a hafiz kamarullah(09061002056)
Post on 27-Jun-2015
97 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
JURNAL
“Penerapan Metode Quality Of Service (QOS)
Pada Jaringan Traffic yang Padat”
Dibuat sebagai tugas akhir semester mata kuliah Jaringan Komputer
Pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
Oleh
Nama : A.Hafiz Kamarullah
Nim :09061002056
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2009
KATA PENGANTAR
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena
berkat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul
“Penerapan Metode Quality Of Service (QOS) Pada Jaringan Traffic yang
Padat”.
Tugas ini merupakan Tugas Akhir dan salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Jaringan Komputer yang wajib ditempuh di semester
V Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya.
Dengan selesainya tugas ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang benar-benar memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Deris Setiawan.S.Kom.MT sebagai dosen pengasuh dan pembimbing
mata Jaringan Komputer.
2. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Sriwijaya yang telah membagi ide dan pengalaman sehingga terwujudnya
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan
dan pengalaman penulis. Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun,
sangatlah penulis harapkan, semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya.
Sekian dan Terimakasih.
Palembang, Desember 2008
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ……….
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………..
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
1.2. Tujuan………………………………………………………………………
1.3. Lingkup Permasalahan……………………………………………………
1.4. Metodologi Penelitian
Bab II Landasan Teori…………………………………………………………………
2.1. Pengertian Quality Of Service………………………………………………
Bandwidth, Latency, Losses, Availability………………………………..
2.2. Jaringan………………………………………………………………………..
2.3. Metode pengendalian trafik…………………………………………………
Prioritas, FIFO, Penjadwalan, Shape and drop………………………….
2.4. Teknik antrian………………………………………………………………..
Bab III Pembahasan……………………………………………………………………………..
Best Effort Service………………………………………………………………
Integrated Service ………………………………………………………………………
Differentiated service……………………………………………………………..........
3.1. Mengidentifikasi trafik dan mengklasifikasinya perkelas-
kelas………….
3.2. Pemilihan Mekanisme Antrian
(Queueing)Trafik……………………………………..
KESIMPULAN ……………………………………………………………… ……………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...……….
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Bab I
Pendahuluan
Abstrak
Traffic Engineering yang dibutuhkan dalam Internet selalu menggunakan
path terpendek untuk forward trafik. Penggunaan path terpendek menghemat
sumber-sumber
jaringan, meskipun masih menyebabkan masalah kongesti dan beban trafik yang
tidak berimbang. Multiprotocol label switching (MPLS) yang bersifat connection-
oriented mampu
menawarkan performansi yang lebih baik dalam manajemen QoS pada jaringan
IP dengan melakukan pengontrolan QoS per-hop dan penerapan metode traffic
engineering nonshortest path.
1.1 Latar Belakang
Kadang kita merasa jengkel, sewaktu mengakses web di internet sering
lama dan kadang macet. Oleh karena itu saya akan membahas mengapa hal
tersebut terjadi dan bagaimana membangun jaringan agar ada jaminan
Quality of Services (QoS) yang bagus. Dan bagaimana penerapan QOS pada
jaringan traffic yang padat.
1.2. Tujuan
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Adapun tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah :
Mempersiapkan penulis agar dapat terbiasa membuat tulisan ilmiah.
Persiapan untuk menulis KP / TA.
Agar dapat merangkum/ menganalisa/ membandingkan dan
menuliskannya kembali dalam bahasa ilmiah dan dapat
mempertanggung jawabkan tulisan tersebut.
Menambah pengetahuan penulis tentang sistem jaringan komputer.
Khususnya dalam penerapan metode QOS dalam jaringan yang
trafficnya padat.
1.3. Lingkup Permasalahan
Dalam jurnal ini penulis membahas tentang bagaimana penerapan Quality Of Service (QOS) dalam jaringan yang trafficnya padat. Apa yang dimaksud dengan Quality Of Service (QOS)? Dan bagaimana implementasinya di dalam jaringan yang trafficnya padat????
1.4. Metodologi Penelitian
Untuk membahas topik di atas, penulis menempuh langkah-langkah
sebagai berikut :
a. mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan materi
yang akan dibahas sebagai landasan utama dalam penulisan jurnal
ini.
b. Mempelajari dari materi kuliah Jaringan Komputer sebagai pedoman
awal dalam menentukan pembahasan jurnal ini.
Bab II
Landasan Teori
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
2.1. Pengertian Quality Of Service
Ketika kita pertama kali mendengar kata QoS atau Quality of Service
kita pasti mengartikannya sebagai kualitas dari suatu pelayanan.
Sebenarnya, Quality of Service (QoS) sangat popular dan menyimpan
banyak istilah yang sangat sering dilihat dari perspektif yang berbeda
yaitu dari segi jaringan (networking), pengembangan aplikasi (application
development) dan lain sebagainya.
Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan
memberikan pelayanan berbeda kepada lalulintas jaringan dengan kelas-
kelas yang berbeda. Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network
service yang lebih baik dan terencana dengan dedicated bandwith, jitter
dan latency yang terkontrol dan meningkatkan loss karakteristik. Atau
QoS adalah kemampuan dalam menjamin pengiriman arus data penting
atau dengan kata lain kumpulan dari berbagai kriteria performansi yang
menentukan tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan.
Quality of Service (disingkat menjadi QoS) merupakan mekanisme
jaringan yang memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Quality_of_Service)
Quality of Service (QoS) refers to the capability of a network to
provide better service to selected network traffic over various
technologies, including Frame Relay, Asynchronous Transfer Mode (ATM),
Ethernet and 802.1 networks, SONET, and IP-routed networks that may
use any or all of these underlying technologies. The primary goal of QoS is
to provide priority including dedicated bandwidth, controlled jitter and
latency (required by some real-time and interactive traffic), and improved
loss characteristics. Also important is making sure that providing priority
for one or more flows does not make other flows fail. QoS technologies
provide the elemental building blocks that will be used for future business
applications in campus, WAN, and service provider networks.
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
(http://www.cisco.com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/
QoS.pdf)
Quality of Service (QoS) digunakan untuk mengukur tingkat kualitas
koneksi jaringan TCP/IP internet atau intranet. Ada beberapa metode
untuk mengukur kualitas koneksi seperti konsumsi bandwidth oleh user,
ketersediaan koneksi, latency, losses dll. Sekarang kita bahas istilah –
istilah dalam Quality of Service,
Bandwidth
Bandwidth adalah kapasitas atau daya tampung kabel ethernet agar dapat
dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga bisa
berarti jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan
satuan bit per second [bps]. Bandwidth internet di sediakan oleh provider
internet atau yang kita kenal ISP dengan jumlah tertentu tergantung sewa
pelanggan. Dengan QoS kita dapat mengatur agar user tidak
menghabiskan bandwidth yang di sediakan oleh provider.
Latency
Jika kita mengirimkan data sebesar 3 Mbyte pada saat jaringan sepi
waktunya 5 menit tetapi pada saat ramai 15 menit, hal ini di sebut
latency. Latency pada saat jaringan sibuk berkisar 50 – 70 msec.
Losses
Losses adalah jumlah paket yang hilang saat pengiriman paket data ke
tujuan, kualitas terbaik dari jaringan LAN / WAN memiliki jumlah losses
paling kecil.
Availability
Availability berarti ketersediaan suatu layanan web, smtp, pop3 dan
aplikasi pada saat jaringan LAN / WAN sibuk maupun tidak.
2.2. Jaringan
Jaringan adalah komputer-komputer (host-host) yang saling
terhubung ke suatu komputer server dengan menggunakan topologi
tertentu, dalam satu area tertentu. Suatu jaringan dapat dikatakan
traffiknya padat atau tinggi, apabila banyak host yang melakukan koneksi
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
ke server didalam jaringan tersebut. Sehingga lalulintas paket data yang
padat dalam jaringan.
Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa
masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat
membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh,
komunikasi suara (seperti VoIP atau IP Telephony) serta video streaming
dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut
dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan
latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih.
Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth,
latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan
aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut.
2.3. Metode pengendalian trafik
Dalam mengendalikan trafik seorang administrator jaringan bisa
memilih beberapa metode tergantung dari situasi pada jaringan LAN atau
backbone. Tiap trafik akan dikendalikan dengan metode tertentu yang
akan berdampak pada kecepatan akses, jadi administrator jaringan perlu
membaca dan mengerti bagian ini terlebih dahulu, beberapa metode
pengendalian trafik sebagai berikut:
Prioritas
Pada metode prioritas paket data yang melintasi gateway diberikan
prioritas berdasarkan port, alamat IP atau sub net. Jika trafik pada
gateway sedang tinggi maka prioritas dengan nilai terendah (nilai paling
rendah berarti prioritas tertinggi) akan di proses terlebih dahulu,
sedangkan yang lainnya akan di berikan ke antrian atau dibuang. Metode
prioritas paling cocok diterapkan pada koneksi internet yang memiliki
bandwidth sempit, hanya trafik paling penting saja yang dilewatkan
seperti smtp dan pop3.
FIFO
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Pada metode FIFO jika trafik melebihi nilai set maka paket data
akan dimasukkan ke antrian, paket data tidak mengalami pembuangan
hanya tertunda beberapa saat. Metode FIFO cocok diterapkan pada
koneksi internet dengan bandwidth menengah 64kbps, untuk menghindari
bootle neck pada jaringan LAN. Paket data jika melebihi batas konfigurasi
akan di masukkan ke dalam antrian dan pada saat jaringan LAN tidak
sibuk maka paket data dalam antrian akan dikeluarkan.
Penjadwalan
Metode penjadwalan atau scheduling ini paling sering dipakai
karena memiliki kemampuanmembagi paket data ke dalam ukuran yang
sama besar kemudian memasukkan ke dalam beberapa antrian. Antrian
itu kemudian di keluarkan oleh scheduler dengan algoritma round robin.
Shape and drop
Shape & drop merupakan metode paling cocok serta efektif untuk
jaringan yang memiliki beban trafik sangat tinggi. Jika trafik melebihi nilai
set maka paket data akan di masukan ke dalam antrian sehingga trafik
menurun secara perlahan, metode ini disebut pemotongan bandwidth,
kemudian jika trafik terus menerus melebihi nilai set maka paket data
akan dibuang (drop).
2.4. Teknik antrian
First In First Out
Teknik antrian FIFO mengacu pada FCFS (First Come First Server), paket
data yang pertama datang diproses terlebih dahulu. Paket data yang keluar
terlebih dahulu di masukan ke dalam antrian FIFO, kemudian dikeluarkan
sesuai dengan urutan kedatangan. Teknik antrian FIFO sangat cocok untuk
jaringan dengan bandwidth menengah 64kbps tetapi cukup menghabiskan
sumber daya prosessor dan memori.
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Antrian FIFO
Gambar diatas menunjukkan kedatangan beberapa paket data yang
berbeda waktu, paket pertama (1) dari flow 8 yang tiba lebih awal dikeluarkan
ke port terlebih dahulu oleh antrian FIFO.
Bab III
Pembahasan
Sekarang ini internet mengirim data menggunakan apa yang dikenal
'best-effort' delivery. Arti sederhananya adalah tidak ada garansi apakah packet
benar-benar sampai ke tujuannya atau tidak. Internet backbone network sudah
sangat overload dengan data dan rata-rata hilangnya paket sebesar 30%.
Higher layer protocols, seperti TCP, bertanggung jawab untuk menjamin
akurasi data dan mendeliver sesuai order antara sumber dan tujuan; TCP bekerja
dengan cara mengirim ulang data yang hilang. Ini mengakibatkan ada delay
tambahan antara sumber dan tujuan, membuat internet tidak sesuai untuk
aplikasi delay-sensitive seperti high quality voice atau video-conferencing.
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Alasan QoS yang rendah pada internet disebabkan : aplikasi pertama
adalah e-mail dan file transfer yang tidak sensitif terhadap delay. Dengan
munculnya web browser pada tahun 1992 mengubah posisi tersebut, ditambah
juga dengan meledaknya jumlah pemakai internet, semakin lamanya seorang
user konek ke internet serta semakin besarnya harapan kecepatan respon time.
Demand akan bandwidth internet terus tumbuh diperkirakan 400% pertahun
sejak tahun 1992. Apabila trend ini terus tumbuh seperti yang diharapkan, total
paket data dalam internet akan sangat besar.
Dengan begitu Internet telah melihat bunga yang berkembang di masalah
Qualitas of Service (QoS). Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah lalu lintas
dalam jaringan dan berbagai layanan yang akan diberikan melalui itu. Sehingga
perlu membangun jaringan yang mendapatkan jaminan ataupun penerapan
Quality of Service (QoS) didalamnya.
Secara umum model layanan untuk memberikan fungsi QoS adalah sebagai
berikut:
Best Effort Service
Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar
dapat mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunakan best-effort
service tidak akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan
yang dikehendaki. Sebuah aplikasi dapat mengirimkan data dengan besar
yang bebas kapan saja tanpa harus meminta ijin atau mengirimkan
pemberitahuan ke jaringan.
Beberapa aplikasi dapat menggunakan best-effort service, sebagai
contohnya FTP dan HTTP yang dapat mendukung best-effort service tanpa
mengalami permasalahan. Untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap
network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan kondisi jaringan,
penerapan best-effort service bukanlah suatu tindakan yang bijaksana.
Sebagai contohnya aplikasi telephony pada jaringan yang membutuhkan
besar bandwidth yang tetap, agar dapat berfungsi dengan baik; dalam hal ini
penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telephone gagal atau
terputus.
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Metode ini adalah metode yang primitif dimana antara aplikasi dengan
prioritas tinggi maupun rendah tidak mendapat jaminan QoS tertentu
sehingga aplikasi tersebut dalam penggunaan sumber daya hanya
berdasarkan FIFO (First In First Out).
-. Integrated Service
Model integrated service menyediakan aplikasi dengan tingkat
jaminan layanan melalui negosiasi parameter-parameter jaringan secara
end-to-end. Aplikasi-aplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan
untuk dapat beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk
menyediakan sumber daya jaringan yang dimulai sejak permulaan transmisi
dari aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan mengirimkan trafik,
sebelum menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima beban yang
akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang diminta
secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses
yang disebut admission control. Admission control adalah suatu mekanisme
yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta
tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke
aplikasi agar dapat memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah
memulai pengiriman data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah
dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola secara end-to-end sampai
aplikasi tersebut selesai.
Metode ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi yang rentan
terhadap delay dan keterbatasan bandwidth seperti VoIP (Voice over Internet
Protocol), dan videoconference. Salah satu protokol yang sering digunakan
adalah RSVP (Resource Reservation Protocol).
Arsitekturnya adalah di bawah ini :
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
RSVP pada jaringan
Differentiated service
Differentiated service menyediakan suatu set perangkat klasifikasi
dan mekanisme antrian terhadap protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi
dengan prioritas tertentu di atas jaringan yang berbeda. Differentiated
service bergantung pada kemampuan edge router untuk memberikan
klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang melewati jaringan.
Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan,
protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih
didukung oleh standard access list atau extended access list.
Pemrioritasan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Pembagian kelas aplikasi
3.3. Mengidentifikasi trafik dan mengklasifikasinya perkelas-kelas.
Untuk memberikan jaminan QoS untuk trafik yang padat, perangkat
jaringan harus mampu melakukan identifikasi trafik. Harus bisa memilah-milah
dengan memberi identitas yang unik untuk tiap trafik, untuk kemudian diberi
kelas atau level tertentu yang akan menjadi informasi bagi proses QoS
selanjutnya. Ada beberapa metode klasifikasi trafik yang umum dipakai, antara
lain:
Metode DiffServ
Diffserv menggunakan nilai DiffServ Code Point (DSCP) untik misahkan
trafik kedalam kelas-kelas. DiffServ mengenal dua macam nilai DSCP berikut:
- Expedited Forwarding (EF) – merupakan satu nilai DSCP tunggal (101110)
yang memberikan tanda prioritas tertinggi suatu paket dalam jaringan. EF
biasanya lebih tepat untuk aplikasi VoIP.
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
- Assured Forwarding (AF) – Meyediakan 4 kelas, dengan masing-masing
memiliki 3 level drop precedence.
Contoh jenis traffic yang tinggi adalah pada video-conference(vicon). Pada
umumnya untuk aplikasi video diberikan AF41 (nilai DSCP 100010).
Selama tidak ada keuntungan yang diperoleh dengan memperlakukan
porsi audio lebih baik dari paket video di aplikasi Vicon, AF41 sebaiknya
dipakai sebagai nilai DSCP untuk media voice dan video di vicon. Di layer
2, bisa dipakai 3 bit Class of Service (CoS).
Saat ini, tidak ada beberapa standar yang menjelaskan nilai mana
yang paling tepat untuk Vicon IP. Beberapa dibawah ini adalah skema
marking untuk jaringan multiservice yang direkomendasikan para vendor-
vendor jaringan besar.
Skema Marking Jaringan Multiservice
3.4. Pemilihan Mekanisme Antrian (Queueing)Trafik
Ada beberapa mekanisme antrian yang bisa digunakan sesuai dengan
tipe trafik yang ada dalam jaringan. Metode terbaru yang bisa dikonfigurasi
dengan command-line interface (CLI) adalah MQC. MQC pada intinya
memberikan jaminan bandwidth minimum dan prioritas antrian dalam satu
interface. Dengan menggabungkan dua metode yaitu jaminan bandwidth
dengan Class-Based Weighted Fair Queueing (CBWFQ) dan prioritas antrian
dengan LLQ (Low Latency Queueing).
Skema/Model Prioritisasi
Dibawah ini adalah beberapa contoh yang direkomendasikan para
pakar jaringan untuk skema prioritisasi di jaringan Multiservis:
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Tabel 3. Skema prioritisasi di jaringan Multiservis
Dibawah ini akan dijelaskan bagaimana skema prioritisasi bekerja:
- Trafik voice diberi prioritas antrian dan diberi alokasi bandwidth 48 kbps.
Kriteria entrinya adalah nilai DSCP EF atau IP Precedence 5. Ketika trafik
melebihi 48 kbps dan terjadi kongesi interface maka trafik akan di-
dropping. Oleh karena itu mekanisme admission control harus dibuat
untuk menjamin trafiknya tidak berlebihan.
- Trafik Vicon diberi alokasi bandwidth sesuai call-nya ditambah 20%. Entri
kriteria untuk Vicon adalah dscp AF41 atau IP Precedence 4. Trafik yang
melebihi 48 kbps akan di-dropping jika terjadi kongesi di interface. Para
pakar merekomendasikan penggunaan proxy untuk akses di antrian,
khususnya jika mekanisme trust tidak dikonfigurasi di tiap port switch. Di
site kecil dengan sejumlah kecil terminal vicon bisa dipakai mekanisme
Access Control list (ACL) berdasarkan IP address terminal untuk bisa akses
ke antrian. Penggunaan ACL bisa mencegah user yang “nakal” yang
menggunakan IP precedence 4, mem-bypass gatekeeper dan
mengganggu semua trafik video di antrian.
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Bab IV
Kesimpulan
Dari penulisan jurnal ini dapat saya simpulkan bahwa :
- Implementasi QoS sebenarnya merupakan suatu hal yang sederhana pada
jaringan, namun pada kenyataanya QoS merupakan salah satu hal yang
paling tidak diperhatikan. Permasalahan kongesti seringkali dianalogikan
kepada permasalahan bandwidth, dan dijawab dengan peningkatan
bandwidth. Dengan penerapan QoS, maka akan dapat diberikan jaminan
layanan kepada aplikasi yang dijalankan oleh end user. Melalui QoS ini,
nantinya juga dapat dilakukan kontrol dan fungsi manajemen pada
jaringan.
- Untuk jenis traffic yang tinggi, seperti Video-Conference(Vi-Con) metode
penerapan Quality Of Service (QoS) adalah menggunakan metode Modular
QOS command line interface (MQC).
- MQC pada intinya memberikan jaminan bandwidth minimum dan prioritas
antrian dalam satu interface. Dengan menggabungkan dua metode yaitu
jaminan bandwidth dengan Class-Based Weighted Fair Queueing (CBWFQ)
dan prioritas antrian dengan LLQ (Low Latency Queueing).
Daftar Pustaka
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
Jaringan Komputer | Universitas Sriwijaya
Stallings, William. Data and Computer Communications, Prentice Hall, vol. 4, pp 202-
203. 1991.
http://www.cisco.com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/QoS.pdf
http://qos.internet2.edu/wg/apps/fellowship/Docs/Internet2AppsQoSNeeds.pdf
http://home.graffiti.net/budi11:graffiti.net/buku/bwmanagement.pdf
http://www.batan.go.id/sjk/eII2006/Page06/P06n.pdf
http://www.d-cell.com/setyobudianto/paper/internet_msdepan.pdf
http://www.cert.or.id/~budi/courses/ec7010/dikmenjur-2004/willem-report.pdf
http://www.cisco.com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/QoS.html#wp1024838
http://adimaulana.wordpress.com/2008/05/02/quality-of-service-qos.html
http://gotopekerjaanku.blogspot.com/2005/05/qos-pada-voice-over-ip.html
http://www.ristishop.com/index.php?ch=8&lang=&s=99e05614ff11e96ccca69c3f0c2c8ccb&n=269/index.php.htm
http://ybandung.wordpress.com/2008/01/16/mengenal-teknologi-qos-di-internet.html
A.Hafiz Kamarullah/09061002056
top related