akg vitamin - prof sulaeman
Post on 02-Jan-2016
35 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Ahmad Sulaeman, Budi Setiawan, Dewi Permaesih, Astari Apriantini, dan Nurfi Afriansyah
Departemen Gizi Masyarakat – Fakultas Ekologi Manusia IPB
Pusat Penelitian Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinis– Balitbang Kemenkes RI
Widya Karya Pangan dan Gizi X, 19-21 November 2012
ANGKA KECUKUPAN
VITAMIN
PENDAHULUAN
Ada14 vitamin yang telah diketahui esensial bagi
kesehatan manusia yang dapat dikelompokkan atas
dua kelompok yaitu
vitamin yang larut di dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E
dan K dan
vitamin larut air yaitu: C, B1, B2, B6, B12, Folat, Niacin,
Pantotenat, Biotin, Cholin
Perhatian terhadap vitamin saat ini terus meningkat
dan diduga vitamin mempunyai peran dan fungsi
lain terhadap kesehatan terutama pada pencegahan
penyakit-penyakit kronis dannon-communicable
disease lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka AKG vitamin yang telah ditetapkan selama ini perlu dilihat kembali apakah masih relevan atau harus ditambah atau dikurangi.
Keberadaan data-data hasil penelitian menjadi penting untuk dapat dijadikan landasan dalam menyusun AKG yang lebih sesuai dengan kenyataan.
Defisiensi Vitamin A merupakan masalah kesehatan masyarakat yang nyata di lebih 70 negara termasuk Indonesia
Pada tahun 1995, 3 juta anak-anak di seluruh dunia setiap tahun xerophthalmia
250 juta juta lagi anak-anak balita diperkirakan mengalami defisien vitamin A secara sub-klinis dan berada risiko morbiditas yang parah dan kematian premature
Tergantung kepada kriteria yang digunakan, jumlah orang dengan defisiensi vitamin A di dunia dapat mencapai lebih dari 500 juta
VITAMIN A
Status Vitamin A
Diukur dengan berbagai
metode seperti:
pengukuran konsumsi pangan (diit),
biokimia,
fungsional
klinis (symptomatology).
Lima kategori status vitamin A :
(1) defisien,
(2) marginal,
(3) cukup,
(4) berlebih, atau
(5) Toxic
AKG Vitamin A
Jumlah vitamin A yang harus dikonsumsi per hari untuk mempertahankan status vitamin A pada level memuaskan atau cukup.
FAO/WHO mempunyai dua level rekomendasi yang berdasarkan kepada kebutuhan basal dan asupan level yang aman.
Kebutuhan basal adalah jumlah yang diperlukan untuk mencegah kegagalan fungsi yang dapat didemonstrasikan secara klinis.
Asupan Harian yang Dianjurkan (RDI) Vitamin A (FAO/WHO)
Kelompok RDI (FAO/WHO) g RE
Basal Aman
Bayi 0 - 0.5 tahun
0.5 - 1 tahun
180
180
350
350
Anak-anak 1 - 2 tahun
2 - 6 tahun
6 - 10 tahun
200
200
200
400
400
400
Laki-laki 10 - 12 tahun
12 - 70+ tahun
300
300
500
600
Wanita 10 - 70+ tahun 270 500
Wanita hamil + 100 + 300
Wanita menyusui 0 - 6 mo
> 6 mo
+ 180
+ 180
+ 350
+ 350
KISARAN AMAN ASUPAN VITAMIN A
1.0 1.0 1 RE = 1 mcg all trans retinol Kisaran Asupan yang aman
0.5 0.5
0 0 (a) (b) (c) 800-1000 RE 3000 RE > 5000 RE
R
isik
o k
etidakcukupan
Ris
iko k
ele
bih
an
EIE
xce
ssn
ad
eq
ua
cy
Estimasi Kebutuhan Vitamin A
Kelompok Usia Kebutuhan vitamin A g retinol
Bayi 400
Anak di bawah lima tahun
380
Anak sekolah 400
Wanita hamil 580
Ibu menyusui 570
Laki-laki dewasa 500
Wanita dewasa 450
Angka Kecukupan Gizi AKG Vitamin A untuk Orang Indonesia
KELOMPOK Retinol (g)
Campuran retinol + carotene (g)
Retinol* (g) Carotene (sayuran dan buah)**
Bayi 0 - 6 bulan
6 - 12 bulan
375
400
375
400
- -
Anak anak 1 - 3
4 - 6
7 - 9
400
450
500
200
250
250
4000
4000
5000
Laki-laki 10 - 12
13 - 15
16 - 18
19 - 29
30 - 50
51 - 65
65 +
600
600
600
600
600
600
600
300
300
300
300
300
300
300
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
Wanita 10 - 12
13 - 15
16 - 18
19 - 29
30 - 50
51 - 65
600
600
600
500
500
500
300
300
300
250
250
250
6000
6000
6000
5000
5000
5000
Wanita hamil 800 400 8000
Ibu menyusui 850 450 8000
*). 50% asupan dari retinol (preformed vitamin A) **). 100 g sayuran berdaun hijau gelap mengandung 5000 - 10.000 g carotene.
Berbeda dari zat gizi lainnya dimana tubuh dapat mengsintesanya dengan bantuan sinar matahari.
Salah satu vitamin yang fungsinya di dalam tubuh cukup unik karena mirip dengan fungsi hormon.
Selama 10 tahun terakhir, terdapat perhatian yang terus meningkat terkait kemungkinan peran lebih dari vitamin D dalam kesehatan manusia.
Ada hubungan antara asupan vitamin D dengan kesehatan mulai dari pencegahan kanker sampai meningkatnya imunitas; termasuk perannya dalam pencegahan diabetes atau preeclampsia selama kehamilan
VITAMIN D
Vitamin D 25 (OH)-D
nmol/L
ng/ml
Severe deficiency 12.5 5
Deficiency 37.5 15
Insuficiency 37.5-50 15-20
Normal 50-250 20-80
Excess 250 100
Intoxication 375 150
Definisi Klinis dari level serum 25 (OH)-D
Sumber: Misra et al 2008
AKG vitamin D Kelompok Usia
dan Jenis
Kelamin
Angka
Kecukupan(
1998)a
IOM
(1997)b
FAO/WH
O (2001)c
FNRI
(2002)d
Angka
Kecukupan(
2004)
Angka
Kecukupan
(2012)
Anak
0-6 bl
7-11 bl
1-3 th
4-6 th
7-9 th
7.5
10
5*
5*
5
5
5
5
5
5
10
10
10
5*
5*
5*
5
5
5
5
5
5
5
5
5
15
15
15
Pria
10-12 th
13-15 th
16-18 th
19-29 th
30-49 th
50-64 th
65-80 th
80+ th
10
10
10
5
5
5
5
5
5*
5*
5*
5*
5*
10*
15*
15*
5
5
5
5
5
10
15
15
5
5
5
5
5
10
15
15
5
5
5
5
5
10
15
15
15
15
15
15
15
15
20
20
Wanita
10-12 th
13-15 th
16-18 th
19-29 th
30-49 th
50-64 th
65-80 th
80+ th
10
10
10
5
5
5
5
5
5*
5*
5*
5*
5*
10*
15*
15*
5
5
5
5
5
10
15
15
5
5
5
5
5
10
15
15
5
5
5
5
5
10
15
15
15
15
15
15
15
15
20
20
Ibu hamil +5 5* 5 5 5 15
Menyusui
1-6 bulan +5 5* 5 5 5 15
7-12 bulan +5 5* 5 5 5 15
Peran vitamin E antara lain sebagai antioksidan dan mencegah terjadinya peroksidasi dari lipida. Di dalam sel banyak terdapat komponen-komponen yang mudah teroksidasi oleh adanya radikal bebas antara lain asam lemak tak jenuh, protein dan DNA.
Agar tidak terjadi kerusakan sel oleh radikal bebas maka untuk mencegah oksidasi/kerusakan oleh radikal bebas diperlukan sejumlah antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam air.
Vitamin E merupakan antioksidan yang larut dalam lemak. Antioksidan sendiri bekerja secara sinergis untuk memusnahkan radikal bebas tersebut.
VITAMIN E
EAR, RDA & AI dan UL Vitamin E (mg/hari)
Kelompok Umur EAR RDA & AI UL
Bayi
0—6 bulan 4 ND
7—12 bulan 5 ND
Anak-anak
1—3 tahun 5 6 200
4—8 tahun 6 7 300
Laki-laki, Perempuan
9—13 tahun 9 11 600
14—18 tahun 12 15 800
19—30 tahun 12 15 1.000
31—50 tahun 12 15 1.000
51—64 tahun 12 15 1.000
65-80 tahun
80+ tahun
12 15 1.000
Ibu hamil
14—18 tahun 12 15 800
19—30 tahun 12 15 1.000
31—50 tahun 12 15 1.000
Ibu menyusui
14—18 tahun 16 19 800
19—30 tahun 16 19 1.000
31—50 tahun 16 19 1.000
VITAMIN K
Vitamin K merupakan co-enzim yang berperan untuk sintesa sejumlah protein yang berperan dalam koagulasi darah dan metabolisme tulang.
Vitamin K, misalnya berperan sebagai co-enzim dalam pembentukan koagulasi protein faktor II yang disebut prothrombin.
Vitamin K juga berperan dalam menambahkan karbondioksida pada residu glutamat (Glu) dari suatu protein (Gla) yang akan mengikat kalsium dan penting untuk pembentukan tulang, selain penting pula mekanisme pengikatan Ca tersebut untuk otot dan ginjal.
VITAMIN K
Penyerapan dan Metabolisme Vitamin K
Vitamin K diserap di jejunum dan ileum dan untuk proses penyerapannya perlu tersedianya asam empedu, cairan pankreatik dan lemak. Banyaknya vitamin K yang dapat diserap sangat bervariasi dari 10% sampai 80% tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Setelah diserap vitamin K akan diangkut oleh chilomikron, di bawa ke hati dan sebagian besar akan disimpan di hati. Hati merupakan organ tubuh yang konsentrasi vitamin K-nya cukup tinggi.
Setelah menjalankan fungsinya vitamin K akan mengalami degradasi diikuti dengan konyugasi dengan asam glucuronat dan selanjutnya dapat dikeluarkan melalui urin. Vitamin K yang belum terdegradasi dapat dikeluarkan bersama empedu melalui feces.
Defisiensi Vitamin K
Waktu pembekuan darah, karena itu defisiensi vitamin K mudah terkena hemorrhage
Jarang terjadi defisiensi vitamin K pada orang normal/sehat.
Defisiensi sekunder pada orang yang mengkonsumsi antiobiotik
"Hemorrhage Disease" (DHN) pada bayi yang baru lahir antara lain karena kekurangan vitamin K sehingga mengakibatkan kekurangan prothrombin dan proconvertin. Masalah ini disebut juga "Vitamin K Deficiency Bleeding" (VKDB). Rendahnya kadar vitamin K ASI dan rendahnya intake vitamin K merupakan faktor terjadinya defisiensi vitamin K pada bayi.
Pada orang dewasa ditandai lamanya pembekuan darah, rendahnya kadar vitamin K dalam plasma, rendahnya ekskresi "j-carboxy glutamyl residue" (Gla) dalam urin serta rendahnya aktivitas faktor VII (yang terkait dengan agregasi keping-keping darah).
Angka Kecukupan Vitamin K
Kelompok
Usia
Angka
Kecukupan
(1998)a
IOM
(2002)b
FAO/WH
O (2001)c
FNRI
(2002)d
Angka
Kecukupan
(2004 dan
2012)
Anak
0-6 bl
7-11 bl
1-3 th
4-6 th
7-9 th
5
10
2.0*
2.5*
5
10
6
9
5
10
15
20
30
30*
55*
55*
15
20
25
13
19
24
15
20
25
Pria
10-12 th
13-15 th
16-18 th
19-29 th
30-49 th
50-64 th
64+ th
45
65
70
80
80
80
80
60*
75*
75*
120*
120*
120*
120*
35
55
55
65
65
65
65
34
50
58
59
59
59
59
35
55
55
65
65
65
65
Wanita
10-12 th
13-15 th
16-18 th
19-29 th
30-49 th
50-64 th
64+ th
45
55
60
65
65
65
65
60*
75*
75*
90*
90*
90*
90*
35
55
55
55
55
55
55
35
49
50
51
51
51
51
35
55
55
55
55
55
55
Ibu hamil 65 75-90* 55 51 55
Menyusui
Semester 1 65 75-90* 55 51 55
Semester 2 65 75-90* 55 51 55
Penilaian status dilakukan dengan
menghitung
intik tiamin per 1000 Kal
Ekskresi tiamin melalui urin (urinary thiamin
excretion)
Koefisien aktivasi transketolase (transketolase
activation coefficient)
Eritrosit tiamin difosfat (erythrocyte thiamin
diphosphate)
VITAMIN B1 (TIAMIN)
Kecukupan Tiamin
Kebutuhan tiamin tergantung kepada proporsi karbohidrat dalam
diet.
Perhitungan kebutuhan tiamin, ditentukan berdasarkan total
kebutuhan energi dengan asumsi 40% energi berasal dari lemak.
Apabila komposisi diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat serta
protein, maka kebutuhan tiamin bisa menjadi lebih tinggi.
Tidak ada efek toksik dari intik tiamin dosis tinggi
Berdasarkan studi deplesi/replesi, diperlukan 0,2 mg per 1000 Kal
untuk memelihara kondisi ekskresi urin normal.
Untuk mendapatkan koefisien aktivasi transketolasse pada kondisi
normal, diperlukan 0,3 mg per 1000 Kal.
Penentuan angka kecukupan tiamin dihitung 0,5 mg per 1000 Kal
untuk dewasa dengan konsumsi energi 2000 Kal per hari.
Umur Berat badan(kg) Tinggi badan(cm) Angka Kecukupan
Energi (Kal/hari) 2012
Angka Kecukupan
Tiamin (mg/hari) 2012
Angka Kecukupan
Tiamin (mg/hari) 2004
Anak
0-5 bl 6 61 550 0,3 0,2
6-11 bl 9 71 725 0,4 0,4
1-3 th 13 91 1125 0,6 0,5
4-6 th 19 112 1600 0,8 0,8
7-9 th 27 130 1850 0,9 0,9
Laki-laki
10-12 th 34 142 2100 1,1 1,1
13-15 th 46 158 2475 1,2 1,2
16-18 th 56 165 2675 1,3 1,3
19-29 th 60 168 2725 1,4 1,3
30-49 th 62 168 2625 1,3 1,2
50-64 th 62 168 2325 1,2 1,2
65-79 th 60 168 1900 1,0 1,0
80+ th 58 168 1525 0,8 1,0
Perempuan
10-12 th 36 145 2000 1,0 1,1
13-15 th 46 155 2125 1,1 1,2
16-18 th 50 158 2125 1,1 1,1
19-29 th 54 159 2250 1,1 1,0
30-49 th 55 159 2150 1,1 0,9
50-64 th 55 159 1900 1,0 0,9
65-79 th 54 159 1550 0,8 0,8
80+ th 53 159 1425 0,7 0,8
Hamil (+an)
Trimester 1 180 0,3 0,3
Trimester 2 300 0,3 0,3
Trimester 3 300 0,3 0,3
Menyusui (+an)
6 bl pertama 330 0,3 0,3
6 bl kedua 400 0,3 0,3
Penilaian status dilakukan dengan melihat
Ekskresi riboflavin & metabolitnya dalam urin
(Urinary excretion of the vitamin and its
metabolites)
Koefisien Erythrocyte Glutathione
Reductase (EGR)
VITAMIN B2 (Riboflavin)
Adekuat Marginal Defisie
n
Riboflavin urin µg/g creatinin >80 27-80 <27
Mol/mol creatinin >24 8-24 <8
µg/24 jam >120 40-120 <40
nmol/24 jam >300 100-300 <100
mg diatas 4 jam setelah dosis 5
mg
>1.4 1.0-1.4 <1.0
µmol diatas 4 jam setelah dosis
5 mg
>3.7 2.7-3.7 <2.7
Riboflavin eritrosit µg/g hemoglobin >0.45 - -
nmol/g hemoglobin >1.2 - -
Glutathieone reducta Koefisien aktivasi <1.4 1.4-1.7 >1.7
Status Riboflavin
Intik riboflavin dibawah 1,1 mg per
hari, mengakibatkan ekskresi
riboflavin dalam urin sangat sedikit.
Eksresi riboflavin dalam urin
meningkat dengan meningkatnya
intik.
Nilai koefisien EGR antara 1,0-1,3
menunjukkan status riboflavin
normal; sedangkan nilai >1,7
mengindikasikan defisiensi.
Kecukupan Riboflavin
Berdasarkan studi deplesi/replessi, kebutuhan
minimal orang dewasa adalah 0,5-0,8 mg per
hari.
Nilai koefisien EGR <1,3 dimiliki oleh orang yang
biasa mengkonsumsi riboflavin antara 1,2-1,5
mg per hari.
Intik riboflavin antara 1,1-1,6 mg per hari, dapat
meningkatkan jumlah riboflavin yang
dikeluarkan melalui urin.
Kebutuhan riboflavin juga dapat dihitung
berdasarkan intik energi, 0,6-0,8 mg per 1000
Kal.
Umur Berat badan(kg) Tinggi badan(cm) Angka Kecukupan
Energi (Kal/hari) 2012
Angka Kecukupan
Riboflavin (mg/hari)
2012
Angka Kecukupan
Riboflavin (mg/hari)
2004
Anak
0-5 bl 6 61 550 0,3 0,3
6-11 bl 9 71 725 0,4 0,4
1-3 th 13 91 1125 0,7 0,5
4-6 th 19 112 1600 1,0 0,6
7-9 th 27 130 1850 1,1 0,9
Laki-laki
10-12 th 34 142 2100 1,3 1,0
13-15 th 46 158 2475 1,5 1,2
16-18 th 56 165 2675 1,6 1,3
19-29 th 60 168 2725 1,6 1,3
30-49 th 62 168 2625 1,6 1,3
50-64 th 62 168 2325 1,4 1,3
65-79 th 60 168 1900 1,1 1,3
80+ th 58 168 1525 0,9 1,3
Perempuan
10-12 th 36 145 2000 1,2 1,0
13-15 th 46 155 2125 1,3 1,0
16-18 th 50 158 2125 1,3 1,0
19-29 th 54 159 2250 1,4 1,1
30-49 th 55 159 2150 1,3 1,1
50-64 th 55 159 1900 1,1 1,1
65-79 th 54 159 1550 0,9 1,1
80+ th 53 159 1425 0,9 1,1
Hamil (+an)
Trimester 1 180 0,3 0,3
Trimester 2 300 0,3 0,3
Trimester 3 300 0,3 0,3
Menyusui (+an)
6 bl pertama 330 0,4 0,4
6 bl kedua 400 0,4 0,4
Jenis niasin metabolit yang diekresikan
melalui urin yaitu N-methyl-nicotinamide.
Niasin metabolit lainnya adalah methyl-2-
pyridone-5-carboxamide.
Rasio methyl-2-pyridone-5-carboxamide
terhadap N-methyl-nicotinamide dalam urin.
Pengukuran rasio konsentrasi NAD & NADP
dalam sel darah merah.
NIASIN (B3)
Orang dewasa dengan status gizi baik, ekskresi
metabolit niasin berupa N’-methylnicotinamide
berkisar antara 4-6 mg.
Ekskresi 5.8 ± 3.6 mg N-methyl-nicotinamide/24 jam
dan 20.0 ± 12.9 mg N-methyl-2-pyridone-5-
carboxamide/24 jam mengindikasikan status niasin
dalam kondisi normal.
Rasio methyl-2-pyridone-5-carboxamide terhadap N-
methyl-nicotinamide antara 1,3-4,0 mengindikasikan
status niasin normal.
Rasio erythrocyte NAD to NADP < 1.0, indikasi
defisiensi niasin.
Kecukupan Niasin
Kebutuhan niasin sangat terkait dengan kebutuhan energi, terutama intik
karbohidrat.
Umur dan jenis kelamin juga berpengaruh pada jumlah kebutuhan niasin.
Secara konvensional, kebutuhan niasin dihitung berdasarkan pengeluaran
energi (energy expenditure).
Jumlah niasin dalam diet relatif sangat kecil, sehingga kebutuhan niasin
dapat dipenuhi dari konversi triptofan menjadi niasin.
Konversi 60 mg triptofan menjadi 1 mg niasin dinyatakan sebagai 1 niacin
equivalent (NE).
Kandungan niasin dalam ASI adalah sekitar 1.5 mg/L dan triptofan 210 mg/L,
sehingga total kandungan niasin dalam ASI menjadi 5 mg NE/L atau 4 mg
per 0.75 liter ASI per hari.
Umur Berat badan(kg) Tinggi badan(cm) Angka Kecukupan Energi
(Kal/hari) 2012
Angka Kecukupan
Niasin (mg/hari)
2012
Angka Kecukupan
Niasin (mg/hari)
2004
Anak
0-5 bl 6 61 550 3 2
6-11 bl 9 71 725 4 4
1-3 th 13 91 1125 6 6
4-6 th 19 112 1600 9 8
7-9 th 27 130 1850 10 10
Laki-laki
10-12 th 34 142 2100 12 12
13-15 th 46 158 2475 14 14
16-18 th 56 165 2675 15 16
19-29 th 60 168 2725 15 16
30-49 th 62 168 2625 14 16
50-64 th 62 168 2325 13 16
65-79 th 60 168 1900 10 16
80+ th 58 168 1525 8 16
Perempuan
10-12 th 36 145 2000 11 12
13-15 th 46 155 2125 12 13
16-18 th 50 158 2125 12 14
19-29 th 54 159 2250 12 14
30-49 th 55 159 2150 12 14
50-64 th 55 159 1900 10 14
65-79 th 54 159 1550 9 14
80+ th 53 159 1425 8 14
Hamil (+an)
Trimester 1 180 4 4
Trimester 2 300 4 4
Trimester 3 300 4 4
Menyusui (+an)
6 bl pertama 330 3 3
6 bl kedua 400 3 3
VITAMIN B6 (Piridoksin)
Status vitamin B6 dapat ditentukan secara
langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung dilakukan dengan
pengukuran konsentrasi piridoksin dalam
plasma, sel darah merah, maupun urin.
Secara tidak langsung meliputi pengukuran
PLP dalam plasma, sel darah merah, dan
dalam darah.
Status Piridoksin
Konsentrasi Plasma pyridoxal-5’-phosphate (PLP)
merupakan salah satu indikator yang baik untuk penilaian
status vitamin B6.
Plasma PLP juga berkorelasi dengan intik vitamin B6 dari
makanan.
Rentang konsentrasi plasma PLP pria berkisar antara 27-
75 nmol/L, sedangkan wanita antara 26-93 nmol/L.
Nilai koefisien aktivasi erythrocyte aspartate
aminotransferase (EAST-AC)<1,8 mengindikasikan status
vitamin B6 dalam kondisi normal.
Erythrocyte transaminase activity (alanine & aspartate)
merupakan indikator status viamin B6 jangka panjang.
Kecukupan Piridoksin
Penilaian status vitamin B6 yang hanya didasarkan atas intik
vitamin B6 dari makanan kurang memadai, terutama apabila hanya
dilakukan pengukuran dalam beberapa hari saja.
Masalah lainnya adalah kurang lengkapnya data kandungan
vitamin B6 dalam daftar komposisi bahan makanan.
Rataan mingguan intik vitamin B6 antara 1,2-1,5 mg/hari, dan rasio
vitamin B6 terhadap protein >0,02, mengindikasikan status vitamin
B6 pada kondisi normal.
Umur Berat badan(kg) Tinggi badan(cm)
Angka Kecukupan
Protein (g/hari)
2012
Angka Kecukupan
Piridoksin (mg/hari)
2004
Angka Kecukupan
Piridoksin (mg/hari)
2012
Anak
0-5 bl 6 61 12 0,1 0,1
6-11 bl 9 71 18 0,3 0,3
1-3 th 13 91 26 0,5 0,5
4-6 th 19 112 35 0,6 0,6
7-9 th 27 130 49 1,0 1,0
Laki-laki
10-12 th 34 142 56 1,3 1,3
13-15 th 46 158 72 1,3 1,3
16-18 th 56 165 66 1,3 1,3
19-29 th 60 168 62 1,3 1,3
30-49 th 62 168 65 1,3 1,3
50-64 th 62 168 65 1,7 1,7
65-79 th 60 168 62 1,7 1,7
80+ th 58 168 60 1,7 1,7
Perempuan
10-12 th 36 145 60 1,2 1,2
13-15 th 46 155 69 1,2 1,2
16-18 th 50 158 59 1,2 1,2
19-29 th 54 159 56 1,3 1,3
30-49 th 55 159 57 1,3 1,3
50-64 th 55 159 57 1,5 1,5
65-79 th 54 159 56 1,5 1,5
80+ th 53 159 56 1,5 1,5
Hamil (+an)
Trimester 1 20 0,4 0,4
Trimester 2 20 0,4 0,4
Trimester 3 20 0,4 0,4
Menyusui (+an)
6 bl pertama 20 0,5 0,5
6 bl kedua 20 0,5 0,5
FOLAT Folat berfungsi sebagai koenzim dalam transfer
karbon tunggal dalam metabolisme nukleat dan
asam amino. Vitamin ini penting terututama untuk
mencegah neural tube defect pada wanita hamil
Indikator utama yang digunakan untuk
mengestimasi AKG folat adalah folat eritrosit yang
merefleksikan simpanan folate pada jaringan
AKG dinyatakan dalam DFE (µg dietary folate
equivalent). 1 µg DFE = 0.6 µg asam folat dari
pangan yang difortikasi atau sebagai suplemen
yang dikonsumsi bersama makanan
Umur EAR
( µg DFE/hari)
Angka Kecukupan Folat
( µg DFE/hari) 2004
Angka Kecukupan Folat
(µg DFE/hari) 2012
Anak
0-5 bl ND 65 65
6-11 bl ND 80 80
1-3 th 120 160 160
4-6 th 160 200 200
7-9 th 250 300 300
Laki-laki
10-12 th 250 400 400
13-15 th 330 400 400
16-18 th 320 400 400
19-29 th 320 400 400
30-49 th 320 400 400
50-64 th 320 400 400
65-79 th 320 400 400
80+ th 320 400 400
Perempuan
10-12 th 250 400 400
13-15 th 330 400 400
16-18 th 320 400 400
19-29 th 320 400 400
30-49 th 320 400 400
50-64 th 320 400 400
65-79 th 320 400 400
80+ th 320 400 400
Hamil Trimester 1 520 600 600
Hamil Trimester 2 520 600 600
Hamil Trimester 3 520 600 600
Menyusui 6 bl pertama 450 500 500
Menyusui 6 bl kedua 450 500 500
VITAMIN B12 Vitamin B12 berfungsi sebagai koenzim untuk
reaksi transfer metil yang critical yang mengubah
homosistein menjadi metionin dan untuk reaksi
terpisah yang mengubah L-metilmalonil CoA
menjadi succinil-CoA
AKG didasarkan kepada jumlah yang dibutuhkan
untuk maintenan status hematologi dan nilai
vitamin B12 serum yang normal,
Sampai saat ini belum ada bukti-bukti ilmiah yang
cukup untuk menetapkan batas asupan tertinggi
yang aman (UL) untuk vitamin B12
Umur EAR
( µg/hari)
AKG 2004 B12
( µg/hari)
AKG 2012 B12
(µg/hari)
Anak
0-5 bl ND 0.4* 0.4*
6-11 bl ND 0.5* 0.5*
1-3 th 0.7 0.9 0.9
4-6 th 1.0 1.2 1.2
7-9 th 1.0 1.2 1.2
Laki-laki
10-12 th 1.5 1.8 1.8
13-15 th 2.0 2.4 2.4
16-18 th 2.0 2.4 2.4
19-29 th 2.0 2.4 2.4
30-49 th 2.0 2.4 2.4
50-64 th 2.0 2.4 2.4
65-79 th 2.0 2.4 2.4
80+ th 2.0 2.4 2.4
Perempuan
10-12 th 1.5 1.8 1.8
13-15 th 2.0 2.4 2.4
16-18 th 2.0 2.4 2.4
19-29 th 2.0 2.4 2.4
30-49 th 2.0 2.4 2.4
50-64 th 2.0 2.4 2.4
65-79 th 2.0 2.4 2.4
80+ th 2.0 2.4 2.4
Hamil Trimester 1 2.2 2.6 2.6
Hamil Trimester 2 2.2 2.6 2.6
Hamil Trimester 3 2.2 2.6 2.6
Menyusui 6 bl pertama 2.4 2.8 2.8
Menyusui 6 bl kedua 2.4 2.8 2.8
Penentuan kebutuhan vitamin C pada awalnya
didasarkan atas jumlah yang dapat mencegah terjadinya
scurvy.
Indikator kecukupan vitamin C yang terbaik adalah near
maximal neutrophil ascorbate concentration.
Indikator lain yang dapat digunakan adalah biomarker
oksidasi lemak, fungsi vascular, fungsi anti oksidan
dalam leukosit, proteksi terhadap oxidative stress,
markers kerusakan DNA, parameter yang berkaitan
dengan respon imun, fungsi kognitif dan daya ingat,
serta kaitannya dengan penyakit degeneratif kronis
seperti kanker dan penyakit jantung.
VITAMIN C
Kecukupan Vitamin C
Penentuan rata-rata intik vitamin C didasarkan kandungan
vitamin C dalam tubuh sebesar 900 mg, efisiensi absorpsi
85%, dan catabolic rate 2,9; sehingga dibulatkan menjadi 30
mg per hari.
Mengingat pentingnya vitamin C untuk menjaga kesehatan
yang optimum , disamping untuk meningkatkan penyerapan
besi kaitannya dengan enemia.
Umur EAR
mg/hari
AKG 2004 Vitamin C
(mg/hari)
AKG 2012 Vitamin C
(mg/hari)
Anak
0-5 bl ND 40 40
6-11 bl ND 50 50
1-3 th 13 40 40
4-6 th 22 45 45
7-9 th 22 45 45
Laki-laki
10-12 th 39 50 50
13-15 th 63 75 75
16-18 th 75 90 90
19-29 th 75 90 90
30-49 th 75 90 90
50-64 th 75 90 90
65-79 th 75 90 90
80+ th 75 90 90
Perempuan
10-12 th 39 50 50
13-15 th 56 65 65
16-18 th 60 75 75
19-29 th 60 75 75
30-49 th 60 75 75
50-64 th 60 75 75
65-79 th 60 75 75
80+ th 60 75 75
Hamil Trimester 1 66 +10 +10
Hamil Trimester 2 70 +10 +10
Hamil Trimester 3 70 +10 +10
Menyusui 6 bl pertama 96 +25 +25
Menyusui 6 bl kedua 100 +25 +25
ASAM PANTOTHENAT Asam pantothenat berfungsi sebagai komponen
koenzim A dan phosphopantetheine, yang terlibat
dalam metabolisme asam lemak.
Asam pantothenat cukup tersedia melimpah di
dalam makanan dan defisiensi terjadi karena
mengonsumsi diit pangan semisintetis atau
adanya antagonis vitamin
Kriteria utama yang digunakan untuk mengestimasi
AI asam pantothenat adalah asupan yang cukup
untuk menggantikan ekskresi dalam urin.
BIOTIN Biotin berfungsi sebagai koenzim dalam beberapa
reaksi karboksilase yang dependen kepada
bikarbonat
Nilai-nilai yang diekstrapolasi dari data untuk bayi
dan perkiraan terbatas dari asupan digunakan
untuk menyusun AI dari biotin karena masih
terbatasnya data kebutuhan pada orang dewasa
Tidak ada cukup data untuk menyusun UL dari
biotin
CHOLINE Cholin berfungsi sebagai prekursot asetilcholine,
fosfolipid, dan betaine donor metil
Kriteria utama yang digunakan untuk mengestimasi
AI untuk choline adalah pencegahan kerusakan hati
seperti yang dinilai dengan mengukur kadar
alanine aminotransferase pada serum.
Belum ada perkiraan asupan choline yang
merepresentasikan masing-masing negara
sehingga belum dapat dihitung EARnya
Umur EAR AKG 2004 AI 2012 Asam Pantothenat
(mg/hari)
AI 2012 Biotin
(µg/hari)
AI 2012 Choline
Mg/hari
Anak
0-5 bl ND ND 1.7* 5 125
6-11 bl ND ND 1.8* 6 150
1-3 th ND ND 2 8 200
4-6 th ND ND 2 12 250
7-9 th ND ND 3 12 375
Laki-laki
10-12 th ND ND 4 20 375
13-15 th ND ND 5 25 550
16-18 th ND ND 5 30 550
19-29 th ND ND 5 30 550
30-49 th ND ND 5 30 550
50-64 th ND ND 5 30 550
65-79 th ND ND 5 30 550
80+ th ND ND 5 30 550
Perempuan
10-12 th ND ND 4 20 375
13-15 th ND ND 5 25 400
16-18 th ND ND 5 30 425
19-29 th ND ND 5 30 425
30-49 th ND ND 5 30 425
50-64 th ND ND 5 30 425
65-79 th ND ND 5 30 425
80+ th ND ND 5 30 425
Hamil Trimester 1 ND ND 6 30 450
Hamil Trimester 2 ND ND 6 30 450
Hamil Trimester 3 ND ND 6 30 450
Menyusui 6 bl pertama ND ND 7 35 550
Menyusui 6 bl kedua ND ND 7 35 550
RISET KE DEPAN
Penelitian tentang asupan dan status vitamin larut lemak maupun
larut air di Indonesia agar dapat ditentukan EAR
Studi epidemiologis untuk melihat tingkat konsumsi vitamin dikaitkan
dengan prevalensi penyakit kronis di Indonesia perlu dilakukan.
Percobaan acak terkontrol untuk menetapkan relevansi status
berbagai vitamin dengan berbagai penyakit kronis/PTM
Interaksi asupan vitamin dengan komponen gizi mikro lainnya
Sejalan dengan ditemukannya peran lain dari berbagai vitamin dalam
menunjang kesehatan dan mencegah berbagai penyakit kronis,
diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan indikator defisiensi
vitamin yang lebih terpercaya dan mudah diukur termasuk kajian
tolerable upper limit vitamin
top related