afta (indonesian article)

Post on 10-Nov-2015

214 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Asian free trade

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahAFTA (ASEAN Free Trade Area), bagi negara-negara pesertanya, adalah sebuah kenyataan yang mau tidak mau harus dihadapi. Hal Ini disebabkan karena sejak tanggal 1 Januari 2002, AFTA resmi diberlakukan, khususnya di negara ASEAN-6, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand (di Vietnam mulai diberlakukan pada tahun 2006, Laos dan Myanmar pada tahun 2008, dan Kamboja pada tahun 2010).Kami menyadari bahwa diselenggarakannya AFTA akan mempunyai beberapa dampak baik maupun buruk bagi indonesia, persaingan di asia tenggara akan menjadi semakin ketat namun disisi lain, lapangan kerja semakin meluas dan tenaga kerja indonesia pun menjadi lebih mudah untuk menata karirnya diluar negri .Tentu sangat penting mempersiapkan diri dalam menghadapi AFTA, hal ini dilakukan agar masyarakat indonesia siap dan dapat mengikuti persaingan saat AFTA nanti apalagi bagi mereka yang baru menginjak dunia kerja.Maka dari itu karya tulis ini disusun agar memperluas pengetahuan pembaca tentang AFTA sehingga pembaca dapat lebih memahami AFTA dan mempersiapkan diri untuk menghadapi AFTA.

1.2 Pembatasan MasalahUntuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah:1. Kondisi ketenagakerjaan di indonesia.2. Pengertian AFTA.3. Dampak diselenggarakan AFTA bagi Tenaga kerja Indonesia4. Cara menyikapi AFTA

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian1.3.1 Tujuan Agar pembaca memahami apa itu AFTA. Agar pembaca, terutama tenaga kerja dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi AFTA1.3.2 Manfaat Menambah wawasan pembaca terutama di bidang AFTA Agar SDM di indonesia sadar dan mempersiapkan dirinya untuk menghadapi AFTA

1.4 Metode PenelitianDalam penyusunan karya ilmiah ini penyusun menggunakan metode pengumpulan data atau Metode kepustakaan. Penyusun membaca dari beberapa referensi di media cetak, modul ataupun di internet dan menggagaskan kesimpulan-kesimpulan yang di dapat. Peyusun juga menggunakan rujukan atau kutipan untuk melengkapi karya ilmiah ini.

1.5 Sistematika penulisanDalam karya ilmiah ini akan dibahas latar belakang, batasan masalah, tujuan dan manfaat juga metode penelitian yang digunakan oleh penyusun. Semua hal itu akan di bahas dalam BAB I pendahuluan. Diikuti dengan BAB II yaitu pengaruh AFTA terhadap tenaga kerja indonesia. Di bab tersebut akan dibahas kondisi ketenagakerjaan di indonesia, pengertian, pengaruh, dampak dan sikap dalam menghadapi AFTA. Karya ilmiah ini akan diakhiri dengan BAB III sebagai penutup yang didalamnya terdapat simpulan dan saran yang lalu diikuti oleh daftar pustaka yang telah digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini.

BAB IIPENGARUH AFTA TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA

2.1 Kondisi Ketenagakerjaan IndonesiaSejak Krisis Ekonomi pada tahun 1997-1998 lalu, bermunculan banyak masalah-masalah baru di indonesia, salah satunya mengenai permasalahan ketenagakerjaan di indonesia yang sangat buruk. Banyak sekali tenga kerja di indonesia yang tidak dapat bekerja atau menganggur. hal ini disebabkan karena Kelebihan jumlah tenaga kerja di Indonesia tidak diimbangi dengan kesempatan kerja yang tercipta. Sehingga hal ini dapat menimbulkan Masalah yang sangat serius bagi perkembangan Indonesia, dan terbukti bahwa permasalahan ini menjadi akar dari permasalahan-permasalahan lain Di indonesia.Buruknya tingkat kesehatan, keamanan, pendidikan dan penegakan hukum di Indonesia sangat dipengaruhi oleh buruknya kondisi ketenagakerjaan indonesia. Hal ini terjadi karena pendapatan masyarakat yang rendah sehingga mereka melakukan kejahatan untuk memenuhi biaya hidupnya, mengacuhkan kesehatan karena biayanya yang mahal, menyepelekan pentingnya pendidikan dan tidak mempedulikan hukum yang berlaku diindonesia. Apabila hal ini terus berlangsung keadaan di Indonesia akan semakin memburuk apalagi pada saat AFTA berlangsung.

Grafik Tingkat Pengangguran 2010-2012

(TNP2K,2012)Dari Grafik Tingkat Pengangguran 2010-2012 dapat dilihat adanya penurunan pengangguran masyarakat indonesia. Tentu hal ini adalah suatu awal yang baik untuk mempersiapkan diri menghadapi AFTA. Akan tetapi persiapan menuju AFTA masih sangat kurang, mengingat SDM di indonesia yang masih belum terampil sedangkan persaingan di AFTA nanti akan sangat ketat. Apabila AFTA berlangsung maka secara tidak langsung persaingan di asia tenggara akan semakin ketat, maka bagi mereka yang keterampilannya masih kurang akan sulit untuk menempatkan diri di AFTA nanti.

2.2 Pengertian AFTA (ASEAN Free Trade Area)AFTA (ASEAN Free Trade Area) adalah suatu persetujuan oleh anggot-anggota ASEAN mengenai sektor produksi lokal di seluruh negara dikawasan Asia Tenggara (ASEAN). Ketika persetujuan AFTA ditandatangani resmi, ASEAN memiliki enam anggota yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam bergabung pada1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999. AFTA sekarang terdiri dari sepuluh negara ASEAN. Keempat pendatang baru tersebut dibutuhkan untuk menandatangani persetujuan AFTA untuk bergabung ke dalam ASEAN, namun diberi kelonggaran waktu untuk memenuhi kewajiban penurunan tarif AFTA. AFTA ( ASEAN Free Trade Area) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. AFTA (ASEAN FreeTrade Area) dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA (ASEAN FreeTrade Area) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002. Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan AFTA melalui, penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kwantitatif dan hambatan-hambatan non tarif lainnya.Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.Produk yang dikatagorikan dalam General Exception adalah produk-produk yang secara permanen tidak perlu dimasukkan kedalam CEPT-AFTA, karena alasan keamanan nasional, keselamatan, atau kesehatan bagi manusia, binatang dan tumbuhan, serta untuk melestarikan obyek-obyek arkeologi dan budaya. Indonesia mengkatagorikan produk-produk dalam kelompok senjata dan amunisi, minuman beralkohol, dan sebagainya sebanyak 68 pos tarif sebagai General Exception.Selain perdagangan bebas yang seolah olah hanya membahas hasil produksi, dan masalah ekonomi lainnya, AFTA juga mencakup tentang ketenaga kerjaan. Pada saat AFTA berlangsung . para tenaga kerja menjadi lebih mudah untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Sama halnya seperti barang, para tenaga kerja akan sangat dipermudah untuk melamar kerja di luar negeri. Semua ini dilakukan seperti tujuan awal yaitu untuk memajukan perekonomian anggota-anggota ASEAN dari proses produksi hingga hasil produksi.

2.3 Pengaruh AFTA (ASEAN Free Trade Area)Sesuai dengan kerjasama di bidang ekonomi yang diatur dalam Komunitas ASEAN, pasar barang, jasa dan investasi dapat secara bebas bergerak tanpa batasan geografis. Khususnya pada tenaga kerja, AFTA (ASEAN Free Trade Area) 2015 pastiakan berdampak langsung pada ketenagakerjaan Indonesia. Secara teoritis, liberalisasi dalam pasar barang, jasa, modal dan tenagakerja akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, karena akan menciptakan kondisi yang mendorong perusahaan untuk mengalokasikan sumber-sumber daya secara lebih efisien. (pratiwi dalam Sugiyono,2010) Adanya mobilitas tenaga kerja yang tanpa batas, tentu akan membuat kesempatan kerja bagi angkatan kerja semakin luas dengan cakupan wilayah yang luas pula. Tenaga kerja bisa bebas memilih jenis pekerjaan sesuai dengan yang mereka inginkan dan perusahaan juga dapat memilih tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasinya. Namun, meskipun hal tersebut membuat masyarakat Indonesia senang. Akan tetapi, justru ketika pasar barang dan jasa itu dimulai tanpa kesiapan sumber daya manusia yang berkualitas kita hanya akan menjadi penonton kesuksesan orang lain dinegeri sendiri. Seperti yang saat ini terjadi, jumlah pekerja migrant yang besar dari Indonesia cenderung didominasii oleh pekerja dengan keahlian rendah (low- skilled).AFTA (ASEAN Free Trade Area) 2015 juga menuntut tenaga kerja Indonesia mempunya keahlian yang lebih dari rata-rata agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing dari negara-negara tetangga. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan kualitas dari tenaga kerja Indonesia.

2.3.1 Kelebihan dan kekurangan AFTA bagi IndonesiaBerlangsungnya AFTA akan menimbulkan beberapa dampak pada indonesia. Entah itu dampak baik atau buruk. Tentu saja AFTA mempunyai kekurangan dan kelebihannya.Dampak baik yang akan terjadi pada saat AFTA berlaku: Hasil produksi di indonesia akan mudah di pasarkan di luar negeri. Tenaga kerja indonesia dapat menata karir dan mendapatkan pengidupan yang lebih baik. Akan meningkatkan perekonomian indonesia. Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju dan kuat seiring dengan tercapainya tujuan AFTA. Masyarakat akan mendapatkan barang-barang dengan harga lebih murah . Pemerintah akan lebih memperhatikan tenaga kerja. Peluang untuk menarik investasi dari luar negeri. Membuat Tenaga kerja semakin terlatih.Namun, disisi lain AFTA juga dapat berdampak buruk bagi indonesia seperti: Tergusurnya lapangan kerja oleh tenaga kerja lain. Barang produksi indonesia tidak laris di pasaran. Nilai jual barang di indonesia jatuh. Adanya sifat ketergantungan kepada negara pemimpin. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah. Yang lebih buruk lagi, makin bertambahnya pengangguran dalam negeri.2.3.2 Kesiapan Indonesia Menghadapi AFTA (ASEAN Free Trade Area) 2015Kesiapan indonesia dalam mennghadapi AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang akn diselenggarakan tahun 2015 masih jauh dari harapan bahkan indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara penggagas AFTA. Rendahnya kompetisi sumber daya manusia di indonesia menyebabkan indonesia menempati urutan ke-5 atau lebih rendah dari Singapura (ke-1), Malaysia (ke-2), dan Thailand (ke-4) data dapat dilihat dari tabel ASEAN economic forum.

Tabel ASEAN economic forum

(Darwanto, 2012)Rendahnya kompetensi sumber daya Indonesia diperoleh dari faktor-faktor yang saling berkaitan seperti tenaga kerja atau ahli profesi yang tidak memiliki kualifikasi mumpuni, minimnya pelaksanaan sertifikasi kompetensi,belum sesuainya kurikulum di sekolah menengah dengan keahlian profesi, dan sumber daya manusia di Indonesia yang sangat berlimpah tapi belum dapat dioptimalkan oleh pemerintah indonesia. Oleh karena itu, Indonesia dikatakan belum siap untuk menghadapi kuatnya persaingan tenaga kerja AFTA 2015 karena tenaga kerja Indonesia sendiri rata-rata tidak cukup banyak yang mampu memenuhi standar yang dibutuhkan oleh perusahan. Standar tersebut akan selalu meningkat seiring dengan tingginya persaingan kemampuan, keterampilan, pengetahuan, maupun kemampuan berbahasa, antar tenaga kerja negara-negara South-East asia.Kompetensi sumber daya manusia dibentuk dari suatu pola pikir manusianya. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, pola pikir adalah aspek penting yang perlu diperhatikan. Pola pikir tenaga kerja maupun calon tenaga kerja harus mulai disesuaikan dengan jaman. Cara meningkatkan pola pikir tenaga kerja di Indonesia diantaranya pembelajaran yang mendorong manusia untuk mencari tahu dari berbagai sumber observasi, pembelajaran yang diarahkan untuk mampu merumuskan masalah bukan hanya menjawab masalah, pembelajaran yang diarahkan untuk melatih berfikir analitis bukan berfikir mekanistis, dan pembelajaran yang menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Hal ini harus sudah mulai dibentuk sejak memasuki dunia pendidikan tingkat tinggi seperti SMA dan Perguruan Tinggi. Selain pola pikir tenaga kerja yang harus di bentuk untuk menghadapi AFTA 2015 rendahnya kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris pada tenaga kerja Indonesia. Sumber daya manusia di Indonesia akan kalah bersaing dengan sumber daya manusia negara lain seperti Malaysia dan Singapura yang telah menggunakan bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari dengan tidak bermaksud untuk mengesampingkan bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia. Namun kemampuan berbahasa asing ini sangat dibutuhkan untuk menjual kompetensi tenaga kerja Indosesia kepada industri luar negeri. Salah satu faktor rendahnya kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam berbahasa asing.Oleh karena itu, tenaga kerja Indonesia akan kalah bersaing dengan tenaga kerja negara lain dalam berkomunikasi dengan bahasa asing.Faktor tersebut menunjukan Indonesia Belum Siap untuk menghadapi AFTA (ASEAN Free Trade Area) tahun 2015. Banyak persiapan-persiapan yang dibutuhkan dan juga komitmen yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat indonesia untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi AFTA 2015 agar tenaga kerja indonesia tidak kalah saing dengan tenaga kerja negara-negara lain. Indonesia Bisa Siap dalam mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi AFTA 2015. Komitmen yang tinggi, keseriusan, dan juga kerjasama dari berbagai pihak untuk menghadapi . Setelah Indonesia dapat memahami prioritas masalah apa aja yang harus diselesaikan dan kekurangan apa saja yang perlu ditingkatkan, maka tahap selanjutnya adalah implementasi yang membutuhkan koordinasi dari berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada untuk dapat mencapai tujuan.

BAB IIISIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan Demikian Materi Tentang AFTA bagi tenaga kerja indonesia kami sampaikan. Sebagai generasi muda sudah selayaknya kita berjuang untuk menghadapi masa depan kita. Hanya tinggal beberapa bulan lagi indonesia akan memasuki AFTA, masih ada waktu untuk mempersiapkan diri agar kita dapat mengikuti persaingan pada AFTA. Seperti telah dibahas, AFTA mempunyai banyak keuntungan juga kerugian semua itu tergantung kepada kesiapan kita untuk mengikuti AFTA. Apabila SDM indonesia sudah dibekali dengan baik dan siap untuk bersaing di AFTA nanti maka indonesia sudah pasti akan dapat memimpin jalannya AFTA dan indonesia menjadi salah satu negara yang mendapatkan banyak keuntungan dari diadakannya AFTA ini. Begitu juga sebaliknya, apabila indonesia kurang siap maka indonesia akan makin terlindas oleh negara negara tetangga dan keadaan indonesia terutama di bidang perekonomian makin terpuruk.

3.2 SaranIndonesia harus segera melakukan perbaikan dan peningkatan mutu dari SDMnya dan mempersiapkan sebaik mungkin angkatan-angkatan kerja baru dengan kemampuan dan keterampilan. Memang tidak mudah, akan tetapi apabila semua pihak seperti masyarakat, pemerintah, isntitusi, perusahaan, pengusaha dan para pelajar bersatu dengan satu tujuan untuk masa depan masyarakat indonesia yang lebih baik, maka peningkatan mutu SDM ini akan sangat cepat ter-realisasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Andri.2007.Indonesia dan AFTA. 21 Juni.http://andriaditya.wordpress.com/2007/06/21/indonesia-dan-afta/. [25 Maret 2014].Aisyah, Hesty.2014. DICARI !! Tenaga Kerja yang TERAMPIL dan KOMPETEN dalam menghadpi AFTA 2015!.15 Marat.http://m.kompasiana.com/post/read/638625/1/dicari-tenaga-kerja-yang-terampil-dan-kompeten-dalam-menghadapi-afta-2015.html.[26 Maret 2014]. Armansyah. 2013.Are We AFTA Ready?. 07 November.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/07/1401337/.Are.We.AFTA.Ready.[26 Maret 2014].

Darwanto, Harry.2012. Penurunan Peringkat Daya Saing Indonesia Tahun 2012. 17 September.http://www.setkab.go.id/artikel-5730-penurunan-peringkat-daya-saing-indonesia-tahun-2012.htmlIIU .[26 Maret 2014].

Kuncoro. 2011.Menilik Indeks Sumber Daya Manusia Indonesia. 03 November.http://www.setkab.go.id/artikel-10918-.html.[25 Maret 2014].

Nindi P, Erliz.2009.Tenaga Kerja.http://www.academia.edu/3712545/Tenaga_Kerja..[25 Maret 2014].

Ryan.2011.AFTA, APEC, & WTO. 11 Junihttp://rian-hdt17.blogspot.com/2011/06/afta-apec-wto.html.[26 Maret 2014].

Yuliyawati, Sri Nur Dan Hazma .2010. Kiat Penulisan Laporan Ilmiah. Bandung. Politeknik Negeri Bandung.

11

top related