9. makalah geostrategi dan pertahanan nasional
Post on 25-Dec-2015
122 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Geostrategi dan Pertahanan Nasional
PPKN
Amalia Kurnia W. 041311333289
Manarul Ilmi 041311333303
Arum Puspaningtyas 041311333315
Alfininta Nur P. 041311333317
Tia Giantari 041311333343
Universitas Airlangga
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Surabaya
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul Geostrategi dan
Pertahanan Nasional ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dan diharapkan juga kedepannya
akan diperoleh manfaat serta membangkitkan semangat nasionalisme bagi
anggota kelompok dan juga bagi orang lain teritama generasi muda.
Makalah ini disusun berdasarkan diskusi kami tentang beberapa
subbab, antara lain tentang pengertian geostrategi, ketahanan nasional,
pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Karena tak ada gading yang tak
retak, maka masukan berupa kritik atau saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan agar dapat membantu melangkah ke arah yang lebih baik.
Semoga makalah ini dapat memberi tambahan pengetahuan dan berguna bagi
kita semua. Amin.
Surabaya, 7 Maret 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, sering kita melihat dan menemukan banyak sekali artikel
tentang berbagai macam hal yang terjadi di negeri kita ini. beberapa
mengangkat berita tentang beberapa kebijakan pemerintah yang
menyangkut masalah ekspor impor.
Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebgai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan,sarana dan sasaran perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis,politis, ekonomis, sosial budaya dan Hankam.1
Geostrategi bukanlah sebuah istilah atau gagasan yang baru bagi
semua negara yang ada di masa sekarang. Geostrategi adalah hal yang harus
dimiliki oleh semua negara merdeka untuk mempertahankan eksistensinya dan
kesejahteraan rakyatnya. Geostrategi erat kaitanya tentang usaha pertahanan
nasional. Tugas ini diberikan kepada Badan Pertahanan Nasional (BPN). Visi
BPN sendiri adalah menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan
pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan
keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik
Indonesia2.
1.2 Rumusan Masalah1 staff.uny.ac.id/sites/..../Materi%209%20-%20%20Geostrategi.doc. 07/03014 00.012 http://www.bpn.go.id/Tentang-Kami/Sekilas 07/03/14 00.25
Makalah ini membahas tentang Geostrategi dan Pertahanan Nasional yang
meliputi:
1. Apakah geostrategi itu?
2. Apakah ketahanan nasional itu?
3. Apakah pengaruh dari ketahanan nasional terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengupas geostrategic dan
pertahanan nasional dari segi kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.4 Manfaat Makalah
1. Untuk mengetahui arti dari geostrategi
2. Untuk mengetahui tentang pertahanan nasional
3. Untuk meneliti pengaruhnya terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geostrategi
Geostartegi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan,sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional, geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.3
Jadi geostrategi adalah sebuah strategi yang digunakan oleh negara
dengan mempertimbangkan geografis Indonesia untuk membuat sebuah
kebijakan.
2.2 Ketahanan Nasional
Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu
bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang dating dari luar
maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional
Indonesia. (suradinata, 2005:47)
1. Konsepsi Ketahanan Nasional
Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa
dilatarnelakangi oleh:
a. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga
ia mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara
sehingga ia selalu mampu mempertahankan kelangsungan
3 staff.uny.ac.id/sites/..../Materi%209%20-%20%20Geostrategi.doc. 07/03014 00.01
hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan
dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
c. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya,
mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas, yang
didalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the
stability idea of changes) (usman, 2003:5)
Maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah suatu kekuatan
yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan.
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasarnya maka ketahanan
nasional adalah:
a. integratif
hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan
kebangsaan dalam hubunganya dengan lingkungan
sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam saling
mengadakan penyesuaian yang selaras dan serasi.
b. Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa
dan negara sendiri, untuk mewujudkan hakekat dan sifat
nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar dari
hubungan internasional dengan bangsa lain.
c. Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat
integratif mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta
memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan pihak
lain.
d. Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnyatidak
bersifat tetap, melainkan sangat dinamis. Letahanan
nasional dapat meningkat atau bahkan dapat juga menurun,
dan hal itu sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
Ketahanan nasional tidak semata-mata mengutamakan kekuatan
fisik, melainkan memanfaatkan daya dan kekuatan lainya pada
suatu bangsa. Ketahanan nasional pada hakikatnya merupakam
suatu konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahanan dan keamanan
didalam kehidupan social. Dengan demikian jelaslah bahwa
ketahanan nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan
baik pendekatan kesejahteraan, maupun pendekatan keamanan.
Kehidupan nasional tersebut dibagi kedalam beberapa aspek
sebagai berikut:
a. Aspek alamiah yang meliputi:
1. letak geografis negara
2. keadaan dan kekayaan alam
3. keadaan dan kemampuan penduduk
b. Aspek kemasyarakatan yang meliputi:
1. ideologi
2. politik
3. ekonomi
4. sosial budaya dan hankam
5. pertahanan dan keamanan
2. Ketahanan Nasional sebagai Kondisi
Meskipun secara konsepsional sama, namun karena situasi dan
kondisi negara berbeda-beda, maka wujud ketahanan nasionalpun
akan berbeda beda pula.
Oleh karena itu berkaitan dengan kondisi ketahanan nasional
Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa dan negara Indonesia.
Sesuai dengan konsepsi ketahanan nasional, maka kondisi tersebut
mengandung suatu kemampuan untuk menyusun kekuatan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kekuatan ini diperlukan untuk
mengatasi dan menanggulangi berbagai bentuk ancaman yang
ditunjukan terhadapbangsa dan negara Indonesia.
Strategi yang dipilih oleh Indonesia adalah stategi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia, maka cara yang dipilih adalahdengan memantapkan
ketahanan nasional. Strategi ini ditentukan berdasarkan
pengalaman sendiri, yang kemudian diolah dan disistematisir
hingga menjadi doktrin. Demikianlah maka ketahanan suatu
bangsa adalalh merupakan suatu persoalan universal, sedang cara
dan strategi yang ditentukan berbeda-beda (suradinata, 2005:50)4
2.3 Pengaruh Aspek kehidupan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Konsep tannas sebagaiman dijelaskan di depan yang merupakan suatu
gambaran dari suatu sistem kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada suatu saat
tertentu. Dengan sendirinya berbagai aspek tersebut memiliki sifat dinamis terutama
dalam era global dewasa ini. Konsekuensinya tiap-tiap aspek senatiasa berubah sesuai
4 Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Kaelan dan Achmad, 147 s/d 149
dengan kondisi waktu,ruang dan lingkungan sehingga interaksi dari kondisi tersebut
sangat kompleks dan sulit di pantau.
Dalam era reformasi dewasa ini dan dalam rangka bangsa indonesia
menyongsong era global,maka tidak mengherankan jikalau berbagai aspek akan
mempengaruhi ketahanan nasional baik dalam aspek ideologi,politik,sosial, budaya
serta aspek pertahanan dan keamanan. Sebagaimana dipahami bahwa dalam era
global dewasa ini setiap bangsa tidak mungkin dapat menentukan kebijaksanaannya
hanya berdasarkan kemampuan dan otoritas bangsa itu sendiri melainkan senantiasa
berkaitan dengan kekuatan bangsa lain dalam pergaulan internasioanal. Sebagaimana
dikemukakan oleh Rosenau bahwa pergeseran dari tahap industrial ke tahap pasca
industrial telah mengubah kondisi global manusia.
Kondisi krisis yang melanda bangsa indonesia pada era reformasi dewasa ini
sangat mempengaruhi berbagai kebijakan dalam negeri maupun luar negeri indonesia.
Pengaruh ideologi dunia menjadi semakin kuat melalui isu demokrasi dan
penegakkan HAM dalam wujud kekuatan-kekuatan yang ada pada elemen-elemen
masyarakat terutama Lembaga Swadaya Masyarakat yang banyak mendapat
dukungan kekuatan internasional serta berbadai elemen infrastuktur polotik. Yang
merupakan kendala bagi kokohnya ketahanan nasional yang berbasis pada ideologi
bangsa dan negara, karna bnyak elemen-elemen masyarakat lebih setia terhadap
kekuatan asing daripada kepada filosofi bangsanya sendiri.
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata ‘Idea’ yang berarti gagasan,konsep,pengertian dasar
dan ‘logos’ yang berarti ‘ilmu’. Kata ‘idea’ berasal dari kata bahasa yunani ‘eidos’
yang berarti ‘bentuk’. Di samping itu ada kata ‘idean’ yang berarti ‘melihat’. Maka
secara harfiah,ideologi berarti ilmu tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari-hari kata ‘idea’ disamakan artinya dengan ‘cita-cita’. Cita-cita yang
dimaksud adalah yang bersifat tetap yang harus dicapai,sehingga cita-cita yang
bersifat tetap itu sekaligus merupakan suatu dasar,pandangan atau paham.
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-
gagasan,ide-ide,keyakinan-keyakinan,kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh
dan sistematis yang menyangkut:
a. bidang politik
b. bidang social
c. bidang kebudayaan
d. bidang keagamaan
Maka ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis
bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri
sebagai berikut:
a. Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan.
b. Oleh karena itu untuk mewujudkan suatu asas kerokhanian,pandangan
dunia,pandangan hidup,pedoman hidup,pegangan hidup yang di pelihara,
dikembangkan dan dilestarikan kepada generasi berikutnya.
a. Ideologi Dunia
1. Liberalisme
Pada akhir abad ke-18 di Eropa terutama di Inggris terjadilah sesuatu revolusi dalam
bidang ilmu pengatahuan kemudian berkembang ke arah revolusi teknologi dan
industri. Perubahan tersebut membawa pula perubahan orientasi kehidupan
masyarakat baik dalam bidang sosial,ekonomi,maupun politik. Manusia sebagai
individu memiliki potensi dan senantiasa berjuang untuk kepentingan dirinya sendiri,
dalam pengertian inilah maka dalam kehidupan masyarakat bersama akan menyimpan
potensi konflik, manusia akan menjadi ancaman bagi manusia lainnya yang menurut
istilah Hobbes disebut ‘homo homini lipus’. Sehingga manusia harus membuat
perlindungan bersama.
Berdasarkan latar belakang timbulnya liberalisme yang merupakan sintesis dari
beberapa paham filsafat antara lain paham materialisme,rasionalisme,empirisme dan
individualisme maka dalam penerapan ideologi tersebut dalam negara senantiasa
didasari oleh aliran-aliran serta paham-paham secara keseluruhan. Dalam kiprah
demokrasi kalangan elit politik memanfaatkan keterbatasan pengatahuan dan tingkat
pendidikan sebagian besar bangsa indonesia,dan terlebih bagi sifat keanekaragaman
bangsa indonesia yang bersifat majemuk dan berada pada letak geografis yang kurang
menguntungkan dalam arti kelompok-kelompok etnis berada terpisah lain dalam jarak
kepulauan yang cukup jauh. Dalam masalah ini tedapat dua sudut pandangan yang
berbeda yang sering digunakan dalam memahami pengertian dan eksistensi
masyarakat sipil.
Pertama, perspektif yang melihat posisi negara sebagai yang mengungguli
masyarakat sipil.
Kedua, perspektif yang melihat adanya otonomi dari masyarakat sipil di luar negara
dan yang harus diperjuangkan dalam rangka mengimbangi kekuasaan Negara.
Selain kedua perspektif tersebut terdapat pula pandangan yang bersifat eklektif yaitu
yang memadukan dua pandangan yang berbeda tersebut, yaitu sebenarnya terdapat
hubungan yang bersifat fungsional antara negara dengan masyarakat sipil. Perspektif
ini melihat masyarakat sipil terpecah akibat kepentingan-kepentingan yang
berbeda,yaitu antara sektor pribadi dan umum,antara individu dan masyarakat,dan
antara kesadaran dan kenyataan.
Menurut Henningsen bahwa masyarakat sipil pada dasarnya identik dengan ruang
publik dalam masyarakat modern yang berfungsi dengan baik. Suatu negara yang
telah mencapai tingkat perkembangan demokrasi yang matang domien negara dengan
kasyarakt sipil itu tidak lagi relevan untuk dipermasalahkan dan dipertentangkan
secara kontradiktif,pengaruh yang mempertentangkan antara negara dengan
masyarakat sipil sangat terasa dalam konteks reformasi, sehingga tidak
mengherankan mengibatkan rapuh dan menipisnya komitmen terhadap ketahanan
ideologi yang telah merupakan kesepakatan para pendiri negara yang merupakan
kontrak sosial dari seluruh elemen bangsa Indonesia.
2. Komunisme
Mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah
merupakam makhluk sosial saja. Hak milik pribadi tidak ada karena ini akan
menimbulkan kapitalisme yang pada gilirannya akan melakukan penindasan pada
kaum proletar. Sehingga menurut komunisme dapat disimpulkan bahwa
berkembangnya individualisme kapitalisme merupakan sumber penderitaan rakyat
terutama kaum miskin. Oleh karena itu hak milik individual haru diganti dengan hak
milik kolektif,individualisme diganti sosialisme komunis. Oleh tidak adanya hak
individu maka sudah dapat dipastikan bahwa menurut komunisme,demokrasi
individualis tidak ada yang ada cuma hak komunal.
Paham komunis dalam memandang hakikat hubungan negara dengan agama
meletakkan pada pandangan filosofisnya yaitu materialisme dialektis dan
materialisme historis. Dalam pengertian inilah maka komunisme yang di
peloporioleh Karl Marx menyatakan bahwa manusia adalah merupakan suatu hakokat
yang menciptakan dirinya sendiri, dengan menghasilkan sarana-sarana kehidupan
sehingga sangat menentukan dalam suatu perubahan
sosial,politik,ekonomi,kebudayaan dan bahkan agama.
Ideologi komunisme pada hakikatnya bercorak partikular yaitu suatu ideologi yang
hanya membela dan diperuntukan suatu golongan tertentu,yaitu golongan
proletar(Mahendra,1999). Dalam kaitannya dengan sifat dan lingkup
pengembangannya maka ideologi komunisme bersifat Kosmopolitisme yaitu
mengembangkan hegemoninya keseluruh dunia. Sesuai dengan filosofisnya
komunisme berpendapat bahwa cita-cita itu dapat tercapai dengan melakukan
perombakan masyarakatsecara total dengan jalan revolusi.
3. Ideologi Keagamaan
Ideologi keagamaan pada hakikatnya memiliki perspektif dan tujuan yang berbeda
dengan ideologi liberalisme dan komunisme, Namun secara keseluruhan terdapat
suatu ciri bahwa ideologi keagamaan senantiasa mendasarkan pemikiran,cita-cita
serta moralnya pada suatu ajaran agama tertentu. Gerakan gerakan politik yang
mendasarkan pada suatu ideologi keagamaan lazimnya sebagai suatu reaksi atas
ketidak adilan, penindasan, serta pemaksaan terhadap suatu bangsa,etnis ataupun
kelompok yang mendasarkan pada suatu agama.
Aspek positif sebenarnya tidak satu agama pun menajarkan kekerasan,saling
menyerang, dan membuat kekacauan. Agama senantiasa mengajak umat manusia
untuk mengembangkan dan mengamalkan moral yang baik dalam hidup
didunia,terutama dalam hubungan antar umat manusia. Adapun aspek negatifnya jika
terdapat suatu gerakan politik yang membenarkan tindakannya berdasarkan
sempalan-sempalan norma agama. Hal inilah yang sering kali menumbulkan
kekaburan ajaran agama yang sebenarnya sangat mulia kemudian disalah gunakan
untuk tujuan-tujuan sempit,bahkan kadang kala dengan sesuatu kekerasan.
b. Ideologi Pancasila
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesepakatan filosofis dan
kesepakatan politis dari segenap elemen bangsa Indonesia dalam mendirikan Negara.
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kontrak sosial seluruh elemen bangsa
Indonesia dalam mendirikan Negara.Kausa finalis atau tujuan pokok dirumuskannya
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat Negara, sehingga konsekuensinya seluruh
aspek dalam penyelengaraan Negara berasakan sistem nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu ideologi yang bersifat komperhensif,
artinya ideologi Pancasila bukan untuk dasar perjuangan kelas tertentu,golongan
tertentu atau kelompok primodial tertentu.
Dalam kehidupan kemasyarakatan dan negara ideologi Pancasila tidak mengenal
dikatomi masyarakat dan negara.Negara adalah merupakan masyarakat hukum yang
merupakan kesatuan organis sehingga setiap anggota, bagian, lapisan, kelompok,
maupun golongan yang ada yang membentuk negara, satu dengan lainnya saling
berhubungan erat dan merupakan suatu kesatuan hidup.
Eksistensi setiap unsur hanya berarti dalam hubungannya dengan keseluruhan.Setiap
bagian dalam negara memiliki tempat, kedudukan dan fungsi masing-masing yang
harus diakui, dijamin, dihargai dan dihormati.Paham ini beranggapan bahwa setiap
unsur merasa berkewajiban akan terciptanya keselamatan,kesejahteraan, dan
kebahagiaan bersama. Hal inilah yang dilukis dalam suatu seloka Bhinneka Tunggal
Ika.
c. Ketahanan Nasional Bidang Ideologi
Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki tingkat
keanekaragaman yang tinggi.Keadaan yang demikian ini memiliki dua
kemungkinan :
Pertama, keanekaragaman itu dapat menimbulkan potensi perpecahan, jikalau di
antara unsur-unsur bangsa tidak memiliki wawasan kebersamaan sebagaimana
terkandung dalam ideologi Pancasila.
Kedua, keanekaragaman itu justru merupakan suatu khasanah budaya bangsa yang
dapat dikembangkan serta menguntungkan dalam berbagai kepentingangan.
Dengan latar belakang keadan tersebut, lebih-lebih keadaan wilayah yang terdiri atas
berbagai gugusan pulau dan kepulauan besar maupun kecil, maka diperlakukan secara
mutlak sarana penangkal ideologi untuknmempersatukan persepsi, mempersatukan
bangsa yaitu Pancasila. Salah satu fungsi pokok Pancasila sebagai suatu ideologi
bangsa dan negara adalah merupakan prinsip untuk mempersatukan bangsa Indonesia
dalam mewujudkan cita-cita dan mewujudkan tujuan bersama.
Pancasila sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia, kecuali sebagai prinsip
persatuan dan kesatuan bangsa, juga berfungsi mengarahkan perjuangan bangsa
Indonesia untuk mencapai cita-citanya sehingga peranannya sangat penting dalam
kehidupan negara. Membina ideologi dalam kehidupan negara, pada hakikatnya
merupakan suatu upaya untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti
mempersatukan tekad dan semangat untuk menjaga kelestarian hidup bangsa dan
negara serta konsistensi bangsa terhadap cita-citanya.
1. Konsep Pengertian Ketahanan Ideologi
Ideologi merupakan suatu konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang
dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam suatu kehidupan yang nyata.
Selain itu fungsi dasar ideology juga membentuk identitas suatu kelompok atau
bangsa, ideology memiliki kecenderungan untuk menentukan karakteristik kelompok
manusia. Dengan demikian dalam kehidupan bernegara ideologi menentukan
kepribadian nasional, sehingga mampu mempersatukan aspirasi atau cita-cita suatu
kehidupan yang diyakini sebagai terbaik, serta mempersatukan perjuangan untuk
mewujudkan cita-cita tersebut.
2. Strategi pembinaan ketahanan ideologi
Dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara upaya untuk meningkatkan
ketahanan nasional bidang idiologi dipengaruhi oleh sistem nilai, artiya kemanfaatan
idiologi sangat tergantung kepada serangkaian nilai yang terkandung di dalamnya
yang dapat memenuhi da menjamin segala aspirasi dalam kehidupan masyarakat baik
secara pribadi, makhluk sosial, maupun sebagai warga negara sesuai dengan kodrat
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Pada dasarnya setiap bangsa itu
mengembangkan ideologinya sesuai dengan filsafat hidup atau pandangan hidupnya
yaitusuatu sistem nilai yang sesuai dengan kpribadian bangsa iu sendiri.
Agar terwujudnya suatu ketahanan nasional bidang idiologi secara strategis
harus diwujudkan baik secara kenegaraan maupun secara kewarganegaraan.Oleh
karena itu dalam pelaksanaan ideologi dibedakan atas dua macam aktualisasi yaitu:
Pertama, aktualisasi secara objektif, yaitu pelaksanaan ideologi dalam bidang
kenegaraan. Hal ini terwujud dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara serta
peraturan perundang-undangan lainnya serta dalam segala aspek penyelenggaraan
negara lainnya.
Kedua, aktualisasi yang subjektif, yaitu akalisasi ideologi negara dalam
kehidupan para warga negara serta kehidupan kewarganegaraan secara perseorangan.
Hal itu terwujud dalam sikap, perilaku, kepribadian setiap warga negara perseorangan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara rinci dalam rangka strategi pembinaan ideologi adalah sebagai berikut:
a. secara prinsip aktualisasi secara kongkrit ideologi negara harus diwujudkan
baik dalam bidang kenegaraan maupun pada setiap warga negara dalam
bermasyarakat berbangsa dan bernegara, secara realistis, objekti dan aktual.
b. Aktualisasi fungsi ideologi sebagai perekat pemersatu bangsa harus senantiasa
ditanamkan kepada semua warga negara terutama dalam perwujudan kongkrit dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Dalam proses reformasi dewasa ini aktualisasi ideologi bangsa dan negara
harus dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan ideologi,yang senantiasa
mampu mengantisipasi perkembangan zamanmiptek,peradaban, serta dinamika
aspirasi masyarakat untuk mencapai cita-cita reformasi.
d. Senantiasa menanamkan dan memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa yang
bersumber pada asas kerokhanian ideologi Pancasila yang mengakui keanekaragaman
dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.ideologi adalah untuk persatuan
, kesatuan dan kesejahteraan seluruh bangsa.
e. Kalangan elit negara baik eksekutif,legislatif maupun yudikatif harus
mencurahkan kepada cita-cita untuk memperbaiki nasib bangsa pada era reformasi
dewasa ini,dengan melalui realisasi pembangunan nasional yang tertuang dalam
program-program pembangunan negara.
f. mengembangkan dan menamkan kdaran berasyarakat,berbangsa,dan bernegara
pada generasi penerus bangsa dengan cara menanamkan ideologi Pancasila sebagai
ideologi yang humanis,religius,demokratis,nasionalistis dan berkeadilan. Proses
penanaman berbagai jenjang pendidikan dan dilakukan dengan metode yang sesuai
dengan tingkat pendidikan masing-masing.
g. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara untuk memiliki kesadaran
bermasyarakat berbangsa dan bernegara, dengan meningkatkan motivasi dalam
pembangunan nasional demi kesejahteraan seluruh bangsa. Terutama pada era
reformasi.
Dewasa ini perhatian terhadap perbaikan taraf kehidupan bangsa harus dititik
beratkan agar krisis multidimensi yang menimpa bangsa Indonesia ini segera
berakhir.
2. Pengaruh Aspek Poitik
a. Pengertian
Kata politik berasal dari bahasa Yunani ‘politikos’ yang berarti dari,
untuk, atau yang berkaitan dengan warga Negara, dari bahasa Inggris
‘politic’ yang berarti bijaksana, beradab, berakal, yang dipikirkan.5
Secara etimologi politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan
bahasa Inggris politics yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani .6
Kata politik berhubungan dengan kebijakan. Politik juga dapat diartikan
sebagai pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan seperti
tentang sistem pemerintahan, dasar (pemerintahan).7
Politik pada dasarnya adalah untuk mensejahterakan masyarakatnya.
Namun, dewasa ini banyak sekali kebijakan politik yang tidak sejalan
dengan kepentingana rakyat, sehingga banyak rakyat yang dirugikan
dengan kebijakan politik yang dibuat oleh para pemegang kepentingan.
Untuk mewujudkan ketahanan politik dalam globalisasi ini adalah
dengan memiliki kesadaran mengenai pentingnya bernegara agar semua
rakyat menjadi sejahtera.
5 id.wikipedia.org/wiki/Politik 07/04/14 23.55
6 kbbi.web.id/politik 07/04/14 22.457 Kaelan & Ahmad Zubaedi. Pendidikan kewarganegaraan. 176
Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional,
meliputi dua bagian utama, yairu Politik dalam negeri dan Politik luar
negeri.
b. Politik dalam negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirsi, dan dapat
mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem. Unsur-unsurnya
terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik, komunikasi
politik, dan partisipasi politik.8
3. Pengaruh Aspek Ekonomi
a. Pengertian Perekonomian
Ekonomi merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka
mencukupi kebutuhannya di samping alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Hal tersebut menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan,
penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa.
Perekonomian selain berkaitan dengan wilayah geografi suatu negara, juga
sumber kekayaan alam, sumber daya manusia, cita-cita masyarakat yang
lazimnya disebut ideologi, akumulasi kekuatan, kekuasaan, serta
kebijaksanaan yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi dan distribusi,
nilai sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan yang memberikan
jaminan lancarnya roda kegiatan ekonomi suatu bangsa. Proses tersebut
akan mempunyai dampak positif dalam arti meningkatkan kesejahteraan
suatu bangsa manakala kegiatan ekonomi itu terselenggara dalam posisi
keseimbangan antara permintaan dan penawaran, produksi, distribusi
barang dan jasa (Parmono, 1995).
8 Kaelan & Ahmad Zubaedi. Pendidikan kewarganegaraan. 176
Gelombang globalisasi yang melanda seantero dunia sejak tahun 1980, jauh
berbeda dari segi intensitas dan cakupannya. Proses konvergensi yang kita
saksikan akibat dari globalisasi dewasa ini praktis telah menyentuh
berbagai sendi kehidupan, tidak saja menyangkut ekonomi, politik, sosial,
budaya, ideologi, melainkan juga telah menjamah ke tataran sistem, proses,
aktor dan events, sekalipun prosesnya tidak berjalan mulus. Hal inilah yang
sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi terutama di Indonesia pada,
masa reformasi dewasa ini. Peristiwa pada suatu negara terutama negara
besar yang berperan dalam bidang ekonomi akan mempengaruhi
gelombang pasang surut perekonomian negara lain. Tragedi 11 September
yang melanda gedung kembar WTC telah dirasakan membawa kelesuan
perekonomian dunia. Oleh karena itu dewasa ini tidak satu negarapun yang
mampu mengembangakan perekonomiannya bertumpu hanya pada negara
tersebut, tanpa keterlibatan negara lain.
b. Perekonomian Indonesia
Sebagaimana dijelaskan dimuka bahwa walaupun terdapat sistem
perekonomian besar seperti liberalisme dan sosialisme komunis, namun
dalam kenyataannya kedua sistem tersebut tidak pernah diterapkan dalam
satu negara secara murni, sehingga terjadi saling mempengaruhi antara satu
dengan lainnya. Sistem ekonomi sosialis komunis juga telah banyak
menggunakan sistem yang merupakan ciri ekonomi seperti persaingan,
pemilikan modal oleh individu demikian pula sistem kapitalis juga telah
banyak memperhatikan pemerataan dan lain sebagainya.
Selain itu bangsa Indonesia telah memiliki sistem perekonomian sendiri
yang oleh para pendiri negara telah dicanangkan, yaitu yang menekankan
asas kebersamaan dan kekeluargaan, dalam arti penekanan pada aspek
kemakmuran bersama di samping kemakmuran individu dan kelompok.
Sistem ini secara konstitusional telah dijamin dalam pasal 33 UUD 1945,
yang menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang banyak
dikuasai oleh negara. Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
Selain itu perlu diingat bahwa pada era global dewasa ini satu negara tidak
mungkin menutup diri dari sistem perekonomian dunia.
Secara makro perekonomian satu negara senantiasa tidak bisa dipisahkan
dengan negara lain. Demikian juga perekonomian Indonesia, senantiasa
terbuka terhadap sistem perekonomian dunia. Tingkat integrasi ekonomi
nasional dengan ekonomi global sangat penting, karena hal itu merupakan
ukuran dari kemampuan ekonomi nasional untuk secara adaptif mengikuti
irama dan dinamika pasar internasional. Oleh karena itu Indonesia juga
menyambut bentuk-bentuk kerjasama ekonomi dunia seperti GATS, AFTA,
dan APEC, yang diharapkan dapat meningkatkan potensi ekonomi nasional
dan pada gilirannya akan meningkatkan tingkat kemakmuran rakyat secara
nasional. Sehingga harus disadari bahwa sistem perekonomian Indonesia
tidak bisa dipisahkan dengan sistem perekinimian dunia bahkan merupakan
suatu bagian yang integral dari sistem perekonomian internasional.
c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi
Ketahanan ekonomi adalah merupakan suatu kondisi dinamis
kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan,
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan dan
dinamika perekonomian baik yang datang dari dalam maupun dari luar
negara Indonesia, dan secara langsung maupun tidak langsung menjamin
kelangsungan dan peningkatan perekonomian bangsa dan negara republik
Indonesia yang telah diatur berdasarkan UUD 1945.
d. Faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang ekonomi
Tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan terhadap kelangsungan
ekonomi suatu bangsa hakekatnya ditujukan pada faktor produsi dan
pengolahannya. Karena itu pembinaan ekonomi faktor produksi serta
pengolahannya di dalam produsi dan distribusi barang serta jasa, baik di
dalan negeri maupun di dalam hubungannya dengan luar negeri
e. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi
Pencapaian tingkat ekonomi yang diinginkan memerlukan
pembinaan berbagai hal, yaitu antara lain:
1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh
wilayah negara Indonesia, melalui ekonomi kerakyatan serta
menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang berdasarkan UUD 1945.
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan diri dari:
a) Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku
ekonomi yang bermodal tinggi dan tidak memungkinkan
berkembangnya ekonomi kerakyatan.
b) Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi
negara besifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan
daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan
cita-cita keadilan sosial.
3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling
menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antara sektor
pertanian, perindustrian, serta jasa.
4. Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar
asas kekeluargaan di bawah pengawasan anggota masyarakat secara
aktif. Keterkaitan dan kemitraan antar para pelaku dalam wadah
kegiatan ekonomi, yaitu pemerintah, BUMN, koperasi, BUMS, dan
sektor informal harus diusahakan demi mewujudkan pertumbuhan,
pemerataan, dan stabilitas ekonomi.
5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya
senantiasa dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan dan
keserasian pembangunan antar wilayah dan antar sektor.
6. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis
untuk mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan
kemandirian perekonomian nasional. Upaya ini dilakukan dengan
memanfaatkan sumber daya nasional secara optimal serta sarana
iptek yang tepat guna dalam menghadapi setiap permasalahan, dan
dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja (Lemhanas, 2000).
4. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Pertahanan dan keamanan
Bangsa dan Negara Indonesia dalam memenuhi tujuannya dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pertahanan dan
keamanan adalah merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus
diwujudkan. Pertahanan dan keamanan merupakan upaya prefentif
untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan Negara
Indonesia dari berbagai rongrongan, tekanan, maupun gangguan
baik yang dating dari dalam maupun luar Negara Republik
Indonesia. Menurut deklarasi bangsa Indonesia yang tertuang dalam
UUD 1945, bahw Negara berkewajiban melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Sejalan dengan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan
pengertian ketahanan nasional dalam bidang pertahanan dan
keamanan, yaitu merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa,
berisis keuletan dan ketangguhan yang mengandung potensi untuk
mengembangkan kemampuan nasional menjadi kekuatan nasional,
guna menghadapi dan mengatasi segala ancaman, rongrongan,
tekanan, maupun gangguan baik yang dating dari dalam maupun
luar Negara Republik Indonesia.
Wujud ketahanan dan keamanan tecermin dalam kondisi daya
tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela Negara seluruh
rakyat. Kondisi ini mengandung kemampuan bangsa dalam
memelihara stabilitas dan keamanan Negara, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya, serta mempertahankan kedaulatan
bangsa dan Negara dan menangkal segala ancaman Negara.
Ketahanan pertahanan dan keamanan pada hakikatnya adalah suatu
keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiap-
siagaan serta upaya bela Negara.
b. Prinsip-prinsip nilai yang merupakan dasar keyakinan dan
kebenaran bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yaitu :
1. Pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan damai. Bangsa
Indonesia berhasrat untuk selalu mengutamakan cara-cara damai
dalam setiap penyelesaian pertikaian nasional maupun
internasional.
2. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara kesatuan
republic Indonesia, dilandasi oleh landasan ideal nilai-nilai
pancasila, landasan konstitusional UUD 1945,
dan landasan visional wawasan nusantara.
3. Pertahanan dan keamanan Negara merupakan suatu upaya
nasional terpadu. Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan Negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran dan tanggung jawab, dan kerelaan berjuang serta
berkorban bagi bangsa dan Negara tanpa kenal menyerah.
4. Pertahanan dan keamanan Negara Indonesia diselenggarakan
dengan Siskamnas ( sishankamrata). Hal ini bersifat total,
kerakyatan dan kewilayahan.
5. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan
rakyat semesta diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang
dinamakan TNI, dan kepolisian Republik Indonesia (Polri).
c. Gejolak dalam Negeri
Di era globalisasi tidak tertutup kemungkinan munculnya campur
tangan asing dengan alas an menegakkan nilai-nilai HAM,
demokrasi, penegakan hokum, dan lingkungan hidup di balik
kepentingan nasional mereka. Untuk itu, ancaman yang paling
realistic adalah adanya link up antara kekuatan dalam negeri dan
kekuatan luar negeri.
d. Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam
1. Perwujudan postur kekuatan Hankam yang memiliki daya
banding dan daya tangkal yang tinggi dalam menghadapi
kemungkinan ancaman dari luar membutuhkan anggaran
yang sangat besar. Sedangkan kita sendiri masih dalam
berbagai keterbatasan. Pengembangan konsep dengan
susunan kekuatan Hankam ini meliputi :
Perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang
merupakan kekuatan TNI.
2. Perlawanan yang tidak bersenjata yang terdiri atas Ratih
yang berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra, dan Linmas.
3. Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak
bersenjata sesuai bidang prrofesi masing-masing dengan
pemanfaatan semua sumber daya nasional,sarana,dan
prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana
perang dan bencana lainnya.
e. Ketahanan pada aspek pertahanan dan keamanan
1. Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan
kesiapsiagaan serta upaya bela Negara, yang berisi
katangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui
penyelenggaraan Siskamnas untuk menjamin
kesinambunganPembangunan Nasional dan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan filsafat Pancasila dan landasan konstitusional
UUD 1945.
2. Bangsa Indonesia cintadamai, akan tetapi lebihcinta
kemerdekaandan kedaulatan.
3. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan
stabilitas keamanan demi kesinambungan pembangunan
nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah
dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan
agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
lahir dan batin segenap lapisan masyarakat Indonesia.
5. Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung
pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industry dalam
negeri.
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan
pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan oleh
manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana,
menghormati HAM dan menghayati makna nilai dan
hakikat perang dan damai.
7. Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional,
TNI berpedoman pada Sapta Marga yang merupakan
penjabaran dari asa kerohanian Negara Pancasila.
8. Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hokum perlu
terus menerus ditingkatkan.
f. Keberhasilan ketahanan nasional Indonesia
Kondisi kehidupan nasional merupakan suatu pencerminan
Ketahanan Nasional yang mencakup aspek ideology, politik,
ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan. Untuk
mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional setiap warga Negara
Indonesia perlu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk
perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan
ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka
menghadapi segala tantangan, ancaman, gangguan dan
hambatan yang dating dari luar maupun dari dalam untuk
menmin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsadan
Negara serta pencapaian tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada
aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan sehingga setiap warga Negara
Indonesia dapat mengeliminir pengaruh tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demikianlah hasil dari diskusi kami tentang Geostrategi dan
Pertahanan Nasional secara umum dan singkat. Geostrategi sejatinya
merupakan strategi yang memanfaatkan konselasi geografis wilayah negerinya
guna untuk membuat suatu kebijakan atau keputusan yang bertujuan untuk
mensejahterakan warga negaranya. Sedangkan pertahanan nasional adalah
suatu upaya sebuah negara untuk melindungi dan mempertahankan keutuhan
suatu bangsa dan negara. Usaha itu berpengaruh pada berbagai aspek
kehidupan suatu negara seperti pada ideologi, politik, ekonomi, maupun
pertahanan dan keamanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bpn.go.id/Tentang-Kami/Sekilas. 07/03/14. 00.25
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara. 07/04/14. 20.15
http://thesourthborneo22.blogspot.com/2013/01/geostrategi-indonesia.html?m=1. 07/04/14. 17.40
http://dephan.go.id/pothan/Isi%20Geo.html. 07/04/14. 17.17
http://thesourthborneo22.blogspot.com/2013/01/geostrategi-indonesia.html?m=1. 07/04/14. 21.05
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
id.wikipedia.org/wiki/Politik. 07/04/14. 23.55
Kaelan dan Achmad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi, Yogyakarta: Paradigma
kbbi.web.id/politik. 07/04/14. 22.45
staff.uny.ac.id/sites/..../Materi%209%20-%20%20Geostrategi.doc. 07/03014.
00.01
top related