3. resume praktikum pk blok 14.pdf
Post on 21-Feb-2018
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
1/37
RESUME PRAKTIKUM PK
BLOK 14
13-06 & 13-37
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
2/37
UJI WIDAL
Prinsip uji widal
Uji aglutinasi yaitu terjadinya reaksi aglutinasi antara antigen
yang merupakan suspensi kuman Salmonella (tidak larut)
dalam reagen dengan antibodispesifik terhadap kuman
tersebut dalam serum penderita.
Perbedaan antara aglutinasi dengan presipitasi
aglutinasi antigennya tidak larut
presipitasi antigennya larut
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
3/37
UJI WIDAL
Ada dua cara:
1. Tes Slide
2. Tes Tabung
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
4/37
Tes Slide Uji Widal
Alat
-Mikropipet -Objek glass -Pengaduk
Bahan
-Serum pasien -Reagen -Mikrotip
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
5/37
PLASMA SERUM
Plasma adalah bagian cair darah
berwarna kekuningan dimana eritrosit,
nutrisi dan hormon mengapung
Serum adalah plasma darah tanpa faktor
pembekuan darah
Komposisi: air, albumin, globulin, asam
amino, hormon, enzim, limbah nitrogen,
nutrisi, gas, fibrinogen
Komposisi: air, albumin, globulin, asam
amino, hormon, enzim, limbah nitrogen,
nutrisi, gas
Prosedur isolasi: darah vena yang diberi
antikoagulandiamkan 30 menit
centrifugeambil lapisan jernih dibagian atas
Prosedur isolasi: darah vena yang tidak
diberi antikoagulanbiarkan 30 menit
agar membekucentrifugeambillapisan jernih di bagian atas
Plasma paling sering digunakan untuk
transfusi penderita hemofilia atau
kelainan pembekuan darah lainnya
Serum banyak digunakan untuk berbagai
tes diagnostik
PERBEDAAN SERUM DAN PLASMA
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
6/37
Salmonella typhi O
(Blue stained
antigen)
Salmonella typhi H
(Red stained
antigen)
Salmonella
paratyphi AO
Salmonella
paratyphi BO
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
7/37
Prosedur Pemeriksaan
Uji Penyaring1. 2 tetes serum penderita + 2 tetes suspensi
antigen
2. campur dengan gelas pengaduk
3. gerakkan gelas objek dengan gerakanmemutar perlahan 5 menit dalam suhukamar
4. aglutinasi dilihat dengan bantuan lampuneon atau cahaya matahari dekat jendelakaca.
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
8/37
Uji Titrasi
Serum penderita diencerkan serial
1. Siapkan objek glass dan beri label
2. Teteskan sejumlah serumsesuai pengenceran di objek
glass mengunakan mikropipet
3. Kocok reagen, lalu teteskan di atas objek glass yang telah
dietesi serum
4. Campur menggunakan pengaduk
5. Gerakkan objek glass dengan gerakan memutar
6. Amati terjadinya aglutinasi dengan cahaya yang cukup
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
9/37
Pedoman serum yang dibutuhkan sesuai dengan
pengenceran
Jumlah serum yang
dibutuhkanPengenceran
80 L 1 : 2040 L 1 : 40
20 L 1 : 80
10 L 1 : 160
5 L 1 : 320
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
10/37
Hasil Pemeriksaan
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
11/37
Interpretasi hasil
Hasil positif bila terjadi aglutinasi(ada gumpalan halus seperti pasir secara makroskopis)
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
12/37
Hasil negatif
Tidak ada infeksi S. typhi
status carrier
Antigen bakteri belum adekuat merangsang
pembentukan antibodi Kesulitan teknis atau kesalahan dalam
melakukan uji Widal
Pengobatan dengan antibiotika sebelumnya
Variasi dalam persiapan antigen
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
13/37
Hasil positif
Menderita demam tifoid
Imunisasi dengan antigen Salmonella
Reaksi silang dengan Salmonellanon-tifoid
Variasi dan standarisasi yang kurang, dalampersiapan antigen
Infeksi dengan malaria atau enterobacter lain
Penyakit lain, seperti dengue
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
14/37
Kelemahan uji widal
Antigen: strain bukan dari daerah yangbersangkutan, kekeruhan suspensi yang
kurang standarisasi.
Kadar aglutinin terlalu tinggi: fenomena
prozonenegatif semu
Cara pembacaan: subjektif
Aglutinat tidak berwarna: menyulitkanpembacaan
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
15/37
Interpretasi hasil
Kriteria diagnostik untuk demam tifoid:
bila titer dari aglutinin O saja atau dan H 2 kali batas atastiter normalnya,
Aglutinin O: 1:80 Aglutinin H: 1:40
Aglutinin A: 1:40 Aglutinin B: 1:80
atau
bila dalam jangka waktu 5-7 hari terjadi kenaikan titer
aglutinin sebesar 4 kali.
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
16/37
Cut off: anak-anak (1-13 th) : 1:80
dewasa : 1:160
Contoh cara penulisan:
Titer 1:160 kemungkinan demam tifoid, paratifoid
tidak dapat disingkirkan.
Titer >1:160 hasil titer O, H lebih tinggi dari batas
normal di laboratorium kami.
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
17/37
Fenomena Prozone
Terjadi karena jumlah antigen dan antibodi tidak
seimbangsehingga tidak terbentuk aglutinasi
Solusi : lakukan pengenceran serum
PROZONE POSTZONE
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
18/37
Contoh fenomena prozone
Keterangan:
Reaksi antibodi terhadap antigen O terjadi pada 6-8 hari setelah awal penyakit,sedangkan terhadap antigen H terjadi 10-12 hari setelah awal penyakit. Berartiaglutinasi O lebih dulu dari aglutinasi H, jadi seharusnya apabila titer H positif (+) makatiter O juga positif (+) kecuali jika orang tsb terkena demam tifoid 6 bln yg lalu, dantiter Onya baru turun sedangkan titer H naik (masih ada).
Jadi untuk memastikan perlu dilakukan pengenceran pada titer O yg diatas batasnormal, apabila positif dilakukan pengenceran kembali ke titer yg lebih besar (semakinke kanan). Terus lakukan pengenceran sampai menunjukkan negatif.
1/20 1/40 1/80 1/160 1/320 1/640 1/1280O - - - + + + +
H + + + + + - -
A + + + -
B + + -
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
19/37
Contoh Soal
1. Budi 20 tahun demam 2 hari, mual, muntah,
diare dan lidah kotor. Hasil uji widal:
Cut off: anak-anak (1-13 th) : 1:80dewasa : 1:160
1/20 1/40 1/80 1/160 1/320 1/640
S. Typhi O + + - - - -
S. Typhi H + + - - - -
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
20/37
Hasil:
O: +1/40
H: +1/40
Interpretasi:
Hasil titer (S. typhi O, H) lebih rendah dari batas normal di
laboratorium kami.
Tapi, meskipun negatif semua, kemungkinan demam tifoid tidak dapatdisingkirkan. Karena:
penyebab demam tifoid bukan S. Typhi aja, kemungkinan infeksi S.
Paratyphi juga bisa. Jd bisa saja si budi ini demam typhoid et causa
S. Paratyphi, karena pada pemeriksaan ini tidak dilakukan. Pengambilan sampel terlalu awal (di soal : demam masih 2 hari) ya
jelas aja negatif, karena antibodinya belum terbentuk
Saran : ulangi pemeriksaan 5-7 hari
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
21/37
Contoh Soal
Seseorang anak dengan hasil tes widal sebagai
berikut:
Cut off: anak-anak (1-13 th) : 1:80
dewasa : 1:160
1/20 1/40 1/80 1/160 1/320 1/640
S. Typhi O + + + + + -
S. Typhi H + + + + + +
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
22/37
Hasil:
O: +1/320
H: +1/640
Interpretasi:
Hasil titer S. Thypi lebih tinggi dari nilai normal
laboratorium kami. Tapi dilihat di soal adaketerangan gejala klinis atau tidak?
Jika tidak ada: mungkin infeksi S. Typhi yg telah lalukarena titer O baru turun 6-12 bulan sedangkantiter H baru turun 1 tahun.
Jika ada: kemungkinan demam thypoid tidak bisadisingkirkan.
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
23/37
Contoh Soal
Hasil uji widal seorang pasien dewasa, demam sejak 3
hari yang lalu1/20 1/40 1/80 1/160 1/320 1/640
S. Typhi O + + - - - -
S. Typhi H + + + - - -
S.
Paratyphi
A
+ + + + + -
S.
Paratyphi
B
+ + + + + -
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
24/37
Cut off : anak-anak (1-13 th) = 1:80
dewasa = 1:160
HasilS. Thypi O positif pada 1/40
S. Thypi H positif pada 1/80
S. Parathypi A positif pada 1/320
S. Parathypi B positif 1/320 Interpretasi
Hasil titer S. thypi (O dan H) lebih rendah dari nilailaboratorium kami tapi kemungkinan demam et causa
typhoid tidak dapat disingkirkanHasil titer S. Parathypi lebih tinggi dari nilai normallaboratorium kami, jadi kemungkinan demam et causaparatyphoid tidak dapat disingkirkan.
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
25/37
Contoh Soal
1/20 1/40 1/80 1/160 1/320 1/640
O - - - + + +
H + + + + + -
Pasien dewasa dengan hasil tes widal
Hasil :
S. typhi O positif 1/640 dengan negatif semu pada 1/20, 1/40,
dan 1/80S. typhi H positif 1/320
Terjadi Fenomena Prozone
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
26/37
UJI HBsAg
o Pemeriksaan : Immunochromatography test
(ICT)
o Disebut juga rapid test / kualitatif test
o Tujuan : untuk mendeteksi surface antigen
Hepatitis B (HBsAg) di serum
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
27/37
o Terdeteksi 2 sampai 4 minggu sebelum levelALT/SGPT menjadi abnormal
o Terdeteksi 3 sampai 5 minggu sebelum gejalaatau jaundice
o Mulai terdeteksi antara 1-12 minggu pasca
infeksio HbsAg +telah terinfeksi
o HbsAg pada pemeriksaan ulangan 3-6 bulan
kemudiansembuho HbsAg + setelah 6 bulan pada pemeriksaan
ulangancarrier
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
28/37
Prinsip
HBsAg One Step Hepatitis B Surface Antigen Test Strip(Serum/Plasma) adalah tes kualitatif imunologi secara aliran
lateral untuk mendeteksi HbsAg pada serum/plasma.
Membran dilapisi dengan anti antibodi HBsAg poliklonal di
garis tes. Selama tes berlangsung spesimen serum atau
plasma berekasi dengan partikel yang dilapisi dengan anti-
HBsAg antibodi monoklonal dan menghasilkan garis
berwarna.
Munculnya garis berwarna pada garis tes mengindikasikan
hasil positif danjika tidak ada garis berwarna pada garis tesmenandakan hasil negatif.
Sebagai prosedur kontrol, garis berwarna harus selalu
muncul pada garis kontrol yang menandakan volume sampel
cukup dan telah mengisi membran.
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
29/37
UJI HBsAg
Alat dan Bahan :
Tes strip
Serum atau plasma
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
30/37
UJI HBsAgCara Kerja :
Keluarkan tes strip dari kemasan dan segera gunakan.
Celupkan tes strip secara vertikal pada serum atau plasma
setidaknya selama 10-15 detik. Jangan melewati garis batas
maksimum (MAX) pada tes strip saat mencelupkan tes strip.
Tempatkan tes strip pada permukaan datar yang tidak dapatmenyerap, mulai hitung waktu dan tunggu sampai garis
merah muncul. Hasilnya harus dibaca pada 15 menit.
Catatan : konsentrasi HbsAg yang rendah akan muncul dalam
garis lemah pada area tes (T) setelah melampaui jangkawaktu, oleh karna itu jangan membaca hasil setelah lebih dari
30 menit.
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
31/37
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
32/37
Interpretasi
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
33/37
Positif : *Muncul dua garis merah yang berbeda. Satu barisharus dalam daerah kontrol ( C ) dan garis lain harus dalamdaerah tes (T ) .
*Catatan : Intensitas warna merah di wilayah garis uji (T )akan bervariasi tergantung pada konsentrasi HBsAg yanghadir dalam spesimen . Oleh karena itu , apapun warnamerah di wilayah uji ( T) harus dianggap positif, yangpenting warnanya berbeda dengan latar.
Negatif : Satu garis merah muncul di daerah kontrol ( C). Tidak muncul garis merah atau merah muda di wilayahuji (T ) .
Invalid : Garis kontrol tidak muncul. Volume spesimenyang tidak memadai atau teknik prosedural yang salahadalah alasan yang paling mungkin untuk kesalahan ini.Tinjau prosedur dan ulangi tes dengan strip tes baru. Jadigaris kontrol harus positif, apabila negatif ulangi prosedur.
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
34/37
UJI HIV
Prinsipnya sama kayak 2 uji di atas yaitu uji
aglutinasi
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
35/37
ONCOPROBE
VIKIA
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
36/37
Contoh Jenis Uji HIV
Oncoprobe
Reaktif terhadap HIV 1 dan HIV 2 dan bisa
mendeteksi keduanya
VIKIA
Reaktif terhadap HIV 1 dan HIV 2 tapi tidak bisa
mendeteksi secara spesifik
-
7/24/2019 3. Resume Praktikum PK blok 14.pdf
37/37
Baca slide dr.Rini juga yaaa
Kalau ada koreksi mohon segera hubungi pj
Makasiiiii
SUKSES UJIANNYA VESALIUS :*
top related