argentafia
Sel ini tersebar mulai dari gaster sampai usus besar.Sangat
umum ditemukan pada epitel duodenum namun jarang terdapat
pada jejunum dan ileum.Hormon yang dihasilkan dilepaskan
melalui lamina propria di bawah epitel.
d. Sel Paneth
Sel-sel ini berkelompok dalam jumlah kecil di dasar kripta
Lieberkuhn.Bentuk selnya seperti piramida dengan inti
berbentuk bulat yang terletak di dasar sel.Sitoplasmanya
bnayak mengandung granular retikulum endoplasma.Di puncak
sel mengandung butir-butir yang berwarna eosinofil.Sel Paneth
melakukan sekresi terus-menerus yang fungsi sekretnya diduga
menghasilkan peptidase sebuah enzim.Selain itu ada pula yang
menduga sel Paneth menghasilkan lisosim yang merupakan
enzim untuk melarutkan bakteri.
B. Lamina propria
Lamina propria pada intestinum merupakan jaringan ikat yang
mengisi celah-celah di antara kripta Lieberkuhn mengandung
serabut retikuler dan elastis.Di dalamnya terdapat sel
makrofag,limfosit,plsamasit,dan leukosit.Jaringan ikat ini meluas
mengisi vili intestinales dan mengandugn serabut otot polos yang
berasal dari lamina muskularis mukosa.Di tengah villus terdapat
kapiler limfe yang pangkalnya disebut “central lacteal”.Di
sepanjang lamina propria intestinum terdapat jaringan limfoid.Pada
daerah ileum sebagai nodulus lymphaticus aggregatus yang
membesar disebut plaques Peyeri.Plaques peyeri biasanya terdapat
di antara valvulae coniventes.Diameternya dapat mencapai 20 mm
yang biasanya terletak di hadapan perlekatan
mesenterium.Gambaran plaques Peyeri merupakan jaringan
limfoid dengan centrum germinativum di tengah-tengahnya.
C. Lamina muskularis mukosa
Lamina muskularis mukosa terdiri atas dua lapisan yaitu stratum
circulare di sebelah dalam dan stratum longitudinale di sebelah
luarnya.Beberapa serabut otot memberikan lanjutan ke dalam vili
dan mengelilingi central lacteal.
(2) Tunika submukosa
Merupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung serabut
elastis.Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok sel lemak.Di sini juga
terdapat anyaman saraf yang disebut plexus nervosus submukosa
Meissneri.Terdapat dua gambaran khusus pada tunika submukosa yaitu
plika sirkularis dan glandula duodenalis Brunneri.
A. Plika sirkularis
Merupakan lipatan yang diikuti oleh lapisan dinding usus sampai
tunika submukosa untuk memperluas permukaan usus.Terdapat sekitar
800 buah lipatan yang melingkar seperti cincin di sepanjang
intestinum.
B. Glandula duodenalis Brunneri
Pars terminalis dari kelenjar ini berbentuk tubuler bercabang.Beberapa
kelenjar membentuk lobulus yang terletak di dalam tunika
submukosa.Duktus ekskretoriusnya akan menembus lamina muskularis
mukosa dan bermuara pada kripta Lieberkuhn.Sel kelenjar ini
berbentuk kuboid yang pada sediaan biasa tampak seperti sel
mukosa.Sitoplasma selnya tampak jernih seperti jala dan intinya
terdesak ke basal.Pada bagian 2/3 sebelah distal duodenum,kelenjar
tersebut akan berkurang dan akhirnya menghilang.Terkadang kelenjar
ini meluas sampai ke jejunum.
(3) Tunika muskularis
Tunika muskularis terdiri atas dua lapisan serabut otot polos yaitu stratum
circulare di sebelah dalam dan stratum longitudinale di sebelah luar.Di
antara kedua lapisan ini terdapat plexus mienterikus Auerbachi.
(4) Tunika serosa
Merupakan jaringan ikat longgar yang adalah kelanjutan dari peritonium
viscerale.Tidak semua intestinum dilapisi oleh tunika serosa,tergantung
pada letak intestinum.Pada duodenum,hanya bagian ventralnya saja yang
dilapisi oleh tunika serosa,sedangkan bagian dorsalnya hanya dilapisi
jarigan ikat.Pada jejunum dan ileum,hampir seluruh dindingnya diliputi
oleh peritonium kecuali pada tempat perlekatannya.Seperti pada
peritonium di tempat lainnya,di sebelah luarnya selalu dilapisi mesotel.
Histofisiologi Usus Halus
Sekresi hepar dan pankreas sangat penting pada proses pencernaan karena
mengandung enzim proteolitik,lipolitik,dan pemecah karbohidrat. Selain itu,getah
usus(succus entericus) juga membantu dalam pencernaan.Proses pemecahan
mokelul-molekul terjadi pada permukaan mikrovili.Pada permukaan mikrovili ini
terdapat beberapa enzim seperti leucin aminopeptidase,sukrase,laktase,dan
maltase.Dari berbagai macam bahan makanan,lemak merupakan zat yang mudah
diikuti proses absorpsinya.
Lemak dalam makanan biasanya berupa trigliserida uang dipecah menjadi
asam lemak dan monolgliserida oleh lipase.Hasil pemecahan ini bersama dengan
garam empedu memebentuk tetes-tetes kecil dengan diameter 20 Å.Gabungan
molekul tersebut menembus ujung mikrovili berkumpul dalam sitoplasma
sel.Enzim yang terdapat pada membran retikulum endoplasma halus akan
mensintesis asam lemak dan monogliserida menjadi trigliserida kembali sebagai
tetes-tetes yang kemudian ditampung dalam retikulum endoplasma
halus.Kemudian hasilnya akan diangkut ke kompleks Golgi untuk dirubah
menjadi “chylomicron” yang mengandung molekul karbohidrat.Tetes-tetes yang
terbentuk akan diangkat ke lateral menembus membran sel untuk dilepaskan
dalam celah interseluler.
Bagian basal sel tidak dilapisi oleh tetes lipid.Tetes-tetes lipid yang
sekarang tidak dibungkus dengan membran mengalir melalui spatium
interselularis menuju ke membrana basalis dari epitel villus.Mula-mula
berkumpul di atas membrana basalis,kemudian menembusnya untuk mencapai
lamina propria.Di sini,tetes-tetes lipid akan masuk ke dalam sentral lakteal yang
kemudian diangkut di dalam pembuluh limfe.Asam lemak yang mempunyai rantai
yang pendek akan larut ke dalam air dan masuk ke dalam pembuluh darah untuk
dibawa ke hepar.
Sel-Sel Endokrin Usus Halus
Selain sel-sel yang telah disebutkan sebelumnya di atas,usus halus
mengandung sejumlah sel yang tersebar luas dengan ciri sistem neuroendokrin
difus.
Jenis Sel dan Lokasi Hormon yang dihasilkan Fungsi utamanya
Lambung Glukagon Glikogenolisis hati
Pilorus Gastrin Stimulasi sekresi asam
lambung
Usus halus Sekretin Sekresi bikarbonat dan
air oleh pankreas dan
kandung empedu
Usus halus Polipeptida inhibitorik
lambung
Menghambat sekresi
asam lambung
Usus halus Substansi mirip
glukagon(glisentin)
Glikogenolisis hati
Usus halus Kolesistokinin Sekresi enzim
pankreas,kontraksi
kandung empedu
Pilorus,duodenum Somatostatin Hambatan lokal sel
endokrin lain
Usus halus Motilin Peningkatan motilitas
usus
Saluran cerna Serotonin,substansi-P Peningkatan motilitas
usus
Saluran cerna Polipeptida usus
vasoaktif
Sekresi ion dan
air,penigkatan motilitas
usus
Bila dirangsang,sel-sel pada tabel di atas akan membebaskan granul
sekresinya melalui eksositosis dan kemudian hormonnya menghasilkan efek
parakrin(lokal) atau endokrin(melalui darah). Sel-sel pensekresi-polipeptida di
saluran cerna dibagi menjadi dua kelompok yaitu tipe terbuka dan tipe
tertutup.Tipe terbuka adalah tipe dengan apeks sel yang memiliki mikrovili dan
berkontak dengan lumen organ,sedangkan tipe tertutup adalah tipe dengan apkes
sel yang ditutupi sel-sel epitel lain.
Di usus halus,sel-sel endokrin tipe terbuka lebih gepeng dari sel-sel
absorptif di dekatnya dengan mikrovili yang tidak teratur di permukaan apeksnya
dan granul sekresi kecil di dalam sitoplasmanya.Ada anggapan bahwa pada tipe
terbuka,kandungan zat kimia di saluran cerna dapat berkontak dengan mikrovili
dan dengan demikian mempengaruhi sekresi sel-sel ini.Meskipun gambaran
mengenai endokrinologi gastrointestinal belum lengkap,aktivitas sistem
pencernaan jelas dikendalikan oleh sistem saraf dan dimodulasi oleh sistem rumit
yang terdiri atas hormon-hormon peptida setempat yang dihasilkan.
top related