50306283 formulasi sediaan salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh averrhoa bilimbi linn dalam...
Post on 10-Feb-2018
275 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
1/27
PKM-P 2010
USULAN PRO
Formulasi Se
(Averrhoa bilimbi Lin
Propi
1. Setia Dwi War2. Diah Ayu Andi3. Giva Olviana Y4. Oki Ponda Nus
UNIVE
RAM KREATIVITAS MAHAS
iaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbin
.)dalam Variasi Basis Salep dan Uji Antiba
nibacterium acnesPenyebab Jerawat
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P
Diusulkan oleh :hani NIM. G1F008022 / Angkatan 20
i NIM. G1F008068 / Angkatan 20
udhista NIM. G1F008083 / Angkatan 20
antoro NIM. G1F007007 / Angkatan 20
SITAS JENDERAL SOEDIRM
PURWOKERTO
2010
1
SWA
Wuluh
teri pada
08
08
08
07
N
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
2/27
2
PKM-P 2010
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1 Judul Kegiatan : Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik BuahBelimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) dalamVariasi Basis Salep dan Uji Antibakteri pada
Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat2 Bidang Kegiatan : () PKM-P ( ) PKM-K
( ) PKM-T ( ) PKM-M3.Bidang Ilmu : () Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi danRekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Setia Dwi Wardhanib. NIM : G1F008022c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jenderal Soedirmane. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Bugenvil 25 Pasekaran Indah
Batang Jawa Tengah085640741407
f. Alamat email : setiadwi_wardhani@yahoo.com5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 (empat) orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Tuti Sri Suhesti, M.Sc., Apt.b. NIP : 19710203 200501 02 01c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
7. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp. 7.000.000,00
b. Sumber lain : Rp. -8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Purwokerto, 5 September 2010MenyetujuiPembantu Dekan III Ketua Pelaksana
Drs. Bambang Hariyadi M.Kes Setia Dwi WardhaniNIP. 19600411 198603 1 001 NIM G1F008022
Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
Prof. Dr. Imam Santosa, M.Si Tuti Sri Suhesti, M.Sc., Apt.NIP. 19611001 198803 1 0001 NIP.19710203 200501 02 01
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
3/27
3
PKM-P 2010
A. JUDUL PENELITIANFormulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi Linn.) dalam Variasi Basis Salep dan Uji Antibakteri pada
Propionibacterium acnesPenyebab Jerawat
B. LATAR BELAKANGSalah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional
adalah Belimbing Wuluh. Belimbing wuluh dikenal cukup baik di masyarakat
Indonesia. Buahnya yang asam membuat belimbing wuluh kerap digunakan
sebagai bahan campuran dalam berbagai masakan tradisional. Belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) memang memiliki rasa yang khas dan memberikan aroma
tertentu pada masakan. Manfaat belimbing wuluh ternyata tak hanya sebatas itu.
Tanaman ini memiliki berbagai khasiat obat yang bisa sangat membantu. Selain
sebagai obat batuk, belimbing wuluh juga bisa digunakan sebagai obat pegal linu,
gondongan, rematik, sariawan, jerawat, panu, darah tinggi, dan sakit gigi.
Tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) telah dimanfaatkan sebagai obat
tradisional. Adapun kandungan kimia dari belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
yaitu alkaloid, saponin, dan flavonoid (Hyene, 1978).
Menurut penelitian dari Kuncahyo, 2007 membuktikan bahwa buah
belimbing wuluh mempunyai aktivitas sebagai antibakteri maupun antioksidan.
Untuk memudahkan dalam penggunaan maka ekstrak etanolik buah belimbing
wuluh diformulasikan dalam bentuk sediaan salep dengan berbagai basis,
termasuk basis PEG. Salep merupakan bentuk sediaan yang mempunyai
konsistensi yang cocok digunakan untuk terapi penyakit kulit yang disebabkan
oleh bakteri. Sediaan salep dengan basis PEG dapat melepaskan zat aktif dengan
baik dibandingkan dengan basis yang larut minyak (Pasroni, 2004). Berdasarkan
hal tersebut perlu diteliti bagaimana pengaruh perbedaan basis salep ekstrak
etanolik buah belimbing wuluh dalam sediaan salep terhadap sifat fisik dan daya
antibakteri padaPropionibacterium acnes.
Selain penelitian dari Kuncahyo, penelitian lain yang mendukung adalah
penelitian Hayati, 2008 membuktikan bahwa hasil uji golongan senyawa aktif
antibakteri menunjukkan bahwa dalam ekstrak terbaik buah belimbing wuluh
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
4/27
4
PKM-P 2010
terkandung golongan senyawa flavonoid dan triterpenoid, hal ini didukung oleh
adanya gugus O-H, C=O, C=C, CH, C-OH, cincin aromatik tersubstitusi dan C-O
dari alkohol sekunder. Ekstrak kasar buah belimbing berpotensi sebagai
antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli,. Konsentrasi ekstrak 300, 350,
400 dan 450 mg/mL berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) di antara konsentrasi
lain.
Jerawat adalah penyakit kulit peradangan kronik folikel polisebasea yang
umumnya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo,
papul, pustul, nodus dan kista pada muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas
dan lengan bagian atas. Bentuknya seperti bisul berisi dan kadang-kadang jadi
keras. Pada kulit terutama wajah terdapat benjolan kecil, berkepala kuning, berisi
nanah, gatal dan sedikit nyeri. Pengobatan jerawat dilakukan dengan memperbaikiabnormalitas folikel, menurunkan produksi sebum yang berlebih, menurunkan
jumlah koloni P. acnes yang merupakan bakteri penyebab jerawat dan
menurunkan inflamasi pada kulit. Populasi bakteri P. acnes dapat diturunkan
dengan memberikan suatu zat antibakteri seperti eritromisin, klindamisin dan
benzoil peroksida (Lorian, 1980).
C. PERUMUSAN MASALAH1. Bagaimana sifat fisik salep ekstrak etanol buah belimbing wuluh yang
diformulasi dalam basis minyak, basis serap, dan basis larut air.
2. Bagaimana pengaruh formulasi salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh
yang paling optimum terhadap kemampuan menghambat pertumbuhan atau
mematikan bakteri Propionibacterium acnes.
D. TUJUAN MASALAHPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan formulasi
salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh terhadap sifat fisik dan daya
antibakteri.
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
5/27
5
PKM-P 2010
E. LUARAN PENELITIAN1. Memberikan panduan ilmiah dan masukan yang cukup berarti pada
masyarakat dalam penggunaan bahan alami dalam pengobatan, sehingga efek
terapi dari buah belimbing wuluh untuk kesehatan kulit eksternal, tidak
berdasarkan praduga atau pengalaman empiris saja, tetapi sudah terbukti
secara ilmiah.
2. Ekstrak etanolik buah belimbing wuluh yang dibuat dalam sediaan topikalatau salep ditujukan untuk memudahkan pengguanaan bagi masyarakat.
F. KEGUNAAN PENELITIANManfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:1. Kontribusi teoritis
Kontribusi ilmiah bagi jurusan Farmasi kaitannya mengenai efek
farmakologis dari buah Belimbing Wuluh. Kontribusi ini berupa informasi
tentang daya anti bakteri Ekstrak Etanol buah Belimbing Wuluh yang diukur
melalui pengukuran diameter zona hambat.
2. Kontribusi praktisDari hasil penelitian ini diharapkan akan memberi informasi yang dapat
dimanfaatkan sebagai pertimbangan terhadap penelitian lain yang terkaitdengan ramuan obat tradisional, maupun strategi pengembangan obat
tradisional sebagai fitofarmaka.
G. TINJAUAN PUSTAKA1. Belimbing Wuluh
Buah belimbing berasal dari India atau Sailan (Srilanka). Selain di
Indonesia, budi daya belimbing juga dilakukan di negara negara kawasan Asia
Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand dan Filipina. Bahkan Amerika dan
Australia yang beriklim sub tropis pun sudah dirambah belimbing. Bentuk
buahnya yang unik dengan rasa manis dan bisa diolah menjadi beragam sajian,
belimbing dapat dibedakan menjadi 2 macam. Yang rasanya manis dengan bentuk
bintang dikenal sebagai belimbing manis (Averrhoa carambola) sedangkan jenis
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
6/27
PKM-P 2010
kedua adalah belimbin
rasanya asam. Buah b
bermanfaat bagi tubu
mengandung energi 35
gram, kalsium 8 mg, se
0,40 gram (Dalimartha,
Buah belimbing
Divisi : Sperm
Sub divisi : Angios
Kelas : Dicotyl
Bangsa : Gerani
Suku : OxalidMarga : Averrh
Jenis : Averrh
Nama umum : Belimb
Nama daerah : Belimb
Adapun diskrips
Habitus, pohon
permukaan kasar, bany
daun 25-45 helai, bulat
cm, lebar 1-3 cm, bert
Bunga, majernuk, bentu
panjang 5-20 cm, kelo
lanset, ungu. Biji, buni,
sayur atau belimbing wuluh (Averrhoa bili
limbing mempunyai kandungan gizi cukup ti
h. Dalam 100 gram buah belimbing yan
kal, protein 50 gram, lemak 70 gram, karbo
rat 0,90 gram, vitamin A 18 RE, vitamin C 33
003)
Gb.1 Buah Belimbing Wuluh
wuluh ini mempunyai klasifikasi sebagai beriku
tophyta
permae
edoneae
les
ceaeoa
a bilimbi L
ing Wuluh
ing Wuluh (Jawa Tengah)
i mengenai belimbing wuluh adalah sebagai ber
, tinggi 5-10 m. Batang, tegak, bercaba
k tonjolan, hijau kotor. Daun, majemuk, men
tetur, ujung meruncing, pangkal membulat, pa
ngkai pendek, pertulangan menyirip, hijau m
k malai, pada tonjolan batang dan cabang, me
ak 6 mm, merah, daun mahkota berganden
bulat, panjang 4-6 cm, hijau kekuningan, lans
6
mbi) yang
inggi yang
g matang
idrat 7,70
Mg, niacin
t :
ikut:
ng-cabang,
yirip, anak
njang 7-10
uda, hijau.
nggantung,
an, bentuk
t atau segi
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
7/27
7
PKM-P 2010
tiga, masih muda hijau setelah tua kuning kehijauan. Akar, tunggang, coklat
kehitaman (Dalimartha, 2003).
Buah belimbing berasal dari India atau Sailan (Srilanka). Selain di
Indonesia, budi daya belimbing juga dilakukan di negara-negara kawasan Asia
Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand dan Filipina. Bahkan Amerika dan
Australia yang beriklim sub tropis pun sudah dirambah belimbing. Bentuk
buahnya yang unik dengan rasa manis dan bisa diolah menjadi beragam sajian,
belimbing dapat dibedakan menjadi 2 macam. Yang rasanya manis dengan bentuk
bintang dikenal sebagai belimbing manis (Averrhoa carambola) sedangkan jenis
kedua adalah belimbing sayur atau belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang
rasanya asam. Buah belimbing mempunyai kandungan gizi cukup tinggi yang
bermanfaat bagi tubuh. Dalam 100 gram buah belimbing yang matangmengandung energi 35 kal, protein 50 gram, lemak 70 gram, karbohidrat 7,70
gram, kalsium 8 mg, serat 0,90 gram, vitamin A 18 RE, vitamin C 33 Mg, niacin
0,40 gram
2. JerawatJerawat/acne adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan
produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan
saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat
ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan.Patofisiologi acne melibatkan empat mekanisme aksi penting yaitu:
proliferasi dan diferensiasi keratinosit yang abnormal, produksi sebum meningkat,
hiperproliferasi Propionibacterium acnes, dan sebuah respons inflammatoryyang
dipicu oleh antigen-antigen bakteri dan sitokin. Retinoid-retinoid topikal
menargetkan proliferasi dan diferensiasi keratinosit yang abnormal dan juga
memiliki efek anti inflammatory. Disamping itu, retinoid-retinoid topikal
meningkatkan penetrasi agen-agen lain, seperti antibiotik topikal, yang
menghasilkan efek-efek yang bersinergi.
Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak
kulit (sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran
kelenjar minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila
sumbatan membesar, komedo terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
8/27
8
PKM-P 2010
interaksi dengan bakteri jerawat. Bakteri jerawat yang umum ada termasuk dalam
Propionibacterium acnes.
3. EkstraksiMetode ekstraksi yang digunakan pada percobaan ini adalah maserasi.
Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana, maserasi dilakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari
akan menembus dinding sel dan masuk ke rongga sel yang mengandung zat aktif,
zat aktif akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di
dalam sel dengan yang di luar sel. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dengan di dalam sel (Voigt,
1984).
4.Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan mudah
digunakan sebagai obat luar, bahan obat harus larut atau terdistribusi homogen
dalam dasar salep yang cocok (Anonim, 1979).
a. Syarat-syarat SalepSalep harus memenuhi kualitas dasar antara lain :
1). Stabil
Salep harus stabil selama masih digunakan untuk mengobati. Oleh karena
itu bebas inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang adadalam panas.
2). Lunak
Salep banyak digunakan untuk kulit teriritasi, inflamasi dan ekskoriasi dan
dibuat sedemikian sehingga semua zat keadaan yang halus dan seluruh produk
harus lunak dan homogen.
3). Mudah Digunakan
Kebanyakan keadaan salep adalah mudah digunakan, kecuali sediaan salep
dalam keadaan sangat kaku (keras) atau sangat encer. Salep tipe emulsi umumnya
paling mudah digunakan dan mudah dihilangkan dari kulit.
4). Dasar salep yang cocok
Dasar salep harus dapat campur secara fisika dan fisika kimia dengan obat
yang dikandungnya. Dasar salep tidak boleh merusak atau menghambat aksi terapi
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
9/27
9
PKM-P 2010
dari obat dan dipilih sedemikian rupa untuk mampu melepas obat pada daerah
yang diobati.
5). Terdistribusi merata
Pengobatan dengan salep yang padat atau cair harus terdistribusi merata
melalui dasar salep. Pengobatan harus disesuaikan dengan fase yang cocok bila
dengan produk teremulsi.
b. Penggolongan dasar salep1). Dasar salep hidrokarbon
Dasar salep hidrokarbon (bersifat lemak) bebas air, preparat yang berair
mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak
sukar bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar
salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidakmemungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanya sebagai bahan
penutup saja Contoh : Vaseline, paraffin, minyak mineral (Ansel, 1989).
2). Dasar salep absorbsi
Dasar salep ini berguna sebagai emolien walaupun tidak menyediakan
derajat penutupan seperti yang dihasilkan dasar salep berlemak. Dasar salep ini
juga bermanfaat untuk percampuran larutan berair ke dalam larutan berlemak.
Contoh : Petrolatum hidrofilik, lanolin anhidrida, lanolin, cold cream (Ansel,
1989).3). Dasar salep larut dalam air
Basis yang larut dalam air biasanya disebut sebagai greseless karena tidak
mengandung bahan berlemak. Karena dasar salep ini sangat mudah melunak
dengan penambahan air, larutan air tidak efektif dicampurkan ke dalam bahan
dasar ini. Dasar salep ini lebih baik digunakan untuk dicampurkan dengan bahan
tidak berair atau bahan padat. Contoh : Polietilenglikol (Ansel, 1989).
5. Klasifikasi Bakteri dan Pengukuran Daya Anti Bakteria. Propionibacterium acnes
Sistematika bakteri Propionibacterium acnes menurutJawetz et al, 2001:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Family : Propionibacteriaceae
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
10/27
10
PKM-P 2010
Genus : Propionibacterium
Species : P. acnes
Spesies Propionibacterium adalah anggota flora normal kulit dan selaput
lendir manusia. Pada pewarnaan Gram, kuman ini sangat pleomorfik, berbentuk
panjang, dengan ujung yang melengkung, berbentuk gada atau lancip, dengan
pewarnaan yang tidak rata dan bermanik-manik, dan kadang-kadang berbentuk
kokoid atau bulat. P. acnes ikut serta dalam patogenesis jerawat dengan
menghasilkan lipase, yang memecahkan asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam
lemak ini dapat menimbulkan radang jaringan dan ikut menyebabkan jerawat. P.
acnes kadang kadang menyebabkan infeksi katup jantung prostetik dan pintas
cairan serebrospinal (Jawetz et al, 2001).
b.Pengukuran daya antibakteri
Ada dua metode pengukuran daya antibakteri, yaitu
1). Dilusi cair atau dilusi padat
Metode dilusi digunakan untuk menghitung konsentrasi minimal suatu
agen antibiotik yang dibutuhkan untuk menghambat atau mematikan suatu
mikroorganisme (Murrey et al, 1995). Agen antibiotik yang akan diuji diencerkan
dalam berbagai konsentrasi, kemudian diukur konsentrasi terendah yang
menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme (Murrey et al, 1995).
Pada dilusi cair, agen antibiotik uji dicampur dengan suspensi bakteri pada mediacair, sedangkan pada dilusi padat agen antibakteri dicampur dengan media agar,
kemudian ditanam bakteri ( Anonim, 2001 dan Lorian, 1980).
2). Difusi.
Metode difusi digunakan untuk menentukan apakah suatu bakteri uji
bersifat peka, resisten atau intermediet terhadap suatu agen antibakteri. Agen
antibakteri yang diujikan akan berdifusi melalui media agar (Murrey et al, 1995).
Pada percobaan ini, metode difusi yang digunakan adalah cara sumuran.
Agen antibiotik diteteskan pada sumuran dengan diameter 3 mm yang
dibuat pada media agar yang telah diinokulasi dengan bakteri, diukur zona
hambatan pada sekitar sumuran.
Pembacaan hasil pengukuran daya antibakteri dalam metode difusi
dikenal 2 macam zona yaitu :
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
11/27
11
PKM-P 2010
(1). Zona radikal adalah suatu daerah di sekitar disk atau sumuran yang tidak
ditemukan pertumbuhan bakteri sama sekali (jernih). Daya antibakteri
diukur dengan mengukur diameter dari zona ini.
(2). Zona non radikal adalah suatu daerah di sekitar disk atau sumuran
dimana terlihat pertumbuhan bakteri yang kurang subur dibandingkan
dengan daerah di luar pengaruh agen antibakteri. Hal ini menunjukkan
bahwa pertumbuhan bakteri hanya dihambat tetapi tidak dimatikan oleh
agen antibakteri tersebut (Anonim, 2001).
6. SterilisasiSteril adalah keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik
yang patogen maupun yang apatogen, baik dalam bentuk vegetatif yang siap
untuk berkembang biak maupun dalam bentuk spora yaitu dalam bentuk statis,tidak dapat berkembang biak, tetapi melindungi dirinya dengan lapisan pelindung
yang kuat (Anonim, 1995).
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang atau benda menjadi steril.
a. Cara sterilisasiSterilisasi uap
Prinsip dasar kerja alat adalah udara di dalam bejana sterilisasi diganti
dengan uap jenuh, dan hal ini dicapai dengan menggunakan alat pembuka atau
penutup khusus. Untuk mengganti udara secara lebih efektif dari bejana sterilisasidan dari dalam bahan yang disterilisasi, siklus sterilisasi dapat meliputi tahap
evakuasi udara dan uap. Desain atau pemilihan suatu siklus untuk produk atau
komponen tertentu tergantung kepada beberapa faktor termasuk ketakstabilan
panas bahan, pengetahuan tentang penetrasi panas kedalam bahan dan faktor lain
yang tercantum dalam progam validasi.
7. Monografi Bahan.a. Polietilenglikol 400 (Polyethylenglycolum 400)
Polietilenglikol 400 adalah polietilenglikol H (O-CH2-CH2)n OH, harga
n antara 8,2 dan 9,1. PEG 400 berupa cairan kental jernih, tidak berwarna atau
praktik tidak berwarna, bau khas lemah, agak higroskopik. PEG 400 larut dalam
air, dalam etanol (95%) P, dalam aseton P, dalam glikol lain dan dalam
hidrokarbon aromatik, praktis tidak larut dalam eter P dan dalam hidrokarbon
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
12/27
12
PKM-P 2010
alifatik. PEG 400 disimpan dalam wadah tertutup rapat. Khasiat dan
penggunaannya sebagai zat tambahan (Anonim, 1979).
b. Polietilenglikol 4000 (Polyethylenglycolum 4000)
Polietilenglikol 4000 adalah polietilenglikol H (O-CH2-CH2) n OH harga
n antara 68 dan 84. PEG 4000 berupa serbuk licin putih atau potongan putih
kuning gading, praktis tidak berbau, tidak berasa. PEG 4000 mudah larut dalam
air, dalam etanol (95%) P dan dalam kloroform P, praktis tidak larut dalam eter P.
Kesempurnaan melarut dan warna larutan 5 g dalam air hingga 50 ml praktis
jernih dan tidak berwarna. PEG 4000 disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Khasiat dan penggunaan sebagai zat tambahan (Anonim, 1979).
c. Vaselin putihVaselin putih digunakan dalam formulasi sediaan salep dengan fungsi
utama sebagai emolien. Vaselin putih berupa massa lunak putih, tembus cahaya,
tidak berbau dan tidak berasa. Vaselin praktis tidak larut dalam air, gliserin,
etanol, dan aseton, larut dalam kloroform, eter, eter minyak tanah. Vaselin
merupakan bahan yang inert sehingga jarang dijumpai adanya inkompatibilitas.
(Anonim, 1979)
H. METODE PENELITIANa. Materi Penelitian1. Bahan
Bahan utama dalam penelitian ini adalah buah belimbing wuluh 5 kg,
bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan sediaan salep ekstrak etanolik
buah belimbing wuluh meliputi: etanol 70%, PEG 4000, PEG 400, Malam putih,
Vaselin putih, Setil alkohol, Propilen glikol, Na Lauril Sulfat, aquadest, jika tidak
dinyatakan lain berkualitas farmasi. Bahan uji mikrobiologi yang digunakan
adalah bakteri Propionibacterium acnes, media Mueller-hinton, media BHI,
media agar darah, larutan NaCl 0,9%, standart Mc.Farlanc, toluen:etil asetat
(93:7), vanillin asam sulfat.
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
13/27
13
PKM-P 2010
2. AlatSeperangkat alat gelas, blender, autoklaf electric pressure steam sterilizer
model 25x, oven rectangular, Inkubator, pot salep yang terbuat dari kaca gelap,
laminar air flow, timbangan elektronik, mikropipet, sengkelit ose, piring petri,
mortir dan stamfer, alat uji daya sebar rancangan Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, alat uji daya lekat rancangan Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada, viscosimeter, aluminium foil, water bath, kertas
payung, chamber, lempeng silica gel GF254, pipa kapiler, botol penyemprot.
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
14/27
14
PKM-P 2010
Formula
Optimum
Kontrol Positif
(+)
Kontrol
Negatif (-)
3. Alur Penelitianb.1. Rancangan Percobaan
Buah belimbing Determinasi
wuluh tanaman
Rendemen
Pembuatan formulaF I, F II, F III
A. Uji sifat fisika. homogenitasb. daya sebarc. daya lekatd. viskositas
B. Uji mikrobiologi
Gb.2 Skema Alur Penelitian
Analisis Data
F ISalep dengan
Basis
Hidrokarbon
F IISalep dengan
Basis Larut Air
F IIISalep dengan
Basis Absorbsi
Kesimpulan
Ekstraksi
Serbuk
Ekstrak
Identifikasi KLT
Formula Optimum
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
15/27
15
PKM-P 2010
b.2. Prosedur Kerja
b.2.1. Determinasi Bahan
Tanaman utuh Belimbing Wuluh yang diperoleh dari wilayah Baturaden-
Purwokerto dideterminasi di Laboratoium Biologi Farmasi-UNSOED.
b.2.2 Preparasi Ekstraksi
1. Pembuatan ekstrak etanolik buah belimbingBuah belimbing wuluh yang sudah dikumpulkan dicuci bersih untuk
menghindari adanya kontaminasi yang akan menpengaruhi kemurnian ekstrak.
Kemudian diiris dengan ketebalan lebih kurang 2 mm, dikeringkan dengan cara
dijemur dibawah terik sinar matahari dengan ditutupi kain hitam, potongan-
potongan tersebut dihaluskan menggunakan blender sampai menjadi serbuk.
Serbuk Buah belimbing wuluh diekstraksi menggunakan metode ekstraksimaserasi dengan penyari etanol 70%.
Maserasi dilakukan sebagai berikut serbuk simplisia kering dimasukan ke
dalam sebuah bejana tersebut, lalu cairan penyari dimasukan dalam bejana,
ditutupi dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk.
Setelah 5 hari campuran tersebut diserkai, diperas, dicuci ampasnya dengan cairan
penyari secukupnya. Maserat dipindah dalam bejana tertutup dan dibiarkan
ditempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari. Setelah 2 hari maserat
dienaptuangkan. Dari hasil ini dipisahkan antara ampas dan filtrat. Filtrat yangdiperoleh diuapkan dengan vacuum rotary evaporator, dengan pemanas water
bathsampai didapatkan ekstrak kental (Anonim, 1995).
Ekstrak yang diperoleh kemudian dihitung rendemennya dengan rumus
sebagai berikut :
2. Identifikasi Flavonoida. Ekstrak yang diperoleh, diidentifikasi dengan menggunakan lempeng silika gel
GF254, yang sudah dibuat daerah pengembangan.
b. Ekstrak yang didapat ditotolkan pada silika gel GF254dengan menggunakanpipa kapiler.
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
16/27
16
PKM-P 2010
c. Lempeng silika gel GF254 dimasukkan ke dalam bejana (chamber) yang sudahdiisi dengan larutan eluen.
d. Setelah mencapai batas eluasi, hasil eluasi dikeringkan kemudian bercak yangada dalam lempeng silika gel GF254dilihat menggunakan sinar UV dengan
panjang gelombang 254 nm dan 365 nm.
e. Lempeng silika gel GF254 yang sudah dilihat di sinar UV disemprot denganlarutan pereaksi dan di masukkan ke dalam oven pada suhu 110C selama 5
menit sampai timbul warna bercak.
f. Diamati bercak yang ada pada lempeng silika gel GF254dengan menggunakansinar tampak. Bercak yang ada di gambar dan dihitung harga Rfnya (Gritter et
al, 1991).
3.Pembuatan formulasi salep ekstrak etanol buah belimbing wuluh
a. Sterilisasi alat dan bahanSemua alat gelas disterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121C
selama 15 menit. Bahan basis setelah ditimbang dan dicampur dalam cawan petri
kemudian disterilisasi dalam oven dengan suhu 180C selama 1 jam (Paramita,
2005).
4. Formulasi salepFormulasi salep standar menurut United State Pharmacopea(Anonim, 1970) :
R/ PEG 4000 40%PEG 400.. 60%
Formulasi salep modifikasi untuk 100g dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1. Formulasi salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh dengan berbagai basis
Formula I (F I) Formula II (F II) Formula III (F III)
Malam putih 400 mg
Vaselin putih 7600 mg
Ekstrak Etanol 2000 mgsebanyak 10mL
Malam putih 250 mg
Setil alkohol 3750 mg
Propilen glikol 2500 mg
Na Lauril Sulfat 500 mg
Air suling add 100 ml
Ekstrak Etanol 2 gr sebanyak10 mL
PEG 4000 3,75 gr
PEG 400 3,75 gr
Setil alkohol 5 gr
Ekstrak Etanol 2 grsebanyak 10 mL
Keterangan :
F I : Salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh dengan basis hidrokarbon
F II : Salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh dengan basis larut air
F III : Salep ekstrak etanolik buah belimbing wuluh dengan basis absorbsi
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
17/27
17
PKM-P 2010
5. Cara pembuatan salepBerat salep 100 gram dengan berbagai basis ekstrak etanolik buah
belimbing wuluh dilakukan di dalam aseptis (LAF) :
1). Bahan-bahan ditimbang, lalu dimasukkan ke cawan porselen kemudian
disterilisasi dengan oven pada suhu 180C selama 1 jam.
2). Basis yang telah meleleh, diaduk homogen dalam mortir hangat sampai dingin.
3). Ekstrak etanolik dimasukkan ke dalam campuran basis dan diaduk sampai
homogen.
4). Salep dimasukkan dalam pot salep (Paramita, 2005).
6. Uji Sifat Fisika. Homogenitas
Salep diletakkan pada lempeng kaca kemudian diamati secara visualhomogenitas salep.
b. Daya sebar1). Salep ditimbang 0,5 gram diletakkan di tengah alat (kaca bulat).
2). Kaca bulat bagian atas ditimbang terlebih dahulu, kemudian diletakkan di atas
masa salep dan dibiarkan selama 1 menit.
3). Diameter salep yang menyebar diukur, diambil diameter dari beberapa sisi.
4). Beban tambahan seberat 50 gram ditambahkan, didiamkan selama 1 menit dan
dicatat diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya.5). Diteruskan dengan menambahkan tiap kali dengan beban tambahan 50 gram
dan dicatat diameter salep yang menyebar, setelah 1 menit (Paramita, 2005).
c. Daya lekat.1). Salep diletakkan sebanyak kurang lebih 200 mg di atas obyek gelas yang telah
ditentukan luasnya.
2). Obyek gelas yang lain diletakkan di atas salep tersebut kemudian ditekan
dengan beban 1 kg selama 5 menit.
3). Obyek gelas diletakkan pada alat tes.
4). Beban seberat 80 gram dilepaskan dan dicatat waktunya hingga kedua obyek
gelas tersebut lepas.
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
18/27
18
PKM-P 2010
d. ViskositasDelapan puluh gram salep diletakkan dalam wadah sampai penuh
kemudian diukur viskositasnya dengan menggunakan viscometer Rion dengan
rotor nomer 2(Paramita, 2005).
7. Uji antibakteria. Pembenihan bakteri.
Bakteri Propionibacterium acnesbiakan murni diambil sebanyak satu ose,
kemudian digoreskan pada media agar darah. Pemindahan bakteri dengan
menggunakan kawat inokulasi, ujung kawat dipijarkan sedangkan sisanya sampai
tangkai hanya dilewatkan nyala api. Setelah dingin, ujung kawat disentuhkan
suatu koloni. Mulut tabung tempat pemeliharaan inokulum (yaitu sampel bakteri)
selesai mulut tabung dipanasi lagi kemudian disumbat seperti semula. Ujungkawat yang membawakan inokulum digoreskan ke dalam media (Dwijoseputro,
2003).
b. Inokulasi bakteri.Bakteri pada media agar darah diinkubasi pada suhu 37C selama 18-24
jam (Paramita, 2005).
c. Cara pemeriksaan.Diambil satu ose bakteri pada media agar darah disuspensikan kedalam
tabung berisi 1 ml media BHI dan diinkubasi 3-8 jam pada suhu 37C Suspensibakteri tarsebut diencerkan menggunakan NaCl 0,9 % steril mempunyai
kekeruhan 108CFU/ml sehingga standarnya adalah standar Mc.Farlanc
(108CFU/ml). Kemudian diambil 1l dan ditambahkan 9 NaCL 0,9%, sehingga
didapat suspensi bakteri dengan konsentrasi 107 CFU/ml. Kapas lidi steril
dimasukkan ke dalam tabung yang berisi bakteri, kemudian ditekan-tekankan di
dinding tabung agar tidak terlalu basah. Kapas tersebut diusapkan pada muller-
hinton agar yang sebelumnya telah diinkubasi selama kurang lebih 2 jam sampai
rata dan setipis mungkin, kemudian dibuat lubang pada media dengan diameter
sumuran 7 mm. Salep dengan formula optimum dimasukkan sampai penuh pada
lubang tersebut. Pembacaan hasil: Setelah 18-24 jam diukur diameter
hambatannya menggunakan penggaris atau jangka sorong (Paramita, 2005).
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
19/27
19
PKM-P 2010
8. ANALISIS DATAData yang diperoleh, dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov untuk
mengetahui data terdistribusi normal dan atau tidak homogen. Data yang didapat
terdistribusi normal dan atau homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji
parametrik berupa uji ANAVA 1 jalan dan dilanjutkan dengan uji Tukeydengan
taraf kepercayaan 95% dan korelasi regresi.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAMNama
Kegiatan
Bulan
I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Determinasi
Ekstraksi
bahan
Identifikasi
fitokimia
Uji efek anti
Bakteri
Analisis data
Penyusunan
laporan akhir
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
20/27
20
PKM-P 2010
J. BIAYA KEGIATANNo. Komponen Biaya Jumlah Harga (Rp) Biaya (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Buah Belimbing Wuluh
Etanol 70%
PEG 400
PEG 4000
Malam Putih
Vaselin Putih
Setil Alkohol
Propilen glikol
Na Lauril Sulfat
Aquadest
Strain Bakteri
Propionibacterium acnes
Media Mueller-hinton
Media BHI
Media agar darah
Toluen-etil asetatVanillin asam sulfat
Sewa laboratorium
Alat-alat laboratorium
a) Sewa Laboratorium BiologiFarmasi
b) Sewa LaboratoriumMikrobiologi Fak. Biologi
UNSOED
c) Sewa LaboratoriumFarmasetika Farmasi
d) Sewa alat alat gelase)
Lempeng silika gel GF254Label
Tissue
Kapas
Pot Salep
Lain-lain:
Fotokopi dan penjilidan
Dokumentasi
Tinta printer
Kertas A4
Transportasi
5 kg
10 liter
5 gr
5 gr
15 gr
15 gr
10 gr
5 gr
5 gr
20 liter
5 strain
5 buah
5 buah
5 buah
2 gr2 gr
3 bulan
2 bulan
2 bulan
5 bulan
1
1 pak
1 pak
1 pak
12 buah
-
-
2
1 rim
20.000
50.000
20.000
20.000
20.000
20.000
25.000
25.000
20.000
10.000
200.000
50.000
50.000
50.000
25.00025.000
200.000
250.000
200.000
200.000
250.000
10.000
10.000
10.000
5.000
-
-
50.000
50.000
85.000
100.000
500.000
100.000
100.000
300.000
300.000
250.000
125.000
100.000
200.000
1.000.000
250.000
250.000
250.000
50.00050.000
600.000
500.000
400.000
1.000.000
250.000
10.000
10.000
10.000
60.000
100.000
50.000
85.000
Jumlah 7.000.000
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
21/27
21
PKM-P 2010
K. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 1970. The United State PharmacopeaRev 19, Inc. Washington, DC.
Anonim. 1978. Materia Medika Indonesia, jilid II. Departemen KesehatanRepublik Indonasia. Jakarta.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III, 33. Departemen KesehatanRepublik Indonasia. Jakarta.
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen Kesehatan RepublikIndonasia, Jakarta.
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh FaridaIbrahim Edisi 1V. UI-Press. Jakarta.
Dalimartha, S. 2003.Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid II. Trubus Agriwidya.
Jakarta.
Dwidjoseputro, D. 2003.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambakan. Jakarta.
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. 2001. Petunjuk PraktikumMikrobiologi. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas KedokteranUniversitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Gritter, R.J, Bobbit, J.M, Schawarting, A.E. 1991. Pengantar kromatografi,diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata Edisi II. ITB. Bandung.
Hayati, E.K. 2008. Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada Buah
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Pelarut. SeminarNasional, Malang
Hyene, J.B., Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III, Cetakan II, diterjemahkanoleh Badan Litbang Kehutanan Jakarta. Penerbit Yayasan SaranaWarajaya. Jakarta.
Jawetz, Melniek, dan Adelberg's. 2001. Mikrobiologi Kedokteran, Penerjemahdan editor bagian mikrobiologi fakultas kedokteran. UniversitasAirlangga. Surabaya
Kuncahyo, S.I. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi, L.) Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH).Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta
Lorian, V. 1980. Antibiotik in Laboratory Medicine. The Williams and WilkinsCompany, Baltimore. USA.
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
22/27
22
PKM-P 2010
Murrey. P.R., Baron .E. J., Pfaller. M. A., Fenofer. F. C.,Yolker.R. H. 1995.Manual of clinical microbiology 6th ed, 282. American society formicrobiology, Washington DC.
Paramita, E.R., 2005, Pengaruh Formulasi Basis Campuran PEG 4000-PEG 400
Terhadap Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Etanolik Bawang Putih(Allium Sativum. L), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.
Pasroni. 2004. Pengaruh Basis Salep Terhadap Aktivitas Antijamur Minyak AtsiriTemu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) Secara In Vitro, Skripsi,FakultasFarmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Voigt. 1984. Buku Pelajaran Tekhnologi Farmasi, diterjemahkan Oleh Soendaridan Matilda B, Edisi V, Cetakan II. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
23/27
23
PKM-P 2010
CURRICULUM VITAE
KETUA
Personal Data
Nama : Setia Dwi Wardhani
NIM : G1F008022
Alamat : Jln. Bugenvil No.25 Pasekaran Indah Batang, Kab.
Batang, Jawa Tengah
Telepon : 085640741407
E-Mail : setiadwi_wardhani@yahoo.com
Tempat Tanggal Lahir : Batang, 4 Maret 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pengalaman organisasi:
- Staf Bidang Riset Unit Kegiatan Mahasiswa Pelayanan Informasi Obat(UKM PIO) Universitas Jenderal Soedirman 2009-2010
- Koordinator Bidang Eksternal Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi SeluruhIndonesia (ISMAFARSI) Universitas Jenderal Soedirman 2009-2010
- Koordinator Bidang Keilmuan Ikatan Mahasiswa Pekalongan-Batang(IMAKABA) 2009-2010
Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dalam keadaan yang sebenar-benarnya.
Purwokerto, 5 September 2010
Setia Dwi Wardhani
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
24/27
24
PKM-P 2010
CURRICULUM VITAE
ANGGOTA 1
Personal Data
Nama : Diah Ayu Andini
NIM : G1F008068
Alamat : Perum Griya Sokaraja Permai Blok D21-22 RT 08 /
02 Kec. Sokaraja Kab. Banyumas, Jawa Tengah
Telepon : 085726066564
E-Mail : deanne_smith11@yahoo.com
Tempat Tanggal Lahir : Purwokerto, 1 Oktober 1990
Jenis Kelamin : PerempuanStatus Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pengalaman organisasi: -
Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dalam keadaan yang sebenar-benarnya.
Purwokerto, 5 September 2010
Diah Ayu Andini
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
25/27
25
PKM-P 2010
CURRICULUM VITAE
ANGGOTA 2
Personal Data
Nama : Giva Olviana Yudhista
NIM : G1F008083
Alamat : Jln. Jurang No.605/181 RT 04/05 Kel Pasteur
Kec.Sukajadi Bandung, Jawa Barat
Telepon : 085624177991
E-Mail : rikyu_chan@yahoo.com
Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 10 Mei 1990
Jenis Kelamin : PerempuanStatus Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pengalaman organisasi:
- Staf Departemen Pemberdayaan Potensi Mahasiswa (DPPM) BadanEksekutif Mahasiswa Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soedirman
2008-2009- Staf Departemen Luar Negeri (DEPLU) Badan Eksekutif Mahasiswa
Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soedirman 2009-2010
- Staf Bidang Riset Unit Kegiatan Mahasiswa Pelayanan Informasi Obat(UKM PIO) Universitas Jenderal Soedirman 2009-2010
Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dalam keadaan yang sebenar-benarnya.
Purwokerto, 5 September 2010
Giva Olviana Yudhista
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
26/27
26
PKM-P 2010
CURRICULUM VITAE
ANGGOTA 3
Personal Data
Nama : Oki Ponda Nuswantoro
NIM : G1F007007
Alamat : Ds. Patemon RT 04/01 Gombong, Kebumen, Jawa
Tengah
Telepon : 085292866525
E-Mail : g1f007007@gmail.co.id
Tempat Tanggal Lahir : Jepara, 28 Oktober 1989
Jenis Kelamin : Laki - lakiStatus Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pengalaman organisasi:
- Staf Bidang Pengabdian Masyarakat Ikatan Senat Mahasiswa FarmasiSeluruh Indonesia (ISMAFARSI) Universitas Jenderal Soedirman 2008-
2009
Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dalam keadaan yang sebenar-benarnya.
Purwokerto, 5 September 2010
Oki Ponda Nuswantoro
-
7/22/2019 50306283 Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Buah Belimbing Wuluh Averrhoa Bilimbi Linn Dalam Variasi Ba
27/27
27
CURRICULUM VITAE
DOSEN PEMBIMBING
Nama Lengkap : Tuti Sri Suhesti, M.Sc., Apt.
N I P : 19710203 200501 2 001Pangkat / Golongan : Penata Muda Tk I/ III bJabatan : Asisten AhliFakultas / Program Studi : FKIK/ FarmasiPerguruan tinggi : UNSOEDBidang keahlian : FarmasetikaPendidikan : S1 Sarjana Farmasi UGM, 1994
Apoteker Farmasi UGM, 1995S2 Ilmu Farmasi UGM, 2009
Pengalaman di bidang penelitian:
1. 1994. Pengaruh Penggunaan Pharmacoat untuk Penyalutan Lapis Tipis UreaTerhadap Pelepasan Zat Aktif Tablet Urea.2. 2006. Identifikasi senyawa antikanker dari spons biru Strongylospora sp. Asal
pantai Nusa Kambangan Cilacap dengan gas kromatografi spectrummassa.
3. 2006. Penjaringan Senyawa Antikanker dari Kulit Batang Mahoni (Swieteniamahagoni Jacg.) dan Uji Aktivitasnya terhadap Larva Udang ArtemiasalinaLeach.
4. 2007. Deteksi kandungan kimia dan uji aktivitas ekstrak kulit batang mahoni(Swietenia magahoniJacq.) terhadapArtemia salinadenganBrineShrimpe Lethality Test
5. 2008. Formulasi Sediaan Gel dari Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper bettleLinn) dan Uji Aktivitasnya terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
6. 2009. Optimasi Formula Tablet Piroksikam Menggunakan Flowlac, Aviceldan Compritol secara Cetak Langsung dengan Metode Simplex Lattice
Design
Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah/ Publikasi Ilmiah
2008. Penjaringan Senyawa Antikanker dari Kulit Batang Mahoni (SwieteniaMahagoniJacg.) dan Uji Aktivitasnya terhadap Larva UdangArtemiasalinaLeach, Artikel Ilmiah,Jurnal Ilmu Kesehatan, STIKes Gombong
2009. Optimasi Formula Sediaan Tablet Piroksikam Menggunakan BahanFlowlac, Avicel dan Compritol secara Simplex Lattice Design, ArtikelIlmiah, MFI, UGM,Yogya
Purwokerto, 5 September 2010Yang bersangkutan
Tuti Sri Suhesti, M.Sc., Apt.NIP. 1971003 200501 2 001
top related