analisis pengaruh karakteristik …eprints.ums.ac.id/7616/2/b200060225.pdf · 8. ibu dan bapak...
Post on 05-Jul-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh:
NINA SOFIANA
B 200 060 225
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul:
“ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI”
Yang disusun oleh:
NINA SOFIANA
B200 060 225
Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk
diterima,
Surakarta, Januari 2010
Pembimbing
(Drs.Agus Endro Suwarno,Msi)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Triyono, M.Si)
iii
NINA SOFIANA
06.6.106.02030.50225
EKONOMI AKUNTANSI
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN
TAHUNAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA)
JANUARI 2010
NINA SOFIANA
v
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan, akan datang kemudahan. Maka
kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Allah
kamu berharap.” (Qs. Asy-Syarrh : 6-8)
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
mengerjakan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang
meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka
akan kembali kepada-Nya.” (Qs. Al-Baqarah : 45-46)
“Jangan melepaskan harapan atau putus asa karena yang kau dambakan
sudah lampau. Meratapi sesuatu yang tidak dapat diperoleh kembali
merupakan kelemahan yang paling rapuh.” (Kahlil Gibran)
Janganlah engkau menyia-nyiakan waktu selagi masih ada masa
senggang, tetapi hiasilah waktu senggangmu untuk perbuatan yang
bermanfaat. Kesombongan akan menjerumuskan kita ke jurang
kenistaan, tapi kerendahan hati akan membawa kita menuju kemuliaan.
(Ninik Anggraini. 2008)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk orang-orang yang kucintai, yang
memberi hidup ini lebih berwarna dan berarti:
Allah SWT dalam lindunganNya sehingga pembuatan skripsi
ini lancar
Untuk Bapak, Ibu, dx nita Terima kasih atas segala curahan
kasih sayang, Do’a dan perhatian yang diberikan untuk
ananda, sebuah karya kecil ini kupersembahkan sebagai tanda
hormat dan baktiku
Keluarga besarku (om tono dan lek kamti) dan prikitiuww yang
selalu kusayangi, terima kasih atas support dan doanya
Sahabat-sahabatku, terima kasih atas Do’a, masukan,
semangad dan dorongan selama ini.(thank you so much)
Almamaterku
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas
karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis
dalam menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul: “ANALISIS PENGARUH
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI”. Adapun maksud dan tujuan
dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi kewajiban penulis dalam
melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan yang
tulus dan ikhlas dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
2. Bapak Drs. H.Syamsudin,MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Bapak Drs. Suyatmin, SE. M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Bapak Drs. M. Abdul Aris, M.Si.,selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
vii
5. Bapak Dr. Fatchan Achyani, SE. M.Si., selaku Pembimbing Akademik (PA)
yang selama ini memberikan bimbingan maupun arahan-arahan dengan sabar
dan bijak.
6. Bapak Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
telah dengan sabar dan bijaksana berkenan untuk membaca, mengoreksi,
membimbing dan mengarahkan hingga terselesainya skripsi ini.
7. Dosen-dosen dan karyawan fakultas ekonomi yang telah membantu penulis
selama pelaksanaan penelitian.
8. Ibu dan bapak tersayang, dek nita, tiada kasih sayang yang indah dan abadi di
dunia ini, melainkan kasih sayang yang engkau berikan kepadaku selama ini.
9. Keluarga besarku yang telah memberikan perhatian, pengertian dan
dukungannya.
10. Mas Joko, yang telah memberiku cinta, perhatian, semangat dan do’a yang
luar biasa. Terima kasih untuk semuanya.
11. Mbak Aping, terima kasih atas kasih sayang selama ini.
12. Buat Mira, Ines, Asta, Kurnia terima kasih atas persahabatan kalian.
13. Buat Murni, terima kasih atas bantuannya dan persahabatannya.
14. Teman-teman kelas G angkatan 2006, aku bersyukur bisa menjadi bagian dari
kalian.terus maju! Keberhasilan datang karena ada kemauan dan belajar dari
kegagalan.
15. Teman-teman kostku yang telah baik membantu aku dalam penyelesaian
skripsi ini.
viii
16. Teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih atas do’a, dukungan dan kasih sayangnya. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari penulisan dan
penyajian. Untuk itu penulis menerima segala saran dan kritik yang bersifat
membangun, semoga skripsi ini berguna bagi penelitian selanjutnya. Semoga
skripsi ini menjadi awal kesuksesan penulis pada langkah selanjutnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, 13 Februari 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
ABSTRAKSI ................................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ................................................................. 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 10
A. Laporan Keuangan ...................................................................... 10
1. Pengertian Laporan Keuangan ............................................... 10
2. Tujuan Laporan Keuangan ..................................................... 12
x
3. Karakteristik Laporan Keuangan ........................................... 13
B. Pengungkapan (disclosure) dalam Laporan Keuangan .............. 16
1. Pengertian Pengungkapan Laporan Keuangan ...................... 16
2. Tujuan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan…….. ....... 19
3. Konsep Pengungkapan dalam Laporan Keuangan……......... 20
4. Jenis Pengungkapan ............................................................... 21
C. Kelengkapan Pengungkapan ....................................................... 23
D. Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Tahunan ................................................ 24
E. Pengaruh Rasio Leverage terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Tahunan ................................................ 25
F. Pengaruh Rasio Net Profit Margin terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Tahunan ............................................... 26
G. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Tahunan ................................................ 26
H. Pengaruh Status Perusahaan terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Tahunan ................................................ 27
I. Review Penelitian Terdahulu ...................................................... 28
J. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 30
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 32
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 32
B. Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian ..................................... 32
C. Data dan Metode Pengumpulan Data ......................................... 33
xi
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................... 34
1. Variabel Independen (Variabel Bebas) .................................. 34
a. Ukuran perusahaan......................................................... 34
b. Rasio Leverage ................................................................ 34
c. Rasio Likuiditas............................................................... 35
d. Net profit Margin ............................................................ 35
e. Status Perusahaan........................................................... 35
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) .................................. 35
E. Metode Analisis Data .................................................................. 36
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 44
A. Statistik Deskriptif ...................................................................... 44
B. Analisis Data ............................................................................... 46
1. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 46
a. Uji Normalitas ................................................................. 46
b. Uji Multikolinearitas ....................................................... 47
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 48
d. Uji Autokorelasi .............................................................. 49
2. Analisis Regresi Ganda .......................................................... 50
3. Pengujian Statistik ................................................................. 53
a. Uji t .................................................................................. 53
b. Uji F ................................................................................. 55
c. Uji Ketepatan Perkiraan (R2) ........................................... 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 57
xii
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 61
A. Simpulan ..................................................................................... 61
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 62
C. Saran-saran ................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV. 1 Kriteria Pengambilan Sampel ................................................ 43
Tabel IV. 2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ................................ 44
Tabel IV. 3 Hasil Uji Normalitas Data.. .................................................. 46
Tabel IV. 4 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................... 47
Tabel IV. 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 48
Tabel IV. 6 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................... 49
Tabel IV. 7 Hasil Analisis Regresi Berganda ........................................... 50
Tabel IV. 8 Ringkasan Hasil Uji t ............................................................. 52
Tabel IV . 9 Rangkuman hasil uji F ........................................................... 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Item pengungkapan Laporan Keuangan
Lampiran 2 : Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran 3 : Statistik Deskriptif
Lampiran 4 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 5 : Hasil Uji Multikoliniaritas
Lampiran 6 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 7 : Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 8 : Hasil Uji Hipotesis
Lampiran 9 : Tabel Durbin Watson
Lampiran 10 : Tabel Nilai t
Lampiran 11 : Tabel Nilai F0,05
ABSTRAKSI
Laporan keuangan merupakan jendela informasi yang memungkinkan pihak-pihak di
luar manajemen perusahaan untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan pada masa pelaporan.
Dimana informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan bergantung pada tingkat
pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh karakteristik perusahaan (rasio likuiditas,
rasio leverage, rasio net profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan) terhadap
kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan tahunan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2006 sampai dengan tahun 2008.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2008. Pemilihan sampel
menggunakan purposive sampling. Berdasarkan kriteria, diperoleh 72 perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini. Untuk perhitungan data disusun secara panel (pooled data), jadi
jumlah data observasi sebanyak 216 perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis data dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut: 1) Hasil uji t menunjukkan bahwa untuk variabel likuiditas tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalan laporan keuangan. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai likuiditas di atas 0,05 yaitu sebesar 0,150. 2) Variabel leverage
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai leverage di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,019. 3) Variabel
net profit margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai net profit margin di
bawah 0.05 yaitu sebesar 0.006. 4) Variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan, hal ini
ditunjukkan oleh nilai ukuran perusahaan di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,012. 5) Variabel status
perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan dalam laporan keuangan, hal ini ditunjukkan oleh nilai status perusahaan di
atas 0,05 yaitu sebesar 0,935.
Kata Kunci: Laporan keuangan, Disclosure, Rasio likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Net Profit
Margin, Ukuran Perusahaan, Status Perusahaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berubahnya kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada
dunia usaha. Untuk dapat lebih bersaing, perusahaan dihadapkan pada
kondisi untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi
perusahaannya, sehingga akan lebih membantu para pengambil keputusan
dalam mengantisipasi kondisi yang semakin berubah.
Profesi akuntansi sebagai penyedia informasi bisnis tidak dapat
melepaskan diri dari perkembangan perekonomian ini. Semakin besar suatu
usaha bisnis, semakin dirasakan perlunya informasi akuntansi, baik untuk
pertanggung jawaban maupun untuk dasar pengambilan keputusan ekonomi.
Dalam hubungannya dengan pengujian informasi keuangan untuk pihak luar,
profesi akuntansi perlu mengatur cara-cara pengujian informasi keuangan
suatu badan usaha dan memberi jasa audit untuk menentukan kewajaran
laporan keuangan yang disusun oleh manajemen.
Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1,
tujuan pelaporan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi
investor, calon investor, kreditur, calon kreditur dan para pemakai lainnya
dalam membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan lainnya secara
rasional. Menurut Susanto dalam Subroto (2003) , informasi yang terkandung
dalam laporan keuangan sangat penting sebagai dasar untuk mengalokasikan
2
dana-dana investasi secara efisien dan produktif. Daarough dalam Subroto
(2003) menunjukkan arti pentingnya informasi laporan keuangan dengan
menyatakan bahwa, perusahaan-perusahaan memberikan laporan keuangan
kepada berbagai stakeholder, dengan tujuan untuk memberikan informasi
yang relevan dan tepat waktu agar berguna dalam pengambilan keputusan
investasi, monitoring, penghargaan kinerja dan pembuatan kontrak-kontrak.
Subroto (2003) menyatakan bahwa kualitas keputusan investasi dipengaruhi
oleh kualitas pengungkapan perusahaan yang diberikan melalui laporan
tahunan. Agar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
dipahami dan tidak menimbulkan salah interprestasi, maka penyajian laporan
keuangan harus disertai dengan pengungkapan yang cukup (adequate
disclosure). Selanjutnya, informasi-informasi apa sajakah yang harus
diungkapkan dalam laporan keuangan masih menjadi perdebatan di kalangan
ahli akuntansi, karena pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan sangat bervariasi dan masing-masing mempunyai kebutuhan
informasi yang berbeda.
Suatu laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat
dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Namun demikian, perlu
disadari bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Secara umum, laporan keuangan menggambarkan pengaruh dari kejadian
masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
3
Bagi pihak-pihak luar manajemen suatu perusahaan, laporan keuangan
merupakan jendela informasi yang memungkinkan mereka untuk mengetahui
kondisi suatu perusahaan pada suatu masa pelaporan. Dimana informasi yang
di dapat dari suatu laporan keuangan perusahaan tergantung pada tingkat
pengungkapan (Disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan.
Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus memadai agar dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga menghasilkan
keputusan yang cermat dan tepat. Perusahaan diharapkan untuk dapat lebih
transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaannya,
sehingga dapat membantu para pengambil keputusan seperti investor, kreditur,
dan pemakai informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang
semakin berubah.
Pengungkapan dalam laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu pengungkapan wajib (Mandatary Disclosure) dan
pengungkapan sukarela (Voluntary Disclosure).(Na’im dan Fuad Rakhman,
2000 dalam Kartika Andi, 2009). Pengungkapan wajib merupakan
pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang
berlaku (peraturan mengenai pengungkapan laporan keuangan yang
dikeluarkan oleh pemerintah melalui keputusan ketua BAPEPAM No. SE-
02/PM/2002). Sedangkan pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas
manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi
lainnya yang dipandang relevan untuk keputusan oleh para pemakai laporan
4
keuangan tersebut. Menurut peraturan mengenai laporan keuangan yang ada di
Indonesia hal semacam ini dimungkinkan.
Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal penting yang
dilakukan. Dimana akan memberikan gambaran tentang sifat perbedaan
kelengkapan pengungkapan antar perusahaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta dapat memberikan petunjuk tentang kondisi
perusahaan pada masa pelaporan. Dalam pencapaian efisiensi dan sebagai
sarana akuntabilitas publik, pengungkapan laporan keuangan menjadi faktor
yang signifikan. Pengungkapan laporan keuangan dapat dilakukan dalam
bentuk penjelasan mengenai kebijakan akuntansi yang ditempuh, kontijensi,
metode persediaan, dan jumlah saham yang beredar dan ukuran alternatife,
misalnya pos-pos yang dicatat dalam historical cost.
Penyediaan informasi yang luas dalam laporan keuangan merupakan
keseharusan yang disebabkan adanya permintaan berbagai pihak yang
berkepentingan dengan informasi tersebut. Suatu informasi dianggap
informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (believe)
para investor dalam mengambil keputusan investasi. Adanya suatu informasi
baru selain laporan keuangan akan membentuk suatu kepercayaan baru
dikalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui
perubahan demand dan supply surat-surat berharga.
Laporan tahunan pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi
investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan
5
investasi pasar modal dan juga sebagai sarana pertanggung jawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Tujuan pelaporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi guna pengambilan keputusan,
informasi diungkapkan pada dasarnya diarahkan kepada para pemegang
saham, para investor lainnya dan kreditur. Tetapi para karyawan, instansi
pemerintah dan masyarakat luas juga merupakan penerima laporan tahunan
dan bentuk pengungkapan lainnya. Dalam mekanisme pasar modal,
pengungkapan badan usaha merupakan suatu cara untuk menyalurkan
pertanggung jawaban perusahaan kepada para investor untuk memudahkan
alokasi sumber daya. Hal ini menunjukkan bahwa laporan tahunan merupakan
media yang penting untuk menyampaikan corporate disclosure
(pengungkapan pada laporan tahunan) oleh manajemen suatu badan usaha dan
merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan
investasi oleh para investor.
Akuntansi sebagai alat pertanggung jawaban mempunyai fungsi
sebagai alat kendali terhadap aktivitas suatu unit usaha. Tanggung jawab
manajemen tidak hanya terbatas atas pengelolaan dana ke dalam perusahaan
kepada investor dan kreditor, tetapi juga meliputi dampak yang ditimbulkan
oleh perusahaan terhadap lingkungan alam dan sosialnya. Keterkaitan yang
terjadi antara perusahaan dengan lingkungan alam dan sosialnya, serta
manfaat sosial (social benefits) dan biaya sosial (social cost) yang
ditimbulkannya merupakan sisi aspek sosial pertanggung jawaban manajemen.
6
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
oleh Almilia dan Ikka Retrinasari (2007) dengan judul analisis pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan
tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada waktu penelitian. Dimana
waktu penelitian ini menggunakan data tahun 2006-2008. Sedangkan
penelitian sebelumnya menggunakan data tahun 2001-2004. Berdasarkan
uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan
Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan
penelitian mengenai “apakah terdapat pengaruh karakteristik perusahaan (rasio
likuiditas, rasio leverage, rasio net profit margin, ukuran perusahaan dan
status perusahaan) terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan
tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan
masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah : untuk
menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan
7
pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan penulis dari penelitian serta
penyusunan proposal ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Agar dalam pembuatan dan penerbitan laporan keuangan dilengkapi
dengan pengungkapan informasi laporan keuangan yang memadai.
2. Bagi Calon Kreditur dan Calon Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai pengaruh
karakteristik perusahaan dengan kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian lain untuk mengadakan
penelitian selanjutnya yang ada kaitannya dengan karakteristik perusahaan
terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
4. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
dapat menjadi referensi bagi penulis.
8
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pendahuluan dari skripsi yang terdiri atas: latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berkaitan dengan
penelitian ini, review penelitian terdahulu, kerangka teoritis dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian, populasi, sampel
dan metode pengambilan sampel, data dan sumber data, metode
pengumpulan data, definisi operasional, instrumen penelitian dan
metode analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini peneliti menganalisa, menguraikan dan menyajikan data
dan hasil penelitian, berisi data-data penelitian dan analisa data
yang diperoleh di BEI yang dihitung berdasarkan metode
penelitian yang ada serta dibahas berdasarkan perhitungannya.
9
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup, memuat beberapa simpulan penelitian
yang dibuat berdasarkan hasil pembahasan, keterbatasan penelitian
serta memberikan saran-saran perbaikan untuk penelitian
selanjutnya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar
dalam penelitian ini, yaitu laporan keuangan dan pengertiannya, tujuan
laporan keuangan, karakteristik laporan keuangan, pengungkapan dalam
laporan keuangan dan pengertiannya, tujuan pengungkapan dalam laporan
keuangan, konsep pengungkapan dalam laporan keuangan dan jenis
pengungkapan, faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan, kelengkapan pengungkapan, hal- hal yang mengurangi
kegunaan informasi, review penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis.
A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada hakekatnya hasil dari proses akuntansi yang
disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan
untuk menginformasikan data keuangan kepada pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan dalam arti luas dinamakan pelaporan keuangan (financial
reporting), yaitu laporan keuangan pokok yang dilengkapi dengan informasi
keuangan lain yang dikomunikasikan melalui media informasi selain laporan
keuangan pokok.
1. Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut IAI (2009:2) adalah
”Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
11
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh
perubahan harga”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
mencakup laporan keuangan pokok ditambah laporan lainnya yang bersifat
melengkapi laporan keuangan dasar. Pelengkap atau suplemen laporan
keuangan ini berkaitan langsung atau tidak langsung dengan informasi
yang disediakan melalui laporan keuangan pokok.
Dalam buku yang berjudul Analisa Laporan Keuangan, Munawir
(2002:2) mendeskripsikan, “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil
dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut”.
Sedangkan menurut Harahap (2007:201) dalam Teori Akuntansi
Laporan Keuangan, menyatakan bahwa “Laporan keuangan adalah
merupakan output dan hasil akhir proses akuntansi. Laporan keuangan
inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah
satu bahan dalam proses pengambilan keputusan”.
12
2. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan beserta pengungkapannya dibuat oleh
perusahaan dengan tujuan memberikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan-keputusan investasi dan pendanaan, seperti yang
dinyatakan FASB dalam (Chariri, Anis dan Ghozali, 2007:161), bahwa
laporan keuangan harus memberikan informasi :
a. Untuk keputusan investasi dan kredit
b. Mengenai jumlah dan timing arus kas
c. Mengenai aktiva dan kewajiban
d. Mengenai kinerja perusahaan
e. Mengenai sumber dan penggunaan kas
f. Untuk menilai stewardship
Tujuan umum laporan keuangan menurut Standar Akuntasi
Keuangan No. 1 paragraf 12 disebutkan bahwa ”tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”. Laporan
keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen
(stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah
dilakukan oleh manajemen agar mereka dapat membuat keputusan
ekonomi. Keputusan ini mencakup misalnya keputusan untuk menahan
13
atau menjual investasi mereka dalam perusahaan, keputusan mengganti
manajemen dan keputusan pemberian kredit.
Menurut APB Statement No. 4 yang dikutip oleh Harahap
(2007:122) menggambarkan tujuan laporan keuangan dengan membaginya
menjadi dua, yaitu :
a. Tujuan khusus
Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan
perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi
berterima umum.
b. Tujuan umum
Memberikan informasi tentang sumber ekonomi, kekayaan,
kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan
kewajiban serta informasi lainnya yang relevan.
Dari pengertian diatas dapat disimpukan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu
perusahaan yang dapat digunakan baik oleh pihak intern maupun
ekstern perusahaan.
3. Karakteristik Laporan Keuangan
Mengingat pentingnya informasi bagi pengambilan keputusan
perlu ditetapkan kriteria infomasi yang dapat dipakai sebagai pengambilan
keputusan, meskipun kemudian tetap diperlukan dalam penyusunannya.
Kriteria tersebut memungkinkan informasi dapat dipakai atau memenuhi
14
kepentingan para pengguna informasi yang tidak dapat akses secara
langsung ke dalam perusahaan untuk mendapatkan informasi. Disisi lain
penyedia informasi memilki rerangka penyusunan yang jelas sehingga
tidak bersembunyi dibalik kata judgement untuk melindungi
kepentingannya.
Karakteristik atau kualitas informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan memiliki kriteria utama bahwa informasi tersebut
dapat dipakai sebagai patokan atau tuntunan perilaku yang diperlukan atau
harus diambil dalam hubungannya dengan pengamanan atau dalam
hubungannya dengan aktivitas yang dimonitor. Informasi yang dipakai
sebagai dasar pengambilan keputusan harus diungkapkan meskipun
informasi tersebut kecil jumlahnya. (Chariri, Anis dan Ghozali, 2007:164)
menyebutkan bahwa informasi yang berguna harus memenuhi sebagai
berikut :
a. Relevan (relevance)
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
memiliki kualitas relevan agar dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi
hasil evaluasi mereka di masa lalu.
15
b. Dapat Dipahami (understandability)
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh
pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan
ketekunan yang wajar. Namun demikian informasi kompleks yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut
terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
Kedua karakteristik diatas (relevan dan dapat dipahami)
merupakan karakteristik kualitas utama yang membuat informasi
akuntansi bermanfaat.
c. Handal (reliability)
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pegertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan
atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat Dibandingkan (comparability)
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila
dapat dibandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya dari
16
perusahaan yang sama maupun dengan laporan keuangan perusahaan
sejenis pada periode yang sama.
Cakupan informasi laporan keuangan dan pelaporan keuangan
meliputi laporan keuangan, informasi pelengkap, catatan atas laporan
keuangan dan media pelaporan lainnya.
B. Pengungkapan (disclosure) dalam Laporan Keuangan
1. Pengertian Pengungkapan Laporan Keuangan
Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak
menyembunyikan (Chariri, Anis dan Ghozali 2007:377). Apabila
dikaitkan dengan kata, disclosure berarti memberikan data yang
bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus
benar-benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, tujuan dari
pengungkapan tersebut tidak akan tercapai.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure
mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi
dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha.
Dengan demikian, informasi tersebut harus lengkap, jelas dan dapat
menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang
berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut. Informasi yang
diungkapkan harus berguna dan tidak membingungkan pemakai laporan
keuangan dalam membantu pengambilan keputusan ekonomi. Berapa
17
banyak informasi yang harus diungkapkan tidak hanya tergantung pada
keahlian pembaca, tetapi juga pada standar yang dibutuhkan.
Pengertian pengungkapan dalam laporan keuangan menurut Stice
(2000) dalam Sidharta dan Sherly Christianti (2007), pengungkapan dalam
laporan keuangan adalah pelaporan rinci sebuah transaksi dalam catatan
pada laporan keuangan. Evans (2002:334) mendefinisikan pengungkapan
dalam laporan keuangan adalah ”Disclosure means supplying information
in the financial statements including in the statements themselves, the
notes to the statements and the supplementary disclosures associated with
the statements”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
laporan keuangan yang disajikan perlu disertai dengan informasi-informasi
pendukung yang sering kali disebut dengan istilah pengungkapan, agar
laporan keuangan yang disajikan mudah dipahami dan tidak menimbulkan
salah interpretasi dalam menafsirkan laporan keuangan.
Pengungkapan secara sederhana dapat diartikan sebagai
pengeluaran informasi (the realease of information). Akuntan cenderung
menggunakan istilah ini dalam batasan yang lebih sempit, yaitu
pengeluaran informasi tentang perusahaan dalam laporan keuangan,
umumnya laporan tahunan (Na’im dan Fuad Rakhman, 2000). Informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan akan dapat dipahami dan tidak
menimbulkan salah interpretasi hanya jika laporan keuangan dilengkapi
dengan pengungkapan yang memadai. Pengungkapan yang memadai
18
bukan berarti banyaknya penggunaaan kata-kata atau kalimat-kalimat yang
panjang lebar, melainkan pengungkapan persoalan-persoalan yang
dianggap penting oleh auditor sehingga laporan keuangan tersebut tidak
menyesatkan para konsumennya dan tidak merugikan bagi perusahaan
atau pemegang saham. Karena kewajaran penyajian, laporan keuangan
bergantung pada cukup tidaknya pengungkapan-pengungkapan mengenai
hak-hak yang cukup materiil. Hal-hal yang cukup materiil dan perlu
diungkapkan adalah erat hubungannya dengan:
a. Bentuk, susunan dan isi laporan keuangan serta penjelasan-penjelasan
yang dilampirkan.
b. Istilah-istilah yang digunakan.
c. Banyaknya perincian-perincian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan.
d. Dasar penilaian atau penentuan dari jumlah-jumlah yang tercantum
dalam laporan keuangan, misalnya dasar penilaian persediaan, dasar
penentuan penyusutan aktiva tetap.
e. Aktiva-aktiva yang dipakai sebagai jaminan pinjaman.
f. Deviden yang tertunggak, pembatasan pembagian deviden dan hutang-
hutang yang bersyarat.
g. Adanya kepentingan-kepentingan yang berafiliasi atau yang menguasai
serta sifat dan volume transaksi-transaksi dengan kepentingan tersebut.
Menurut Marwata (2001), pengungkapan didefinisikan sebagai
penyediaan sejumlah informasi untuk membantu investor dalam membuat
prediksi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Pengungkapan
19
mencakup penyediaan informasi yang diwajibkan oleh badan berwenang
maupun secara sukarela dilakukan perusahaan, yang berupa laporan
keuangan, informasi tentang kejadian setelah tanggal laporan, analisis
keuangan, analisis manajemen atas operasi perusahaan yang akan datang,
perkiraan keuangan dan operasi pada tahun yang akan datang serta
laporan keuangan tambahan yang mencakup pengungkapan dan informasi
lainnya di luar harga perolehan (Marwata, 2001).
2. Tujuan Pengungkapan dalam laporan Keuangan
Tujuan pengungkapan dalam laporan keuangan menurut (Chariri,
Anis dan Ghozali 2007:382), mengungkapkan bahwa tujuan
pengungkapan dalam laporan keuangan adalah:
a. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor dan
pemakai lainnya dalam mengambil keputusan secara rasional.
b. Memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor dan
pemakai lainnya menilai jumlah, pengakuan tentang penerimaan kas
bersih.
c. Memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu
perusahaan.
d. Menyediakan informasi tentang hasil usaha (performan keuangan)
suatu perusahaan selama 1 periode.
e. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan direktur
sesuai kepentingan pemilik.
20
f. Untuk membandingkan antar perusahaan dan antar tahun. Untuk
menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar dimasa
mendatang.
g. Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya
3. Konsep Pengungkapan dalam Laporan Keuangan
Binsar dan Lusy Widiastuti (2004) menyatakan kualitas tampak
sebagai atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi. Meskipun
kualitas akuntansi masih memiliki makna ganda (abigous) banyak
penelitian yang menggunakan indeks of disclosure methodology
mengemukakan bahwa kualitas pengungkapan dapat diukur dan digunakan
untuk menilai manfaat potensial dari sisi laporan tahunan. Dengan kata
lain imhof mengatakan bahwa tingginya kualitas informasi akuntansi
sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan.
Berapa banyak informasi tersebut harus diungkapkan tidak hanya
bergantung pada keahlian pembaca, akan tetapi juga pada standar yang
dibutuhkan (Harahap, 2007:268). Ada tiga konsep pengungkapan yang
umumnya diusulkan, yaitu:
1. Adequate disclosure (pengungkapan cukup)
Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan yang cukup,
yaitu pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang
berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat diinterprestasikan
dengan benar oleh investor.
21
2. Fair disclosure (pengungkapan wajar)
Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis
agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan
keuangan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca
potensial.
3. Full disclosure (pengungkapan penuh)
Pengungkapan penuh menyangkut kelengkapan penyajian informasi
yang diungkapkan secara relevan. Pengungkapan penuh memiliki
kesan penyajian informasi secara melimpah sehingga beberapa pihak
menganggapnya tidak baik (Ainun dan Fuad Rahman, 2000) dalam
Binsar dan Lusy Widiastuti (2004). Bagi beberapa pihak
pengungkapan secara penuh diartikan sebagai penyajian informasi
yang berlebihan dan k arena itu tidak bisa disebut layak. Terlalu
banyak informasi akan membahayakan, karena penyajian rinci dan
yang tidak penting justru mengaburkan informasi yang signifikan
membuat laporan sulit ditafsirkan. Dampak negatif lainnya adalah
kompetisi yang dinamis dalam pasar produk. Tersebarnya informasi
penting yang berkaitan dengan strategi bisnis dan rencana perusahaan
merugikan posisi kompetitif perusahaan sendiri.
4. Jenis Pengungkapan
Menurut (Chariri, Anis dan Ghozali, 2007:393), menyatakan ada
dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang
ditetapkan standar, yaitu:
22
a. Pengungkapan wajib (mandatary disclosure)
Pengungkapan wajib adalah pengungkapan minimum yang
disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Di Indonesia
peraturan mengenai pengungkapan informasi dalam laporan tahunan
dikeluarkan oleh Ketua BAPEPAM melalui keputusan nomor
17/PM/2002 atau VIII.G.7. Dalam praktik yang paling lazim
digunakan adalah pengungkapan yang cukup (Adequate Disclosure).
Pengungkapan yang cukup merupakan pengungkapan yang minimum
yang disajikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)
Menurut Daarough dalam Na’im dan Fuad Rakhman (2000),
pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan butir-butir yang
dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh
standar atau peraturan yang berlaku. Na’im dan Fuad Rakhman (2000)
pengungkapan sukarela adalah pengungkapan melebihi yang
diwajibkan.
Dalam pengungkapan sukarela, manajemen bebas untuk
memberi informasi akuntansi maupun informasi lainnya di luar standar
pengungkapan yang sudah ditetapkan. Menurut Froidevaux (2004)
dalam Sidharta dan Sherly Christanti (2007), pengungkapan sukarela
berisi taksiran laba yang akan dibagi oleh manajemen, penyajian
kepada publik, pengungkapan relasi investor, website, internet, press
release, konfrensi pers, informasi sukarela dalam laporan tahunan, juga
23
semua informasi kebijakan keuangan perusahaan yang dapat dipakai
untuk berbagai tujuan.
Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa
pengungkapan sukarela dapat mengurangi asimetri informasi antara
partisipan pasar. Kredibilitas dan reabilitas merupakan hal utama yang
menjadi perhatian dalam pengungkapan informasi secara sukarela.
C. Kelengkapan Pengungkapan
Imhoff dalam Almilia dan Ikka Retrinasari (2007) menyatakan kualitas
sebagai atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi. Meskipun kualitas
akuntansi masih memiliki makna ganda banyak penelitian yang menggunakan
indeks of disclosure methodology menggunakan bahwa kualitas penggunakan
dapat diukur dan digunakan untuk menilai manfaat potensial dari sisi laporan
tahunan. Jadi Imhoff mengatakan mengatakan bahwa tingginya kualitas
informasi akan sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan. Untuk mengukur
kelengkapan pengungkapan dapat dinyatakan dalam bentuk Indeks
Kelengkapan Pengungkapan, dimana perhitungan indeks kelengkapan
pengungkapan dilakukan sebagai berikut:
1. Memberi skor untuk setiap item pengungkapan, dimana jika suatu item
diungkapkan diberi nilai satu dan jika tidak diungkapkan akan diberi nilai
nol.
2. Skor yang diperoleh dari setiap perusahaan dijumlahkan untuk
mendapatkan skor total.
24
3. Menghitung indeks kelengkapan pengungkapan, dengan rumus:
Indeks = K
n
Keterangan:
n = jumlah butir pengungkapan yang terpenuhi
K = jumlah semua butir pengungkapan yang mungkin dipenuhi
Semakin banyak butir yang diungkapkan oleh perusahaan, semakin
banyak pula angka indeks yang diperoleh perusahaan tersebut. Perusahaan
dengan angka indeks yag lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut melakukan praktik pengungkapan secara lebih komprehesif dibanding
dengan perusahaan lain.
D. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Tahunan.
Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditur
jangka pendek (Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim (2007:77) :
Tingkat likuiditas dapat dipandang dari dua sisi. Kesehatan suatu
perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas (diukur
dengan current ratio) diharapkan berhubungan dengan luasnya tingkat
pengungkapan. Hal ini didasarkan dari adanya pengharapan bahwa secara
finansial perusahaan yang kuat akan lebih mengungkapkan informasi dari
pada perusahaan yang lemah. Tetapi sebaliknya, jika likuiditas dipandang
sebagai ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas rendah
25
perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan lemahnya
kinerja dibanding perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi.
Fitriani (2001) menunjukkan bahwa rasio likuiditas mempunyai hubungan
positif dengan luas pengungkapan. Kondisi perusahaan yang sehat, yang
antara lain ditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang tinggi, berhubungan
dengan pengungkapan yang lebih luas. Hal tersebut didasarkan pada ekspetasi
bahwa perusahaan yang secara keuangan kuat, akan cenderung untuk
mengungkapkan lebih banyak informasi. Karena ingin menunjukkan kepada
pihak ekstern bahwa perusahaan tersebut kredibel. Rasio likuiditas dapat
diukur dengan rumus (Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim (2007:77) :
Rasio Lancar (current rasio)= lancarhutang
lancaraktiva
E. Pengaruh Rasio leverage Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan
Tahunan.
Leverage merupakan perbandingan antara utang dengan aktiva.
Perusahaan dengan leverage tinggi menanggung biaya pengawasan yang
tinggi. Jika menyediakan informasi secara lebih komprehensif akan
membutuhkan biaya lebih tinggi, maka perusahaan dengan leverage yang
lebih tinggi akan menyediakan informasi secara lebih komprehensif. Na’im
dan Fuad Rakhman (2000) membuktikan bahwa rasio leverage mempunyai
hubungan positif dengan kelengkapan pengungkapan. Sebaliknya, Fitriani
(2001) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa rasio leverage tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan
26
laporan keuangan. Rasio leverage dapat diukur dengan menggungkan rumus
(Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim (2007:81) :
DER (Debt to Equity Ratio)= ekuitas
hutang
F. Pengaruh Rasio Net Profit Margin Terhadap Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Tahunan.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, asset, dan
modal. Net profit margin atau disebut rasio profitabilitas, rentabilitas ekonomi
dan profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk
memberikan informasi yang lebih rinci, sebab mereka ingin menyakinkan
investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi
terhadap manajemen. Fitriani (2001) membuktikan bahwa variabel net profit
margin mempunyai hubunagn positif dengan kelengkapan pengungkapan. Jadi
semakin tinggi net profit margin suatu perusahaan maka semakin tinggi indeks
kelengkapan pengungkapannya. Net Profit Margin dihitung dengan rumus
(Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim (2007:83) :
Net Profit Margin = penjualan
bersih laba
G. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Tahunan.
Secara umum, perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih
banyak daripada perusahaan kecil. Size perusahaan yang dinyatakan dengan
27
market capitalized diharapkan berhubungan dengan luasnya tingkat
pengungkapan. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki
public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan
yang berukuran lebih kecil. Alasan lainnya adalah bahwa perusahaan besar
mempunyai biaya produksi informasi yang lebih rendah yang berkaitan
dengan pengungkapan mereka atau biaya competitive disadvantage yang lebih
rendah pula. Fitriani (2001) menunjukkan bahwa variabel size mempunyai
hubungan positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Variable ukuran perusahaan dapat diukur melalui ukuran asset, penjualan
bersih, dan kapitalisasi pasar Fitriani (2001).
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
H. Pengaruh Status Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Tahunan.
Status perusahaan, terdapat beberapa alasan yang dapat dikemukakan
untuk kemungkinan perusahaan yang berstatus asing memberikan
pengungkapan yang lebih luas dibanding perusahaan domestik. Pertama,
perusahaan dengan penanam modal asing mendapatkan pelatihan yang lebih
baik, misalnya dalam bidang akuntansi, dari perusahaan induknya di luar
negeri. Kedua, perusahaan yang berstatus asing mungkin mempunyai sistem
informasi manajemen yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan
pengendalian internal dan kebutuhan informasi perusahaan induknya.
Terakhir, kemungkinan juga terdapat permintaan informasi yang lebih besar
28
kepada perusahaan berstatus asing dari pelanggan, pemasok, analisis dan
masyarakat pada umumnya. Status perusahaan menggunakan variabel dummy
yang penggolongannya dilakukan dengan memberikan notasi 0 untuk
perusahaan penanam modal dalam negeri (PMDN) dan diberi notasi 1 untuk
perusahaan penanam modal asing (PMA). Perusahaan dengan status PMA
akan memberikan pengungkapan yang lebih luas dibanding perusahaan
domestik. Perusahaan besar dianggap mempunyai informasi yang lebih
banyak dibandingkan perusahaan kecil. Fitriani (2001) dalam penelitiannya
menunjukknan bahwa status perusahaan mempunyai hubungan negatife
dengan kelengkapan pengungkapan.
I. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Binsar dan Lusy Widiastuti (2004)
bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari leverage, likuiditas,
profitabilitas, porsi kepemilikan saham oleh investor luar dan umur
perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada
berbagai industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Disini
rasio leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi kepemilikan saham oleh investor
luar dan umur perusahaan sebagai variabel bebas dan kelengkapan laporan
keuangan sebagai variabel terikat. Dengan menggunakan alat uji Analisis
Regresi Berganda, penelitian ini menyatakan bahwa secara bersama-sama
variabel leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi kepemilikan saham oleh
investor luar dan umur perusahaan mampu mempengaruhi kelengkapan
29
laporan keuangan pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Sedangkan
secara parsial hanya variabel leverage, variabel profitabilitas dan porsi
kepemilikan saham publik yang mempengaruhi kelangkapan laporan
keuangan pada industri manufaktur.
Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Ikka Retrinasari (2007)
bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, net
profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan terhadap kelengkapan
pengungkapan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek
Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 50
perusahaan selama tahun 2001-2004. Teknik analisis dalam penelitian ini
menggunakan Regresi Linier Berganda. Didapat hasil bahwa variabel yang
mempengaruhi kelengkapan pengungkapan wajib yaitu variabel rasio
likuiditas, rasio leverage, ukuran perusahaan dan status perusahaan.
Kelengkapan pengungkapan sukarela tidak dipengaruhi oleh semua variabel-
variabel bebas tersebut. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan (wajib dan sukarela) adalah variabel rasio
likuiditas, ukuran perusahaan dan status perusahaan yang berpengaruh
signifikan <10%. Pada model 2 menunjukkan bahwa secara simultan dan
parsial variabel likuiditas, leverage, net profit margin, ukuran dan status
perusahaan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela.
Hal ini disebabkan rendahnya tingkat IKP sukarela, sehingga hasilnya tidak
konsisten dengan penelitian sebelumnya.
30
Subroto (2003) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan kepada ketentuan pengungkapan wajib oleh
perusahaan-perusahaan publik dan implikasinya terhadap kepercayaan para
investor di pasar modal. Dalam penelitian ini dilakukan penelitian variabel-
variabel seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, kualitas Kantor
Akuntan Publik (KAP), kepercayaan investor, indeks pengungkapan wajib.
Berdasarkan penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa variabel kualitas
Kantor Akuntan Publik (KAP), ukuran perusahaan berpengaruh positif,
sedangkan leverage, profitabilitas, kepercayaan investor dan indeks
pengungkapan wajib berpengaruh negatif.
J. Pengembangan Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan
perusahaan manufaktur. Berdasarkan telaah literature dan kerangka pemikiran
yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
H1: Rasio Likuiditas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan tahunan perusahaan
H2: Rasio Leverage berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan tahunan perusahaan.
H3: Rasio net profit margin berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan tahunan perusahaan
31
H4: Size (ukuran) perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan tahunan perusahaan.
H5: Status perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan
Laporan tahunan perusahaan
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas metode penelitian yang menguraikan jenis
penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, data dan
metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel,
teknik pengujian data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini berupa studi empiris, yaitu suatu jenis penelitian
dengan mempelajari buku-buku, jurnal dan catatan yang berkaitan dengan
masalah yang sedang diteliti. Dari hasil studi ini diharapkan akan diperoleh
informasi dan data-data yang relevan serta akurat yang berkaitan dengan
penelitian ini.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2006-2008.
2. Sampel
Dari populasi tersebut, ditentukan sampel berdasar purposive
sampling dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai
33
dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria pemilihan sampel adalah
sebagai berikut:
a. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan
catatan atas laporan keuangan tahun 2006-2008 secara berturut-turut.
b. Perusahaan yang memiliki laba positif.
C. Data dan Metode pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.
Data sekunder umunya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan laporan keuangan yang berasal
dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data-data yang
diperlukan untuk penelitian ini antara lain:
1. Jenis perusahaan yang termasuk ke dalam perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
2. Indeks laporan keuangan masing-masing sampel yang diperoleh dari butir-
butir kelengkapan laporan tahunan perusahaan yang dapat diperoleh dari
(BAPEPAM No. SE-02/PM/2002).
3. Data total keuntungan netto sesudah pajak dan total aktiva. Data penelitian
ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008.
4. Data total asset, total hutang, total equitas,total aktiva lancar,total hutang
lancar, laba bersih dan penjualan sampel penelitian, diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008.
34
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable
dependen dan independen.
1. Variabel Independen (variable bebas)
Pengukuran variabel independent dilakukan sebagai berikut :
a. Ukuran perusahaan. Variable ukuran perusahaan dapat diukur
melalui ukuran asset, penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar Fitriani
(2001). Variable ukuran perusahaan diukur melalui logaritma dari total
asset. Penggunaan total aktiva dalam penelitian ini, karena berdasarkan
penelitian Fitriani (2001) total aktiva lebih menunjukkan ukuran
perusahaan di banding kapitalisasi pasar.
Ukuran Perusahaan = Ln Total Asset
b. Rasio leverage. Penelitian ini menggunakan Debt To Equity Ratio
(DER) perusahaan yang dijadikan sampel pada tahun 2006-2008 yang
diukur dengan membagi total kewajiban dengan ekuitas pemegang
saham (Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim 2007:81) . Penelitian ini
menggunakan Debt To Equity Ratio (DER) sebagai proksi dari
leverage keuangan perusahaan dengan rumus :
DER (Debt To Equity Ratio) = ekuitas
hutang
35
c. Rasio likuiditas. Penelitian ini menggunakan rasio lancar perusahaan
yang dijadikan sampel tahun 2006-2008, yang diukur dengan rumus
(Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, 2007:77) :
Rasio Lancar = lancarhutang
lancaraktiva
d. Net Profit Margin diukur berdasarkan rasio antara laba bersih terhadap
tingkat penjualan (Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, 2007:83). Net
Profit Margin dihitung dari tahun 2006-2008 dari perusahaan yang
dijadikan sampel dengan rumus :
Net Profit margin = penjualan
bersih laba
e. Status perusahaan menggunakan variabel dummy (Almilia dan Ikka
Retrinasari : 2007) yang penggolongannya dilakukan dengan
memberikan notasi 0 untuk perusahaan penanam modal dalam negeri
(PMDN) dan diberi notasi 1 untuk perusahaan penanam modal asing
(PMA).
2. Variabel Dependen (Variable Terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan tahun 2006-2008. Variabel ini mengukur
berapa banyak butir pengungkapan laporan keuangan yang material
diungkap oleh perusahaan. Butir pengungkapan yang diukur meliputi
pengungkapan wajib dan sukarela. Dalam melakukan perhitungan angka
indeks, peneliti menggunakan instrument angka indeks maksimum. Angka
indeks maksimum adalah satu. Perusahaan yang memiliki angka indeks
36
satu menunjukkan bahwa telah melakukan pengungkapan laporan
keuangan secara penuh. Dimana perhitungan untuk angka indeks adalah
sebagai berikut :
Indeks = K
n
Keterangan :
n = jumlah butir pengungkapan yang terpenuhi
K = jumlah semua butir pengungkapan yang mungkin dipenuhi
E. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linier berganda (multiple regression analysis) untuk menguji hipotesis yang
dibangun. Analisis ini digunakan untuk menguji apakah hipotesis penelitian
terbukti signifikan atau tidak. Analisis ini untuk menguji kemampuan variabel
likuiditas, leverage, net profit margin, size perusahaan dan ukuran perusahaan
dalam mempengaruhi variabel kelengkapan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Secara sistematik persamaan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Y = + 1 X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5S 1 + e
Dimana :
Y = kelengkapan pengungkapan
= konstanta ( tetap )
1, 2, 3, 4, 5 = koefien regresi
X1 = rasio likuiditas
X2 = rasio leverage
37
X3 = Net profit margin
X4 = Ukuran perusahaan
S1 = Status perusahaan
e = kesalahan baku/error
1. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam penggunaan persamaan regresi terdapat beberapa asumsi-
asumsi dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Asumsi-asumsi tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas data
Salah satu asumsi yang penting dalam model regresi linier
adalah bahwa variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila dalam perhitungan
diperoleh nilai signifikan lebih dari 0.05, maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikan dibawah 0.05,
maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi adanya ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians tersebut tetap,
maka disebut homoskedastisitas namun jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan
penafsiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien sehingga
38
hasil taksirannya dapat menjadi kurang dari semestinya, melebihi atau
menyesatkan.
Masalah heteroskedastisitas dalam model persamaan regresi ini
dilakukan dengan metode Glejser Test, yaitu dengan cara meregresikan
nilai absolute residual terhadap variabel independen, sehingga dapat
diketahui ada tidaknya derajat kepercayaan 5%. Jika nilai signifikansi
>0.05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika nilai
signifikansi <0.05, maka terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berasumsi bahwa terdapat hubungan yang
sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen dalam
model regresi. Uji ini dilakukan dengan melihat tolerance value atau
variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance value adalah 0.10
atau batas variance inflation factor (VIF) adalah 10. Jika tolerance
value diatas 0.10 atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10,
maka tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika tolerance value
dibawah 0.10 atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) diatas 10, maka
terjadi multikolinearitas.
d. Autokorelasi
Problem autokorelasi disebabkan observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain, sehingga timbul residual
tidak bebas dari satu observasi satu ke observasi lainnya. Dengan kata
lain, masalah ini seringkali muncul apabila kita menggunakan data
39
runtut waktu. Pendeteksian gejala ini dilakukan dengan menggunakan
Uji Statistik Durbin-Watson, yaitu dengan membandingkan angka
Durbin-Watson dengan nilai kritisnya. Jika Durbin-Watson lebih besar
dari nilai kritisnya, maka tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya, jika
Durbin-Watson lebih kecil dari nilai kritisnya, maka terjadi
autokorelasi.
2. Pengujian Hipotesis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen (likuiditas, leverage, net profit margin, size perusahaan
dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen (Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan). Dari persamaan regresi dilakukan
pengujian sebagai berikut:
a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (uji-t)
Uji t digunakan untuk mengetahui faktor fundamental manakah
dari variabel independen yang paling berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan.
Langkah-langkah pengujian untuk uji t adalah sebagai berikut
(Djarwanto PS, 2000:140):
1) Perumusan Hipotesis
Ho : = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel independen
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan.
40
Ha : ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel independen
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan.
2) Menentukan degree of freedom (df), yaitu n-1 dan level of
significance (α) sebesar 5%
3) Menentukan kriteria pengujian
-t (α/2, n-1) t (α/2, n-1)
Ho diterima apabila :
1n ;
2t t1n ;
2t
Ho ditolak apabila :
1n ;
2t - atau t 1n ;
2t
4) Perhitungan nilai t dengan rumus:
Sb
bt
Dimana:
b = koefisien regresi
Sb = standar error
5) Menarik Kesimpulan
Setelah diperoleh nilai thitung kemudian dibandingkan
dengan ttabel. Apabila thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak, berarti terdapat
pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen (pengungkapan laporan keuangan). Apabila thitung
Daerah Terima
Daerah Ditolak Daerah Ditolak
41
< ttabel, maka Ho diterima, berarti tidak terdapat pengaruh antara
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen
(pengungkapan laporan keuangan).
b. Uji F (secara bersama-sama)
Uji F digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen dan variabel dependen secara
simultan. Langkah-langkah dalam melakukan uji F adalah (Djarwanto,
2000:190):
1) Menentukan formula hipotesis
Ho : b1 = b2 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
(kelengkapan pengungkapan dalam laporan
keuangan).
Ho : b1 b2 0, artinya variabel independen secara simultan
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
(kelengkapan pengungkapan dalam laporan
keuangan).
2) Menentukan level of significant () sebesar 0,05 (df = k = 1, n-k).
3) Menentukan kriteria pengujian atau rule of the test.
F (; k-1; n-k)
Daerah Terima
Daerah Ditolak
42
Jika F hitung > F tabel (; k-1, n-k) maka Ho ditolak
Jika F hitung < F tabel (; k-1, n-k) maka Ho diterima
4) Rumus uji F (Gujarati 2001:190)
F = )1)(1(
/2
2
knR
KR
Keterangan:
R2 = koefisien determisi
K = banyaknya observasi
n = banyaknya parameter termasuk konstanta regresi
5) Kriteria pengujian
a) Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung < Ftabel atau apabila
nilai signifikansi lebih dari nilai aplha 0,05 berarti variabel
independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi
tidak signifikan.
b) Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel atau apabila
nilai signifikansi lebih dari nilai aplha 0,05 berarti variabel
independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi
signifikan.
c. Pengujian Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi merupakan pengukuran seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel satu.
43
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimanfaatkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Nilai R² besarnya antara nol dan satu (0
R² 1), jika mendekati satu, maka kecocokan model dikatakan cukup
untuk menjelaskan variabel dependen (Gujarati, 2001:210).
44
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Dalam rangka menguji pengaruh faktor karakteristik perusahaan
terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan, maka penelitian
ini menggunakan bingkai populasi (population frame) seluruh perusahaan
bidang manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia dan datanya tercantum
di Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Berdasarkan kriteria
pengambilan sampel penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya,
diperoleh 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel
penelitian dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel IV.1
Kriteria Pengambilan Sampel
Kriteria Jumlah
1. Perusahaan manufaktur 151
2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan
dan catatan atas laporan keuangan tahun 2006-2008
secara berturut-turut
(52)
3. Perusahaan yang tidak memiliki laba positif (27)
Jumlah Sampel 72
Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008 dan www.idx.co.id
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan
tahun 2006-2008, sehingga diperoleh data sebanyak 72 perusahaan. Untuk
perhitungan data disusun secara panel (Pooled data) jadi jumlah data observasi
sebanyak 216 data (72 x 3).
45
Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan
Indonesian Stock Exchange (IDX) tahun 2009. Selanjutnya berdasarkan data
yang diperoleh, maka dapat dipaparkan deskripsi dari data yang diperoleh. Dari
hasil perhitungan dengan SPSS versi 15.0, diperoleh gambaran masing-masing
variabel sebagai berikut :
Tabel IV.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
2,5575 1,4296 ,6188 13,6412 ,8085
1,6750 1,0100 ,0900 13,4500 ,8088
1,0800 ,2700 ,0300 12,7100 ,8382
3,1737 2,0599 1,3720 1,3431 ,0706
,5300 ,0600 ,0000 10,4200 ,5588
34,3500 24,6100 11,4500 17,9700 ,9706
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Likuiditas Leverage NPM
Ukuran
Perusahaan
Kelengkapan
Pengungkapan
Sumber: data diolah
Tabel IV.2 menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan manufaktur pada
tahun 2006-2008 bergerak dari minimal 0,53 hingga 34,35 dengan rata-rata
2,5575 dan standar deviasi 3,1737. Artinya likuiditas minimal perusahaan
adalah 0,53% dan maksimal 34,35% dengan standar penyimpangan rata-rata
3,1737. Leverage perusahaan manufaktur pada tahun 2006-2008 bergerak dari
minimal 0,06 hingga 24,61 dengan rata-rata 1,4296 dan standar deviasi 2,0599.
Artinya leverage minimal perusahaan adalah 0,06 dan maksimal 24,61 dengan
standar penyimpangan rata-rata 2,0599. Profitabilitas (NPM) perusahaan
manufaktur pada tahun 2006-2008 bergerak dari minimal 0,00 hingga 11,45
dengan rata-rata 0,6188 dan standar deviasi 1,372. Artinya profitabilitas
minimal perusahaan adalah 0,00% dan maksimal 11,45% dengan standar
penyimpangan rata-rata 0,6188. Ukuran perusahaan (size) pada tahun 2006-
46
2008 bergerak dari minimal 10,42 hingga 17,97 dengan rata-rata 13,6412 dan
standar deviasi 1,3431. Artinya ukuran minimal perusahaan adalah 10,42 dan
maksimal 17,97 dengan standar penyimpangan rata-rata 13,6412. Status
perusahaan menunjukkan bahwa terdapat 52 perusahaan PMDN (72,2%) dan 20
perusahaan PMA (27,8%). Indeks kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan pada perusahaan manufaktur tahun 2006-2008 bergerak dari minimal
0,5588 hingga maksimal 0,9706 dengan rata-rata 0,8085 dan standar
penyimpangan rata-rata 0,0706.
B. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi ganda. Namun sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik untuk
mendeteksi apakah terjadi penyimpangan pada model regresi.
1. Uji Asumsi Klasik
Model regresi dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan
representatif jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari asumsi
klasik regresi berupa: normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan
autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan
47
uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk menerima atau menolak hipotesis
dengan cara membandingkan p-value dengan taraf signifikansi (α)
sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05, maka data berdistribusi normal. Dalam
asumsi kenormalan regresi, uji normalitas dilaksanakan terhadap
residual dari regresi (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 4).
Tabel IV.3
Hasil Uji Normalitas Data
Variabel Kolmogorov-
Smirnov Sig p-value Keterangan
Unstandardized
residual 1,336 0,122 p>0,05 Normal
Sumber: data diolah
Dari hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui
bahwa harga p-value semua variabel ternyata lebih besar dari taraf
signifikan (0.122>0,05), maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data
memiliki sebaran data yang normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
korelasi di antara variabel independen yang satu dengan yang lainnya.
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat besarnya
Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Dari hasil
perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut (Lampiran 5):
48
Tabel IV.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Likuiditas 0,890 1,124 Tidak ada masalah
multikolinearitas
Leverage 0,533 1,876 Tidak ada masalah
multikolinearitas
Profitabilitas 0,554 1,805 Tidak ada masalah
multikolinearitas
Ukuran perusahaan 0,955 1,047 Tidak ada masalah
multikolinearitas
Status perusahaan 0,934 1,071 Tidak ada masalah
multikolinearitas
Sumber: Data diolah
Dari hasil perhitungan multikolinearitas menunjukkan bahwa
semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1
(10%), artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih
dari 95%. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel
bebas memiliki VIF kurang dari 10 (<10). Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi kesamaan varians (homoskedastisitas) dari
residual satu ke pengamatan yang lain. Jika asumsi ini tidak dipenuhi,
maka terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil uji heteroskedastisitas
dengan metode Glesjer test diperoleh hasil sebagai berikut (Lampiran 6):
49
Tabel IV.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel thitung p-value Sign Keterangan
Likuiditas 1,570 0,132 p>0,05 Tidak ada masalah
heteroskedastisitas
Leverage 1,941 0,054 p>0,05 Tidak ada masalah
heteroskedastisitas
Profitabilitas -1,602 0,111 p>0,05 Tidak ada masalah
heteroskedastisitas
Ukuran
perusahaan 0,095 0,925 p>0,05
Tidak ada masalah
heteroskedastisitas
Status
perusahaan 0,665 0,506 p>0,05
Tidak ada masalah
heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah
Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada gangguan
heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model
penduga, dimana tidak ada nilai thitung yang signifikan atau p>0,05. Jadi
secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah
heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
korelasi di antara anggota dari serangkaian observasi yang terletak
berderetan secara series dalam waktu (untuk data time series) atau
korelasi antara tempat yang berdekatan (untuk data cross sectional).
Untuk menguji adanya pengaruh autokorelasi dalam penelitian
ini digunakan metode Durbin-Watson test. Sampel sebanyak 216 dan
variabel yang menjelaskan sebanyak 5 macam variabel, maka nilai D-W
pada tingkat kepercayaan 5% ( = 0,05) adalah dL = 1,57 dan nilai dU =
50
1,78, maka didapatkan nilai 4 – dL yaitu 4 – 1,57 = 2,43 dan 4 – dU yaitu
4 – 1,78 = 2,22.
Hasil perhitungan memperoleh nilai Durbin-Watson (D-W) = 1,812
(Lampiran 7). Hal ini berarti nilai D-W berada di daerah bebas
autokorelasi, yaitu nilai du < D-W < 4-dU yaitu 1,78 < 1,812 < 2,22,
seperti terlihat dalam Tabel IV.6.
Tabel IV.6
Hasil Uji Autokorelasi
D-W dL dU 4-dU Kriteria Keterangan
1,812 1,57 1,78 2,22 1,78 > 1,812 > 2,22 Bebas
autokorelasi
Sumber: Data diolah
Tabel IV. 6 menunjukkan bahwa nilai D-W berada di daerah
bebas autokorelasi, yaitu du < D-W < 4-dU yaitu 1,78 < 1,812 < 2,22,
sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi
dalam model regresi.
2. Analisis Regresi Ganda
Regresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu variabel
dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai duga rata-
rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam
penelitian ini digunakan model regresi linier berganda. Variabel-variabel
penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut :
Y = a + b1.X1 + b2. X2 + b3. X3 + b4. X4 + b5. X5 + e
Y = Kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan
X1 = Likuiditas
51
X2 = Leverage
X3 = Profitabilitas (NPM)
X4 = Ukuran perusahaan
X5 = Status perusahaan
a = Konstanta
b1…b5 = Koefisien regresi
e = Error
Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan dengan
bantuan komputer Program SPSS for Windows Release 15.0. Adapun
hasilnya adalah sebagai berikut (Lampiran 8):
Tabel IV.7
Hasil Analisis Regresi Ganda
Keterangan Koefisien thitung Signifikansi
Konstanta 0,7332
Likuiditas -0,0057 -1,445 0,150
Leverage -0,0186 -2,365 0,019
Profitabilitas 0,0320 2,765 0,006
Ukuran perusahaan 0,0249 2,541 0,012
Status perusahaan -0,0022 -0,082 0,935
Adjusted R2 0,261
F Statistik 4,151 0,006
Sumber: data diolah
Model persamaan regresi linier berganda dan hasil analisis yang
diperoleh adalah :
Y = 0,7332 - 0,0057(X1) - 0,0186(X2) + 0,0320 (X3) + 0,0249 (X4) -
0,0022 (X5) + e
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa indeks kelengkapan pengungkapan
dipengaruhi oleh likuiditas, leverage, profitabilitas (NPM), ukuran
52
perusahaan, dan status perusahaan. Berdasarkan persamaan regresi linier
berganda diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa apabila
likuiditas, leverage, profitabilitas (net profit margin), ukuran perusahaan dan
status perusahaan konstan, maka kelengkapan laporan keuangan akan
sebesar 0,7332.
b. Nilai koefisien likuiditas bernilai negatif sebesar 0,0057 dan tidak
signifikan, artinya jika likuiditas perusahaan meningkat, maka skor indeks
pengungkapan laporan keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0057.
c. Nilai koefisien leverage bernilai negatif sebesar 0,0186, artinya jika
leverage perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan
keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0186.
d. Nilai koefisien profitabilitas (net profit margin) bernilai positif sebesar
0,0320, artinya jika profitabilitas perusahaan meningkat, maka skor indeks
pengungkapan laporan keuangan juga akan meningkat sebesar 0,0320.
e. Nilai koefisien ukuran perusahaan bernilai positif sebesar 0,0249, artinya
jika ukuran perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan
keuangan juga akan meningkat sebesar 0,0249.
f. Nilai koefisien status perusahaan bernilai negatif sebesar 0,0022, artinya jika
status perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan
keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0022.
53
3. Pengujian Statistik
a. Uji t
Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi berganda
dengan program SPSS for Windows Release 11.0, maka hasil
perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel IV.8 berikut (Hasil
perhitunganan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8):
Tabel IV.8
Ringkasan Hasil Uji t
Variabel thitung ttabel p-value Keterangan
Likuiditas -1,445 1,980 0,150 H1 ditolak
Leverage -2,365 1,980 0,019 H2 diterima
Profitabilitas 2,765 1,980 0,006 H3 diterima
Ukuran
perusahaan
2,541 1,980 0,012 H4 diterima
Status
perusahaan
-0,082 1,980 0,935 H5 ditolak
Sumber: Data diolah
Keterangan: * = ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan df = 216-1
Hasil uji t terhadap variabel likuiditas memperoleh nilai thitung
sebesar -1,445 dengan p=0,150, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung < ttabel yaitu -1,445 <
1,980 dengan p>0,05, maka Ha1 ditolak. Artinya likuiditas secara
statistik tidak berpengaruh terhadap indeks kelengkapan pengungkapan
dalam laporan keuangan.
Hasil uji t terhadap variabel leverage memperoleh nilai thitung
sebesar -2,365 dengan p=0,019, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung > ttabel yaitu 2,365 >
54
1,980 dengan p<0,05, nilai negatif menunjukkan adanya pengaruh
negatif, maka Ha2 diterima. Artinya leverage secara statistik berpengaruh
signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan
keuangan.
Hasil uji t terhadap variabel profitabilitas memperoleh nilai thitung
sebesar 2,765 dengan p=0,006, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung > ttabel yaitu 2,765 >
1,980 dengan p<0,05, maka Ha3 diterima. Artinya profitabilitas secara
statistik berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
Hasil uji t terhadap variabel ukuran perusahaan memperoleh nilai
thitung sebesar 2,541 dengan p=0,012, sedangkan besarnya nilai ttabel pada
taraf signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung > ttabel yaitu 2,541
> 1,980 dengan p<0,05, maka Ha4 diterima. Artinya ukuran perusahaan
secara statistik berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
Hasil uji t terhadap variabel status perusahaan memperoleh nilai
thitung sebesar -0,082 dengan p=0,935, sedangkan besarnya nilai ttabel pada
taraf signifikansi 5% adalah 1,980. Dikarenakan thitung < ttabel yaitu -0,082
< 1,980 dengan p>0,05, maka Ha5 ditolak. Artinya status perusahaan
secara statistik tidak berpengaruh terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan
Secara keseluruhan hasil uji t menunjukkan bahwa leverage,
NPM (profitabilitas), dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
55
indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Sedangkan
likuiditas dan status perusahaan tidak berpengaruh terhadap indeks
kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Artinya leverage,
NPM (profitabilitas), dan ukuran perusahaan mempengaruhi manajemen
dalam mengungkapkan dalam laporan keuangan. Hal ini dimaksudkan
untuk menunjukkan keseriusan manajemen dalam mengelola perusahaan
secara profesional, sehingga dapat mempengaruhi investor dalam
mengambil keputusan investasi. Sedangkan likuiditas dan status
perusahaan tidak mempengaruhi manajemen dalam mengungkapkan
laporan keuangan perusahaan.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Cara
yang digunakan adalah dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada
taraf signifikansi ( ) tertentu. Hasil pengujian nilai F dapat dilihat pada
tabel IV.9 berikut (Lampiran 8).
Tabel IV.9
Rangkuman Hasil Uji F
Variabel Fhitung Ftabel * p-value Keterangan
Likuiditas, Leverage,
profitabilitas, ukuran
perusahaan, dan status
perusahaan
4,151 2,29 0,006 Signifikan
Sumber: data diolah
Keterangan: *) = Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan df= 5;210
56
Dari hasil analisis diperoleh Fhitung = 4,151 dengan p=0,006
(Lampiran 8), sedangkan Ftabel adalah sebesar 2,29. Oleh karena Fhitung >
Ftabel (4,151 > 2,29) dengan p<0,05, maka variabel-variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu
likuiditas, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan status
perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap indeks
kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Hal ini
menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan tersebut sudah fit
atau cocok.
c. Uji Ketepatan Perkiraan (R2)
Uji koefisien determinasi atau uji ketepatan perkiraan R2
(Adjusted R Square) menyatakan persentase total variasi dari variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model.
Tingkat ketepatan terbaik dalam regresi dinyatakan dalam koefisien
determinasi majemuk yang nilainya antara nol dan satu 0 R2
1. Jika
R2 (Adjusted R Square) mendekati 1, hal ini menunjukkan bahwa variasi
variabel dependen secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh variasi
variabel independen. Sebaliknya jika nilai R2 (Adjusted R Square)
mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan
oleh variabel independen.
Dari pengujian dengan analisis regresi berganda yang telah
dilaksanakan diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,261 (Lampiran 8).
Nilai koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa
57
hanya 26,1% variasi dari indeks kelengkapan pengungkapan dalam
laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variabel likuiditas, leverage,
profitabilitas, ukuran perusahaan, dan status perusahaan. Sedangkan
sisanya sebesar 73,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh
terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan dengan
nilai thitung = -1,445 dan p-value = 0,150, maka Ha1 ditolak pada taraf signifikansi
5% (p>0,05). Artinya tinggi rendahnya rasio likuiditas perusahaan tidak
mempengaruhi manajemen dalam mengungkapkan informasi di laporan
keuangan. Kemampuan perusahaan dalam mengelola asset perusahaan harus
diungkapkan kepada publik secara penuh, baik perusahaan yang tingkat
likuiditasnya rendah maupun tinggi. Semakin tinggi likuiditas perusahaan tidak
semakin tinggi tingkat kelengkapan pengungkapan laporan tahunan.Konsisten
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Binsar dan Lusy
Widiastuti (2004) dan Almilia dan Ikka Retrinasari (2007) yang membuktikan
bahwa hanya leverage, profitabilitas, dan proporsi kepemilikan saham publik
yang mempengaruhi indeks kelengkapan laporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif
terhadap indeks pengungkapan sukarela laporan keuangan dengan nilai thitung
Sebesar -2,365 dan p-value = 0,019, maka Ha2 diterima pada taraf signifikansi
5% (p<0,05). Perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi cenderung
tidak melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan
58
rasio leverage yang rendah. Artinya perusahaan enggan untuk mempublikasikan
kewajiban (jangka pendek maupun jangka panjang) yang menunjukkan nilai
besar, sehingga jika dipublikasikan dapat meragukan investor. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa informasi mengenai leverage perusahan yang termuat
dalam laporan tahunan tidak memberikan makna bagi investor. Hal ini
berkaitan dengan dugaan bahwa para investor tidak banyak menaruh perhatian
pada informasi dalam laporan tahunan. Dugaan yang lebih kuat terhadap tidak
berpengaruhnya leverage terhadap kelengkapan pengungkapan adalah karena
adanya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis moneter. Konsisten dengan
hasil penelitian sebelumnya oleh Binsar dan Lusy Widiastuti (2004) serta
Subroto (2003) yang membuktikan bahwa leverage mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan dan tidak konsisten dengan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Almilia dan Ikka Retrinasari
(2007) bahwa variabel likuiditas, leverage, net profit margin, ukuran dan status
perusahaan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan laporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
indeks pengungkapan laporan keuangan dengan nilai thitung = 2,765 dan p-value
= 0,006, maka Ha3 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya kinerja
manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan laporan keuangan karena indikator profitabilitas penting bagi
pelaku pasar modal untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Dalam kondisi seperti ini, profitabilitas dapat dipandang sebagai ukuran
kinerja manajer. Rendahnya profitabilitas menunjukkan tidak efektifnya
aktivitas yang dijalankan perusahaan sehingga perusahaan enggan
59
mengungkapkan laporan keuangannyasecara lebih karena kekhawatiran akan
kehilangan para investornya. Tingginya profitabilitas menunjukkan keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Jika perusahaan mengungkapkan
laporan keuangan secara berlebih maka perusahaan pesaing bisa lebih mudah
mengetahui strategi yang dijalankan perusahaan sehingga dapat melemahkan
posisi perusahaan dalam persaingan. Konsisten dengan hasil penelitian
sebelumnya oleh Binsar dan Lusy Widiastuti (2004) serta Subroto (2003) yang
membuktikan bahwa profitabilitas berupa Net Profit Margin berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size)
berpengaruh positif terhadap indeks pengungkapan sukarela laporan keuangan
dengan nilai thitung = 2,541 dan p-value = 0,012, maka Ha4 diterima pada taraf
signifikansi 5% (p<0,05). Artinya semakin besar ukuran perusahaan, maka
semakin besar indeks pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan. Hal ini
berarti perusahaan besar di pasar modal merupakan entitas yang banyak disorot
oleh publik, sehingga harus mengungkapkan lebih banyak informasi sebagai
bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan akuntabilitas publik. Semakin
besar ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi kelengkapan pengungkapan
laporan keuangannya.
Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih banyak
mengungkapkan butir-butir laporan keuangannya karena mereka memiliki lebih
banyak informasi yang dapat diungkapkan. Perusahaan besar juga memiliki
sumber daya yang cukup untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Amilia
60
dan Ikka Retrianasari (2007) yang menyatakan bahwa perusahaan besar
cenderung mengungkapkan informasi yang lebih banyak dalam laporan
keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status perusahaan tidak
berpengaruh terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan
keuangan dengan nilai thitung = -0,082 dan p-value = 0,935, maka Ha5 ditolak
pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Status perusahaan asing atau dalam negeri
tidak berimplikasi pada keputusan manajemen dalam butir-butir informasi detail
yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan. Hasil penelitian ini konsisten
dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Amilia dan Ikka Retrianasari (2007)
yang membuktikan bahwa status perusahaan tidak berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan.
61
BAB V
P E N U T U P
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap indeks kelengkapan pengungkapan
dalam laporan keuangan dan H1 ditolak. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t
yang memperoleh nilai thitung (-1,445) ditolak pada taraf signifikansi 5%.
Artinya kinerja likuiditas tidak mendorong manajemen melaporkan secara
sukarela dalam laporan keuangan.
2. Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan dan H2 diterima. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung (-2,365) diterima pada taraf
signifikansi 5%. Artinya perusahaan dengan jumlah kewajiban (jangka
pendek maupun jangka panjang) yang besar cenderung tidak
mengungkapkan informasi yang lebih luas tentang kewajibannya tersebut.
3. Profitabilitas (net profit margin) berpengaruh signifikan terhadap indeks
kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan dan H3 diterima. Hal
ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung (2,765)
diterima pada taraf signifikansi 5%. Artinya kinerja manajemen dalam
mengelola kekayaan perusahaan yang penting perlu untuk diungkapkan.
4. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan dan H4 diterima. Hal ini dibuktikan
62
dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung (2,541) diterima pada taraf
signifikansi 5%. Artinya semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin
banyak informasi yang harus diungkapkan.
5. Status perusahaan tidak berpengaruh terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan dan H5 ditolak. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung (-0,082) ditolak pada taraf
signifikansi 5%. Artinya status perusahaan asing atau dalam negeri tidak
berimplikasi pasda keputusan manajemen dalam butir-butir informasi detail
yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah:
1. Sampel dalam penelitian hanya terbatas pada perusahaan manufaktur
sehingga hasil penelitian kurang mencerminkan kenyataan yang
sesungguhnya dan tidak dapat digeneralisasikan.
2. Periode pengamatan yang relatif pendek karena hanya tiga tahun (2006-
2008), sehingga hasil penelitian kurang mencerminkan fenomena yang
sesungguhnya.
3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 5 variabel, sehingga
diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat memperbanyak variabel.
C. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas, maka dapat diberikan
saran sebagai berikut:
63
1. Penelitian mendatang hendaknya menggunakan semua jenis perusahaan,
sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili semua karakteristik dalam
populasi dan dapat mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.
2. Periode pengamatan pada penelitian selanjutnya hendaknya lebih
diperpanjang yaitu lebih dari satu tahun, sehingga hasil penelitian
mencerminkan fenomena yang sesungguhnya dan hasil penelitian akan lebih
baik.
3. Penelitian mendatang dapat menambah variabel lainnya karena sangat
dimungkinkan ada variabel lainnya yang lebih berpengaruh terhadap indeks
kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana Spica dan Ikka Retrinasari. 2007. “Analisis Pengaruh
Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam
Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”,
Simposium Nasional Akuntansi.
Bapepam. 2002. Himpunan Peraturan Pasar Modal Indonesia.
Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widiastuti. 2004, “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 7, No.3, September 2004 Hal
351-366.
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi, Edisi ke tiga, Universitas
Diponegoro.
Djarwanto P. S. 2000. Pokok-Pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis
Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Liberty.
Evans, Thomas G. 2002. Accounting Theory: Contemporary Accounting Issues.
Australia: Thomson, South-Western.
Fitriani. 2001. Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib
dan Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Makalah dipresentasikan dalam
Simposium Nasional Akuntansi IV.
Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrika Dasar, diterjemahkan oleh Sumarno
Zein. Jakarta: Erlangga.
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2007. Edisi Revisi Analisis Laporan
Keuangan. Yogyakarta : Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN.
Harahap, Sofyan Safri. 2007. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi
Aksara.
http://www.idx.co.id.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat :
Jakarta.
Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 2008. Jakarta: BEI.
Kartika, Andi. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kajian Akuntansi Vol.1, No.1,
Pebruari, hal: 29-47
Marwata, 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas
Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di
Indonesia. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional
Akuntansi IV, 2001.
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke empat, Liberty.
Naim, Ainun dan Fuad Rachman, 2000, “Analisis Hubungan antara Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe
Kepemilikan Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol
15.No 1.pp.70-82.
Sidharta, Juaniva dan Sherly Christianti. 2007. Pengaruh Karakteristik Perusahaan
terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela dalam Laporan
Keuangan. Jurnal Ekonomi, Volume XVII, No. 2.
Subroto, Bambang. 2003. ”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Kepada
Ketentuan Pengungkapan Wajib Oleh Perusahaan-perusahaan Publik
Dan Implikasinya Terhadap Kepercayaan Para Investor Di Pasar
Modal”. Disertasi. Universitas Gajah Mada
Daftar Item Pengungkapan Laporan Keuangan Berdasarkan Surat Edaran Ketua Bapepam No.SE-02/PM/2002
Tanggal 27 Desember 2002 A. Neraca
1. Aktiva a. Aktiva lancar, meliputi :
1). Kas dan setara kas 2). Investasi jangka pendek 3). Wesel tagih 4). Piutang usaha 5). Piutang lain-lain 6). Persediaan 7). Pajak dibayar dimuka 8). Biaya dibayar dimuka 9). Aktiva lancar lain-lain
b. Aktiva tidak lancar, meliputi : 1). Piutang hubungan istimewa 2). Aktiva pajak tangguhan 3). Investasi pada perusahaan asosiasi 4). Investasi jangka panjang lain 5). Aktiva tetap 6). Aktiva tak berwujud 7). Aktiva lain-lain
2. Kewajiban a. Kewajiban lancar, meliputi :
1). Pinjaman jangka pendek 2). Wesel bayar 3). Hutang usaha 4). Hutang pajak 5). Beban yang masih harus dibayar 6). Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun 7). Kewajiban lancar lain-lain
b. Kewajiban tidak lancar, meliputi : 1). Hutang hubungan istimewa 2). Kewajiban pajak tangguhan 3). Pinjaman jangka panjang 4). Hutang sewa guna usaha 5). Hutang obligasi 6). Kewajiban tidak lancar lainnya 7). Hutang Subordinasi 8). Obligasi konversi
3. Ekuitas a. Modal saham b. Tambahan modal setor c. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan d. Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi
Lampiran 1
e. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
f. Selisih penilaian kembali aktiva tetap g. Opsi saham h. Saldo laba i. Modal saham diperoleh kembali
B. Laporan Laba Rugi 1. Pendapatan usaha 2. Beban pokok penjualan 3. Laba (rugi) kotor 4. Beban usaha 5. Laba (rugi) usaha 6. Penghasilan (beban) lain-lain 7. Bagian laba (rugi) perusahaan asosiasi 8. Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 9. Beban (penghasilan) pajak 10. Laba (rugi) dari aktivitas normal 11. Pos luar biasa 12. Laba (rugi) bersih 13. Laba (rugi) per saham dasar 14. Laba (rugi) per saham dilusian
C. Laporan Perubahan Modal 1. Laba atau rugi bersih periode bersangkutan 2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang diakui secara langsung dalam ekuitas 3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas
kesalahan mendasar 4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain
berupa penyetoran modal saham dan pembagian deviden 5. Saldo laba atau rugi pada awal dan akhir periode, yang dibagi dalam :
yang telah ditentukan penggunaanya dan yang belum ditentukan pengunaaannya
6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dalam masing-masing jenis modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang menggunakan secara terpisah setiap perubahan
D. Laporan Arus Kas 1. Arus kas dari aktivitas operasi 2. Arus kas dari aktivitas investasi 3. Arus kas dari pendanaan
E. Catatan atas Laporan Keuangan 1. Gambaran umum perusahaaan 2. Penawaran umum efek perusahaan 3. Karyawan direksi dan dewan komisaris 4. Ikhtisar kebijakan akuntansi 5. Pengungkapan atas pos-pos laporan keuangan dan pengungkapan lainnya
Total item pengungkapan laporan keuangan adalah sebanyak 68 item.
Indeks Pengungkapan Laporan Keuangan Tahun 2006
No. Tahun Kode a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 3a 3b 3c 3d 3e 3f 3g 3h 3i
1 2006 AQUA 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2006 CEKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2006 DLTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
4 2006 FAST 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 2006 MYOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
6 2006 MLBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 2006 SKLT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
8 2006 STTP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
9 2006 SIPD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
10 2006 SMAR 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
11 2006 TBLA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2006 GGRM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
13 2006 RDTX 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
14 2006 DOID 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
15 2006 SRSN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 2006 BATA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
17 2006 FASW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2006 AKRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
19 2006 BUDI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
20 2006 CLPI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
21 2006 LTLS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
22 2006 SOBI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
23 2006 UNIC 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 2006 EKAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 2006 IGAR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 2006 LMPI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 2006 TRST 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
28 2006 SMCB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
29 2006 INTP 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
30 2006 SMGR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
31 2006 ALMI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1
32 2006 BTON 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1
33 2006 CTBN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 2006 INAI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
35 2006 JPRS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
36 2006 LMSH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
37 2006 LION 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Aktiva Kewajiban Ekuitas
38 2006 PICO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0
39 2006 TIRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1
40 2006 KDSI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1
41 2006 ARNA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1
42 2006 IKAI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
43 2006 TOTO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
44 2006 KBLI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
45 2006 JECC 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 2006 KBLM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
47 2006 IKBI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
48 2006 VOKS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
49 2006 ASGR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
50 2006 MTDL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
51 2006 ASII 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
52 2006 AUTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
53 2006 HEXA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
54 2006 INDS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
55 2006 INTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
56 2006 MASA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
57 2006 NIPS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
58 2006 SMSM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
59 2006 SUGI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 2006 TURI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
61 2006 UNTR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
62 2006 MDRN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
63 2006 SQBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0
64 2006 DVLA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
65 2006 INAF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
66 2006 KAEF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
67 2006 MERK 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0
68 2006 PYFA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
69 2006 TSPC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1
70 2006 TCID 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
71 2006 MRAT 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
72 2006 UNVR 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
Keterangan:
0 = Tidak Diungkapkan
1 = Diungkapkan
Indeks Pengungkapan Laporan Keuangan Tahun 2007
No. Tahun Kode a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 3a 3b 3c 3d 3e 3f 3g 3h 3i
1 2007 AQUA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
2 2007 CEKA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
3 2007 DLTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
4 2007 FAST 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 2007 MYOR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
6 2007 MLBI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 2007 SKLT 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
8 2007 STTP 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
9 2007 SIPD 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
10 2007 SMAR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
11 2007 TBLA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2007 GGRM 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
13 2007 RDTX 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
14 2007 DOID 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
15 2007 SRSN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 2007 BATA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
17 2007 FASW 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2007 AKRA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
19 2007 BUDI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
20 2007 CLPI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
21 2007 LTLS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
22 2007 SOBI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
23 2007 UNIC 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 2007 EKAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 2007 IGAR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 2007 LMPI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 2007 TRST 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
28 2007 SMCB 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
29 2007 INTP 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
30 2007 SMGR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
31 2007 ALMI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
32 2007 BTON 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
33 2007 CTBN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 2007 INAI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
35 2007 JPRS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
36 2007 LMSH 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
37 2007 LION 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 2007 PICO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
Aktiva Kewajiban Ekuitas
39 2007 TIRA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
40 2007 KDSI 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
41 2007 ARNA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
42 2007 IKAI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
43 2007 TOTO 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
44 2007 KBLI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
45 2007 JECC 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 2007 KBLM 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
47 2007 IKBI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
48 2007 VOKS 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
49 2007 ASGR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
50 2007 MTDL 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
51 2007 ASII 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
52 2007 AUTO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
53 2007 HEXA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
54 2007 INDS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
55 2007 INTA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
56 2007 MASA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
57 2007 NIPS 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
58 2007 SMSM 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
59 2007 SUGI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 2007 TURI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
61 2007 UNTR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
62 2007 MDRN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
63 2007 SQBI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
64 2007 DVLA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
65 2007 INAF 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
66 2007 KAEF 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
67 2007 MERK 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
68 2007 PYFA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
69 2007 TSPC 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
70 2007 TCID 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
71 2007 MRAT 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
72 2007 UNVR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
Indeks Pengungkapan Laporan Keuangan Tahun 2008
No. Tahun Kode a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 3a 3b 3c 3d 3e 3f 3g 3h 3i
1 2008 AQUA 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
2 2008 CEKA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
3 2008 DLTA 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
4 2008 FAST 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 2008 MYOR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
6 2008 MLBI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 2008 SKLT 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
8 2008 STTP 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
9 2008 SIPD 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
10 2008 SMAR 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
11 2008 TBLA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2008 GGRM 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
13 2008 RDTX 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
14 2008 DOID 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
15 2008 SRSN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 2008 BATA 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
17 2008 FASW 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2008 AKRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
19 2008 BUDI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
20 2008 CLPI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
21 2008 LTLS 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
22 2008 SOBI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
23 2008 UNIC 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 2008 EKAD 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 2008 IGAR 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 2008 LMPI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 2008 TRST 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
28 2008 SMCB 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
29 2008 INTP 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
30 2008 SMGR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
31 2008 ALMI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
32 2008 BTON 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
33 2008 CTBN 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 2008 INAI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
35 2008 JPRS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
36 2008 LMSH 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
37 2008 LION 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 2008 PICO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
Aktiva Kewajiban Ekuitas
39 2008 TIRA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
40 2008 KDSI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
41 2008 ARNA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
42 2008 IKAI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
43 2008 TOTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
44 2008 KBLI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
45 2008 JECC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 2008 KBLM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
47 2008 IKBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
48 2008 VOKS 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
49 2008 ASGR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
50 2008 MTDL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
51 2008 ASII 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
52 2008 AUTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
53 2008 HEXA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
54 2008 INDS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
55 2008 INTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
56 2008 MASA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
57 2008 NIPS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
58 2008 SMSM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
59 2008 SUGI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 2008 TURI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
61 2008 UNTR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
62 2008 MDRN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
63 2008 SQBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
64 2008 DVLA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
65 2008 INAF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
66 2008 KAEF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
67 2008 MERK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
68 2008 PYFA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
69 2008 TSPC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
70 2008 TCID 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
71 2008 MRAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
72 2008 UNVR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5 Total Maks Indeks
1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 56 68 0,8235
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 63 68 0,9265
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 60 68 0,8824
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 64 68 0,9412
0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 46 68 0,6765
0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 51 68 0,7500
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 53 68 0,7794
1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 48 68 0,7059
1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 59 68 0,8676
0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 55 68 0,8088
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 55 68 0,8088
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 53 68 0,7794
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 55 68 0,8088
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 63 68 0,9265
0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 57 68 0,8382
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 50 68 0,7353
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 54 68 0,7941
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 62 68 0,9118
1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 49 68 0,7206
0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 45 68 0,6618
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 56 68 0,8235
1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 48 68 0,7059
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 51 68 0,7500
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 60 68 0,8824
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 50 68 0,7353
1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 51 68 0,7500
1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 48 68 0,7059
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 53 68 0,7794
Catatan LapkeuLap. Arus KasLaporan Laba Rugi Lap Perubahan Modal
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 49 68 0,7206
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 52 68 0,7647
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 55 68 0,8088
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 54 68 0,7941
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 50 68 0,7353
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 43 68 0,6324
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 52 68 0,7647
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 46 68 0,6765
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 58 68 0,8529
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 56 68 0,8235
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 46 68 0,6765
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 52 68 0,7647
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 62 68 0,9118
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 55 68 0,8088
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 46 68 0,6765
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 45 68 0,6618
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 62 68 0,9118
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 51 68 0,7500
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 49 68 0,7206
1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 52 68 0,7647
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 48 68 0,7059
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 63 68 0,9265
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 47 68 0,6912
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 45 68 0,6618
0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 47 68 0,6912
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 43 68 0,6324
Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5 Total Maks Indeks
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 59 68 0,8676
1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 61 68 0,8971
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 62 68 0,9118
0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 49 68 0,7206
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 60 68 0,8824
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 56 68 0,8235
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 55 68 0,8088
0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 48 68 0,7059
1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 56 68 0,8235
0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 50 68 0,7353
0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 50 68 0,7353
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 54 68 0,7941
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 55 68 0,8088
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 53 68 0,7794
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 51 68 0,7500
0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 51 68 0,7500
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 52 68 0,7647
0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 49 68 0,7206
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 61 68 0,8971
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 52 68 0,7647
1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 50 68 0,7353
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 54 68 0,7941
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 48 68 0,7059
Lap Perubahan Modal Lap. Arus Kas Catatan LapkeuLaporan Laba Rugi
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 49 68 0,7206
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 52 68 0,7647
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 54 68 0,7941
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 51 68 0,7500
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 51 68 0,7500
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 47 68 0,6912
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 59 68 0,8676
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 56 68 0,8235
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 50 68 0,7353
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 57 68 0,8382
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 56 68 0,8235
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 47 68 0,6912
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 53 68 0,7794
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 59 68 0,8676
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 50 68 0,7353
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 49 68 0,7206
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 61 68 0,8971
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 50 68 0,7353
1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 50 68 0,7353
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 52 68 0,7647
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 56 68 0,8235
1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 49 68 0,7206
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 45 68 0,6618
0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 46 68 0,6765
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 52 68 0,7647
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 55 68 0,8088
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 52 68 0,7647
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 46 68 0,6765
Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5 Total Maks Indeks
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41 68 0,6029
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 63 68 0,9265
1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 64 68 0,9412
0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 52 68 0,7647
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 60 68 0,8824
0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 47 68 0,6912
1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 51 68 0,7500
0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 54 68 0,7941
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 68 0,9118
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 52 68 0,7647
Catatan LapkeuLaporan Laba Rugi Lap Perubahan Modal Lap. Arus Kas
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 53 68 0,7794
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 68 0,8676
1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 68 0,8529
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 68 0,9118
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 68 0,8676
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 68 0,9118
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 58 68 0,8529
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 63 68 0,9265
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 53 68 0,7794
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 64 68 0,9412
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 61 68 0,8971
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 68 0,9118
1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 57 68 0,8382
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 68 0,8235
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 68 0,8971
1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 68 0,7941
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 50 68 0,7353
0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 68 0,7794
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 68 0,8088
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 68 0,8676
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 58 68 0,8529
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 51 68 0,7500
Lampiran 2
Daftar Perusahaan Sampel
No Nama Perusahaan Code
1 Aqua Golden Missisippi Tbk AQUA
2 Cahaya Kalbar Tbk CEKA
3 Delta Djakarta Tbk DLTA
4 Fast Food Indonesia Tbk FAST
5 Mayora Indah Tbk MYOR
6 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
7 Sekar Laut Tbk SKLT
8 Siantar Top Tbk STTP
9 Sierad Produce Tbk SIPD
10 Smart Tbk SMAR
11 Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
12 Gudang Garam Tbk GGRM
13 Roda Vivatex tbk RDTX
14 Delta Dunia Petroindo Tbk DOID
15 Indo Acidatama Tbk SRSN
16 Sepatu Bata Tbk BATA
17 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
18 AKR Corporindo Tbk AKRA
19 Budi Acid Jaya tbk BUDI
20 Colorpak Indonesia Tbk CLPI
21 Lautan Luas Tbk LTLS
22 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI
23 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC
24 Eka Dharma internasional Tbk EKAD
25 Kageo Igar Jaya Tbk IGAR
26 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI
27 Trias Sentosa Tbk TRST
28 Holcim Indonesia Tbk SMCB
29 Indocement Tunggal Prakasa tbk INTP
30 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR
31 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
32 Bentonjaya Manunggal Tbk BTON
33 Citra Tubindo Tbk CTBN
34 Indal Aluminium Industry Tbk INAI
35 Jaya Pari Steel Tbk JPRS
36 Lionmesh Prima Tbk LMSH
37 Lion Metal Works tbk LION
38 Pelangi indah Conindo tbk PICO
39 Tira Austenite Tbk TIRA
40 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
41 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA
42 Inti Keramik Alamasri Industry Tbk IKAI
43 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO
44 GT. Kabel Indonesia Tbk KBLI
45 Jembo Cable Company Tbk JECC
46 Kabelindo murni Tbk KBLM
47 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI
48 Voksel Electric Tbk VOKS
49 Astra Graphia Tbk ASGR
50 Metro Data Electronics Tbk MTDL
51 Astra Internasional Tbk ASII
52 Astra Otopark Tbk AUTO
53 Hexindo Adi Perkasa Tbk HEXA
54 Indospring Tbk INDS
55 Intraco Penta Tbk INTA
56 Multi Strada Arah Sarana Tbk MASA
57 Nipres Tbk NIPS
58 Selamat Sempurna Tbk SMSM
59 Sugi Sama Persada Tbk SUGI
60 Tunas Ridean Tbk TURI
61 United Tractor Tbk UNTR
62 Modern International Tbk MDRN
63 Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk SQBI
64 Darya Varia Laboratori Tbk DVLA
65 Indo Farma Tbk INAF
66 Kimia Farma Tbk KAEF
67 Merck Tbk MERK
68 Pyridam Farma Tbk PYFA
69 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
70 Mandom Indonesia Tbk TCID
71 Mustika Ratu Tbk MRAT
72 Unilever Indonesia Tbk UNVR
Data Keuangan Perusahaan
No Tahun Code Aktiva (juta Rp) Ln Aktiva DER (x) CR (%) NPM (x) Status
1 2006 AQUA 795.244 13,59 0,77 7,18 0,03 PMDN
2 2006 CEKA 280.807 12,55 0,44 2,47 0,04 PMA
3 2006 DLTA 571.243 13,26 0,32 3,75 0,11 PMA
4 2006 FAST 483.575 13,09 0,68 1,07 0,05 PMDN
5 2006 MYOR 1.553.377 14,26 0,58 3,91 0,05 PMDN
6 2006 MLBI 610.437 13,32 2,08 0,53 0,08 PMA
7 2006 SKLT 161.879 11,99 0,79 1,74 0,02 PMDN
8 2006 STTP 467.491 13,06 0,36 2,69 0,03 PMDN
9 2006 SIPD 1.113.796 13,92 0,13 2,14 3,69 PMDN
10 2006 SMAR 5.311.931 15,49 1,06 1,54 0,13 PMDN
11 2006 TBLA 2.049.163 14,53 1,37 1,48 0,04 PMDN
12 2006 GGRM 21.773.034 16,90 0,65 1,89 0,04 PMDN
13 2006 RDTX 533.788 13,19 0,57 0,85 0,25 PMDN
14 2006 DOID 824.357 13,62 1,03 4,38 0,37 PMDN
15 2006 SRSN 330.445 12,71 1,06 1,34 0,09 PMA
16 2006 BATA 271.401 12,51 0,43 2,90 0,05 PMA
17 2006 FASW 3.421.892 15,05 1,91 1,85 0,06 PMDN
18 2006 AKRA 2.337.340 14,66 1,09 1,14 0,03 PMDN
19 2006 BUDI 931.614 13,74 2,90 1,21 1,93 PMDN
20 2006 CLPI 133.360 11,80 1,05 1,87 0,03 PMDN
21 2006 LTLS 1.830.516 14,42 2,43 1,11 0,01 PMDN
22 2006 SOBI 642.315 13,37 0,72 1,73 0,03 PMDN
23 2006 UNIC 2.747.039 14,83 1,43 1,71 0,00 PMDN
24 2006 EKAD 74.647 11,22 0,29 3,92 0,05 PMDN
25 2006 IGAR 290.145 12,58 0,44 3,25 0,02 PMDN
26 2006 LMPI 508.865 13,14 0,35 4,11 0,01 PMDN
27 2006 TRST 2.020.478 14,52 1,07 1,06 0,02 PMDN
28 2006 SMCB 7.065.846 15,77 2,37 1,23 0,06 PMA
29 2006 INTP 9.598.280 16,08 0,59 2,14 0,09 PMA
30 2006 SMGR 7.496.419 15,83 0,35 2,84 0,15 PMDN
31 2006 ALMI 1.249.710 14,04 1,74 0,95 4,22 PMDN
32 2006 BTON 33.674 10,42 0,31 2,83 0,01 PMDN
33 2006 CTBN 1.580.619 14,27 1,13 1,51 0,09 PMDN
34 2006 INAI 555.996 13,23 6,39 1,82 0,02 PMDN
35 2006 JPRS 189.384 12,15 0,06 34,35 0,08 PMA
36 2006 LMSH 43.588 10,68 0,86 1,81 0,03 PMDN
37 2006 LION 187.689 12,14 0,25 6,06 0,14 PMA
38 2006 PICO 270.734 12,51 3,70 0,93 0,01 PMDN
39 2006 TIRA 244.958 12,41 2,33 1,09 0,03 PMDN
40 2006 KDSI 439.733 12,99 1,82 0,98 0,01 PMDN
41 2006 ARNA 478.778 13,08 1,50 0,79 0,08 PMDN
42 2006 IKAI 682.345 13,43 2,27 0,65 0,01 PMDN
43 2006 TOTO 908.168 13,72 2,24 1,27 0,10 PMA
44 2006 KBLI 441.085 13,00 5,91 1,07 5,02 PMDN
45 2006 JECC 362.648 12,80 4,70 0,94 0,00 PMDN
46 2006 KBLM 277.384 12,53 0,80 0,98 0,04 PMDN
47 2006 IKBI 590.296 13,29 0,58 2,01 2,32 PMA
48 2006 VOKS 471.940 13,06 0,82 1,76 3,87 PMA
49 2006 ASGR 584.839 13,28 0,98 2,43 0,09 PMDN
50 2006 MTDL 740.800 13,52 1,73 1,52 0,01 PMDN
51 2006 ASII 57.929.290 17,87 1,41 0,78 0,07 PMA
52 2006 AUTO 3.028.160 14,92 0,57 1,75 0,08 PMDN
53 2006 HEXA 1.204.104 14,00 2,48 1,11 0,03 PMA
54 2006 INDS 490.604 13,10 6,13 0,98 0,01 PMDN
55 2006 INTA 831.846 13,63 1,68 3,37 0,01 PMDN
56 2006 MASA 1.433.688 14,18 0,99 0,56 0,30 PMA
57 2006 NIPS 220.228 12,30 1,48 1,08 0,03 PMDN
58 2006 SMSM 716.686 13,48 0,53 1,99 0,08 PMDN
59 2006 SUGI 50.328 10,83 0,31 3,02 0,01 PMDN
60 2006 TURI 2.857.847 14,87 3,24 1,15 0,01 PMDN
61 2006 UNTR 11.247.846 16,24 1,44 1,33 0,07 PMDN
62 2006 MDRN 893.725 13,70 1,85 1,10 0,00 PMDN
63 2006 SQBI 207.136 12,24 0,59 2,41 0,18 PMA
64 2006 DVLA 557.338 13,23 0,35 4,69 0,09 PMA
65 2006 INAF 686.937 13,44 1,45 1,48 1,48 PMDN
66 2006 KAEF 1.261.584 14,05 0,45 2,13 0,02 PMDN
67 2006 MERK 202.000 12,22 0,20 5,42 0,18 PMA
68 2006 PYFA 83.127 11,33 0,27 1,69 0,03 PMDN
69 2006 TSPC 2.479.251 14,72 0,23 4,39 0,10 PMDN
70 2006 TCID 672.197 13,42 0,11 8,78 0,11 PMA
71 2006 MRAT 291.769 12,58 0,10 9,25 0,04 PMDN
72 2006 UNVR 4.626.000 15,35 0,95 1,27 0,15 PMA
73 2007 AQUA 891.530 13,70 0,74 7,09 0,03 PMDN
74 2007 CEKA 613.680 13,33 1,80 1,38 0,04 PMA
75 2007 DLTA 592.359 13,29 0,29 4,17 0,11 PMA
76 2007 FAST 629.491 13,35 0,67 1,28 0,06 PMDN
77 2007 MYOR 1.893.175 14,45 0,73 2,93 0,05 PMDN
78 2007 MLBI 621.835 13,34 2,14 0,59 0,09 PMA
79 2007 SKLT 182.697 12,12 0,90 1,53 0,02 PMDN
80 2007 STTP 517.448 13,16 0,44 1,77 0,03 PMDN
81 2007 SIPD 1.294.773 14,07 0,29 2,41 1,30 PMDN
82 2007 SMAR 8.063.169 15,90 1,29 1,72 0,12 PMDN
83 2007 TBLA 2.457.120 14,71 1,62 1,81 0,05 PMDN
84 2007 GGRM 23.928.968 16,99 0,69 1,93 0,05 PMDN
85 2007 RDTX 583.788 13,28 0,56 0,82 0,25 PMDN
86 2007 DOID 1.209.218 14,01 2,05 2,73 0,55 PMDN
87 2007 SRSN 334.128 12,72 0,79 1,33 0,10 PMA
88 2007 BATA 332.080 12,71 0,60 2,29 0,07 PMA
89 2007 FASW 3.769.588 15,14 1,91 1,92 0,05 PMDN
90 2007 AKRA 3.497.591 15,07 1,57 1,16 0,03 PMDN
91 2007 BUDI 1.485.651 14,21 1,31 1,49 3,42 PMDN
92 2007 CLPI 167.583 12,03 1,29 1,64 0,03 PMDN
93 2007 LTLS 2.135.084 14,57 2,42 0,83 0,03 PMDN
94 2007 SOBI 842.505 13,64 0,83 1,81 0,09 PMDN
95 2007 UNIC 2.623.497 14,78 1,13 1,08 0,01 PMDN
96 2007 EKAD 84.926 11,35 0,39 3,07 0,03 PMDN
97 2007 IGAR 329.797 12,71 0,53 3,08 0,03 PMDN
98 2007 LMPI 531.756 13,18 0,36 2,90 0,04 PMDN
99 2007 TRST 2.138.991 14,58 1,18 1,08 0,01 PMDN
100 2007 SMCB 7.208.250 15,79 2,19 1,33 0,05 PMA
101 2007 INTP 10.016.028 16,12 0,44 2,96 0,13 PMA
102 2007 SMGR 8.155.227 15,91 0,27 3,64 0,18 PMDN
103 2007 ALMI 1.270.928 14,06 2,07 0,89 1,37 PMDN
104 2007 BTON 46.469 10,75 0,35 3,15 0,08 PMDN
105 2007 CTBN 1.601.065 14,29 0,87 1,54 0,08 PMDN
106 2007 INAI 482.712 13,09 5,39 1,45 0,00 PMDN
107 2007 JPRS 268.790 12,50 0,22 5,85 0,10 PMA
108 2007 LMSH 62.812 11,05 1,16 1,85 0,05 PMDN
109 2007 LION 216.130 12,28 0,27 5,41 0,14 PMA
110 2007 PICO 452.880 13,02 2,28 0,79 0,03 PMDN
111 2007 TIRA 238.871 12,38 2,14 1,14 0,01 PMDN
112 2007 KDSI 542.060 13,20 1,44 1,24 0,02 PMDN
113 2007 ARNA 630.587 13,35 1,68 0,77 0,09 PMDN
114 2007 IKAI 772.704 13,56 1,27 0,72 0,06 PMDN
115 2007 TOTO 913.995 13,73 1,88 1,35 0,06 PMA
116 2007 KBLI 499.369 13,12 1,74 2,56 0,02 PMDN
117 2007 JECC 470.475 13,06 4,39 1,01 0,03 PMDN
118 2007 KBLM 432.681 12,98 0,98 1,05 0,02 PMDN
119 2007 IKBI 589.322 13,29 0,34 3,09 4,87 PMA
120 2007 VOKS 805.074 13,60 1,61 1,39 3,95 PMA
121 2007 ASGR 624.557 13,34 0,99 1,34 0,10 PMDN
122 2007 MTDL 1.162.251 13,97 2,88 1,28 0,01 PMDN
123 2007 ASII 63.519.598 17,97 1,17 0,91 0,09 PMA
124 2007 AUTO 3.454.254 15,06 0,48 2,16 0,11 PMDN
125 2007 HEXA 1.383.840 14,14 2,63 1,15 0,03 PMA
126 2007 INDS 599.273 13,30 6,61 1,07 0,02 PMDN
127 2007 INTA 863.818 13,67 1,70 2,57 0,01 PMDN
128 2007 MASA 1.799.172 14,40 0,40 1,32 0,03 PMA
129 2007 NIPS 288.147 12,57 2,02 1,10 0,02 PMDN
130 2007 SMSM 830.050 13,63 0,66 1,71 0,08 PMDN
131 2007 SUGI 566.034 13,25 0,33 2,93 0,07 PMDN
132 2007 TURI 3.345.245 15,02 2,91 1,15 0,04 PMDN
133 2007 UNTR 13.002.619 16,38 1,26 1,34 0,08 PMDN
134 2007 MDRN 910.085 13,72 1,89 1,31 0,00 PMDN
135 2007 SQBI 227.422 12,33 0,43 2,97 0,20 PMA
136 2007 DVLA 560.931 13,24 0,21 5,36 0,10 PMA
137 2007 INAF 1.009.433 13,82 2,46 1,31 0,87 PMDN
138 2007 KAEF 1.386.739 14,14 0,53 2,06 0,02 PMDN
139 2007 MERK 331.062 12,71 0,18 6,17 0,16 PMA
140 2007 PYFA 95.157 11,46 0,42 1,45 0,20 PMDN
141 2007 TSPC 2.773.135 14,84 0,26 4,05 0,09 PMDN
142 2007 TCID 725.197 13,49 0,08 17,61 0,11 PMA
143 2007 MRAT 315.998 12,66 0,13 7,68 0,04 PMDN
144 2007 UNVR 5.333.406 15,49 0,98 1,11 0,16 PMA
145 2008 AQUA 1.003.487 13,82 0,71 7,82 0,09 PMDN
146 2008 CEKA 604.642 13,31 1,45 7,35 0,20 PMA
147 2008 DLTA 698.297 13,46 0,33 3,79 0,09 PMA
148 2008 FAST 784.759 13,57 0,63 1,38 0,46 PMDN
149 2008 MYOR 2.922.998 14,89 1,32 2,19 0,60 PMDN
150 2008 MLBI 941.389 13,76 1,73 0,94 1,84 PMA
151 2008 SKLT 201.003 12,21 0,99 1,71 0,58 PMDN
152 2008 STTP 626.750 13,35 0,72 1,23 0,59 PMDN
153 2008 SIPD 1.384.707 14,14 0,34 2,28 0,15 PMDN
154 2008 SMAR 10.025.916 16,12 1,14 1,72 0,66 PMDN
155 2008 TBLA 2.802.497 14,85 2,15 1,10 1,95 PMDN
156 2008 GGRM 24.072.959 17,00 0,55 2,21 0,25 PMDN
157 2008 RDTX 580.931 13,27 0,37 0,75 0,49 PMDN
158 2008 DOID 419.996 12,95 0,19 17,42 0,01 PMDN
159 2008 SRSN 392.937 12,88 1,04 1,37 0,76 PMA
160 2008 BATA 401.900 12,90 0,47 2,21 0,21 PMA
161 2008 FASW 3.718.548 15,13 1,84 2,08 0,88 PMDN
162 2008 AKRA 4.874.851 15,40 1,81 0,99 1,83 PMDN
163 2008 BUDI 1.699.750 14,35 1,69 1,05 1,61 PMDN
164 2008 CLPI 258.898 12,46 1,86 1,43 1,30 PMDN
165 2008 LTLS 3.494.853 15,07 3,18 1,12 2,84 PMDN
166 2008 SOBI 1.111.100 13,92 0,95 1,67 0,57 PMDN
167 2008 UNIC 283.770 12,56 1,29 1,69 0,76 PMDN
168 2008 EKAD 140.764 11,85 1,03 2,60 0,40 PMDN
169 2008 IGAR 305.783 12,63 0,38 4,07 0,09 PMDN
170 2008 LMPI 560.078 13,24 0,43 2,35 0,18 PMDN
171 2008 TRST 2.158.865 14,59 1,08 1,01 1,07 PMDN
172 2008 SMCB 7.764.980 15,87 2,02 1,68 1,20 PMA
173 2008 INTP 11.286.707 16,24 0,21 2,25 0,09 PMA
174 2008 SMGR 10.602.964 16,18 0,30 3,39 0,09 PMDN
175 2008 ALMI 1.636.668 14,31 2,79 0,74 3,77 PMDN
176 2008 BTON 70.509 11,16 0,27 4,32 0,06 PMDN
177 2008 CTBN 190.763 12,16 1,06 1,51 0,70 PMDN
178 2008 INAI 622.405 13,34 7,12 1,20 5,93 PMDN
179 2008 SPRS 399.344 12,90 0,48 3,08 0,16 PMA
180 2008 LMSH 61.988 11,03 0,64 2,75 0,23 PMDN
181 2008 LION 253.142 12,44 0,25 5,69 0,04 PMA
182 2008 PICO 588.564 13,29 0,24 1,01 0,24 PMDN
183 2008 TIRA 228.582 12,34 1,94 1,16 1,67 PMDN
184 2008 KDSI 485.722 13,09 1,13 1,15 0,98 PMDN
185 2008 ARNA 736.092 13,51 1,72 0,76 2,26 PMDN
186 2008 IKAI 784.499 13,57 1,28 0,82 1,56 PMDN
187 2008 TOTO 1.031.131 13,85 1,84 1,39 1,32 PMA
188 2008 KBLI 607.232 13,32 1,92 2,25 0,85 PMDN
189 2008 JECC 673.397 13,42 6,72 0,98 6,86 PMDN
190 2008 KBLM 459.111 13,04 1,06 1,08 0,98 PMDN
191 2008 IKBI 636.409 13,36 0,25 4,10 0,06 PMA
192 2008 VOKS 1.165.128 13,97 2,69 1,10 2,45 PMA
193 2008 ASGR 841.054 13,64 1,53 1,14 1,34 PMDN
194 2008 MTDL 1.288.796 14,07 2,74 1,34 2,04 PMDN
195 2008 ASII 80.740 11,30 1,21 1,32 0,92 PMA
196 2008 AUTO 3.981.316 15,20 0,45 2,13 0,21 PMDN
197 2008 HEXA 1.838.946 14,42 2,00 1,40 1,43 PMA
198 2008 INDS 918.228 13,73 7,45 1,08 6,90 PMDN
199 2008 INTA 1.137.218 13,94 24,61 2,15 11,45 PMDN
200 2008 MASA 2.379.024 14,68 0,85 0,89 0,96 PMA
201 2008 NIPS 325.008 12,69 1,64 1,04 1,58 PMDN
202 2008 SMSM 929.753 13,74 0,62 1,81 0,34 PMDN
203 2008 SUGI 44.193 10,70 0,12 11,59 0,01 PMDN
204 2008 TURI 3.583.328 15,09 2,49 1,41 1,77 PMDN
205 2008 UNTR 22.847.721 16,94 1,03 1,64 0,63 PMDN
206 2008 MDRN 790.843 13,58 1,49 1,43 1,04 PMDN
207 2008 SQBI 294.725 12,59 0,33 3,35 0,10 PMA
208 2008 DVLA 637.661 13,37 0,26 4,13 0,06 PMA
209 2008 INAF 965.812 13,78 2,27 1,33 1,70 PMDN
210 2008 KAEF 1.445.700 14,18 0,53 2,11 0,25 PMDN
211 2008 MERK 375.064 12,83 0,15 7,77 0,02 PMA
212 2008 PYFA 98.655 11,50 0,42 1,64 0,26 PMDN
213 2008 TSPC 2.967.057 14,90 0,29 3,74 0,08 PMDN
214 2008 TCID 910.790 13,72 0,11 8,10 0,01 PMA
215 2008 MRAT 354.781 12,78 0,17 6,31 0,03 PMDN
216 2008 UNVR 6.504.736 15,69 1,09 1,00 1,09 PMA
Data Penelitian
Data Residual
No Tahun Code Indeks Likuiditas Leverage NPM Ukuran Status res_1 Abs_res
1 2006 AQUA 0,8235 7,18 0,77 0,03 13,59 0 -0,0244 0,0244
2 2006 CEKA 0,9265 2,47 0,44 0,04 12,55 1 -0,0063 0,0063
3 2006 DLTA 0,8824 3,75 0,32 0,11 13,26 1 0,0813 0,0813
4 2006 FAST 0,9412 1,07 0,68 0,05 13,09 0 -0,0003 0,0003
5 2006 MYOR 0,6765 3,91 0,58 0,05 14,26 0 0,0525 0,0525
6 2006 MLBI 0,7500 0,53 2,08 0,08 13,32 1 0,0522 0,0522
7 2006 SKLT 0,8235 1,74 0,79 0,02 11,99 0 0,0119 0,0119
8 2006 STTP 0,8824 2,69 0,36 0,03 13,06 0 0,0773 0,0773
9 2006 SIPD 0,7794 2,14 0,13 3,69 13,92 0 -0,0660 0,0660
10 2006 SMAR 0,7059 1,54 1,06 0,13 15,49 0 -0,0636 0,0636
11 2006 TBLA 0,8676 1,48 1,37 0,04 14,53 0 -0,7637 0,7637
12 2006 GGRM 0,8088 1,89 0,65 0,04 16,90 0 -0,0144 0,0144
13 2006 RDTX 0,8088 0,85 0,57 0,25 13,19 0 -0,0105 0,0105
14 2006 DOID 0,7794 4,38 1,03 0,37 13,62 0 -0,0612 0,0612
15 2006 SRSN 0,8088 1,34 1,06 0,09 12,71 1 -0,0771 0,0771
16 2006 BATA 0,8824 2,90 0,43 0,05 12,51 1 0,0400 0,0400
17 2006 FASW 0,9265 1,85 1,91 0,06 15,05 0 0,0171 0,0171
18 2006 AKRA 0,8382 1,14 1,09 0,03 14,66 0 -0,0581 0,0581
19 2006 BUDI 0,7353 1,21 2,90 1,93 13,74 0 0,0962 0,0962
20 2006 CLPI 0,8824 1,87 1,05 0,03 11,80 0 0,0915 0,0915
21 2006 LTLS 0,8824 1,11 2,43 0,01 14,42 0 0,0713 0,0713
22 2006 SOBI 0,7941 1,73 0,72 0,03 13,37 0 0,0329 0,0329
23 2006 UNIC 0,8382 1,71 1,43 0,00 14,83 0 0,0251 0,0251
24 2006 EKAD 0,9118 3,92 0,29 0,05 11,22 0 0,0178 0,0178
25 2006 IGAR 0,8382 3,25 0,44 0,02 12,58 0 0,0552 0,0552
26 2006 LMPI 0,8088 4,11 0,35 0,01 13,14 0 0,0707 0,0707
27 2006 TRST 0,7206 1,06 1,07 0,02 14,52 0 0,0744 0,0744
28 2006 SMCB 0,6618 1,23 2,37 0,06 15,77 1 0,0356 0,0356
29 2006 INTP 0,7794 2,14 0,59 0,09 16,08 1 0,0936 0,0936
30 2006 SMGR 0,8235 2,84 0,35 0,15 15,83 0 0,1196 0,1196
31 2006 ALMI 0,7059 0,95 1,74 4,22 14,04 0 -0,0604 0,0604
32 2006 BTON 0,7500 2,83 0,31 0,01 10,42 0 0,0465 0,0465
33 2006 CTBN 0,8824 1,51 1,13 0,09 14,27 0 0,0771 0,0771
34 2006 INAI 0,7353 1,82 6,39 0,02 13,23 0 0,1249 0,1249
35 2006 JPRS 0,7500 34,35 0,06 0,08 12,15 1 0,2424 0,2424
36 2006 LMSH 0,7059 1,81 0,86 0,03 10,68 0 0,0784 0,0784
37 2006 LION 0,7794 6,06 0,25 0,14 12,14 1 -0,0641 0,0641
38 2006 PICO 0,7206 0,93 3,70 0,01 12,51 0 0,0150 0,0150
39 2006 TIRA 0,7647 1,09 2,33 0,03 12,41 0 -0,0832 0,0832
40 2006 KDSI 0,7794 0,98 1,82 0,01 12,99 0 -0,7498 0,7498
41 2006 ARNA 0,8088 0,79 1,50 0,08 13,08 0 -0,0317 0,0317
42 2006 IKAI 0,7941 0,65 2,27 0,01 13,43 0 0,0265 0,0265
43 2006 TOTO 0,7353 1,27 2,24 0,10 13,72 1 0,0127 0,0127
44 2006 KBLI 0,6324 1,07 5,91 5,02 13,00 0 -0,0763 0,0763
45 2006 JECC 0,8088 0,94 4,70 0,00 12,80 0 0,0619 0,0619
46 2006 KBLM 0,8088 0,98 0,80 0,04 12,53 0 -0,0396 0,0396
47 2006 IKBI 0,7647 2,01 0,58 2,32 13,29 1 -0,0681 0,0681
48 2006 VOKS 0,6765 1,76 0,82 3,87 13,06 1 -0,1282 0,1282
49 2006 ASGR 0,8529 2,43 0,98 0,09 13,28 0 -0,0333 0,0333
50 2006 MTDL 0,8235 1,52 1,73 0,01 13,52 0 0,0503 0,0503
51 2006 ASII 0,6765 0,78 1,41 0,07 17,87 1 -0,2306 0,2306
52 2006 AUTO 0,7647 1,75 0,57 0,08 14,92 0 -0,0818 0,0818
53 2006 HEXA 0,9118 1,11 2,48 0,03 14,00 1 0,0612 0,0612
54 2006 INDS 0,8088 0,98 6,13 0,01 13,10 0 0,1016 0,1016
55 2006 INTA 0,8382 3,37 1,68 0,01 13,63 0 -0,0435 0,0435
56 2006 MASA 0,6765 0,56 0,99 0,30 14,18 1 0,0503 0,0503
57 2006 NIPS 0,7941 1,08 1,48 0,03 12,30 0 -0,0691 0,0691
58 2006 SMSM 0,6618 1,99 0,53 0,08 13,48 0 -0,0595 0,0595
59 2006 SUGI 0,9118 3,02 0,31 0,01 10,83 0 0,0309 0,0309
60 2006 TURI 0,7500 1,15 3,24 0,01 14,87 0 -0,0773 0,0773
61 2006 UNTR 0,7206 1,33 1,44 0,07 16,24 0 -0,0448 0,0448
62 2006 MDRN 0,7647 1,10 1,85 0,00 13,70 0 -0,1268 0,1268
63 2006 SQBI 0,7059 2,41 0,59 0,18 12,24 1 0,0226 0,0226
64 2006 DVLA 0,9265 4,69 0,35 0,09 13,23 1 0,0439 0,0439
65 2006 INAF 0,8824 1,48 1,45 1,48 13,44 0 0,0277 0,0277
66 2006 KAEF 0,6912 2,13 0,45 0,02 14,05 0 0,1008 0,1008
67 2006 MERK 0,6618 5,42 0,20 0,18 12,22 1 0,0767 0,0767
68 2006 PYFA 0,6912 1,69 0,27 0,03 11,33 0 0,0195 0,0195
69 2006 TSPC 0,7794 4,39 0,23 0,10 14,72 0 0,1038 0,1038
70 2006 TCID 0,7941 8,78 0,11 0,11 13,42 1 0,0906 0,0906
71 2006 MRAT 0,7794 9,25 0,10 0,04 12,58 0 0,0383 0,0383
72 2006 UNVR 0,6324 1,27 0,95 0,15 15,35 1 -0,0796 0,0796
73 2007 AQUA 0,8529 7,09 0,74 0,03 13,70 0 -0,0407 0,0407
74 2007 CEKA 0,8676 1,38 1,80 0,04 13,33 1 0,0089 0,0089
75 2007 DLTA 0,8971 4,17 0,29 0,11 13,29 1 0,1419 0,1419
76 2007 FAST 0,9118 1,28 0,67 0,06 13,35 0 0,1021 0,1021
77 2007 MYOR 0,7206 2,93 0,73 0,05 14,45 0 0,0634 0,0634
78 2007 MLBI 0,8824 0,59 2,14 0,09 13,34 1 0,0532 0,0532
79 2007 SKLT 0,8235 1,53 0,90 0,02 12,12 0 0,1003 0,1003
80 2007 STTP 0,8529 1,77 0,44 0,03 13,16 0 0,0289 0,0289
81 2007 SIPD 0,7941 2,41 0,29 1,30 14,07 0 -0,0299 0,0299
82 2007 SMAR 0,8235 1,72 1,29 0,12 15,90 0 0,1312 0,1312
83 2007 TBLA 0,8529 1,81 1,62 0,05 14,71 0 0,0576 0,0576
84 2007 GGRM 0,8088 1,93 0,69 0,05 16,99 0 0,0152 0,0152
85 2007 RDTX 0,8088 0,82 0,56 0,25 13,28 0 0,0476 0,0476
86 2007 DOID 0,7059 2,73 2,05 0,55 14,01 0 0,1023 0,1023
87 2007 SRSN 0,8235 1,33 0,79 0,10 12,72 1 0,0645 0,0645
88 2007 BATA 0,8235 2,29 0,60 0,07 12,71 1 0,1410 0,1410
89 2007 FASW 0,7353 1,92 1,91 0,05 15,14 0 0,0762 0,0762
90 2007 AKRA 0,7941 1,16 1,57 0,03 15,07 0 0,0372 0,0372
91 2007 BUDI 0,7353 1,49 1,31 3,42 14,21 0 -0,0846 0,0846
92 2007 CLPI 0,8088 1,64 1,29 0,03 12,03 0 0,1231 0,1231
93 2007 LTLS 0,7941 0,83 2,42 0,03 14,57 0 0,0829 0,0829
94 2007 SOBI 0,7794 1,81 0,83 0,09 13,64 0 -0,7691 0,7691
95 2007 UNIC 0,8235 1,08 1,13 0,01 14,78 0 -0,0576 0,0576
96 2007 EKAD 0,8088 3,07 0,39 0,03 11,35 0 0,0589 0,0589
97 2007 IGAR 0,8235 3,08 0,53 0,03 12,71 0 0,0256 0,0256
98 2007 LMPI 0,7794 2,90 0,36 0,04 13,18 0 0,0482 0,0482
99 2007 TRST 0,7500 1,08 1,18 0,01 14,58 0 0,0325 0,0325
100 2007 SMCB 0,7500 1,33 2,19 0,05 15,79 1 0,1507 0,1507
101 2007 INTP 0,7647 2,96 0,44 0,13 16,12 1 0,0940 0,0940
102 2007 SMGR 0,7206 3,64 0,27 0,18 15,91 0 0,1360 0,1360
103 2007 ALMI 0,7794 0,89 2,07 1,37 14,06 0 0,0364 0,0364
104 2007 BTON 0,8088 3,15 0,35 0,08 10,75 0 0,0600 0,0600
105 2007 CTBN 0,8971 1,54 0,87 0,08 14,29 0 -0,0009 0,0009
106 2007 INAI 0,8235 1,45 5,39 0,00 13,09 0 -0,6810 0,6810
107 2007 JPRS 0,7647 5,85 0,22 0,10 12,50 1 -0,0369 0,0369
108 2007 LMSH 0,7353 1,85 1,16 0,05 11,05 0 -0,1240 0,1240
109 2007 LION 0,7941 5,41 0,27 0,14 12,28 1 -0,0828 0,0828
110 2007 PICO 0,7059 0,79 2,28 0,03 13,02 0 -0,7431 0,7431
111 2007 TIRA 0,7206 1,14 2,14 0,01 12,38 0 -0,0416 0,0416
112 2007 KDSI 0,7647 1,24 1,44 0,02 13,20 0 -0,1024 0,1024
113 2007 ARNA 0,7941 0,77 1,68 0,09 13,35 0 0,0434 0,0434
114 2007 IKAI 0,7500 0,72 1,27 0,06 13,56 0 0,1091 0,1091
115 2007 TOTO 0,7500 1,35 1,88 0,06 13,73 1 0,1106 0,1106
116 2007 KBLI 0,6912 2,56 1,74 0,02 13,12 0 0,0581 0,0581
117 2007 JECC 0,8235 1,01 4,39 0,03 13,06 0 0,0837 0,0837
118 2007 KBLM 0,8676 1,05 0,98 0,02 12,98 0 0,0949 0,0949
119 2007 IKBI 0,8235 3,09 0,34 4,87 13,29 1 -0,1479 0,1479
120 2007 VOKS 0,7353 1,39 1,61 3,95 13,60 1 -0,1208 0,1208
121 2007 ASGR 0,8382 1,34 0,99 0,10 13,34 0 0,0042 0,0042
122 2007 MTDL 0,8235 1,28 2,88 0,01 13,97 0 0,0240 0,0240
123 2007 ASII 0,6912 0,91 1,17 0,09 17,97 1 -0,0149 0,0149
124 2007 AUTO 0,7794 2,16 0,48 0,11 15,06 0 0,0054 0,0054
125 2007 HEXA 0,8676 1,15 2,63 0,03 14,14 1 0,0929 0,0929
126 2007 INDS 0,8235 1,07 6,61 0,02 13,30 0 0,0362 0,0362
127 2007 INTA 0,8382 2,57 1,70 0,01 13,67 0 -0,0773 0,0773
128 2007 MASA 0,7353 1,32 0,40 0,03 14,40 1 0,0512 0,0512
129 2007 NIPS 0,8235 1,10 2,02 0,02 12,57 0 -0,0159 0,0159
130 2007 SMSM 0,7206 1,71 0,66 0,08 13,63 0 0,0435 0,0435
131 2007 SUGI 0,8971 2,93 0,33 0,07 13,25 0 0,0171 0,0171
132 2007 TURI 0,7941 1,15 2,91 0,04 15,02 0 0,0325 0,0325
133 2007 UNTR 0,7353 1,34 1,26 0,08 16,38 0 -0,0784 0,0784
134 2007 MDRN 0,7794 1,31 1,89 0,00 13,72 0 0,0515 0,0515
135 2007 SQBI 0,7353 2,97 0,43 0,20 12,33 1 -0,0077 0,0077
136 2007 DVLA 0,7647 5,36 0,21 0,10 13,24 1 0,0594 0,0594
137 2007 INAF 0,8235 1,31 2,46 0,87 13,82 0 0,0779 0,0779
138 2007 KAEF 0,7206 2,06 0,53 0,02 14,14 0 0,1308 0,1308
139 2007 MERK 0,6618 6,17 0,18 0,16 12,71 1 0,0936 0,0936
140 2007 PYFA 0,6765 1,45 0,42 0,20 11,46 0 -0,0733 0,0733
141 2007 TSPC 0,7647 4,05 0,26 0,09 14,84 0 -0,0450 0,0450
142 2007 TCID 0,8088 17,61 0,08 0,11 13,49 1 -0,6907 0,6907
143 2007 MRAT 0,7647 7,68 0,13 0,04 12,66 0 0,0884 0,0884
144 2007 UNVR 0,6765 1,11 0,98 0,16 15,49 1 0,1250 0,1250
145 2008 AQUA 0,6029 7,82 0,71 0,09 13,82 0 -0,7380 0,7380
146 2008 CEKA 0,9265 7,35 1,45 0,20 13,31 1 -0,7258 0,7258
147 2008 DLTA 0,8971 3,79 0,33 0,09 13,46 1 0,0373 0,0373
148 2008 FAST 0,9412 1,38 0,63 0,46 13,57 0 0,1175 0,1175
149 2008 MYOR 0,7647 2,19 1,32 0,60 14,89 0 0,1387 0,1387
150 2008 MLBI 0,8971 0,94 1,73 1,84 13,76 1 0,0484 0,0484
151 2008 SKLT 0,8382 1,71 0,99 0,58 12,21 0 0,1877 0,1877
152 2008 STTP 0,8824 1,23 0,72 0,59 13,35 0 0,0858 0,0858
153 2008 SIPD 0,7941 2,28 0,34 0,15 14,14 0 0,0508 0,0508
154 2008 SMAR 0,8382 1,72 1,14 0,66 16,12 0 0,1248 0,1248
155 2008 TBLA 0,8529 1,10 2,15 1,95 14,85 0 -0,0421 0,0421
156 2008 GGRM 0,8235 2,21 0,55 0,25 17,00 0 0,0225 0,0225
157 2008 RDTX 0,8235 0,75 0,37 0,49 13,27 0 -0,1257 0,1257
158 2008 DOID 0,6912 17,42 0,19 0,01 12,95 0 0,1445 0,1445
159 2008 SRSN 0,8529 1,37 1,04 0,76 12,88 1 -0,7832 0,7832
160 2008 BATA 0,8529 2,21 0,47 0,21 12,90 1 -0,0143 0,0143
161 2008 FASW 0,7500 2,08 1,84 0,88 15,13 0 0,0936 0,0936
162 2008 AKRA 0,8088 0,99 1,81 1,83 15,40 0 -0,0479 0,0479
163 2008 BUDI 0,7794 1,05 1,69 1,61 14,35 0 0,0948 0,0948
164 2008 CLPI 0,8382 1,43 1,86 1,30 12,46 0 0,0603 0,0603
165 2008 LTLS 0,8235 1,12 3,18 2,84 15,07 0 0,0211 0,0211
166 2008 SOBI 0,7941 1,67 0,95 0,57 13,92 0 -0,1154 0,1154
167 2008 UNIC 0,8382 1,69 1,29 0,76 12,56 0 0,1122 0,1122
168 2008 EKAD 0,8235 2,60 1,03 0,40 11,85 0 -0,0343 0,0343
169 2008 IGAR 0,7941 4,07 0,38 0,09 12,63 0 -0,0613 0,0613
170 2008 LMPI 0,8235 2,35 0,43 0,18 13,24 0 0,0857 0,0857
171 2008 TRST 0,7794 1,01 1,08 1,07 14,59 0 -0,0184 0,0184
172 2008 SMCB 0,8088 1,68 2,02 1,20 15,87 1 0,0682 0,0682
173 2008 INTP 0,8382 2,25 0,21 0,09 16,24 1 0,0569 0,0569
174 2008 SMGR 0,7941 3,39 0,30 0,09 16,18 0 0,1514 0,1514
175 2008 ALMI 0,7794 0,74 2,79 3,77 14,31 0 0,0299 0,0299
176 2008 BTON 0,7941 4,32 0,27 0,06 11,16 0 0,0785 0,0785
177 2008 CTBN 0,9118 1,51 1,06 0,70 12,16 0 0,0371 0,0371
178 2008 INAI 0,8235 1,20 7,12 5,93 13,34 0 -0,0398 0,0398
179 2008 SPRS 0,8235 3,08 0,48 0,16 12,90 1 0,0953 0,0953
180 2008 LMSH 0,7941 2,75 0,64 0,23 11,03 0 0,0716 0,0716
181 2008 LION 0,8235 5,69 0,25 0,04 12,44 1 0,1415 0,1415
182 2008 PICO 0,7647 1,01 0,24 0,24 13,29 0 0,1166 0,1166
183 2008 TIRA 0,7794 1,16 1,94 1,67 12,34 0 0,1226 0,1226
184 2008 KDSI 0,8382 1,15 1,13 0,98 13,09 0 0,1112 0,1112
185 2008 ARNA 0,8382 0,76 1,72 2,26 13,51 0 0,0623 0,0623
186 2008 IKAI 0,8529 0,82 1,28 1,56 13,57 0 0,0323 0,0323
187 2008 TOTO 0,8088 1,39 1,84 1,32 13,85 1 -0,0337 0,0337
188 2008 KBLI 0,7941 2,25 1,92 0,85 13,32 0 -0,0413 0,0413
189 2008 JECC 0,8676 0,98 6,72 6,86 13,42 0 -0,0198 0,0198
190 2008 KBLM 0,8971 1,08 1,06 0,98 13,04 0 0,0214 0,0214
191 2008 IKBI 0,8529 4,10 0,25 0,06 13,36 1 0,0684 0,0684
192 2008 VOKS 0,7794 1,10 2,69 2,45 13,97 1 -0,0122 0,0122
193 2008 ASGR 0,9118 1,14 1,53 1,34 13,64 0 -0,0280 0,0280
194 2008 MTDL 0,8971 1,34 2,74 2,04 14,07 0 0,0005 0,0005
195 2008 ASII 0,7941 1,32 1,21 0,92 11,30 1 0,1559 0,1559
196 2008 AUTO 0,8676 2,13 0,45 0,21 15,20 0 0,0449 0,0449
197 2008 HEXA 0,8971 1,40 2,00 1,43 14,42 1 0,0513 0,0513
198 2008 INDS 0,9118 1,08 7,45 6,90 13,73 0 0,0211 0,0211
199 2008 INTA 0,8971 2,15 24,61 11,45 13,94 0 0,1696 0,1696
200 2008 MASA 0,8529 0,89 0,85 0,96 14,68 1 -0,0327 0,0327
201 2008 NIPS 0,9265 1,04 1,64 1,58 12,69 0 -0,0296 0,0296
202 2008 SMSM 0,7794 1,81 0,62 0,34 13,74 0 -0,0096 0,0096
203 2008 SUGI 0,9412 11,59 0,12 0,01 10,70 0 0,0915 0,0915
204 2008 TURI 0,8971 1,41 2,49 1,77 15,09 0 -0,0001 0,0001
205 2008 UNTR 0,9118 1,64 1,03 0,63 16,94 0 -0,0425 0,0425
206 2008 MDRN 0,8382 1,43 1,49 1,04 13,58 0 -0,0613 0,0613
207 2008 SQBI 0,8235 3,35 0,33 0,10 12,59 1 0,0975 0,0975
208 2008 DVLA 0,8088 4,13 0,26 0,06 13,37 1 0,1570 0,1570
209 2008 INAF 0,8971 1,33 2,27 1,70 13,78 0 0,0923 0,0923
210 2008 KAEF 0,7941 2,11 0,53 0,25 14,18 0 0,1530 0,1530
211 2008 MERK 0,7353 7,77 0,15 0,02 12,83 1 0,0766 0,0766
212 2008 PYFA 0,7794 1,64 0,42 0,26 11,50 0 0,0580 0,0580
213 2008 TSPC 0,8088 3,74 0,29 0,08 14,90 0 0,1009 0,1009
214 2008 TCID 0,8676 8,10 0,11 0,01 13,72 1 0,1031 0,1031
215 2008 MRAT 0,8529 6,31 0,17 0,03 12,78 0 0,1693 0,1693
216 2008 UNVR 0,7500 1,00 1,09 1,09 15,69 1 0,1104 0,1104
Lampiran 3 Statistik Deskriptif Frequencies
Statistics
216 216 216 216 216
0 0 0 0 0
2,5575 1,4296 ,6188 13,6412 ,808477
1,6750 1,0100 9,000E-02 13,4500 ,808800
1,08 ,27a ,03 12,71a ,8382
3,1737 2,0599 1,3720 1,3431 7,06106E-02
,53 ,06 ,00 10,42 ,5588
34,35 24,61 11,45 17,97 ,9706
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Likuiditas Leverage NPM
Ukuran
Perusahaan
Kelengkapan
Pengungkapan
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
Frequencies
Status Perusahaan
156 72,2 72,2 72,2
60 27,8 27,8 100,0
216 100,0 100,0
PMDN
PMA
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Lampiran 4 Uji Normalitas NPar Tests
Descriptive Statistics
216 -1,4E-11 ,1709963 -,78323 ,24241Unstandardized Residual
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
216
-1,41140E-11
,1709962
,227
,161
-,227
1,336
,122
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Lampiran 5 Uji Multikolinieritas Regression
Variables Entered/Removedb
Status Perusahaan,
Ukuran Perusahaan, NPM,
Likuiditas , Leveragea
, Enter
Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapanb.
Model Summary
,573a ,328 ,261 ,173020
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, NPM, Likuiditas , Leverage
a.
ANOVAb
,522 5 7,440E-02 4,151 ,006a
6,287 210 2,994E-02
6,809 215
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan, NPM, Likuiditas ,
Leverage
a.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapanb.
Coefficientsa
,733 ,125 5,851 ,000
-5,70E-03 ,004 -,103 -1,445 ,150 ,890 1,124
-1,86E-02 ,008 -,218 -2,365 ,019 ,533 1,876
3,196E-02 ,012 ,250 2,765 ,006 ,554 1,805
2,486E-02 ,009 ,137 2,541 ,012 ,955 1,047
-2,23E-03 ,027 -,006 -,082 ,935 ,934 1,071
(Constant)
Likuiditas
Leverage
NPM
Ukuran Perusahaan
Status Perusahaan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapana.
Lampiran 6 Uji Heteroskedastisitas Regression
Variables Entered/Removedb
Status Perusahaan,
Ukuran Perusahaan,
NPM, Likuiditas ,
Leveragea
, Enter
Model1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: ABS_RESb.
Model Summary
,244a ,060 ,037 ,138393
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, NPM, Likuiditas , Leverage
a.
ANOVAb
,255 5 5,105E-02 2,665 ,023a
4,022 210 1,915E-02
4,277 215
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan, NPM, Likuiditas ,
Leverage
a.
Dependent Variable: ABS_RESb.
Coefficientsa
5,082E-02 ,100 ,507 ,613
3,941E-03 ,003 ,212 1,570 ,132
1,218E-02 ,006 ,178 1,941 ,054
-1,48E-02 ,009 -,144 -1,602 ,111
6,797E-04 ,007 ,006 ,095 ,925
1,448E-02 ,022 ,046 ,665 ,506
(Constant)
Likuiditas
Leverage
NPM
Ukuran Perusahaan
Status Perusahaan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Dependent Variable: ABS_RESa.
Lampiran 7 Uji Autokorelasi Regression
Variables Entered/Removedb
Status Perusahaan,
Ukuran Perusahaan,
NPM, Likuiditas ,
Leveragea
, Enter
Model1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapanb.
Model Summaryb
,573a ,328 ,261 6,95411E-02 1,812
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-W
atson
Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan,
NPM, Likuiditas , Leverage
a.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapanb.
ANOVAb
,522 5 7,440E-02 4,151 ,006a
6,287 210 2,994E-02
6,809 215
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan, NPM, Likuiditas ,
Leverage
a.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapanb.
Coefficientsa
,733 ,125 5,851 ,000
-5,70E-03 ,004 -,103 -1,445 ,150
-1,86E-02 ,008 -,218 -2,365 ,019
3,196E-02 ,012 ,250 2,765 ,006
2,486E-02 ,009 ,137 2,541 ,012
-2,23E-03 ,027 -,006 -,082 ,935
(Constant)
Likuiditas
Leverage
NPM
Ukuran Perusahaan
Status Perusahaan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapana.
Lampiran 8 Uji Hipotesis Regression
Variables Entered/Removedb
Status Perusahaan,
Ukuran Perusahaan,
NPM, Likuiditas ,
Leveragea
, Enter
Model1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapanb.
Model Summary
,573a ,328 ,261 ,173020
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, NPM, Likuiditas , Leverage
a.
ANOVAb
,522 5 7,440E-02 4,151 ,006a
6,287 210 2,994E-02
6,809 215
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Status Perusahaan, Ukuran Perusahaan, NPM, Likuiditas ,
Leverage
a.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapanb.
Coefficientsa
,7332 ,125 5,851 ,000
-,0057 ,004 -,103 -1,445 ,150
-,0186 ,008 -,218 -2,365 ,019
,0320 ,012 ,250 2,765 ,006
,0249 ,009 ,137 2,541 ,012
-,0022 ,027 -,006 -,082 ,935
(Constant)
Likuiditas
Leverage
NPM
Ukuran Perusahaan
Status Perusahaan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Dependent Variable: Kelengkapan Pengungkapana.
Sumber: Gujarati, 2001
Tabel Nilai F0,05
Degrees of freedom for Nominator
De
gre
es
of
fre
ed
om
fo
r D
en
om
ina
tor
De
gre
es
of
fre
ed
om
fo
r D
en
om
ina
tor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51
8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62
13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09
30 4,17 3,33 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92
60 4,00 3,15 2,76 2,54 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84
120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67
top related