6. desain penelitian fix presentasi
Post on 24-Jul-2015
66 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RANCANGAN PENELITIAN
KELOMPOK 5
Dewi S. Oktianti (0901987)Nur Esa Fauziah (0905808)Ridla Khairani (0905713)Rika Siti Sya’adah (0902281)Siti Fatimah Siregar (0900451)Siti Maemunah (0900349)
Pendahuluan
• Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
• Desain penelitian harus didasarkan pada rumusan masalah.
Langkah - langkah penelitian • Rumusan masalah • Identifikasi masalah
Pendekatan kualitatif Pendekatan kuantitatif
• Melihat tinjauan pustakaLangkah dalam proses penelitian, dimana masalah penelitian ditempatkan pada konteks literatur secara menyeluruh
• Mengembangkan desain penelitian Rencana Strategi
• Menyeleksi yang berpartisipasimenyeleksi orang – orang yang ikut serta dalam penelitian
• pengumpulan data
TUJUAN DESAIN PENELITIAN
• Menurut Kerlinger and Lee
Menjawab rumusan masalah yang spesifik penelitian harus bisa menjelaskan “kenapa hasil test bervariasi “dan hasilnya dapat di interpretasikan.
Desain penelitian yang baik, membantu dalam memahami dan menginterpretasikan hasil penelitian dan meyakinkan peneliti, bahwa hasil penelitian dapat digunakan
• Variansi adalah perbedaan atau selisih dari suatu distrubusi skor
Mengontrol variansimenciptakan kondisi yang dapat membuat penelitian lebih jelas variabel yang menarik dengan membatasi atau mengeliminasi beberapa variabel dan menjelaskan pengaruhnya kepada orang lain
Konsep Pengendalian
Variansi
• Dalam penelitian kuantitatif, kita berusaha untuk menentukan variansi dari hasil penelitian.
• Variansi tersebut diakibatkan oleh berbagai sumber dan penyebab.
Konsep Pengendalian Variansi
Contoh : Seorang guru SMA meneliti pengaruh
metode pembelajaran yang berbeda dalam pelajaran kimia
Research Problem :“Pengaruh Metode Pembelajaran yang
Diterapkan Terhadap Siswa SMA dalam Pelajaran Kimia”
Penelitian yang akan dilakukan dapat dikendalikan . Untuk itu, ditentukan berbagai variabel dalam penelitian tersebut :
• Metode pembelajaran yang digunakan
oleh guru kimia. (Ketiga metode dimisalkan M1, M2, dan M3)Variabel Bebas
•Kemampuan Kimia Siswa SMAVariabel Terikat
•Guru yang mengajarVariabel Kontrol
Jika skor-skor tersebut tidak identik/ memiliki perbedaan artinya skor-skor tersebut memiliki variansi.
• Tes kimia tersebut diujikan pada 90 orang siswa yang berasal dari sekolah yang sama dan diajar oleh guru yang sama.
• 90 siswa tersebut dikelompokkan menjadi tiga kelompok, dan setiap kelompok diajar menggunakan metode pembelajaran yang berbeda.
• Didapat 90 skor yang berbeda dan dibuat dalam suatu distribusi skor.
Adapun hal-hal yang mempengaruhi kemampuan kimia siswa SMA :
Perbedaan metode yang diterapkan terhadap siswa
Terdapat beberapa siswa yang memiliki intelegensi lebih tinggi dibanding siswa pada umumnya.
Adanya pengaruh variabel intervening; misalnya perbedaan siswa merespon tes kimia tersebut
Nilai variansi nol mengindikasikan tidak adanya variansi, menunjukkan bahwa semua skor dalam distribusi identik.
• Variansi dapat ditentukan , berupa bilangan real positif contohnya : 132 ; 10, 920 dsb. Semakin besar angka, semakin besar nilai variansnya.
• Dalam menganalisis variansi, lebih diperhatikan perbandingan bilangan relatif variansi daripada nilai angka-angka yang sebenarnya.
Variansi dapat direpresentasikan sbb :
Gambar representatif kuantitatif dari kesembilan puluh skor tes kimia
Metode
Random atau variansi inherent(termasuk variansi yang disebabkan variabel intervening)
Prosedur Pengendalian Variansi
• Untuk langkah 1 sampai 3 dilakukan pada saat menyusun rancangan penelitian.
• Untuk langkah ke-4 dilakukan pada tahap analisis, tetapi persiapannya dilakukan saat membuat rancangan.
RANDOMISASI
Contoh dalam kimia:
Pengelompokkan berdasarkan alat pengukur tingkat kemampuan (misal dari hasil test IQ sebelumnya)
Guru yang sama
M1
M2
M3
30 siswa ditentukan secara acak
30 siswa ditentukan secara acak
30 siswa ditentukan secara acak
Pengajaran selama satu semester
Variabel bebas Variabel Terikat
Kinerja dalam Tes Kimia
Metode
Cara penentuan pemilihan siswa untuk masing-masing kelompok:
1.Menggambarkan nama siswa dengan sistem lotere.
2.Penomoran siswa dari 1- 90 menggunakan generator bilangan acak, seperti www.randomizer.com
.
Poin penting pada randomisasi:
1. Menyamaratakan kelompok berkenaan dengan tingkat kemampuan dan variabel-variabel lain seperti motivasi, sikap, prestasi, dll.
2. Hasil dari pengaruh distribusi tingkat kemampuan secara merata tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahamannya tentang kimia.
Skor Tes Kimia (Variabel Terikat)
Variansi 360
Variansi 50( Metode)
Variansi 310 (Variansi
Inherent atau Variansi Random)Variansi
Eror
RANDOMISASI
Pengaruh variabel-variabel terdistribusi secara merata antar kelompok dalam pembelajaran
Membangun Kondisi atau Faktor-faktor
Untuk Variabel Bebas
Contoh :
Pengelompokkan berdasarkan alat pengukur tingkat kemampuan (misal dari hasil test IQ sebelumnya)
Variabel Terikat
Kinerja dalam
Tes Kimia
Guru yang sama
Pengajaran selama satu semester
MetodeTingkat
Kemampuan
Siswa dengan tingkat kemampuan berbeda ditempatkan secara acak dengan
metode yang berbeda
M1
M2
M3
Lebih tinggiLebih rendah
15 siswa berkemampuan lebih tinggi15 siswa berkemampuan lebih rendah
Lebih tinggiLebih rendah
15 siswa berkemampuan lebih tinggi15 siswa berkemampuan lebih rendah
Lebih tinggiLebih rendah
15 siswa berkemampuan lebih tinggi15 siswa berkemampuan lebih rendah
Skor Tes Kimia (Variabel Terikat)
Variansi 360
Variansi 50
( Metode)
Variansi 75
(Tingkat Kemampuan)
Variansi 235
(Variansi
Random)
Tingkat Kemampuan
Metode
Random atau inherent varian
Gambar 6.4
Pembagian Varian
Peneliti mempunyai wewenang untuk membagi siswa ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan
keperluan agar jumlah siswa dalam setiap kelompok sama
Bagaimana jika ketentuan test IQ tidak dapat digunakan untuk menentukan
pengelompokkan siswa?
Peneliti membuat
Median Split
Membangun kondisi atau faktor-faktor untuk variabel bebas menjadikan peneliti
dapat menentukan pengaruh-pengaruh dari variabel-
variabel.
Pengendalian Faktor Constan
Pengendalian faktor constan pada dasarnya terdiri atas pengurangan variabel menjadi suatu konstanta
IQ 100-108
•Guru dapat mengurangi salah satu tingkat kemampuan yang dijadikan patokan dalam mendefinisikan tingkat kemampuan siswa, misalnya kemampuan berbicara.
IQ < 100 •siswa tersebut diacak melalui suatu metode. Jumlah siswa yang mengikuti penelitian ini dimungkinkan kurang dari 30 orang tiap groupnya.
Tingkat Kemampuan Siswa
Contoh :
Tujuan Pengelompokan tersebut ialah :
Dengan cara seperti itu, diharapkan variansi
penentu skor pada tes kimia yang diberikan
guru dalam penelitian akan cenderung
berkurang. Karena tingkat kemampuan
siswa yang mengikuti tes lebih homogen bila
ditinjau dari tingkat kemampuannya.
Jika tingkat kemampuan mempengaruhi kinerja pada variabel tetap, efeknya akan berkurang. Karena sebagian besar varian dalam nilai tes kimia seperti tingkat kemampuan juga berkurang.
Pengendalian faktor konstan memiliki beberapa kelemahan. Salah satu contohnya: berkurangnya individu dari pembelajaran, menyebabkan masalah logistik atau mengurangi jumlah data yang tersedia dalam variabel tetap. Selain itu, hasil nya dibatasi hanya untuk suatu kelompok saja.
KONTROL STATISTIK
Kontrol statistik biasanya digunakan untuk menganalisis suatu data dengan ketentuan variabel kontrol statistik yang digunakan pada penelitian ini harus ditentukan terlebih dahulu dalam penelitian kimia yang akan dilakukan. Melalui teknik komputasi.
PENTING!!!Menguasai suatu konsep tentang bagaimana suatu variansi penentu skor tes dapat dikendalikan oleh
suatu metode.
Contohnya:Kemampuan ukurnya mencangkup nilai tes IQ yang digunakan. Ada hubungan antara tes IQ dengan nilai kimia yang didapatkan.
IQ 100-108
•Tes kinerja & Tes kimia Baik
IQ < 100
•Tes kinerja & Tes kimia Kurang baik
Hubungan antara Tes Kinerja dan Tes Kimia
Metode
Varians Inheren
Tingkat Kemampuan
Diagram Refresentasi Kuantitatif Varians dengan Mengontrol Tingkat berdasarkan Statistik Kontrol
Kontrol Statistik pada dasarnya terdiri dari penyesuaian nilai variabel penentu untuk menghilangkan efek dari variabel kontrol.
Mengapa metode ini tidak terlalu sering digunakan???Jawabannya : Karena penggunaan metode statistik ini sulit untuk mendapatkan nilai yang memadai untuk variabel kontrol.
Kontrol statistik pada dasarnya berfungsi untuk mereduksi variansi yang ada dari seluruh siswa yang mengikuti tes dalam penelitian tersebut.
Contoh :
a. Tanpa Kontrol Statistik
Jumlah Siswa
Variansi Awal
Variansi Skor Siswa
Metode Statistik
Variansi Total
90 360 360 - 360
b. Dengan Kontrol Statistik
Jumlah Siswa
Variansi Awal Variansi Skor Siswa
Metode Statistik
Variansi Total
30 360 130 50 180
Penggunaan Gabungan
Prosedur Pengendali Variansi
Keempat prosedur untuk mengendalikan variansi dapat digunakan secara tunggal ataupun digabungkan, sebagai contoh dapat diilustrasikan sebagai berikut :
• Siswa yang diteliti sebanyak 180 orang
• Siswa tersebut dibagi menjadi 6 kelas• Variabel bebasnya adalah metode
pengajaran• Ada dua guru yang terlibat
4 variabel (selain variabel bebas) dan metode kontrolnya masing-masing adalah sebagai berikut:
Variabel Metode kontrol
Latar belakang sains dari siswa Randomisasi, 180 siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini diberikan tugas secara acak, 60 siswa untuk setiap metode pengajaran
Guru Dibangun sebagai variabel bebas, setiap guru menggunakan tiga metode pengajaran
Sekolah Dikurangi menjadi konstan, siswa hanya berasal dari satu sekolah
Tingkat kemampuan Kontrol statistik, nilai tes IQ digunakan
• Jika perbedaan yang terjadi cukup besar antara nilai tes kimia dari siswa yang diajarkan menggunakan ketiga metode tersebut, hasilnya dapat menjadi indikasi bahwa perbedaan yang terjadi disebabkan oleh metode yang diajarkan
• Jika validitas tinggi, maka hasilnya dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Namun, kesimpulan masih umum dan terbatas.
• Hasil penelitian dapat diterapkan secara umum, jika kondisi saat penelitian representatif dan validitas eksternal dari penelitian dapat dipertahankan secara logis
• Ketika menentukan pengaruh variabel bebas, variansi yang dihitung dibandingkan dengan variansi acak atau eror variansi
• Jika variansi acak cenderung menjadi besar karena variansi itu berisi variansi yang disebabkan oleh variabel tambahan, hasilnya mungkin sulit atau salah untuk diinterpretasikan sehingga dapat mempengaruhi validitas internal
• Metode pengendali variansi digunakan secara gabungan untuk mencegah terlalu banyaknya variansi yang tidak dapat dijelaskan
• Tujuan mengendalikan variansi adalah untuk meningkatkan interpretasi dari hasil penelitian, jadi peneliti dapat menjelaskan ada atau tidaknya pengaruh dari variabel bebas
• Pengendalian variansi dilakukan ketika rancangan penelitian dikembangkan
• Ketelitian dalam perancangan penelitian diperlukan untuk meningkatkan validitas penelitian
• Kegagalan dalam pelaksanaan penelitian dapat mengakibatkan hasil penelitian tidak terinterpretasi ataupun tergeneralisasi
• Rancangan penelitian dalam penelitian kuantitatif digunakan untuk mengontrol atau menjelaskan variansi
• Hal ini dilakukan dengan pengaturan keadaan penelitian, seperti randomisasi, penentuan variabel bebas, dan mengurangi variabel agar kondisi konstan
Karakteristik Rancangan Penelitian yang Baik
Ada 4 karakteristik rancangan penelitian yang baik :
Bebas dari bias
Bebas dari rancu
Variabel extraneous harus terkontrol
Presisi statistik untuk uji hipotesis
Bebas dari Bias• Salah satu karakteristik dari rancangan penelitian yang baik
adalah menyediakan data yang sesuai.
• Praduga peneliti mengenai siswa yang mempunyai kemampuan tinggi berada dalam satu kelompok dan mendapatkan metode yang sama akan hilang dengan adanya randomisasi. Namun, kemungkinan adanya bias tersebut, masih ada namun sangat kecil.
• Kemungkinan terdapat siswa yang merasa tidak nyaman dikelompokan berdasarkan pengelompokan tersebut, namun hal tersebut diabaikan dan ditetapkan sebagai variabel control.
Bebas dari Rancu
• Dua atau lebih variabel bebas dan atau variabel lain dapat menimbulkan kerancuan variabel jika pengaruhnya tidak dapat dipisahkan.
• Rancangan penelitian yang baik adalah dengan menghilangkan kerancuan dari variabel atau meminimalisir kerancuan sehingga pengaruh-pengaruhnya dapat dihilangkan dan hasilnya dapat diinterpretasikan tanpa kerancuan
Kontrol Variabel Extraneous
• Meskipun variabel extraneous bukan menjadi perhatian utama dalam suatu penelitian tetapi mungkin memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.
• Untuk mengendalikan beberapa variabel dapat dilakukan dengan cara identifikasi, penyeimbangan, meminimalisir atau menghilangkan pengaruh-pengaruhnya.
• Rancangan penelitian yang baik dapat mengendalikan berbagai variabel dari pengaruh variabel lainnya atau mengabaikan pengaruh-pengaruh yang menyertainya.
Presisi Statistik Untuk Uji Hipotesis• Analisis dalam penelitian kuantitatif memiliki sifat
yang didalamnya meliputi beberapa jenis prosedur statistik, karena penelitian kuantitatif mempunyai sejumlah hipotesis yang memerlukan uji statistik.
• Rancangan penelitian akan menunjukkan data untuk menguji hipotesis dalam suatu penelitian.
• Terkadang sejumlah hipotesis yang kompleks dilibatkan, sehingga peneliti harus memeriksa penelitian secara teliti dan mengidentifikasi setiap bagian dari rancangan untuk menguji hipotesis.
Thank You
top related