34 - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3046/9/2013-1-54211-613409080-bab4-01082013040958.pdf ·...
Post on 04-Jul-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
34
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kesesuain Lahan
4.1.1 Satuan Lahan
Daerah penelitian memiliki 38 satuan lahan yang terseber di setiap
kecamatan seluruh Kabupaten Gorontalo Utara. Satuan lahan masih termasuk
kawasan hutan (Gambar 12, 13, 14, 15, dan Gambar 16). Hasil penelitian
kesesuaian lahan aktual dan peta kesesuaian lahan aktual dapat liat pada (Tabel 7,
Gambar 17, 18, 19, 20 dan Gambar 21). Tekstur tanah yang dominan di daerah
penelitian adalah liat (21 satuan lahan). Sisanya tekstur tanahnya bervariasi mulai
dari lempung berdebu, lempung liat berpasir, dan lempung berpasir. Selanjutnya,
derajat kemasaman tanah (pH) bervariasi mulai dari masam (4,89) sampai netral
(pH 6,67). Namun, umumnya derajat kemasaman tanah adalah netral. Kadar C-
organik, K2O, P2O5 dan Na relatif tinggi bahkan untuk C-organik ada yang masih
sebanyak 3,67% atau kategori tinggi. Sisanya, meliputi N total, dan K dd relatif
rendah. hal ini akan mempengaruhi nilai KTK tanah, sehingga kategorinya sedang
saja.
4.1.2 Kesesuain Lahan Aktual
Kesesuaian lahan aktual wilayah penelitian terdiri dari 9 sub kelas yaitu :
- Sub kelas Ns
Sub kelas ini tersebar di 5 satuan lahan yaitu satuan lahan 15,19, 32, 36 dan
37 dengan faktor pembatas kemiringan Lereng.
Tabel 7. Hasil Penelitian Kesesuain Lahan Aktual Kacang TanahKesesuaian
lahan Faktor Pembatas Satuan Lahan Luas
Kelas SubKelas Ha %
S1 - - -S2 S2wn Curah hujan, hara 38 8,69 1,06
S3
S3r Tekstur 3, 10, 11, 30, 32 68,18 8,30S3s Lereng 15,38 5,27 0,64S3sr Lereng, tekstur 3, 11, 35, 36 90,62 11,04S3w Curah hujan 6, 38 26,11 3,18S3swn Lereng, curah hujan, hara 1 25,26 3,08S3wr Curah hujan, tekstur 5, 12, 15, 25, 28, 29, 33, 34 106,06 12,92
N Ns Lereng 15, 19, 32, 36, 37 92,89 11,31
Nsn Lereng, C-organik 2, 7, 8, 14, 16, 18, 20, 21, 23, 24,26, 27, 31 163,76 19,95
Nw Curah Hujan 2, 4, 8, 9, 14, 16, 17, 18, 20, 21,22, 23, 24, 26, 31 234,17 28,52
Total 821,01 100,00Keterangan: S1 (sangat sesuai); S2 (cukup sesuai); S3 (sesuai marginal); N (tidak sesuai)
35
Gambar 12. Peta Satuan Lahan Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara
36
Gambar 13. Peta Satuan Lahan Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara
37
Gambar 14. Peta Satuan Lahan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara
38
Gambar 15. Peta Satuan Lahan Kecamatan Kwandang dan Gentuma Raya Kabupaten Gorontalo Utara
39
Gambar 16. Peta Satuan Lahan Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara
40
Gambar 17. Peta Satuan Lahan Aktual Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara
41
Gambar 18. Peta Satuan Lahan Aktual Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara
42
Gambar 19. Peta Satuan Lahan Aktual Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara
43
Gambar 20. Peta Satuan Lahan Aktual Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara
44
Gambar 21. Peta Satuan Lahan Aktual Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara
45
Tabel 8. Legenda Peta Satuan Lahan Kabupaten Gorontalo Utara
SatuanLahan
Tekstur (%)pH
C-Organik
(%)
NTotal(%)
P205(ppm)
K2O(me/100)
Na(me/100)
K (me/100) KTKPasir Debu Liat
1 30,8 50,3 18,9 5,93 0,74 0,10 115 122 16 3,31 18,182 7,8 31,5 60,7 6,41 2,71 0,23 79 166 11 6,38 24,043 5,4 34,6 60,0 6,07 2,15 0,20 144 75 87 10,38 42,384 1,9 33,5 64,6 6,77 3,16 0,30 272 129 63 12,11 47,555 26,0 47,9 26,1 6,22 1,66 0,16 144 101 25 5,26 22,746 50,7 23,5 25,8 5,41 3,72 0,36 104 147 20 8,70 39,357 32,3 38,4 29,3 6,67 1,96 0,17 100 120 63 8,46 33,628 11,8 44,1 44,1 4,92 0,13 0,12 85 148 14 5,49 21,949 42,0 29,0 29,0 5,15 1,17 0,24 75 109 47 8,93 48,58
10 16,3 38,5 45,2 5,91 1,95 0,19 101 140 31 8,70 34,7811 34,6 25,7 39,3 6,10 2,95 0,29 108 154 20 9,89 41,7612 23,5 32,8 43,7 5,60 1,74 0,19 67 172 15 5,49 20,4613 38,9 20,4 31,7 5,87 1,76 0,19 149 142 40 9,17 42,7914 9,9 32,3 57,8 5,79 3,35 0,34 123 73 49 7,76 34,9115 30,1 22,5 47,4 6,10 1,59 0,17 101 62 57 9,17 31,2216 5,3 18,5 76,2 4,89 2,54 0,26 129 87 9 9,65 26,1017 12,6 40,1 47,2 5,85 3,67 1,09 85 62 48 9,41 45,7318 41,2 28,3 30,5 5,70 2,22 0,20 78 63 31 4,17 17,2919 12,2 23,7 64,1 5,47 2,76 0,26 61 112 25 12,11 61,2120 27,4 38,6 34,0 6,11 1,78 0,20 164 156 35 9,41 48,5821 18,5 30,3 51,2 5,58 2,32 0,25 24 423 19 11,06 30,8222 20,5 45,9 34,1 5,74 2,78 0,23 71 124 26 7,30 29,6123 32,4 38,3 29,3 6,23 2,35 0,26 168 450 30 7,30 30,6924 18,3 30,9 50,8 5,60 1,27 0,17 32 55 20 7,53 37,2025 21,1 38,3 40,6 6,57 1,56 0,16 75 85 119 9,17 43,6726 4,0 43,6 52,4 5,42 1,77 0,19 173 78 26 5,26 34,3127 37,8 28,9 33,3 5,89 1,52 0,16 177 147 28 7,76 35,1328 30,2 22,5 41,3 5,78 1,75 0,19 88 80 19 8,70 62,4629 21,9 23,0 55,1 6,09 1,53 0,16 55 134 86 11,36 48,3330 11,6 24,9 63,5 5,70 1,94 0,20 75 508 23 8,93 26,5831 28,9 29,8 41,3 5,74 1,80 0,19 140 116 33 10,52 44,6532 74,7 16,9 8,4 5,91 1,54 0,11 110 772 21 2,25 11,8633 14,9 27,6 57,5 5,97 2,50 0,23 70 62 41 10,38 29,8034 31,6 31,9 36,5 6,15 1,73 0,19 73 71 59 10,13 39,2135 58,2 20,9 20,9 5,35 1,36 0,13 101 192 26 13,12 72,1736 39,8 32,4 27,8 6,10 1,77 0,17 171 135 91 11,61 61,3837 23,7 44,9 31,4 5,76 1,96 0,20 155 116 31 7,76 35,1338 29,4 46,3 24,3 5,85 1,79 0,18 167 167 22 6,38 26,38
- Sub Kelas Nsn
Sub kelas ini tersebar di 13 satuan lahan yaitu satuan lahan 2, 7, 8, 14, 16, 18,
20, 21, 23, 24, 26, 27 dan 31 dengan faktor pembatas lereng dan C-organik.
- Sub Kelas Nw
Sub kelas ini tersebar di 15 satuan lahan yaitu satuan lahan 2, 4, 8, 9, 14, 16,
17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26 dan 31 faktor pembatas dari satuan lahan ini
adalah curah hujan.
- Sub Kelas S3r
Sub kelas ini tersebar di 6 satuan lahan yaitu satuan lahan 3, 10, 11, 30 dan
32. Dan faktor pembatas dari satuan lahan ini adalah tekstur.
46
- Sub Kelas S3s
Sub kelas ini tersebar di 2 satuan lahan yaitu satuan lahan 15 dan satuan lahan
38 dengan faktor pembatasnya lereng.
- Sub Kelas S3sr
Sub kelas ini tersebar di 4 satuan lahan yaitu satuan lahan 3, 11, 35 dan 36.
Satuan lahan ini memilki faktor pembatas lereng dan tekstur.
- Sub Kelas S3w
Sub kelas ini tersebar di 2 satuan lahan yaitu satuan lahan 6 dan satuan lahan
38 dengan faktor pembatasnya adalah curah hujan.
- Sub Kelas S3swn
Sub kelas ini hanya terdapat pada satuan lahan 1 dengan faktor pembatas
lereng, curah hujan dan retensi hara.
- Sub Kelas S3wr
Sub kelas ini tersebar di 8 satuan lahan di wilayah Kabupaten Gorontalo
Utara yaitu di satuan lahan 5, 12, 15, 25, 28, 29, 33, dan 34. Sedangkan satuan
lahan ini memiliki faktor pembatas curah hujan dan tekstur.
5.1.3 Kesesuain Lahan Potensial
Kesesuain lahan potensial dinilai berdasarkan tingkat pengelolaan sedang,
dengan kondisi keuangan sedang. Artinya pengelolaan hanya dapat dilakukan oleh
petani menengah dengan modal menengah serta teknik pertanian sedang. Tingkat
pengelolaan ini dilihat berdasarkan kondisi sosial ekonomi daerah penelitian
(Tabel 9, Gambar 22, 23, 24, 25 dan 26)
Potensi pengembangan tanaman kacang tanah di seluruh wilayah penelitian
terdiri dari kelas S1, S2 dan kelas S3. Sebaran satuan lahan pada kelas S1 yaitu
satuan lahan 38 dengan luas 8,69 ha atau 1,06 % dari luas lahan keseluruhan,
kelas S2 tersebar di satuan lahan 1, 3, 5, 6, 10, 11, 12, 15, 25, 28, 29, 33, 34, 35,
36, 38 dengan luas 259.5 ha atau 39,16 % dari total luas lahan. Sedangkan pada
kelas S3 tersebar pada satuan lahan 2, 4, 7, 8, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24,
26, 27, 31, 32, 36 dan 37 dengan luas 480,82 atau 59,78 % dari total lahan
penelitian . Hal ini menandakan potensi pengembangan tanaman kacang tanah
sangat luas didaerah Kabupaten Gorontalo Utara.
47
Tabel 9. Kelas Kesesuain Lahan Potensial Kacang Tanah
KesesuainLahnAktual
Faktor Pembatas Satuan LahanKesesuaianLahanPotensial
Luas
Ha %
- - -S2w Curah Hujan S1 8,69 1,06S3r Tekstur 3, 10, 11, 30 dan 32 S2 68,18 8,30S3s Lereng 15, 38 S2 5,27 0,64S3sr Lereng dan tekstur 3, 11, 35, 36 S2 90,62 11,04S3w Curah hujan 6 dan 38 S2 26,11 3,18
S3swn Lereng, curah hujandan retensi hara 1 S2 25,26 3,08
S3wr Curah hujan dantekstur
5, 12, 15, 25, 28, 29,33, dan 34 S2 106,06 12,92
Ns Lereng 15, 19, 32, 36 dan 37 S3 92,89 11,31
Nsn Lereng dan C-organik2, 7, 8, 14, 16, 18, 20,21, 23, 24, 26, 27 dan31
S3 163,76 19,95
Nw Curah Hujan2, 4, 8, 9, 14, 16, 17,18, 20, 21, 22, 23, 24,26 dan 31
S3 234,17 28,52
Total 821,01 100,00
48
Gambar 22. Peta Kesesuain Lahan Potensial Tanaman Kacang Tanah Kabupaten Gorontalo Utara
49
Gambar 23. Peta Kesesuain Lahan Potensial Tanaman Kacang Tanah Kabupaten Gorontalo Utara
50
Gambar 24. Peta Kesesuain Lahan Potensial Tanaman Kacang Tanah Kabupaten Gorontalo Utara
51
Gambar 25. Peta Kesesuain Lahan Potensial Tanaman Kacang Tanah Kabupaten Gorontalo Utara
52
Gambar 26. Peta Kesesuain Lahan Potensial Tanaman Kacang Tanah Kabupaten Gorontalo Utara
53
4.2 Kalender Tanam
Kalender tanam untuk pengembangan kacang tanah (Arachis hypogaea L.),
dimulai pada bulan januari sampai dengan Mei dan oktober sampai dengan bulan
desember. Hal ini di karenakan bulan januari sampai dengan mei serta bulan
oktober sampai dengan desember rata-rata curah hujan efektif 157,13 mm/bulan.
Pada analisis neraca air bulan januari sampai dengan bulan Juni dan bulan
desember mengalami surplus, sehingga bisa di jelaskan pada bula-bulan tersebut
kebutuhan air terpenuhi untuk tanaman kacang tanah diwilayah Kabupaten
Gorontalo Utara. Sedangkan untuk bulan juli sampai bulan november, air
mengalami devisit atau kekurangan air. Untuk lebih jesalnya kalender tanam
dapat dilihat pada lampiran 4.
4.3 Analisis Keunggulan Komparatif Komoditi Kacang Tanah diKabupaten Gorontalo Utara
4.3.1 Analisis Finansial
Kacang tanah merupakan tanaman semusim (annual croppings) yang umum
diusahatanikan oleh petani di kabupaten ini. Oleh karena itu, untuk melihat
keunggulan komparatif komoditi ini secara finansial cukup dilakukan analisis
usahatani saja. Hasil analisis usahatani kacang tanah di Kabupaten Gorontalo
Utara per tahun 2013(Tabel 10) menunjukkan bahwa semua kecamatan
menguntungkan (R/C rasio > 1). Hal ini sejalan dengan pernyataan Soekartawi
(1995) bahwa usahatani suatu komoditi dianggap menguntungkan apabila nilai
R/C rasio > 1 secara finansial. Bahkan, untuk Kecamatan Kwandang melebihi
angka 2. Hal ini ditunjukkan oleh pendapatan bersih petani (net farm income)
yang paling tinggi mencapai Rp. 47.917.500,00. Sementara itu, Atinggola
merupakan kecamatan yang menempati urutan kedua dengan keuntungan
mencapai Rp. 15.341.500,00. Sedangkan keuntungan terendah (Rp. 398.000,00)
diperoleh pada Kecamatan Gentuma Raya. Kecamatan sisa tetap menguntungkan
dengan angka cukup variatif.
54
Tabel 10. Keragaan Usahatani Kacang Tanah per Hektar di Kabupaten GorontaloUtara Tahun 2013
PembiayaanBiaya (Rp)
Kwandang Gentuma R Atinggola Anggrek Sumalata Tolinggula
Variable Cost/Biaya tidak tetap 18.025.000 14.590.000 26.631.000 4.122.500 9.170.000 13.040.000
Fix Cost/Biaya Tetap 57.500 12.000 27.500 20.000 24.500 22.500
Total Cost/Biaya Total 18.082.500 14.602.000 26.658.500 4.142.500 9.194.500 13.062.500
Revenue 66.000.000 15.000.000 42.000.000 7.500.000 12.000.000 22.500.000
Gross Margine 47.975.000 410.000 15.369.000 3.377.500 2.830.000 9.460.000
Net Farm Income 47.917.500 398.000 15.341.500 3.357.500 2.805.500 9.437.500
R/C Ratio 3,65 1,03 1,58 1,81 1,31 1,72
Keterangan: Biaya tidak tetap meliputi: biaya sarana produksi, tenaga kerja, pascapanen; biaya tetap (FC)meliputi: pajak lahan, sewa lahan, penyusutan, karung, iuran usaha tani. TC=VC+FC;GM=Revenue-VC; NFI=GM-FC.
4.3.2 Analisis Basis Wilayah Komoditi
Secara kewilayahan, maka komoditi kacang tanah merupakan komoditi basis
(Tabel 11) untuk Kecamatan Atinggola, Gentuma Raya, Anggrek dan Kecamatan
Kwandang berdasarkan analisis location quoetiont (LQ >1). Namun, diantara ke
empat kecamatan tersebut, maka Kwandang merupakan basis utama komoditi
kacang tanah di Kabupaten Gorontalo Utara. Selanjutnya, kacang tanah potensial
dikembangkan di Kecamatan Kwandang (LI ≈ 1) dan menjadi komoditi yang khas
(special) di kecamatan ini (SI ≈ 1).
Tabel 11. Keragaan Basis Komoditi, Lokasi dan Spesialisasi Komoditi KacangTanah di Kabupaten Gorontalo Utara per Tahun 2013
Kecamatan LQ LI SI
Atinggola 2,730703* 0,115656* 0,014523*
Gentuma Raya 1,153914* 0,010710 0,001292
Kwandang 3,460829* 0,311410* 0,020650*
Anggrek 1,134101* 0,022441 0,001125
Sumalata 0,076635 -0,263843 -0,007748
Tolinggula 0,308459 -0,196373 -0,005803
Koefisien 1,266377 -0,322119 0,0375902Keterangan: LQ=location quotion; LI=lcation index; SI=specialization index.
top related