222616919-aki
Post on 15-Oct-2015
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
C ourseO nM edicalE mergenciesT reatment
IPD
-
Acute Kidney Injury (AKI)adalah nomenklatur yang digunakan oleh
Acute Dialysis Quantitative Initiative (ADQI), sejak tahun2002, untuk menggantikan definisi
Acute Renal Failure (Gagal Ginjal Akut).
Di Indonesia, definisi AKI telah digunakan secara resmioleh PERNEFRI.
:
Gangguan Ginjal Akut
(GGA = GgGA),
-
Menurut
ADQI
Menurut
KDIGO
Menurut
AKIN
-
Tahapan Gangguan Ginjal Akut (GgGA) menurut
ADQI
-
Tahap Kriteria serum kreatinin Kriteria Urin Output (UO)
1 Kenaikan serum kreatinin 0,3 mg/dl
atau kenaikan 1,5 sampai 2 kali kadar
sebelumnya
UO < 0,5 cc/kg/BB selama lebih dari 6 jam
2 Kenaikan serum kreatinin 2 sampai 3 kali kadar sebelumnya
UO < 0,5 cc/kg/BB selama lebih dari 12 jam
3 Kenaikan serum kreatinin 3 kali
kadar sebelumnya, atau serum
kreatinin 4 mg/dl dengan peningkatan akut paling sedikit sebesar 0,5 mg/dl
UO < 0,3 cc/kg/BB selama lebih dari 24 jam atau anuri selama 12 jam
Tahapan Gangguan Ginjal Akut (GgGA) menurut
AKIN
-
Tahapan Gangguan Ginjal Akut (GgGA) menurut
KDIGO
Tahap Kriteria serum kreatinin Kriteria Urin Output (UO)
1 Kenaikan serum kreatinin 26 mol/L (0,3 mg/dl) dalam 48 jam
atau kenaikan 1,5 sampai 1.9 kali dari kadar kreatinin referensi
UO < 0,5 cc/kg/BB selama lebih dari 6 jam
2 Kenaikan serum kreatinin 2 sampai
2,9 kali kali dari kadar kreatinin referensi
UO < 0,5 cc/kg/BB selama lebih dari 12 jam
3 Kenaikan serum kreatinin 3 kali
kadar sebelumnya, atau serum
kreatinin 4 mg/dl atau telah memerlukan Terapi Pengganti Ginjal (tanpa melihat tahapannya)
UO < 0,3 cc/kg/BB selama lebih dari 24 jam atau anuri selama 12 jam
-
Kadar kreatinin baseline adalah : Kadar kreatinin serum terendah dalam 3 bulan terakhir Bila data tersebut tidak ada maka kadar kreatinin terendah
pada saat pasien perbaikan Untuk diagnosa awal kadar kreatinin serum normal dapat
dilihat pada tabelHal lain : Apabila output urine dipakai sebagai satu-satunya kriteria
maka harus dipenuhi syarat tidak adanya obstruksi dankondisi azotemia pre renal yang mudah diperbaiki yaitukekurangan cairan.
Pemeriksaan kreatinin dilakukan paling lama setiap 24 jam
-
AlgoritmaDiagnosis
GgGA
-
MEMENUHI KRITERIA DIAGNOSIS
GANGGUAN GINJAL AKUT (GgGA)
YA TIDAK
Observasi
24-48 jamGgGA
DIAGNOSIS
ETIOLOGI GgGA
DIAGNOSIS KLINIK &
TAHAPAN GgGA
Gejala & Komplikasi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TIDAK
BUKAN
GgGA
LANGKAH 1
LANGKAH 2
LANGKAH 3
LANGKAH 4
-
KRITERIA DIAGNOSIS GgGA
SEPAKAT
-
4/24/2013 13
Peningkatan kadar serum kreatinin ( mg/dl) disesuaikan dengan kriteria RIFLE 11
Kadar Awal 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Risk 0.75 1.5 2.25 3.0 3.75 -
Injury 1.0 2.0 3.0 - - -
Failure 1.5 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
Kriteria RIFLE
Berat badan pasien (kg)
40 50 60 70
RIFLE - R UO=
-
Kriteria RIFLE berdasarkan urin output (UO) dan berat badan penderita (Roesli, 2007)
Kriteria RIFLE
Berat badan pasien (kg)
40 50 60 70
RIFLE - R UO= < 120 cc
(dalam 6 jam)
UO= < 150 cc
(dalam 6 jam)
UO= < 180 cc
(dalam 6 jam)
UO= < 210 cc
(dalam 6 jam)
RIFLE - I UO= < 240 cc
(dalam 12 jam)
UO= < 300 cc
(dalam 12 jam)
UO= < 360 cc
(dalam 12 jam)
UO= < 420 cc
(dalam 12 jam)
RIFLE - F UO= < 288 cc
(dalam 24 jam)
ANURI
(dalam 12 jam)
UO= < 360 cc
(dalam 24 jam)
ANURI
(dalam 12 jam)
UO= < 432 cc
(dalam 24 jam)
ANURI
(dalam 12 jam)
UO= < 504 cc
(dalam 24 jam)
ANURI
(dalam 12 jam)
Keterangan : UO = urin output (produksi
-
ETIOLOGI
-
LANGKAH 1 LANGKAH 1 Mengenal kondisi klinis yang dihadapi
- Menentukan diagnosis GgGA secara dini dan benar . (lihat Tabel 4.1)
- Menentukan etiologi GgGA (lihat Tabel 4.2, Tabel 4.3 dan Tabel 4.4)
- Mengenal komplikasi GgGA
(komplikasi penyakit etiologi maupun komplikasi GgGA)
LANGKAH 2 LANGKAH 2 Pada tahap mana GgGA yang dihadapi ? Risk-Injury - Failure Pemilihan jenis pengobatan yang tepat waktu, sangat tergantung pada tahap mana GgGA yang kita hadapi
LANGKAH 3LANGKAH 3Memilih jenis pengobatan yang tepatSecara garis besar ada 2 jenis pengobatan untuk GgGA, yaitu terapi konservatif (suportif) dan terapi pengganti ginjal (TPG).
ALGORITMA PENGELOLAAN GgGA
-
Gambar 6.2 : Gambar 6.2 : Pengelolaan GgGA berdasarkan tahapannyaPengelolaan GgGA berdasarkan tahapannya
( Molitoris dkk, 2003)( Molitoris dkk, 2003) ..
..
0 1 2 3 4 5 6 700 11 22 33 44 55 66 77
PrerenalPrerenal
MaintenanceMaintenance
GFR
(%)
GFR
(%)
00
AAA
BB
CCC
InitiationInitiation
ExtentionExtention
RecoveryRecovery
-
TAHAPAN GgGA MENURUT Sutton dkk (2002)
tahap pre-renalTerjadi gangguan (injury) pada ginjal, apapun sebabnya.
tahap inisial (initiation)Fungsi ginjal mulai menurun. Terjadi peningkatan kadar kreatinin serum dan
penurunan volume urin dari hari ke hari. Dapat terjadi retensi cairan dan
gangguan elektrolit.
tahap lanjut (extension)Penurunan fungsi ginjal terjadi secara maksimal baik fungsi ekskresi maupun
fungsi endokrin. Biasanya terjadi anuria serta gangguan elektrolit dan asam
basa yang hebat.
tahap pemeliharaan (maintenance)Tidak terjadi lagi penurunan fungs ginjal lebih lanjut sedangkan volume urin
mulai meningkat kembali. Masih terdapat retensi cairan maupun gangguan
elektrolit
tahap perbaikan (recovery/repair)Fungsi ginjal berangsur normal ditandai kadar kreatinin serum mulai menurun .
Retensi cairan dan gangguan elektrolit berangsur normal
-
PANDUAN TERAPI KONSERVATIF (SUPORTIF)
Yang dimaksud dengan terapi konservatif (suportif) adalah penggunaan obat-obatan atau cairan
dengan tujuan untuk mencegah atau mengurangi progresifitas,morbiditas dan mortalitas penyakit
akibat komplikasi GgGA. Bilamana terapi konservatif tidak dapat memperbaiki kondisi klinik
pasien, maka harus diputuskan untuk melakukan Terapi Pengganti Ginjal (TPG).
Apa yang diajukan oleh Brady HR (2003) mengenai prinsip-prinsip terapi konservatif adalah
sebagai berikut
Tujuan terapi konservatif adalah :Mencegah progresifitas penurunan fungsi ginjal Meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin azotemiaMempertahankan dan memperbaiki metabolisme secara optimal
Memelihara keseimbangan cairan , elektrolit dan asam basa
Beberapa prinsip terapi konservatif :Hati-hati pemberian obat yang bersifat nefrotoksikHindari keadaan yang menyababkan deplesi volume cairan ekstraseluler dan hipotensi
Hindari gangguan keseimbangan elektrolit dan asidosis metabolik
-
2RENAL REPLACEMENT THERAPY
timing of
EKSOGENENDOGEN
Pengaturan
Cairan
EkskresiTOKSIN
Hormonal
AKI
TerapiKONSERVATIF
Terapi
PENGGANTI GINJAL
Terapi
STEM CELL
-
1 gejala BOLEH2 gejala HARUS3 gejala HARUS(walau kadar < )
-
Terapi pengganti ginjal (renal support) diberikanbila diperlukan sesuai kondisi pasien
Indikasi antara lain
Biokimia : Hiperkalemia refrakter > 6,5 meq/l
Ureum serum : 162 mg/dl dengan gejala
Asidosis metabolic refrakter dengan pH < 7,15
Abnormalitas elektrolit yang refrakter: hiponatremia, hipernatremia atau hiperkalsemia
Tumour Lysis Syndrome dengan hiperurisemia danhiperfosfatemia
Defek siklus ureum & asiduria organic padahiperamonemia dan methymalonic asidemia
-
Klinis :
Output urine < 0,3 ml/kg dalam 24 jam atauanuria absolut dalam 12 jam
AKI dengan multiple organ failure
Overhidrasi yang refrakter
Adanya keterlibatan organ akhir: perikarditis, ensefalopati, neuropathy, myopathy dan perdarahan karena uremia
Memberikan ruang intravascular untukplasma dan tranfusi produk darah dannutrisi
Overdosis obat atau keracunan obat yang
-
4/24/2013 RMA Roesli 35
Renal
Replacement
HD
CAVH
MODERN
HD
PD
CAPD
George Haas 1914-1915
Dialysis in Animal
Willem KOLF 1943-1944Dialysis in 15 pts
(1 survived)l
KRAMER
1977
SELLIGMENT & FINE
1945
Belding SCRIBNER 1960, begin chronic dialysis Fred BOEN
1961
APD
SLED
EDD
IHD
CAVHD
CVVHD
CAVHF
CVVHF
CAVHDF
CVVHDF
CRRT
MARSHAL 1998
Univ Arkansas hybrid1911 -2009
thinkdifferently
-
THE NOMENCLATURE OF NEW DIALYSIS TECHNIQUE
Nefrologi Forum
2010
Intermittent Hemofiltration
Intermittent Hemodiafiltration
Intermittent High-Flux
dialysis
INTERMITTENT TECHNIQUES
Slow ContinousUltrafiltration
ContinousVenovenous
Hemofiltration
ContinousVenovenous
Hemodialysis
ContinousVenovenous
Hemodiafiltration
CONTINOUSTECHNIQUES
HYBRID TECHNIQ
UES
SPECIAL TECHNIQUES
High-Volume Hemofiltration
High-Porosity Hemofiltration
Coupled Plasmafiltration-
Adsorption
ContinousPlasmapheresis
ContinousHemoperfusion-
Hemodialysis
Ricci Z, Bellomo RKellum JA, Ronco CCRITICAL CARE NEPHROLOGY(2009)
-
KEBUTUHAN NUTRISI PADA PENDERITA GgGA MENURUT ESPEN
(Cano,2006)
Energi 20-30 kkal/kg BB/hariKarbohidrat 3-5 (maks 7) gr/kg BB/hari
Lemak 0,8-1,2 (maks 1,5) gr/kg BB/hari
Protein (asam amino esensial dan non-esensial)Terapi konservatif 0,6-0,8 (maks 1,0) gr/kg BB/hari
TPG dengan CRRT, 1,0-1,5 gr/kgBB/hari
TPG dengan CRRT dgn hiperkatabolisme maksimum 1,7 gr/kg BB/hari
top related