analisis financial literacy mahasiswa fakultas ekonomi um
Post on 25-Jul-2015
49 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS FINANCIAL LITERACY MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UM
Yogi Dwi Satrio100431507230
• Mereka menjalani berbagai kegiatan ekonomi yang tidak proporsional. • Kecenderungan tidak adanya pembentukan skala prioritas
atas kegiatan konsumsi, • Tidak ada pertimbangan konsumsi.• Cenderung untuk mengurangi alokasi atas kebutuhan
pokok mereka, • Disinyalir adanya pengaruh lingkungan dalam kegiatan
ekonomi
FENOMENA
KERANGKA PENELITIAN ( 1 )ANALISIS FINANCIAL LITERACY MAHASISWAANALISIS FINANCIAL LITERACY MAHASISWA
Bagaimana financial literacy mahasiswa dilingkungannya?
DEPENDENSI TERHADAP ORANG LAIN
PRIORITAS KONSUMSI
PENGELOLAAN KEUANGAN
Rasionalitas Ekonomi
Bagaimana sudut pandang tentang financial literacy mahasiswa terbentuk?
Apa yang menjadi pertimbangan pokok mahasiswa dalam mengatur keuangannya?
• Financial literacy surveys (ANZ, 2003), the ability to make informed judgements and to take effective decisions regarding the use and management of money
• Australian Securities & Investments Commission (report, 229, March 2011) Generally, however, it will involve an understanding of:
• A person’s own values and priorities; �•Budgeting, savings and how to manage money; •Credit; •The importance of insurance and protecting against risk; • Investment basics; �•Superannuation; �•Retirement planning; •The benefits of shopping around and how to compare products; •Where to go for advice and additional information, guidance and support; •How to recognise a potential conflict of interest; •How to recognise and avoid scams. “
Teori & PrinsipFinancial LiteracyFinancial Literacy
• (Etzioni,1992), bahwa manusia yang rasional adalah manusia yang bertindak bijaksana, dapat memilih dengan efisien sarana untuk mencapai tujuan ekonominya,
• Oscar Lange (dalam zainuddin, 2009) Keputusan yang diambil atas pertimbangan tradisi, nilai-nilai, dan mempunyai alasan dan argumentasi yang jelas dan lugas. Bahwa metodologi rasionalitas adalah ketika hal ini diambil berdasarkan cara berfikir dari setiap pelaku ekonomi.
Landasan TeoriRASIONALITAS EKONOMIRASIONALITAS EKONOMI
INTERINSIK
• Menurut Djamarah (2002:115) “ Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
• Sardiman, motivasi interinsik adalah keinginan mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri
• Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya (Dimyati dan Mudjiono, 2002:91)
• Motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar (Djamarah, 2002:117).
EKSTERINSIK
Landasan TeoriMotivasi Mengatur KeuanganMotivasi Mengatur Keuangan
KERANGKA BERPIKIR
Motivasi Mengatur Keuangan
Motivasi Mengatur Keuangan
Financial LiteracyFinancial Literacy
LATAR
BELAKAN
G
LATAR
BELAKAN
G
Lingkungan Mandiri
Keterbatasan Finansial
Internalisasi Pengalaman Berekonomi Dikeluarga
STRATEGI DALAM BERKONSUMSI
Rasionalitas EkonomiRasionalitas Ekonomi
EFISIENSI & OPTIMALISASI SUMBER DAYA
PENANGGULANGAN RESIKO
TEMPORARY
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
Penelitian kualitatif
Pendekatan Fenomenologi
Paradigma interpretative
Pendekatan dan jenis penelitian
1. Informan adalah mahasiswa FE UM
2. Subjek penelitian berkisar pada subjek yang berada pada lingkup FE UM
3. dokumen foto proses wawancara4. Obyek yang diamati : financial
literacy informan melalui dependensi terhadap orang lain dan pengelolaan keuangan
Data & Sumber Data
TeknikPengumpulanData
Analisis Data
Metodel Penelitian
•Wawancara mendalam
•Observasi•Dokumentasi
(1) Pengumpulan data(2) Reduksi data(3) Penyajian data(4) Penyimpulan atau verifikasi
Pengecekan KeabsahanTemuan
•Perpanjangan waktu pengamatan•Triangulasi•Member check•Audit trail•Expert opinion
Wawancara ( studi kasus) : disini akan digali keterkaitan FL dengan rasionalitas ekonomi seseorang berdasarkan tujuannya masing-masing
INSTRUMEN
Jika anda dihadapkan pada kondisi dimana anda kos, seorang pengurus organisasi aktif, banyak memiliki teman domisili Malang, & mengalokasikan Rp. 10.000 untuk makan tiap harinya dan pola makan anda sehari 3 kali sedangkan rata-rata harga makanan umumnya @Rp. 5.000 , bagaimana tanggapan anda dan apa yang anda lakukan?
Misalkan anda ingin membeli sepatu. Anda dihadapkan dengan 2 pilihan sepatu sedangkan anda hanya ingin membeli 1 saja. Disamping itu anda juga harus membeli buku untuk keperluan kuliah anda, apa yang anda lakukan?
Menurut anda Membeli makan di warung dengan membeli lauk saja dan nasi memasak sendiri itu lebih murah mana?
Jika anda pergi ketempat makan, dimana disana disediakan banyak menu dengan harga yang sama dan anda memilih salah satu menu, kemudian menu tersebut tidak ada dan pelayan menawari anda menu diluar daftar menu, apa yang anda lakukan?
No Peneliti Ayu Krishna, Maya Sari, Rofi Rofaida (2007) Widayati, Irin. (2011) Yogi Dwi Satrio (2012)
1 Judul Analisis Tingkat Literasi Keuangan Dikalangan Mahasiswa Dan Faktor-Faktor Yang Memperngaruhinya (Survey Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia)
Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, pendidikan pengelolaan keuangan keluarga, dan pembelajaran perguruan tinggi terhadap kemelekan financial mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Brawijaya
Analisis Financial Literacy Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Ekonomi Universitas Negeri Malang
2 Variabel Penelitian
X1= Jenis KelaminX2= UsiaX3= Tahun AngkatanX4= FakultasX5= Pengalaman KerjaX6= IPKY = Financial literacy
X = Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, pendidikan pengelolaan keuangan keluarga, dan pembelajaran perguruan tinggi Y = financial literacy
financial literacy, Motivasi mengatur keuangan, rasionalitas ekonomi mahasiswa
Penelitian Terdahulu
HASIL PENELITIAN
AGENDA PENELITIAN FINANCIAL LITERACY MAHASISWA
Tanggal(tahun 2012) Agenda Sasaran
17-19 Januari Pengambilan data awal Responden (snowball)
20-22 Januari Mengidentifikasi masalah Menemukan masalah dilapangan
23 Januari Penyusunan proposal & pemantapan instrumen penelitian Seminar
27 Januari Penelitian Lapangan •Tahap Pengamatan•Wawancara Responden
14 – 30 April Reduksi data Responden yang terpilih
14 - 31 April Penyajian Data Penyajian hasil penelitian oleh peneliti
5 – 10 Mei Penyimpulan
11 – 30 Mei Proses penyusunan tesis
PROFIL RESPONDEN (10 ORANG)
40%
20%
40%
SUMBER PENDAPATAN
ORANG TUA (4 orang)PENGHASILAN PRIBADI (2 orang)ORTU & PENG-HASILAN PRIBADI (4 orang)
• Responden adalah mahasiswa dari 3 jurusan di Fakultas Ekonomi yang masih aktif berkuliah
• Pendapatan yang berasal dari orang tua umumnya diberikan secara periodik (mingguan & bulanan)
• Secara keseluruhan kombinasi pendapatan dari orang tua dan penghasilan pribadi masih didominasi dari pemberian orang tua
• Rata-rata mahasiswa yang berpendapatan pribadi, diperoleh melalui usaha swasta
Untuk selanjutnya, pewarnaan digunakan sebagai pembeda yang menunjukkan sumber pendapatan responden
ORIENTASI PENGGUNAAN DANA
PRIORITAS PENGGUNAAN PENDAPATAN RESPONDEN
PRODUKSI & KONSUMS
KONSUMSI0
1
2
3
4
ORTUMANDIRIMIX
“Pokoknya dapat uang ...didompet saya selalu bawa lima puluh ribu buat empat hari plus bensinnya sepuluh ribu, kadang masih sisa sepuluh ribuan” - NITA -
“Pernah sekali aku gadaikan hapeku ini.. karena kebutuhan bayar SPP mas, dan aku belum gajian lagi dan kira-kira sekitar1 bulan aku baru bisa bayar karena gajian itu aku pilah-pilah untuk tanggungan atau kebutuhan yang lain” – EVANA-
“sebulan Rp. 500.000 ... ya buat kehidupan sehari-hari mas, kayak naik angkot, kebutuhan makan di luar rumah, jajan”
- AYU LARAS P. -
“dapat uang saku dari orang tua untuk hidup sehari-hariKemarin saya juga kredit alat (sound system)... itu dapat dari teman, aku periksa dan saya cicil terus saya perkirakan kreditan itu habisnya sekitar Juni.” - M. JAUHAR F, -
“gaji pertama saya gunakan untuk bayar kos dan sisanya untuk makan, gaji kedua untuk kebutuhan sekolah, makan dan
kebutuhan lain-lain.” - JULIANA P. -
“...uang dua ratus lima puluh ribu itu, datang di kos itu bisa tinggal dua ratus seketika buat beli-beli camilan atau makanan...”
- NESYA NERA -
DASAR PERTIMBANGAN KONSUMSI ?
““... jika alokasi memang hanya Rp.10.000 untuk alokasi makan dan rata-rata harga makanan Rp. 5.000, maka merubah pola makan diluar (masak sendiri). Jika sibuk, maka buat kesibukan itu jadi hal yang menghasilkan lebih banyak uang sehingga bisa makan 3 kali sehari...” – EVANA-
“... Kalau beli selalu bawa uang lebih, takut kalau ada tukang jus yang panggil-pangil, takut kalau ada tukang buah panggil-pangil gitu... saya punya nomor sampai tiga,.. itu saya ngejar gratisannya aja ” - NESYA NERA -
“aku ini cenderung liat-liat, kalau ada model baru ya aku lihat-lihat bagus atau tidak, kalau bagus ya aku beli. kalau ada model jilbab baru gitu, aku biasanya beli. Kalau belum ada model baru, aku cenderung bertahan dengan yang ku punya sampai barang itu mau rusak” - YUNI A. -
“... kebutuhan sekolah lebih penting dari itu mas, niat ku kan mau kuliah mas, jadi gak harus beli baju baru dan ngabaikan
kebutuhan kuliahku...” - AYU LARAS P. -
“...jika dengan uang Rp. 5.000 selapar apapun kita, tentu sudah mengenyangkan... pertimbangannya itu hanya makan, bukan selera namun lapar. “ - RIZKY ALVY -
“Kalau pengen makan ya makan. soalnya makanku itu pilih – pilih... kudu makan kayak yang standarnya ayam, nasi goreng, kalau uang kurang ya pinjam dulu” - ARY PRAYOGA -
“Saya memberanikan diri untuk kredit itu apa? Karena saya berinvestasi pada sound itu...nanti
kredit sudah lunas, saya dapat dua kali lipat.” - M. JAUHAR F, -
“saya gak bisa milih pak, takutnya gak sesuai dengan seleraku dan gak kepakai... pertimbanganku lucu, bagus, bosen dengan baju
yang lama, murah, baju lama sudah rusak dan uang saya cukup” - NITA -
“Utilitas, ya ini yang menentukan, barang ini buat saya seneng atau tidak, puas apa tidak? ....”
- PRADITA -
“...Biasanya kalau sudah ada model yang ku suka & sudah tahu harganya, aku itu jalan-jalan ke toko lainnya mas, siapa tahu ada yang model sama dan lebih murah... kalau ternyata masih cocok di tempat yang awal, ya aku kembali kesana mas.”
- JULIANA P. -
BAGAIMANA CARA MENGELOLA UANG ANDA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN?
“pendapatan saya tabung untuk melunasi kekurangan biaya masuk kuliah. Kosku per –bulannya sekitar Rp. 250.000... nah, dari uang tadi saya atur, memang sedikit mengurangi makan sih... tapi makan saya tidak lega kalau masih punya banyak hutang itu ...” – EVANA-
“...berusaha ngatur uang, tapi masih kalah dengan kepingin...- NESYA NERA -
“...pas kuliah Rp. 100.000 perminggu,...buat makan sehari itu aku Rp. 15.000, tapi rata-rata aku beli maksimal 10.000 sehari... kalau sisa Rp.250.00, yang Rp.100.00 ku buat belanja dan yang Rp.150.000 ditabung.” - YUNI A. -
“...sebulan Rp. 500.000 mas ... ya buat kehidupan sehari-hari mas, kayak naik angkot, kebutuhan makan di luar rumah, jajan. kalau makan aku tidak pernah budget...karena pengeluaranku setiap bulan hampir sama, jadi daripada aku pusing menulis dan melihat catatan keuangan, cukup tak ingat-ingat aja.“
- AYU LARAS P. -
“...saya baginya perminggu, kadang Rp.600.000 itu tidak saya ambil semua, kadang saya ambil Cuma Rp. 300.000, itu saya buat 2 minggu. Sebenarnya saya 2 minggu itu tidak selalu habis Rp. 300.000 mas, kadang kalau lagi jarang main, teman-teman tidak ada agenda main kemana gitu... atau lagi di kos saja selama 2 minggu itu biasanya habis Cuma.. Rp. 250.000. sisanya kadang di tabung“ - RIZKY ALVY -
“Kalau pengen makan ya makan. soalnya makanku itu pilih – pilih... kudu makan kayak yang standarnya ayam, nasi goreng, kalau uang kurang ya pinjam dulu” - ARY PRAYOGA -
“dari orang tua digunakan untuk biaya kebutuhan sehari-hari di Malang,seperti makan seminggu maksimal delapan puluh ribu. Hampir tiga ratus ribu untuk melunasi kredit perlengkapan kerja. Pendapatan pribadi untuk pengembangan usaha” - M. JAUHAR F, -
“saya makan, maksimal kalau dikampus ya saya jatah maksimal Rp. 15.000” - NITA -
“Setiap barang kebutuhan aku lihat kemudian aku catat uang dari ibu berapa, dan uang dari penghasilan aku berapa.... Kemudian uang saya pribadi saya sisihkan dahulu, dari orang tua dulu yang aku pakai... kemudian barang yang tidak ada itu apa saja saya catat semua” - PRADITA -
“...aku kuliah selalu dapat beasiswa, sedangkan gajian ku buat memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum dan kebutuhan-kebutuhan lain di Malang... Dari beasiswa itu aku sisihkan mas, gak tak pegang sama sekali, jadi khusus untuk bayar semesteran” - JULIANA P. -
TIPOLOGI FINANCIAL LITERACY MAHASISWA
Berdasarkan pada konsep dari asian and investment commission (2011) orientasi penggunaan dan pengelolaan keuangannya, pengambilan keputusan berdasarkan informasi Financial literacy di kategorikan menjadi :
1
2
3
1
2
3
1
23
1) Pengetahuan seseorang atas nilai suatu barang dan skala prioritas dalam hidupnya;
2) Pemanfaatan dari belanja dan membandingkan produk;
3) Dasar-dasar investasi.
1. Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang;
2. Pengelolaan kredit;
3. Perencanaan pensiun.
(1) Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan;
(2) Dimana harus pergi mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan tambahan;
(3) Pentingnya asuransi dan melindungi terhadap risiko.
USE
MANAGEINFORM JUDGEMENT
TIPOLOGI FINANCIAL LITERACY MAHASISWABerdasarkan data lapangan, mahasiswa yang tergolong memiliki Financial Literacy Untuk Mengkonsumsi Dan Produksi adalah
1) Pengetahuan seseorang atas nilai suatu barang dan skala prioritas dalam hidupnya;
(2)Pemanfaatan dari belanja dan membandingkan produk;
(3) Dasar-dasar investasi.
(1) Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang;
(2) Pengelolaan kredit;
(3) Perencanaan pensiun.
(1) Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan;
(2) Dimana harus pergi mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan tambahan;
(3) Pentingnya asuransi dan melindungi terhadap risiko.
USE
MANAGEINFORM JUDGEMENT
1
2
3
12
3
12
3
““... jika alokasi memang hanya Rp.10.000 untuk alokasi makan dan rata-rata harga makanan Rp. 5.000, maka merubah pola makan diluar (masak sendiri). Jika sibuk, maka buat kesibukan itu jadi hal yang menghasilkan lebih banyak uang sehingga bisa makan 3 kali sehari...” – EVANA-
“dapat uang saku dari orang tua untuk hidup sehari-hariKemarin saya juga kredit alat (sound system)... itu dapat dari teman, aku periksa dan saya cicil terus saya perkirakan kreditan itu habisnya sekitar Juni.” - M. JAUHAR F, -
“Utilitas, ya ini yang menentukan, barang ini buat saya seneng atau tidak, puas apa tidak? ....”
- PRADITA -
“Saya memberanikan diri untuk kredit itu apa? Karena saya berinvestasi pada sound itu...nanti kredit sudah lunas, saya dapat dua kali lipat.” - M. JAUHAR F, -
TIPOLOGI FINANCIAL LITERACY MAHASISWABerdasarkan data lapangan, mahasiswa yang tergolong memiliki Financial Literacy Untuk Mengkonsumsi adalah
1) Pengetahuan seseorang atas nilai suatu barang dan skala prioritas dalam hidupnya;
(2)Pemanfaatan dari belanja dan membandingkan produk;
(3) Dasar-dasar investasi.
(1) Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang;
(2) Pengelolaan kredit;
(3) Perencanaan pensiun.
(1) Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan;
(2) Dimana harus pergi mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan tambahan;
(3) Pentingnya asuransi dan melindungi terhadap risiko.
USE
MANAGEINFORM JUDGEMENT
1
2
3
12
3
12
3
“...pas kuliah Rp. 100.000 perminggu,...buat makan sehari itu aku Rp. 15.000, tapi rata-rata aku beli maksimal 10.000 sehari... kalau sisa Rp.250.00, yang Rp.100.00 ku buat belanja dan yang Rp.150.000 ditabung.” - YUNI A. -
“...jika dengan uang Rp. 5.000 selapar apapun kita, tentu sudah mengenyangkan... pertimbangannya itu hanya makan, bukan selera namun lapar. “ - RIZKY ALVY -
“... Dapat uang dari orang tua diselipkan atau masukkan ke tabungan, di sisakan diawal“
- ARY PRAYOGA -“...Biasanya kalau sudah ada model yang ku suka & sudah tahu harganya, aku itu jalan-jalan ke toko lainnya mas, siapa tahu ada yang model sama dan lebih murah... kalau ternyata masih cocok di tempat yang awal, ya aku kembali kesana mas.” - JULIANA P. -
“... Dapat uang dari orang tua maupun gajian ngajar diselipkan atau masukkan ke tabungan, di sisakan diawal. Terus didompet itu selalu bawa secukupnya” - NITA -
TIPOLOGI FINANCIAL LITERACY MAHASISWABerdasarkan data lapangan, mahasiswa yang tergolong tidak memiliki Financial Literacy adalah
1) Pengetahuan seseorang atas nilai suatu barang dan skala prioritas dalam hidupnya;
(2)Pemanfaatan dari belanja dan membandingkan produk;
(3) Dasar-dasar investasi.
(1) Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang;
(2) Pengelolaan kredit;
(3) Perencanaan pensiun.
(1) Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan;
(2) Dimana harus pergi mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan tambahan;
(3) Pentingnya asuransi dan melindungi terhadap risiko.
USE
MANAGEINFORM JUDGEMENT
1
2
3
12
3
12
3
“... Kalau beli selalu bawa uang lebih, takut kalau ada tukang jus yang panggil-pangil, takut kalau ada tukang buah panggil-pangil gitu... saya punya nomor sampai tiga,.. itu saya ngejar gratisannya aja ” - Resp_N2.Y -
“...berusaha ngatur uang, tapi masih kalah dengan kepingin...- Resp_N2.Y -
“...uang dua ratus lima puluh ribu itu, datang di kos itu bisa tinggal dua ratus seketika buat beli-beli camilan atau makanan...”
- Resp_N2.Y -
Dasar Terbentuknya FL
1
2
3
1
2
3
1
23
INTERNALISASI PENDIDIKAN BEREKONOMI ORANG TUA
KEINGINAN/ KEBUTUHAN AFILIASI; KEKUASAAN;
PRESTASI
(PRIBADI RESP.)
LINGKUNGAN SOSIAL
USE
MANAGEINFORM JUDGEMENT
Tingkat Financial Literacy
Konteks Rasionalitas EkonomiPenanggulangan resiko Strategi dalam berkonsumsi Efisiensi & Optimalisasi
sumber daya
Tinggi Masuk dalam prediksi; Sudah ada penanggulangan
terencana (berjaga-jaga); Menjadi pelajaran agar tak
terulang; Diselesaikan dengan mandiri.
Alokasi sesuai dengan prioritas;
Adanya analisa yang matang atas kegiatan konsumsi;
Perilaku konsumsi tidak merugikan orang lain;
Mengkonversi kebutuhan konsumsi menjadi sesuatu yang bisa menghasilkan pendapatan (produksi)
Menjalankan kegaitan ekonomi dengan pertimbangan waktu dan ketepatan
Sedang Terprediksi; Kesalahan sering terulang; Sumber dana menjadi obyek
penanggulangan kegagalan pengelolaan uang
Tergolong labil dalam prioritas & keputusan konsumsi;
Cenderung memuaskan diri sendiri
Cenderung pada efektifitas kegiatan konsumsi.
Rendah Jika gagal mengelola dikembalikan pada orang tua sebagai sumber dana.
Tidak ada analisa tingkat prioritaas yang jelas, cenderung memuaskan diri dan tidak peduli terhadap kebutuhan masa yang akan datang.
Tidak terpikirkan
TERIMA KASIH
Title
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Vivamus et magna. Fusce sed sem sed magna suscipit egestas.
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Vivamus et magna. Fusce sed sem sed magna suscipit egestas.
Title
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Vivamus et magna. Fusce sed sem sed magna suscipit egestas.
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Vivamus et magna. Fusce sed sem sed magna suscipit egestas.
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Vivamus et magna. Fusce sed sem sed magna suscipit egestas.
top related