document2
Post on 24-Dec-2015
215 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
2.1.2.c. Aplikasi Metode Grafisi I Untuk Struktur Garis
Aplikasi yang akan dibahas di sini meliputi pemecahan masalah-masalah struktur garis, antara
lain :
a. Menentukan “pluge” dan “rake” sebuah gasis pada suatu bidang (gambar dilampirkan).
b. Menentukkan kedudukan struktur garis dari perpotongan dua bidang (gambar dilampirkan) .
Adapun penjabarannya sebagai berikut :
a. Menentukan “plunge” dan “rake” sebuah garis pada sebuah bidang
Diketahui data dari hasil pengukuran didapat kedudukan N 0o E / 45o, dengan arah penunjaman
N 135o E. Dengan ketinggian 30 m, skala 1 : 10000. Tentukan besar “plunge” dan “rake”.
- Penyelesaian secara grafis
(1) Buat proyeksi horizontal / garis tegak lurus dengan kedalaman ‘d’.
(2) Dari titik ‘O’ buat garis dengan arah N 135o E, sehingga memotong jurus pada kedalaman ‘d’ di
titik ‘C’.
(3) Melalui ‘C’ buat garis CD (panjangnya = d) tegak lurus OC, maka sudut COD adalah garis
besarnya “plunge” = 35o.
(4) Putarlah dengan jangka dari titik O sampai ketitik A’ (garis OA’) ketitik B.
(5) Dari B buat garis sejajar (OS), maka garis ini merupakan jurus pada kedalaman ‘d’.
(6) Buatlah melalui C garis tegak lurus pada garis butir (5), secara memotong dititk E.
(7) Hubungan titik ‘E’ dengan titik ‘O’ maka sudut ‘EOS’ adalh besarnya “rake” 55o.
b. Menentukan kedudukan garis hasil perpotongan dua buah bidang
Diketahui 2 perpotongan bidang suatu pengukuran batupasir dengan kedudukan bidang yaitu N
48o E / 30o terpotong dike dengan kedudukan N 21o E / 50 NE. Tentukan kedudukan jalur
perpotongannya dimana ketinggian batupasir adalah 200 m dengan skala 1 : 10000.
- Penyelesaian secara grafis :
(1) Gambar garis jurus sesuai dengan dengan arah jurus dari batupasir dan dike serta berpotongan di
A.
(2) Gambarkan proyeksi horizontal batupasir dan dike pada kedalaman ‘d’ dengan menggunakan B’
dan C’, seningga tergambar jurus dengan kedalaman ‘d’ dari batupasir dan dike serta
berpotongan di D.
(3) Garis AD adalah proyeksi horizontal jalur perpotongan. Tentukan bearingnya, yaitu dengan
mengukur sudut antara garis AD terhadap arah utara, terhitung 0o, jadi bearingnya N 0o E.
(4) Melalui D buat garis DE (panjang = d) tegak lurus AD. Sudut DAE adalah plunge = 24o.
(5) Putar bidang batupasir dan dike sampai posisi horizontal, maka tergambar rebahan masing-
masing jurus pada kedalaman ‘d’.
(6) Buat garis DF dan DG yang masing-masing tegak lurus pada garis jurus.
(7) Buat garis DF adalah rebahan AE pada batupasir dan AG adalah rebahan pada AE pada dike.
- Sudut BAF adalah rake pada batupasir = 53o
- Sudut CAG adalah rake pada dike = 34o
- Jadi kedudukan garis potongannya adalah 24o, N 0o E.
Rake pada batupasir = 53o
Rake pada dike = 34o
top related