analisis pengendalian internal pada sistem informasi ... · skripsi ahaijsis tsngeitbaltan intennal...
Post on 16-Nov-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus di Paroki Santo Ignatius Danan)
SKRIPSI
Digunakan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Agnes Dian Puspita Argawati
NIM : 142114107
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus di Paroki Santo Ignatius Danan)
SKRIPSI
Digunakan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Agnes Dian Puspita Argawati
NIM : 142114107
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRITST
AI{ALIS$ PENGENI}ALL{N IITTERNAL FADA SISTEM I]YFOILryL{SIAKTII{TANSI PENERIMAAN KAS
{Studi Kasus tli Paroki Santt Ignatius Danan}
Oleh:
Aga*s Dian Puspita Argawati
Lisia Apriani" S.E.. M.Si., Ak., QiA.. CA. Tanggal: CI5 Juli 2018
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
AHAIJSIS TSNGEITBALTAN INTENNAL PAI}A SilSTEM ilgIlQItS{ASTAI(UNTANSil PENf,AIMAAN XAS
{Studi Katus di Faroki Santt lgaatiar haan}
Dipersiapkan dan disusun oleh:
Agres Dian Fuspita Argau.ati
142114107
Telah dipsrfahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
pada tanggal 13 JEli :01 Idan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan P*nitia Penguji
iii
T. i*rvqt
r, eii.l 'rt E*c)),
Yuniarto, S.E., M.B.A.
Anggota
Aagge : Dr- Ft Reni
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Fakultas Ekonomi
tj
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DIIARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRTPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM INFORMASIAKTINTANSI PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus di Paroki Santo Ignatius Danan)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 1 3 Juli 201 8 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara mertyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat ata.u pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat pada bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atat yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya temyata melakukan
tindakan menyalin atat meniru tulisan orang lain yafig seolah-olah hasil
pemikiran saya sendii, berarti gelar dan ljazah yang telah diberikan oleh
Universitas batal saya terima.Yogyakarta, 31 Juii 2018
Yang membuat perny ataan,
Puspita Argawati
1V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERI\IYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agnes Dian Puspita Argawati
NIM :142714107
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM
INFORMASI AKT]NTANSI PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus di Paroki Santo Ignatius Danan)
Beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
"dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk par'gkalarrr data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di intemet atau
media lain untuk kepentingan akademis tarrpa perlu memberikan royalty
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarflya.
Y agyakarta, 3 1 Juli 201 8
Yang menyatakan,
Puspita Argawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Jangan takut, percaya saja!”
-Matius 5:36-
“Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan
mendapatkannya. Jika kamu tidak bertanya maka jawabannya adalah tidak. Jika
kamu tidak melangkah maju, kamu akan tetap berada di tempat yang sama”
-Nora Roberts-
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Bapak, Ibu dan adik-adikku yang tercinta
Alm. Nenekku
Sahabat-sahabat penyemangatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skripsi yang
berjudul Analisis Pengendalian Internal pada Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas (Studi Kasus di Paroki Santo Ignatius Danan) dapat penulis
selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini penulis
mendapat bantuan, dukungan, bimbingan, dan kerjasama dari banyak pihak. Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa menyertai setiap langkah
penulis dalam mengerjakan skripsi.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
3. Ignatius Aryono Putranto, S.E., M.Acc., Ak selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membantu, mengarahkan dan membimbing penulis dalam
proses menyelesaikan skripsi.
4. Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis dan teman-teman Akuntansi kelas
C angkatan 2014 selama proses perkuliahan ini.
5. Rm.Y. Eka Heru Murcahyana, SJ sebagai Romo Kepala Paroki Santo Ignatius
Danan yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Ibu Ch. Tarmini, Ibu Hartini dan Ibu Wiji selaku Bendahara Paroki yang telah
membantu penulis dalam pengumpulan data.
7. Orang tua penulis, Marcus Crisinus Slamet Santoso dan Chatarina Setyowati
atas segala doa, kepercayaan, kasih sayang dan dukungan finansial yang
diberikan kepada penulis.
8. Adik-adikku Yanuarius Damar Seto Argo Santoso, Albertus Dhimas Thathit
Setyo Santoso dan saudaraku Rosa Hanna Agustina atas segala dukungan dan
kasih sayang yang diberikan kepada penulis.
9. Penyemangatku Laurentius Dexy Danu Prasetyo, Kartika Ratnasari, Anastasia
Dina Anindya, Gisela Mega Gloria, Andrea Vicky Novianti atas bantuan,
dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
10. Teman-teman seperjuangan penulis MPAT kelas E yang telah berjuang
bersama penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Krissensia Rian, Agnes Mardiana, Yosefa Maya serta teman-teman Akuntansi
kelas C dan teman-teman Akuntansi angkatan 2014 yang telah berdinamika
dan berproses bersama selama perkuliahan ini.
12. Semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................................................... iv
HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI ............................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xiv
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
ABSTRACT ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 7
A. Sistem Informasi Akuntansi .................................................................. 7
B. Pengendalian Internal .......................................................................... 12
C. Paroki .................................................................................................. 19
D. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 31
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 31
B. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 31
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
D. Data yang Diperlukan ......................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 32
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................ 39
A. Sejarah dan Perkembangan Paroki ...................................................... 39
B. Profil Paroki Santo Ignatius Danan ..................................................... 42
C. Struktur Dewan Paroki Santo Ignatius Danan .................................... 44
D. Tugas Bendahara Dewan Paroki Santo Ignatius Danan...................... 49
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 51
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 51
B. Analisis Data ....................................................................................... 85
C. Pembahasan ......................................................................................... 92
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 97
A. Kesimpulan ......................................................................................... 97
B. Keterbatasan ........................................................................................ 97
C. Saran ................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 99
LAMPIRAN .................................................................................................. 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Simbol Bagan Alir ............................................................................. 9
Tabel 2 Simbol Data Flow Diagram ............................................................ 12
Tabel 3 Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas
Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO ................ 35
Tabel 4 Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas
Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO ................ 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Dewan Paroki Santo Ignatius Danan ................................ 48
Gambar 2 Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Kolekte Mingguan ............................................. 60
Gambar 3 Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Kolekte Misa Lingkungan.................................. 61
Gambar 4 Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Persembahan Bulanan ........................................ 62
Gambar 5 Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Persembahan Bulanan (Lanjutan) ...................... 63
Gambar 6 Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Cetak Lembaran Misa ........................................ 64
Gambar 7 Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Bantuan Parkir ................................................... 65
Gambar 8 Context Diagran Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Paroki Santo Ignatius Danan ......................................................... 66
Gambar 9 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Paroki Santo Ignatius Danan ................................................. 67
Gambar 10Diagram Level 0 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Paroki Santo Ignatius Danan ................................................. 68
Gambar 11Diagram Level 1 Proses 1 dan Proses 2 Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Ignatius Danan ............ 69
Gambar 12Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Paroki Santo Ignatius Danan .............................. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara 1 .................................................................. 101
Lampiran 2 Hasil Wawancara 2 .................................................................. 105
Lampiran 3 Hasil Wawancara 3 .................................................................. 109
Lampiran 4 Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK) 110
Lampiran 5 Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (BAKG) .................................................. 110
Lampiran 6 Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana
Kotak Persembahan Gereja (RBAKG) .................................... 111
Lampiran 7 Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK)
Misa Lingkungan ..................................................................... 111
Lampiran 8 Penghitungan Hasil Kotak TPE ............................................... 112
Lampiran 9 Bukti Kas Masuk (BKM) ......................................................... 112
Lampiran 10 Laporan Buku Harian Kas Dewan Paroki ............................... 113
Lampiran 11 Rencana Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB) ............... 113
Lampiran 12 Laporan Aktivitas ..................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus di Paroki Santo Ignatius Danan)
Agnes Dian Puspita Argawati
NIM: 142114107
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pengendalian
internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas Paroki Santo Ignatius Danan
dengan komponen pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO). Penelitian ini penting
dilakukan agar Paroki Santo Ignatius Danan dapat memahami dan mengevaluasi
pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas di paroki. Jenis
penelitian ini adalah studi kasus di Paroki Santo Ignatius Danan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal sistem informasi
akuntansi penerimaan kas di Paroki Santo Ignatius Danan belum sesuai dengan
komponen pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO).
Kata Kunci: Pengendalian Internal, Penerimaan Kas, Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF INTERNAL CONTROL ON CASH RECEIPT
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM
A Case Study At Parish of Saint Ignatius Danan
Agnes Dian Puspita Argawati
142114107
University of Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
The purpose of this research was to determine the conformity of the
internal control of cash receipt accounting information system at Parish of Saint
Ignatius Danan with internal control components according to the Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). This research
was important for the Parish of Saint Ignatius Danan in order to understand and
evaluate the internal control of the cash receipt accounting information system in
the parish. The type of research was a case study at Saint Ignatius Danan Parish.
Data collection techniques used were interviews, observation and documentation.
Data analysis technique was descriptive comparative. The results of this study
indicated that the internal control of the cash receipt accounting information
system at Parish of Saint Ignatius Danan was not in accordance with the internal
control component according to the Committee of Sponsoring Organizations of
the Treadway Commission (COSO).
Keywords: Internal Control, Cash Receipt, Committee of Sponsoring
Organizations of Treadway Commisions (COSO)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi menurut Mahsun,dkk (2011:1), merupakan alat atau wadah
sekelompok orang yang berkumpul bekerja sama dengan cara yang terstruktur
untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan
bersama. Organisasi mempunyai tujuan yang berorientasi pada laba dan tidak
berorientasi pada laba. Organisasi yang tidak berorientasi pada laba disebut
organisasi nirlaba. Menurut Mahsun,dkk (2011:185), karakteristik dari
organisasi nirlaba terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Salah satu
organisasi nirlaba adalah paroki.
Paroki menurut PPAP (2018:3), merupakan salah satu organisasi yang
ada di gereja yang mempunyai karakteristik berbeda dengan organisasi lain.
Kepemilikan harta benda paroki diatasnamakan badan hukum paroki atau
Badan Hukum Keuskupan dan tujuannya menurut PTKAP (2008:2),
menghadirkan gereja sebagai sakramen yaitu tanda dan sarana kesatuan mesra
dengan Allah dan persatuan umat manusia. Untuk melakukan aktivitas karya
pastoral, paroki memperoleh penerimaan kas yang berasal dari beberapa
sumber, salah satunya berasal dari umat. Penerimaan kas tersebut sebaiknya
dikelola secara transparan dan akuntabel sebab menurut PTKAP (2008:ix),
transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan paroki sangat penting
terutama sebagai salah satu upaya mewujudkan Gereja yang dapat dipercaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pengelolaan keuangan terutama penerimaan kas merupakan hal yang
pasti dilakukan pada setiap organisasi, yang dalam kegiatannya harus sesuai
dengan prosedur dan harus diawasi dengan baik, karena kas yang diterima
berupa uang tunai yang mempunyai sifat dapat segera digunakan. Menurut
Warren,dkk (2017:399) kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, giro, wesel
dan simpanan uang yang tersedia untuk ditarik kapan saja dari bank dan
lembaga keuangan lainnya. Kas cenderung mudah dipindah tangankan, dan
keinginan untuk memilikinya tinggi. Kas tergolong aktiva liquid, mudah
digelapkan serta menimbulkan penyelewengan dari sisi keuangan.
Masalah penerimaan kas harus diperhatikan, oleh karena itu penerimaan
kas membutuhkan pengendalian internal. Jika pengendalian internal tidak
diterapkan, maka bisa terjadi masalah seperti persembahan bulanan yang tidak
dilaporkan oleh bendahara lingkungan, sumbangan dari donatur yang tidak
diteruskan ke bendahara paroki, pengambilan kolekte persembahan untuk
kepentingan pribadi. Permasalahan-permasalahan tersebut tidak ditangani
secara serius oleh para dewan paroki, bahkan dibiarkan tanpa adanya tindakan
yang tegas. Alasan yang sering dikemukakan yaitu paroki dianggap sebagai
lembaga sosial, sehingga permasalahan tersebut diselesaikan dengan kasih,
serta menghindari dari hal-hal yang merusak keutuhan dan kewibawaan paroki
(Kaomaneng, 2013: 2).
Berdasarkan permasalahan tersebut penting adanya pengendalian
internal pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas untuk organisasi
nirlaba. Paroki sebagai salah satu organisasi nirlaba merupakan organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang tidak ada kepemilikan saham, tidak ada pengukur kinerja dan dikelola
oleh sumber daya manusia yang bekerja secara sukarela. Terdapat dua latar
belakang sumber daya manusia yang mengelola keuangan paroki, yaitu
sumber daya manusia yang memiliki dan tidak memiliki latar belakang ilmu
akuntansi, perpajakan, dan manajemen. Hal ini tidak berarti sumber daya
manusia yang mempunyai ilmu akuntansi, perpajakan dan manajemen tidak
memerlukan pengendalian internal. Karena pengendalian internal dibutuhkan
oleh setiap orang yang mengelola penerimaan kas paroki.
Paroki Santo Ignatius Danan sebagai lembaga gereja dituntut untuk
transparan dan akuntabel dalam pengelolaan keuangannya. Menurut PPAP
(2018:5) pengelolaan keuangan paroki yang transparan dan akuntabel
berdasarkan Rancangan Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB) dan
Rancangan Anggaran Pengadaan Aset Tetap (RAPAT) yang diketahui oleh
Uskup pada tiap-tiap awal tahun takwim, sehingga setiap transaksi penerimaan
kas yang terjadi di Paroki Santo Ignatius Danan harus dicatat oleh Bendahara
Paroki sebagai bukti adanya kas masuk. Tetapi di Paroki Santo Ignatius Danan
belum diketahui pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan
kas yang diterapkan. Maka dalam penelitian ini peneliti ingin melakukan
analisis pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas
Paroki Santo Ignatius Danan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti merumuskan masalah yaitu
apakah pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas di
Paroki Santo Ignatius Danan sesuai dengan komponen pengendalian internal
menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission (COSO)?
C. Batasan Masalah
Penerimaan kas paroki menurut keberadaan pembatasan diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu penerimaan tidak terikat dan penerimaan terikat sementara.
Dalam penelitian ini, fokus penelitian hanya penerimaan tidak terikat yang
penggunaannya tidak dibatasi, terdiri dari penerimaan kas dari kolekte umum
dan persembahan bulanan, kolekte misa lain, cetak lembaran misa dan bantuan
parkir.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian
pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas di Paroki
Santo Ignatius Danan dengan komponen pengendalian internal menurut
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
(COSO).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi Paroki Santo Ignatius Danan
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi
paroki khususnya Kepala Paroki dan Bendahara Paroki Santo Ignatius
Danan mengenai pengendalian internal sistem informasi akuntansi
penerimaan kas.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengembangkan wawasan tentang sistem informasi akuntansi penerimaan
kas yang ada di paroki.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan serta
menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang kajian pustaka yang mendukung topik
penelitian ini yaitu penjelasan sistem informasi akuntansi,
penjelasan pengendalian internal, penjelasan tentang paroki dan
penelitian yang relevan.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian,
subjek dan objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Bab ini berisi mengenai sejarah dan perkembangan paroki, profil
paroki, struktur dewan paroki, tugas bendahara dewan paroki.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil analisis yang didapatkan dari teknik
pengambilan data yang sudah ditentukan, dan pembahasannya.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menyajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, serta
saran-saran yang nantinya bermanfaat bagi Paroki Santo Ignatius
Danan maupun bagi penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian sistem informasi akuntansi
Menurut Romney & Steinbart (2014:10), sistem informasi akuntansi
adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan
mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.
Sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak,
infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran
keamanan.
2. Komponen sistem informasi akuntansi
Menurut Romney & Steinbart (2014:11), enam komponen dari
sistem informasi akuntansi yaitu:
a. Orang yang menggunakan sistem.
b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data.
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
d. Perangkat lunak yang digunakan orang untuk mengolah data.
e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat
peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam
sistem informasi akuntansi.
f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan
data sistem informasi akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Fungsi bisnis sistem informasi akuntansi
Menurut Romney & Steinbart (2014:11), tiga fungsi bisnis sistem
informasi akuntansi, yaitu:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya,
dan personel organisasi.
b. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat
merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber
daya, dan personel.
c. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset
dan data organisasi.
4. Manfaat sistem informasi akuntansi
Menurut Romney & Steinbart (2014:11-12), manfaat sistem
informasi akuntansi yang didesain dengan baik, dapat menambah nilai
untuk organisasi dengan:
a. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa.
b. Meningkatkan efisiensi.
c. Berbagi pengetahuan, dan keahlian.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya.
e. Meningkatkan struktur pengendalian internal.
f. Meningkatkan pengambilan keputusan.
5. Bagan alir sistem informasi akuntansi
Menurut Romney & Steinbart (2014:67), bagan alir (flowchart)
merupakan teknik dokumentasi sistem informasi akuntansi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menggunakan seperangkat simbol standar untuk menjelaskan gambar
beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas dan logis.
Terdapat tiga jenis bagan alir, yaitu:
a. Bagan alir dokumen, mengilustrasikan arus data dan dokumen diantara
area-area pertanggungjawaban dalam organisasi.
b. Bagan alir sistem, menggambarkan hubungan antar-input, pemrosesan,
penyimpangan dan output sistem.
c. Bagan alir program, mengilustrasikan urutan operasi logis yang
dilakukan oleh komputer dalam menjalankan program.
Berikut ini simbol-simbol bagan alir dengan fungsinya masing-masing:
Tabel 1. Simbol Bagan Alir
Simbol Nama Simbol dan Fungsinya
Dokumen.
Digunakan untuk menggambarkan semua jenis
dokumen yang merupakan formulir yang
digunakan untuk merekam data terjadinya suatu
transaksi
Dokumen dan tembusannya.
Digunakan untuk menggambarkan dokumen asli
dan tembusannya.
Berbagai dokumen.
Digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis
dokumen yang digabungkan bersama di dalam
satu paket.
Catatan.
Digunakan untuk menggambarkan catatan
akuntansi yang digunakan untuk mencatat data
yang direkam sebelumnya di dalam dokumen
atau formulir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Simbol Nama Simbol dan Fungsinya
On-page connector.
Digunakan sebagai penghubung pada halaman
yang sama.
Off-page connector.
Digunakan sebagai penghubung pada halaman
yang berbeda
Kegiatan manual.
Digunakan untuk menggambarkan kegiatan
manual seperti menerima order dari pembeli,
mengisi formulir.
Keterangan, komentar.
Digunakan untuk menambahkan keterangan
untuk memperjelas bagan alir.
Arsip sementara.
Digunakan untuk menunjukkan tempat
penyimpanan dokumen.
Arsip permanen.
Digunakan untuk menunjukkan arsip permanen
yang merupakan tempat penyimpanan dokumen
yang tidak diproses lagi.
On-line computer process.
Digunakan untuk menggambarkan pengolahan
data dengan komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Simbol Nama Simbol dan Fungsinya
Keying.
Digunakan untuk menggambarkan pemasukan
data ke dalam komputer melalui on-line
terminal.
Pita magnetic.
Digunakan untuk menggambarkan arsip
komputer yang berbentuk pita magnetik.
On-line storage.
Digunakan untuk menggambarkan arsip
komputer yang berbentuk on-line.
Keputusan.
Digunakan untuk menggambarkan keputusan
yang akan dibuat dalam proses pengolahan data.
Garis alir.
Digunakan untuk menggambarkan proses
pengolahan data.
Mulai/berakhir.
Digunakan untuk menggambarkan awal dan
akhir suatu sistem akuntansi.
Database
Digunakan untuk menggambarkan data yang
disimpan secara elektronik dalam database.
(Sumber data: Romney &Steinbart,2014;Mulyadi,2016)
6. Data Flow Diagram sistem informasi akuntansi
Menurut Romney & Steinbart (2014:60), Data Flow Diagram
merupakan teknik dokumentasi sistem informasi akuntansi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menjelaskan arus data dalam organisasi, meliputi sumber/tujuan data, arus
data, proses transformasi dan penyimpanan data. Berikut ini simbol-simbol
Data Flow Diagram dengan fungsinya masing-masing:
Tabel 2. Simbol Data Flow Diagram
Simbol Nama Simbol dan Fungsinya
Sumber dan Tujuan Data.
Digunakan untuk menggambarkan orang dan
organisasi yang mengirim data dan menerima
data dari sistem.
Arus Data.
Digunakan untuk menggambarkan arus data
ke dalam atau keluar.
Proses-proses Transformasi.
Digunakan untuk menggambarkan proses
yang mentransformasikan data dari input ke
output.
Penyimpanan Data.
Digunakan untuk menggambarkan
penyimpanan data.
(Sumber data: Mulyadi,2016)
B. Pengendalian Internal
1. Pengertian pengendalian internal
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission (COSO) (2013), pengendalian internal merupakan proses
yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan semua personel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi
(operations), pelaporan (reporting), dan kepatuhan (compliance).
2. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission (COSO) (2013) tujuan pengendalian internal yaitu:
a. Tujuan Operasi
Tujuan ini berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi entitas,
termasuk tujuan kinerja operasional dan keuangan dan menjaga aset
terhadap kerugian.
b. Tujuan Pelaporan
Tujuan ini berkaitan dengan pelaporan keuangan dan pelaporan non
keuangan, untuk internal maupun eksternal yang mencakup kenadalan,
ketepatan waktu, transparansi, atau persyaratan lain yang ditetapkan
oleh regulator, persyaratan yang diakui pembuat standar atau kebijakan
entitas itu sendiri.
c. Tujuan Kepatuhan
Tujuan ini berhubungan dengan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang mana entitas tunduk.
3. Unsur pokok pengendalian internal
Menurut Mulyadi (2016:130), unsur pokok pengendalian internal
yaitu:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan
biaya.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
4. Tingkat pengendalian
Menurut Hall & Singelton (2011:25), terdapat tiga tingkat
pengendalian yaitu:
a. Pengendalian preventif
Pengendalian preventif adalah teknik pasif yang didesain untuk
mengurangi frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
b. Pengendalian detektif
Pengendalian detektif adalah bebagai alat, teknik, dan prosedur
yang didesain untuk mengidentifikasi dan mengekspos peristiwa yang
tidak diinginkan yang lolos dari pengendalian preventif.
c. Pengendalian korektif
Pengendalian korektif sebenarnya hanya memperbaiki
masalahnya. Untuk tiap kesalahan yang dideteksi, maka akan ada lebih
dari satu tindakan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan, akan
tetapi tindakan yang terbaik mungkin tidak selalu jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Komponen pengendalian internal
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission (COSO) (2013), terdapat lima komponen pengendalian
internal, yaitu:
a. Lingkungan pengendalian (Control environtment)
Menurut COSO (2013), lingkungan pengendalian (control
environtment) adalah rangkaian standar, proses dan struktur yang
menjadi dasar dalam pelaksanaan pengendalian internal. Terdapat lima
prinsip yang terkait dengan komponen lingkungan pengendalian, yaitu:
1) Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-
nilai etika.
2) Dewan direksi menunjukkan independensi dari manajemen dan
melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja
pengendalian internal.
3) Menetapkan struktur, alur pelaporan dan otoritas serta tanggung
jawab yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
4) Organisasi berkomitmen untuk menarik, mengembangkan dan
mempertahankan individu yang kompeten.
5) Organisasi mendorong individu mengembangkan akuntabilitas atas
tanggung jawabnya terhadap pengendalian internal.
b. Penilaian risiko (Risk assessment)
Menurut COSO (2013), risiko didefinisikan sebagai
kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pencapaian tujuan. Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis
dan berulang untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap
pencapaian tujuan. Terdapat empat prinsip berkaitan dengan penilaian
risiko, yaitu:
1) Organisasi menetapkan tujuan dengan jelas agar dapat melakukan
identifikasi dan penilaian risiko yang berkaitan dengan tujuan.
2) Organisasi mengidentifikasi risiko dan menganalisis risiko sebagai
dasar untuk menentukan bagaimana risiko seharusnya dikelola.
3) Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam
penilaian risiko untuk mencapai tujuan.
4) Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan
yang bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara
signifikan.
c. Aktivitas pengendalian (Control activities)
Menurut COSO (2013), aktivitas pengendalian (control
activities) adalah tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan dan
prosedur yang membantu memastikan arahan manajemen untuk
mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan. Aktivitas pengendalian
dilakukan di semua bagian organisasi, pada berbagai tahap dalam
proses bisnis, dan pada lingkup teknologi. Terdapat tiga prinsip yang
berhubungan dengan aktivitas pengendalian, yaitu:
1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang berkontribusi dalam mengurangi risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
melalui teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan.
3) Organisasi menerapkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan
dan prosedur.
d. Informasi dan komunikasi (Information and communication)
Menurut COSO (2013), informasi dibutuhkan organisasi untuk
melakukan tanggung jawab pengendalian internal dalam mendukung
pencapaian tujuan. Manajemen menggunakan informasi yang relevan
dan berkualitas dari sumber eksternal dan internal untuk mendukung
fungsi dari pengendalian internal. Komunikasi merupakan proses yang
berulang untuk menyediakan, membagi, dan menghasilkan kebutuhan
informasi. Komunikasi internal adalah informasi yang disebarkan
dalam seluruh organisasi. Sedangkan komunikasi eksternal ada dua
macam yaitu memungkinkan datangnya komunikasi dari informasi
eksternal yang relevan dan menyediakan informasi untuk pihak luar.
Ada tiga prinsip yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi,
yaitu:
1) Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian
internal.
2) Organisasi mengkomunikasikan informasi secara internal, tujuan
dan tanggung jawab pengendalian yang diperlukan untuk
mendukung fungsi pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Organisasi mengkomunikasikan informasi dengan pihak eksternal
mengenai persoalan yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian
internal.
e. Kegiatan pemantauan (Monitoring activities)
Menurut COSO (2013), kegiatan pemantauan (monitoring
activities) adalah evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau
beberapa kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk memastikan
apakah masing-masing dari lima komponen pengendalian internal ada
dan berfungsi. Evaluasi berkelanjutan, dibangun dalam proses bisnis
pada tingkat yang berbeda dari organisasi terpisah, dilakukan secara
periodik, akan bervariasi dalam lingkup dan frekuensi tegantung pada
penilaian risiko, efektivitas evaluasi yang berkelanjutan. Ada dua
prinsip yang berkaitan dengan kegiatan pemantauan, yaitu:
1) Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
secara berkelanjutan dan atau terpisah untuk memastikan apakah
komponen pengendalian ada dan berfungsi.
2) Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal pada waktu yang tepat kepada pihak-pihak
yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan perbaikan,
termasuk manajemen senior dan dewan direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
C. Paroki
1. Karakteristik organisasi paroki
Menurut PPAP (2018:3-6), paroki (yang dalam hal ini termasuk
Paroki Administratif, dan Stasi) sebagai salah satu organisasi gereja
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan organisasi lain (bdk.PDDP
KAS 2013, pasal 1:1-4). Di dalam suatu paroki ada bagian-bagian yang
disebut wilayah, lingkungan dan kelompok kategorial (bdk. PDDP KAS
2013 pasal 1:5-7), serta unit karya, tempat ziarah milik paroki serta
lembaga karya yang didirikan oleh paroki. Selain itu, dalam suatu paroki
juga terdapat tim-tim kerja baik yang bersifat permanen maupun adhoc.
Perbedaan yang utama antara paroki dengan organisasi lain terletak pada
kewenangan Uskup dalam menetapkan:
a. Kebijakan dan tatacara pengumpulan dana
Uskup berwenang menetapkan kebijakan dan tatacara
pengumpulan dana oleh paroki untuk kepentingan solidaritas Gereja
Universal melalui Tahta Suci (Kan.1271-1272; 1274, KPKRJ 142:1-2)
untuk kepentingan solidaritas Gereja Partikular (Kan.1274, KPKRJ
143: 1-2) dan untuk solidaritas antarparoki di wilayah keuskupan yang
bersangkutan (Kan. 1266-1267; 1271, 1274, 1287 §.2, KPKRJ 142-
144).
b. Kebijakan dan tata cara pengurusan harta benda.
Uskup berwenang menetapkan kebijakan dan tata cara
pengurusan harta benda paroki. Pengurusan harta benda paroki secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
umum didasarkan pada pengertian bahwa paroki adalah bagian dari
keuskupan, sehingga harta benda paroki itu merupakan harta benda
Keuskupan (bdk. KPKRJ 147: 1), maka:
1) Mengenai kepemilikan harta benda paroki
a) Kepemilikan harta benda paroki diatasnamakan badan hukum
paroki (PGPM) atau Badan Hukum Keuskupan (bdk. Kan.515-
516, KPKRJ 147:3b).
b) Kepemilikan harta benda paroki dilengkapi dengan dokumen-
dokumen resmi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,
seperti sertifikat tanah, IMB, BPKB, Buku Bank, dan surat-
surat berharga (bdk.Kan.1284, KPKRJ 147:3b).
c) Dokumen-dokumen yang penting, seperti sertifikat tanah dan
IMB yang asli, harus disimpan dan diarsip oleh Keuskupan
(bdk. Kan. 1284, KPKRJ 147:3b).
d) Harta benda diinventarisasi menurut berdasarkan jenis dan
sifatnya (bdk. KPKRJ 147:3b).
2) Mengenai kewenangan mengurus
a) Secara legal-formal penanggung jawab keuangan dan harta
benda paroki adalah Pengurus Gereja dan Papa Miskin (PGPM)
Paroki (bdk. PDDP KAS 2013 pasal: 30-31).
b) Penanggung jawab pengelolaan keuangan paroki adalah Pastor
Paroki yang ex-officio adalah Ketua PGPM dan secara
operasional dilaksanakan oleh Dewan Paroki yang sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
diwakili oleh Bendahara I (satu) yang juga ex-officio adalah
Bendahara PGPM. (bdk. PDDP 2013: penjelasan pasal 28-29,
pasal 41:4-5).
c) Pastor paroki harus berkonsultasi dengan Uskup dalam
pengelolaan bangunan dan tanah (bdk. Kan. 609-612;1215;
122; 1299, KPKRJ: 146), mendirikan bangunan baru,
merombak bangunan, melakukan perubahan besar dalam
bentuk dan fungsi bangunan, membeli atau menjual bangunan
dan atau tanah, dan dalam menerima hibah atau menghibahkan
tanah dan atau bangunan.
d) Pemindahan kepemilikan harta benda paroki yang nilainya
dalam batas pengelolaan biasa, diputuskan oleh Dewan
Keuangan Paroki (bdk. KPKRJ 147: 3d, PDDP 2013 pasal 42:
4), sedangkan pengalihmilikan harta benda paroki yang
nilainya melebihi batas maksimum harus mendapatkan
persetujuan dari Uskup diosesan yang harus mendapatkan
persetujuan dari Kolegium Konsultor dan Dewan Keuangan
Keuskupan, dan pengalihmilikan harta benda paroki yang
bernilai seni dan sejarah mendapatkan ijin Tahta Suci.
Berkaitan dengan hal ini, pengimplementasian PSAK no. 45
untuk aset bersih terkait permanen belum diterapkan,
penerapan tersebut akan diatur lebih lanjut oleh Keuskupan
Agung Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Mengenai pengelolaan harta benda yang transparan dan akuntabel
a) Bahwa harta benda paroki diperoleh untuk menyelenggarakan
ibadat ilahi, pewartaan, pelayanan amal kasih terutama kepada
mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel
dengan menghormati maksud pemberi. (bdk. Kan. 1254 § 2;
KPKRJ. 144:4).
b) Pengelolaan keuangan paroki berdasarkan Rancangan
Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB) dan Rancangan
Anggaran Pengadaan Aset Tetap (RAPAT) yang diketahui oleh
Uskup dan tiap-tiap awal tahun takwim (bdk. Kan 1284 § 3,
KPKRJ 141: 3d).
c. Mengenai kewenangan melakukan supervisi dan audit
Uskup berwenang untuk melakukan supervisi dan audit terhadap
pengelolaan keuangan dan harta benda paroki. Supervisi dilakukan
secara berkala oleh tim yang dibentuk pada tingkat keuskupan dan
menjalankan pemeriksaan, penilaian, koreksi dan pengenaan sanksi
atas pelanggaran jika ada (bdk. Kan. 1276; 1389, KPKRJ 145:1). Audit
secara internal maupun eksternal dilaksanakan oleh personalia/tim
pelaksana audit yang ditunjuk oleh Uskup dengan tetap mengindahkan
hukum universal dan hukum sipil (bdk. Kan. 1284, KPKRJ 145:2).
2. Sumber penerimaan kas paroki
Menurut PPAP (2018: 131), penerimaan diartikan sebagai arus
masuk bruto/kotor dari manfaat yang timbul dari aktivitas normal paroki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
selama suatu periode, bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
aset bersih (bdk. PSAK No 23 paragraf 06). Penerimaan yang
mengakibatkan kenaikan aset bersih, berdasarkan keberadaan pembatasan,
diklasifikasikan menjadi:
a. Penerimaan tidak terikat
Menurut PPAP (2018: 132-136), penerimaan tidak terikat yaitu
penerimaan yang penggunaannya tidak dibatasi. Penerimaan tidak
terikat berkaitan dengan program rutin, kegiatan rutin dan tugas bidang
dan tim kerjanya. Penerimaan tidak terikat terdiri dari:
1) Kolekte dan persembahan, yaitu penerimaan yang berasal dari
kolekte dan persembahan umat.
2) Penerimaan bantuan bebas, yaitu bantuan yang diterima dari
penyumbang yang penggunaannya tidak dibatasi.
3) Penerimaan devosionalia, yaitu penerimaan yang sumber dananya
berasal dari penyediaan benda devosi.
4) Penerimaan bantuan, yaitu penerimaan untuk mendanai program
dan kegiatan rutin paroki.
5) Penerimaan lain-lain berasal dari hasil bunga bank, hasil parkir,
hasil kantin, hasil bunga dana cinta kasih, keuntungan selisih kurs,
keuntungan penjualan aset tetap.
6) Penerimaan umum pengurus gereja/kapel wilayah yaitu
penerimaan yang diterima oleh pengurus gereja /kapel wilayah
yang tidak dibatasi penggunaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
7) Penerimaan karena berakhirnya pembatasan (KBP) digunakan
untuk mencatat penerimaan dari terikat sementara (TS) yang
berakhirnya pembatasan.
b. Penerimaan terikat sementara – non pembangunan
Menurut PPAP (2018: 139-141), penerimaan terikat sementara
non pembangunan yaitu penerimaan arus masuk bruto/kotor dari
manfaat yang penggunaannya dibatasi sampai dengan periode waktu
tertentu atau sampai dipenuhinya keadaan tertentu dan mengakibatkan
kenaikan aset bersih terikat sementara dan tidak berkaitan dengan
pembangunan. Penerimaan terikat sementara non pembangunan terdiri
dari:
1) Penerimaan dana papa miskin yaitu penerimaan yang merupakan
alokasi dari penerimaan Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan
yang besarnya ditetapkan sebesar prosentase tertentu dari
penerimaan Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan yang
diterima oleh paroki setiap bulan.
2) Penerimaan bantuan pendidikan yaitu penerimaan bantuan dari
umat yang hanya digunakan untuk mendanai program dan kegiatan
dalam bidang pendidikan seperti beasiswa dan pemberian bantuan
untuk mendanai pendidikan yang lain.
3) Penerimaan bantuan karya kesehatan yaitu penerimaan bantuan
dari umat dan atau sumber penerimaan lain yang hanya boleh
digunakan untuk pemberian bantuan karya kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4) Penerimaan dana APP paroki yaitu penerimaan yang merupakan
alokasi dari penerimaan dana APP dan Kolekte Minggu Palma
yang besarnya ditetapkan sebesar prosentase tertentu dari
penerimaan dana APP dan Kolekte Minggu Palma yang diterima
oleh paroki.
5) Penerimaan pangruktilaya yaitu penerimaan bantuan dan atau
sumber penerimaan lain yang digunakan untuk kepentingan
bantuan atau kegiatan pangruktilaya.
6) Penerimaan program visioner paroki yaitu penerimaan bantuan dan
atau sumber penerimaan lain yang digunakan untuk mendanai
program visioner.
7) Penerimaan solidaritas BKSY (Berkat Santo Yusuf) yaitu
penerimaan bantuan dan atau sumber penerimaan lain yang
digunakan untuk kepentingan solidaritas BKSY.
8) Penerimaan pending coffee BKSY (Berkat Santo Yusup) yaitu
penerimaan bantuan atau sumber penerimaan lain yang digunakan
untuk kepentingan pending coffee BKSY.
9) Penerimaan tempat ziarah yaitu penerimaan bantuan dan atau
sumber penerimaan lain yang digunakan untuk kepentingan tempat
ziarah.
10) Penerimaan unit karya yaitu penerimaan bantuan dan atau sumber
penerimaan lain yang digunakan untuk kepentingan unit karya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Penerimaan terikat sementara – pembangunan
Menurut PPAP (2018: 145-147), penerimaan terikat sementara
pembangunan yaitu penerimaan arus masuk bruto/kotor dari manfaat
yang penggunaannya dibatasi sampai periode waktu tertentu atau
sampai dipenuhinya keadaan tertentu dan mengakibatkan kenaikan
aset bersih terikat sementara yang berkaitan dengan pembangunan.
Penerimaan terikat sementara pembangunan terdiri dari:
1) Penerimaan pembangunan yaitu penerimaan bantuan dan atau
sumber penerimaan lain yang digunakan untuk kepentingan
pembangunan seperti Kolekte Pembangunan, Persembahan
Bulanan untuk Pembangunan, dan Bantuan Bebas Pembangunan.
2) Penerimaan aset tetap yaitu penerimaan bantuan dan atau sumber
penerimaan lain yang berkaitan dengan pengadaan aset tetap
seperti Subsidi KAS Pembangunan, Subsidi KAS Tanah, Subsidi
KAS Kendaraan, Subsidi KAS Inventaris.
3) Penerimaan terikat sementara – pembangunan lain-lain yaitu
penerimaan bantuan dari umat yang hanya boleh digunakan untuk
intensi tertentu selain penerimaan diatas seperti Bantuan
Pemerintah, Hasil Usaha Dana Pembangunan, Bunga Bank
Pembangunan, Lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Dokumen dan catatan akuntansi
Menurut PTKAP (2008: 176), dokumen dan catatan akuntansi yang
digunakan terkait penerimaan kas yaitu:
a) Berita Acara dan Penghitungan Kolekte (BAPK)
b) Catatan Penerimaan Hasil Kolekte, Parkir, Teks Misa dan Kotak Lilin
(CKPTL)
c) Bukti Kas Masuk (BKM)
d) Buku Kas Dewan Paroki (BKDP)
e) Bukti Kas Keluar (BKK)
f) Bukti Bank Masuk (BBM)
g) Buku Bank Tidak Terikat (BBTT)
h) Catatan Penerimaan Amplop Persembahan Bulanan Umat (CPAP)
i) Catatan Penerimaan Lain-Lain (CPLL)
j) Bukti Setoran Bank (BSB)
k) Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan
Gereja (BAKG)
l) Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (RBAKG)
m) Tanda Terima
4. Prosedur pencatatan transaksi keuangan
Menurut PTKAP (2008: 154-155), prosedur pencatatan transaksi
keuangan untuk mencatat transaksi keuangan harus disajikan dalam
Pedoman Pelaksanaan Keuangan dan Akuntansi Paroki (PPKAP). Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
utama prosedur pencatatan transaksi keuangan adalah agar setiap transaksi
keuangan yang terjadi dicatat melalui langkah-langkah tertentu yang
ditetapkan sehingga hal-hal yang tidak dikehendaki dapat diminimalisir.
Berikut contoh prosedur pencatatan penerimaan kas dari hasil kolekte:
a) Petugas/Tim Penghitung Kolekte setelah selesai misa, melakukan
penghitungan kolekte di tempat yang ditentukan dan setelah selesai
wajib mengisi dan menandatangani Berita Acara Perhitungan dan
Penyerahan Kolekte (BAPK).
b) BAPK dibuat masing-masing untuk Kolekte pertama dan Kolekte
kedua.
c) Petugas / Tim Penghitung Kolekte selanjutnya menyerahkan BAPK
beserta uang hasil kolekte kepada kasir.
d) Kasir mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada BAPK,
kemudian menandatangai BAPK.
e) Kasir selanjutnya mencatat penerimaan uang hasil kolekte tersebut
pada Catatan Penerimaan Hasil Kolekte, Parkir, Teks Misa dan Kotak
Lilin (CKPTL) pada kolom yang disediakan.
f) Berdasarkan BAPK, Kasir membuat Bukti Kas Masuk (BKM) dan
menyerahkan uang kolekte, BAPK, BKM, dan CKPTL kepada
Bendahara Dewan Paroki.
g) Bendahara Dewan Paroki mencocokkan jumlah uang dengan yang
tertulis pada CKPTL dan BKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
h) Kemudian Bendahara Dewan Paroki menandatangani CKPTL dan
menyerahkan CKPTL kepada kasir.
i) Bendahara Dewan Paroki menandatangani BKM dan mencatat
penerimaan kas pada Buku Kas Dewan Paroki (BKDP).
j) Selanjutnya Bendahara Dewan Paroki membuat dan menandatangani
Bukti Kas Keluar (BKK) menyetorkan uang kolekte ke Bank dan
mencatat pengeluaran kas pada BKDP.
k) Berdasarkan bukti setoran Bank, Bendahara Dewan Paroki membuat
dan menandatangani Bukti Bank Masuk (BBM) dan mencatat pada
Buku Bank Tidak Terikat (BBTT).
l) Berdasarkan BKM, BKK, dan BBM yang telah ditandatangani Pastor
Paroki dan bukti pendukungnya, Operator Akuntansi Paroki
memasukkan/ entry data ke komputer dengan menggunakan program
akuntansi yang telah disediakan.
m) Operator Akuntansi Paroki menyimpan BKM, BKK dan BBM beserta
bukti-bukti pendukungnya.
D. Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan dua penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Pada tahun 2016, Lucia Indah Paskarani melakukan penelitian yang berjudul
“Evaluasi Pengendalian Internal dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas” dengan menggunakan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat sepuluh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
fungsi yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas, sebelas dokumen penerimaan dan pengeluaran kas,
kemudian pengendalian internal dalam sistem informasi dan akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan belum sepenuhnya mengacu
pada teori pengendalian menurut COSO dan PTKAP, dan pengendalian
internal sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang
diterapkan masih lemah sehingga pengujian efektivitas pengendalian internal
tidak dapat dilakukan.
Pada Tahun 2017, Fajar Jalu Lintang melakukan penelitian yang
berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran
Kas Pada Organisasi Nirlaba Keagamaan” dengan menggunakan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengendalian intern belum sepenuhnya sesuai dengan lima komponen
pengendalian menurut COSO, komponen yang belum sesuai adalah komponen
Lingkungan Pengendalian, komponen Penilaian Risiko dan Komponen
Aktivitas Pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Menurut Sekaran & Bougie (2017:118), studi kasus berfokus pada
pengumpulan informasi terkait objek tertentu, acara atau kegiatan, seperti unit
atau organisasi bisnis tertentu. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan
informasi di Paroki Santo Ignatius Danan dengan mengamati situasi secara
langsung dari berbagai sudut pandang menggunakan berbagai metode
pengumpulan data agar mendapatkan gambaran yang jelas akan suatu
masalah.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Paroki Santo Ignatius Danan yang terletak di
Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek dari penelitian ini adalah Kepala Paroki dan Bendahara Paroki
Santo Ignatius Danan.
2. Objek dari penelitian ini adalah fungsi, dokumen, catatan, prosedur sistem
informasi akuntansi penerimaan kas paroki, serta pengendalian internal
sistem informasi akuntansi penerimaan kas paroki.
D. Data yang Diperlukan
Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Gambaran umum Paroki Santo Ignatius Danan.
2. Prosedur penerimaan kas Paroki Santo Ignatius Danan.
3. Dokumen dan catatan akuntansi yang berkaitan dengan penerimaan kas.
4. Pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang
berhubungan dengan penelitian sebagai berikut :
1. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2013:114), wawancara (interview) adalah
komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Data yang
dikumpulkan dalam wawancara berupa gambaran umum organisasi,
prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan kas, serta pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Wawancara dilakukan
dengan Kepala Paroki dan Bendahara Paroki Santo Ignatius Danan.
2. Obervasi
Menurut Jogiyanto (2013:109), observasi merupakan teknik atau
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati
langsung objek datanya. Peneliti mengamati secara langsung penerimaan
kas dari penghitungan kolekte oleh penghimpun dan penghitung dana
sampai penghitungan ulang kolekte oleh Kasir.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2009: 422), dokumen merupakan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Data dokumentasi digunakan untuk
melengkapi data yang dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini
peneliti mengumpulkan dokumen serta catatan yang digunakan dalam
sistem informasi akuntansi penerimaan kas Paroki Santo Ignatius Danan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah teknik analisis
deskriptif komparatif. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih sifat-sifat dan fakta-fakta objek yang
diteliti berdasarkan suatu kerangka pemikiran tertentu. Dalam penelitian ini
penulis membandingkan pengendalian internal sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dengan komponen pengendalian internal internal menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
COSO. Setelah data diperoleh maka penulis akan menganalisis data tersebut
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membandingkan pengendalian internal sistem informasi akuntansi
penerimaan kas di Paroki Santo Ignatius Danan dengan komponen
pengendalian internal menurut COSO menggunakan tabel 3 sebagai
berikut:
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3. Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO
No.
Komponen
Pengendalian
Internal COSO
Perbandingan
Temuan COSO
Pengendalian Internal SIA
Penerimaan Kas di Paroki
Santo Ignatius Danan
1. Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan rangkaian
standar, proses dan struktur yang menjadi dasar
dalam pelaksanaan pengendalian internal. Prinsip
dari komponen lingkungan pengendalian terdiri
dari:
a. Integritas dan nilai-nilai etika.
b. Independensi dari manajemen.
c. Menetapkan struktur, alur pelaporan dan
otoritas serta tanggung jawab.
d. Komitmen terhadap kompetensi.
e. Organisasi mendorong individu
mengembangkan akuntabilitas atas tanggung
jawabnya terhadap pengendalian internal.
(Sumber Data: COSO,2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3. Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO
(Lanjutan)
No.
Komponen
Pengendalian
Internal COSO
Perbandingan
Temuan Teori COSO
Pengendalian Internal
SIA Penerimaan Kas di
Paroki Santo Ignatius
Danan
2. Penilaian Risiko Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan
berulang untuk mengidentifikasi dan menilai risiko
terhadap pencapaian tujuan. Prinsip dari komponen
penilaian risiko terdiri dari:
a. Organisasi menetapkan tujuan dengan jelas.
b. Mengidentifikasi risiko dan menganalisis risiko sebagai
dasar untuk menentukan bagaimana risiko seharusnya
dikelola.
c. Mempertimbangkan potensi kecurangan.
d. Mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan
yang bisa berpengaruh pada sistem pengendalian
internal secara signifikan.
3. Aktivitas
Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah tindakan yang ditetapkan
melalui kebijakan dan prosedur yang membantu
memastikan arahan manajemen untuk mengurangi risiko
terhadap pencapaian tujuan. Prinsip dari komponen
aktivitas pengendalian terdiri dari:
a. Memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang berkontribusi dalam mengurangi risiko.
b. Memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang umum melalui teknologi.
c. Menerapkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan
dan prosedur.
(Sumber Data: COSO, 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3. Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO
(Lanjutan)
No.
Komponen
Pengendalian
Internal
COSO
Perbandingan
Temuan Teori COSO
Pengendalian Internal
SIA Penerimaan Kas di
Paroki Santo Ignatius
Danan
4. Informasi dan
Komunikasi
Informasi yang relevan dan berkualitas dari sumber eksternal
dan internal digunakan manajemen untuk mendukung fungsi
pengendalian internal. Prinsip dari komponen informasi dan
komunikasi terdiri dari:
a. Menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan dan
berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian internal.
b. Mengkomunikasikan informasi secara internal.
c. Mengkomunikasikan dengan pihak eksternal mengenai
persoalan yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian
internal.
5. Kegiatan
Pemantauan
Kegiatan pemantauan adalah evaluasi berkelanjutan, evaluasi
terpisah, atau beberapa kombinasi dari keduanya yang
digunakan untuk memastikan apakah masing-masing dari lima
komponen pengendalian internal ada dan berfungsi. Prinsip dari
komponen kegiatan pemantauan terdiri dari:
a. Memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi secara
berkelanjutan dan atau terpisah untuk memastikan apakah
komponen pengendalian ada dan berfungsi.
b. Mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal pada waktu yang tepat kepada pihak-
pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan
perbaikan, termasuk manajemen senior dan dewan direksi.
(Sumber Data: COSO, 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Menentukan kriteria.
Pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas
dikatakan sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut COSO
jika pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang
terdapat di Paroki Santo Ignatius Danan sama dengan komponen
pengendalian internal menurut COSO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah dan Perkembangan Paroki
1. Sejarah berdirinya gedung gereja
Paroki Santo Ignatius Danan dahulu masih termasuk stasi dari Paroki
Santo Yusup Baturetno. Paroki Santo Yusup Baturetno menjadi paroki
pada tahun 1956, Romo Purwadiharjo Pr diangkat menjadi Romo paroki
pertama di Paroki Santo Yusup Baturetno. Sejak Baturetno menjadi
paroki, perkembangan agama katolik di Stasi Danan semakin berkembang
pesat dan menyebar ke daerah-daerah. Pada tahun 1970, berdirilah
wilayah-wilayah di Stasi Danan, antara lain: Danan, Jepurun, Ngampohan,
Selorejo, Dringo, Wonokryio, Pendem, Gedongrejo, Tirtosworo,
Paranggupito, Sedayu, dan Jatisawit.
Karena perkembangan umat yang cukup pesat, Perayaan Ekaristi
yang selama ini dilaksanakan di rumah salah satu umat di Stasi Danan
tidak memadai, karena sudah tidak bisa menampung umat. Maka dari itu
timbul pemikiran dari bapak Suwardi, umat di Stasi Danan dan Romo
Theodorus Poespasoeganda Pr yang menjadi Romo Kepala Paroki Santo
Yusup Baturetno (1962-1972) mencari rumah khusus untuk beribadat.
Lalu dibelilah sebuah rumah joglo dan rumah limasan dengan uang dari
umat dan paroki. Rumah tersebut akhirnya bisa difungsikan menjadi kapel.
Ketika Romo Stormmesand, SJ menjadi Pastor Kepala Paroki Santo
Yusup Baturetno (1980-1994), beliau ditugaskan mengembangkan umat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Stasi Danan. Rm Stormmesand, SJ kemudian melanjutkan pembangunan
dengan menambah tegel di kapel yang sekarang beralih fungsi menjadi
panti dan mendirikan gedung gereja baru di sebelah panti. Pada tahun
1990 bangunan fisik Gereja Danan berdiri dan mulai di persiapkan
menjadi paroki.
2. Menjadi paroki
Stasi Danan secara resmi menjadi paroki administratif pada 1 April
1997 yang di resmikan oleh Pastor Vikep Surakarta, Romo Albertus
Priyambono Pr. Peresmian ini sekaligus dengan pemberkatan gedung
Gereja Santo Ignatius Danan yang baru. Pada 31 Juli 1998 Paroki
Administratif Danan resmi menjadi paroki, peresmiannya dilaksanakan
oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. Ignatius Suharyo pada 24 Agustus
1998.
Pastor Kepala Paroki pertama adalah Rm. HP. Bratasudarma, SJ
(1998-2000) yang menggembalakan umat lebih dari 2000 orang. Tahun
2000 Rm. Fx. Arko Sudiono, SJ menggantikan Rm. HP. Bratasudarma
menjadi pastor paroki Danan (2000-2003) lalu Rm. Alb. Mardi Santosa, SJ
(2003-2007), Rm. T. Puspodianto, SJ (2008-2011), Rm. P. Pramudyarkara,
SJ (2011-2016), Rm. Y. Eka Heru Murcahyana, SJ dan Rm. J. Suma
Hadiwinata, SJ (2016 – Sekarang).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tahun 2001 Paroki Santo Igntius Danan dibagi menjadi lima wilayah
dan dua lingkungan jauh yakni:
a. Wilayah Santo Yosep Danan, meliputi:
1. Lingkungan Santo Don Bosco Danan.
2. Lingkungan Santo Aloysius Dringo.
3. Lingkungan Santo Yakobus Jatiharjo.
b. Wilayah Santa Maria Jepurun, meliputi:
1. Lingkungan Santo Stephanus Jepurun Lor.
2. Lingkungan Santo Tarsisius Jepurun Kidul.
3. Lingkungan Santo Antonius Platar.
4. Lingkungan Santo Yohanes Selorejo.
5. Lingkungan Santo Fransiskus Xaverius Jatisawit.
c. Wilayah Santo Yohanes Rasul Ngampohan, meliputi:
1. Lingkungan Santo Antonius Ngampohan.
2. Lingkungan Santo Paulus Pendem.
3. Lingkungan Santa Vincentia Longsoran.
4. Lingkungan Santo Yohanes Watuireng.
d. Wilayah Santo Petrus Pracimantoro, meliputi:
1. Lingkungan Santo Thomas Pracimantoro.
2. Lingkungan Santo Yohanes Wonoharjo.
3. Lingkungan Santo Yohanes Sedayu.
e. Wilayah Santo Fransiskus Xaverius Paranggupito, meliputi:
1. Lingkungan Santo Fransiskus Xaverius Paranggupito.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Lingkungan Santo Yohanes De Britto Songbledek.
Dua lingkungan jauh yaitu Lingkungan Santo Petrus Gedongrejo dan
Santa Maria Tirtosworo tidak dimasukkan dalam satu wilayah karena
terlalu jauh dari salah satu wilayah tersebut. Paroki Santo Ignatius Danan
juga memilki sepuluh kapel dan satu gedung gereja, meliputi:
a. Gereja St. Ignatius Danan.
b. Kapel St. Yohanes Rasul Sendang Ratu Kenya.
c. Kapel St. Aloysius Dringo.
d. Kapel St. Yakobus Jatiharjo.
e. Kapel St. Maria Jepurun.
f. Kapel Tirtosworo.
g. Kapel St. Petrus Gedongrejo.
h. Kapel St. Petrus Pracimantoro.
i. Kapel St. Fransiskus Xaverius Paranggupito.
j. Kapel St. Yohanes De Britto Songbledek.
k. Kapel St. Yohanes Watuireng.
l. Kapel St. Paulus Pendem.
B. Profil Paroki Santo Ignatius Danan
1. Paroki Santo Ignatius Danan dalam suasana sosial kemasyarakatan
Wilayah Paroki St. Ignatius Danan meliputi empat kecamatan yakni
Giriwoyo, Giritontro, Pracimantoro dan Paranggupito. Luas wilayah
paroki kurang lebih 37.513 ha dengan jumlah penduduk seluruhnya kurang
lebih 159.343 jiwa. Sedangkan penduduk yang beragama Katolik per 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Januari 2015 sejumlah kurang lebih 2.115 jiwa. Umat Katolik tersebut
tersebar di 19 lingkungan.
2. Visi paroki
Terwujudnya peradaban kasih dalam masyarakat yang sejahtera,
bermartabat dan beriman. Kami juga menanggapi dan memperjuangkan
ARDAS KAS untuk membangun gereja yang inklusif, inovatif dan
transformastif sebagaimana didoakan selama ini.
3. Misi dan strategi pastoral paroki
Mendasarkan diri dan mengacu pada misi dan strategi RIKAS.
Penekanannya adalah terkait dengan strategi pengembangan karisma dan
potensi umat, yang sebagian besar petani lahan kering sekaligus punya
ternak peliharaan. Mereka didampingi untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka. Pastoral keluarga menyasar juga pembinaan iman dalam keluarga
yang menjadi tanggung jawab orangtua. Harapannya anak-anak dalam
keluarga bertumbuh dalam iman yang teguh, sehingga pada saat berada di
perantauan tetap setia menghayati imannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Struktur Dewan Paroki Santo Ignatius Danan
1. Dewan Paroki
Dewan Paroki merupakan persekutuan pelayan umat Allah yang
terdiri atas iman sebagai wakil uskup, kaum awam, dan biarawan sebagai
wakil umat. Mereka bersama-sama melaksanakan tugas panggilan untuk
terlibat dalam tritugas Kristus, yaitu menguduskan, mewartakan dan
menggembalakan. Dewan paroki terdiri atas:
a. Dewan Harian
1) Ketua (Pastur kepala)
2) Wakil Ketua (Awam)
3) Ketua-ketua Bidang
4) Sekretaris I
5) Sekretaris II
6) Bendahara I
7) Bendahara II
8) Bendahara III
b. Dewan Inti
1) Dewan Harian
2) Ketua-ketua Wilayah
3) Koordinator-koordinator Tim Kerja
c. Dewan Pleno
1) Dewan Inti
2) Ketua-ketua Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3) Ketua-ketua Kelompok Kategorial
4) Wakil Organisasi (WKRI)
5) Wakil Biara (Bruder FIC)
6) Wakil Karya Pastoral Khusus
a) Pengelola Sendang Ratu Kenya
b) SD Kanisius Serenan
c) SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Giriwoyo
d) SMA Pangudi Luhur St. Vincentius Giriwoyo
e) Tokoh-tokoh
2. Tim Kerja
Tim Kerja merupakan kelompok orang yang bekerja bersama dalam
pola kerja kesatuan tim di bawah seorang koordinator. Prinsip kerja tim
adalah melibatkan seluruh anggota tim dalam kedudukan yang sederajat.
Beberapa Tim Kerja disatukan menjadi satu ketua bidang. Tim Kerja
terdiri atas:
a. Bidang Liturgi dan Peribadatan
1) Tim Kerja Liturgi & Peribadatan
2) Tim Kerja Prodiakon
3) Tim Kerja Putra-Putri Altar
4) Tim Kerja Paduan Suara, Dirigen, Pemazmur
5) Tim Kerja Lektor
6) Tim Kerja Pemusik
7) Tim Kerja Paramenta & Tata Altar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Bidang Pewartaan
1) Tim Sakramen Inisiasi
2) Tim Kerja Katekis
3) Tim Kerja Kerasulan Kitab Suci
4) Tim Kerja Pendampingan Iman Anak
5) Tim Kerja Pendampingan Iman Remaja
6) Tim Kerja Promosi Panggilan
7) Tim Kerja KOMSOS
8) Tim Kerja Pendampingan Iman Orang Muda
9) Tim Kerja Pendampingan Iman Umat
c. Bidang Pelayanan Kemasyarakatan
1) Tim Kerja PSE
2) Tim Kerja Kesehatan
3) Tim Kerja Pendidikan
4) Tim Kerja Rukun Kematian/Pangruktilaya
5) Tim Kerja Hubungan Antar Keagamaan
6) Tim Kerja Karya Kerasulan Kemasyarakatan
d. Bidang Paguyuban & Persaudaraan
1) Tim Kerja Ibu-ibu Paroki
2) Tim Kerja Pendampingan Keluarga
3) Tim Kerja Kesenian
e. Bidang Rumah Tangga
1) Tim Kerja Rumah Tangga Pastoran dan Gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2) Tim Kerja Pemeliharaan dan Pembangunan Gedung, Inventaris,
Gamelan, Pengembangan Sarana dan Prasarana
3) Tim Kerja Sound System dan Listrik
4) Tim Kerja Keamanan
f. Bidang Penelitian dan Pengembangan
1) Tim Kerja Pendataan
2) Tim Kerja Sumber Daya dan Wilayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Skema Dewan Paroki Santo Ignatius Danan
Skema Dewan Paroki dibuat tidak untuk menunjukkan struktur
kekuasaan yang biasanya berkaitan erat dengan kedudukan dan jabatan
dalam Dewan Paroki, tetapi untuk mempermudah koordinasi dan alur
komunikasi antar pengurus. Berikut Skema Dewan Paroki Santo Ignatius
Danan:
Gambar 1: Skema Dewan Paroki Santo Ignatius Danan
Sumber: Data Primer, 2018
U
M
A
T
Ketua
Lingkungan
Ketua
Lingkungan
Ketua-ketua
Kelompok
Kategorial
Wakil
Organisasi
Wakil
Biara
Wakil Karya
Pastoral
Khusus
Ketua-ketua
Wilayah
Tokoh-
tokoh
Koordinator-
koordinator
Tim Kerja
Ketua
Wakil Ketua
Ketua-ketua
Bidang
Sekretaris I-II
Bendahara I-
III
Dewan Harian
Dewan Inti
Dewan Pleno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Tugas Bendahara Dewan Paroki Santo Ignatius Danan
1. Tugas Bendahara I
a. Menerima dan melakukan tugas yang diberikan ketua.
b. Bertidak sebagai koordinator untuk tim keuangan paroki.
c. Merencanakan pengembangan keuangan paroki yang mandiri dan
tanggap terhadap situasi umat.
d. Bertanggung jawab untuk membuat RAPB Paroki bersama dengan
Pengurus Harian lainnya.
e. Membuat laporan tahunan kepada Uskup bersama dengan Bendahara
II dan III.
f. Bertindak sebagai pengelola keuangan paroki secara keseluruhan.
g. Bersama Bendahara II dan III, menyelenggarakan admisnitrasi
keuangan sesuai pedoman Keuskupan Agung Semarang.
h. Menjadi Bendahara PGPM ex officio.
2. Tugas Bendahara II
a. Menerima dan melakukan tugas yang berikan ketua.
b. Membantu Bendahara I, membuat RAPB Paroki bersama Dewan
Harian sampai disetujui rapat Dewan Pleno.
c. Menghitung kolekte dan persembahan, serta membuat laporan
keuangan apmlop persembahan kepada Dewan Paroki dan lingkungan.
d. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan kepada Uskup
bersama dengan Bendahara I dan III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
e. Pembukuan keuangan paroki dan sebagai pelaksana proses akuntansi
keuangan paroki.
f. Mengurusi penyimpanan uang di Bank.
g. Bersama bendahara I dan III, menyelenggarakan administrasi
keuangan sesuai dengan pedoman Keuskupan Agung Semarang.
3. Tugas Bendahara III
a. Bersama Bendahara I dan II menyelenggarakan administrasi keuangan
sesuai dengan pedoman keuangan Keuskupan Agung Semarang.
b. Menerima dan melakukan tugas yang diberikan ketua.
c. Membuat laporan bulanan dan tahunan kepada Uskup bersama dengan
Bendahara I dan II.
d. Menjadi kasir untuk semua jenis pengeluaran uang atas nama Dewan
Paroki.
e. Mengelola kas kecil paroki.
f. Mengirimkan dana solidaritas paroki dan kolekte khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo
Ignatius Danan.
a. Fungsi-fungsi yang terkait pada sistem informasi akuntansi penerimaan
kas Paroki Santo Ignatius Danan.
1) Fungsi Penghimpun dan Penghitung Kolekte
Fungsi penghimpun dan penghitung kolekte dilakukan oleh
perwakilan umat dari lingkungan yang bertugas dan bertanggung
jawab untuk menghimpun dan menghitung jumlah kolekte misa
mingguan, serta misa lingkungan (misa lain). Selanjutnya fungsi
ini bertanggung jawab mengisi dan mengotorisasi Berita Acara
Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK).
2) Fungsi Kas
Fungsi kas dilakukan oleh kasir dan bertanggung jawab untuk
menerima kas yang sudah dihitung oleh petugas penghimpun dan
penghitung serta mengotorisasi dokumen Berita Acara
Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK), Berita Acara
Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
(BAKG), Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dana Kotak Persembahan Gereja (RBAKG), Bukti Kas Masuk
(BKM) dan Penghitungan Kotak TPE.
3) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi dilakukan oleh kasir dan bertanggung jawab
untuk mencatat transaksi penerimaan kas di Buku Kas Dewan
Paroki.
4) Fungsi Penghimpun dan Penghitung Persembahan Bulanan
Fungsi penghimpun dan penghitung persembahan bulanan
dilakukan oleh pengurus lingkungan dan bertanggung jawab untuk
menghimpun serta menghitung Amplop Persembahan Bulanan
Umat (APBU) selanjutnya mengisi dan mengotorisasi Berita
Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan
Gereja (BAKG) lalu menyerahkannya ke kasir.
5) Fungsi Penyimpanan Kas
Fungsi penyimpanan kas dilakukan oleh kasir dan bertanggung
jawab untuk menyimpan semua penerimaan kas.
6) Fungsi Operator Akuntansi
Fungsi operator akuntansi dilakukan oleh operator akuntansi paroki
dan bertanggung jawab untuk entry data kas masuk ke komputer
menggunakan program akuntansi yang telah disediakan dan
mengotorisasi Bukti Kas Masuk (BKM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Dokumen yang terkait pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas
Paroki Santo Ignatius Danan.
1) Bukti Kas Masuk (BKM)
Bukti kas masuk (BKM) digunakan sebagai bukti internal untuk
mencatat semua penerimaan uang oleh kasir dalam rangka
memudahkan pengelompokan dan penginputan transaksi ke dalam
program aplikasi akuntansi.
2) Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (BAKG)
Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (BAKG) digunakan sebagai bukti atas
penghitungan jumlah penerimaan persembahan gereja. Berisi jenis
penerimaan, rincian uang kertas dan uang logam sesuai nominal
yang diterima.
3) Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (RBAKG)
Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (RBAKG) digunakan sebagai bukti atas
jumlah penerimaan persembahan gereja. Berisi jumlah
persembahan bulanan umat dari lingkungan-lingkungan, jumlah
persembahan khusus, jumlah sumbangan dengan maksud tertentu
dan jumlah sumbangan bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4) Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK)
Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK)
digunakan sebagai bukti atas penghitungan kolekte misa hari sabtu
dan minggu. Berisi rincian uang kertas dan uang logam sesuai
nominal yang diterima serta kolom kolekte pertama dan kedua.
5) Penghitungan Hasil Kotak TPE
Penghitungan Hasil Kotak TPE digunakan sebagai bukti atas
penghitungan penerimaan uang hasil kotak TPE. Berisi rincian
uang kertas dan uang logam.
6) Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK) Misa
Lingkungan
Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte Misa
Lingkungan fungsinya sama seperti BAPK yaitu digunakan sebagai
bukti atas penghitungan kolekte misa. Berisi rincian uang kertas
dan uang logam sesuai nominal yang diterima serta kolom asal
lingkungan.
c. Catatan yang terkait pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas
Paroki Santo Ignatius Danan yaitu Buku Kas Dewan Paroki (BKDP)
Buku Kas Dewan Paroki (BKDP) digunakan untuk mencatat semua
transaksi kas masuk dan kas keluar secara kronologis dengan tujuan
untuk mengetahui secara cepat transaksi kas yang terjadi dan saldo kas
yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
d. Prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan kas Paroki Santo
Ignatius Danan.
1) Prosedur Penerimaan Kolekte Misa Mingguan (Kolekte Umum
dan Persembahan Bulanan)
a) Petugas penghitung kolekte menghitung jumlah kolekte
selanjutnya mengisi serta menandatangani Berita Acara
Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK).
b) BAPK dibuat masing-masing untuk kolekte pertama dan
kolekte kedua.
c) Petugas penghitung kolekte menyerahkan BAPK beserta uang
hasil kolekte kepada kasir.
d) Bagian kasir yang merupakan bendahara III melakukan
pengecekan dengan menghitung ulang hasil kolekte dan
mencocokkannya dengan BAPK lalu menandatangani BAPK.
e) Berdasarkan BAPK, kasir membuat Bukti Kas Masuk.
f) Kasir melaporkan adanya kas masuk ke bendahara I dan kepala
paroki selanjutnya bendahara I dan kepala paroki mengotorisasi
BKM.
g) Berdasarkan BKM, kasir mencatat kolekte di Buku Kas Dewan
Paroki dan menyimpan kas.
h) Kasir menyerahkan BAPK dan BKM ke operator akuntansi dan
operator akuntansi memasukkan/entry data kas masuk ke
komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
i) Operator akuntansi menyimpan BAPK dan BKM.
2) Prosedur Penerimaan Kolekte Misa Lingkungan (Misa Lain)
a) Petugas penghitung kolekte misa lingkungan menghitung
jumlah kolekte selanjutnya mengisi serta menandatangani
Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK )
khusus untuk misa lingkungan, lalu menyerahkan uang kolekte
misa beserta BAPK ke romo yang memimpin misa.
b) Romo menyerahkan uang kolekte misa beserta BAPK ke kasir.
c) Kasir menghitung ulang dan mencocokkan jumlah uang dengan
yang tertera pada BAPK.
d) Berdasarkan BAPK, kasir membuat Bukti Kas Masuk.
e) Kasir melaporkan adanya kas masuk ke bendahara I dan kepala
paroki selanjutnya bendahara I dan kepala paroki mengotorisasi
BKM.
f) Berdasarkan BKM, kasir mencatat kolekte di Buku Kas Dewan
Paroki dan menyimpan kas.
g) Kasir menyerahkan BAPK dan BKM ke operator akuntansi dan
operator akuntansi memasukkan/entry data kas masuk ke
komputer.
h) Operator akuntansi menyimpan BAPK dan BKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3) Prosedur Penerimaan Persembahan Bulanan (Kolekte Umum dan
Persembahan Bulanan)
a) Pengurus lingkungan menerima APBU, mencocokkan uang
dengan yang tertera pada APBU, kemudian menandatangani
APBU pada kolom penerima, selanjutnya menyimpan APBU
secara acak.
b) Pengurus lingkungan mengisi dan menandatangani BAKG lalu
menyerahkan uang ke kasir.
c) Kasir mencocokkan jumlah uang yang diterima dengan yang
tertera di BAKG.
d) Setelah persembahan bulanan dari semua lingkungan
terkumpul kasir mengisi dan menandatangani RBAKG.
e) Berdasarkan RBAKG, kasir membuat Bukti Kas Masuk.
f) Kasir melaporkan adanya kas masuk ke bendahara I dan kepala
paroki selanjutnya bendahara I dan kepala paroki mengotorisasi
BKM.
g) Berdasarkan BKM, kasir mencatat persembahan bulanan di
Buku Kas Dewan Paroki dan menyimpan kas.
h) Kasir menyerahkan BAKG, RBAKG dan BKM ke operator
akuntansi dan operator akuntansi memasukkan/entry data kas
masuk ke komputer.
i) Operator akuntansi menyimpan BAKG, RBAKG dan BKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4) Prosedur Penerimaan Cetak Lembaran Misa
a) Petugas penghitung kotak TPE (Teks Perayaan Ekaristi)
menghitung jumlah uang dikotak serta mengisi lembar
Penghitungan Kotak TPE. Selanjutnya menyerahkan uang
beserta lembar Penghitungan Kotak TPE ke kasir.
b) Kasir mencocokkan jumlah uang yang diterima dengan yang
tertera di lembar Penghitungan Kotak TPE.
c) Berdasarkan lembar Penghitungan Kotak TPE, kasir membuat
Bukti Kas Masuk.
d) Kasir melaporkan adanya kas masuk ke bendahara I dan kepala
paroki selanjutnya bendahara I dan kepala paroki mengotorisasi
BKM.
e) Berdasarkan BKM kasir mencatat jumlah penerimaan hasil teks
misa di BKDP dan menyimpan kas.
f) Kasir menyerahkan lembar Penghitungan Kotak TPE dan BKM
ke operator akuntansi dan operator akuntansi
memasukkan/entry data kas masuk ke komputer.
g) Operator akuntansi menyimpan lembar Penghitungan Kotak
TPE dan BKM.
5) Prosedur Penerimaan Bantuan Parkir
a) Petugas parkir menghitung jumlah uang dikotak parkir lalu
menyerahkan uang ke kasir.
b) Kasir membuat Bukti Kas Masuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c) Kasir melaporkan adanya kas masuk ke bendahara I dan kepala
paroki selanjutnya bendahara I dan kepala paroki mengotorisasi
BKM.
d) Berdasarkan BKM kasir mencatat jumlah penerimaan hasil
parkir di BKDP dan menyimpan kas.
e) Kasir menyerahkan BKM ke operator akuntansi dan operator
akuntansi memasukkan/entry data kas masuk ke komputer.
f) Operator akuntansi menyimpan BKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
e. Flowchart sistem informasi akuntansi penerimaan kas Paroki Santo
Ignatius Danan
1) Kolekte Mingguan (Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan)
Gambar 2: Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Kolekte Mingguan
Sumber data: Data primer yang diolah,2018
Mulai
BAPK
KASIR
Menerima BAPK
dan Uang
Mencocokkan
jumlah uang
dengan BAPK
Membuat
BKM
BKM
Ditandatangani
Bendahara I dan
Kepala Paroki
Mencatat pada
BKDP dan
menyimpan uang
OPERATOR AKUNTANSI PAROKI
1
BAPK
BKM
Memasukkan data kas
masuk ke komputer
BAPK
BKM
D
BAPK
1
BKM
Keterangan:
1. BAPK =Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte
2. BKM = Bukti Kas Masuk
3. BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
4. D = Disimpan berdasarkan tanggal
BKDP
Jumlah uang
benar
Ya
Tidak
Basis
Data
BKDP
Uang
Uang
Selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2) Kolekte Misa Lingkungan (Misa Lain)
Gambar 3: Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Kolekte Misa Lingkungan
Sumber: Data primer yang diolah,2018
Mulai
BAPK
KASIR
Menerima BAPK
dan Uang
Mencocokkan
jumlah uang
dengan BAPK
Membuat
BKM
BKM
Ditandatangani
Bendahara I dan
Kepala Paroki
Mencatat pada
BKDP dan
menyimpan uang
OPERATOR AKUNTANSI PAROKI
1
BAPK
BKM
Memasukkan data kas
masuk ke komputer
BAPK
BKM
D
BAPK
1
BKM
Keterangan:
1. BAPK =Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte
2. BKM = Bukti Kas Masuk
3. BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
4. D = Disimpan berdasarkan tanggal
BKDP
Jumlah uang
benar
Ya
Tidak
Basis
Data
BKDP
Uang
Uang
Selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3) Persembahan Bulanan (Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan)
Gambar 4: Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Persembahan Bulanan
Sumber data: Data primer yang diolah, 2018
Mulai
APBU
PENGURUS LINGKUNGAN
Menerima APBU
dan uang
Mencocokkan
jumlah uang dengan
APBU
Menandatangani dan
menyimpan APBU
Mengisi dan
menandatangani BAKG
KASIR
1
BAKG
1
APBU
BAKG
Mencocokkan
jumlah uang
dengan BAKG
Mengisi dan
menandatangani
RBAKG
BAKG
RBAKG
Membuat BKM
BAKG
RBAKG
BKM
2
Uang
Jumlah uang
benar
Ya
Tidak
Jumlah
uang benar
Ya
Tidak
Keterangan:
1. APBU = Amplop Persembahan Bulanan
2. BAKG = Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
3. RBAKG = Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
4. BKM = Bukti Kas Masuk
Uang
Bersama uang
diserahkan ke
kasir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 5: Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Persembahan Bulanan (Lanjutan)
Sumber data: Data primer yang diolah,2018
KASIR
2
BAKG
RBAKG
BKM
Mencatat pada
BKDP dan
menyimpan uang
BKDP
3
OPERATOR AKUNTANSI PAROKI
3
Memasukkan data kas
masuk kekomputer
BAKG
RBAKG
BKM
Ditandatangani
Bendahara I dan
Kepala Paroki
BAKG
RBAKG
BKM
BAKG
RBAKG
BKM
Keterangan:
1. BAKG = Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
2. RBAKG = Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
3. BKM = Bukti Kas Masuk
4. BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
5. D = Disimpan berdasarkan tanggal
Basis
Data
BKDP
Selesai
Uang
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4) Cetak Lembaran Misa
Gambar 6: Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Cetak Lembaran Misa
Sumber data: Data primer yang diolah,2018
Mulai
PKTPE
KASIR
Menerima lembar
PKTPE dan uang
Mencocokkan
jumlah uang
dengan PKTPE
Membuat BKM
BKM
Ditandatangani
Bendahara I dan
Kepala Paroki
Mencatat pada
BKDP dan
menyimpan uang
OPERATOR AKUNTANSI PAROKI
1
PKTPE
BKM
Memasukkan data kas
masuk ke komputer
PKTPE
BKM
Selesai D
PKTPE
1
BKM Keterangan:
1. PKTPE = Penghitungan Kotak Teks Perayaan Ekaristi
2. BKM = Bukti Kas Masuk
3. BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
4. D = Disimpan berdasarkan tanggal
BKDP
Uang
Jumlah uang
benar
Basis
Data
BKDP
Tidak
Ya
Uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
5) Bantuan Parkir
Gambar 7: Flowchart Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas Bantuan Parkir
Sumber data: Data primer yang diolah,2018
Mulai
KASIR
Menerima
uang
Membuat
BKM
BKM
Ditandatangani
Bendahara I dan
Kepala Paroki
Mencatat pada
BKDP dan
menyimpan uang
OPERATOR AKUNTANSI PAROKI
1
BKM
Memasukkan data kas
masuk ke komputer
BKM
Selesai D
1
BKM
Keterangan:
1. BKM = Bukti Kas Masuk
2. BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
3. D = Disimpan berdasarkan tanggal
BKDP
Basis
Data
BKDP
Uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
f. Data Flow Diagram Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Paroki Santo Ignatius Danan
1) Context Diagram
Kepala ParokiPenghimpun Dana
Uang, BAPK,
BAKG, PKTPE
0
Penerimaan Kas
Laporan Aktivitas
Laporan
Aktivitas
diotorisasi
Keterangan
BAPK : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte
BAKG : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
PKTPE : Penghitungan Kotak Teks Perayaan Ekaristi
Gambar 8: Context Diagram Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Ignatius Danan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2) Diagram Berjenjang
0
Penerimaan Kas
2
Mencatat uang di BKDP dan
menyimpan uang
1
Menerima uang dan dokumen
1.1
Menerima uang, BAPK,
BAKG, PKTPE
1.2
Menghitung ulang dan
mencocokkan uang dengan
yang tertera di BAPK dan
BAKG, PKTPE
1.3
Mengisi RBAKG dan BKM
3.1
Input data kas masuk ke MS.
Excel
3.2
Mencetak Laporan Aktivitas
3.3
Mengarsipkan dokumen
3.4
Kepala paroki mengotorisasi
Laporan Aktivitas
Keterangan
BAPK : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte
RBAKG : RincianBerita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
PKTPE : Penghitungan Kotak Teks Perayaan Ekaristi
BAKG : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Kotak Persembahan Gereja
BKM : Bukti Kas Masuk
BKDP : Buku Kas Dewan Paroki
3
Membuat Laporan Aktivitas
Gambar 9: Diagram Berjenjang Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Ignatius Danan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3) Diagram Level 0
2
Mencatat uang di BKDP dan
menyimpan uang
1
Menerima uang dan dokumen
Keterangan
BAPK : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte
RBAKG : Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
PKTPE : Penghitungan Kotak Teks Perayaan Ekaristi
BAKG : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
BKM : Bukti Kas Masuk
BKDP : Buku Kas Dewan Paroki
3
Membuat Laporan Aktivitas
Penghimpun Dana
Kepala Paroki
Uang, BAPK,
BAKG,PKTPE
Uang, BAPK,
BAKG,PKTPE,
RBAKG,BKM
BAPK,
RBAKG,PKTPE,
BAKG,BKM
Laporan
Aktivitas
Laporan
Aktivitas
Telah
diotorisasi
Gambar 10: Diagram Level 0 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Ignatius Danan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4) Level 1 Proses 1dan Proses 2
Penghimpun
Dana 3
2
Mencatat Kas
Masuk di BKDP
dan menyimpan
uang
1.3
Mengisi RBAKG
dan BKM
1.2
Menghitung ulang dan
mencocokkan uang yang
tertera di BAPK dan
BAKG, PKTPE
1.1
Menerima uang,
BAPK, BAKG,
PKTPE
Uang,
BAPK,
BAKG,
PKTPE
Uang,
BAPK,
BAKG,
PKTPE
Uang,
BAPK,
BAKG,
PKTPE
Uang,
BAPK,
RBAKG,
BAKG,
PKTPE,
BKM
BAPK,
RBAKG,
BAKG,
PKTPE,
BKM
Uang, BAPK,
BAKG, PKTPE BAPK,BAKG,
PKTPE
RBAKG,
BKM
Menerima
MencocokkanMengisi
Keterangan
BAPK : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte
RBAKG : Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
PKTPE : Penghitungan Kotak Teks Perayaan Ekaristi
BAKG : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
BKM : Bukti Kas Masuk
1
Gambar 11: Diagram Level 1 Proses 1 dan Proses 2 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Ignatius
Danan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
5) Diagram Level 1 Proses 3
3.4
Kepala Paroki
melakukan
otorisasi
3.3
Mengarsipkan
dokumen
3.2
Mencetak Laporan
Aktivitas
3.1
Input data kas
masuk ke Ms.
Excel
BAPK,
RBAKG,
BAKG,
PKTPE,
BKM
Buku Kas
Dewan
Paroki
Laporan
AktivitasBAPK, RBAKG,
BAKG,
PKTPE,BKM
InputMengarsipkanMencetak
Keterangan
BAPK : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte
RBAKG : Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
PKTPE : Penghitungan Kotak Teks Perayaan Ekaristi
BAKG : Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
BKM : Bukti Kas Masuk
3
2
BAPK,
RBAKG,
BAKG,
PKTPE,
BKM
Kepala Paroki
Laporan
Aktivitas
Laporan
Aktivitas Laporan
Aktivitas
yang telah
diotorisasi
Laporan
Aktivitas
BAPK,
RBKAG,
BAKG,
PKTPE,
BKM
Gambar 12: Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Ignatius Danan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Deskripsi Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas di Paroki Santo Ignatius Danan.
Dari hasil wawancara mengenai pengendalian internal sistem
informasi akuntansi penerimaan kas dengan Kepala Paroki dan Bendahara
Paroki maka didapatkan data sebagai berikut:
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environtment)
1) Prinsip 1: Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas
dan nilai-nilai etika.
Paroki sebagai organisasi keagamaan tentunya memiliki nilai-
nilai etika kristiani. Dalam penerapannya, Kepala Paroki dan
Bendahara Dewan Paroki Santo Ignatius Danan telah menjalankan
perilaku etis dengan berperilaku sopan, jujur, mempunyai semangat
pelayanan, menjaga kerahasiaan keuangan paroki dengan tidak
membeberkan kepada semua orang dan saling menghargai satu
sama lain. Pedomannya berdasarkan ajaran-ajaran gereja, Pedoman
Dewan Paroki (PDP) dari Keuskupan Agung Semarang serta
Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP). Hal ini dibuktikan dengan
pernyataan dari Kepala Paroki:
“Ya, Keuskupan memberikan Pedoman Pelaksanaan Dewan
Paroki (PPDP) lalu dari paroki sendiri membuat Pedoman
Dasar Dewan Paroki (PDDP), paroki sudah punya PDDP
yang dibuat pada tahun 2009, dan dan itu harus kita
perbaharui agar lebih baik lagi, sekarang baru buat
draftnya. Saya juga mempunyai buku lain yang menjadi
acuan dalam melaksanakan etika pastoral”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Pedoman tersebut menjadi acuan untuk menjalankan etika setiap
anggota Dewan Paroki. Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) di
buat pada tahun 2009 dan telah dievaluasi dalam penerapannya
oleh Dewan Paroki periode baru (2016-2019). Cara
mengevaluasinya dengan melakukan rapat membahas isi pedoman
yang perlu ditambah atau dikurangi. Tindak lanjut dari hasil
evaluasi Dewan Paroki periode baru (2016-2019) yaitu menyusun
rancangan perbaikan Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) yang
baru agar menjadi lebih baik. Selain PDP dan PDDP, Kepala
Paroki Santo Ignatius Danan juga memiliki pedoman etika pastoral
yang menjadi pegangan Kepala Paroki dalam menjalankan
tugasnya.
2) Prinsip 2: Dewan direksi menunjukkan independensi dari
manajemen dan melakukan pengawasan terhadap pengembangan
dan kinerja pengendalian internal.
Kepala Paroki Santo Ignatius Danan telah melakukan
pengawasan kepada Bendahara Paroki dengan mengkomunikasikan
tugas yang sudah maupun belum dikerjakan dan melakukan
pengecekan terhadap transaksi penerimaan kas. Tetapi Paroki
Santo Ignatius Danan tidak memiliki tim pemeriksa yang
independen dari paroki, untuk melakukan pengawasan terhadap
pengendalian internal penerimaan kas paroki, karena Paroki Santo
Ignatius Danan termasuk paroki kecil dan tidak ada sumber daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
manusia yang kompeten dalam bidang tersebut. Hal ini dibuktikan
dengan pernyataan dari Bendahara III:
“Tidak ada tim audit karena disini merupakan paroki kecil
dan tidak ada yang ahli dalam bidang tersebut. Tetapi dari
keuskupan mengadakan supervisi ke paroki setiap tiga tahun
sekali dan berhak mengingatkan bagaimana cara mengelola
keuangan yang benar”
3) Prinsip 3: Menetapkan struktur, alur pelaporan dan otoritas serta
tanggung jawab yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
Paroki Santo Ignatius Danan memiliki struktur kepengurusan
Dewan Paroki. Dewan Paroki berfungsi sebagai wadah pelayanan
dan koordinasi keterlibatan seluruh umat dalam melaksanakan
panggilan dan tugas perutusan. Dewan Paroki terdiri atas Dewan
Harian, Dewan Inti dan Dewan Pleno. Bendahara Paroki termasuk
di dalam Dewan Harian. Didalam kepengurusan juga terdapat
Skema Dewan Paroki yang dibuat untuk mempermudah koordinasi
dan alur komunikasi antar pengguna, pembagian tugas Bendahara
I, II dan III telah di jelaskan dalam Pedoman Pelaksanaan Dewan
Paroki (PPDP). Visi dan misi Paroki Santo Ignatius Danan
ditetapkan secara eksplisit serta paroki menetapkan alur prosedur
penerimaan kas dan pelaporan sesuai ketentuan dari Petunjuk
Teknik Keuangan dan Akuntansi Paroki dari Keuskupan Agung
Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Kepala Paroki:
“Ya, ada strukuturnya, pembagian tugas ada di Pedoman
Pelaksanaan Dewan Paroki ada visi misinya juga disana,
untuk alur pelaporan keuangan sudah ditetapkan juga”
4) Prinsip 4: Organisasi berkomitmen untuk memperoleh,
mengembangkan dan mempertahankan individu yang kompeten.
Bendahara Paroki Santo Ignatius Danan merupakan bagian
dari Dewan Harian sehingga dipilih dengan cara musyawarah dan
mufakat pada saat rapat pembentukan Dewan Harian. Hal ini
tertera dalam Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki (PPDP) Pasal
67, yang menyatakan bahwa:
“Pengurus Dewan Harian terpilih menunjuk sekretaris dan
bendahara sesuai dengan kompetensinya. Pemilihan
pengurus Dewan Harian baru dilakukan secara musyawarah
mufakat, bila musyawarah mufakat tak tercapai pemilihan
dilakukan secara voting”
Ketentuannya, individu tersebut harus jujur, mempunyai ekonomi
yang mapan dan mempunyai ilmu untuk mengelola keuangan.
Untuk mendukung kompetensi yang dimilikinya Bendahara Paroki
terlibat pada setiap kegiatan program pelatihan maupun pertemuan
dari Keuskupan yang membahas mengenai keuangan paroki. Hal
ini dibuktikan dengan pernyataan dari Kepala Paroki:
“Setiap pelatihan yang diadakan dari keuskupan sebisa
mungkin kita terus mengikuti”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
5) Prinsip 5: Organisasi mendorong individu mengembangkan
akuntabilitas atas tanggung jawabnya terhadap pengendalian
internal.
Bendahara Paroki mempunyai tugas masing-masing yang
tertera di Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki (PPDP) dan Kepala
Paroki mengharapkan mereka untuk dapat bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan kepada mereka. Namun Kepala Paroki tidak
menetapkan pengukuran kinerja bagi Bendahara Paroki dalam
melaksanakan tugasnya. Karena tugas yang diselenggarakan
sebagai bentuk pelayanan kepada umat dan tidak seperti
perusahaan atau organisasi lain yang mencari keuntungan. Kepala
Paroki juga tidak memberikan insentif atas pencapaian kinerja bagi
anggota dewan yang lain selain bendahara. Karena paroki memiliki
asas sukarela dan bila diberi insentif dapat menimbulkan
kecemburuan antar anggota dewan. Hal ini dibuktikan dengan
pernyataan dari Kepala Paroki:
“Tidak, karena asasnya kita kan sukarela dan kalau
diadakan bisa menimbulkan masalah seperti kecemburuan
antar anggota dewan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Penilaian Risiko (Risk Assesment)
1) Prinsip 6: Organisasi menetapkan tujuan dengan jelas agar dapat
melakukan identifikasi dan penilaian risiko yang berkaitan dengan
tujuan.
Dalam hal tujuan pelaporan penerimaan kas, laporan
penerimaan kas dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban paroki
kepada Keuskupan. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari
Bendahara III:
“Karena kita masih membutuhkan subsidi dari keuskupan
maka segala kegiatan harus dipertanggungjawabkan dan
laporan harus tertib. Kalau tidak tertib bisa jadi kepercayaan
dari keuskupan ke paroki berkurang. Keuangan yang harus
disetor juga tertib, seberapapun jumlahnya kita ya harus
setor. Mungkin memang paling sedikit dibanding paroki
lainnya”
Selain itu Bendahara Paroki juga telah mengacu dokumen dan
catatan atas penerimaan kas dari Petunjuk Teknis Keuangan dan
Akuntansi Paroki. Dilihat dari flowchart sistem informasi
akuntansi penerimaan kas, Bendahara Paroki telah menggunakan
dokumen dan catatan yang tercantum dalam Petunjuk Teknis
Keuangan dan Akuntansi Paroki seperti, Berita Acara
Penghitungan dan Penyerahan Kotak Kolekte (BAPK), Bukti Kas
Masuk (BKM), Buku Kas Dewan Paroki (BKDP), Amplop
Persembahan Bulanan Umat (APBU), Berita Acara Penghitungan
dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja (BAKG) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (RBAKG).
2) Prinsip 7: Organisasi mengidentifikasi risiko dan menganalisis
risiko sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risiko
seharusnya dikelola.
Risiko penerimaan kas yang kemungkinan bisa terjadi yaitu
pengambilan uang kolekte, hasil cetakan lembaran misa dan hasil
bantuan parkir untuk kepentingan pribadi. Maka petugas
penghimpun dan penghitung uang tidak hanya dilakukan oleh satu
orang tetapi banyak orang. Setelah penghitungan selesai, uang
kolekte, hasil cetakan lembaran misa dan hasil bantuan parkir
segera disetorkan kepada Kasir di Sekretariat Paroki.
Risiko perubahan ketentuan dari Keuskupan pasti ada dan
Paroki tetap mengikuti sesuai dengan ketentuan yang ada. Begitu
juga dengan penggunaan sistem informasi dan teknologi baru
Bendahara harus siap dalam menggunakan sistem informasi dan
teknologi baru dalam mengolah transaksi penerimaan kas paroki.
Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Kepala Paroki:
“Ya, itu dari keuskupan sendiri yang melakukan sosialisasi,
kita mengikuti saja”
3) Prinsip 8: Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan
dalam penilaian risiko untuk mencapai tujuan.
Bendahara Paroki Santo Ignatius Danan
mempertimbangkan potensi kecurangan dengan saling mengawasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
satu dengan yang lain dalam menjalankan tugasnya serta saling
membantu apabila salah satu bendahara merasa kesulitan
menyelesaikan tugasnya. Apabila bendahara melakukan
kecurangan Kepala Paroki Santo Ignatius Danan tidak memberikan
toleransi atas tindak kecurangan yang dilakukan dalam hal
penerimaan kas. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Kepala
Paroki:
“Tidak, kalau menetapkan berarti orang boleh curang
dengan batasan sekian, jadi kalau tidak artinya tanpa
toleransi”
4) Prinsip 9: Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-
perubahan yang bisa berpengaruh pada sistem pengendalian
internal secara signifikan.
Bendahara Paroki Santo Ignatius Danan tidak melakukan
identifikasi dan menilai perubahan yang bersifat signifikan dan
berpengaruh terhadap sistem pengendalian internal karena
perbedaan gaya kepemimpinan dari Kepala Paroki yang ditugaskan
di Paroki Santo Ignatius Danan tidak mempengaruhi pengendalian
internal yang sudah dijalankan.
c. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
1) Prinsip 10: Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian yang berkontribusi dalam mengurangi risiko.
Aktivitas pengendalian di Paroki Santo Ignatius Danan
terkait pemisahan tugas antar fungsi yaitu hanya terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
pemisahan tugas fungsi otorisasi dengan fungsi penerimaan,
pencatatan, dan peyimpanan kas. Dilihat dari bagan alir flowchart
sistem informasi akuntansi dan lampiran dokumen, fungsi otorisasi
dokumen dilakukan oleh Penghitung Kolekte, Kasir, Bendahara I
dan Kepala Paroki sementara fungsi penerimaan, fungsi pencatatan
dan fungsi penyimpanan kas tidak terpisah dan dilakukan oleh
Kasir
Aktivitas pengendalian terkait penghitungan ulang dan
pencatatan. Setiap penghimpun dana menyetorkan uang dan
dokumen ke Kasir. Kasir selalu menghitung ulang jumlah fisik
penerimaan kas dengan jumlah yang tertera pada dokumen
penerimaan kas. Sementara pencatatan yang digunakan
menggunakan sistem Double-entry.
Aktivitas pengendalian terkait desain dokumen penerimaan
kas. Untuk desain dokumen penerimaan kas dokumen Bukti Kas
Masuk terdapat kolom nomor urut, kolom tanggal dokumen serta
tempat untuk otorisasi. Dokumen Bukti Penghitungan dan
Penyerahan Kolekte, Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan
Dana Kotak Persembahan Gereja serta Rincian Berita Acara
Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak Persembahan Gereja
dan Penghitungan Kotak TPE tidak terdapat kolom nomor urut
dokumen tetapi terdapat kolom tanggal dan otorisasi dari
penghitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Aktivitas pengendalian terkait pembatasan akses atas
brankas dan kotak kolekte. Akses atas brankas hanya dapat
dilakukan oleh Kasir yang melakukan penyimpanan uang,
sementara kotak kolekte hanya dapat diakses oleh petugas
penghitung dari lingkungan yang bertugas menghitung kolekte.
Untuk petugas penghitung kolekte, Bendahara Paroki sudah
memberikan jadwal yang diumumkan melalui pengumuman paroki
saat misa.
Aktivitas pengendalian terkait keamanan lemari arsip dan
brankas. Lemari arsip dan brankas selalu terkunci dan hanya Kasir
atau Bendahara III yang memiliki kunci brankas dan lemari arsip.
Akan tetapi brankas penyimpanan kas dan lemari arsip tidak tahan
api. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Bendahara I:
“Saya pernah mengalami kejadian dimana rumah saya
kebakaran dan saya memiliki brankas yang sama dengan
yang di sekretariat, brankas tersebut habis terbakar itu
mbak”
2) Prinsip 11: Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian melalui teknologi untuk mendukung pencapaian
tujuan.
Bendahara Paroki menggunakan Microsoft Excel dalam
melakukan pencatatan transaksi penerimaan kas. Hal ini
mempermudah bendahara dalam menyelesaikan tugasnya untuk
membuat laporan keuangan paroki. Operator Akuntansi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
melakukan back-up atas file apabila terjadi kehilangan data masih
ada file lain yang disimpan.
Aktivitas pengendalian melalui teknologi yang lain yaitu
terdapat pembatasan akses atas file. Akses atas file Buku Bank dan
Buku Kas Harian Dewan Paroki hanya boleh dilakukan oleh
Operator Akuntansi dan Kasir. Anggota Dewan Paroki yang lain
tidak diperbolehkan untuk mengakses file. Hal ini dibuktikan
dengan pernyataan dari Bendahara III:
“Ada pembatasan, kalau brankas saya yang memegang
kuncinya, kalau file ya operator sama saya mbak, file yang
dibatasi Buku Bank sama Buku Kas Harian”
3) Prinsip 12: Organisasi menerapkan aktivitas pengendalian melalui
kebijakan dan prosedur.
Aktivitas pengendalian melalui kebijakan dan prosedur di
Paroki Santo Ignatius Danan yaitu Kepala Paroki menetapkan
kebijakan untuk Bendahara Paroki agar tidak mengerjakan
pencatatan transaksi penerimaan kas paroki di tempat lain misalnya
di rumah. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Bendahara III:
“Semuanya dikerjakan di sekretariat mbak, menghitung
uang, tanda tangan bukti, pembuatan laporan itu semua
dikerjakan di sekretariat”
Semua tugas Bendahara dilakukan di sekretariat paroki mulai dari
menghitung kolekte, otorisasi dokumen, maupun pembuatan
laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
d. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
1) Prinsip 13: Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi
yang relevan dan berkualitas untuk mendukung fungsi
pengendalian internal.
Bendahara Paroki telah melakukan klasifikasi akun secara
tepat menurut Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki mulai dari
bulan Januari 2018. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari
Bendahara III:
“Sudah menggunakan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi
Paroki yang baru mbak, penerapannya dari bulan Januari
2018”
Misalnya hasil kolekte misa hari Sabtu diklasifikasikan dengan
nama akun Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan dan dengan
kode 4.01.01. Bendahara juga melakukan pencatatan transaksi
penerimaan kas dalam periode akuntansi yang sesuai. Terdapat
Buku Kas Dewan Paroki untuk mencatat aktivitas penerimaan kas
setiap harinya. Sehingga setiap penerimaan kas selalu dicatat di
Buku Kas Dewan Paroki dan di laporkan kepada Kepala Paroki.
Selain dicatat di Buku Kas Dewan Paroki, Bendahara
Paroki juga melakukan input nominal penerimaan kas ke Microsoft
Excel. Bendahara harus berhati-hati saat melakukan input nominal
penerimaan kas agar jumlahnya sesuai dengan yang tertera di Bukti
Kas Masuk. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menjadi
informasi yang relevan dan berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2) Prinsip 14: Organisasi mengkomunikasikan informasi secara
internal, termasuk tujuan dan tanggungjawab untuk pengendalian
yang diperlukan untuk mendukung fungsi pengendalian internal.
Kepala Paroki mengkomunikasikan informasi mengenai
pembagian tugas dan wewenang bendahara secara internal pada
saat Rapat Dewan Harian. Kasir atau Bendahara III juga
melaporkan adanya transaksi penerimaan kas kepada Kepala
Paroki sehingga Kepala Paroki dapat segera melakukan
pengecekan. Apabila Bendahara Paroki melakukan tindakan yang
tidak benar umat diperbolehkan memberikan penilaian dan
masukan kepada Bendahara Paroki. Hal ini dibuktikan dengan
pernyataan dari Kepala Paroki:
“Ya boleh, apabila ada kecurangan boleh dilaporkan”
3) Prinsip 15: Organisasi mengkomunikasikan dengan pihak eksternal
mengenai persoalan yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian
internal.
Paroki Santo Ignatius Danan merupakan bagian dari
Keuskupan Agung Semarang sehingga pihak eksternal yang
mengetahui pengendalian internal paroki hanya Keuskupan.
Bendahara Paroki mengkomunikasikan dengan pihak Keuskupan
mengenai persoalan yang mempengaruhi pengendalian internal,
seperti bendahara kesulitan menerapkan ketentuan laporan
keuangan yang sudah ditetapkan keuskupan maka bendahara tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
sungkan untuk bertanya sehingga keuskupan dapat memberikan
solusi. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Bendahara III:
“Tidak ada, kalau merasa kesulitan kita tanya ke keuskupan.
Kalau membuat LPJ belum selesai ya kita katakan kalau
belum selesai, jadi terus terang saja”
e. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)
1) Prinsip 16: Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan
evaluasi secara berkelanjutan dan atau terpisah untuk memastikan
apakah komponen pengendalian ada dan berfungsi.
Paroki santo Ignatius Danan tidak memiliki tim audit dari
paroki akan tetapi karena Paroki Santo Ignatius Danan yang
merupakan bagian dari Keuskupan Agung Semarang, terdapat
supervisi dari Keuskupan yang melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas kinerja Bendahara Paroki setiap tiga tahun sekali
dan memberikan masukkan kepada Bendahara Paroki untuk
mengelola penerimaan kas dengan benar. Kepala Paroki juga
melakukan pengawasan secara rutin terkait aktivitas penerimaan
kas dengan melakukan otorisasi Bukti Kas Masuk.
Kegiatan pemantauan yang lain yang diterapkan yaitu
perangkat komputer yang digunakan untuk mengerjakan laporan
merupakan perangkat komputer milik paroki dan Bendahara Paroki
tidak diperbolehkan menggunakan perangkat komputer milik
pribadi. E-mail dan rekening yang digunakan juga milik paroki,
sehingga penyumbang dana melakukan transfer dana lewat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
rekening milik paroki bukan rekening Bendahara maupun Kepala
Paroki. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Bendahara III:
“Iya semua dari paroki, peralatan seperti komputer dan
printer. Paroki juga punya e-mail dan rekening atas nama
paroki”
2) Prinsip 17: Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan
kekurangan pengendalian internal pada waktu yang tepat kepada
pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan
perbaikan, termasuk manajemen senior dan dewan direksi.
Kepala Paroki telah melakukan evaluasi terhadap
pengendalian internal penerimaan kas pada saat Rapat Harian
Dewan Paroki maupun mengevaluasi pelaksanaan program kerja
Dewan Paroki dan segera melakukan tindakan perbaikan dengan
mempertimbangkan hasil evalusi dari tahun ke tahun. Hal ini
dibuktikan dengan pernyataan dari Kepala Paroki:
“Ya, ada rapat harian dewan paroki”
“Hasil evaluasi tahun lalu kami pertimbangkan untuk tahun
kedepannya”
B. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pengendalian
internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas di Paroki Santo Ignatius
Danan dengan komponen pengendalian internal menurut COSO, dengan cara
deskriptif komparatif. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
1. Membandingkan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas di Paroki Santo Ignatius Danan dengan Komponen
Pengendalian Internal Menurut COSO menggunakan tabel 4 sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4. Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO
(Sumber Data: COSO,2013; Data primer diolah, 2018)
Komponen
Pengendalian
Internal COSO
Perbandingan
Temuan COSO
Pengendalian Internal SIA
Penerimaan Kas di Paroki Santo
Ignatius Danan
Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan pengendalian
merupakan rangkaian standar,
proses dan struktur yang menjadi
dasar dalam pelaksanaan
pengendalian internal. Prinsip dari
komponen lingkungan pengendalian
terdiri dari:
f. Integritas dan nilai-nilai etika,
g. Independensi dari manajemen,
h. Menetapkan struktur, alur
pelaporan dan otoritas serta
tanggung jawab,
i. Komitmen terhadap kompetensi,
j. Organisasi mendorong individu,
mengembangkan akuntabilitas
atas tanggung jawabnya
terhadap pengendalian internal.
a. Kepala Paroki dan Bendahara
Paroki telah menerapkan nilai-
nilai etika.
b. Paroki tidak memiliki Tim Audit
yang independen yang berasal
dari paroki.
c. Terdapat struktur organisasi, visi
dan misi, alur prosedur
penerimaan kas, serta pembagian
tugas yang jelas.
d. Bendahara Paroki dipilih
berdasarkan kemampuannya
dalam mengelola keuangan.
e. Kepala Paroki dan Bendahara
Paroki bertanggung jawab atas
pengendalian internal
penerimaan kas.
Pengendalian Internal SIA
Penerimaan Kas di Paroki
Santo Ignatius Danan yang
dilakukan berbeda dengan
komponen lingkungan
pengendalian menurut
COSO karena paroki tidak
memiliki Tim Audit yang
independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 4. Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO
(Lanjutan)
Komponen
Pengendalian
Internal COSO
Perbandingan
Temuan Teori COSO
Pengendalian Internal SIA
Penerimaan Kas di Paroki Santo
Ignatius Danan
Penilaian Risiko Penilaian risiko melibatkan proses
yang dinamis dan berulang untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko
terhadap pencapaian tujuan. Prinsip
dari komponen penilaian risiko
terdiri dari:
e. Organisasi menetapkan tujuan
dengan jelas.
f. Mengidentifikasi risiko dan
menganalisis risiko sebagai dasar
untuk menentukan bagaimana
risiko seharusnya dikelola.
g. Mempertimbangkan potensi
kecurangan.
h. Mengidentifikasi dan menilai
perubahan-perubahan yang bisa
berpengaruh pada sistem
pengendalian internal secara
signifikan.
a. Kepala paroki dan Bendahara
Paroki menetapkan tujuan
pelaporan dan tujuan operasi.
b. Kepala Paroki dan Bendahara
Paroki telah melakukan
identifikasi dan analisis risiko
penerimaan kas.
c. Bendahara Paroki Santo Ignatius
Danan mempertimbangkan
potensi kecurangan dengan saling
mengawasi satu dengan yang lain.
d. Kepala Paroki dan Bendahara
Paroki tidak melakukan
identifikasi dan menilai
perubahan yang berpengaruh pada
pengendalian internal penerimaan
kas.
Pengendalian Internal SIA
Penerimaan Kas di Paroki
Santo Ignatius Danan yang
dilakukan berbeda dengan
komponen penilaian risiko
menurut COSO karena
Kepala Paroki dan Bendahara
Paroki tidak melakukan
identifikasi dan menilai
perubahan yang berpengaruh
pada pengendalian internal
penerimaan kas.
(Sumber Data: COSO,2013; Data primer diolah, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4. Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO
(Lanjutan)
Komponen
Pengendalian
Internal COSO
Perbandingan
Temuan Teori COSO
Pengendalian Internal SIA Penerimaan
Kas di Paroki Santo Ignatius Danan
Aktivitas
Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah
tindakan yang ditetapkan
melalui kebijakan dan prosedur
yang membantu memastikan
arahan manajemen untuk
mengurangi risiko terhadap
pencapaian tujuan. Prinsip dari
komponen aktivitas
pengendalian terdiri dari:
d.Memilih dan
mengembangkan aktivitas
pengendalian yang
berkontribusi dalam
mengurangi risiko.
e. Memilih dan
mengembangkan aktivitas
pengendalian yang umum
melalui teknologi.
f. Menerapkan aktivitas
pengendalian melalui
kebijakan dan prosedur.
a. Aktivitas pengendalian yang diterapkan
yaitu penghitungan ulang jumlah uang
yang diterima oleh kasir, desain
dokumen yang baik, adanya pembatasan
akses atas brankas dan kotak kolekte,
sistem pencatatan yang digunakan double
entry. Namun tidak ada pembagian fungsi
antara fungsi penerimaan, pencatatan,
penyimpanan kas serta keamanan brankas
masih kurang.
b. Aktivitas Pengendalian melalui teknologi
yang diterapkan yaitu penggunaan
Microsoft Excel dalam mengolah
transaksi, dilakukan back-up file, adanya
pembatasan akses atas file.
c. Kepala Paroki menetapkan kebijakan
bagi Bendahara Paroki untuk tidak
mengerjakan laporan penerimaan kas,
menghitung kolekte, otorisasi dokumen,
maupun pembuatan laporan keuangan di
tempat lain.
Pengendalian Internal SIA
Penerimaan Kas di Paroki
Santo Ignatius Danan
yang dilakukan berbeda
dengan komponen
aktivitas pengendalian
menurut COSO karena
tidak ada pembagian
fungsi antara fungsi
penerimaan, pencatatan,
penyimpanan kas serta
keamanan brankas masih
kurang.
(Sumber Data: COSO,2013; Data primer diolah, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4. Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO
(Lanjutan)
Komponen
Pengendalian
Internal COSO
Perbandingan
Temuan Teori COSO
Pengendalian Internal SIA
Penerimaan Kas di Paroki Santo
Ignatius Danan
Informasi dan
Komunikasi
Informasi yang relevan dan
berkualitas dari sumber eksternal
dan internal digunakan manajemen
untuk mendukung fungsi
pengendalian internal. Prinsip dari
komponen informasi dan
komunikasi terdiri dari:
d.Menghasilkan dan menggunakan
informasi yang relevan dan
berkualitas untuk mendukung
fungsi pengendalian internal,
e. Mengkomunikasikan informasi
secara internal,
f. Mengkomunikasikan dengan
pihak eksternal mengenai
persoalan yang mempengaruhi
fungsi dari pengendalian internal.
a. Bendahara Paroki melakukan
klasifikasi akun secara tepat
menurut Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki, melakukan
pencatatan pada periode
akuntansi yang sesuai, serta
berhati-hati dalam input nominal
uang ke Microsof Excel.
b. Kepala Paroki
mengkomunikasikan informasi
mengenai pembagian tugas dan
wewenang bendahara secara
internal pada saat Rapat Dewan
Harian.
c. Bendahara Paroki
mengkomunikasikan dengan
pihak Keuskupan mengenai
persoalan yang mempengaruhi
pengendalian internal.
Pengendalian internal SIA
penerimaan kas di Paroki
Santo Ignatius Danan yang
dilakukan telah sama dengan
komponen informasi dan
komunikasi menurut COSO.
(Sumber Data: COSO,2013; Data primer diolah, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4. Perbandingan Pengendalian Internal SIA Penerimaan Kas Paroki dengan Komponen Pengendalian Internal COSO
(Lanjutan)
Komponen
Pengendalian
Internal COSO
Perbandingan
Temuan Teori COSO
Pengendalian Internal SIA
Penerimaan Kas di Paroki Santo
Ignatius Danan
Kegiatan
Pemantauan
Kegiatan pemantauan adalah evaluasi
berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau
beberapa kombinasi dari keduanya yang
digunakan untuk memastikan apakah
masing-masing dari lima komponen
pengendalian internal ada dan berfungsi.
Prinsip dari komponen kegiatan
pemantauan terdiri dari:
c. Memilih, mengembangkan, dan
melakukan evaluasi secara
berkelanjutan dan atau terpisah untuk
memastikan apakah komponen
pengendalian ada dan berfungsi.
d. Mengevaluasi dan
mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal pada waktu
yang tepat kepada pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk mengambil
tindakan perbaikan, termasuk
manajemen senior dan dewan direksi.
a. Kegiatan Pemantauan dilakukan
oleh Tim Supervisi dari
Keuskupan yang melakukan
pengawasan setiap tiga tahun
sekali. Selian itu kegiatan
pemantauan juga diterapkan
dengan penggunaan komputer
milik paroki bukan milik
pribadi.
b. Kepala Paroki telah melakukan
evaluasi terhadap pengendalian
internal penerimaan kas pada
saat Rapat Harian Dewan Paroki
maupun mengevaluasi
pelaksanaan program kerja
Dewan Paroki dan segera
melakukan tindakan perbaikan
dengan mempertimbangkan hasil
evalusi dari tahun ke tahun.
Pengendalian internal
SIA penerimaan kas di
Paroki Santo Ignatius
Danan yang dilakukan
telah sama dengan
komponen kegiatan
pemantauan menurut
COSO.
(Sumber Data: COSO,2013; Data primer diolah, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan tabel 4, 5 komponen pengendalian internal menurut
COSO yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta kegiatan
pemantauan, terdapat 2 komponen pengendalian internal yang sama yaitu
komponen informasi dan komunikasi serta kegiatan pemantauan.
Perbedaan komponen pengendalian internal terjadi pada 3 komponen yaitu
komponen lingkungan pengendalian, penilaian risiko dan kegiatan
pemantauan.
2. Hasil Analisis Data
Hasil analisis data dari membandingkan pengendalian internal
sistem informasi akuntansi penerimaan kas di Paroki Santo Ignatius Danan
yang dilakukan dengan komponen pengendalian internal menurut COSO
didapatkan hasil bahwa pengendalian internal sistem informasi akuntansi
penerimaan kas di Paroki Santo Ignatius Danan belum sesuai dengan
komponen pengendalian internal menurut COSO karena tidak semua
komponen sama.
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis data pengendalian internal sistem informasi akuntansi
penerimaan kas di Paroki Santo Ignatius Danan belum sesuai dengan
komponen pengendalian internal menurut COSO. Tabel 4 dari perbandingan
pengendalian internal sistem informasi akuntansi paroki dengan komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
pengendalian internal menurut COSO terdapat 2 komponen pengendalian
internal yang sama dan 3 komponen pengendalian internal yang berbeda.
Komponen pengendalian internal yang sama meliputi informasi dan
komunikasi serta kegiatan pemantauan. Komponen pengendalian internal yang
berbeda meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko dan aktivitas
pengendalian.
Informasi dan komunikasi yang terdapat di Paroki Santo Ignatius Danan
sama dengan komponen pengendalian internal menurut COSO dimana
Bendahara Paroki menghasilkan dan menggunkan informasi yang relevan dan
berkualiatas untuk mendukung fungsi pengendalian internal dengan
melakukan klasifikasi akun secara tepat menurut Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki, melakukan pencatatan pada periode akuntansi yang sesuai
serta melakukan input nominal uang ke Ms. Excel sesuai dengan yang tertera
di Bukti Kas Masuk. Mengkomunikasikan secara internal mengenai persoalan
yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian internal dengan mengadakan
Rapat Harian Dewan Paroki untuk mengkomunikasikan pembagian tugas
tugas dan wewenang Bendahara Paroki. Mengkomunikasikan dengan pihak
eksternal mengenai persoalan yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian
internal dengan mengkomunikasikan kepada pihak keuskupan mengenai
persoalan yang mempengaruhi pengendalian internal.
Kegiatan pemantauan yang terdapat di Paroki Santo Ignatius Danan sama
dengan komponen pengendalian internal menurut COSO dimana kegiatan
pemantauan dilakukukan oleh Tim Supervisi dari keuskupan yang melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
supervisi setiap tiga tahun sekali. Selain itu kegiatan pemantauan juga di
lakukan dengan penggunaan komputer milik paroki bukan milik pribadi.
Kepala Paroki telah melakukan evaluasi terhadap pengendalian internal
penerimaan kas pada saat Rapat Harian Dewan Paroki .
Lingkungan pengendalian yang terdapat di Paroki Santo Ignatius Danan
berbeda dengan komponen pengendalian menurut COSO. Lingkungan
pengendalian merupakan rangkaian standar, proses dan struktur yang menjadi
dasar dalam pelaksanaan pengendalian internal, salah satu prinsipnya yaitu
Dewan Direksi menunjukkan independensi dari manajemen dan melakukan
pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja pengendalian internal.
Paroki Santo Ignatius Danan sebagai organisasi nirlaba yang mendapatkan kas
berasal dari umat, tidak memiliki tim pemeriksa independen yang dibentuk
oleh paroki untuk melakukan pengawasan terhadap pengendalian internal
sistem informasi akuntansi penerimaan kas paroki, alasannya Paroki Santo
Ignatius Danan termasuk paroki yang kecil dan tidak ada sumber daya
manusia yang kompeten dalam bidang tersebut.
Penilaian risiko yang terdapat di Paroki Santo Ignatius Danan berbeda
dengan komponen pengendalian internal menurut COSO. Penilaian risiko
melibatkan proses yang dinamis dan berulang untuk mengidentifikasi dan
menilai risiko terhadap pencapaian tujuan, salah satu prinsipnya yaitu
organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang bisa
berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara signifikan. Bendahara
Paroki Santo Ignatius Danan tidak melakukan pengidentifikasian dan menilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
perubahan yang bersifat signifikan dan berpengaruh terhadap sistem
pengendalian internal alasannya perbedaan gaya kepemimpinan dari Kepala
Paroki yang ditugaskan di Paroki Santo Ignatius Danan tidak mempengaruhi
pengendalian internal yang sudah dijalankan sebab pengendalian internal yang
sudah dijalankan mengikuti ketentuan-ketentuan dari keuskupan.
Aktivitas pengendalian yang terdapat di Paroki Santo Ignatius Danan
berbeda dengan komponen pengendalian internal menurut COSO. Aktivitas
pengendalian merupakan tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan dan
prosedur yang membantu memastikan arahaan manajemen untuk mengurangi
risiko terhadap pencapaian tujuan, salah satu prinsipnya organisasi memilih
dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang berkontribusi dalam
mengurangi risiko. Paroki Santo Ignatius Danan tidak terdapat: (1) Pemisahan
fungsi penerimaan, fungsi pencatatan dan fungsi penyimpanan kas sehingga
fungsi penerimaan, fungsi pencatatan dan fungsi penyimpanan kas hanya
dilakukan oleh 1 orang yaitu Kasir (Bendahara III), alasannya Kasir tersebut
bekerja di sekretariat paroki, Bendahara I dan Bendahara II tidak bekerja di
sekretariat paroki, sehingga untuk memudahkan transaksi penerimaan kas
Kasir melakukan penerimaan, pencatatan dan penyimpanan kas. Bendahara I
hanya melakukan otorisasi Bukti Kas Masuk. (2) Brankas penyimpanan kas
belum aman, sebab brankas yang dimiliki sudah lama dan belum pernah
diganti brankas yang baru yang tahan dalam kondisi apapun misalnya api,
tidak karatan dan mengunci dengan aman. Brankas penyimanan kas penting
untuk diperhatikan sebab penerimaan kas dari kolekte umum dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
persembahan bulanan, kolekte misa lain, cetak lembaran misa, dan bantuan
parkir tidak disimpan di bank ataupun di CU melainkan di brankas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan kas
untuk penerimaan tidak terikat Paroki Santo Ignatius Danan belum sesuai
dengan komponen pengendalian internal menurut Committee of
Sponsoring Organizations of Treadway Commisions(COSO).
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini data dokumen penerimaan kas kosong, tidak ada
nominal transaksi penerimaan kas yang tertera maupun otorisasi yang
dilakukan oleh pihak berwenang.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan
beberapa saran:
1. Bagi Paroki Santo Ignatius Danan
a. Seharusnya paroki melakukan pemisahan fungsi antara fungsi
penerimaan, fungsi pencatatan dan fungsi penyimpanan kas. Fungsi
penerimaan dapat dilakukan oleh Kasir, fungsi pencatatan
dilakukan oleh Bendahara II dan fungsi penyimpanan kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dilakukan oleh Bendahara I agar tidak terjadi perangkapan fungsi
dan terhindar dari pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak
terjadi sehingga data penerimaan kas yang dihasilkan dapat
dipercaya kebenarannya.
b. Seharusnya paroki menggunakan lemari brankas yang kuat dan
tahan dalam kondisi apapun agar dapat menjaga aset paroki seperti
uang maupun dokumen agar terjamin keamanannya.
c. Seharusnya Bendahara Paroki melakukan penilaian risiko dengan
cara identifikasi dan menilai perubahan yang berpengaruh terhadap
pengendalian internal penerimaan kas.
2. Penelitian Selanjutnya
Saran bagi penelitian selanjutnya yang sejenis diharapkan
menggunakan dokumen penerimaan kas yang terdapat nominal
transaksi penerimaan kas dan otorisasi dari pihak berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. 2013.
www.coso.org, diakses tanggal 15 Februari 2018.
Hall, James A. dan Tommie Singleton. 2011. Audit Teknologi Informasi dan
Assurance. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Jogiyanto, Hartono. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Ketiga. BPFE:
Yogyakarta.
Kaomaneng, Irena S. 2013. Penerapan Sistem Akuntansi Dalam Pengelolaan
Keuangan Gereja. Journal Uniera. Vol. 2. (Februari). No. 1. Universitas
Halmahera.
Lintang, Fajar Jalu. 2017. Analisis Pengendalian Intern Sistem Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Pada Organisasi Nirlaba Keagamaan. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Mahsun, Moh. Firma S. dan Heribertus A. Purwanugraha. 2011. Akuntansi Sektor
Publik. Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Paskarani, Lucia I. 2016. Evaluasi Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma: Yogyakarta.
Romney, Marshall B. dan Paul J. Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi Ketigabelas. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Sekaran, Uma. dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi
Enam. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta: Bandung.
Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2008. Petunjuk Teknis Keuangan
dan Akuntansi Paroki. Kanisius: Yogyakarta.
Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018. Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki. Kanisius: Yogyakarta.
Warren, Carl S. James M. dan Jonathan E. Duchac. 2017. Pengantar Akuntansi 1
Adaptasi Indonesia. Edisi Empat. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA 1
Narasumber : Ch. Tarmini
Jabatan : Bendahara III
P :Berapa jumlah bendahara yang ada di Paroki Santo Ignatius Danan?
N :Bendaharanya ada tiga, bendahara I ibu An. Hartini, bendahara II ibu Y. Wiji
Hastuti, bendahara III saya Ch. Tarmini.
P :Bersumber darimana saja penerimaan kas di paroki?
N :Dari kolekte misa sabtu dan minggu, persembahan bulanan, hasil teks misa,
kolekte lingkungan, hasil parkir, untuk parkir dibagi 50% untuk lingkungan
dan 50% untuk paroki. Ya itu saja yang rutin.
P :Lalu untuk toko benda-benda devosionalia bagaimana?
N :Disini untuk toko masih disendirikan perhitungannya belum dijadikan satu,
jadi kalau beli diluar jam kerja. Yang menyimpan uang ya dibendahara.
P :Bagaimana prosedur pencatatan untuk kolekte saat misa?
N :Setelah misa yang menghitung kolekte dari lingkungan, lalu diserahkan
kepada kasir, lalu dicek lagi, setelah itu dicatat di buku kas dewan paroki
setelah itu dibukukan untuk dilaporkan ke keuskupan sebagai laporan
bulanan. Yang dilaporkan ke keuskupan laporan arus kas dan bank dan Berita
Pengiriman Uang. Paroki itu kan wajib mengirimkan uang ke Keuskupan
namanya DSP yaitu Dana Solidaritas Paroki , menurut aturan hasil kolekte
umum dan persembahan bulanan yang hasilnya Rp 2.000.000 lebih
mengirimkan DSP dari hasil kolekte umum dan persembahan bulanan sebesar
10% ke Keuskupan. Lalu menyetorkan KPG (Kolekte Pelayan Gereja)
kolekte pada minggu ketiga bulan berjalan dan kolekte-kolekte khusus yang
lain contohnya kolekte KKR, APP.
N : Jadi dari data laporan harian kas dewan paroki selanjutnya dibuat laporan
arus kas dan bank dengan menggunkan program Ms. Excel bu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
P : Dari buku harian itu mbak kita buat voucher diberi kode rekening lalu kita
ketik ke komputer. Untuk laporan keuangan arus kas dan bank langsung
ngelink sendiri jadi kita tidak usah membuat laporan arus kas dan bank. Kita
tulis di excel sheet ke 2 maka laporannya sudah jadi ke sheet 3,4,5. Termasuk
kewajiban kewajiban paroki.
P :Lalu untuk prosedur penerimaan kas untuk persembahan bulanan bagaimana
bu?
N :Prosedur penerimaan kas persembahan bulanan juga sama dengan kolekte
jadi dari pengurus lingkungan disetorkan ke kasir di catat di Buku Kas
Dewan Paroki dan disetorkan ke Keuskupan digabung dengan kolekte yang
disetorkan tadi. Untuk hasil kolekte dan persembahan bulanan Rp 2.000.000
– Rp 4.000.000 menyetorkan sebesar 10%, hasil Rp 4.000.000 – Rp
6.000.000 menyetorkan sebesar 15%.
P :Untuk hasil teks, misa parkir dan kolekte misa lingkungan bagaimana bu?
N :Untuk hasil teks misa, parkir dan kolekte misa lingkungan masuknya ke Kas
Dewan Paroki Saja.
P :Bagaimana prosedur penerimaan kas untuk kolekte misa lingkungan?
N :Untuk kolekte misa lingkungan yang menyetorkan uang ke kasir Romo yang
memimpin misa dilingkungan itu, jadi dari bendahara lingkungan tidak perlu
menyetorkan ke sekretariat paroki. Dokumennya sudah dibawa Romo dan
bendahara dari lingkungan hanya menghitung dan mengisi dokumennya.
Setelah disetorkan dicatat di Buku Kas Dewan Paroki saja, tidak disetorkan
ke Keuskupan.
P :Apakah terdapat tim audit di Paroki ini?
N :Tidak ada tim audit, karena disini paroki kecil dan tidak adayang ahli dalam
bidang tersebut. Tetapi dari keuskupan mengadakan supervisi ke paroki
setiap tiga tahun sekali dan berhak mengingatkan bagaimana cara mengelola
keuangan yang benar.
P :Apakah penerimaan kas paroki cukup untuk kegiatan besar yang diadakan
diparoki? Misalnya penerimaan kas kurang apakah kegiatan tetap
terselenggara?
N :Penerimaan kas paroki tidak cukup untuk mendanai kegiatan besar yang ada
diparoki, kalau ada program kita mengajukan rencana anggaran ke
Keuskupan diajukan dari paroki berapa, usaha dana berapa, dan subsidi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
keuskupan berapa gitu. Kegiatan tetap terselenggara dengan usaha mencari
dana.
P :Apakah laporan keuangan dikirimkan dan uang yang disetor secara tepat
waktu ke keuskupan?
N :Karena kita masih membutuhkan subsidi dari Keuskupan maka segala
laporan harus tertib. Kalau tidak tertib bisa jadi kepercayaan dari Keuskupan
ke Paroki berkurang. Keuangan yang harus disetor juga tertib,seberapapun
jumlahnya kita ya harus setor. Mungkin memang paling sedikit dibanding
Paroki lainnya.
P : Apakah keuskupan itu setiap bulan memberikan bantuan bu?
N : Bantuan/subsidi KAS untuk sumbangan rutin biasanya dikirim ke Paroki
bulan Juni. Untuk program setelah kita mengirim proposal kegiatan.
P :Apakah ada kesulitan untuk menerapkan standar laporan keuangan dari
keuskupan?
N :Tidak ada, kalau merasa kesulitan kita tanya ke Keuskupan. Kalau membuat
LPJ belum selesai ya kita katakan memang belum selesai, jadi terus terang
saja.
P : Lalu penggunaan kode akun menggunakan PTKAP atau PPAP yang baru
bu?
N : Sudah menggunakan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki yang baru
mbak, penerapannya sudah dari bulan Januari 2018.
P : Bu, perilaku etis apa yang sudah ibu jalanlan selama menjadi bendahara
paroki?
N : Dengan menjaga kerahasiaan keuangan paroki, jadi tidak membeberkan
kepada semua orang.
P : Apakah ada pembatasan aksesn brankas dan file? akses atas file apa saja bu
yang dibatasi?
N : Ada pembatasan, kalau brankas saya yang memegang kuncinya, kalau file ya
operator sama saya saya mbak, file yang dibatasi Buku Bank dama Buku Kas
Harian.
P : Apakah operator akuntansi melakukan back up atas file ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
N : Iya di back up juga.
P : Bagaimana cara bendahara menjaga komunikasi dengan sesama bendahara?
N : Ya, saling kerjasama mbak, saling melengkapi bila ada kekurangan.
P : Apakah peralatan seperti komputer yang digunakan milik paroki bu?
N : Iya semua dari paroki, peralatan seperti komputer dan printer. Paroki juga
punya e-mail dan rekening atas nama paroki.
P : Apakah tugas seperti membuat laporan keuangan boleh dikerjakan di rumah
bu?
N : Semuanya dikerjakan di sekretariat mbak, menghitung uang, tanda tangan
bukti, pembuatan laporan itu semua dikerjakan di sekretariat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA 2
Narasumber : Rm. Y. Eka Heru Murcahyana, SJ
Jabatan : Kepala Paroki
P :Apakah dewan paroki menetapkan standar mengenai integritas dan nilai-nilai
etika? kalau ada, apakah standar tersebut dievaluasi dalam penerapannya?
N :Ya, Keuskupan memberikan Pedoman Pelaksaan Dewan Paroki (PPDP) lalu
dari paroki sendiri membuat Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP), paroki
sudah punya PDDP yang dibuat pada tahun 2009, dan itu harus kita
perbaharui agar lebih baik lagi, sekarang baru buat drafnya. Saya juga
mempunyai buku lain yang menjadi acuan dalam melaksanakan etika
pastoral.
P :Apakah romo terlibat mengawasi kinerja pengurus terutama kinerja
bendahara paroki?
N :Ya, pasti mengawasi, lewat komunikasi dengan bendahara paroki dan
pengurus lainnya.
P :Apakah paroki memiliki struktur organisasi kepengurusan, pemisahan tugas,
visi misi dan alur pelaporan keuangan yang jelas ?
N : Ya, ada strukturnya, pembagian tugas ada di Pedoman Pelaksanaan Dewan
Paroki ada misi dan visinya, alur pelaporan kuangan sudah ditetapkan juga.
P :Apakah terdapat kebijakan dari romo untuk menentukan dewan yang dipilih?
N :Ya, harus jujur, mempunyai ekonomi yang mapan dan punya ilmu untuk
mengelola keuangan.
P :Apakah ada pelatihan bagi dewan paroki dalam menjalankan tugasnya ?
N :Setiap pelatihan yang diadakan dari keuskupan sebisa mungkin kita terus
mengikuti.
P :Apakah ada persiapan dan perencanaan atas penggantian pengurus dewan
yang baru terutama untuk bendahara?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
N :Ya. Selama ini kan bendahara II menjadi bendahara I dan bendahara I bisa
jadi kepala bidang yang lain atau mungkin sudah selesai tugasnya disini
digantikan orang lain.
P :Apakah dewan paroki melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan ke
keuskupan maupun umat ?
N :Ya ada laporannya ke keuskupan, dan setiap ada kegiatan kita memberikan
pengumuman pada saat selesai misa.
P :Apakah setiap anggota yang melakukan program dengan baik ada imbalan
atau bonus?
N :Tidak, karena asasnya kita kan sukarela dan kalau diadakan bisa
menimbulkan masalah seperti kecemburuan antar anggota dewan.
P :Apakah bendahara melaporkan keuangan paroki sesuai dengan standar
laporan keuangan dari keuskupan dan secara tepat waktu ?
N :Ya.
P :Apakah bendahara patuh terhadap standar pelaporan keuangan yang
ditetapkan keuskupan ?
N :Ya.
P :Apakah romo menetapkan batas kecurangan yang dilakukan bendahara?
N :Tidak, kalau menetapkan berarti orang boleh curang dengan batas sekian, jadi
kalau tidak artinya tanpa toleransi.
P : Apakah selama ini pernah ada kasus tentang kecurangan akan penerimaan
kas?
N : Tidak ada, ya kan petugas penghitung kolekte lebih dari satu orang dan uang
yang dihitung ditulis dalam laporan rincian uang lima ribuan berapa, uang
seribuan berapa, koin lima ratusan juga berapa, sehingga laporannya rinci.
P :Apakah masing-masing tim kerja membuat renacana anggaran penerimaan
kas untuk setiap kegiatan?
N :Ya, kita ada RAPB.
P :Apakah romo terlibat dalam otorisasi dokumen penerimaan kas paroki?
N :Ya, terlibat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
P :Apakah dewan paroki membuat prosedur pencatatan transaksi keuangan?
N :Ya, prosedurnya sudah ada dari keuskupan.
P :Apakah setiap anggota dewan paroki saling mengawasi satu dengan yang
lainnya?
N :Mungkin iya, karena kita kan selalu koordinasi dan komunikasi, rapat dan
sebagainya. Sehingga itu kan dalam arti kita juga saling mengawasi.
P Apakah romo mengkomunikasikan perubahan sistem baru kepada bendahara
paroki?
N :Ya, itu dari keuskupan sendiri yang melakukan sosialisasi, kita mengikuti
saja.
P :Untuk pergantian pengurus dilakukan berapa tahun sekali romo?
N :Tiga tahun sekali, jadi satu periode itu 3 tahun.
P :Apakah kegiatan yang dijalankan paroki dilaksanakan sesuai rencana yang
telah ditetapkan oleh pengurus paroki?
N :Ya sesuai.
P :Apakah dewan paroki secara rutin melaksanakan rapat?
N :Ya, ada rapat harian dewan paroki.
P :Apakah setiap umat dan anggota dewan paroki memiliki hak untuk
melaporkan kecurangan yang terjadi?
N :Ya boleh, apabila ada kecurangan boleh dilakukan.
P :Apakah bendahara mengkomunikasikan laporan keuangan kepada pihak luar,
seperti penyumbang dana?
N :Ya, ada laporannya.
P :Apakah dewan paroki mengadakan rapat dengan penyumbang dana untuk
kegiatan yang dilaksanan diparoki?
N :Selama ini tidak, karena mereka ditempat lain dan mereka tahu ada kegiatan
diparoki dan mereka membantu, jadi tidak ikut terlibat rapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
P :Apakah ada monitoring dan mengevaluasi secara berkala dan berjenjang atas
pengelolaan keuangan dan proses akuntansi yang dilakukan oleh pihak-pihak
berwenang?
N :Ya, kita kan juga supervisi dari keuskupan kan juga dalam rangka itu.
P :Dewan paroki mempertimbangkan hasil evaluasi dari tahun ketahun?
N :Ya hasil evaluasi tahun lalu kami pertimbangkan untuk tahun kedepannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA 3
Narasumber : Anastasia Hartini
Jabatan : Bendahara I
P :Apa saja tugas Bendahara I selama ini bu?
N :Karena yang membuat laporan keuangan Bendahara III maka tugas saya
mengecek dan meneliti laporan keuangan yang disetorkan ke Keuskupan
dengan bukti yang ada, sudah benar atau belum.
P :Bagaimana alur penerimaan kas paroki bu?
N :Kita menerima kas lalu dicatat di Buku Kas Dewan Paroki, membuat arus kas
dan bank. Laporannya dikirim lewat e-mail dengan disertai bukti pengiriman
uang yang kitatransfer lewat bank.
P : Dari wawancara dengan Bendahara III penerimaan kas milik paroki itu tidak
di setorkan ke bank kenapa ya bu?
N : Kita ada penyimpanan kas di bank tetapi karna penerimaan kas yang tidak
banyak jadi di simpan di sekretariat.
N : Lalu brankas yang di sekretariat menurut ibu aman atau tidak?
P : Saya pernah mengalami kejadian dimana rumah saya kebakaran dan saya
memiliki brankas yang sama dengan yang di sekretariat, brankas tersebut
habis terbakar itu mbak.
P :Menurut ibu bagaimana pengendalian internal penerimaan kas paroki, sudah
baik apa masih kurang?
N :Sudah bagus, bukti-bukti ada, romo juga selalu memantau dan
menandatangani dokumen dan laoran. Juga paroki danan belum pernah ada
masalah, itu juga sudah diakui dari Keuskupan yang melakukan audit tiga
tahun sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 4 Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK)
Lampiran 5 Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (BAKG)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 6 Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Dana Kotak
Persembahan Gereja (RBAKG)
Lampiran 7 Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK) Misa
Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 8 Penghitungan Hasil Kotak TPE
Lampiran 9 Bukti Kas Masuk (BKM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 10 Laporan Buku Harian Kas Dewan Paroki
Lampiran 11 Rencana Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 12 Laporan Aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related