(2) perkembangan pikir manusia
Post on 30-Dec-2014
44 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Prof Dr Suhartono Taat Putra, dr, MS
email taatputra@yahoo.com
Unit Gramik FK UnairSchool of Medicine
Airlangga University
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna
Hal yang mendorong manusia berfilsafat, yaitu
Setelah tiga abad manusia terkungkung oleh dongeng, tahayul dan mitos maka
manusia terus merenung, mencari jawab yang memuaskan, yang bersifat akaliah.
Filsafat bergerak keluar
dari mitos menuju ke pikir
Sejauh ini perkembangan pemikiran manusia masih belum difahami dengan benar sehingga sering
menimbulkan perbedaan persepsi
Filsafat berasal dari kata philosofia
philos = philia = cinta
sophia = kearifan
Philosophia = Cinta Kearifan
Kearifan yang sesungguhnya hanya Allah semata yang memiliki, dan manusia
berusaha untuk mengikuti
merupakan perenungan reflektif (pengenalan intuitif dari jiwa) terhadap
hidup dan kehidupan, sebagai upaya manusia berakal, untuk mencari azas dan hakekat dari hidup dan
kehidupan
merupakan perenungan reflektif manusia berakal dalam upaya mencari
kebenaran, kebaikan dan keindahan
Living thought and thoughtfull living
Hidup berpikir dan pemikiran sedalam mungkin tentang hidup dan kehidupan
Berfilsafat hakekatnya berusaha mencari tahu tentang azas dan hakekat hidup dan
kehidupan
Segenap pemikiran reflektif (intuitif dari jiwa) terhadap berbagai persoalan tentang segala hal yang terkait dengan landasan
ilmu dan hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan
Menurut para ahli sangat beragam:• Tentang Ada (being) menghasilkan filsafat
Metafisika• Tentang Pengetahuan menghasilkan Filsafat
Pengetahuan atau Filsafat Epistemologi (ilmu tentang pengetahuan)
• Tentang Metode menghasilkan Filsafat Metodologi
• Tentang Penyimpulan menghasilkan Filsafat Logika
• Tentang Moralitas menghasilkan Filsafata Etika
• Tentang Keindahan menghasilkan Filsafat Estetika
1. Filsafat Yunani (abad 6 SM-) M)Dikenal Thales, Piythagoras, Socrates, dll
2. Kelahiran Nabi Isa (Abad ) – 6 M)Masa pertentangan para filsuf dgn Gereja dan para raja pro gereja. Kebenaran hanya dari Raja. Perkembangan ilmu pengetahuan terhambat.
3. Periode Kebangkitan Islam (abad 6-13 M)Masa kebangkitan Islam ditandai dengan kebangkitan ilmuwan Islam (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali yg ahli hukum Islam, Al-farabi ahli astronomi-Matematika, Ibnu Sina yg ahli kedokteran dgn bukunya The Canon of Medicine, Al-kindi yg ahli filsafat-mistik-sufisme).
4. Periode Kebangkitan Eropa (abad 14-20)Kemunculan pemikiran Yunani yang menganut aliran emperis dan rasionalis. Pada masa ini muncul tokoh Newton (teori gravitasi), John Lock yang menghembuskan perlawanan kepada pihak gereja, yang mengemukakan manusia bebas bicara dan mengeluarkan pendapat sebagai manifestasi berpikir kritis-inovatif. Saat itu tokoh Islam menyerukan untuk kembali ke ajaran al Quran dan Hadist.
1. Filsof Yunani pertama. Falsafahnya diajarkan dari mulut ke mulut tidak pernah ditulis. Hidup dalam 625-545 SM
2. Seorang murid Thales, yaitu Aristoteles yang menulisnya.
3. Ajaran Thales “semua itu air”. Semua barang berasal dari air dan semuanya kembali ke air.
4. Timbul dua pertanyaan: (1) Apa asal muasal alam ini? (2) Apakah yang menjadi sebab pengahbisan dari segala yang ada?
5. Menurut Thales “semua itu adalah air”. Tersirat menurut akal Thales, bahwa “semua itu satu”.
1. Murid Thales (15 th lebih muda namun 2 tahun lebih dulu mati), hidup dalam 610-547 SM.
2. Yang asal itu, yang menjadi dasar alam yang dinamai “Apeiron”
3. Apeiron itu tidak dirupakan tak ada persamaannya dengan salah satu barang yang kelihatan di dunia ini.
4. Semua yang indrawi adalah yang mempunyai akhir, yang berhingga.
5. Yang cair akan berakhir dengan yang beku, yang terang dibatasi oleh yang gelap, yang dingin dibatas oleh yang panas
1. Murid Anaximadros, yang Hidup 585-528 SM.
2. Barang asal itu satu dan tidak terhingga, namun filsuf ini tidak setuju bila barang yang asal itu tidak ada persamaannya dengan dengan barang yang lahir dan tak dapat dilupakan.
3. Yang asal ini mestilah satu dari yang ada dan yang tampak, yaitu udara.
1. Yang taat beragama yang banyak menentang tahayul, hidup dalam 580-470 SM
2. Tuhan itu tidak banyak akan tetapi hanya satu. 3. Beda dengan Anaximandros, menurut
Xenophanes asal yang “satu” itu lebih tinggi dp Apeiron, yaitu Tuhan yang satu.
4. Sebagai pembangun filosofi baru, namun dia tidak sampai menjadi maha guru karena ajarannya tidak tersusun secara teratur.
5. Ajarannya keluar begitu saja dari mulut sebagai perasaan hatinya.
Menurut Parmendes ada kebenaran yang bulat dan yang sepenuhnya.
Hanya yang “ada” itu ada, yang “tidak ada” itu tidak.Tidak ada yang lain daripada yang ada, karena itu tidak ada
yang “menjadi” dan pula yang “hilang”. Keduanya (“menjadi” dan “hilang”) mustahil bagi akal, karena
“menjadi” menyatakan perpisahan dari yang “tidak ada” menjadi “ada”, dengan mendahulukan yang “tidak ada”.
Pada hal sebelumnya (tercetak kuning), yang “tidak ada” itu tidak, sehingga tidak bisa “menjadi”.
Demikian pula “hilang” menyatakan perpisahan, dari yang “ada” ke yang “tidak ada”, sedang yang “ada” itu ada, tetap
selamanya dan tidak berubah (kekal).Mungkinkah “kekal” itu?
Adakah yang “ada” dan “kekal” itu bisa hilang. Pindah ke “tidak ada”?
Memandang semua itu SATU dan TETAPPastilah dia meniadakan
yang TIDAK SATU (banyak) dan BERUBAHMenurut Logika (hukum akal),
di sebelah jang SATU dan TETAP itu mustahil ada yang TIDAK SATU, sebab kalau ada yang TIDAK SATU
maka tidak SATU(Pemikiran Statis)
Pemikiran Herakleitos berlawanan dengan Parmenides, yang dinamis.
Salah satu di antara yang “tidak satu” (banyak), yaitu bagian dari itu, ada satu.
benda bend
aPerkembangan logika dipengaruhi oleh
kecerdasan spiritualnya
Perkembangan Ilmu Pengetahuan setelah abad 17
David Hume dgn Problem of Induction. Problem metode induksi atau metode generalisasi. Dia menyatakan bahwa seberapapun prosentase representasi data (random sampling) maka tidak secara logis digunakan untuk mengambil kesimpulan seluruh populasi.
Selama ini ilmu pengetahuan dikembangkan berdasar induksi (generalisasi) sehingga metode pengambilan sampel menjadi sangat menentukan. Hal ini menunjukkan bahwa Ilmu Pengetahuan itu mengandung problem
Renaisans, yang berarti lahir kembali, yaitu budaya Yunani dan Romawi kuno (pemikiran secara bebas tentang segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk kehidupan bertuhan)
Masa renaisans mencapai puncak pada tahun 1500, yang ditandai oleh kehidupan cemerlang di bidang seni, pemikiran, dan kesusastraan
Manusia dipandang sebagai pusat sejarah, pemikiran, kehendak, kebebasan dan dunia.
Muncul pendekatan sistematis yang disebut pendekatan silogistik
RASIONALISMMencari jawab rasa ingin tahu melalui logika berpikir
Dipelopori Thales (624-548 SM)Pucak keemasan pada zaman
Socrates-Plato-Aristoteles (469-322 SM)Socrates terkenal dengan Logika-Dialektika
EMPERISMDipelopori oleh Francis Bacon-Thomas Hobbes-John Locke-
David Hume (1561-1776)Menurut Emperism, pengetahuan bermanfaat, pasti dan benar
hanya dapat diperoleh lewat indera Menurut Hobbes, pengalaman indrawi sbg permulaan segala
pengenalan. Hanya sesuatu yg dapat ditangkap indera, yang merupakan kebenaran. Pengetahuan intelektual
(rasional) yang didapat secara deduktif hanya merupakan penggabungan data indrawi belaka.
Menurut John Locke, semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Akal ibarat kertas putih yg ditulisi
pengalaman lewat proses kerjasama antara refleksi (pengenalan intuitif dari jiwa) dan sensasi (pengenalan
yang datang dari luar) lahir ide.
CRITICISMDipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804),
mengakui peran akal dan emperis. Bila keduanya dipadukan dan difungsikan secara
benar, artinya emperis berfungsi menangkap obyek dan akal berfungsi mengelola
tangkapan obyek secara benar maka diperoleh pengetahuan yang benar dan akurat.
PERKEMBANGAN BERPIKIR MANUSIA
David Hume (skeptis murni) menyatakan “Sain is Power”
Pandangan David Hume dan Berkeley “Kekuatan ilmu yang akan mengubah dan mengontrol alam dan kehidupan manusia dan bukan agama”
“Agama diyakini sebagai kekuatan pendamping hati manusia”
Muncul keyakinan manusia bahwa Iptek mengubah peradaban manusia.
Skeptis memerlukan energi yang besar dan waktu yang sangat lama.
AGAMA SEBAGAI SUMBER NILAI PRODUK AKAL
Pencermatan thd uraian sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
dapat dipetik pelajaran bahwa
mencari kebenaran adalah hal susah dan berbahaya,
apalagi bila sudah ada asumsi bahwa kebenaran ada ditangan yang mencari
kebenaran.
Akal manusiaselalu berpikir terus
mencari kebenaran sebagai jawaban terhadap
keingintahuan dan mendapatkan manfaat lebih.
1. Renaisans berarti kebangkitan2. Kembali kepada kekuatan akal3. Manusia sebagai makluk berpikir4. Ilmu pengetahuan berkembang karena skeptis5. Kebangkitan faham rasionalisme6. Pemikiran bebas terhadap agama7. Perkembangan emperisme8. Kelahiran ilmu pengetahuan9. Perceraian Filsafat dan Ilmu pengetahuan
(abad 17-20).
REVELASIRevelasi merupakan cara mencari tahu berdasar pengalaman pribadi
OTORITASOtoritas merupakan cara mencari tahu berdasar informasi dari yang lebih
berkuasa
INTUISIIntuisi merupakan mencari tahu di luar rasio
COMMON SENSEMerupakan hasil penggalian ingatan akan faktor yang pernah dialami di
masa lampau
SAIN Mencari tahu secara rasional, bersifat probabilitas, tidak mutlak, dan
tentatif
AGAMA – PERSEPSI AGAMAILMU - PERSEPSI ILMUSENI – PERSEPSI SENI
Untuk lebih memahamkan perbedaan Agama dan persepsi Agama maka bahasan ini perlu diulangi lagi.
PERINTAH PUASA(Al Baqarah, 183)
Jagalah: Mata-mulut
Alasan orang beriman diwajibkan berpuasa (Al Baqarah 185)……di bulan Ramadhan diturunkan Al Qur’an
Untuk memenuhi kebutuhan hidup
Untuk menjaga kelangsungan spesies
Rahmat
MaqfirohBebas jilatanapi neraka
Beriman
Bertaqwa TradisiAgama
Perlu banyak uang, beli barang baru yg tdk perlu, belanja berlebihan,
harus kumpul keluarga pada kondisi tak memungkinkan, dll. Bukankah semua itu sebagai
perwujudan mengumbar hawa nafsu?
1. Menafkahkan hartanya di jalan Allah di kala longgar atau sempit,
2. Sulit marah dan mudah memaafkan kesalahan orang yang mendzolimi,
3. Bila berbuat dosa segera ingat Allah dan bertobat tidak akan mengulangi.
Persepsi Agama yg kurang tepatmenimbulkan fenomena mudik
Bila mereka berpuasaberhasilkah
puasa mereka?
Apa yang kitapikirkan
bila melihatfenomena
seperti ini?
Suatu renunganfilsafati Tsunami
Pengamatan penuh perhatian
terhadap fenomena ini
akan memunculkan
ilmu pengetahuan
Tsunami
Menurut Ritchie Calder1. Minat atau perhatian terhadap suatu
obyek akan memunculkan pengamatan.2. Pengamatan yang dilandasi oleh minat
atau perhatian serius akan memunculkan kesukaran atau MASALAH
3. Secara naluriah manusia mempunyai keinginan untuk memecahkan masalah.
Alur ini sesuai dengan urutan alur kegiatan
ilmiah (Ritchie Calder)
PEMIKIRANLOGIS
(DEDUKTIF)DIKRITISI
Mengajarkan kepada kita untuk berpikir secara:
kritisskeptisanalitis
sistematisjujur-etis-indah
PERMASALAHAN POKOK YANG DIKAJI FILSAFAT
1. Apa yang disebut BENAR dan SALAH, yang dikenal sebagai kajian LOGIKA
2. Apa yang disebut BAIK dan BURUK, yang dikenal sebagai kajian ETIKA
3. Apa yang disebut INDAH dan JELEK, yang dikenal sebagai kajian ESTETIKA.
Kapan manusia mulai berfilsafat ?
1. Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu
2. Kepastian dimulai dengan rasa ragu
3. Filsafat dimulai dari keduanya
(karena ragu & ingin tahu)
Menurut Filsuf, jenis manusia berdasar pengetahuannya:
1. Manusia yang tahu di tahunya
2. Manusia yang tahu di tidak tahunya
3. Manusia yang tidak tahu di tahunya
4. Manusia yang tidak tahu di tidak tahunya
Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan yang benar ?
Mudah saja.Ketahuilah yang kau ketahui dan yang tidak kau ketahui.
1. Orang pandai adalah orang yang mampu belajar dari kesalahan orang lain
2. Orang biasa adalah orang yang mampu belajar dari kesalahnya
3. Orang bodoh adalah orang yang tidak mampu belajar dari kesalahan diri sendiri
1. Membina silahturahim dengan orang yang marah,
2. Memberi kepada orang pelit,
3. Memaafkan kepada orang aniaya.
1. Filsafat merupakan hasil perenungan reflektif yang merupakan pengetahuan otonom manusia sebagai upaya untuk memenuhi rasa ingin tahu dan mendapatkan manfaat
2. Filsafat merupakan cara untuk mencari kebenaran secara bijaksana dan indah, yang fokus kepada Etika, Logika, dan Seni
3. Perkembangan penalaran manusia mulai dari yang bersifat kebendaan sampai yang ketidak bendaan. Berjalan dari yang akal sehat sampai ke akal ilmiah
top related